(Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 .Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaau SMA Negeri 70 Jakarta)
Oleh:
ANI RAHMA WATI
(101025021446)JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAYATULLAH
Negeri 34 .Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 .Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (SI) Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Oleh:
ANI RAHMA WATT
(101025021446)
Di bawah bimbingan: '{
rt~·,,,
Pungki Purnomo, M.LIS NIP. 150 295 486
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDA YATULLAH
Skripsi yang be1judul
"PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 6 JAKARTA, PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 34 JAKARTA, DAN PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 70 JAKARTA) telah diujikan pada sidang munagasyah Fakultas Adab dan Hmnaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2ada tanggal 27 Juni 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Program Strata I (SI) pada Jurusan llmu Perpustakaan dan Informasi.Jakarta, 12 Juli 2006 Sidang Munaqasyah
Kctua Sidang
(Drs. Zacnal Arifin Toy, M.Sc) NIP. 150 031 251
Pcnguji
.. ~
-(Drs. Zaenal Arifin Toy, M.Sc) NIP.150 031 251
(Drs. Mukhtar ozali, M.A!!) NIP. 150 268 591
Dosen Pembimbing
Berbasis Kompetensi (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta). Di bawah bimbingan Pungki Purnomo, MLIS.
Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, 91 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perpustakaan sekolah terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mencakup peran koleksi perpustakaan sekolah, peran program aktivitas perpustakaan sekolah, serta peran fasilitas dan sarana penunjang perpustakaan sekolah. Penelitian dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta. Populasinya adalah seluruh siswa dan guru yang berada di SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta. Jmnlah responden dalam penelitian ini adalah 350 responden untuk siswa, dan 25 responden untuk guru. Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, koleksi perpustakaan, menurut siswa dan guru masih kurang. Kedua, program perpustakaan di ketiga perpustakaan sekolah, umumnya kurang memperhatikan mengenai pelatihan-pelatihan, kerja sama antar pihak perpustakaan, promosi perpustakaan, dan lain-lain. Ketiga, Fasilitas yang dimiliki perpustakaan masih kurang. Kesimpulan akhir dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan di SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta kurang berperan terhadap penerapan Kurikulum
Alhamdulillah, terima kasih kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan harapan serta memberikan yang terbaik diantara yang terbaik kepada hamba-Nya. Shalawat serta salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menyelamatkan manusia dari kejahiliyahan.
Selain atas ridha Allah SWT, dalam proses penulisan skripsi yang memakan waktu cukup lama, penulispun mengucapkan terima kasih atas dukungan, do'a, serta semangat yang telah diberikan oleh pihak-pihak terkait:
I. Bapak Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.H. Azyumardi Azra, MA.
2. Bapak Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Prof. Dr. H. Badri Yatim, MA. 3. Bapak Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Drs. Zaenal Arifin TOY, M.Sc. 4. Bapak Sekretaris Jurusa, Drs. Mukhtar Gozali M.Ag.
5. Dosen Pembimbing, Pungki Purnomo,MLIS. Penulis mengucapkan terima kasih atas saran, wakru serta bimbingan yang telah diberikan.
6. Dosen-dosen Fakultas Adah dan Humaniora.
7. Dosen-dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan, semoga dapat dimanfaatkan penulis dengan
sebaik-baiknya.
clan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta, Drs. Asyikin.
10. Bapak Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 6, Budhi Prayitno, M.A, Bapak Wakil Kepala Sekolah Biclang Kurikulum SMA Negeri 34 Jakarta, M.D. Eddy Hidayat S. Pd., clan Bapak Walcil Kepala Sekolah Biclang Kurikulum SMA Negeri 70 Jakarta, Drs. Kuswinarno.
11. Koordinator Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Dra. Dastimar, Koorclinator Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, Dra. Nani Susanti, clan Koorclinator Perpustakaan SMA Negeri 70Jakarta, Dra. Lies Nmyani.
12. Petugas perpustakaan dan para guru SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34
.
.
Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta.13. Siswa clan siswi SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta.
14. Keclua orang tua, Bapak Andi Rifai clan ibunda Rohaeni, yang senantiasa tanpa putus asa selalu mendo'akan anak-anakmu agar memperoleh yang terbaik.
15. Nenekku tercinta, Suryam, yang mampu memberikan kesejukan dan keclamaian di hati, serta selalu menclo'akan.
Ziqri, Yandi, dan yang lainnya, terima kasih atas semangat, perhatian, dan nasehat yang kalian berikan.
18. Teman-teman aliyahku, Nani Seftyaningsih dan Nining Nurmala yang telah menemani ketika penelitian, terima kasih.
ABSTRAK ... .
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR !SI ... v
DAFTAR TABEL ... :... viii
DAFTAR BAGAN... XI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masai ah... I B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Metodologi Penelitian ... 5
I. Metode Penelitian ... 5
2. Populasi dan Sampel ... 5
3. Teknik Pengumpulan Data... 6
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB 11 TINJAUANLITERATUR A. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)... 10
5. Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum
Berbasis Kompetensi ...
>...
176. Landasan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)... 18
7. Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Dengan Kurikulum Tahun 1994... 20
B. Peran Perpustakaan Sekolah... .... .. ... ... 23
I. Koleksi Perpustakaan Sekolah... ... .. .. .... .. .... .... .. 27
2. Program Aktivitas dan Layanan Perpustakaan Sekolah... 30
3. Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah... ... 32
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Sekolah ... 37
B. Misi dan Visi Perpustakaan Sekolah ... 55
C. Kurikulum Sekolah... 58
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah ... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA A. Pelaksanaan Penelitian ... 63
B. Informasi Mengenai Responden ... 65
C. ldentitas Responden ... 70
F. Peran Program Aktivitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 80 G. Peran Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah Terhadap
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 83 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan... 88 B. Saran... 90 DAFTARPUSTAKA ... -:-:... 91
Tabel 1 Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dengan Kurikulum
[image:11.595.66.451.209.635.2]Tahun 1994... 20
Tabel 2 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 6 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006 ... ··· 38
Tabel 3 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 6 Jakarta... 39
Tabel 4 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta ... .40
Tabel 5 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 34 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006... 43
Tabel 6 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 34 Jakarta... 43
Tabel 7 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta... 45
Tabel 8 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 70 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006. 50 Tabel 9 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 70 Jakarta... 50
Tabel 10 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta... 52
Tabel 11 Jumlah Responden Guru... 66
Tabel 12 Jumlah Responden Siswa... 66
Tabel 13 Perpustakaan Berperan Dalam Proses Pembelajaran ... 67
Tabel 14 Pemanfaatan Perpustakaan Harns Dikembangkan Dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi~... 67
Tabel 17 Program Pengajaran Dengan Penggunaan Perpustakaan
Sekolah... 69
Tabel 18 Jenis Kelamin Responden ... 71
Tabel 19 Tingkatan Kelas Responden... .. . . .... 71
Tabel 20 J urusan A tau Program Studi Responden... .... 72
Tabel 21 Siswa/i Sebagai Anggota Perpustakaan... ... ... ... . 73
Tabel 22 Frekuensi Berkunjung Responden.... .. . . .. . . .. . . 73
Tabel 23 Tujuan Responden Mengunjungi Perpustakaan Sekolah... .. . ... 74
Tabel 24 Frekuensi Responden Menggunakan Koleksi Perpustakaan Sekolah... 75
Tabel 25 Kelengkapan Koleksi ... 76
Tabel 26 Jumlah Koleksi Yang Responden Pinjam Dalam Setiap Peminjaman... 77
Tabel 27 Keperluan Responden Dalam Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan Sekolah. .. . . .. . . ... 78
Tabel 28 Jenis Koleksi/buku Apa Yang Sering Dipinjam Responden... 79
Tabel 29 Jenis Layanan Apakah Yang Sering Digunakan Responden... .. . . .. ... 80
[image:12.595.66.459.153.609.2]Tabel 32 Bentuk Kerjasama Pihak Perpustakaan Sekolah Dengan
Orang Tua Siswa dan Siswa... 82 Tabel 33 Layanan Lain Yang Responden Inginkan (Layanan Selain/Belum
Ada Di Perpustakaan Sekolah Saudara/i)... 83 Tabel 34 Yang Responden Lakukan Ketika Mencari Informasi... ... 84 Tabel 35 Kemampuan Yang Diperoleh Responden Dalam Menggunakan
Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah (Misalkan: Katalog,
[image:13.595.62.478.207.665.2]A. Latar Belal<:ang Masalal!
