• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEARNING THROUGH BEDANA DANCE AUDIO VISUAL MEDIA IN CLASS X1 SENIOR HIGH SCHOOL 4 METRO PEMBELAJARAN TARI BEDANA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 4 METRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LEARNING THROUGH BEDANA DANCE AUDIO VISUAL MEDIA IN CLASS X1 SENIOR HIGH SCHOOL 4 METRO PEMBELAJARAN TARI BEDANA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 4 METRO"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

LEARNING THROUGH BEDANA DANCE AUDIO VISUAL MEDIA IN CLASS X1 SENIOR HIGH SCHOOL 4 METRO

BY

MARLINA ZULKARNAIN

This study aimed to describe the use of audio visual media and student learning outcomes on student learning in bedana dance class X.1 at high school student on 4 Metro. The metode used is descriptive qualitative study using the theory, namely instructional media, and audio visual media, source of data in this study is Culture and art teacher grade student who follow the yeaching bedana dance X.1 totaling 22 people. Data collection techniques used conducted on teacher learning culture art audio visual media is learning to use the element of sound and image elements such as video recording.

Learning bedana dance through audio visual media begins to give material about bedana dance to student so that the student know more clearly about the bedana dance, furthermore view video bedana dance is a dance presentation complete with music, cosmotology, and clothing, by explaining that there is on the video students so that they understand. And then students try to practice, the next step student practice in pairs according to the bedana dance video. Students must memorize the wholemovement on the dance bedana correctly and accordance with the musical accompainment.

Assessment is provided trough 3 (third) aspects, wirasa, memorizing the sequence of motion, and precision motion with music. It also conducted an assassment of student learning

activities at each meeting. Bedana dance learning outcoms by using audio visual media show that the average assessment of all aspects of dance bedana got sufficient criteria with an average 65.

(2)

ABSTRAK

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 4 METRO

OLEH

MARLINA ZULKARNAIN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media audio visual dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tari bedana pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 4 Metro. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori yaitu pembelajaran, media pembelajaran, dan media audio visual. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa kelas X.1 yang mengikuti pembelajaran tari bedana yang berjumlah 22 orang.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, dokumentasi yang berupa foto dan video, wawancara dilakukan pada guru seni budaya. pembelajaran media audio visual merupakan pembelajaran yang menggunakan unsur suara, dan unsur gambar seperti rekaman video.

Pembelajaran tari bedana melalui media audio visual dimulai dengan memberikan materi tentang tari bedana kepada siswa agar siswa mengetahui lebih jelas tentang tari bedana tersebut, selanjutnya menayangkan video tari bedana yakni video sajian tari lengkap dengan musik, tata rias, dan busana dengan menjelaskan yang terdapat pada video tersebut kepada siswa agar mereka memahaminya dengan jelas.

Kemudian siswa mencoba mempraktikannya. Langkah selanjutnya siswa

memperaktikan dengan berpasangan sesuai dengan video tari bedana tersebut. Siswa pun harus menghafalkan seluruh ragam gerak yang ada pada tari bedana dengan benar dan dengan sesuai dengan iringan musik.

Penilaian diberikan melalui 3 aspek yaitu wirasa, hafalan urutan gerak, dan ketepatan gerak dengan musik selain itu juga diadakan penilaian tentang aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan. hasil pembelajaran tari bedana dengan menggunakan media audio visual menunjukan bahwa rata-rata dari seluruh aspek penilaian tari bedana mendapat kriteria cukup dengan rata-rata skor 65.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 11 Maret 1992, sebagai anak terakhir dari alm.Zulkarnain dan Yulia. Penulis menyelesaikan studi tingkat taman kanak-kanak di TK AISYIYAH Metro pada tahun 1998, Sekolah Dasar di SD Pertiwi Teladan Metro pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama di SMP Xaverius Metro pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 4 Metro pada tahun 2010. Penulis diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

(8)

MOTO

Setiap tindakan pasti membutuhkan sepenggal waktu tenggang antara pelaksanaan dan hasilnya. Sikap yang diperlukan untuk berlaku tenang dalam tenggang waktu itu

adalah kekuatan yang biasanya kita sebut sebagai kesabaran. Itu sebabnya setiap tindakan membutuhkan kesabaran untuk sampai pada saat di mana hasil itu tercapai.

(Mario Teguh)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

(9)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan ridhoNya dalam kehidupanku juga keluargaku. Kupersembahkan karya kecilku ini kepada orang-orang yang ku sayangi.

 Orang tuaku tercinta Orang tuaku teristimewa, alm. Zulkarnain seorang ayah yang

luar biasa dan memberikan doanya dari atas sana dan Yulia seorang ibu yang sangat sempurna yang selalu mendo’akan dan memperjuangkan semua demi anak

-anaknya tanpa mengeluh.

 Om Ujang sebagai pengganti Papah, yang selalu mendukungku dalam

keadaan suka dan duka serta selalu memberikan semangat, materi dan kasih sayang nya selama ini.

 Abang dan Uni yang tersayang Novianti, Samsul Anwar, Martin Yohanes, Septi

Yusnita yang selalu memberi semangat dan kasih sayang.

 Ponakan-ponakan ku yang lucu yang selalu memberi ku senyuman disaat aku lelah

(10)

Kakak-kakak ipar ku yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.

 Seluruh keluarga besar ku yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu terimakasih

untuk kasih sayang dan motivasinya.

 Guru-guruku dari TK, SD, SMP, SMA yang telah memberikan ilmu yang sangat

berharga untukku.

 Almamater tercinta Universitas Lampung, tempatku menimba ilmu yang

(11)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan hidayah dan ridhoNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul “Pembelajaran tari bedana

melalui media audio visual pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 4 Metro” sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis terbatas. Bimbingan, bantuan dan nasihat dari berbagai pihak sangat membangun dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada.

1. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing I. Terima kasih atas kesediannya untuk memberi bimbingan, masukan dan motivasi di sela-sela kesibukan serta selalu mendengarkan keluh kesah.

2. Dr. I Wayan Mustika, M.Hum., selaku pembimbing II. Terima kasih atas

(12)

3. Agung Kurniawan,S.S., M.Sn., selaku penguji atau pembahas. Terimakasih atas masukan-masukan yang telah diberikan serta saran dan kritikannya disela-sela kesibukan.

4. Fitri Daryanti, S.sn., M.Sn., selaku ketua program jurusan pendidikan seni tari. Terimakasih atas masukan-masukan dan kasih sayang selama menjadi mahasiswa jurusan.

5. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

6. Seluruh staff dan dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

7. Bapak Drs. Maisani Liswan selaku kepala sekolah SMA Negeri 4 Metro 8. Titin Suarni S.Pd., selaku guru bidang seni budaya SMA Negeri 4 Metro, yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam

melakukan penelitian.

