• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan 1 calon guru ini dibekali berbagai kemampuan baik teoritis maupun praktis.

Animo masyarakat sekarang ini mulai berkembang dan menunjukkan adanya kepedulian dan kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Kondisi ini mendorong program D II PGTK untuk tidak hanya melahirkan calon guru taman kanak-kanak yang mampu mengajar tetapi juga mampu membimbing dan dapat berfungsi sebagai fasilitator bagi tumbuh kembang anak yang dididiknya.

Anak taman kanak-kanak adalah sosok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Perkembangan anak merupakan proses perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang mandiri. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek : gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi baik dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya.

Perkembangan anak perlu didukung oleh keluarga dan lingkungannya, supaya tumbuh kembang anak berjalan secara optimal dan kelak ia menjadi manusia dewasa yang berkualitas dan menjadi insan yang berguna baik bagi dirinya maupun keluarga, bangsa dan negara.

Taman kanak-kanak adalah lembaga pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia 4-6 tahun untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga anak dapat berkembang secara wajar sebagai seorang anak. Melalui pembelajaran di taman kanak-kanak diharapkan anak tidak saja siap untuk memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar, tetapi yang lebih utama agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan fisik- motorik, intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya.

Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran di taman kanak-kanak tidak seluruhnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Berbagai kekeliruan perlakuan muncul di lapangan dan mempengaruhi proses perkembangan anak. Beberapa kekeliruan itu diantaranya adalah :

1. Proses pembelajaran di taman kanak-kanak cenderung diarahkan pada penguasaan kemampuan yang bersifat akademik seperti membaca, menulis, berhitung dan penguasaan bahasa Inggris. Anak dituntut untuk mampu menguasai kemampuan tersebut sebelum masuk Sekolah Dasar.

(2)

Pendahuluan 2

bukti banyaknya anak yang tidak bergairah, bosan dan malas belajar di taman kanak-kanak.

3. Berkaitan dengan mutu proses pembelajaran di taman kanak-kanak, guru belum mampu memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, pelaksanaan pembelajaran masih berorientasi pengajaran dimana guru lebih banyak berperan menyampaikan materi atau informasi dibandingkan memberi kesempatan kepada anak didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran.

4. Masih banyak guru taman kanak-kanak yang tidak memiliki kualifikasi sebagai guru taman kanak-kanak, mereka hanya memiliki latar belakang pendidikan non kependidikan. Hal ini berdampak kepada kurangnya pemahaman akan karakteristik perkembangan dan permasalahan anak dan minimnya kemampuan mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.

5. Dewasa ini buku-buku tentang pelaksanaan program bimbingan di taman kanak-kanak masih relatif jarang, kalaupun ada, paparannya masih bersifat umum dan tidak memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh anak usia taman kanak-kanak. Buku yang dijadikan acuan pelaksanaan program layanan bimbingan di taman kanak-kanak pada umumnya masih menggunakan acuan buku-buku pelaksanaan program layanan bimbingan di Sekolah Dasar. Perbedaan yang relatif cukup jauh antara karakteristik anak usia Sekolah Dasar dengan anak usia taman kanak-kanak mengharuskan guru untuk melakukan penyesuaian terhadap sumber acuan yang digunakan. Penyesuaian antara layanan bimbingan di Sekolah Dasar untuk dilaksanakan di taman kanak-kanak memerlukan analisa tersendiri dengan dilandasi wawasan pengetahuan dan pengalaman yang cukup menunjang. Akibat sulitnya penyesuaian tersebut, pada akhirnya guru dan pelaksana pendidikan di taman kanak-kanak enggan untuk melakukan penyesuaian tersebut dan pada akhirnya pelaksanaan program layanan bimbingan di taman kanak-kanak hanya dilakukan seadanya saja.

Kondisi-kondisi di atas menunjukkan adanya permasalahan dalam proses pendidikan di taman kanak-kanak. Masalah ini menuntut pemecahan yang tidak semata-mata berkaitan dengan penyiapan sarana dan fasilitas pendidikan, tetapi terutama menyangkut penyiapan guru profesional yang mampu mewujudkan proses pembelajaran secara lebih bermutu, dan mampu membimbing anak mengembangkan dirinya sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya.

