101
KuesionerPenelitian
Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat
Di Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai
3. Pekerjaan 1. Ibu rumah tangga
2. >1.201.000
1. Kemana saudara/i mencari pengobatan? a. Warung
b. Tradisional c. Puskesmas
d. Klinik bidan/dokter umum e. Rumah Sakit
2. Kenapa saudara/i memilih pengobatan tradisional? a. Obatnya mudah untuk dikonsumsi
b. Mudah untuk dijangkau c. Biayanya murah
d. Tidak ada (tidak mencari pengobatan tradisional) 3. Kenapa saudara/i memilih pengobatan Puskesmas?
a. Petugas kesehatannya ramah b. Biayanya relatif murah c. Pelayanannya memuaskan
d. Tidak ada (tidak mencari pengobatan puskesmas)
4. Kenapa saudara/i memilih pengobatan Klinik bidan/dokter umum? a. Jaraknya dekat sehingga mudah untuk dijangkau
b. Biayanya tidak terlalu mahal c. Bidan/dokternya ramah
d. Tidak ada (tidak mencari pengobatan klinik bidan/dokter umum) 5. Kenapa saudara/i memilih pengobatan Rumah Sakit?
a. Petugas kesehatannya ramah b. Biayanya tidak terlalu mahal c. Pelayanannya memuaskan
d. Tidak ada ( tidak mencari pengobatan rumah sakit) 6. Kenapa saudara/i memilih pengobatan warung?
a. Biayanya murah
b. Jaraknya dekat dari rumah c. Lebih praktis
d. Tidak ada ( tidak mencari pengobatan warung)
7. Kapan suatu penyakit harus diobati ke pelayanan pengobatan? a. Ketika sakit sudah parah
103
8. Bagaimana saudara/i mengenali bahwa saudara/i sedang mengalami suatu penyakit?
a. Ketika selera makan saya menurun
b. Ketika muncul gejala demam dan sakit kepala c. Ketika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari saya d. Ketika gejala yang dirasakan sudah lebih dari tiga hari
9. Menurut saudara/i kenapa suatu penyakit harus ditangani ke pengobatan medis?
a. Karena bila tidak ditangani segera mungkin akan mengakibatkan efek samping
b. Apabila dibiarkan lama-kelamaan bisa semakin parah c. Apabila dibiarkan bisa membuat kehilangan pekerjaan d. Akibat terburuknya adalah kematian
10.Menurut saudar/i apabila saudara/i mengalami keluhan kesehatan misalnya nafsu makan menurun, lemas, badan meriang, bagaimana penilaian saudara/i?
a. Gejala tersebut adalah tanda awal dari suatu penyakit sehingga harus diobati
b. Gejala tersebut mengganggu aktifitas sehari-hari saya c. Gejala tersebut walaupun ringan harus diobati
d. Gejala tersebut apabila dibiarkan lama-kelamaan semakin parah
III. Sikap
No Pernyataan Setuju Tidak Setuju
1. Apabila kondisi fisik tubuh saya menurun (lemas, nafsu makan
menurun), saya rasa tidak perlu untuk mencari pengobatan
2. Pengobatan tradisional lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan pengobatan medis modern
3. Saya merasa lebih mudah untuk berkomunikasi dengan pengobat tradisional dibandingkan dengan dokter
4. Penyakit saya sudah sering terjadi dan akan sembuh ke pengobatan tradisional
IV. Persepsi Kerentanan
No Pernyataan Setuju Tidak Setuju
1. Saya rentan terkena penyakit sebab lingkungan saya tidak sehat
2. Penyakit tersebut terjadi pada saya disebabkan oleh pekerjaan saya
3. saya terkena penyakit tersebut sebab ada anggota keluarga saya
yang pernah terkena
4. saya terkena penyakit tersebut karena penyakitnya mewabah
5. Dengan pola hidup yang tidak sehat (makan tidak seimbang,
minum minuman alkohol, merokok, tidak olahraga teratur)
sehingga saya mudah terserang
V. Persepsi Keseriusan
No Pernyataan Setuju Tidak Setuju
1. Penyakit tersebut membuat saya kehilangan pekerjaan
2. Penyakit tersebut lama-kelamaan bisa menjadi lebih serius/parah
3. Penyakit tersebut bisa menjadi penyakit menetap/cacat
4. Penyakit tersebut dapat menyebabkan penyakit lain
5. Akibat terburuk dari penyakit tersebut adalah kematian
VI. Persepsi Manfaat
No Pernyataan Setuju Tidak Setuju
1. Pengobatan yang saya lakukan biayanya murah
2. Pengobatan tersebut cepat penyembuhannya
3. Pengobatan tersebut lebih nyaman dibanding pengobatan lainnya
4. Pengobatan tersebut memberikan informasi yang cukup tentang
penyakit saya
5. Saya menjadi lebih tahu pelayanan pengobatan yang cocok untuk
105
VII. Fasilitas pelayanan pengobatan
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah dengan jarak puskesmas Nagori Simapang yang begitu
jauh, sehingga saudara/i tidak pergi mencari pengobatan ke
puskesmas tersebut.
2. Apakah dengan biaya yang murah dan jarak yang dekat, sehingga
saudara/i membeli obat di warung
3. Apakah dengan pengobatan tradisional sangat memuaskan (mudah
untuk dijangkau, biayanya murah, obatnya mudah untuk
dikonsumsi) bagi saudara/i, sehingga saudara/i pergi mencari
pengobatan tersebut
4. Apakah dengan biaya yang mahal membuat saudara/i tidak
mencari pengobatan klinik bidan/dokter umum
5. Apakah dengan pelayanan rumah sakit yang begitu rumit ( proses
registrasi), sehingga saudara/i tidak mencari pengobatan ke rumah
sakit
VIII. Keluarga
No Pernyataan Ya Tidak
1. Dalam mendapatkan pengobatan saya meminta saran dari orang tua
saya
2. Kepala keluarga adalah pembuat keputusan kemana saya mencari
pengobatan
3. Saya akan turut memeriksakan kesehatan jika ada anggota keluarga
saya berobat
4. Pengalaman berobat anggota keluarga menjadi acuan saya dalam
mencari pengobatan
5. Dengan adanya dorongan dari keluarga membuat saya mencari
IX. Teman
No Pernyataan Ya Tidak
1. Pengalaman teman menjadi acuan saya dalam mencari pengobatan
2. Saya akan turut memeriksakan kesehatan jika ada teman saya juga
pergi
3. Anjuran teman menjadi masukan saya dalam memilih pengobatan
4. Teman saya juga melakukan pengobatan yang sama
5. Dengan adanya dorongan dari teman membuat saya mencari
pengobatan
X. Media Cetak/Elektronik
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah dengan membaca brosur yang dibagikan oleh pelayanan
pengobatan tradisional membuat anda datang ke pelayanan
pengobatan tersebut
2. Apakah dengan adanya pembagian brosur dari pelayanan pengobatan
puskesmas untuk masyarakat dalam rangka pengobatan gratis ( KB,
obat demam), sehingga saudara/i ingin datang ke pelayanan
pengobatan tersebut
3. Apakah dengan adanya pembagian brosur dari pelayanan pengobatan
rumah sakit untuk masyarakat dalam rangka pengobatan gratis ( cek
gula darah, tensi, asam urat), sehingga saudara/i ingin datang ke
pelayanan pengobatan tersebut