9. Siswa SMA Negeri 4 Metro khususnya siswa kelas X.1 yang selalu memberikan semangat dalam melakukan penelitian.

(13)

11. Abang dan Uni yang tersayang Novianti, Samsul Anwar, Martin Yohanes, Septi Yusnita yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. 12. Ary Reza Pratama S.H sosok kakak, sodara, dan seseorang yang berarti bagi ku, terimakasih selalu memberikan waktu, kasih sayang, motivasi dan semangatnya. 13. Papa Yusrip Surapati dan Mama Berty Agustina terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan motivasinya selama ini.

14. Rahmawati teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan dukungan selama pengerjaan skripsi ini.

15. Sahabat-sahabatku tersayang, Ary mitha, anna, arum, adel, atih, sendy, hana, nabila, debi, indah yang dulu pernah menjadi geng “woles” yang selalu memberi

semangat dan dukungan agar cepat terselesainya skripsi ini.

16. Teman-teman ku yang terbaik yang selalu memberikan aku senyum Maya agustina, Febyanti, Marissa, Hani Aprina, Mbak Ayu, Mba Ajeng.

16. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Seni Tari angkatan 2010, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dan selalu kompak.

(14)

bersama-sama dalam segala kegiatan kkn yang menjadi keluarga baru terimakasih untuk motivasi dan kasih sayang kalian.

18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis,

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN... iv

PENGESAHAN... v

MENGESAHKAN... vi

RIWAYAT HIDUP... vii

PERSEMBAHAN... viii

MOTO... ix

SANWACANA... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR GRAFIK... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran... 7

2.1.1 Komponen Pembelajaran... 7

2.2 Media Pembelajaran... 9

2.2.1 Prinsip-prinsip Penggunaan Media... 10

2.2.2 Ciri-ciri Umum Media Pendidikan... 11

2.3 Media... 12

2.3.1 Jenis Media... 12

2.4 Media Audio... 14

2.5 Media Audio Visual... 14

(16)

2.7 Definisi Tari Bedana... 15

2.8 Musik Pengiring Tari Bedana... 16

2.9 Lagu Pengiring Tari Bedana……….. 17

2.10 Busana Tari Bedana……… 17

2.10.1 Busana Tari Bedana Wanita……… 18

2.10.2 Busana Tari Bedana Pria………. 18

2.11 Ragam Gerak Tari Bedana... 18

2.9.1 Hitungan Ragam Gerak Tari Bedana... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 26

3.2 Sumber Data... 27

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 27

3.3.1 Observasi... 27

3.3.2 Wawancara... 27

3.3.3 Dokumentasi... 28

3.3.4 Tes Praktik... 28

3.4 Instrumen Penelitian... 32

3.5 Non Tes... 34

3.6 Teknik Analisis Data... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Visi dan Misi Sekolah……… 40

4.1.1 Visi SMA Negeri 4 Metro... 40

4.1.2 Misi SMA Negeri 4 Metro... 40

4.2 Data Siswa………. 41

4.3 Data Guru……….. 42

4.4 Sarana dan Prasarana………. 42

4.5 Hasil Penelitian………. 44

4.6 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian……….. 44

4.6.1 Pertemuan Pertama………... 45

4.6.2 Pertemuan Kedua……….. 54

4.6.3 Pertemuan Ketiga……….. 65

4.6.4 Pertemuan Keempat……….. 70

4.6.5 Pertemuan Kelima………. 75

4.7 Penggunaan Media Audio Visual Pada Tari Bedana... 76

4.7.1 Pengamatan Tes Praktik... 77

4.8 Pembahasan... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 87

5.2 Saran... 88

DAFTAR PUSTAKA... 89

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Hitungan Ragam Gerak Tari bedana... 19

3.1 Lembar Pengamatan Tes Praktik... 29

3.2 Penentuan Patokan Dengan Persentase Untuk Skala Lima... 31

3.3 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa... 34

3.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru... 36

3.5 Instrumen Penerapan Media Audio Visual... 38

4.1 Perkembangan Siswa dan Rombongan belajar per kelas... 41

4.2 Jumlah dan Kondisi Keadaan Sarana (Bangunan)... 43

4.3 Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama... 52

4.4 Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua... 64

4.5 Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ketiga... 69

4.6 Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keempat... 73

4.7 Pengamatan Tes Praktik Berdasarkan Ekspresi... 77

4.8 Pengamatan Tes Praktik Berdasarkan Hafalan Urutan Gerak... 78

4.9 Pengamatan Tes Praktik Berdasarkan Ketepatan Gerak dengan Musik... 80

4.10 Kemampuan Rata-rata Setiap Aspek dari Ekspresi Hafalan Urutan Gerak, KetepatanGerak dengan Musik dengan Menggunakan Media Audio Visual Berdasarkan Indikator Penilaiannya... 83

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gerak Tahtim... 19

2.2 Gerak Khesek Gantung... 20

2.3 Gerak Khesek Injing... 20

2.4 Gerak Jimpang... 21

2.5 Gerak Humbak Muloh... 22

2.6 Gerak Ayun... 23

2.7 Gerak Ayun Gantung... 23

2.8 Gerak Belitut... 24

2.9 Gerak Gelek... 25

4.1 Memperkenalkan diri kepada siswa serta menjelaskan maksud kedatangan kesekolah... 50

4.2 Menjelaskan tentang tari bedana serta mencontohkannya semua siswa memperhatikannya... 50

4.3 Para siswa mencoba memperagakan gerak tahtim setelah Guru menjelaskan dan memperagakannya... 51

4.4 Saat menayangkan video tari bedana kepada siswa dan siswa memperhatikannya... 54

4.5 Siswa mencoba memperagakan ragam gerak yang ada pada video tari bedana... 54

4.6 Memberikan contoh gerak yang benar kepada siswa agar gerak mereka terlihat rapi, siswa pun mengikutinya... 62

4.7 sepasang siswa laki-laki dan perempuan untuk memperaktikan gerak tari bedana sebagai contoh didepan kelas... 65

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu proses interaksi belajar mengajar dalm bentuk

formal yang dikenal sebagai pengajaran (instructional) yang diperankan oleh guru

dan peserta didik. Proses pendidikan ini akan menemukan orang berbakat dan

memberi kesempatan memperluas dan mengembangkan bakat dan minat itu (Sagala,

2008: 4).

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

disekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan

kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman yang

diciptakan guru. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran terhadap

beberapa komponen yang harus dikembangkan guru, yaitu : tujuan, materi, strategi,

evaluasi pembelajaran. Masing-masing komponen tersebut saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain (Rusman dkk, 2011: 5)

Memasuki era Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat

(20)

2

meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan. Teknologi informasi

berkembang sejalan dengan perkembangan teori, komunikasi dan teknologi yang

menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran. Pembelajaran melalui media

televisi/video, pembelajaran berbasis computer, pembelajaran berbasis web

(e-learning), pembelajaran berbantukan computer (CAI), Pembelajaran berbasis media

persentasi/elektronika (AVA) adalah beberapa bentuk pemanfaatan TIK yang perlu

dikembangkan dan dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini. Kegiatan

pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses

pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung

kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara profesional

(Rusman dkk, 2011: 6).

Penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan media audio visual pada mata

pelajaran seni budaya khususnya seni tari yang dilaksanakan pada sekolah SMA

Negeri 4 Metro pada siswa kelas X1, sekolah ini pernah melakukan pembelajaran

yang menggunakan media audio visual pada siswa kelas XII, namun belum dilakukan

pembelajaran pada siswa kelas X oleh karena itu penelitian ini melakukan

pembelajaran menggunakan media audio visual kepada siswa kelas X bertujuan agar

dapat dilihat tercapai tidak nya suatu pembelajaran yang menggunakan media

pembelajaran dikarena pada kelas XII pembelajaran menggunakan media audio visual

ini gagal, dan latar belakang yang mendasar penelitian ini menggunakan media audio

visual karena dapat memudahkan siswa dan guru saat menjelaskan atau

(21)

3

yang mengajarkan tari pasti akan membutuhkan yang nama nya media audio visual

walaupun guru tersebut pandai menari dengan adanya media audio visual seperti

menayangkan video siswa lebih terangsang untuk mempelajarinya.

Sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) mengekspresikan diri melalui karya seni tari

dengan Kompetensi Dasar (KD) dikelas X, Siswa menampilkan seni tari dalam

bentuk berpasangan atau kelompok berdasarkan tari nusantara daerah setempat sesuai

dengan iringan. Oleh karena itu, penelitian ini mempelajari tentang tari bedana pada

pembelajaran seni budaya khususnya seni tari di SMA N 4 Metro, tari bedana itu

sendiri adalah tarian yang di peragakan berpasangan oleh muda-mudi Lampung yang

mengungkapkan rasa gembira.

Pembelajaran seni budaya terutama seni tari dapat menggunakan salah satu media

dari banyaknya media yaitu media audio visual. Media audio visual adalah media

yang disebut juga dengan media video. Video merupakan media yang digunakan

untuk menyampaikan pesan pembelajaran, dalam media video terdapat dua unsur

yang saling bersatu yaitu audio dan visual, adanya unsur audio memungkinkan siswa

untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur

visual menerima pesan pembelajaran melalui penglihatan. Oleh karena itu, media

audio visual pada siswa bertujuan agar siswa lebih mendengar, mengamati dan

merasakan lebih dalam suatu tarian yang telah dia lihat dan dia jadikan obyeknya.

SMA Negeri 4 Metro merupakan sekolah yang berada di Jalan Raya Stadion 24

(22)

4

Sekolah yang didirikan pada tahun 2001 sekolah ini dahulu sebelum terbangun

sempat memakai sekolah SMA Negeri 1 Metro dikarena kan selama proses

pembangunan, SMA Negeri 4 Metro dulu hanya memiliki sedikit ruangan kelas dan

sekolah ini dahulu sangat susah untuk dilalui oleh angkutan umum atau jauh dari

permukiman masyarakat namun sekarang sekolah ini sudah memiliki lengkap ruang

kelas, ruang kantor, laboraturium, mushola, koperasi, perpustakaan, namun belum

memiliki aula untuk latihan menari. Namun halaman yang berada disekolah ini sangat

luas sehingga biasanya siswa-siswi disini melakukan latihan menari dilapangan, dan

sekolah ini memiliki guru seni budaya sebanyak 2 orang namun kurang

mengembangkan pengetahuannya kepada siswa oleh karena itu sekolah ini dijadikan

objek penelitian.

Media belajar dengan audio visual memerlukan beberapa alat berupa laptop,LCD,

dan Speaker. Penggunaaan media belajar ini merupakan media yang sangat baik

karena siswa akan lebih paham dalam pembelajaran yang bisa mereka lihat dalam

video serta membantu guru untuk menyampaikan materi tentang pembelajaran tari

bedana yang ditayangkan.

Media Pembelajaran merupakan suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk

menyampaikan isi atau pesan yang terkandung dari sumber pesan kepada penerima

pesan yang berlangsung dalam suatu proses pendidikan. Penggunaan media dalam

pembelajaran atau disebut juga pembelajaran bermedia dalam suatu proses belajar –

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru dan membangkitkan

(23)

5

siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran, serta memadatkan informasi (Angkowo dan Kosasih, 2007:

14).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran tari bedana

melalui media audio visual kelas X1 di SMA Negeri 4 Metro ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan pembelajaran tari bedana melalui media audio visual kelas X1

di SMA Negeri 4 Metro.

2. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari bedana melalui

media auido visual kelas X1 di SMA Negeri 4 Metro.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yakni :

1. Guru mata pelajaran seni budaya khususnya dalam pembelajaran seni tari untuk

dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat, agar tujuan dalam proses

pembelajaran tercapai dengan maksimal.

2. Pihak sekolah lebih memperhatikan sarana dan prasarana terutama dalam ruang

(24)

6

3. Menambahkan dan memberi pengetahuan kepada peneliti mengenai penggunaan

media audio visual pada pembelajaran tari bedana kelas X1 di SMA Negeri 4

Metro.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi :

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas X1 di SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran

2013/2014, jumlah siswa 22 orang. Siswa laki-laki sebanyak 7 orang dan siswa

perempuan sebanyak 15 orang.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah pembelajaran tari bedana melalui audio visual

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah SMA Negeri 4 Metro Jalan Raya Stadion 24 Tejosari

RT 18 RW 06 Kecamatan Metro Timur, Kota Metro Provinsi Lampung.

4. Waktu Penelitian

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran

Winkel menyatakan pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ektrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian-kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Eveline dkk, 2010: 12).

Gagne menyatakan pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal (Eveline dkk, 2010: 12).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses belajar-mengajar yang terdapat dalam RPP yang dibuat oleh guru sehingga terjadinya proses belajar yaitu perubahan tingkah laku pada diri siswa yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya setelah menerima pengetahuan.

2.1.1 Komponen Pembelajaran

(26)

8

media pembelajaran, dan/atau sumber-sumber belajar lainnya. Di mana di dalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut; tujuan

pembelajaran, bahan/materi ajar, media atau alat (Rusman dkk, 2011: 41)

1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dengan kata lain, pendidikan merupaka peran sentral dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia (Rusman dkk, 2011: 42)

2. Bahan Ajar

(27)

9

3. Metode dan Alat

Metode merupakan media transformasi dalam mencapai bahan pelajaran.

Mengacu kepada bahan pelajaran yang telah dirancang, pengajaran yang memilih metode kreatif yang digunakan dalam upaya menghasilkan suatu hal yang baru berdasarkan daya pikir siswa. Metode kreatif merupakan metode yang membantu pembentukan kepribadian anak, karena kegiatan dalam metode berada pada pihak anak melalui metode itu anak dapat menyalurkan ekspresi jiwanya .

2.2 Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara kharafiah yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007: 10).

Media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.

Peranan media pembelajaran sangat diperlukan dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Melalui media pembelajaran hal yang bersifat abstrak akan menjadi lebih kongkret. Media pembelajaran memiliki fungsi dan peranan :

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu

(28)

10

2. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan dapat

menghilangkan verbalisme, guru dapat menjelaskan tentang makna melalui video. 3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkatkan contohnya, sebelum guru menjelaskan tentang materi pelajaran, maka guru memutar film tentang pertunjukan tari atau sebagainya (Sanjaya, 2009: 208).

2.2.1 Prinsip-prinsip Penggunaan Media

Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar – mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami pelajaran.

Dalam penggunaan media pembelajaran guru harus menyadari bahwa penggunaan media tersebut untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan

memotivasi belajar siswa. Bukan untuk kekurangan guru yang kurang menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, contohnya dalam pembelajaran tari guru dapat memutarkan video tarian yang diajarkan agar siswa dapat tertarik dan memiliki keinginan untuk mempelajarinya.

(29)

11

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran tari penggunaan audio visual dapat membantu siswa dalam memahami gerak, dengan adanya musik yang didengar siswa akan memudahkan siswa untuk menghafal gerakan yang telah

diperhatikannya (Sanjaya, 2009: 226).

2.2.2 Ciri-ciri Umum Media Pembelajaran

1. Media pembelajaran identik artinya dengan keperagaan yang berasal dari kata “raga” artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat, dan didengarkan serta dapat

diamati melalui panca indra kita. Panca indera yang digunakan dalam penelitian ini adalah indra penglihatan dan pendengaran, karena audio visual dapat dilihat dan didengarkan.

2. Tekanan utama terletak pada video-video yang dilihat dan didengarkan 3. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan dan komunikasi pembelajaran, antara guru dan siswa. Media didalam kelas misalnya media video yang ditayangkan

4. Media adalah semacam alat bantu belajar mengajar.

5. Berdasarkan ciri (3) dan (4), maka pada dasarnya media pembelajaran

merupakan suatu”perantara” (medium) dan digunakan dalam rangka pendidikan. 6. Media pembelajaran mengandung aspek-aspek sebagai alat dan teknik,yang sangat erat pertaliannya dengan metode pembelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007: 11)

(30)

12

maupun diluar kelas, sehingga dengan ciri-ciri media ini guru dapat menentukan format media yang dapat digunakan agar menarik untuk mengajarkan materi kepada siswa tanpa biaya yang mahal. Serta kriteria pemilihan media dalam memahami tari bedana. Dilihat dari media yang dipakai dapat merespons siswa menstimulus siswa dalam belajar (Angkowo dan Kosasih, 2007: 11).

2.3 Media

Kata media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2011: 3). Pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan uttuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong dalam proses pembelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007: 10)

2.3.1 Jenis Media

Jenis media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, poster, kartun dan komik. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.

2. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja dan diorama.

(31)

13

Menggunakan media yang sesuai dengan materi pembelajaran perlu diketahui terlebih dahulu jenis-jenis media yang ada. Ada juga yang memisahkan jenis media sebagai berikut:

1. Media grafis

Termasuk didalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol – simbol komunikasi visual ( menyangkut indera penglihatan ). Media grafis ini meliputi gambar/foto , sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta/globe, papan panel, dan papan bulletin.

2. Media audio media ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif. Baik verbal (kata-kata bahasa lisan) maupun nonverbal. Media audio meliputi radio, alat perekam pita magnetik (tape recorder), piringan hitam, dan laboraturium bahasa.

3. Media proyeksi diam

Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya, media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan. Pada media proyeksi diam, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh susunan. Media proyeksi diam antar lain bingkai, film rangkai, transparasi, tranvisi dan proyektor tak tembus cahaya (Angkowo dan Kosasih, 2007: 13).

2.4 Media Audio

Proses komunikasi pembelajaran dengan menggunakan media audio tidak lepas dari aspek pendengaran. Pendengaran itu sendiri merupakan alat untuk

(32)

14

empat unsure, yaitu medengar, memperhatikan, memahami, dan mengingat (Angkowo dan Kosasih, 2007: 13).

2.5 Media Audio Visual

Media audio visual merupakan jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bias dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.

Media audio visual ini dapat dibagi menjadi dua jenis:

1. Media audio visual yang dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unti disebut dengan media audio visual murni. Contohnya: film gerak (movie) bersuara, televisi, dan video tari.

2. Media audio visual yang tidak murni seperti slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya bila diberi suara dari kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran.

Media audio visual dapat dikatakan seperangkat alat yang melibatkan indera dan organ tubuh seperti telinga (audio), mata (visual) dan tangan (kinetik) yang memberikan informasi atau pesan yang mudah dimengerti berupa gambar dalam bentuk video dan musik. Video bersifat interaktif tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai dengan yang diajarkan dalam video.

(33)

bagian-15

bagian tertentu pada gerak tari bedana. Setelah itu perlu dilakukan test berapa banyaklah yang dapat mereka tangkap dari program video itu.

2.6 Tari

Tari adalah gerak pada diri manusia, dan gerak itu sendiri merupakan alat bantu yang paling tua di dalam kehidupan manusia, untuk mengemukakan keinginan atau menyatakan refleksi spontan didalam jiwa manusia. Tari merupakan bagian dari kehidupan manusia baik secara mandiri atau kelompok. Tari dapat

dimanfaatkan di dalam berbagai kehidupan manusia seperti sarana pendidikan dan rekreasi (Firmansyah dkk, 1996: 2).

2.7 Tari Bedana

Tari bedana merupakan tari tradisonal kerakyatan daerah Lampung yang

mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung sebagai perwujudan symbol adat istiadat, agama, etika yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat (Firmansyah dkk, 1996: 2). Tari bedana adalah tari muda-mudi Lampung. Tarian ini biasa dibawakan oleh pemuda-pemudi dalam acara-acara adat dan acara-acara yang tidak resmi sebagai ungkapan rasa gembira tari bedana merupakan kesenian rakyat yang akrab dan bersatu serta mengandung nilai budaya yang dapat

dijadikan cara dalam menginterprestasikan pergaulan, persahabatan, kasih sayang yang tulus dan dapat diterima oleh ahli waris dari generasi ke generasi.

