• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Teknikal Harga Saham Indeks Kompas 100 Sektor Pertambangan Periode Februari – Juli 2008 di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Teknikal Harga Saham Indeks Kompas 100 Sektor Pertambangan Periode Februari – Juli 2008 di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TEKNIKAL HARGA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 SEKTOR PERTAMBANGAN PERIODE FEBRUARI – JULI 2008

DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

ADRIAN GANESH

H24066050

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Adrian Ganesh. H240660050. Analisis Teknikal Harga Saham Indeks Kompas 100 Sektor Pertambangan Periode Februari – Juli 2008 di Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi

Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lampau. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui perilaku saham sektor pertambangan perioda Februari – Juli 2008 untuk mendapatkan saat yang tepat untuk membeli, menjual atau menyimpan saham. (2) Untuk menentukan kapan harus melakukan cut loss (minimize kerugian) guna menghindari kerugian yang lebih besar.

Penelitian dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa time series harian dari Februari 2008 sampai Juli 2008. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang dilakukan untuk mengolah data adalah analisis teknikal dengan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelope, dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh dan analisis teknikalnya.

(3)
(4)

ANALISIS TEKNIKAL HARGA SAHAM INDEKS KOMPAS

100 SEKTOR PERTAMBANGAN PERIODE FEBRUARI –

JULI 2008 DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA MANAJEMEN

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ADRIAN GANESH

H24066050

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

ANALISIS TEKNIKAL HARGA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 SEKTOR PERTAMBANGAN PERIODE FEBRUARI – JULI 2008

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh Adrian Ganesh

H24066050

Menyetujui, Januari 2009

Farida Ratna Dewi, SE, MM Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Taratak sebuah desa kecil di selatannya kota Padang, kabupaten Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat, pada tanggal 13 Mei 1984. Masa kecil sampai SMP di habiskan disana.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala karena atas rahmat dan karuniaNyalah akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. Penulis juga tidak lupa melimpahkan salam serta shalawat kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, beserta para pengikutnya yang selalu setia bersamanya.

Skripsi ini berjudul “Analisis Teknikal Harga Saham Indeks Kompas 100 Sektor Pertambangan Periode Februari – Juli 2008 di Bursa Efek Indonesia”. Selama pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu, yaitu:

1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan saran kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dip, Ing, DEA dan Ibu Wita Juwita Ermawati, S, TP, MM yang telah bersedia untuk menguji penulis. 3. Rekan-rekan Ekstensi Manajemen khususnya angkatan I, terlalu banyak

nama dan asal daerah untuk disebutin, ada Batak, Sunda, Jawa, tak ketinggalan Padang, Papua, Betawi, bersama dulu kita mulai dan sekarang akhirnya satu persatu diantara kita harus mengakhiri kuliah ini dengan gelar SE.

4. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati sekretariat Ekstensi Manajemen Departemen Ekonomi dan Manajemen IPB.

(8)

Tak ada gading yang tak retak. Penulis memahami masih terdapat kekurangan dalam pembuatan tugas ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya karya yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.

Bogor, Januari 2009

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Pasar Modal ... 6

2.2. Saham Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang ... 6

2.3. Keuntungan membeli saham ... 8

2.4. Analisis Teknikal ... 9

2.5. Jenisi-jenis Grafik Pada Analisis Teknikal ... 10

2.5.2. Line Chart ... 11

2.5.3 Point and Figure Chart ... 12

2.5.4. Candlestick ... 12

2.6. Pembentukan Tren ... 14

2.7. Klasifikasi Analisis Teknis ... 16

2.7.1. Analisis Teknis Klasik ... 16

2.7.2. Analisis Teknis Modern ... 16

2.8. Simple Moving Average (Rata-Rata Bergerak Sederhana) ... 16

2.9. Moving Average Envelopes ... 17

2.10. Penelitian Terdahulu ... 18

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 20

3.1. Kerangka Penelitian ... 20

3.2. Metode Penelitian ... 23

3.2.1. Pengumpulan Data ... 23

3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data ... 23

3.2.2.1. Simple Moving Average ... 23

3.2.2.2. Moving Average Envelope ... 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

(10)

4.1.1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)... 25

4.1.2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ... 26

4.1.3. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)... 27

4.1.4. PT Inco Indonesia Tbk (INCO) ... 28

4.1.5. PT Timah Tbk (TINS)... 29

4.1.6. PT Tambang Batubara Bukit AsamTbk (PTBA) ... 30

4.1.7. PT Medco Tbk (MEDC) ... 31

4.2. Analisis Teknikal ... 32

4.2.1. Simple Moving Average ... 32

4.2.2. Moving Average Envelope ... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

1. Kesimpulan ... 45

2. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(11)

ANALISIS TEKNIKAL HARGA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 SEKTOR PERTAMBANGAN PERIODE FEBRUARI – JULI 2008

DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

ADRIAN GANESH

H24066050

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

Adrian Ganesh. H240660050. Analisis Teknikal Harga Saham Indeks Kompas 100 Sektor Pertambangan Periode Februari – Juli 2008 di Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi

Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lampau. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui perilaku saham sektor pertambangan perioda Februari – Juli 2008 untuk mendapatkan saat yang tepat untuk membeli, menjual atau menyimpan saham. (2) Untuk menentukan kapan harus melakukan cut loss (minimize kerugian) guna menghindari kerugian yang lebih besar.

Penelitian dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa time series harian dari Februari 2008 sampai Juli 2008. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang dilakukan untuk mengolah data adalah analisis teknikal dengan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelope, dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh dan analisis teknikalnya.

(13)
(14)

ANALISIS TEKNIKAL HARGA SAHAM INDEKS KOMPAS

100 SEKTOR PERTAMBANGAN PERIODE FEBRUARI –

JULI 2008 DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA MANAJEMEN

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ADRIAN GANESH

H24066050

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(15)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

ANALISIS TEKNIKAL HARGA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 SEKTOR PERTAMBANGAN PERIODE FEBRUARI – JULI 2008

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh Adrian Ganesh

H24066050

Menyetujui, Januari 2009

Farida Ratna Dewi, SE, MM Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Taratak sebuah desa kecil di selatannya kota Padang, kabupaten Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat, pada tanggal 13 Mei 1984. Masa kecil sampai SMP di habiskan disana.

(17)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala karena atas rahmat dan karuniaNyalah akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. Penulis juga tidak lupa melimpahkan salam serta shalawat kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, beserta para pengikutnya yang selalu setia bersamanya.

Skripsi ini berjudul “Analisis Teknikal Harga Saham Indeks Kompas 100 Sektor Pertambangan Periode Februari – Juli 2008 di Bursa Efek Indonesia”. Selama pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu, yaitu:

1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan saran kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dip, Ing, DEA dan Ibu Wita Juwita Ermawati, S, TP, MM yang telah bersedia untuk menguji penulis. 3. Rekan-rekan Ekstensi Manajemen khususnya angkatan I, terlalu banyak

nama dan asal daerah untuk disebutin, ada Batak, Sunda, Jawa, tak ketinggalan Padang, Papua, Betawi, bersama dulu kita mulai dan sekarang akhirnya satu persatu diantara kita harus mengakhiri kuliah ini dengan gelar SE.

4. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati sekretariat Ekstensi Manajemen Departemen Ekonomi dan Manajemen IPB.

(18)

Tak ada gading yang tak retak. Penulis memahami masih terdapat kekurangan dalam pembuatan tugas ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya karya yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.