Penulisan buku bimbingan di taman kanak-kanak diarahkan agar mahasiswa atau calon guru taman kanak-kanak memiliki wawasan yang lebih luas berkenaan dengan perkembangan dan permasalahan yang mungkin dihadapi anak serta dapat memberikan bantuan yang lebih tepat dalam upaya menunjang tumbuh kembang anak secara lebih baik di kemudian hari.

B. Kaitan Materi Buku dengan Mata Kuliah Lain

(3)

Pendahuluan 3

dengan bimbingan di taman kanak-kanak dan bagaimana bimbingan yang dapat dilakukan guru bilamana menemukan hal-hal yang justru menghambat perkembangan anak. Di akhir bahasan diungkapkan karakteristik seperti apa yang perlu dimiliki guru sebagai seorang pembimbing serta bentuk manajerial bimbingan yang bagaimana yang dapat dilakukan di taman kanak-kanak.

Konsep yang dikaji dalam buku ini merupakan bagian dari konsep-konsep yang dikembangkan dan dikaji dalam kelompok MKDK dan juga dapat dijadikan sebagai tambahan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan proses bimbingan di taman kanak-kanak.

C. Lingkup dan Sistematika

Buku ini terdiri atas tujuh bab yang disajikan dalam sistematika berikut.

Bab satu menyajikan persoalan yang berkaitan dengan perkembangan anak yang mencakup karakteristik anak taman kanak, perkembangan anak taman kanak-kanak, dan permasalahan-permasalahan yang seringkali muncul pada anak taman kanak-kanak, baik permasalahan yang berkenaan dengan fisik-motorik, intelektual, sosial emosional maupun bahasa. Bab dua menyajikan konsep, fungsi dan prinsip bimbingan di taman kanak yang mencakup makna bimbingan di taman kanak, tujuan bimbingan di taman kanak, fungsi bimbingan di taman kanak-kanak dan prinsip-prinsip bimbingan di taman kanak-kanak-kanak-kanak. Bab tiga berbicara tentang pendekatan perkembangan dalam bimbingan di taman kanak-kanak yang berupa makna pendekatan perkembangan, prinsip-prinsip pendekatan perkembangan, unsur-unsur lingkungan perkembangan, struktur program bimbingan perkembangan, serta evaluasi bimbingan perkembangan. Bab empat akan menguraikan tentang bentuk layanan bimbingan di taman kanak-kanak yang mencakup layanan pengumpulan data, layanan informasi, layanan konseling, layanan penempatan dan layanan tindak lanjut. Sementara bab lima membicarakan tentang jenis bimbingan di taman kanak-kanak, yang termasuk di dalamnya tentang karakteristik pelaksanaan bimbingan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan bimbingan, permasalahan yang sering ditemukan pada anak, dan prosedur/langkah pelaksanaan layanan bimbingan di taman kanak-kanak, Bab enam mengupas tentang karakteristik guru sebagai pembimbing. Dalam bab ini akan diungkapkan tentang karakteristik pribadi, kemampuan guru sebagai pembimbing dan bagaimana seharusnya perlakuan guru serta layanannya kepada anak didik. Penulisan buku ini diakhiri dengan bab tujuh yang akan membicarakan tentang manajerial bimbingan di taman kanak-kanak, yang mencakup masalah program bimbingan, ketenagaan, prosedur/teknik bimbingan, kerjasama dengan orang tua, dan ahli lain serta akan membicarakan tentang daya dukung lingkungan terhadap bimbingan di taman kanak-kanak.

(4)

Pendahuluan 4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan itu, projek ini membekalkan satu alternatif baru dalam pembelajaran Sains dengan menggunakan web portal MOODLE untuk pelajar tingkatan empat dan para guru di sekolah

Sosialisasi merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat banyak, termasuk kebijakan kesehatan. Tanpa sosialisasi yang baik

Mata Pelajaran Nilai Rata-rata Rapor.. Nilai Ujian

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

fluorescens PG01, baik yang diintegr asikan dengan teknik invigor asi menggunakan matriconditioning ser buk bata mer ah atau ser buk ar ang sekam dapat dir ekomendasikan

Berdasarkan gejala klinis berupa adanya sesak, batuk, riwayat merokok, riwayat PPOK, serta pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa pasien ini merupakan pasien dengan penyakit paru

Effect of Pharmaceutical Care Programme on Blood Pressure and Quality of Life in a Nigerian Pharmacy.. Pharm

Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan,