• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah Medan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR SHAFIYYATUL AMALIYYAH

MEDAN

KERTAS KARYA

Diajukan sebagai saalah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.md) dalam bidang perpustakaan dan informasi

DISUSUN OLEH :

ADI KURNIAWAN

112201071

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Shafiyyatul

Amaliyyah Medan

Oleh : Adi Kurniawan

NIM : 112201071

Dosen Pembimbing : Dra. Hja. Eva Rabita, M.Hum

Tanda Tangan :

Tanggal :

Dosen Pembaca : Dra. ZaslinaZainuddin, M.Pd

TandaTangan :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah Medan

Oleh : Adi Kurniawan

NIM : 112201071

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN

KETUA : Dra. ZaslinaZainuddin, M.Pd

NIP : 19570407 198603 2 001

TandaTangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A.

Tanda Tangan :

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat meneyesaikankan kertas karya ini yang berjudul “Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah Medan” Sholawat dan salam kepada junjunangan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita mendapat pertolongannya dihari kemudian Amin. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada almarhum Ayahananda dan Ibunda tercinta yang telah begitu banyak memberikan saya dukungan baik moril, materil dan yang paling utama doa yang tiada tara diucapkan disetiap sujudnya.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D3 PerpustakaanFakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Hja. Eva Rabita, M.Humdosen pembimbing pada kertas karya ini

yang telah meluangkan waktu dan tenaga kepada penulis.

4. Ibu Dra. ZaslinaZainuddin, M.Pd selaku dosen pembaca yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.

(5)

6. Seluruh Dosen Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis selama perkuliahan.

7. Buat seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan dukungan sehingga kertas karya ini dapat terselaikan.

8. Dan buat teman-teman Stambuk 2011 yang selalu mendukung penulis dalam pembuatan kertas karya ini, saya ucapkan terima kasih atas dukungannya

Penulis ucapkan terimakasih untuk kebersamaan selama ini. Akhir kata, penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila selama pembuatan kertas karya ini ada tingkah laku penulis yang kurang berkenann. Dan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis ucapkan banyak terimakasih dan mendapat Ridho dan Rahmat dari Allah SWT, Amin

Medan, Agustus 2014 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ... .1-3

1.2Tujuan Penulisan... 4

1.3Ruang Lingkup ... 5

1.4Metode Pengumpulan Data ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PERPUSTAKAAN SEKOLAH... 6

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah... 6

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah ... 7

2.2Peran Perpustakaan sekolah ...8

2.2.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ...10

2.2.2 Jenis-Jenis Perpustakaan ... 13

2.3Tujuan dan Manfaat Membaca ...16

2.4Minat Baca ... 17

2.4.1 Pengertian Minat Baca ... 17

2.4.2 Tujuan Pembinaan Minat Membaca ... 17

2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca ... 18

2.4.3.1.Faktor Internal dan Eksternal ... 19

2.4.3.2.Faktor Pendukung Minat Baca ... 19

2.4.3.3.Faktor Penghambat Minat Baca ... 20

2.5Upaya Meningkatkan Minat Baca ... 21

2.6Metode Menumbuhkan Minat Baca ... 22

2.7Motivasi Membaca ... 24

2.8Peran perpustakaan dalam membina minat baca siswa ... 25

(7)

BAB III PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR

SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN

3.1Sejarah Singkat Berdirinya ... 27

3.2Visi dan Misi perpustakaan Shafiyyatul... 27

3.3Tujuan dan fungsi perpustakaan Shafiyyatul ...28

3.4Sistem layanan ... 28

3.5Koleksi perpustakaan sekolah ... 28

3.6Minat baca ... 29

3.6.1. manfaat minat baca ...29

3.6.2. faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca ...30

3.7Faktor pendukung dan penghambat minat baca ... 32

3.8Peranan pustakawan sekolah dalam meningkatkan minat baca ... 33

3.9Upaya perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca ... 34

3.10Upaya pustakawan dalam meningkatkan minat baca ... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 36

4.2 Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan sebagai bagian dari mata rantai informasi, ke depan dituntut untuk dapat berperan lebih optimal dalam ikut serta mewujudkan masyarakat informasi, melalui kiprahnya dalam memberikan layanan bahan pustaka dan informasi kepada masyarakat. Perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja dari satu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku-buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya yang ada di lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah diadakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan siswa.

Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari sekolah, yang merupakan komponen utama pendidikan di sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang melayani para siswa, guru dan karyawan dari suatu sekolah tertentu. Perpustakaan sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah yaitu pendidikan pengajaran seperti yang digariskan dalam kurikulum sekolah. Perpustakaan sekolah berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di tingkat sekolah yang menyediakan sumber informasi sebagai bahan referensi bagi guru maupun siswa untuk memiliki akses yang mudah, cepat dan luas pada sumber informasi. Salah satu langkah yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar yang diharapkan perlu adanya kegiatan membaca.

(10)

ini berupa proses berpikir yang di dalamnya terdiri dari berbagai aksi pikir yang bekerja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu memahamin makna paparan tulisan secara keseluruhan. Aksi-aksi pada waktu membaca tersebut berupa memperoleh pengetahuan dari simbol-simbol huruf atau gambar yang diamati, pemecahan masalah-masalah yang timbul serta menginterpretasikan simbol-simbol huruf atau gambar-gambar dan sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca tidak hanya mengoperasikan berbagai keterampilan untuk memahami kata-kata dan kalimat, tetapi juga menginterpretasi, mengevaluasi sehingga memperoleh pemahaman yang komprehensif. Jadi membaca merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memahami tulisan dengan tujuan memperoleh pesan.

Untuk menumbuhkan minat membaca di lingkungan sekolah, diperlukan adanya minat terhadap membaca dalam diri masing-masing siswa. Minat dan kebiasaan merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dengan demikian, minat dan kebiasaaan membaca bukan keterampilan bawaan. Dengan minat dapat diperoleh hasil, baik informasi, pengertian, pengetahuan keterampilan, motivasi maupun fakta seperti yang disajikan dalam bahan bacaan. Dengan demikian sangat berguna untuk pembagunan diri (self development) si pemaca, keluarga dan masyarakat luas.

Minat baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan karena minat baca adalah suatu keterampikan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan”. Untuk menumbuh kembangkan minat baca di lingkungan sekolah, maka di butuhkan suatu perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah sebagai pendukung terciptanya minat baca siswa.

