• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POTENSI EKONOMI DAN POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS POTENSI EKONOMI DAN POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POTENSI EKONOMI DAN POLA

DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI

SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

Oleh :

FAJAR ANDY ARIS MUNANDAR 09630077

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ANALISIS POTENSI EKONOMI DAN POLA

DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI

SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi

OLEH :

FAJAR ANDY ARIS MUNANDAR 09630077

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Analisis Potensi Ekonomi dan Pola Distribusi Pendapatan Provinsi Sulawesi Tenggara

Skripsi ini penulis sajikan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Ya Allah, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa kehendakMU serta bantuan, bimbingan dan pengarahan dari semua pihak, oleh karena itu berilah kesempatan pada penulis untuk menghaturkan terima kasih kepada mereka yang telah membantu. Kepada yang terhormat :

1. Dr. Muhajir Effendi, Map selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi atas

pemberian ijin dalam melakukan penelitian.

3. Ibu Ida Nuraini, SE.Msi selaku Ketua Jurusan IESP dan Juga Dosen Wali Kelas IESP B 09 yang telah memberikan kelancaran dalam administrasi akademik.

4. Ibu Dr. Idah Zuhroh, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan yang bersifat moril maupun spirituil sampai terselesaikannya skripsi ini. 5. Bapak Zainal Arifin, SE.Msi selaku selaku Dosen Pembimbing II yang telah

dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan yang bersifat moril maupun spirituil sampai terselesaikannya skripsi ini.

(7)

7. Karyawan dan Karyawati BPS Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah dengan rela meluangkan waktunya untuk membantu kelancaran mencari data yang penulis perlukan.

8. Buat Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberi dukungan, perhatian dan doamu yang tak pernah putus.

9. Buat semua teman-teman IESP 09 B yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, sekali lagi terima kasih atas kebersamaan, dukungannya dan mau menerima saya yang serba kekurangan ini sebagai teman.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini bernilai manfaat bagi penulis maupun pembacanya.

Wassalamu alaikum Wr. Wb

Malang, 29 Juli 2013

(8)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

D.1 Tujuan Penelitian ... 8

D.2 Kegunaan Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

A. Peneliti Terdahulu ... 9

B. Landasan Teori... 10

1. Pembagunan Ekonomi Daerah... 10

2. Pertumbuhan Ekonomi... 12

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi ... 13

4. Produk Domestik Regional Bruto ... 17

5. Distribusi Pendapatan ... 19

6. Kerangka Pikir...21

BAB III METODE PENELITIAN... 24

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 24

B. Lokasi Penelitian ... 24

C. Jenis Penelitian... 24

D. Jenis dan Sumber Data ... 25

(9)

F. Definisi Operasionalisasi Variabel... 25

G. Metode Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 32

A. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Tenggara ... 32

1. Letak Geografis dan Batas Wilayah ... 32

2. Penduduk ... 34

B. Hasil Penelitian ... 35

B. 1. Potensi Ekonomi Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara... 35

1. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Buton ... 36

2. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Muna ... 38

3. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Konawe ... 40

4. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Kolaka ... 42

5. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Bombana ... 44

6. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Konawe Selatan... 46

7. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Wakatobi ... 48

8. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Kolaka Utara ... 51

9. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Konawe Utara... 53

10. Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Buton Utara ... 55

11. Analisis Potensi Ekonomi Kota Kendari ... 57

12. Analisis Potensi Ekonomi Kota Bau-Bau ... 59

B. 1.1 Klasifikasi Menurut Sektor Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara... 60

1. Sektor Pertanian ... 60

2. Sektor Pertambangan & Penggalian ... 61

3. Sektor Industri Pegolahan ... 62

4. Sektor Listrik, Gas, & Air Bersih ... 63

5. Sektor Bangunan ... 64

6. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran ... 65

7. Sektor Pengangkutan & Komunikasi ... 66

(10)

9. Sektor Jasa-Jasa... 68

B. 2. Pola Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara ... 69

B. 3. Ketimpangan Distibusi Pendapatan Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran... 76

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 :Klasifikasi Berdasarkan Gabungan Nilai SLQ dan DLQ ... 28