Bogor, Januari 2009

(19)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Pasar Modal ... 6

2.2. Saham Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang ... 6

2.3. Keuntungan membeli saham ... 8

2.4. Analisis Teknikal ... 9

2.5. Jenisi-jenis Grafik Pada Analisis Teknikal ... 10

2.5.2. Line Chart ... 11

2.5.3 Point and Figure Chart ... 12

2.5.4. Candlestick ... 12

2.6. Pembentukan Tren ... 14

2.7. Klasifikasi Analisis Teknis ... 16

2.7.1. Analisis Teknis Klasik ... 16

2.7.2. Analisis Teknis Modern ... 16

2.8. Simple Moving Average (Rata-Rata Bergerak Sederhana) ... 16

2.9. Moving Average Envelopes ... 17

2.10. Penelitian Terdahulu ... 18

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 20

3.1. Kerangka Penelitian ... 20

3.2. Metode Penelitian ... 23

3.2.1. Pengumpulan Data ... 23

3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data ... 23

3.2.2.1. Simple Moving Average ... 23

3.2.2.2. Moving Average Envelope ... 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

(20)

4.1.1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)... 25

4.1.2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ... 26

4.1.3. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)... 27

4.1.4. PT Inco Indonesia Tbk (INCO) ... 28

4.1.5. PT Timah Tbk (TINS)... 29

4.1.6. PT Tambang Batubara Bukit AsamTbk (PTBA) ... 30

4.1.7. PT Medco Tbk (MEDC) ... 31

4.2. Analisis Teknikal ... 32

4.2.1. Simple Moving Average ... 32

4.2.2. Moving Average Envelope ... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

1. Kesimpulan ... 45

2. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(21)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

(22)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Bar Chart/Grafik Batang ... 11 2. Line Chart ... 12 3. Poin and Figure Chart ... 12 4. Candlestick ... 13 5. Candlestick ... 14 6. Uptrend ... 15 7. Down Trend ... 15 8. Sideways Trend ... 16 9. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 22 10. Simple Moving Average PT Aneka Tambang Tbk ... 33 11. Simple Moving Average PT Bumi Resources Tbk ... 34 12. Simple Moving Average PT Energi Mega Persada Tbk ... 35 13. Simple Moving Average PT Inco Indonesia Tbk ... 36 14. Simple Moving Average PT Timah Tbk ... 37 15. Simple Moving Average PT Tambang Batubara Bukit

Asam Tbk ... 37 16. Simple Moving Average PT Medco Tbk ... 38 17. Moving Average Envelope PT Aneka Tambang Tbk ... 39 18. Moving Average Envelope PT Bumi Resources Tbk ... 40 19. Moving Average Envelope PT Energi Mega Persada Tbk .... 41 20. Moving Average Envelope PT Inco Indonesia Tbk ... 42 21. Moving Average Envelope PT Timah Tbk ... 42 22. Moving Average Envelope PT Tambang Batubara Bukit

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Sinyal jual dan sinyal beli perusahaan sektor pertambangan

Periode Februari-Juli 2008 ... 49 2. Simulasi SahamPT Aneka Tambang Tbk

Periode Februari-Juli 2008 ... 49 3. SMA (5) PT Timah Tbk dengan skala grafik per 3 hari ... 50 4. SMA (5) PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

dengan skala grafik per 3 hari ... 51 5. SMA (5) PT Medco Tbk dengan skala grafik per 3 hari ... 52 6. SMA (5) PT Inco Indonesia Tbk dengan skala grafik

per 3 hari ... 53 7. SMA (5) PT Energi Mega Persada Tbk dengan skala

grafik per 3 hari ... 54 8. SMA (5) PT Bumi Resources Tbk dengan skala grafik

per 3 hari ... 55 9. SMA (5) PT Aneka Tambang Tbk dengan skala

(24)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan/emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.

Sementara itu, bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat untuk melakukan investasi, hadirnya lembaga pasar modal di Indonesia menambah deretan alternatif untuk menanamkan dananya. Banyak jenis surat berharga (securities) dijual dipasar tersebut, salah satu yang diperdagangkan adalah saham. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar ataupun dari dalam negeri seperti perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan maupun perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) itu sendiri.

(25)

diluncurkan tanggal 10 Agustus 2007

(http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Kompas100).

BEJ memang telah memiliki banyak indeks. Selain IHSG yang memuat seluruh saham yang tercatat di BEJ, juga ada indeks sektoral. Indeks LQ-45 atau Jakarta Islamic Index yang memuat saham-saham perusahaan yang dalam operasionalnya dapat dikategorikan menerapkan prinsip-prinsip syariah. Meskipun telah banyak jumlahnya, indeks tersebut dinilai belum juga dapat mengakomodasikan semua kepentingan dan kebutuhan pemodal maupun pelaku pasar lainnya. Indeks LQ-45 misalnya, dinilai sempit cakupannya karena hanya memuat 45 saham, walaupun ke-45 saham tersebut tergolong paling likuid atau paling sering diperdagangkan. Ada pula yang terlalu luas cakupannya, misal IHSG karenaseluruh 300-an saham, yang "tidur" tak diperdagangkan berbulan-bulan sekali pun, tetap dimasukkan dalam perhitungan indeks.

Saham yang dianalisis pada penelitian ini adalah saham sektor pertambangan yang masuk ke dalam indeks kompas 100 Periode Februari-Juli 2008. Alasan pemilihan sektor pertambangan sebagai sektor yang dianalisis adalah pasca kenaikan harga BBM di Indonesia dan meningkatnya BI rate menjadi 8,75% tanggal 3 Juli 2008 dari 8,50% pada 5 Juni 2008 (www.bi.go.id) dan meningkatnya harga minyak mentah dunia, hingga Jumat 27 Juni 2008 yang menembus harga 140 dollar AS per barrel.

(26)

ekspor pertambangan pada 2007 juga mengalami kenaikan 7,8% atau mencapai 245 juta ton. Kenaikan volume ekspor pertambangan ini terjadi pada komoditas nikel (tumbuh 103,7%), aluminium (65,5%) dan batubara (7,9%) (www.bisnis.com).

Menurut Sunarsip (Seorang Ekonom Kepala The Indonesia Economic Intelligence) dalam (www.bisnis.com), tingginya harga minyak dunia dan komoditas pertambangan lainnya mendongkrak kinerja sektor pertambangan. Hal ini akan berpengaruh terhadap pergerakan harga saham sektor pertambangan. Adapun saham sektor pertambangan yang masuk ke dalam indeks kompas 100 yaitu: ANTM (Aneka Tambang), BUMI (Bumi Resources), ENRG (Energi Mega Persada), INCO (Inco Indonesia), TINS (Timah), PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam), MEDC (Medco).

Saham sektor pertambangan di atas termasuk saham unggulan (blue chips stock). Blue chips stock atau saham unggulan merupakan suatu saham yang manajemennya memiliki reputasi yang baik. Di samping itu dalam sejarahnya, bisnis emiten tersebut mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi (http://economy.okezone.com), dalam artian emiten ini memiliki fundamental yang telah di seleksi oleh BEI sehingga bisa masuk ke dalam indeks Kompas 100.

Analisis teknikal menitikberatkan pada upaya-upaya untuk memperkirakan suatu harga saham. Teori yang mendasarinya adalah bahwa analisis ini berdasarkan pada kenyataan bahwa informasi masuk secara perlahan-lahan ke dalam harga saham, sehingga memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan yang lebih dari biasanya (excessive return) dengan mengamati tren pergerakan harga saham (Parisi. Et all, 2000). Analisis teknikal lebih mengarah kepada jangka pendek, hasil dari analisis teknikal adalah agar para investor menyiasati untuk tidak berinvestasi jangka panjang dan jangka menengah, dan disarankan untuk investasi jangka pendek atau harian. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Teknikal Harga Saham Indeks Kompas 100

(27)

1.2. Perumusan Masalah

Kenyataan banyak investor dan spekulan yang tidak paham untuk menganalisis suatu saham karena mereka hanya menggunakan informasi dari layar monitor, rumor dan berita di media massa untuk mengambil keputusan berinvestasi tanpa mengetahui analisa pergerakan saham. Sebenarnya investor dapat memilih saham yang fundamentalnya bagus seperti saham blue chip yang tergabung dalam indeks kompas 100, dan analisis teknikal

bisa dilakukan oleh investor itu sendiri dengan cara mempelajari perilaku saham bersangkutan, hal ini bisa mengurangi biaya transaksi. Jika transaksi harian ini tidak menguntungkan dalam arti saham bergerak turun, sebaiknya investor melakukan cut loss atau merealisasikan kerugiannya sebelum menderita rugi lebih dalam lagi.

