• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2009

SKRIPSI

Oleh:

ENNY KHAIRANI 051000157

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2009

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

ENNY KHAIRANI NIM. 051000157

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh:

ENNY KHAIRANI NIM. 051000157

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 08 Oktober 2009

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

dr. Ria Masniari Lubis, Msi Dr. Ir. Erna Mutiara, MKes NIP. 195310181982032001 NIP.196408261990032002

Penguji II Penguji III

Drs. Abdul Jalil Amri Arma, Mkes M. Taufik Harahap, SE

(4)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

ABSTRACT

In this scientific paper it had been done developing of the registration system for in-patients at Haji Hospital Medan. Registration System for in-in-patients at Hospital Haji Medan was an input system of the patient's identity included medical record number, patient’s name, place of birth, date of birth, sex, religion, address, race, telephone number, handphone, education, occupation. Input system of the doctor’s identity included doctor’s code, doctor's name, address, phone number, specialisation. Input system of the in-patient ward’s data consisted of the room’s code, room’s name, the classification of room, number of beds.

The aim of development in-patients registration system was to facilitate officer served in-patients at the hospital.

The development of this system used System Development Life Cycle (SDLC) method. This method had several stages, namely the analysis phase, design phase, implementation phase, operation phase and system maintenance.

Results from the development of this system was a system information for in-patients registration at the hospital which included report of in-patients and out-patients per day, reports of in-patients and patients per month, a recapitulation in-patients and out-patients per month, and hospital indicators.

The registration system was expected to facilitate the enrollment of patients hospitalized in the hospital, to give information about the physician who treated patients and about the room where patient hospitalized.

(5)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

ABSTRAK

Dalam karya tulis ilmiah ini telah dilakukan pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan. Sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan merupakan suatu sistem input identitas pasien yang terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, suku, nomor telepon, handphone, pendidikan, pekerjaan. Sistem input identitas dokter yang terdiri dari kode dokter, nama dokter, alamat, nomor telepon, spesialis. Sistem input data kamar yang terdiri dari kode kamar, nama kamar, klasifikasi kamar, jumlah tempat tidur.

Tujuan pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap adalah untuk memudahkan petugas dalam melayani pasien rawat inap di rumah sakit.

Pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Metode tersebut memiliki beberapa tahapan proses yaitu tahapan analisa sistem, tahap perancangan sistem, tahap implementasi sistem, dan tahap operasi dan pemeliharaan sistem.

Hasil dari pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap di rumah sakit, yang terdiri dari laporan pasien masuk dan pasien keluar per hari, laporan pasien masuk dan pasien keluar per bulan, laporan rekapitulasi pasien rawat inap per bulan dan indikator rumah sakit.

Dengan adanya sistem registrasi ini diharapkan dapat mempermudah pendaftaran pasien yang dirawat di rumah sakit, memberi informasi dokter yang merawat pasien dan informasi kamar pasien dirawat.

(6)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Enny Khairani

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/20 Juli 1987

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah Jumlah Anggota Keluarga : Enam (6) Bersaudara

Alamat Rumah : Jl. Benteng Hilir Gg. Seroja 13 No.61H Medan Riwayat Pendidikan :

1. SD Swasta Pesantren GUPPI : 1993-1999

2. MTS Negeri 2 Medan :1999-2002

3. SMA Negeri 3 Medan :2002-2005

4. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU :2005-2009 Riwayat Organisasi

1. PHBI FKM USU : 2006-2007

2. HMI KOMOSARIAT FKM USU : 2006-2007

(7)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009” ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Seorang manusia mulia yang telah mereformasi peradaban manusia dari peradaban jahiliah ke peradaban ilmu pengetahuan.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, Ibunda Syafridah, S.Ag dan Awam Batubara yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis sejak kecil, mendidik dan membimbing, serta selalu mendoakan penulis dalam setiap aktivitas. Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan kepada keduanya di dunia maupun di akhirat. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya selama ini. Semoga kita menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan berguna bagi bangsa dan agama.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi I, dan Ketua Penguji yang telah meluangkan waktu, semangat, dan dukungannya.

(8)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

3. Ibu Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi II dan Dosen Penguji I yang telah memberikan ilmu, motivasi, dukungan, dan perhatiannya serta telah meluangkan kesempatan waktunya.

4. Ibu Asfriyati, SKM, M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya dan masukan-masukan yang telah diberikan.

5. Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Arma M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis.

6. Ibu Prof. dr. Rozaini Nasution, SKM dosen pembimbing akademik. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.

7. Seluruh staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU atas segala ilmu dan bantuannya selama perkuliahan dan seluruh staf pegawai Fakultas Kesehatan Masyarakat USU (terutama untuk Kak Tia, Bang Roy, dan Bang Faisal) yang telah membantu penulis baik selama masa perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi.

8. Bapak dr. H. M. P. Siregar, SKM selaku Direktur Rumah Sakit Haji Medan. 9. Bapak M. Taufik Harahap, SE selaku Kepala Bagian Rekam Medis Rumah

Sakit Haji Medan.

10. Seluruh Pegawai Rumah Sakit Haji Medan bidang rekam medis yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan dan penelitian.

(9)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

12. Kepada akhwat/ikhwah fillah yang telah membantu secara langsung dalam penyelesaian skripsi ini: Andrian. Jazakumullah khairan katsiron.

13. Sohib-sohib penulis: Liza, Mia, Gita, Risty, Marwah, Dian Widya, Tini, terima kasih dukungan moril dan spritual yang kalian berikan (Love You Because of Allah). Dan teman sepeminatan: Rahmi, Ratna, Tania yang telah

memberikan semangatnya.

14. Semua pihak yang tidak bisa disebut satu per satu yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karenanya penulis mengharapkan adanya masukan dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan penelitian ini agar menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada Allah jua penulis berserah diri. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Medan, Oktober 2009 Penulis

(10)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009,

Riwayah Hidup Penulis ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer ... 7

2.1.1 Alur Registrasi Pasien Masuk Menggunakan Komputerisasi ... 9

2.1.2 Alur Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan ... 9

2.2 Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit dengan Menggunakan Microsoft Visual Studio 2005 Free Trial ... 10

