Eksplorasi Aspek Edukatif Dalam Lakon Wayang Menak Berbasis Struktural Genetik Dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Sastra Multikultural
Andayani, E.Nugraheni Ekowardani
Lakon wayang menak merupakan bentuk karya sastra yang bernuansa multikultural. Di dalamnya berbagai kultur termuat, yaitu kultur Arab Parsi, Melayu, dan Jawa. Adanya nuansa ini perlu dikaji relevansinya dengan pembelajaran sastra. Hal ini merupakan fenomena penting untuk diungkap mengingat kehadiran karya sastra mulitikultural dalam pembelajaran apresiasi sastra sudah tidak dapat ditunda lagi. Kehadiran sastra multikultural dapat menjadi sebuah media untuk membentuk keyakinan bahwa semua kelompok budaya dapat diwujudkan secara sosial, direpresentasikan, dan dapat hidup saling berdampingan. Kehadiran nuansa multikultural itu dapatlah diyakini bahwa sejumlah fenomena rasisme dapat direduksi oleh penetapan citra positif keanekaragaman etnik. Hal ini pula yang diharapkan dapat mengeliminasi isu-isu disintegrasi dalam berbagai lini melalui pemahaman terhadap pengetahuan kebudayaan-kebudayaan lain yang tersaji dalam pembelajaran sastra multikultural dan melalui eksplorasi aspek edukatif dalam lakon wayang menak.
Adapun pemilihan nuansa multikultural dalam pembelajaran apresiasi sastra beralasan bahwa kekuatan karya sastra terletak pada pesan yang terkandung di dalamnya. Pesan yang disampaikan melalui karya sastra dapat sangat kuat dan lebih bersifat abadi jika dibandingkan dengan pesan secara harfiah. Pesan yang dimaksud adalah pesan dalam aspek edukatif.
Eksplorasi aspek edukatif dalam lakon wayang menak ini dikaji empiris dengan pendekatan strukturalisme genetik. Langkah-langkah penelitian dengan strukturalisme genetik ini dilaksanakan dengan cara: (1) lakon wayang menak diteliti strukturnya untuk membuktikan bahwa bagian-bagiannya merupakan suatu keseluruhan yang padu dan holistik; (2) menghubungkan dengan aspek edukatif beserta aspek sosial budaya yang relevan. Unsur-unsur kesatuan karya sastra tersebut kemudian dihubungkan dengan struktur mental yang menyangkut dunia pengarangnya; (3) untuk mencapai solusi atau kesimpulan digunakan metode induktif, yaitu metode pencarian kesimpulan dengan jalan melihat premis-premis yang sifatnya spesifik untuk selanjutnya mencari premis general. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview, observasi, dan content analysis, dan keabsahan data dijaga dengan triangulasi.
Dari langkah-langkah tersebut dapat ditemukan hasil : (1) aspek edukatif yang dapat ditemukan di dalam lakon wayang menak meliputi aspek edukatif yang berkaitan dengan religi, sosial, etika, budi pekerti, dan estetika; (2) representasi multikulturalisme dalam lakon wayang menak ditandai dengan fenomena keberagaman budaya. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia akan menjadi inspirasi dan potensi bagi bangsa yang antidisintegrasi; (3) pandangan dunia pengarang menunjukkan bahwa Yasadipura sebagai pengarang “menak” adalah pencetus kitab-kitab pembangun 3