Dalam era global ini, perkembangan kehidupan manusia maju pesat, mereka
bersaing dengan waktu, bersaing dengan teknologi yang se[a[u berkembang, bersaing
dengan perkembangan zaman, dan bersaing dengan yang lainnya. Manusia bams
belajar agar tidak tertinggal jauh dengan kemajuan tersebut, kemajuan tersebut
hendak.nya diikuti oleh kemajuan akan perkembangan sumber daya manusia. Agar
dapat mengikuti kemajuan tersebut, maka manusia bamslab berpendidika;1,
pendidikan tersebut dapat diperoleb mela!ui sekolab.
Kua!itas pendidikan atau seko!ah pun hams seimbang dengan perkembangan
zaman, artinya, pendidikan hendaknya dapat mengikuti kemajuan yang terjadi dengan
menggunakan fasilitas yang dapat menunjang atau mempermudah proses belajai: dan
mengajar di sekola!mya, memberikan mater-materi yang berhubungan dengan
perkembangan zaman tersebut, maka karena itulab. seko!ah-sekolah tersebut harus
mempunyai suatu kurikulw11 yang mempunyai program yang dapat mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang mula-mula digunakan
dalam bidang olab raga, yaitu dari kata Currere, yanng berarti jarak tempuh lari.
Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start
san1pai finish. Jarak antara start dan finish itulah yang disebut dengan Currere. Atas
dasar tersebut, pengertian kuriku!um diterapkan dalam bidang pendidikan. Kuri.kulum
adalah suatu bahan yang tertulis yang berisi penguraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.1
Dunia pendidikan kini telah melakukan perubahan kurikulum. Perubahan tersebut dilakukan pemerintah, kaitannya dalam hal ini adalah Menteri Pendidikan Nasional dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan mutu intelektual manusia. Kurikulum yang dipakai baru-baru ini disetiap sekolah adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang biasa disingkat dengan KBK, pengertian KBK akan dibahas oleh penulis pada Bab II.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat berperan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar siswa dan guru. Hal tersebut adalah karena peran Perpustakaan Sekolah bukan saja berusaha memiliki berbagai koleksi yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi siswa dan guru, tetapi sepatutnya juga mempunyai berbagai program kegiatan zang dapat membantu para siswa dan guru agar Jebih mandiri dalam memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada pada perpustakaan. Karena itulah skripsi ini diberi judul "Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakatia, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta)".
1
B. Pembatasan dan Perumnsan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan permasalahan dalam skripsi ini adalah:
1. Dengan wilayah studi kasus Perpustakaan sekolah di:
a. SMA Negeri 6 Jakarta. Jalan Mahakam 1 Blok C-2 Jakarta Selatan.
b. SMA Negeri 34 Jakarta. Jalan Margasatwa Raya No.I Pondok Labu
Jakarta Selatan.
c. SMA Negeri 70 Jakarta. Jalan Bulungan No.I Blok C Jakarta 12130.
2. Masalah yang akan dibahas berkaitan dengan Peran Perpustakaan Sekolah
Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi, antara lain yaitu:
a. Koleksi Perpustakaan Sekolah
b. Program Aktivitas Perpustakaan
c. Fasilitas dan Sarana Penunjang
2. Pernmusan Masalah
Perumusan masalah dalam skripsi ini meliputi:
a. Sejauh mana perpustakaan sekolah berperan dalam mendukung penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi?
b. Sejauh mana peran koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah dapat
menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi?
c. Sejauh mana peran rogram aktivitas perpustakaan sekolah yang menunjang
d. Sejauh mana peran fasilitas dan sarana yang dimiliki perpustakaan sekolah menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi?
C. Tujuan Penelitian
Skripsi ini untuk mengetahui peran perpustakaan sekolah terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mencakup peran koleksi perpustakaan sekolah, peran program aktivitas perpustakaan sekolah, serta peran fasilitas dan sarana penunjang perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, tentunya penulis mengharapkan manfaat dari penelitian yang dilakukan, antara lain:
I. Dapat memberikan masukan atau ide-ide baru pada penelitian-penelitian selanjutnya
2. Sebagai masukan bagi Perpustakaan Sekolah dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah.
E. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian
Dalam skripsi yang berjudul "Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta) ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan menggunakan tipe pendekatan studi kasus. Metode deskriptif itu sendiri J1dalah suatu metode yang dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti2• Dalam sumber lain disebutkan bahwa
penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti3• Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data yang berasal dari buku, internet, dokumen-dokumen, dan dari jawaban-jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang
2
Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial.-Ed. l .Cet.1.-Jakarta: Rajawali, 2003. Hal. 20.
3
Kountur, Ronny. Penyunting: Yustrianto. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan
[image:20.595.49.480.204.603.2]merupakan perhatian peneliti4• Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang
diambil dari representasi atau wakil populasi bersangkutan5• Populasi untuk sekolah atau tempat penelitian adalah seluruh SMA Negeri yang berada di wilayah Jakarta Selatan, dan sebagai sampelnya adalah di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Penulis memilih ketiga sekolah tersebut karena sekolah tersebut merupakan SMA Unggulan dan pendamping SMA Unggulan, serta mempunyai prestasi yang cukup baik. Sedangkan populasi untuk respondennya adalah seluruh siswa dan siswi yang berada di sekolah atau tempat penelitian dengan pengambilan sampelnya I 0% untuk seluruh jumlah siswa/i di tiap-tiap SMA Negeri 6, SMA Negeri 34, dan SMA Negeri 70. Populasi untuk para guru adalah seluruh guru-guru yang berada di tiga sekolah atau tern pat penelitian dengan sampelnya 10% dari jumlah populasi yang ada, Kepala Sekolah, pustakawan sekolah yang bersangkutan, dan Sub. Bidang kurikulumpun menjadi responden atau sampel dalam penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini dilakkukan penulis dengan dua cara, yaitu antara lain melalui:
4
Kountur, Ronny. Penyunting: Yustrianto. Metode Pene/itian Untuk Penulisan Skripsi dan
Tesis-Jakarta: PPM, 2003 Hal.137.