Tabel 4.1 :Jumlah Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara ... . 33

Tabel 4.2 :Konsentrasi Penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara... 35

Tabel 4.3a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Buton Tahun 2007-2011... 36

Tabel 4.3b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten Buton Tahun 2007-2011... 37

Tabel 4.4a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Muna Tahun 2007-2011 ... 38

Tabel 4.4b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten Muna Tahun 2007-2011... 39

Tabel 4.5a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Konawe Tahun 2007-2011 ... 40

Tabel 4.5b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten Konawe Tahun 2007-2011.. ... 41

Tabel 4.6a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Kolaka Tahun 2007-2011... 42

Tabel 4.6b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten Kolaka Tahun 2007-2011.. ... 43

Tabel 4.7a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Bombana Tahun 2007-2011... 44

Tabel 4.7b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten Bombana Tahun 2007-2011.. ... 45

Tabel 4.8a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2007-2011 ... 46

(12)

Konawe Selatan Tahun 2007-2011... 47

Tabel 4.9a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Wakatobi Tahun 2007-2011 ... 48

Tabel 4.9b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten

Wakatobi Tahun 2007-2011... 49

Tabel 4.10a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Kolaka Utara

Tahun 2007-2011 ... 50

Tabel 4.10b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten

Kolaka Utara Tahun 2007-2011. ... 51

Tabel 4.11a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Konawe Utara

Tahun 2007-2011 ... 52

Tabel 4.11b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten

Konawe Utara Tahun 2007-2011. ... 53

Tabel 4.12a :Nilai SLQ dan DLQ Kabupaten Buton Utara

Tahun 2007-2011 ... 54

Tabel 4.12b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kabupaten

Buton Utara Tahun 2007-2011. ... 55

Tabel 4.13a :Nilai SLQ dan DLQ Kota Kendari Tahun 2007-2011... 56

Tabel 4.13b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ

Kota Kendari Tahun 2007-2011... 57

Tabel 4.14a :Nilai SLQ dan DLQ Kota Bau-Bau Tahun 2007-2011... 58

Tabel 4.14b :Identifikasi Sektor Berdasarkan SLQ dan DLQ Kota Bau-Bau

(13)

Tabel 4.15 :Identifikasi Menurut Sektor Pertanian Berdasarkan

Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara ... 60

Tabel 4.16 :Identifikasi Menurut Sektor Pertambangan & Penggalian

Berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara... 61

Tabel 4.17 :Identifikasi Menurut Sektor Industri Pengolahan Berdasarkan

Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara ... 62

Tabel 4.18 :Identifikasi Menurut Sektor Listrik, Gas & Air Bersih

Berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara... 63

Tabel 4.19 :Identifikasi Menurut Sektor Bangunan Berdasarkan

Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara ... 64

Tabel 4.20 :Identifikasi Menurut Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran

Berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara... 65

Tabel 4.21 :Identifikasi Menurut Sektor Pengangkutan & Komunikasi

Berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara... 66

Tabel 4.22 :Identifikasi Menurut Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan Berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi

Tenggara... 67

Tabel 4.23 :Identifikasi Menurut Sektor Jasa-Jasa Berdasarkan

Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara ... 68

Tabel 4.24 :PDRB Per Kapita & Pertumbuhan PDRB di Kabupaten/Kota

Provinsi Sulawesi Tenggara... 69

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 :Kerangka Pikir Penelitian ...23

Gambar 4.1 :Peta Gambar Provinsi Sulawesi Tenggara ...32

Gambar 4.2 :Pola Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten/Kota di

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Lincolin Arsyad, 1997, Ekonomi Pembangunan, Edisi Ketiga, Penerbit: STIE YKPN: Yogyakarta.

Sukirno, Sadono, 2004,Ekonomi Pembangunan, LPFE UI, Jakarta.

Kunarjo, 1997,Ekonomi Pembangunan,Edisi Keempat, Bagian Penerbitan STIE YKPN: Yogyakarta.