(11)

budaya membaca serta menjadikan perpustakaan sebagai kebutuhan primer terhadap informasi dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat rekreasi alternatif bagi siswa.

Dengan adanya perpustakaan di sekolah Shafiyyatul Amaliyyah Medan dapat penunjang proses belajar mengajar dan meningkatkan minat baca siswa khususnya Sekolah Dasar. Untuk mewujudkan hal tersebut, perpustakaan sekolah tidak bisa bekerja sendiri. Dengan dukungan sekolah, terutama melalui kebijakan pimpinan (kepala sekolah), guru, dan pelajar akan memperlancar tugas/ kebijakan yang akan dijalankan oleh pengelola perpustakaan sekolah itu sendiri. Perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan, memiliki koleksi sebanyak 2303 judul 3476 eksemplar yang dikelola oleh 1 orang pustakawan, yang berarti telah memenuhi standar jumlah koleksi di perpustakaan sekolah yaitu memiliki 1000 judul ( Yusuf,2007). Dengan intensitas kunjungan dan membaca koleksi perpustakaan pada waktu jam istirahat sekolah yang berlangsung selama 20 menit untuk istirahat pertama dan setelah jam pulang sekolah untuk mengerjakan tugas rumah (PR). Dalam menumbuh kembangkan minat baca di kalangan siswa, masalah yang dihadapi perpustakaan sekolah adalah kurangnya ke sadaran siswa terhadap manfaat membaca, munculnya games online yang mengakibatkan berkurangnya waktu membaca, dan harga buku yang relatif mahal menjadi faktor penghambat minat baca siswa.

(12)

Perpustakaan Sekolah Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Perpustakaan Safiyyatul Amaliyyah Medan”

1.2.Tujuan Penulisan

Dalam menyusun tugas akhir ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :

Mendeskripsikan peran perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan dalam meningkatkan minat baca siswa SD.

1. Mengetahui upaya dari perpustakaan dalam meningkatkan minat baca pada anak siswa sekolah dasar.

2. Mengetahui peranan dalam meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar di perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan.

1.3.Ruang lingkup

Karena terbatasnya waktu, tenaga serta sarana yang tersedia, maka penulis membatasi ruang lingkup penulisan kertas karya yang berhubungan dengan peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar (SD) kelas IV dan V di perpustakaan Safiyatul Amaliyah Medan yaitu :

1. Upaya perpustakaan Safiyatul Amaliyah Medan dalammeningkatkan minat baca?

2. Peran pustakawan dalam meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar.?

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca siswa sekolah dasar? 1.4.Metode Pengumpulan

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Study kepustakaan ( Library Research )

(13)

2. Study Lapangan ( Field Research )

Penulis melakukan observasi langsung Yaitu dengan mengumpulkan data atau keterangan secara langsung ke Perpustakaan Safiyyatul Amaliyyah Medan yang berkaitan dengan meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar di Perpustakaan Safiyyatul Amaliyyah Medan

3. Wawancara ( Interview )

(14)

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1.

Perpustakaan sekolah

2.1.1. Pengertian perpustakaan sekolah

Memahamin perpustakaan secara umum merupakan dasar memahamin perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan bagian dari perpustakaan secara umum. Perpustakaan bukan hal yang baru dikalangan masyarakat, di mana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Begitu pula di kantor-kantor, bahkan sekarang telah diselenggarakan perpustakaan-perpustakaan umum baik di tingkat kabupaten sampai dengan di tingkat desa.

Menurut Reitz seperti dikutip Hasugian (2009:78) juga menjelaskan perpustakaaan sekolah adalah “(School library), A library in a public or private elementary or secondary school that serves the information needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually

managed by a school librarian or media specialist”. Definisi diatas

menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staf; biasanya dikelola oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media.

(15)

menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Menurut Milburga, dkk., mendefenisikan perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk dipergunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Dengan demikian, harus memiliki tujuan dan manfaat agar semua itu dapat terlaksana dengan baik dan memiliki nilai guna terhadap penggunanya.

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan utama dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan pengguna yaitu siswa, guru, dan pegawai sekolah yang bersangkutan. Bukan hanya mengumpulkan serta mengolah bahan pustaka saja, tetapi untuk membantu siswa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah yang ada.

Menurut Ibrahim Bafadal (2006 : 28) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

1) Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

2) Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3) Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.

4) Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanan kurikulum

5) Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

6) Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para 7) siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu

pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

8) Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatanmembaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

(16)

Selain memiliki tujuan, perpustakaan sekolah juga mempunyai fungsi yang secara garis besarnya adalah sebagai pusat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru, baik mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran (buku teks) maupun buku penunjang buku teks oleh perpustakaan.

2.2. Peranan Perpustakaan Sekolah

Peran sebagai sarana institusi pendidikan , informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Berperan atau tidaknya perpustakaan tergantung pada kemampuan, kredibilitas dan kompetensinya sebagai salah satu sumber informasi dan institusi pendidikan dalam arti yang luas.

Sutarno NS (2005 : 59) menjelaskan bahwa peran itu akan terlihat dan dirasakan oleh pemakai perpustakaan, manakala perpustakaan dapat melaksanakan semua kegiatannya dengan baik dan memberikan manfaat atau memiliki nilai guna.

(17)

Ditinjau dari sisi pandangan yang lebih luas “Sutarno NS (2005 : 60) menegaskan bahwa “peran perpustakaan merupakan agen perubahan, pembangunan dan agen budaya dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.” Perubahan selalu terjadi dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan zaman seiring dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, eksplorer dan berbudaya. Dalam hal ini termasuk perubahan nilai-nilai, penayaan dan pencerahaan kehidupan umat manusia agar tetap seimbang antara hal-hal yang bersifat fisik jasmaniah dan kejiwaan rohaniah dan tidak terjebak pada hal-hal yang bersifat materi belakang dan terhindar dari kehancuran karena tindakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Peran perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber daya utama produk informasi yang sebagian besar berbasis cetak di luar ruang kelas, namun pengaruh dan perobahan peran teknologi informasi yang kemudian memperluas peran perpustakaan sehingga melampaui pelayanan koleksi buku-buku dan bahan-bahan berbasis cetak lainnya.

Perpustakaan modern sekarang diharuskan untuk menyediakan seluruh spektum layanan dan produk informasi, baik barupa bahan cetak maupun elektronik. Agar semua itu dapat terlaksana, maka perpustakaan harus dapat menjalankan tugas dan fungsi dari perpustakaan sekolah itu sendiri, agar dapat terlaksana dengan baik.