5
a. Studi pustaka/dokumentasi, data-data yang digunakan penulis adalah berasal dari sejumlah buku-buku, internet, dan dokumen-dokumen Jainnya.
b. Penelitian lapangan, antara lain dengan cara: I) Observasi
Sebelum melakukan penelitian, penulis mengadakan observasi langsung ke lokasi penelitian. Observasi dilakukan untuk memudahkan pengumpulan kuesioner yang akan dibagikan kepada para responden dan untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan pembahasan dalam skripsi ini. 2) Wawancara
Pada wawancara ini, penulis menyusun suatu "Pedoman Wawancara", yang pada dasarnya akan diberikan kepada responden secara lisan dan dijawab secara lisan pula oleh responden tersebut. Wawancara ini ditujukan kepada Kepala Sekolah, pustakawan sekolah, dan sub. bagian bidang kurikulum
sekolah atau tempat penelitian. 3) Angket/kuesioner
Angket ini berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diserahkan atau diberikan kepada para siswa dan siswi serta para guru yang berada di sekolah atau tempat penelitian, dan responden tersebut dapat menulis jawaban mereka pada lembar yang telah tersedia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berbentuk tertutup (dengan memberikan beberapa pilihan sebagai jawabannya) dan terbuka (responden dapat menjawab sendiri secara urai,
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini, penulis menguraikan mengenai pembahasan-pembahasan yang akan dikaj i atau dibahas dalam skripsi yang berjudul: "Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta)". Pembahasan-pembahasan tersebut antara lain adalah:
BABI PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah antara lain: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat PenelitianMetodologi Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik
Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini berisi literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Penulis membagi dalam dua bagian. Pertama, yaitu mengenai Kurikulum dan Perkembangannya (Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Strategi Pengajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi, Landsan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Dengan Kurikulum Tahun 1994).
Sarana Perpustakaan, Koleksi Perpustakaan Sekolah, dan Program Aktivitas dan
Layanan Perpustakaan Sekolah).
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Bab ketiga ini membahas mengenai profil perpustakaan SMA Negeri 6
Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70
Jakarta.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
Pada bab keempat, penulis menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan, antara lain mengenai Pelaksanaan Penelitian, Informasi Mengenai
Responden, Identitas Responden, Hubungan Responden dengan Perpustakaan, Peran
Koleksi Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Peran Program Aktivitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan yang terakhir adal:ih mengenai Peran Fasilitas
dan Sarana Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
BAB V PENUTUP
Pada bab kelima, penulis menjelaskan tentang kesimpulan yang didapat
selama penelitian dan wawancara dilakukan, serta saran yang diharapkan dapat
A. Kurikulum Berbasis Kompeteusi (KBK)
1. Peugertiau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diretleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.6 Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.7
Kurikulum Berbasis Kompetensi diperkenalkan dan diujicobakan sejak tahun pelajaran 2001-2002,' dan diberlakukan pada tahun pelajaran 2003/2004.9
Secara ringkas, Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang mempunyai tujuan untuk rnenghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan atau keterampilan dengan disertai sikap yang luhur.
6
Mulyasa. Kuriku/um Berbasis Kompetensi: Kondep, Karakteristik, Jmplementasi, dan Jnovasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya offset, 2004). Cet. 6. h. 37-38.
7 Ibid. h. 27.
8 Agus Listiyono. "Kurikulu1n Berbasis Kompetensi dan Guru.11
2. Tujuan Kurilrnlum Berbasis Kompetensi (KBK)
Berbeda dengan Kurikulum tahun 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi tidak
saJa mcnekankan hasil belajar pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga
menekankan pada pemahaman dan kemampuan atau kompetensi setiap siswa. Para
siswa diharapkan mempunyai kompetensi yang dapat mereka terapkan di dalam
masyarakat setelah mereka lulus nanti.
Tujuan utama Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah memandirikan atau
memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan
10
kepada siswa, sesuai dengan kondisi lingkungan.
Setiap guru di setiap sekolah dituntut profesional dalam mengajar. Dalam
Undang-undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003, Bab 11 Pasal 39, ayat 2 menerangkan bahwa: pendidik merupakan
tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.11
10
Mulyasa. Opcit. h. IO'
11 Depdiknas. Undang-undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pelaksanaannya
Guru harus mempunyai kompetensi dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Menurut Nana Sudjana, misalnya membagi kompetensi guru tersebut dalam tiga
• . • 12
Jems, ya1tu:
a. Kompetensi kognitif, yaitu kemampuan intelektual, seperti penguasaan
mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan
mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tenteng
bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas,
pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, da pengetahuan
tentang kemasyarakatan, serta pengetahuan-umum lainnya.
b. Kompetensi bidang sikap, adalah kesiapan dan kesediaan guru terhadap
berbagai ha! yang berkenaan dengan tugas dan profesi.
c. Kompetensi perilaku, performansi, menyangkut keterampilan mengajar,
membimbing, menilai, menggunakan alat bantu belajar siswa,
keterampilan menyusun, persiapan atau perencanaan mengajar,
keterampilan melakukan administrasi kelas, dan sebagainya.
Terdapat sepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, antara
lain adalah: 13
a. Menguasai bahan ajar
b. Mengel ala program belajar rnengajar
12 Siti Chafshoh. Hubungan Antara Kompetensi Guru PAI Dengan Efektijilas di SMPN
250 Jakarta. {Jakarta: Jurusan PAI Fak. Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islan1 Negeri,
2005). h. 8-9.
13 Syafi·uddin Nurdin. Guru Profesional dan J1nple1nentasi Kurikulun1. (Jakarta: Quantu1n
c. Melaksanakan program belajar mengajar
d. Mengenal kemampuan anak didik
e. Menguasai landasan-landasan kependidikan
f. Mengelola interaksi belajar mengajar
g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
h. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan di sekolah
1. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
J. Memahami prinsip dan menafsirkan basil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran.
3. Karaktcristik Knrilmlum Bcrbasis Kompctensi (KBK)
Depdiknas mengemukakan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki
14
karakteristik sebagai berikut:
I. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu
maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses clan -hasil belajar dalam upaya
14 Mulyasa. Kurikulton Berbasis Kon1petensi: Kondep, Karakteristik, /Jnp/e111entasi, dan
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan upaya pemerintah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Tujuan Kurikulum Berbasis
Kompetensi adalah mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh setiap sisw..;
secara individu maupun beragam, sehingga setiap siswa mempunyai kompetensi yang
berbeda-beda. Sekolah dapat menggunakan rnetode dan sumber belajar yang
bervariasi dalam penyampaian pembelajarannya.
4. Strategi Pengajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus mempunyai
strategi. Strategi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan kurikulum atau
materi yang akan diajarkan. Strategi juga menentukan keberhasilan guru dalam
mengajar di kelas.
Berikut ini adalah beberapa strategi yang diterapkan dalam Kurikulkum
Berbasis Kompetensi:
a. Strategi Kognitif.
Menurut Gagne, strategi kognitif adalah kemampuan internal seseorang untuk
berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Kemampuan strategi
kognitif menyebabkan proses berpikir unik di dalam menganalisa, memecahkan
masalah, dan dalam mengambil keputusan.
