DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal,cet.V, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Astungkoro. Praktek Cornering Dalam Transaksi Efek Pada Bursa Saham
Ditinjau Dari Aspek Hukum. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,2012.
Balfas, Hamud M. Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Tatanusa, 2006.
Fuady, Munir. Pasar Modal Modern Buku Kedua.Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2003.
Kansil, C.T dan Christine Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan,2004.
Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia.
Jakarta: Kencana, 2010.
Nasution, Bismar. Keterbukaan dalam Pasar Modal. Jakarta: Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, Program Pascasarjana, 2001.
Hukum Kegiatan Ekonomi. Bandung: BooksTerrace & Library, Pusat Informasi Hukum Indonesia, 2007.
Rokhmatussa’dyah, Ana dan Suratman. Hukum Investasi dan Pasar
ModalJakarta: Sinar Grafika,2015.
Sitompul, Asril. Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya.
Bandung : PT.Citra Aditya Bakti,2004.
Situmorang, Paulus. Pengantar Pasar Modal Jakarta: Mitra Wacana Media,2008.
Sjahputra, Imam. Pengantar Hukum Pasar Modal . Jakarta: Harvindo,2012.
Suhartono dan Fadlilah Qudsi, Portofolio Investasi dan Bursa Efek, Yogyakarta:
Unit Penerbit dan Percerakan,2009.
Sumantoro.Aspek-Aspek Hukum Dan Potensi Pasar Modal Di Indonesia, Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1998.
Sutedi, Adrian. Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan . Jakarta: Raih Asa Sukses,2014.
Sutedi, Adrian. Segi-Segi Hukum Pasar Modal. Bogor: Ghalia Indonesia,2009.
Tavinayati dan Yulia Qamariah. Hukum Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Sinar
Grafika, 2013.
Widjaja, Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya. Seri Pengetahuan Pasar Modal:
Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal. Jakarta: Kencana, 2006.
Widjaja, Gunawan Gunawan, Widjaja, Transpalantasi Trust. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada,2007
Widoatmodjo, Sawidji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: Pengetahuan
Dasar. Jakarta: Jurnalindo Aksara Grafika, 1996.
B. Peraturan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otorotas Jasa Keuangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaran Kegiatan di
bidang Pasar Modal.
Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.
Peraturan Nomor III-F Tentang Sanksi.
Peraturan Nomor III-G Tentang Suspensi dan Pencabutan Keanggotaan Bursa
C. Website
Transaksi Semu dan Fungsi Pengawasan,
diakses pada (tanggal 20 Februari 2015).
Bab V Hukum Pasar Modal dalam Kegiatan Bisnis diakses dari file:///C:/Users/yolanda/Downloads/BAB%20V%20HUKUM%20BISNIS%2 0(MUCHTAR)%20(2).pdf pada (tanggal 13 Maret 2016).
BAB III
HUBUNGAN ANTARA FLUKTUASI HARGA SAHAM DI PASAR SEKUNDER BURSA EFEK INDONESIA DENGAN ADANYA
TRANSAKSI EFEK SEMU
A. Proses Pembentukan Harga Saham di Pasar Sekunder
Pasar modal mengenal adanya istilah pasar primer dan pasar sekunder.
Istilah yang pertama berkaitan dengan kegiatan penawaran efek Emiten kepada
masyarakat dengan menggunakan propektus sebelum efek yang ditawarkan
tersebut tersebut diperdagangkan di bursa efek. Istilah pasar primer ini dikenal
pula dengan sebutan pasar perdana atau Initial Public Offering(yang selanjutnya
disebut IPO). Setelah masa penawaran umum perdana berakhir, maka bila efek
Emiten tersebut tercatat dibursa efek, investor yang memilikinya dapat
menjualnya melalui perantara perdagangan efek yang menjadi anggota bursa
dimana efek tersebut dicatat.78
Kegiatan memperjualbelikan efek emiten di bursa efek inilah yang disebut
dengan perdagangan efek di pasar sekunder. Dengan kata lain, pasar sekunder
adalah bursa efek emiten diperdagangkan. Pada saat ini Indonesia mempunyai 2
(dua) pasar sekunder, yakni BEJ dan BES (sekarang menjadi BEI).79
Berbicara tentang kegiatan pasar modal saaat ini tidak terlepas dari apa
yang disebut sebagai indeks harga saham.80
78
Paulus Situmorang, Op.Cit.,hlm. 117 79
Ibid.,hlm. 118 80
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti,Op.Cit.hlm.100.
Indeks harga saham merupakan
merupakan indikator dari berbagai hal dan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi makro,
ekonomi mikro, moneter dan kebijakan lainnya.81
Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ekonomi bergerak, naik atau turun,
banyak orang akan melihatnya dari sisi indeks yang dicapai pada saat itu di
surat-surat kabar yang memuat berita paling aktual, tidak ketinggalan juga akan
dicantumkan bagaimana pergerakan indeks saham, khususnya IHSG pada hari
perdagangan terakhir. Saham di sini dipakai sebagai ukuran karena saham
merupakan instrumen pasar modal yang juga dihubungkan dengan pergerakan
harga saham yang terjadi dan politik yang terjadi ternyata juga berpengaruh
terhadap kegiatan investasi di pasar modal. Ukuran yang dipakai juga indeks
harga saham. Seringkali indeks harga saham yang mengalami kenaikan dijadikan
juga indikasi yang menandai kebangkitan ekonomi dari masyarakat. Meskipun
sebenarnya indeks harga saham ini saja kurang akurat jika digunakan untuk
mengukur apakah kegiatan ekonomi mengalami kenaikan atau penurunan. Perlu
indikator-indikator lain yang mendukung dan saling melengkapi untuk dapat
menunjukkan pertumbuhan atau penurunan ekonomui yang sebenarnya.82
Begitu seringnya didengar dan dibaca tentang indeks harga saham, maka
perlulah juga diketahui apa sebenarnya yang disebut dengan indeks harga saham.
Secara sederhana yang disebut dengan indeks harga adalah suatu angka yang
digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa dibandingkan dengan suatu
peristiwa lainnya. Angka indeks atau sering disebut dengan indeks saja, pada
81
dasarnya merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama
(produksi, ekspor, hasil penjualan, jumlah uang yang beredar, dan lain
sebagainya) dalam dua waktu yang berbeda.83
Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks di sini akan
membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu
harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu
waktu tertentu. Seperti dalam penentuan indeks lainnya, dalam pengukuran indeks
harga saham kita memerlukan juga dua macam waktu, yaitu waktu dasar dan
waktu yang berlaku. Waktu dasar akan dipakai sebagai dasar perbandingan,
sedangkan waktu berjalan merupakan waktu di mana kegiatan akan
diperbandingkan dengan waktu dasar.84
Penentuan indeks harga saham, bisa dibedakan menjadi dua, yaitu yang
disebut dengan Indeks Harga Saham Individu (IHSI) dan IHSG. IHSI hanya
menunjukkan perubahan dari suatu harga saham suatu perusahaan. Indeks ini
tidak bisa untuk mengukur harga dari suatu saham perusahaan tertentu apakah
mengalami perubahan, kenaikan, atau penurunan. Atau bisa dikatakan bahwa
indeks individual saham merupakan suatu nilai yang mempunyai fungsi untuk
mengukur kinerja kerja suatu saham tertentu terhadap harga dasarnya. Sedangkan
untuk IHSG akan menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang
tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai
sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan pasar modal. IHSG ini bisa untuk
83
Ibid. 84
menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham
mengalamai kenaikan atau penurunan. Indeks harga ini melibatkan seluruh harga
saham yang tercatat di bursa.85
Untuk menghitung saham diperlukan apa yang disebut dengan harga dasar
dan harga yang berlaku. Harga dasar sering disebut dengan Ho dan harga yang
berlaku sering disebut dengan H1. Harga dasar ditetapkan sebesar 100%. Secara
sederhana rumus untuk menghitung indeks harga saham adalah berikut ini.86
IHS = ��
�� X 100%
IHS = Indeks Harga Saham
H1 = Harga pada waktu yang berlaku
H0 = Harga pada waktu dasar
Pergerakan nilai indeks akan menunjukkan perubahan situasi pasar yang
terjadi. Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif, ditunjukkan
dengan indeks harga saham yang mengalami kenaikan. Kondisi inilah yang
biasanya menunjukkan keadaan yang diinginkan. Keadaan stabil ditunjukkan
dengan indeks harga saham yang tetap sedangkan pasar yang lesu ditunjukkan
dengan indeks harga saham yang mengalami penurunan.87
85
Ibid. 86
Ibid.