4. Apakah dengan media elektronik (radio, televisi) mengenai pelayanan
pengobatan klinik bidan/dokter umum mempengaruhi saudara/i untuk
menggunakan pelayanan pengobatan tersebut
5. Apakah dengan media cetak/elektronik (brosur, radio, televisi)
107
XI. Pola Pencarian Pengobatan
No Pertanyaan Ya Tidak
1. apakah saudara/i selalu mencari informasi mengenai pengobatan (
batuk, demam, nafsu makan menurun)
2. Apakah saudara/i tetap mencari informasi mengenai pengobatan
walaupun kondisi fisik tubuh anda sehat (tidak sakit)
3. Apakah dengan biaya yang mahal, sehingga saudara/i tidak mencari
pengobatan ke klinik bidan/dokter umum
4. Apakah dengan jarak yang jauhsehingga saudara/i tidak mencari
pengobatan ke rumah sakit
5. Apakah dengan biaya yang murah, sehingga saudara/i pergi mencari
4 1 3 2 1 1 3 2 2 1 1 16 1 2 1 1 1 2 7 1 2 2 2 2 2 10 2
5 1 3 2 1 1 3 1 3 1 1 16 1 2 1 1 1 2 7 1 2 2 2 2 2 10 2
6 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 12 0 2 2 1 1 2 8 2 2 2 2 2 1 9 2
7 1 3 2 1 1 3 1 1 1 1 14 1 2 2 2 2 2 10 2 2 1 2 2 1 8 2
8 1 3 2 1 1 3 1 1 1 1 14 1 2 1 2 1 2 8 2 2 2 2 1 1 8 2
9 1 3 2 2 1 3 1 2 1 1 16 1 2 1 2 1 1 7 1 1 1 1 1 1 5 1
10 1 3 1 1 1 3 1 2 1 1 15 1 1 2 2 2 2 9 2 2 2 2 2 2 10 2
11 1 2 1 1 1 3 1 2 2 1 15 1 2 1 1 1 1 6 1 2 2 1 1 1 7 1
12 1 3 1 2 1 3 1 1 1 2 16 1 1 2 1 1 1 6 1 1 1 2 1 1 6 1
13 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 14 1 2 2 2 2 2 10 2 1 2 1 2 2 8 2
14 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 15 1 2 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 5 1
15 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 14 1 1 2 1 2 2 8 2 1 2 1 1 1 6 1
16 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 14 1 2 1 1 1 1 6 1 2 2 1 1 1 7 1
17 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 2 1 1 6 1
18 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 14 1 1 1 1 1 1 5 1 1 2 1 1 1 6 1
19 1 3 1 1 1 2 1 1 2 2 15 1 2 1 2 2 2 9 2 2 2 2 1 1 8 2
20 1 3 2 1 1 3 2 1 1 1 16 1 2 1 2 2 2 9 2 1 1 1 1 1 5 1
21 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 13 1 2 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 5 1
22 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 13 1 2 1 1 1 1 6 1 1 1 1 2 1 6 1
23 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 5 1 2 2 1 2 1 8 2
24 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 2 1 2 2 1 8 2 1 1 1 1 1 5 1
25 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 13 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
26 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 15 1 2 1 1 1 1 6 1 1 2 1 2 1 7 1
27 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 14 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 2 1 6 1
28 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 16 1 2 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 2 6 1
29 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 15 1 2 1 1 1 1 6 1 2 2 1 2 1 8 2
36 2 2 2 2 2 10 2 2 1 1 2 2 8 2 2 2 1 1 1 7 1
37 2 2 2 2 2 10 2 2 1 1 2 2 8 2 2 2 1 1 1 7 1
38 2 2 2 2 2 10 2 2 1 1 2 2 8 2 2 2 1 1 1 7 1
39 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 1 1 8 2 2 2 2 2 2 10 2
40 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 2 2 2 8 2
41 2 2 2 2 2 10 2 2 1 1 2 2 7 1 2 2 1 1 1 7 1
42 1 2 2 2 2 9 2 1 1 1 2 2 8 2 2 2 1 1 1 7 1
43 1 2 2 2 2 9 2 1 1 1 2 2 7 1 1 1 1 1 1 5 1
44 1 2 2 2 2 9 2 1 1 1 2 2 7 1 1 1 1 1 1 5 1
45 1 2 2 2 2 9 2 1 1 1 2 2 7 1 1 1 1 1 1 5 1
46 2 2 2 2 2 10 2 1 1 1 2 2 7 1 1 1 1 1 1 5 1
113
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang 1 2,1 2,1 2,1
Cukup 46 97,9 97,9 100,0
115
Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang 33 70,2 70,2 70,2
cukup 14 29,8 29,8 100,0
Total 47 100,0 100,0
persepsi Kerentanan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup 32 68,1 68,1 68,1
Baik 15 31,9 31,9 100,0
Total 47 100,0 100,0
Persepsi Keseriusan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup 34 72,3 72,3 72,3
Baik 13 27,7 27,7 100,0
Total 47 100,0 100,0
Persepsi Manfaat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup 45 95,7 95,7 95,7
Baik 2 4,3 4,3 100,0
Dukungan Fasilitas Pelayanan Pengobatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang 43 91,5 91,5 91,5
cukup 4 8,5 8,5 100,0
Total 47 100,0 100,0
Dorongan Keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup 44 93,6 93,6 93,6
Baik 3 6,4 6,4 100,0
Total 47 100,0 100,0
Dorongan Teman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup 9 19,1 19,1 19,1
Baik 38 80,9 80,9 100,0
Total 47 100,0 100,0
Media Cetak/Elektronika
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup 18 38,3 38,3 38,3
Baik 29 61,7 61,7 100,0
117
Pola Pencarian Pengobatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup 40 85,1 85,1 85,1
Baik 7 14,9 14,9 100,0
DAFTAR PUSTAKA
Agoes A dan T Jacob. 1996. Antropologi Kesehatan Indonesia Jilid I Pengobatan Tradisional, Jakarta EGC
Anderson, Foster 2005. Antropologi Kesehatan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian, Jilid 1, Rineka Cipta, Jakarta.
Azhari, Rusmi Tri. 1999. Ilmu Perilaku. CU Infomedia, Jakarta
Azwar, A, 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Azwar, S, 2009, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Jakarta : Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 tentang Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012.
Depkes RI, 2009, Perencanaan Program Puskesmas Perawatan , Jakarta
Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011 tentang Profil Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011
Edberg, Mark, 2009. Buku ajar :Kesehatan Masyarakat dan Teori Sosial dan Perilaku. EGC, Jakarta.
Foster, G. M., dan Anderson, B.G.(2006).Antropologi Kesehatan. (P.P.Suryadarma) dan M.F Swasono, Eds).Jakarta : UI.Press.
Handayani, Sri, 2010. Buku Ajar Keluarga Berencana. Pustaka Rihama, Yogyakarta.
Hidayat, Ahmad 2012. Pengaruh Persepsi Individu Dan Dukungan Sosial Terhadap Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Kampung Nelayan XII Kelurahan Belawan I Kecamatan Belawan Kota Medan Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Holt, Gary A. & Edwin L. Hall, 1986. The Pros and Cons of Self-Medication. Journal of Pharmacy Tecnology, Jakarta.