Menurut Bell-Gredler, strategi kognitif sebagai suatu proses berpikir induktif,
seseorang. Strategi kognitif tidak berkaitan dengan ilmu yang dimiliki
seseorang,melainkan suatu kemampuan berpikir internal yan g dimiliki seseorang dan
dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu yang dimiliki seseorang. 15
b. Strategi Merancang Tujuan Instruksional
Menurut Eduard L.Dejnozka dan David E. Kape!: Tujuan instruksional adalah
suatu pernyataan yang spesifik. Yang dinyatakan dalam bentuk perilaku atau
penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan
Menurut Fred Percival dan Henry Ellington, tujuan instruksional adalah suatu
pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu
yang diharapkan dapatr dicapai sebagai basil belajar. 16
Macam-macam stretegi instruksional antara lain: metode ceramah (lecture),
metode demonstrasi dan eksperimen, metode Tanya jawab, metode penampilan,
metode diskusi, metode studi mandiri, metode pembelajaran terprogram, metode
latihan bersama teman, metode simulasi, metode pemecahan masalah, metode stua1
kasus, metode insiden, metode praktikum, metode proyek, metode bermain peran,
metode seminar, metode sirnposiurn, rnetode tutorial, rnetode deduktif, dan yang
terakhir adalah metode induktif.17
15 Martinis Yamin. Strategi Pe111belajaran Berbasis Kon1petensi. (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2003). Cet. I. h. 5 16 Ibid. h. 24-25
c. Strategi Memotivasi Siswa Belajar
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar. Motivasi berhubungan dengan arah perilaku, kekuatan respon (usaha) setelah belajar, siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan ketahanan perilaku, atau berapa lama seseorang terus menerus berperilaku menurut cara te1tentu.
Motivasi belajar mer~_pakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan rnenambah keterampilan pengalarnan. Mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk tercapai suatu tujuan.18
cl. Strategi Penerapan Standar Kompetensi
Standar lintas kurikulum merupakan kecakapan belajar untuk sepanjang hidup (long life education) sebagai akumulasi kemampuan seseorang yang telah memiliki kompetensi dasar yang dirumuskan dalarn setiap rnata pelajaran. kernampuan dasar ini rnerupakan bekal yang diharapkan untuk dapat rnengembangkan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki seorang siswa.19
e. Strategi Pengnjian Berbasis Kompetensi
Menguji merupakan bagian terpenting dalarn bagian pengajaran, yang dilakukan oleh seorang guru untuk rnengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan siswa, dan program pengajaran. Ujian ini dapat dilakukan awal pelajaran untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan awal siswa, dan uji akhir dari proses pembelajaran, yaitu untuk rnendapat garnbaran kecakapan, penyerapan dari suatu
18
Ibid. h. 80 19
penyajian yang telah dilaksanakan pada akhir pelajaran.
Ujian yang diberikan pada siswa bukan hanya pelengkap dari suatu proses
pembelajaran, tetapi merupakan pengukuran dari suatu proses yang harus
dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran berlangsung, ujian yang diberikan pada
siswa tidak terlepas dari pengembangan kompetensi dasar yang dijabarkan dalam
bentuk indikator-indikator.20
5. Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, diperluklan sarana
sekolah. Sarana sekolah tersebut antara lain adaalah:21
a. Lahan
b. Ruang. Secara umum, jenis ruang ditinjau dari fungsinya dapat
dikelompokkan dalam ruang pendidikan (antara lain adalah ruang teori, ruang
laboratorium, ruang olahraga, ruang perpustakaan/media, ruang kesenian, dan
ruang keterampilan), ruang administrasi (antara lain adalah ruang kepala'
sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang
reproduksi/penggandaan, dan ruang tata usaha), dan ruang penunjang (antara
lain adalah ruang ibadan, ruang koperasi sekolah, ruang OSIS-Pramuka-PMR,
ruang bimbingan, ruang serba guna/umum, ruang kamar mandi/wc, dan ruang
UKS).
20
Ibid. h. 144
21 Depdiknas. Undang-undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pe/aksanaannya 2000-2004.
c. Perabot
d. Alat dan media pendidikan e. Buku
6. Landasan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi ini menggantikan kurikulum tahun 1994. Ada dua alasan pokok yang dijadikan landasan mengapa pemerintah perlu segera mengganti kurikulum 1994. Pertama, kurikulum 1994 menurut pemerintah maupun para ahli pendidikan dipandang telah gaga! dalam membentuk manusia-manusia Indonesia yang cerdas, mandiri, kreatif, dan inovatif. Kedua, pemerintah berusaha melihat kebutuhan ke depan, menatap perubahan-perubahan zaman akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berdampak pada perubahan-perubahan tatanan kehidupan manusia."
Dari kedua alasan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melakukan perubahan-perubahan kurikulum, pemerintah tentu mempunyai landasan yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengacu pada kebutuhan bangsa, dan masyarakat pemakai. Menurut Martinis Yamin, kurikulum di negara Indonesia pada dasarnya mengacu pada:"
l. Garis-garis Besar J-Jaluan Negara (GBI-IN) tahun I 999 yang menegaskan perlunya di diversifikasi kurikulum yang dapal melayani keanekaragaman
22 Agus Listiyono. 11Kurikuh1n1 Berbasis Kon1petensi dan Guru."
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0311/03/Didaktika/659709.html Download:27 April 2005.
23 Martinis Yan1in. Strategi Pen1belqjaran Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Gaung Persada
sumber daya manusia, kemampuan siswa, sarana pembelajaran, dan budaya
daerah. Diversifikasi kurikulum menjamin hasil pendidikan bennutu yang
dapat membenluk masyarakal Indonesia yang damai, sejahlera, demokratic
dan berdaya saing untuk maju.
2. Undang-undang No. 22 tahun 1999 (Pasal 4) tenlang Pemerinlah Daerah, yang
menegaskan adanya kewenangan daerah provinsi, kabupalen, dan kola untuk
"mengalur dan mengurus kepenlingan masyarakal selempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat". Kewenangan ·pemerinlah daerah
perlu dilaksanakan secara luas, dan bulal yang melipuli perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pendalian, dan evaluasi semua aspek pemerinlahan
(Penjelasan alas PP No.25 tahun 2000 lenlang Kewenangan Pemerintah dan
Provinsi Daerah Otonomi).
3. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 tahun 2003
bab lX (Pasal 35 ayal 1) bahwa standar pendidikan lerdiri alas isi, proses,
kompelensi lulusan, lenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala. Ayat (2) standar nasional pendidikan digunakan
sebagia acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Demikian juga pada bab X (pasal
36) ayat (2) kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
7. Perbedaan Knriknlnm Berbasis Kompetensi (KBK) Dengan Kurikulum Tahun 1994
Perbedaan antara kurikulum tahun 1994 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat kita lihat dalam bentuk tabel seperti di bawah ini:
[image:35.595.62.481.237.659.2]24
Tabel 1
Perbedaan Kurikulum Tahun 1994 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi No Kurikulum Tahun 1994 Kurikulum Berbasis Kompetensi
I Menggunakan pendekatan Menggunakan pendekatan kompetensi penguasaan ilmu pengetahuan, yang menekankan pad a pemahaman, yang menekankan pada isi atau kemampuan atau kompetensi tertentu di materi, berupa pengetahuan, sekolah, yang berkaitan dengan pemahaman, aplikasi, analisis, pekerj aan yang ada di masyarakat. sintesis, dan evaluasi yang diambil
dari bidang-bidang ilmu pengetahuan.
2 Standar akademis yang diterapkan Standar kompetensi yang secara seragam bagi setiap peserta memperhatikan perbedaan individu,
didik. baik kemampuan, kecepatan belajar
konteks sosial budaya.