2.2.1. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah 1. Tugas perpustakaan

Secara struktural, tugas sebuah perpustakaan sekolah telah tercantum dalam struktur atau bagian organisasi. Dalam bagian tersebut akan tergambar dengan jelas besar atau kecilnya volume pekerjaan, alur komunikasi dan jaringan kerja yang mesti dilaksanakan, juga akan terlihat bahwa terselenggaranya tugas perpustakaan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan terkait, baik langsung maupun tidak langsung dengan unit atau lembaga lain.

(18)

a) Tugas menghimpun informasi adalah kegiatan mencari, menyeleksi, mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/ lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana dan keinginan pemakai serta mutakhir.

b) Tugas mengelola meliputin proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusurin, ditemukan kembali dan diakses oleh pemakai. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan dan perawatan agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam kondisi bersih, utuh dan baik. Sedangkan kegiatan pelestarian adalah dalam rangka preservasi konservasi karena untuk menjaga nilai-nilai sejara dokumentasi.

c) Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya masyarakat di sekitarnya. Termasuk di dalam tugas ini adalah upaya promosi dan publikasi secara sosialisasi agar masyarakat di sekitar perpustakaan mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat dimanfaatkan dari perpustakaan.

2. Fungsi perpustakaan sekolah

Menurut Sutarno (2003 : 58) Fungsi perpustakaan adalah “ Suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan didalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan utama yaitu: (1) menghimpun, (2) memelihara, (3) memberdayakan semua koleksi bahan pustaka”. Sedangkan menurut Darmono (2001:3) menyatakan bahwa fungsi perpustakan adalah sebagai berikut:

1) Fungsi Informasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar para pengguna perpustakaan dapat:

a) Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagaibidang ilmu.

b) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya.

c) Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasiyang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.

d) Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

2) Fungsi rekreasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk:

a) Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani. b) Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan

dan pemanfaatan waktu senggang.

(19)

3) Fungsi pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:

a) Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik dirisendiri secara berkesinambungan.

b) Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual.

c) Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis.

d) Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

4) Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:

a) Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan barbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok.

b) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni. c) Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian.

d) Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis.

e) Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasan ahli teknologi.

5) Fungsi penelitian

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis danbentuk informasi.

6) Fungsi deposit

Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi deposit secara nasional adalah Perpustakaan Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU No 4 Tahun 1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik Indonesia, atau karya cetak dan karya rekam tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri, dan oleh lembaga atau importer diedarkan di wilayah Republik Indonesia.

Sedangkan menurut Siregar (2002 : 1) Secara umum perpustakaan berfungsi sebagai : 1. Pusat pengumpulan bahan informasi / bahan pustaka.

(20)

5. Pusat penyebarluasan bahan informasi / bahan pustaka. 6. Pusat rekreasi.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai pusat informasi, edukatif, rekreasi, penelitian, yang bertujuan

membantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa. 2.2.2. Jenis-Jenis Perpustakaan

Untuk lebih dapat memahami pengertian perpustakaan sekolah maka terlebih dahulu kita mengacu kepada jenis-jenis perpustakaan. Dalam lampiran keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret No. 0103/0/1981 jenis-jenis perpustakaan meliputi:

1) Perpustakaan internasional

Perpustakaan internasional adalah perpustakaan yang didirikan oleh dua negara atau lebih, perpustakaan yang merupakan bagian dari sebuah organisasi internasional. Kemunculannya baru mulai pada kisaran tahun pertama abad ke 20. Comtohnya, perpustakaan PBB atau UN library yang berpusat di Jenewa berdiri pada tahun 1919, perpustakaan Mahkamah internasional di Den Haag, perpustakaan Sekretariat ASEAN di jakart, Indonesia dan lain sebagainya.

2) Perpustakaan nasional

Perpustakaan nasional berfungsi menyimpan semua bahan pustaka, baik yang tercetak maupun terekam, yang diterbitkan di suatu negara. Dari sinilah, kemudian orang meneganalin batasan-batasan atau pengertian perpustakaan nasional. Salah satunya, perpustakaan nasional adalah perpustakaan utama dan paling konprehensif yang melayanin kebutuhan informasi dari penduduk suatu negara.

3) Perpustakaan umum atau keliling

Perustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum yang bertujuan melayanin umum. Perpustakaan ini memiliki beberapa ciri. Pertama, terbuka untuk umum. Artinya, terbuka bagi siapa saja tanpa mengenal perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras, usia, pandangan politik dan pekerjaan. Kedua, dibiayai oleh dana umum. Maksudnya, dana umum adalah dana yang berasal dari dana masyarakat. Biasanya, berasal dari pajak dan dikelola oleh pemerintah. Ketiga, jasa yang diberikan pada hakikatnya bersifat Cuma-Cuma. Kalaupun ada, sejenis pungutan biaya untuk pendaftaran menjadi anggota pada beberapa perpustakaan umum adalikanah semata-mata karena alasan administratif belaka, bukan prinsip pokok. Sedangkan, jasa yang diberikan mencakup jasa referal, yaitu jasa yang memberikan informasi, peminjaman, konsultasi studi dan keanggotaan bersifat gratis.

4) Perpustakaan swasta atau pribadi

(21)

keperluan bahan pustaka bagi kelompok, keluarga, atau individu tertentu. Karena semua dibiayai oleh swasta, maka perpustakaan sejenis ini melayanin kelompok terbatas pula. Dalam kelompok ini, termasuk pula perpustakaan sewa, yaitu perpustakaan yang memungut sewa atas buku yang dipinjam oleh anggotanya. Ada yang bersifat bayar tiap kali pinjam, ada yang berbentuk iuran bulanan, kuartal ataupun tahunan.

5) Perpustakaan khusus

Perpustakaan khusus dapat merupakan perpustakaan sebuah departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa, militer, industri, maupun perusahaan swasta. Ciri-ciri yang dimilikinya beberapa hal. Pertama, memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja. Kedua, keanggotaan perpustakaan terbatas pada jumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau badan induk tenpat perpustakaan tersebut bernaung. Ketiga, peran utama perpustakawan adalah melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota. Keempat, tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit), melainkan pada majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, anbstrak atau indeks. Kelima, jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan.

6) Perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tegabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah dan tujuan utama membantuh untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya. Sementara itu, tujuann khususnya adalah membantuh sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung. Sulistio Basuki mengungkapkan bahwa perpustakaan taman kanak-kanak, perpustakaan sekolah dasar, perpustakaan lanjutan tingkat pertama dan perpustakaan sekolah lanjutan tingkat atas termasuk dalam bagian perpustakaan sekolah.