2.3 Pengembangan Sistem ... 17

(11)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

2.3.3 End-user Development (pengembangan sendiri)... 29

2.3.4 Aplication Software Package (Paket Perangkat Lunak Aplikasi) .. 30

2.3.5 Outsourcing ... 31

2.4 Flowchart ... 32

BAB 3 PENGEMBANGAN SISTEM ... 34

3.1 Metode ... 34

3.4 Implementasi Sistem ... 48

3.4.1 Uji Coba Sistem ... 48

3.4.2 Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 49

3.4.3 Sosialisasi Sistem ... 49

3.4.4 Konversi ... 49

3.4.5 Dokumentasi ... 49

BAB 4 GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT HAJI MEDAN ... 50

4.1 Sejarah Rumah Sakit Haji Medan ... 50

4.2 Tujuan, Visi, Misi, Falsafah, Motto Rumah Sakit Haji Medan ... 51

4.3 Sumber Daya Manusia... 54

4.4 Sarana ... 55

BAB 5 HASIL PENGEMBANGAN SISTEM ... 56

5.1 Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan ... 56

5.2 Cara Kerja Program Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap ... 56

5.2.1 Fowchart program ... 73

(12)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

BAB 6 PEMBAHASAN ... 81

6.1 Keuntungan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap ... 81

6.2 Kekurangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap ... 83

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

(13)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan dalam SDLC ... 18

Tabel 2.2 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisa biaya/manfaat (Lucas, 2000)... 21

Tabel 2.3 Kelebihan dan kelemahan prototipe ... 29

Tabel 2.4 Kelebihan dan kelemahan pengembangan sendiri sistem informasi .... 30

Tabel 2.5 Kelebihan dan kelemahan paket perangkat lunak aplikasi ... 31

Tabel 2.6 Kelebihan dan kelemahan outsourcing ... 32

Tabel 2.7 Simbol Flowchart ... 33

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem ... 39

Tabel 3.2 Identitas pasien ... 44

Tabel 3.3 Identitas dokter ... 44

Tabel 3.4 Kamar ... 45

Tabel 3.5 Petugas rekam medis ... 45

Tabel 3.6 Registrasi pasien ... 45

Tabel 3.7 Registrasi pasien keluar ... 45

Tabel 4.1 Distribusi pegawai Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2009... 55

(14)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009,

Gambar 5.9 Form buat kamar baru dan form buat klasifikasi baru ... 63

Gambar 5.10 Form edit data kamar dan form edit klasifikasi kamar ... 64

Gambar 5.18 Laporan rekapitulasi... 70

(15)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan (Wandy, 2009).

Manajemen rumah sakit menghendaki pengelolaan rumah sakit yang efektif dan efesien. Efektif dalam arti tingkat keberhasilan penanganan terhadap pasien cukup tinggi dan efesien berarti optimal dalam penggunaan sumber daya rumah sakit yang ada. Suatu upaya serius dan terencana harus ditempuh agar keinginan tersebut dapat tercapai (Wandy, 2009).

(16)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

bagian kepegawaian. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit. Variabel di rumah sakit antara lain data pasien, data dokter, data kamar, data obat-obatan, data pelayanan dan lain - lain (Handoyo, 2008).

Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo, 2008).

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit (Sabarguna, 2005).

(17)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

fungsi-fungsi yang ada untuk menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit. (Handoyo, 2008).

Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM (Sanjoyo, 2008).

Rumah sakit di Kota Medan belum ada yang menerapkan sistem informasi rumah sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System). Rumah Sakit Haji Medan sebagai salah satu rumah sakit di Kota Medan belum juga menerapkan sistem informasi rumah sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Informastion System).

(18)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

mengikuti perkembangan IPTEK berdasarkan pada iman atau kekuasaan Allah SWT pada proses dan hasil penyembuhan (Rumah Sakit Haji Medan, 1992).

Sistem registrasi pasien rawat inap yaitu mencakup proses pendaftaran pasien terdiri atas pencatatan identitas pasien, pemberian nomor rekam medis, pencatatan kamar pasien, pencatatan tanggal masuk. Proses pendaftaran pasien di Rumah Sakit Haji Medan terbagi atas pendaftaran pada jam kerja yaitu pendaftaran pasien ASKES, pendaftaran pasien ASTEK dan pendaftaran pasien pribadi, dan pendaftaran di luar jam kerja yaitu pendaftaran IGD.

Seiring dengan bertambahnya kemajuan teknologi dan era globalisasi, maka banyak pula permasalahan yang dihadapi. Salah satunya adalah sistem pencatatan pasien rawat inap di rumah sakit tersebut.

(19)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

setelah dilakukan pendataan secara manual kemudian di-entry ke komputer. Sulit mengetahui identitas pasien dengan cepat.

Untuk mengatasi hal tersebut selain dibutuhkan peningkatan kemampuan sumber daya manusia juga dibutuhkan alat bantu yang dapat memudahkan dalam pencatatan pasien rawat inap.

Salah satu alat bantu yang mendukung menyelesaikan masalah tersebut di atas adalah menggunakan komputer. Dengan sistem komputerisasi maka sistem registrasi pasien ini dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan akurat dibanding dengan penyelesaian sistem registrasi secara manual.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dihadapi oleh Rumah Sakit Haji Medan adalah sering terjadi pencatatan ganda baik nama dan nomor rekam medis dan sulit mendapatkan informasi pasien rawat inap yang masuk dan keluar secara cepat dan tepat karena metode yang lama sangat merepotkan.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengembangkan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan. 1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menyiapkan form identitas pasien. 2. Menyiapkan form identitas dokter.

(20)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

5. Menyiapkan informasi ruang tempat pasien dirawat.

6. Menyiapkan informasi dokter yang merawat pasien rawat inap.

7. Menyiapkan informasi laporan rumah sakit yaitu BOR, LOS, TOI, BTO, GDR, NDR.

1.4 Manfaat

1. Memberikan kemudahan dalam registrasi pasien rawat inap.

2. Memberikan kemudahan bagi Rumah Sakit Haji Medan terutama bagian rekam medis dalam membuat laporan pasien rawat inap setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahunnya.

(21)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer

Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Untuk mengembangkan mutu pelayanan rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang digunakan untuk proses pengolahan data rumah sakit dengan pemanfaatan teknologi komputer (Wandy, 2009).

(22)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

informasi ini maka sistem informasi manajemen tidak akan dapat berfungsi sesuai yang diharapkan tanpa adanya dukungan elemen komputerisasi (Wandy,2009).

Menurut Mahmudin dalam Wandy (2009) sistem informasi berbasis komputer memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dan ketepatan. Ketepatan karena komputer dapat menyimpan serta mengelola data dalam kapasitas yang besar juga minimnya kesalahan yang dapat terjadi. Kecepatan dapat dilihat dari otomatisasi yang mampu dilakukan oleh komputer dengan dukungan sistem yang tepat dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. Sistem informasi berbasis komputer juga berguna bagi peningkatan kinerja user dalam hal membantu mereka untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan mereka (Wandy, 2009).

Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) memang sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit

(23)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

rumah sakit itu ( Sanjoyo, 2008).

Penggunaan teknologi informasi dapat menyebabkan ketergantungan, dalam arti sekali mengimplementasikan dan mengoperasionalkan SIRS, maka rumah sakit tersebut selamanya terpaksa harus menggunakan teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena perubahan dari sistem yang terotomasi menjadi sistem manual merupakan kejadian yang sangat tidak menguntungkan bagi rumah sakit tersebut (Sanjoyo, 2008).

2.1.1 Alur Registrasi Pasien Masuk Menggunakan Komputerisasi

Sistem registrasi pasien masuk dengan menggunakan komputer yaitu saat pasien masuk, pasien mendapatkan nomor rekam medis dan data-data pasien langsung diisi dalam form registrasi pasien yang sudah tersedia didalam komputer. Data-data tersebut akan dimasukkan dalam database. Pasien langsung mendapatkan informasi kamar yang tersedia sesuai yang kebutuhan pasien dengan cepat.

Saat pasien keluar, informasi pasien dapat langsung dimasukkan ke dalam database komputer. Sehingga dapat diketahui dengan cepat pasien masih dirawat atau tidak dirawat lagi (Sanjoyo, 2008).

2.1.2 Alur Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan

(24)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

dahulu kelengkapan dari Surat Rujukan/Surat Jaminannya. Petugas mendata identitas pasien pada formulir yang telah ditentukan. Selain melalui tempat pendaftaran pasien, pendaftaran pasien rawat inap dapat juga melalui penerimaan pasien di Instalasi Gawat Darurat.

Setelah pasien mendaftar, maka akan didapat map berisi berkas rekam medis. Setelah itu dilakukan pencatatan kembali per harinya dengan menggunakan program microsoft Excel sehingga diketahui berapa jumlah pasien yang masuk dan keluar setiap bulannya.

Sistem penyimpanan berkas dimasukkan ke dalam laci-laci. Sistem penyimpanan yang berlaku adalah sistem angka langsung dimana dalam satu laci berisi 100 nomor yang berurutan, misalnya:

Laci 00-00-XX berisi nomor 00-00-01 s/d 00-00-99 Laci 02-01-XX berisi nomor 02-01-00 s/d 02-01-99

Penyimpanan dilaksanakan hanya oleh petugas Rekam Medis, terutama yang ditugaskan sebagai penjajaran. Berkas Rekam Medis yang kembali keruangan Rekam Medis dipisahkan/disortir dahulu baru dimasukkan ke laci penyimpanan. Masing – masing petugas menjajarkan berkas rekam pada rak penyimpanan sesuai kelompok nomor yang menjadi tanggung jawabnya secara urut.

(25)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Setelah pasien pulang dan berkas rekam medis masuk ke ruang rekam medis maka data dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan program Dbase, dan program microsoft Excel (Rumah Sakit Haji Medan, 1992).

2.2 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan Menggunakan Microsoft Visual Studio 2005 Free Trial

2.2.1 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Sistem informasi manajemen (Mangement Information System) atau disingkat sebagai MIS, merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Sedangkan sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan sekumpulan informasi yang telah diolah dan saling berinteraksi. Hasil informasi berupa laporan dan digunakan oleh pengguna dalam mengambil keputusan atau peningkatan upaya pelayanan (Wandy, 2009).

Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai angka, deretan karakter, atau simbol (Kadir, 1999).

Sejumlah penulis mengggunakan data untuk menyatakan nilai yang secara aktual terkandung dalam basis data sedangkan informasi digunakan untuk menyatakan makna nilai ketika dipahami oleh pengguna (Kadir, 1999).

(26)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, seperti manajer, staf ataupun orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan (Kadir, 1999).

Menurut Encyclopedia of Computer Science and Engineering dalam Kadir (1999) ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar bahwa informasi adalah data yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Alasannya adalah bahwa informasi bersifat relatif; relatif terhadap situasi, relatif terhadap waktu saat keputusan diambil, juga relatif terhadap pembuat keputusan, dan bahkan juga terhadap latar belakang pengambil keputusan (Kadir, 1999)

Dalam era reformasi, informasi menjadi sumber penting untuk melakukan pengambilan keputusan. Informasi dapat mengurangi ketidakpastian dan mempermudah dalam pengambilan keputusan (Wahan Komputer, 2005).

2.2.2 Pengertian Database

Data sangat penting dalam kehidupan kita. Data yang banyak akan sangat rumit jika tidak diatur dan diorganisasikan dengan baik. Untuk pengorganisasian dan pengolahan data, terutama dengan teknologi komputer, dibutuhkan suatu sistem pengaturan data manajemen database. Dengan manajemen database kita dapat menambah, mengedit, menghapus, mengurutkan data sesuai keinginan, dan membuat laporan bagi data tersebut (Wahan Komputer, 2005).

Database adalah sekelompok data yang saling berhubungan, yang

(27)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

mata kuliah, dan ruang kuliah; hubungan entitas seperti registrasi mahasiswa dalam mata kuliah, fakultas yang mengajarkan mata kuliah dan pengguna ruang untuk kuliah (Mahyudin, 1999).

Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu

atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, dimana anda mempunyai wewenang untuk mengakses data tersebut, baik menambah, mengganti, menghapus, dan mengedit data dalam tabel-tabel tersebut. Data-data diolah tersebut disimpan dalam sebuah file dengan ekstensi .accdb (Access Database) ( Tim Divisi dan Pengembangan MaDCOMS, 2007).

2.2.3 Microsoft Visual Basic 2005 Free Trial

Visual basic 2005 Free adalah bahasa pemprograman untuk membuat aplikasi

berbasis windows, aplikasi form web ASP. Net (Active Server Pages for. NET), Service/Layanan Web XML (Extensible Markup Language), dan aplikasi mobile

seperti untuk Pocket PC dan Smartphone. VB 2005 dibangun di atas pondasi Framework. NET (Lingkungan kerja. NET) (Kusumo, 2006).

Program Visual Basic adalah bahasa pemprograman yang paling mudah dikuasai oleh para pemula. Dalam versi yang terbaru ini, program Visual Basic 2005 (disingkat VB 2005) menawarkan banyak kemudahan lagi dibandingkan versi-versi sebelumnya, antara lain teknik pemprogram dapat dibuat lebih terstruktur dan lebih banyak bantuan dalam pemprograman. Jauh lebih mudah untuk menguasainya dibandingkan dengan versinya yang terdahulu, yaitu Visual Basic 6 (disingkat VB6).

(28)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

1. Bahasa pemprograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek (Objek Oriented Programming), sedangkan VB6 bukan bahasa berbasis objek.

2. Aplikasi dan komponen yang ditulis di VB 2005 mempunyai akses penuh ke Net Framework. Sedangkan di VB6 tidak dikenal atau tidak digunakan Net

Framework.

3. Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common Language Runtime (CLR) (Supardi, 2008).

2.2.3.1. Pemprograman Berbasis Objek (OOP)

Pemprograman berbasis objek (OOP) sendiri adalah suatu pendekatan ke arah struktur pengembangan aplikasi berdasarkan objek. Objek tersebut dapat berupa prosedur, event, ataupun variable. Objek satu dapat menjadi bawahan objek lainnya berdasarkan susunan fungsinya. Artinya suatu objek terdepan terdiri atas beberapa objek yang memiliki tugas lebih sempit, dan antar objek dapat saling berinteraksi dalam melaksanakan tugas tertentu (Kusumo, 2009).

Contoh kode Visual Basic yang OOP adalah: Dim Masukan as String= “Selamat Membaca”

Dim nilai as String = Strings.Left(Masukan, 3)

Objek Masukan bertipe string, yang isi text-nya adalah “Selamat

(29)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

kemudian hasil proses tersebut dimasukkan dalam objek nilai yang bertipe string pula (Kusumo, 2009).

2.2.3.2 Framework.NET

Framework. NET merupakan middleware antara aplikasi dengan sistem

operasi.Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung

layanan komunikasi aras tinggi. Sistem middleware mengikat aplikasi-aplikasi yang terpisah (Somantri, 2005).

Framework .Net adalah suatu himpunan file-file pustaka yang telah

terorganisir dan berguna sebagai fasilitas untuk sistem dan aplikasi. Sehingga seorang programmer dapat tidak perlu lagi menghapal fungsi-fungsi Windows API untuk akses sistem, seperti di dalam bahasa VB6 karena sudah diorganisir oleh FrameWork. Net. Hampir semua fungsi Windows API tersebut telah dijadikan objek-objek yang dapat dengan mudah digunakan dan ditemukan oleh programmer VB 2005.

Framework .NET adalah lingkungan untuk membangun, deploy (menyebarkan), dan menjalankan aplikasi. NET. Framework. NET disusun oleh dua komponen utama yaitu:

(30)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Pustaka class framework NET berisi pustaka kode yang dapat digunakan kembali dari tipe (class-class, structure dan sebagainya), yang dibagi menjadi empat daerah yaitu :

1. Form-form windows digunakan untuk pengembangan antar muka pengguna pada flatform windows.

2. ASP.NET untuk pembuatan aplikasi form-form web yang berbasis UI (User interface, antar muka pengguna) dan service web untuk pengembangan antar muka secara terprogram.

3. Fungsi akses data disediakan oleh ADO.NET, XML dan SQL

4. Base Class Library (pustaka class-class dasar) berisi koleksi class-class managed code (kode terkelola) yang menyediakan service/layanan

esensial untuk mengembangkan aplikasi dalam. NET (Kusumo, 2006). Class-class pada framework diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok

yang saling berhubungan, tersusun secara hirarki dan disebut namespace. Ketika aplikasi akan mengakses class, yang pertama dilakukan adalah mengakses namespace yang berhubungan (Kusumo, 2006).

2.2.3.3 Common Language Runtime (CLR)

Common Language Runtime (CLR) adalah lingkungan eksekusi untuk .NET

(31)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

sekuriti, manajemen thread dan sebagainya. Kode yang dijalanakan dibawah CLR disebut managed Code (kode terkelola). Sebalikanya unmanaged code (kode tak dikelola) adalah kode yang tidak menjadi target CLR seperti COM (Component Objek Model) atau komponen berbasis API (Application Programming Interface)

yang berasal dari visual basic versi 6 atau sebelumnya. Sedangkan CTS (Common Type System) adalah serangkaian aturan untuk membuat dan menggunakan tipe data.

Hal ini untuk memastikan integrasi antar bahasa (Kusumo, 2006). 2.2.3.4 Kompilasi Kode

Kompilasi kode adalah mengubah kode sumber menjadi serangkaian instruksi mesin x86, sehingga aplikasi yang dibuat dapat dijalankan (Kusumo, 2006).

Saat menulis perangkat lunak untuk windows, pasti kode tersebut akan berjalan pada intel chip intel x86. Bahasa komputer adalah kode mesin (kadang disebut intruksi mesin atau bahasa mesin) dan keseluruhan hanya berisi satu dan nol, masing-masing berhubungan dengan elektrikal pada chip. (Kusumo, 2006).

Pada VB 6, saat melakukan kompilasi sehingga mengubah kode sumber menjadi serangkaian intruksi mesin x86. Kode mesin dalam bentuk file. exe akan diinstal dan dijalankan pada mesin yang mendukung intruksi x86 dan juga berjalan di sistem operasi windows (Kusumo, 2006).

(32)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

.NET akan menjadi sama, tidak peduli apakah kode sumber berasal dari bahasa VB, C++, C#, J#, Delphi for .NET, oberon dan sebagainya (Kusumo, 2006).

2.2.4 SQL Server 2005 Free Trial

SQL Server 2005 merupakan produk software database yang diproduksi oleh Microsoft. Pada SQL Server 2005 terdiri dari beberapa komponen yang menjadi

penyusunnya. Komponen-komponen tersebut antara lain adalah Relational Database Engine, Analysis Service, Data Transformation Service (DTS), Notification Service,

Reporting Service, Service Broker, Native HTTP Support, SQL Server Agent, .NET

Common Language Runtime (CLR), Replication, dan Full-Text, Search (Solution,

2007).

2.2.5 Crystal Report Free Trial

Crystal report adalah Program third party (pihak ketiga artinya di luar

Microsoft dan user) untuk membuat laporan dari Business Object Inc. Crystal report

untuk Visual Studio 2005 datang dengan versi embedded (ditanam) berupa aplikasi Crystal Report Designer yang berbentuk GUI/berbasis grafis dan dapat dijalankan

pada Visual Studio 2005 menggunakan kumpulan wizard dan experts, file laporan yang kompleks dapat dibuat secara cepat dan mudah (kusumo, 2006).

(33)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Menurut Hoffer dkk dalam Kadir mengatakan, bahwa untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi (Kadir, 2002).

2.3.1 System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan (Kadir, 2002).

Tabel 2.1 Tahapan dalam SDLC

Sumber Tahapan – tahapan dalam SDLC

Alter (1992) Inisiasi, Penembangan, Implementasi, dan Operasi Pemeliharaan.

Fabbri dan Schwab (1992)

Studi kelayakan, rencana awal, analisa sistem, desain sistem dan implementasi sistem.

Hoffer, George dan Valacich (1998)

Identifikasi dan seleksi proyek, inisiasi dan perencanaan proyek, analisa, perancangan logis, perancangan fisik, implementasi dan pemeliharaan.

McLeod (1998) Perencanan, analisa, perancangan dan implementasi. Turban, McLean,

dan Wetherbe (1999)

Inisiasi proyek, analisa sistem dan studi kelayakan, analisa dan perancangan logis. Akuisisi atau pengembangan,

implementasi, operasi, evaluasi pasca audit, dan pemeliharaan. Zwass (1998) Studi kelayakan, analisa kebutuhan, perancangan logis,

perancangan fisik, pengkodean dan pengujian, konversi, dan kajian pasca-implementasi (Kadir, 2002).

(34)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Gambar 2.1 Siklus hidup pengembangan sistem informasi 2.3.1.1 Analisa sistem

Tahapan analisa sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau menangani masalah-masalah yang belum tertangani (Kadir, 2002).

Tujuan utama analisa sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisa sistem mencakup studi kelayakan dan analisa kebutuhan (Kadir, 2002).

Analisa Sistem

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem

(35)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

a. Studi kelayakan

Studi kelayakan digunakan untuk menetukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan dan dampak terhadap lingkungan sekeliling (Kadir, 2002).

Di dalam tahapan ini, analisa sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek. Pengembangan sistem tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi :

1. Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem. 2. Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan. 3. Pengidentifikasian para pemakai sistem.

4. Pembentukan lingkup sistem (Kadir, 2002).

Selain itu, selama dalam tahapan studi kelayakan sistem analis juga melakukan tugas-tugas seperti berikut:

1. Pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras untuk sistem baru. 2. Pembuatan analisa untuk membuat dan atau membeli aplikasi. 3. Pembuatan analisa biaya/manfaat.

4. Pengkajian terhadap risiko proyek.

(36)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Tabel 2.2 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisa biaya/manfaat (Lucas dalam Kadir, 2002).

No Pengembangan Operasi

1 Waktu analisa sistem Biaya komputer.

2 Waktu program Biaya komunikasi.

3 Waktu pemakai Biaya staf Pengoperasi.

4 Biaya pembelian perangkat keras Biaya pertumbuhan pemakai. 5 Biaya pembelian perangkat lunak Biaya pemeliharaan.

6 Biaya jasa (misalnya integrator sistem dan konsultan)

b. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional). Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Spesisifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepakatan antara pengembang sistem, dan pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor internal) (Kadir, 2002).

Analisa kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem (Kadir, 2002).

Untuk melakukan analisa kebutuhan, analisa sistem biasanya melakukan langkah-langkah seperti berikut:

1. Wawancara

(37)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

4. Kuis

5. Pengamatan terhadap sistem serupa 6. Prototipe (Kadir, 2002).

2.3.1.2 Perancangan sistem

Perancangan sistem dibagi menjadi dua subtahapan, yakni perancangan konseptual, dan perancangan fisik. Target akhir dari tahapan ini adalah menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisa sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemprograman (Kadir, 2002).

a. Perancangan konseptual

Perancangan konseptual sering kali disebut perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan. Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu evaluasi alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan, dan penyiapan laporan rancangan sistem secara konseptual. Evaluasi alternatif rancangan digunakan menentukan alternatif-alternatif rancangan yang bisa digunakan dalam sistem. Spesifikasi rancangan ini mencakup elemen-elemen berikut:

1. Keluaran

(38)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

2. Penyimpanan data

Dalam hal ini, semua data yang diperlukan untuk membentuk laporan ditentukan lebih detail, termasuk ukuran data (misalnya, nama barang maksimal terdiri atas 25 karakter) letaknya dalam berkas.

3. Masukan

Rancangan masukan meliputi data yang perlu dimasukkan ke dalam sistem.

4. Prosedur Pemprosesan dan Operasi

Rancangan ini menjelaskan bagaimana data masukan diproses dan disimpan dalam rangka untuk menghasilkan laporan (Kadir, 2002).

b. Perancangan fisik

Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul sistem dan antarmuka anatarmodul, serta rancangan basis data secara fisik. Berikut adalah hasil akhir setelah perancangan fisik berakhir:

1. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen. 2. Rancangan masukan, berupan rancangan layar untuk pemasukan data.

3. Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa rancangan interaksi antara pemakai dan sistem (menu, ikon, dan lain-lain).

(39)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

5. Rancangan basis data, berupa rancangan-rancangan berkas dalam basis data, termasuk penentuan kapasitas masing-masing.

6. Rancangan modul, berupa rancangan modul atau program yang dilengkapi dengan algoritma (cara modul atau program kerja bekerja).

7. Rancangan kontrol, berupa rancangan kontrol-kontrol yang digunakan dalam sistem (mencakup hal-hal seperti validasi, otorisasi, dan pengauditan). 8. Dokumentasi, berupa hasil pendokumentasian hingga tahap perancangan

sistem.

9. Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk menguji sistem. 10. Rencana konversi, berupa rencana untuk menerapkan sistem baru terhadap

sistem lama (Kadir, 2002). 2.3.1.3 Implementasi sistem.

Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang dimaksud berupa:

a. Pemprograman dan pengujian.

b. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. c. Pelatihan kepada pemakai.

d. Konversi.

e. Pembuatan dokumentasi.

(40)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

a. Pemprograman dan pengujian

Berdasarkan perancangan fisik, pemprogram memulai melakukan pemprograman. Pemprograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar bekerja sesuai dengan maksud masing-masing instruksi. Setiap program menjalani pengujian secara individual untuk memastikan bahwa program bebas dari kesalahan. Pengujian seperti ini disebut dengan pengujian unit. Jika terjadi kesalahan, pemakai akan berusaha mencari penyebabnya dan proses untuk melakukan pencarian kesalahan ini dikenal dengan sebutan debugging.

1. Pengujian integrasi

Pengujian ini dilakukan setelah semua modul/program melewati pengujian unit untuk melihat efek ketika program saling dikaitkan.

2. Pengujian sistem

Setelah melalui pengujian integrasi, fungsi-fungsi dalam sistem dan juga kinerjanya diuji. Sistem divalidasikan terhadap spesifikasi kebutuhan dengan kondisi dan lingkungan yang menyerupai dengan keadaan dan lingkungan operasional. Pada pengujian ini, kontrol dan prosedur pemulihan sistem (system recovery) juga diuji.

3. Pengujian penerimaan

(41)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

bahwa segala kebutuhan telah terpenuhi. Dalam hal ini pemakai akan memberikan persetujuan untuk menerapkan sistem ini sebagai sistem produksi (sistem yang akan dioperasikan oleh pemakai).