Tari bedana adalah salah satu jenis tari masyarakat suku Lampung, baik Lampung Pepadun maupun Lampung Sebatin. Namun, masing-masing memiliki

(34)

16

diibaratkan ketika kaki melangkah tidak membuat kusut tikar atau karpet yang dipakai sebagai alas mereka menari. Makna filosofi yang terkandung dari gerak tari bedana melambangkan sebagai bentuk dari kepedulian dengan lingkungan, hal ini dapat dilihat dari gerak awal. Penari mengawali dengan duduk tahtim kemudian memberikan salam dan melangkah mundur dan maju. Langkah dan gerak tari berikutnya memasuki penyampaian misi dari tari yaitu ajaran dan nasehat kehidupan yang berasal dari agama islam. Keseluruhan gerak melambangkan falsafah tentang kehidupan dan berhubungan dengan sang

pencipta. Menurut sejarah konon kabarnya tari bedana ini hidup dan berkembang didaerah Lampung seiring dengan masuknya agama Islam, maka tidak

mengherankan jika didaerah lain di Indonesia banyak memiliki kesamaan baik ragam maupun geraknya, yang memiliki fungsi yang sama pula,yaitu sebagai tari pergaulan.

2.8 Musik Pengiring Tari Bedana

Pengiring musik tari bedana masih digunakan alat musik tradisional yang sederhana walaupun tidak menutup kemungkinan dipakainya alat musik modern sebagai alat musik tambahan atau saran untuk menunjang, selama tidak

mengurangi nilai dan ciri khas derah Lampung (Firmansyah dkk, 1996: 5).

Alat musik tari bedana sebagai berikut :

(35)

17

2. Ketipung, yaitu alat musik yang biasanya digunakan untuk mengiringi tari bedana dan lagu-lagu tradisional.

3. Kerenceng (Terbangan), yaitu alat musik yang dibuat dari kayu nangka yang fungsinya sama dengan ketipung atau lebih dominan alat musik ini sebagai pengiring arak-arakan.

4. Alat musik pengiring tambahan biasanya dipakai gong kecil bahkan untuk lebih semarak dapat pula dipakai alat-alat musik modern seperti biola, accordion, dan lain-lain.

2.9 Lagu Pengiring Tari Bedana

Lagu dalam tari bedana merupakan suatu keharusan, karena disamping

keharmonisan dalam tari lagu-lagu yang dilantunkan oleh vokalis juga merupakan panduan untuk perubahan gerak atau komposisi tari.

Seperti yang telah diuraikan terdahulu, bahwa lagu-lagu yang bersifat gembira yang bersumber dari sagata, adi-adi, wayak atau pantun (pattun) seperti lagu Panuyuhan, Mata Kipit, Bedana dan lain-lain (Firmansyah dkk, 1996: 7). 2.10 Busana Tari Bedana

Tari bedana mempunyai dan memiliki busana tari dan aksesoris yang khas daerah Lampung.

2.10.1 Busana Tari Bedana Wanita a) Peneken rambut

(36)

18

f) Buah jukum/bulan temanggal g) Bulu serattei/bebitting

h) Gelang kano/gelang bibit i) Kawai kurung

j) Tapis bettupal

2.10.2 Busana Tari Bedana Pria a) Kikat akinan/peci sebagai ikat kepala b) Kawai teluk belangga/belah buluh

c) Kain badik gantung/betumpal sebatas lutut d) Bulu serettei/bebitting

2.11 Ragam Gerak Tari bedana

Ragam gerak tari bedana yaitu gerakan-gerakan dasar atau baku yang terdapat pada tari bedana.

Ragam gerak tari bedana sebagai berikut : 1. Gerak Tahtim

2. Gerak Khesek Gantung 3. Gerak Khesek Injing 4. Gerak Jimpang 5. Gerak Humbak Moloh 6. Gerak Ayun

7. Gerak Ayun Gantung 8. Gerak Belitut

(37)

19

[image:37.595.110.515.143.650.2]

2.11.1 Hitungan ragam gerak tari bedana Tabel 2.1 Hitungan Ragam gerak Tari bedana 1. Gerak Tahtim

No Nama dan Rangkaian Ragam Gerak Hit Uraian Gerak 1

1 2 3

4-5 6 7-8 1

2

3

4-5

6

7-8

Kaki kanan melangkah kedepan, pandangan kedepan gerakan tangan ayun.

Kaki kiri melangkah kedepan kemudian pandangan kedepan Kaki kanan melangkah kedepan, badan agak merendah dan kaki kiri diangkat sedikit. Mundur kaki kiri balik badan ke kiri melangkah kanan dan kaki kiri didepan kembali Kaki kiri melangkah kedepan.

(38)

20

2. Gerak Khesek Gantung

No Nama dan Rangkaian Ragam Gerak Hit Uraian Gerak 2.

1 2

3 4

1

2

3

4

Langkah kaki kanan kedepan

Langkah kaki kiri kedepan bergantian dengan kaki kanan Ayun kaki kanan geser kesamping kanan samping kanan selebar bahu diikuti hadap kepala kesebelah kanan gerakan tangan ayun.

Tarik kaki kanan kesamping kaki kiri dengan

mengangkatnya seperti posisi menggantung.

3. Gerak Khesek Injing

No Nama dan Rangkaian Ragam Gerak Hit Uraian Gerak 3

1 2

1

2

3

Langkah kaki kanan kedepan pandangan kedepan dengan gerak tangan ayun.

(39)

21

3 4

4

posisi kaki sedikit menjinjit dan badan merendah.

Melangkah kaki kanan kesebelah kanan atau kesamping dengan melebar kan kaki selebar bahu.

4. Gerak Jimpang

No Nama dan Rangkaian Ragam Gerak Hit Uraian Gerak

1 2

3-4 5

1 2 3-4 5 6 7

Langkah kaki kanan kedepan dengan pandangan kedepan gerak tangan ayun.

Langkah kaki kiri kedepan bergantian dengan kaki kanan Mundur kaki kanan lalu maju kaki kiri

Langkah kaki kanan dengan badan agak sedikit merendah lalu berputar balik badan kearah belakang

Langkah kaki kanan berbalik kekiri

(40)

22

6 7 8

8

Tarik kaki kanan kesamping kaki kiri merampat dengan kaki kanan sedikit menjinjit.

5. Gerak Humbak Muloh

No Nama dan Rangkaian Ragam Gerak Hit Uraian Gerak 5

1 2

3 4 1

2

3

4

Kaki kanan

melangkah kesamping kanan dengan gerak tangan ayun.

Kaki kiri mengikuti kaki kanan kesamping kanan.