7) Perpustakaan perguruan tinggi

(22)

2.3. Tujuan dan Manfaat Membaca

Membaca hendaknya mempunyai tujuan. Sebab, seseorang yang hendak membaca dengan sesuatu tujuan, cenderung lebih memahamin dibndingkan orang yang tidak memiliki tujuan. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,mencakup isi, memahamin makna bacaan. Selain itu, ada beberapa tujuan lain dari kegiatan membaca yakni sebagai berikut.

Menurut Dormono (2007 : 27) mengemukakan beberapa manfaat dan tujuan membaca antara lain:

1) Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik tertentu yang menarik.

2) Memahamin dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.

3) Membenahin dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat yang dihuninya.

4) Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain.

5) Memahamin lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi orang-orang besar dan pemimpin terkenal dengan jalan membaca biografinya.

6) Menikmatin dan ikut merasakan liku-liku pengalaman petualangan dan kisa pecintaan orang-orang lain.

Atas dasar tujuan dan manfaat membaca yang dikemukakan oleh Heilman, dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat membaca pada dasarnya yaitu (a) membaca memperoleh informasi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan (b) membaca untuk memperoleh kepuasan dan kenikmatan emosional artistik. Untuk memenuhi tujuan dan manfaat yang ingin diperoleh.

2.4. Minat Baca

2.4.1. Pengertian minat baca

Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dalam membaca kedudukan minat menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca.

Menurut W. Suwarno, (2007:6) bahwa “Minat baca merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pengertian bahwa dengan membaca itu dapat ditegaskan bahwa minat baca terkadang unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senagn untuk membaca.

(23)

dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan karena minat baca adalah suatu keterampikan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan”.

Dari uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca merupakan keinginan hati yang tinggi terhadap suatu bacaan, dimana minat tersebut dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan.

2.4.2. Tujuan pembinaan minat baca

Perpustakaan Nasional RI (2002 : 40) mendefenisikan tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Tujuan umum

Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan masyarakat membaca (reading society), menuju masyarakat belajar (learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai subjek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.

2) Tujuan Khusus

a) Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuhkan kemampuan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b) Menyelenggarakan program untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

c) Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca semua lapisan masyarakat.

d) Mengusahakan menyediakan berbagai jnis koleksi yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakikat pembinaan minat baca merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sehingga dapat merubah pola pikir dan menambah wawasan.

2.4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca

(24)

1) Rasa ingin tahu yang tinggi atau fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi.

2) Kadaan lingkungan yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.

3) Keadaan lingkungan sosial yang komdusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.

4) Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual.

5) Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa faktor yang dapat membangkitkan minat baca seseorang adalah adanya komitmen didalam diri bahwa dengan membaca kita bisa memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan, menambah wawasan serta didukung dengan bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam dan tersedianya waktu untuk membaca baik dirumah diperpustakaan ataupun ditempat lainnya.

2.4.3.1.Faktor Internal dan Eksternal

Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca selalu disertai dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca.

W. Suwarno( 2001: 24) juga mengatakan bahwa minat baca seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi pembawaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keadaan kesehatan, dan keadaan jiwa serta kebiasaan.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan yang memberikan dan membentuk minat. Faktor dari luar ini meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang.

2.4.3.2.Faktor pendukung minat baca

Menurut Sutarno NS (2003 : 25) mejelaskan faktor pendukung minat baca adalah faktor yang turut mempelancar terlaksananya pembinaan minat baca. Faktor pendukung tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Kesadaran orang tua 2) Inisiatif guru sekolah

3) Tersedianya perpustakaan, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum

(25)

Kesadaran dari penulis atau pengarang untuk menyajikan informasi atau karya-karya yang baik.

5) Penerbit

Kesadaran penerbit untuk menerbitkan buku-buku yang bermutu. Penerbit jangan hanya memikirkan keuntungan belaka, tetapi juga memperhatikan kualitas buku-buku yang diterbitkan.

6) Toko buku

Tersedianya buku-buku yang beragam untuk semua lapisan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan informasinya.

7) Kebijakan Pemerintah

Adanya kebijakan pemerintah yang memacu tumbuh dan kembangnya minat baca, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya mengadakan perlombaan mengarang, membaca puisi, memberikan penghargaan kepada pengarang terbaik, mengurangi pajak kertas, mengurangi pajak import buku serta membebaskan pajak buku-buku perpustakaan dan lain-lain.

2.4.3.3.Faktor Penghambat minat baca

Menurut Sutarno NS (2003 : 46) faktor-faktor yang menhambat pembinaan minat baca, faktor tersebut antara lain :

1) Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak.

2) Banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan minat baca peserta didiknya.

3) Terbatasnya jumlah bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi lapisan masyarakat.

4) Kuarangnya jumlah perpustakaan, serta koleksi yang tersedia dan pelayanan yang belum begitu baik.

5) Pengaruh perkembangan media audio-visual seperti tv, vidio games dan lain-lain, sehingga pengakibatkan waktu terpakai hanya untuk berhiburan sejenisnya.

6) Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama.

7) Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat tertentu.

(26)

2.5. Upaya meningkatkan minat baca

Dalam menanamkan kebiasaan membaca harus dimulai pada usia dini, dan tidak dapat disangsikan pula bahwa sekolah merupakan tempat yang sangat tepat untuk memupuk minat dan kebiasaan membaca bagi anak-anak. Salah satu dukungan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan minat baca siswa adalah peran guru. Guru perlu memotivasi siswa untuk mencintai buku sejak awal. Karena itu upaya pengembangan/ peningkatan minat dan kebiasaan membaca di sekolah. Menurut Sutarno NS (2003 : 57) Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca antara lain : Cara-cara yang dapat ditempuh oleh pustakwan untuk meningkatkan minat baca siswa antara lain :

a) penyelenggaraan jam-jam cerita di perpustakaan sekolah. b) pemberian tugas membaca.

c) pemberian tugas pembuatan abstraksi.

d) Memotivasi penyelenggaraan majalah dinding. e) penyelenggaraan lomba membaca.

f) penyelenggaraan lomba pembuatan kliping.

g) pemotivasian penerbitan majalah atau buletin sekolah.

h) penyelenggaraan pameran buku yang dikaitkan dengan peringatan hari-hari besar nasional dan agama;penugasan siswa membantu pustakawan di perpustakaan sekolah.

i) penyelenggaraan program membaca. j) pemberian bimbingan teknis membaca. 2.6. Metode menumbuhkan minat baca

Dalam menumbuhkan minat baca menurut Darmono (2007 : 21) Ada empat hal yang perlu diperhatikan pustakawan dalam menumbuhkan minat baca melalui pelayanan perpustakaan sekolah, yaitu :

1) Usaha untuk menarik pembaca

Untuk menarik pembaca agar datng ke Perpustakaan dan memiliki kegemaran membaca hendaknya dilakukan oleh pustakwan dengan cara :

a) Kunjungan Perpustakaan

Dengan kunjungan ini diharapkan pengunjung perpustakaan memperoleh informasi dengan melihat sendiri dan mengamati secara teratur sehingga mengetahui koleksi Perpustakaan dan menimbulkan rasa ingin membaca atau meminjam buku di perpustakaan.

b) Publikasi

wadah untuk memberitahukan pada pemakai Perpustakaan tentang adanya buku-buku baru dan buku referensi baru. Hal ini bisa dilakukan melalui tulisan, petunjuk brosur dan tulisan lain.

c) Pameran

(27)

1) Pameran berkala, yaitu pameran yang diadakan secara periodik di perpustakaan. Buku-buku yang dipamerkan harus diganti secara teratur biar tidak membosankan.

2) Pameran sementara, yaitu pameran yang diadakan untuk sementara waktu. Pameran ini pada umumnya penyelenggaraannya dikatkan dengan peristiwa-peristiwa khusus seperti konggres, seminar, hari nasional, dan sebagainya.

d) Rangsangan kegiatan membaca

Untuk merangsang kegiatan membaca di sekolah perlu diadakan diskusi, kegiatan ceramah, pembacaan puisi atau prosa, dan sebagainya.

2) Bimbingan membaca

Ada beberapa kegiatan yang perludiberikan dalam rangka menggiatkan minat baca antara lain :

a) Pemakaian Perpustakaan

Dalam hal ini pustakawan perlu memperkenalkan macam-macam bahan pustaka dengan menerangkan bahwa tiap-tiap bacaan mempunyai informasi yang berbeda tujuan dan fungsinya.

b) Cara membaca yang baik dan membuat laporan Dalam melakukan kegiatan ini ada dua cara yang perlu diperhatikan yaitu :

1) Cara membaca untuk mengerti, memakai dan membaca cepat. 2) Cara membaca dilihat dari gerak mata, posisi badan, dan arah

sinar yang baik.

c) Perlunya digiatkan pelajaran mengarang dan bercerita

Jika siswa-siswa diberi tugas mengarang oleh guru bahasa mereka pasti mereka akan mencari bahan yang berhubungan dengan tugas yang diberikan oleh guru.

d) Membuat kliping

Pembuatan kliping ini dapat membantu merangsang minat baca siswa Karena dengan membuat kliping mau tidak mau siswa harus membaca untuk mengelompokkan kliping tersebut sesuai dengan subyeknya.

e) Pembuatan majalah dinding

Di sekolah perlu diadakan majalah dinding agar siswa dapat berkreasi, suka membaca dan menulis.

f) Jam buka Perpustakaan

Jam buka Perpustakaan ini perlu ditetapkan untuk membiasakan siswa mengunjungi Perpustakaan.

g) Adanya pelayanan referral

Pelayanan referral ini dilakukan dengan mengadakan hubungan kerjasama dengan Perpustakaan lain. Jika siswa tidak dapat menemukan informasi di Perpustakaan setempat maka bias mencari di Perpustakaan lain.

h) Pembuatan karya tulis

Penulisan karya tulis ini perlu diupayakan secara terusmenerus. 3) Petugas Perpustakaan (Pustakawan)

(28)

Oleh karena itu, Pustakawan dan guru ikut berperan dalam memotivasi setiap siswa akan pentingnya dari membaca, sehingg dapat meningkatkan minat baca siswa.

2.7. Motivasi Membaca

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Menurut Darmono (2007:217) motivasi dalam membaca sangat penting karena kerap kali kegagalan dalam membaca disebabkan oleh rendahnya motivasi. minat dan kegemaran membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, termasuk anak-anak dalam usia sekolah.

Minat baca dapat tumbuh dengan cara dibentuk. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan teori dorongan. Dorongan adalah daya motivasional yang mendorong lahirnya perilaku yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Dorongan yang dimaksud ialah motivasi. Dorongan-dorongan tersebut dapat muncul dari dalam diri orang tersebut atau dapat dirangsang dari luar. Motivasi yang berasal dari dalam merupakan dorongan yang bersifat internal, sedangkan dorongan dari pihak lainnya bersifat eksternal.

a) Motivasi Internal

Jenis motovasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemampuan sendiri.

b) Motivasi Eksternal

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar.

(29)

pendorong tumbuhnya motivasi dalam membaca, harus dapat membangkitkan gairah siswa terhadap pepustakaan dan memberikan motivasi untuk gemar membaca.

2.8. Peran Perpustakaan dalam membina minat baca siswa

Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak bias dilepaskandari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Menurut Tarigan ( 1994 : 50) peran yang dapat dilakukan oleh Perpustakaan dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan sekolah adalahsebagai berikut :

1) Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna Perpustakaan.

2) Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran di sekolah yang dikaitkan dengan tugas tugas di Perpustakaan.

3) Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan berbagai bacaan yang menarik untuk pengguna Perpustakaan.

4) Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna Perpustakaan.

5) Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan senang berkunjung ke Perpustakaan.

6) Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan Perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca siswa.

7) Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai Perpustakaan bahwa membaca sangat penting untuk mencapai keberhasilan sekolah.

8) Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca untuk anak sekolah. Lomba ini biasanya diadakan oleh Perpustakaan sekolah bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, atau dengan Perpustakaan Umum.

9) Menjadikan bulan Mei setiap tahun sebagai bulan buku nasional. Pada kesempatan ini Perpustakaan bias melakukan pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional.

10)Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku di Perpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya tiap catur wulan atau sekali dalam satu tahun.

2.9. Peranan pustakawan dalam meningkatkan minat baca

(30)
(31)

BAB III

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR

3.1. Sejarah singkat

Yayasan pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) Medan didirikan pada tanggal 20 desember 1997 oleh Hj. Djamaliah. Pada awalnya Shafiyyatul Amaliyyah Medan hanya menyediakan jenjang pendidikan playgroup dan taman kanak-kanak, kemudian YPSA berlanjut pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), setelah mengalamin perkembangan YPSA kembanli membuka jenjang pendidikan untuk sekolah tingkat pertama (SMP),dan berlanjut hingga sekolah tingkat atas (SMA).

