• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Informasi Penilaian Dan Administrasi Sekolah (SIP) Di SMA Negeri 6 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Sistem Informasi Penilaian Dan Administrasi Sekolah (SIP) Di SMA Negeri 6 Jakarta"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

DISUSUN OLEH :

Novitasari Akbariyah

NIM : 1110018200014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iv

Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta. Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan satu variabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan aplikasi SIP oleh guru. Penyusunan proposal dan observasi awal dilakukan dari bulan Juni-Oktober. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Jakarta pada bulan Oktober sampai dengan November 2014 dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan angket sebagai pelengkap.

Informan wawancara terdiri dari 7 informan dan untuk responden angket keseluruhan guru kelas X (sepuluh). Data observasi, diambil dari pengamatan mengenai sistem dan kelengkapan infrastruktur di sekolah. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru menyukai dengan adanya sistem SIP, karena sistem ini lebih simpel sehingga mudah dipahami. Kegunaan sistem inipun beragam, dari mulai membantu keberlangsungan sekolah dan proses pembelajaran. Namun, tidak semua guru merasa sistem ini dapat membantu dalam proses pembelajaran, dikarenakan guru masih dapat melihat nilai secara manual.

Hasil dari keseluruhan menunjukkan bahwa guru yang terbiasa menggunakan sistem, tentu lebih menyukai jika mengerjakan penilaian menggunakan sistem. Sebaliknya bagi guru yang belum memanfaatkan sistem ini, tentu lebih memilih menggunakan catatan manualnya. Sistem ini terbilang masih baru dan perlu pengembangan lagi, agar fungsinya dapat lebih maksimal.

(7)

v

Assessment Information and School Administration System (SIP) in SMA Negeri 6 Jakarta. Skripsi of Strata One (S-1) Faculty of Education and Teachership State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

This research is a qualitative research using one variable. The objective of this research is to know the utilization of SIP application by teachers. Arranging the proposal and initial observation are conducted from June–October. This research is conducted at SMA Negeri 6 Jakarta in October to November of 2014 and uses descriptive qualitative research method. Data collection is conducted by interviews, observations and questionnaire as the complement.

The source of interviews consists of 7 sources and the respondents of the questionnaire are the entire teachers of X (tenth) grade). The data of the observation is taken from observing on the systems and the completeness of infrastructures in school. The result of interviews indicates that teachers like the existence of SIP system since this system is simpler that it is easy to understand. The use of this system may vary, starting from helping the sustainability of the school and its learning process. However, not all the teachers feel that this system can help in the learning proves, because the teachers can still see the score manually.

The whole result shows that the teachers used to apply for this system of course prefer it if they carry out assessment using it. On the contrary, for teachers who do not utilize this system yet of course prefer their manual notes. This system is regarded new and needs other improvement so the function can be more maximal.

(8)

vi Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, dengan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta”. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, M.A., Ph.D. , Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta staf.

2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan dan selaku dosen pembimbing 2, yang selalu memberikan dukungan dan waktunya.

3. Bapak Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom., sebagai dosen pembimbing 1 yang telah sabar meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Dr. H. Fathi Ismail, M.M., sebagai dosen penasehat akademik, yang

tiada hentinya memberikan arahan dan bimbingannya selama perkuliahan. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan membimbing penulis selama studi.

6. Bapak Drs. Rukiman Lumban Batu , selaku Kepala SMA Negeri 6 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini beserta Ibu Agustin S.Pd dan Bapak Drs. Hamid, selaku guru di SMA Negeri 6 Jakarta yang sangat membantu penulis untuk memperoleh data. 7. Pimpinan dan Staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

(9)

vii

harganya.

9. Ibu Hartiningsih S.Pd dan Idham Kholik, yang telah merawat, melindungi dengan penuh kasih serta memberikan dukungan lewat ucapan maupun waktu, yang sangat besar.

10.Kepada seluruh keluarga, kakak dan adik yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini.

11.Kepada Alm. KH. Marim Al Maksum, yang sedari dulu selalu memberikan do’anya yang sangat besar dan tiada henti.

12.Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemani, selalu mendukung dan selalu menghibur dalam kepenatan, Nurul Hidayati, Santi Setyaningrum, Indriani dan Nurhilda.

13.Kepada teman baik, Irfan Ardian, S.Pd. yang selalu mengingatkan, menemani dan mendukung penulis menyelesaikan skripsi

14.Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan kelas A 2010. 15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut

membantu atas terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan Skripsi ini, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran bagi para pembaca dengan senang hati dan hati lapang.

Wassalamu ‘alaikum wr.wb

Jakarta, Desember 2014

(10)

viii

ABSTRAK ………... iv

KATA PENGANTAR ………….... vi

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR TABEL ………... x

DAFTAR GAMBAR ………... xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1

B. Identifikasi Masalah ……… 6

C. Pembatasan Masalah ……… 7

D. Rumusan Masalah ……… 7

E. Tujuan dan Manfaat ………... 7

F. Sistematika ……….... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ..……… 9

2. Pengertian SIM Pendidikan ……….. 15

3. Komponen SIM Pendidikan ……….. 16

4. Jenis SIM Pendidikan ……….. 16

5. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ….. 17

6. Tujuan dan Fungsi SIM Pendidikan ……… 19

7. Subsistem SIM Pendidikan ……… 21

B. Sistem Informasi Penilaian (SIP) 1. Pengertian Sistem Informasi Penilaian(SIP) ………. 25

2. Dasar Hukum Penerapan SIP ……….……… 26

(11)

ix

D. Kerangka Berpikir ………. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ……….. 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 39

C. Pendekatan dan metode Penelitian ……..………... 40

D. Teknik pengumpulan data ……….. 40

E. Teknik analisis data ……….. 42

F. Kisi-kisi instrument ……….. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……… 45

B. Deskripsi dan Interpretasi Data ……… 53

C. Keterbatasan Penelitian ……… 93

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……… 94

B. Saran ……… 95

DAFTAR PUSTAKA

(12)

ix

Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi ….………..….. 43

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara……… 44

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket………. 45

Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik SMAN 6 Jakarta……. 49

Tabel 4.2 Data Guru ………... 51

Tabel 4.3 Kondisi Fasilitas Sarana dan Prasarana ………. 53

Tabel 4.4 Desain Menu SIP Mudah dipahami……… 59

Tabel 4.5 Kemudahan Akses Berbagai Device ………. 62

Tabel 4.6 Penggunaan SIP Memudahkan Kegiatan Penilaian……… 64

Tabel 4.7 Kemudahan Penanganan Kesalahan Data ……….. 65

Tabel 4.8 Pengelolaan Data Lebih Tertata ………. 66

Tabel 4.9 Penerapan SIP Menghemat Biaya……….. 70

Tabel 4.10 Penerapan SIP Menghemat Tenaga ……… 70

Tabel 4.11 Penilaian SIP Lebih Mudah dari Sistem Sebelumnya……. 72

Tabel 4.12 Pengerjaan Nilai Menjadi Lebih Cepat dan Efisien………. 73

Tabel 4.13 Ketelitian Terhadap Data Penilaian………. 76

Tabel 4.14 Keakuratan Data Penilaian ………. 77

Tabel 4.15 Pengembangkan Perencanaan………. 80

Tabel 4.16 Kemampuan Melihat Perkembangan Siswa……… 82

Tabel 4.17 Informasi SIP dalam Menentukan hasil Akhir ……… 83

Tabel 4.18 Kemudahan Dalam Mengawasi Nilai Siswa……… 85

Tabel 4.19 Kemampuan Mengelola Kelas dengan SIP ……… 87

Tabel 4.20 Output SIP dilaporkan Secara Berkala……….. 88

Tabel 4.21 Kemampuan dalam Mengambil Keputusan ……….. 90

Tabel 4.22 SIP Membantu Guru Mengambil Keputusan ……… 91

Tabel 4.23 Mengetahui Potensi Siswa………. 93

Tabel 4.24 SIP Membantu Mengevaluasi Kemampuan Individu …… 93

(13)
(14)

xi

Gambar 2.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer ………... 22

Gambar 2.3 Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ………... 23

Gambar 2.4 Tampilan setup materi pelajaran ………... 28

Gambar 2.5 Setup input penilaian 1 ………... 29

Gambar 2.6 Setup input penilaian 2 ………... 29

Gambar 2.7 Menu Log in ………. 30

Gambar. 2.8 Menu input nilai ………..… 30

Gambar 2.9 Preview Nilai ………...… 32

Gambar 2.10 Setup penilaian Eskur ……….…. 32

Gambar 2.11 Menu download ……….….. 33

(15)

xiii Lampiran 2 Pedoman Quisioner

Lampiran 3 Hasil Observasi Lampiran 4 Hasil Wawancara

Lampiran 5 Rekapitulasi Data Angket Lampiran 6 Validitas Angket

Lampiran 7 Realibilitas Angket Lampiran 8 Lembar Uji Referensi

Lampiran 9 Struktur Organisasi di SMA Negeri 6 Jakarta Lampiran 10 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian

(16)

1

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dari masa ke masa senantiasa berkembang. Perkembangan teknologi hendaknya membuat kita terpacu untuk terus belajar agar tidak tertinggal dari bangsa - bangsa lain. Perkembangan tersebut tidak lepas dari segala yang Allah ciptakan sebagai pertanda bagi manusia. Sebagaimana firman Allah berikut ini:



Artinya: “Katakanlah, “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi !” Tidaklah bermanfaat tanda-tanda kebesaran Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman.”( QS. Yunus ayat 101)1.

Dari potongan ayat ini, menjelaskan bahwa manusia diwajibkan untuk melakukan penelitian agar dapat berkembang, segala sesuatu dalam kehidupan dan segala ciptaan-Nya agar dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang berguna, sehingga akan bermanfaat bagi kehidupan manusia mendatang.

Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat maju, teknologi menjadi suatu alat penunjang dalam kehidupan sehari-hari yang akan membantu dalam kegiatan apapun. Banyak ayat Al-Qur’an yang menyinggung tentang pengembangan iptek, seperti wahyu pertama QS. Al-`Alaq 1-5 menyuruh manusia untuk membaca, menulis, melakukan penelitian dengan dilandasi iman dan akhlak yang mulia. Sedangkan perintah untuk melakukan penelitian secara

(17)

jelas terdapat dalam QS. Yunus yang telah dijelaskan di atas, selain itu ada QS.

Artinya: ”Maka tidakkah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan?” (QS. Al-Ghasiyah: 17-20)2.

Menjelaskan tentang pentingnya mengembangkan pemikirannya. Ayat ini berindikasi agar manusia mau berpikir mengenai kekuasaan Allah baik di langit maupun bumi. Dengan memperhatikan ciptaan Allah akan menambah pengetahuan dan wawasan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia di bumi. Oleh Karena itu, sangat jelas bahwa manusia dianjurkan untuk terus berfikir dan berkembang, juga pada saat teknologi sudah maju seperti saat ini.

Karena teknologi sudah semakin maju, maka segala bentuk informasi pun menjadi mudah didapatkan. Jika dahulu informasi antar Negara membutuhkan waktu yang lama untuk menyebar, kini dengan adanya teknologi tidak perlu menunggu lama. Salah satu bentuk perkembangan global adalah adanya sistem informasi manajemen, SIM menurut Raymon Mc. Leod dalam buku Eti adalah sebuah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk kebutuhan bagi pemakainya3. SIM berguna untuk menunjang kegiatan suatu perusahaan, sehingga akan mempermudah serta menaikkan produktivitas.

Dari fungsi SIM yaitu berguna dalam menunjang kegiatan, tentu akan memberikan dorongan kepada para anggota, staf, dan semua anggota untuk

2Ibid, h.592

(18)

melakukan kegitannya dengan baik. Dengan mengadakan sistem informasi manajemen menggunakan teknologi ini pula lebih efisien, waktu yang digunakan sedikit namun jumlah data yang diselesaikan lebih banyak dibanding dengan penggunaan manual. Organisasi apapun perlu menerapkan SIM berbasis teknologi agar tetap mampu bersaing dengan organisasi lainnya serta mampu mengikuti perkembangan global.

Kemajuan teknologi khususnya pada bidang sistem informasi manajemen memberikan suatu peluang bagi organisasi untuk dapat melebihi pesaingnya. Untuk dapat meraih itu diperlukan sumber daya yang mampu untuk mengembangkan sistem informasi manajemen. Pada nyatanya masih terdapat individu-individu yang sulit untuk menggunakan sistem informasi manajemen berbasis teknologi yang terbaru. Bukan hanya itu saja, kekurangan fasilitas pun juga akan menghambat terlaksananya sistem informasi yang diharapkan. Sehingga akan mengakibatkan pada penggunaan waktu yang tidak efisien dan hasil kerja individu dalam organisasi akan lebih rendah, bahkan kinerja individu pun juga rendah. Oleh karena itu, organisasi harus mampu meminimalisir segala kekurangan yang ada bahkan menerapkan SIM dalam organisasinya, agar mampu untuk bersaing dengan organisasi yang lain.

Sistem Informasi Manajemen bukan hanya diterapkan pada sebuah perusahaan, bidang pendidikan pun sudah menerapkannya agar lebih efisien dan efektif sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan menjurus kepada sebuah institusi yang bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa, seperti halnya tujuan pendidikan yang ada di Indonesia. Menurut UU no.20 tahun 2003, arti pendidikan adalah:

(19)

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara4. Dari UU di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini, guru yang secara langsung berperan mencerdaskan peserta didik yang tak lain adalah generasi penerus bangsa. Guru dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, selain itu guru juga harus mampu menyampaikan pengetahuan itu dengan cara yang menarik serta mampu memahami pengadministrasian pendidikan.

Pada era modern ini dalam setiap tahapan jenjang pendidikan telah diajarkan tata cara penggunaan komputer yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Sehingga pada masa sekarang ini, setiap orang telah mampu mengoperasikan komputer sekalipun seorang anak-anak. Dalam ajaran Islam meningkatkan taraf hidup merupakan bagian dari anjuran agama, asalkan segala sesuatunya kembali pada peribadatan kepada Yang Maha Kuasa. Seperti dalam firman Al-Qur’an surat Ad Dzariyat ayat 56:

امو

تۡقلخ

َّجۡلٱ

و

سنإۡلٱ

نودبۡعيل اَلإ

٦٥

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”5

Jadi segala aspek kehidupan ini merupakan sumber ibadah kepada Tuhan. Karena itulah tujuan Allah menciptakan makhluk-Nya. Bukan hanya jin dan manusia tapi juga hewan dan tumbuhan yang ada di muka dan perut bumi, serta yang ada di dalam lautan. Ada baiknya dalam segala kegiatan kehidupan kita niatkan karena Allah, agar segala sesuatunya dapat diridhoi oleh-Nya, termasuk dalam pengembangan diri salah satunya penggunaan SIM. Fungsi SIM pada

4 UU Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003), ( Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011), h.3

(20)

bidang pendidikan dengan suatu perusahaan pun tidak ada bedanya, yaitu sebagai penunjang kegiatan suatu organisasi. Jika SIM mampu menunjang kegiatan, tentu akan menjadikan pekerjaan dalam suatu organisasi menjadi mudah dan mampu meningkatkan kinerja SDM (tenaga pendidik,tenaga kependidikan). SDM yang berhubungan langsung dengan peserta didik adalah guru.

Kinerja guru menurut Supardi merupakan suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di madrasah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran6. Jika kinerja SDM pada pendidikan menjadi meningkat maka tentunya akan meningkatkan mutu dari pendidikan.

Untuk meningkatkan mutu dalam pendidikan diperlukan adanya penerapan fungsi Manajemen Pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan kegiatan menerapkan fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating dan controlling7, dalam dunia pendidikan. Penerapan ini dapat berupa perencanaan rencana strategis sekolah, mengimplementasikan rencana tersebut hingga mengontrol keberlangsungan rencana yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan fungsi ini akan lebih mudah jika didukung oleh ketersediaan SIM Pendidikan, yang dimana SIM ini akan memudahkan SDM sekolah dalam menjalankan pekerjaan

Penggunaan SIM dalam dunia pendidikan dapat berupa sistem akutansi, website, sistem perpustakaan, sistem penilaian, dll. Pada kurikulum baru saat ini, yaitu kurikulum 2013, dinas terkait menerapkan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah/Madrasah (SIP), yang dimana sistem ini berguna untuk mempermudah tenaga pendidik untuk melakukan penilaian. SIP merupakan sebuah teknologi tepat guna atau disebut ”appropriate system” yang didedikasikan

6 Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 54

(21)

untuk kemajuan pendidikan khususnya di Provinsi DKI Jakarta8. Sistem ini baru diterapkan kebeberapa sekolah di daerah Jakarta, salah satunya SMA 6 Jakarta.

SMA 6 jakarta adalah sekolah negeri yang terletak di daerah Bulungan Blok M, Jakarta Selatan. Sekolah ini berdiri pada tahun 1952. SMA 6 merupakan salah satu yang telah menerapkan SIP, dinas melakukan pelatihan kepada guru-guru di sekolah ini selama beberapa kali. Diharapkan dengan menggunakan sistem baru ini akan mempermudah guru dalam proses penilaian sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja guru. Karena sekolah ini merupakan salah satu yang menerapkan penggunaan SIP, maka ini yang menjadi alasan penulis melakukan penelitian di sekolah ini. Penulis tertarik untuk melihat penerapan Sistem Informasi Penilaian (SIP) di sekolah ini. Maka, penulis pun mengambil judul

“Penerapan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMAN 6 Jakarta”

B. Identifikasi Masalah

Dari Pengajuan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut di atas. Maka pokok permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Penggunaan SIP di SMA Negeri 6 Jakarta yang belum merata pada masing-masing tingkatan kelas.

2. Pemanfaatan aplikasi SIP oleh guru yang belum maksimal . 3. Tidak semua SDM dapat menggunakan SIP.

4. SIP hanya dapat diakses di lingkungan sekolah. 5. Aplikasi SIP yang masih perlu perbaikan.

(22)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan dalam penggunaan SIP oleh guru di SMA Negeri 6 Jakarta

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: bagaimana pemanfaatan dalam penggunaan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah oleh guru di SMA Negeri 6 Jakarta?.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan penerapan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) oleh guru di SMAN 6 Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain: 1) Bagi Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan untuk menjadi bahan evaluasi dan pengembangan bagi perkembangan sistem informasi pada bidang pendidikan.

2) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah untuk mengembangkan sistem informasi penilaian sehingga dapat membantu dalam berjalannya manajemen di sekolah

3) Bagi Guru

(23)

4) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti lain mengenai penerapan sistem informasi penilaian pada lembaga pendidikan atau sekolah serta pemanfaatan dalam menerapkan sistem ini bagi sekolah dan agar dapat dikembangkan lagi oleh peneliti lain.

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pemanfaatn SIP oleh guru. Sistematika penulisan pada proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Bab ini merupakan bagian yang memaparkan latar belakang dalam penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teori. Kajian teori merupakan bagian yang memuat konsep-konsep teoritis yang digunakan sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Kajian ini diambil dari sumber-sumber yang relevan dan terpercaya. Dalam bab ini terdapat penjabaran mengenai pengertian sistem informasi pendidikan, komponennya, tujuan, serta fungsi.

(24)

9

A. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen ini terbentuk dari Sistem, Informasi dan Manajemen. Ketiga unsur ini akan dijelaskan terlebih dahulu masing-masingnya.

a. Sistem

Sistem merupakan suatu kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, biasanya sistem itu identik dengan pengendalian manusia. Definisi sistem dalam kamus Webster’s Unbriged yang dikutip oleh Hanif adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi1. Contohnya adalah sistem tata surya, sistem irigasi, dan sistem informasi2.

Menurut Robert G Murdick dalam buku Sistem Informasi Manajemen, Analisis perancangan sistem informasi, yaitu, “Sistem as a

set of element joined together for a common objective”. (sistem adalah satu kumpulan dari beberapa bagian/ unsur yang bergabung untuk suatu tujuan bersama)3. Pendapat dari Robert ini tidak berbeda dengan pendapat Mc. Leod, yang dikutip oleh Hanif, mendefinisiskan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan4.

1 Hanif Al Fatta. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. (Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2007), h.3

2 Zulkifli. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005), Cet ke-5, h 27. 3 Chr. Jimmy L. Gaol. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), h. 9

(25)

Selanjutnya adalah menurut Zulkifli dalam bukunya Manajemen Sistem Informasi, yaitu:

Sistem adalah himpunan sesuatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif5.

Dari pengertian sistem di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah suatu himpunan yang terdiri dari unsur-unsur atau bagian-bagian yang dimana masing-masing unsur tersebut tidak memiliki fungsi yang sama namun memiliki keterkaitan untuk mencapai tujuan bersama.

b. Informasi

Pengertian informasi menurut Mc. Leod dalam buku Hanif, mengatakan informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti6. Selanjutnya, menurut Shrode D. Voich, informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif.7

Lalu menurut Gordon B. Davis yang tidak berbeda dengan Mc. Leod dalam buku Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi, bahwa informasi adalah:

Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in

current or prospective actions or decisions.” Yang mengandung pengertian: Informasi adalah data yang telah diproses/ diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau mudah dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya8.

5 Zulkifli. Op Cit, h. 4 6 Hanif Al Fatta. Op Cit, h. 9

(26)

Selanjutnya Robert G. Murdick, yang dikutip Jimmy mengatakan: Information consist of data that have been retirived,processed, or otherwise used for informative or inference purposes, argument, or as a basic for forecasting or decision making. Yang mengandung pengertian sebagai berikut: Informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, diolah/ diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan penjelasan/ penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan9.

Berguna atau tidaknya suatu informasi tergantung pada beberapa hal yang dikemukaan oleh George Terry dikutip oleh Moekijat dan di tampilkan ulang dalam buku Manajemen Pendidikan, seperti: (1) Tujuan si penerima, (2) Ketelitian penyampaian, (3) Waktu, (4) Ruang atau tempat, (5) Bentuk, (6) Semantik10.

Jadi informasi menurut penulis adalah data yang telah dianalisis serta diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penerimanya dan berguna pula dalam pengambilan keputusan.

c. Manajemen

Kata Manajemen tentu sudah menjadi kata yang tak asing lagi, penggunaan kata manajemen merujuk pada pengaturan suatu kegiatan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya, menurut beberapa ahli akan dipaparkan, definisi manajemen menurut Richard L Daft yang dikutip dalam buku Sistem Informasi Manajemen, yaitu pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi11.

Lalu menurut James A.F Stoner yang dijelaskan oleh Handoko dan dikutip Ais tidak berbeda jauh dengan Richard L Daft, manajemen adalah

9Ibid, h. 8-9

10 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 173.

(27)

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan12.

Manajemen menurut George R. Terry, yang dikutip oleh Eti dkk, merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya13.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli, penulis mengambil kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu kegiatan organisasi yang berupa pengaturan dari mulai perencanaan, pengorganisasian, penerapan, pengawasan hingga evaluasi. Kegiatan ini dilakukan agar sebuah aktivitas dapat berjalan teratur sesuai rencana guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan bersama.

d. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi yang dipaparkan Zulkifli yaitu suatu rangkaian informasi yang didalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian yang besar ke bagian yang lebih kecil, yaitu sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang terkecil14. Menurut Ariesto Sistem Informasi memiliki makna sistem yang bertujuan menampilkan informasi15.

12 Ais Zakiyudin, Sistem Informasi Manajemen: Edisi 2, (Jakarta: Mitra Wacana Media,2012), h. 17 13 Eti Rochaety, Ponjtorini dan Prima, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009) h. 4

14 Zulkifli. Op Cit, h. 4

(28)

Sistem Informasi berdasarkan konsep (input, processing, output) dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut16 :

Gambar 2.1. Konsep Sistem Informasi

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa Sistem informasi terdiri dari input atau masukan, proses, dan output. Input pada sistem informasi ini seperti pemasukan data-data yang telah disaring terlebih dahulu sehingga menjadi suatu informasi yang berguna, lalu setelah data informasi tersebut dimasukkan akan diproses dan akhirnya akan menjadi suatu output atau hasil yang dapat digunakan dalam menjalankan proses manajemen.

Pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut Raymond McLeod dan George Schell dalam buku Sistem Informasi Manajemen, SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa17. Sedangkan Gordon berpendapat bahwa SIM adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi18.

16 Hanif Al Fatta, Op Cit, h. 9

17 Raymond dan George. Sistem Informasi Manajemen. edisi kedelapan. (Jakarta: PT. Intan Sejati Klaten, 2004) h. 259

18 Gordon B Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian 1 Pengantar. ( Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi, 1999). Cet 11. h. 3

Pemrosesan

Output Data Input

(29)

SIM menurut Raymond Mc Leod, Jr, yang dikutip oleh Eti dkk yaitu, sebuah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk kebutuhan bagi pemakainya19.

Menurut Ais Zakiyudin, SIM adalah penggunaan sumber daya informasi secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja organisasi20. SIM menurut Eti, Faizal dan Tupi, merupakan perpaduan antara Sumber Daya Manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data dalam

rangka mendukung proses pengambilan keputusan sebuah perusahaan”.21

Menurut Azar Susanto yang dikutip oleh Rohmat Taufiq yaitu;

Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya22.

Dari pengertian SIM menurut para ahli, penulis mengambil kesimpulan bahwa SIM merupakan suatu sistem yang sudah terkomputerisasi dan menyajikan informasi yang berguna bagi berjalannya fungsi manajemen dalam suatu organisasi. Karena dengan adanya sistem informasi manajemen akan memudahkan manajer dalam pengambilan keputusan yang akan berdampak pula terhadap kemajuan organisasi. Sistem Informasi Manajemen itu sendiri menyajikan data serta informasi yang dapat diakses dan digunakan oleh orang dalam organisasi sesuai dengan tingkatan manajemen di mana dia berada.

19 Eti Rochaety, Faizal, dan Tupi. Sistem Informasi Manajemen. edisi 2. (Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013), h.10

(30)

2. Pengertian SIM Pendidikan

SIM Pendidikan tidak berbeda dengan SIM secara umum, hanya penerapan SIM tersebut pada bidang yang berbeda. Pengertian SIM Pendidikan yang dipaparkan oleh Eti adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan dan mengambil keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, Pergerakan, Pengorganisasian, dan Pengendalian) dalam lembaga pendidikan23. Menurut Eti dkk ini SIM pendidikan merupakan suatu pendukung berjalannya kegiatan manajemen, yang dimaksudkan kata menyediakan adalah informasi yang dihasilkan dari sistem yang telah dijalankan tersebut. Informasi yang didapatkan dari hasil sistem tersebut akan berguna pada proses manajemen yaitu dalam pengambilan keputusan.

Pengertian SIM Pendidikan yang dipaparkan Deni juga sama sependapat dengan Eti, bahwa SIM Pendidikan adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan24. SIM pendidikan menurut Yakub dan Vico yaitu suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan data atau informasi guna mendukung pengambilan keputusan kegiatan belajar mengajar25.

Maka menurut penulis SIM Pendidikan adalah suatu sistem yang sudah terkomputerisasi dan menyajikan informasi yang berguna bagi berjalannya fungsi manajemen dalam lembaga pendidikan. Sistem ini pula dirancang untuk memudahkan SDM sekolah dalam melaksanakan fungsi manajemen.

23 Eti Rochaety, Pontjorini dan Prima, Op Cit, h. 13

24 Deni Darmawan. Sistem Informasi Manajemen.cet.1. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2013), h.26

(31)

3. Komponen Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Menurut Hanif dalam bukunya Analisis dan Perancangan Sistem Informasi menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen pendidikan adalah suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi dan Manusia26. Sementara menurut

Davis dalam buku Hanif Al Fatta “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi”, sistem informasi manajemen terdiri dari elemen-elemen berikut, (a) Perangkat keras komputer (hardware); (b) Perangkat lunak (software), yang terdiri dari perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan, dan program aplikasi ; (c) Database; (d) Prosedur; (e) Petugas Operasional27. Dari kedua pendapat yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komponen SIM Pendidikan terdiri dari Perangkat Keras, yang berupa alat komputer dan perlengkapannya; Perangkat lunak, yang berupa software aplikasi sistem; Database, yang dimaksud ada data-data yang berkaitan dengan aplikasi; Prosedur, merupakan tata cara penggunanaan aplikasi; Petugas Operasional, merupakan tim data yang ahli terhadap aplikasi sistem.

4. Jenis Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Penggunaan perangkat komputer telah memberikan sumbangan yang tinggi berupa teknologi canggih dan terandalkan pada sistem informasi. Dampaknya, sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan mengalami perbedaan dengan sistem-sistem yang diolah secara manual.

Salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah pembentukan jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Ada tiga jenis jaringan yang bisa dibentuk dalam jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan menurut Eti, yaitu:

(32)

a) Intranet,

jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik lokasi maupun regional

b) Internet,

jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung lembaga pendidikan dengan para pengguna program pendidikan atau calon siswa atau mahasiswanya.

c) Ekstranet,

jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antar lembaga pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen pendidikan, masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha28.

5. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Karakteristik penerapan SIM, menurut Turban dalam buku Ais, adalah, (a) Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur; (b) Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya, (c) Menyediakan laporan dan kemudahan akses29. Suatu aplikasi sistem informasi dapat dievaluasi menjadi tiga ukuran menurut Gordon yang tak jauh berbeda dengan karakteristik penerapan SIM menurut Turban, yaitu: teknis, operasional, dan ekonomis30.

Tabel 2.1 Ukuran kelayakan/hasil karya SIM

Ukuran kelayakan Catatan/komentar

1. Kelayakan teknis a. Dapatkan aplikasi dikerjakan dengan teknologi yang ada? b. Apakah teknologinya

membuktikan kemampuan mendukung aplikasi? 2. Kelayakan operasional a. Dapatkah sistem berjalan

dengan berhasil?

b. Apakah sistem telah/sedang

28 Eti Rochaety, Pontjorini dan Prima, Op Cit, h.22-23 29 Ais, Op Cit, h. 20

(33)

dipakai?

3. Kelayakan ekonomis a. Apakah manfaat sistem melebihi biaya operasional?

a) Evaluasi teknis

Evaluasi teknis pada aplikasi baru berguna untuk mengetahui apakah secara teknis layak untuk menjalankan pengolahan informasi. Banyak aplikasi di luar kemampuan teknis dari perangkat keras dan perangkat lunak yang tersedia untuk pemakaian.

Apabila aplikasi sudah dijalankan, maka evaluasi berikutnya dapat menunjukkan apakah aplikasi sudah berjalan secara efektif. Secara teknis apakah sudah baik atau belum suatu sistem, dapat dilihat melalui kelengkapan perlengkapan yang tersedia pada lokasi penerapan, karena hal ini akan memberikan dampak pada kesepatan akses sistem.

Evaluasi teknis dalam penerapan sistem dapat berupa kelengkapan perangkat untuk menerapkan sebuah sistem. Karena untuk menerapkan suatu sistem, tentu akan membutuhkan perangkat atau hal-hal yang dibutuhkan.

b) Evaluasi operasional

Kelayakan dalam operasional berhubungan dengan apakah data yang diinput dapat disediakan dan outputnya dapat digunakan, selain itu dapat dilihat dari kemudahan penggunaan sistem yang dirasakan oleh pengguna. Misalnya, secara teknis adalah mungkin bagi penjual untuk mengadakan hubungan telepon dengan pembeli dalam setiap penjualan, tetapi secara operasional hal ini adalah tidak praktis31.

(34)

Evaluasi aplikasi setelah pelaksanaan harus melihat seberapa baik aplikasi itu bekerja, hal ini dapat dilihat dari masukan, tingkat kesalahan, ketepatan waktu hasil pengolahan, dan pemanfaatannya32. c) Evaluasi ekonomis

Bilamana suatu proyek diusulkan, proyek ini perlu mengalami pengujian kelayakan ekonomis. Setelah pemasangannya, proyek ini perlu ditelaah secara periodik menurut ukuran biaya/efektifitas33. Untuk mengetahui kelayakan ekonomis dari proyek dan mengevaluasi manfaat ekonomis sistem SIM, ada baiknya untuk mengelompokkan biaya dan manfaat yang dirasakan oleh pengguna. Biaya dapat dilihat dari pengeluaran dan pendapatan, sehingga akan mengetahui beban dalam penerapan sistem. Manfaat dalam segi ekonomis yaitu dalam hal tenaga yang dikeluarkan saat menggunakan sistem.

6. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Tujuan dari SIM adalah memberikan informasi untuk pembuatan keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur, dan mengendalikan operasi sub-sistem dari perusahaan organisasi dan juga untuk memberikan perusahaan sebuah sinergi dalam prosesnya. Tujuan utama SIM yang dijelaskan oleh Jimmy ialah membantu proses manajemen pada suatu organisasi34.

Tujuan SIM Pendidikan menurut Eti rochaety beserta kawan-kawan, SIM Pendidikan menyediakan informasi guna mendukung proses pengambilan keputusan pada bidang pendidikan35.

Beberapa kegunaan/ fungsi sistem informasi menurut Eti, Faizal dan Tupi dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen, antara lain:

32Ibid, h. 277 33Ibid, h. 277

34 Chr. Jimmy L.Gaol. Op Cit, h. 18.

(35)

Yaitu: (a) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai; (b) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan; (c) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif; (d) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi; (e) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi; (f) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis; (g) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem; (h) Organisasi menggunakan SIM untuk mengolah transaksi-transaksi; (i) Bank menggunakan SIM untuk mengolah cek-cek nasabah dan memuat berbagai laporan rekening dan transaksi; (j) Perusahaan menggunakan SIM untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia; (k) Untuk pendukung pengambil keputusan; (l) SIM berdasarkan aktivitas/ kegiatan manajemen; (m) Pengendalian Operasional; (n) Pengendalian Manajemen; (o) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin; (p) Untuk perencanaan strategis36.

Kegunaan lainnya menurut Yacub dan Vico tidak berbeda jauh dengan yang telah dipaparkan oleh Eti, Faizal dan Tupi. adalah sebagai berikut:(a) Meningkatkan kemudahan memperoleh data; (b) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan; (c) Mengembangkan proses perencanaan secara efektif; (d) Mengidentifikasi kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi; (e) Memperbaiki produktivitas pengembangan aplikasi37.

Kegunaan lainnya yang dipaparkan oleh Rohmat Taufiq tidak berbeda dengan kedua pendapat yang telah dipaparkan di atas :

(a) Meningkatkan aksesibilitas data; (b) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan; (c) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif; (d) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan sistem informasi; (e) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi; (f) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi; (g) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

36 Eti Rochaety, faizal, dan tupi, Op Cit, h.11-13

(36)

sistem; (h) Organisasi menggunakan SIM untuk mengolah transaksi-transaksi38.

Dalam dunia pendidikan, SIM pendidikan digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan yang berkaitan dengan SDM pendidikan. Selain itu, Teknologi informasi telah menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktivitas operasional lembaga pendidikan. Dengan menggunakan SIM tentunya akan mampu meningkatkan kinerja SDM. Kinerja SDM dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), perilaku (behavior), dan motivasi (motivation) yang digunakan untuk mengukur kinerja seseorang yang langsung dikaitkan dengan perilaku dan kompetensi yang ditujukan dalam pekerjaan39.

Kesimpulan dari keseluruhan pendapat, yang sesuai dengan bidang pendidikan yaitu:

1) Meningkatkan aksesibilitas data/ kemudahan akses

2) Menjamin tersedianya kualitas data dan keterampilan pengguna 3) Mengembangkan perencanaan yang efektif

4) Untuk mendukung pengambilan keputusan 5) Sebagai pengendalian operasional

6) Sebagai pengendalian manajemen 7) Analisis keputusan dan arah tindakan 8) Untuk Perencanaan strategis.

7. Subsistem SIM Pendidikan

Sistem informasi manajemen pendidikan terdiri dari subsistem informasi manajemen, terdapat subsistem-subsistem yang lainnya dalam proses pengambilan keputusan. Penerapan SIM pada saat ini tidak terlepas dari

38 Rohmat,Op Cit, h. 63

(37)

penggunaan teknologi komputer, begitu pula penerapan SIM pada bidang pendidikan, seperti gambar di bawah ini merupakan bagan SIM Pendidikan berbasis komputer dalam proses pengambilan keputusan pada buku Eti:

Gambar 2.2. Sistem Informasi berbasis Komputer untuk pemecahan masalah40

Keputusan yang akan diambil sebagai pemecahan masalah yang dihadapi lembaga pendidikan akan didasarkan atas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen pendidikan. Sistem informasi pada SIM Pendidikan diilustrasikan dalam gambar berikut:

40Ibid, h. 169

Masalah

Pemecahan Masalah Keputusan

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Sistem Informasi

Akutansi

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Berbasis Pengetahuan

Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Komputer

(38)

dalam gambar berikut:

Gambar, 2.3 : sistem informasi manajemen pendidikan

Gambar di atas menunjukkan bahwa integrasi dari setiap fungsional manajemen pendidikan akan menghasilkan sistem informasi manajemen pendidikan yang akurat sebagai subsistem pendukung keputusan41. Beberapa macam sistem informasi berbasis komputer Ety Rochaety, dkk. seperti terlihat pada gambar 2.3, adalah:

41 ibid, h.168

Sistem Informasi Manajemen

Pendidikan

SI Keuangan

SI Operasi

SI Pemasaran

SI SDM

(39)

a) Sistem Informasi Keuangan dalam Pendidikan

Aplikasi sistem informasi manajemen keuangan digunakan untuk membantu proses pengolahan data keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan sistem pencatatan yang disebut akutansi42. Pada bidang pendidikan SIM keuangan ini sudah diterapkan guna untuk memudahkan proses mengelola administrasi keuangan sekolah, rata-rata prosesnya dikelola dalam Microsoft excel.

b) Sistem Informasi Operasi dalam Pendidikan

Operasi jasa pendidikan lebih menekankan pada bagaimana menyajikan jasa pendidikan agar dapat diterima dengan mudah oleh konsumen atau pengguna jasa pendidikan (siswa/mahasiswa)43. SIM Operasi ini merupakan suatu aplikasi yang diterapkan untuk memudahkan proses operasi pendidikan, seperti sistem administrasi sekolah.

c) Sistem Informasi Pemasaran Jasa Pendidikan

Sistem informasi pemasaran bermanfaat untuk mengatur arus informasi pemasaran jasa pendidikan karena tingkat persaingan jasa pendidikan karena tingkat persaingan jasa pendidikan saat ini sangat ketat seperti halnya persaingan di dunia bisnis44. SIM Pemasaran Jasa ini dapat berupa website, yang dimana sekolah mengelola dan memberikan informasi yang terkini pada pihak internal maupun ekternal.

d) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan

Sesuai dengan pendapat Eti dkk, bahwa Sistem informasi sumber daya manusia dalam pendidikan merupakan sebuah prosedur sistematis pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, validasi, serta pengambilan kembali data sumber daya manusia yang dibutuhkan lembaga

(40)

pendidikan45. Hal ini dibutuhkan oleh SDM untuk membantu dalam melaksanakan kegiatan pekerjaannya. Pada SIM SDM ini dapat berupa SIM data SDM pendidikan.

e) Sistem Informasi Penilaian dalam Pendidikan

Sistem Penilaian ini berguna untuk mengetahui kinerja dari masing-masing SDM hingga kualitas atau kemajuan dari suatu organisasi. Dalam bidang pendidikan, penilaian ini juga dimaksudkan untuk konsumen atau peserta didik, seperti contoh terdapat banyak sekali sistem berbasis komputer yang dirancang untuk proses penilaian bahkan pihak eksternal pun dapat melihat nilai tersebut, hal ini berguna untuk mengetahui tumbuh kembang peserta didik.

B. Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa

Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa merupakan suatu penerapan sub sistem atau bagian dari SIM Pendidikan, yang dimana penerapan SIP ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi tenaga pendidik dalam proses penilaian siswa.

1. Pengertian

SIP sebetulnya merupakan turunan dari Sistem Administrasi Sekolah (SAS) yang merupakan sistem ikonik milik Dinas Pendidikan DKI Jakarta

yang sudah selayaknya membuat semua pelaku pendidikan di DKI Jakarta: guru, staf tata usaha, kepala sekolah, pengawas paket, Dinas Pendidikan, dan masyarakat (khususnya: orang tua dan siswa) dapat menikmati sistem ini dengan nyaman46.

45 Ibid, h. 177

(41)

Sekolah sudah banyak dibebani pendataan yang terlalu banyak, maka dianggap tidak perlu lagi membuat sistem aplikasi yang mendata hal tersebut, karena semua pasti sudah terfasilitasi di dalamnya, jadi lebih baik mengintegrasikan sistem-sistem tersebut daripada membuat sistem baru yang memiliki input dan output yang sama.

SIP merupakan sebuah teknologi tepat guna atau disebut ”appropriate system”47 yang dibuat untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, dengan konsep sederhana, tepat guna, effisien, tapi power full dan selalu berpedoman pada prinsip kurikulum 2013 atau perubahan kurikulum di masa yang akan datang. SIP hadir untuk menjawab amanat penilaian pada kurikulum 2013, sehingga secara mudah dan efektif dapat membantu guru dalam implementasi penilaian kurikulum 2013.

2. Dasar hukum penerapan

Menu setup penilaian merupakan menu untuk memilih Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diberi nilai. Kompetensi Dasar yang dipilih dimunculkan dalam bentuk esensi kompetensi, dimana pada saat dipilih esensi kompetensinya akan muncul Kompetensi Dasar terkait48.

Kompetensi Dasar yang terdapat pada sistem ini merupakan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Peraturan Menteri No. 69 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum. Dimana selanjutnya Kompetensi Dasar tersebut dibuatkan esensi kompetensinya49.

Berkenaan dengan sistem informasi manajemen, pemerintah telah mengatur tentang standar pengelolaan tentang sistem informasi manajemen yang dijelaskan oleh Suparlan dalam bukunya Manajemen Berbasis Sekolah, sebagai berikut:

(42)

1) Sekolah/ Madrasah:

a. Mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel;

b. Menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan mudah diakses;

c. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah/ madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokumentasikan;

d. Melaporkan data informasi sekolah/ madrasah yang telah terdokumentasikan kepadaDinas Pendidikan Kabupaten/ Kota. 2) Komunikasi antarwarga sekolah/ madrasah di lingkungan sekolah/

madrasah dilaksanakan secara efektif dan efisien50.

Contoh sederhana dalam bidang pendidikan, seperti penyediaan data tentang jumlah tenaga kependidikan dan pendidik (tenaga pengajar/guru/dosen)51. Contoh lainnya seperti dalam pengolahan nilai siswa dari beberapa mata pelajaran. Data yang dimasukkan dalam basis data adalah data siswa dan data nilai dari 3 aspek yang masuk dalam penilaian (Sikap, Keterampilan dan Kognitif). Dari dalam basis data, data tersebut dimasukkan ke dalam model matematik yang menghitung nilai tersebut untuk mendapatkan nilai akhir. Perangkat lunak aplikasi digunakan untuk membuat laporan yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh wali kelas. Laporan berisi daftar nilai siswa untuk semua mata pelajaran selanjutnya digunakan untuk pengambilan keputusan memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa.

50 Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah: dari teori sampai dengan praktik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), h.95-96

(43)

3. Tata cara penggunaan SIP

Pada menu Setup Penilaian ini, pengguna akan :

a) Menentukan esensi kompetensi, pada semester berapa Kompetensi tersebut akan diberikan

b) Selanjutnya pengguna akan dituntun untuk membuat setup penilaian, dimana pengguna wajib mengisikan :

1) Kelas 2) Peminatan 3) Mata pelajaran 4) Nama guru 5) Semester

Gambar 2.4 tampilan setup materi pelajaran

6) Lalu ke setup dan input penilaian:

(a) Kode penilaian ke: (akan di generate secara otomatis oleh sistem)

(44)

(c) Pilih jenis kompetensi yang akan dinilai (Pengetahuan, Keterampilan, atau Sikap)

(d) Selanjutnya pilih jenis penilaiannya (seperti: tes tulis, observasi, projek)

(e) Isikan tanggal tesnya (dd-mm-yyy)

Gambar 2.5. setup input penilaian 1

(45)

c) Log in

Untuk log in,masukkan NIP serta password yang telah terdaftar, lalu klik login52

Gambar 2.7. menu log in

d) Cara Input dan Import nilai

Untuk INPUT: isikan nilai satu persatu untuk setiap peserta didik

Pilih menu di sebelah kiri setup dan input penilaian siswa. Pada menu ini guru dapat menambah penilaian serta memasukkan dan menghapus nilai yang telah diinput.

(46)

Gambar. 2.8. menu input nilai

Untuk import nilai dengn ,menggunakan upload XML: 1) Pilih menu Proses Penilaian

2) Klik Proses PenilaianInput Nilai

3) Isikan Kelas, Peminatan, Mata Pelajaran, Nama Guru, Semester 4) Pilih peminatan yang akan diisi

5) Pilih rombel  klik Proses 6) Kemudian klik Download

7) Setelah itu, klik kanan pada file  Save link as

8) Pilih folder yang diinginkan untuk menyimpan, jangan mengubah nama file dan format

9) Untuk membuka file, klik kanan pada file  buka dengan M.excel 10)Pilih open with As an XML table

11)Jika ada message, beri centang, ok

12)Isikan nilai pada kolom yang tersedia, lalu save dengan format XML 13)Letakkan pada folder (nama file harus sama dengan awal)

14)Confirm Save As  Do you want to replace it?  Yes 15)Saving the file as XML data will… Continue

16)Do You want to save..  No

(47)

18)Pilih file tadi  klik open upload 19)Simpan53.

Selain itu kita dapat melihat tampilan setelah kita menginput nilai siswa pada menu preview nilai

Gambar 2.9. Preview Nilai

e) Setup Penilaian Eskur

Pada sistem informasi penilaian ini pula terdapat menu setup penilaian eskur yang akan diisi oleh Pembina ekstrakurikuler

(48)

Gambar. 2.10. Setup penilaian Eskur

f) Menu Download Nilai

Terakhir adalah menu preview nilai LCK, jadi menu ini adalah menu preview tampilan nilai yang dapat kita download, dan pada menu ini pula terdapat menu download

(49)

C. Penelitian yang relevan

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Fifi (2011) dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Pelayanan

Sekolah terhadap Masyarakat pada Website SMA Bakti Mulya 400”54

. Variabel yang diteliti adalah SIMP (X) dan pelayanan sekolah (Y), untuk sampel diambil seluruh siswa/ siswi dan metode penelitian dengan cara menghitung frekuensi presentase. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa penerapan SIMP di SMA Bakti Mulya dalam mempermudah komunikasi sekolah dengan masyarakat dikatakan cukup baik.

Pada penelitian Fifi:

1) Sistem yang diteliti adalah website, sedangkan penulis meneliti sistem informasi penilaian siswa

2) Perbedaan lokasi penelitian

3) Pendekatan yang digunakan kuantitatif, sedangkan peneliti kualitatif 4) Sampel yang diambil adalah siswa, sedangkan penulis sumber data adalah

guru, kepala sekolah dan orang-orang yang terkait dalam penelitian

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ibnu Mas’ud (2009) dengan judul “

Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis WEB”55

. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah Observasi, studi kepustakaan dan wawancara serta terdapat tambahan untuk metode pengembangan sistem. Pada penelitian Ibnu Mas’ud

54 Fifi, Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Pelayanan Sekolah terhadap Masyarakat pada Website SMA Bakti Mulya 400”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2011. Dipublikasikan.

55 Ibnu Mas’ud, “Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis WEB”, Skripsi pada Sarjana

(50)

1) Sistem yang diteliti Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa berbasis WEB, Peneliti adalah sistem Informasi Penilaian yang dimana baru diterapkan bersamaan dengan kurikulum 2013

2) Perbedaan lokasi penelitian

3) Pada penelitian ini lebih menitik beratkan pada pengembangan sistem, sedangkan penulis tidak.

3. Penelitian tesis yang telah dilakukan oleh Akur Supriyanto (2013) dengan

judul “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan BIOSMK di

SMK Permata Nusantara Pati”56

. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis dengan studi kasus. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan pengkajian dokumen. Temuan penelitian adalah bahwa penerapan SIM Pendidikan BIOSMK banyak memiliki manfaat, serta hasil pekerjaan lebih cepat, tepat dan akurat.

Perbedaan pada penelitian:

1) Sistem yang diteliti berbeda dengan penulis 2) Penelitian ini adalah penelitian tesis

3) Metode pengumpulan data tidak menggunakan angket, penulis menggunakan angket

4) Lokasi penelitian berbeda.

5) Penelitian ini fokus pada implementasi SIM pendidikan pada masing-masing fungsi manajemen, penulis hanya meneliti dampak penerapan saja pada proses manajemen yaitu pengambilan keputusan dan kinerja guru.

D. Kerangka Pikir

Pendidikan merupakan suatu kegiatan pembentukan akhlak mulia peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran, pendidikan pula terdapat kegiatan

56 Akur “upriyanto, I ple entasi “iste Infor asi Manaje en Pendidikan BIO“MK di “MK

(51)

administrasi, sebagai penerapan fungsi manajemen. Kegiatan untuk menjalankan suatu pendidikan tidaklah sedikit, dimulai dari membuat perencanaan pendidikan, pendataan siswa, inventarisasi lembaga, pengorganisasian, pengawasan, dan lain sebagainya. Kegiatan yang tidak sedikit ini tentu akan menghabiskan waktu banyak untuk menyelesaikannya, serta dibutuhkan ketelitian yang tinggi agar kualitas dari pekerjaan yang dilakukan ini dapat bernilai baik. Dari hal tersebut, tentu kegiatan akan diselesaikan, namun tidak efisien terhadap waktu, terlebih lagi hasil yang didapatkan pula kurang akurat..

Untuk menunjang segala bentuk kegiatan di dalam proses pendidikan, perlu adanya penggunaan teknologi, guna untuk mempermudah segala bentuk pekerjaan. Teknologi terkini memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi dari segala penjuru, tanpa harus menunggu waktu yang terlalu lama. Teknologi ini berupa Sistem Informasi Manajemen, dan sudah biasa diterapkan pada bidang Bisnis, Pemerintahan serta Pendidikan. Kegunaan dari penerapan SIM ini akan memudahkan SDM pendidikan dalam melaksanakan pekerjaannya. Kegiatan yang dilakukan akan lebih mudah dikerjakan, sehingga dapat lebih efisien dan efektif terhadap hasil akhir dari sebuah pekerjaan. Sistem informasi manajemen memiliki peran penting dalam proses pekerjaan. apapun macam jenis pekerjaan, dapat dengan mudah diselesaikan dengan menggunakan sistem informasi.

(52)

Kegunaan SIM bukan hanya dapat mengefisienkan waktu pengerjaan, SIM akan menghasilkan informasi yang berguna untuk proses manajemen seperti pengambilan keputusan. Pada sekolah, kegunaan penggunaan SIM tentunya akan berpengaruh pada kinerja SDM dan kualitas layanan serta mutu sekolah. SIM dapat pula memudahkan tenaga kependidikan dalam mengevaluasi kinerja sekolah, tentunya akan berakibat pada perbaikan-perbaikan yang akan semakin memajukan kualitas pendidikan.

