• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi Perbankan Syariah Modul Ajar P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Akuntansi Perbankan Syariah Modul Ajar P"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

2012 1 Akuntansi Perbankan Syariah Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Nengzih, SE., Ak, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Modul Ajar : Perbankan Syariah

Kelas : Kelas PKK S1 Akuntansi/ UMB Menteng

Dosen : Nengzih, S.E., Ak, M.Si

Pertemuan : Ke- 2 (Ke-dua)

Perkembangan Awal Akuntansi

Awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian dari ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang

memiliki kebenaran absolut. Ilmu akuntansi lebih cenderung menjadi bagian dari ilmu sosial

(social science), yaitu bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena keadaan

masyarakat dan dengan lingkungan yang bersifat lebih relatif. Sebagai bagian dari ilmu pasti

yang perkembangannya bersifat akumulatif, maka setiap penemuan metode baru dalam

akuntansi akan menambah dan memperkaya ilmu akuntansi tersebut.

Sejarah Akuntansi

Akuntansi merupakan salah satu bentuk profesi tertua. Dari sejak jaman prasejarah,

keluarga memiliki perhitungan tersendiri untuk mencatat makanan dan pakaian yang harus

mereka persiapkan dan mereka gunakan pada saat musim dingin. Ketika masyarakat mulai

mengenal adanya “perdagangan”, maka pada saat yang sama mereka telah mengenal

konsep nilai (value) dan mulai mengenal sistem moneter (monetary system). Bukti tentang

pencatatan (bookkeeping) tersebut dapat ditemukan dari mulai kerajaan Babilonia (4500

SM), Firaun Mesir dan kode-kode Hammurabi (2250 SM), sebagaimana ditemukan adanya

kepingan pencatatan akuntansi di Ebla, Syria Utara.

Sejarah Akuntansi

menurut Peragallo, penulis double entry pertama kali adalah seorang pedagang yang

bernama Benedetto Cotrugli dalam buku Della Mercatua e del Mercate Perfetto 1458 namun

baru diterbitkan pada tahun 1573. ilmu akuntansi diperkenalkan pada zaman feodalisme

barat. Namun, setelah dilakukan penelitian sejarah dan arkeologi ternyata banyak data yang

(2)

2012 2 Akuntansi Perbankan Syariah Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Nengzih, SE., Ak, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Hingga pemerintahan Abu Bakar, pengelolaan Baitul Maal masih sangat fleksibel di

mana penerimaan dan pengeluaran dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak

pernah ada sisa. Perubahan yang cukup signifikan dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab

melalui perubahan sistem administrasi. Pada masa ini pula telah dikenal istilah Diwan yang

pertama kali diperkenalkan oleh Sa’ad in Abi Waqqas (636 M). Asal kata Diwan dari bahasa

arab yang merupakan bentuk kata benda dari Dawwana yang berarti penulisan. Sehingga

dapat diartikan bahwa Diwan adalah tempat di mana pelaksana duduk, bekerja dan di mana

akuntansi dicatat dan disimpan.Diwan ini berfungsi untuk mengurusi pembayaran gaji.

Perkembangan Akuntansi Zaman Khulafaur Rasyidin

Pada Diwan yang dibentuk oleh khalifah Umar terdapat 14 departemen dan 17

kelompok, di mana pembagian departemen tersebut menunjukkan adanya pembagian tugas

dalam sistem keuangan dan pelaporan keuangan yang baik. Pada masa itu istilah awal

pembukuan dikenal dengan Jarridah atau menjadi istlah Journal dalam bahasa Inggris yang

berarti berita. Di Venice istilah ini dikenal dengan sebutan zournal. Istilah akuntan dikenal

dengan berbagai nama dalam Islam seperti: Al-Amel, Mubashor, Al-Kateb, namun yang

paling terkenal adalah Al-Kateb yang menunjukkan orang yang bertanggung jawab untuk

menuliskan dan mencatat informasi baik keuangan maupun nonkeuangan. Sedangkan

untuk khusus akuntan dikenal juga dengan nama Muhasabah/ muhtasib yang menunjukkan

orang yang bertangung jawab melakukan perhitungan.