3 Berbasis konten, sehingga peserta Berbasis kompetensi, sehingga peserta didik dipandang sebagai kertas didik berada dalam proses putih yang perlu ditulis dengan perkembangan yang berkelanjutan dari sejumlah ilmu pengetahuan seluruh aspek kepribadian, sehingga
24
(transfer of knowledge)
4 Pengembangan
pemekaran terhadap potensi-potensi
bawaan sesuai dengan kesempatan
belajar yang ada dan diberikan oleh ·
lingkungan.
kurikulum Pengembangan kurikulum dilakukan
dilakukan secara sentralisasi, secara disentralisasi, sehingga
sehingga Depdiknas memonopoli pemerintah dan masyarakat
bersama-pengembangan ide dan konsep sama menentukan standar pendidikan
kurikulum yang dituangkan dalam kurikulum.
5 Materi yang dikembangkan dan Sekolah diberi keleluasaan untuk
diajarkan di sekolah sering kali menyusun dan mengembangkan silabus
tidak sesuai dengan potensi mata pelajaran sehingga dapat
sekolah, kebutuhan dan mengakomodasi potensi sekolah,
kemampuan peserta didik, serta kebutuhan dan kemampuan peserta
kebutuhan masyarakat sekitar didik, serta kebutuhan masyarakat
sekolah sekitar sekolah
6 Guru merupakan kurikulum yang Guru sebagai-fasilitator yang bertugas
menentukan segala sesuatu yang mengkondisikan lingkungan untuk
te1jadi di dalam kelas. memberikan kemudahan belajar peserta
didik
7 Pengetahuan, keterampilan, dan Pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sikap dikembangkan melalui dikembangkan berdasarkan pemahaman
latihan, seperti latihan yang akan membentuk kompetensi
mengerjakan soal. individual
dilakukan di dalam kelas, atau terjadinya kerjasama antara sekolah, dibatasi oleh empat dinding kelas. masyarakat, dan dunia kerja dalam
membentuk kompetensi peserta didik. 9 Evaluasi nasional yang tidak dapat Evaluasi berbasis kelas, yang
menyentuh aspek-aspek menekankan pad a proses dan hasil kepribadian peserta didik belajar.
Perbedaan antara Kurikulum Tahun 1994 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi terlihat sangat mencolok. Dari tabel di atas kita dapat mengetahui bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi terlihat lebih baik dari pada kurikulum tahun 1994. Kurikulum tahun 1994 dalam pembelajarannya lebib menekankan pada pendekatan penguasaan dan pemahaman ilmu pengetahuan, guru sebagai penceramab dan siswa sebagai pendengar. Proses pembelajaran dan sumber belajar dilakukan di dalam kelas saja. Materi pelajaran ditentukan oleb Departemen Pendidikan Nasional, evaluasi yang dilakukan tidak menekankan pada aspek-aspek kepribadian siswa, basil selama proses pembelajaran bersifat klasikal.
dapat menentukan sendiri materi yang akan diajarkan, pengevaluasian menekankan pada aspek-aspek kepribadian siswa.
B. Peran Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah sangat diperlukan untuk mengasah kreatifitas dan kompetensi siswa, sehingga sejalan dengan tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2004/2005.25
Carter V. Good menjelaskan mengenai definisi perpustakaan sekolah, menurutnya, bahwa perpustakaan sekolah adalah koleksi yang diorganisasi di dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh siswa-siswa dan guru-guru. Dalam penyelenggaraannya perpustakaan sekolah tersebut diperlakukan oleh seorang pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru."
Definisi lain mengatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dikelola serta terdapat di sekolah dengan tujuan membantu sekolah mencapai
tujuan.27
Dalam Kurikulum Tahun 1994 biasanya kegiatan belajar hanya berlangsung di dalam kelas saja dengan menggunakan sumber belajar berupa buku. Lain halnya dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang merubah cara belajar dengan penggunaan sumber belajar selain buku saja, proses kegiatan belajar mengajar dapat
25
Romi Febriyanto Saputro. "Pendidikan, Perpustakaan, Sumber I/mu yang Terabaikan".
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0204/teropong/lainnya02.htm. Download: 27 April 2005.
26
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Seka/ah. (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Ed.
I. Cet. l. h. 4
27 Sulistyo Basuki. Pengantar I/mu Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1993).
dilakukan di luar kelas.
Fungsi perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidiknan dan
28
Kebudayaan nomor 0 I 03/0/1981, tanggal 11 Maret 1981 adalah:
I. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kuriku!uln sekolah.
2. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
3. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan).
• 29
Fungsi perpustakaan sekolah menurut Ibralum Bafadal. adalah:
I. Fungsi Edukatif
Koleksi-koleksi yang disediakan perpustakaan terutama perpustakaan sekolah tentunya mengikuti kurikulum yang diterapkan di sekolah dimana perpustakaan itu berada. Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi-koleksi yang dibutuhkan siswa dan para guru, tentu saja pemanfaatan dari koleksi tersebut sangat membantu mereka. Siswa dapat menggunakan koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan dalam menambah wawasan dan dalam mengerjakan tugas yang diberikan para guru. Karena berada di lingkungan sekolah, maka perpustakaan sekolah biasanya mengadakan layanan bimbingan membaca untuk para siswa, layanan bimbingan membaca
28 Rohanda. "Fungsi Dan Peranan Perpustakaan Seko/ah." Disampaikan dalama rangka
seminar sehari Jkatan Pustakawan Indonesia "Pustakawan dan Guru". Tanggal 16 September 2000. http://www.libtib.ac.id/ipi.bdg/.doc. Download: 27 April 2005.
29
diberikan agar para siswa dapat memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan sekolah dengan benar dan tepat. Dengan adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi, maka fungsi perpustakaan sekolah sebagai sarana sekolah harus lebih ditingkatkan, tidak hanya menyediakan koleksi-koleksi, bimbingan membaca, tetapi juga menyediakan suatu tempat yang dapat digunakan siswa atau guru ketika mereka menggunakan perpustakaan untuk belajar atau berdiskusi. Karena dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja, tetapi proses belajar mengajar dapat juga dilakukan di Juar kelas dengan menggunakan media yang lain selain buku.
2. Fungsi Informatif
Perkembangan teknologi kian hari kian maju, karena itulah perpustakaan dituntut tidak hanya menyediakan informasi dalam bentuk bahan ajar saja, tetapi juga menyediakan koleksi referensi yang memberikan infomasi mengenai perkembangan yang ada saat itu. Sepatutnya perpustakaan sekolah juga menyediakan media yang membantu dalam mencari informai secara cepat, misalnya OPAC dan internet. Karena keduanya dapat dengan mudah dan cepat dalam menemukan informasi yang sedang kita cari, dan bagi para siswa yang tidak terbiasa atau tidak dapat menggunakan fasilitas terseabut, maka secara tidak langsung mereka mendapat pendidikan bagaimana cara menggunakan media tersebut.
3. Fungsi tanggung jawab administratif
memberikan sanksi kepada yang bersangkutan, sanksi tersebut dilakukan tidak untuk memberatkan yang bersangkutan, tetapi untuk mendidik mereka agar dapat bersikap bertanggungjawab atas apa yang mereka lakukan.
4. Fungsi riset
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, proses balajar mengajar dapat juga dilakukan diluar kelas. Dalam pengajarannya, guru tidak harus memberikan materi, tetapi dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas seperti mengadakan riset. Para siswa dapat melakukan riset literatur yang ada di perpustakaan sekolah atau yang dikenal dengan istilah "Library Research".
5. Fungsi rekreatif
Hiburan tidak dilakukan dengan cara pergi ke tempat-tempat wisata saja, tetapi dapat juga dilakukan melalui membaca koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan sekolah. Dalam ha! ini, maka perpustakaan berfungsi sebagai sarana rekreasi, artinya adalah bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang atau hiburan dengan cara membaca koleksi-koleksi yang berkaitan dengan hiburan.
