• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN BERSAING PADA USAHA TRAVEL (STUDI PADA USAHA TRAVEL RAMA TRANS DI LAMPUNG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN BERSAING PADA USAHA TRAVEL (STUDI PADA USAHA TRAVEL RAMA TRANS DI LAMPUNG)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN BERSAING PADA USAHA TRAVEL (STUDI PADA USAHA TRAVEL

RAMA TRANS DI LAMPUNG)

Oleh

ANAS KHAIR PRIKURNIA

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk, diferensiasi kualitas pelayanan, dan diferensiasi citra terhadap keunggulan bersaing RAMA Trans di Lampung. Tempat penelitian ini di lakukan di usaha travel yang sudah berbentuk CV yang bernama CV RASYA MANDIRI TRANS (RAMA TRANS) di Lampung. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan purposive sampling dan terdiri dari konsumen yang sudah pernah menggunakan jasa travel RAMA Trans. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda dengan alat uji SPSS 16. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keunggulan bersaing (variabel Y) pada perusahaan travel RAMA Trans dipengaruhi oleh faktor diferensiasi produk (variabel X1), diferensiasi kualitas pelayanan (variabel X2), dan faktor diferensiasi citra (variabel X3). Hasil uji F menunjukkan secara simultan diferensiasi produk, diferensiasi kualitas pelayanan, dan diferensiasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan citra terhadap keunggulan bersaing.

(2)

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE COMPETITIVE ADVANTAGE IN BUSINESS TRAVEL (STUDIES IN BUSINESS TRAVEL IN RAMA TRANS LAMPUNG)

By

ANAS KHAIR PRIKURNIA

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of product differentiation, differentiation of service quality, and differentiation of the image on competitive advantage in Lampung RAMA Trans. Where the research was conducted in the travel business that has been shaped CV named CV RASYA MANDIRI TRANS (RAMA TRANS) in Lampung. The sample in this study were selected using purposive sampling and consists of consumers who have been using the services of travel RAMA Trans. The research data analysis using multiple regression techniques to test equipment SPSS 16. Results of this study indicate that the competitive advantage (Y) on the travel company RAMA Trans influenced by product differentiation factor (X1), differentiated quality of service (X2), and image differentiation factor (X3). F test showed simultaneous differentiation, differentiation of service quality, and differentiation has a positive and significant influence on the image of competitive advantage.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak kedua dari enam bersaudara, anak buah hati dari pasangan Bapak Wi Dwi Priayon dan Ibu Murwati. Lahir di Tulang Bawang Barat pada tanggal 21 Mei 1993. Penulis dibesarkan di Tulang Bawang Barat dan memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Dayamurni, Pendidikan Sekolah Dasar SDN 1 Dayaasri diselesaikan pada tahun 2005, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Tumijajar diselesasikan pada tahun 2008 dan Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Tumijajar diselesaikan pada tahun 2011.

(8)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Ayah dan Ibuku tercinta yang menjadi sosok inspirasiku dalam berfikir cerdas dan maju

Kakak dan adik-adikku yang saya sayangi, kalian adalah penyemangatku

Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini

(9)

MOTO

Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea,

kubingkai dalam bab sejumlah lima,

jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima

(Anas Khair Prikurnia)

Sang juara bukan lagi memikirkan bagaimana ia menang melainkan

menciptakan pemenang baru, itulah sang juara sejati

(Anas Khair Prikurnia)

Semua kata dan kalimat pada Alqur an sudah pasti benar dan

tidak perlu revisi seperti halnya skripsi ini

(Anas Khair Prikurnia)

(10)

SANWACANA

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena atas rahmat dan hidayat-Nya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Pada Usaha

Travel (Studi Kasus pada usaha travel RAMA Trans di Lampung). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis (S.AB) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Selesainya penulisan skripsi ini juga berkat motivasi dan pengarahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Agus Hadiawan,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A.Efendi, M.M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

(11)

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos. M.AB selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Bapak Hartono S.Sos. M.A selaku Dosen Pembimbing Skripsi, terimakasih atas kesediannya untuk membimbing dan memberikan masukan serta kritik yang membangun selama proses penyelesaian skripsi ini, semoga kesuksesan selalu menyertai Bapak, Aamiin.

8. Bapak Dr. Suripto, S.Sos. M.AB selaku Dosen Penguji Skripsi, Terimakasih untuk bimbingan, kritik dan saran selama penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Drs. Dian Komarsyah, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik Perkuliahaan, terimakasih sudah banyak menyempatkan waktunya untuk selalu memberikan motivasi sehingga saya selalu bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Ibu Mertayana, selaku staf Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Terimakasih telah menyemangati kami untuk menyelesaikan proses skripsi dari awal pengajuan judul sampai akhir ujian kompre.

(12)

12.Terimakasih banyak kepada Bapak Ginta Wiryasanjaya yang sudah sangat banyak membantu serta mendidik saya dalam bidang sosial, politik dan bidang bisnis tentunya, semoga apa yang selama ini diberikan kepada saya dapat bermanfaat baik untuk saya pribadi ataupun orang banyak nantinya. 13.Terimakasih untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Widwi Priayon dan Ibu

Murwati serta kakakku Aldila Tinovandi, dan adik-adikku, Akbar Anugrah P, Isfi Asri Brilian H, Alvinocev Brilian H, Arthalia Brilian Khumairoh H, Terimakasih atas kasih atas kasih sayang, perhatian, motivasi, pengorbanan, keceriaan serta doa tulus yang selalu tercurah kepadaku selama ini.

14.Seluruh Keluarga Besar Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, terimakasih atas dukungannya selama ini dalam menyelesaikan skripsi ini, tetap pertahankan kekompakan dan solidaritas kita demi nama baik Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis.

(13)

Prata Mulia, Khoirul Umam, Kurnia Ramadhani, Lailatul Barokah, Linda Astuti, Lolianda, M Irham, M Frananda Sentosa, M Fadhil Rushdi, Maulina Agustin, Meitha Sari, Muh Jufri, Mutia Ulya Y, Nabilla, Nadir, Nanda Khanza Maulida, Ni Made Ria Bintari, Niko Kristianto, Noor M Farchan, Ogi Iskandar, Paksi, Rafi Lauda B, Ratih Dwijayanti, Ratu Catherin Fajri, resti Wulandari, Ridho Anggara, Rifki Fitria S, Rifli Missal Siddiq, Rika Amilia, Riko Pambudi, Rinda, Rohani, Sendy O Azril, Sept Mutia Marbun, Siti Mutmainah Balqist, Suheria, Supriyanto, Suristian Pratama, Tiara Yuki Rahmana, Tommi Ardiansyah, Vera Monica, Viti Pratama Yudha, Vivi Ariani Aminanda, William Wijaya, Wiiliyanda Rio Frastowo, Yayan S, Yornelis Dwi, Yudha Lukmansyah, yudha Sugama, Zevania.

16.Terimakasih untuk senior dan alumni Ilmu Administrasi Bisnis yang telah banyak memberikan pelajaran positif selama ini.

17.Terimakasih untuk rekan-rekan kerja organisai Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis periode 2013-2014 Bambang Irawan, Linda Astuti, Williyanda Rio Frastowo, Khoirul Umam, Riko Pambudi, Ibtihaj Alhawa, Ahmad Junaidi, Resti Wulandari, Heral Viryando Makki, Damar Wicaksana, Annisa Ramadhini, Hotma Margaretha, Himawan Sutanto, Andreas William yang sudah memberikan totalitas kinerjanya dalam membangun kemajuan HMJ Bisnis.

(14)

19.Terimakasih banyak “aku” ucapkan untuk Kamu yang sudah memberikan totalitasnya dalam memotivasi, membimbing, dan meyemangatiku untuk menyelesaikan skripsi ini dari awal penyusunan sampai akhir sehingga disahkannya skripsi ini, Diana Nur’afni, ST.

20.Terimakasih untuk sahabat sedari kecilku yang sudah menjadi penyemangatku dalam menempuh ilmu di jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Muh. Afif S.I.P , M. Edwin S.P, M. Azis Sholih S.Kom.I, Sofyan Hidayat S.Pd, Nuril Huda A.Md, dr. Nycho Alvachindo, Dharma Aulia A.Md, Kep.

21.Terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam memnyelesaikan skripsi ini.

22.Untuk Alamamater hijauku tercinta, Terimakasih sudah menemaniku dalam menempuh pendidikan strata 1 selama ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi besar harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Februari 2015 Penulis

(15)

DAFTAR ISI

3. Pengertian Diferensiasi ………...15

4. Diferensiaasi Produk ………...17

5. Diferensiasi Kualitas Pelayanan ………..19

6. Diferensiasi Citra ………20

7. Strategi Fokus ………..21

B. Model Kekuatan Yang Mendorong Persaingan ………22

C. Kerangka Pemikiran ………. 24

(16)

BAB III METODE PENELITIAN

1. Tipe Penelitian ………..27

2. Definisi Konseptual ………...28

3. Populasi Penelitian ………29

4. Sampel Penelitian ………..29

5. Jenisdan Sumber Data ………...…31

6. Definisi Operasional ………..31

7. Metode Pengumpulan Data ………...33

8. Metode Analisis Data ………34

a. Analisis Deskriptif ………..34

b. Analisis Regresi ………..35 A. Gambaran Umum Perusahaan ………...41

1. Visidan Misi Perusahaan ………...42

2. Kegiatan Usaha Perusahaan ………....42

3. Sumber Daya Manusia Perusahaan ………...43

B. Hasil Analisis Data ………43

1. Analisis Deskriptif………...………43

a. Karakteristik Responden ………...43

b. Distribusi Jawaban Responden ……….46

1. Variabel Keunggulan Bersaing …………...………46

2. Variabel Diferensiasi Produk ………..………49

3. Variabel Diferensiasi Kualitas Pelayanan ……..……….52

4. Variabel Diferensiasi Citra ………..…54

C. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………...57

1. Uji Validitas ………...……….………57

4. Uji Regresi Linier Berganda ………...64

5. Uji R2 ………...65 6. Uji t danUji f ….………..66

E. Pembahasan ………..70

(17)

b. Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing …….71 c. Pengaruh Diferensiasi Kualitas Pelayanan Terhadap Keunggulan

Bersaing ………..73

d. Pengaruh Diferensiasi Citra Terhadap Keunggulan Bersaing ……....75 e. Analisis Uji Determinasi R2………76 f. Uji t ……….77 g. Uji f ……….78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………...80

B. Saran ………..81

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 DaftarNama Travel Resmi Di Lampung Tujuan Lampung Jakarta……...4

Tabel 2 Volume Penumpang Jasa Travel Tahun 2014 ………5

Tabel 3 Tarifdari RAMA Trans ……….7

Tabel 4 Definisi Operasional ………..32

Tabel 5 Ditribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………...43

Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Responden………..44

Tabel 7 Distribusi Responden Berdasrkan status Pernikahan………44

Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir……….45

Tabel 9 Distribusi Berdasarkan Penggunaan Jasa Travel RAMA Trans………...45

Tabel 10 Ditribusi Jawaban Responden Mengenai Keramahan Pelayanan pada Travel RAMA Trans….……….46

Tabel 11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Respon Cepat Tanggap Yang Dilakukan Travel RAMA Trans …………..………….…………47

Tabel 12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Strategi Promosi Dengan Memasang Iklan di Internet Yang dilakukan RAMA Trans …………..48

Tabel 13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Travel RAMA Trans Merupakan Alternatif Perjalanan Yang Direkomendasikan ke Pelanggan ………...………48

Tabel 14 Distribusi jawaban responden mengenai keistimewaan RAMA ………49

Tabel 15 Distribusi jawaban responden mengenai mutu RAMA Trans …………50

Tabel 16 Distribusi jawaban responden travel RAMA Trans memiliki Keunggulan dibanding pesaing ……….………….51

Tabel 17 Distribusi jawaban responden mengenai keunggulan RAMA Trans ….51 Tabel 18 Distribusi jawaban responden mengenai pelayanan RAMA Trans ……52

Tabel 19 Distribusi jawaban responden mengenai kedisiplinan RAMA Trans Saat melakukan antar jemput konsumen ……….……53

(19)

Tabel 21 Distribusi jawaban responden mengenai jaminan oleh RAMA Trans

kepada konsumen saat perjalanan ………..54

Tabel 22 Ditribusi jawaban responden mengenai travel RAMA merupakan travel yang selalu diingat oleh konsumen ………..…...55

Tabel 23 Distribusi jawaban responden mengenai RAMA Trans nyaman Untuk dijadikan solusi perjalanan ………..55

Tabel 24 Distribusi jawaban responden mengenai RAMA Trans Bermanfaat untuk dijadikan pilihan selanjutnya ………...56

Tabel 25 Distribusi jawaban responden mengenai RAMA Trans yang Selalu mengutamakan keselamatan penumpangnya ……….56

Tabel 26 Distribusi jawaban responden mengenai keunggulan RAMA Trans Dengan citra yang dimiliki ………..………..………57

Tabel 27 Tabel uji validitas variabel keunggulan bersaing ………..58

Tabel 28 Tabel uji validitas variabel diferensiasi produk ………..………...58

Tabel 29 Tabel uji validitas variabel diferensiasi kualitas pelayanan ………...59

Tabel 30 Tabel uji validitas variabel diferensiasi citra ………..…....59

Tabel 31 Tabel pedoman interpretasi koefisien penentu ………...…....60

Tabel 32 Tabel Hasil Realibilitas Kuisioner …….………..…...60

Tabel 33 Tabel Uji Multikolinieritas ………...…...62

Tabel 34 Tabel Uji Autokorelasi ……….………...…………64

Tabel 35 Tabel koefisien regresi variabel X1,X2, X3 terhadap variabel Y ...…...64

Tabel 36 Tabel Uji R2………...…65

Tabel 37 Tabel Uji t ………....66

(20)

DAFTAR GAMBAR

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena transportasi berkontribusi besar pada kehidupan dalam kaitannya dengan aktivitas manusia sehari-hari. Di era modern ini, kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat lebih banyak dan semakin beragam jenisnya. Untuk menunjang berbagai aktivitas tersebut transportasi memainkan peranannya untuk menunjang kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya transportasi maka masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai daerah baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh yang umumnya tidak dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Majunya kegiatan perekonomian dan meningkatnya kebutuhan masyarakat mendorong tingginya keinginan masyarakat untuk bepergian baik dalam rangka keperluan bisnis, keperluan keluarga, liburan, ataupun yang lainnya.

(22)

2

brilian. Khususnya munculya pemain – pemain baru yang amat percaya diri dan cukup sukses mengambil positioning. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat maka bisnis biro perjalanan semakin marak di berbagai kota besar. Berbagai pelaku bisnis jasa ini kemudian bersaing untuk dapat menarik konsumen menggunakan jasa travel masing-masing. Dalam menarik konsumen, pemilik bisnis berusaha sebaik mungkin memberikan segala yang terbaik untuk memenuhi kepuasan konsumen. Salah satu kenyataan hidup dalam dunia bisnis adalah terjadinya persaingan yang ada kalanya makin tajam. Salah satu penyebab terjadinya persaingan yang semakin tajam adalah makin banyak perusahaan yang menghasilkan dan memasarkan produk yang serupa atau sejenis atau makin banyaknya perusahaan yang mampu menawarkan produk kepada konsumen dengan manfaat yang relatif sama. Sifat, bentuk dan intensitas persaingan yang terjadi dan cara yang ditempuh oleh pengambil keputusan mempengaruhi tingkat keuntungan suatu perusahaan.

(23)

3

keuntungan usaha yang optimal, seseorang sebaiknya mengkaji terlebih dahulu bidang usaha yang akan dimasukinya melalui Studi Kelayakan Bisnis. Hal ini bukan saja berguna bagi investor tetapi juga berguna dalam mengantisipasi kegagalan atau kendala yang mungkin akan terjadi. Salah satu usaha yang banyak kita jumpai adalah usaha travel. Di tengah kesibukan pekerjaan saat ini,dan bisingnya rutinitas yang terjadi di kota metropolitan, rekreasi atau berwisata di akhir pekan bersama kerabat adalah peluang bagi usaha travel untuk menjawab permasalahan tersebut. Dengan modal yang cukup serta kemauan untuk sukses yang besar,setiap orang mampu menjalankan usaha ini. Usaha sederhana ini pun bisa dijalankan bersamaan dengan rutinitas kebanyakan orang. Dengan pertimbangan tersebut tentunya investor tidak perlu berpikir lama dalam memutuskan menggeluti bidang usaha travel ini.

(24)

4

Kondisi persaingan usaha dihadapi produsen travel di Lampung, karena banyaknya saingan pasar maka semua usaha travel di Lampung berusaha mencari strategi yang terbaik untuk menembus pangsa pasar seperti yang dilakukan RAMA Trans. Banyak sekali usaha travel yang melayani rute Lampung – Jakarta ataupun Lampung – Palembang, namun RAMA Trans tidak berjalan ditempat seiring saat ini sudah semakin banyak travel-travel yang muncul, dengan keluaran armada terbaru dari RAMA Trans, yaitu armada Mitsubishi L300 dan KIA Travellonya, RAMA Trans semakin diminati oleh konsumen. Sekarang sudah ada total 33 armada yang dari semua itu sudah tidak diragukan lagi akan kebersihan dan kenyamanannya sehingga menjadi unggul dalam persaingan. Berikut adalah daftar usaha travel yang ada di Lampung yang melayani rute perjalanan Lampung ke Jakarta dan Lampung ke Palembang.

Tabel 1

Daftar nama usaha travel tujuan Lampung – Jakarta, Lampung - Palembang

Sumber : Didapat dari masing-masing kantor travel tersebut No Nama Travel Jumlah armada

1 RAMA Trans 33

2 Gaya Baru Sejahtera 30

3 Karno Putro 22

4 Purnagama 28

5 Bintang Mas 12

(25)

5

Berbeda dengan travel pesaing, RAMA Trans melayani carter mobil serta paket kirim barang sehari sampai, dengan melakukan strategi differensiasi, RAMA Trans semakin maju dalam hal bersaing dengan usaha travel lainnya. Ditengah persaingan antar usaha travel yang semakin ketat, banyak upaya yang dilakukan travel-travel tak terkecuali RAMA Trans. Sebagai salah satu perusahaan travel di Lampung, RAMA Trans masih stabil dalam bersaing dengan usaha tavel lainnya. Yaitu dalam mencari, menarik dan mempertahankan pelanggan untuk memuaskan pengguna jasanya, terutama melalui sisi performa pelayanannya. Dilihat dari volume penumpangnya, RAMA Trans selalu naik di setiap bulannya pada tahun 2014. Berikut adalah table volume penumpang jasa travel yang melayani rute Lampung Jakarta tahun 2014 :

Tabel 2

Volume penumpang jasa travel tahun 2014

Volume Penumpang Jumlah

Sumber : Didapat dari masing-masing kantor travel tersebut

(26)

6

tingkat kepentingan serta harapan konsumen. Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas. Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, Perusahaan travel perlu melakukan penambahan fasilitas untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Hal ini dilakukan RAMA Trans agar tidak kalah dalam persaingan atas fasilitas dan pelayanan yang dilakukan usaha travel lainnya.

RAMA Trans melayani pelanggan dari berbagai segmen dengan melakukan survey yang melibatkan pelanggan mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka. Misalnya: memberikan makanan ringan, majalah. Dengan adanya fasilitas yang seperti itu RAMA Trans akan memberikan kemudahan bagi konsumen. Kemudian kemudahan pemesanan tiket, RAMA Trans menyediakan pemesanan tiket dengan menelpon kantor langsung dan sms booking. Calon penumpang pun tidak perlu bersusah payah, cukup pesan melalui telpon atau sms booking, RAMA Trans akan menjemput pelanggan dirumahnya.

(27)

7

dikenakan biaya tambahan yaitu biaya cas (antar sampai tujuan, jumlah barang yang dibawa). Berbeda dengan travel RAMA Trans yang memang sudah menerapkan tarif normal, dalam hal ini konsumen tidak akan dikenakan biaya-biaya tambahan tersebut. Di dalam armada juga terdapat kotak saran yang nantinya untuk mengkritisi mengenai pelayanan RAMA Trans itu sendiri baik dari segi kenyamanan dan lain-lain. Inilah yang membuat RAMA Trans berbeda dengan travel lain. Berikut adalah tarif dari RAMA Trans :

Tabel 3

Tarif dari RAMA Trans

Dari Tujuan Tarif

Bandar Lampung – Jakarta Rp. 250.000

Bandar Lampung - Palembang Rp. 220.000

Metro - Jakarta Rp. 285.000

Metro Palembang Rp. 250.000

Bandar Jaya - Jakarta Rp. 285.000

Bandar Jaya - Palembang Rp. 220.000

Pringsewu - Jakarta Rp. 265.000

Pringsewu - Palembang Rp. 230.000

Daya Murni – Jakarta Rp. 290.000

Daya Murni – Palembang Rp. 250.000

Sumber : Kantor RAMA Trans

(28)

8

harus diimbangi oleh service yang memusakan. Service ini dapat berupa keramahtamahan, ketelitian, kecermatan, sopan santun, dsb. Perbedaan antara RAMA Trans dibanding travel lainnya dapat dilihat dari semua armadanya, RAMA Trans memiliki armada terbaru dan jauh lebih bagus dibanding pesaingnya. Kemudian dapat juga dilihat dari aspek pelayanan antar jemputnya, proses pelayanan antar jemput dari RAMA Trans tidaklah bertele-tele, selama itu masih cakupan venue yang sudah ada di rute, tidak ada penambahan uang atau tip untuk kantor RAMA Trans itu sendiri. Dan dilihat dari segi promosinya RAMA Trans pun unggul seperti pemasangan iklannya di media cetak, internet serta di radio. Promosi yang seperti ini tidak dilakukan oleh usaha travel lainnya.

(29)

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada masalah penelitian pada latar belakang diatas, maka selanjutnya dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah diferensiasi produk berpengaruh terhadap keunggulan bersaing RAMA Trans di Lampung ?

2. Apakah diferensiasi kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing RAMA Trans di Lampung ?

3. Apakah diferensiasi citra berpengaruh terhadap keunggulan bersaing RAMA Trans di Lampung ?

C. Tujuan Penelitian

Dalam mengerjakan penelitian ini, penulis bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap keunggulan bersaing RAMA Trans di Lampung.

2. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing RAMA Trans di Lampung.

(30)

10

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak seperti:

1. Bagi IPTEK

Untuk bahan informasi dalam pelaksanaan suatu pengkajian yang berkaitan dengan penelitian ini di masa yang akan datang.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan khususnya mengenai strategi bersaing perusahaan.

3. Bagi CV. RAMA Trans

(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing

Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan terutama alam yang tidak dimiliki negara lain. Indonesia semestinya termasuk kedalam negara yang memiliki kekayaan yang berlimpah untuk dapat mengungguli negara-negara yang miskin kekayaan alam. Yang terjadi saat ini justru sebaliknya, bahwa negara maju adalah mereka yang tidak lebih kaya kekayaan alam tetapi mampu mewujudkan mimpinya lewat negara lain. Ini lah yang dinamakan dengan era keunggulan bersaing. Memiliki keunggulan bersaing artinya negara sudah memiliki keunggulan baik satu negara atau beberapa bidang sehingga negara mampu memenangkan persaingan.

(32)

12

Keunggulan bersaing menurut Porter (1986) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif. Pilihan tiap-tiap perusahaan terhadap strategi generik di atas akan bergantung kepada analisis lingkungan usaha untuk menentukan peluang dan ancaman. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Porter, beberapa cara untuk memperoleh keunggulan bersaing antara lain dengan menawarkan produk atau jasa dengan harga minimum (cost leadership), menawarkan produk atau jasa dengan yang memiliki keunikan dibanding pesaingnya (differntiation), atau memfokuskan diri pada segmen tertentu (focus).

2. Cost leadhersip / low cost

(33)

13

hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, seperti kuat akan modal, terampil pada rekayasa proses, pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang Organisasi, perusahaan harus memiliki kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik dan insentif berdasarkan target. Berusaha untuk menjadi produsen berbiaya rendah dalam industri bisa sangat efektif ketika pasar dibangun dari banyak pembeli yang peka terhadap harga, ketika ada sejumlah cara untuk mencapai diferensiasi produk, ketika para pembeli tidak terlalu memusingkan perbedaan dari merek yang satu ke merek yang lain, atau ketika terdapat sejumlah besar pembeli dengan daya tawar yang signifikan.

(34)

14

keunggulan.bersaing. Hal itu sangat dipengaruhi oleh sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Beberapa strategi yang dapat menujang keunggulan perusahaan dalam persaingan :

a. Kinerja Optimum

Agar perusahaan memiliki keunggulan dari para pesaingnya, maka perusahaan harus mampu memproduksi barang atau jasa yang sejenis dengan barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan pesaing dengan harga yang lebih rendah.

b. Adaptif

Agar perusahaan tetap mampu survive dizaman yang selalu mengalami perubahan, maka hal yang harus diperhatikan adalah adaptif. Perubahan menuntut perusahaan untuk menyesuaikan diri agar keberadaannya tetap diakui oleh masyarakat. Agar perusahaan selalu mampu malakukan adaptif terhadap perubahan, maka perusahaan memerlukan informasi yang lengkap mengenai yang ada disekitarnya.

c. Continuous Improvement

Merupakan suatu strategi untuk memperbaiki kualitas barang atau yang dihasilkan perusahaan secara terus menerus. Strategi ini merupakan salah satu faktor yang mendukung keunggulan dalam persaingan.

d. Sistem Informasi Akuntansi yang Efektif

(35)

15

informasi yang diperlukan untuk menjalankan perusahaannya. Hal ini juga mempengaruhi perilaku konsumen, dalam waktu yang relaif singkat konsumen dapat memperoleh informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan mengenai bagai mana harus mengalokasikan dananya.

Implementasi suatu system informasi yang efektif merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan keunggulan daya saing. Keunggulan bersaing dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang ditentukan oleh unsur tak terkendali seperti unsur sosial dan budaya (Purnama dan Setiawan, 2003):

3. Pengertian Diferensiasi

Diferensiasi adalah cara merancang perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaingnya (Kotler dan Susanto, 2001). Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat memelihara loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan strategi diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Aaker dalam Ferdinand (2003) menyatakan bahwa strategi diferensiasi yang sukses haruslah strategi yang mampu :

1. Menghasilkan nilai pelanggan

2. Memunculkan persepsi yang bernilai khas

(36)

16

Hal ini menyimpulkan bahwa kunci untuk strategi diferensiasi yang sukses terletak pada upaya mengembangkan “point of differentiation” terutama dari perspektif pandangan pelanggan daripada perspektif pandangan operasi bisnis. Perusahaan akan melakukan diferensiasi terhadap para pesaingnya apabila perusahaan tersebut telah berhasil menampilkan keunikan yang dinilai penting oleh pelanggan, selain dengan penawaran harga yang rendah dimana telah banyak dilakukan oleh perusahaan atau pesaing (Delmas, 2000). Padahal diferensiasi dapat dilakukan dengan penawaran harga tinggi, sehingga perusahaan yang melakukan diferensiasi harus merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran yang diberikan perusahaan dengan tawaran pesaing.

Diferensiasi tidak dapat dipahami hanya dengan memandang perusahaan secara keseluruhan, melainkan melalui sejumlah kegiatan spesifik yang dilakukan perusahaan dan pengaruh kegiatan terhadap pelanggan. Potensi “kelincahan

(37)

17

4. Diferensiasi Produk

Kotler (2002:2) secara garis besar menyatakan diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dibandingkan produk pesaing. Pemilihan produk di antara banyaknya tawaran yang ada di pasar selalu didasarkan pada adanya perbedaan, baik secara implicit maupun eksplisit. Literatur Psikologi merujuk kepada fakta bahwa perbedaan mencolok yang terkait dengan suatu produk akan merangsang daya ingat karena perbedaan tersebut akan diapresiasikan secara intelektual (Trout, J, 1999 : 14). Perusahaan jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-emptive dalam jangka panjang. Prepre-emptive di sini maksudnya adalah implementasi suatu strategi yang baru bagi suatu bisnis tertentu. Karena merupakan yang pertama, maka dapat menghasilkan keterampilan atau aset yang dapat merintangi, mencegah, atau menghalangi para pesaing untuk melakukan duplikasi atau membuat tandingannya.

Perusahaan jasa dapat mendeferensiasikan dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui symbol-simbol dan merek yang digunakan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui tiga aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam

pemasaran jasa, yaitu: 1. orang (people)

(38)

18

Keunggulan bersaing yang berkesinambungan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk enciptakan suatu produk yang pada saat pesaing berusaha untuk menirunya akan selalu mengalami kegagalan secara signifikan. Pada saat perusahaan menerapkan strategi tersebut dan perusahaan pesaing tidak secara berkesinambungan menerapkannya serta perusahaan lain tidak mampu meniru keunggulan strategi tersebut maka perusahaan tersebut dikatakan memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Di samping faktor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang meliputi harga yang mampu bersaing, tempat atau lokasi strategis, dan promosi yang memadai. Simpulan yang dapat ditarik dari konsep keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan di atas rata-rata yang mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan proses. Adapun manfaat dari diferensiasi produk yaitu :

a. Untuk melakukan modifikasi yang substansi terhadap produk yang dihasilkan selama ini

b. menciptakan produk baru untuk memberikan manfaat tanpa mengubah saluran distribusi pemasaran

c. Memperpanjang daya guna produk yang dihasilkan sekarang

(39)

19

5. Diferensiasi Kualitas Pelayanan

Pendekatan Diferensiasi Kualitas Pelayanan terhadap Keunggulan Bersaing Menurut Tjiptono (2001), cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expexted service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para

pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived >expexted), maka ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

(40)

20

mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:

a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan. b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

6. Diferensiasi Citra

(41)

21

keunggulan bersaing di pasar. Begitu perusahaan telah secara jelas mendefinisikan citranya kepada pelanggan, maka langkah berikutnya adalah mengkomunikasikan citra tersebut agar elemen ini menjadi sumber keunggulan bersaing yang Anda miliki dalam jangka panjang (Robert Grede, 2002 : 81). Melalui investasi pada proses pencitraan yang dilakukan secara terus-menerus, perusahaan akan menikmati tingkat pengembalian pasar dalam konsep pemasaran, yang lebih tinggi daripada yang dapat diraih oleh pesaing dalam industri yang sama.

7. Strategi Focus

Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya terutama pada perusahaan skala menengah dan besar, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya yaitu strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu

(42)

22

perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk barang atau jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, pada Strategi ini perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani sebagian kecil segmen pasar dan tidak melayani pasar secara luas. Usaha ini dilakukan dengan mengenali secara detail pasar yang dituju dan menerapkan keunggulan biaya menyeluruh atau diferensiasi pada segmen kecil tersebut.

B. Model Kekuatan yang Mendorong Persaingan

Ancaman Pendatang Baru

Kekuatan Tawar Pemasok

Kekuatan Penawaran pembeli

Gambar 1. Model Kekuatan yang Mendorong Persaingan Pendatang

Baru

Pemasok

Pesaing Industri

Persaingan yang Ada

Pembeli

(43)

23

Untuk mengidentifikasi sebuah sistem informasi dapat meningkatkan keunggulan daya saing perusahaan, maka perlu diteliti hubungan perusahaan dengan lingkungan perusahaan perusahaan menghadapi kesempatan dan ancaman eksternal, yaitu: Ancaman adanya pesaing baru yang masuk dipasar, Tekanan dari produk pengganti (produk substitusi), Daya tawar dari pelanggan, Daya tawar dari pemasok, Posisi dari pesaing-pesaing tradisional. Model kekuatan yang dikembangkan Michael porter Michael Porter, seorang Profesor manajemen strategik dari Harvard University menyatakan, terdapat lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam industri, yaitu :

a. Ancaman dari pendatang baru ( threat of new entrants ). Pendatang baru dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada, karena menghasilkan kapasitas produksi tambahan, dimana kapasitas tambahan ini akan menekan agar biaya bagi pembeli rendah, yang mengakibatkan turunnya penjualan dan laba bagi perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Seringkali pendatang baru memiliki sumber daya dalam jumlah besar dan memiliki kemauan yang kuat untuk memperoleh pangsa pasar.

b. Ancaman dari produk pengganti ( threat of substitute products ). Apabila harga yang ditawarkan produk pengganti tersebut akan lebih murah/rendah dan mutu serta kemampuan kinerja produk pengganti tersebut sama atau melebihi dari produk sebelumnya.

c. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok ( bargaining power of suppliers ).

(44)

24

menjadi ancaman bagi toko pakaian yang lain, terutama bagi toko yang dulu membeli pakaian dari produsen tersebut.

d. Kekuatan tawar-menawar dari pembeli ( bargaining power of buyers ), dimana pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin. Hal ini mengakibatkan industri dapat memperoleh pengembalian ( laba ) serendah mungkin. Pembeli akan menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik serta harga yang murah, dimana hal ini mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu industri.

e. Persaingan kompetitif di antara anggota industri ( rivalry among competitive firms ), dimana perusahaan bersaing secara aktif satu dengan lainnya untuk mencapai daya saing strategis dan laba yang tinggi. Pencapaian hal-hal tersebut, menuntut keberhasilan yang relatif terhadap para pesaing, dengan demikian persaingan yang terjadi antara perusahaan-perusahaan tersebut distimulasi pada saat satu atau lebih perusahaan-perusahaan merasakan tekanan persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Karena perusahaan-perusahaan dalam industri bergantung satu sama lain, tindakan satu perusahaan seringkali mengundang reaksi dari pesaingnya.

C. Kerangka Pemikiran

(45)

25

terhadap strategi Diferensiasi Produk, Diferensiasi Kualitas Pelayanan, dan Diferensiasi Citra. Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan strategi diferensiasi yang lebih menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.

Berdasarkan paparan di atas maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Diferensiasi

Produk

Diferensiasi Kualitas Pelayanan

Keunggulan Bersaing

(46)

26

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

H 1 : Diduga terdapat pengaruh positif diferensiasi produk terhadap keunggulan bersaing

H 2 : Diduga terdapat pengaruh positif Diferensiasi kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana pencarian faktanya dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan serta proses-proses yang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. serta dapat juga menjadi sebuah studi korelasional satu unsur bersama unsur lainnya. Biasanya kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.

(48)

28

2. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah pemaknaan dari konsep yang digunakan sehingga memudahkan peneliti untuk mengoprasikan konsep tersebut di lapangan (Singarimbun dan Effendi, 1997; 21). Berikut merupakan definisi konseptual dari penelitian ini :

a. Keunggulan bersaing adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. (Porter dalam Purnama dan Setiawan,. 2003).

b. Diferensiasi produk menurut Kotler (2002:2) secara garis besar menyatakan diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dibandingkan produk pesaing.

c. Diferensiasi Kualitas Pelayanan adalah perilaku berbeda dari perusahaan lain penjual kepada pembeli dengan memberikan kepuasan kepada konsumen, agar konsumen merasa dihargai dan mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan keinginannya. (Porter dalam Purnama dan Setiawan,. 2003).

(49)

29

mengkomunikasikan citra tersebut agar elemen ini menjadi sumber keunggulan bersaing.

3. Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti kerena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Populasi adalah sebuah kumpulan dari sebuah kemungkinan orang - orang, benda - benda, dan ukuran - ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto S.K, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah menggunakan jasa travel RAMA Trans yang ada di Lampung.

4. Sampel Penelitian

Ferdinand (2006) mengatakan sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Menurut Purba (1996), jumlah sampel minimal ditentukan dengan rumus:

n = Z ………. (1)

(50)

30

Dimana :

n = Jumlah Sampel

Z = Tingkat Distribusi normal pada taraf signifikan 5%=1,96

Moe = Margin of Error Max, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan. Dengan menggunakan margin of error max sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil sebesar:

n = 1,962 4 0,(10)2

n = 96,04 atau 97; dan dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel minimal yang harus dipenuhi sebanyak 96,04 responden. Sedangkan dalam penelitian ini digunakan sebanyak 100 responden. Namun untuk menghindari margin of error maka penulis menambahkan sebanyak tiga responden, menjadi total 103 responden. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah menggunakan metode non probability sampling, yaitu pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

(51)

31

tiap-tiap kategori. Kemudian target sampel yang di ambil adalah yang sudah pernah menggunakan jasa travel RAMA Trans minimal 1 kali dan berusia minimal 17 tahun.

5. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang bersumber dari penyebaran kuisioner terhadap konsumen yang memilih RAMA Trans untuk mengetahui penilaian keunggulan bersaing RAMA Trans. Data primer yang dikumpulkan meliputi tanggapan konsumen tentang diferensiasi produk, diferensiasi kualitas pelayanan, dan diferensiasi citra pada perusahaan travel RAMA Trans.

b. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari perusahaan, bahan- bahan dokumentasi serta artikel-artikel yang dibuat oleh pihak ketiga dan mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dan jurnal-jurnal tentang diferensiasi produk, diferensiasi kualitas pelayanan, diferensiasi citra dan keunggulan bersaing.

6. Definisi Operasional

(52)

32

variabel tersebut (Nazir, 2005: 126). Berdasarkan pokok masalah dan hipotesis, maka variabel yang akan diteliti dan dianalis dalam penelitian ini menjadi dua macam yaitu variabel tergantung yang diberi simbol "Y" dan variabel bebas yang diberi simbol "X". Variabel tergantung adalah keunggulan bersaing. Sedangkan veriabel bebasnya yaitu diferensiasi produk, diferensiasi kualitas pelayanan dan diferensiasi citra.

Untuk menyatukan persepsi tentang pengertian variabel-variabel yang diteliti dan dianalis dalam penelitian ini, maka dikemukakan batasan-batasan definisi operasional pada setiap variabel tersebut. Berikut adalah tabel definisi operasional dalam penelitian ini:

Tabel 4

Definisi Operasional

Variabel Konsep Variabel Indikator

Keunggulan

Bersaing (Y)

Diferensiasi

Produk (X1)

Merupakan atribut produk usaha travel RAMA

Trans yang dijadikan strategi perusahaan

dibandingkan dengan produk pesaing sehingga

produk akan lebih unggul

Merupakan komponen perusahaan travel RAMA

Trans yang dianggap berbeda dengan pesaing

(53)

33

Bentuk pembedaan kualitas pelayanan pada

RAMA Trans dibanding pesaing

Sarana yang dipakai oleh perusahaan untuk

mendapatkan citra yang baik disbanding pesaing

b. Keistimewaan trayek

dengan harga terjangkau

c. Ijin trayek perusahaan

sampai ke pelosok

a. Atribut, yaitu ciri-ciri

atau berbagai aspek dari

Metode pengumpulan data disesuaikan dengan keadaan dan kondisi objek yang diteliti, kemampuan menggunakan waktu dan tenaga. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Kuesioner

(54)

34

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004). Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden, dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan. Dalam penelitian ini, jawaban yang diberikan oleh konsumen kemudian diberi skor dengan mengacu pada pengukuran skala interval (interval scale), yaitu dengan teknik agree- disagree scale dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban sangat setuju, setuju,

b. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan mengambil data dari literatur terkait dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai penelitian ini.

8. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif

(55)

35

b. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk, diferensiasi kualitas pelayanan, dan diferensiasi citra terhadap keunggulan bersaing. Selain itu juga analisis regresi digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yang modelnya sebagai berikut :

Y = a + 1 x 1 + 2 x 2 + 3 x3 Dimana :

Y = Keunggulan Bersaing X1 = Diferensiasi Produk

X2 = Diferensiasi Kualitas Pelayanan X3 = Diferensiasi Citra

 ,1 2, 3 = Koefisien Regresi

Untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F dan nilai koefisien diterminasi.

c. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2001). Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (nilai Corrected item-Total Correlation pada output Cronbach alpha) dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) =

(56)

36

tingkat signifikasi jumlah sampel). Dengan jumlah sampel (n) adalah 100 dan tingkat signifikasi 0,05. Maka r tabel pada penelitian ini adalah: r (0,05; 100-2= 98) = 0,1966. Jika r hitung lebih besar daripada r tabel dan berkorelasi positif maka butir atau pertanyaan tersebut valid. Atau dengan kata lain item pertanyaan dikatakan valid apabila skor item pertanyaan memiliki korelasi yang positif dan signifikan dengan skor total variabel.

d. Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2001). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2001).

e. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

(57)

37

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas.

3) Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain. Heteroskesdastisitas dapat diukur dengan Rank Spearman dimana koefisien regresi berganda dari nilai t-tolerance > 5 sehingga tidak terjadi heteroskesdastisitas. Selain itu dapat juga dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik (dapat dilihat dari hasil analisis), dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dari hasil analisis), dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi telah di-studentized. Dasar pengambilan keputusan:

(58)

38

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heterokesdatisitas.

f. Uji t

Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (Xi) secara individual mempengaruhi variabel dependen (Y).

Langkah-langkah pengujiannya :

1. Menentukan formulasi Ho dan Ha Hipotesis 1

Ho :  = 0 : tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara diferensiasi produk terhadap keunggulan bersaing.

Ha :  0 : ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara diferensiasi produk terhadap keunggulan bersaing.

Hipotesis 2

Ho :  = 0 : tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara diferensiasi pelayanan terhadap keunggulan bersaing. Ha :  0 : ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara

diferensiasi pelayanan terhadap keunggulan bersaing. Hipotesis 3

Ho :  = 0 : tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara diferensiasi citra merek terhadap keunggulan bersaing. Ha:   0 : ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara

(59)

39

Apabila t hitung < t tabel, maka Ho gagal di tolak, dan Ha di tolak, yang berarti tidak ada pengaruh antara antara masing-masing variabel X terhadap variabel Y. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsial ada pengaruh antara masing-masing variabel X dengan variabel Y.

g. Uji F

Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) secara bersama-sama terhadap variabel tergantung (Y) yaitu keunggulan bersaing. Pengujuian terhadap hipotesis yaitu dengan menggunakan uji F pada tingkat kepercayaan 95 % (5%), dengan derajat kebebasan df (k-1) (n-k).

Berikut adalah langkah-langkah pengujiannya : 1. Menentukan formulasi Ho dan Ha

Hipotesis 1

Ho :  = 0: tidak ada pengaruh yang signifikan antara diferensiasi produk terhadap keunggulan bersaing.

