• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Akurasi Algoritma Naïve Bayes Pada Klasifikasi Dokumen Berkategori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Akurasi Algoritma Naïve Bayes Pada Klasifikasi Dokumen Berkategori"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS AKURASI ALGORITMA

KLASIFIKASI DOKUMEN BERKATEGORI

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTASI ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

AKURASI ALGORITMA

NAÏVE BAYES

KLASIFIKASI DOKUMEN BERKATEGORI

TESIS

DEWI YANTI

117038006

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTASI ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

NAÏVE BAYES

PADA

KLASIFIKASI DOKUMEN BERKATEGORI

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK INFORMATIKA

(2)

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTASI ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

TESIS

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah

Magister Teknik Informatika

DEWI YANTI

117038006

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTASI ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK INFORMATIKA

(3)

ii

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS AKURASI ALGORITMA

NAÏVE BAYES

PADA KLASIFIKASI DOKUMEN BERKATEGORI

Kategori

: -

Nama

: Dewi Yanti

Nomor Induk Mahasiswa : 117038006

Program Studi

: S2 Teknik Informatika

Fakultas

: ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Komisi Pembimbing

:

Pembimbing 2

Pembimbing 1

Dr. Marwan Ramli, M.Si

Prof. Dr. Herman Mawengkang

Diketahui/disetujui oleh

Program Studi S2 Teknik Informatika

Ketua,

(4)

PERNYATAAN

ANALISIS AKURASI ALGORITMA NAÏVE BAYES PADA KLASIFIKASI

DOKUMEN BERKATEGORI

TESIS

Saya mengakui bahwa tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2013

Dewi Yanti

(5)

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama

: Dewi Yanti

NIM

: 117038006

Program Studi

: Magister (S2) Teknik Informatika

Jenis Karya Ilmiah : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (

N

on-Exclusive Royalty

Free Right) atas tesis saya yang berjudul:

ANALISIS AKURASI ALGORITMA NAÏVE BAYES PADA KLASIFIKASI

DOKUMEN BERKATEGORI

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Non-Eksklusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media,

memformat, mengelola dalam bentuk database, merawat dan mempublikasikan tesis

saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis dan sebagai pemegang dan/atau sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Medan, Agustus 2013

(6)

Telah diuji pada

Tanggal : Agustus 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

: Prof. Dr. Muhammad Zarlis

Anggota

: 1. Dr. Marwan Ramli, M.Si

2. Prof. Dr. Herman Mawengkang

(7)

vi

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap

: Dewi Yanti, S.Kom

Tempat dan Tanggal Lahir

: Medan, 16 Maret 1986

Alamat Rumah

: Jl. Kertas Gg. Berdikari No. 86 Medan

Telepon/Faks/HP

: 085760888753

E-mail

: dewie.yanthi@gmail.com

Instansi Tempat Bekerja

: KEMENPAREKRAF – UPT Akademi

Pariwisata Medan

Alamat Kantor

: Jl. R.S Haji No. 12 Medan

DATA PENDIDIKAN

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan

karunia–Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan bimbingan, arahan,

kritik dan saran serta bantuan dari pembimbing, pembanding, segenap dosen,

rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika Universitas

Sumatera Utara.

Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Komputer pada Program Studi Pascasarjana Magister Teknik Informatika pada

Fakultas Ilmu Komputer – Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara. Dengan

judul tesis

“Analisis Akurasi Algoritma

Naïve Bayes Pada Klasifikasi Dokumen

Berkategori”. Pada proses penulisan sampai dengan selesainya penulisan tesis ini,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi sekaligus

Ketua Program Studi Magister (S2) Teknik

Informatika, dan M. Andri Budiman, ST, M.Comp.Sc, M.EM selaku

Sekretaris Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika.

2.

Prof. Dr. Herman Mawengkang dan Dr. Marwan Ramli, M.Si selaku

pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran hingga

selesainya tesis ini dengan baik.

3.

Prof. Dr. Muhammad Zarlis, Prof. Dr. Drs. Iryanto, M.Sidan Prof. Dr. Tulus

selaku pembanding yang telah memberikan masukan dan arahan yang baik

demi selesainya tesis ini.

4.

Drs. Kosmas Harefa, M.Si selaku Direktur Akademi Pariwisata Medan dan

seluruh jajaran Manajemen yang telah memberikan izin studi S2 dan

memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis dalam

melanjutkan studi magister ini.

(9)

viii

pelayanan terbaik kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga saat

ini.

6.

Rekan mahasiswa/i angkatan ketiga tahun 2011 pada Program Studi Magister

(S2) Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara yang telah bersama-sama

saling membantu selama mengikuti perkuliahan.

7.

Rekan-rekan dosen staf pengajar dan staf administrasi Akademi Pariwisata

Medanyang telah memberikan dukungan kepada penulis.

8.

Teristimewa untuk keluarga besar khususnya kedua orangtua yang telah

bersusah payah mendidik penulis dan memberikan semangat, bantuan moril

dan materil kepada penulis.

9.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

Dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, sekali lagi penulis mengucapkan

terimakasih. Semoga kiranya Allah SWT membalas segala bantuan dan kebaikan yang

telah diberikan.

Medan, Agustus 2013

Penulis

(10)

ABSTRAK

Saat ini penyebaran informasi berkembang sangat pesat dalam dokumen o

nline

dari ke

waktu waktu yang jumlahnya sangat besar. Diperlukan pengelolaan informasi yang

baik dari sekumpulan dokumen teks sehingga dapat mempermudah dalam pencarian

informasi yang relevan dengan kebutuhan. Metode yang dapat mengorganisir

dokumen teks secara otomatis diantaranya adalah klasifikasi. Klasifikasi dokumen

adalah proses pengelompokan dokumen sesuai dengan kategori yang dimilikinya.

Teknik yang banyak digunakan dalam klasifikasi dokumen diantaranya adalah

Naive

Bayes Classifier

(NBC) yang memiliki beberapa kelebihan antara lain, sederhana,

cepat dan berakurasi tinggi. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menggunakan

naive bayes

untuk klasifikasi dokumen. Penulis mencoba untuk melakukan penelitian

bagaimana mengklasifikasikan dokumen yang biasanya dilakukan dengan

menggunakan beberapa kategori tetapi pada penelitian kali ini kategori-kategori

tersebut dikelompokkan lagi ke dalam kategori-kategori yang lebih umum yang

memiliki domain yang sama yaitu

sub parent category

dan

parent category

. Diantara

kategori-kategori yang memiliki domain yang sama banyak terdapat kata-kata yang

muncul sama yang menunjukkan ciri dari

sub parent category

dan

parent category

-nya. Penggunaan

sub parent category

dan

parent category

pada algoritma

naïve bayes

diharapkan dapat menghasilkan akurasi yang lebih tinggi khususnya pada klasifikasi

dokumen karena banyaknya kata-kata yang muncul dari suatu dokumen yang saling

beririsan menyebabkan jumlah kesalahan klasifikasi antar kategori sangat besar.

Adapun hasil uji coba menunjukkan bahwa nilai akurasi 31,25% untuk klasifikasi

dokumen tanpa menggunakan sub

parent category

+

parent category

dan maksimal

34,37% untuk klasifikasi dokumen menggunakan sub

parent category

+

parent

category

(11)

x

ACCURACY ANALYSIS OF NAÏVE BAYES ALGORITHM ON CATEGORIZED

DOCUMENTS CLASSIFICATION

ABSTRACT

Nowadays, the growth and spread of information in online document sare very quick.

Thus, it requires a good management of information from a collection of text

documents to facilitate the search for relevant information needed. One kind of

methods that is able to organize the text documents automatically is classification.

Documents classification is the process of grouping documents according to its

category. The technique that is widely used in the documents classification such as

Naive Bayes Classifier (NBC), which has several advantages, among others. It is

simple, fast, and accurate. Based on the previous studies using the Naive Bayes for

classification of documents, the research ertries to classify documents that are usually

done using some categories, but in this study, these categories are grouped into more

common categories with the same domain, namely sub parent category and parent

category. Among the categories that have the same domain, there are many words that

appear showing the same characteristics of the sub parent category and its parent

category. The use of sub parent category and parent category in Naïve Bayes

algorithmis expected to gain a higher accuracy, especially in the documents

classification because the words that appear in a document that intersect each other

shave caused very large mis classification between the categories. The results showed

that the classification accuracy is 31,25% for the documents without sub parent

category + parent category and the maximum of accuracy is 34,37% for the

documents using sub parent category + parent category.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

i

PENGESAHAN

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

iii

PERSETUJUAN PUBLIKASI

iv

PANITIA PENGUJI

v

RIWAYAT HIDUP

vi

KATA PENGANTAR

vii

ABSTRAK

ix

ABSTRACT

x

DAFTAR ISI

xi

DAFTAR GAMBAR

xiii

DAFTAR TABEL

xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Perumusan Masalah

3

1.3 Batasan Masalah

3

1.4 Tujuan Penelitian

3

1.5 Manfaat Penelitian

3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Text Mining

4

2.1.1

Text Preprocessing

7

2.1.2

Text Transformation

7

2.1.3

Pattern Discovery

8

2.2 Klasifikasi

9

2.3

Naive Bayes Classifier

12

2.4

Naive Bayes Classifier

untuk Klasifikasi Dokumen

13

2.5 Penelitian Terdahulu

16

(13)

xii

2.7 Kontribusi Riset

18

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

20

3.1.1 Perancangan

Text Preprocessing

20

3.1.2 Perancangan Text Transformation

21

3.1.3 Perancangan

Pattern Discovery

22

3.1.3.1

Learn naïve bayes

22

3.1.3.2

Classify naïve bayes

23

3.1.4 Perancangan

User Interface

24

3.2 Model Pengujian

26

3.3 Instrumen Penelitian

26

3.4 Analisis Proses

Naïve Bayes

26

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

28

4.1.1 Input Data

28

4.1.2 Hasil Pengujian

32

4.2 Pembahasan

34

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

37

5.2 Saran

37

DAFTAR PUSTAKA

39

LAMPIRAN PROSES

NAIVE BAYES CLASSIFICATION

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Proses Klasifikasi

9

Gambar 2.2 Klasifikasi sebagai pemetaan sebuah himpunan atribut x ke dalam

label class-nya 11

Gambar 2.3 Tahapan Proses Klasifikasi Dokumen dengan

Naïve Bayes

15

Gambar 3.1 Diagram Alir

Text Preprocessing

21

Gambar 3.2 Diagram Alir Penghilangan

Stopword

(

Filtering

)

22

Gambar 3.3 Diagram Alir Proses

Learn Naïve Bayes

23

Gambar 3.4 Diagram Alir Proses

Classify Naïve Bayes

24

Gambar 3.5 Rancangan Form Pembelajaran

25

Gambar 3.6 Rancangan Form Klasifikasi

25

Gambar 4.1 Form Pembelajaran

29

Gambar 4.2 Form Klasifikasi

30

Gambar 4.3 Form Dokumen Pembelajaran

31

Gambar 4.4 Form Dokumen Klasifikasi

32

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Parent Category

,

Subparent Category

dan Kategori Dokumen

19

(16)

ABSTRAK

Saat ini penyebaran informasi berkembang sangat pesat dalam dokumen

online

dari ke

waktu waktu yang jumlahnya sangat besar. Diperlukan pengelolaan informasi yang

baik dari sekumpulan dokumen teks sehingga dapat mempermudah dalam pencarian

informasi yang relevan dengan kebutuhan. Metode yang dapat mengorganisir

dokumen teks secara otomatis diantaranya adalah klasifikasi. Klasifikasi dokumen

adalah proses pengelompokan dokumen sesuai dengan kategori yang dimilikinya.

Teknik yang banyak digunakan dalam klasifikasi dokumen diantaranya adalah

Naive

Bayes Classifier

(NBC) yang memiliki beberapa kelebihan antara lain, sederhana,

cepat dan berakurasi tinggi. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menggunakan

naive bayes

untuk klasifikasi dokumen. Penulis mencoba untuk melakukan penelitian

bagaimana mengklasifikasikan dokumen yang biasanya dilakukan dengan

menggunakan beberapa kategori tetapi pada penelitian kali ini kategori-kategori

tersebut dikelompokkan lagi ke dalam kategori-kategori yang lebih umum yang

memiliki domain yang sama yaitu

sub parent category

dan

parent category

. Diantara

kategori-kategori yang memiliki domain yang sama banyak terdapat kata-kata yang

muncul sama yang menunjukkan ciri dari

sub parent category

dan

parent category

-nya. Penggunaan

sub parent category

dan

parent category

pada algoritma

naïve bayes

diharapkan dapat menghasilkan akurasi yang lebih tinggi khususnya pada klasifikasi

dokumen karena banyaknya kata-kata yang muncul dari suatu dokumen yang saling

beririsan menyebabkan jumlah kesalahan klasifikasi antar kategori sangat besar.

Adapun hasil uji coba menunjukkan bahwa nilai akurasi 31,25% untuk klasifikasi

dokumen tanpa menggunakan sub

parent category

+

parent category

dan maksimal

34,37% untuk klasifikasi dokumen menggunakan sub

parent category

+

parent

category

(17)

x

ACCURACY ANALYSIS OF NAÏVE BAYES ALGORITHM ON CATEGORIZED

DOCUMENTS CLASSIFICATION

ABSTRACT

Nowadays, the growth and spread of information in online document sare very quick.

Thus, it requires a good management of information from a collection of text

documents to facilitate the search for relevant information needed. One kind of

methods that is able to organize the text documents automatically is classification.

Documents classification is the process of grouping documents according to its

category. The technique that is widely used in the documents classification such as

Naive Bayes Classifier (NBC), which has several advantages, among others. It is

simple, fast, and accurate. Based on the previous studies using the Naive Bayes for

classification of documents, the research ertries to classify documents that are usually

done using some categories, but in this study, these categories are grouped into more

common categories with the same domain, namely sub parent category and parent

category. Among the categories that have the same domain, there are many words that

appear showing the same characteristics of the sub parent category and its parent

category. The use of sub parent category and parent category in Naïve Bayes

algorithmis expected to gain a higher accuracy, especially in the documents

classification because the words that appear in a document that intersect each other

shave caused very large mis classification between the categories. The results showed

that the classification accuracy is 31,25% for the documents without sub parent

category + parent category and the maximum of accuracy is 34,37% for the

documents using sub parent category + parent category.

(18)

1.1

Latar Belakang

Penyebaran informasi berkembang sangat pesat dalam dokumen

online

dari setiap

waktu terus mengalami perkembangan dan jumlahnya semakin besar menyebabkan

semakin meningkat pula volume informasi yang berbentuk teks. Kondisi kebanjiran

informasi ini telah menimbulkan kesulitan manusia dalam mencerna informasi. Menurut

Bridge (2011), hal yang lebih menyulitkan dalam analisis adalah bahwa sekitar 80%

sampai 85% bentuk informasi tersebut dalam format tidak terstruktur (

unstructured

data

). Melimpahnya informasi teks tidak terstruktur telah mendorongnya munculnya

disiplin baru dalam analisis teks, yaitu

text

mining

yang mencoba menemukan pola-pola

informasi yang dapat digali dari suatu teks yang tidak terstruktur tersebut.

Text mining

merupakan sebuah proses pengetahuan intensif dimana pengguna

berinteraksi dan bekerja dengan sekumpulan dokumen dengan menggunakan beberapa

alat analisis (Feldman, R. & Sanger, J, 2007). Text mining mencoba untuk mengekstrak

informasi yang berguna dari sumber data melalui identifikasi dan eksplorasi dari suatu

pola menarik. Sumber data berupa sekumpulan dokumen dan pola menarik yang tidak

ditemukan dalam bentuk database record, tetapi dalam data teks yang tidak terstruktur.