Secara rinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang dilaksanakan di sekolah dasar, maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut:30
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca.
b. Perpustakaan sekolah dapat memperk,aya pengalaman belajar siswa.
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhimya siswa mampu belajar mandiri.
d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa. f. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa ke arah tanggung jawab.
g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.
i. Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, guru-guru, dan staf-staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu penngetahuan dan teknologi.
1. Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi atau bahan pustaka ada bermacam-macam, ha! ini tergantung dari mana kita meninjaunya. Jenis koleksi bisa ditinjau dari bentuk dan isinya.
I. Koleksi atau bahan pustaka dari bentuk fisiknya, dapat dibagi dalam dua kelompok sebagai berikut:31
a. Bahan pustaka berupa buku-buku, seperti buku-buku tentang psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.
31
Ibrahim Bafadal. Penge/o/aan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksarn, 1992). Ed.
b. Bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, peta, globe,
piringan hitam.
2. Ditinjau dari isinya, bahan pustaka dapat dibagi dalam:
a. Bahan pustaka yang isinya fiksi, seperti novel, buku cerita, cerpen, dan lain
sebagain ya.
b. Bahan pustaka yang isinya non fiksi, seperti kamus, ensiklopedia, majalah,
dan surat kabar.
"Buku ad al ah jendela dunia ", kalimat ini ten tu kita pernah mendengarnya, tetapi tahukan Anda apa makna dari kalimat tersebut? Mengapa sebuah buku dapat
dikatakan sebagai jendela dunia atau sebagai sumber ilmu pengetahuan, bukankah
jika ingin mendapat ilmu kita harus sekolah <lulu? Apa fungsi dari sebuah buku bagi
orang yang membacanya?
Berikut adalah beberapa fungsi buku bagi pengembangan asper-aspek
32
perkembangan anak:
1. Aspek Bahasa. Melalui buku anak belajar menemukan perbendaharaan kata
susunan kalimat. Perolehan perbendaharaan kata peny11sunan kalimat membantu
anak dalam berkomunikasi dengan l ingkungan sosial.
2. Aspek Kognitif. Aspek kognitif adalah aspek yang berhubungan erat dengan
proses berpikir anak. Melalui buku, pada anak dapat dikembangkan
kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan proses berpikir, yaitu kemampuan-kemampuan
32
observasi (melalui buku yang bergambar dan berwarna, akan mengembangkan kemampuan anak untuk mengenal benda-benda, aksi, ekspresi yang ditampilkan dalam gambar), kemampuan klasifikasi (anak-anak belajar untuk mengklasifikasikan objek, warna-warna, bentuk, dan sebagainya), kemampuan mengatur ide secara Jogis (anak dapat belajar satu rangkaian penyusunan pemikiran atau ide secara logis yang dikemukakan seseorang), kemampuan pengambilan kesimpulan (anak belajar mengambil inti atau kesimpulan dari apa yang didengar dan dibaca), kemampuan aplikasi (melalui buku, anak memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan segala keterampilan, konsep, informasi), dan kemampuan yang terakhir adalah kemampuan berpikir kritis (melalui buku, anak diberi kesempatan untuk mengevaluasi secara kritis apa yang dibaca atau didengar).
3. Aspek Emosi. Aspek ini berhubungan dengan reaksi-reaksi emosi yang ditampilkan, empati pada orang Jain, kejujuran. Melalui buku, anak belajar untuk memahami reaksi-reaksi emosi, kebutuhan orang lain, anak belajar untuk mengendalikan reaksi emosi.
4. Aspek Sosial. Aspek sosial dihubungkan dengan bagaimana anak memahami standar tingkah laku sosial agar diterima masyarakat, anak belajar cara mengontrol diri agar tidak membawa dampak negatif bagi lingkungan.
[image:44.595.56.467.161.538.2]toko-toko buku yang terkelola secara profesional hanya terdapat di kota-kota, seperti
di Bandung, Yogyakarta, DK! Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan-"
Jika dilihat dari fungsi koleksi bagi pengembangan asper-aspek perkembangan
anak, maka peran perpustakaan sangat penting dalam menyediakan koleksi-koleksi
yang isi materinya bennutu, partisipasi pustakawan dengan guru dalam menyusun
bahan pelajaran, dan dalam memberikan bimbingan membaca.
2. Program Aktivitas dan Layanan Perpustakaan Sekolah
Program aktivitas biasanya dilakukan dalam jangka waktu pendek, jangka
waktu menengah dan jangka waktu panjang, tetapi ada juga perpustakaan sekolah
yang hanya melakukan program aktivitas dalam jangka waktu pendek dan jangle
waktu panjang saja. Ada berbagai macam jenis layanan perpustakaan, tetapi layanan
minimal yang harus tersedia pada tiap-tiap perpustakaan sekolah adalah sebagai
berikut:34
a. Layanan Sirlmlasi
Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian
buku-buku perpustakaan sekolah. Tugas pokok bagian sirkulasi antara lain melayani
murid-murid yang akan merninjam buku-buku perpustakaan sekolah, melayani
murid-murid yang akan mengembal ikan buku-buku yang telah dipinjam dan
33 Idris l(a1nah. "1\1ateri flukzan: Pen1binaan Pe1pustakaan dan Penge1nbangan Budaya Baca Nasional". Warta: Hukum dan Perundang-undangan. (Jakarta). Vol.6. No. I. Desernber 2007. h. 14-15
34
Sukannan K, et.al. Pedo1nan Unnon Penyelenggaraan Perpustakaan Seka/ah. (Jakarta:
membuat statistik pengunjung.35
Ada dua sistem layanan yang diberikan di perpustakaan, antara lain yaitu:" Sistem terbuka (open acces system), sistem ini memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan untuk memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan dari ruangan koleksi. Yang kedua adalah sistem tertutup, sistem ini ditujukan untuk koleksi khusus yang keberadaannya perlu memperoleh pengamanan. Pengguna perpustakaan tidak dapat mengambil sendiri bahan pustaka dari ruang koleksi, pengambilan koleksi dilakukan oleh petugas perpustakaan.
Layanan sirkulasi yang ada di perpustakaan dibagi menjadi: 37
I. Peminjaman buku
Koleksi perpustakaan, terutama perpustakaan yang berada di dalam lingkungan sekolah harus disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan dimana perpustakaan itu berada. Hal tersebut sangat penting mengingat bahwa sekolah adalah tempat belajar, maka perpustakaan harus menyesuaikan dan mempunyai koleksi yang dibutuhkan siswa dan para guru yang harus menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
2. Pengembalian buku
Pada setiap perpustakaan tentu ada peraturan tentang lamanya peminjaman, misalnya satu atau dua minggu. Agar layanan peminjanmn dan pengembalian bulrn
36 Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Pe17Jl1stakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Ed.
I. Cet. I. h 125.
be1jalan dengan lancar, maka perlu dipersiapkan kartu anggota, kartu peminjaman, dan kartu pesanan.
3. Pemberian sanksi
Apabila pengguna yang meminjam buku melakukan pelanggaran, maka perpustakaan dapat memberikan sanksi kepada peminjam.
b. Layanan Rujukan atau layanan referensi
Layanan rujukan adalah layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan dengan menggunakan koleksi rujukan (referensi).38
c. Layanan Membaca
Adalah layanan perpustakaan yang diberikan kepada para pengguna perpustakaan dengan menyediakan ruang khusus untuk membaca/belajar yang di!engkapi dengan meja dan kursi baca.39
3. Fasilitas dan Sarana Perpustakaan
Secara makro, pendidikan nasional be1tujuan membentuk organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang positif dan memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh. Sedangkan tujuan pendidikan nasional secara mikro adalah membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika
38 Ibid
h. 24.
