• Tidak ada hasil yang ditemukan

I.PENDAHULUAN KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI HUTAN MANGROVE TAMAN NASIONAL BALURAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "I.PENDAHULUAN KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI HUTAN MANGROVE TAMAN NASIONAL BALURAN."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan mangrove adalah hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur alluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut, dan terdiri atas jenis-jenis pohon Avicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, ScyphyphoradanNypa (Soerianegara, 1987 dalam Noor, dkk. 2006). Di Taman Nasional Baluran Jawa Timur, letak hutan mangrove melingkari taman tersebut. Salah satu lokasi hutan mangrove di Taman Nasional Baluran adalah Pantai Bilik. Total luas hutan mangrove di Pantai Bilik adalah 95,782 ha. (Sudarmadji, 2009). Hutan mangrove pada lokasi kajian didominasi oleh mangrove jenisRhizophorasp.

(2)

2

Makrozoobenthos merupakan organisme yang hidup merayap, menempel, memendam, dan meliang baik di dasar perairan maupun di permukaan dasar perairan. Makrozoobenthos yang menetap di kawasan mangrove kebanyakan hidup pada substrat keras sampai lumpur (Arief, 2003). Makrozoobenthos memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Konservasi terhadap hewan invertebrata belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis biota khususnya Makrozoobenthos yang terdapat di kawasan hutan mangrove Pantai Bilik dan kemelimpahannya, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengelolah Taman Nasional Baluran tentang kekayaan makrozoobenthos di kawasan hutan mangrove Pantai Bilik.

B. Keaslian Penelitian

Penelitian sejenis sudah pernah dilakukan oleh Destiana (2012), yaitu tentang klasifikasi habitat mangrove berdasarkan kemelimpahan dan keanekaragaman makrobenthos di Taman Nasional Baluran. Penelitian tersebut bertujuan mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman makrobenthos, klasifikasi habitat mangrove berdasarkan kemelimpahan dan keanekaragaman makrobenthos dan faktor-faktor habitat yang menjadi ciri pembeda utama klasifikasi habitat di Taman Nasional Baluran.

(3)

3

dilakukan untuk koleksi spesimen jenis anggota Gastropoda dan karakterisasi habitat meliputi struktur tanah, pH, salinitas dan suhu.

Karningsih, dkk. (2013), meneliti tentang kelimpahan benthos di Teluk Panggang, Taman Nasional Alas Purwo. Penelitian tersebut mengklasifikasilan benthos berdasarkan habitat mangrove serta mengetahui parameter utama yang mempengaruhi pengklasifikasian benthos.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Jenis makrozoobenthos apa saja yang terdapat pada hutan mangrove Pantai Bilik Taman Nasional Baluran?

2. Seberapa besar kemelimpahan makrozoobenthos yang terdapat pada hutan mangrove Pantai Bilik Taman Nasional Baluran?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui jenis-jenis makrozoobenthos yang terdapat pada hutan mangrove Pantai Bilik, Taman Nasional Baluran.

(4)

4

E. Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Veterinar Negeri hendaklah memberikan kesedaran kepada penternak, mereka yang terlibat dengan industri dan juga orang awam mengenai kepentingan pencegahan dan pengawalan

Hal ini diduga karena kandungan mineral, protein, dan asam amino yang terdapat pada tepung daun kelor dapat dimanfaatkan oleh tubuh unggas, serta mampu meningkatkan

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pada siklus I, II, III dalam metode bermain peran dapat meningkatkan sikap sopan santun anak pada kelompok B di Paud

[r]

KEPENTINGAN BANGLADESH DALAM PROGRAM THE BAY OF BENGAL LARGE MARINE ECOSYSTEM (BOBLME)A.

Tiga tulisan yang terangkum dalam bagian kesatu, masing-masing berjudul (1) Inisiatif Perempuan dalam Menentukan Pasangan Hidup, (2) Seudati Sebagai Media Interaksi

(2) Instansi Pemerintah atas permohonan Wajib Bayar untuk jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) setelah memenuhi persyaratan yang

Beberapa permasalahan yang sering terjadi yaitu adanya kesalahan atau kekeliruan dalam pencatatan ketika proses peminjaman sehingga saat dilakukan