Mengacu pada hal di atas permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Kapan saat yang tepat untuk membeli saham (sinyal beli) dan saat yang tepat untuk menjual (sinyal jual) agar investasi saham menguntungkan. 2. Apakah langkah-langkah yang tepat dalam investasi saham agar diperoleh

keuntungan maksimal dan kerugian seminimal mungkin.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui perilaku saham sektor pertambangan periode Februari – Juli 2008 untuk mendapatkan saat yang tepat untuk membeli, menjual atau menyimpan saham.

2. Untuk menentukan kapan harus melakukan cut loss (minimize kerugian) guna menghindari kerugian yang lebih besar.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

(28)

2. Bagi pihak-pihak yang ingin melakukan kajian lebih dalam mengenai analisis teknikal, diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan sektor keuangan, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam melakukan analisis teknikal saham selain analisis fundamental.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BEI, dengan mengambil data saham harian yang termasuk ke dalam Indeks Kompas 100 periode Februari sampai Juli 2008 sektor pertambangan, di antaranya ANTM (Aneka Tambang), BUMI (Bumi Resources), ENRG (Energi Mega Persada), INCO (Inco Indonesia), TINS (Timah), PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam), MEDC (Medco). Pada penelitian ini penulis tidak menganalisis faktor fundamentalnya karena dinilai telah dimasukan ke dalam kriteria daftar indeks kompas 100. Analisis teknikal ini menggunakan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelopes, kedua analisis ini sangat sederhana dan mudah untuk di

(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasar Modal

Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Pasar modal menurut Anoraga dan Pakarti (2006) adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi.

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain (www.idx.co.id).

2.2. Saham Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

Saham (Stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2006).

(30)

2.2.1.Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:

a. Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

b. Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. 2.2.2. Dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dibedakan atas:

a. Saham atas rujuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain.

b. Saham atas nama (registered stock), merupakan saham dengan nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

2.2.3.Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas:

a. Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen.

b. Saham pendapatan (income stock), yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

c. Saham pertumbuhan (growth stock well-known), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

(31)

penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

e. Saham siklikal (cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

2.3. Keuntungan membeli saham

Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007) pada dasarnya ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:

1. Dividen

Dividen (dividend) adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Investor yang berhak menerima dividen adalah investor yang memegang saham hingga batas waktu yang ditentukan oleh perusahaan pada saat pengumuman dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga

jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

(32)

Di samping dua keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan saham Bonus (jika ada), yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang di ambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana.

2.4. Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume historis. Pada dasarnya, analis teknis menawarkan pengembangan teknik perdagangan saham (investasi jangka pendek) berdasarkan pengamatan dan pergerakan harga serta volume perdagangan masa lalu. Dengan membuat suatu tren atau pola grafik historis, seorang investor saham bisa membuat suatu keputusan untuk membeli atau menjual saham (Sulistiawan dan Liliana, 2007).

Analisis Teknikal merupakan teknik analisis saham yang dilakukan dengan menggunakan data historis mengenai perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham dalam pola grafik, dan kemudian digunakan sebagai model pengambilan keputusan. Penawaran dan permintaan akan digunakan untuk memprediksi tingkat harga mendatang dan pergerakannya. Analisis teknikal merupakan teknik analisis yang paling banyak dilakukan oleh para investor.

Dalam melakukan analisa teknikal terdapat 3 prinsip dasar pemikiran yang mendasari (http://apaituforex.wordpress.com/analisis-teknikal).

- Market Price Discount Everything

Yaitu harga yang tercermin dari chart atau grafik telah menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar.

- Price Moves in Trend

Yaitu pergerakan harga tidak bergerak secara acak melainkan berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus berlangsung sampai ada tanda-tanda bahwa pola pergerakan ini berhenti dan berbalik arah.

(33)

Yaitu ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar.

Pendekatan teknikal dalam investasi pada dasarnya adalah refleksi ide bahwa harga bergerak dalam tren yang ditentukan oleh perubahan perilaku investor terhadap berbagai macam tekanan ekonomi, moneter, politik dan psikologis. Seni analisis teknikal, dalam kaitannya sebagai seni, digunakan untuk mengidentifikasi perubahan tren pada tahap awal dan untuk menjaga bentuk investasi sampai beratnya menunjukkan bahwa tren akan berbalik.

2.5. Jenis-jenis Grafik Pada Analisis Teknikal

Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007) ada banyak jenis grafik dalam analisis saham, diantaranya:

2.5.1. Bar Chart/Grafik Batang

Bar chart digambarkan dengan sebuah garis vertikal dan dua buah garis horisontal. Garis vertikal menggambarkan kisaran harga pada saat tertentu, biasanya harian, tapi bisa juga satuan waktu yang lain. Sementara dua buah garis kecil horisontal sebelah kiri menggambarkan harga pembukaan dan yang sebelah kanan menggambarkan harga penutupan. Puncak/ujung atas dari batang tersebut menggambarkan harga tertinggi pada saat itu, sedangkan buttom/ujung bawah dari bar menggambarkan harga terendahnya,

(34)

Gambar 1. Bar Chart/Grafik Batang

( http://www.forexrealm.com/technical-analysis/technical-charts/bar-chart.html, 2008)

[image:34.612.240.452.685.791.2]

2.5.2. Line Chart

Grafik ini hanya menggambarkan harga penutupan saja, sehingga harga pembukaan, tertinggi, dan terendah pada hari itu di abaikan. Garis terbentuk dengan cara mengggabungkan semua harga penutupan pada suatu periode tertentu. Walaupun line chart tidak menggambarkan dengan lengkap pergerakan harga dalam suatu perdagangan , tetapi memiliki keuntungan lainnya, yaitu:

- mengabaikan kejadian acak yang terjadi selama jam perdagangan

- memberikan gambaran yang lebih jelas untuk melihat arah tren - harga penutupan dianggap info harga yang paling penting karena

menggambarkan harga di mana investor bersedia menyimpan saham tersebut.

(35)

Gambar 2. Line Chart ( http://www.forexrealm.com/technical-analysis/technical-charts/line-chart.html, 2008)

2.5.3 Point and Figure Chart

Point and Figure berbeda dengan penggambaran grafik lainnya

karena tidak digambarkan dalam waktu tetapi dalam jumlah perdagangan dalam suatu kisaran harga tertentu. Grafik point and figure terdiri dari serangkaian “O” yang menggambarkan harga turun

dan “X” yang menggambarkan harga naik.

[image:35.612.273.431.441.572.2]

Karena fluktuasi harga umumnya digambarkan sebagai fungsi waktu, maka grafik jangka panjangnya digambarkan dengan jumlah O dan X yang banyak. Demikian juga sebaliknya, berikut gambar Point and Figure Chart.

Gambar 3. Poin and Figure Chart

(www.support.dundas.com/PointFigureChart.html, 2008)

2.5.4. Candlestick

(36)

Sesuai dengan namanya, bentuk grafik ini hampir sama dengan lilin. Candles berbentuk persegi panjang vertikal yang dikenal sebagai badan utamanya/real body dan menggambarkan harga pembukaan dan harga penutupan, dengan dua garis di atas atau di bawahnya yang menggambarkan harga tertinggi dan terendah pada hari itu.

[image:36.612.239.451.317.460.2]

Jika harga naik atau harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan, grafik ini akan menggambarkan grafik dengan balok warna transparan. Sementara jika harga turun atau harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan maka grafik ini digambarkan dengan balok berwarna gelap. Dengan demikian pada tren yang sedang bullish, grafik ini akan terlihat transparan, sedangkan pada tren bearish

grafik ini akan terlihat gelap, berikut gambar Candlestick.

Gambar 4. Candlestick (

http://www.forexrealm.com/technical-analysis/technical-charts/japanese-candlesticks.html, 2008)

[image:36.612.240.452.705.790.2]
(37)
[image:37.612.245.456.645.790.2]

Gambar 5. Candlestick ( http://www.forexrealm.com/technical-analysis/technical-charts/japanese-candlesticks.html, 2008)

Garis vertikal di grafik ini (baik yang di atas ataupun di bawah) akan hilang atau tidak terlihat jika harga tertinggi (atau harga terendah) sama dengan harga pembukaan (atau harga penutupan). Secara umum, grafik sebenarnya hanya mengacu pada harga dan volume sehingga data yang ada masih mentah sedangkan analisis teknis jauh lebih luas.

