• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP kelas VII smt I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP kelas VII smt I"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS VIII SMP

SENI RUPA

KD 3.2 DAN KD 4.2

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Seni Rupa

Dosen pengampu: Sri ISwidayati

Oleh :

Nama : Sarah Sabrina Mukaddam

NIM : 2401412015

Prodi : Pendidikan Seni Rupa

Rombel : 05

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Seni Rupa

Kelas/Semester : VII/1

Materi pokok : Menggambar Ragam Hias

A. Kompetensi inti

1. Menerima, menanggapi dan menghargai pelajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya diri, dan motifasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual,dan prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kebangsaan,kenegaraan,dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam anah konkret (menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama daalam sudut pandang / teori.

2 Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Memahami konsep dan prosedur menggambar gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi ragam hias geometrik menjadi ragam hias

4.2 Menggambar gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi ragam hias

Mengeksplorasi ragam hias flora, fauna dan geomtris dalam bentuk gambar

(3)

1. Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik mampu menjelaskan konsep dan hakikat tentang menggambar gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi ragam hias

2. Peserta didik mampu menjelaskan keragaman pada ragam hias yang ada di Indonesia 3. Mengidentifikasi keunikan gubahan ragam hias Indonesia

4. Mengeksplorasi ragam hias flora dan fauna serta geometrik dalam bentuk gambar gubahan, dan

5. Mengkomunikasikan hasil karya ragam hias baik secara lisan maupun tulisan.

4 Materi Pembelajaran

1. Konsep menggambar gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi ragam hias 2. Jenis-jenis gubahan ragam hias Indonesia

3. Prosedur menggambar gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi ragam hias

5 Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific

Metode : Quantum learning

Teknik : Diskusi, tanya jawab, eksplorasi, praktek, penugasan

6 Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media : Power point, alat peraga

2. Alat dan bahan : Papan tulis, spidol, pensil, pensil warna, penggaris, jangka, cat, kertas gambar

3. Sumber belajar : Internet, Buku siswa dan buku guru untuk SMP kelas VII

7 Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1

Bagian Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam dari pendidik,

berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar.

2. Peserta didik menerima informasi kompetensi yang harus dicapai, tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menyimak pokok-pokok materi pembelajaran.

4. Peserta didik mengidentifikasi contoh-contoh yang diberikan serta mengapresiasinya.

5. Diskusi tentang konsep dan pokok-pokok materi pembelajaran

(4)

Inti 1. Peserta didik membentuk kelompok kecil dengan anggota 5-6 orang

2. Penugasan kepada masing-masing kelompok untuk melakukan diskusi dan apresiasi

3. Berdasarkan kelompok yang sudah dibagi rata tugasnya, peserta didik mengidentifikasi dan mengapresiasi berbagai bentuk gubahan ragam hias flora dan fauna serta geometrik yang ada di Indonesia dengan berbagai sumber yang ada.

4. Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi bersama kelompoknya di depan kelompok lain

5. Sesi tanya jawab

50 menit

Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang gubahan ragam jenis flora dan fauna serta geometrik yang ada di Indonesia

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.

dan mengkondisikan diri siap belajar.

2. Peserta didik menerima informasi kompetensi yang harus dicapai, tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menyimak pokok-pokok materi pembelajaran.

4. Guru menjelaskan prosedur menggambar gubahan flora

(5)

dan fauna serta geometrik menjadi ragam hiasdengan bantuan media dan alat peraga.

Inti 1. Peserta didik membentuk kelompok kecil dengan anggota 5-6 orang

2. Penugasan kepada masing-masing kelompok untuk melakukan apresiasi

3. Berdasarkan kelompok yang sudah dibagi rata tugasnya, peserta didik mengidentifikasi dan mengapresiasi berbagai bentuk gubahan ragam hias flora dan fauna serta geometrik yang ada di Indonesia dengan berbagai sumber yang ada.

4.Bersama kelompoknya peserta didik ditugaskan untuk mengeksplorasi salah satu bentuk ragam hias ke dalam bentuk gambar.

5.Peserta didik mengkomunikasikan hasil karyanya 6. Memamerkan karya

50 menit

Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

A. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Pengamatan sikap dan tertulis

(6)

-No

BT= Belum Tampak (skor 1) MT= Mulai Tampak (skor 2) MB= Mulai berkembang (skor 3) MK= Mulai Konsisten (skor 4

Rubrik Penilaian Sikap

Rubrik Skor

Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh

dalam melakukan kegiatan 1

Menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan tetapi masih sedikit belum ajeg/konsisten 2 Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten 3 Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten 4

2. Lembar Kerja Siswa

Berikut ini terdapat beberapa subpertanyaan mengenai materi yang akan dibuat sebagai tes dan tugas dalam LKS.

1. Menguraikan dan deskripsikan apa yang disebut dengan mengguba.

2. Menjelaskan fungsi dan tujuan dibuatnya motif-motif seperti motif fauna, flora dan motif geometris sejak masa prasejarah hingga saat ini.

3. Menyebutkan dan jelaskan macam-macam pola motif geometris beserta contohnya.

4. Menjelaskan dan deskripsikan media dan teknik membuat gubahan flora menjadi motif hias.

5. Menjelaskan perlambangan motif hias unggas.

DI dalam LKS memuat Tes yang meliputi : 1. Pilihan Ganda

2. Soal Uraian 3. Praktik

(7)

3. Tek Praktik

Kompetensi dasar : menggambar ragam hias

No Aspek yang dinilai maksSkor Penilaian Nilai

1 2 3 4 5

Penguasaan alat dan

media 30

Komposisi gambar ragam

hias 40

Pewarnaan 20

Kerapian 10

Keterangan:

1. Sangat Kurang

2. Kurang Rumus : Skor Perolehan x100 % 3. Cukup Skor maksimal

4. Baik

(8)

LAMPIRAN

MATERI PEMBELAJARAN

Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang berbudaya dan memiliki berbagai ragam kesenian yang bernilai tinggi.sejak zaman nenek moyang hingga sekarang, budaya bangsa Indonesia tetap dikagumi oleh bangsa-bangsa lain berkat kejayaan seni khususnya pada seni rupanya. Mengenai kaitan tentang ragam hias yang ada di Nusantara, kita diharapkan memiliki pemahaman tentang keunikan karya seni rupa hias, yaitu mengenai gagasan (ide), teknik, alat dan bahan yang digunakan dalam menciptakannya.

Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia sangat kaya dan beragam. Setiap daerah memiliki kekayaan tersebut dan menjadi ciri atau simbol suatu daerah. Kekayaan flora dan fauna kemudian oleh masyarakat diabadikan dalam betuk-bentuk ragam hias. Ragam hias ini banyak dijumpai pada bangunan atau arsitektur rumah-rumah adat daerah sebagai simbol yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Ragam hias flora dan fauna menggunakan bahan dan teknik yang berbeda. Ada ragam hias yang dibuat di atas kayu, kain, kulit serta tembaga.

A. Pengertian Menggambar

Gambar merupakan bahasa universal dan telah berkembang sebelum ditemukannya tulisan. Sejak zaman primitif manusia telah mengenal gambar sebagai bahasa rupa. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan gambar mengalami pergesaran fungsi dan makna.

(9)

Menggamabar dapat juga diartikan sebagai bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan imajinasi media dua dan tiga dimensi dengan memperhatikan proporsi, komposisi, keseimbangan, dan gelap terang.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar antara lain:

a. Proporsi, yaitu menggambar objek agar sesuai dengan bentuk/ukuran objek asli.

b. Komposisi, penematan objek secara benarsehingga membentuk satu kesatuan gambar yang harmonis. Benda yang lebih besar tidak boleh menutupi benda yang lebih kecil.

c. Gelap Terang, untuk menunjukkan benda yang memiliki kedalaman atau bentuk 3 dimensi.

B. Pengertian Gubahan

Menggubah adalah upaya merubah bentuk detail suatu objek, atau bisa desebut juga menstilisasi suatu objek menjadi motif yang bernilai hias. Gubahan ini biasa digunakan sebagai ragam hias atau dekorasi yag biasa diterapkan pada bahan-bahan tekstil, kayu dan peralatan-peralatan keras, seprti besi, perunggu, emas, dan lain-lain.

C. Pengertian Ragam Hias

Ragam hias atau ornamen merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora, fauna serta budaya masing-masing daerah. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Selain itu, pembuatan ragam hias juga didasarkan atas kebutuhan masyarakat yang bersifat praktis maupun yang terkait dengan kepercayaan atau agama. Terdapat ragam hias yang meiliki makna simbolis karena mengdung nilai-nilai budaya yang terdapat di masyarakat pendukungnya.

1. Ragam Hias Flora

(10)

Pada abad ke 16 Islam datang ke wilayah Sumatera dan Aceh, serta berkembang ke daerah pesisir utara jawa. Saat itu lewat perniagaan Islam di Nusantara ornamen unsur tumbuh-tumbauhan semakin diperkaya dan berkembang pesat.

Motif hias flora diterapkan secara luas sebagai ornamen yang dipahatkan pada batu untuk hiasan candi, pada benda-benda produk mulai yang terbuat dari tanah liat atau keramik, kain bersulam, bordir, tenun dan batik, bejana samapi benda-benda berukir kayu.

Adapun di bawah ini terdapat beragam motif hias flora, diantaranya: a. Motif Hias Bunga

Bunga sering dijadikan motif hias, seperti bunga teratai yang memiliki peran penting bagi orang yang menganut kepercayaan Hindu karena melambangkan kemurnian dan kesucian (Herayati dalam Sunaryo, 1999/2000). Menurut kepercayaan Buddha, teratai juga merupakan simbol kemurnian karena muncul tidaktercela meskipun muncul dari dalam lumpur. Selain bunga teratai motif hias bunga juga ada pula dari bunga mawar, truntum, cempaka, sekar kenanga, sekar jeruk, sekar randu, dan lain-lain.

b. Motif Hias Patra, Lung dan Sulur

Patra artinya daun. Berbentuk stilisasi sehelai daun yang diulang-ulang tersusun berderet. Motif patra tidak memulu bergambar daun tapi juga kadang disertai bunga.

c. Motif hias pohon hayat

Motof hias pohon hayat bisa dijumpai di dinding-dinding candi Borobudur yang sangat dekoratif dan menjadi backgroud sosok-sosok tokoh yang digambarkan. Seperti pohon tebu, pisang, palem atau kelapa, pohon buah-buahan, dan terdapat pula pohon bodi dan pohon kahyangan, disebut juga pohon kalpataru.

2. Ragam Hias Fauna

Motif hias binatang dari yang hidup di air, binatang darat,binatang yang terbang atau bersayap, bahkan sampai binatang-binatang imajinatif seprti burung garuda dan naga banyak terdapat di kebudayaan masing-masing daerah. Motif hias binatang ini banyak dipakai sebagai hiasan untuk benda-benda peralatan seprti bejana, kayu, bahan tekstil seperti batik dan tenun serta sulaman.

Motif hias berbagai jenisburung, kupu-kupu, kijang, gajah, macan, ikan, kepiting, udang, naga hingga gambar binatang yang sulit diidentifikasi banyak digunakan pada batik, sesuai dengan ciri-ciri daerah setempat.

3. Ragam Hias Geometris

(11)

prasejarah yang berasal dari suku Dongson.motif hias geometris sangat menonjol pada ornamen ukir suku Toraja di Sulawesi Selatan dan seni ukir suku Asmat di Papua.

Terdapat beberapa jenis atau pola motif hias geometris, antara lain: a. Meander

Motif meander pada umumnya merupakan hiasan pinggir yang bentuk dasarnya berupa garis berliku atau berkelak-kelok seperti sungai.

b. Pilin

Bentuk dasarnya adalah garis lengkung spiral atau lengkung kait seperti bentik ikal atau huruf ‘S’.

c. Lereng

Bentuk pola yang memiliki garis-garis miring yang sejajar. Contoh pada batik yaitu motif parang yang berbentuk lereng.

d. Banji

Motif ini memilki dasar garis tekuk yang bersilangan mirip bentuk baling-baling. e. Kawung

Motif kawung terdiri dari lingkaran yang saling berpotongan berjajar ke kiri atau ke kanan dan ke bawahatau ke atas.

f. Tumpal

Motif tumpal memiliki bentuk dasar bidang segitiga dan membentuk pola yang berderet, yang kerap kali digunakan sebagai ornamen tepi. Biasanya terdapat pada batik-batik pesisir.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ATAU ALAT PERAGA

A. Media Menggambar

(12)

komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Dalam media pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Guru harus dapat memperagakan secara baik isi dari materi yang disampaikan

2. Apabila objek tidak memiliki kemungkinan untuk digunakan di dalam kelas maka siswa dibimbing menuju lokasi sebenarnya obejek itu berada.

3. Model dan gambar dapat mempermudah guru untuk membatu membimbing siswa dalam berkreatvitas.

4. Apabila model dan gambar tidak tersedia maka kesempatan bagi guru untuk membuat sendiri media sederhana yang berkenaan dengan materi atau isi yang diajarkan.

5. Apabila media sederhanapun tidak cukup untuk mengembangkan materi, maka papan tulis dapat digunakan sebagai alat untuk mengilustrasikannya berupa gambar-gambar tanga yang dibuat guru.

Adapun dibawah ini merupakan beberapa media dalam mengembangakan materi ajar yang mencakup keberagaman motif hias di Indonesia, khususnya motif hias flora, fauna dan motif geomtris.

Media Visual

Media Visual merupakan media yang sangat mudah untuk digunakan karena dianggap menarik dan dapat mengarahkan perhatian siswa agar berkonsentrasi pada isi pembelajran. Media visual ini dapat menampilkan materi dan ilustrasi berupa rekaman gambar, foto, video dan film sehingga mampu menumbuhkan minat siswa untuk menyenangi materi. Dengan menggunakan LCD Proyektor dapat mengkondisikan siswa untuk tenang dan fokus sehingga pesan yang disampaikanpun dapat dengan mudah diterima dan dicerna.

Media visual dan alat peraga yang akan digunakan guru dalam mengembangkan materi ragam motif hias ini diantaranya menggunakan:

1. Buku atau Bahan Ajar

(13)

2. Gambar referensi

Gambar tersebut terkait contoh-contoh ragam motif hias di Indonesia, mulai dari yang berbentuk motif flora, fauna dan geomtris yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia.

Gambar referensi tersebut berupa gambar yang telah dibuat sebelumnya oleh guru atau gambar referensi dari internet yang diproyeksikan menggunakan LCD. Hal ini bertujuan mempermudah pemahaman dan pengetahuan siswa karena disediakan contoh-contoh dan ilustrasi gambar terkait dengan materi keberagaman motif hias di Indonesia.

3. Power Point

(14)

4. Film/Video

Berupa video ilustrasi tata cara serta teknik menggambar motif hias flora, fauna dan geometris yang juga akan dipraktekkan oleh siswa. Video akan lebih mempermudah pemahaman siswa khususnya terkait dengan praktik karena isinya yang lebih nyata dan melingkupi seluruh step.

5. Papan Tulis

Merupakan media visual paling sederhana dan guru dapat membuat ilustrasi secara langsung kepada siswa melalui pola-pola gambar yang dibentuk sendiri.

(15)

PRAKTIK DALAM PEMBELAJARAN

Sebelum melakukan aktivitas praktik menggambar gubahan motif hias, guru perlu menyiapkan beberapa hal seperti alat dan bahan yang akan digunakan serta teknik yang perlu dipahami oleh siswa.

Alat dan Bahan

(16)

1. Kertas gambar

Kertas sketsa atau kertas gambar ukuran A4 berwarna putih.

2. Pensil 2B

3. Penggaris, sebagai alat bantu untuk menggambar pola objek yang memerlukan tingkat akurasi tinggi.

4. Jangka, untuk membentuk pola lingkaran.

5. Alat mewarnai.

Untuk mewarnai gambar, peserta didik ditugaskan untuk membawa alat mewarnai sesuai dengan minat misalnya pensil warna, crayon/pastel, cat air, dan sebagainya.

B. Teknik Menggambar Ragam Hias

Bentuk gambar ragam hias dapat berupa perulangan maupun sulur-suluran. Pada saat menggambar ragam hias ada beberapa aturan yang harus diperhatikan, sebagai berikut.

1. Perhatikan dan tentukanlah pola bentuk apa yang akan digambar.

2. Persiapkanlah alat dan media gambar.

3. Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat menggunakan alat-alat yang dibutuhkan.

4. Membuat bentuk yang sama,dapat pula menjiplak dai referensi gambar.

5. Mewarnai gambar.

C. Prosedur Praktik

Setelah guru usai menjelaskan materi dan ilustrasi awal serta guru dan siswa sudah bersama-sama mengapresiasi berbagai ragam hias yang ada dinusantara, maka dalam pertemuan kedua akan dilakukan beberapa langkah pembelajaran, diantaranya:

1. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang.

2. Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok secara merata. Tugas yang diberikan yaitu:

(17)

Kelompok 3 : Menggambar bentuk geomtris ke dalam bentuk motif hias.

Gambar ragam hias yang dibuat merupakan ragam hias yang terdapat dibeberapa daerah di Nusantara. Siswa dapat menyatukan macam-macam ragam hias nusantara berdasarkan kreativitasnya masing-masing.

3. Masing-masing individu menggambar sesuai dengan tugas yang diberikan pada setiap kelompok.

4. Tiap-tiap kelompok maju ke depan dan mengkomunikasikan hasil karyanya, dan memberi ulasan secra singkat tentang ragam hias yang dibuatnya.

5. Memajang karya.

1. Membuat gubahan flora menjadi Ragam Hias

Flora/tumbuhan memiliki beberapa bagian yang tidak terpisahkan. Pada bunga memiliki akar batang, tangkai, daun, dan bunga. Pada pohon juga memiliki akar, batang, tangkai, daun, bunga dan juga buah. Bagian-bagian tersebut digambar secara utuh dan digambar dengan menggunakan bentuk-bentuk geometris dan sketsa agar lebih mudah.

Artinya menggambar flora yang awalnya sangat detail kemudian dirubah dalam arti dikurangi atau ditambahi bentuk-bentuk detailnya tanpa menghilangkan makna objek tersebut. Dalam hal ini objek yang akan digubah adalah bunga. Bunga tersebut memiliki tangkai yang bentuknya tidak lurus, berduri dan memiliki serat. Dalam gubahannya, maka tangkai menjadi lebih sederhana tanpa ada duri atau serat yang terlihat. Daun yang memiliki struktur tulang daun maka dalam gubahannya struktur tulang itu dihilangkan namun tetap berbentuk daun. Dan pada bunga yang memiliki kelopak, putik, mahkota, dan benang sari digubah menjadi lebih sederhana dengan hanya menggambarkan mahkotanya saja.

(18)

Perhatikanlah langkah-langkah/ilustrasi membuat gubahan daun ini menjadi suatu motif hias!

1. Buatlah sketsa objek yang sederhana di atas kertas!

2. Tambahkan pola objek misalnya dengan membuat pola lipatan daun dan ulir!

3. Setelah membuat pola lipatan daun, tambahkan pula pola-pola lain untuk menghias bentuk objek.

Ulir

Trubusan

(19)

4. Sempurnakanlah bentuk objek!

5. Berilah warna pada objek yang sudah digambar.

6. Setelah membuat gubahan flora di atas, kemudian gubahan tersebut dibuat menjadi motif hias.

Keterangan:

*Ulir : Bentuk melingkar di ujung daun.