Hudelson, P., 1996, Gender Differentials in Tuberculosis: The Role of Sosio-economics and Cultural Factors, Tubercle Lung Disease, 77: 391 – 400.
99
Ikatan Dokter Indonesia, 2007. Lesson Learn : Permasalahan Kedokteran dan Kesehatan Indonesia 2007 : Apresiasi dan Alternatif Solusi. Available from : http://www.idionline.org. [diakses 29 Mei 2016].
Ismoyowati, R, 1998. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan di RSU Batang Jawa Tengah. Tesis Program Pasca Sarjana FKM UI, Jakarta.
Ivo, Kristy 2015. Gambaran Perilaku Masyarakat Dalam Pola Pencarian Pengobatan Desa Doloksaribu Lumban Nabolon Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012 : Profil Kesehatan Republik Indonesia 2011 from : //www.depkes. go.id/downloads/publikasi/profil data kesehatan Republik Indonesia. [diakses 10 Juni 2016]
Lemeshow, S, 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.Muzaham, Fauzi, 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan, Jakarta : UI press
McKenzie, James F. 2006. Kesehatan Masyarakat : Suatu Pengantar. Edisi 4. EGC, Jakarta.
Notoatmodjo,Soekidjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: RinekaCipta.
Notoatmodjo,Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: UI Press
Notoatmodjo, Soekidjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Yogyakarta: Andi offset.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi : Edisi Revisi Rineka Cipta : Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2012, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka cipta.
Pusdokkes Polri. 2006. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Polri. Pusat Kedokteran dan Kesehatan polri, Jakarta.
Rumakom, 2007. Sumber Informasi. www.google.co.id. [diakses, 13 September 2016].
Serdang. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Saprijal, 2005, Pengaruh Persepsi Pasien tentang Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Askes Rawat Inap di Rumah sakit Umum DR.Pringadi Medan Tahun 2005, Medan: Skripsi FKM USU Sarwono, S, 1997, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep dan Aplikasinya,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sarwono S, 2004. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya . Cetakan Ketiga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sarwono, S, 2007. Sosiologi Kesehatan. Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.
Sirlan, F, 2006. Survey Pengetahuan Sikap dan Praktek Masyarakat di Jawa Barat Terhadap Kesehatan Mata Tahun 2005. Ophthalmologica Indonesiana; Jakarta.
Sulistryorini, 2007. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak Pertama Pada MasaTriwulan Ketiga.Yogyakarta : Naskah Publikasi Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia.
Tinendung, Aryanto 2009. Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Suku Pak-Pak di Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Yenita, Sri. 2011. Faktor Determinan Pemilihan Tenaga Menolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Baru Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011. Universitas Andalas, Padang.
36 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang
bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang memengaruhi pola pencarian
pengobatan pada masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang
Bedagai tahun 2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten
Serdang Bedagai pada bulan September 2015 – September 2016. Adapun alasan pemilihan lokasi adalah:
1. Banyaknya jumlah pengobatan tradisional yang terdapat di Desa Pamah
Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, diketahui bahwa jarak antara
Puskesmas dengan lokasi penelitian ini cukup jauh.
3. Belum pernah dilakukan penelitian yang sama di lokasi tersebut.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada di desa
Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 sebanyak 927
jiwa.
3.3.2 Sampel
Lemeshow (1997), sebagai berikut :
Z12-α/2 .P(1-P)N n =
d2 .(N-1) + Z12-α/2 .P(1-P)
1,96 ×0,5 (1-0,5) × 927 n =
0,12(927-1) + 1,96×0,5(1-0,5)
n = 46,58
n = 47
Keterangan :
n = Besar Sampel
N= Besar populasi penduduk desa Pamah (927)
d= Tingkat kepercayaan/ ketetapan yang diinginkan (0,1)
P= Harga proporsi di populasi (0,5)
Z12-α/2= Nilai distribusi normal baku (table z) pada α tertentu( 1,96)
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple
Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara acak sederhana
dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang samabesar untuk
38
Langkah-langkah pengambilan sampel yaitu dengan membuat undian
sejumlah seluruh penduduk yang tinggal di Desa Pamah Kecamatan Silinda
Kabupaten Serdang Bedagai, kemudian dari jumlah tersebut di kocok dan diambil
47 jiwa.
3.4 Variabel dan Defenisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor predisposisi
(pengetahuan, sikap, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan dan persepsi
manfaat), faktor pendukung (fasilitas pelayanan pengobatan) dan faktor
pendorong (keluarga,teman,media cetak/elektronik), sedangkan variabel dependen
adalah pola pencarian pengobatan pada masyarakat.
3.4.2 Defenisi operasional
Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimanacaranya mengukur suatu variabel. Varibel dalam penelitian ini adalah:
1. Karakteristik adalah sesuatu hal yang khas atau mencolok dari responden
penelitian.
a. Usia adalah lamanyawaktu perjalanan hidup responden yang dihitung
sejak ia lahir sampai pada pelaksanaan wawancara yang dinyatakan dalam
satuan tahun.
b. Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki masyarakat yang
dibedakan atas laki-lakidan perempuan.
c. Suku adalah bagian dari sistem adat yang didapat seseorang secara turun
d. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh responden setiap hari
pengelompokan pekerjaan responden yang dinyatakan dengan tidak
bekerja dan bekerja sampaipada saat penelitian dilakukan.
e. Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti atau
diselesaikan oleh responden (telah mendapatkan ijazah) yang dinyatakan
dengan rendah, sedang, dan tinggi.
f. Penghasilan keluarga adalah jumlah uang yang diterima setiap bulannya
oleh responden yang sudah bekerja dan penghasilan keluarga bagi
responden yang belum kerja dikategorikan berdasarkan Upah Minimum
Propinsi (UMP) sesuai dengan surat keputusan Gubernur Sumatra Utara
No. 188.44/93/KPTS tentang Penetapan Upah Minimum Propinsi Sumatra
Utara Tahun 2012, yakni:
1) Penghasilan di bawah UMP (<Rp1.201.000,-)
2) Penghasilan di atas atau sama dengan UMP (>Rp1.201.000,-)
2. Faktor-faktor predisposisi (Predisposing Factors) adalah pengetahuan dan
sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai
pencarian pengobatan apabila dirinya atau anggota keluarganya sakit.
b. Sikap adalah kecendrungan responden untuk berespon negatif atau positif
mengenai pencarian pelayanan pengobatan apabila dirinya atau anggota
40
c. Kerentanan adalah derajat resiko yang dirasakan seseorang terhadap suatu
penyakit atau masalah kesehatan.
d. Keseriusan adalah konsekuensi masalah kesehatan atau penyakit yang
akan menjadi semakin parah.
e. Manfaat adalah hasil positif yang diperoleh seseorang setelah memperoleh
pengobatan. Dengan melakukan suatu tindakan pengobatan, seseorang
akan mendapat kesembuhan.
3. Faktor-faktor pendukung (Enabling Factors) adalah mencakup
ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat,
misalnya Puskesmas, Rumah Sakit, Posyandu, Poliklinik dan sebagainya.
a. Fasilitas pelayanan pengobatan adalah suatu alat atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
4. Faktor-faktor pendorong ( Reinforcing Factors) adalah meliputi sikap dan
perilaku seseorang yang berada disekitarnya dan informasi tentang
kesehatan misalnya keluarga, teman, media cetak/elektronik dan
sebagainya.
a. Keluarga adalah yang terdiri dari suami , anak, ayah, ibu yang tinggal
dalam satu rumah dan memiliki ikatan keturunan, yang mempengaruhi
seseorang tentang pencarian pelayanan pengobatan.
b. Teman adalah partisipasi dan perhatian yang diberikan oleh orang yang
dekat dengan responden sebagai pemberi informasi dan saran dalam
c. Media cetak/elektronik adalah segala bentuk media yang dapat menambah
pengetahuan responden mengenai pelayanan pengobatan baik dari televisi,
radio, koran maupun iklan.
5. Pola pencarian pengobatan adalah suatu cara atau tindakan seseorang
dalam memperoleh pelayanan kesehatan untuk mengobati suatu penyakit.
3.5 Instrumen dan Aspek Pengukuran 3.5.1 Instrumen
Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner.
3.5.2 Aspek Pengukuran Variabel 1. Karakteristik
a) Variabel usia menggunakan skala ordinal dengan kategori sbb:
1. <20 tahun
2. 20 s/d 35 tahun
3. >35 tahun
b) Variabel jenis kelamin menggunakan skala ordinal dengan kategori sbb:
1. Laki-laki
2. Perempuan
c) Variabel suku menggunakan skala ordinal dengan kategori sbb:
1. Jawa 3. Melayu
2. Batak 4. Lainya, sebutkan....
d) Variabel pekerjaan menggunakan skala ordinal, didasarkan atas jawaban
responden mengenai status kepercayaannya, yang dikategorikan sebagai
42
1. Tidak bekerja, jika responden seorang pengangguran/ ibu rumah
tangga/ tidak mempunyai pekerjaan tetap.
2. Bekerja, jika responden bekerja sebagai Pegawai Negeri/ Pegawai
Swata/ Petani/ Buruh/ Wiraswasta/ mempunyai pekerjaan tetap.
e) Variabel pendidikan menggunakan skala ordinal, didasarkan atas jawaban
responden mengenai jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah
ditempuh responden (telah mendapatkan ijazah), yang dikategorikan
sebagai berikut:
1. Rendah, jika responden tidak pernah sekolah/tidak tamat SD/ tamat SD
2. Sedang, jika responden tamat SMP/SMA
3. Tinggi, jika responden tamat Diploma/S2/S2/S3
f) Variabel penghasilan menggunakan skala ordinal, didasarkan atas jawaban
responden mengenai akumulasi uang yang diterima setiap bulannya dalam
nilai rupiah yang diperoleh responden dibandingkan pada Upah Minimum
Provinsi (UMP) Provinsi SumatraUtara 2012 yang kdikategorikan sebagai
berikut:
1. < Rp 1.201.000
2. >Rp 1.201.000
2. Faktor-faktor predisposisi (Predisposing Factors)
a) Pengetahuan diukur melalui 10 pertanyaan dengan menggunakan skala
Thurstone (Singarimbun, 1995). Menurut Arikunto (1998), aspek
pengukuran pengetahuan dengan kategori baik, cukup, dan kurang terlebih
Untuk pertanyaan nomor 1 nilai tertingginya adalah 5 dengan kriteria
jawaban:
- Jawaban a skornya 1
- Jawaban b skornya 2
- Jawaban c skornya 3
- Jawaban d skornya 4
- Jawaban e skornya 5
Untuk pertanyaan nomor 2 dan 6 nilai tertingginya adalah 3 dengan
kriteria jawaban:
- Jawaban <2, skornya 1
- Jawaban 2-3, skornya 2
- Jawaban tidak ada skornya 3
Untuk pertanyaan nomor 3, 4 dan 5 nilai tertingginya adalah 3 dengan
kriteria jawaban:
- Jawaban <2, skornya 2
- Jawaban 2-3, skornya 3
- Jawaban tidak ada skornya 1
Untuk pertanyaan nomor 7, 8, 9, 10 nilai tertingginya adalah 3 dengan
kriteria jawaban :
- Jawaban <2, skornya 1
- Jawaban 2-3 skornya 2
44
Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 32. Aspek
pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat
diklarifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
1. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari
nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 32 yaitu >24
2. Tingkat pengetahuan cukup, apabila nilai yang diperoleh 45%-
75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 32
yaitu 14-24.
3. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh <45%
dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 32 yaitu
<14.
b) Sikap dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi
bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5 dimana setiap jawaban memiliki nilai
tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total skor tertinggi adalah 10.
Sikap dikategorikan menjadi:
1. Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >7
2. Sikap cukup, apabila nilai yang diperoleh 45%-75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu 4-7
3. Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh <45% dari nilai tertinggi
c) Pengukuran Variabel Persepsi Kerentanan
Variabel persepsi kerentanan dapat diukur dengan skoring terhadap
kuesioner yang telah diberi bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5 dimana setiap
jawaban memiliki nilai tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total skor tertinggi adalah
10.
Persepsi kerentanan dikategorikan menjadi :
1. Kategori baik bila jawaban responden benar >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >7
2. Kategori cukup bila jawaban responden benar 45%-75% dari
nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu4-7
3. Kategori kurang bila jawaban responden benar <45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu <4
d) Pengukuran Variabel Persepsi Keseriusan
Variabel persepsi keseriusan dapat diukur dengan skoring terhadap
kuesioner yang telah diberi bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5 dimana setiap
jawaban memiliki nilai tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total skor tertinggi adalah
10.
Persepsi keseriusan dikategorikan menjadi :
1. Kategori baik bila jawaban responden benar >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >7
2. Kategori cukup bila jawaban responden benar 45%-75% dari
46
3. Kategori kurang bila jawaban responden benar <45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu <4
e) Pengukuran Variabel Persepsi Manfaat
Variabel persepsi manfaat dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner
yang telah diberi bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5 dimana setiap jawaban
memiliki nilai tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total skor tertinggi adalah 10.
Persepsi manfaat dikategorikan menjadi :
1. Kategori baik bila jawaban responden benar >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >7
2. Kategori cukup bila jawaban responden benar 45%-75% dari
nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu4-7
3. Kategori kurang bila jawaban responden benar <45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu <4
3. Faktor-faktor pendukung (Enabling Factors)
a) Variabel fasilitas pelayanan pengobatan dapat diukur dengan skoring
terhadap kuesioner yang telah diberi bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5
dimana setiap jawaban memiliki nilai tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total
skor tertinggi adalah 10.
Dukungan fasilitas pelayanan pengobatan dikategorikan menjadi:
1. Kategori baik bila jawaban responden benar >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >7
2. Kategori cukup bila jawaban responden benar 45%-75% dari nilai
3. Kategori kurang bila jawaban responden benar <45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu<4
4. Faktor-faktor pendorong (Reinforcing Factors)
a) Variabel keluarga dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang
telah diberi bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5 dimana setiap jawaban
memiliki nilai tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total skor tertinggi adalah
10.
Dukungan keluarga dikategorikan menjadi:
1. Kategori baik bila jawaban responden benar >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >7
2. Kategori cukup bila jawaban responden benar 45%-75%dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu4-7
3. Kategori kurang bila jawaban responden benar <45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu <4
b) Variabel teman dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah
diberi bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5 dimana setiap jawaban
memiliki nilai tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total skor tertinggi adalah
10.
Dukungan teman dikategorikan menjadi:
1.Kategori baik bila jawaban responden benar >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >7
2. Kategori cukup bila jawaban responden benar 45%-75% dari nilai
48
3. Kategori kurang bila jawaban responden benar <45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu<4
c) Variabel media cetak/elektronik dapat diukur dengan skoring terhadap
kuesioner yang telah diberi bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5 dimana
setiap jawaban memiliki nilai tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total skor
tertinggi adalah 10.
Dukungan media cetak/elektronik dikategorikan menjadi:
1. Kategori baik bila jawaban responden benar >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 10 yaitu >7
2. Kategori cukup bila jawaban responden benar 45%-75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu4-7
3. Kategori kurang bila jawaban responden benar <45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu <4
5. Pengukuran Variabel Pola Pencarian Pengobatan
Pola pencarian pengobatan dapat diukur dengan skoring terhadap
kuesioner yang telah diberi bobot. Dengan jumlah pertanyaan 5 dimana setiap
jawaban memiliki nilai tertinggi = 2 dan terendah = 1. Total skor tertinggi adalah
10.
Pola pencarian pengobatan dikategorikan menjadi:
1. Kategori baik bila jawaban responden benar >75% dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >7
2. Kategori cukup bila jawaban responden benar 45%-75% dari nilai
3. Kategori kurang bila jawaban responden benar <45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu <4
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data 3.6.1 Pengolahan Data
Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap berikut:
1. Pengeditan Data (Editing)
Tahapan ini dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang telah
diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi dan
konsistensi jawaban dan koreksi terhadap kesalahan pengisian.
2. Pengkodean Data (Coding)
Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat analisis
data dan juga mempercepat pada saat entry data, yaitu dengan memberikan kode
pada pertanyaan penelitian kuesioner.
3. Pemasukan Data (Entry)
Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam komputer
untuk diolah dan dianalisis melalui program SPSS for window.
4. Pengecekan Data( Cleaning)
Adalah pengecekan data yang sudah dientry, apakah ada kesalahan atau tidak.
3.6.2 Analisa Univariat
Analisa univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari
masing-masing variabel yang meliputi pengetahuan, sikap, persepsi kerentanan,
persepsi keseriusan, persepsi manfaat, fasilitas pelayanan pengobatan, keluarga,
50 BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Desa Pamah 4.1.1 Keadaan Geografis
Desa Pamah adalah salah satu desa dari 9 desa di Kecamatan Silinda
Kabupaten Serdang Bedagai. Desa Pamah mempunyai luas 424 Ha dengan jumlah
penduduk 927 jiwa yang terdiri dari 229 kepala keluarga. Sebanyak 451 jiwa
laki-laki dan 476 jiwa perempuan.
Desa Pamah yang dipadati 927 jiwa ini memiliki mata pencaharian
terbanyak adalah sebagai petani yaitu sebanyak 200 orang. Sisanya ada sebanyak
19 orang buruh, 5 orang pegawai negeri, 3 orang pegawai swasta, 1 bidan selain
itu ada juga 1 orang pedagang kaki lima.
Batas wilayah Desa Pamah sebelah Timur berbatasan dengan Silinda
sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Buaya sebelah Utara berbatasan dengan
Sungai Buaya dan sebelah Selatan berbatasan dengan Tarean.
Fasilitas umum yang ada di Desa Pamah ini tidak terlalu banyak. Hanya
terdapat satu TK dan SD Swasta, 1 pengajian/perwiridan, 2 remaja/muda-mudi, 2
pengobatan tradisional sedangan untuk pengobatan medis modern seperti praktek
bidan ada 1 unit.
4.1.2 Analisis Situasi Lingkungan
Wilayah kerja Puskesmas Nagori Simapang yang sangat luas yaitu
yaitu 15 km2 dan Desa Pamah adalah satu-satunya desa yang paling jauh dari
puskesmas Nagori Simapang.
Selain itu jasa bidan di Desa Pamah tersebut juga dimanfaatkan oleh warga
untuk berobat. Dan adanya dukun kampung atau pengobatan tradisional juga
dimanfaatkan oleh warga untuk pengobatan. Meskipun secara umum hal tersebut
dilakukan jika tindakan penanganan awal oleh dirinya tidak membuat keadaan
lebih baik.
4.2 Hasil Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik
masyarakat dan setiap variabel yang meliputi pengetahuan, sikap, kerentanan,
keseriusan, manfaat, fasilitas pelayanan pengobatan, keluarga, teman, media
cetak/elektronik dan pola pencarian pengobatan masyarakat Desa Pamah
Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016.
4.2.1 Gambaran Karakteristik Responden pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah masyarakat yang ada
di Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai. Jumlah
responden dari perhitungan sampel yang telah dilakukan adalah sebanyak 47
orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur,
52
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai
Berdasarkan tabel 4.1 hasil penelitian pada masyarakat Desa Pamah
mengenai pola pencarian pengobatan, didapatkan bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki ada sebanyak 21 orang (44,7%) dan yang berjenis kelamin
perempuan ada sebanyak 26 orang (55,3%). Responden yang berumur <20 tahun
ada sebanyak 2 orang (4,3%), 20-35 tahun ada sebanyak 16 orang (34,0%) dan
>35 tahun ada sebanyak 29 orang (61,7%).
Berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang tidak tamat SD ada
sebanyak 3 orang (6,4%), tamat SD sederajat ada sebanyak 19 orang (40,4%),
tamat SMP sederajat ada sebanyak 4 orang (8,5%), tamat SMA sederajat ada
sebanyak 17 orang (36,2%), tamat Diploma ada sebanyak 1 orang (2,1%) dan
tamat S1 ada sebanyak 3 orang (6,4%).
Responden yang bekerja sebagai pegawai negeri ada sebanyak 2 orang
(4,3%), yang bekerja sebagai pegawai swasta ada sebanyak 2 orang (4,3%), yang
bekerja sebagai petani ada sebanyak 34 orang (72,3%), yang bekerja sebagai
wiraswasta ada sebanyak 1 orang (2,1%), dan yang bekerja sebagai buruh ada
sebanyak 8 orang (17,0%).
Responden yang memiliki penghasilan <Rp.1.201.000,- ada sebanyak 20
orang (42,6%) dan yang berpenghasilan >Rp.1.201.000,- ada sebanyak 27 orang
(57,4%). Dengan jumah tanggungan orang tua 2 ada sebanyak 8 orang (17,0%),
tanggungan 3 ada sebanyak 22 orang (46,8%), tanggungan 4 ada sebanyak 8
orang (17,0%), tanggungan 5 ada sebanyak 3 orang (6,4%), tanggungan 6 ada
54
Responden yang bersuku jawa ada sebanyak 3 orang (6,4%), dan suku
batak ada sebanyak 44 orang (93,6%).
4.2.2 Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Pencarian Pengobatan pada Masyarakat di Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
4.2.2.1Pengetahuan
Tabel 4.2. Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Mengenai Kemana Mencari Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban a (warung) 2 4,3
jawaban b (tradisional) 26 55,3
jawaban c (puskesmas) 5 10,6
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengetahuan kemana responden
mencari pengobatan didapat bahwa responden mencari pengobatan warung ada
sebanyak 2 orang (4,3%), pengobatan tradisional ada sebanyak 26 orang (55,3%),
pengobtan puskesmas ada sebanyak 5 orang (10,6%), pengobatan klinik
bidan/praktek dokter ada sebanyak 13 orang (27,7%) dan pengobatan rumah sakit
ada sebanyak 1 orang (2,1%).
Tabel 4.3 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Mengenai Alasan Memilih Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 13 27,6
Jawaban 2-3 13 27,6
Jawaban tidak ada 21 44,8
Pengetahuan responden mengenai alasan memilih pengobatan tradisional,
respondenyang menjawab <2 ada sebanyak 13 orang (17,7%), 2-3 ada sebanyak
13 orang juga (17,7%) dan 21 orang (44,7%) yang menjawab tidak ada.
Tabel 4.4 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Mengenai Alasan Memilih Pengobatan Puskesmas Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 4 8,5
Jawaban tidak ada 43 91,5
jumlah 47 100,0
Pengetahuan responden mengenai alasan memilih pengobatan puskesmas,
responden yang menjawab <2 ada sebanyak 4 orang (8,5%), dan 43 orang
(91,5%) yang menjawab tida ada.
Tabel 4.5 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Mengenai Alasan Memilih Pengobatan Klinik Bidan/Dokter Umum Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 4 8,5
Jawaban 2-3 1 2,1
Jawaban tidak ada 42 89,4
jumlah 47 100,0
Pengetahuan responden mengenai alasan memilih pengobatan klinik
bidan/dokter umum,responden yang menjawab <2 ada sebanyak 4 orang (8,5%),
2-3 ada sebanyak 1 orang (2,1%) dan 42 orang (89,4%) yang menjawab tidak
56
Tabel 4.6 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Mengenai Alasan Memilih Pengobatan Rumah Sakit Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 1 2,1
Jawaban tidak ada 46 97,9
jumlah 47 100,0
Pengetahuan responden mengenai alasan memilih pengobatan rumah sakit
ada 1 orang (2,1%) yang menjawab <2 dan 46 orang (97,9%) yang menjawab
tidak ada.
Tabel 4.7 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Mengenai Alasan Memilih Pengobatan Warung Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 1 2,1
Jawaban 2-3 1 2,1
Jawaban tidak ada 45 95,7
jumlah 47 100,0
Pengetahuan responden mengenai alasan memilih pengobatan warung,
responden yang menjawab <2 ada sebanyak 1 orang (2,1%), yang menjawab 2-3
ada 1 orang juga (2,1%) dan 45 orang (95,7%) menjawab tidak ada.
Tabel 4.8 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Mengenai Kapan Suatu Penyakit Harus Diobati Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 24 51,1
Jawaban 2-3 23 48,9
Pengetahuan responden mengenai kapan suatu penyakit harus diobati,
responden yang menjawab <2 ada sebanyak 24 orang (51,1%), yang menjawab
2-3 ada 22-3 orang (48,9%).
Tabel 4.9 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Bagaimana Responden Mengenali suatu penyakit Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 23 48,9
Jawaban 2-3 23 48,9
Jawaban >3 1 2,1
jumlah 47 100,0
Pengetahuan bagaimana responden mengenali suatu penyakit,responden
yang menjawab <2 ada sebanyak 23 orang (48,9%), yang menjawab 2-3 ada 23
orang juga (48,9%) dan yang menjawab >3 ada 1 orang (2,1%).
Tabel 4.10 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Kenapa Suatu Penyakit Harus Ditangani ke Pengobatan medis Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 34 72,3
Jawaban 2-3 13 27,7
jumlah 47 100,0
Pengetahuan responden kenapa suatu penyakit harus ditangani ke
pengobatan medis responden yang menjawab <2 ada sebanyak 34 orang (72,3%),
58
Tabel 4.11 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Bagaimana Penilaian Responden Tentang Keluhan Kesehatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Jawaban <2 34 72,3
Jawaban 2-3 12 25,5
Jawaban >3 1 2,1
jumlah 47 100,0
Pengetahuan bagaimana penilaian responden tentang keluhan
kesehatan(nafsu makan menurun, meriang dan lemas),responden yang menjawab
<2 ada sebanyak 34 orang (72,3%), yang menjawab 2-3 ada sebanyak 12 orang
(25,5%) dan yang menjawab >3 ada 1 orang (2,1%).
Tabel 4.12 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Responden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase
Cukup 46 97,9
Kurang 1 2,1
jumlah 47 100,0
4.2.2.2Sikap
Tabel 4.13 Distribusi Mengenai Sikap
1. Apabila kondisi fisik tubuh saya menurun (lemas, nafsu makan menurun), saya rasa tidak perlu untuk mencari pengobatan
2. Pengobatan tradisional lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan pengobatan medis modern
n %
Tidak Setuju 8 17,0
Jumah 47 100,0
3. Saya merasa lebih mudah untuk berkomunikasi dengan pengobat tradisional dibandingkan dengan dokter
n % tradisional dibandingkan dengan berobat ke medis modern
Berdasarkan hasil penelitian mengenai sikap, responden yang menyatakan
setuju dengan tidak perlu mencari pengobatan apabila kondisi fisik tubuh
menurun misalnya lemas, nafsu makan menurun ada13 orang (27,7%) dan yang
menyatakan tidak setuju ada 34 orang (72,3%).
Responden yang menyatakan setuju bahwa pengobatan tradisional lebih
mudah didapatkan dibandingkan dengan pengobatan medis modern ada 39 orang
(83,0%) dan yang menyatakan tidak setuju ada 8 orang (17,0%).
Responden yang menyatakan setuju bahwa mereka merasa lebih mudah
untuk berkomunikasi dengan pengobat tradisional dibandingkan dengan dokter
60
Ada 35 orang (74,5%) yang menyatakan bahwa penyakit yang dialaminya
sudah sering terjadi dan akan sembuh ke pengobatan tradisional dan yang
menyatakan tidak setuju ada 12 orang (25,5%).
Ada 32 orang (68,1%) yang menyatakan setuju bahwa lebih nyaman
berobat ke pengobatan tradisional dibandingkan dengan berobat ke medis modern
dan yang menyatakan tidak setuju ada 15 orang (31,9%).
Tabel 4.14 Distribusi Berdasarkan Sikap Responden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Sikap Frekuensi Persentase
kurang 33 70,2
cukup 14 29,8
jumlah 47 100,0
4.2.2.3Persepsi Kerentanan
Tabel 4.15 Distribusi Mengenai Persepsi Kerentanan
1. Saya rentan terkena penyakit sebab lingkungan saya keluarga saya yang pernah terkena
n %
4. saya terkena penyakit tersebut karena penyakitnya mewabah
Setuju seimbang, minum minuman alkohol, merokok, tidak olahraga teratur) sehingga saya mudah terserang
n %
Berdasarkan tabel 4.15 mengenai persepsi kerentanan terhadap penyakit
yang disebabkan karena lingkungan tidak sehat, menunjukkan bahwa responden
yang menyatakan setuju ada 28 orang (59,6%), dan tidak setuju 19 orang (40,4%).
Responden yang menyatakan setuju bahwa pola hidup menyebabkan
mudah terserang penyakit ada 22 orang (46,8%), dan yang mengatakan tidak
setuju ada 25 orang (53,2%).