39 Ibid.
(beradab dan berwawasan budaya bangsa Indonesia), memiliki nalar (maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab ), berkemampuan komunikasi sosial (tertib dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif, demokratis), dan berbadan sehat sehingga menjadi manusia mandiri.40
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, maka sekolah sebagai lembag«: pendidikan hendaknya menyediakan fasilitas dan sarana yang dapat menunjang proses kegiatan belajar dan mengajar. Fasilitas dan sarana pendidikan tersebut harus mengikuti kemajuan teknologi pada saat itu. Perpustakaan sekolah harus menyediakan sarana dan fasilitas yang dapat mempermuclah pemakai dalam proses pencarian informasi.
Di bawah ini penulis mencoba memaparkan mengenai internet dan OP AC sebagai contoh dari sarana clan fasilitas yang harus acla di perpustakaan. Alasan penulis menganggap kedua fasilitas tersebut sangat membantu adalah karena keduanya mudah digunakan dalam proses pencarian informasi dan dapat clilakukan dengan cepat, agar ldta, terutama pelajar tidal( ketinggalan perkembangan informasi yang te1jadi setiap harinya, mempunyai keteran1pilan atau kemampuan yang berkaitan clengan fasilitas atau sarana tersebut.
Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maup1m pribadi (pemerintah maupun swasta). Internet muncul dari jaringan jarak jauh yang
dikembangkan oleh ARPAnet (UA Government's Advanced Research Projects Agency Network atau Jaringan Agen Proyek Riset Lanjutan dari pemerintah AS). Diakhir tahun 60-an jaringan ini diperluas selama sepuluh tahun berikutnya untuk menghubungkan dua ratus kumputer di lembaga-lembaga riset atau militer AS dan di seluruh dunia. Beberapa universitas kemudian mengikutinya dengan mengembangkan sistem mereka sendiri. Pada pertengahan tahun 90-an mereka bergabung dengan bagian riset di ARP Anet sehingga terbentuklah internet. 41
h.1-2
Fungsi internet antara lain adalah: 42
1. Internet sebagai Alat Komunikasi. Alat yang digunakan dalam komunikasi melalui internet adalah dalam bentuk e-mail (electronic mail) yang berfungsi untuk mengirimkan pesan tanpa kertas, tanpa amplop, dan tanpa peragko, bahkan tanpa menekan tombol telepon. Selain itu dapat juga bercakap-cakap melalui teks maupun melalui suara.
2. Internet Sebagai Resource Sharing. Dengan fasilitas ini Anda dapat melihat informasi terbaru dari suatu perusahaan, bahkan dapat memperoleh software-software terbaru yang dibagikan secara gratis melalui promosi serta memanfaatkan internet sebagai sarana melakukan transaksi penjualan.
3. Internet Sebagai Reseource Discovery. Browsing dalam internet merupakan fasilitas untuk mencari file, dokumen atau informasi lainnya yang AnJa
41 Bride Mac (Dite1jemahkan oleh Sugeng Panut). Internet. (Jakarta: Kesaint Blanc, 1997).
42 Abdul Razaq dan Bachrul Ulum Ruly. Be/ajar Prak/is Internet. (Jakm1a: Dastindo, 200 I).
inginkan.
4. Internet Sebagai Komunitas. Anggota masyarakat yang menjadi komunitas
dari internet dapat menggunakan jasa internet untuk saling bertukar infonnasi,
melalui forum internet, pergaulan masyarakat pengguna internet dapat
memanfaatkan internet untuk berbagai macam keperluan.
OPAC (On Line Public Access Catalogs) yang sering digunakan di
perpustakaan, teknologi ini telah menggantikan penggunaan kartu katalog. OPAC
tercipta pada tahun 1981/1982 di Amerika Serikat.43
Dalam penelusuran atau pencarian informasi, pemakai biasanya menggunakan
logika Boole, yang dikernbangkan oleh rnatematikus Roger Boole. Logika Boole atau
kadang-kadang disebut aljabar Boole.45
43 "OPAC''. http://www.geocities.com/Silicon Valley/Circuit/7615/. Download: '•
Agustus 2005
45
Sulistyo Basuki. Teknik dan Jasa Iriformasi.-Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1992. h.
tidak pula bersandar, n1elainkan selalu bersama dengan
buku yang ku letakkan di atas dadaku
".
Penelitian ini dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan
SMA Negeri 34 Jakaita, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Penulis rnernilih
ketiga sekolah tersebut karena rnerupakan SMA Unggulan dan Pendarnping SMA
Unggulan, serta sekolah tersebut rnernpunyai prestasi yang baik. Ketiga sekolah
tersebut beradadi daerah Jakarta Selatan dan rnerupaka SMA favorit. Berikut adalah
SMA favorit yang ada di daerah Jakarta Selatan:"
I. SMA Negeri 3 Jakarta (SMA Binaan Khusus). Jalan Setia Budi II Jakarta Selatan
Kebaroran. Jakarta 12910.
2. SMA Negeri 6 Jakarta . .lalan Mahakarn I Blok C-2 Jakarta Selatan.
3. SMA Negeri 8 (SMA Unggulan OKI Jakarta). Jalan Tarnan Bukit Duri Jakaita
Selatan I 2940.
4. SMA Negeri 28 Jakaita (Pendarnping SMU Unggulan Jakarta Selatan). Jalan
Ragunan Raya, Pasar Minggu Jakarta I 2450.
5. SMA Negeri 34 (Pendamping SMU Unggulan Jakaita Selatan). Jalan
Margasatwa Raya No. I Pondok Labu Jakarta Selatan.
6. SMA Negeri 70 Bulungan (Sekolah Plus/Unggulan Jakarta Selatan). Jalan
Bulungan No. I Blok C Jakarta 12130.
45 Tona Setiadarma. Panduan SMU Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakarta: Jakarta
[image:52.595.70.485.195.570.2]7. SMA Negeri 82 Jakarta. Jalan Daha ll No.15 A, Kebayoran Baru Jakarta 12110.
Sekolah unggulan di mata pemerintah bermti sekolah-sekolah yang mempunyai
NUAN bagus, sedangkan sekolah pendamping SMA unggulan adalah sekolah runner
up (untuk NUAN-nya) di tiap wilayahnya.46
A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Sekolah 1. Perpustakaan SMA Negcri 6 Jakarta
SMA Negeri 6 Jakarta pada awal berdiri terletak di jalan Bulungan, Kebayoran
Baru pada tanggal I Agustus 1952, lalu sejak tanggal I Januari tahun 1969 sampai
sekarang telah pindah ke jalan Mahakam I Blok C-2 Jakarta Selatan. Pada tahun
ajaran 1954/1955 sekolah ini bernama SMA Negeri VI ABC, lalu berganti nama
menjadi SMA Negeri 6 pada tahun ajaran 1964/1965, pada tahun ajaran 1999/2000
sampai sekarang berganti nama kembali menjadi SMA Negeri 6 Jakarta. SMA Negeri
6 Jakarta adalah sekolah pertama yang berdiri di wilayah kebayoran Baru. Dalam
bidang akademik, sekolah ini pernah menjadi barometer-SMA Negeri tingkat DKl.47
Adapun latar belakang atau tujuan dibangunnya sekolah ini adalah karena
adanya rasa ingin maju dari bangsa yang merdeka. Usaha ini dipelopori oleh Bpk.
Martodipuro dan dibantu tokoh-tokoh masyarakat pada waktu itu. Awalnya sekolah
dilengkapi dengan 6 ruang belajar, kantor, gudang, dan WC. Dengan keadaan sekolah
yang tidak memadai, bangunannya hanya terdiri dari gedek dan seng, maka atas
instruksi Gubernur DK! Jakatta. Ali Sadikin, sekolah dipugar menjadi sekolah,
46
Ibid. h.6. 47
dengan bangunan permanen dan diresmikan oleh beliau pada tanggal 18 Januari 1969
bersama Menteri P&K, Bp.Setiadi.'18
SMA Negeri 6 saat ini dipimpin oleh kepala sekolah Drs. H. Sidik Yasin, MM,
beliau dibantu oleh wakil kepala sekolah yang berjumlah 3 orang, antara lain yaitu:
Drs. Rusyanto (Wakasek Sarana dan Prasarana, dan Hu mas), Drs. Rudi Gunad i
(Wakasek Kesiswaan), dan Budhi Prayitno, M.A (Wakasek Kurikulum).
Saat ini SMA Negeri 6 Jakaita sudah maju dan dilengkapi oleh lapangan
basket, lapangan volley, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang guru, ruang
koperasi, ruang UKS, ruang wakasek, ruang Tata Usaha, ruang Kepala Sekolah,
ruang seni, ruang Audio visual, masjid, ruang multi media, dan kantin. Jumlah siswa/i
[image:54.595.71.477.228.609.2]dan para guru dapat kita lihat dari perincian sebagai berikut:
Tabel 2
Jumlah Siswa/i SMA Negeri 6 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006
No Kelas dan Program Studi L p Jumlah
I llX 165 221 386
2 II/XI IPA 76 123 199
Il/XI !PS 78 119 197
3 III/XII IPA 32
80
112III/XII !PS 87 128 215
Jnmlah 438 671 1.109
48
SMA Negeri 6 Jakarta. Yearbook: Buku Tahunan Angkatan ke-50 SMA Negeri 6 Jakarta.
Tabel3
Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 6 Jakarta
No Status L p Jurnlah
I Guru 28 30 58
[image:55.595.68.492.122.618.2]2 Pegawai 9 2 l l
Jumlah 37 32 69
Perpustakaan SMA Negeri 6 dibangun bersarnaan dengan berdirinya SMA
Negeri 6, yaitu pada tahun 1969. Pada awalnya perpustakaan berada dilokasi yang
kurang strategis, sehingga pada tahun 1985, perpustakaan dipindahkan ke lantai 2.49
49 Sijam, Nur. Bagian Pengolahan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta. fVawancara Pribadi.
Jumiah koieksi yang dimiliki oieh perpustakaan SMA Negeri 6 Jakaita saat ini
[image:56.595.61.479.189.544.2]adalah:
Tabel 4
Jumlah Koleksi Pcrpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta
No Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumiah Eksemplar
I Kai-ya Umum 68 175
2 Fiisafat 257 461
3 Agama 551 1.417
4 Ilmu Sosial 743 1.956
5 Bahasa 273 653
6 Ilmu Murni 564 1.237
7 Ilmu Terapan 360 845
8 Kesehatan/Oiah raga 220 557
9 Kesusastraan 388 1.168
JO Sejarah/Geografi 595 1.476
I I Fiksi 1.574 5.12I
'
Jumlah 5.593 15.066
Klasifikasi yang digunakan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta adalah
klasifikasi DOC (Dewey Decimal Classification) dengan sifat layanan terbuka. Jenis
layanan yang diberikan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta antara lain adalah
layanan sirkulasi, layanan koleksi, layanan membaca, layanan internet, dan layanan
judul atau 15.066 eksemplar, jumlah untuk koleksi referensi perpustakaan SMA
Negeri 6 Jakarta adalah 322 judul atau 590 eksemplar, sedangkan jumlah majalah,
surat kabar dan tabloid yang ada saat ini adalah 12 judul. Selain mengkoleksi bahan
tercetak, perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta juga memiliki koleksi non-tercetak,
sepe1ti kaset lagu-lagu, kaset pelajaran, dan VCD yang seluruhnya berjumlah 203
keping.
Koleksi-koleksi tersebut dapat dipinjam oleh siswa, tetapi untuk koleksi
referensi dan koleksi 11011-tercetak hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka berada
di sekolah dan digunakan untuk belajar. Peminjaman koleksi dibatasi sebanyak 2
buah buku dengan jangka waktu peminjaman adalah 1 minggu dan bila koleksi
terlambat dikembalikan maka peminjam akan dikenakan denda sebesar Rp. 200 untuk
satu buku per hari.
Perpustakaan SMA 6 Negeri Jakarta telah difasilitasi dengan internet sebanyak
5 unit dan dapat digunakan siswa secara cuma-cuma, AC, televisi, printer, DVD
player, dan fasilitas lainnya. Jadwal layanan perpustakan SMU Negeri 6 Jakarta
adalah dimulai pada hari senin sampai dengan hari Jum'at, dengan jam buka mulai
pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Setiap lembaga tentunya mempunyai tata tertib yang harus ditaati oleh semua
pihak, jika seseorang melanggar tata te1tib tersebut, maka dia harus diberi sanksi.
Sanksi tersebut diberikan bukan untuk mempersulit atau-memberatkan orang tersebut,
tidak rnengganggu aktivitas orang lain. Begitu juga dengan perpustakaan sekolah, tata
te1tib dibuat agar kegiatan dan suasana di clalarn perpustakaan sekolah tidak
mengganggu atau rnernpersulit orang lain atau bahkan diri kita sencliri. Berikut adalah
tata tertib yang ada di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta:
I. Mengisi daftar hadir yang disediakan.
2. Dilarang rnembawa tas, buku dan walkman kedalarn ruang bacaan.
3. Dilarang rnembawa rnakanan dan minuman kedalam ruangan perpustakaan.
4. Dilarang merobek atau mencoret-coret buku, rnajalah, koran, yang ada di perpustakaan.
5. Menyirnpan kernbali buku, rnajalah, koran yang telah dibaca ke ternpat
semula.
6. Menjaga kete1tiban, ketenangan di dalarn ruang perpustakaan.
7. Dilarang berpaearan, tiduran, clan berpakaian olah raga dalam ruang
perpustakaan.
2. SMA Negeri 34 Jakarta
Sekolah yang terletak di jalan Margasatwa Raya No. I Pondok Labu Jakarta
Selatan ini berdiri pada tanggal 13 September tahun 1978 dengan luas tanah 8.7471112 •
SMA Negeri 34 Jakarta ini adalah sekolah Pendamping SMA Unggulan Jakarta
Selatan, dengan bantuan dari UNESCO dan DEPDIKNAS, SMA Negeri 34 Jakarta
sekolah ini terkenal dengan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup.50
Berikut adalah tabel jumlah siswa/i dan guru SMA Negeri 34 Jakarta pada
[image:59.595.72.482.204.551.2]tahun ajaran 2005/2006:
Tabel 5
Jumlah Siswa/i SMA Negeri 34 Jakarta Tahuu Ajaran 2005/2006
No Kelas dan Program Studi L p Jumlah