• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KANTOR DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURAPROVINSI LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KANTOR DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURAPROVINSI LAMPUNG"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN

KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KANTOR

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN

HOLTIKULTURAPROVINSI LAMPUNG

OLEH

CHRISTIN IDA NINGSIH

Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura adalah kantor yang dinaungi oleh pemerintah, kantor dinas ini bergerak dibidang pertanian, didalam sebuah perusahaan iklim organisasi dan pengembangan karir merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan memiliki peran penting bagi organisasi. Masalah dalam penelitian ini adalah iklim organisasi yang kurang baik, dan pengembangan karir yang kurang memadai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah iklim organisasi dan pengembangan karir dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian pengaruh iklim organisasi dan pengembangan karir terhadap

kepuasan kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung yang berjumlah 128 karyawan. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert. Dalam uji regresi berganda yakni diketahui iklim organisasi (X1) diketahui nilai sig sebesar 0,000, pengembangan karir (X2) memiliki nilai sig sebesar 0,000.

Probabilitas iklim organisasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung adalah 0,354 dan 0,463 atau 35,4% dan 46,3%. Iklim organisasi dan pengembangan karir secara bersama-sama memiliki pengaruh secara signifikan, dibuktikan dengan R squere = 0,550 atau 55,0% sedangkan selebihnya 45,0 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.

Kesimpulannya adalah bahwa penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja, pengembangan karir berpengaruh terhadap kepuasan kerja, iklim oraganisasi dan pengembangan karir berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja. Secara simultan iklim oraganisasi dan pengembangan karir berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Saran bagi karyawan agar karyawan bisa bekerja sama dengan baik dan saling mempercayai antar sesama rekan kerja, Saran bagi kantor dinas seharusnya pemimpin memberikan kepercayaan kepada pegawai agar pegawai merasa bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.

(2)

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN

HOLTIKULTURA PROVINSI LAMPUNG

Oleh

Christin Ida Ningsih

(Skripsi )

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

pada

Program Studi S1 Manajemen

Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP DAN PENDIDIKAN

Penulis dilahirkan di SP 2 Blambangan Umpu Waykanan pada

tanggal 15 Juni 1993, anak ke satu dari dua bersaudara, buah kasih

dari pasangan Bapak Alam, dan Ibu Rini. Pendidikan yang telah

ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Utara lulus pada tahun

2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Blambangan Umpu Waykanan lulus

pada tahun 2008, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Bandar Sribhawono Lampung Timur lulus pada tahun 2011.

Kemudian pada tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi S1

Manajemen, jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas

Lampung, melalui jalur Undangan. Pada tahun 2014 penulis melakukan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di desa Pugung Raharjo Lampung Timur pada bulan Januari

(7)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini kepada

Orang Tuaku Terkasih (Alam dan Rini)

Terimakasih atas segala kasih sayang, motivasi, semangat, kepercayaan dan perjuangan yang telah ibu dan ayah berikan kepadaku. Semua ini takkan pernah

mampu aku membalasnya. Biarlah tulisan ini menjadi ukiran cinta dan kasih sayangku untuk ayah dan ibu.

Kekasihku (Seseorang)

Terimah kasih karena selama ini telah sabar menungguku, dan sabar menemaniku, memberikan aku semangat dan motivasi sehingga aku dapat menyelesaikan

karyaku ini dengan baik.

Adikku Tersayang (Christin Puspita Sari)

Doa kalian, tulus, dan semangat yang kamu berikan tak akan pernah kulupakan selamanya.

Kakek dan Nenekku (Ranu Diharja dan Suparni)

Terima kasih atas doa dan cinta yang diberikan untukku.

(8)

“Jangan pernah menyerah meskipun badai menghalangimu”

(Christin Ida Ningsih)

“ Bekerjalah kamu, maka allah akan melihat pekerjaanmu”

(Q.S. At-Taubah : 105)

Jauhilah sikap yang suka menunda-nunda, sebab engkau hidup di hari ini bukan dihari esok, jika esok masih ada, maka bersikaplah seperti hari ini.

Jikapun tidak ketemu hari esok,

maka engkau tidak akan menyesali apa yang engkau tunda hari ini.

(9)

SANWACANA

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah swt. Atas ridho dan rahmat-Nya skripsi ini

dapat diselesaikan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada

pihak-pihak berikut.

1. Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Lampung, bapak Prof. Dr.

Satria Bangsawan, S.E., M.Si.

2. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si.Selaku Ketua Jurusan Manajemen

3. Roesnelly Roesdi, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing utama, yang selalu

memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. Nova Mardiana, S.E., M.M, selaku dosen pembimbing pendamping, yang

selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai

dengan baik.

5. Ibu Dr. Rr Erlina, S.E., M.Si. selaku penguji yang telah banyak memberikan

masukan, kritik dan saran yang membangun.

6. Ibu Faila Shofa, S.E., M.S.M, selaku pembimbing akademik (PA) yang

selama ini selalu membantu saya da lam menjalankan perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen,

Universitas Lampung.

8. Ibu Ir. Lana Rekyanti. Selaku Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan

Holtikultura Provinsi Lampung. Terimakasih atas bantuan dan kesediannya

membantu dalam mengadakan penelitian.

9. Bpak Ibu Staf Administrasi FEB Unila, terimakasih atas bantuannya selama

ini dalam membantu menyelesakan segala keperluan administrasi kami.

10.Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi

(10)

12.Rekan-rekan mahasiswa jurusan Manajemen anggkatan 2011 ( Asna lestari,

Defi Ayu Damayanti, Herliyanti, Wahyu Putri Hananto Sigit dan Puji lestari)

terimakasih atas persahabatan, doa serta bantuannya dalam mendukung

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Rekan-rekan Asrama Angsa Putih (Ratih Novita Sari, Aal Ardiansyah, Surya

Agus Cahyanti, dan Ayu Aysca Besti Prastiwi ) terimakasih atas

persahabatan, doa serta bantuannya dalam mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14.Almamater tercinta Universitas Lampung.

15.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga doa, semangat, dan cinta bapak, ibu serta rekan-rekan menjadikan penulis

lebih percaya diri menghadapi masa yang akan datang. Semoga Allah melimpahkan

pahala sebanyak-banyaknya untuk bapak, ibu dan rekan-rekan. Penulis berharap, agar

skripsi ini bermanfaat bagi semua orang, khusnya jurusan manajemen.