Responden yang menyatakan setuju bahwa pekerja/aktivitas menyebabkan
penyakit tersebut dapat terjadi ada 31 orang (66,0%) dan yang menyatakan tidak
setuju ada 16 orang (34,0%).
Ada 29 orang (61,7%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
mereka terkena penyakit disebabkan penyakitnya mewabah dan yang menyatakan
tidak setuju dengan pernyataan bahwa mereka terkena penyakit disebabkan
penyakitnya mewabah ada 18 orang (38,3%).
Ada 38 orang (80,9%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
mereka terkena penyakit karena ada anggota keluarganya yang pernah terkena dan
62
penyakit karena ada anggota keluarganya yang pernah terkena ada 9 orang
(19,1%).
Tabel 4.16 Distribusi Berdasarkan Persepsi Kerentanan Responden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Persepsi Kerentanan Frekuensi Persentase
Cukup 32 68,1
Baik 15 31,9
jumlah 47 100,0
4.2.2.4Persepsi Keseriusan
Tabel 4.17 Distribusi Mengenai Persepsi Keseriusan
1. Penyakit tersebut membuat saya kehilangan pekerjaan n % Setuju
2. Penyakit tersebut lama-kelamaan bisa menjadi lebih serius/parah
3. Penyakit tersebut bisa menjadi penyakit menetap/cacat n % Setuju
4. Penyakit tersebut dapat menyebabkan penyakit lain n % Setuju
5. Akibat terburuk dari penyakit tersebut adalah kematian n % Setuju
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.17 mengenai persepsi keseriusan,
membuat kehilangan pekerjaan/aktivitas ada 12 orang (25,5%), dan tidak setuju
35 orang (74,5%).
Responden yang menyatakan setuju bahwa penyakit yang diderita jika
dibiarkan maka lama-kelamaan bisa semakin parah ada 44 orang (93,6%), dan
yang mengatakan tidak setuju ada 3 orang (6,4%).
Responden yang menyatakan setuju bahwa penyakit yang diderita bisa
,menyebabkan penyakit lain ada 27 orang (57,4%) dan yang menyatakan tidak
setuju ada 20 orang (42,6%).
Ada 32 orang (68,1%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
penyakit yang diderita bisa menjadi gangguan yang menetap (cacat) dan yang
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa penyakit yang diderita bisa
menjadi gangguan yang menetap (cacat) ada 15 orang (31,9%).
Ada 34 orang (72,3%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
akibat terburuk dari penyakit yang dideritanya adalah kematian, dan yang
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa akibat terburuk dari penyakit
yang dideritanya adalah kematian ada 13 orang (27,7%).
Tabel 4.18 Distribusi Berdasarkan Persepsi Keseriusan Responden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Persepsi Keseriusan Frekuensi Persentase
Cukup 34 72,3
Baik 13 27,7
64
4.2.2.5Persepsi Manfaat
Tabel 4.19 Distribusi Mengenai Persepsi Manfaat
1. Pengobatan yang saya lakukan biayanya murah n % Setuju
2. Pengobatan tersebut cepat penyembuhannya n % Setuju
3. Pengobatan tersebut lebih nyaman dibanding pengobatan lainnya
4. Pengobatan tersebut memberikan informasi yang cukup tentang penyakit saya
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.19 mengenai persepsi manfaat,
responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa pengobatan yang
dipilih mereka dengan alasan murah ada 40 orang (85,1%), dan tidak setuju 7
orang (14,9%).
Responden yang menyatakan setuju bahwa pengobatan yang dipilih
mereka cepat menyembuhkan ada 44 orang (93,6%), dan yang mengatakan tidak
Ada 45 orang (95,7%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
pengobatan yang dipilih tersebut dapat menjaga kerahasiaan mereka, dan yang
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa pengobatan yang dipilih
tersebut dapat menjaga kerahasiaan mereka ada 2 orang (4,3%).
Ada 44 orang (93,6%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
pengobatan yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang cukup seputar
penyakitnya, dan yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa
pengobatan yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang cukup seputar
penyakitnya ada 3 orang (6,4%).
Ada 45 orang (95,7%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
mereka lebih tahu pelayanan pengobatan yang cocok untuknya , dan yang
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa mereka lebih tahu pelayanan
pengobatan yang cocok untuknya ada 2 orang (4,3%).
Tabel 4.20 Distribusi Berdasarkan Persepsi Manfaat Responden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Persepsi Manfaat Frekuensi Persentase
Cukup 45 95,7
Baik 2 4,3
jumlah 47 100,0
4.2.2.6Fasilitas Pelayanan Pengobatan
Tabel 4.21 Distribusi Mengenai Fasilitas Pelayanan Pengobatan 1. Apakah dengan jarak puskesmas Nagori Simapang yang
begitu jauh, sehingga saudara/i tidak pergi mencari
66
2. Apakah dengan biaya yang murah dan jarak yang dekat, sehingga saudara/i membeli obat di warung
n %
3. Apakah dengan pengobatan tradisional sangat memuaskan (mudah untuk dijangkau, biayanya murah, obatnya mudah untuk dikonsumsi) bagi saudara/i, sehingga saudara/i pergi mencari pengobatan tersebut
n % tidak mencari pengobatan klinik bidan/dokter umum
n %
5. Apakah dengan pelayanan rumah sakit yang begitu rumit ( proses registrasi), sehingga saudara/i tidak mencari pengobatan ke rumah sakit
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.21 mengenai fasilitas pelayanan
pengobatan responden yang menyatakan ya dengan pernyataan bahwa jarak
puskesmas Nagori Simapang yang begitu jauh sehingga tidak mencari pengobatan
ke puskesmas tersebut ada 35 orang (74,5%), dan yang menyatakan tidak ada 12
orang (25,5%).
Ada 22 orang (46,8%) yang menyatakan ya dengan pernyataan bahwa
dan yang menyatakan tidak dengan pernyataan bahwa mereka membeli obat di
warung dengan harga yang murah dan jarak yang dekat ada 25 orang (53,2%).
Ada 40 orang (85,1%) yang menyatakan ya dengan pernyataan bahwa
pengobatan tradisional lebih memuaskan sehingga mereka lebih mencari
pengobatan tersebut, dan yang menyatakan tidak dengan pernyataan bahwa
pengobatan tradisional lebih memuaskan sehingga mereka lebih mencari
pengobatan tersebut ada 7 orang (14,9%).
Ada 41 orang (87,2%) yang menyatakan ya dengan pernyataan bahwa
dengan alasan biaya yang mahal sehingga mereka tidak mencari pengobatan
klinik bidan/dokter umum dan yang menyatakan tidak dengan pernyataan bahwa
dengan alasan biaya yang mahal sehingga mereka tidak mencari pengobatan
klinik bidan/dokter umum ada 7 orang (14,9%).
Ada 44 orang (93,6%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
pelayanan kesehatan rumah sakit yang begitu rumit sehingga mereka tidak
mencari pengobatan tersebut, dan yang menyatakan tidak setuju dengan
pernyataan bahwa pelayanan kesehatan rumah sakit yang begitu rumit sehingga
mereka tidak mencari pengobatan tersebut ada 3 orang (6,4%).