(20)

Fauna memiliki bentuk yang beragam dari yang sederhana hingga yang rumit dan membutuhkan tingkat kejelian yang tinggi. Namun dalam membuat gubahan ini, siswa tidak perlu menggambar secara detail bentuk tubuh binatang yang akan digambar. Cukup bagian-bagian tubuh yang penting dan menyimbolkan karakter jenis binatang tersebut.

Dalam praktik ini, objek sesungguhnya sudah harus disiapkan, baik dalam format gambar ataupun secara real.

1. Dengan mengamati objek nyata yang sudah ada, buatlah sketsa sederhana objek tersebut.

(21)

3. Mewarnai objek

Setelah menyempurnakan gubahan seperti yang ada pada ilustrasi di atas, kemudian dibuatlah motif hiasnya yang lebih variatif, lihatlah pola motif hias berikut.

(22)

3. Membuat Gubahan Objek Geometris Ragam Hias

Motif ini cukup sederhana karena merupakan pengembangan dan stilisasi dari bermacam-macam bentuk, seperti contohnya burung pipit dan tumbuhan sulur yang digubah menjadi sederhana ke dalam bentuk geometris.

Untuk mengetahui langkah-langkah membuat motif hias geometris, terlebih dahulu kita menggubah suatu objek. Perhatikanlah ilustrasi berikut ini.

Kita akan menggubah objek ini menjadi bentuk geometris.

1. Siapkanlah bahan dan alat berikut ini: a. Kertas gambar

b. Pensil c. Penggaris d. Jangka

e. Alat warna (boleh pensil warna, pastel, krayon, cat poster, cat air, dll)

(23)

2. Buatlah sketsa pola objek sesuai bidang yang sudah digambar.

3. Sempurnakanlah pola objek dengan mempertahankan bentuk-bentuk geometris yang cantik.

(24)

Setelah membuat gubahan bentuk, buatlah pola bidang beragam untuk membuat gubahan di atas menjadi motif hias.

Pola geometris tersebut disusun oleh garis-garis lurus sejajar dan bersilangan, serta lingkaran seperti saat membuat gubahan bunga di atas, namun berulang-ulang.

(25)

Setelah diberi warna, maka akan terlihat motif yang lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Indonesia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Seni Budaya untuk Kelas VII Semester 1/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.—Edisi Revisi.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.

Gambar

Gambar tersebut terkait contoh-contoh ragam motif hias di Indonesia, mulai dari
Gambar ragam hias yang dibuat merupakan ragam hias yang terdapat dibeberapa
gambar ataupun secara real.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk tingkat kemerataan pada hutan alam berada pada kondisi komunitas tertekan dengan nilai kemerataan 0,49, pada lokasi hutan sekunder dan agroforestry ilengi

Warna dapat dibagi menjadi 4 macam menurut teori dari Brewster 1831 (dalam Nugroho, 2008) yaitu warna primer, sekunder,.. Dari keempat warna tersebut warna yang pertama kali

TENTANG PENYELENGGARAAN MAKANAN TAMBAHAN DI POSYANDU MELATI KECAMATAN SUBANG KABUPATEN SUBANG” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin melalui e-Procurment pada LPSE Unhas alamat situs http://www.lpse.unhas.ac.id dengan ini Panitia Tender

[r]

Salah satu model yang pas dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi gerak lurus adalah model inkuiri terbimbing dimana model pembelajaran inkuiri terbimbing

Li (1999) investigates the effect of different covariates over the length of time in Chapter 11 for firms that had been in default from 1982 to 1991, using several

Hence, if the innovation size is high enough, the new entrant locates in region N and faces tough competition in order to signal its large innovation size.. Contrary to what occurs