Perkembangan Akuntansi Zaman Khulafaur Rasyidin

Sedangkan pengembangan lebih komprehensif mengenai Baitul Maal dilanjutkan pada

masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Pada masa pemerintahan beliau, sistem administrasi Baitul

Maal baik di tingkat pusat dan lokal telah berjalan baik serta telah terjadi surplus pada Baitul

Maal dan dibagikan secara proporsional sesuai tuntunan Rasulullah. Adanya surplus ini

menunjukkan bahwa proses pencatatan dan pelaporan telah berlangsung dengan baik.

MUHTASIB

Muhtasib adalah orang yang bertanggung jawab atas lembaga Al Hisba. Muhtasib bisa juga

menyangkut pengawasan pasar yang bertanggung jawab tidak hanya menyangkut S istem

(3)

2012 3 Akuntansi Perbankan Syariah Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Nengzih, SE., Ak, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Merupakan sistem yang berbasis nonmoneter. Sistem ini lebih memfokuskan diri untuk

mencatat dan mengelola persediaan pertanian dalam bentuk fisik, hal ini didorong

oleh kewajiban dalam zakat pertanian. Sistem Akuntansi Gudang untuk mencatat pembelian

barang negara. Sistem ini mencatat barang masuk dan keluar juga nilai uang, sehingga

akan ada pemisahan tugas antara orang yang memegang barang dan yang mencatat.

hal ini menunjukkan sistem pengendalian intern (internal

control ) telah ada.

Sistem Akuntansi Mata Uang.

Sistem ini telah dilakukan oleh negara Islam sebelum abad ke 14 M. Sistem ini

memberikan hak kepada pengelola untuk mengubah emas dan perak menjadi koin &

mendistribusikannya. Dengan fungsi ini, dapat dikatakan sistem perbendaharaan negara

telah berjalan. Sistem Akuntansi ini memiliki tiga jurnal khusus, yaitu: untuk mencatat

persediaan (inventory), pendapatan (revenue), dan beban (expense).

Sistem Akuntansi Peternakan

Merupakan sistem untuk mencatat seluruh binatang ternak. Pencatatan ini dilakukan dalam

buku khusus, mencatat keluar dan masuk ternak berdasarkan pengelompokkan binatang

serta nilai uang.

Sistem Akuntansi Perbendaharaan

merupakan sistem untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran harian negara dalam nilai

uang atau barang. Untuk pencatatan ini digunakan sistem Arab di mana barang dan uang

masuk dicatat di sisi kanan serta barang dan uang keluar di sisi sebelah kiri.

Prosedur Akuntansi Islam

Transaksi maka harus dicatat. Transaksi harus dikelompokkan berdasarkan

nature. Penerimaan akan dicatat di sisi sebelah kanan dan pengeluaran dicatat di sebelah

kiri. Sumber-sumber penerimaan harus dijelaskan dan dicatat. Pembayaran harus dicatat

dan diberikan penjelasan yang memadai di sisi kiri halaman. Pencatatan transaksi harus

dilakukan dan dijelaskan secara hati-hati.

Referensi

Dokumen terkait

Maka, dalam pembelajaran ini, menggunakan pendekatan Konstruktivisme serta metode Kooperatif learning yaitu model Group Investigation , yang menuntut siswa untuk dapat

khusus perjalanan ke Pulau Bali dengan transportasi udara, laut, dan darat, baik pribadi maupun umum, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau

Pada Tabel 5 terlihat pula bahwa hasil kuat tekan menunjukkan bahwa beton dengan agregat kasar batu bauksit dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti kerikil alam

Terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder (dalam Bungin, 2001). Sumber data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama yang

Penelitian ini dilatar belakangi ketika pembelajaran berlangsung, pendidik dalam mengem- bangkan kreativitas anak dirasa masih sangat kurang. Oleh karena itu diperlukan

Aplikasi kombinasi pupuk hayati formula II dengan 50% pupuk NPK anorganik selama 20 minggu pada pembibitan kelapa sawit memberikan hasil yang sama dengan perlakuan 100% pupuk NPK

Hal ini juga sesuai dengan aliran Hukum Positif, yang mana mengidentikkan hukum dengan undang-undang, atau dengan kata lain tidak ada hukum diluar undang- undang

2.1 Siswa kelas X dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir kreatif, kritis, dan logis; mempunyai rasa ingin tahu, jujur, dan