(19)

2

Teknik yang banyak digunakan dalam klasifikasi dokumen diantaranya adalah

Naive Bayes Classifier

(NBC) yang memiliki beberapa kelebihan antara lain, sederhana,

cepat dan berakurasi tinggi. Metode NBC untuk klasifikasi atau kategorisasi teks

menggunakan atribut kata yang muncul dalam satu dokumen sebagai dasar

klasifikasinya. Algoritma klasifikasi

Naïve Bayes

memanfaatkan teori probabilitas yang

dikemukan oleh ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu memprediksi probabilitas di

masa depan berdasarkan pengalaman di masa sebelumya. Algoritma NBC yang

sederhana dan kecepatannya yang tinggi dalam proses pelatihan dan klasifikasi

membuat algoritma ini menarik untuk digunakan sebagai salah satu metode klasifikasi

(Wibisono, 2008). Proses klasifikasi

biasanya dibagi menjadi dua fase

learning

dan

test

.

Pada fase learning, sebagian data yang telah diketahui kelas datanya diumpankan untuk

membentuk model perkiraan. Kemudian pada fase

test

model yang sudah terbentuk

diuji dengan sebagian data lainnya untuk mengetahui

akurasi dari model tersebut.

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan klasifikasi

naïve bayes

diantaranya

implementasi

naive bayes classifier

pada program bantu penentuan buku referensi

matakuliah menghasilkan nilai akurasi 69% (Nurani et al, 2007). Klasifikasi emosi

untuk teks bahasa Indonesia menggunakan metode naive bayes menghasilkan akurasi

nilai maksimum 60,45 dengan

precision

dan

recall

(Destuardi & Sumpeno, 2009).

Klasifikasi dokumen teks berbahasa Indonesia dengan menggunakan

naïve bayes

menghasilkan akurasi 83, 57% dan terus meningkat hingga 87,63% (Samodra et al,

2009). Klasifikasi dokumen menggunakan algoritma

naive bayes

dengan penambahan

parameter probabilitas

parent category

menghasilkan 61,77% untuk klasifikasi

menggunakan

naive bayes

dan

parent category

sedangkan 60,49% menggunakan

naive

bayes

saja (Trisedya & Jai, 2009). Klasifikasi

teks

dengan

Naïve Bayes Classifier (

Nbc)

untuk pengelompokan teks berita dan

abstract

akademis menghasilkan akurasi yang

lebih tinggi maksimal 91% dibandingkan dengan dokumen akademik maksimal 82%

(Hamzah, 2012).

Berdasarkan dari penelitian yang ada tersebut, penulis mencoba untuk melakukan

penelitian bagaimana mengklasifikasikan dokumen yang biasanya dilakukan dengan

menggunakan beberapa kategori tetapi pada penelitian kali ini kategori-kategori tersebut

dikelompokkan lagi ke dalam kategori-kategori yang lebih umum yang memiliki

(20)

kategori-kategori yang memiliki domain yang sama banyak terdapat kata-kata yang muncul sama

yang menunjukkan ciri dari

sub parent category

dan

parent category

-nya. Penggunaan

sub parent category

dan

parent category

pada algoritma

naïve bayes

diharapkan dapat

menghasilkan akurasi yang lebih tinggi khususnya pada klasifikasi dokumen karena

banyaknya kata-kata yang muncul dari suatu dokumen yang saling beririsan

menyebabkan jumlah kesalahan klasifikasi antar kategori sangat besar. Dari uraian

sebelumnya, penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Akurasi Algoritma Naïve

Bayes Pada Klasifikasi Dokumen Berkategori”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana

akurasi dari klasifikasi dokumen yang memiliki beberapa kategori dengan

menambahkan

sub parent category

dan

parent category

dengan pendekatan metode

naïve bayes

.

1.3

Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Data yang digunakan adalah dokumen

online

yang diambil dari situs berita.

2.

Teknik klasifikasi data yang digunakan adalah

naïve bayes classifier

.

1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk menganalisis akurasi dari

klasifikasi dokumen yang memiliki beberapa kategori dengan menambahkan

Sub

Parent Category

dan

parent category

dengan pendekatan metode

naïve bayes

.

1.5

Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

1.

Memberikan tambahan wawasan keilmuan serta memperdalam konsep dan teori

teknik pengklasifikasi data khususnya

naïve bayes

.

(21)

BAB

2

LANDASAN TEORI

2.1 Text Mining

Text

mining

dapat diartikan sebagai penemuan informasi yang baru dan tidak diketahui

sebelumnya oleh komputer, dengan secara otomatis mengekstrak informasi dari

sumber-sumber yang berbeda. Kunci dari proses ini adalah menggabungkan informasi

yang berhasil diekstraksi dari berbagai sumber (Hearst, 2003). Sedangkan menurut

(Harlian, 2006)

text mining

memiliki definisi menambang data yang berupa teks dimana

sumber data biasanya didapatkan dari dokumen, dan tujuannya adalah mencari kata-kata

yang dapat mewakili isi dari dokumen sehingga dapat dilakukan analisa keterhubungan

antar dokumen.

Text mining

mengacu pada proses mengambil informasi berkualitas tinggi dari

teks. Informasi berkualitas tinggi biasanya diperoleh melalui peramalan pola dan

kecenderungan melalui sarana seperti pembelajaran pola statistik.

Text mining

biasanya

melibatkan proses penataan teks input (biasanya parsing, bersama dengan penambahan

beberapa fitur linguistik turunan dan penghilangan beberapa diantaranya, dan

penyisipan

subsequent

ke dalam

database

), menentukan pola dalam data terstruktur,

dan akhirnya mengevaluasi dan menginterpretasi output. Berkualitas tinggi di bidang

text mining

biasanya mengacu ke beberapa kombinasi relevansi, kebaruan, dan

interestingness

.

(22)

Menurut Saraswati (2011), saat ini

text

mining

telah mendapat perhatian dalam

berbagai bidang diantaranya :

1.

Aplikasi keamanan

Banyak paket perangkat lunak

text mining

dipasarkan terhadap aplikasi

keamanan, khususnya analisis

plain text

seperti berita internet. Hal ini juga

mencakup studi enkripsi teks.

2.

Aplikasi biomedis

Berbagai aplikasi

text mining

dalam literatur biomedis telah disusun. Salah satu

contohnya adalah PubGene yang mengkombinasikan

text mining

biomedis

dengan visualisasi jaringan sebagai sebuah layanan Internet. Contoh lain

text

mining

adalah GoPubMed.org. Kesamaan semantik juga telah digunakan oleh

sistem

text mining

, yaitu, GOAnnotator.

3.

Perangkat Lunak dan Aplikasi

Departemen riset dan pengembangan perusahaan besar, termasuk IBM dan

Microsoft, sedang meneliti teknik

text mining

dan mengembangkan program

untuk lebih mengotomatisasi proses pertambangan dan analisis. Perangkat lunak

text mining

juga sedang diteliti oleh perusahaan yang berbeda yang bekerja di

bidang pencarian dan pengindeksan secara umum sebagai cara untuk

meningkatkan performansinya.

4.

Aplikasi Media Online

Text mining sedang digunakan oleh perusahaan media besar, seperti perusahaan

Tribune, untuk menghilangkan ambigu informasi dan untuk memberikan

pembaca dengan pengalaman pencarian yang lebih baik, yang meningkatkan

loyalitas pada

site

dan pendapatan. Selain itu, editor diuntungkan dengan

mampu berbagi, mengasosiasi dan properti paket berita, secara signifikan

meningkatkan peluang untuk menguangkan konten.

5.

Aplikasi Pemasaran

(23)

6

6.

Sentiment Analysis

Sentiment Analysis

mungkin melibatkan analisis dari

review

film untuk

memperkirakan berapa baik review untuk sebuah film. Analisis semacam ini

mungkin memerlukan kumpulan data berlabel atau label dari efektifitas

kata-kata. Sebuah sumber daya untuk efektivitas kata-kata telah dibuat untuk

WordNet.

7.

Aplikasi Akademik

Masalah

text mining

penting bagi penerbit yang memiliki database besar untuk

mendapatkan informasi yang memerlukan pengindeksan untuk pencarian. Hal

ini terutama berlaku dalam ilmu sains, di mana informasi yang sangat spesifik

sering terkandung dalam teks tertulis. Oleh karena itu, inisiatif telah diambil

seperti

Nature’s proposal

untuk

Open Text Mining Interface

(OTMI) dan

Health’s

common Journal Publishing

untuk

Document Type Definition

(DTD)

yang akan memberikan isyarat semantik pada mesin untuk menjawab pertanyaan

spesifik yang terkandung dalam teks tanpa menghilangkan

barrier

penerbit

untuk akses publik.

Sebelumnya, website paling sering menggunakan pencarian berbasis teks, yang

hanya menemukan dokumen yang berisi kata-kata atau frase spesifik yang ditentukan

oleh pengguna. Sekarang, melalui penggunaan web semantik,

text

mining

dapat

menemukan konten berdasarkan makna dan konteks (daripada hanya dengan kata

tertentu).

Text mining

juga digunakan dalam beberapa filter email spam sebagai cara

untuk menentukan karakteristik pesan yang mungkin berupa iklan atau materi yang

tidak diinginkan lainnya.

Dengan

text mining

tugas-tugas yang berhubungan dengan penganalisaan teks

dengan jumlah yang besar, penemuan pola serta penggalian informasi yang mungkin

berguna dari suatu teks dapat dilakukan. Sebagai bentuk aplikasi dari

text mining

,

sistem klasifikasi berita menggunakan berita sebagai sumber informasi dan informasi

klasifikasi sebagai informasi yang akan diekstrak dari sumber informasi. Informasi

klasifikasi dapat berbentuk angkaangka probabilitas, set aturan atau bentuk lainnya.

(24)

(

text t

ransformation/feature generation

), dan penemuan pola (

pattern discovery

). (Even

dan Zohar, 2002). Masukan awal dari proses ini adalah suatu data teks dan

menghasilkan keluaran berupa pola sebagai hasil interpretasi.

2.1.1 Text Preprocessing

Tahapan awal dari

text mining

adalah

text preprocessing

yang bertujuan untuk

mempersiapkan teks menjadi data yang akan mengalami pengolahan pada tahapan

berikutnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat dilakukan pada tahap ini, mulai dari

tindakan yang bersifat kompleks seperti

part of speech

(pos)

tagging

,

parse tree

, hingga

tindakan yang bersifat sederhana seperti proses parsing sederhana terhadap teks, yaitu

memecah suatu kalimat menjadi sekumpulan kata. Selain itu pada tahapan ini biasanya

juga dilakukan

case

folding

, yaitu pengubahan karakter huruf menjadi huruf kecil.

Proses

part of speech

melakukan parsing terhadap seluruh kalimat dalam

teks

kemudian memberikan peran kepada setiap kata, misalnya : petani (subyek)

pergi

(predikat) ke (kata hub) sawah (keterangan). Hasil dari

part of speech tagging

dapat

digunakan untuk

parse tree

, di mana masing-masing

kalimat berdiri

sebagai sebuah

pohon mandiri.

Untuk proses parsing sederhana tidak dibangun

parse tree

seperti cara

sebelumnya. Pada proses parsing sederhana sistem akan memecah teks menjadi

sekumpulan kata-kata,

yang kemudian akan dibawa sebagai input untuk tahap

berikutnya pada proses

text mining

.

2.1.2 Text Transformation (feature generation)

Pada tahap ini hasil yang diperoleh dari tahap

text preprocessing

akan melalui proses

tranformasi. Adapun proses transformasi ini dilakukan dengan mengurangi jumlah

kata-kata yang ada dengan penghilangan

stopword

dan juga dengan mengubah kata-kata ke

dalam bentuk dasarnya (

stemming

).

(25)

8

mengurangi beban kerja system. Dengan menghilangkan

stopword

dari suatu teks maka

sistem hanya akan memperhitungkan kata-kata yang dianggap penting.

Stemming

adalah contoh tindakan lain yang dapat dilakukan pada tahap

transformasi teks.

Stemming

adalah proses untuk mereduksi kata ke bentuk dasarnya

Sedangkan menurut Tala (2003)

Stemming

adalah suatu proses yang menyediakan suatu

pemetaan antara berbagai kata dengan morfologi yang berbeda menjadi satu bentuk

dasar (

stem

). Kata yang memiliki bentuk dasar sama walaupun imbuhannya berbeda

seharusnya memiliki kedekatan arti. Disamping itu juga, proses stemming akan sangat

mengurangi jumlah dan beban

database

. Jika setiap kata disimpan tanpa melalui proses

stemming

, maka satu macam kata dasar saja akan disimpan dengan berbagai macam

bentuk yang berbeda sesuai dengan imbuhan yang mungkin melekatinya. Hal ini sangat

berbeda jika kita menerapkan proses

stemming

pada tahap ini, satu kata dasar hanya

akan disimpan sekali walaupun mungkin kata dasar tersebut pada sumber data sudah

berubah dari bentuk aslinya dan mendapatkan berbagai macam imbuhan. Proses

stemming

dan penghilangan

stopword

dapat digunakan secara mandiri atau tergabung,

dimana dilakukan proses penghilangan

stopword

terlebih dahulu yang diikuti dengan

proses

stemming

. Hal ini dilakukan untuk menemukan pola dari teks dalam berita

tersebut.

2.1.3 Pattern Discovery

Tahap penemuan pola atau

pattern discovery

adalah tahap terpenting dari seluruh proses

text mining.

Tahap ini berusaha menemukan pola atau pengetahuan dari keseluruhan

teks. Seperti yang disebutkan dalam bab sebelumnya bahwa dalam data/

text

mining

terdapat dua teknik pembelajaran pada tahap

pattern discovery

ini, yaitu

unsupervised

dan

supervised learning.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah pada

supervised

learning

terdapat label atau nama kelas pada data latih (supervisi) dan data baru

diklasifikasikan berdasarkan data latih. Sedangkan pada

unsupervised learning

tidak

terdapat label atau nama kelas pada data latih, data latih dikelompokkan berdasarkan

ukuran kemiripan pada suatu kelas.

(26)

atribut tujuan (tidak kontinyu). Tujuan dari

supervised learning

adalah untuk

memprediksi nilai dari fungsi untuk sebuah data masukan yang sah setelah melihat

sejumlah data latih.

2.1 Klasifikasi

Klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau

membedakan konsep atau kelas data dengan tujuan untuk memperkirakan kelas yang

tidak diketahui dari suatu objek. Dalam pengklasifikasian data terdapat dua proses yang

dilakukan yaitu:

1.

Proses

training

Pada proses

training

digunakan

training set

yang telah diketahui label-labelnya

untuk membangun model atau fungsi.

2.

Proses

testing

Untuk mengetahui keakuratan model atau fungsi yang akan dibangun pada

proses

training

, maka digunakan data yang disebut dengan testing set untuk

memprediksi label-labelnya.

Gambar 2.1 Tahapan Proses Klasifikasi

Sumber: http://www.informatika.unsyiah.ac.id/tfa/dm/DM-Praktikum-Decision-Tree.pdf

(27)

10

Prediksi bisa dipandang sebagai pembentukan dan penggunaan model untuk

menguji kelas sampel yang tidak berlabel, atau menguji nilai atau rentang nilai dari

suatu atribut. Klasifikasi dan regresi adalah dua jenis masalah prediksi, dimana

klasifikasi digunakan untuk memprediksi nilai-nilai diskrit atau nominal, sedangkan

regresi digunakan untuk mempediksi nilai-nilai yang kontinyu. Untuk selanjutnya

penggunaan istilah

prediction

untuk memprediksi kelas yang berlabel disebut

classification

, dan penggunaan istilah prediksi untuk memprediksi nilai-nilai yang

kontinyu sebagai

prediction

.

Klasifikasi merupakan penempatan objek-objek ke salah satu dari beberapa

kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Klasifikasi telah banyak ditemui dalam

berbagai aplikasi. Sebagai contoh, pendeteksian pesan

email

,

spam

berdasarkan

header

dan isi atau mengklasifikasikan galaksi berdasarkan bentuk-bentuknya. Data input

untuk klasifikasi adalah koleksi

record

. Setiap

record

dikenal sebagai

instance

atau

contoh yang ditentukan oleh sebuah

tuple

(x,y). Dimana x adalah himpunan atribut dan

y adalah atribut tertentu, yang dinyatakan sebagai label

class

(juga dikenal sebagai

kategori atau atribut target).