2.6. Pembentukan Tren

Tren sebenarnya adalah arah pergerakan harga pasar saham. Investor harus menyadari kemana pergerakan harga saham saat ini. Apakah arahnya naik, turun, atau stagnan.

Berdasarkan arah pergerakannya, pembentukan tren dapat dibagi menjadi 3 (Sulistiawan dan Liliana, 2007), yaitu:

- Uptrend, artinya harga saham cenderung bergerak naik. Pada kondisi

(38)

Gambar 6. Uptrend (http://www.istockanalyst.com/help/basicterms.html,

2008)

- Downtrend, artinya harga saham cenderung bergerak turun. Jika pasar

[image:38.612.227.440.314.486.2]

menunjukan downtrend, sebaiknya investor melakukan posisi jual atau tidak mengambil posisi beli sama sekali sehingga terhindar dari kerugian, berikut gambar yang menunjukan perilaku saham yang turun.

Gambar 7. Down Trend

(http://www.istockanalyst.com/help/basicterms.html, 2008)

- Sideways Trend, atau pergerakan harga yang stagnan (hanya naik atau turun

(39)

Gambar 8. Sideways Trend ( http://www.pinnacle-exchange.com/forex-trend-analysis.html, 2008)

2.7. Klasifikasi Analisis Teknis

Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007) analisa teknis pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

2.7.1. Analisis Teknis Klasik

Pengguna analisis ini biasa disebut sebagai chartis. Penggunanya percaya bahwa tren dan sinyal transaksi suatu saham dapat diperoleh berdasarkan bentuk dan pola tertentu dari grafik harga saham. Oleh karena itu dasar pengambilan keputusan transaksi biasanya ditentukan berdasarkan judgment dan interpretasi penggunanya terhadap suatu grafik. Mengingat sifatnya yang sangat subyektif, maka analisis ini lebih banyak mengandung seni/art dari pada unsur ilmiahnya.

2.7.2. Analisis Teknis Modern

Pengguna analisis teknis ini biasa disebut sebagai technician. Penggunanya percaya bahwa tren dan sinyal transaksi suatu saham dapat diperoleh berdasarkan pola grafik yang ditentukan karena perhitungan kuantitatif, bukan interpretasi terhadap suatu grafik. Mengingat sifatnya yang bersifat kuantitatif, maka secara ilmiah bisa diuji kemampuannya menghasilkan keuntungan bagi investor. Faktor lain yang menguntungkan dari analisis teknis ini adalah bisa diprogram secara otomatis melalui komputer.

(40)

Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007) Simple Moving Average adalah indikator analisis teknis modern yang paling sederhana cara perhitungannya dan mudah dipelajari. Simple Moving Average (SMA) dihitung dari penjumlahan harga saham x hari sebelumnya dibagi dengan x hari. Adapun sinyal jual dan sinyal beli adalah sebagai berikut:

Sinyal Jual : Grafik saham memotong ke bawah grafik SMA Sinyal Beli : Grafik saham memotong ke atas grafik SMA

2.9. Moving Average Envelopes

Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007) Simple Moving Average (SMA) dihitung dari penjumlahan harga saham x hari sebelumnya dibagi dengan x hari. Sebagai contoh, jika investor ingin membuat SMA 4 hari dari suatu saham, maka dia harus menjumlah harga saham 4 hari sebelumnya lalu hasil penjumlahan itu dibagi dengan angka 4. Harga saham yang dimaksud disini adalah harga penutupan.

Jika ditulis dalah suatu rumus, maka hasilnya adalah sebagai berikut: SMA (4) = (P4 + P3 + P2 + P1) / 4

Keterangan

SMA (4) : Rata-rata bergerak sederhana 4 hari perdagangan sebelumnya. P4 : Harga saham 4 hari sebelumnya

P3 : Harga saham 3 hari sebelumnya P2 : Harga saham 2 hari sebelumnya P1 : Harga saham 1 hari sebelumnya

Ketepatan dari penggunaan satu moving average (MA) dapat ditingkatkan kemampuannya dengan bantuan grafik MA yang menggambarkan batas bawah dan atas dari tren grafik saham. Penggunaan MA dengan batas atas dan bawah ini dinamakan MA Envelopes (bentuk amplop). Istilah itu sangat tepat mengingat bentuk dari indikator ini mendekati namanya.

(41)

MA bergerak ke bawah menjauhi grafik MA, maka tren harga suatu saham tersebut menunjukan penurunan.

Dengan indikator ini, sinyal beli bisa terjadi ketika:

- Grafik harga saham memotong ke atas grafik MA, atau. - Grafik harga saham memotong ke atas grafik batas bawah.

Sementara indikator sinyal jual adalah kebalikan dari kondisi di atas, yaitu: - Grafik harga saham memotong ke bawah grafik MA, atau.

- Grafik harga saham memotong ke bawah grafik batas atas.

2.10. Penelitian Terdahulu

Sabrini (2008) melakukan penelitian tentang “Analisis Harga Saham Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 Dengan Analisis Fundamental dan Teknikal”. Saham yang diteliti adalah 4 saham industri rokok yang tercatat di BEI diantaranya PT British American Tobacco Indonesia Tbk (BATI), Pt Bentoel International Investama Tbk (RMBA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Handjana Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Analisis fundamentalnya menggunakan pendekatan Present Value, Model kelipatan laba (price earning ratio), arus kas dan capital asset pricing model. Sedangkan analisis teknikal menggunakan pendekatan exponential

moving average. Dengan melihat hasil analisis fundamental dan teknikal

pada industri rokok, secara umum kondisi perusahaan-perusahaan rokok ada yang mengalami penurunan, stabil dan peningkatan. Perusahaan yang mengalami penurunan adalah PT BAT Indonesia Tbk, yang stabil adalah PT Gudang Garam Tbk, dan yang mengalami peningkatan adalah PT Bentoel International Investama Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk.

(42)

Gudang Garam (GGRM), HM Sampoerna (HMSP). Analisis Fundamental dilakukan dengan menghitung Market Value Edit (MVA), Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV). Analisis teknikal dilakukan

(43)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian

Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan/emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.

Saham sektor pertambangan adalah satu dari sembilan sektor saham yang diperdagangkan di BEI yang masuk ke dalam indeks kompas 100. Indeks kompas 100 diperbaharui setiap enam bulan sekali, pada penelitian ini data yang diperoleh adalah periode Februari sampai dengan Juli 2008. Pasca kenaikan harga BBM di Indonesia dan meningkatnya meningkatnya BI rate, serta kinerja sektor pertambangan tahun 2007 membuat investor banyak mengalihkan dananya ke sektor ril seperti sektor pertambangan.

(44)

Salah satu kemampuan yang sebenarnya sangat penting bagi investor dan spekulan saham adalah kemampuan membaca pergerakan harga (grafik) saham masa lalu. Dengan pengetahuan membaca grafik masa lalu, diharapkan mereka dapat mendeteksi pergerakan harga di masa mendatang yang pada akhirnya akan membantu mereka mengambil keputusan dengan tepat.

Analisis teknikal dilakukan dengan mengumpulkan data masa lalu untuk memprediksi arah pergerakan saham ke depannya. Analisis teknikal dapat dilakukan dengan banyak cara. Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan Simple Moving Average dan Moving Average Envelope, dari menggabungkan kedua analisis ini dapat dihasilkan informasi pergerakan harga saham yang akan terjadi selanjutnya atau peramalan tentang harga saham. Informasi ini berguna bagi investor untuk melakukan transaksi saham baik jual maupun beli.

(45)
[image:45.612.161.493.77.661.2]

Gambar 9. Kerangka Pemikiran Penelitian Pergerakan Harga

Saham Moving Average

Envelope Simple Moving

Average

Saham Sektor Pertambangan

Investasi

Sinyal Jual dan Sinyal Beli

Keputusan

Investasi

Informasi

Sinyal Jual, realisasikan kerugian Pergerakan Harga

Saham

Sinyal Jual dan Sinyal Beli

(46)

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190. Data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series harian dari bulan Februari sampai Juli 2008

3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah analisis teknikal dengan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelope, dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif untuk

memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh dan hasil analisis teknikalnya.

