• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Transaksi Efek Semu Terkait Fluktuasi Harga Saham Ditinjau Dari Undang-Undnag Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Transaksi Efek Semu Terkait Fluktuasi Harga Saham Ditinjau Dari Undang-Undnag Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal,cet.V, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006.

Astungkoro. Praktek Cornering Dalam Transaksi Efek Pada Bursa Saham

Ditinjau Dari Aspek Hukum. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,2012.

Balfas, Hamud M. Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Tatanusa, 2006.

Fuady, Munir. Pasar Modal Modern Buku Kedua.Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2003.

Kansil, C.T dan Christine Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan,2004.

Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia.

Jakarta: Kencana, 2010.

Nasution, Bismar. Keterbukaan dalam Pasar Modal. Jakarta: Fakultas Hukum

Universitas Indonesia, Program Pascasarjana, 2001.

Hukum Kegiatan Ekonomi. Bandung: BooksTerrace & Library, Pusat Informasi Hukum Indonesia, 2007.

Rokhmatussa’dyah, Ana dan Suratman. Hukum Investasi dan Pasar

ModalJakarta: Sinar Grafika,2015.

Sitompul, Asril. Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya.

Bandung : PT.Citra Aditya Bakti,2004.

Situmorang, Paulus. Pengantar Pasar Modal Jakarta: Mitra Wacana Media,2008.

Sjahputra, Imam. Pengantar Hukum Pasar Modal . Jakarta: Harvindo,2012.

Suhartono dan Fadlilah Qudsi, Portofolio Investasi dan Bursa Efek, Yogyakarta:

Unit Penerbit dan Percerakan,2009.

Sumantoro.Aspek-Aspek Hukum Dan Potensi Pasar Modal Di Indonesia, Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1998.

(2)

Sutedi, Adrian. Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan . Jakarta: Raih Asa Sukses,2014.

Sutedi, Adrian. Segi-Segi Hukum Pasar Modal. Bogor: Ghalia Indonesia,2009.

Tavinayati dan Yulia Qamariah. Hukum Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Sinar

Grafika, 2013.

Widjaja, Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya. Seri Pengetahuan Pasar Modal:

Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal. Jakarta: Kencana, 2006.

Widjaja, Gunawan Gunawan, Widjaja, Transpalantasi Trust. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada,2007

Widoatmodjo, Sawidji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: Pengetahuan

Dasar. Jakarta: Jurnalindo Aksara Grafika, 1996.

B. Peraturan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otorotas Jasa Keuangan.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaran Kegiatan di

bidang Pasar Modal.

Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.

Peraturan Nomor III-F Tentang Sanksi.

Peraturan Nomor III-G Tentang Suspensi dan Pencabutan Keanggotaan Bursa

(3)

C. Website

Transaksi Semu dan Fungsi Pengawasan,

diakses pada (tanggal 20 Februari 2015).

Bab V Hukum Pasar Modal dalam Kegiatan Bisnis diakses dari file:///C:/Users/yolanda/Downloads/BAB%20V%20HUKUM%20BISNIS%2 0(MUCHTAR)%20(2).pdf pada (tanggal 13 Maret 2016).

(4)

BAB III

HUBUNGAN ANTARA FLUKTUASI HARGA SAHAM DI PASAR SEKUNDER BURSA EFEK INDONESIA DENGAN ADANYA

TRANSAKSI EFEK SEMU

A. Proses Pembentukan Harga Saham di Pasar Sekunder

Pasar modal mengenal adanya istilah pasar primer dan pasar sekunder.

Istilah yang pertama berkaitan dengan kegiatan penawaran efek Emiten kepada

masyarakat dengan menggunakan propektus sebelum efek yang ditawarkan

tersebut tersebut diperdagangkan di bursa efek. Istilah pasar primer ini dikenal

pula dengan sebutan pasar perdana atau Initial Public Offering(yang selanjutnya

disebut IPO). Setelah masa penawaran umum perdana berakhir, maka bila efek

Emiten tersebut tercatat dibursa efek, investor yang memilikinya dapat

menjualnya melalui perantara perdagangan efek yang menjadi anggota bursa

dimana efek tersebut dicatat.78

Kegiatan memperjualbelikan efek emiten di bursa efek inilah yang disebut

dengan perdagangan efek di pasar sekunder. Dengan kata lain, pasar sekunder

adalah bursa efek emiten diperdagangkan. Pada saat ini Indonesia mempunyai 2

(dua) pasar sekunder, yakni BEJ dan BES (sekarang menjadi BEI).79

Berbicara tentang kegiatan pasar modal saaat ini tidak terlepas dari apa

yang disebut sebagai indeks harga saham.80

78

Paulus Situmorang, Op.Cit.,hlm. 117 79

Ibid.,hlm. 118 80

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti,Op.Cit.hlm.100.

Indeks harga saham merupakan

(5)

merupakan indikator dari berbagai hal dan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi makro,

ekonomi mikro, moneter dan kebijakan lainnya.81

Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ekonomi bergerak, naik atau turun,

banyak orang akan melihatnya dari sisi indeks yang dicapai pada saat itu di

surat-surat kabar yang memuat berita paling aktual, tidak ketinggalan juga akan

dicantumkan bagaimana pergerakan indeks saham, khususnya IHSG pada hari

perdagangan terakhir. Saham di sini dipakai sebagai ukuran karena saham

merupakan instrumen pasar modal yang juga dihubungkan dengan pergerakan

harga saham yang terjadi dan politik yang terjadi ternyata juga berpengaruh

terhadap kegiatan investasi di pasar modal. Ukuran yang dipakai juga indeks

harga saham. Seringkali indeks harga saham yang mengalami kenaikan dijadikan

juga indikasi yang menandai kebangkitan ekonomi dari masyarakat. Meskipun

sebenarnya indeks harga saham ini saja kurang akurat jika digunakan untuk

mengukur apakah kegiatan ekonomi mengalami kenaikan atau penurunan. Perlu

indikator-indikator lain yang mendukung dan saling melengkapi untuk dapat

menunjukkan pertumbuhan atau penurunan ekonomui yang sebenarnya.82

Begitu seringnya didengar dan dibaca tentang indeks harga saham, maka

perlulah juga diketahui apa sebenarnya yang disebut dengan indeks harga saham.

Secara sederhana yang disebut dengan indeks harga adalah suatu angka yang

digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa dibandingkan dengan suatu

peristiwa lainnya. Angka indeks atau sering disebut dengan indeks saja, pada

81

(6)

dasarnya merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama

(produksi, ekspor, hasil penjualan, jumlah uang yang beredar, dan lain

sebagainya) dalam dua waktu yang berbeda.83

Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks di sini akan

membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu

harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu

waktu tertentu. Seperti dalam penentuan indeks lainnya, dalam pengukuran indeks

harga saham kita memerlukan juga dua macam waktu, yaitu waktu dasar dan

waktu yang berlaku. Waktu dasar akan dipakai sebagai dasar perbandingan,

sedangkan waktu berjalan merupakan waktu di mana kegiatan akan

diperbandingkan dengan waktu dasar.84

Penentuan indeks harga saham, bisa dibedakan menjadi dua, yaitu yang

disebut dengan Indeks Harga Saham Individu (IHSI) dan IHSG. IHSI hanya

menunjukkan perubahan dari suatu harga saham suatu perusahaan. Indeks ini

tidak bisa untuk mengukur harga dari suatu saham perusahaan tertentu apakah

mengalami perubahan, kenaikan, atau penurunan. Atau bisa dikatakan bahwa

indeks individual saham merupakan suatu nilai yang mempunyai fungsi untuk

mengukur kinerja kerja suatu saham tertentu terhadap harga dasarnya. Sedangkan

untuk IHSG akan menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang

tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai

sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan pasar modal. IHSG ini bisa untuk

83

Ibid. 84

(7)

menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham

mengalamai kenaikan atau penurunan. Indeks harga ini melibatkan seluruh harga

saham yang tercatat di bursa.85

Untuk menghitung saham diperlukan apa yang disebut dengan harga dasar

dan harga yang berlaku. Harga dasar sering disebut dengan Ho dan harga yang

berlaku sering disebut dengan H1. Harga dasar ditetapkan sebesar 100%. Secara

sederhana rumus untuk menghitung indeks harga saham adalah berikut ini.86

IHS = ��

�� X 100%

IHS = Indeks Harga Saham

H1 = Harga pada waktu yang berlaku

H0 = Harga pada waktu dasar

Pergerakan nilai indeks akan menunjukkan perubahan situasi pasar yang

terjadi. Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif, ditunjukkan

dengan indeks harga saham yang mengalami kenaikan. Kondisi inilah yang

biasanya menunjukkan keadaan yang diinginkan. Keadaan stabil ditunjukkan

dengan indeks harga saham yang tetap sedangkan pasar yang lesu ditunjukkan

dengan indeks harga saham yang mengalami penurunan.87

85

Ibid. 86

Ibid.