Kuncoro, M, 2004, Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Antar Wilayah. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Suharto, 2001, Distribusi Pendapatan Dalam Pembangunan. Yogyakarta : Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.6. No.1, 2001.

Todaro, Maichel P, 2000, Pembangunan Ekonomi 1; Edisi Kelima, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Sukirno, Sadono, 1999,Ekonomi Pembangunan, LPFE UI, Jakarta. Arsyad, Lincolin, 1999,Ekonomi Pembangunan, Jakarta: Rineka Cipta

Todaro, Smith, 1996, Ekonomi Pembangunan di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga

Oktavilia, Shanty, 2011, Sosial Ekonomi dan Humaniora, Semarang : Jurnal Ekonomi Pembagunan.

Nunik, Kadarwati, 2001, Potensi Ekonomi dan Distribusi Pendapatan.

BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, 2011, Sulawesi Tenggara dalam Angka,

2006/2011.

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan seluruh rakyatnya melalui

peningkatan pembagunan ekonomi suatu negara. Pembagunan ekonomi

merupakan suatu keharusan jika suatu negara ingin meningkatkan taraf hidup

dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan kata lain, pembagunan ekonomi

merupakan upaya dari suatu bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyatnya melalui pemanfaatan sumberdaya yang ada. Peningkatan

kesejahteraan ini antar lain dapat diukur dari kenaikan tingkat pendapatan

nasional atau laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi setiap tahunnya (Sukirno,

1985).

Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan

pertumbuhuan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih

merata. Sedangkan pembagunan ekonomi daerah adalah suatu proses kerja

antara pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengelolah sumber daya

yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah

dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja yang baru dan

merangsang perkembangan pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut

(Blakely, 1989; Arsyad, 1999; Mudrajat Kuncoro, 2004;124)

Proses lajunya pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditunjukkan dengan

(17)

2

sehingga tingkat perkembangan PDRB per kapita yang dicapai masyarakat

seringkali sebagai ukuran kesuksesan suatu daerah dalam mencapai cita-cita

untuk menciptakan pembangunan ekonomi. (Sukirno, 1981:23). Secara makro

pertumbuhan dan peningkatan PDRB dari tahun ke tahun merupakan indikator

dari keberhasilan pembangunan daerah yang dapat dikategorikan dalam

berbagai sektor ekonomi yaitu: pertanian, pertambangan dan penggalian,

industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, Perdagangan,

perhotelan dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan

dan jasa perusahaan, Sektor jasa lainnya.

Semakin besar sumbangan yang diberikan oleh masing-masing sektor

ekonomi terhadap PDRB suatu daerah maka akan dapat melaksanakan

pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi di lihat

dari PDRB merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan

pembangunan. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi melalui indikator Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) yang berarti pula akan meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi di daerah-daerah peran pemerintah sangat diperlukan yaitu dalam

pembuatan strategi dan perencanaan pembangunan daerah, dengan

memperhatikan pergeseran sektor ekonomi dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara sebagai salah satu indikator

pembangunanya di ukur dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).

Karena PDRB merupakan produk kegiatan seluruh sektor ekonomi dan juga

(18)

3

dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah maka kita bisa mengetahui sektor

mana yang harus kita prioritaskan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi

seperti yang kita inginkan.

BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat

pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara pada tahun 2011 mencapai kisaran

angka 8,45 persen atau melebihi pencapaian tahun 2010 sebesar 8,19 persen.

Jika di bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di seluruh Provinsi di

wilayah Sulawesi, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara tahun 2011

berada pada posisi kedua. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara yang

mencapai kisaran angka 8,45 persen ini sangat di dukung oleh peran investasi

yang semakin besar dengan kontribusi sekitar 5 persen menggantikan

kontribusi rumah tangga yang hanya mencapai 3 persen. Selain itu kinerja

ekspor juga menunjukan adanya pertumbuhan yang mencapai hampir 2 kali

lipat di banding tahun 2010. Meski demikian laju inflasi di Sulawesi Tenggara

yang di wakili inflasi Kota Kendari juga mengalami peningkatan. Dalam

kurun waktu januari hingga bulan november saja, inflasi di kota Kendari

tercatat mencapai kisaran angka 4,90 persen. Peningkatan angka inflasi ini

terjadi karena meningkatnya permintaan kebutuhan barang khususnya pada

hari besar keagamaan.