3.2.2.1. Simple Moving Average

Simple Moving average (SMA) di hitung dari penjumlahan

harga saham x hari sebelumnya dibagi dengan x hari.

Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007) jika ditulis dalam sebuah rumus maka hasilnya adalah sebagai berikut:

SMA (5) = (P5 + P4 + P3 + P2 + P1) / 5 Keterangan:

SMA (5) : Rata-rata bergerak sederhana 5 hari perdagangan sebelumnya

(47)

3.2.2.2. Moving Average Envelope

Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007) ketepatan dari penggunaan satu moving average (MA) dapat ditingkatkan kemampuannya dengan bantuan grafik MA yang menggambarkan batas atas dan batas bawah ini dinamakan Moving Average Envelope. Batas atas dan batas bawah digunakan dengan persentase tertentu dari MA yang digunakan. Batas bawahnya dapat berfungsi sebagai pembatas kerugian untuk menghindari kerugian yang lebih besar, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Batas atas = MA x 1.1 Batas Bawah = MA x 0.9

(48)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) A. Pendirian dan Informasi Umum

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah berdiri sejak tanggal 5 Juli 1968 dengan nomor NPWP 01.001.663.2-051.000. PT Aneka Tambang Tbk terdaftar di BEI sejak tanggal 27 November 1997 yang bergerak di sektor Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya dengan harga perdana sebesar Rp1.400 per lembar saham, modal dasar sebesar Rp 3.799.999.999.500 dan modal disetor sebesar Rp 953.845.974.500. Kantor pusat PT Aneka Tambang Tbk terletak di Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen TB. Simatupang nomor 1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta 12530.

B. Manajemen

Komite Audit (Anggota) : Yap Tjay Soen Komite Audit (Anggota) : Kanaka Puradiredja

Komite Audit (Ketua) : Prof. Dr. Irwandy Arif, M. Sc. Komite Audit (Anggota) : Drs. Eddie Gunardi

Komite Audit (Anggota) : Edward Nurdin Ak

Corporate Secretary : Bimo Budi Satriyo, SH, MM

Direktur : Djaja M. Tambunan

Direktur : Winardi

Direktur : Tato MIraza

Direktur : Achmad Ardianto

Direktur : Denny Maulana

Komisaris : Irwan Bahar

Komisaris : Mahendra Siregar

(49)

Komisaris Independen : Mahmud Hamundu Direktur Utama : Alwin Syah Loebis Komisaris Utama : Wisnu Askari Marantika

C. Pemegang Saham

Saham PT Aneka Tambang Tbk (hingga Juni 2008) sebagian besar dimiliki oleh Negara Republik Indonesia 65% dan sisanya tercatat sebagai saham yang beredar.

4.1.2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) A. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah berdiri sejak tanggal 26 Juni 1973 dengan nomor NPWP 01.122.101.7.054.000. PT Bumi Resources Tbk terdaftar di BEI sejak tanggal 30 Juli 1990 yang bergerak di bidang Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan Mineral, dengan harga perdana sebesar Rp 4.500 per lembar saham, modal dasar sebesar Rp 396.000.000.000 dan modal disetor sebesar Rp 396.000.000.000. Kantor pusat PT Bumi Resources Tbk di Gedung Mit Plaza 2 Lantai 11 Jl. Jend. Sudirman Kav.10-11, Jakarta. 12920.

B. Manajemen

Direktur : Kenneth P. Farrell

Komisaris : Samel Rumende

Komite Audit (Anggota) : Drs.Kanaka Puradiredja Komite Audit (Anggota) : Indra Safitri

Komite Audit (Anggota) : Mawar I.R Napitupulu Komisaris ( Independen) : Fuad Hasan

Komisaris : Kusumo Martoredjo

Komisaris Utama ( Independen) : Suryo B. Sulisto Komite Audit (Ketua) : Sulaiman Zudhi Pane Komisaris ( Independen) : Sulaiman Zudhi Pane Direktur Utama : Ari Saptari Hudaya

(50)

Komisaris : Nalinkant Rathod

Komisaris : Iman Taufik

Komisaris : Jay Abdullah Alatas

Corporate Secretary : Dileep Srivastava

C. Pemegang Saham

Pemegang saham PT Bumi Resources Tbk di atas 5% (hingga Mei 2008) dimiliki oleh PT Bakrie & Brothers Tbk 19,92%, Long Haul Holdings LTD 18,9%, dan sisanya tercatat sebagai saham yang beredar.

4.1.3. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) A. Pendirian dan Informasi Umum

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah berdiri sejak tanggal 16 Oktober 2001 dengan nomor NPWP 02.091.654.0-054.000. PT Energi Mega Persada Tbk terdaftar di BEI sejak tanggal 4 Juni 2004 yang bergerak di bidang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, dengan harga perdana sebesar Rp 160 per lembar saham, modal dasar sebesar Rp 5.500.000.000.000 dan modal disetor sebesar Rp 1.440.081.337.200. Kantor pusat PT Energi Mega Persada Tbk berada di Gedung Wisma Mulia Lantai 33, Jl. Jend. Gatot Subroto No.42, Jakarta.

B. Manajemen

Komite Audit (Ketua) : A. Qoyum Tjandranegara Komisaris Independen : A. Qoyum Tjandranegara Komite Audit (Anggota) : Toha Abidin

Corporate Secretary : Riri Hosniari Harahap

Direktur : Yuli Soedargo

Komite Audit (Anggota) : Drs. Hertanto

(51)

Komisaris : Nalinkant Amratlal Rathod

C. Pemegang Saham

Pemegang saham PT Energi Mega Persada Tbk di atas 5% (hingga Juni 2008) terdiri dari:

• Credit Suisse Singapore Branch S/A PT Kondur Indonesia 14,65%

• Credit Suisse Singapore Branch S/A PT Brantas Indonesia 6,18%

• PT. Bakrie & Brothers Tbk 6,64%

• UBS AG Singapore S/A PT Brantas A/C 2 -209114-4042 7,12%

• UBS AG Singapore S/A PT Kondur Indonesia -209114-4043 7,12%

• Dan sisanya tercatat sebagai saham yang beredar.

4.1.4. PT Inco Indonesia Tbk (INCO) A. Pendirian dan Informasi Umum

PT Inco Indonesia Tbk (INCO) telah berdiri sejak tanggal 25 Juli 1968 dengan nomor NPWP 01.000.541.1-091.000. PT Inco Indonesia Tbk terdaftar di BEI sejak tanggal 16 Mei 1990 yang bergerak di bidang Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya, dengan harga perdana sebesar Rp 9.800 per lembar saham, modal dasar sebesar Rp 2.972.032.000.000 dan modal disetor sebesar Rp 2.972.032.000.000. Kantor pusat PT Inco Indonesia Tbk terletak di Bapindo Plaza II Lantai 22 JL. Jend Sudirman Kav. 54-55, Jakarta.

B. Manajemen

Direktur : Ciho D. Bangun

Direktur : Eddie A. Arsyad

Corporate Secretary : Indra N. Ginting

Komisaris : Takeshi Kubota

(52)

Direktur Utama : Dr. Arif S. Siregar

Direktur : Dirk Theuninck

Komite Audit (Anggota) : Jusuf Halim Komisaris Utama : Murilo Ferreira Komite Audit (Ketua) : Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto Komite Audit (Anggota) : Kanaka Puradiredja

Komisaris : Naoyuki Tsuchida

Wakil Direktur Utama : Michael D. Winship

Komisaris : Jennifer Maki

Komisaris : Marco Aurelio Lopes Fires Direktur : Claudio R.C. Bastos

Direktur : Nurman Djumiril

Komisaris : Roberto Moretzsohn

Komisaris Independen : Prof. Dr. Achmad Amiruddin

C. Pemegang Saham

Pemilik saham PT Inco Indonesia Tbk di atas 5% (hingga Juni 2008) terdiri dari Vale INCO Limited 60,8%, Sumitomo Metal Mining CO. LTD 20,09%, dan sisanya tercatat sebagai saham yang beredar.