Karena waktu dasar

(8)

untuk menentukan waktu dasar harus dilakukan dengan benar karena akan dipakai

sebagai patokan. Waktu dasar dipilih pada saat situasi stabil. Pada saat situasi

tidak stabil, misalkan pada saat indeks harga tinggi, untuk penentuan indeks harga

selanjutnya hasilnya kurang valid karena akan menunjukkan bahwa indeks harga

saham cederung terus menerus menurun. Sebaliknya, jika penentuan waktu dasar

pada saat pasar sedang lesu, indeks harga akan cenderung menunjukkan

peningkatan. Indeks harga saham individual sangat penting, khususnya bagi calon

investor dalam penentuan jenis saham yang akan dibelinya.88

Indeks saham individual tidak akan berubah jika harga pasar saham

tersebut tidak berubah. Hal ini disebabkan karena harga dasar bersifat tetap.

Besarnya harga dasar ini akan tetap, sepanjang tidak ada perubahan harga pasar

akibat dari harga teoritis baru suatu saham sebagai hasil perhitungan dari

pengaruh aksi emiten seperti rights issue, stock split, saham bonus, dividen

saham, warrant redeption, dan sebagainya.89

Situasi pasar secara umum baru dapat diketahui jika kita mengetahui

IHSG. Untuk perhitungan IHSG ini, caraya hampir sama dengan menghitung

Indeks Harga Saham Individual, tetapi harus menjumlahkan seluruh harga saham

yang tercatat. Rumus untuk menghitung IHSG adalah sebagai berikut.90

(9)

∑ �� = Total harga semua saham pada waktu dasar.

Dari angka indeks inilah bisa diketahui apakah kondisi pasar sedang

ramai, lesu, atau dalam keadaan stabil. Angka IHSG menunjukkan di atas 100

berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG menunjukkan

dibawah 100 berarti kondisi pasar sedang lesu, IHSG menunjukkan nilai 100

berarti pasar dalam keadaan stabil.91

Kedua cara di atas dalam menentukan baik IHSI maupun IHSG

merupakan cara yang sederhana (tertimbang). Indeks tertimbang merupakan

indeks yang mempertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi naik

turunnya angka indeks tersebut. Besar kecilnya bobot tergantung dari besarnya

pengaruh dari perubahan harga saham tersebut mempengaruhi keseluruhan harga

saham yang ada. Saham yang berperan besar dalam mempengaruhi besar, akan

diberi bobot besar. Sedangkan untuk saham yang berperan kecil dalam

mempengaruhi pasar akan diberi bobot kecil.92

Metode perhitungan angka indeks dengan menggunakan timbangan

(pembobotan) dikemukakan oleh Laspeyres dan Paasche. Kedua orang ini

menggunakan faktor timbangan yang berbeda. Laspeyres mendasarkan pada

jumlah saham pada waktu yang bersangkutan.93

oleh jumlah saham pada waktu yang bersangkutan. Pembobotan saham

dipengaruhi oleh jumlah saham yang didaftarkan, semakin besar pula bobotnya.

Biasanya dengan besarnya jumlah saham yang didaftarkan, saham ini akan

(10)

atau melakukan emisi perdana. Cara yang mendasarkan pembototan pada waktu

dasar ini ditemukan oleh Laspeyres. Adapun untuk perhitungan menggunakan

rumus berikut.94

IHSG =∑����

∑���� x 100%

Ko = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu dasar

Sedangkan untuk perhitungan angka indeks dengan menggunakan waktu

berlaku sebagai bobot dikemukakan oleh Paasche. Rumus yang digunakan adalah

berikut.95

IHSG = ∑��

∑���� x 100%

Kt= jumlah semua saham yang beredar pada waktu yang berlaku.

Jika diperbandingkan, sebenarnya dilihat dari segi praktis, rumus yang

dikemukakan oleh Laspeyres lebih baik, karena bobot yang dipakai tidak berubah,

tetapi secara teoritis kurang baik, karena yang berpengaruh terhadap harga

sebenarnya adalah jumlah saham pada waktu yang bersangkutan. Sebaliknya

secara teoritis rumus Paasche sangat baik, karena perubahan jumlah saham

diperhitungkan pengaruhnya terhadap perubahan harga, tetapi dari segi praktis,

cukup sulit diterapkan. Untuk menjembatani kedua rumus di atas baik Laspeyres

maupun Paasche, maka ada dua rumus lain yang digunakan untuk menghitung

IHSG, yaitu menurut Irving Fisher dan Drobisch.96

IHSG = √����L X IHSGP

IHSGL = Indeks Harga Saham Gabungan menggunakan rumus Laspeyres.

(11)

IHSGP = Indeks Harga Saham Gabungan menggunakan rumus Paasche.

Rumus IHSG menurut Drobisch

IHSG = IHSG L + IHSG P

2

Jumlah saham yang tercatat sangat banyak, seringkali jika harus

menghitung semua saham yang tercatat akan mengalami kesulitan. Oleh karena

itu, dalam perhitungan hanya menggunakan sampel dari keseluruhan saham yang

tercatat. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana cara mewakili. Sampel

ini diambil dari perkiraan saham yang diyakini memiliki peran penting dalam

mempengaruhi pasar.97

Menghitung IHSG dengan memasukkan seluruh saham yang listing,

kadang-kadang tidak efisien, sebab seperti telah disinggung, tidak semua saham

mempunyai peran yang berarti dalam mempengaruhi pasar. Apalagi kalau saham

yang listing itu sudah mencapai puluhan ribu, maka sangat rumit menghitung

semua saham untuk menentukan Indeks Harga Saham Gabungan. Oleh karena itu,

perhitungan IHSG sebenarnya bisa dengan menggunakan sampel, yaitu hanya

mengambil sebagian saham yang diyakini memiliki peran penting dalam

mempengaruhi pasar.98

97

Ibid. 98

(12)

B. Akibat Praktik Transaksi Efek Semu Terhadap Kegiatan Pasar Modal

Indonesia

Perlu diperhatikan dalam hal tindakan manipulasi pasar ini adalah bahwa

sebaliknya jika dikatakan menjual/mengalihkan saham hendaknya ditafsirkan

bukan hanya dalam pengertiannya yang konvensional, tetapi termasuk juga

tampilan-tampilan barunya, seperti share swap(pertukaran saham) karena

tindakan merger, pelaksanaan opsi saham dengan mengkonversi right dan

lain-lain yang disebut dengan pragmatic trend. Yang sering menjadi masalah

kontroversial di pasar modal adalah masalah harga efek yang sengaja distabilkan

(stabilization). Dalam hal ini, suatu efek dibeli hanya dengan tujuan untuk

mencegah terjadinya penurunan harga di pasar terbuka.99

Selain memasarkan dan mendistribusikan efek dalam penawaran umum,

salah satu kegiatan penting penjamin emisi dalam penawaran umum adalah

melakukan stabilisasi. Sebagaimana dirumuskan dalam Peraturan Bapepam No.

XI.B.1, stabilisasi harga adalah tindakan selama masa penawaran umum yang

dilakukan untuk menawarkan untuk membeli atau menjual efek dengan tujuan

mempertahankan harga pasar efek bersangkutan di bursa efek. Selama

berlangsungnya stabilisasi harga, penjamin emisi untuk mempertahankan harga

pada tingkat tertentu melakukannya dengan memasok (menjual) efek dan

membeli efek dari pasar atau lantai bursa. Stabilisasi juga dimaksudkan untuk

menjamin kelancaran distribusi efek di pasar. Tindakan stabilisasi harga ini pada

dasarnya merupakan tindakan “manipulasi harga” yang dilegalisasikan. Karena

99

(13)

merupakan “manipulasi” atas harga yang “dilegalisir” oleh UUPM, maka

stabliasasi merupakan tindakan yang dikecualikan sebagai tindakan yang

melanggar hukum oleh UUPM. Kegiatan ini dilakukan oleh emiten karena

kemungkinan harga pada pasar perdana harga akan melonjak terlalu tinggi, atau

turun pada tingkat yang terlalu rendah. Stabilisasi harga ini dilakukan pada

hari-hari pertama saham tercatat dan diperdagangkan di bursa.100

1. Ada unsur kepastian harga bagi emiten

Apabila dilihat sepintas seakan ada manfaat dari tindakan stabilisasi harga

ini, yaitu sebagai berikut.