Klasifikasi adalah tugas pembelajaran sebuah fungsi target f yang memetakan

setiap himpunan atribut x ke salah satu label kelas y yang telah di definisikan

sebelumnya. Fungsi target juga di kenal secara informal sebagai model klasifikasi.

Model klasifikasi berguna untuk keperluan sebagai berikut :

1.

Pemodelan Deskriptif

Model klasifikasi dapat bertindak sebagai alat penjelas untuk membedakan

objek objek dari kelas kelas yang berbeda. Sebagai contoh untuk para ahli

Biologi, model deskriptif yang meringkas data.

2.

Pemodelan Prediktif

(28)

Input

Output

Attribut set (x)

Class

label (y)

Gambar 2.2 Klasifikasi sebagai pemetaan sebuah himpunan atribut input x

ke dalam label class-nya

Beberapa teknik klasifikasi yang digunakan adalah

decision tree classifier,

rule-based classifier, neural-network, support vector machine

, dan

naïve bayes classifier

,

Setiap teknik menggunakan algoritme pembelajaran untuk mengidentifikasi model

yang memberikan hubungan yang paling sesuai antara himpunan atribut dan label kelas

dari data input.

Pendekatan umum yang digunakan dalam masalah klasifikasi adalah,

pertama,training set berisi

record

yang mempunyai label kelas yang diketahui haruslah

tersedia . Training set digunakan untuk membangun model klasifikasi , yang kemudian

diaplikasikan ke

test

set, yang berisi

record-record

dengan label kelas yang tidak di

ketahui.

Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Sebagai contoh,

penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu pendapatan

tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah. Contoh lain klasifikasi dalam bisnis

dan penelitian adalah:

a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan transaksi yang

curang atau bukan.

b. Memperkirakan apakah suatu pengajuan hipotek oleh nasabah merupakan

suatu kredit yang baik atau buruk.

c. Mendiagnosa penyakit seorang pasien untuk mendapatkan termasuk kategori

apa.

Klasifikasi dokumen adalah proses pengelompokan dokumen sesuai dengan

kategori yang dimilikinya. Klasifikasi dokumen merupakan masalah yang mendasar

namun sangat penting karena manfaatnya cukup besar mengingat jumlah dokumen yang

ada setiap hari semakin bertambah. Sebuah dokumen dapat dikelompokkan ke dalam

kategori tertentu berdasarkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang ada di dalam dokumen

tersebut. Kata atau kalimat yang terdapat di dalam sebuah dokumen memiliki makna

(29)

12

tertentu dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kategori dari dokumen

tersebut.

2.3 Naïve Bayes Classifier

Naïve bayes

klasifikasi merupakan metode terbaru yang digunakan untuk memprediksi

probabilitas.Algoritma ini memanfaatkan teori probabilitas yang dikemukakan oleh

ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu memprediksi probabilitas di masa depan

berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya. Dua kelompok peneliti, satu oleh pantel

dan Lin, dan yang lain oleh Microsoft Research memperkenalkan metode statistik

bayesian. Tetapi yang membuat naïve bayesian ini popular adalah pendekatan yang

dilakukan oleh Paul Graham.

Banyak aplikasi ini menghubungkan antara atribut set dan variabel kelas yang

non

deterministic

. Dengan kata lain, label kelas

test record

tidak dapat diprediksi

dengan peristiwa tertentu meski atribut set identik dengan beberapa contoh

training

.

Situasi ini makin meningkat karena

noisy

data atau kehadiran factor confouding

tertentu yang mempengaruhi klasifikasi tetapi tidak termasuk di dalam analisis. Sebagai

contoh, perhatikan tugas memprediksi apakah seseorang beresiko terkena penyakit hati

berdasarkan diet yang dilakukan dan olahraga teratur. Meski mempunyai pola makan

sehat dan melakukan olahraga teratur, tetapi masih beresiko terkena penyakit hati

karena faktor faktor lain seperti keturunan, merokok, dan penyalahgunaan alkohol.

Untuk menentukan apakah diet sehat dan olahraga teratur yang dilakukan sesorang

adalah cukup menjadi subyek interpretasi, yang akan memperkenalkan ketidakpastian

pada masalah pembelajaran.

(30)

diamati, maka P(X|H) adalah peluang data sampel

X

, bila diasumsikan bahwa hipotesa

H benar (valid). Karena asumsi atribut tidak saling terkait (

conditionally independent

),

maka P(X|C

i

) dapat didekati dengan cara:

n

P (X|C

i

) = ∏ P(X

k

|C

i

)

k=1

Jika P(X|C

i

) diketahui maka klas dari data sampel

X

dapat didekati dengan menghitungg

P(X|C

i

)*P(C

i

). Klas Ci dimana

P(X|C

i

)*P(C

i

) maksimum

adalah klas dari sampel

X

.

Naïve bayes classifier

memiliki asumsi bahwa hubungan antar atribut adalah

saling bebas.

Naïve bayes classifier

memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan yaitu

diantaranya :

Keuntungan :

a.

Hasilnya cukup baik untuk sebagian besar kasus dan mudah diimplementasikan.

b.

Bila asumsi saling bebas terpenuhi, maka tingkat akurasinya sangat tinggi

Kelemahan :

a.

Adanya asumsi saling bebas antar atributnya terkadang akan menurunkan

tingkat akurasi.

b.

Biasanya dalam kehidupan nyata selalu ada hubungan antar atribut sehingga

asumsi saling bebas menjadi tidak terpenuhi dan keterkaitan tersebut tidak dapat

dimodelkan oleh

naïve bayes classifier

.

c.

Perkiraan kemungkinan class yang tidak akurat.

d.

Batasan atau

threshold

harus ditentukan secara manual bukan secara analitis.

2.4 Naïve Bayes Classifier untuk Klasifikasi Dokumen

(31)

14

pada P={p(C=c

i

|D=d

j

)} | c ε C dan d ε D}. Nilai probabilitas p(C=c

i

|D=d

j

) dapat

dihitung dengan persamaan :

p(C=c

i

|D=d

j

) =

( () )

=

( | ) ( )

( )

Dengan p(D=d

j

|C=c

i

) merupakan nilai probabilitas dari kemunculan dokumen dj jika

diketahui dokumen tersebut berkategori c

i

, p(C=c

i

) adalah nilai probabilitas kemunculan

kategori c

i

, dan p(D=d

j

) adalah nilai probabilitas kemunculan dokumen d

j

.

Naïve Bayes

menganggap sebuah dokumen sebagai kumpulan dari kata-kata

yang menyusun dokumen tersebut, dan tidak memperhatikan urutan kemunculan kata

pada dokumen. Sehingga perhitungan probabilitas p(D=d

j

|C=c

i

) dapat dianggap sebagai

hasil perkalian dari probabilitas kemunculan kata-kata pada dokumen dj. Perhitungan

probabilitas p(C=c

i

|D=d

j

) dapat dituliskan sebagai berikut :

p(C=c

i

|D=d

j

) =

∏ (( , |, ,…) (,… ))

dengan

∏ (wk |C = ci)

ada lah hasil perkalian dari probabilitas kemunculan semua

kata pada dokumen d

j

.

Proses klasifikasi dilakukan dengan membuat model probabilistic dari dokumen

training

, yaitu dengan menghitung nilai p(w

k

|c). Untuk wkj diskritdengan w

kj

ε V =

{v

1

,v

2

,v

3

,…,v

m

} maka p(w

k

|c) dicari untuk seluruh kemungkinan nilai w

kj

dan

didapatkan dengan melakukan perhitungan :

P(w

k

= w

kj

|c) =

( ( ) . )

dan

(32)

dengan D

b

(w

k

= w

kj

.c) adalah fungsi yang mengembalikan jumlah dokumen b pada

kategori c yang memilki nilai kata w

k

=w

kj

, D

b

(c) adalah fungsi yang mengembalikan

jumlah dokumen b yang memiliki kategori c, dan |D| adalah jumlah seluruh

t

raining

dokumen. Persamaan D

b

(w

k

= w

kj

.c) sering dikombinasikan dengan

Laplacian

Smoothing

untuk mencegah persamaan mendapatkan nilai 0, yang dapat mengganggu

hasil klasifikasi secara keseluruhan. Sehingga persamaan D

b

(w

k

= w

kj

.c) dituliskan

sebagai :

P(w

k

= w

kj

|c) =

( ( ) | |. )

dengan |V| merupakan jumlah kemungkinan nilai dari wkj.

Pemberian kategori dari sebuah dokumen dilakukan dengan memilih nilai c yang

memilki nilai p(C=c

i

|D=d

j

) maksimum, dan dinyatakan dengan :

c* =arg max p

∏ (wk |C) x p(c)

cϵC

[image:32.595.163.491.461.682.2]

Kategori c* merupakan kategori yang memiliki nilai p(C=c

i

|D=d

j

) maksimum. Nilai

p(D=d

j

) tidak mempengaruhi perbandingan karena untuk setiap kategori nilainya akan

sama. Berikut ini gambaran proses klasifikasi dengan algoritma

Naïve Bayes

:

Gambar 2.3 Tahapan Proses Kalsifikasi Dokumen dengan Naïve Bayes

Learner

:

Untuk setiap kategori :

a.

Hitung p(c

i

)

b.

Hitung p(w

k

|ci)

Untuk setiap kata w

k

pada model

Classifier

:

a.

Hitung

( ) ∏ (wk |ci)

untuk

setiap kategori

b.

Tentukan kategori dengan nilai

( ) ∏ (wk |ci)

maksimal

Training data Model

probabilistik (classifier)

Testing data Kategori

(33)

16

2.5 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa riset yang telah dilakukan oleh banyak peneliti yang berkaitan

dengan penelitian yang penulis lakukan diantara penelitian tersebut yaitu :

Nurani et al (2007) menjelaskan implementasi

n

aive bayes classifier

pada

program bantu penentuan buku referensi matakuliah menghasilkan nilai akurasi 69%.

Dimana perpustakaan merupakan bagian yang penting dari suatu Universitas karena

menyediakan buku-buku referensi. Kesulitan yang terjadi adalah ketika perpustakaan

harus mengidentifikasi buku-buku referensi tersebut sesuai dengan matakuliahnya. Ada

beberapa buku yang sering dijadikan referensi bersama atas beberapa matakuliah. Ada

juga buku-buku yang dijadikan referensi tunggal suatu matakuliah, tetapi bahasan

materi matakuliah yang bersangkutan tidak dibahas secara optimal dalam buku referensi

tersebut. Setiap matakuliah memiliki silabus perkuliahan yang berisi materi-materi dan

disusun berdasarkan buku-buku referensi utama dan referensi pendukung dari

matakuliah tersebut. Proses klasifikasi akan dilakukan menggunakan metodeNaiue

BayesianClassifier (NBC). Dalammelaksanakan tugasnya untuk mengklasifikasikan

daftar isi buku referensi sistem dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola data dan

jumlah data training.

Indranandita et al, (2008) menjelaskan sistem klasifikasi dan pencarian jurnal

dengan menggunakan metode

naive bayes

dan

vector space model

menghasilkan

akurasi sebesar 64%. Dimana kebutuhan konsumen terhadap informasi dalam bentuk

jurnal atau artikel ilmiah semakin meningkat, sehingga pengelompokan jurnal

dibutuhkan untuk mempermudah pencarian informasi. Topik jurnal diharapkan dapat

mewakili isi jurnal, tanpa harus membaca secara keseluruhan. Dalam kenyataannya,

pengelompokan jurnal yang mengacu topik/kategori tertentu sulit dilakukan jika hanya

mengandalkan query biasa. Sistem klasifikasi dan pencarian jurnal dengan metode

Naive Bayes dan Vector Space Model dengan pendekatan Cosine diharapkan membantu

pengguna dalam penentuan topik/kategori dan menghasilkan daftar jurnal berdasarkan

urutan tingkat kemiripan.

(34)

klaisifikasi teks. Pada proses klasifikasi itu akan digunakan data set yang telah diketahui

kelas emosinya yaitu jijik, malu, marah, sedih, senang, dan takut dengan menggunakan

metode

Naïve Bayes

dan

Naïve Bayes Multinomial

. Akan dilihat sejauh mana kedua

metode itu dapat mengklasifikasikan data emosi berbahasa indonesia. Dari hasil

percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Modifikasi data dapat

meningkatkan kemampuan mesin mengklasifikasi data teks emosi berbahasa indonesia.

Metode multinomial

naïve bayes

lebih baik dari metode

naïve bayes

untuk klasifikasi

teks berbahasa Indonesia. Dengan rasio 0,8 yang dihasilkan F-measure tinggi 62,15

untuk multinomial

naïve bayes

menggunakan data asli. Hasil klasifikasi mengggunakan

metode multinomial

naïve bayes

dan

naïve bayes

tidak memberikan perbaikan yang

signifikan saat rasio data 0,5 untuk percobaan DataNot.

Samodra et al, (2009) menjelaskan klasifikasi dokumen teks berbahasa

Indonesia dengan menggunakan

naïve bayes

. Dimana penyebaran informasi dalam

bentuk dokumen digital telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dengan

menggunakan metode klasifikasi teks, maka kumpulan dokumen yang jumlahnya sangat

besar tersebut dapat diorganisir sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah dan

mempercepat pencarian informasi yang dibutuhkan. Eksperimen ditujukan untuk

menghasilkan dokumen teks berbahasa Indonesia dengan menggunakan metode

Naïve

Bayes

. Uji coba dilakukan dengan menggunakan sampel dokumen teks yang dimabil

dari sebuah media massa elektonik berbasis web. Hasil eksperimen menunujukkan

bahwa metode

Naïve Bayes

dapat digunakan secara efektif untuk menghasilkan

dokumen teks berbahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil eksperimen yaitu dengan

porsi dokumen training yang kecil (20%) nilai akurasinya dapat mencapai 83,57 % dan

terus meningkat hingga 87,63 % sesuai dengan peningkatan porsi dokumen training.

(35)

18

Hamzah (2012) menjelaskan klasifikasi

teks

dengan

Naïve Bayes Classifier

(

Nbc) untuk pengelompokan teks berita dan

abstract

akademis menghasilkan akurasi

yang lebih tinggi maksimal 91% dibandingkan dengan dokumen akademik maksimal

82%. Dimana perkembangan informasi teks digital telah tumbuh sangat cepat. Saat ini

diperkirakan 80% teks digital dalam bentuk tidak terstruktur. Tingginya volume

dokumen teks ini dipicu oleh aktivitas dari berbagai sumber berita dan aktivitas

akademis dari kegiatan riset, konferensi dan pertemuan ilmiah yang makin meningkat.

Kebutuhan analisis

text mining

sangat diperlukan dalam menangani teks yang tidak

terstruktur tersebut. Salah satu kegiatan penting dalam text mining adalah klasifikasi

atau kategorisasi teks. Kategorisasi teks sendiri saat ini memiliki berbagai cara

pendekatan antara lain pendekatan

probabilistic

,

support vector machine

, dan

artificial

neural

network

, atau

decision tree classification.

Metode probabilistic

Naïve Bayes

Classifier

(NBC) memiliki beberapa kelebihan kesederhanaan dalam komputasinya.

Namun metode ini memiliki kelemahan dalam asumsi yang sulit dipenuhi, yaitu

independensi feature kata. Penelitian ini mengkaji kinerja NBC untuk kategorisasi teks

berita dan teks akademis. Penelitian menggunakan data 1000 dokumen berita dan 450

dokumen abstrak akademik. Seleksi kata dengan minimal muncul pada 4 atau 5

dokumen memberikan akurasi yang paling tinggi.

2.6 Perbedaan dengan Riset Lain

Dalam beberapa riset yang dilakukan peneliti sebelumnya, terdapat beberapa perbedaan

riset yang akan dilakukan oleh penulis. Riset yang dilakukan penulis dalam klasifikasi

naïve bayes

yaitu menggunakan

sub parent category

dan

parent category

dari suatu

kategori dalam proses

training

dan

testing

untuk menghasilkan nilai akurasi dari

klasifikasi dokumen.

2.7

Kontribusi Riset

(36)

Klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau

membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas

dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui. Ada dua proses penting yang dilakukan

saat melakukan klasifikasi. Proses yang pertama adalah

learning (training)

yaitu proses

pembelajaran menggunakan data

training

. Proses yang kedua adalah proses

testing

yaitu

menguji model dengan menggunakan data

testing

. Penelitian ini dilakukan

menggunakan dokumen

online

yang diambil dari situs berita dan digunakan sebagai

objek penelitian.

Untuk memperoleh ketepatan data dan mempermudah dalam pengujian

kebenaran dan keakuratan, maka data yang digunakan diambil dari dokumen yang telah

diklasifikasikan berdasarkan kategori dari situs berita. Terdapat 4

parent category

yang

digunakan dalam klasifikasi dokumen pada penelitian ini. Setiap

parent category

[image:36.595.159.480.448.714.2]

memiliki sub

parent category

dan kategori sebagaimana disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Parent Category,

Sub

Parent Category

dan Kategori Dokumen

Parent Category

Sub

Parent Category

Kategori

Ekonomi

Bisnis

Properti

UKM

Moneter

Perbankan

Industri

Olahraga

Balap

Mobil

Motor

Bola

Sepakbola

Basket

Hiburan

Entertain

Sinema

Selebriti

Seni

Musik

(37)

20

Tekonolgi

Sains

Kedokteran

Umum

Komputer

Gadget

Internet

3.1 Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini, data

text mining

untuk klasifikasi yang digunakan adalah dokumen

online

dimana dalam pengklasifikasian dokumen ada 2 tahapan. Tahap pertama adalah

proses pembelajaran atau pelatihan terhadap sekumpulan dokumen dan tahap kedua

adalah proses klasifikasi dokumen yang belum diketahui kategorinya. Pada perancangan

pengklasifikasian ini proses pembentukan pengetahuan maupun klasifikasi akan

melewati proses

text mining

yang memiliki 3 tahapan, yaitu

text preprocessing,

texttransformation,

dan

pattern discovery.

3.1.1 Perancangan

Text Preprocessing

Pada

preprocessing

, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah

casefolding

, yaitu

mengubah semua huruf dalam teks menjadi huruf kecil. Kemudian dilakukan proses

parsing.

Parsing

yang digunakan adalah

parsin

g sederhana yaitu memecah sebuah teks

menjadi kumpulan kata-kata tanpa memperhatikan keterkaitan antar kata dan peran atau

kedudukannya dalam kalimat. Karakter yang diterima dalam pembentukan kata adalah

karakter huruf saja dan untuk angka dan tanda baca dihilangkan. Dengan demikian,

seperti kata ulang yang ada dalam kaidah bahasa Indonesia akan juga diurai menjadi

dua kata bukan satu kesatuan kata. Berikut diagram alir tentang proses

text

(38)
[image:38.595.250.383.85.455.2]

Gambar 3.1 Diagram Alir

Text Preprocessing

3.1.2 Perancangan

Text Transformation

(39)
[image:39.595.218.352.84.342.2]

22

Gambar 3.2 Diagram Alir Penghilangan

Stopword

(

Filtering

)

3.1.3 Perancangan

Pattern Discovery

Pada penelitian ini, algoritma yang dipilih untuk digunakan dalam tahap

pattern

discovery

(pencarian pola) adalah algoritma

naïve bayes classifier

. Tahap ini terdiri dari

learn naïve bayes

dan

classify naïve bayes

.

Learn naïve bayes

berfungsi untuk

membentuk pengetahuan berupa probabilitas, sedangkan pada

classify naïve bayes

berfungsi untuk mengembalikan estimasi nilai target dari dokumen yang

diklasifikasikan.

3.1.3.1

Learn Naïve Bayes

Pada tahap pembelajaran, serangkaian proses yang dilakukan adalah

1.

User

memasukkan teks dokumen yang akan dijadikan objek pembelajaran.

2.

User

menentukan kategori, sub

parent category

dan

parent category

dari teks

dokumen yang diinputkan.

(40)

4.

Untuk setiap kata yang dihasilkan, sistem akan mencari nilai (P(Wk|Ci)) dan

(P(Ci)).

[image:40.595.236.401.168.459.2]

5.

Hasil penghitungan akan disimpan pada pengetahuan kata.

Berikut diagram alir dari pembelajaran sistem :

Gambar 3.3 Diagram Alir Proses

Learn Naïve Bayes

3.1.3.2

Classify Naïve Bayes

Selanjutnya pada tahap pengklasifikasian dokumen, proses yang dilakukan adalah:

1.

User

memasukkan teks dokumen yang ingin diklasifikasikan atau diketahui

kategorinya.

2.

Seperti pada tahap pembelajaran, sistem akan melakukan

processing

dan

filtering

pada teks dokumen untuk menghasilkan sekumpulan kata yang akan

diproses.

3.

Setiap kata yang dihasilkan disimpan dalam irisan kata dari pengetahuan kata.

4.

Sistem akan mengambil nilai (P(Wk|Ci)) dan (P(Ci)) dari pengetahuan kata.

(41)

24

6.

Kemudian membandingkan hasil probabilitas yang didapat antara kategori.

[image:41.595.163.452.138.474.2]

7.

Kemudian sistem akan mengkategorikan dokumen tersebut berdasarkan nilai

probabilitas yang paling tinggi. Hasil akhir kategori di dapatkan.

Gambar 3.4 Diagram Alir Proses

Classify Naïve Bayes

3.1.4 Perancangan

User Interface

Sistem dibangun dengan desain

User interface

form atau antar muka yang memiliki dua

form inti, yang terdiri dari

interface

pembelajaran dan

interface

klasifikasi. Pada

interface

pembelajaran ini terdapat 4

parent category,

8 sub

parent category

dan 16

(42)
[image:42.595.133.507.88.302.2] [image:42.595.132.506.409.626.2]

Gambar 3.

Interface

klasifikasi

mempunyai kategori. Melalui

perhitungan menggunakan algoritma

klasifikasi program.

Gambar 3.

Gambar 3.5 Rancangan Form Pembelajaran

klasifikasi juga terdapat area untuk menampilkan artikel yang belum

mempunyai kategori. Melalui

interface

ini

User

dapat mengetahui nilai hasil

perhitungan menggunakan algoritma

naïve bayes classification

dan kategori artikel hasil

Gambar 3.6 Rancangan Form Klasifikasi

(43)

26

3.2 Model Pengujian

Pengujian dilakukan untuk mengetahui akurasi dari klasifikasi yang dilakukan terhadap

dokumen. Pengujian dilakukan untuk dokumen yang bersumber dari situs berita yang

diambil sesuai dengan kategori terpilih. Di sini dokumen dibagi menjadi dua bagian.

Bagian pertama berperan sebagai data contoh yang akan digunakan dalam proses

pelatihan. Bagian kedua digunakan sebagai data pengujian untuk melihat tingkat

akurasi. Tingkat akurasi dihitung dengan menggunakan formula :

Akurasi =

100%

Hasil pengujian akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang memperlihatkan hasil

eksperimen dengan berbagai proporsi data uji coba.

3.3 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut:

a.

Hardware (Core I3, memory 2 GB, Harddisk 640 GB, etc)

b.

Software bahasa pemrograman (Borland Delphi)

c.

Software

database

(MySQL)

3.4 Analisis Proses

Naive Bayes

[image:43.595.135.503.604.708.2]

Pada penelitian ini, untuk mengetahui suatu dokumen bagian dari suatu kategori

dilakukan proses klasifikasi. Kemudian untuk menghasilkan kategori yang lebih tepat

proses ditambahkan dengan sub

parent category

dan

parent category

, sebagaimana

disajikan pada Tabel 3.2.