Karena waktu dasar
untuk menentukan waktu dasar harus dilakukan dengan benar karena akan dipakai
sebagai patokan. Waktu dasar dipilih pada saat situasi stabil. Pada saat situasi
tidak stabil, misalkan pada saat indeks harga tinggi, untuk penentuan indeks harga
selanjutnya hasilnya kurang valid karena akan menunjukkan bahwa indeks harga
saham cederung terus menerus menurun. Sebaliknya, jika penentuan waktu dasar
pada saat pasar sedang lesu, indeks harga akan cenderung menunjukkan
peningkatan. Indeks harga saham individual sangat penting, khususnya bagi calon
investor dalam penentuan jenis saham yang akan dibelinya.88
Indeks saham individual tidak akan berubah jika harga pasar saham
tersebut tidak berubah. Hal ini disebabkan karena harga dasar bersifat tetap.
Besarnya harga dasar ini akan tetap, sepanjang tidak ada perubahan harga pasar
akibat dari harga teoritis baru suatu saham sebagai hasil perhitungan dari
pengaruh aksi emiten seperti rights issue, stock split, saham bonus, dividen
saham, warrant redeption, dan sebagainya.89
Situasi pasar secara umum baru dapat diketahui jika kita mengetahui
IHSG. Untuk perhitungan IHSG ini, caraya hampir sama dengan menghitung
Indeks Harga Saham Individual, tetapi harus menjumlahkan seluruh harga saham
yang tercatat. Rumus untuk menghitung IHSG adalah sebagai berikut.90
∑ �� = Total harga semua saham pada waktu dasar.
Dari angka indeks inilah bisa diketahui apakah kondisi pasar sedang
ramai, lesu, atau dalam keadaan stabil. Angka IHSG menunjukkan di atas 100
berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG menunjukkan
dibawah 100 berarti kondisi pasar sedang lesu, IHSG menunjukkan nilai 100
berarti pasar dalam keadaan stabil.91
Kedua cara di atas dalam menentukan baik IHSI maupun IHSG
merupakan cara yang sederhana (tertimbang). Indeks tertimbang merupakan
indeks yang mempertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi naik
turunnya angka indeks tersebut. Besar kecilnya bobot tergantung dari besarnya
pengaruh dari perubahan harga saham tersebut mempengaruhi keseluruhan harga
saham yang ada. Saham yang berperan besar dalam mempengaruhi besar, akan
diberi bobot besar. Sedangkan untuk saham yang berperan kecil dalam
mempengaruhi pasar akan diberi bobot kecil.92
Metode perhitungan angka indeks dengan menggunakan timbangan
(pembobotan) dikemukakan oleh Laspeyres dan Paasche. Kedua orang ini
menggunakan faktor timbangan yang berbeda. Laspeyres mendasarkan pada
jumlah saham pada waktu yang bersangkutan.93
oleh jumlah saham pada waktu yang bersangkutan. Pembobotan saham
dipengaruhi oleh jumlah saham yang didaftarkan, semakin besar pula bobotnya.
Biasanya dengan besarnya jumlah saham yang didaftarkan, saham ini akan
atau melakukan emisi perdana. Cara yang mendasarkan pembototan pada waktu
dasar ini ditemukan oleh Laspeyres. Adapun untuk perhitungan menggunakan
rumus berikut.94
IHSG =∑����
∑���� x 100%
Ko = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu dasar
Sedangkan untuk perhitungan angka indeks dengan menggunakan waktu
berlaku sebagai bobot dikemukakan oleh Paasche. Rumus yang digunakan adalah
berikut.95
IHSG = ∑��
∑���� x 100%
Kt= jumlah semua saham yang beredar pada waktu yang berlaku.
Jika diperbandingkan, sebenarnya dilihat dari segi praktis, rumus yang
dikemukakan oleh Laspeyres lebih baik, karena bobot yang dipakai tidak berubah,
tetapi secara teoritis kurang baik, karena yang berpengaruh terhadap harga
sebenarnya adalah jumlah saham pada waktu yang bersangkutan. Sebaliknya
secara teoritis rumus Paasche sangat baik, karena perubahan jumlah saham
diperhitungkan pengaruhnya terhadap perubahan harga, tetapi dari segi praktis,
cukup sulit diterapkan. Untuk menjembatani kedua rumus di atas baik Laspeyres
maupun Paasche, maka ada dua rumus lain yang digunakan untuk menghitung
IHSG, yaitu menurut Irving Fisher dan Drobisch.96
IHSG = √����L X IHSGP
IHSGL = Indeks Harga Saham Gabungan menggunakan rumus Laspeyres.
IHSGP = Indeks Harga Saham Gabungan menggunakan rumus Paasche.
Rumus IHSG menurut Drobisch
IHSG = IHSG L + IHSG P
2
Jumlah saham yang tercatat sangat banyak, seringkali jika harus
menghitung semua saham yang tercatat akan mengalami kesulitan. Oleh karena
itu, dalam perhitungan hanya menggunakan sampel dari keseluruhan saham yang
tercatat. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana cara mewakili. Sampel
ini diambil dari perkiraan saham yang diyakini memiliki peran penting dalam
mempengaruhi pasar.97
Menghitung IHSG dengan memasukkan seluruh saham yang listing,
kadang-kadang tidak efisien, sebab seperti telah disinggung, tidak semua saham
mempunyai peran yang berarti dalam mempengaruhi pasar. Apalagi kalau saham
yang listing itu sudah mencapai puluhan ribu, maka sangat rumit menghitung
semua saham untuk menentukan Indeks Harga Saham Gabungan. Oleh karena itu,
perhitungan IHSG sebenarnya bisa dengan menggunakan sampel, yaitu hanya
mengambil sebagian saham yang diyakini memiliki peran penting dalam
mempengaruhi pasar.98
97
Ibid. 98
B. Akibat Praktik Transaksi Efek Semu Terhadap Kegiatan Pasar Modal
Indonesia
Perlu diperhatikan dalam hal tindakan manipulasi pasar ini adalah bahwa
sebaliknya jika dikatakan menjual/mengalihkan saham hendaknya ditafsirkan
bukan hanya dalam pengertiannya yang konvensional, tetapi termasuk juga
tampilan-tampilan barunya, seperti share swap(pertukaran saham) karena
tindakan merger, pelaksanaan opsi saham dengan mengkonversi right dan
lain-lain yang disebut dengan pragmatic trend. Yang sering menjadi masalah
kontroversial di pasar modal adalah masalah harga efek yang sengaja distabilkan
(stabilization). Dalam hal ini, suatu efek dibeli hanya dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya penurunan harga di pasar terbuka.99
Selain memasarkan dan mendistribusikan efek dalam penawaran umum,
salah satu kegiatan penting penjamin emisi dalam penawaran umum adalah
melakukan stabilisasi. Sebagaimana dirumuskan dalam Peraturan Bapepam No.
XI.B.1, stabilisasi harga adalah tindakan selama masa penawaran umum yang
dilakukan untuk menawarkan untuk membeli atau menjual efek dengan tujuan
mempertahankan harga pasar efek bersangkutan di bursa efek. Selama
berlangsungnya stabilisasi harga, penjamin emisi untuk mempertahankan harga
pada tingkat tertentu melakukannya dengan memasok (menjual) efek dan
membeli efek dari pasar atau lantai bursa. Stabilisasi juga dimaksudkan untuk
menjamin kelancaran distribusi efek di pasar. Tindakan stabilisasi harga ini pada
dasarnya merupakan tindakan “manipulasi harga” yang dilegalisasikan. Karena
99
merupakan “manipulasi” atas harga yang “dilegalisir” oleh UUPM, maka
stabliasasi merupakan tindakan yang dikecualikan sebagai tindakan yang
melanggar hukum oleh UUPM. Kegiatan ini dilakukan oleh emiten karena
kemungkinan harga pada pasar perdana harga akan melonjak terlalu tinggi, atau
turun pada tingkat yang terlalu rendah. Stabilisasi harga ini dilakukan pada
hari-hari pertama saham tercatat dan diperdagangkan di bursa.100
1. Ada unsur kepastian harga bagi emiten
Apabila dilihat sepintas seakan ada manfaat dari tindakan stabilisasi harga
ini, yaitu sebagai berikut.