4. Pengujian instalasi

Jika pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem dipasang ke lingkungan operasional, sistem perlu diuji kembali setelah dipasang pengujian seperti inilah yang disebut pengujian instalasi (Kadir, 2002). b. Konversi

Konversi merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama. Terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan untuk melakukan konversi yaitu konversi paralel, konversi langsung, konversi pilot dan konversi modular atau bertahap.

1. Konversi paralel (parallel conversion)

Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan.

2. Konversi langsung (direct conversion atau direct cutover)

Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru.

(42)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Konversi ini dilakukan dengan menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain.

4. Konversi modular atau bertahap (phased conversion)

Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung (Kadir, 2002).

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Pada tahapan implementasi, dokumentasi yang dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu dokumentasi pengembangan, dokumentasi operasi, dan dokumentasi pemakai.

1. Dokumentasi pengembangan

Dokumentasi ini menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian, dan bahkan lembar penerimaan pemakai.

2. Dokumentasi Operasi

(43)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

3. Dokumentasi Pemakai

Berisi petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan juga mencakup materi pelatihan (Kadir, 2002).

2.3.1.4 Operasi dan Pemeliharaan

Setelah masa sistem berjalan sepenuhnya menggantikan sistem lama, sistem memasuki pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Selama sistem beroperasi, pemeliharaan sistem tetap diperlukan karena beberapa alasan. Pertama, mungkin sistem masih menyisakan masalah-masalah yang tidak terdeteksi selama pengujian sistem. Kedua, pemeliharaan diperlukan karena perubahan bisnis dan lingkungan, atau adanya permintaan kebutuhan baru (misalnya berupa laporan) oleh pemakai. Ketiga, pemeliharan juga bisa dipicu karena kinerja sistem yang menjadi menurun

sehingga barangkali perubahan-perubahan penulisan program (Kadir, 2002). 2.3.2 Prototipe

Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.

(44)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

(Ronmey, Steinbart dan Cushing dalam Kadir, 2002). Kelebihan dan kelemahan prototipe sebagai berikut: (Kadir, 2002)

Tabel 2.3 Kelebihan dan kelemahan prototipe

No Kelebihan prototipe Kelemahan prototipe

1

Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pemikiran untuk menggarap prototipe.

2

Meningkatkan kepuasan pemakai. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe.

3

Mempersingkat waktu pengembangan. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4

Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototipe ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.

5

Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.

(45)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

6

Menghemat biaya (menurut penelitian, biaya pengembangan dpat mencapai 10% hingga 20% dibandingkan dengan menggunakan SDLC tradisional.

2.3.3 End-User development (pengembangan sendiri)

Organisasi besar yang memiliki departemen yang menangani informasi umumnya memenuhi kebutuhan sistem informasi dengan cara memgembangkannya sendiri. Kelebihan dan kelemahan pengembangan sendiri sistem informasi sebagai berikut: (Kadir, 2002).

Tabel 2.4 Kelebihan dan kelemahan pengembangan sendiri sistem informasi No Kelebihan pengembangan sendiri

sistem informasi

Kelemahan pengembangan sendiri sistem informasi

1

Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus dimulai dari nol.

2 Dapat diintegrasikan dengan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.

Kemungkinan program mengandug bug sangat besar

3

Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol.

Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran pengembangan memahami mereka dan seringkali hal ini membuat para pengembangan merasa puas.

4 Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif.

(46)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

2.3.4 Aplication Sofware Package ( Paket Perangkat Lunak Aplikasi)

Banyak vendor yang menjual paket perangkat lunak aplikasi (program siap pakai) dan bahkan kadangkala paket tersebut dijual bersama-sama perangkat keras. Umumnya pembelian paket seperti ini memungkinkan perusahaan pembeli untuk memodifikasi sendiri sistem yang sudah terpasang sehingga pemeliharaan selalu bergantung pada vendor. Namun, adakalanya paket dapat dimodifikasi sendiri oleh pengembang internal dalam perusahaan dengan cara mengatur beberapa parameter tertentu dalam paket. Kelebihan dan kelemahan penggunanan paket perangkat lunak aplikasi sebagai berikut: (Kadir, 2002).

Tabel 2.5 Kelebihan dan kelemahan paket perangkat lunak aplikasi No Kelebihan paket perangkat

lunak aplikasi

Kelemahan paket perangkat lunak aplikasi

1

Memerlukan waktu pengembangan yang jauh lebih singkat karena secara prinsip perangkat lunak paket siap untuk dioperasikan. Yang diperlukan adalah penyesuaian sistem berdasarkan kebutuhan pemakai.

Ada kemungkinan paket tidak mendukung fungsi-fungsi yang spesifik dalam perusahaan.

2 Pemakai dapat memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan.

Ada kemungkinan harganya sangat mahal.

3

Umumnya paket merupakan perangkat lunak yang berkualitas tinggi karena sudah teruji di tempat lain sehingga terbebas dari bug.

Perangkat lunak tidak seefisien kalau menggunakan sistem buatan sendiri (karena umumnya paket dibuat seumum mungkin sehingga dapat dipakai oleh perusahaan mana saja).

4 Pemakai dapat melakukan uji coba terlebih dulu sebelum membeli.

Evaluasi paket menyita waktu dan menuntut biaya.

5

Dokumentasi lengkap. Ada kemungkinan paket hanya

jalan pada jenis perangkat keras tertentu (tidak kompetibel dengan perangkat yang sudah tersedia).

(47)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Menyerahkan pengembangan sistem ke pihak luar dikenal dengan sebutan outsourcing. Dalam prakteknya, outsourcing dapat berupa lebih dari hal itu, yakni

sekaligus juga menyerahkan segala kegiatan yang berhubungan dengan pemprosesan informasi kepada pihak luar. Jadi, pihak luar tidak sekedar membuatkan sistem, tetapi juga sekaligus menangani operasi sistem dan bahkan terlibat dalam penyediaan perangkat keras. Cara seperti ini kurang lazim di Indonesia, tetapi cukup populer di Amerika. Kelebihan dan kelemahan penggunaan outsourcing. (Kadir, 2002).

Tabel 2.6 Kelebihan dan kelemahan outsourcing

No Kelebihan outsourcing Kelemahan outsourcing

1

Perusahaan dapat mengosentrasikan diri pada bisnis yang ditangani.

Kehilangan kendali terhadap sistem dan data karena bisa saja, pihak luar menjual data ke pesaing.

2

Dapat digunakan untuk meningkatakan kas dalam aset perusahaan karena tak perlu ada aset untuk teknologi informasi.

Mengurangai keunggulan kompetitif karena pihak luar tidak dapat diharapkan untuk menyediakannya karena juga harus memikirkan klien lain.

3

Mendapatkan kepakaran yang lebih baik dan teknologi yang lebih maju.

Menjadi saat bergantung pada pihak luar sehingga saat sulit bagi perusahaan untuk mngembil alih kembali sistem yang sedang berjalan.

4 Lebih menghemat biaya.

5 Menyingkat waktu pengembangan.

6

(48)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

2.4 Flowchart

Algoritma adalah langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah atau merupakan urutan suatu pekerjaan dari setiap program yang merupakan jalan pikiran dari program itu sendiri.

Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema

yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari mulai hingga akhir. Inti pembuatan flowchart atau diagram alir ini menggambarkan urutan langkah-langkah dari suatu algoritma.

Tabel 2.7 Simbol flowchart

No. Simbol Fungsi

1 Terminal, untuk memulai dan mengakhiri suatu

program.

2 Proses, suatu simbol yang menunujukkan setiap

pengolahan yang dilakukan oleh komputer

3 Input-output, untuk memasukkan data ataupun

menunujukkan hasil dari suatu proses.

4 Decision, suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan.

5 Predefined proses, suatu simbol untuk meyediakan tempat-tempat pengolahan dalam storage.

6 Connector, suatu prosedur akan masuk atau keluar melalui simbol ini dalam lembar yang sama.

7 Off-line Connector, merupakan simbol masuk atau keluarnya suatu prosedur pada lembar kertas lainnya.

(49)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

dari kanan ke kiri.

9 Document, merupakan simbol untuk data yang

berbentuk kertas maupun untuk informasi

10 Untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang

ditulis sebagai prosedur.

11 Simbol untuk output, yang ditunjukkan ke suatu

device, seperti printer, plotters dan lain-lain sebagainya.

12 Untuk menyimpan data

Sumber: Pohan, 1997

BAB 3

PENGEMBANGAN SISTEM

3.1 Metode

Pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit haji Medan dibuat dengan menggunakan metode siklus hidup pengembangan sistem atau system Development Life Cycle (SDLC). Karena Metode SDLC dimulai dari satu tahapan

sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ke tahapan awal membentuk suatu siklus atau daur hidup, pengembangan sistem sepenuhnya ditentukan oleh si pembuat sistem dan selanjutnya disosialisasikan kepada si pemakai sistem, selain itu sistem tidak mudah mengalami perubahan (Jogiyanto, 2003).

(50)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Gambar 3.1 Siklus hidup pengembangan sistem informasi 3.2 Analisa Sistem

3.2.1 Definisi Masalah

Sistem pencatatan pasien rawat inap yang dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan saat ini yaitu dengan mencatat pasien yang masuk dan keluar setiap harinya ke dalam satu buku induk, dan kemudian mencatatnya kembali dengan menggunakan program Excel dan program Dbase.

Permasalahan registrasi pasien rawat inap yang sering terjadi di Rumah Sakit Haji Medan ini diantaranya nomor rekam medis yang hilang, pencatatan ganda baik nama maupun nomor rekam medis, dan sulitnya mendapatkan informasi jumlah pasien yang masuk dan keluar secara cepat dan tepat. Dan sulitnya mencari data pasien dan rekam medis pasien apabila pasien tersebut datang kembali berobat.

Analisa Sistem

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem

(51)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibuat suatu program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan dengan menggunakan program visual basic 2005 Free.

3.2.2 Studi Kelayakan 3.2.2.1 Kelayakan Legal

Sebelum dilakukan perancangan program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan, hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta dukungan dari Rumah Sakit Haji Medan terutama bagian rekam medis pasien rawat inap dan nantinya program ini akan dijalankan di bagian pendaftaran pasien.

3.2.2.2 Kelayakan Teknologi

Teknologi yang dibutuhkan dalam menjalankan program ini nantinya adalah seperangkat komputer. Sedangkan di bagian rekam medis Rumah Sakit Haji Medan sendiri mempunyai 5 unit komputer, dan satu komputer akan disiapkan untuk menjalankan program ini nantinya.

3.2.2.3 Kelayakan Operasi

Untuk mengoperasikan proram registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan dengan menggunakan program Microsoft visual basic 2005 Free, di bagian rekam medis pasien rawat inap sendiri terdapat 2 orang yang bisa menangani sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan. Satu orang bertindak sebagai admin yang akan mengoperasikan sistem ini, dan satu orang lagi bertindak -sebagai peng-entry data.

(52)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Setelah dilakukan pengamatan dan analisa, bagian rekam medis pasien rawat inap selama ini masih melakukan pencatatan data registrasi pasien rawat inap secara manual. Mereka sangat membutuhkan sebuah program yang dapat membantu mempermudah dalam menginput dan mengakses data dengan cepat dan tepat. Dari data yang diinput tersebut, diharapkan dapat menghasilkan informasi pasien masuk dan pasien keluar per hari, pasien masuk dan pasien keluar per bulan, indikator rumah sakit per bulan dan indikator rumah sakit per tahun.

3.2.4 Persiapan Data dan Informasi

Setelah menilai kebutuhan pemakai maka data yang dibutuhkan untuk program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah data pasien, data kamar, data dokter, data pasien masuk dan data pegawai rekam medis.

a. Data pasien

Data pasien terdiri dari: nomor rekam medis, nama pasien, tempat lahir, tanggal lahir, jeni kelamin, agama, alamat, suku, telepon, handphone, pendidikan, pekerjaan.

b. Data dokter

Data dokter terdiri dari : kode dokter, nama dokter, alamat dokter, telepon dokter, handphone dokter dan spesialis.

(53)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Data kamar terdiri dari kode kamar, nama kamar, klasifikasi kamar, jumlah tempat tidur.

d. Data pasien masuk

Data masuk terdiri dari: nomor rekam medis, tanggal masuk, jam masuk, nama dokter yang merawat, kamar pasien dirawat.

e. Data pasien keluar

Data pasien keluar terdiri dari : nomor rekam medis pasien, tanggal keluar, jam keluar, dan keadaan pasien.

f. Data petugas

Data pengguna berupa nama-nama pengguna yang akan menjalankan program nantinya atau penginput data sesuai dengan jabatannya masing-masing. Data ini didapat dari Rumah Sakit Haji Medan.

3.2.5 Persiapan Perangkat Lunak

(54)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Server 2005 Free Trial dan pembuatan laporan menggunakan aplikasi Crystal

Reports Free Trial.

3.2.6 Persiapan Perangkat Keras

Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah satu set komputer dengan perangkat kerasnya terdiri dari :

a. CPU (Intel Pentium 3 atau yang terbaru). b. Layar monitor VGA

c. Piranti Input ( Mouse dan Keyboard)

d. Printer

3.2.7 Jadwal

Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah pembuatan jadwal. Hal ini sangat diperlukan untuk memantau dan mengukur sampai sejauh mana efektifitas pelaksanaan dalam setiap tahapan - tahapan pekerjaan.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem No Tahapan Pekerjaan

Jadwal Pelaksanaan

Keterangan Bulan ke 1 Bulan ke 2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 Definisi masalah dan studi kelayakan

2 Pendefinisian Kebutuhan Pemakai, persiapan data dan persiapan perangkat

(55)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

4 Implementasi sistem

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Perancangan Sistem Umum

Desain program menggambarkan langkah dari masing-masing proses, biasanya digambarkan dengan menggunakan bagan aliran sistem. Berfungsi menggambarkan prosedur dan metode pengolahan data dari sistem informasi data.

Desain program secara umum pada sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan, adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Perancangan sistem secara umum

3.3.2. Perancangan Sistem Terinci 3.3.2.1 Alur Proses Program

Alur proses menggambarkan alur kegiatan pengguna ketika menggunakan program. Adapun alur proses pada program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah :

Data Pasien

Data Dokter

Data Kamar

Input data ke komputer (Form registrasi)

Penyimpanan dan

pengolahan data

Laporan

(56)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

MULAI

LOGIN

LOGIN

BENAR?

ENTRI REGISTRASI

(57)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

T

Y

Gambar 3.3 Perancangan Sistem Terinci

3.3.2.2 Perancangan Input

Desain input meliputi desain dari bentuk dokumen dasar yang akan digunakan untuk menangkap data input beserta semua kode-kode yang digunakan. Desain input

(58)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

pada program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan ini berupa data pasien, data dokter, data kamar, dan data petugas rekam medis.

Gambar 3.4 Perancangan Input

3.3.2.3 Perancangan Database

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan lainnya, digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.

Desain database program sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan, adalah sebagai berikut :

(59)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Keterangan :

*= Primary key

Gambar 3.5 Perancangan Database Tabel yang perlu dibuat terdiri dari 6 tabel yaitu:

a. Tabel identitas pasien

(60)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

b. Tabel identitas dokter c. Tabel kamar

d. Tabel petugas rekam medis e. Tabel registrasi pasien f. Tabel registrasi pasien keluar

a. Tabel Identitas Pasien Tabel 3.2 Identitas Pasien

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Nomor_Rekam_Medis Text 8 Nomor rekam medis

2 Nama_Pasien Text 25 Nama pasien

3 Tmpt_lahir Text 15 Tempat lahir

4 Tgl_lahir Date/Time Tanggal lahir

5 Jns_Kelamin Text 10 Jenis kelamin

11 Pendidikan Text 5 Pendidikan pasien

12 pekerjaan Text 15 Pekerjaan pasien

b. Tabel Identitas Dokter Tabel 3.3 Identitas dokter

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Id_ dokter Text 3 Id dokter

2 Nama_Dokter Text 25 Nama Dokter

3 Alamat Text 50 Alamat dokter

4 Telepon Text 13 Telepon dokter

5 Spesialisasi Text 2 Spesialisasi

(61)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Kode_kamar Text 3 Id kamar

2 Nama_Kamar Text 15 Nama kamar

3 Klasifikasi Text 15 Klasifikasi kamar

4 Jlh_TT Text 3 Jumlah tempat tidur

d. Tabel Petugas Rekam Medis Tabel 3.5 Petugas rekam medis

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Kode_pengguna Autonumber Id kamar

2 User_name Text 20 User pengguna

3 Password Text 10 Password pengguna

4 Re_password Text 15 Re-Password pengguna

e. Tabel Registrasi Pasien Tabel 3.6 Registrasi Pasien

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *No_Administrasi Text 8 Id masuk

2 No_rekam medis Text 8 Nomor rekam medis

3 Kode_dokter Text 3 Id dokter

4 Kode_kamar Text 2 Id kamar

5 Tanggal_masuk Date/Time Tanggal masuk pasien

6 Tipe_Pembayaran Text 10 Tipe pembayaran f. Tabel registrasi Pasien Keluar

Tabel 3.7 Registrasi pasien keluar

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Nomor_rekam_medis Text 8 Nomor rekam medis

2 Tgl_keluar Date/Time Tanggal keluar

3 Keadaan Text 10 Keadaan pasien keluar

4 Diagnosa Text 25 Diagnosa

(62)

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat.

Output digunakan untuk menjawab kebutuhan pemakai untuk bentuk-bentuk

informasi yang di inginkan. Beberapa bentuk output yang dapat digunakan untuk memberikan informasi yang tepat seperti tabel.

Desain output pada program sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah bentuk tabel. Tabel berupa tabel laporan harian, tabel laporan bulanan, indikator rumah sakit perbulan, indikator rumah sakit tahunan.

Gambar 3.6 Desain Output a. Laporan Harian

Laporan harian merupakan rekapitulasi dari laporan pasien masuk dan pasien keluar setiap harinya.

b. Laporan Bulanan

Laporan bulanan merupakan rekapitulasi dari laporan pasien masuk dan pasien keluar bulanan. Laporan ini mencakup kegiatan selama satu bulan dimasukkan ke dalam format tabel tertentu. Laporan ini berguna untuk Output

Laporan harian

Laporan bulanan

Gambar

Tabel 2.1 Tahapan dalam SDLC Sumber
Gambar 2.1 Siklus hidup pengembangan sistem informasi
Tabel 2.3 Kelebihan dan kelemahan prototipe Kelebihan prototipe
Tabel 2.4 Kelebihan dan kelemahan pengembangan sendiri sistem informasi Kelebihan pengembangan sendiri Kelemahan pengembangan sendiri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Populasi penelitian adalah seluruh pasien pribadi rawat inap yang sudah pernah di rawat inap di Rumah Sakit Columbia Asia Medan yaitu pasien pribadi yang dengan keinginan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi efektif dokter dan pasien dalam upaya keselamatan pasien (patient safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan belum

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi efektif dokter dan pasien dalam upaya keselamatan pasien (patient safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan belum

dokter pada pasien dalam upaya keselamatan pasien (patient safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan tahun 2015.. 1.4

Program yang telah terancang dan terkomputerisasi dipergunakan untuk pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Daerah Banyuwangi yang akan membantu segala

“Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Pelayanan Makanan di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2017”. 1.2

Pada sistem informasi registrasi pasien rawat inap di RSUD Rantauprapat. yang

Proses pengolahan pelaporan data morbiditas pasien rawat inap Rumah Sakit Islam Amal Sehat Sragen yaitu data diperoleh dari dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap yang