Perpustakan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) Medan merupakan perpustakan sumber informasi untuk seluruh pelajar dan sumber daya manusia YPSA. Perpustakaan YPS didirikan pada tgl 12 Maret 2010. Sebelumnya perpustakaan YPSA mengalami beberapa pergantian dan perubahan tempat dan pegawainya. Sehingga perpustakaan tidak berjalan dengan baik. Dan pada tanggal 12 maret 2010 itulah perpustakaan YPSA mendapatkan tempat yag sesuai dengan keadaan sekolah. Perpustakaan YPSA mengalami perkembangan secara perlahan-lahan dan terus berkembang sampai saat ini.

3.2. Visi dan Misi perpustakaan Shafiyyatul 1) Visi

Mampu berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan perpustakaan menjadi pusat belajar di Sekolah.

2) Misi

a) Meningkatkan fungsi perpustakaan sebagai tempat yang nyaman, menarik dan menyenangkan.

b) menyediakan buku yang dapat mengembangkan ketrampilan & pengetahuan siswa.

(32)

d) Menjadikan Perpustakaan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. 3.3. Tujuan dan fungsi Perpustakaan shafiyyatul

1) Tujuan perpustakaan Shafiyyatul

a) Menumbuhkan minat baca, tulis siswa dan guru. b) Mengenalkan Teknologi Informasi (TI).

c) Memupuk bakat dan minat baca.

d) Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan kemampuan ketrampilan.

e) Memfasilitasi multiple intelegensi siswa. 2) Fungsi Perpustakaan shafiyyatul

a) Menunjang pelaksanaan program pendidikan, penelitian serta pembinaan potensi siswa.

b) Mengumpulkan, mengolah serta menyebarluaskan publikasi buku baru.

c) Menunjang sistem belajar modern sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

3.4. Struktur Organisasi perpustakaan Shafiyyatul

Organisasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok orang dalam mencapai tujuan bersama. Organisasi perpustakaan merupakan himpunan orang-orang yang bekerjasamauntuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Untuk bagian ini ketua Yayasan Umum perpustakaan langsung di tangani oleh pemilik Yayasan, yang mengatur segala urusan perpustakaan, kepegawaian dan urusan keuangan. Untuk bagain Ketua Pendidikan membawahi seorang yang diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan, seperti : Kepala sekolah.

(33)

pengembangan buku/bahan perpustakaan, Menjaga, memelihara, dan memperbaiki buku/bahan perpustakaan, Mengiiventarisasi buku/bahan perpustakaan sesuai dengan katalok buku, Menyimpan buku – buku/ bahan perpustakaan, Pemberian informasi kepada guru, peserta didik, TU, tentang buku perpustakaan, Klaisfikasi/pengelompokan koleksi dengan cara memberi kode – kode, Membuat label, kartu, katalok, amplop, Pemberian perlengkapan administrasi pada setiap koleksi, Mempermudah pelayanan, Pengadaan, pemeliharaan, penghapusan bahan pustaka, Membuat aturan peminjaman dn keanggotaan, Membuat tata tertib dalam ruang perpustakaan, Membuat struktur organisasi perpustakaan dan uraian pembagian tugas, Membuat laporan berkala dan berkelanjutan kepada kepala sekolah.

Pustakawan sekolah yang bertanggung jawab ikut membina dan mendidik murid dalam proses belajar mengajar di sekolah, hingga sampai pada perkembangan yang maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan.

(34)

Struktur organisasi perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

Gambar : 3.4 Stuktur OrganisasiPerpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan Sumber : Peraturan Kepegawaian Perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan 3.5.Sistem layanan perpustakaan

Setiap perpustakaan dalam meneyelnggarakan pelayanan perpustakaan harus menentukan sistem pelayanan yang dianggap sesuai dengan tujuan perpustakaan dan pengguna. Sistem pengguna dapat dilakukan denga dua cara yaitu sistem

Kepala Perpustakaan / Koordinator Perpustakaan

Pustakawan

Siswa/I SMP

Siswa/I SMA Siswa/I

SD

KetuaYayasanUmum

(35)

tetutup (closes access) dan sistem terbuka (open access). Sistem pelayanan di perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan menggunakan sistem pelayanan terbuka (open access), dimana pengguna dapat secara langsung mencari bahan pustaka ke rak-rak buku dengan petunjuk katalog online (OPAC), sehingga tidak ada perantara. Setelah pengguna menemukan bahan pustaka yang dicari,kemudian pengguna memberikan kepada pustakawan untuk dicatat sebagai peminjaman. 3.6. Koleksi perpustakaan Shafiyyatul

Sesuai dengan fungsi perpustakaan (edukatif, reseach, informatif, rekratif dan inovatif). Perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan juga menyediakan koleksi sebagai penunjang fungsi tersebut. Berikut ini adalah jenis koleksi perpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan meliputi :

Tabel 3.6 : jenis koleksi perpustakaan Shafiyyatul

No Jenis koleksi Jumlah koleksi Jumlah eksemplar 1

(36)

3.7.Minat baca

3.7.1. Manfaat minat baca

Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Dengan membaca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide. Jadi jelas pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir seorang siswa. Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan tertentu. Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Manfaat minat baca antara lain :

1. Dengan membaca siswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga daya nalarnya berkembang dan berpandangan luas yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

2. Dengan membaca buku maupun sumber-sumber bacaan lain seperti surat kabar maupun berita dan artikel-artikel di internet, pengetahuan bertambah dan perbendaharaan kata-kata meningkat, melatih imajinasi dan daya pikir sehingga terpenuhi kepuasan intelektual.

3. Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan praktis yang berguna dalam kehidupan mereka sehari-hari.

4. Dengan membaca siswa dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar maupun di seluruh dunia yang mungkin berhubungan materi pelajaran, sehingga siswa dapat menerapkan dengan kehidupan nyata.

3.7.2. Faktor- faktor yang mempengaruhi minat baca

(37)

Namun, minat baca setiap siswa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, ada empat faktor yang mempengaruhi minat baca siswa antara lain :

1) kondisi fisik.

kondisi fisik. Kondisi fisik memang mejadi hal utama yang menjadi perhatian karena dengan kondisi fisik yang baik dan sehat, maka keadaan seseorang (siswa) akan stabil. Hal itulah yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap aktivitas yang ia lakukan, misalnya saja kegiatan membaca buku. Apabila kondisi fisiknya sehat, maka ia akan merasa senang dan suka untuk membaca.