Bandar Lampung, Maret 2015

Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Perumusan Masalah ... 7

B. Tujuan Penelitian ... 8

C. Kerangka Pemikiran ... 8

D. Hipotesis ... 15

II. LANDASAN TEORI A. Definisi Iklim Organisasi ... 16

1. Dimensi Iklim Organisasi ... 17

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi ... 19

B. Pengembangan Karir ... 21

1. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir ... 22

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir ... 24

C. Kepuasan Kerja 1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 25

2. Teori Kepuasan Kerja ... 26

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Keja ... 28

4 .Mengukur Kepuasan Kerja ... 29

D. Penelitian Terdahulu... 31

III. METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian ... 33

B. Variabel Penelitian ... 33

C. Sumber Data ... 34

(12)

2. Uji Reliabilitas ... 39

G. Analisis Data ... 41

1. Analisis Data Kuantitatif ... 41

H. Uji Hipotesis ... 42

1. Uji Statistik F (Simultan) ... 42

2. Uji Statistik t (Parsial) ... 42

I. Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Variabel ... 43

1. Variabel Penelitian ... 43

2. Definisi Operasional ... 44

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan ... 46

1. Sejarah Umum UPTD ... 46

2 .Visi dan Misi ... 47

3 .Struktur Organisasi ... 49

B. Karakteristik Responden ... 50

C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 51

D. Pembahasan ... 52

1. Analisis Data Kuantitatif ... 52

2. Analisis Data Kuantitatif ... 54

E. Uji Hipotesis ... 71

1. Uji t (Parsial) ... 71

2 .Uji F ... 71

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jumlah Pegawai... 4

Tabel 2 Tingakat Jabatan dan Golongan ... 5

Tabel 3 Data Absensi ... 6

Tabel 4 Aktivitas SDM ... 7

Tabel 5 Hasil Uji Validitas dan Relabilitas ... 40

Tabel 6 Operasional Variabel ... 45

Tabel 7 Data Karakteristik Responden ... 50

Tabel 8 Persentase Responden Tentang Kualitas Pemimpin ... 52

Tabel 9 Persentase Responden Tentang Kepercayaan ... 53

Tabel 10 Persentase Responden Tentang Komunikasi ... 54

Tabel 11 Persentase Responden Tentang Tanggung Jawab ... 55

Tabel 12 Persentase Responden Tentang Imbalan yang Adil ... 56

Tabel 13 Persentase Responden Tentang Kesempatan ... 57

Tabel 14 Persentase Responden Tentang Pengendalian ... 58

Tabel 15 Persentase Responden Tentang Penilaian dan Evaluasi ... 59

Tabel 16 Persentase Responden Tentang Prestasi Kerja... 60

Tabel 17 Persentase Responden Tentang Latar Belakang dan Pendidikan... 61

Tabel 18 Persentase Responden Tentang Pelatihan yangDiikuti ... 62

Tabel 19 Persentase Responden Tentang Pengalaman Kerja ... 63

Tabel 20 Persentase Responden Tentang Kesetiaan pada Perusahaan ... 64

Tabel 21 Persentase Responden Tentang Pekerjaan Itu Sendiri ... 65

Tabel 22 Persentase Responden Tentang Gaji ... 66

Tabel 23 Persentase Responden Tentang Promosi... 67

Tabel 24 Persentase Responden Tentang Rekan Kerja ... 68

Tabel 25 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 72

Tabel 26 Hasil Uji Regresi ... 73

Hasil Uji t ... 74

(14)

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 14

Gambar 2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi ... 19

(15)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

1. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya lingkungan kerja pada saat ini ada banyak sekali

tantangan yang dihadapi oleh instansi pemerintah salah satunya adalah iklim

organisasi dalam bekerja yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku

dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, dimana pelayanan ini merupakan

sumber penilaian masyarakat akan kualitas sebuah dinas yang akan menentukan

kepercayaan masyarakat terhadap kinerja dalam sebuah organisasi.

Era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan iklim organisasi terjadi sangat cepat

dilihat dari perkembangan informasi dan teknologi yang begitu pesat, perubahan

selera pasar, tren sosial, fluktuasi ekonomi, perubahan demografi, dan kondisi

dinamis lainnya. Fenomena tersebut menuntut organisasi melakukan perubahan

seperti mengubah struktur, bentuk, visi, dan misi organisasi dengan tujuan agar

organisasi mampu menanggapi perubahan iklim yang semakin ketat sehingga tetap

mampu bersaing. Maju mundurnya sebuah organisasi di pengaruhi oleh kualitas

(16)

menentukan kinerja organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung

berpengaruh memberikan kontribusi bagi kualitas pelayanan dan efektivitas

organisasi. Perubahan iklim organisasi membuat sebuah instansi secara simultan

perlu menselaraskan kedaan yang terjadi di dalam dengan keadaan di luar sebuah

lingkungan kerja.

Menurut (Simamora, 2004: 58) Iklim organisasi adalah lingkungan internal atau

psikologi organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi praktik dan kebijakan SDM

yang diterima oleh anggota organisasi. Perlu diketahui bahwa setiap organisasi akan

memiliki iklim organisasi yang berbeda. Keanekaragaman pekerjaan yang dirancang

di dalam organisasi, atau sifat individu yang ada akan menggambarkan perbedaan

tersebut. Semua organisasi tentu memiliki strategi dalam memanajemen SDM. Iklim

organisasi yang terbuka memacu karyawan untuk mengutarakan kepentingan dan

ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut akan tindakan balasan dan perhatian.

Ketidakpuasan seperti itu dapat ditangani dengan cara yang positif dan bijaksana.

Iklim keterbukaan, bagaimanapun juga hanya tercipta jika semua anggota memiliki

tingkat keyakinan yang tinggi dan mempercayai keadilan tindakan. Selain

menjelaskan tentang iklim organisasi penulis juga menjelaskan tentang

pengembangan karir. Menurut Handoko (2001: 123), bahwa pengembangan karir

adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai

suatu rencana karir. Penulis juga membahas tentang kepuasan kerja. Menurut

(17)

3

yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan

jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

Keadaan iklim organisasi di kantor dinas masih kurang baik hal bisa terlihat dari

kurangnya komunikasi antara atasan terhadap bawahan, tanggung jawab karyawan

juga kurang baik, hal ini dapat dilihat dari pekerjaan yang dilakukan karyawan masih

tidak sesuai dengan keahliannya. Keadaan pengembangan karir di kantor dinas juga

masih kurang baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya karyawan yang tingkat

pendidikannya masih rendah yaitu SMA. Hal inilah yang membuat kurang berjalan

dengan baik tingkat pengembangan karirnya. Kepuasan kerja karyawan kantor dinas

juga masih kurang, pengawasan antar rekan kerja kurang baik hal ini dikarenakan,

sering terjadi kehilangan didalam kantor dinas, selain itu kondisi ruangan yang sangat

sempit hal ini membuat karyawan tidak bisa bekerja secara evektif.

Tujuan dari berdirinya Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan holtikultura

adalah “ Terwujudnya kualitas dan kuantitas produksi tanaman dari gangguan

organisme dari pengganggu tanaman (OPT) yang berwawasan lingkungan”. Agar

tujuan yang ditetapkan tercapai secara maksimal perlu adanya pengelolaan

manajemen sumber daya manusia yang baik dan berkesinambungan. Sumber daya

manusia menjadi faktor penggerak aktivitas organisasi dimana peran sumber daya

manusia sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi, sehingga keberadaan SDM

perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Penelitian ini mengambil objek dari Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

(18)

Dan Holtikultura adalah Jln. H. Zaenal Abidin Pagar Alam No. 1 Rajabasa Bandar

Lampung. Kantor dinas ini terletak dekat sekali dengan jalan lintas sehingga

memudahkan masyarakat untuk mencarinya.

Tabel 1. Jumlah Pegawai Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung Tahun 2014

No Pendidikan Jumlah

1 S – 1 41

2 S – 2 8

3 D3 4

4 SMA 72

6 SD 3

Total 128

Sumber : Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung, 2014

Tabel 1 di atas menjelaskan tentang jumlah Karyawan Kantor Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi lampung, dapat dilihat ada 41 orang yang

berpendidikan S1, 8 orang berpendidikan S2, 4 orang berpendidikan Diploma, 72

orang berpendidikan SMA, dan 3 orang berpendidikan SD. Jadi dapat disimpulkan

bahwa karyawan dinas pertanian didominasi oleh karyawan yang berpendidikan

(19)

5

Tabel 2. Tingkat jabatan/ golongan pada kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi lampung

Sub bagian / bidang Gol I Gol II Gol

Sumber : Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung, 2014

Tabel 2 di atas menunjukan tingkatan berdasarkan golongan pada setiap bidang-

bidang tertentu . Seperti yang dikatakan oleh Davis (2001: 24) bahwa iklim

organisasi adalah suatu lingkungan yang dibentuk manusia dalam suatu pekerjaan

yang didalamnya iklim organisasi mampu menumbuhkan semangat, produktivitas

kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan. Iklim organisasi mempengaruhi hal ini

dengan membentuk ekspektasi karyawan atas apa yang telah dilakukan. Karyawan

pasti mengharapkan balas imbalan, kepuasan atas dasar sudut pandang iklim

(20)

Tabel 3. Data Absensi Pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung Tahun 2014

Bulan Jumlah

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung, 2014

Tabel 3 di atas menunjukan bahwa setiap bulannya tidak terjadi perubahan yang

signifikan, dapat dilihat bahwa jumlah karyawan setiap bulannya berjumlah tetap.

Pada bulan April hanya 1 orang yang izin cuti melahirkan, dan ada 8 orang yang cuti

sakit pada bulan Juni, dan pada bulan September ada 1 orang yang cuti melahirkan.

batas toleransi karyawan tidak masuk kerja yaitu 42 hari selama satu tahun atau 3-4

(21)

7

Tabel 4. Aktivitas SDM Dinas Pertanian Tanaman Panagan Dan Holtikultura Provinsi Lampung

Hari kerja Jam masuk kerja Istirahat Jam keluar

kerja

Senin 07.30 12.00- 13.00 15. 30

Selasa 07.30 12.00- 13.00 15. 30

Rabu 07.30 12.00- 13.00 15.30

Kamis 07.30 12.00- 13.00 15.30

Jumat 07.30 11.00- 14.00 15.30

Sumber : Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung, 2014

Tabel 4. di atas menunjukan bahwa produktivitas kerja karyawan hari senin sampai

kamis sejumlah 8 jam /hari sedangkan hari jumat sejumlah 5 jam/hari dapat di

simpulkan bahwa total jam kerja selama satu bulan sejumlah 40 jam/bulan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka

rumusan masalah yang dapat di angkat adalah :

1. Apakah iklim organisasi berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung?

2. Apakah pengembangan karir berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan

(22)

3. Apakah iklim organisasi dan pengembangan karir berpengaruh secara

bersama-sama terhadap kepuasan kerja?

B. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian yang dilakukan penulis dalam penyusunan

tugas akhir adalah:

1. Untuk mengetahui iklim organisasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja

karyawan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi

Lampung.

2. Untuk mengetahui pengembangan karir dapat mempengaruhi kepuasan

kerja karyawan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura

Provinsi Lampung.

3. Untuk menegtahui iklim organisasi dan pengembangan karir secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

C.Kerangka Pemikiran

Pengelolaan sumberdaya yang baik dapat mendukung tercapainya tujuan akhir

organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan memanfaatkan seluruh faktor

produksi yang seefisien mungkin. Kerangka pemikiran adalah kerangka hubungan

antara variabel-variabel yang ingin diamati dan diukur dengan melalui penelitian

(23)

9

yang diambil dan disesuaikan dengan permasalahan yang ada agar konsep ini dapat

di amati maka akan diuraikan ke dalam beberapa indikator.

Berikut ini ada beberapa indikator iklim organisasi menurut Davis (2001: 25) yaitu:

1. Kepercayaan

Adalah suatu kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada karyawannya

atau bawahannya dalam menjalankan pekerjaan di perusahaan tersebut.

2. Tanggung jawab

Adalah sikap yang pada pimpinan dan karyawannya terhadap kepemilikan

perusahaannya.

3. Kualitas kepemimpinan

Adalah kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakan, dan mengarahkan

suatu tindakan pada diri seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan

tertentu yang di praktikan oleh pimpinan terhadap karyawannya.

4. Komunikasi

Adalah proses transfer informasi serta pemahamannya dari komunikasi ke

atas, ke bawah, dan ke samping dalam suatu organisasi

5. Pengendalian

Adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan agar perusahaan atau

organisasi terkontrol dengan baik sehingga tidak mengalami kerugian.

6. Imbalan yang adil

Adalah upah yang diberikan pada karyawan sesuai dengan pengharapan

mereka yaitu pekerjaan yang dihasilkan, keterampilan, dan standar

(24)

7. Kesempatan

Adalah suatu peluang atau kesempatan yang diberikan pada karyawannya

untuk meningkatkan prestasi kerjanya. Jadi kesimpulannya dari dari semua

indikator-indikator di atas sangat dibutuhkan oleh semua karyawan agar

mendapatkan kepuasan kerja, misalnya kepercayaan, karyawan pasti akan

merasa puas apabila diberikan kepercayaan dari pemimpin untuk

menjalankah tugas di dalam perusahaan. Kedua tentang tanggung jawab, hal

ini juga harus diberikan kepada karyawan karena karyawan harus mampu

bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan. Ketiga kualitas pemimpin,

jika ingin karyawannya bekerja dengan baik maka pemimpin harus memiliki

kualitas yang baik agar bisa memberikan contoh kepada karyawannya.

Keempat Komunikasi, komunikasi yang diberikan atasan kepada bawahan

juga harus jelas sehingga karyawan mengerti apa yang harus dia lakukan,

karena jika komunikasi yang diberikan tidak jelas maka tidak akan tercapai

tujuan yang diinginkan. Kelima Pengendalian, didalam suatu organisasi

pengendalian sangat dibutuhkan agar dapat terkontrol dengan baik dan

berjalan sesuai dengan aturan yang sudah ada. Keenam imbalan yang adil,

apabila karyawan diberikan imbalan yang adil dan sesuai dengan

pekerjaannya maka karyawan akan merasa puas dengan imbalan yang

diberikan, sehingga karyawan akan memiliki loyalitas terhadap organisasi.

Yang terakhir yaitu kesempatan, karyawan harus diberikan kesempatan

untuk berinovasi dan meningkatka prestasi kerja agar karyawan mampu

(25)

11

terpenuhi dengan baik maka organisasi akan berjalan dengan baik dan

karyawan juga akan merasa puas.

Adapun indikator-indikator di dalam pengembangan karir menurut Wahyudi (2002:

162) yaitu:

1. Penilaian dan evaluasi: penilaian dan evaluasi yang dilakukan mengenai

pelaksanaan pengembangan karir telah berjalan efektif sesuai dengan

peraturan yang berlaku, sehingga dapat diketahui hasilnya.

2. Prestasi kerja: kegiatan paling penting untuk memajukan karir adalah

prestasi kerja yang tinggi.

3. Latar belakang pendidikan: latar belakang pendidikan diperhatikan oleh

manajemen dalam proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan

kemampuan karyawan.

4. Pelatihan yang telah diikuti: pelatihan yang terprogram dilaksanakan dalam

program pengembangan karir, berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.

5. Pengalaman kerja: pengalaman kerja dijadikan dasar dalam menentukan

pengembangan karir, sehingga berpengaruh terhadap pengembangan karir

karyawan.

6. Kesetiaan pada perusahaan: kesetiaan pada perusahaan dijadikan dasar

dalam menentukan kemajuan karir seseorang.

Kesimpulan dari indikator pengembangan karir diatas adalah didalam suatu

(26)

mengetahui mana karywan yang bekerja dengan baik atau tidak, apabila ada

karyawan yang bekerja tidak baik maka pemimpin harus memberikan pengembangan

karir agar karyawan mampu bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan suatu

organisasi. kedua prestasi kerja kegiatan ini juga sangat dibutuhkan karena hal yang

dapat dilihat dalam memajukan karir yaitu pretasi kerja yang baik. Latar belakang

pendidikan hal ini sangat penting dalam suatu oraganisasi untuk meningkatkan

jabatan seorang karyawan dan sesuai dengan kemampuan yang dimilki, biasanya

semkin tinggi tingkat pendidikannya maka akan memiliki pengetahuan yang luas.

Selanjutnya ada pelatihan, pengalaman, dan kesetiaan pada perusahaan hal ini sangat

dibutuhkan didalam suatu organisasi agar organisasi dapat mencapai tujuan yang

diinginkan.

Berikut ini indikator–indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja

(Robbins, 2008: 110), yaitu:

1. Pekerjaan itu sendiri

Desain pekerjaan merupakan komponen yang penting. Desain pekerjaan

adalah fungsi penetapan kegiatan seseorang individu atau kelompok

karyawan secara organisasi. tujuannya adalah mengatur

penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi,

(27)

13

2. Promosi

Promosi adalah perpindahan karyawan dari jabatan ke jabatan yang lain,

yang memiliki tingkat organisasi, tanggung jawab, dan imbalan yang lebih

tinggi.

3. Gaji

Imbalan atau kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima sebagai balas

jasa oleh tempat kita bekerja kepada karyawan sebagai imbalan atas tenaga,

pikiran, dan waktu yang telah diberikan besar, maka para karyawan akan

merasa puas dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

4. Rekan kerja

Rekan kerja merupakan hubungan antar sesama rekan kerja dalam hal

saling memberikan dukungan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Kesimpulan dari keseluruhan indikator yaitu pada indikator-indikator

kepuasan kerja apabila didalam suatu organisasi memiliki iklim organisasi

yang baik dan pengembangan karir yang baik maka kepuasan kerja

karyawan akan terpenuhi, apabila kepuasan kerja terpenuhi dan karyawan

merasa senang maka pekerjaan yang dilakukan akan semakin baik juga dan

(28)

Maka dari semua indikator yang terdapat di atas maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Pengaruh Iklim Organisasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja.

Iklim organisasi (X1)

1. Kepercayan

2. Tanggung jawab

3. Kualitas kepemimpinan

4. Komunikasi

5. Pengendalian

6. Imbalan yang adil

7. kesempatan

(Davis, 2001: 25) Kepuasan kerja (Y)

1. Pekerjaan itu sendiri

2. Gaji

3. Promosi

4. Pengawasan rekan

kerja

(Robbins, 2008: 375) Pengembangan karir (X2)

1. Penilaian dan evaluasi 2. Prestasi kerja

3. Latar belakang dan

pendidikan

4. Pelatihan yang diikuti

5. Pengalaman kerja

6. Kesetiaan pada

perusahaan.

(29)

15

D.Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dibutuhkan suatu pengujian hipotesis

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara iklim organisasi dan

pengembangan karirterhadap kepuasan kerja.

Sugiyono (2002: 39), menyatakan bahwa hipotesis penelitian merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena

jawaban yang diberikan baru di dasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Mengacu pada teori tersebut, hipotesis penelitian

penelitian ini sebagai berikut:

1. Iklim organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

karyawan.

2. Pengembangan karir berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

3. Iklim organisasi dan pengembangan karir berpengaruh positif secara

(30)

II. LANDASAN TEORI

A.Definisi Iklim Organisasi

Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi

pegawai mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif

dirasakan oleh anggota organisasi kemudian akan mempengaruhi perilaku mereka

berikutnya. Menurut Simamora (2004: 81) iklim organisasi adalah lingkungan

internal atau psikologi organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi praktik dan

kebijakan SDM yang diterima oleh anggota organisasi. Perlu diketahui bahwa setiap

organisasi akan memiliki iklim organisasi yang berbeda. Keaneka ragaman pekerjaan

yang dirancang di dalam organisasi atau sifat individu yang akan menggambarkan

perbedaan tersebut. Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa iklim

organisasi adalah lingkungan internal yang dapat mempengaruhi perilaku anggota

organisasi dalam melaksanakan pekarjaannya.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulakan bahwa iklim organisasi adalah

persepsi pegawai tentang kualitas lingkungan internal organisasi sehingga akan

(31)

17

Holtikultura Provinsi Lampung. Iklim organisasi yang baik akan mendorong pegawai

untuk bekerja lebih baik.

1. Dimensi Iklim Organisasi

Iklim organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang

tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar sebagai penentuan

tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim organisasi ditentukan oleh seberapa baik

anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi.

Lussier (2005: 487) mengatakan bahwa dimensi iklim meliputi:

1. Stucture

Merupakan tingkat paksaan yang dirasakan karyawan karena adanya

peraturan dan prosedur yang terstruktur atau tersusun. Tujuan organisasi,

tingkatan tanggung jawab, nilai-nilai organisasi. Hal ini penting

diketahui oleh karyawan agar mereka tahu apa yng sesungguhnya

diharapkan dari mereka dan mereka memberikan kontribusi yang tepat

bagi organisasi.

2. Responsibility

Merupakan tingkat pengawasan yang diberlakukan organisasi dan di

rasakan oleh karyawan. Dimana kualitas dan bentuk pengawasan,

pengarahan dan pembimbingan yang diterima dari atasan ke bawahan.

3. Reward

Merupakan tingkat penghargaan yang diberikan atas usaha karyawan.

(32)

(2002:124) pemimpin harus lebih banyak memberikan pengakuan dari

pada kritikan untuk membantu karyawan meraih puncak prestasi.

Kesempatan berkembang menggunakan penghargaan dan peningkatan

kinerja.

4. Warmth

Berkaitan dengan tingkat kepuasan karyawan yang berkaitan dengan

kekaryawannan dalam organisasi. Perasaan terhadap suasana kerja yang

bersahabat dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau

persahabatan dalam kelompok yang informal, serta hubungan yang baik

dengan rekan kerja, penekanan pada pengaruh persahabatan dan

kelompok sosial informal.

5. Support

Berkaitan dengan dukungan kepada karyawan di dalam melaksanakan

tugas-tugas organisasi. Hal-hal yang terkait dengan dukungan dan

hubungan antar sesama rekan kerja yaitu perasaan saling menolong

antara pimpinan dan karyawan, lebih ditekankan pada dukungan yang

saling membutuhkan antara atasan dan bawahan.

6. Organizational identity and loyalty

Berkaitan dengan perasaan bangga akan keberadaan dalam organisasi

dan kesetiaan yang ditunjukan selama masa kerjanya. Derajat keloyalan

terhadap pencapaian tujuan organisasi. Perasaan komitmen kuat

berasosiasi dengan loyalitas personal. Level rendah komitmen artinya

(33)

19

7. Risk

Berkaitan dengan karyawan diberi ruang untuk melakukan atau

mengambil resiko dalam menjalankan tugas sebagai tantangan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi

Stringer (2002: 75) mengemukakan bahwa terdapat lima faktor yang mempengaruhi

iklim suatu organisasi, yaitu lingkungan eksternal, strategi, praktik kepemimpinan,

pengaturan organisasi, dan sejarah organisasi. Masing-masing faktor ini sangat

menentukan, oleh karena itu orang yang ingin mengubah iklim suatu organisasi harus

mengevaluasi masing-masing faktor tersebut.

Gambar 2 faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi

Sumber Stringer: (2002: 75)

Iklim organisasi

Lingkungan eksternal Praktik

kepemimpinan

Strategi organisasi

Sejarah organisasi

(34)

1.Lingkungan eksternal.

Industri atau bisnis yang sama mempunyai iklim organisasi yang umum

yang sama. Misal iklim organisasi yang umum perusahaan asuransi

umumnya sama demikian juga sama dengan iklim organisasi pemerintah,

sekolah dasar , atau industri, memiliki iklim umum yang sama. Faktor

umum yang sama tersebut disebabkan pengaruh lingkungan eksternal

organisasi.

2.Strategi organisasi

Kinerja suatu perusahaan atau dinas bergantung pada strategi apa yang

akan diupayakan untuk melakukan sesuatu, energi yang dimiliki oleh

karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diperlukan oleh strategi,

dan faktor-faktor lingkungan penentu dari level energi tersebut. Strategi

yang berbeda menimbulkan pola iklim yang berbeda. Strategi organisasi

secara tidak langsung mempengaruhi iklim organisasi.

3. Pengaturan organisasi

Pengaturan organisasi memiliki pengaturan yang paling kuat terhadap

iklim organisasi. Menurut Stringer (2002), banyak sekolah menengah di

Amerika Serikat yang menjadi contoh baik bagaimana pengaturan

organisasi menentukan iklim organisasi.

4. Kekuatan sejarah

Semakin tua umur suatu organisasi semakin kuat pengaruh kekuatan

(35)

21

membentuk harapan anggota organisasi dan mempunyai pengaruh terhadap

iklim organisasi.

5. Kepemimpinan

Perilaku pemimpin mempengaruhi iklim organisasi yang kemudian

mendorong motivasi karyawan. Motivasi karyawan merupakan pendorong

utama terjadinya kinerja yang baik untuk karyawan.

Kesimpulan dari faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi apabila ingin

mengubah iklim organisasi menjadi lebih baik maka ada lima faktor yang harus

dievaluasi antara lain: lingkungan eksternal, strategi organisasi, praktik

kepemimpinan, pengaturan organisasi dan sejarah organisasi. apabila kelima hal

tersebut sudah baik maka iklim organisasi di dalam suatu organisasi akan semakin

baik.

B. Pengembangan Karir

Menurut Simamora (2001: 505) karir adalah urutan aktifitas-aktifitas yang berkaitan

dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama

rentang hidup orang tersebut. Perencanaan karir merupakan proses yang disengaja

dimana mereka melaluinya seseorang menjadi sadar akan atribut-atribut yang

berhubungan dengan karir personal dan serangkaian langkah sepanjang hidup

memberikan sumbangan pemenuhan karir. Menurut Handoko ( 2003: 123 )

Pengembangan karir merupakan peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk

(36)

Pengembangan karir adalah perubahan nilai-nilai, sikap dan motivasi yang terjadi

pada seseorang, karena dengan penambahan/ peningkatan usianya akan menjadi

semakin matang. Dari pengertian ini, focus pengembangan karir adalah peningkatan

kemampuan mental, yang terjadi karena pertambahan usia. Perkembangan mental itu

dapat juga berlangsung selama seseorang menjadi pekerja pada sebuah organisasi,

yang terwujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas pokoknya.

Pengembangan karir adalah suatu usaha dilakukan secara formal dan berkelanjutan

dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja.

Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir merupakan

suatu proses dalam peningkatan dan penambahan kemampuan seseorang karyawan

yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan untuk mencapai sasaran dan tujuan

karirnya

1. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir

Tujuan dan manfaat pengembangan karir menurut Mangkunegara (2005: 77) adalah :

1) Pengembangan karir membantu pencapaian tujuan perusahaan dan tujuan

individu. Seorang karyawan yang sukses dengan prestasi kerja sangat baik

kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi, hal ini berarti tujuan

perusahaan dan tujuan invidu tercapai.

2) Menunjukan Hubungan Kesejahteraan Karyawan Perusahaan merencanakan

karir karyawan dengan meningkatkan kesejahteraannya agar karyawan lebih

(37)

23

3) Membantu Karyawan Menyadari Kemampuan Potensi Mereka

Pengembangan karir membantu menyadarkan karyawan akan

kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan

potensi dan keahliannya.

4) Memperkuat Hubungan antara Karyawan dan Perusahaan Pengembangan

karir akan memperkuat hubungan dan sikap karyawan terhadap

perusahaanya.

5) Membuktikan Tanggung Jawab social Pengembangan karir merupakan

suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif dan karyawan menjadi lebih

bermental sehat.

6) Membantu memperkuat Pelaksanaan Program-program Perusahaan

Pengembangan karir akan membantu program-program perusahaan

lainnya agar tujuan perusahaan tercapai.

7) Mengurangi Turn Over dan Biaya Kepegawaian

Pengembangan karir dapat menjadikan turn over rendah dan begitu pula

biaya kepegawaian menjadi lebih efektif.

8) Mengurangi Keusangan Profesi dan Manajerial

Pengembangan karir dapat menghindarkan dari keusangan dan kebosanan

profesi dan manajerial.

9) Menggiatkan Analisis dari Keseluruhan Karyawan

Perencanaan karir dimaksudkan mengintegerasikanperencanaan kerja dan

(38)

10) Menggiatkan Suatu Pemikiran (Pandangan) Jarak Waktu yang Panjang

Pengembangan karir berhubungan dengan jarak waktu yang pankang. Hal

ini karena penempatan suatu posisi jabatan memerlukan persyaratan dan

kualifikasi yang sesuai dengan posisinya.

Dari beberapa tujuan pengembangan karir diatas maka dapat dikatakan bahwa apabila

keseluruhan tujuan dari pengembangan karir itu sudah tercapai maka suatu organisasi

akan berjalan dengan baik dan semakin berkembang.

2. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Karir

Menurut Siagian (2006: 215) faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir

seorang karyawan yaitu:

1. Prestasi Kerja

Faktor penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir seorang

karyawan ialah pada prestasi kerja dalam melakukan tugas yang

dipercayakan kepadanya. Apabila prestasi kerja yang memuaskan, tidak

ada jaminan bagi seorang karyawan untuk mampu diusulkan

mendapatkan posisi jabatan yang lebih tinggi.

2. Kesempatan untuk tumbuh

Pemberian kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk

meningkatkan kemapuan, baik melalui pelatihan, kursus, atau

melanjutkan ke jenjang berikutnya.

(39)

25

Pengembangan karir menjadi satu bukti dedikasi seorang karyawan yang

ingin terus berkarya dalam organisasi tempat karyawan tersebut bekerja

dengan jangka waktu lama.

4. Mentor dan sponsor

Mentor ialah orang yang memberikan nasihat atau saran kepada

karyawan dalam upaya pengembangan karirnya. Sedangkan sponsor

ialah seorang di dalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan

bagi karyawan untuk mengembangkan karir.