Secara umum, tingginya angka pertumbuhan ekonomi di Sulawesi

Tenggara ini tidak tercermin secara berimbang dengan laju pertumbuhan

ekonomi yang ada di kabupaten/kota. Dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi

(19)

4

sebagai dua daerah kabupaten/kota yang paling berkontribusi besar terhapat

PDRB Sulawesi tenggara. Di Kabupaten Kolaka sendiri peningkatan PDRB

lebih banyak di sumbangkan oleh sektor pertambangan sementara di kota

Kendari, kontribusi PDRB lebih besar di sumbangkan oleh sektor jasa

perhotelan dan restoran.

Angka pertumbuhan ekonomi yang cenderung meningkat dari tahun

ketahun ini berdampak pada pengurangan angka kemiskinan di Sulawesi

Tenggara. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2011. Tingkat

kemiskinan di Sulawesi Tenggara mengalami perbaikan sekitar 3 persen dalan

kurun waktu 3 tahun terakhir, namun secara nasional angka kemiskinan di

Sulawesi Tenggara masih berada pada level yang tinggi yakni sekitar 14,56

persen atau berada di urutan 13 dari 33 provinsi di Indonesia yang memiliki

tingkat kemiskinan tertinggi.

Persentase angka kemiskinan yang cukup tinggi ini menjadi satu ironi di

tengah melimpahnya potensi sumber daya alam dimiliki Provinsi Sulawesi

Tenggara. Sektor pertanian dan kelautan perikanan yang menjadi sumber

andalan masyarakat Sulawesi Tenggara, kontribusinya dalam kurun waktu 5

tahun terakhir mengalami penurunan, padahal kedua sektor ini sangat

berpengaruh terhadap penyiapan lapangan kerja. Dari 2 juta lebih penduduk

Sulawesi Tenggara sekitar 500 ribu di antaranya hidup dari sektor pertanian.

Dengan begitu jika kontribusinya kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami

penurunan maka potensi meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran

(20)

5

pertambangan terus menunjukan angka peningkatan namun kontribusinya

terhadap pembukaan lapangan kerja sangat kecil.

Capaian angka pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2011 sebesar

8,45 persen ini, memang bisa saja menjadi prestasi yang di banggakan

pemerintah Sulawesi Tenggara, tetapi dampak nyata yang di rasakan

masyarakat akibat adanya pertumbuhan ini nyaris tidak kelihatan, sebab

pertumbuhan ekonomi yang di ukur dari PDRB (Produk Regional Bruto) tidak

bisa di jadikan indikator kesejahteraan masyarakat karena hitungan angka

PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto sebagian besar adalah akumulasi

nilai produksi barang dan jasa yang di wilayah Sulawesi Tenggara termasuk di

dalamnya adalah investasi, karena Nilai Tukar Petani sebagai cerminan

kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara yang 45 persennya bekerja di

sektor pertanian berada pada urutan ke 4 terendah dengan nilai di bawah

angka 100.

Nilai investasi yang masuk di wilayah Sulawesi Tenggara memang

terbilang sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir, namun uang yang harus

digunakan keluar wilayah Sulawesi Tenggara juga mencapai trilyunan rupiah.

Pada tahun 2011 saja Bank Indonesia Kendari sepanjang tahun 2011 telah

menyalurkan uang kartal senilai 2,75 trilyun rupiah, namun dari jumlah

tersebut, aliran uang yang masuk hanya mencapai 431 milyar rupiah.

Namun terlepas dari persoalan itu, kini kita mulai melangkah pada tahun

2012. Bank Indonesia Kendari masih memproyeksikan angka pertumbuhan

(21)

6

dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat masih perlu pembuktian.