2) kondisi mental.

kondisi mental. Tak ubahnya kondisi fisik, kondisi mental seseorang (siswa) juga sangat berpengaruh terhadap aktivitasnya sehari-hari. Apabila mental seseorang sedang “down” (“jatuh”), maka pelajar tersebut tidak akan merespon dengan baik apa yang akan ia kerjakan, misanya saja membaca buku. Sebaliknya, jika mental pelajar tersebut “bagus”, maka ia akan merasa senang dan suka untuk melakukan kegiatan membaca.

3) status emosi.

status emosi. Tak ubahnya kondisi fisik dan mental, status emosi juga sangat berpengaruh terhadap kondisi tiap individu (siswa). Apabila kondisi emosinya stabil dan baik, maka ia kana senang dan ringan dalam melakukan kegaitan yang ia sukai, misalnya kegiatan membaca buku. Namun, apabila emosinya sedang labil, maka seorang pelajar tersebut juga enggan bahkan tidak mau untuk melakukan kegiatan apapun, tak terkecuali kegiatan membaca.

4) lingkungan sosial.

(38)

terpengaruh menjadi “amburadul” dan cenderung atau tidak mau melakukan kegiatan yang bermanfaat, seperti kegiatan membaca.

Dari keempat faktor yang sudah disebutkan di atas, sekiranya dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik, mental, emosi, dan lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap setiap individu (siswa). Dengan kondisi fisik, mental, emosi, dan lingkungan sosial yang baik dan sehat, maka setiap individu (siswa) akan merasa senang melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan juga menambah wawasan pengetahuannya, seperti kegiatan membaca dan dari sinilah minta baca seseorang (siswa) akan “tumbuh”.

3.8.Faktor pendukung dan penghambat minat baca 1.Faktor pendukung

a) Beragamnya koleksi

Beragamnya koleksi yang tersedia di perpustakaan Shafiyyatul yang sesuai dengan kebutuhan usia pengguna adalah sebagai pendorong bangkitnya minat baca siswa terhadap bacaan yang tersedia bagi siswa sekolah dasar di lingkungan perpustakaaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan.

b) Kebutuhan akan informasi

Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang, sehingga mendorong setiap siswa untuk mengikuti setiap perkembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan informasi siswa.

c) Dorongan dari dalam

Ketertarikan, kegemar, hobi membaca dan pendorong tumbuhnya minata baca adalah kemauan dan kemampuan membaca.

d) Pemilihan warna yang tepat

Pemilihan warna yang tepat, sehingga membuat perpustakaan Shafiyyatul terlihat menarik dari dalam.

2. Faktor penghambat minat baca

a) Kurangnya kesadaran terhadap manfaat membaca

(39)

elektronik yang banyak menyita waktu dan perhatian pelajar untuk membaca.

b) Harga buku yang relatif mahal

Salah satu faktor penghambat timbulnya minat baca adalah harga buku yang relatif mahal bagi masyarakat ekonomian kebawah, sehingga ketidak terjangkaunya bukubagi masyarakat tertentu, maka sudah jelas hanya sebagian masyarakat yang bisa memiliki koleksi buku dirumah masing-masing, yang mengakibatkan menurunnya tingkat kemabaca di kalangan masyarakata ekonomi kebawa.

c) Munculnya games online

Salah satu kendala yang sulit untuk dihilangkan adalah munculnya permainan online (games online) di kalangan pelajar yang berdampak buruk bagi perkembangan membaca dan emosional siswa yang diakibatkan games online.

d) Televisi

Pada saat ini banyak hiburan yang ditayangkan di tv yang tidak sesuai dengan usia dan kurang mendidik yang mengakibatkan banyaknya waktu yang tersita hanya untuk hiburan media elektronik, yang bersifat “entertainment”. Dengan demikian waktu untuk membaca semakin terpinggirkan oleh hiburan semata

e) Kurangnya koleksi

Kendalah yang dihadapin perpustakaan dalam meningkatkan minat baca di kalangan siswa sekolah dasar (SD) adalah minimnya koleksi buku yang tersedia di perpustakaan serta kondisi perpustakaan yang tidak memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca pengunjung yang memanfaatkan jasa perpustakaan.

3.9.Peranan pustakawan dalam meningkatkan minat baca

(40)

1) Edukator

Sebagai edukator (pendidik) pustakawan dalam melaksanakan tugasnya, pustakawan harus memiliki jiwa sebagai pendidik yaitu manpuh membimbng dan melatih pengguna. Membimbing dalam arti pustakawan memberikan pengarahan dan pemahaman kepada pengguna apabila pengguna mengalami kendala atau kesulitan dalam memanfaatkan dan menemu kembalikan informasi di perpustkaan.

2) Manajer

Pada hakikat nya pustakawan adalah “manajer informasi” yang mengelola informasi dengan pengguna, agar dengan mudah pengguna memahami informasi. Pustakawan sebagai informasi harus memiliki jiwa pemimpin,memimpin menggerakkan serta mampu bertindak sebagai koodinator dan integrator dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian pustakawan dapat mengoptimalkan semua sumber daya yang tersedia di perpustakaan dengan baik sumber daya manusia, sumber informasi dana, sarana dan prasarana yang ada, dengan demikian dapat sejalan dengan visi misi perpustakaan dan kurikulum sekolah.

3) Administrator

Sebgai administrator pustakawan harus mampu menyusun,melaksanakan dan mengevaluasi program perpustakaan, serta melakukan analisis atas semua kegiatan yang telah dicapai. Dengan demikian pustakawan dapat melakukan upaya-upaya agar semua kegiatan itu dapat terlaksana dengan baik, sehingga dapat menumbuhkan minat baca siswa dilingkungan sekolah.

(41)

1) Menyediakan koleksi

Dalam rangka menumbuh kembangkan minat baca siswa, upaya yang dilakukan perpustakaan sekolah adalah dengan menyediakan koleks beragam yang sesuai dengan kebutuhan informasi siswa sekolah dasar. 2) Memperkenalkan perpustakaan

Setiap tahun ajaran sekolah perpustakaan mengadakan acara open hause kepada siswa baru (masa orientasi siswa) dengan tujuan, agar setiap siswa baru dapat mengetahui manfaat dari perpustakaan itu sebagai sumber informasi.

3) Memajang buku baru

Kegiatan ini dilakukan perpustakaan, agar siswa dapat mengetahui buku-buku baru yang dapat menarik minat baca siswa.