Penerapan SIM di dalam pendidikan dapat berupa Sistem Informasi Akutansi (keuangan), website, pengisian raport, penilaian, dan lain sebagainya. Sistem informasi manajemen diterapkan dalam dunia pendidikan, salah satunya sistem yang terdapat di SMA Negeri 6 Jakarta, di SMA tersebut menggunakan Sistem Informasi Penilaian. SMAN 6 Jakarta mengunakan Sistem Informasi Penilaian Sekolah/ Madrasah yang dimana sistem ini baru diterapkan beberapa sekolah daerah Jakarta. Sistem ini menggantikan Sistem Administrasi Sekolah, dikarenakan penggunaan SAS kurang efisien. Ada beberapa keluhan penggunaan sistem terdahulu kurang maksimal, susah terakses, hanya pada waktu tertentu saja dapat mengaksesnya.

(53)

Bagan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Gambar 2.12. Bagan kerangka berpikir

Pengambilan keputusan

Sistem Informasi Penilaian Siswa

(SIP)

Informasi

1) Pekerjaan tidak efisien 2) Tidak cepat dalam

pengambilan keputusan 3) Pekerjaan lebih sulit

dilakukan

4) Kurang akuratnya suatu informasi

5) SIM terdahulu sering down 6) Sulit untuk diakses dimana

saja

MASALAH

1) Hasil pekerjaan lebih maksimal

2) Keakuratan informasi 3) Lebih terorganisir 4) Dapat lebih cepat dalam

mengambil keputusan 5) Pekerjaan lebih mudah

dikerjakan

(54)

39

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian yang menjadi objek penelitian adalah SMA Negeri 6, yang terletak di daerah Bulungan Blok M, Jakarta Selatan. Sekolah ini tepatnya beralamat di Jl Mahakam I No 2 Blok C dekat dengan SMAN 70 Jakarta dan terletak di lokasi yang cukup ramai pusat perbisnisan.

Alasan saya memilih lokasi ini, karena tidak semua sekolah telah menerapkan sistem informasi terkini, sedangkan SMAN 6 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan Sistem Informasi Penilaian siswa, sehingga dikarenakan SMAN 6 Jakarta ini telah menerapkan sistem ini, maka saya memiliki alasan untuk menjadikan sekolah ini sebagai objek penelitian penerapan sistem informasi penilaian siswa.

2. Waktu Penelitian

(55)

dan pengolahan data akan dilakukan sekitar 6 bulan, dimulai sejak bulan Juni hingga November 2014.

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, karena penelitian ini melihat bagaimana penerapan sistem informasi penilaian. Pendekatan kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan bentuk deskriptif. Adapun alasan penulis menggunakan pendekatan penelitian ini adalah karena penulis bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan secara mendalam mengenai permasalahan yang terkait dalam penelitian ini. Dengan demikian penulis sendiri akan lebih mudah mengetahui dan memahami gambaran dari objek yang akan diteliti.

D.

Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yakni sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Data primer

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer ialah kepala sekolah SMA N 6 Jakarta karena dalam penerapan sistem informasi penilaian kepala sekolahlah yang paling mengetahui bagaimana dampak penerapan sistem informasi penilaian di sekolah, 1 orang wakil kepala sekolah bidang kurikulum, 1 orang selaku pengelola sistem, dan 5 orang guru kelas X (sepuluh) yang dipilihkan oleh kepala sekolah, karena kelima guru inilah yang dianggap paling mengetahui keadaan di sekolah. Terakhir adalah untuk data angket diambil sampel keseluruhan guru kelas X.

(56)

Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder ialah data-data yang dimiliki oleh sekolah seperti data jumlah tenaga pendidik dan kependidikan, data jumlah peserta didik, dan data-data lain yang dianggap penting dan terkait dalam penerapan sistem informasi penilaian siswa di sekolah.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data utama yang akan dilakukan penulis adalah dengan observasi, wawancara dan teknik pelengkap dari penelitian adalah dengan studi dokumentasi serta angket.

Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Observasi

Pada pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan,saya akan mengamati cara penggunaan Sistem Informasi Penilaian di sekolah, serta kemampuan guru dalam menggunakannya dan perangkat yang mendukung dengan pemakaian SIP.

2) Wawancara

Pada teknik ini akan digunakan dengan mewawancarai bapak Kepala SMAN 6, bapak Agus selaku pengelola SIP di SMAN 6 Jakarta, Ibu Endang selaku Wakasek bidang Kurikulum, dan beberapa guru. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat memperoleh data lebih lengkap mengenai penerapan SIP, serta dampaknya terhadap proses manajemen di sekolah. Untuk kisi-kisi wawancara dijabarkan pada tabel 3.1

3) Angket

(57)

E. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan dalam penelitian dikumpulkan dengan lengkap dari narasumber, tahap berikutnya adalah analisis data. Pada tahap ini, data dikerjakan dan dimanfaatkan sehingga dapat menyimpulkan hasil yang dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan dan permasalahan yang diajukan oleh peneliti.

Untuk mengolah dan menganalisa hasil data penelitian yang telah terkumpul dari narasumber terkait, dilakukan tiga langkah yaitu sebagai berikut: 1. Proses seleksi dan klasifikasi data

Proses ini dilakukan dengan cara mengelompokan jawaban-jawaban dari sumber data berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait penerapan sistem informasi penilaian. Sumber data yaitu angket dan wawancara.

2. Proses kategorisasi data

Proses ini dilakukan dengan cara mengelompokan data yang didapat dalam penelitian berdasarkan ruang lingkup masalah yang diteliti.

3. Proses interpretasi data

Proses ini dilakukan dengan cara mencari persamaan dan perbedaan dari aspek-aspek jawaban masalah, sehingga kemudian dapat ditarik kesimpulan. Untuk sumber data dari angket akan dianalisis menggunakan rumus prosentase.

Rumusnya: P X 100% Keterangan:

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

(58)

P = angka persentase1

8. Kisi-kisi Instrumen

Langkah awal sebelum dibuat daftar pertanyaan angket adalah membuat kisi-kisi berdasarkan dimensi yang ada. Adapun kisi-kisi-kisi-kisi instrument penerapan sistem informasi penilaian sebagai berikut:

Gambar

Tabel 2.1 Ukuran kelayakan/hasil karya SIM
Gambar 2.4 tampilan setup materi pelajaran
Gambar 2.5. setup input penilaian 1
Gambar 2.7. menu log in
+7

Referensi

Dokumen terkait

(Ani Ralnnawati).. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini? Pe1pustakaan SMA Negeri 34 berdiri bersamaan dengan SMA Negeri 34, yaitu pada tahun

Laporan Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Client – Server DI SMA Negeri 1 Anyer” ini berisi seluruh proses pembuatan program

Skripsi yang berjudul “ Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Mendukung Pelayanan Adminstrasi di SMA NEGERI 1 BARRU ” , yang disusun oleh saudari Musdalifah, Nim:

dianggap memenuhi standar dimana manajemen berbasis sekolah yang ada di SMA Negeri 01 Mukomuko sudah meliputi antara lain: a perncanaan program sekolah disepakati dan

Dalam perancangan pembuatan CD interaktif untuk SMA Negeri 57 Jakarta Barat, penulis melakukan beberapa batasan dalam pembuatan aplikasi multimedia interaktif ini

Berdasarkan hasil dokumentasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menunjukkan bahwa kedua guru PAI di SMA Negeri 53 Jakarta dalam perencanaan penilaian

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh Opini Guru SMA Negeri 56 Jakarta Terhadap Tayangan “Dahsyatnya Sekolah“ di Program Acara Dahsyat RCTI.. Opini adalah Opini adalah

Selain permasalahan tersebut, sarana dan infrastruktur yang telah di miliki oleh SMA Islam Al Azhar 10 Pontianak yaitu telah memiliki sarana teknologi informasi dan