4.1.5. PT Timah Tbk (TINS)

A. Pendirian dan Informasi Umum

(53)

B. Manajemen

Direktur : Setyo Sardjono

Direktur : Gatut Hari Prasetyo

Komisaris Utama ( Independen) : Ismerda Lebang Komisaris Independen : Fachri Ali

Direktur : M. Krisna Syarif

Komisaris : Wimpy S. Tjetjep

Komisaris : R. Sukhyar

Corporate Secretary : Abrun Abubakar

Komisaris : Boni Siahaan

Direktur Utama : Wachid Usman

Direktur : Surawardi

C. Pemegang Saham

Pemilik saham PT Timah Tbk di atas 5% (hingga Juni 2008) sebagian besar sahamnya sebesar 65% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, dan sisanya tercatat sebagai saham yang beredar.

4.1.6. PT Tambang Batubara Bukit AsamTbk (PTBA) A. Pendirian dan Informasi Umum

(54)

B. Manajemen

Direktur : Milawarma

Komisaris Utama : Supriyadi Direktur Utama : Ir. Sukrisrno

Direktur : Dono Boestami, MSc

Direktur : Ir. Tiandas Mangeka Direktur : Ir. Heri Supriyanto Direktur : Ir. Drs. Mahbub Iskandar Corporate Secretary : Eko Budhiwijayanto Komisaris : Umyatun Hayati Sri Astuti

Komisaris : Thamrin Sihite

Komisaris Independen : Suranto Soemarsono Komisaris Independen : Abdul Latief Baky

C. Pemegang Saham

Pemilik saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk di atas 5% (hingga Juni 2008), sebagian besar sebesar 65,02% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, dan sisanya tercatat sebagai saham yang beredar.

4.1.7. PT Medco Tbk (MEDC)

A. Pendirian dan Informasi Umum

(55)

B. Manajemen

Komite Audit (Anggota) : Zulfikri Aboebakar Komisaris : Ir. Retno Dewi Arifin

Direktur : Darmoyo Doyoatmojo

Direktur : Darwin Cyril Noerhadi Komite Audit (Ketua) : Sudono N.S.

Komite Audit (Anggota) : Djoko Sotarjo Corporate Secretary : Cisca Alimin Direktur Utama : Hilmi Panigoro Komisaris Independen : Gustiaman Deru

Direktur : Rashid I. Mangunkusumo

Komisaris ( Independen) : Ir. Sudono N. Suryohudoyo Komisaris Utama : Dr. Arifin Siregar

Komisaris : Ir. Yani Yuhani Rodyat, MM Komite Audit (Anggota) : Ir. Gustiaman Deru, MBA

C. Pemegang Saham

Pemilik saham PT Medco Tbk di atas 5% (hingga Juni 2008) adalah Encore Energy (General) sebesar 47%, GS LND SEG AC sebesar 5%, PT Medco Energi Internasional Tbk sebesar 7%, dan sisanya tercatat sebagai saham yang beredar.

4.2. Analisis Teknikal

4.2.1. Simple Moving Average

A. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

(56)
[image:56.612.133.504.110.343.2]

untuk menjual. Grafik Simple Moving Average dapat dilihat pada Gambar 10.

PT Aneka Tambang Tbk

1-Apr-08, 3,225

12-Feb-08, 3,850 10-Mar-08, 3,925

26-Mar-08, 3,450 14-Apr-08, 3,075 22-May-08, 3,600 2000 2500 3000 3500 4000 4500 1-F eb-200 8 11-F eb-200 8 21-F eb-200 8 2-Ma r-200 8 12-Ma r-200 8 22-Ma r-200 8 1-A p r-200 8 11-A p r-200 8 21-A p r-200 8 1-Ma y-20 08 11 -M ay -2 008 21 -M ay -2 008 31 -M ay -2 008 10- Jun-200 8 20- Jun-200 8 30- Jun-200 8 10 -J u l-200 8 20 -J u l-200 8 30 -J u l-200 8 Tanggal Ha rg a Sa h a m Ha ri a n ( R p )

Historical Price SMA-5

Sinyal Jual

Sinyal Beli

Sinyal Jual

Sinyal Jual

Sinyal Beli Sinyal Beli

Gambar 10. Simple Moving Average (5) PT Aneka Tambang Tbk

[image:56.612.130.523.507.602.2]

Keputusan untuk membeli dan menjual saham dapat diambil 1 sampai 3 hari setelah sinyal jual dan sinyal beli terjadi, hal ini untuk melihat apakah sinyal yang terjadi akan berlangsung lama atau hanya berlangsung sebentar akibat dari sentimen pasar, seperti terlihat dalam tabel simulasi di bawah ini yang bermodal investasi sebesar Rp 15.400.000 sebagai hasil dari Gambar 10.

Tabel 2. Simulasi Portofolio Saham PT Aneka Tambang Tbk

BELI JUAL

HARGA Jumlah JUMLAH Harga Jumlah Jumlah

TANGGAL

(Rp) (Lot) Beli (Rp)

TANGGAL

(Rp) (Lot) Jual (Rp)

Untung / Rugi (Rp) Cost Beli+J ual 0.5% Net Profit (Rp)

12.02.08 3850 8 15,400,000 10.03.08 3925 8 15,700,000 300,000 1,500 298,500

26.03.08 3450 8 13,800,000 1.04.08 3225 8 12,900,000 -900,000 -4,500 -895,500

14.04.08 3075 8 12,300,000 22.05.08 3600 8 14,400,000 2,100,000 10,500 2,089,500

Jumlah 1,492,500

Sumber: Gambar 9 diolah

B. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

(57)

diawali pada tanggal 13 Februari 2008, dan menghasilkan sinyal jual sebanyak 8 kali. Dari pergerakan harga saham pada PT Bumi Resources Tbk didapatkan gambaran bahwa saham harian kedepannya akan bergerak naik karena grafik harga memotong ke atas grafik SMA (5) yang terjadi pada tanggal 25 Juli 2008, yang memberikan sinyal untuk beli saham tersebut, walaupun sampai pada pada tanggal 31 Juli 2008 harga saham belum menunjukan kenaikan yang cukup tinggi, tapi dari grafik tersebut memberikan informasi untuk tetap mempertahankan saham tersebut, belum memberikan sinyal untuk jual.

PT Bumi Resources Tbk

4400 4900 5400 5900 6400 6900 7400 7900 8400 8900 9400 1-F eb-20 08 11 -F eb-20 08 21 -F eb-20 08 2-Mar -20 08 12 -M ar -20 08 22 -M ar -20 08 1-A pr -20 08 11-A pr -20 08 21-A pr -20 08 1-M ay -2008 11-M ay -2008 21-M ay -2008 31-M ay -2008 10- Jun-20 08 20- Jun-20 08 30- Jun-20 08 10 -J ul -2 00 8 20 -J ul -2 00 8 30 -J ul -2 00 8 Tanggal Ha rg a S a h a m Ha ri a n ( R p )

[image:57.612.135.505.296.527.2]

Historical Price SMA-5

(58)

C. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) PT Energi Mega Persada Tbk

700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1 -F eb-2 008 11-F e b-200 8 21-F e b-200 8 2-M a r-20 08 12 -M ar -200 8 22 -M ar -200 8 1-Apr -200 8 11 -A p r-2 008 21 -A p r-2 008 1 -M a y-20 08 11 -M ay -2 00 8 21 -M ay -2 00 8 31 -M ay -2 00 8 10 -J u n-200 8 20 -J u n-200 8 30 -J u n-200 8 10 -J ul -2 008 20 -J ul -2 008 30 -J ul -2 008 Tanggal Ha rg a Sa ha m Ha ri a n ( R p )

[image:58.612.136.505.94.330.2]

Historical Price SMA-5

Gambar 12. Simple Moving Average (5) PT Energi Mega Persada Tbk

(59)

D. PT Inco Indonesia Tbk (INCO) PT Inco Indonesia Tbk

3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 1-F eb-2 008 1 1-F eb-2 008 2 1-F eb-2 008 2-M ar -2 008 1 2-M ar-2 00 8 2 2-M ar-2 00 8 1-A pr -2 008 11-A pr -2 008 21-A pr -2 008 1-M ay -200 8 1 1-M ay -2008 2 1-M ay -2008 3 1-M ay -2008 10- Jun-2 008 20- Jun-2 008 30- Jun-2 008 10-Jul -2 008 20-Jul -2 008 30-Jul -2 008 Tanggal H a rg a S a ham H a ri an ( R p)

[image:59.612.135.503.96.327.2]

Historical Price SMA-5

Gambar 13. Simple Moving Average (5) PT Inco Indonesia Tbk

Pada Gambar 13 di atas selama periode Februari 2008 - Juli 2008 terlihat perpotongan grafik saham PT Inco Indonesia Tbk dan SMA (5) yang menghasilkan sinyal beli sebanyak 15 kali, yang di awali pada tanggal 11 Februari 2008, dan menghasilkan sinyal jual sebanyak 14 kali. Sinyal beli terakhir pada bulan Juli 2008 terjadi pada tanggal 24 Juli 2008, hingga 31 Juli 2008 grafik harga saham masih berada di atas grafik SMA (5), itu berarti belum terdapat sinyal jual, dan di prediksi harga saham akan terus bergerak naik di bulan berikutnya.

E. PT Timah Tbk (TINS)

(60)

PT Timah Tbk 24500 26500 28500 30500 32500 34500 36500 38500 40500 1-F eb-20 08 11 -F eb -2 00 8 21 -F eb -2 00 8 2 -M a r-2 00 8 12 -M a r-2 00 8 22 -M a r-2 00 8 1 -A p r-2 00 8 11 -A p r-2 00 8 21 -A p r-2 00 8 1-M ay -20 08 1 1-M ay -2 0 08 2 1-M ay -2 0 08 3 1-M ay -2 0 08 10 -J un -2 00 8 20 -J un -2 00 8 30 -J un -2 00 8 10 -J ul -20 08 20 -J ul -20 08 30 -J ul -20 08 Tanggal Ha rg a Sa h a m Ha ri a n ( R p )

[image:60.612.134.504.80.310.2]

Historical Prices SMA-5

Gambar 14. Simple Moving Average (5) PT Timah Tbk

F. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 16000 17000 18000 1-F eb -20 08 11-F e b-20 08 21-F e b-20 08 2-M a r-2 0 08 12-M a r-20 08 22-M a r-20 08 1-A p r-2 0 08 11-A p r-20 08 21-A p r-20 08 1-M a y-2 008 11-M ay -2 008 21-M ay -2 008 31-M ay -2 008 10-Jun -20 08 20-Jun -20 08 30-Jun -20 08 10-Ju l-20 08 20-Ju l-20 08 30-Ju l-20 08 Tanggal H a rg a S a h a m H a ri a n (R p )

Historical Price SMA-5

Gambar 15. Simple Moving Average (5) PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

[image:60.612.135.505.360.594.2]
(61)

menghasilkan sinyal jual sebanyak 13 kali. Grafik harga masih berada di atas grafik SMA (5) dari sinyal beli yang terjadi pada tanggal 24 Juli 2008.

G. PT Medco Tbk (MEDC)

Selama periode Februari 2008 - Juli 2008 terlihat perpotongan grafik saham PT Medco Tbk dan SMA (5) yang menghasilkan sinyal beli sebanyak 10 kali, yang di awali pada tanggal 13 Februari 2008, dan menghasilkan sinyal jual sebanyak 9 kali. Grafik harga saham bergerak tinggi terjadi mulai pada tanggal 25 Juli 2008, hingga 31 Juli 2008 grafik harga masih terus bergerak naik. Grafik Simple Moving Average dapat di lihat pada Gambar 16.

PT Medco Tbk

2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 1 -F eb-2 008 11 -F eb-2 008 21 -F eb-2 008 2 -M ar-2 00 8 12 -M ar -2 008 22 -M ar -2 008 1 -A pr-2 00 8 1 1-A pr-2 00 8 2 1-A pr-2 00 8 1 -M ay -200 8 11 -M ay -20 08 21 -M ay -20 08 31 -M ay -20 08 1 0- Jun-2 008 2 0- Jun-2 008 3 0- Jun-2 008 1 0-Jul -2 008 2 0-Jul -2 008 3 0-Jul -2 008 Tanggal H a rg a S a h a m H a ri a n (R p )

[image:61.612.135.505.318.549.2]

Historical Price SMA-5

Gambar 16. Simple Moving Average (5) PT Medco Tbk

4.2.2. Moving Average Envelope

Ketika grafik harga saham bergerak ke atas menjauhi grafik Simple Moving Average dan memotong grafik Moving Average

Envelope, maka menunjukan bahwa tren naik sangat kuat, dan apabila

grafik harga saham memotong ke bawah grafik Moving Average Envelope disini saham harus dijual sebelum grafik saham memotong

(62)

keuntungan. Sebaliknya jika grafik harga saham bergerak ke bawah menjauhi grafik Simple Moving Average, maka tren harga suatu saham tersebut menunjukan penurunan, dan dilanjutkan grafik harga saham memotong ke bawah grafik Moving Average Envelope disinilah investor harus merealisasikan kerugiannya untuk menghindari kerugian yang lebih dalam lagi. Sinyal beli awal juga dapat di lihat ketika grafik harga saham memotong ke atas grafik Moving Everage Envelope.

A. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) PT Aneka Tambang Tbk

2000 2500 3000 3500 4000 4500 1-F eb-2008 11-F eb-2008 21-F eb-2008 2-M ar -2008 12-M ar -2008 22-M ar -2008 1-A pr -2008 11-A pr -2008 21-A pr -2008 1-M ay -200 8 11-M ay -200 8 21-M ay -200 8 31-M ay -200 8 10- Jun-2008 20- Jun-2008 30- Jun-2008 10-Jul -2008 20-Jul -2008 30-Jul -2008 Tanggal Ha rg a S a ha m H a ri a n ( R p)

[image:62.612.135.505.260.491.2]

Historical Price SMA-5 ENVLP+5% ENVLP-5%

Gambar 17. Moving Average Envelope (5%) PT Aneka Tambang Tbk

(63)

Envelope (5%) PT Aneka Tambang Tbk dapat dilihat pada Gambar

17.

B. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Pada saham PT Bumi Resource Tbk Sinyal jual sangat kuat guna merealisasikan kerugian untuk menghindari kerugian yang lebih besar terjadi 5 kali sepanjang periode Februari 2008 sampai Juni 2008, yaitu pada tanggal 3 Maret, 1 April, 25 April, 26 May, dan 3 Juni 2008. Grafik Moving Average Envelope (5%) PT Bumi Resources Tbk dapat di lihat pada Gambar 18.

PT Bumi Resources Tbk

4400 4900 5400 5900 6400 6900 7400 7900 8400 8900 9400 1-F eb-2008 11-F eb-2008 21-F eb-2008 2-Mar -2 008 12-Mar -2 008 22-Mar -2 008 1-A pr -2 008 11-A pr -2 008 21-A pr -2 008 1-M ay -200 8 11-M ay -200 8 21-M ay -200 8 31-M ay -200 8 10- Jun-2008 20- Jun-2008 30- Jun-2008 10 -J ul -2 008 20 -J ul -2 008 30 -J ul -2 008 Tanggal H a rg a S a ham H a ri an (R p )

[image:63.612.135.504.263.495.2]

Historical Price SMA-5 ENVLP+5% ENVLP-5%

Gambar 18. Moving Average Envelope (5%) PT Bumi Resources Tbk

C. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

(64)

PT Energi Mega Persada Tbk 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1-F eb -20 08 1 1-F eb -2 0 08 2 1-F eb -2 0 08 2-M ar -20 08 1 2-M ar -2 0 08 2 2-M ar -2 0 08 1-A pr -20 08 1 1-A pr -2 0 08 2 1-A pr -2 0 08 1-Ma y-20 08 11 -M ay -2 008 21 -M ay -2 008 31 -M ay -2 008 1 0-J un -2 0 08 2 0-J un -2 0 08 3 0-J un -2 0 08 10-Ju l-20 08 20-Ju l-20 08 30-Ju l-20 08 Tanggal H a rg a S a h a m H a ri an ( R p )

[image:64.612.135.504.81.308.2]

Historical Price SMA-5 ENVLP+5% ENVLP-5%

Gambar 19. Moving Average Envelope (5%) PT Energi Mega Persada Tbk

D. PT Inco Indonesia Tbk (INCO)

(65)

PT Inco Indonesia Tbk 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 1 -F eb-200 8 11-F eb-200 8 21-F eb-200 8 2 -M ar -200 8 12-M ar -200 8 22-M ar -200 8 1 -A pr -200 8 11 -A pr -200 8 21 -A pr -200 8 1-M ay -20 08 11-M ay -20 08 21-M ay -20 08 31-M ay -20 08 10 -J un-200 8 20 -J un-200 8 30 -J un-200 8 1 0-Jul -200 8 2 0-Jul -200 8 3 0-Jul -200 8 Tanggal H a rg a S a h a m H a ri an ( R p )

[image:65.612.134.505.80.308.2]

Historical Price SMA-5 ENVLP+5% ENVLP-5%

Gambar 20. Moving Average Envelope (5%) PT Inco Indonesia Tbk

E. PT Timah Tbk (TINS) PT Timah Tbk

24500 26500 28500 30500 32500 34500 36500 38500 40500 1-F eb-2008 11-F eb-2008 21-F eb-2008 2-M ar -2 008 12-M ar -2008 22-M ar -2008 1-A pr -2008 11-A pr -200 8 21-A pr -200 8 1-M ay -2008 11 -M ay -2 008 21 -M ay -2 008 31 -M ay -2 008 10-Ju n-2 008 20-Ju n-2 008 30-Ju n-2 008 10-Jul -2 008 20-Jul -2 008 30-Jul -2 008 Tanggal H a rg a S a h a m H a ri a n (R p )

Historical Prices SMA-5 ENVLP+5% ENVLP-5%

Gambar 21. Moving Average Envelope (5%) PT Timah Tbk

[image:65.612.136.503.357.594.2]
(66)

Moving Average Envelope (5%) PT Timah Tbk dapat di lihat pada

Gambar 21.

F. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)

Pada saham PT Tambang Batubara Bukit AsamTbk Sinyal jual sangat kuat guna merealisasikan kerugian untuk menghindari kerugian yang lebih besar terjadi 2 kali sepanjang periode Februari 2008 sampai Juni 2008, yaitu pada tanggal 13 Maret, dan 2 April 2008. Grafik Moving Average Envelope (5%) PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dapat di lihat pada Gambar 22.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 16000 17000 18000 1-F eb -20 08 11 -F eb -2 00 8 21 -F eb -2 00 8 2-M a r-2 0 08 1 2-M a r-2 0 08 2 2-M a r-2 0 08 1-A p r-2 0 08 1 1-A p r-2 0 08 2 1-A p r-2 0 08 1-M a y-200 8 11 -M ay -2 008 21 -M ay -2 008 31 -M ay -2 008 10 -J un -2 00 8 20 -J un -2 00 8 30 -J un -2 00 8 10 -J ul -2 00 8 20 -J ul -2 00 8 30 -J ul -2 00 8 Tanggal Ha rg a Sa h a m Ha ri a n ( R p )

[image:66.612.135.505.262.492.2]

Historical Price SMA-5 ENLP+5% ENVLP-5%

Gambar 22. Moving Average Envelope (5%) PT Tambang Batubara Bukit Asam

(67)

G. PT Medco Tbk (MEDC) PT Medco Tbk

2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 1-F eb-2 008 1 1-F eb-2 008 2 1-F eb-2 008 2-M ar -2 008 1 2-M ar-2 00 8 2 2-M ar-2 00 8 1-A pr -2 008 11-A pr -2 008 21-A pr -2 008 1-M ay -200 8 1 1-M ay -2008 2 1-M ay -2008 3 1-M ay -2008 10- Jun-2 008 20- Jun-2 008 30- Jun-2 008 10-Jul -2 008 20-Jul -2 008 30-Jul -2 008 Tanggal Ha rg a S a ha m H a ri a n ( R p)

[image:67.612.135.503.94.327.2]

Historical Price SMA-5 ENVLP+5% ENVLP-5

Gambar 23. Moving Average Envelope (5%) PT Medco Tbk

Pada saham PT MedcoTbk Sinyal jual sangat kuat guna merealisasikan kerugian untuk menghindari kerugian yang lebih besar terjadi 2 kali sepanjang periode Februari 2008 sampai Juni 2008, yaitu pada tanggal 4 Maret, dan 2 April 2008. Grafik Moving Average Envelope (5%) PT Medco Energi International Tbk dapat

(68)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1. Analisis Teknikal pada saham sektor pertambangan diantaranya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Inco Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dan PT Medco Tbk (MEDC) yang diteliti dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan oleh investor kapan saatnya membeli atau menjual saham. Sinyal beli terhadap suatu saham terjadi ketika grafik harga memotong keatas grafik Simple Moving Average dan sebaliknya sinyal jual terjadi ketika grafik harga memotong kebawah grafik Simple Moving Average.

2. Keputusan beli atau jual diambil setelah mengamati satu atau dua hari kestabilan sinyal jual atau beli untuk memastikan bahwa sinyal adalah benar dan bukan disebabkan hanya oleh sentimen pasar yang bersifat sesaat. Grafik Moving Average Envelope memberikan sinyal beli ketika grafik harga memotong ke atas Moving Average Envelope (-5), dan sinyal jual ketika grafik harga memotong ke bawah grafik Moving Average Envelope (5).

3. Implementasi grafik Moving Average Envelope juga sebagai alat pengambil keputusan untuk cut loss (membatasi kerugian) ketika grafik harga saham telah memotong Moving Average Envelope ke bawah.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat disarankan baik bagi para investor maupun bagi pihak yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai masalah ini. Beberapa hal tersebut yaitu:

(69)

2. Disarankan untuk melakukan analisis prosentase Moving Average Envelope untuk mendapatkan nilai yang optimal agar tidak terlalu sensitif

dan digunakan sebagai pengambil keputusan yang relatif tepat.

(70)

Gambar

Grafik ini hanya menggambarkan harga penutupan saja,
Gambar 3. Poin and Figure Chart
Gambar 4. Candlestick (http://www.forexrealm.com/technical-analysis/technical-charts/japanese-candlesticks.html, 2008)
Gambar 5. Candlestick (http://www.forexrealm.com/technical-analysis/technical-charts/japanese-candlesticks.html, 2008)
+7

Referensi

Dokumen terkait

(1) membuat konkret konsep yang abstrak, (2) membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar, (3) menampilkan obyek yang terlalu

Tanaman kelapa tersebar hampir di semua negara tropis, terutama di daerah dekat pantai (Palungkun,1993). Palem adalah tanaman hias yang bersifat kosmopolitan,

Peneliti metode pengumpulan data harus sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan karena masing-masing penelitian mempunyai karakteristik masing-masing untuk mengungkapkan

Tanda-tanda perubahan harga juga telah tampak jelas di sepanjang bulan Maret, yaitu ketika PT Pertamina melaporkan bahwa mereka telah diinstruksikan oleh pemerintah

Perubahan harga tersebut diberlakukan atas bahan bakar bersubsidi dan non-subsidi sebagai respon terha- dap jatuhnya harga minyak internasional, penguatan nilai rupiah, dan

Data yang telah didapatkan dari setiap filter photometer akan dikenali polanya dengan menggunakan metode jaring saraf tiruan-radial basis function (jst-rbf).. Cairan yang diujikan

Di mana kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menetapkan persyaratan tersebut, auditor memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan prosedur audit untuk

Dengan mengetahui langkah-langkah dengan menggunakan pembelajaran metode inkuiri model Alberta akan terlihat bagaimana sikap peserta didik terhadap pembelajaran tersebut.