4) Membuat resensi buku

Membuat resensi setiap buku yang akan dipajang di mading, diharapkan dapat memacu minat baca siswa.

3.11. Upaya pustakawan dalam meningkatakan minat baca 1) Bimbingan pustakawan

Upaya yang dilakukan pustakawan terhadap pengguna adalah melakukan bimbingan pustaka kepada setiap pengguna yang mengalami kendala atau masalah dalam mencari dan menemukan bahan pustaka yang diinginkan. 2) Diskusi beda buku

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan minat baca siswa dan membentuk komunitas atau kelompok yang gemar membaca di lingkungan sekolah dengan cara melakukan pameran buku dan mengadakan kegiatan perayaan hari buku.

3) Monitoring dan evaluasi

(42)
(43)

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasa yang sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks atau juga disebut sebagai kegiatan aktif reseptif yang mulai dari memahami kata-kata atau kalimat yang ditulis oleh penulis, menginterpretasikan konsep-konsep penulis serta menyimpulkannya,

2) Minat baca merupakan dorongan yang kuat pada seseorang untuk membaca yang ditandai dengan menunjukkan ketertarikan pada berbagai lambang dan simbol yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. 3) Dalam menumbuhkan minat baca siswa, maka motivasi memiliki peran

tersendiri dalam motivasi (motivasi internal) dan motivasi dari luar (motivasi eksternal), agar dapat mendorong tumbuhnya minat baca siswa. 4) Minat baca merupakan keinginan hati yang tinggi terhadap suatu bacaan,

dimana minat tersebut dapat dipupuk, dibina serta dikembangkan dan buka bawaan lahir.

5) Minat baca seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (faktor dari dalam) dan faktor eksternal (faktor dari luar).

6) Faktor penghambat dalam meningkatkan minat baca, yaitu : kurangnya kesadaran terhadap manfaat membaca, harga buku yang relatif mahal, munculnya games online, televisi, dan kurangnya koleksi di perpustakaan 7) Faktor pendukung dalam memingkatkan minat baca siswa: beragamnya

koleksi yang dimiliki perpustakaan, kebutuhan akan informasi, dorongan dari dalam pembaca dan pemilihan warna yang tepat terhadap perpustakaan.

(44)

kegiatan, yaitu : Menyediakan koleksi bagi pengguna, Memperkenalkan perpustakaan kepada siswa baru, Memajang buku baru, memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna, memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bahan bacaan

9) Upaya yang dilakukan pustakawan dalam meningkatkan minat baca adalah melakukan bimbingan pustaka, diskusi bedah buku dan monitoring dan evaluasi kegiatan membaca siswa.

4.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka penulis mengmukakan saran sebagai berikut:

1) Walaupun koleksi Perpustakaan Shafiyyatul sudah cukup memadai, hendaknya secara berkala perpustakaan selalu menambah dan memperbaharui koleksi yang sesuai dengan kebutuhan informasi siswa sekolah dasar yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat.

2) Pihak sekolah dan pustakawan hendaknya bisa bekerja sama dalam menumbuhkan minat baca siswa dengan kegiatan-kegiatan membaca dilingkungan sekolah.

3) Pihak sekolah khususnya SD hendaknya lebih aktif dalam memajukan dan memberdayakan perpustakaan sekolah sebagai sarana vital dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

4) Hendaknya pustakawan diharapkan lebih proaktif dalam melayani dan menumbuhkan minat baca siswa sekolah dasar.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Sri. Peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa di madrasyah aliyah negeri yogyakarta III, skripsi. Fakultas adab dan budaya. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.

Aulia.2012. Revolusi Pembuat Anak Candu Membaca. Jogyakarta : FlashBooks. Bafadal,Ibrahim. 2006. Pengelolaan perpustakaan sekolah. Jakarta : Bumi aksara. Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakara: Grasindo

Fitria,dini Aida.2010.membaca hebat super cepat. Jakarta : Trans mandiri abadi. Hasugian, jonner. 2099. Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi.

Medan : USU Press.

Mudjito. 2001. Pembinaan minat baca. Jakarta : Universitas Terbuka NS, Sutarno. 2003. Perpustakaan dan Masyrakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

NS, Sutarno. 2005. Manajemen perpustakaan suatu pendekatan praktik. Jakarta : CV. Agung Seto

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman peminaan minat baca. Tahun 2002. Jakarta Qalyubi, Syihabuddin, dkk. 2007. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Yogyakarta

Siregar, A. Ridwan. 2004. Perpustakaan : Energi Pembangunan Bangsa. Medan : USU Press.

Sinaga, Dian. 1998. Remaja dan Minat Baca. Jakarta : Kompas

Suwarno, W. Dasar-dasar ilmu perpustakaan: sebuah pendekatan praktis. Yogyakarta :

Ar-ruzz media. 2007.

______ 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Kencana prenada.

Tarigan, Henry Guntur.1994. Membaca : sebagai suatu keterampilam berbahasa. Bandung : Angkasa.

(46)

Gambar

Gambar : 3.4 Stuktur OrganisasiPerpustakaan Shafiyyatul Amaliyyah Medan
Tabel 3.6 : jenis koleksi perpustakaan Shafiyyatul

Referensi

Dokumen terkait

Judul Kertas Karya : Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Pada Perpustakaan Sekolah Yayasan Perguruan Gajah Mada Medan.. Oleh : Asido

Peran layanan Perpustakaan keliling Dalam Meningkatkan Minat baca Masyarakat (Studi Kasus: Masyarakat Simpang Selayang, Medan Tuntungan). Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan

Kegunaan Teoritis dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengelolan perpustakaan sehingga dapat meningkatkan minat

Peran dari Perpustakaan Daerah Kota Surabaya dalam meningkatkan minat baca masyarakat di perpustakaan umum taman ekspresi dapat dilihat melalui peran yang dapat

Adapun yang dapat disimpulkan oleh penulis, apabila sebuah perpustakaan memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran warga sekolah dalam memanfaatkan perpustakaan untuk meningkatkan minat baca siswa di SD N Gembongan yaitu:

Berdasarkan pembahasan tentang peran Perpustakaan Umum Soeman HS dalam meningkatkan minat baca masyarakat, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya menjadikan

Beberapa aspek kelembagaan perpustakaan yaitu Gedung atau ruang perpustakaan baik dan berada ditempat yang strategis, pelayanan dan sarana yang memadai, koleksi bahan perpustakaan