5. Dukungan bawahan

Dukungan dari para bawahan menjadi poin penting dalam mensukseskan

tugas manajer yang bersangkutan kesempatan untuk tumbuh.

6. Kesempatan untuk bertumbuh

Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk

meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus,

dan juga melanjutkan jenjang pendidikannya.

7. Pengunduran Diri Merupakan keputusan seorang karyawan untuk

berhenti bekerja dan beralih ke institusi pendidikan lain yang

(40)

C. Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Sebuah organisasi adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari sebuah organisasi bisa juga menjadi tujuan

individu bagi organisasi. kepuasan kerja diidentikkan dengan sikap seorang karyawan

terhadap pekerjaannya (Robbins, 2003: 98). Robbins (2008: 107) mendefinisikan

bahwa, kepuasan kerja sebagai perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang

merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Handoko (2001: 193)

mendefinisikan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang

pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya dilihat dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala

sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

2. Teori Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja menurut Mangkunegara (2000: 120) adalah sebagai berikut:

1. Teori keseimbangan (Equity Theory)

Teori ini di kembangkan oleh Adam. Adapun komponen dari teori ini

adalah input, outcome, comparison person, dan equity-in-equity.

Menurut teori ini puas tidak puasnya pegawai merupakan hasil adri

membandingkan antara input- outcome dirinya dengan membandingkan

input-outcome pegwai lain (comparison person). Jadi jika

(41)

27

tersebut akan merasa puas. Tetapi, apabila terjadi tidak seimbang dapat

menyebabkan dua kemungkinan, yaitu over compensation inequity

(ketidakseimbangan yang menguntungkan dirinya), dan sebaliknya

under compensation inequity (ketidakseimbangan yang menguntungkan

pegawai lain yang menjadi pembanding atau compareson person).

2. Teori Perbedaan (disrepancy theory)

teori ini pertama kali dipelopori oleh Proter. Ia berpendapat bahwa

mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara menghitung selisih

antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan pegawai.

Apabila yng didapat pegawai ternyata lebih besar dari pada apa yang

diharapkan maka pegawai tersebut menjadi puas. Sebaliknya apabila

yang didapat pegawai lebih rendah dari pada yang diharapkan, akan

menyebabkan pegawai tidak puas.

3. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory).

Menurut teori ini, kepuasan kerja bergantung pada terpenuhi atau

tidaknya kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila ia

mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Semakin besar kebutuhan

pegawai terpenuhi, makin puas pula pegawai tersebut. Begitu pula

sebaliknya apabila kebutuhan pegwai tidak terpenuhi, pegawai itu akan

merasa tidak puas.

4. Teori Pandangan Kelompok (Social Reference Group Theory).

Menurut teori ini, kepuasan kerja pegawai bukanlah bergantung pada

(42)

dan pendapat kelompok yang oleh para pegawai dianggap sebagai

kelompok acuan. Kelompok acuan tersebut oleh pegawai dijadikan tolak

ukur untuk menilai dirinya maupun lingkungannya. Jadi, pegawai akan

merasa puas apabila hasil kerjanya sesuai dengan minat dan kebutuhan

yang diharapkan oleh kelompok acuan.

5. Teori Dua Faktor dari Herzberg (Second Factor Theory From

Herzberg).

Teori dua faktor dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Ia

menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya. Penelitian

Herzberg diadakan dengan melakukan wawancara terhadap subjek

diminta menceritakan kejadian yang dialami oleh mereka baik yang

menyenangkan (memberikan kepuasan) maupun yang tidak

menyenangkan (tidak memberikan kepuasan). Kemudian dianalisis

dengan analisis isi (content analysis) untuk menentukan faktor-faktor

yang menyebabkan kepuasan atau ketidakpuasan.

6. Teori pengharapan (Exceptancy Theory).

Teori pengharapan dikembangkan oleh Victor H. Vroom. Pengharapan

merupakan kekuatan keyakinan pada suatu perlakuan yang diikuti dengan

hasil khusus. Hal ini menggambarkan bahwa keputusan pegawai yang

memungkinkan mencapai suatu hasil dapat menuntun hasil lainnya.

Pengharapan merupakan suatu aksi yang berhubungan dengan hasil, dari

(43)

29

harapannya adalah 0. Jika aksinya berhubungan dengan hasil tertentu maka

harapannya bernilai 1. Harapan pegawai secara normal adalah diantara 0-1.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Pendapat yang dikemukakan oleh Ghiseli dan brown (2000: 58) mengemukakan

adanya lima faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja:

1. Kedudukan (posisi)

Mayoritas manusia menganggap adanya individu yang bekerja disebuah

perusahaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas dari pada bekerja

ditingkat yang lebih rendah. Hal ini menunjukan tingkat pekerjaan

mempengaruhi kepuasan kerja.

2. Pangkat (golongan)

Pekerjaan yang mendasarkan adanya tingkatan dalam golongan

membuat pekerjaan memiliki kedudukan-kedudukan tertentu

didalamnya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyak akan

dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap

kedudukan yang baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya.

3. Umur

Adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan.

Karyawan yang berada pada umur 25-34 tahun dan 40 hingga 60 tahun

adalah merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang

(44)

4. Penjamin Finansial dan Jaminan Sosial

Masalah finansial dan jaminan sosial mayoritas berpengaruh pada

kepuasan kerja .

5. Mutu Pengawasan

Hubungan karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya

dalam meningkatkan produktifitas kerja. Kepuasan karyawan dapat

ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan

ke bawahan.

4. Mengukur Kepuasan Kerja

Menurut Robbins (2009: 108), ada dua pendekatan yang digunakan dalam mengukur

kepuasan kerja, yaitu:

1. Metode penilaian tunggal secara umum

Pendekatan ini hanya sekedar meminta individu untuk merespon suatu

pekerjaan, “seberapa puaskah karyawan pada pekerjaannya?”. emudian

dijawab responden dengan cara melingkari sebuah angka antara 1 dan 5

yang cocok dengan jawaban dari pertanyaan tersebut, mulai dari “sangat

puas”sampai “sangat tidak puas”.

2. Nilai penyajian akhir atas sejumlah aspek pekerjaan

Pendekatan ini mengidentifikasi elemen-elemen penting dalam suatu

pekerjaan dan menanyakan perasaan karyawan pada setiap elemen.

Elemen tersebut merupakan faktor-faktor khusus, seperti sifat pekerjaan,

(45)

31

yang lain. Faktor-faktor ini dinilai berdasarkan skala standar dan

kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kepuasan kerja secara

keseluruhan.

Dari kedua pendekatan diatas, berdasarkan intuisi tampaknya

menyimpulkan respon terhadap sejumlah faktor pekerjaan akan

menghasilkan evaluasi kepuasan kerja yang akurat. Hasil perbandingan

penilaian global satu pertanyaan dengan metode penyajian akhir

faktor-faktor pekerjaan yang lebih panjang menunjukan bahwa pada dasarnya

yang pertama sama validnya dengan yang terakhir. Kedua metode

tersebut sangat berguna.

D. Penelitian Terdahulu

1. Sapitra (2012)

Siddiq melakukan penelitian dengan judul” Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap

epuasan erja aryawan Hotel urnia Perdana Bandar Lampung”. Jenis penelitian

yang digunakan adalah survei, sedangkan metodenya adalah analisis deskriptif.