2. Pembayaran dari pihak underwriter kepada pihak emiten dapat dilakukan lebih

cepat, karena pihak underwriter lebih cepat mendapat uang harga saham.

3. Dapat menetralisasi harga di pasar dari gejolak akibat adanya over supply oleh

pengisuan saham yang bersangkutan.

4. Jika market sedang bulish, dengan tindakan stabilisasi harga tersebut tidak

merubah pasar yang bulish tersebut.

Tindakan stabilisasi pasar dapat dikategorikan sebagai manipulasi pasar,

tetapi Bapepam dalam keputusannya No.Kep.88/PM/1996 telah membenarkan

suatu tindakan stabilisasi harga untuk mempermudah penawaran umum, apabila

dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.101

1. Harga stabilasasi tidak berbeda dengan harga penawaran umum

100

(14)

2. Stabilisasi harga hanya berjalan selama masa penawaran dan tidak dapat

diperpanjang.

3. Rencana mengadakan stabilisasi harga harus diungkapkan dalam prospektus.

4. Penjamin emisi efek atau perantara pedagang efek yang menjual atau membeli

untuk kepentingan setiap pihak, efek yang harganya distabilisasi, harus

memastikan bahwa pihak tersebut telah mendapat kesempatan membaca

pernyataan tertulis bahwa pembelian itu pada harga yang distabilisasi.

5. Pemberitahuan oleh penjamin pelaksana emisi efek kepada Bapepam, semua

agen penjualan dan pemodal tentang tanggal mulai dan berakhirnya stabilisasi

harga yang bersangkutan.

Pembangunan dengan tiga pilar utama, yaitu ekonomi, sosial, dan politik,

merupakan suatu desain besar yang kompleks dan menuntut kesungguhan

penanganan. Tidak terkecuali bagi Indonesia yang saat ini tengah mengalami

masa-masa sulit untuk menjejakkan platform pembangunan yang menyeluruh.

Krisis ekonomi tidak hanya melanda Indonesia, namun juga beberapa

negera-negara Asia, tetapi Indonesia yang paling lama mengalaminya karena sendi-sendi

perekonomiannya ternyata amat rapuh. Hal itu disebabkan budaya mental atau

perilaku buruk di dalam melakukan pengelolaan kegiatan usaha, dan ironisnya hal

itu dilakukan oleh sejumlah orang berada di setiap level pucuk pimpinan dari

perusahaan-perusahaan. Akibatnya fatal, perekonomian Indonesia runtuh dan sulit

untuk pulih secara cepat.102

102

(15)

Pelaksanaan dan penegakkan hukum, suatu keharusan untuk dilakukan

secara sungguh-sungguh, akan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi

pasar modal Indonesia. Karena indikator kondusif tidaknya investasi bisa dilihat

pada pelaksanaan dan penegakan hukum. Semua pada akhirnya akan bermuara

pada pemberian perlindungan terhadap investor yang dengan sendirinya akan

meningkatkan kepercayaan pemodal, baik domestik maupun asing, terhadap

industri efek di tanah air.103

Harga efek di pasar modal sangat sensitif terhadap suatu peristiwa dan

informasi yang berkaitan, baik secara langsung atau tidak dengan efek tersebut.

Informasi merupakan pedoman pokok para pemodal untuk mengambil keputusan

terhadap suatu efek.104 Informasi yang merupakan rumor yang dihembuskan pihak

tertentu dapat menimbulkan dampak pada pasar.Akibatnya harga efek bisa naik

atau turun. Begitu informasi mendapatkan konfirmasi bahwa informasi itu benar,

maka gejolak pasar akan terhenti, pasar berjalan normal kembali. Namun, pada

saat fluktuasi terjadi pihak yang menghembuskan informasi rumor (penipu)

menangguk keuntungan. Bagi investor atau pemodal yang tidak berhati-hati

menganalisis informasi akan terjebak oleh harga semua yang berujung pada

kerugian.105

Penghentian perdagangan saham merupakan akibat dari adanya transaksi

efek semu. Perdagangan suatu saham dapat dihentikan sementara atau di

103

Ibid.,hlm.83-84. 104

(16)

suspensioleh bursa. 106 Jika suatu saham dihentikan perdagangannya, maka

investor tidak dapat membeli atau menjual saham tersebut. Penghentian

perdagangan dapat berlangsung 1 sesi perdagangan, 1 hari atau beberapa hari.

Umumnya perdagangan suatu saham dihentikan, karena beberapa hal seperti,

misalnya harga mengalami kenaikan atau penurunan luar biasa atau

kejadian-kejadian lain yang menyebabkan bursa melakukan suspend.107 Selain itu, akibat

yang ditimbulkan dari kasus pelanggaran yang terjadi dapat menimbulkan akibat

yang berantai atau meluas. Kerugian dialami oleh para investor atau pialang yang

terlibat langsung dalam suatu transaksi, perusahaan efeknya diperdagangkan. Jika

pelanggaran terus terjadi tanpa ada penanggulangan secara hukum dan sarana,

maka pasar modal bisa mendapatkan penilaian negatif, berakibat investor tidak

mau masuk dan yang sudah ada akan keluar.108

Bursa efek dengan segala kewenangannya harus bertindak cepat dan

mengambil langkah-langkah konkret untuk mengendalikan pasar. Biasanya

tanda-tanda ketidakwajaran perdagangan efek terlihat dari kenaikan atau penurunan

harga saham yang sangat tajam dalam jangka waktu relatif singkat. Melihat

106

Ketentuan II.5 Peraturan Nomor III-G Suspensi dan Pencabutan Persetujuan Anggota Bursa menjelaskan bahwa bursa melakukan suspensi kepada anggota bursa efek dalam hal: 1. tidak menyampaikan laporan MKBD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bursa Nomor

III-D tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek dan Dealer Partisipan;

2. Bapepam dan LK. memerintahkan untuk melakukan Suspensi, mengenakan sanksi pembekuan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, mengenakan pembatasan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, menghentikan sementara kegiatan usaha Perantara Pedagang Efek.

3. dinyatakan gagal bayar oleh KPEI. 4. diajukan pailit oleh Bapepam dan LK.

108

(17)

keadaan demikian, maka Bursa Efek dapat melakukan enforcement atas

perusahaan efek atau pada saham.109

C.Hubungan Antara Fluktuasi Harga Saham di Pasar Sekunder Bursa Efek

Indonesia Dengan Adanya Transaksi Efek Semu

Di dalam pasar modal, masyarakat membutuhkan informasi yang dipakai

sebagai landasan untuk mengambil suatu keputusan menyangkut portofolio

investasinya. Demikian pentingnya informasi ini sampai diibaratkan bahwa pasar

modal tanpa informasi adalah judi. Karena itu, investor di pasar modal

memerlukan informasi sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan.110 Pada

dasarnya ada 3 jenis informasi utama yang perlu diketahui oleh para perantara

perdagangan efek, pedagang efek, dan investor. Informasi diperlukan untuk

mengetahui kondisi perusahaan yang telah menjual efek dan perilaku efek

perusahaan tersebut di bursa. Ketiga informasi itu adalah informasi pertama yang

bersifat fundamental, informasi yang berkaitan dengan masalah teknis, informasi

yang berkaitan dengan faktor lingkungan.111

Informasi yang bersifat fundamental merupakan informasi yang berkaitan

dengan keadaan perusahaan, kondisi umum indutri yang sejenis, dan faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan tersebut di

109

M.Nasarudin,et.al.Op.Cit.,hlm.127. 110

(18)

masayang akan datang. Misalnya perubahan-perubahan peraturan pemerintah dan

sebagainya.112

Informasi kedua berhubungan dengan fakor teknis yang penting untuk

diketahui oleh para perantara perdagangan efek dan para pemodal. Informasi ini

mencerminkan kondisi perdagangan efek, fluktuasi kurs, volume transaksi, dan

sebagainya. Informasi sangat penting bagi para pemodal untuk menentukan kapan

suatu efek harus dibeli, dijual, atau ditukar dengan efek lain agar dapat diperoleh

keuntungan yang maksimal.113

Informasi ketiga berkaitan faktor lingkungan yang mencakup kondisi

ekonomi, politik, dan keamanan negara. Informasi yang terakhir ini perlu

diketahui oleh para pemodal dan pialang perdagangan efek karena informasi

tersebut dapat mempengaruhi prospek perusahaan serta perkembangan

perdagangan efeknya, baik secara fundamental maupun secara teknikal.114

Modus yang sering dimainkan adalah menaikkan atau menurunkan harga

saham tertentu, yang bertujuan memusatkan semua saham itu ke tangan satu atau

sekelompok orang. Modus mengkoleksi saham dengan cara seperti itu biasanya

tidak melalui bursa (sebab bakal ketahuan) melainkan melalui penyelesaian atau

settlement di luar bursa.115

Harga Saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar dalam artian

tergantung pada kekuatan permintaan (penawaran beli) dan penawaran

(19)

(penawaran jual). Transaksi di bursa secara umum bukan transaksi yang bersifat

tunai, untuk itu bursa menentukan apabila transaksi dilakukan hari ini, maka

penyerahan saham diselesaikan melalui PT. KSEI (Kustodian Sentral Efek

Indonesia) dan pembayaran diselesaikan melalui PT. KPEI (Kliring Penjaminan

Efek Indonesia) pada hari keempat (T+3) setelah terjadinya transaksi. Untuk

penyelesaian transaksi dan Rightdilakukan sendiri antar Anggota bursa yang

melakukan transaksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari

internal dan eksternal. Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu

berfluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan

oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari

jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika

jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka

harga saham cenderung akan naik. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi

harga saham dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan.

Menurut Alwi, faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham

yaitu:116

1. Faktor Internal

a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan,

rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi,

laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.

(20)

b. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.

c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director

announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.

d. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger,

investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakusisian dan diakuisisi.

e. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan

ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.

f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi

baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.

g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum

akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, Earning Per Share (EPS),

Dividen Per Share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on

assets (ROA), dan lain-lain.

2. Faktor Eksternal

a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan

deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi

ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan

terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan

(21)

c. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan

pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan,

pembatasan/penundaan trading.

d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor

yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di

bursa efek suatu negara.

e. Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.

Mekanisme transaksi efek di pasar sekunder dapat dijelaskan sebagai

beikut:117

1. Sebelum dapat melakukan transaksi , nasabah harus menjadi nasabah di

perusahaan efek tertentu. Pertama kali nasabah melakukan pembukaan

rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam dokumen

pembukaan rekenig tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk

tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang

akan dilakukan. Nasabah dapat melakukan jual dan beli setelah nasabah

disetujui untuk menjadi nasbah di perusahaan efek yang bersangkutan.

2. Transaksi efek diawali dengan order (pesanan) untuk membeli atau menjual

efek tertentu pada jumlah dan harga tertentu. Pesanan tersebut dapat

disampaikan baik dengan cara tertulis maupun melalui telepon dan

disampaikan kepada perusahaan efek melalui sales/dealer. Pesanan tersebut

harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual atau dengan

menyebutkan harga yang diinginkan.

(22)

Transaksi efek semu bukan hanya terjadi pada zaman dahulu saja, akan

tetapi pelaksanaan perbuatan yang dilarang oleh UUPM masih tetap berlangsung

sampai sekarang. Salah satu contoh kasus transaksi efek semu di kegiatan pasar

modal yang terjadi akhir-akhir ini ialah kasus yang terjadi pada PT. Sekawan

Intipratama,Tbk (SIAP). Sebagai informasi, saham SIAP mengalami penurunan

sebanyak 64,68 persen dari penutupan 16 Oktober 2015 menjadi Rp 83 per saham

pada 6 November 2015.Oleh karena itu, BEI menghentikan perdagangan saham

terebut di pasar reguler dan tunai pada 9 November 2015. BEI sempat

menghentikan perdagangan tiga broker terkait kelalaian terhadap transaksi saham

PT.Sekawan Intipratama,Tbk pada Rabu, 11 November 2015.Kemudian BEI

membuka suspensi perdagangan tiga broker itu pada hari Kamis,12 November

2015. BEI menduga ada transaksi semu dan kasus repo yang membuat harga

saham PT.Sekawan Intipratama,Tbk bergerak tidak wajar.118Direktur transaksi

dan kepatuhan BEI Hamdi mengindikasi adanya transaksi efek semu dalam

skandal SIAP, jual beli yang dilakukan agar seolah saham itu aktif dan likuid.

Otoritas pasar modal, PT.BEI menyatakan tengah menyelidiki besaran dana gagal

bayar transaksi (settlement) saham PT Sekawan Intipratama Tbk

(SIAP).119

Adanya indikasi gagal bayar semakin membuktikan bahwa memang

benar terjadi praktik transaksi efek semu, dimana saham seakan-akan aktif

padahal kenyataannya broker tidak mampu melakukan transaksi.

(23)

Dalam melakukan transaksi jual maupun beli saham, pialang menghadapi

berbagai jenis order. Beberapa jenis order yang kita kenal di antaranya adalah

market order, limit order, stop order,dan stop limit order.120

1. Market Order,merupakan jenis order yang paling umum. Pada jenis ini, investor menginstruksikan kepada pialang untuk membeli atau menjual saham

dalam jumlah tertentu dengan segera. Pialang selanjutnya bertanggung jawab

untuk mengambil tindakan atas dasar usaha terbaik untuk mendapatkan harga

yang terbaik dari harga Bid dan Offer yang terjadi pada saat order dibuat oleh

investor. Harga yang terbaik adalah harga yang tinggi untuk order penjualan,

dan harga yang rendah untuk order pembelian. Pada umumnya, investor juga

memberikan patokan harga tertentu sebagai informasi bagi pialang dalam

mengeksekusi order resebut.

2. Limit Order. Pada jenis ini, investor memberikan batas harga tertentu kepada pialang. Dalam hal order beli, pialang akan melaksanakan order tersebut hanya

pada harga yang telah ditentukan atau harga yang lebih rendah dari batas harga

yang diberikan investor. Jika ordernya adalah order jual, maka pialang akan

malaksanakan order jika harga saham lebih tinggi atau sama dengan batas

harga yang ditentukan. Order jenis ini cenderung sulit dijalankan, karena

terdapat ketidakpastian harga, ketidakpastian kapan order dijalankan, dan

karena adanya batasan harga.Contoh: Harga pasar saham PT. ABC saat ini Rp.

750,- seorang investor memberikan limit order untuk menjual 100 lembar

saham ABC dengan batas harga Rp. 800,- per lembarsaham dalam satu hari

(24)

tertentu. Hal ini kemungkinan sulit dilaksanakan mengingat harga yang diminta

lebih tinggi, kecuali bila harga saham tersebut naik Rp. 50,- per lembar.

3. Stop order terdiri dari stop order(atau sering disebut stop-loss order) dan stop limit order. Stop-loss orderdilakukan bila investor menentukan batas harga (stop price). Jika ia akan melakukan order jual, maka stop-loss orderadalah

batas harga bawah pialang tidak boleh (stop) menjual sahamnya di bawah

harga itu untuk menghindari kerugian. Kebalikannya, untuk order beli, maka

stop-loss order adalah batas harga atas di mana pialang tidak boleh membeli saham diatas harga tersebut. jika kemudian ada pihak lain yang

memperdagangkan saham tersebut dengan harga yang sama atau melebihi

harga yang ditentukan, maka penghentian order diberlakukan. Misalnya:

stop-loss orderjual ditetapkan Rp 750,-, maka penjualan hanya dilakukan pada harga

terbaik diatas harga Rp 750,- dan bila stop-loss orderbeli ditetapkan Rp 800,-,

maka pembelian dilakukan pada harga terbaik dibawah harga Rp 800,-.

4. Stop limit order,perintah yang bertujuan mengatasi ketidakpastian harga

pelaksanaan yang terkait dengan stop order. Dengan stop limit order, investor

menentukan dua harga yaitu : stop price dan limit price.

Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi berguna jika dapat

membantu penilaian dalam mengambil keputusan, termasuk keputusan investasi.

Dengan kata lain, seorang pengambil keputusan (investor) akan membuat

keputusan yang lebih baik jika menggunakan informasi yang tepat.121

121

(25)

Nilai informasi suatu keputusan investasi dapat dihitung berdasarkan

klasifikasikan menjadi tiga, yaitu keputusan dengan hasil yang pasti, keputusan

yang beresiko, dan keputusan dengan hasil yang tidak pasti. Keputusan dengan

hasil yang pasti mengasumsikan adanya informasi yang sempurna mengenai hasil

dari keputusan tersebut dengan berbagai tingkat kemungkinan tercapainya hasil

keputusan tersebut. Keputusan dengan risiko mengasumsikan adanya informasi

tersebut dengan berbagai tingkat kemungkinan tercapainya hasil keputusan

tersebut. Keputusan dengan ketidakpastian mengasumsikan hasil keputusan akan

terjadinya tetapi tidak ada informasi mengenai berapa besar kemungkinan

terjadinya.122

Nilai informasi secara kuantitatif dapat saja dihitung dengan asumsi ada

informasi yang sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak ada informasi yang

sempurna, karena kalau hal itu terjadi, berarti si pengambil keputusan (investor)

dapat mengendalikan masa depan. Dengan demikian konsep ini penting untuk

menganalisis informasi yang tersedia di pasar modal.123

Suatu harga saham harus didasarkan pada pernyataan yang akurat dari

manajemen perusahaan. Artinya informasi itu tidak merupakan pernyataan yang

menyesatkan. Penyampian informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan

pasar modal tidak efisien. Maka dalam hal ini keterbukaan artinya, suatu

informasi yang tidak mengandung misrepresentation atau omission.124

Harga efek di pasar modal sangat sensitif terhadap suatu peristiwa dan

informasi yang berkaitan baik secara langsung atau tidak dengan efek tersebut.

122 Ibid. 123

(26)

Informasi merupakan pedoman pokok para pemodal untuk mengambil keputusan

terhadap suatu efek. Informasi yang merupakan rumor yang dihembuskan oleh

pihak tertentu dapat menimbulkan dampak pada pasar. Akibatnya, harga efek bisa

naik atau turun. Begitu informasi mendapatkan konfirmasi bahwa informasi itu

benar, maka gejolak pasar akan terhenti, pasar berjalan normal kembali. Namun,

pada saat fluktuasi terjadi pihak yang menghembuskan informasi rumor (penipu)

menangguk keuntungan. Bagi investor atau pemodal yang tidak berhati-hati

menganalisis informasi akan terjebak oleh harga semu yang berujung pada

kerugian.125

Kejahatan yang dilakukan di pasar modal sering dianggap tidak

memperlihatkan kerugian yang dapat dilihat dengan jelas secara langsung.

Kerugian yang terjadi terhadap korban sering tidak secara langsung terasa oleh

para korbannya, dan bahkan sering dianggap tidak dapat dihitung. Kejahatan di

pasar modal dapat dikatakan merupakan kejahatan yang dilakukan dengan tidak

menyebabkan orang yang sebenarnya dirugikan merasa kehilangan

kekayaannya.126

125

M.Nasarudin,et.al.Op.Cit.,hlm,264. 126

(27)

BAB IV

TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI EFEK SEMU

A. Para Pihak yang Terkait dalam Transaksi Efek Semu

Keterlibatan para pelaku dalam kegiatan pasar modal bersifat terus

menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan

kelangsungan hidup lembaga-lembaga pelaku pasar modal, bahkan sangat

menentukan hidup matinya pasar modal.127 Dengan perkataan lain, tanpa peran

pelaku pasar modal,maka pasar modal tidak akan bertahan hidup. Sebaliknya

tanpa pasar modal para pelaku pasar modal tidak dapat tumbuh dengan wajar dan

tidak akan berkembang dengan baik.128

Pasar sekunder adalah titik sentral kegiatan pasar modal karena pada pasar

sekunder terjadi aktivitas perdagangan yang mempertemukan penjual dan pembeli

efek. Di pasar sekunder ini penerbit efek disebut investor jual sedangkan pembeli

efek disebut pembeli. Pasar sekunder, adalah penjualan efek setelah penjual pada

pasar perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan

kurs efek tersebut. Jadi pasar sekunder adalah penjualan efek/sertifikat setelah

pasar perdana berakhir. Pada pasar ini efek yang perdagangkan dengan harga

kurs.129

Pada pasar sekunder bertemu penawaran jual dan permintaan beli saham

(efek) yang transaksinya dilakukan melalui sistem otomasi komputer. Jika pada

pasar primer harga saham yang ditawarkan sudah pasti dan tidak bisa

127

Paulus Situmorang,Op.Cit., hlm.79. 128

(28)

tawar lagi, maka di pasar sekunder ini harga jual dan harga beli saham ditentukan

oleh mekanisme pasar. 130

Berdasarkan UUPM telah ditetapkan struktur pasar modal yang berada di

bawah otoritas Menteri Keuangan, yaitu di samping adanya Badan Pengawas

Pasar Modal (sekarang OJK) seperti telah diuraikan di atas, tedapat tiga pilar

utama penyelenggara sistem perdagangan efek di pasar sekunder, yaitu Bursa

Efek, LKP, dan LPP yang diatur agar masing-masing dapat menjalankan

fungsinya, sehingga perdagangan dapat dilakukan secara teratur, wajar dan

efisien. Tata pendirian dan atau perizinan serta operasionalisasi ketiga lembaga

tersebut ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.131

1. Bursa efek

Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan

atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek, pihak-pihak

lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Pengertian ini

mencakup pula sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual

dan beli efek, meskipun sistem dan atau sarana untuk memperdagangkan efek.

Perdagangan efek secara teratur,wajar,dan efisien adalah suatu perdagangan

yang diselenggarakan berdasarkan suatu aturan yang jelas dan dilaksanakan

secara konsisten. Dengan demikian, harga yang terjadi mencerminkan

mekanisme pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.

130

Ibid. 131

(29)

Perdagangan efek yang efisien tercermin dalam penyelesaian transaksi yang

cepat dengan biaya yang relatif murah.132

2. Lembaga kliring penjaminan

Lembaga kliring dan penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa

kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa (Pasal 1 angka 9 UUPM),

yaitu kontrak yang dibuat oleh anggota bursa efek, yaitu perantara pedagang

efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan mempunyai hak

untuk mempergunakan sistem dengan persyaratan yang ditentukan oleh bursa

efek mengenai jual beli efek, pinjam meminjam efek, atau kontrak lain

mengenai efek atau harga efek. Saat ini, untuk di Indonesia dilakukan oleh PT

Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 133 Agar kliring dan penjaminan

penyelesaian transaksi bursa dapat terlaksana secara teratur, wajar dan efisien,

perlu aturan yang jelas yang dapat melindungi kepentingan pemakai jasa.

Untuk itu, LKP diberi kewenangan untuk menetapkan peraturan-peraturan

yang mengikat dan waajib ditaati oleh para pemakai jasa. Namun demikian

peraturan tersebut wajib mendapat persetujuan Bapepam terlebih dahulu

sebelum dinyatakan berlaku.134

3. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian

Lembaga penyimpanan dan penyelesaian adalah pihak yang menyelenggarakan

kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak

lain. Agar para pihak yang terkait dengan kegiatan LPP terlindungi, maka

seperti halnya LKP,undang-undang mewajibkan kepada LPP untuk

132

Ibid.,hlm.34.

133

(30)

menerbitkan peraturan mengenai hak dan kewajiban pemakai jasa LPP dan

peraturan tersebut wajib mendapat persetujuan Bapepam.

Sebagai suatu lembaga yang tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan,

besarnya biaya atas pemakaian jasa LKP atau LPP harus disesuaikan dengan

kebutuhan dana penyelenggaraan dan pengembangan lembaga tersebut setelah

mempertimbangkan kepentingan pemakai jasa.

Keterlibatan para pelaku dalam kegiatan pasar modal bersifat terus

menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan

kelangsungan hidup lembaga-lembaga pelaku pasar modal, bahkan sangat

menentukan hidup matinya pasar modal. Dengan perkataan lain, tanpa peran para

pelaku modal, maka pasar modal tidak akan bertahan hidup. Sebaliknya tanpa

pasar modal para pelaku pasar modal tidak dapat tumbuh dengan wajar dan tidak

akan berkembang dengan baik. Berikut ini akan diuraikan secara singkat

lembaga-lembaga yang berperan sebagai pelaku utama pasar modal.135

1. Emiten atau perusahaan go public

Pelaku utama pasar modal yang pertama perlu dikemukakan adalah emiten atau

pihak yang melakukan Penawaran Umum atau biasa disebut go

public.Perusahaan melalui pasar modal dapat memperoleh dana jangka

panjang, baik berupa modal sendiri (equity) maupun modal pinjaman (bonds).

Modal sendiri diperoleh perusahaan dengan menjual saham,sedangkan

pinjaman diperoleh dengan menjual obligasi. Untuk dapat melaksanakan

penjualan saham atau obligasi tersebut, perusahaan harus mencatatkan efeknya

135

(31)

di pasar modal melalui go public. Pada dasarnya pemanfaatan dana publik dari

pasar modal didorong oleh tiga tujuan, yaitu:

a. Perluasan usaha atau ekspansi

Perluasan usaha dapat berupa peningkatan kepastian produksi atau

penganekaragaman jenis produksi, dan atau keduanya. Dalam hal ini selain

ditunjang oleh manajemen yang profesional juga diperlukan modal, baik

untuk investasi pada harta tetap (fixed assets) maupun modal kerja (working

capital). Apabila penambahan modal tidak dapat dipenuhi dari dalam

perusahaan, baik yang bersumber dari laba ditahan (retained earning)

maupun peningkatan modal disetor dari pemegang saham, maka biasanya

karena kebutuhan perluasan usaha yang sangat mendesak, perusahaan akan

memutuskan untuk mendapatkan modal dari luar perusahaan, antara lain

dengan cara menjual saham atau obligasi di pasar modal.

b. Perbaikan struktur modal

Modal perusahaan pada umumnya terdiri dari modal sendiri dan modal

pinjaman (kredit) yang memerlukan pembayaran bunga. Tidak jarang

perusahaan menderita kerugian dan beban karena beban pinjaman, terutama

bila berasal dari mata uang asing yang nilainya selalu naik terhadap nilai

rupiah. Hal ini apabila dibiarkam berlarut dapat menyebabkan perusahaan

menjadi bangkrut dan salah satu tindakan penyelamatan adalah dengan

mengurangi utang dan diganti dengan mengurangi utang dan diganti dengan

modal saham. Tindakan ini disebut restrukturisasi modal dengan menjual

(32)

terjadi perubahan komposisi modal, dimana bagian modal saham menjadi

besar dan sebaliknya modal pinjaman mengecil. Apabila situasi bisnis

menguntungkan dan tingkat keuntungan perusahaan lebih tinggi dari beban

bunga pinjaman yang harus dibayar, serta rasio hutang (debt ratio) terhadap

modal sendiri (equity) masih memungkinkan, maka perubahan struktur

modal dapat dilakukan dengan meningkatkan modal pinjaman atau menjual

obligasi di pasar modal.

c. Divestmentatau pengalihan pemegang saham

Perusahaan yang go public adalah perusahaan yang secara hukum dan nyata

sudah beroperasi serta memiliki beberapa pemegang saham. Dalam kondisi

tertentu karena perkembangan dinamika usaha, ada kalanya perusahaan

mempertimbangkan untuk mengalihkan saham yang dimilikinya kepada

pihak lain. Media pengalihan tersebut adalah melalui pasar modal, yaitu

pemilik saham melalui perusahaan dapat menawarkan secara umum (public

offering) melalui pasar modal. Dalam hal ini perusahaan tidak memperoleh pemasukan dana karena dana hasil penjualan saham merupakan hak

pemegang saham semula. Perusahaan yang go public dapat melaksanakan

ketiga tujuan di atas sekaligus, yakni memperoleh tambahan dana sekaligus

memperbaiki struktur modal dan juga melakukan pengalihan pemegang

saham sesuai keinginan pemegang saham yang lama.

2. Investor

Investor adalah orang atau badan hukum yang memiliki dana dan melakukan

(33)

ada dua kesempatan untuk menanamkan modalnya di pasar modal dengan

tujuan investasi yang berbeda. Kesempatan pertama adalah penanaman modal

di pasar perdana (primary market) dan kesempatan kedua adalah pada pasar

ssekunder (secondary market). Kesempatan pada pasar perdana merupakan

kesempatan antara saat izin go public diberikan kepada perusahaan sampai

dengan waktu tertentu sesuai dengan perjanjian emiten dan penjamin emisinya.

Pada masa itu saham ditawarkan di luar bursa dengan harga yang disepakati

emiten dan penjamin emisinya. Adapun kesempatan pada dasar sekunder,

adalah kesempatan setelah saham perusahaan tersebut terdaftar (listed) di

bursa. Setelah masa pasar perdana ditutup, perusahaan mendaftarkan sahamnya

di bursa dan setelah itu baru pasar sekunder dapat dimulai operasinya.

Berdasarkan tujuan investasinya, para pemodal di pasar modal dapat

dikelompokkan menjadi empat kelompok, sebagai berikut:

a. Pemodal yang bertujuan memperoleh deviden

Pemodal yang membeli saham suatu perusahaan untuk memperoleh deviden

biasanya mengincar perusahaan-perusahaan yang sudah sangat stabil dan

menjamin kepastian adanya keuntungan yang diharapkan dapat memberikan

deviden yang cukup dan terjamin setiap tahunnya. Keinginan untuk

memperoleh deviden lebih penting daripada keinginan untuk memperoleh

kenaikan harga saham (capital gain). Biasanya pemodal yang tergolong

kelompok ini adalah orang atau lembaga yang mengharapkan penghasilan

tetap seperti pensiunan, pengelola dana pensiun dan asuransi. Oleh karena

(34)

b. Pemodal yang bertujuan berdagang

Perubahan harga saham di bursa yang naik-turun sesuai dengan kekuatan

permintaan dan penawaran memberikan daya tarik bagi kalangan pemodal

tertentu untuk mengambil posisi sebagai pedagang dengan

memperjualbelikan saham-saham di bursa. Tujuannya adalah untuk

memperoleh dari selisih positif harga beli dengan harga jual (capital gain)

sebagai sumber pendapatan mereka.

Kelompok pemodal inilah yang aktif dalam kegiatan perdagangan di bursa,

yaitu dengan membeli saham pada saat harga suatu saham menurun dan

menjualnya pada saat harga saham tersebut meningkat kembali. Berbeda

dengan kelompok pemodal pertama diatas, orang-orang yang berjiwa

pedagang akan terjun secara perseorangan atau membentuk perusahaan

untuk bergerak di bidang perdagangan efek atau dalam kegiatan pasar

modal.

c. Pemodal yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan

Pemodal kelompok ini sesungguhnya tidak tertarik untuk memperoleh

dividen atau capital gain, akan tetapi berkepentingan untuk memiliki

perusahaan (owners), sehingga kelompok ini cenderung memilih saham

perusahaan yang telah mempunyai nama dan reputasi yang baik. Kelompok

ini tidak aktif dalam perdagangan saham di bursa dan biasanya merupakan

pemodal yang telah memiliki kehidupan mapan dan benar-benar melakukan

inevstasi dalam perusahaan. Kelompok pemodal ini tidak mudah panik atau

(35)

tidak tertarik menjual sahamnya hanya karena pertimbangan deviden atau

harga.

d. Kelompok spekulator

Kelompok spekulator adalah kelompok orang yang melakukan aksi beli atau

aksi jual suatu saham berdasarkan faktor-faktor spekulasi. Para pedagang

efek kelompok ini bertindak sangat rasional dengan menganalisis

informasi-informasi tentang perusahaan, ekonomi dan politik sehingga pada dasarnya

juga dapat mengukur resiko investasi.Meskipun demikian, dalam praktek

memang sebagian pemodalyang tergolong spekulator ini mengambil

keputusan investasi tanpa rasional, sehingga masyarakat sering menganggap

para pemodal ini berjudi. Kelompok ini lebih menyukai saham-saham

perusahaan yang belum berkembang tetapi diyakini akan berkembang

dengan baik. Dalam kegiatan pasar modal, kelompok spekulator mempunyai

peranan cukup besar dalam meningkatkan aktivitas pasar dan likuiditas

saham. Kelompok pemodal spekulator umumnya adalah orang-orang yang

dinamis, berjiwa muda, dan cepat tanggap terhadap situasi yang

berkembang, baik ekonomi, sosial dan politik yang sedikit banyak dapat

mempengaruhi iklim pasar modal.

Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar

modal merupakan hal yang rawan dilakukan oleh pihak-pihka yang terlibat di

(36)

sifatnya teknis administratif. Ada tiga pola pelanggaran yang lazim terjadi

yaitu:136

1. Pelanggaran yang dilakukan secara individual.

2. Pelanggaran yang dilakukan secara berkelompok.

3. Pelanggaran yang dilakukan langsung atau berdasarkan perintah atau pengaruh

pihak lain.

Pelaku yang terlibat dalam pelanggaran di bidang pasar modal adalah

pihak-pihak yang berpendidikan cukup tinggi. Pihak-pihak yang berpotensi

melakukan pelanggaran adalah emiten atau perusahaan publik dan pihak-pihak

yang mempunyai posisi strategis di dalam perusahaan seperti direksi, komisaris,

dan pemegang saham utama. Pihak lain yang berpotensi melakukan pelanggaran

adalah para profesional di bidang pasar modal, seperti penasihat investasi,

manajer investasi, akuntan, konsultan hukum, penilai, dan notaris.137

Manipulasi harga memang bukanlah kejahatan yang hanya dapat dilakukan

hanya oleh emiten saja, tetapi oleh pihak lainnya seperti pemegang saham. Hal ini

karena manipulasi harga merupakan kejahatan yang berhubungan dengan harga

efek yang mungkin dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai kepentingan atas

harga efek tersebut. Oleh karena itu siapa saja yang mempunyai kepentingan atas

harga efek (saham) dapat saja mempunyai alasan untuk melakukannya.138

136

M.Irsan Nasaruddin.et.al.Op.Cit.,hlm.273. 137

Ibid.

138

(37)

B.Pengawasan Terhadap Transaksi Efek Semu di Pasar Sekunder

1. Bursa efek

Bursa adalah sebuah organisasi usaha swasta. Namun demikian ciri

swasta ini mempunyai sifat yang berbeda dengan sebuah badan swasta yang

umumnya kita kenal. Perbedaan ciri ini terutama karena bursa mempunyai

kekuasaan mengatur terhadap anggota maupun pihak lain yang terkait dengan

bursa, baik karena menjadi anggota dari bursa maupun karena efeknya tercatat

dan diperdagangkan di bursa.139

Kewenangan bursa untuk melakukan pengaturan ini dilandasi oleh adanya

kewajiban yang dibebankan oleh undang-undang kepada bursa untuk mencapai

tujuannya, yaitu untuk menyelenggarakan perdagangan yang teratur, wajar, dan

efisien. Jika dikaji lebih lanjut kewenangan dan tujuan ini, maka semuanya

dimaksudkan untuk mencapai perlindungan atas kepentingan masyarakat

pemodal dari praktek yang merugikan sebagaimana diamanatkan oleh UUPM.

Karena perlindungan atas masyarakat pemodal hanya dapat dicapai,

diantaranya dengan memastikan tercapainya tujuannya tersebut.140 Bursa efek

juga diberikan kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap anggota

bursa efek, mengingat kegiatan perdagangan efek menyangkut dana

masyarakat dalam jumlah yang besar.141

Sistem pengawasan pasar merupakan sistem yang dibuat oleh bursa efek

dengantujuan agar sistem tersebut dapat memberikan optimalisasi keamanan

transaksi daripraktek penipuan, manipulasi pasar, informasi yang menyesatkan,

139

Hamud M.Balfas.Op.Cit.,hlm.379. 140

(38)

perdagangan semu danperdagangan orang dalam (insider trading). Hal ini

sebagaimana yang terdapat dalam pasal 7 ayat 1 dan ayat 2 UUPM yaitu:142

a. Bursa Efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan Efek

yang teratur, wajar, dan efisien.

b. Dalam rangka mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Bursa

Efek wajib menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan Anggota Bursa Efek.

Perdagangan Efek yang secara teratur, wajar, dan efisien adalah suatu

perdagangan yang diselenggarakan berdasarkan suatu aturan yang jelas dan

dilaksanakan secara konsisten. Dengan demikian, harga yang terjadi

mencerminkan mekanisme pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan

penawaran. Perdagangan Efek yang efisien tercermin dalam penyelesaian

transaksi yang cepat dengan biaya yang relatif murah.143 Untuk menciptakan

dan menjaga perdagangan yang teratur wajar, dan efesien, bursa harus

memiliki bagian yang khusus menangani lebih lengkap masalah pengawasan.

Pasal 12 UUPM menegaskan:144

a. Bursa efek wajib mempunyai satuan pemeriksa yang bertugas menjalankan

pemeriksaan berkala atau pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya

serta terhadap kegiatan bursa efek.

b. Pimpinan satuan pemeriksa wajib melaporkan secara langsung kepada

direksi, dewan komisaris bursa efek, dan Bapepam tentang masalah-masalah

material yang ditemuinya serta yang dapat memengaruhi suatu perusahaan

efek anggota bursa efek atau bursa efek yang bersangkutan.

142

Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal 143

Penjelasan pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

144

(39)

c. Bursa efek wajib menyediakan semua laporan satuan pemeriksa setiap saat

apabila diperlukan Bapepam.

Bursa efek didirikan untuk menyelenggarakan dan menyediakan sistem

dan atau sarana perdagangan efek. Dengan tersedianya sistem dan atau sarana

yang baik, para Anggota Bursa Efek yang sekaligus pemegang saham Bursa

Efek yang bersangkutan dapat melakukan penawaran jual dan beli Efek secara

teratur, wajar, dan efisien. Disamping itu, tersedianya sistem dan atau sarana

dimaksud memungkinkan Bursa Efek melakukan pengawasan terhadap

anggotanya dengan lebih efektif.145 Bursa Efek sendiri mempunyai satuan

pemeriksa yang memiliki tugas untuk menjalankan pemeriksaan secara berkala

atau pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya serta terhadap kegiatan

Bursa Efek.146

Bursa Efek merupakan lembaga yang diberi kewenangan untuk mengatur

pelaksanaan kegiatannya. Oleh karena itu, ketentuan yang dikeluarkan oleh

Bursa Efek mempunyai kekuatan mengikat yang wajib ditaati oleh Anggota

Bursa Efek, Emiten yang efeknya tercatat di Bursa Efek tersebut, LKP, LPP,

Kustodian atau Pihak lain yang mempunyai hubungan kerja secara kontraktual

dengan Bursa Efek.147

Atas dasar dan kewenangan mengatur itulah bursa kemudian oleh

masyarakat sering disebut sebagai “self-regulatory organization”, yaitu

lembaga yang mempunyai kewenangan mengatur. Fenomena ini merupakan

sesuatu yang universal karena bursa-bursa di belahan dunia lainnya pun

145

Penjelasan pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 146

(40)

mempunyai peran yang serupa seperti yang dibebankan kepada bursa di

Indonesia.148 Sebagai institusi yang diberikan kewenangan oleh

undang-undang untuk membuat dan menetapkan peraturan bagi anggota bursa efek, di

mana hal itu merupakan cerminan dan fungsinya sebagai Self Regulatory

Organization (SRO). Dalam menjalankan pengawasan pasar, seperti yang telah

diuraikan, bursa efek dapat menempuh dua cara, yaitu:149

a. Melakukan pengawasan sebagai kontrol internal bagi sistem pembukuan

atau keungan anggota bursa.

b. Melakukan pendeteksian dini (early warning) dalam memonitor transaksi

setiap saat di lantai bursa.

Berkaitan dengan peranan bursa efek, sebagaimana yang diamanatkan oleh

undang-undang, haruslah bersifat produktif dalam memantau jalannya

perdagangan, mengembangkan sistem pengendalian intern guna menghindari

timbulnya manipulasi harga dan mendeteksi adanya inside information. Bursa

efek dengan segala kewenangannya harus bertindak cepat dan mengambil

langkah-langkah konkret untuk mengendalikan pasar. Biasannya tanda-tanda

ketidakwajaran perdagangan efek terlihat dari kenaikan atau penurunan harga

saham yang sangat tajam dalam jangka waktu relatif singkat. Melihat keadaan

demikian, maka Bursa Efek dapat melakukan enfirocement atas perusahaan

efek atau pada saham tersebut.150

148

HamudM. Balfas,Op.Cit.,hlm.379. 149

M.Irsan Nasarudin,et.al.Op.Cit.,hlm.181 150

(41)

Pengawasan pasar yang berfungsi sebagai alat pemantau di lantai

bursa,difokuskan pada aktivitasperdagangan yang tidak biasa dilakukan, baik

dalam perintahjual atau beli yang pola/patterm transaksi yang mencurigakan

yang tidak biasa terjadi,perusahaan efek yang tidak konsisten atau melakukan

transaksi yang tidak biasasebelumnya, atau pergerakan harga saham yang

parameter atau sinyal-sinyalnya yang berkembang menunjukkan

ketidakwajaran, maka bursa dapat melakukan penegakanhukum langsung atas

perusahaan efek atau pada saham tersebut.151

Peraturan Bursa Efek Indonesia yakni Peraturan Nomor II-A Tentang

Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dijelaskan bahwa dalam pengawasan

perdagangan efek, Bursa melakukan pemantauan terhadap informasi atas setiap

Efek yang berkaitan dengan hal-hal berikut:152

a. fluktuasi harga dan volume;

b. frekuensi;

c. order/pesanan;

d. transaksi;

e. pola transaksi;

f. informasi penyelesaian transaksi;

g. informasi lain yang penting dan relevan

151

(42)

Ketentuan II.11 Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Bersifat

Ekuitas, dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan perdagangan,Bursa

melakukan tindakan antara lain:

a. melakukan permintaan penjelasan baik langsung maupun tidak langsung

kepada Anggota Bursa Efek.

b. melakukan permintaan keterbukaan informasi kepada perusahaan tercatat

c. menerbitkan Unusual Market Activity (UMA), yaitu aktivitas perdagangan

dan atau pergerakan harga suatu Efek yang tidak biasa pada suatu kurun

waktu tertentu di Bursa yang menurut penilaian bursa berpotensi

menganggu terselenggaranya perdagangan Efek yang teratur, wajar dan

efisien.

d. mengenakan suspensi atas Efek perusahaan tercatat.

e. mengenakan suspensi atas Anggota Bursa Efek.

f. melakukan pemeriksaan terhadap Anggota Bursa Efek.

Adanya peraturan BEI semakin menegaskan bahwa benar pengawasan

dalam proses perdagangan efek di bursa diawasi secara internal oleh BEI

sendiri. Hal ini dilakukan sebagai pengawasan yang paling terdepan demi tidak

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya fluktuasi harga yang

ditimbulkan dari adanya transaksi yang mencurigakan. Dalam hal bursa

menemukan adanya indikasi pelanggaran sebagaimana dimaksud ketentuan II.9

Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas153

153

Anggota Bursa Efek dilarang untuk antara lain:

(43)

Bursa melaporkan hal tersebut kepada Bapepam dan LK (OJK).154Peraturan

BAPEPAM dinyatakan tetap dapat berlaku sepanjang tidak bertentangan dan

belum diganti berdasarkan UU OJK.155

2. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Wewenang Bapepam tercantum pada Bab II UUPM, yang dalam garis

besarnya mencakup sekitar 9 (sembilan) bidang:156

a. Wewenang mengeluarkan izin usaha untuk bursa efek dan lembaga-lembaga

penunjang.

b. Wewenang mengeluarkan izin perorangan untuk wakil penjamin emisi efek,

wakil perantara pedagang efek, dan wakil manajer investasi.

c. Wewenang menyetujui pendirian bank kustodian.

d. Wewenang menyetujui pencalonan atas pemberhentian komisaris, direktur

serta menunjuk manajemen sementara bursa efek, lembaga kliring dan penjamin, lembaga penyimpanan dan penyelesaian sampai dipilihnya komisaris dan direktur baru.

e. Wewenang memeriksa dan menyelidik setiap pihak jika terjadi pelanggaran

terhadap UUPM.

f. Wewenang membekukan atau membatalkan pencatatan atas efek tertentu.

g. Wewenang menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu.

h. Wewenang menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek dalam keadaan

darurat.

1. Melakukan penawaran jual dan atau permintaan beli dengan tujuan memberikan

gambaran semu perihal aktivitas dan atau pergerakan harga suatu Efek melalui informasi di JATS.

2. Melakukan perdagangan yang berpotensi dapat menyebabkan rwejadinya manipulasi pasar, baik untuk kepentingan sendiri maupun nasabahnya.

3. Terlibat baik langsung maupun tidak langsung, atau bekerja sama dengan pihak lain dalam melakukan transaksi yang bersifat penipuan,manipulatif, dan atau menggunakan informasi Orang Dalam.

4. Melaksanakan transaksi apabila transaksi tersebut didasarkan pada suatu pernyataan atau keterangan yang tidak benar atau menyesatkan.

5. Terlibat baik langsung maupun tidak langsung, atau bekerja sama dengan pihak lain dalam suatu perbuatan atau tindakan yang dapat menimbulkan kesan menyesatkan seolah-olah suatu Efek aktif diperdagangkan atau mendorong terjadinya transaksi yang tidak wajar atas suatu Efek.

154

Ketentuan II.12 Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Bersifat Ekuitas 155

(44)

i. Wewenang bertindak sebagai lembaga banding bagi pihak yang dikenakan sanksi oleh bursa efek maupun lembaga kliring dan penjamin.

Bapepam (sekarang OJK) memiliki kewenangan untuk menghentikan

kegiatan perdagangan bursa efek bila ditemukannya perdagangan yang tak

wajar seperti adanya fluktuasi harga saham yang terlalu cepat berubah serta

adanya transaksi yang mencurigakan yang biasa disebut transaksi efek semu.

Penghentian yang dilakukan merupakan bukti bahwa Bapepam (sekarang OJK)

memiliki fungsi sebagai pengawas dalam bidang pasar modal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah suatu lembaga pemegang otoritas

tertinggi dan disebut lembaga extraordinary, dimana lembaga ini mendapatkan

pemindahan fungsi pengaturan dan pengawasan pada lembaga-lembaga

keuangan seperti perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan non-bank

(asuransi, dana pensiun, dan termasuk didalamnya lembaga pembiayaan

konsumen) seluruh bisnis keuangan di Indonesia berada di bawah pengaturan

dan pengawasannya yang bebas dari intervensi pihak manapun. Namun

pembentukan lembaga superpower menimbulkan kekhawatiran tentang

kewenangan besar yang dimilikinya.157

Salah satu fungsiOJK, berdasarkan Pasal 5 UU OJK adalah berfungsi

menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi

terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Dan Pasal 6 UU

OJK mengatakan bahwa OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan

salah satunya terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal. Untuk

157

(45)

melaksanakan tugas pengawasan sebagaimana yang dimaksud pasal 6, OJK

memiliki wewenang untuk:158

a. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa

keuangan;

b. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala

Eksekutif;

c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen,

dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;

d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau

pihak tertentu;

e. melakukan penunjukan pengelola statuter;

f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;

g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan

pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan; dan

h. memberikan dan/atau mencabut:

1) izin usaha;

2) izin orang perseorangan;

3) efektifnya pernyataan pendaftaran;

4) surat tanda terdaftar;

5) persetujuan melakukan kegiatan usaha;

6) pengesahan;

7) persetujuan atau penetapan pembubaran; dan

8) penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

OJK memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan,

dan juga penyidikan terhadap sektor keuangan yang salah satunya mencakup

bidang pasar modal.Hadirnya OJK yang menggantikan kedudukan

Bapepam sebagai lembaga yang salah satu tugasnya adalah

menanggulangi terjadinya manipulasi di pasar modal merupakan satu

kemajuan dalam upaya pengelolaan kegiatan jasa keuangan.

(46)

Kewenangan yang dimiliki OJK ini merupakan kewenangan yang

diambil alih dari kewenangan yang sebelumnya dimiliki oleh

Bapepam-LK. Pembaruan pengaturan dalam pengawasan dan pengaturan kegiatan jasa

keuangan ini tidak hanya dimaksudkan untuk menggantikan kedudukan

Bapepam-LK dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan pasar modal,

namun juga memberikan kewenangan terhadap OJK yang sifatnya lintas

sektoral di sektor jasa keuangan.

C.Tanggung Jawab Hukum Para Pihak Yang Melakukan Transaksi Efek

Semu

Manipulasi pasar dan manipulasi harga hanya diatur untuk perdagangan

yang terjadi di dalam bursa, karena informasi atas harga efek yang terjadi di

dalam bursa selalu dipublikasikan secara luas melalui media massa. Oleh karena

itu pelarangan atas manipulasi yang terjadi atas harga efek di bursa juga

dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan informasi mengenai harga efek dan

keadaan pasar secara sebenarnya, dan bukan merupakan sesuatu yang direkayasa

oleh para pelaku pasar.159

Manipulasi pasar dapat berbentuk manipulasi terhadap perdagangan efek

itu sendiri maupun manipulasi terhadap harga. Tindakan memanipulasi pasar atau

manipulasi harga ini merupakan usaha yang dilakukan melalui perantaraan

anggota bursa, baik secara sendiri maupun bersama-sama yang dapat memberikan

gambaran bahwa transaksi efek atau harga efek yang terjadi adalah sesuai dengan

kekuatan pasar. Manipulasi pasar dan manipulasi harga dapat dilakukan dengan

159

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pendeteksian tepi adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi tepi citra yang bertujuan untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau objek di dalam

[r]

Relationshi p Between Students’ Motivation a nd Students’ Speaking Ability Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. RELATIONSHIP

Sistem pencatatan penjualan atau pesanan pelanggan masih dilakukan dengan. menggunakan aplikasi Microsoft Exceldapat menimbulkan resiko

pangannya, perlindungan sosial untuk rumah tangga miskin dan dapat menjadi. sejahtera sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan

Untuk meramalkan penjualan produk Parachetamol dan Antalgin pada perusahaan di Tahun 2012 dengan menggunakan metode peramalan Box Jenkins karena metode peramalan deret berkala

Dari hasil yang telah dilakukan seperti ; pengukuran ketinggian andongan kawat penghantar, pengukuran tegangan induksi, pengukuran medan listrik, pengukuran frekuensi induksi