Ha :  0: ada pengaruh yang signifikan antara diferensiasi produk terhadap keunggulan bersaing.

Hipotesis 2

Ho:  = 0 : tidak ada pengaruh yang signifikan antara diferensiasi kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing.

(60)

40

Hipotesis 3

Ho:  = 0 : tidak ada pengaruh yang signifikan antara diferensiasi citra terhadap keunggulan bersaing.

Ha :   0: ada pengaruh yang signifikan antara diferensiasi citra terhadap keunggulan bersaing.

(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dan sudah dilakukan pengujian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing pada usaha travel RAMA Trans yang ada di Lampung, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil hipotesis ini telah diterima dan berpengaruh signifikan. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Strategi diferensiasi produk mempunyai pengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada usaha travel RAMA Trans di Lampung.

2. Strategi diferensiasi kualitas pelayanan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada usaha travel RAMA Trans di Lampung.

3. Strategi diferensiasi citra mempunyai pengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada usaha travel RAMA Trans di Lampung.

(62)

81

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa RAMA Trans lebih unggul dibanding yang lain karena telah terjadi strategi diferensiasi produk, diferensiasi kualitas pelayanan, dan diferensiasi citra pada perusahaan. Untuk itu CV. Rasya Mandiri (RAMA Trans) harus mempertahankan strategi Diferensiasi Produk, Diferensiasi Kualitas Pelayanan, dan Diferensiasi Citra karena dengan begitu diharapkan mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan, sehingga masyarakat lebih mengenal travel tersebut, dan secara tak langsung masyarakat akan selalu menjadikan Travel RAMA Trans sebagai solusi perjalanan antar kota antar provinsi.

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian : PT Rineka Cipta, Jakarta. Christianta,, 1988 Corporate Strategy, United States.

David, Fred. R. 2004. Strategic Management. Sixth Edition. New Jersey. Practice Hall.

Day, George S. 1998. Strategic Marketing Planning: The Persuit of Competitive Advantages : St. Paul. M.N, West Publishing Company.

Delmas, 2000. Nilai-nilai Diferensiasi pada perusahaan kecil dan menengah. Jakarta

Del Valle, Ignacio Danvilla dan Miguell Angel Sastre Castillo. 2008. Human Capital and Sustainable Competitive Advantages: Analysis of the Relationship Between Training and Performances. Springer Science + Business Media. Spain.

Engel et.al, 1993 Consumer Behaviour, Newyork.

Firmansyah, ,2008 Segmentasi dan potitioning; Perspektif Persaingan Bisnis, Manajemen Usahawan Indonesia; No. 05/th.XXXVII-Jakarta.

Henry Assael, 1992 Development to Marketing Strategis, Newyork.

Jogiyanto dan Abdillah. 2009. Konsep dan Aplikasi SPSS.: PT Rineka Cipta Jakarta.

(64)

Kotler-Keller, 2009. Competitive Advantage : Corporate Advantage hal.138-139. Newyork.

Mattews, Judy. ,2005. Competitive Advantages in Public Sector organizations, Journal of Business Research Vol. 58, 2005, London.

Porter Michael E. 1998. Competitive Advantage; Creating and sustaining superior performance. Newyork.

Porter Michael E. 1993. Keunggulan Bersaing: Alih Bahasa Agus Dharma, Agus Maulana: PT Gelora Laksana, Jakarta.

Priyatno, 2013. Metode Penelitian Sosial: Teknik Menyusun Laporan Penelitian. Jakarta

Purnama dan Setiawan, 2003, Keunggulan Perusahaan dalam Persaingan Bisnis, Jakarta,.

Reksohadiprodjo, Sukanto dan Handoko. T.Hani. 2000. Organisasi Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Robert Grede, Sergio Zyman, 2000, Product Differentiation. Alih Bahasa, Bambang Lukmansyah : PT. AKP Group, Jakarta

Simamora, Bilson . 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Tama, Jakarta.

Sitepu, Masliana Bangun, 2005. Mengatasi Berbagai Tantangan di Era Globalisasi melalui Peningkatan Perilaku Kewiraswastaan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Bisnis dan Birokrasi, Vol 13 No 1. Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, 1995. Pengantar Metodologi Survey. Jakarta: LP3ES.

(65)

Sukandarrumidi, Markum, 2000. Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Suyono, 1985:307, Metode Penelitian Sederhana. Bandung.

Swatha dan Irwan, 2000, Konsep Pemasaran Sebagai Falsafah Bisnis, Jakarta. Trout J, 1999. Strategy of competitive advantages for product differentiation,

Eng : 14.

Tjiptono, 2001, Strategi Diferensiasi : Diferensiasi Layanan Pada Perusahaan, Jakarta

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3 Tarif dari RAMA Trans
Gambar 1. Model Kekuatan yang Mendorong Persaingan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat dari hasil ujicoba telah menunjukkan peningkatan rata-rata, apalagi jika modul tersebut digunakan dalam rentang waktu yang lebih lama, mahasiswa

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu kegiatan Praktek melakukan kerja yang dilaksanakan dan wajib diikuti oleh penulis pada dunia kerja terkait dan untuk menyelesaikan

This paper has presented a profit maximizing imperfect-quality inventory model for deteriorating items when supplier offers a certain fixed credit period that determines the

ekstrak etanol umbi Hati Tanah pada konsentrasi ekstrak terendah yaitu 1%, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pengujian konsentrasi yang lebih

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode TAI dengan media komik lebih efektif daripada metode konvensional terhadap prestasi belajar kognitif

Gejala pertama penyakit wasir atau ambeien ini ialah muncul benjolan kecil disekitar anus yang bila tidak diobati dengan segera akan bertambah besar dan sering mengalami

Tindakan kuratif yang dilakukan oleh pemerintah Kelurahan Belawa bekerjasama dengan Kapolsek Kecamatan Belawa, tokoh agama serta masyarakat yakni dengan strategi perhatian

Dalam bahasa Sunda dapat membedakan kata-kata berikut; kata kerja, kata benda, kata bilangan, kata ganti, kata bilangan, kata ganti, kata tambahan, kata depan, kata sambung,