(44)

D

okumen5

Mobil

Suzuki(2), game(1), jepang(1)

Dokumen6

Mobil

Bus(2), Mercy(1), Rally(1)

Dokumen7

Motor

Rossy(2), sirkuit(1), win(1)

Dokumen8

Motor

Honda(2), sepang(1), malaysia(1)

Dokumen9

Gadget

Football(3), cyber(2), game(1)

Dokumen10

Gadget

Fitur(3), cyber(2), game(1)

Dokumen11

Komputer

World(2), cyber(2), media(1)

Dokumen12

Komputer

Line(2), cyber(2), dashboard(1)

Dokumen13 Kedokteran

Caesar(2), operasi(2), bayi(1)

Dokumen14

Kedokteran

Kanker(2), virus(2), penyakit(1)

Dokumen15

Umum

Galaxy(1), komet(1), planet(1)

Dokumen16

Umum

Arkeolog(1), fosil(1), ilmu(1)

Dokumen17

?

Football(1), media(1), manager(1), cyber(1)

Proses untuk mengetahui dokumen17 kategorinya berada dimana, maka

sebelumnya harus dipilih prediksi kategori untuk dokumen17 tersebut. Pada contoh

dimisalkan prediksi kategori dokumen17 adalah komputer. Untuk mencari kategori dari

dokumen17 dengan menggunakan

naive bayes

digunakan persamaan :

P(w

kj

|c

i

) =

(( ) | |. )

,

denganf(w

kj

.c

i

) adalah nilai kemunculan kata w

kj

pada kategori c

i

, f(c

i

) adalah jumlah

keseluruhan kata pada kategori c

i

dan |W| adalah jumlah keseluruhan kata/fitur yang

digunakan. Probabiltas kategori c

i

dihitung dengan menggunakan formula :

p(c

i) = | |( ),
(45)

28

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap

akurasi dari klasifikasi

naive bayes

dengan objek penelitian sebanyak 16 dokumen.

Pada sistem ini hanya terdapat satu aktor yaitu

user

. Ketika pertama kali menjalankan

sistem,

user

diharuskan melakukan pembelajaran sistem terlebih dahulu sesuai dengan

kebutuhan sistem,

user

dapat menginputkan dokumen yang telah diketahui kategorinya

dan melakukan proses pembelajaran. Selanjutnya

user

dapat melakukan klasifikasi

dokumen dengan meng-

input

-kan dokumen yang belum diketahui kategorinya dan

sistem mengklasifikasikan secara otomatis berdasarkan kategori yang ada.

User

interface

pada klasifikasi

naive bayes

ini terdiri dari beberapa

form

diantaranya

form

pembelajaran,

form

klasifikasi,

form

dokumen pembelajaran,

form

dokumen klasifikasi,

form

reset pembelajaran dan

form

reset klasifikasi.

4.1 Hasil Penelitian

Pada penelitian ini klasifikasi dokumen terdiri dari 4

parent category,

8 sub

parent

category

dan 16 kategori. Keempat

parent category

tersebut adalah ekonomi, olah raga,

hiburan dan teknologi. Untuk

parent category

ekonomi memuat sub

parent category

moneter dan bisnis dengan kategori properti, UKM, perbankan, industri.

Parent

category

olahraga memuat sub

parent category

bola dan balap dengan kategori

sepakbola, basket, mobil motor.

Parent category

hiburan memuat sub

parent category

entertain dan seni dengan kategori iinema, selebriti, musik, gaya hidup. Serta

parent

category

teknologi memuat sub

parent category

sains dan komputer dengan kategori

kedokteran, umum, komputer,

gadget

.

4.1.1 Input Data

Proses diawali dengan input data sebagai proses pembelajaran dengan memasukkan

dokumen pada form pembelajaran yang memiliki komponen-komponen yaitu :

(46)

2.

Teks Area detail dokumen berfungsi untuk menampilkan dokumen.

3.

Radio Button kategori dan sub kategori berfungsi untuk pemilihan kategori

berdasarkan kesesuaian file data latih.

4.

Tombol kalkulasi ulang berfungsi untuk memulai pemrosesan data untuk

pembelajaran yaitu

text preprocessing

,

text transformation, filtering, dan pattern

discovery

dengan menyimpan file pembelajaran di dalam folder di

direktory

.

5.

Tombol Simpan data berfungsi sama seperti tombol kalkulasi hanya tempat

penyimpanan file pembelajaran

user

yang memilih.

6.

Teks informasi berfungsi untuk menampilkan judul dokumen, jumlah kata yang

dipelajari, dan jumlah kata

stopword

.

[image:46.612.132.506.379.593.2]

7.

Tabel berfungsi untuk menampilkan frekuensi perdokumen, frekuensi kata

perkategori, probabilitas kata perkategori, probabilitas dokumen perkategori,

frekuensi kata persubkategori, probabilitas kata persubkategori, dan probabilitas

dokumen persubkategori.

Gambar 4.1 Form Pembelajaran

Pada form klasifikasi terdapat komponen-komponen yaitu :

(47)

30

3.

Radio Button kategori dan sub kategori berfungsi untuk pemilihan kategori

berdasarkan kesesuaian file data latih.

4.

Tombol Simpan data berfungsi untuk memulai pemrosesan data untuk

pembelajaran yaitu

text preprocessing

,

text transformation, filtering, dan pattern

discovery

.

5.

Teks informasi berfungsi untuk menampilkan judul dokumen, jumlah kata yang

dipelajari, dan jumlah kata stopword.

[image:47.612.133.507.301.517.2]

6.

Tabel berfungsi untuk menampilkan frekuensi perdokumen, probabilitas kata

perkategori, probabilitas dokumen perkategori, probabilitas kata persubkategori,

probabilitas dokumen persubkategori, hasil klasifikasi dan rincian proses.

Gambar 4.2 Form Klasifikasi

Pada form dokumen pembelajaran terdapat komponen-komponen sebagai berikut :

1.

Komponen filter kategori dan sub kategori

berfungsi untuk mempermudah

pemilihan kategori dan subkategori yang telah melakukan pembelajaran.

2.

Tabel daftar dokumen pembelajaran berfungsi untuk menampilkan judul

dokumen sesuai dengan kategori dan subkategori.

(48)
[image:48.612.130.509.140.355.2]

frekuensi kata persubkategori, probabilitas kata persubkateg

Gambar

Gambar 2.1 Tahapan Proses Klasifikasi
Gambar 2.2 Klasifikasi sebagai pemetaan sebuah himpunan atribut input x ke dalam label class-nya
Gambar 2.3 Tahapan Proses Kalsifikasi Dokumen dengan Naïve Bayes
Tabel 3.1 Parent Category, Sub Parent Category  dan Kategori Dokumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Pelayanan Jamkesda Ditinjau Dari Perspektif Transparansi Dan Akuntabilitas (Studi Kasus di RSU Dr. Wahidin Sudiro

Berdasarkan hasil eksperimen yang kedua, jaringan diuji dengan menggunakan data baru yang berjumlah lima orang jaringan mampu memberikan akurasi sebesar 85,71% yang

Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan realibilitasnya Berangkat dari pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan pengamatan diantaranya dengan cara menghadiri

Berdasarkan dengan permasalahan yang telah di didapat, maka pada penelitian ini akan dibangun model klasifikasi terhadap pengidap penyakit diabetes, oleh karena

Pada proses klasifikasi menggunakan Gaussian Naïve Bayes, nilai rata-rata dan standar deviasi yang digunakan berasal dari hasil training algoritma.. Secara garis besar,

Dalam penelitian ini, akan dilakukan perbandingan hasil klasifikasi antara algoritma naïve bayes tanpa metode seleksi fitur forward selection, dengan algoritma naïve bayes

Renstra yang telah disusun diharapkan dapat dipergunakan oleh semua unsur di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan

(Alm.) atas bimbingan dan segala bantuannya membuka wawasan yang tak ternilai luasnya bagi penulis. Demikian juga ucapan terima kasih kepada Prof.. dan kesempatan yang