Kaki kanan

melangkah kesamping kanan

(41)

23

6. Gerak Ayun

No Nama dan Rangkaian Ragam Gerak Hit Uraian Gerak 6

1 2

3 4

1

2

3

4

Langkah kaki kanan, gerakan tangan ayun, pandangan kedepan Langkah kaki kiri kedepan dengan gerak tangan ayun.

Langkah kaki kanan kesamping kanan dengan gerakan tangan ayun. Angkat (ayun) kaki kiri.

7. Gerak Ayun Gantung

No Nama dan Rangkaian Ragam Gerak Hit Uraian Gerak 7

1 2

1

2

3

Langkah kaki kanan kedepan, gerakan tangan ayun, pandangan kedepan. Langkah kaki kiri kedepan dengan gerak tangan ayun.

(42)

24

3 4

4 Angkat (ayun) kaki kiri seperti posisi menggantung dengan gerak tangan ayun.

8. Gerak Belitut

No Nama dan Rangkaian Ragam Gerak Hit Uraian Gerak 8

1 2 3 4

1

2

3

4

Langkah kaki kanan silang kekiri,

pandangan

kesamping gerakan tangan ayun. Diikuti kaki kiri dibelakang kaki kanan pandangan kedepan gerakan tangan ayun.

Langkah kaki kanan silang kekiri,

pandangan kedepan, gerakan tangan ayun.

(43)

25

5 6 7 8 5

6

7

8

Maju kaki kiri, maju putar kearah kanan. Silang kaki kanan kekiri, Putar kaki kanan kearah kiri dengan membalik badan.

Langkah kaki kiri balik badan kekiri atau kearah depan. Mengangkat kaki kanan diletakkan kesebelah kaki kiri dengan sedikit menjinjit.

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis deskriptif

kualitatif sering disebut jenis penelitian naturalistik karena penelitiannya

dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai

metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan

untuk penelitian bidang atropologi budaya; disebut juga jenis deskriptif kualitatif,

karena data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan, melainkan

dalam bentuk kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata (Sugiyono, 2012: 8).

Analisis data dalam penelitian ini bersifat kualitatif karena dilakukan secara

bersamaan, dalam proses pengumpulan data. Kemudian, penelitian bersifat lentur

dan terbuka, sehingga peneliti dapat saja menyusun perencanaan pemandu

sebelum perencanaan sebelumnya, dengan tetap menyediakan keterbukaan atau

perubahan dan penyesuaian.

Dalam penilitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi,

dan teknik test. Dan jenis penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan penggunaan media audio visual pada pembelajaran tari bedana

(45)

27

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya, dan siswa di kelas X.1

yang berjumlah 22 orang yaitu 7 orang anak laki-laki dan 15 orang anak

perempuan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Maka

pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti. Dalam

penelitian ini ada lima teknik pengumpulan data, yaitu:

a) Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam

suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian

untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu

studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan/fenomena sosial dan

gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis, 2010: 63).

Observasi penelitian ini adalah observasi partisipan yang dilakukan di SMA

Negeri 4 Metro pada siswa kelas X.1 untuk memperoleh data dalam pembelajaran

seni budaya khususnya seni tari dengan menggunakan media audio visual serta

pengamatan dalam proses pembelajaran.

b) Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadap

(46)

28

dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi (Mardalis,

2010: 64).

Penelitian ini dilakukan wawancara tanya jawab dengan guru seni budaya yang

bernama Titin Suarni, wawancara dilakukan yaitu untuk menggali data yang lebih

luas terutama yang berkaitan dengan pembelajaran seni tari dengan menggunakan

media audio visual di SMA Negeri 4 Metro.

c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah surat-surat, foto dan lain-lain dapat dipandang sebagai nara

sumber yang dapat diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti. Foto memberikan bahan deskriptif mengenai situasi pada saat tertentu.

Foto lama memerlukan pengetahuan tentang keadaan sosial budaya pada saat foto

itu diambil agar dapat memahaminya. Dengan mengajukan pertanyaan foto dapat

memberi banyak keterangan. Foto dibuat dengan maksud tertentu dalam keadaan

sosio cultural tertentu. Bahan yang tersedia dapat memberikan banyak informasi

dan perlu dimanfaatkan, walaupun penelitian naturalistik tidak dengan sengaja

mengumpulkannya.

Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa, foto dan video. Dengan adanya

foto dan video akan mendukung hasil penelitian observasi mengenai penggunaan

media audio visual pada pembelajaran tari bedana di SMA Negeri 4 Metro.

d) Test

Dalam penelitian ini test yang digunakan adalah test perbuatan (Praktik) yaitu test

kemampuan memperaktikan kembali tari bedana dari hasil penggunaan media

(47)

29

tentang hasil belajar tari bedana menggunakan data kemamapuan test praktik

siswa menggunakan media audio visual dengan instrumen yang berupa lembar

[image:47.595.128.538.193.746.2]

pengamatan test praktik, seperti dibawah ini:

Tabel 3.1.Lembar Pengamatan Tes Praktik

NO Aspek Keterangan Skor Skor

maksimum

1 Wirasa 1.Ekspresi

a)Siswa mampu berekspresi seperti tersenyum, pandangan lurus kedepan pasangan pada saat memperagakan 9 ragam gerak tari bedana

dari awal sampai akhir.

b)Siswa mampu

berekspresi namun masih mengalami 1-2 kali

kesalahan tidak tersenyum dan pandangan kebawah pada saat memperagakan 9 ragam gerak tari bedana

dari awal sampai akhir.

c)Siswa mampu

berekspresi namun masih mengalami 3-4 kali

kesalahan tidak tersenyum dan pandangan kebawah pada saat memperagakan 9 ragam gerak tari bedana

dari awal sampai akhir.

d)Siswa mampu

berekspresi namun masih mengalami 5-6 kali

kesalahan tidak tersenyum dan pandangan kebawah pada saat memperagakan 9 ragam gerak tari bedana

dari awal sampai akhir.

5

4

3

2

(48)

30

e)Siswa tidak mampu atau siswa tidak dapat

bereksperi tersenyum dan pandangan kebawah pada saat memperagakan 9 ragam gerak tari bedana

dari awal hingga akhir.