2. Pembayaran dari pihak underwriter kepada pihak emiten dapat dilakukan lebih
cepat, karena pihak underwriter lebih cepat mendapat uang harga saham.
3. Dapat menetralisasi harga di pasar dari gejolak akibat adanya over supply oleh
pengisuan saham yang bersangkutan.
4. Jika market sedang bulish, dengan tindakan stabilisasi harga tersebut tidak
merubah pasar yang bulish tersebut.
Tindakan stabilisasi pasar dapat dikategorikan sebagai manipulasi pasar,
tetapi Bapepam dalam keputusannya No.Kep.88/PM/1996 telah membenarkan
suatu tindakan stabilisasi harga untuk mempermudah penawaran umum, apabila
dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.101
1. Harga stabilasasi tidak berbeda dengan harga penawaran umum
100
2. Stabilisasi harga hanya berjalan selama masa penawaran dan tidak dapat
diperpanjang.
3. Rencana mengadakan stabilisasi harga harus diungkapkan dalam prospektus.
4. Penjamin emisi efek atau perantara pedagang efek yang menjual atau membeli
untuk kepentingan setiap pihak, efek yang harganya distabilisasi, harus
memastikan bahwa pihak tersebut telah mendapat kesempatan membaca
pernyataan tertulis bahwa pembelian itu pada harga yang distabilisasi.
5. Pemberitahuan oleh penjamin pelaksana emisi efek kepada Bapepam, semua
agen penjualan dan pemodal tentang tanggal mulai dan berakhirnya stabilisasi
harga yang bersangkutan.
Pembangunan dengan tiga pilar utama, yaitu ekonomi, sosial, dan politik,
merupakan suatu desain besar yang kompleks dan menuntut kesungguhan
penanganan. Tidak terkecuali bagi Indonesia yang saat ini tengah mengalami
masa-masa sulit untuk menjejakkan platform pembangunan yang menyeluruh.
Krisis ekonomi tidak hanya melanda Indonesia, namun juga beberapa
negera-negara Asia, tetapi Indonesia yang paling lama mengalaminya karena sendi-sendi
perekonomiannya ternyata amat rapuh. Hal itu disebabkan budaya mental atau
perilaku buruk di dalam melakukan pengelolaan kegiatan usaha, dan ironisnya hal
itu dilakukan oleh sejumlah orang berada di setiap level pucuk pimpinan dari
perusahaan-perusahaan. Akibatnya fatal, perekonomian Indonesia runtuh dan sulit
untuk pulih secara cepat.102
102
Pelaksanaan dan penegakkan hukum, suatu keharusan untuk dilakukan
secara sungguh-sungguh, akan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi
pasar modal Indonesia. Karena indikator kondusif tidaknya investasi bisa dilihat
pada pelaksanaan dan penegakan hukum. Semua pada akhirnya akan bermuara
pada pemberian perlindungan terhadap investor yang dengan sendirinya akan
meningkatkan kepercayaan pemodal, baik domestik maupun asing, terhadap
industri efek di tanah air.103
Harga efek di pasar modal sangat sensitif terhadap suatu peristiwa dan
informasi yang berkaitan, baik secara langsung atau tidak dengan efek tersebut.
Informasi merupakan pedoman pokok para pemodal untuk mengambil keputusan
terhadap suatu efek.104 Informasi yang merupakan rumor yang dihembuskan pihak
tertentu dapat menimbulkan dampak pada pasar.Akibatnya harga efek bisa naik
atau turun. Begitu informasi mendapatkan konfirmasi bahwa informasi itu benar,
maka gejolak pasar akan terhenti, pasar berjalan normal kembali. Namun, pada
saat fluktuasi terjadi pihak yang menghembuskan informasi rumor (penipu)
menangguk keuntungan. Bagi investor atau pemodal yang tidak berhati-hati
menganalisis informasi akan terjebak oleh harga semua yang berujung pada
kerugian.105
Penghentian perdagangan saham merupakan akibat dari adanya transaksi
efek semu. Perdagangan suatu saham dapat dihentikan sementara atau di
103
Ibid.,hlm.83-84. 104
suspensioleh bursa. 106 Jika suatu saham dihentikan perdagangannya, maka
investor tidak dapat membeli atau menjual saham tersebut. Penghentian
perdagangan dapat berlangsung 1 sesi perdagangan, 1 hari atau beberapa hari.
Umumnya perdagangan suatu saham dihentikan, karena beberapa hal seperti,
misalnya harga mengalami kenaikan atau penurunan luar biasa atau
kejadian-kejadian lain yang menyebabkan bursa melakukan suspend.107 Selain itu, akibat
yang ditimbulkan dari kasus pelanggaran yang terjadi dapat menimbulkan akibat
yang berantai atau meluas. Kerugian dialami oleh para investor atau pialang yang
terlibat langsung dalam suatu transaksi, perusahaan efeknya diperdagangkan. Jika
pelanggaran terus terjadi tanpa ada penanggulangan secara hukum dan sarana,
maka pasar modal bisa mendapatkan penilaian negatif, berakibat investor tidak
mau masuk dan yang sudah ada akan keluar.108
Bursa efek dengan segala kewenangannya harus bertindak cepat dan
mengambil langkah-langkah konkret untuk mengendalikan pasar. Biasanya
tanda-tanda ketidakwajaran perdagangan efek terlihat dari kenaikan atau penurunan
harga saham yang sangat tajam dalam jangka waktu relatif singkat. Melihat
106
Ketentuan II.5 Peraturan Nomor III-G Suspensi dan Pencabutan Persetujuan Anggota Bursa menjelaskan bahwa bursa melakukan suspensi kepada anggota bursa efek dalam hal: 1. tidak menyampaikan laporan MKBD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bursa Nomor
III-D tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek dan Dealer Partisipan;
2. Bapepam dan LK. memerintahkan untuk melakukan Suspensi, mengenakan sanksi pembekuan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, mengenakan pembatasan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, menghentikan sementara kegiatan usaha Perantara Pedagang Efek.
3. dinyatakan gagal bayar oleh KPEI. 4. diajukan pailit oleh Bapepam dan LK.
108
keadaan demikian, maka Bursa Efek dapat melakukan enforcement atas
perusahaan efek atau pada saham.109
C.Hubungan Antara Fluktuasi Harga Saham di Pasar Sekunder Bursa Efek
Indonesia Dengan Adanya Transaksi Efek Semu
Di dalam pasar modal, masyarakat membutuhkan informasi yang dipakai
sebagai landasan untuk mengambil suatu keputusan menyangkut portofolio
investasinya. Demikian pentingnya informasi ini sampai diibaratkan bahwa pasar
modal tanpa informasi adalah judi. Karena itu, investor di pasar modal
memerlukan informasi sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan.110 Pada
dasarnya ada 3 jenis informasi utama yang perlu diketahui oleh para perantara
perdagangan efek, pedagang efek, dan investor. Informasi diperlukan untuk
mengetahui kondisi perusahaan yang telah menjual efek dan perilaku efek
perusahaan tersebut di bursa. Ketiga informasi itu adalah informasi pertama yang
bersifat fundamental, informasi yang berkaitan dengan masalah teknis, informasi
yang berkaitan dengan faktor lingkungan.111
Informasi yang bersifat fundamental merupakan informasi yang berkaitan
dengan keadaan perusahaan, kondisi umum indutri yang sejenis, dan faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan tersebut di
109
M.Nasarudin,et.al.Op.Cit.,hlm.127. 110
masayang akan datang. Misalnya perubahan-perubahan peraturan pemerintah dan
sebagainya.112
Informasi kedua berhubungan dengan fakor teknis yang penting untuk
diketahui oleh para perantara perdagangan efek dan para pemodal. Informasi ini
mencerminkan kondisi perdagangan efek, fluktuasi kurs, volume transaksi, dan
sebagainya. Informasi sangat penting bagi para pemodal untuk menentukan kapan
suatu efek harus dibeli, dijual, atau ditukar dengan efek lain agar dapat diperoleh
keuntungan yang maksimal.113
Informasi ketiga berkaitan faktor lingkungan yang mencakup kondisi
ekonomi, politik, dan keamanan negara. Informasi yang terakhir ini perlu
diketahui oleh para pemodal dan pialang perdagangan efek karena informasi
tersebut dapat mempengaruhi prospek perusahaan serta perkembangan
perdagangan efeknya, baik secara fundamental maupun secara teknikal.114
Modus yang sering dimainkan adalah menaikkan atau menurunkan harga
saham tertentu, yang bertujuan memusatkan semua saham itu ke tangan satu atau
sekelompok orang. Modus mengkoleksi saham dengan cara seperti itu biasanya
tidak melalui bursa (sebab bakal ketahuan) melainkan melalui penyelesaian atau
settlement di luar bursa.115
Harga Saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar dalam artian
tergantung pada kekuatan permintaan (penawaran beli) dan penawaran
(penawaran jual). Transaksi di bursa secara umum bukan transaksi yang bersifat
tunai, untuk itu bursa menentukan apabila transaksi dilakukan hari ini, maka
penyerahan saham diselesaikan melalui PT. KSEI (Kustodian Sentral Efek
Indonesia) dan pembayaran diselesaikan melalui PT. KPEI (Kliring Penjaminan
Efek Indonesia) pada hari keempat (T+3) setelah terjadinya transaksi. Untuk
penyelesaian transaksi dan Rightdilakukan sendiri antar Anggota bursa yang
melakukan transaksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari
internal dan eksternal. Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu
berfluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan
oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari
jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika
jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka
harga saham cenderung akan naik. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi
harga saham dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan.
Menurut Alwi, faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham
yaitu:116
1. Faktor Internal
a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan,
rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi,
laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
b. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director
announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.
d. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger,
investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakusisian dan diakuisisi.
e. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan
ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi
baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum
akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, Earning Per Share (EPS),
Dividen Per Share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on
assets (ROA), dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan
deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi
ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan
terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan
c. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan
pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan,
pembatasan/penundaan trading.
d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor
yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di
bursa efek suatu negara.
e. Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.
Mekanisme transaksi efek di pasar sekunder dapat dijelaskan sebagai
beikut:117
1. Sebelum dapat melakukan transaksi , nasabah harus menjadi nasabah di
perusahaan efek tertentu. Pertama kali nasabah melakukan pembukaan
rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam dokumen
pembukaan rekenig tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk
tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang
akan dilakukan. Nasabah dapat melakukan jual dan beli setelah nasabah
disetujui untuk menjadi nasbah di perusahaan efek yang bersangkutan.
2. Transaksi efek diawali dengan order (pesanan) untuk membeli atau menjual
efek tertentu pada jumlah dan harga tertentu. Pesanan tersebut dapat
disampaikan baik dengan cara tertulis maupun melalui telepon dan
disampaikan kepada perusahaan efek melalui sales/dealer. Pesanan tersebut
harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual atau dengan
menyebutkan harga yang diinginkan.
Transaksi efek semu bukan hanya terjadi pada zaman dahulu saja, akan
tetapi pelaksanaan perbuatan yang dilarang oleh UUPM masih tetap berlangsung
sampai sekarang. Salah satu contoh kasus transaksi efek semu di kegiatan pasar
modal yang terjadi akhir-akhir ini ialah kasus yang terjadi pada PT. Sekawan
Intipratama,Tbk (SIAP). Sebagai informasi, saham SIAP mengalami penurunan
sebanyak 64,68 persen dari penutupan 16 Oktober 2015 menjadi Rp 83 per saham
pada 6 November 2015.Oleh karena itu, BEI menghentikan perdagangan saham
terebut di pasar reguler dan tunai pada 9 November 2015. BEI sempat
menghentikan perdagangan tiga broker terkait kelalaian terhadap transaksi saham
PT.Sekawan Intipratama,Tbk pada Rabu, 11 November 2015.Kemudian BEI
membuka suspensi perdagangan tiga broker itu pada hari Kamis,12 November
2015. BEI menduga ada transaksi semu dan kasus repo yang membuat harga
saham PT.Sekawan Intipratama,Tbk bergerak tidak wajar.118Direktur transaksi
dan kepatuhan BEI Hamdi mengindikasi adanya transaksi efek semu dalam
skandal SIAP, jual beli yang dilakukan agar seolah saham itu aktif dan likuid.
Otoritas pasar modal, PT.BEI menyatakan tengah menyelidiki besaran dana gagal
bayar transaksi (settlement) saham PT Sekawan Intipratama Tbk
(SIAP).119
Adanya indikasi gagal bayar semakin membuktikan bahwa memang
benar terjadi praktik transaksi efek semu, dimana saham seakan-akan aktif
padahal kenyataannya broker tidak mampu melakukan transaksi.
Dalam melakukan transaksi jual maupun beli saham, pialang menghadapi
berbagai jenis order. Beberapa jenis order yang kita kenal di antaranya adalah
market order, limit order, stop order,dan stop limit order.120
1. Market Order,merupakan jenis order yang paling umum. Pada jenis ini, investor menginstruksikan kepada pialang untuk membeli atau menjual saham
dalam jumlah tertentu dengan segera. Pialang selanjutnya bertanggung jawab
untuk mengambil tindakan atas dasar usaha terbaik untuk mendapatkan harga
yang terbaik dari harga Bid dan Offer yang terjadi pada saat order dibuat oleh
investor. Harga yang terbaik adalah harga yang tinggi untuk order penjualan,
dan harga yang rendah untuk order pembelian. Pada umumnya, investor juga
memberikan patokan harga tertentu sebagai informasi bagi pialang dalam
mengeksekusi order resebut.
2. Limit Order. Pada jenis ini, investor memberikan batas harga tertentu kepada pialang. Dalam hal order beli, pialang akan melaksanakan order tersebut hanya
pada harga yang telah ditentukan atau harga yang lebih rendah dari batas harga
yang diberikan investor. Jika ordernya adalah order jual, maka pialang akan
malaksanakan order jika harga saham lebih tinggi atau sama dengan batas
harga yang ditentukan. Order jenis ini cenderung sulit dijalankan, karena
terdapat ketidakpastian harga, ketidakpastian kapan order dijalankan, dan
karena adanya batasan harga.Contoh: Harga pasar saham PT. ABC saat ini Rp.
750,- seorang investor memberikan limit order untuk menjual 100 lembar
saham ABC dengan batas harga Rp. 800,- per lembarsaham dalam satu hari
tertentu. Hal ini kemungkinan sulit dilaksanakan mengingat harga yang diminta
lebih tinggi, kecuali bila harga saham tersebut naik Rp. 50,- per lembar.
3. Stop order terdiri dari stop order(atau sering disebut stop-loss order) dan stop limit order. Stop-loss orderdilakukan bila investor menentukan batas harga (stop price). Jika ia akan melakukan order jual, maka stop-loss orderadalah
batas harga bawah pialang tidak boleh (stop) menjual sahamnya di bawah
harga itu untuk menghindari kerugian. Kebalikannya, untuk order beli, maka
stop-loss order adalah batas harga atas di mana pialang tidak boleh membeli saham diatas harga tersebut. jika kemudian ada pihak lain yang
memperdagangkan saham tersebut dengan harga yang sama atau melebihi
harga yang ditentukan, maka penghentian order diberlakukan. Misalnya:
stop-loss orderjual ditetapkan Rp 750,-, maka penjualan hanya dilakukan pada harga
terbaik diatas harga Rp 750,- dan bila stop-loss orderbeli ditetapkan Rp 800,-,
maka pembelian dilakukan pada harga terbaik dibawah harga Rp 800,-.
4. Stop limit order,perintah yang bertujuan mengatasi ketidakpastian harga
pelaksanaan yang terkait dengan stop order. Dengan stop limit order, investor
menentukan dua harga yaitu : stop price dan limit price.
Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi berguna jika dapat
membantu penilaian dalam mengambil keputusan, termasuk keputusan investasi.
Dengan kata lain, seorang pengambil keputusan (investor) akan membuat
keputusan yang lebih baik jika menggunakan informasi yang tepat.121
121
Nilai informasi suatu keputusan investasi dapat dihitung berdasarkan
klasifikasikan menjadi tiga, yaitu keputusan dengan hasil yang pasti, keputusan
yang beresiko, dan keputusan dengan hasil yang tidak pasti. Keputusan dengan
hasil yang pasti mengasumsikan adanya informasi yang sempurna mengenai hasil
dari keputusan tersebut dengan berbagai tingkat kemungkinan tercapainya hasil
keputusan tersebut. Keputusan dengan risiko mengasumsikan adanya informasi
tersebut dengan berbagai tingkat kemungkinan tercapainya hasil keputusan
tersebut. Keputusan dengan ketidakpastian mengasumsikan hasil keputusan akan
terjadinya tetapi tidak ada informasi mengenai berapa besar kemungkinan
terjadinya.122
Nilai informasi secara kuantitatif dapat saja dihitung dengan asumsi ada
informasi yang sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak ada informasi yang
sempurna, karena kalau hal itu terjadi, berarti si pengambil keputusan (investor)
dapat mengendalikan masa depan. Dengan demikian konsep ini penting untuk
menganalisis informasi yang tersedia di pasar modal.123
Suatu harga saham harus didasarkan pada pernyataan yang akurat dari
manajemen perusahaan. Artinya informasi itu tidak merupakan pernyataan yang
menyesatkan. Penyampian informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan
pasar modal tidak efisien. Maka dalam hal ini keterbukaan artinya, suatu
informasi yang tidak mengandung misrepresentation atau omission.124
Harga efek di pasar modal sangat sensitif terhadap suatu peristiwa dan
informasi yang berkaitan baik secara langsung atau tidak dengan efek tersebut.
122 Ibid. 123
Informasi merupakan pedoman pokok para pemodal untuk mengambil keputusan
terhadap suatu efek. Informasi yang merupakan rumor yang dihembuskan oleh
pihak tertentu dapat menimbulkan dampak pada pasar. Akibatnya, harga efek bisa
naik atau turun. Begitu informasi mendapatkan konfirmasi bahwa informasi itu
benar, maka gejolak pasar akan terhenti, pasar berjalan normal kembali. Namun,
pada saat fluktuasi terjadi pihak yang menghembuskan informasi rumor (penipu)
menangguk keuntungan. Bagi investor atau pemodal yang tidak berhati-hati
menganalisis informasi akan terjebak oleh harga semu yang berujung pada
kerugian.125
Kejahatan yang dilakukan di pasar modal sering dianggap tidak
memperlihatkan kerugian yang dapat dilihat dengan jelas secara langsung.
Kerugian yang terjadi terhadap korban sering tidak secara langsung terasa oleh
para korbannya, dan bahkan sering dianggap tidak dapat dihitung. Kejahatan di
pasar modal dapat dikatakan merupakan kejahatan yang dilakukan dengan tidak
menyebabkan orang yang sebenarnya dirugikan merasa kehilangan
kekayaannya.126
125
M.Nasarudin,et.al.Op.Cit.,hlm,264. 126
BAB IV
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI EFEK SEMU
A. Para Pihak yang Terkait dalam Transaksi Efek Semu
Keterlibatan para pelaku dalam kegiatan pasar modal bersifat terus
menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan
kelangsungan hidup lembaga-lembaga pelaku pasar modal, bahkan sangat
menentukan hidup matinya pasar modal.127 Dengan perkataan lain, tanpa peran
pelaku pasar modal,maka pasar modal tidak akan bertahan hidup. Sebaliknya
tanpa pasar modal para pelaku pasar modal tidak dapat tumbuh dengan wajar dan
tidak akan berkembang dengan baik.128
Pasar sekunder adalah titik sentral kegiatan pasar modal karena pada pasar
sekunder terjadi aktivitas perdagangan yang mempertemukan penjual dan pembeli
efek. Di pasar sekunder ini penerbit efek disebut investor jual sedangkan pembeli
efek disebut pembeli. Pasar sekunder, adalah penjualan efek setelah penjual pada
pasar perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan
kurs efek tersebut. Jadi pasar sekunder adalah penjualan efek/sertifikat setelah
pasar perdana berakhir. Pada pasar ini efek yang perdagangkan dengan harga
kurs.129
Pada pasar sekunder bertemu penawaran jual dan permintaan beli saham
(efek) yang transaksinya dilakukan melalui sistem otomasi komputer. Jika pada
pasar primer harga saham yang ditawarkan sudah pasti dan tidak bisa
127
Paulus Situmorang,Op.Cit., hlm.79. 128
tawar lagi, maka di pasar sekunder ini harga jual dan harga beli saham ditentukan
oleh mekanisme pasar. 130
Berdasarkan UUPM telah ditetapkan struktur pasar modal yang berada di
bawah otoritas Menteri Keuangan, yaitu di samping adanya Badan Pengawas
Pasar Modal (sekarang OJK) seperti telah diuraikan di atas, tedapat tiga pilar
utama penyelenggara sistem perdagangan efek di pasar sekunder, yaitu Bursa
Efek, LKP, dan LPP yang diatur agar masing-masing dapat menjalankan
fungsinya, sehingga perdagangan dapat dilakukan secara teratur, wajar dan
efisien. Tata pendirian dan atau perizinan serta operasionalisasi ketiga lembaga
tersebut ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.131
1. Bursa efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek, pihak-pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Pengertian ini
mencakup pula sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual
dan beli efek, meskipun sistem dan atau sarana untuk memperdagangkan efek.
Perdagangan efek secara teratur,wajar,dan efisien adalah suatu perdagangan
yang diselenggarakan berdasarkan suatu aturan yang jelas dan dilaksanakan
secara konsisten. Dengan demikian, harga yang terjadi mencerminkan
mekanisme pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
130
Ibid. 131
Perdagangan efek yang efisien tercermin dalam penyelesaian transaksi yang
cepat dengan biaya yang relatif murah.132
2. Lembaga kliring penjaminan
Lembaga kliring dan penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa (Pasal 1 angka 9 UUPM),
yaitu kontrak yang dibuat oleh anggota bursa efek, yaitu perantara pedagang
efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan mempunyai hak
untuk mempergunakan sistem dengan persyaratan yang ditentukan oleh bursa
efek mengenai jual beli efek, pinjam meminjam efek, atau kontrak lain
mengenai efek atau harga efek. Saat ini, untuk di Indonesia dilakukan oleh PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 133 Agar kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa dapat terlaksana secara teratur, wajar dan efisien,
perlu aturan yang jelas yang dapat melindungi kepentingan pemakai jasa.
Untuk itu, LKP diberi kewenangan untuk menetapkan peraturan-peraturan
yang mengikat dan waajib ditaati oleh para pemakai jasa. Namun demikian
peraturan tersebut wajib mendapat persetujuan Bapepam terlebih dahulu
sebelum dinyatakan berlaku.134
3. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian
Lembaga penyimpanan dan penyelesaian adalah pihak yang menyelenggarakan
kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak
lain. Agar para pihak yang terkait dengan kegiatan LPP terlindungi, maka
seperti halnya LKP,undang-undang mewajibkan kepada LPP untuk
132
Ibid.,hlm.34.
133
menerbitkan peraturan mengenai hak dan kewajiban pemakai jasa LPP dan
peraturan tersebut wajib mendapat persetujuan Bapepam.
Sebagai suatu lembaga yang tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan,
besarnya biaya atas pemakaian jasa LKP atau LPP harus disesuaikan dengan
kebutuhan dana penyelenggaraan dan pengembangan lembaga tersebut setelah
mempertimbangkan kepentingan pemakai jasa.
Keterlibatan para pelaku dalam kegiatan pasar modal bersifat terus
menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan
kelangsungan hidup lembaga-lembaga pelaku pasar modal, bahkan sangat
menentukan hidup matinya pasar modal. Dengan perkataan lain, tanpa peran para
pelaku modal, maka pasar modal tidak akan bertahan hidup. Sebaliknya tanpa
pasar modal para pelaku pasar modal tidak dapat tumbuh dengan wajar dan tidak
akan berkembang dengan baik. Berikut ini akan diuraikan secara singkat
lembaga-lembaga yang berperan sebagai pelaku utama pasar modal.135
1. Emiten atau perusahaan go public
Pelaku utama pasar modal yang pertama perlu dikemukakan adalah emiten atau
pihak yang melakukan Penawaran Umum atau biasa disebut go
public.Perusahaan melalui pasar modal dapat memperoleh dana jangka
panjang, baik berupa modal sendiri (equity) maupun modal pinjaman (bonds).
Modal sendiri diperoleh perusahaan dengan menjual saham,sedangkan
pinjaman diperoleh dengan menjual obligasi. Untuk dapat melaksanakan
penjualan saham atau obligasi tersebut, perusahaan harus mencatatkan efeknya
135
di pasar modal melalui go public. Pada dasarnya pemanfaatan dana publik dari
pasar modal didorong oleh tiga tujuan, yaitu:
a. Perluasan usaha atau ekspansi
Perluasan usaha dapat berupa peningkatan kepastian produksi atau
penganekaragaman jenis produksi, dan atau keduanya. Dalam hal ini selain
ditunjang oleh manajemen yang profesional juga diperlukan modal, baik
untuk investasi pada harta tetap (fixed assets) maupun modal kerja (working
capital). Apabila penambahan modal tidak dapat dipenuhi dari dalam
perusahaan, baik yang bersumber dari laba ditahan (retained earning)
maupun peningkatan modal disetor dari pemegang saham, maka biasanya
karena kebutuhan perluasan usaha yang sangat mendesak, perusahaan akan
memutuskan untuk mendapatkan modal dari luar perusahaan, antara lain
dengan cara menjual saham atau obligasi di pasar modal.
b. Perbaikan struktur modal
Modal perusahaan pada umumnya terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman (kredit) yang memerlukan pembayaran bunga. Tidak jarang
perusahaan menderita kerugian dan beban karena beban pinjaman, terutama
bila berasal dari mata uang asing yang nilainya selalu naik terhadap nilai
rupiah. Hal ini apabila dibiarkam berlarut dapat menyebabkan perusahaan
menjadi bangkrut dan salah satu tindakan penyelamatan adalah dengan
mengurangi utang dan diganti dengan mengurangi utang dan diganti dengan
modal saham. Tindakan ini disebut restrukturisasi modal dengan menjual
terjadi perubahan komposisi modal, dimana bagian modal saham menjadi
besar dan sebaliknya modal pinjaman mengecil. Apabila situasi bisnis
menguntungkan dan tingkat keuntungan perusahaan lebih tinggi dari beban
bunga pinjaman yang harus dibayar, serta rasio hutang (debt ratio) terhadap
modal sendiri (equity) masih memungkinkan, maka perubahan struktur
modal dapat dilakukan dengan meningkatkan modal pinjaman atau menjual
obligasi di pasar modal.
c. Divestmentatau pengalihan pemegang saham
Perusahaan yang go public adalah perusahaan yang secara hukum dan nyata
sudah beroperasi serta memiliki beberapa pemegang saham. Dalam kondisi
tertentu karena perkembangan dinamika usaha, ada kalanya perusahaan
mempertimbangkan untuk mengalihkan saham yang dimilikinya kepada
pihak lain. Media pengalihan tersebut adalah melalui pasar modal, yaitu
pemilik saham melalui perusahaan dapat menawarkan secara umum (public
offering) melalui pasar modal. Dalam hal ini perusahaan tidak memperoleh pemasukan dana karena dana hasil penjualan saham merupakan hak
pemegang saham semula. Perusahaan yang go public dapat melaksanakan
ketiga tujuan di atas sekaligus, yakni memperoleh tambahan dana sekaligus
memperbaiki struktur modal dan juga melakukan pengalihan pemegang
saham sesuai keinginan pemegang saham yang lama.
2. Investor
Investor adalah orang atau badan hukum yang memiliki dana dan melakukan
ada dua kesempatan untuk menanamkan modalnya di pasar modal dengan
tujuan investasi yang berbeda. Kesempatan pertama adalah penanaman modal
di pasar perdana (primary market) dan kesempatan kedua adalah pada pasar
ssekunder (secondary market). Kesempatan pada pasar perdana merupakan
kesempatan antara saat izin go public diberikan kepada perusahaan sampai
dengan waktu tertentu sesuai dengan perjanjian emiten dan penjamin emisinya.
Pada masa itu saham ditawarkan di luar bursa dengan harga yang disepakati
emiten dan penjamin emisinya. Adapun kesempatan pada dasar sekunder,
adalah kesempatan setelah saham perusahaan tersebut terdaftar (listed) di
bursa. Setelah masa pasar perdana ditutup, perusahaan mendaftarkan sahamnya
di bursa dan setelah itu baru pasar sekunder dapat dimulai operasinya.
Berdasarkan tujuan investasinya, para pemodal di pasar modal dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok, sebagai berikut:
a. Pemodal yang bertujuan memperoleh deviden
Pemodal yang membeli saham suatu perusahaan untuk memperoleh deviden
biasanya mengincar perusahaan-perusahaan yang sudah sangat stabil dan
menjamin kepastian adanya keuntungan yang diharapkan dapat memberikan
deviden yang cukup dan terjamin setiap tahunnya. Keinginan untuk
memperoleh deviden lebih penting daripada keinginan untuk memperoleh
kenaikan harga saham (capital gain). Biasanya pemodal yang tergolong
kelompok ini adalah orang atau lembaga yang mengharapkan penghasilan
tetap seperti pensiunan, pengelola dana pensiun dan asuransi. Oleh karena
b. Pemodal yang bertujuan berdagang
Perubahan harga saham di bursa yang naik-turun sesuai dengan kekuatan
permintaan dan penawaran memberikan daya tarik bagi kalangan pemodal
tertentu untuk mengambil posisi sebagai pedagang dengan
memperjualbelikan saham-saham di bursa. Tujuannya adalah untuk
memperoleh dari selisih positif harga beli dengan harga jual (capital gain)
sebagai sumber pendapatan mereka.
Kelompok pemodal inilah yang aktif dalam kegiatan perdagangan di bursa,
yaitu dengan membeli saham pada saat harga suatu saham menurun dan
menjualnya pada saat harga saham tersebut meningkat kembali. Berbeda
dengan kelompok pemodal pertama diatas, orang-orang yang berjiwa
pedagang akan terjun secara perseorangan atau membentuk perusahaan
untuk bergerak di bidang perdagangan efek atau dalam kegiatan pasar
modal.
c. Pemodal yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan
Pemodal kelompok ini sesungguhnya tidak tertarik untuk memperoleh
dividen atau capital gain, akan tetapi berkepentingan untuk memiliki
perusahaan (owners), sehingga kelompok ini cenderung memilih saham
perusahaan yang telah mempunyai nama dan reputasi yang baik. Kelompok
ini tidak aktif dalam perdagangan saham di bursa dan biasanya merupakan
pemodal yang telah memiliki kehidupan mapan dan benar-benar melakukan
inevstasi dalam perusahaan. Kelompok pemodal ini tidak mudah panik atau
tidak tertarik menjual sahamnya hanya karena pertimbangan deviden atau
harga.
d. Kelompok spekulator
Kelompok spekulator adalah kelompok orang yang melakukan aksi beli atau
aksi jual suatu saham berdasarkan faktor-faktor spekulasi. Para pedagang
efek kelompok ini bertindak sangat rasional dengan menganalisis
informasi-informasi tentang perusahaan, ekonomi dan politik sehingga pada dasarnya
juga dapat mengukur resiko investasi.Meskipun demikian, dalam praktek
memang sebagian pemodalyang tergolong spekulator ini mengambil
keputusan investasi tanpa rasional, sehingga masyarakat sering menganggap
para pemodal ini berjudi. Kelompok ini lebih menyukai saham-saham
perusahaan yang belum berkembang tetapi diyakini akan berkembang
dengan baik. Dalam kegiatan pasar modal, kelompok spekulator mempunyai
peranan cukup besar dalam meningkatkan aktivitas pasar dan likuiditas
saham. Kelompok pemodal spekulator umumnya adalah orang-orang yang
dinamis, berjiwa muda, dan cepat tanggap terhadap situasi yang
berkembang, baik ekonomi, sosial dan politik yang sedikit banyak dapat
mempengaruhi iklim pasar modal.
Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal merupakan hal yang rawan dilakukan oleh pihak-pihka yang terlibat di
sifatnya teknis administratif. Ada tiga pola pelanggaran yang lazim terjadi
yaitu:136
1. Pelanggaran yang dilakukan secara individual.
2. Pelanggaran yang dilakukan secara berkelompok.
3. Pelanggaran yang dilakukan langsung atau berdasarkan perintah atau pengaruh
pihak lain.