Tabel 4.22 Distribusi Berdasarkan Fasilitas Pelayanan PengobatanResponden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Fasilitas Pelayanan Pengobatan Frekuensi Persentase
kurang 43 91,5
cukup 4 8,5
68
4.2.2.7Keluarga
Tabel 4.23 Distribusi Mengenai Dorongan Keluarga
1. Dalam mendapatkan pengobatan saya meminta saran dari orang tua saya
2. Kepala keluarga adalah pembuat keputusan kemana saya mencari pengobatan
4. Pengalaman berobat anggota keluarga menjadi acuan saya dalam mencari pengobatan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.23 mengenai dukungan keuarga,
responden yang menyatakan bahwa dalam mendapatkan pengobatan mereka
menimbang saran dari orang tua nya ada 12 orang (25,5%) dan yang menyatakan
tidak ada 35 orang (74,5%).
Ada 43 orang (91,5%) yang menyatakan bahwa kepala keluarga adalah
pembuat keputusan kemana mereka akan berobat dan 4 orang (8,5%) yang
Ada 44 orang (93,6%) yang menyatakan ya bahwa mereka melakukan
pemeriksaan kesehatan jika ada anggota keluarga yang berobat, sedangkan yang
menyatakan tidak ada 3 orang (6,4%).
Responden yang menyatakan bahwa pengalaman berobat anggota keluarga
menjadi acuan dalam berobat ada 46 orang (97,9%) dan yang menyatakan tidak
ada 1 orang (2,1%).
Responden yang menyatakan bahwa dorongan keluarga mempengaruhi
mereka mencari pengobatan ada 44 orang (93,6%) dan yang menyatakan tidak ada
3 orang (6,4%).
Tabel 4.24 Distribusi Berdasarkan Dorongan Keluarga Responden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Keluarga Frekuensi Persentase
Cukup 44 93,6
Baik 3 6,4
jumlah 47 100,0
4.2.2.8 Teman
Tabel 4.25 Distribusi Mengenai Dorongan Teman
1. Pengalaman teman menjadi acuan saya dalam mencari
70
4. Teman saya juga melakukan pengobatan yang sama n % Ya
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.25 mengenai dorongan teman,
responden yang menyatakan bahwa pengalaman teman menjadi acuan dalam
berobat ada 23 orang (48,9%) dan yang tidak ada 24 orang (51,1%).
Responden yang menyatakan mereka turut berobat jika ada teman yang
juga pergi ada 10 orang (21,3%) dan yang menyatakan tidak ada 37 orang
(78,7%).
Responden yang menyatakan bahwa anjuran teman menjadi masukan
mereka dalam memilih pengobatan ada 15 orang (31,9%) dan yang menyatakan
tidak ada 32 orang (68,1%).
Responden yang menyatakan bahwa teman juga melakukan pengobatan
yang sama dengan mereka ada 8 orang (17,0%) dan yang menyatakan tidak ada
Responden yang menyatakan bahwa dorongan teman mempengaruhi
mereka mencari pengobatan ada 8 orang (17,0%) dan yang menyatakan tidak ada
39 orang (83,0%).
Tabel 4.26 Distribusi Berdasarkan Dorongan Teman Responden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Dorongan Teman Frekuensi Persentase
Cukup 9 19,1
Baik 38 80,9
jumlah 47 100,0
4.2.2.9Media Cetak/Elektronik
Tabel 4.27 Distribusi Mengenai Media Cetak/Elektronik
1. Apakah dengan membaca brosur yang dibagikan oleh pelayanan pengobatan tradisional membuat anda datang ke pelayanan pengobatan tersebut pelayanan pengobatan puskesmas untuk masyarakat dalam rangka pengobatan gratis ( KB, obat demam), sehingga saudara/i ingin datang ke pelayanan pengobatan tersebut
72
mengenai pelayanan pengobatan klinik bidan/dokter umum mempengaruhi saudara/i untuk menggunakan pelayanan pengobatan tersebut
5. Apakah dengan media cetak/elektronik (brosur, radio, televisi) menjadi acuan saudara untuk mencari pelayanan pengobatan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.27 mengenai media
cetak/elektronik, responden yang menyatakan bahwa dengan membaca brosur
tentang pengobatan tradisional mempengaruhi mereka mencari pengobatan
tersebut ada 17 orang (36,2%) dan yang menyatakan tidak ada 30 orang (63,8%).
Responden yang menyatakan bahwa dengan adanya pembagian brosur dari
puskesmas tentang pengobatan gratis ada 38 orang (80,9%) dan yang menyatakan
tidak ada 9 orang (19,1%).
Responden yang menyatakan bahwa dengan adanya pembagian brosur dari
rumah sakit tentang pengobatan gratis ada 37 orang (78,7%) dan yang
menyatakan tidak ada 10 orang (21,3%).
Responden yang menyatakan bahwa dengan adanya media
cetak/elektronik seperti radio dan televisi mengenai pelayanan pengobatan klinik
bidan/dokter umum mempengaruhi mereka mencari pengobatan tersebut ada 9
Responden yang menyatakan bahwa media cetak/elektronik menjadi acuan
mereka dalam mencari pengobatan ada10 orang (21,3%) dan yang menyatakan
tidak ada 37 orang (78,7%).
Tabel 4.28 Distribusi Berdasarkan Media Cetak/Elektronik Responden Terhadap Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Media Cetak/Elektronik Frekuensi Persentase
Cukup 18 38,3
Baik 29 61,7
jumlah 47 100,0
4.2.2.10Pola Pencarian Pengobatan
Tabel 4.29 Distribusi Mengenai Pola Pencarian Pengobatan 1. apakah saudara/i selalu mencari informasi mengenai
pengobatan ( batuk, demam, nafsu makan menurun)
n %
2. Apakah saudara/i tetap mencari informasi mengenai pengobatan walaupun kondisi fisik tubuh anda sehat (tidak sakit) tidak mencari pengobatan ke klinik bidan/dokter umum
n %
4. Apakah dengan jarak yang jauh sehingga saudara/i tidak mencari pengobatan ke rumah sakit
74
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.29 mengenai pola pencarian
pengobatan, responden yang menyatakan bahwa mereka selalu mencari informasi
mengenai pengobatan ( batuk, demam, nafsu makan menurun) ada 31 orang
(66,0%) dan yang menyatakan tidak ada 16 orang (34,0%).
Responden yang menyatakan bahwa mereka tetap mencari informasi
mengenai pengobatan walaupun kondisi fisik tubuh sehat ada 31 orang (66,0%)
dan yang menyatakan tidak ada 16 orang (34,0%).
Responden yang menyatakan bahwa dengan alasan biaya yang mahal,
sehingga mereka tidak mencari pengobatan ke klinik bidan/dokter umum ada 37
orang (78,7%) dan yang menyatakan tidak ada 10 orang (21,3%).
Responden yang menyatakan bahwa dengan jarak yang jauh
mempengaruhi mereka tidak mencari pengobatan ke rumah sakit ada 41 orang
(87,2%) dan yang menyatakan tidak ada 6 orang (12,8%).
Responden yang menyatakan bahwa dengan biaya yang murah,
mempengaruh mereka mencari pengobatan tradisional ada 38 orang (80,9%) dan
yang menyatakan tidak ada 9 orang 19,1%).
Tabel 4.30 Distribusi Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Desa Pamah Kecamatan Silinda kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
Pola Pencarian Pengobatan Frekuensi Persentase
Cukup 40 85,1
Baik 7 14,9