Pengelolaan data menggunakan SPSS For Windows.

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: apabila iklim organisasi mengalami

peningkatan maka kepuasan kerja juga akan mengalami peningkatan. Iklim organisasi

mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Kurnia Perdana

(46)

2. Ayudiarini (2010)

Natassia melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Iklim Organisasi Dan

Pengembangan arir Terhadap epuasan erja”. Pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan metode kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan yaitu SPSS

ver 12 statistik regresi berganda dan statistik linier sederhana.

Hasil penelitian yang di peroleh yaitu:

 Dalam uji regresi berganda diketahui yakni iklim organisasi dan

pengembangan karir secara bersama-sama maka akan memiliki

pengaruh yang signifikan.

 Iklim organisasi mempengaruhi kepuasan kerja lebih kuat

dibandingkan dengan pengembangan karir dan hipotesa penelitian

(47)

33

III. METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap kantor Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung. Jumlah karyawan pada

kantor Dinas kurang lebih ada 128 orang. Sampel yang akan dijadikan objek

penelitian berdasakan tingkat pendidikan.

B. Variabel penelitian

Variabel dapat diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu, variabel bebas, variabel

terikat, variabel moderator, dan variabel antara.

1. Variabel Bebas (Variabel Independen )

Variabel bebas merupakan sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan

dalam veriabel terikat (Robbins, 2009: 23), biasanya dinotasikan dengan

simbol X. Dengan kata lain, variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu iklim

(48)

2. Variabel Terikat ( Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi

dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain (Robbins, 2009: 23), biasa

dinotasikan dengan Y. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen

yaitu kepuasan kerja.

3. Variabel Moderator (Moderator Variabel)

Variabel Moderating adalah variabel yang mempunyai pengaruh

ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel

bebas yaitu kehadiran variabel ketiga (Variabel moderator)

4. Variabel Antara (Intervening Variabel)

Variabel antara adalah variabel yang menghubungkan antara variabel bebas

dan terikat yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak

dapat diamati atau diukur.

C. Sumber Data

1. Data primer adalah informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti

yang berkaitan dengan variabel penelitian yang diteliti (Sekaran 2006: 60).

Berdasarkan sifatnya, data primer dibagi menjadi dua macam yaitu:

a. Data kualitatif, bersifat tidak terstruktur sehingga variasi data dari

sumbernya mungkin sangat beragam, hal ini disebabkan karena para

karyawan yang terlibat dalam penelitian diberi kebebasan untuk

mengutarakan pendapat. Data ini diperoleh langsung dari Dinas Pertanian

(49)

35

umum kantor dinas, hasil kuesioner, dan data lainnya yang menunjang

penelitian ini.

b. Data kuantitatif, bersifat terstruktur sehingga mudah dibaca peneliti. Data

kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung berupa angka-angka yang

diperoleh langsung dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura

Provinsi Lampung seperti jumlah karyawan, absensi karywan, dan

data-data lainnya yang menunjang penelitian ini.

2. Data sekunder adalah informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada

seperti dari web, internet, catatan atau dokumentasi kantor dinas, dan studi

kepustakaan terkait dengan topik penelitian. Data sekunder dibagi menjadi

dua yaitu :

a. Data internal, yaitu data yang sifatnya intern atau dari dalam

perusahaan yang bersangkutan.

b. Data eksternal, yaitu data yang sifatnya eksternal atau data yang telah

disediakan oleh pihak-pihak tertentu di luar perusahaan.

D. Populasi dan Sampel

Menurut Sekaran (2006: 25), populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan, sampel merupakan

subkelompok atau sebagian dari populasi, sehingga peneliti akan mampu menarik

(50)

akan diambil dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor dinas yang

berjumlah 128.

E. Metode Pengumpulan Data

Ada tiga metode pengumpulan data yang utama dalam sebuah penelitian (Sekaran,

2006: 68) yaitu:

1. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan mewawancarai responden untuk

memperoleh informasi secara langsung mengenai isu yang diteliti.

Wawancara terdiri atas dua bagian yaitu:

a. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur (structured interviews) adalah wawancara

yang diadakan dengan sejumlah pertanyaan yang tidak berurutan atau

dengan pertanyaan yang tidak terencana untuk ditanyakan kepada

responden.

b. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur (structured interviews) adalah wawancara yang

diadakan ketika diketahui pada permulaan informasi apa yang diperlukan.

Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang telah direncanakan untuk

ditanyakan kepada responden baik secara langsung dengan tatap muka

(51)

37

2. Kuesioner

Menurut Sakaran (2006 : 82), kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis

yang dirumuskan sebelumnya yang akan dijawab oleh responden.

Menggunakan alternatif jawaban yang sama untuk berbagai macam

pertanyaan membuat responden dapat memberikan jawaban terhadap

berbagai macam pertanyaan dalam waktu yang relatif singkat. Penyebaran

kuesioner ini merupakan mekanisme pengumpulan data yang efisien,

karena kuesioner dapat dibagikan langsung, disuratkan, ataupun

disebarkan melalui email kepada responden.

Pengukuran kuesioner pada penelitian ini menggunakan skala likert, yang

mana skor yang diberikan pada setiap jawaban responden adalah:

 Jawaban Sangat Tidak Baik (STB) diberi skor 1

 Jawaban Tidak Baik (TB) diberi skor 2

 Jawaban Ragu- Ragu(R) diberi skor 3

 Jawaban Baik (B) di beri skor 4

 Jawaban Sangat Baik (SB) diberi skor 5

3. Observasi

Metode ini adalah teknik yang digunakan untuk melengkapi data yang

diperoleh dari wawancara dan kuesioner, dengan melihat dan mengamati

(52)

F. Uji Intrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Untuk mengukur validitas peneliti menggunakan rumus pearson product moment

(sugiyono 2005: 126) :

√[ ][ – ]

Keterangan :

Rxy =nilai validasi

X = skor nilai x

Y = skor nilai y

N = jumlah Sampel

Uji validitas diukur melalui kriteria berikut ini :

a. Jika nilai rhitung > r tabel maka dapat dikatakan valid, jika

sebaliknya dikatakan tidak valid

b. Probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen dapat dikatakan

(53)

39

2. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas ialah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang mempunyai indikator

dari variabel. Sebuah kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2007).

Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS 20

dan diuji reliabilitas menggunakan teknik pengukuran Chronbach Alpha, hasil

pengujian dapat dikatakan reliabel apabila chronback alpha, > 0,6

Yaitu :

=

(

)

Keterangan :

Rii = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan

2

b = jumlah varian butir

t2

(54)

Tabel 5. Hasil uji validitas dan reliabilitas

0,978 Reliabel

X1.2 0,841 0,361 valid 0,978 Reliabel

0,966 Reliabel

X2.2 0,803 0,361 valid 0,965 Reliabel

0,953 Reliabel

(55)

41

Sumber: lampiran data diolah, 2014

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa

semua item pertanyaan iklim organisasi (X1), pengembangan karir (X2), dan

kepuasan kerja (Y) memiliki nilai r hitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa

semua item pertanyaan dapat dikatakan valid, dan nilai cronbach alpha > 0,6

sehingga dapat disimpulkan seluruh item pernyataan dinyatakan valid dan reliabel.

G. Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan

pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan tetap Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung. Dengan menggunakan

rumus analisis regresi linier berganda :

(56)

b2 = koefisien X2

H. Uji Hipotesis

1. Uji Statistik F (Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimaksukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2007).

Kriteria di dalam pengambilan keputusan di dalam uji F ini adalah :

hitung > (0,05), maka Ha tidak didukung, berarti tidak ada

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

 hitung < (0,05), maka Ha didukung, berarti ada pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Uji Statistik t (Parsial)

Menurut Ghozali (2007) uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen.

Variabel dikatakan berpengaruh apabila sig < .

Pengujian ini dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan

sebagai berikut :

- Jika t hitung > t tabel (0,05), maka Ha didukung, Ho tidak didukung

(57)

43

Nilai t dapat dihitung dengan rumus :

t

hitung

=

keterangan :

b : koefisien regresi variabel independen

b : standar deviasi koefisien regresi variabel independen

Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficient dari hasil analisis regresi

berganda.

I. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasi Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent variabel)

Veriabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang

menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklim organisasi dan

pengembangan karir.

2. Variabel terikat (Dependent variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya

variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian

(58)

2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada

suatu variabel dengan memberikan arti untuk menspesifikan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut (Sugiono, 2004). Definisi operasional variabel berguna untuk

memahami secara lebih dalam mengenai variabel di dalam sebuah penelitian.

Dengan pemahaman yang mendalam diharapkan dapat memberikan kemudahan

di dalam pembuatan indikator-indikator sehingga nantinya variabel mampu

(59)

45

Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini:

Tabel 6. Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi variabel Indikator Skala

Iklim organisasi (X1)

iklim organisasi adalah suatu lingkungan yang dibentuk manusia dalam suatu pekerjaan yang didalamnya iklim organisasi mampu

 Tanggung jawab

 Kualitas pemimpin

 komunikasi

 pengendalian

 imbalan yang adil

 kesempatan

atau tidak setuju

dengan

pertanyaan pada

lima skala titik

(STS, TS,R,S,

ST). (Sekaran,

Uma 2006:31). Pengembang

an karir (X2)

Karir adalah urutan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan danperilaku-perilaku, nilai-nilai dan aspirasi selama rentang hidup orang tersebut.

(Wahyudi, 2002: 162)

 penilaian dan

evaluasi

 prestasi kerja

 latar belakang

pendidikan

 pelatihan yang telah

diikuti

 pengalaman kerja

 kesetiaan pada

perusahaan yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. (Robbins, 2008:107)

 pekerjaan itu sendiri

 gaji

 promosi

 pengawasan rekan

kerja

(Robbins, 2008: 275)

(60)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai iklim organisasi dan

pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung yang telah dilakukan oleh

penulis, maka kesimpulannya adalah penelitian ini mendukung hipotesis yang

diajukan yaitu iklim organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

karyawan, pengembangan karir berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

karyawan, dan iklim organisasi dan pengembangan karir berpengaruh positif secara

bersama-sama terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal tersebut diterangkan sebagai

berikut:

1. Secara simultan variabel iklim organisasi (X1) dan pengembangan karir (X2)

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Kantor Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung.

2. Secara parsial variabel iklim organisasi (X1) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja, secara parsial variabel pengembangan

karir (X2) berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor Dinas

(61)

74

3. Faktor iklim organisasi dan pengembangan karir dilihat dari nilai koefisien

determinasi (R square) sebesar 0,550 atau 55,0% selebihnya 45,0%

dipengaruhi oleh dari faktor lain diluar dari penelitian ini.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang dilakukan maka ada beberapa saran antara

lain:

1. Bagi Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi

Lampung

Hasil total skor kuesioner menunjukan bahwa pernyataan : bagaimana

kepercayaan pemimpin yang diberikan kepada bawahan (X1.3) pada variabel

iklim organisasi (X1) memiliki skor terendah seharusnya pemimpin

memberikan kepercayaan kepada pegwai agar pegawai merasa bertanggung

jawab atas pekerjaan yang diberikan. Hasil total skor kuesioner menunjukan

bahwa pernyataan tentang bagaimanakah kepercayaan anda terhadap rekan

kerja (X1.4) pada variabel X1 juga mendapatkan skor terendah, sebaiknya

antar sesama rekan kerja harus saling memberikan kepercayaan dan saling

bekerja sama.

2. Bagi karyawan agar bisa bekerja sama dengan baik dan saling mempercayaai

sesama rekan kerja.

3. Bagi penelitian selanjutnya, pembahasan pengembangan karir agar dikaitkan

dengan hal-hal yang lebih relevan dengan karir. Misalnya pengaruh

(62)

Ayudiarini, Natasya. 2009. Pengaruh Iklim Organisasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja. Depok: Universitas Gunadarma

Davis, Keith dan Newstrom, John W. 2001. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Erlangga.

Handoko T. Hani. 2001. Manajeman Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu SP. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Lussier, N, Robert. 2005. Human Relations in Organization. Applications and Skill Building. New York : Mc Graw Hill

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Pengembangan karir. Bandung: Refika Aditama.

Oei Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Noor, Juliansyah. 2012. Metode Penelitian. Kencana prenada madia group

Robbins,Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Stringer, Robert. 2002. Leadership and Organizational Climate : The Cloud Chamber Effect. Upper Saddle River, NJ : Prentice Hall

Sapitra, Boy Siddiq. 2012. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Hotel Kurnia Perdana Bandar Lampung. Bandar Lampung: Universitas lampung

Saputra, Hendra. 2009. Pengruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Bandar Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung

(63)

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. Yogyakarta: STIE YKPN.

Siagian, Sondang P. 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir.UNIKOM

Gambar

Tabel 1. Jumlah Pegawai Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Lampung Tahun 2014
Tabel 2. Tingkat jabatan/ golongan pada kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi lampung
Tabel 4. Aktivitas SDM Dinas Pertanian Tanaman Panagan Dan Holtikultura Provinsi Lampung
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendiskripsikan strategi guru sejarah kebudayaan Islam dalam memotivasi belajar melalui pendekatan individual, pemberian sangsi, dan pemberian bimbingan siswa Kelas

LAR memiliki pengaruh negatif terhadap risiko likuiditas. Hal ini terjadi karena apabila LAR meningkat berarti telah terjadi peningkatan total kredit yang diberikan lebih

Analisis Pembingkaian Berita tentang Penertiban Lokasi Prostitusi dan Perjudian Kalijodo Oleh Pemprov DKI Jakarta (Di Surat Kabar Pos Kota dan Warta Kota, edisi Februari

Proses penetasan telur ayam pada fase II menunjukkan bahwa nilai tingkat cacat keseluruhan ( ) pada plot mengalami peningkatan dari periode sebelumnya. Hal ini

Para pengikut Ibnu Saba’ masih belum merasa puas dengan hanya mendustakan kabar itu (terbunuhnya Ali), tetapi mereka pergi ke Kufah dengan menyiarkan

berkaitan dengan materi, wawancara dengan kepala sekolah, guru matematika kelas VIII MTs Nurul Huda dan siswa yang dipilih oleh peneliti, observasi mengenai metode tutor sebaya

Diperlukan permodalan yang besar untuk memulai suatu jenis usaha, termasuk penelitian dan pengembangan, penelitian pemasaran, fasilitas produksi, dan periklanan. Catatan bahwa

Dilaporkan satu kasus eritroderma yang disebabkan oleh perluasan penyakit psoriasis vulgaris lalu diterapi dengan kortikosteroid sistemik dan kortikosteroid topikal