PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
SKRIPSI
Oleh :
ARIFA MASYITAH PANJAITAN NIM. 081000079
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh :
ARIFA MASYITAH PANJAITAN NIM. 081000079
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul :
PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh : ARIFA MASYITAH PANJAITAN
NIM. 081000079
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 10 Desember 2012 dan Dinyatakan Telah
Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji
Ketua Penguji Penguji I
dr. Ria Masniari Lubis, M.Si dr. Yusniwarti Yusad, M.Si NIP. 19531018 198203 2 001 NIP. 195105201987032001
Penguji II Penguji III
Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes Maya Fitria, SKM, M.Kes NIP. 19581202 199103 1 001 NIP. 19761005 200912 2 003
Medan, Desember 2012 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Dekan,
ABSTRAK
Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan pencatatan pasien dilakukan dengan cara manual, sehingga masih ditemui kelemahan terutama pada registrasi pasien rawat inap. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diperlukan pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap dengan pemanfaatan teknologi komputer.
Tujuan pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah untuk memudahkan dan meningkatkan keakuratan registrasi pasien rawat inap di rumah sakit tersebut.
Pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan proses yang dilakukan adalah tahap perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem hanya sampai pada uji coba, sedangkan tahap penggunaan sistem tidak dilakukan.
Hasil dari pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap ini terdiri dari tiga sub sistem, yaitu sub sistem input (data identitas pasien, data identitas dokter, data petugas rekam medis, data kamar, dan data diagnosa), sub sistem proses (program pengolahan data), dan sub sistem output (laporan pasien masuk per hari, laporan pasien keluar per hari, laporan pasien per bulan, laporan pasien per tahun, dan laporan jumlah penyakit per tahun).
Sistem registrasi pasien rawat inap ini memudahkan pendaftaran pasien yang dirawat di rumah sakit dan memberi informasi tentang dokter yang merawat, ketersediaan tempat tidur, dan kamar pasien dirawat. Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan bersedia menggunakannya dan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung berjalannya sistem ini.
ABSTRACT
Hospital Information System is an important component in making efforts to improves the quality of health services at the hospital. In Padangsidimpuan General Hospital patient records was done manually, so that it was still encountered weakness, especially in inpatients registration. Therefore, to handle it is needed the development of in-patients registration system by using computer tecnology.
The aim of in-patients registration system development in Padangsidimpuan General Hospital are to facilitates and improves the accuracy of in-patients registration in this hospital.
The development of this system used System Development Life Cycle (SDLC) method. Stages of this process were planning phase, analysis, design, implementation has been done only on trial, meanwhile use phase was not made.
Results of in-patients registration system development consists of three sub-systems, namely input sub system (patient’s identity data, doctor’s identity data, medical record officer data, room’s data, and diagnosis data), process sub system (data processing program), and output sub system (report of patients in per day, report of patients out per day, report of patients per month, report of patients per year, and report of number of diseases per year).
In-patients registration system makes in-patients registration of hospital easier and informing about physician, availability of ward, and room where patient’s treated. Hopefully, Padangsidimpuan General Hospital disposed to use and prepares facilities and infrastructures to support this system.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Arifa Masyitah Panjaitan
Tempat/Tanggal Lahir : Padangsidimpuan/17 April 1990
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Nama Orang Tua : 1. Ayah : Drs. Agus Makmur Panjaitan, M.Pd 2. Ibu : Dra. Hj. Masrawiyah Lubis
Anak ke : 1 (satu) dari 3 (tiga) orang bersaudara
Alamat Rumah : Jl. Kemuning no.3 Padangsidimpuan, Sumatera Utara
Riwayat Pendidikan
1995-1996 : TK Kartika Padangsidimpuan
1996-2002 : SD Negeri 12/142428 Padangsidimpuan 2002-2005 : SMP Negeri 1 Padangsidimpuan
2005-2008 : SMA Negeri 2 Padangsidimpuan
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Padangsidimpuan” ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa peradaban manusia dari peradaban jahiliah ke peradaban ilmu pengetahuan.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Drs. Agus Makmur Panjaitan, M.Pd dan ibunda Dra. Hj. Masrawiyah Lubis yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis sejak kecil, mendidik dan membimbing, serta selalu mendoakan penulis dalam setiap aktivitas. Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan kepada keduanya di dunia maupun di akhirat. Amin.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Heru Santosa, MS, Ph.D selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistik.
4. Ibu Ir. Kalsum, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh Dosen dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan selama penulis menuntut ilmu di fakultas.
6. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan.
7. Untuk adik-adikku tersayang Aisyah Maisyarah Panjaitan dan Azmi Muliatua Panjaitan yang telah menjadi penghibur di saat penulis merasa jenuh.
8. Untuk sahabat-sahabatku tersayang Ani, Ade, Dwi, Irma, Uud, dan Winda yang telah menjadi tempat berbagi suka dan duka selama menempuh pendidikan di FKM ini. Terima kasih atas dukungan dan semangat yang kalian berikan.
9. Untuk Suryati dan Agnes yang selalu memberikan semangat, dukungan, bahkan bantuan kepada penulis, serta teman-teman seperjuangan di peminatan Biostatistika 2011 Linda, Iin, Via, Caprin, Nia, Oji, Bang Syarif, Bang Febrinto, dan Bang Ari yang telah memberikan kenangan manis selama berada di peminatan.
10. Untuk Kak Fatimah yang sudah bersedia menjadi tempat curahan hati penulis. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
agar menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada Allah penulis berserah diri. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Medan, Nopember 2012 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Manfaat ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Sistem Informasi ... 5
2.1.1 Sistem Informasi Rumah Sakit ... 5
2.1.2 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer ... 6
2.1.3 Database ... 6
2.2 Microsoft Visual Basic 6.0 ... 7
2.2.1 Pemograman Berorientasi Objek ... 11
2.2.2 Kompilasi Kode ... 11
2.3 SQL Server 2005 Free Trial ... 13
2.4 Cristal Report ... 13
2.5 Pengembangan Sistem ... 14
2.5.1 Perencanaan Sistem ... 15
2.5.2 Analisis Sistem ... 15
2.5.3 Perancangan Sistem ... 16
2.5.3.1 Rancangan Sistem Secara Umum (Model Logik) ... 16
2.5.3.2 Rancangan Secara Rinci (Model Fisik) ... 16
2.5.4 Implementasi Sistem... 19
2.5.5 Penggunaan Sistem ... 19
2.6 Bagan Alir (Flowchart) ... 19
BAB III PENGEMBANGAN SISTEM ... 22
3.1 Metode ... 22
3.3 Analisis Sistem ... 23
3.3.1 Kelayakan Teknis ... 23
3.3.1.1 Perangkat Keras ... 24
3.3.1.2 Perangkat Lunak ... 24
3.3.2 Kelayakan Operasional ... 24
3.3.3 Kelayakan Ekonomis ... 25
3.3.4 Kelayakan Hukum ... 25
3.3.5 Kelayakan Jadwal ... 25
3.4 Perancangan Sistem ... 26
3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum ... 26
3.4.2 Perancangan Sistem Secara Rinci... 26
3.4.2.1 Perancangan Input ... 27
3.4.2.2 Perancangan Database ... 29
3.4.2.3 Penyimpanan dan Pengolahan Data ... 31
3.4.2.4 Perancangan Output ... 31
3.5 Implementasi Sistem ... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN... 36
4.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan ... 36
4.2 Letak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan ... 37
4.3 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Tugas Pokok, dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan ... 38
4.4 Susunan Organisasi dan Sumber Daya Manusia ... 39
4.5 Sarana dan Sasaran Pelayanan ... 40
BAB V HASIL PENGEMBANGAN SISTEM ... 43
5.1 Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di RSUD Kota Padangsidimpuan ... 43
5.2 Implementasi Sistem Registrasi Rawat Inap ... 43
5.3 Cara Kerja Program Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap ... 44
5.4 Flowchart Program ... 58
BAB VI PEMBAHASAN ... 64
6.1 Keuntungan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap dengan Menggunakan Program Komputer ... 64
6.2 Kekurangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap dengan Menggunakan Program Komputer ... 66
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
7.1 Kesimpulan ... 67
7.2 Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Simbol Flowchart ... 20
Tabel 3.1 Jadwal Pengembangan Sistem ... 25
Tabel 3.2 Pasien ... 27
Tabel 3.3 Dokter ... 28
Tabel 3.4 Kamar ... 28
Tabel 3.5 User ... 28
Tabel 3.6 Diagnosa ... 28
Tabel 3.7 Transaksi Masuk ... 29
Tabel 3.8 Transaksi Keluar ... 29
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Tahap Pengembangan Sistem ... 22
Gambar 3.2 Perancangan Sistem Secara Umum ... 26
Gambar 3.3 Perancangan Database ... 30
Gambar 3.4 Laporan Harian Pasien Masuk ... 32
Gambar 3.5 Laporan Harian Pasien Keluar... 32
Gambar 3.6 Laporaan Bulanan ... 33
Gambar 3.7 Laporan Tahunan ... 34
Gambar 3.8 Laporan Jumlah Penyakit ... 34
Gambar 3.9 Kartu Berobat Pasien ... 35
Gambar 5.1 Form Login ... 46
Gambar 5.2 Form Utama... 46
Gambar 5.3 Form Ganti User... 47
Gambar 5.4 Form Entry User... 48
Gambar 5.5 Form Entry Data Pasien ... 49
Gambar 5.6 Kartu Berobat Pasien ... 49
Gambar 5.7 Form Entry Data Dokter ... 50
Gambar 5.8 Form Entry Data Kamar ... 51
Gambar 5.9 Form Entry Data Diagnosa ... 52
Gambar 5.10 Form Registrasi Rawat Inap ... 53
Gambar 5.11 Report Faktur Pasien Masuk Rumah Sakit ... 53
Gambar 5.12 Form Registrasi Keluar Rawat Inap ... 54
Gambar 5.13 Report Faktur Pasien Keluar Rumah Sakit ... 55
Gambar 5.14 Form Filter Harian ... 56
Gambar 5.15 Laporan Harian Pasien Masuk ... 56
Gambar 5.16 Laporan Harian Pasien Keluar... 57
Gambar 5.17 Form Filter Bulanan ... 57
Gambar 5.18 Laporan Bulanan ... 58
Gambar 5.19 Form Filter Tahunan ... 58
Gambar 5.20 Laporan Tahunan ... 59
Gambar 5.21 Laporan Jumlah Penyakit ... 59
Gambar 5.22 Flowchart Menu Login ... 60
Gambar 5.23 Flowchart Menu Utama ... 61
Gambar 5.24 Flowchart Menu User ... 62
Gambar 5.25 Flowchart Menu Input ... 63
Gambar 5.26 Flowchart Menu Registrasi ... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
ABSTRAK
Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan pencatatan pasien dilakukan dengan cara manual, sehingga masih ditemui kelemahan terutama pada registrasi pasien rawat inap. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diperlukan pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap dengan pemanfaatan teknologi komputer.
Tujuan pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah untuk memudahkan dan meningkatkan keakuratan registrasi pasien rawat inap di rumah sakit tersebut.
Pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan proses yang dilakukan adalah tahap perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem hanya sampai pada uji coba, sedangkan tahap penggunaan sistem tidak dilakukan.
Hasil dari pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap ini terdiri dari tiga sub sistem, yaitu sub sistem input (data identitas pasien, data identitas dokter, data petugas rekam medis, data kamar, dan data diagnosa), sub sistem proses (program pengolahan data), dan sub sistem output (laporan pasien masuk per hari, laporan pasien keluar per hari, laporan pasien per bulan, laporan pasien per tahun, dan laporan jumlah penyakit per tahun).
Sistem registrasi pasien rawat inap ini memudahkan pendaftaran pasien yang dirawat di rumah sakit dan memberi informasi tentang dokter yang merawat, ketersediaan tempat tidur, dan kamar pasien dirawat. Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan bersedia menggunakannya dan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung berjalannya sistem ini.
ABSTRACT
Hospital Information System is an important component in making efforts to improves the quality of health services at the hospital. In Padangsidimpuan General Hospital patient records was done manually, so that it was still encountered weakness, especially in inpatients registration. Therefore, to handle it is needed the development of in-patients registration system by using computer tecnology.
The aim of in-patients registration system development in Padangsidimpuan General Hospital are to facilitates and improves the accuracy of in-patients registration in this hospital.
The development of this system used System Development Life Cycle (SDLC) method. Stages of this process were planning phase, analysis, design, implementation has been done only on trial, meanwhile use phase was not made.
Results of in-patients registration system development consists of three sub-systems, namely input sub system (patient’s identity data, doctor’s identity data, medical record officer data, room’s data, and diagnosis data), process sub system (data processing program), and output sub system (report of patients in per day, report of patients out per day, report of patients per month, report of patients per year, and report of number of diseases per year).
In-patients registration system makes in-patients registration of hospital easier and informing about physician, availability of ward, and room where patient’s treated. Hopefully, Padangsidimpuan General Hospital disposed to use and prepares facilities and infrastructures to support this system.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut Wandy (2009), dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem Informasi Rumah Sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai sub sistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan.
medis ganda, kesulitan memperoleh informasi pasien, dan keterlambatan dalam membuat laporan.
Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar (Handoyo, 2008).
Rumah sakit akan melayani transaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan memengaruhi kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien. Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang kesemuanya harus tetap dalam satu koordinasi terpadu. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat kerasnya dalam upanya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual (Sanjoyo,2008).
dalam proses pembuatannya. Selain itu, sistem penomoran dan penyimpanan rekam medis yang tidak teratur juga menyulitkan petugas dalam pencarian status pasien ketika pasien berobat ulang dan lupa membawa kartu berobat.
Berdasarkan kondisi di atas, sangatlah tepat jika Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan menggunakan sisi kemajuan komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya guna mempermudah pengolahan data pasien khususnya pasien rawat inap yang sebelumnya dilakukan secara manual.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah seringnya ditemukan nomor rekam medis ganda dan sulitnya mendapatkan informasi pasien rawat inap baik pasien masuk dan pasien keluar serta tempat tidur yang tersedia dengan metode pencatatan yang ada saat ini.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Membuat sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan dengan program komputer.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuat form identitas pasien 2. Membuat kartu berobat pasien 3. Membuat form identitas dokter
6. Membuat laporan pasien per bulan 7. Membuat laporan pasien per tahun
8. Membuat laporan jumlah penyakit per tahun
9. Membuat form tempat tidur yang tersedia di masing-masing ruangan 10. Membuat form dokter yang merawat masing-masing pasien
1.4Manfaat
1. Memberikan kemudahan bagi petugas rekam medis dan pasien dalam registrasi pasien rawat inap
2. Memberikan kemudahan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Padangsidimpuan terutama bagian rekam medis dalam membuat laporan pasien rawat inap
3. Membantu pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan dalam mencegah terjadinya nomor rekam medis ganda pada registrasi pasien rawat inap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan elemen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerjasama melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu (Sutopo, 2012; Yakub, 2012). Sedangkan informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang (Sutanta, 2011).
Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, jaringan komunikasi, prosedur, dokumentasi, formulir, sumber daya data, sistem basis data dan orang yang bertanggung jawab untuk memeroleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutopo, 2012; Yakub, 2012).
2.1.1 Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sistem Informasi Rumah Sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Untuk mengembangkan mutu pelayanan rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang digunakan untuk proses pengolahan data rumah sakit dengan pemanfaatan teknologi komputer (Wandy, 2009).
2.1.2 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang Berbasis Komputer (Computer Based Hospital Information System) sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi, di mana untuk pengembangan dan pemeliharaan dibutuhkan penggunaan teknologi informasi yang menyebabkan ketergantungan. Berarti sekali mengimplementasikan dan mengoperasikan SIRS, maka rumah sakit tersebut selamanya harus menggunakan teknologi informasi (Sanjoyo, 2008).
2.1.3 Database
2.2 Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan dari Basic sejak tahun 1962 dengan bahasa pemograman yang populer. Bertujuan untuk membuat program cepat dengan tampilan GUI (Graphical User Interface), yang sering disebut dengan RAD (Rapid Application Development). Sampai saat ini program Visual Basic masih bertahan kuat karena kemudahan, ringan, dan kehandalannya (Supardi, 2011).
Adapun terminologi perkembangan Visual Basic adalah sebagai berikut (Supardi, 2011; Leong, 2006).
1. Bahasa Basic mulai dikembangkan mulai tahun 1963.
Akronim dari Basic adalah Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code yang hingga sekarang masih digunakan untuk menyusun aplikasi.
2. Visual Basic 1.0 (Versi 1) dirilis tahun 1991.
Pada versi 1.0 ini digunakan untuk sistem operasi Microsoft DOS/MSDOS. Seiring berkembangnya sistem operasi DOS dibuat dalam dua edisi, yaitu edisi standar dan edisi profesional.
3. Visual Basic 2.0 (Versi 2) tahun 1992.
Dibandingkan dengan versi 1.0, Visual Basic 2.0 dibuat dengan penambahan pada kecepatan dan lebih mudah. Selain dirilis dalam edisi standar dan profesional juga tersedia Primer Edition yang gratis.
4. Visual Basic 3.0 (Versi 3) tahun 1993.
5. Visual Basic 4.0 (Versi 4) tahun 1995.
Visual Basic versi 4.0 mendukung sistem operasi yang berjalan 16 bit (Windows 3.1) dan 32 bit (Windows 95) dan memiliki fasilitas baru, yaitu Visual Basic Scripting (VBScript) yang banyak digunakan untuk web.
6. Visual Basic 5.0 (Versi 5) tahun 1997.
Visual Basic versi 5.0 mengalami perubahan tampilan utama program yang disebut IDE (Intergrated Development Environment). Pada versi ini juga digabungkan dalam satu paket dengan Visual C dan Visual FoxPro menjadi paket Visual Studio yang dikemas dalam tiga edisi, yaitu standar, profesional, dan enterprise. Selain itu, juga tersedia Control Creation Edition yang merupakan versi gratisnya.
7. Visual Basic 6.0 (Versi 6) tahun 1998.
Versi 6.0 memiliki teknologi baru, yaitu ADO (ActiveX Data Objects), kemampuan internet yang lebih luas, elemen don kontrol yang semakin banyak, kemampuan untuk membuat kontrol sendiri, dan wizard yang menyebabkan versi ini sangat populer dan bertahan lama.
Visual Basic terdiri dari tiga edisi yang menunjukkan fasilitas dan kemampuannya (Hanafi, 2010c).
1. Visual Basic Learning Edition
kontrol- kontrol standar dan memperbolehkan kita membuat program .EXE dan COM DLL.
2. Visual Basic Professional Edition
Versi ini ditujukan bagi mereka yang membuat aplikasi atau program yang
sederhana. Versi ini terdiri dari banyak kontrol-kontrol standard dan sekaligus
mengemas model objek ADO yang lebih lengkap dibandingkan dengan versi
learning edition yang hanya menyertakan ADO Data Control. Versi ini mampu
menghasilkan native code .EXE, ActiveX Control, ActiveX Document dan Active
EXE atau DLL. Pada versi ini juga terdapat wizard yang membantu dalam
pengembangan aplikasi.
3. Visual Basic Enterprise Edition
Versi ini mencakup semua fasilitas fitur yang terdapat di dalam Visual Basic
Proffessional Edition dan juga tools lain yang dapat membantu untuk
menghasilkan suatu aplikasi enterprise yang lebih kompleks. Versi ini ditujukan
untuk mereka yang akan membangun sebuah aplikasi yang lebih besar dan luas
di dalam sebuah perusahaan atau tingkat koperasi. Versi ini datang dengan
banyak kontrol-kontrol standard dan juga SQL Server 6.5 Developer Edition,
Microsoft Transaction Server, Visual SourceSave, Visual Database Tools,
Intergrated T-SQL Server Debugger, dan lain-lain.
1. Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemograman yang lain seperti C/C++, Delphi atau bahkan PowerBuilder sekalipun.
2. Menghilangkan kompleksitas pemanggilan fungsi Windows API, karena banyak fungsi-fungsi tersebut sudah di-embedded ke dalam syntax Visual Basic.
3. Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi/ program yang bersifat Rapid Application Development.
4. Sangat cocok digunakan untuk membuat program atau aplikasi bisnis.
5. Digunakan oleh hampir seluruh Microsoft Office sebagai bahasa macro dan segera akan diikuti yang lainnya.
6. Dapat membuat ActiveX Control.
7. Dapat menggunakan OCX atau komponen yang disediakan oleh pihak ketiga (Third Party) sebagai tools pengembang.
8. Menyediakan wizard yang sangat berguna untuk mempersingkat atau mempermudah pengembangan aplikasi.
9. Mendekati Object Oriented Programming.
10. Dapat diintegrasikan dengan internet, baik itu sisi client maupun pada sisi server. 11. Dapat membuat ActiveX Automation Server.
12. Integrasi dengan Microsoft Transaction Server.
2.2.1 Pemograman Berorientasi Objek
Pemograman berorientasi objek (Object Oriented Programming/OOP) adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah dengan bantuan komputer. OOP tidak seperti pendahulunya (pemograman terstruktur), mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata yang setiap objeknya adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Hal ini kontras dengan pemograman terstruktur yang struktur data dan fungsinya didefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan secara erat. Pada perkembangannya, filosofi OOP menciptakan sinergi yang luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, serta pengujian) (Nugroho, 2011).
2.2.2 Kompilasi Kode
Pada dasarnya ada dua jenis bahasa pemograman, yaitu interpreter dan compiler. Interpreter adalah sebuah bahasa yang akan menjalankan aplikasi setelah semua baris-baris kode yang kita tulis diterjemahkan ke dalam bahasa mesin seluruhnya. Sedangkan compiler adalah bahasa yang menerjemahkan baris-baris kode tersebut sekaligus. Keuntungan interpreter adalah waktu pengembangan yang singkat, sedangkan compiler unggul di dalam menjalankan program yang sudah jadi (.exe).
Bahasa interpreter harus menterjemahkan setiap baris dari source code ke
dalam bahasa mesin (1 dan 0), setiap kali baris kode tersebut dieksekusi. Jadi jika ada
menerjemahkannya 100 kali pula. Untuk menulis bahasa interpreter, perlu dituliskan
baris source-codenya dan menjalankannya.
Bahasa compiler akan menerjemahkan semua baris source code sekaligus ke
dalam bahasa mesin. Untuk menulis program yang bersifat compiler kita hanya
tinggal menuliskan source-codenya, melakukan compile dan menghubungkannya lalu
kemudian menjalankan.
P-Code adalah gabungan dari bahasa interpreter dan compiler. Program akan
melakukan compile source code dan membentuk suatu baris dari kode yang
mempunyai lima kata ke dalam satu atau dua karakter. Ketika menjalankan program
tersebut, maka interpreterP-Code akan menerjemahkan setiap baris tersebut kedalam
bahasa mesin.
Visual Basic juga mempunyai kemampuan untuk menghasilkan file native
code .exe yang dapat meningkatkan tampilan dari aplikasi yang menggunakan
perhitungan yang intensif. Atau juga dapat menghasilkan native code untuk membuat
aplikasi DLL bahasa C di dalam Visual Basic (Hanafi, 2010b).
2.3 SQL Server 2005 Free Trial
Common Language Runtime (CLR), Replication, dan Full-Text, Search (Solution, 2007).
2.4 Crystal Report
Crystal Report merupakan salah satu paket program yang digunakan untuk membuat, menganalisa, dan menerjemahkan informasi yang terkandung dalam database ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Report dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemograman berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan Borland Delphi.
Beberapa kelebihan yang dimiliki program Crystal Reports, antara lain: 1. Pembuatan laporan dengan Crystal Report tidak terlalu rumit dan banyak
melibatkan kode program.
2. Program Crystal Report banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan bahasa lain.
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.
2.5 Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012), pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Karena adanya permasalahan, kesempatan, dan instruksi, maka sistem yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan, permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih kesempatan-kesempatan yang ada, dan memenuhi instruksi yang diberikan.
Metode siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle/ SDLC) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama atau langkah-langkah di dalam proses pengembangan sistem. Metode SDLC ini terdiri dari beberapa tahapan utama, yaitu tahapan perencanaan sistem (planning phase), analisis sistem (analysis phase), perancangan sistem (design phase), implementasi sistem (implementation phase), penggunaan sistem (use phase) (McLeod dalam Sutopo, 2012).
2.5.1 Perencanaan Sistem
Perencanaan merupakan tahapan paling awal yang memberikan pedoman dalam melakukan langkah selanjutnya. Tahap perencanaan meliputi kegiatan mengenali masalah, menentukan masalah, menentukan tujuan, mengenali kendala, studi kelayakan, dan laporan ke manajemen (Sutanta, 2011).
2.5.2 Analisis Sistem
Tahap analisis sistem meliputi kegiatan menentukan kebutuhan informasi, menentukan kriteria kinerja sistem, dan laporan ke manajemen (Sutanta, 2011).
Pada tahap ini akan dilakukan analisis yang mendalam dengan menyusun analisis kelayakan. Menurut Sutanta (2011), pendekatan umum yang dapat dilakukan pada analisis kelayakan pengembangan sistem adalah sebagai berikut:
1. Kelayakan teknis
Evaluasi kelayakan teknis menilai apakah pengembangan database dapat dikerjakan dengan teknologi yang tersedia pada organisasi ataukah perlu pengadaan baru. Jika perlu pengadaan baru apakah dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.
2. Kelayakan operasional
Evaluasi kelayakan operasional menilai apakah pengembangan database akan dapat dikerjakan/berhasil dan apakah sistem sedang atau telah dipakai.
3. Kelayakan ekonomis
Evaluasi kelayakan ekonomis menilai apakah manfaat pengembangan database melebihi biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan apakah sistem mampu memberikan penambahan manfaat, apakah berupa manfaat tangible atau intangible.
4. Kelayakan hukum
5. Kelayakan jadwal
Evaluasi kelayakan jadwal menilai apakah database dapat dioperasikan dalam batasan waktu tertentu yang ditetapkan.
2.5.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu tahapan dalam bagaimana membentuk sistem baru yang diinginkan. Tahap perancangan berupaya menentukan dan menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dapat menyelesaikan suatu permasalahan. (Sutanta, 2011).
2.5.3.1Rancangan Sistem Secara Umum (Model Logik)
Model logik digunakan untuk menjelaskan secara logik tentang bagaimana fungsi-fungsi dalam sistem informasi manajemen akan bekerja. Model ini ditunjukkan dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram). Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan sub sistem dan aliran data dalam sistem. DFD adalah suatu representasi grafik dari suatu sistem yang menggambarkan komponen dari seluruh sistem tentang aliran data, tujuan dan penyimpanan data (Yakub, 2012).
2.5.3.2Rancangan Sistem Secara Rinci (Model Fisik)
dilakukan untuk menghasilkan keluaran berdasarkan data masukan yang ada (Yakub, 2012).
Adapun yang menjadi bagian dari rancangan model fisik adalah: a. Rancangan Model Data
Model data adalah sejumlah konseptual tools yang berfungsi untuk memaparkan atau menjelaskan data, hubungan antar data, dan makna logika data. Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antar file dan digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data. ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang akan dikembangkan menjadi basis data (Yakub, 2012).
b. Rancangan Menu
Sebagaimana perancangan menu pada setiap aplikasi windows, menu-menu pada sistem informasi ini dirancang dengan menggambarkan menu tersebut. Menu yang dirancang ditampilkan seperti menu-menu aplikasi windows lainnya (Yakub, 2012).
1. Menu utama, digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user) yang dipahami dan digunakan. Menu ini berisi dengan beberapa alternatif dan option.
2. Menu input data (entry), merupakan bagian dari menu utama yang berfungsi untuk melaksanakan entry data.
3. Menu koreksi data (delete), merupakan bagian dari menu utama yang berfungsi untuk mengedit data
untuk melihat keluaran/laporan pada layar komputer.
5. Menu cetak (print), merupakan bagian dari menu utama yang berfungsi untuk melihat dan mencetak laporan.
6. Exit, merupakan bagian dari menu utama yang berfungsi untuk keluar dari progam.
c. Rancangan Input
Rancangan input merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam pembuatan program aplikasi, karena melalui form ini pemakai akan berinteraksi dengan komputer. Rancangan input disesuaikan dengan bentuk-bentuk form dokumen asli yang digunakan sebagai data masukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan input adalah tipe input, fleksibilitas format, dan kemudahan untuk digunakan.
d. Rancangan Output
2.5.4 Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah proses pembuatan dan pemasangan sistem secara utuh baik dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan sumber daya manusia (brainware). Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang disusun agar dapat diwujudkan dalam bahasa pemograman. Pertimbangan untuk memilih bahasa pemrogaman didasarkan pada kemampuan bahasa untuk menangani dan mengimplementasikan proses-proses yang dirancang (Yakub, 2012).
2.5.5 Penggunaan Sistem
Penggunaan sistem merupakan penggunaan/operasi hasil implementasi sistem. Penggunaan sistem meliputi kegiatan operasional sistem, evaluasi sistem, memelihara sistem, mempertahankan kinerja sistem, meningkatkan kinerja sistem, dan laporan ke manajemen (Sutanta, 2011).
2.6Bagan Alir (Flowchart)
Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi (Yakub, 2012).
Tabel 2.1 Simbol flowchart
No Simbol Keterangan
2 Terminal, digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari program
3 Preparation, digunakan untuk memberikan nilai awal pada suatu variabel
4 Keputusan, digunakan untuk mewakili operasi
perbandingan logika
5 Proses terdefinisi, digunakan untuk proses yang detailnya dijelaskan terpisah
6 Penghubung, digunakan untuk menunjukkan hubungan
arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama
7 Penghubung halaman lain, digunakan untuk
menunjukkan hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama
8 Manual, untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)
9 Terminal, untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program
10 Off-line storage, untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.
11 Manual input, untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard
12 Input-Output, untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya 13 Punched Card, untuk menyatakan input berasal dari
kartu atau output ditulis ke kartu
14 Disk storage, untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
16 Display, untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar.
17 Arus/Flow, untuk menyatakan jalannya arus suatu proses
BAB III
PENGEMBANGAN SISTEM
3.1 Metode
[image:38.612.224.449.381.619.2]Pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan dibuat dengan menggunakan metode siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC). Metode SDLC ini terdiri dari beberapa tahapan utama, yaitu tahapan perencanaan sistem (planning phase), analisis sistem (analysis phase), perancangan sistem (design phase), implementasi sistem (implementation phase), penggunaan sistem (use phase) (McLeod dalam Sutopo, 2012).
3.2 Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem merupakan tahapan awal dalam pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat pada sistem registrasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan.
Sistem pencatatan yang digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan masih menggunakan sistem pencatatan manual. Dengan sistem manual ini masih ditemukan nomor ganda, nomor rekam medis yang hilang, sulitnya menemukan informasi jumlah pasien masuk dan pasien keluar setiap harinya, serta sulitnya menemukan data pasien dan rekam medis pasien apabila pasien datang kembali untuk berobat. Selain itu, keterbatasan sumber daya juga menjadi salah satu penyebab timbulnya permasalahan.
Setelah melakukan studi kelayakan dan meminta izin kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan, maka untuk mengatasi permasalahan ini dibuat suatu program sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan menggunakan program Visual Basic 6.0.
3.3 Analisis Sistem
Tahapan analisis adalah suatu proses menganalisa fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan suatu sistem yang diinginkan.
3.3.1 Kelayakan Teknis
medis rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan terdapat 1 komputer yang dapat digunakan untuk menjalankan program ini nantinya.
3.3.1.1Perangkat Keras
Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan program sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah :
a. CPU (minimal Intel Pentium 3) b. Layar monitor VGA
c. Piranti Input (mouse dan keyboard) d. Printer
3.3.1.2Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah aplikasi Visual Basic 6.0 untuk membuat program, membuat database sistem pendaftaran pasien rawat inap menggunakan SQL Server 2005, dan pembuatan laporan menggunakan aplikasi Crystal Reports.
3.3.2 Kelayakan Operasional
3.3.3 Kelayakan Ekonomis
Pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan ini memberikan manfaat yang tangible karena sistem pencatatan telah berbasis komputer, sehingga akan mencegah terjadinya nomor rekam medis ganda, kemudahan menemukan informasi pasien, dan lebih efisien bila dibandingkan dengan sistem pencatatan yang sebelumnya manual.
3.3.4 Kelayakan Hukum
Sebelum dilakukan perancangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan, hal pertama yang dilakukan adalah meminta izin dan dukungan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan terutama bagian rekam medis pasien rawat inap yang merupakan tempat program ini akan dijalankan nantinya.
3.3.5 Kelayakan Jadwal
[image:41.612.109.517.558.696.2]Pembuatan jadwal merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mengukur sejauh mana efektivitas pelaksanaan dalam setiap tahapan-tahapan yang dikerjakan.
Tabel 3.1 Jadwal Pengembangan Sistem No Tahap Pekerjaan
Jadwal Kegiatan
Bulan I Bulan II
1 2 3 4 1 2 3 4
3.4 Perancangan Sistem
3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum
Desain program menggambarkan langkah dari masing-masing proses dan biasanya digambarkan dengan menggunakan bagan aliran sistem.
[image:42.612.82.571.272.598.2]Desain program secara umum pada sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut.
Gambar 3.2 Perancangan Sistem Secara Umum
3.4.2 Perancangan Sistem Secara Rinci
Bagian ini menggambarkan langkah dari masing-masing proses secara rinci.
Identitas Pasien Identitas Dokter Tempat Tidur yang Tersedia Dokter yang Merawat Pasien Laporan Per Bulan Laporan Per Tahun Kartu Berobat Pasien Laporan Per Hari Form Output Penyimpanan dan Pengolahan Data Transaksi Masuk Data Dokter Data Kamar Data Diagnosa Data Petugas Rekam Medis
Input Data ke Komputer Data
Pasien Transaksi
3.4.2.1Perancangan Input
Desain input meliputi desain dari bentuk dokumen dasar yang akan digunakan untuk menangkap data input beserta semua kode-kode yang digunakan. Desain input pada program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan berupa data pasien, data dokter, data kamar, data petugas rekam medis, data pasien masuk, dan data pasien keluar.
Data input terdiri dari 6 tabel yang akan dimasukkan ke dalam database yaitu:
a. Tabel pasien b. Tabel dokter c. Tabel kamar d. Tabel diagnosa e. Tabel user
f. Tabel transaksi masuk g. Tabel transaksi keluar
[image:43.612.111.530.566.697.2]a. Tabel Pasien Tabel 3.2 Pasien
No Field Tipe Data Lebar Keterangan
1 *No_RM Text 6 Nomor rekam medis pasien
2 Nama_pasien Text 25 Nama pasien
3 Umur Number Umur pasien
4 Jns_Kelamin Text 10 Jenis kelamin
5 Alamat_Pasien Text 25 Alamat
6 Telepon_Pasien Text 12 Telepon
7 Agama Text 10 Agama
Tabel 3.2 Lanjutan
No Field Tipe Data Lebar Keterangan
9 Pendidikan Text 5 Pendidikan
10 Suku Text 7 Suku
11 Status_Perkawinan Text 11 Status perkawinan 12 Jenis_Pembayaran Text 10 Jenis Pembayaran
b. Tabel Dokter Tabel 3.3 Dokter
No Field Tipe Data Lebar Keterangan
1 *Kode_Dokter Text 5 Kode dokter
2 Nama_Dokter Text 40 Nama dokter
3 Spesialisasi Text 30 Spesialisasi
4 Alamat_Dokter Text 25 Alamat
5 Telepon_Dokter Text 12 Telepon
c. Tabel Kamar Tabel 3.4 Kamar
No Field Tipe Data Lebar Keterangan
1 *Kode_Kamar Text 6 Kode ruangan
2 Nama_Kamar Text 15 Nama kamar
3 Klasifikasi Text 20 Klasifikasi kamar
4 Jlh_TT Number Jumlah tempat tidur
d. Tabel User Tabel 3.5 User
No Field Tipe Data Lebar Keterangan
1 Nama_user Text 20 Nama petugas
2 User_Level Text 20 Hak akses petugas
3 Password Text 20 Password petugas
e. Tabel Diagnosa Tabel 3.6 Diagnosa
No Field Tipe Data Lebar Keterangan
1 *Kode_Diagnosa Text 10 Kode diagnosa
[image:44.612.109.535.100.171.2]f. Tabel Transaksi Masuk Tabel 3.7 Transaksi Masuk
No Field Tipe Data Lebar Keterangan
1 Id_Transaksi Text 5 Nomor Administrasi
2 No_RM Text 6 Nomor rekam medis
3 Kode_Dokter Text 5 Kode dokter
4 Tgl_Masuk Date/Time Tanggal masuk pasien
6 Jam_Masuk Date/Time Jam masuk pasien
7 Kode_Kamar Text 5 Kode kamar
g. Tabel Transaksi Keluar Tabel 3.8 Transaksi Keluar
No Field Tipe Data Lebar Keterangan
1 IDTransKeluar Text 5 Nomor Administrasi
2 No_RM Text 6 Nomor rekam medis
3 Kode_Dokter Text 5 Kode dokter
4 Tgl_Masuk Date/Time Tanggal masuk pasien
5 Tgl_keluar Date/Time Tanggal keluar pasien
6 Jam_keluar Date/Time Jam keluar pasien
7 Lamanginap Number Lama inap pasien
8 Kode_Diagnosa Text 10 Kode diagnosa
9 Keadaan_pasien Text 10 Keadaan pasien
10 Kode_Kamar Text 5 Kode kamar
11 Nama_Kamar Text 15 Nama kamar
12 Klasifikasi Text 20 Klasifikasi kamar
13 Jlh_TT Number Jumlah tempat tidur
3.4.2.2Perancangan Database
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.
TRANSAKSI MASUK *Id_Transaksi No_RM Kode_Dokter Tgl_Masuk Jam_Masuk Kode_Kamar Jlh_TT Keterangan: *= Primary key
Gambar 3.3 Perancangan Database
3.4.2.3Penyimpanan dan Pengolahan Data
Setelah proses input dilakukan data akan tersimpan di database. Lalu pengolahan data dilakukan dengan aplikasi Visual Basic 6.0 dan Crystal Report untuk pembuatan laporan.
3.4.2.4Perancangan Output
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output digunakan untuk menjawab kebutuhan bentuk-bentuk informasi yang diinginkan oleh pemakainya.
Desain output pada program sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah bentuk tabel. Tabel berupa tabel laporan harian, tabel laporan bulanan, tabel laporan tahunan, dan kartu berobat pasien.
a. Laporan Harian
Gambar 3.4 Laporan Harian Pasien Masuk
b. Laporan Bulanan
[image:49.612.144.539.209.441.2]Laporan bulanan merupakan laporan jumlah pasien masuk dan jumlah pasien keluar per hari dalam satu bulan. Bentuk laporan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.6 Laporan Bulanan c. Laporan Tahunan
Gambar 3.7 Laporan Tahunan
Gambar 3.8 Laporan Jumlah Penyakit Per Tahun d. Kartu Berobat Pasien
Gambar 3.8 Kartu Berobat Pasien
3.5 Implementasi Sistem
BAB IV
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
4.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan
Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan adalah salah satu Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara yang didirikan pada tahun 1937, di mana letak bangunannnya berada di Jl.Dr.Ferdinand Lumban Tobing, Kelurahan Wek IV Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Jakarta tanggal 22 Februari 1979 No.51/MENKES/SK/11/1979 Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Berstatus Kelas C dan dengan Struktur Hierarki Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah telah ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara tanggal 10 Maret 1983 No.061-1-58/K/Tahun 1983 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan, selanjutnya dikembangkan dalam Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara tanggal 21 Juni 1996 No.11.
Dengan Persetujuan Menteri Dalam Negeri No. 061/1732/SJ/1999 tanggal 23 Juli 1999, kemudian dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan dengan Surat Keputusan No.8 Tahun 1999.
Seiring dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.4 tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Padangsidimpuan, maka Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan menjadi Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan Milik Pemerintah Kota Padangsidimpuan, sesuai sengan Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan No. 05 Tahun 2003.
4.2 Letak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan
Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan berada di Pusat Kota Padangsidimpuan, yaitu di Jl.Kenanga/Jl.Dr.Ferdinand Lumban Tobing No.10 dengan jarak tempuh ke Ibukota Provinsi Sumatera Utara (Medan) sejauh 475 km dengan menghabiskan waktu tempuh ± 10 jam perjalanan. Kondisi di atas ini membuat Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan menjadi tempat Pelayanan Bidang Kesehatan dari berbagai daerah sekitarnya antara lain:
a. Kabupaten Tapanuli Selatan b. Kabupaten Mandailing Natal c. Kabupaten Tapanuli Tengah d. Kabupaten Nias
e. Kota Sibolga
g. Propinsi Riau (Perbatasan)
h. Propinsi Sumatera Barat (Perbatasan)
4.3 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Tugas Pokok, dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan
1. Visi
Rumah sakit umum yang diminati oleh masyarakat 2. Misi
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara profesional
b. Mewujudkan pengelolaan rumah sakit umum yang transparan dan akuntabel 3. Tujuan
a. Menjadikan rumah sakit rujukan di pantai barat
b. Terwujudnya peningkatan kualitas, disiplin aparatur, dan pengelolaan administrasi, keuangan yang dapat mendukung peningkatan pelayanan kesehatan
4. Sasaran
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas aparatur
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana c. Tercapainya akreditasi rumah sakit
5. Tugas Pokok
a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya pengoabatan dan pencegahan penyakit kepada pasien secara langsung dan dengan melalui rujukan
b. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan etika dan pelayanan rumah sakit
c. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan 6. Fungsi
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis c. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
d. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
e. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
4.4 Susunan Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan mempunyai struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan No.05 Tahun 2003 sebagai berikut:
1.Direktur
2.Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan 3.Wakil Direktur Pelayanan Medis
5.Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian
6.Kepala Bagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi 7.Kepala Bidang Keperawatan
8.Kepala Bidang Pelayanan Medis 9.Kepala Bidang Diklat
Dari keseluruhan pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan merupakan pegawai negeri. Jumlah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan tahun 2011 sebanyak 370 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Pegawai RSUD Kota PadangsidimpuanTahun 2011
No Bagian Jumlah
1 Dokter 31
2 Paramedis Keperawatan 168
3 Paramedis Non Keperawatan 103
4 Non Medis 68
Jumlah 370
4.5 Sarana dan Sasaran Pelayanan 1.Fasilitas dan Instalasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan memiliki sarana rawat jalan dan rawat inap dengan jumlah tempat tidur 147 buah, terbagi atas:
e. Kelas Khusus f. VIP
Jumlah instalasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah sebanyak 14 instalasi, yaitu:
a. Instalasi Rawat Jalan b. Instalasi Rawat Inap c. Instalasi Gawat Darurat d. Instalasi Bedah Sentral e. Instalasi Perawatan Intensif f. Instalasi Radiologi
g. Instalasi Farmasi h. Instalasi Gizi
i. Instalasi Rehabilitasi Medis j. Instalasi Laboratorium
k. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
l. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit m. Instalasi Pengolahan Air Limbah
2.Sasaran Pelayanan
Sebagai sasaran pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan menempuh langkah-langkah strategis sesuai dengan fungsinya antara lain:
c. Melayani pasien ASKES
d. Melayani pasien dari BUMN/BUMD dalam bentuk perjanjian e. Melayani rujukan dari RS lain
BAB V
HASIL PENGEMBANGAN SISTEM
5.1Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di RSUD Kota Padangsidimpuan
Sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan dikembangkan menggunakan perancangan input, perancangan database, perancangan output. Perancangan input yang dibuat meliputi data pasien, data dokter, data kamar, data diagnosa, data user, data transaksi masuk, dan data transaksi keluar. Perancangan database yang dibuat meliputi tabel identitas pasien, tabel identitas dokter, tabel kamar, tabel diagnosa, tabel user, tabel transaksi masuk, dan tabel transaksi keluar. Perancangan output yang dibuat berupa cetak kartu berobat pasien, laporan harian pasien masuk, laporan harian pasien keluar, laporan bulanan, laporan tahunan, dan laporan jumlah penyakit per tahun.
5.2Implementasi Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap
5.3Cara Kerja Program Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap
Klik shortcut RSUD di desktop, maka tampilan form login akan terbuka, maka petugas akan mengisi form login yang terdiri dari username, userlevel, dan password. Selanjutnya petugas menekan button login. Username dan password harus diisi dengan benar. Jika tidak, form utama tidak akan terbuka. Pada form login juga terdapat button logout yang berfungsi untuk membatalkan proses login dan button clear yang berfungsi untuk mengosongkan field pada form login. Tampilan form login seperti di bawah ini.
[image:60.612.230.410.306.408.2]Gambar 5.1 Form Login Berikut adalah tampilan form utama.
Pada menu utama terdapat 5 pilihan menu utama, yaitu user, input, registrasi, laporan, dan logout.
1. Menu User
Pada menu ini terdapat 2 sub menu yang terdiri dari: a. Menu Ganti User
Ganti user berfungsi untuk mengubah username pengguna sistem pendaftaran pasien beserta password untuk login. Berikut adalah gambar ganti user.
Gambar 5.3 Form Ganti User
Form ganti user sama dengan form login. Form ganti user digunakan ketika user ingin berganti dengan user lain. Pada form ini terdapat command level yang berisi userlevel (kedudukan user) yang terdiri dari administrator dan operator. Adminstrator dapat mengakses semua menu, sedangkan operator tidak dapat mengakses menu entry user dan menu laporan.
b. Menu Entry User
Gambar 5.4 Form Entry User 2. Menu Input
Pada menu ini terdapat 4 sub menu yang terdiri dari: a. Menu Pasien
Gambar 5.5 Form Entry Data Pasien
Pada menu ini juga dapat di cetak kartu berobat pasien. Berikut adalah gambar tampilan kartu berobat pasien.
[image:63.612.197.460.406.651.2]b. Menu Dokter
[image:64.612.172.483.279.573.2]Menu dokter berfungsi untuk menambah, mengedit, dan menghapus data dokter. Untuk entry data dokter baru, klik button baru lalu data dokter dapat diisi. Adapun data-data yang diinput pada form entry data dokter, yaitu kode dokter, nama dokter, spesialisasi, alamat, dan telepon. Form ini berguna untuk melihat tampilan daftar identitas dokter yang ada di rumah sakit. Berikut adalah tampilan form entry data dokter.
Gambar 5.7 Form Entry Data Dokter c. Menu Kamar
kamar, klasifikasi, dan jumlah tempat tidur. Form ini berguna untuk melihat daftar kamar yang ada di rumah sakit. Berikut adalah tampilan form entry data kamar.
Gambar 5.8 Form Entry Data Kamar d. Menu Diagnosa
Gambar 5.9 Form Entry Data Diagnosa 3. Menu Registrasi
Pada menu ini terdapat 2 sub menu yang terdiri dari: a. Menu Rawat Inap
Gambar 5.10 Form Registrasi Rawat Inap
[image:67.612.130.523.383.613.2]b. Menu Keluar Rawat Inap
[image:68.612.179.476.417.672.2]Menu keluar rawat inap berfungsi untuk registrasi keluar pasien rawat inap. Pada form registrasi keluar rawat inap merupakan kebalikan dari form registrasi rawat inap. Apabila ada pasien yang keluar, maka jumlah tempat tidur pada sebuah kamar akan bertambah. Pada form ini diketahui dokter yang merawat pasien rawat inap. Saat registrasi keluar, pasien juga mendapat faktur yang menjadi bukti registrasi. Adapun data-data yang diinput pada form registrasi keluar rawat inap adalah nomor administrasi, nomor rekam medis, tanggal masuk, tanggal keluar, kode diagnosa, dan keadaan pasien. Berikut adalah tampilan form registrasi keluar rawat inap.
Gambar 5.13 Report Faktur Pasien Keluar Rumah Sakit 4. Menu Laporan
Pada menu ini terdapat 3 sub menu yang terdiri dari: a. Menu Laporan Harian
Gambar 5.14 Form filter Harian
[image:70.612.113.529.275.506.2]Gambar 5.16 Laporan Harian Pasien Keluar
b. Menu Laporan Bulanan
Menu laporan bulanan menampilkan laporan pasien dalam satu bulan. Pada laporan bulanan terdapat nomor rekam medis, nama pasien, tanggal masuk, tanggal keluar, lama inap, keadaan pasien, dan diagnosa. Berikut adalah tampilan laporan bulanan.
[image:71.612.240.401.529.659.2]Gambar 5.18 Laporan Bulanan
c. Menu Laporan Tahunan
Menu laporan tahunan menampilkan laporan pasien dalam satu tahun dan laporan jumlah penyakit dalam satu tahun. Pada laporan tahunan terdapat nomor rekam medis, nama pasien, tanggal masuk, tanggal keluar, lama inap, keadaan pasien, dan diagnosa. Sedangkan pada laporan jumlah penyakit terdapat kode diagnosa, diagnosa, dan jumlah. Berikut adalah tampilan pada menu laporan tahunan.
Gambar 5.20 Laporan Tahunan
5. Menu Logout
Menu logout berfungsi untuk membawa user keluar dari sistem. Dengan cara menekan button logout, maka sistem akan berhenti.
5.4Flowchart Program
[image:74.612.116.547.246.576.2]a. Flowchart Menu Login
Gambar 5.22 Flowchart Menu Login Password/username
T Y
Start
Menu Login
Input Data
Login
Menu Utama Logout
Menu Registrasi b. Flowchart Menu Utama
Gambar 2.23 Flowchart Menu Utama
Registrasi Y
Y
Laporan Menu Laporan E
D
Input Menu Input C
B
Menu User
User
Logout END
Menu Utama A
T
Y
T
T
c. Flowchart Menu User
Gambar 2.24 Flowchart Menu User B
Ganti user
Input data user
Y A
T
Login Logout
Entry user
Input data user
Simpan
Database Y
T Baru
Y Edit Ubah data
Y Y
Hapus Pesan
Keluar T
d. Flowchart Menu Input
Gambar 2.25 Flowchart Menu Input
Pasien Dokter Kamar Diagnosa
e. Flowchart Menu Registrasi
Gambar 2.26 Flowchart Menu Registrasi D Keluar rawat inap Rawat Inap Input data Simpan Database Y T Baru Y Edit Ubah data
f. Flowchart Menu Laporan
Gambar 2.27 Flowchart Menu Laporan
E
Harian Bulanan Tahunan
Tahunan Pilih report Pilih report
Pilih report Tampilan
report
Tampilan report
Tampilan report
Tampilan report Jumlah Penyakit
Pilih report
BAB VI PEMBAHASAN
6.1Keuntungan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap dengan Menggunakan Program Komputer
Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem registrasi pasien rawat inap dengan menggunakan program komputer di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan di antaranya adalah:
1. Kemudahan dalam meng-input data pasien
Dengan program komputer, proses input data pasien dapat lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan cara manual. Input data pasien dilakukan di ruang pendaftaran, langsung diisi form yang terdapat di dalam program komputer. Pengisian jenis kelamin, agama, status perkawinan dan jenis pembayaran dapat diisi dengan memilih pilihan yang disediakan. Dengan adanya program ini kita dapat mendeteksi ketika ada nomor rekam medis ganda. Ketika ditemukan nomor rekam medis ganda, maka program ini akan menolak.
2. Kemudahan dalam pembuatan kartu berobat pasien
3. Kemudahan dalam mengetahui tempat tidur yang tersedia pada kamar rawat inap Ketika registrasi pasien rawat inap petugas dapat mengetahui berapa jumlah tempat tidur yang masih tersedia pada sebuah kamar rawat inap. Sehingga dapat mempermudah registrasi pasien rawat inap.
4. Kemudahan dalam pembuatan laporan pasien rawat inap
Dalam pembuatan laporan juga lebih mudah. Jenis laporan pasien rawat inap yang dihasilkan yaitu laporan per hari, laporan bulanan, laporan tahunan yang terdiri dari:
a. Laporan harian pasien masuk b. Laporan harian pasien keluar c. Laporan pasien per bulan d. Laporan pasien per tahun e. Laporan jumlah penyakit
5. Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Pada pengentrian data, pengolahan data, dan pembuatan laporan dapat diakukan oleh satu orang petugas saja, sehingga sumber daya manusia yang dibutuhkan lebih efisien.
6. Efektifitas waktu