Angka-angka pertumbuhan ekonomi tersebut tidak akan berarti tanpa ada

dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat

Pembagunan bukan merupakan tujuan melainkan hanya alat sebagai

proses untuk menurunkan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan distribusi

pendapatan. Maka berkurangnya ketidakmerataan distribusi pendapatan

merupakan inti dari pembagunan. Selama pertumbuhan ekonomi dan

hasil-hasil dari pembagunan dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh

masyarakat, maka masalah ketidakmerataan distribusi pendapatan tidak akan

muncul. Jika kinerja ekonomi lebih baik atau mengalami kemajuan maka

seluruh rakyat juga harus merasakan dampak kemujuan tersebut dalam bentuk

naiknya tingkat pendapatan.

Ketimpangan distibusi pendapatan pada daerah-daerah disebabkan oleh

pertumbuhan dan keterbatasan yang dimiliki masing-masing daerah yang

berbeda-beda serta pembagunan yang cenderung terpusat pada daerah yang

sudah berkembang atau maju. Hal ini merupakan salah satu faktor pendorong

terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan antar daerah semakin melebar,

ketimpangan dalam distribusi pendapatan menggambarkan bahwa hanya

sebagian kecil masyarakat yang menguasai kehidupan ekonomi dan

menikmati sebagian besar pendapatan Negara. Sebaliknya sebagian besar

masyrakat yang terdiri dari karyawan dan buruh hanya menikmati sedikit dari

(22)

7

pendapatan tersebut menyebabkan adanya suatu jarak antara masyarakat kaya

dengan masyarakat miskin sehingga yang miskin sulit keluar dari kemiskinan

Berdasarkan pembahasan di atas peneliti mengambil inisiatif untuk

meneliti “Analisis Potensi Ekonomi dan Ketimpangan Distribusi

Pendapatan” untuk dikembangkan sehingga setiap daerah mengetahui sektor

unggulan di daerahnya dan setiap daerah dapat mengembangkan atau

memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal sehingga meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kesenjangan ketimpangan

distribusi pendapatan antar daerah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka perumusan masalah

dapat disusun sebagai berikut :

1. Potensi ekonomi apa yang dimiliki masing-masing kabupaten/kota di

Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2006-2011 ?

2. Bagaimana pola pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota Provinsi Sulawesi

Tenggara pada tahun 2006-2011 ?

3. Bagaimana pola distibusi pendapatan di Provinsi Sulawesi Tenggara pada

tahun 2006-2011 ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi pada

potensi ekonomi yang berdasarkan kabupaten/kota dan pola pertumbuhan di

tingkat kabupaten/kota sedangkan untuk pola distribusi pendapatanm di

(23)

8

D. Tujuan dan Kegunanan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi potensi ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi

Tenggara pada tahun 2006-2011.

2. Menganalisis pola pertumbuhan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi

Tenggara pada tahun 2006-2011.

3. Menganalisis pola distribusi pendapatan antar kabupaten/kota di

Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2006-2011.

2. Kegunanan Penelitian

1. Bagi pihak pemerintah daerah

Untuk memberikan manfaat bagi pemerintah daerah bahan

pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menentukan arah

kebijakan pembagunan daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi

Tenggara

2. Bagi pihak lain

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan

Referensi

Dokumen terkait

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

Fungsi permintaan uang ( money demand function ) adalah persamaan yang menunjukkan penentu keseimbangan uang riil yang orang ingin pertahankan.. Berikut adalah suatu fungsi

Tahapan prilaku bayi dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu dini Jika bayi baru lahir segera dikeringkan dan diletakkan diperut ibu dengan kontak kulit ke kulit dan

Hal inilah yang akan diteliti, yaitu apakah Softex sebagai merek yang mewakili suatu produk pembalut wanita berpengaruh terhadap niat pembelian pada merek tersebut atau tidak, dan

Kesadaran yang tumbuh bahwa keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak akan membuat kita lebih hati-hati untuk tidak mudah melemparkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah desain yang telah dibuat mampu digunakan untuk pengangkatan dengan kapasitas yang direncanakan yaitu sebesar

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar program linear melalui penerapan model problem based learning

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan budidaya papaya adalah tindakan untuk mengembangkan atau memperbanyak hasil panen buah papaya varietas california (IPB-9) mulai