Pelaku yang terlibat dalam pelanggaran di bidang pasar modal adalah
pihak-pihak yang berpendidikan cukup tinggi. Pihak-pihak yang berpotensi
melakukan pelanggaran adalah emiten atau perusahaan publik dan pihak-pihak
yang mempunyai posisi strategis di dalam perusahaan seperti direksi, komisaris,
dan pemegang saham utama. Pihak lain yang berpotensi melakukan pelanggaran
adalah para profesional di bidang pasar modal, seperti penasihat investasi,
manajer investasi, akuntan, konsultan hukum, penilai, dan notaris.137
Manipulasi harga memang bukanlah kejahatan yang hanya dapat dilakukan
hanya oleh emiten saja, tetapi oleh pihak lainnya seperti pemegang saham. Hal ini
karena manipulasi harga merupakan kejahatan yang berhubungan dengan harga
efek yang mungkin dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai kepentingan atas
harga efek tersebut. Oleh karena itu siapa saja yang mempunyai kepentingan atas
harga efek (saham) dapat saja mempunyai alasan untuk melakukannya.138
136
M.Irsan Nasaruddin.et.al.Op.Cit.,hlm.273. 137
Ibid.
138
B.Pengawasan Terhadap Transaksi Efek Semu di Pasar Sekunder
1. Bursa efek
Bursa adalah sebuah organisasi usaha swasta. Namun demikian ciri
swasta ini mempunyai sifat yang berbeda dengan sebuah badan swasta yang
umumnya kita kenal. Perbedaan ciri ini terutama karena bursa mempunyai
kekuasaan mengatur terhadap anggota maupun pihak lain yang terkait dengan
bursa, baik karena menjadi anggota dari bursa maupun karena efeknya tercatat
dan diperdagangkan di bursa.139
Kewenangan bursa untuk melakukan pengaturan ini dilandasi oleh adanya
kewajiban yang dibebankan oleh undang-undang kepada bursa untuk mencapai
tujuannya, yaitu untuk menyelenggarakan perdagangan yang teratur, wajar, dan
efisien. Jika dikaji lebih lanjut kewenangan dan tujuan ini, maka semuanya
dimaksudkan untuk mencapai perlindungan atas kepentingan masyarakat
pemodal dari praktek yang merugikan sebagaimana diamanatkan oleh UUPM.
Karena perlindungan atas masyarakat pemodal hanya dapat dicapai,
diantaranya dengan memastikan tercapainya tujuannya tersebut.140 Bursa efek
juga diberikan kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap anggota
bursa efek, mengingat kegiatan perdagangan efek menyangkut dana
masyarakat dalam jumlah yang besar.141
Sistem pengawasan pasar merupakan sistem yang dibuat oleh bursa efek
dengantujuan agar sistem tersebut dapat memberikan optimalisasi keamanan
transaksi daripraktek penipuan, manipulasi pasar, informasi yang menyesatkan,
139
Hamud M.Balfas.Op.Cit.,hlm.379. 140
perdagangan semu danperdagangan orang dalam (insider trading). Hal ini
sebagaimana yang terdapat dalam pasal 7 ayat 1 dan ayat 2 UUPM yaitu:142
a. Bursa Efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan Efek
yang teratur, wajar, dan efisien.
b. Dalam rangka mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Bursa
Efek wajib menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan Anggota Bursa Efek.
Perdagangan Efek yang secara teratur, wajar, dan efisien adalah suatu
perdagangan yang diselenggarakan berdasarkan suatu aturan yang jelas dan
dilaksanakan secara konsisten. Dengan demikian, harga yang terjadi
mencerminkan mekanisme pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan
penawaran. Perdagangan Efek yang efisien tercermin dalam penyelesaian
transaksi yang cepat dengan biaya yang relatif murah.143 Untuk menciptakan
dan menjaga perdagangan yang teratur wajar, dan efesien, bursa harus
memiliki bagian yang khusus menangani lebih lengkap masalah pengawasan.
Pasal 12 UUPM menegaskan:144
a. Bursa efek wajib mempunyai satuan pemeriksa yang bertugas menjalankan
pemeriksaan berkala atau pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya
serta terhadap kegiatan bursa efek.
b. Pimpinan satuan pemeriksa wajib melaporkan secara langsung kepada
direksi, dewan komisaris bursa efek, dan Bapepam tentang masalah-masalah
material yang ditemuinya serta yang dapat memengaruhi suatu perusahaan
efek anggota bursa efek atau bursa efek yang bersangkutan.
142
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal 143
Penjelasan pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
144
c. Bursa efek wajib menyediakan semua laporan satuan pemeriksa setiap saat
apabila diperlukan Bapepam.
Bursa efek didirikan untuk menyelenggarakan dan menyediakan sistem
dan atau sarana perdagangan efek. Dengan tersedianya sistem dan atau sarana
yang baik, para Anggota Bursa Efek yang sekaligus pemegang saham Bursa
Efek yang bersangkutan dapat melakukan penawaran jual dan beli Efek secara
teratur, wajar, dan efisien. Disamping itu, tersedianya sistem dan atau sarana
dimaksud memungkinkan Bursa Efek melakukan pengawasan terhadap
anggotanya dengan lebih efektif.145 Bursa Efek sendiri mempunyai satuan
pemeriksa yang memiliki tugas untuk menjalankan pemeriksaan secara berkala
atau pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya serta terhadap kegiatan
Bursa Efek.146
Bursa Efek merupakan lembaga yang diberi kewenangan untuk mengatur
pelaksanaan kegiatannya. Oleh karena itu, ketentuan yang dikeluarkan oleh
Bursa Efek mempunyai kekuatan mengikat yang wajib ditaati oleh Anggota
Bursa Efek, Emiten yang efeknya tercatat di Bursa Efek tersebut, LKP, LPP,
Kustodian atau Pihak lain yang mempunyai hubungan kerja secara kontraktual
dengan Bursa Efek.147
Atas dasar dan kewenangan mengatur itulah bursa kemudian oleh
masyarakat sering disebut sebagai “self-regulatory organization”, yaitu
lembaga yang mempunyai kewenangan mengatur. Fenomena ini merupakan
sesuatu yang universal karena bursa-bursa di belahan dunia lainnya pun
145
Penjelasan pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 146
mempunyai peran yang serupa seperti yang dibebankan kepada bursa di
Indonesia.148 Sebagai institusi yang diberikan kewenangan oleh
undang-undang untuk membuat dan menetapkan peraturan bagi anggota bursa efek, di
mana hal itu merupakan cerminan dan fungsinya sebagai Self Regulatory
Organization (SRO). Dalam menjalankan pengawasan pasar, seperti yang telah
diuraikan, bursa efek dapat menempuh dua cara, yaitu:149
a. Melakukan pengawasan sebagai kontrol internal bagi sistem pembukuan
atau keungan anggota bursa.
b. Melakukan pendeteksian dini (early warning) dalam memonitor transaksi
setiap saat di lantai bursa.
Berkaitan dengan peranan bursa efek, sebagaimana yang diamanatkan oleh
undang-undang, haruslah bersifat produktif dalam memantau jalannya
perdagangan, mengembangkan sistem pengendalian intern guna menghindari
timbulnya manipulasi harga dan mendeteksi adanya inside information. Bursa
efek dengan segala kewenangannya harus bertindak cepat dan mengambil
langkah-langkah konkret untuk mengendalikan pasar. Biasannya tanda-tanda
ketidakwajaran perdagangan efek terlihat dari kenaikan atau penurunan harga
saham yang sangat tajam dalam jangka waktu relatif singkat. Melihat keadaan
demikian, maka Bursa Efek dapat melakukan enfirocement atas perusahaan
efek atau pada saham tersebut.150
148
HamudM. Balfas,Op.Cit.,hlm.379. 149
M.Irsan Nasarudin,et.al.Op.Cit.,hlm.181 150
Pengawasan pasar yang berfungsi sebagai alat pemantau di lantai
bursa,difokuskan pada aktivitasperdagangan yang tidak biasa dilakukan, baik
dalam perintahjual atau beli yang pola/patterm transaksi yang mencurigakan
yang tidak biasa terjadi,perusahaan efek yang tidak konsisten atau melakukan
transaksi yang tidak biasasebelumnya, atau pergerakan harga saham yang
parameter atau sinyal-sinyalnya yang berkembang menunjukkan
ketidakwajaran, maka bursa dapat melakukan penegakanhukum langsung atas
perusahaan efek atau pada saham tersebut.151
Peraturan Bursa Efek Indonesia yakni Peraturan Nomor II-A Tentang
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dijelaskan bahwa dalam pengawasan
perdagangan efek, Bursa melakukan pemantauan terhadap informasi atas setiap
Efek yang berkaitan dengan hal-hal berikut:152
a. fluktuasi harga dan volume;
b. frekuensi;
c. order/pesanan;
d. transaksi;
e. pola transaksi;
f. informasi penyelesaian transaksi;
g. informasi lain yang penting dan relevan
151
Ketentuan II.11 Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Bersifat
Ekuitas, dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan perdagangan,Bursa
melakukan tindakan antara lain:
a. melakukan permintaan penjelasan baik langsung maupun tidak langsung
kepada Anggota Bursa Efek.
b. melakukan permintaan keterbukaan informasi kepada perusahaan tercatat
c. menerbitkan Unusual Market Activity (UMA), yaitu aktivitas perdagangan
dan atau pergerakan harga suatu Efek yang tidak biasa pada suatu kurun
waktu tertentu di Bursa yang menurut penilaian bursa berpotensi
menganggu terselenggaranya perdagangan Efek yang teratur, wajar dan
efisien.
d. mengenakan suspensi atas Efek perusahaan tercatat.
e. mengenakan suspensi atas Anggota Bursa Efek.
f. melakukan pemeriksaan terhadap Anggota Bursa Efek.
Adanya peraturan BEI semakin menegaskan bahwa benar pengawasan
dalam proses perdagangan efek di bursa diawasi secara internal oleh BEI
sendiri. Hal ini dilakukan sebagai pengawasan yang paling terdepan demi tidak
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya fluktuasi harga yang
ditimbulkan dari adanya transaksi yang mencurigakan. Dalam hal bursa
menemukan adanya indikasi pelanggaran sebagaimana dimaksud ketentuan II.9
Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas153
153
Anggota Bursa Efek dilarang untuk antara lain:
Bursa melaporkan hal tersebut kepada Bapepam dan LK (OJK).154Peraturan
BAPEPAM dinyatakan tetap dapat berlaku sepanjang tidak bertentangan dan
belum diganti berdasarkan UU OJK.155
2. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Wewenang Bapepam tercantum pada Bab II UUPM, yang dalam garis
besarnya mencakup sekitar 9 (sembilan) bidang:156
a. Wewenang mengeluarkan izin usaha untuk bursa efek dan lembaga-lembaga
penunjang.
b. Wewenang mengeluarkan izin perorangan untuk wakil penjamin emisi efek,
wakil perantara pedagang efek, dan wakil manajer investasi.
c. Wewenang menyetujui pendirian bank kustodian.
d. Wewenang menyetujui pencalonan atas pemberhentian komisaris, direktur
serta menunjuk manajemen sementara bursa efek, lembaga kliring dan penjamin, lembaga penyimpanan dan penyelesaian sampai dipilihnya komisaris dan direktur baru.
e. Wewenang memeriksa dan menyelidik setiap pihak jika terjadi pelanggaran
terhadap UUPM.
f. Wewenang membekukan atau membatalkan pencatatan atas efek tertentu.
g. Wewenang menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu.
h. Wewenang menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek dalam keadaan
darurat.
1. Melakukan penawaran jual dan atau permintaan beli dengan tujuan memberikan
gambaran semu perihal aktivitas dan atau pergerakan harga suatu Efek melalui informasi di JATS.
2. Melakukan perdagangan yang berpotensi dapat menyebabkan rwejadinya manipulasi pasar, baik untuk kepentingan sendiri maupun nasabahnya.
3. Terlibat baik langsung maupun tidak langsung, atau bekerja sama dengan pihak lain dalam melakukan transaksi yang bersifat penipuan,manipulatif, dan atau menggunakan informasi Orang Dalam.
4. Melaksanakan transaksi apabila transaksi tersebut didasarkan pada suatu pernyataan atau keterangan yang tidak benar atau menyesatkan.
5. Terlibat baik langsung maupun tidak langsung, atau bekerja sama dengan pihak lain dalam suatu perbuatan atau tindakan yang dapat menimbulkan kesan menyesatkan seolah-olah suatu Efek aktif diperdagangkan atau mendorong terjadinya transaksi yang tidak wajar atas suatu Efek.
154
Ketentuan II.12 Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Bersifat Ekuitas 155
i. Wewenang bertindak sebagai lembaga banding bagi pihak yang dikenakan sanksi oleh bursa efek maupun lembaga kliring dan penjamin.
Bapepam (sekarang OJK) memiliki kewenangan untuk menghentikan
kegiatan perdagangan bursa efek bila ditemukannya perdagangan yang tak
wajar seperti adanya fluktuasi harga saham yang terlalu cepat berubah serta
adanya transaksi yang mencurigakan yang biasa disebut transaksi efek semu.
Penghentian yang dilakukan merupakan bukti bahwa Bapepam (sekarang OJK)
memiliki fungsi sebagai pengawas dalam bidang pasar modal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah suatu lembaga pemegang otoritas
tertinggi dan disebut lembaga extraordinary, dimana lembaga ini mendapatkan
pemindahan fungsi pengaturan dan pengawasan pada lembaga-lembaga
keuangan seperti perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan non-bank
(asuransi, dana pensiun, dan termasuk didalamnya lembaga pembiayaan
konsumen) seluruh bisnis keuangan di Indonesia berada di bawah pengaturan
dan pengawasannya yang bebas dari intervensi pihak manapun. Namun
pembentukan lembaga superpower menimbulkan kekhawatiran tentang
kewenangan besar yang dimilikinya.157
Salah satu fungsiOJK, berdasarkan Pasal 5 UU OJK adalah berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Dan Pasal 6 UU
OJK mengatakan bahwa OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan
salah satunya terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal. Untuk
157
melaksanakan tugas pengawasan sebagaimana yang dimaksud pasal 6, OJK
memiliki wewenang untuk:158
a. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan;
b. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala
Eksekutif;
c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen,
dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau
pihak tertentu;
e. melakukan penunjukan pengelola statuter;
f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan; dan
h. memberikan dan/atau mencabut:
1) izin usaha;
2) izin orang perseorangan;
3) efektifnya pernyataan pendaftaran;
4) surat tanda terdaftar;
5) persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6) pengesahan;
7) persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8) penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
OJK memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan,
dan juga penyidikan terhadap sektor keuangan yang salah satunya mencakup
bidang pasar modal.Hadirnya OJK yang menggantikan kedudukan
Bapepam sebagai lembaga yang salah satu tugasnya adalah
menanggulangi terjadinya manipulasi di pasar modal merupakan satu
kemajuan dalam upaya pengelolaan kegiatan jasa keuangan.
Kewenangan yang dimiliki OJK ini merupakan kewenangan yang
diambil alih dari kewenangan yang sebelumnya dimiliki oleh
Bapepam-LK. Pembaruan pengaturan dalam pengawasan dan pengaturan kegiatan jasa
keuangan ini tidak hanya dimaksudkan untuk menggantikan kedudukan
Bapepam-LK dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan pasar modal,
namun juga memberikan kewenangan terhadap OJK yang sifatnya lintas
sektoral di sektor jasa keuangan.
C.Tanggung Jawab Hukum Para Pihak Yang Melakukan Transaksi Efek
Semu
Manipulasi pasar dan manipulasi harga hanya diatur untuk perdagangan
yang terjadi di dalam bursa, karena informasi atas harga efek yang terjadi di
dalam bursa selalu dipublikasikan secara luas melalui media massa. Oleh karena
itu pelarangan atas manipulasi yang terjadi atas harga efek di bursa juga
dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan informasi mengenai harga efek dan
keadaan pasar secara sebenarnya, dan bukan merupakan sesuatu yang direkayasa
oleh para pelaku pasar.159
Manipulasi pasar dapat berbentuk manipulasi terhadap perdagangan efek
itu sendiri maupun manipulasi terhadap harga. Tindakan memanipulasi pasar atau
manipulasi harga ini merupakan usaha yang dilakukan melalui perantaraan
anggota bursa, baik secara sendiri maupun bersama-sama yang dapat memberikan
gambaran bahwa transaksi efek atau harga efek yang terjadi adalah sesuai dengan
kekuatan pasar. Manipulasi pasar dan manipulasi harga dapat dilakukan dengan
159