1

2 Hafalan urutan gerak a)Siswa mampu dan hafal memperagakan ragam gerak tari dari ragam gerak pertama hingga akhir sesuai dengan video tari bedana

b)Siswa memperagakan 9 ragam gerak tari bedana

tetapi masih mengalami 1-2 kali kesalahan

c) Siswa memperagakan 9 ragam gerak tari bedana

tetapi masih mengalami3-4 kali kesalahan

d) Siswa mempergakan 9 ragam gerak tari bedana

tetapi masih mengalami 5-6 kali kesalahan

e)Siswa tidak mampu atau tidak hafal memperagakan ragam gerak tari dari ragam gerak pertama hingga akhir sesuai dengan video tari bedana

5 4 3 2 1 5

3 Ketepatan gerak dengan musik

a) Siswa mampu memperagakan 9 ragam gerak tari bedana

mengikuti irama musik dan tempo sehingga sesuai dengan video tari bedana

b) Siswa memperagakan gerak tari bedana 1-2 kali terlambat atau mendahului musik iringan dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak

5

(49)

31

c) Siswa memperagakan gerak tari bedana 3-4 kali terlambat atau mendahului musik iringan dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak

d) Siswa memperagakan gerak tari bedana 5-6 kali terlambat atau mendahului musik iringan dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak

e)Siswa tidak mampu memperagakan gerak tari

bedana sesuai dengan tempo, irama, serta hitungan pada musik iringan tari bedana.

3

2

1

5

Total skor maksimum 15

Proses belajar gerak tari bedana siswa yang diukur dengan lembar pengamatan

test praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah 15 yang dibagi sesuai

kualitas aspek sehingga kualitas hasil belajar siswa dapat dilihat menggunakan

[image:49.595.127.537.83.427.2]

patokan perhitungan persentase untuk Skala lima.

Tabel 3.2. Penentuan Patokan Dengan Persentase Untuk Skala Lima

Interval Persentase Tingkat Pertama

Keterangan

85-100 Baik sekali

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang baik

0-39 Gagal

(50)

32

Setelah ini dilakukan perhitungan untuk siswa berdasarkan tiga aspek yang akan

dijadikan indikator penilaian yaitu wirasa (ekspresi), hafalan urutan gerak, dan

ketepatan gerak dengan musik dengan pemberian skor yang sudah ditentukan

pada tabel lembar pengamatan tes praktik yang memiliki skor maksimal 15.

Setelah skor siswa diperoleh maka menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai akhir =

x100%

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam instrumen penelitian digunakan panduan observasi, panduan wawancara,

paduan dokumentasi, panduan lembar pengamatan tes praktik, panduan aktivitas

siswa, penduan aktivitas guru, dan panduan proses pembelajaran menggunakan

media audio visual.

1. Panduan observasi

Pengamatan (observasi) digunakan pada saat pengamatan dan melakukan

pencatatan tentang apa saja yang dilihat agar dapat dijelaskan secara lengkap.

Pencatatan yang diamati secara langsung dilakukan pada saat pengamatan.

2. Panduan wawancara

Alat yang digunakan pada saat melakukan wawancara alat tulis untuk mencatat.

Panduan wawancara berisi pertanyaan tentang penelitian. Salah satu contoh

pertanyaan saat wawancara yaitu, pernahkan di SMA Negeri 4 Metro

menggunakan media audio visual pada saat pembelajaran seni budaya khususnya

(51)

33

3. Panduan dokumentasi

Catatan harian digunakan peneliti untuk mengumpulkan data pada saat

pengamatan (observasi) dan wawancara. Catatan harian ini untuk menulis data

sehingga data-data yang didapat lengkap. Panduan dokumentasi ini digunakan

untuk mengumpulkan data berupa foto dan video dengan alat bantu alat bantu

kamera foto.

4. Panduan lembar pengamatan test praktik

Lembar test praktik yang digunakan instrumen berupa aspek penilaian yang sudah

ditentukan. Lembar pengamatan test praktik ini digunakan untuk memperoleh data

terhadap hasil belajar tari bedana dengan menggunakan media audio visual.

5. Panduan aktivitas siswa

Aktivitas siswa merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam proses

pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru dengan tujuan tercapai atau

tidaknya materi yang telah disampaikan oleh guru tentang pembelajaran tari

bedana melalui media audio visual.

6. Panduan aktivitas guru

Aktivitas guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam proses

pembelajaran yang dilakukan didalam kelas kepada siswa. Dan tercapai tidaknya

materi tentang audio visual yang ingin disampaikan.

7. Panduan proses pembelajaran menggunakan media audio visual

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media audio visual dengan cara

menayangkan video dalam proses pembelajaran tari bedana agar siswa lebih

memahami karena media ini menggabungkan antara indera penglihatan dan indera

(52)

34

3.5 Non Test

Teknik non test digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang aktifitas

belajar siswa didalam kelas dengan menggunakan media audio visual pada

[image:52.595.131.539.237.753.2]

pembelajaran tari bedana.

Tabel 3.3. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa

NO Aspek Deskriptor Penilaian Skor Kriteria

1 Visual Activities a) Seluruh Siswa

memeperhatikan semua materi tentang tari bedana yang dijelaskan oleh guru sesuai dengan video tari bedana.

b)18 siswa memperhatikan semua materi tentang tari

bedana yang dijelaskan oleh guru sesuai dengan video tari

bedana.

c)14 siswa memperhatikan semua materi tentang tari

bedana yang dijelaskan oleh guru sesuai dengan video tari

bedana.

d)10 siswa memperhatikan semua materi tentang tari

bedana yang dijelaskan oleh guru sesuai dengan video tari

bedana.

e)Kurang dari 10 siswa tidak memperhatikan semua materi tentang tari bedana yang dijelaskan oleh guru sesuai dengan video tari bedana.

5 4 3 2 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Baik Gagal

2 Listening

sctivities

a) Seluruh siswa

mendengarkan hitungan gerak yang dihitung oleh guru sesuai dengan tempo iringan musik pada video tari bedana.

(53)

35

b)18 siswa mendengarkan hitungan gerak yang dihitung oleh guru sesuai dengan tempo iringan musik pada video tari

bedana.

c) 14 siswa mendengarkan hitungan gerak yang dihitung oleh guru sesuai dengan tempo iringan musik pada video tari

bedana.

d)10 siswa mendengarkan hitungan gerak yang dihitung oleh guru sesuai dengan tempo iringan musik pada video tari

bedana.

e) Kurang dari 10 siswa tidak mendengarkan hitungan gerak yang dihitung oleh guru sesuai dengan tempo iringan musik pada video tari bedana.

4 3 2 1 Baik Cukup Kurang Baik Gagal

3. Motor activities a) Seluruh siswa

memperagakan 9 ragam gerak tari bedana yang di peragakan oleh guru dan sesuai pada video tari bedana.

b)18 siswa memperagakan 9 ragam gerak tari bedana yang di peragakan oleh guru dan sesuai pada video tari bedana.

c) 14 siswa memperagakan 9 ragam gerak tari bedana yang di peragakan oleh guru dan sesuai pada video tari bedana.

d)10 siswa memperagakan 9 ragam gerak tari bedana yang di peragakan oleh guru dan sesuai pada video tari bedana.

e) Kurang dari 10 siswa tidak memperagakan gerak tari

bedana yang di peragakan oleh guru sesuai video tari bedana.

(54)

36

Setelah skor aktivitas siswa didapat, dilakukan perhitungan untuk mengetahui

nilai aktivitas siswa berdasarkan tiga aspek yang dijadikan indikator penilaian

aktivitas siswa yaitu visual activities, listening activities, dan motor activities pada

saat pembelajaran di kelas dengan skor yang sudah ditentukan pada tabel lembar

penilaian aktivitas siswa yang dimiliki skor maksimum 15. Setelah skor didapat

maka diolah menjadi nilai dengan rumus sebagai berikut :

Nilai siswa =

[image:54.595.132.518.341.748.2]

x100%

Tabel 3.4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

NO. Instrumen Kegiatan Guru P.1 P.2 P.3 P.4 P.5

1. Memberi apersepsi dan motivasi

2. Memberi KD dalam pembelajaran hari

ini

3. Memberitahu indikator/tujuan

pembelajaran

4. Menjelaskan kegiatan yang harus

dilakukan oleh siswa

5. Memfasilitasi siswa dengan

penggunaan media audio visual

dengan menayangkan video

6. Memberikan klarifikasi bentuk gerak

yang benar

7. Menggunakan metode demonstrasi

8. Melibatkan siswa secara aktif dalam

pembelajaran menganalisis,

memecahkan masalah, dan bertindak

(55)

37

9. Berperan sebagai nara sumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang mengalami

kesulitan, dengan bahasa yang baik

dan santun

10. Memberi motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif

11. Guru mengajukan pertanyaan untuk

mengecek ketercapainya tujuan

pendidikan

12. Menyimpulkan hasil belajar

13. Memberi tugas untuk pertemuan

berikutnya

Keterangan :

P.1 = Pertemuan pertama

P.2 = Pertemuan kedua

P.3 = Pertemuan ketiga

P.4 = Pertemuan keempat

P.5 = Pertemuan kelima

Instrument tersebut digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan oleh

guru pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung tiap pertemuan.

Apabila guru telah melakukan instrumen tersebut maka kolom akan diberikan

(56)
[image:56.595.110.516.106.335.2]

38

Tabel 3.5 Instrumen Pengamatan penggunaan media audio visual

No Instrumen penggunaan P1 P2 P3 P4 P5

1 Memberikan informasi atau pesan yang mudah dimengerti berupa gambar dalam bentuk video dan musik

- -

2 Video bersifat interaktif tutorial

membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi

- -

3 Guru harus mengenal atau menguasai program video yang tersedia,agar siswa tidak memandang video sebagai media hiburan

- -

4 Guru perlu menugaskan siswa untuk

memperhatikan bagian-bagian tertentu pada gerak tari bedana

-

5 Dilakukan test berapa banyak yang dapat siswa tangkap dari program video

-

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih nama

yang penting dan yang akan dipelajari (Sugiyono, 2011 :334).

Hal yang diperoleh akan dianalisis untuk mendiskripsikan mengenai penggunaan

media audio visual pada pembelajaran tari bedana kelas X1 di SMA Negeri 4

Metro.

Langkah-langkah analisis data sebagai berikut :

a) Mengamati aktivitas guru selama pembelajaran tari bedana sesuai dengan

instrumen guru yang telah dibuat untuk melihat hasil pembelajaran

(57)

39

b) Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran tari bedana dengan

menggunakan media belajar.

c) Menganalisis hasil gerak tari bedana yang dianalisis menggunakan media

audio visual yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan test praktik.

d) Memberi nilai hasil test praktik siswa, dengan menggunakan rumus persentase

sebagai berikut :

Nilai siswa =

x100

e) Menentukan nilai hasil test praktik yang diakumulasikan dan kemudian diukur

hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari bedana menggunakan tolak ukur

sebagai berikut:

Interval Nilai TingkatPertama

Keterangan

85-100 Baik sekali

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang Baik

0-39 Gagal

f) Mereduksi data dengan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lokasi penelitian.

g) Memperoses penyajian data dengan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

h) Membuat kesimpulan dengan menganalisis data yang cukup valid dan

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Pada bagian akhir dibuat sebuah kesimpulan berdasarkan analisis data bagian bab IV penelitian pada pembelajaran tari bedana melalui audio visual pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 4 Metro. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran diawali dengan memberikan materi tari bedana kemudian penggunaan media audio visual dijadikan sebagai media belajar berupa

(59)

88

c. Hasil belajar siswa pada pembelajaran tari bedana di SMA Negeri 4 Metro berdasarkan aspek ketepatan gerak dengan musik termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 79.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat hasil penelitian pembelajaran tari bedana melalui audio visual pada siswa kelas X.1 di SMA Negeri 4 Metro, maka saran yang dapat disampaikan adalah

1. Dalam pembelajaran seni tari guru pasti akan membutuhkan cara mengajar menggunakan media audio visual karena guru dapat mencontoh kan langsung atau menampilkan video untuk merangsang siswa memperhatikannya, 2. Kepada Kepala sekolah SMA Negeri 4 Metro agar menyediakan ruangan

khusus untuk latihan menari atau seperti ruang multimedia agar siswa tidak melakukan pembelajaran tari didalam kelas belajar mereka,

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo, R dan Kosasih, A. 2007. OptimalisasiMedia Pembelajaran. PT Jakarta: Grasindo.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Eveline, S dan Nara, H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Firmansyah, J dkk. 1996. Mengenal Tari Bedana. Bandar Lampung: Gunung Pesagai.

Mardalis. 2010. Metode Penelitian., Jakarta: Bumi Aksara.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sagala, S. 2008. Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar
Tabel 2.1 Hitungan Ragam gerak Tari bedana
Tabel 3.1.Lembar Pengamatan Tes Praktik
Tabel 3.2. Penentuan Patokan Dengan Persentase Untuk Skala Lima
+4

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat pendidikan gizi menggunakan media audio visual terhadap pengetahuan tentang 10 pesan gizi seimbang pada siswa SD Negeri Pajang III Surakarta diketahui

Sebagai bahan masukan bagi guru, dan sekolah agar dapat menggunakan hasil penelitian untuk mengetahui penggunaan media video pada pembelajaran tari Bedana dalam

Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran tari Bedana dengan menggunakan metode

“Peranan media pembelajaran audio visual adalah untuk lebih mudah memahami materi yang diajarkan dengan jelas dan tepat.karena dengan media audio visual dalam mengikuti

Proses pengumpulan data secara deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan dan hasil media audio visual dalam pembelajaran tari sigeh

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan apresiasi siswa kelas IV SD Negeri 1 Woiha pada materi seni tari lulo dengan memanfaatkan media audio visual baik yang

Pembelajaran Seni Tari Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VII D Di SMP Negeri 1 Mlonggo merupakan pembelajaran seni budaya khususnya seni tari dalam

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi tentang sastra dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar