• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Deli Youth Center di Kawasan Bersejarah Pulo Berayan Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Deli Youth Center di Kawasan Bersejarah Pulo Berayan Medan"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Neufer, Ernst. 1996. Data Arsitek. Edisi ke-33. Jilid 1, Erlangga. Neufer, Ernst. 2002. Data Arsitek. Edisi ke-33. Jilid 2, Erlangga.

Poerbo. M.Arch, Ir. Hartono. 2007.Utilitas Bangunan. Jakarta Selatan: Djambatan RUTRK Kota Medan diakses pada tanggal 23 Maret 2016

Deskripsi Arsitektur Berkelanjutan.

(http://www.bandungarchitect.com/2011/10/apa-sih-arsitektur-yang-berkelanjutan.html) diakses pada tanggal 21 Maret 2016

Tentang Proyek Sejenis bertemakan Green Architecture.

(http://www.bandungarchitect.com/2011_10_01_archive.html) diakses pada tanggal 14 April 2016

Deskripsi Green Architecture. (http://arch07.blogspot.com/2009/11/green-architecture.html) diakses pada tanggal 16 April 2016

Deskripsi Green Architecture.

(https://erdiindies.wordpress.com/2014/11/24/green-architecture-green-plan-green-city/) diakses pada tanggal 20 Maret 2016

(2)

BAB III

METODE PENDEKATAN PERANCANGAN

Metode pendekatan perancangan menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan selama proses pra-perancangan, dimulai dari menetukan kawasan, melakukan diskusi dan asistensi, melakukan studi lapangan dan studi pustaka, hingga akhirnya dapat menetukan lokasi site perancangan dan menentukan fungsi bangunan yang dirancang. Berikut ini dijelaskan mengenai metode pendekatan perancangan secara lebih rinci.

3.1 Menentukan Kawasan Proyek

Tabel 3.1 Kegiatan Kelompok Tahap 1

Tanggal Keterangan

Senin, 22 Februari 2016 Briefing dan diskusi bersama tim kerja dan dosen pembimbing mengenai program kerja dan penentuan lokasi proyek.

Selasa, 23 Februari 2016 Diskusi bersama tim kerja dan dosen pembimbing mengenai lokasi pasti proyek dan pengarahan untuk survey lokasi (survey lapangan).

Langkah awal mengerjakan proyek ini adalah dengan enentukan kawasan proyek yang akan diajukan oleh tim kerja yaitu Sei Mangke, Kab. Simalungun dan Kuala Namun. Setelah tahapan diskusi dilakukan akhirnya diputuskan lokasi proyek yang diambil berada di kawasan Bengkel Pulo Brayan sebagai kawasan pengembangan Mebidangro, dikarenakan kawasan ini merupakan kawasan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan Kota Medan.

(3)

3.2 Survey Lokasi

Tabel 3.2 Kegiatan Kelompok Tahap 2

Tanggal Keterangan

Rabu, 24 Februari 2016 Survey lokasi di Bengkel Pulo Brayan, mengumpulkan dan mencatat data-data lokasi.

Kamis, 25 Februari 2016 Membahas hasil data survey. Mengasistensikan dan mendiskusikannya bersama dengan tim kerja dan dosen pembimbing.

Jum’at. 26 Februari 2016

Menganalisa site kawasan bersama dengan tim kerja dan dosen pembimbing. Dimulai dengan peraturan yang diterapkan pada kawasan perancangan, pemilihan tema perancangan kawasan dan membuat sketsa cepat mengenai rencana perancangan kawasan.

Pada tahap ini ditemukannya suatu makna yang dapat disimpulkan bahwa kawasan Bengkel Pulo Brayan akan dilakukan renewal development dengan menambahkan fungsi-fungsi bangunan yang dapat memfasilitasi kegiatan yang tidak hanya kegiatan masyarakat sekitar tetapi juga masyarakat diluar kawasan. Hal ini bertujuan untuk menjadikan kawasan ini sebagai daerah yang menjanjikan dan memberikan input bagi Kota Medan dan daerah perencanaan Mebidangro, tema kawasan yang diajukan untuk kawasan ini merupakan “Green Deli OASIS” Dengan diajukannya tema ini, diharapkan Kota Medan dapat menjadi Kota yang lebih maju, aman dan tentram.

(4)

3.3 Survey Lapangan dan Mencari Data Kepustakaan Untuk Menguatkan Analisa Data Lokasi

Tabel 3.3 Kegiatan Kelompok Tahap 3

Tanggal Keterangan

Selasa, 01 Maret 2016  Survey tim kerja ke Kantor PT. KAI di Jl. Jawa untuk menyampaikan surat izin wawancara dengan pihak PT. KAI perihal perencanaan kawasan pada tanah milik PT. KAI.

 Survey tim kerja ke BWS (Badan Warisan Sumatera), namun belum ada hasil.

Kamis, 03 Maret 2016  Survey tim kerja dan dosen pembimbing ke kantor PT. KAI menanyakan surat balasan untuk izin wawancara, namun belum mendapatkan surat balasan.

 Survey tim kerja ke Perpustakaan Daerah untuk mencari data sejarah Kota Medan.

Jum’at, 04 Maret 2016 Survey kembali tim kerja ke Perpustakaan Daerah untuk mencari data sejara kawasan Bengkel Pulo Brayan.

 Survey kembali tim kerja ke BWS (Badan Warisan Sumatera) dan bertemu dengan beberapa narasumber. Survey ini mendapatkan hasil informasi mengenai data sejarah Kota Medan, sejarah kawasan Bengkel Pulo Brayan dan sejarah mengenai kereta api di Kota Medan.

Setelah mendapatkan data pendukung untuk melakukan proyek perencanaan kawasan, maka langkah selanjutnya adalah mendalami karakter site dan mencoba untuk membuat desain renewal development kawasan Bengkel Pulo Brayan berdasarkan hasil analisa data lokasi dan data pendukung. Perencanaan

(5)

kawasaan ini memegang konsep mempertahankan nilai sejarah dengan tema sustainable (arsitektur berkelanjutan). Untuk lebih menguatkan kegiatan perancangan proyek ini, tim kerja dan dosen pembimbing masih menunggu surat balasan dari PT. KAI untuk melakukan wawancara.

3.4 Mendesain ulang Kawasan Pulo brayan

Tabel 3.4 Kegiatan Kelompok Tahap 4

Tanggal Keterangan

Sabtu - Senin, 05 - 07 Maret 2016

Mengerjakan rancangan Masterplan Kawasan Bengkel Pulo Brayan bersama dengan tim kerja.

Selasa, 08 Maret 2016 Mendiskusikan hasil rancangan Masterplan Kawasan Bengkel Pulo Brayan bersama tim kerja dan dosen mempunyai makna tersendiri, sehingga perlunya pembelajaran untuk dapat mewujudkan wahana menyenangkan bagi para remaja ini. Hal yang perlu diingat dalam merencanakan kawasan ini adalah diharapkan kawasan ini dapat menarik minat masyarakat diluar Kota Medan bahkan wisatawan asing untuk berkunjung ke Kota Medan.

(6)

Gambar 3.1 Gambar Maket Kawasan Eksisting (Sumber : Pengolahan data kelompok)

(7)

3.5 Revisi Perancangan Kawasan

Setelah melewati beberapa tahapan, kini tiba saatnya untuk berani menghadang rintagan yang ada, yaitu melakukan revisi dari rancangan yang sudah di ajukan.

Dari setiap revisi tersebut, diperoleh pembelajaran dalam mendesain kawsan yang lebih fleksible dan tidak kaku, sehingga konsep “Green Arsitektur” yang diajukan dapat terealisasi dan dapat di kembangkan dengan baik pada kawasan ini, khususnya pada bangunan Youth Center, yang membutuhkan space yang nyaman untuk para pemuda beraktivitas.

(8)

3.6 Hasil Rancangan Kawasan “Green Deli OASIS”

Setelah melewati beberapa proses, maka terwujudlah kawasan “Green

Deli OASIS” yang telah di idam-idamkan. Kawasan ini mengadopsi bentuk lembaran-lembaran tembakau Deli yang merupakan tanaman khas melayu, sehingga dengan bentuk daun tembakau Deli kawasan ini memiliki ciri khas tersendiri. Setelah melakukan beberapa pertimbangan dan beberapa analisa akan kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan Kota Medan maka ditetapkanlah hasil akhir Masterplan Kawasan Bengkel Pulo Brayan, dengan desain fungsi bangunan yang akan dirancang oleh masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Apartemen, dengan tema Hi-Tech,

2. Concert hall, dengan tema arsitektur futuristik

3. Convention and Exhibition, dengan tema Arsitektur Hemat Energi, 4. Youth Center, dengan tema green arsitektur,

5. Museum sejarah Kota Medan dengan tema Arsitektur Neo-Vernakular, 6. Pusat Industri, dengan tema arsitektur industrial

7. Stasiun KA, dengan tema Hi-Tech.

(9)

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN 4.1 Analisa Kondisi Tapak Dan Lingkungan

4.1.1 Kondisi Tapak

Lahan ini berpotensi dikarenakan dekat dengan bangunan bersejarh, stasiun Kereta Api, dan sungui Deli, Orentasi bangunan ini menghadap ke arah center kawasan yaitu berupa water dance yang merupakan suatu tempat berkumpulnya

(10)

orang- orang yang ada di kawasan ini. Site ini memiliki pencapaian yang banyak di lewati kendaraan umum, maupun pribadi, namun tidak terletak di jalan utama, dikarenakan lahan ini mempertimbangkan nilai tanah, site Youth Center juga merupakan kawasan yang menyumbang area RTH untuk Kota Medan, sehingga terletak pada kawasan yang lebih privat.

Dekskripsi umum proyek Deli Youth Center di kawasan bersejarah pulo brayan medan ini adalah sebagai berikut:

1. Nama Proyek : Deli Youth Center di kawasan bersejarah

(11)

4.1.2 Batasan Site

Gambar 4.2 Batasan Site (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Sungai deli Pasar tradisional

Rumah sakit

Stasiun K.A

U

T

(12)

4.1.3 Sirkulasi Kendaraan

Tanggapan

a. Site berada di jalan primer yang berukuran 25 m, dilalui oleh berbagai angkutan umum

b. Jalan Yos sudarso merupakan jalu menuju Belawan

c. Sirkulasi jalan yang ada di jalan Yos sudarso merupakan jalur jalan yang tidak macet

Jalan lingkungan 6 m

Jalan Cemara ujung Jalan cemara

Jalan Yos sudarso

(13)

4.1.4 Analisa Matahari,Angin dan vegetasi

1. Site akan terkena banyak matahari, dikarenakan posisi site memanjang dan mengarah pada sumbu timur ke barat.

2. Angin mengarah ke utara menuju selatan,vegetasi tertata dengan baik.

a. Masalah

d. Site akan terkena banyak sinar matahari yang cukup banyak, sehingga menyebabkan peningkatan suhu pada bangunan.

e. Bagaimana Penempatan yang baik agar semua ruang dapat menerima angin dengan baik

Gambar 4.4 Analisa Matahari, Angin Dan Vegetasi (Sumber : Pengolahan data primer)

LOKASI

(14)

b. Solusi

 Fasade bangunan di sisi barat memiliki sedikit bukaan, memanfaatkan vegetasi sebagai buffer terhadap sinar matahari, membuat banyak bukaan pada fasade di timur

 Mengatur tata letak vegetasi sesuai dengan fungsi

 Memaksimalkan bukaan dan memperbanyak kisi-kisi pada bangunan terutama pada orentasi utara-selatan yang merupakan jalur sirkulasi angin.

4.1.5 Analisa Pencapaian

1. Jalan utama yang ada di kawasan ini berada di jalan yos sudarso dan jalan cemara

2. Kedua jalan utama ini dilaui oleh angkuan umum yang umumnya digunakan oleh remaja yang ada di kota Medan

Gambar 4.5 Pencapaian (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(15)

4.1.6 Analisa View Keluar

1. View yang diterima oleh deli youth center merupakan view yang baik yaitu area water dance, bangunan kolonial belanda dan stasiun K.A yang memberi potensi yang baik bagi pembangunan deli youth center.

Gambar 4.6 Analisa View esisting dan kawasan baru (Sumber : Pengolahan data pribadi)

stasiun

Bangunan kolonial Belanda Bengkel K.A

Sungai Deli

Pasar Ttradisional A

(16)

4.1.7 Menelusuri Sarana dan Prasarana

Kawasan ini memiliki fasilitas yang lengkap, sehingga dengan adanya Deli Youth Center pada site ini, site ini akan menjadi kawasan yang dapat hidup, dan berkembang.

(17)

4.2 Analisa Fungsional 4.2.1 Penzoningan

Mengamati Penziningan dilakukan dengan pengelompokan kegiatan yang sama terhadap kondisi tapak dan kriteria zona penzoningan . Zona Penzoningan terbagi atas :

1. Publik, merupakan zona yang berhubungan secara langsung dengan pengunjung .

2. Semi publik, merupakan peralihan antara zona pengelola dan pengunjung. 3. Privat, merupakan zona yang digunakan untuk kepentingan pengelola 4. Servis, merupakan zona yang berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan.

Zona Fasilitas Ruang Kriteria

Publik Fasilitas utama

Publik Fasilitas seni dan kerajinan

Publik Fasilitas Makan dan Minum Publik Fasilitas olah raga

dan fasilitas

Lap. Badminton, lap futsal, area panjat

Berada di outdoor dan di taman.

(18)

outdoor tebing, area grafity,

(19)
(20)

FASILITAS AUDITORIUM

FASILITAS MAKAN DAN MINUM

(21)
(22)
(23)

2 Gudang Servis 30 3 90 1 90 ASS

3 Ruang fiterized tank Servis 20 2 40 1 40 ASS

4 Ruang genset Servis 60 1 60 1 60 NAD

5 Ruang PABX Servis 50 1 50 1 50 NAD

6 Ruang ME Servis 20 2 40 1 40 NAD

7 Ruang kontrol AHU Servis 40 4 160 1 160 NAD

8 Ruang chiller Servis 70 2 140 1 140 NAD

9 Ruang cooling tower Servis 50 2 100 1 100 NAD

10 Ruang ground tank Servis 80 2 160 1 160 NAD

11 Ruang Monitor Servis 20 4 80 1 80 ASS

12 R.trafo Servis 20 2 40 1 40 NAD

13 Ruang pompa air Servis 20 2 40 1 40 NAD

14 Musholah Servis 1.5 40 60 1 60 NAD

15 Lift orang dan barang Servis 1 9 9 6 54 NAD

Total luas (m²) 1132

Sirkulasi + 20% 226.4

Sub-total 1.358

(24)

4.3 Analisa Teknologi

Dalam perencanaan bangunan bentang lebar, struktur merupakan suatu permasalahan yang utama. Penyelesaian struktur untuk yang dapat digunakan pada bangunan bentang lebar adalah sebagai berikut:

4.3.1 Analisa Struktur

1. Struktur Rangka Ruang (space frame)

Sistem struktur ini mampu melingkupi besaran ruang dengan langit-langit yang cukup tinggi. Rangka struktur dapat digunakan untuk sistem pencahayaan.

(25)

2. Struktur Cangkang

Cangkang pneumatic selain menaungi juga dapat menjadi dinding dan memiliki estetika.

Gambar 4.9 Struktur Cangkang 3. Struktur Rangka

Rangka struktur menjadi modul-modul yang melingkupi ruang dengan jarak tertentu.

(26)

4. Struktur Kabel

Kabel sebagai kekuatan utama untuk menahan beban atap, dimana atap tersusun dari rangka

Gambar 4.11 Struktur Kabel

Bangunan Youth Center memiliki bangunan fokus utama yaitu bangunan auditorium yang merupakan bangunan bentang lebar, bangunan ini merupakan bangunan bentang lebar yang mampu menampung banyak penonton, yang hadir ada bangunan ini. Sehingga dari berbagai macam sruktur yang dapat digunakan pada bangunan bentang lebar tersebut, struktur baja yang menggunakan sistem truss yang merupakan struktur yang sangat tepat dikarenakan memiliki kelebihan sebagai berikut:

a. Tidak ada batasan bentuk

b. Dapat digunakan pada bentang yang besar c. Konstruksi sangat ringan

(27)

Sedangkan untuk aplikasinya dapat digunakan untuk :

Tabel 4.3 Struktur Bawah Menyalurkan Beban Bangunan

Objek Keterangan

Pondasi Tiang Pancang

a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter) c. Pengerjaan cepat dan mudah

d. Bahan dari beton, baja, dan kayu

e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar

Pondasi Sumuran

a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (4-8 meter) c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan

d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah

Pondasi Bore Pile

a. Cukup aman untuk menahan gaya vertikal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (>10 meter) c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi

d. Digunakan pada tanah yang tidak keras

e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan waktu yang lama

g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis

(28)

4.3.2 Utilitas tata lingkungan

Gambar 4.12 Saluran Air Dan Genangan Air (Sumber : Pengolahan data RUTRK)

(29)

Sistem utilitas yang berada di kawasan ini mengarah ke saluran air yang berada di jalan cemara, dari selokan lingkungan menuju selokan utama, selokan di jalan lingkungan berukuran 0.8-1 m, sedangkan selokan yang berada di jalan cemara berukuran 1,2-1,5 m. Sedangkan titik banjir berada di kawasan RTH, dan bangunan kolonial Belanda.

4.4 Analisa dan penerapan tema

Penerapan tema yang akan menjelaskan tentang tema yang ambil untuk perancangan Deli Youth Center ini. Tema tersebut adalah Green Architecture

maka penerapan konsep green ini diwujudkan pada bangunan dengan cara : 1. Mendesain bangunan ini dengan konsep green dan ramah lingkungan 2. Meminimalisir penggunaan energi listrik dan AC pada bangunan

(30)

3. Menanfaatkan air bekas dan didaur ulang, serta menerapkan penggunaan material yang ramah lingkungan

4. Memaksimalkan ruang terbuka hijau dan menerapkannya di bangunan. 4.5 Kesimpulan

Judul proposal ini adalah “ Perancangan Deli Youth Center di kawasan bersejarah pulo brayan Medan” bangunan yang telah di analisa ini akan melakukan beberapa desain, sebagi berikut:

1. Tim mendesain ulang kawasan menjadi kawasan baru dengan tema OASIS. 2. Bangunan Deli Youth Center berada di dekat area water dance yang telah

direncanakan tim.

3. Fasad bangunan diberi shading maupun vertikal garden pada bagian barat bangunan.

4. Fungsi utama bangunan ini adalah bangunan kreatifitas pemuda dengan auditorium dan ruangan pelatihan untuk remaja.

5. Menggunakan konsep “Green arsitektur”

6. Bangun ini merupakan wadah untuk menyalurkan minat dan bakat remaja, sebagai tempat berkumpul, dan melakukan suatu kegiatan yang positif, tujuan mendesain bangunan untuk remaja ini adalah menguraangi angka kenakalan remaja yang adadi Kota Medan.

7. Bentuk bangunan mengadopsi bentuk kelopak bunga, hal ini bertujuan untuk menerapkan bentuk bangunan yang tipis, sehingga penerapan bangunan green dan hemat energi lebih mudah diterapkan.

8. Kegiatan berfokus pada area outdoor, sehingga agar bangunan tetep diminati pengunjung dilakukan konsep taman indoor dan beberapa roof garden, sehingga kegiatan luar dapat masuk ke dalam bangunan.

(31)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Kawasan

Gambar 5.1 Peletakan Bangunan pada Kawasan (Sumber : Pengolahan Data Kelompok)

Kawasan pulo brayan bengkel yang akan di re-desain memiliki luasan berkisar 85- 90 ha, dan didesain ulang untuk mencapai 1 tujuan yaitu menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang menyenangkan dan dapat mendatangkan pengunjung dari dalam maupun luar Kota Medan, sehingga Tujuan untuk mengembangkan Kota Medan/ Menggemukkan Kota Medan tercapai.

Bentukan bangunan ini mengadopsi bentukan daun tembakau Deli yang merupakan ciri khas dari Kota Medan, Kawasan ini bertemakan “Green Deli OASIS” yang bertujuan untuk menambah RTH yang ada di Kota Medan dengan memaksimalkan penggunaan tanaman dan kolam di sekitar kawasan.

(32)

1. Deli Youth Center, 2. Apartemen,

3. Concert hall, 4. Museum Sejarah, 5. MICE

6. Pusat Industri 7. Stasiun K.A

Dengan mendesain beberapa fungsi bangunan di atas diharapkan dapat mendatangkan pengunjung, sehingga kawasan sebelah Utara Kota Medan ini menjadi kawasan yang berkembang.

5.2 Konsep Bangunan

Konsep yang digunakan untuk mewujudkan karakter tempat yang memberikan kesan menyenangkan bagi para pengunjung. Hal tersebut merupakan konsep dasar dari perancangan Deli Youth Center ini. Maka langkah untuk mewujudkan konsep dasar tersebut adalah mendesain bangunan yang ramah lingkungan, nyaman, dan hemat energi. Sehingga pengunjung nyaman berkegiatan di bangunan ini.

(33)

Gambar 5.2 Bentukan massa (Sumber : Pengolahan data pribadi)

1. Menerapkan bentuk bangunan yang menyerupai kelopak bunga, yang bertujuan untuk membagi bangunan sesuai zoning yang telah di tentukan, juga bertujuan untuk mengalirkan angin yang mengalir, sehingga angin akan masuk hingga ke dalam bangunan, dan juga dapat mempermudah perancang dalam mendesain taman indoor dengan konsep selasar yang menyatukan antara ruang 1 dengan ruang lainnya.

2. Menggunakan kontur dan ketinggian lahan.

3. Penggunan bahan alami berupa air dan tanaman dan menggunkan bahan bangunan mudah di dapat.

4. Penataan ruang luar yang luas, sebagai area interaksi sosial antar pemuda. 5. Memaksimalkan penggunaan lahan outdoor sebagai sarana penyalur minat

dan bakat para pemuda.

6. Menghemat penggunaan energi AC, dengan mendesain bentuk bangunan yang tipis sangat baik diterapkan pada daerah tropis, dan memberikan bukaan dengan sistem crooss ventilasi.

7. Menggunakan roof garden, yang dapat mendinginkan keadaan ruangan dibawahnya.

8. Memaksimalkan bukaan sehingga dapat meminimalkan penggunaan cahaya buatan pada siang hari.

(34)

10. Penerapan konsep green arsitektur juga diterapkan dengan cara, mendaur ulang air hujan menjadia air yang layakan digunkan. Penampungan air hujan ini diterapkan dibeberapa titik di sekitar site, yang akan untuk mengganti air kolam, dan sebagai air toilet.

Perancangan bangunan ini bukan hanya fokus terhadap kegiatan outdoor saja, namun juga pada kegiatan edukasi berupa pelatihan atau kegiatan melihat atau sekedar menonton suatu kegitan. Suasana tersebut dapat di terapkan pada fungsi ruangan pada bangunan seperti: uangan drama, musik, tari, olahraga, drafting, dll.

Bentukan dasar bangunan ini merupakan bentukan yang berasal dari lingkaran yang berbentuk kelopak bunga yang di sesuaikan sehingga bangunan dapat terlihat dari beberapa sisi dan berbentuk tipis, selain itu bentuk lingkaran ini juga memiliki beberapa kelebihan salah satunya adalah memberikan bentukan yang dapat memberi kesan yang baik dari dalam maupun luar bangunan.

5.3 Konsep Perancangan Tapak

(35)

Perancangan tapak yang di lakukan pada lahan ini adalah mendominasi adanya RTH sebagai respon terhadap tema yang di gunakan yakni green arsitektur, hal ini juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar maupun pengguna bangunan, dengan adanya Deli Youth Center ini, area hijau di Kota Medan akan bertambah dan usaha ini juga dapat mengurangi dampak global warming pada Kota Medan. Pada lahan ini bukan hanya didominasi oleh penggunaan RTH saja, namun diseimbangkan dengan adanya kolam-kolam ikan yang akan memberikan kesan natural pada lahan ini.

5.3.1 Penerapan Zooning Ruang Luar

Deli Youth Center ini memiliki beberapa zona dengan fungsi sebagai berikut:

1. Bangunan Youth Center sebagai bangunan edukasi non formal dengan beberapa fungsi (restoran, cafe, perpustakaan mini, fitnes center, area pelatihan drama musical, pelatihan tari tradisional dan modern, pelatihan IT dan drafting).

2. Youth hostel sebagai area penginapan.

3. Area RTH dan sebagai taman rekreasi bagi pengunjung 4. Are grafity sebagai area kreatifitas pemuda

5. Area skate board sebagai arena kreatifitas pemuda. 6. Area Lapangan olahraga

7. Ampiteater outdoor

8. Area berkumpulnya komunitas komunitas pemuda Medan. 9. Plaza

(36)

a. Konsep Setiap Setiap Zona

Zona Bangunan Deli Youth Center

Gambar 5.4 Zoning Bangunan (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Bangunan ini memiliki konsep menyatukan arena outdoor ke dalam bangunan inidoor, konsep ini diterapkan dengan cara mamasukkan taman ke dalam bangunan. Selain itu bangunan ini juga mengadopsi bentuk kelopak bunga di setiap sisinya,bertujuan untuk memperoleh bentukan yang tipis pada bangunan sehingga akan memudahkan untuk menerapkan tema green arsitektur pada banguanan. Bangunan ini menggunakan rangka baja dengan sistem truss yang di aplikasikan pada atap bangunan dengan fungsi ruangan sebagai ampiteater.

(37)

Zona Kegiatan Outdoor Deli Youth Center.

Gambar 5.6 Area Outdoor (Sumber : Pengolahan data pribadi)

1. Area RTH Dan Sebagai Taman Rekreasi Bagi Pengunjung

Area outdoor bangunan ini didominasi oleh penggunaan dan penerapan area RTH, hal ini dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan area rekreasi di Kota Medan sehingga perlunya didesain area yang ramah lingkungan yang dapat merelaksasikan fikiran terutama untuk para remaja. Pada area ini diaplikasikan banyak bangku taman, dan menggunakan lubang-lubang biopori, sehingga dapat menyerap air hujan an tidak menyebabkan banjir. 2. Area Grafity Sebagai Area Kreatifitas Pemuda

Area grafity yang di rancang di kawasan ini di tujukan bagi pemda-pemudi yang memiliki kreatifitas di bidang seni drafting, sehingga bakat para pemuda dapat tersalur dengan baik. Area grafity ini di desain pada kontur yang tinggi, selain sebagai cara memanfaatkan kontur, keindahan grafity ini akan dapat di lihat dari kejauhan.

(38)

3. Area Skate Board Sebagai Arena Kreatifitas Pemuda

Area skate board pada bagian depan kawasan, dikarenakan kegiatan ini merupakan kegiatan yang aktif, sehingga apabila di aplikasikan pada area depan akan dapat meningkatkan semangat mengunjung yang melihatnya. 4. Area Lapangan Olahraga

Area lapangan olahraga yang ada dikawasan ini terdiri dari 4 lapangan yaitu lapangan basket, futsal dan tenis, yang diletakkan pada area belakang bangunan yang dekat dengan youth hostel sehingga memudahkan pengunjung area youth hostel untuk berolahraga.

5. Ampiteater Outdoor

Area ampiteater outdoor ini didisain pada area center outdoor dan dilengkapi dengan area penonton untuk duduk dan menyaksikan pertunjukan, sehingga dengan diletakkan pada center kawasan ini, pengunjung yang sedang menonton akan dapat melihat keindahan kawasan ini dari ketinggian.

6. Area Rock Climbing

Terletak pada samping kawasan, sehingga tetep menjaga fokus pemanjat jika sedang beraktifitas, dan pada pendakian tertinggi pemanjat akan disuguhkan oleh pemandangan kawasan yang indah serta dapat melihat berbagai macam kegiatan di Deli Youth Center ini dari ketinggian ±3 m.

5.3.2 Pembentukan Gubahan Massa

(39)

Gambar 5.7 Bentukan massa (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Bentukan dasar bangunan harus memenuhi dan dapat terlihat si segala arah, sehingga dibentuk secara melingkar sehingga orientasi bangunan terhadap view yang keluar site dapat maksimal.

Posisi bangunan diletakkan pada sisi ujung site, hal ini dilakkan berdasarkan beberaa analisa yang sudah ada, yakni pertimbangan lahan outdoor yang membutuhkan banyak space, dan juga pertimbangan orientasi bangunan agar dapat berorientasi secara maksimal.

(40)

Kegiatan dalam bangunan didesain dengan mamasukkan kegitan outdoor ke dalam bangunan, sehingga pada bangunan ini banyak di desain roof garden dan juga memiliki taman indoor sehingga dapat meminimalisir penggunaan AC pada bangunan ini, selain itu bagian bangunan yang menghadap arah angin (utara selatan) di pisahkan, bertujuan dapat mengalirkan angin dengan baik.

Gambar 5.9 Zoning Taman Indoor dan Roof Garden (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Dari pembentukan massa yang di dominasi oleh roof garden ini, dapat meminimalisir masuknya panas matahari dari posisi barat, dan sebagai respon bangunan akan kebutuhan Kota Medan akan adanya RTH, dan mengurangi dampak golbal warming pada Kota Medan.

5.3.3 Penerapan Hirarki Ruang

1. Outdoor

Masuk  droff off  plaza  kolam  RTH  area skateboard  area grafity  RTH  komunitas  RTH  taman baca  ampiteater  mess

 bangunan  lapangan olahraga. 2. Indooor

Entrance  hall  taman indoor  restoran  cafe  tangga  lift  toilet  perpustakaan  fitness center  auditorium  pelatihan drama musikal  pelatihan tari tradisional dan modren  pelatihan IT dan Drafting.

Taman indoor

(41)

5.3.4 Konsep Sirkulasi 1. Sirkulasi Outdoor

Gambar 5.10 Sirkulasi Outdoor (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Masuk  Droff Off Plaza  Kolam  RTH  Area Skateboard  Area Grafity  RTH  Komunitas  RTH  Taman Baca  Ampiteater  Bangunan  Lapangan Olahraga  Youth Hostel

2. Sirkulasi Di Dalam Bangunan Indoor

(42)

Entrance  Hall  Taman Indoor  Restoran  Cafe  Tangga  Lift

 Toilet  Perpustakaan  Fitness Center  Auditorium  Pelatihan Drama Musical  Pelatihan Tari Tradisional Dan Modren  Pelatihan IT Dan Drafting 5.3.5 Konsep Parkiran

Parkiran pada kawasan ini tidak di rancang di lahan outdoor dikarenakan beberapa pertimbangan seperti, Youth Center ini membutuhkan banyak lahan untuk dapat menampung beberapa aktifitas yang di butuhkan oleh Youth Center ini. Sehingga kebutuhan akan parkiran di desain pada area ground dengan konsep semi basement yang menggali 1 meter ke bawah tanah, hal ini dilakukan juga sebagai pemanfaatan dari penggunaan kontur yang relatif tinggi dari permukaan tanah, sehingga memungkinkan untuk mendesain semi basemant.

Gambar 5.12 Sirkulasi parkir (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(43)

5.3.6 Konsep Utilitas

Penerapan konsep “green architecture” pada kawasan Deli Youth Center ini diterapkan pada utilitas yang ada pada kawasan ini dengan menerapkan dan mendominasi lahan dengan area RTH, agar dapat menyerap air hujan sehingga tidak menyebabkan banjir pada kawasan. Penyaluran utilitas air kotor bangunan ini dialirkan secara langsung menuju riol kota, bangunan ini juga memanfaatkan air hujan menjadi air yang dapat dimanfaatkan kembali, pemanfaatan air hujan ini juga diterapkan pada area outdoor, dan dapat dimanfaatakan kembali sebagai air untuk toilet umum, dan kran-kran di taman, juga sebagai air ganti pada kolam.

(44)

5.4 Konsep Perancangan Bangunan

Bangunan ini didesain dengan konsep kelopak bunga, yang melambangkan green dan sesuai dengan tema green arsitektur yang di ajukan pada bangunan, dengan konsep bangunan yang terbagi bagi, konsep green ini dilakukan dengan cara:

1. Meminimalisir penggunaan cahaya buatan, dengan cara mendesain bangunan terbuka, pengaplikasian kaca, dan berusaha memasukkan area outdoor kedalam bangunan seperti memasukkan taman indoor, dan penerapan roof garden sehingga cahaya akan lebih banyak di dapat.

2. Bangunan di bagi-bagi sehingga angin dapat mengalir dengan baik dan penggunaan ac lebih. Pada ruangan yang terbuka tidak meggunakan AC, dan hanya menggunakan ac split pada ruang-ruang tertentu saja. Pada area auditoriam dilakukan konsep terbuka, sehingga pada ruangan ini hanya menggunakan beberapa AC standding floor.

3. Pelakukan pemanfaatan sumber daya alam seperti mendaur ulang air hujan, agar dapat dimanfaatkan kembali.

4. Menggunakan roof garden dan vertikal garden sebagai secondary skin untuk meredam panas yang masuk ke dalam bangunan.

5.4.1 Konsep Pemintakan

Gambar 5.14 Pemintakan (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Semi publik

privat

(45)

Kawasan Deli Youth Center ini dibagi menjadi beberapa zoning, yaitu zoning publik yang dapat di akses oleh siapapun, zoning semi-publik yaitu bangunan Deli Youth Center yang dapat di akses oleh siapapun yang berkepentingan, dan zona privat, yaitu terletak pada bagian youth hostel sebagai area penginapan bagi pelajar yang melakukan kegiatan yang relatif lama.

5.4.2 Konsep Tata Ruang

Tata ruang luar kawasan ini di bagi menjadi beberapa bagian yaitu area RTH yang difasilitasi area kreatif dan area pertunjukan, area olahraga, area bangunan inti, dan area penginapan, yang saling dihubungkan menjadi satu kawasan.

Tata ruang di dalam bangunan dibagi menjadi 3 zoning besar ruang, seperti area hall atau peneriamaa, area taman indoor yang dapat di nikmati oleh pengguna bangunan, area pelatihan seni dan olah raga di sisi kanan dan kiri, dan area auditorium pada area belakang.

(46)

5.4.3 Sirkulasi

Sirkulasi merupakan suatu proses pencapain yang dilakukan pengunjung baik pada kawasan maupun sirkulasi pada bangunan, untuk mencapai beberapa fasilitas yang telah di sediakan pada banguan Youth Center ini. Sirkulasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sirkulasi vertikal dan sirkulasi horizontal.

Sirkulasi horizontal yang digunakan pada bangunan Youth Center ini menggunakan sirkulasi radial dan radikal, sirkulasi radial dilakukan pada sirkulasi utama setiap lantai bangunan, sirkulasi ini memiliki poros yaitu taman lalu berpencar menuju ruangan-ruangan yang telah di sediakan oleh bangunan ini. Sedangkan sirkulasi vertikal yang di gunakan pada bangunan ini diterapkan oleh sirkulasi yang berada di entrace menuju hall dan menuju ruangan auditorium dan diterapkan pada ruang-ruang pelatihan.

Sedangkan sirkulasi vertikal yang digunakan pada bangunan Youth Center ini adalah menggunakan tangga, yang berfungsi sebagai tangga kebakaran dan dapat difungsikan sebagai sirkulasi umum, dan memiliki 2 lift di setiap lantainya dengan menggunkan shaff.

(47)

5.4.4 Konsep Bentuk

Tabel 5.2 Tabel Konsep kriteria Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk lingkaran ini memiliki beberapa keuntungan terutama terhadap keberadaan site yang terletak di kawasan jalan besar yang terdapat di beberapa arah, sehingga membutuhkan betuk yang dapat di lihat daribeberpa sisi, sehingga bentuk lingkaran ini dipilihan sebagai bentuk yang cocok untuk diterapkan pada lahan ini.

5.5 Konsep Perancangan Struktur Bangunan

Struktur atas pada bangunan merupakan struktur yang berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari atas menuju bawah bangunan.

(48)

Tabel 5.3 Tabel Konsep Perancangan Struktur Atas

Struktur bawah pada bangunan merupakan struktur yang berfungsi sebagai pemikul dan penerus beban ke tanah secara merata .

Beberapa struktur atas yang dapat digunakan adalah:

(49)

1. Bahan struktur

(50)

2. Bahan Bangunan

Tabel 5.6 Bahan Bangunan

Dari beberapa keuntungan dan kekurangan penggunaan bahan dan struktur bangunan di atas makan diperoleh lah beberapa bahan dan struktur yang cocok untuk bangunan ini.

(51)

Gambar 5.16 Struktur 1 (Sumber : Pengolahan data pribadi)

 Konsep bahan struktur yang digunakan pada bangunan ini adalah menggunakan adalah Pondasi Tiang pancang.

(52)

 Pembalokan yang digunkan pada bangunan ini adalah adalah balok induk denga ukuran 80 x 60 dan baloka anal dengan ukuran 40 x 60

Gambar 5.18 Pembalokan 3D (Sumber : Pengolahan data pribadi) 5.6 Konsep Perancangan Utilitas Bangunan

Utilitas bangunan ini menggunkan shaff air bersih, air kotor, limbah padat dan limbah cair. Untuk limbah air kotor di salurkan menuju ground reservoir di filter lalu di salurkan menuju riol kota, limbah padat di proses dan di endapkan di saptictank, sedangkan air bersih berasal dari PDAM lalu di alirkan menujuruang pompa, dan diatur melalui materan, selain dari PDAM sumber air bersih juga bearasal dari tampungan air hujan yang di tampun dan di filter menjadi air siap pakai.. (masukan foto utilitas di basement sama eksteriol perancangan)

5.6.1 Konsep Penyediaan Air Bersih

(53)

5.6.2 Konsep Sistem Pengelolaan Limbah

Limbah di kelola dengan dengan menyediakan tempat sampah di beberapa tempat di kawasan ini dengan memisahkan organik dengan sampah non organik sehingga ada proses pegumpulan dapat memudahkan pengelola untuk mengelola sampah dengan baik.

Selain itu beberapa tempat rekreasi yang di dominasi oleh taman yang ada di Kota Medan sangat rentan akan sampah kemasan yang di bawa pengunjung, sehingga untuk meminimalisir sampah di kawasan Youth Center ini pengelola tidak memperbolehkan pengunjung membawa makanan ke kawasan ini, namun pada bangunan di desain cafe dan restoran dengan 2 lantai untuk pengunjung yang ingin berwisata kuliner

(54)

BAB VI

PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Gambar 3D Eksterior

3D Eksterior dan Interior yang telah direncanakan merupakan hasil dari beberapa konsep yang telah direncanakan dan diharapkan dengan adanya bangunan ini akan menjadi icon bagi Kota Medan melalui bentuk bangunan yang unik dan fungsi kawasannya yang merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai area pemuda yang dangat dibutuhkan Kota Medan. Berikut adalah gambaran dari hasil perancangan “Deli youth center di kawasan bersejarah pulo brayan Medan”

Area RTH Sebagai Taman Rekreasi Bagi Pengunjung

(55)

Gambar 6.2 Area RTH2 (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(56)

Area Grafity Sebagai Area Kreatifitas Pemuda

Gambar 6.3 Area Grafity (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area grafity yang dirancang di kawasan ini ditujukan bagi pemuda-pemudi yang memiliki kreatifitas di bidang seni drafting, sehingga bakat para pemuda dapat tersalur dengan baik. Area grafity ini didesain pada kontur yang tinggi, selain sebagai cara memanfaatkan kontur, keindahan grafity ini akan dapat dilihat dari kejauhan.

Area Skateboard Sebagai Area Kreatifitas Pemuda .

Gambar 6.4 Area Skateboard (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(57)

Area Lapangan Olahraga

Gambar 6.5 Area olahraga (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area lapangan olah raga seperti lapangan futsal, lapangan tenis, dan lapangan basket ini didesain di belakang bangunan Youth Center, dan dekat dengan bangunan youth hostel, sehingga memudahkan pengunjung youth hostel untuk berolahraga sebagai zona semi publik.

Area Masuk kendaraan

(58)

Area entrance samping pada bangunan ini menggunakan jalur searah, dan dihubungkan secara langsung menuju semi basement, serta menuju site dan menuju youth hostel.

Ampiteater Outdoor

Gambar 6.7 Ampiteater Outdoor (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(59)

Area Berkumpulnya Komunitas Komunitas Pemuda Medan

Gambar 6.8 Area komunitas (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area berkumpul untuk komunitas pemuda di Kota Medan ini didesain di dekat zona RTH, sehingga komunitas-komunitas yang ada lebih leluasa melakukan aktifitasnya.

Area Rock Climbing

Gambar 6.9 Area Rock Climbing (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(60)

Fasade Bangunan

Gambar 6.10 Fasade Bangunan (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Fasade bangunan pada ruangan auditorium yang ada pad bangunan ini menggunakan fasade yang terbuka, sehingga dapat meminimalisir penggunaan AC dan cahaya buatan yang ada pada bangunan ini. Kapasitas bangunan ini adalah ±600 orang penonton.

6.2 Gambar 3D Interior

Gambar 6.11 Interior Koridor (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(61)

Gambar 6.12 Interior Taman Indoor 1 (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Interior yang di pada sirkulasi yang ada pada bangunan Deli Youth Center ini langsung berhadapan dengan taman indoor yang sengaja di desain unuk menjadikan bangunan ini lebih natural dan nyaman. Konsep ini memberikan manfaat tersendiri bagi bangunan ini, selain memberikan keindahan konsep ini juga dapat menghemat penggunaan energi listrik.

Gambar 6.13 Interior Taman Indoor 2 (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(62)

Gambar 6.14 Interior R.Tunggu dan Entrance (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area tunggu yang ada di bangunan ini langsung memberikan pengunjung pemandangan yang mengasyikkan, sehingga pengunjung yang datang ke bangunan ini merasa nyaman dan senang.

Gambar 6.15 Interior Sirkulasi (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(63)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2 .1 Terminologi judul

Terminologi judul yang akan dilakukan untuk menjelaskan makna dan pengertian dari judul yang telah diambil adalah :

Deli Youth Center Di Kawasan Bersejarah Pulo Brayan Medan”

Deli Youth Center di Kawasan Bersejarah Pulo Brayan Medan yang akan didesain pada kawasan ini merupakan bangunan yang difungsikan untuk para pemuda dan pemudi yang ada di Kota Medan untuk mengekspresikan minat seni, olahraga, dan kreatifitas yang ada, namun dapat difungsikan sebagi sarana rekreasi bagi umum dan didesain pada kawasan bersejarah, yang dapat menumbuhkan kebahagiaan bagi pengunanya. Berikut penjelasannya :

Deli : Merupakan sebuah sungai yang ada di kecamatan Medan Barat. Youth : Merupakan bahasa inggris yang artinya adalah anak muda.

Center : Suatu tempat untuk beraktivitas atau Pusat atau sentral berkumpul, dan merupakan bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan.

(64)

2.2 Lokasi

Lokasi yang dipilih sebagai kawasan yang akan di developer adalah kawasan pulo brayan bengkel Medan. Site ini terletak di kecamatan Medan timur, dekat dengan stasiun Kereta Api dan dekat dengan bangunan kolonial Belanda yang ada di kawasan tersebut, dekat dengan fly over pulo brayan medan, serta dekat dengan jalur menuju Kualanamu dan tol Balmera, yang dapat memudahkan pengunjung untuk terintegrasi ke semua tempat.

Gambar 2.1 Lokasi

Kota Medan Kecamatan Medan

timur

1

1

3

(65)

Dikawasan tersebut memiliki 3 alternatif lokasi site untuk bangunan Deli Youth Center, dengan masing-masing kriteria yang di tetapkan sebagai berikut.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa alternatif site ke 1 merupakan site yang sangat cocok untuk di pembangunan Youth Center, dikarenakan site ini memiliki potensi yang baik, site ini juga sesuai dengan konsep outdoor Youth Center dan berada pada lahan yang memiliki nilai tanah yang relatif rendah, sehingga Youth Center dapat menjadi suatu bangunan yang menghidupkan kembali kawasan tersebut.

Kriteria pemilihan site Alternatif 1

Lokasi berada pada kawasan strategis,

berbudaya, sesuai dengn fungsi. 7 6 8

Berada dekat dengan RTH 8 6 6

Lokasi dekat dengan prasaran seperti jaringan kota, listrik, air, telepon, dan saluran pembuangan.

8 7 8

Pencapaian yang mudah 8 6 8

Berada di kawasan yang ramai/di

permukiman 9 6 7

Tabel 2.1 Kriteria Site Untuk Youth Center

(66)

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Kriteria yang digunakan sebagai landasan dalam memilih lokasi yang tepat dan sesuai dengan fungsi dilihat dari beberapa hal berikut.

KRITERIA LOKASI

1.

Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Berada di kawasan yang didominasi oleh bangunan perumahan 1 lantai, bangunan komersil dan pergudangan, dan dekat dengan

sarana pendidikan.

2. Pencapaian

Akses pada kawasan ini dapat dilalui oleh angkutan umum dan kendaraan pribadi,. Namun

kendaraan pribadi bukanlah fokus utama pencapaian, sehubungan dengan sasaran

aktifitas penggunanya adalah remaja.

3. Area

Pelayanan

Rumah sakit, stasun, bangunan bersejarah ,sungai Deli, bangunan kolonial, perumahan

penduduk, yang saling mendukung dan direncanakan, dan diharapkan dapat memperkuat keberadaan Youth Center ini.

4. Ukuran

Lahan

Ukuran lahan yang akan dijadikan site Youth Center ini harus mencukupi kebutuhan ruang secara fungsional beserta fasilitas-fasilitas yang

direncanakan.

5 Kemudahan

Enterance

Entrance bangunan dapat di tempuh melalui jalan primer yaitu jalan Cemara.

6 Kontur Tapak

Kontur tapak relatif datar, sehingga harus diterapkan konsep cut and fill suasana lebih

terasa natural.

7 Kebisingan Sumber bising yang utama adalah jalan, namun tidak begitu berpengaruh pada site. Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi

(67)

2.2.1.1Tinjuauan Terhadap Struktur Kota

Pola struktur kota yang telah di rencanakan pada kawasan ini adalah memiliki ketinggian lantai yang relatif 1-4 lantai, beda halnya pada kawasan di depan jalan utama, atau di depan jalan utama merupakan area komersil dengan ketinggian 5-30 lantai, adanya RTH pada area ini berkisar antara 20 s/d 30% dari luas lahan, namun kawasan ini akan didevloper dan akan di kembangkan bagian RTHnya menjadi 40 s/d 60% RTH. Pada lahan yang di kelola dikawasan Medan barat, memiliki ketinggian 10 lantai dan di kelola secara komersil, dan kan dihubungkan secara langsung 200 m ke belakang mendekati sungai Deli, dan di rencanakan akan menjadi area hijau.

(68)

2.2.1.2Pencapaian

Daerah ini merupakan salah satu aerah yang srategis, sehigga untuk mencapai menuju tempat-tempat penting yang ada di daerah Kota Medan dan sekitarnya menjadi sangat mudah, apalagi posisi site ini berada dekat dengan stasiun, sehingga dapat memudahkan tusis, atau pendatang lokal yang ingin berkunjung ke Kota Medan khususnya daerah brayan bengkel ini.

Pencapaian dari Medan kota ke pulo brayan bengkel (menggunakan mobil) 1. Melalui Jl. KL Yos Sudarso jarak 5,5 km (17 Menit)

2. Melalui Jl. Karya 5,2 km (15 Menit)

3. Melalui Jl. H Adam Malik dan Jl. KL Yos Sudarso 5,7 km (17 Menit) Pencapaian dari Pulo Brayan menuju KualaNamu (menggunakan mobil)

4. Melalui Jl. Tol Balmera 43 km (52 Menit)

5. Melalui Jl. Batang Kuis dan Tol Balmera 40,4 km (1 jam) 6. Melalui Jl. Perjuangan 30,7 km (1 Jam 2 Menit)

(69)

2.2.1.3Deskripsi Umum Proyek

Secara umun dapat diuraikan dekskripsi umum proyek Deli Youth Center di kawasan bersejarah pulo brayan medan ini adalah sebagai berikut:

1. Nama Proyek : Deli Youth Center di kawasan 5. Program diperuntukan : Masyarakat lokal, regional,

Dan Internasional.

12. Bangunan eksisting : perumahan, komersil, pergudangan Pendidikan.

13. Potensi Lokasi : *Berada didekat bangunan bersejarah *dekat dengan stasiun

(70)

2.2.2 Kondisi Eksisting

Gambar 2.4 Fungsi Bangunan Eksisting (Sumber : RUTRK Medan timur)

(71)

Fungsi bangunan yang ada pada eksisting sekarang didominasi oleh bangunan perumahan deret dan pergudangan, area komersil hanya terletak di depan jalan primer.

Ketinggian bangunan yang ada pada eksisting memiliki ketinggian rata-rata 1 lantai pada area perumahan, dan bangunan 2 lantai untuk area pergudangan, 2-3 lantai untuk area komersil.

2.3 Tinjauan Umum Proyek

Tujuan dari proyek besar metropolitan Mebidang-Ro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo), dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah mengembangkan Metropolitan sebagai bagian pencapaian tujuan pembangunan Nasional, sehingga sangat mempengaruhi pembangunan di Sumatera Utara. Untuk mewujudkan pembangunan Nasional tersebut, Kota Medan sangat membutuhkan wadah yang diperlukan untuk perkembangan remaja yang ada di Kota Medan, maka perlu adanya suatu identitas yang dapat menjadikan Kota Medan sebagai kota yang berkarakter melalui pertumbuhan pemuda dan pemudi yang tumbuh di Kota Medan, Salah satunya adalah dalam perencanaan pembangunan Youth Center di di pusat kota, dan diharapkan bangunan ini dapat mengurangi angka

(72)

kenakalan remaja yang ada di Kota Medan, sehingga para pendatang yang ingin berkunjung ke Kota Medan merasa aman, dan hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan remajanya yang baik

Youth Center ini merupakan suatu wadah yang dapat menampung aspirasi dan daya kreatifitas remaja yang di salurkan ke hal positif, sehingga dengan adanya bangunan ini, para pemuda dan pemudi dapat saling berkumpul dan saling berinteraksi satu sama lain.

2.3.1 Perkembangan Kota

Wilayah pulo brayan Medan merupakan kawasan yang berada di kecamatan Medan Barat dengan intensitas bangunan yang didominasi oleh bangunan komersil. Istilah Metropolitan Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang dan Karo) mulai diperkenalkan pada tahun 2008 setelah perubahan batas terkait masuknya sebagian Kabupaten Karo. Sebelumnya hanya meliputi Medan-Binjai-Deli Serdang (Metropolitan Mebidang). Kota Medan sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan penduduknya sehingga mulai terjadi interaksi komuting yang semakin meningkat sejak tahun 1980-an. Sejak itu pembangunan Kota Medan selalu didasarkan pada pertimbangan pembangunan dalam sistem perkotaan Metropolitan terkait wilayah sekitar Kota Medan yaitu Binjai dan Deli Serdang.

Proyek Mebidangro berdampak besar pada pembangunan Kota Medan, terutama pada pembangunan yang berada di kawasan menuju bandara, stasiun serta pelabuhan, dan akan lebih berpengaruh terhadap bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kota Medan. Di dasarkan pada tujuan dari pembangunan nasional, pengembangan Metropolitan Mebidangro di tunjukan untuk:1

1. Mewujudkan kawasan Mebidangro sebagai kawasan metropolitan yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan

2. Mewujudkan kawasan Mebidangro sebagai pusat kegiatan nasional di bagian utara Pulau Sumatera yang berdaya sain Internasional.

(73)

3. Mewujudkan kawasan Metropolitan yang memiliki lingkungan perkotaan yang berkualitas dan menjaga keseimbangan tata air DAS

4. Mewujudkan kawasan Metropolitan Mebidangro yang mendukung fungsi pertahanan dan keamanan nasional

Sehingga dengan adanya proyek ini, Kota Medan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perekonomian Indonesia, sementara Perkembangan kota yang terjadi pada kawasan ini sebelum Proyek Mebidangro ini terealisasikan adalah, mulai dari perkembangan pada bidang ekonomi, akademi, transportasi, komersil, perkantoran, perumahan, dan lain sebagainya.

2.3.2 Kebijakan Pembangunan

Untuk merealisasikan visi Metropolitan Mebidangro yaitu “Nyaman dihuni, memiliki fasilitas kota yang mudah dijangkau, mendorong gairah beraktifitas sosial, ekonomi, maupun kebudayaan, banyak ruang publik yang mudah dicapai dengan bersepeda atau jalan kaki dan transportasi umum yang handal”, telah direncanakan berbagai perencaan pada tiap bidangnya seperti berikut:

1. Pusat Kawasan Inti Kota Medan

a. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti ditetapkan sebagai pusat kegiatan-kegiatan utama dan pendorong pengembangan kawasan perkotaan di sekitanya.

b. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan di sekitarnya ditetapkan sebagai penyeimbang (counter magnet) perkembangan kawasan perkotaan inti.

2. Sistem Pusat Permukiman

(74)

2.3.3 Deskripsi Proyek

Lokasi perancangan Deli Youth Center terletak pada Jalan Cemara, Kecamatan Medan Timur, Sumatera Utara. Lokasi perancangan berada di Pulo Brayan yang terletak pada kawasan stasiun Kereta Api, kawasan ini di rancang sekitar 90 ha dari stasiun Kereta Api, sehingga menghasilkan konsep kawasan seperti berikut.

Deli Youth Center ini berbatasan langsung dengan perumahan yang terletak di utara lokasi perancangan, perumahan warga di sisi timur,water dance, dan stasiun Kereta Api di bagian barat site serta MICE dan Hotel di sisi selatan site.

1. Nama Proyek : Deli Youth Center di kawasan bersejarah kota Medan.

2. Lokasi : Jl. Cemara, Kecamatan Medan timur

Kota Medan.

3. Luas lahan : ±3 ha (multi massa) 4. Batasan site

Utara : Perumahan

Selatan : MICE dan Hotel

Timur : Perumhan dan permukiman warga.

Bangunan Kolonial Belanda.

(75)

Barat : Area water dance dan stasiun K.A 5. Program diperuntukan : Masyarakat lokal, regional,

Dan Internasional.

6. Kontur : Relatif datar.

7. Bangunan eksisting : perumahan, komersil, pergudangan

Pendidikan.

8. Potensi Lokasi : *Berada didekat bangunan bersejarah

*dekat dengan stasiun

*dekat dengan sungai Deli.

9. Program Peruntukkan : Siswa, remaja, dan mahasiswa.

a) Batasan Proyek

 Pada kawasan permukiman, ketinggian bangunan 1-4 lantai. GSB = (1/2n) + 1  n = lebar jalan

 Sempadan sambing dan belakang = 3 meter  KDB = 50-75 %

 KLB maksimum = 5x KDB  KDH minimum = 25%

(76)

2.3.4 Tinjauan Daerah Perancangan

Pada kawasan pulo brayan Medan ini, peletakan lokasi Youth Center terletak di jalan Yos Sudarso kecamatan medan barat.

.

Kawasan tersebut akan di di desain menjadi 1 kawasan yang berbeda sehingga dapat menarik pengunjung yang mendatangi kawasan ini, kawasan ini.

2.3.5 Tinjauan Kota

Kota Medan berada pada letak 3º 30' - 3º 43' lintang utara dan 98º 35' - 98º 44' bujur timur. Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Dengan luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari luas keseluruhan Provinsi Sumatera Utara Kota Medan memiliki jumlah penduduk 2.210.743 jiwa. Secara administratif Kota Medan di sebelah Barat, Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, di sebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu lintas laut paling sibuk di dunia. Secara geografis Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain.2

2 (www.wikipedia.org).

(77)

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun

Medan sebagai sebuah kota, mewadahi berbagai fungsi, yaitu : 1. Pusat Industri

Kota Medan menyediakan kawasan industri baru yang terletak di Kecamatan Medan Labuhan. Untuk kegiatan industri kecil disediakan lokasi khusus untuk menampung kegiatan ini yaitu Perkampungan Industri Kecil yang terletak di Kecamatan Medan Denai.4

a. Pusat Akomodasi Pariwisata

(78)

b. Pusat Perdagangan

Pusat perdagangan baik tradisional maupun modern telah banyak tersedia di Kota Medan. Pasar-pasar tradisional diantaranya: Pusat Pasar, Pasar Petisah, Kampung Baru, Pajak Lalang, Pasar Monza dan Pajak Simpang Limun. Pusat-pusat perbelanjaan moderen diantaranya: Brastagi (sebelumnya dikenal dengan nama Mall The Club Store), Deli Plaza, Sinar Plaza, Menara Plaza, Grand Palladium, Hong Kong Plaza, Macan Group, Makro, Plaza Medan Fair, Medan Mall, Medan Plaza, Millenium Plaza, Sun Plaza, Thamrin Plaza, Yuki Simpang Raya, dan Yanglim Plaza.6

c. Transportasi

Transportasi sebagai sarana pendukung yang sangat penting, Kota Medan melengkapi diri dengan Jalan Tol Belmera, yang menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan Tol Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai yang sedang direncanakan pembangunannya. Untuk sarana angkutan di Kota Medan diantaranya: becak motor, minibus atau biasa juga disebut angkot, sudako, taksi, toyoko dan kendaraan baru yaitu kancil.

(79)

d. Pusat Komunikasi

Sistem telekomunikasi yang ada, difasilitasi oleh PT. TELKOM dan Indosat dengan berbagai prasarana dan sarana telekomunikasi yang diperlukan seperti Sentral Telepon Otomat (STO), Stasiun Monitor (SM), Sambungan Langsung Internasional (SLI), Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), maupun Telepon Umum (TU). Adanya sistem telekomunikasi yang didukung satelit ini menjadikan Kota Medan dapat berhubungan dengan berbagai fasilitas telekomunikasi apapun, seperti telepon genggam (handphone), internet, faximile, email dan lain-lain.8

e. Pusat Pendidikan

Sarana pendidikan di Kota Medan telah mencapai 489 unit sekolah negeri dan 1240 unit sekolah swasta untuk tingkat SD, SMP, SMU. Universitas negeri yang terkenal di Medan yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan dan Institut Agama Islam Negeri. Sedangkan untuk universitas swasta di Kota Medan terdapat 18 universitas.9

2.4 Tinjauan Fungsi

Bangunan ini bernama “ Deli Youth Center” yang memiliki fungsi sebagai bangunan yang didesain untuk para remaja sabagai sarana berkumpul dan bersosialisan untuk menyalurkan minat dan bakat pemuda pemudi khususnya pemuda dan pemudi di kawasan pulo brayan bengkel Medan dalam bidang seni, olah raga dan juga kreatifitas.

Bangunan ini merupakan bangunan yang multi fungsi diantara nya adalah 1. Sebagai fasilitas rekreasi bagi masyarakat umum yang ingin menikmati

suasana rekreatif dalam sport center 2. Fasilitas olah raga outdoor

3. Pertunjukan seni

8

(www.welcometomedancity.htm).

(80)

4. Pelatihan seni tari, drama dan IT 5. RTH dan taman baca.

Kegiatan pertunjukan, meliputi: 1. Auditorium

2. Ampiteater outdoor Kegiatan rekreasi, meliputi:

1. Perdagangan (caffeeshop, restoran)

2. RTH (wahana rekreasi) merupakan kegiatan yang menyehatkan pada aspek sosial, fisik dan mental yang dilakukan di ruang terbuka.

3. Lapangan olah raga outdoor.

Semua fungsi ini akan di gabungkan kedalam 1 bangunan yang di bernama “Deli Youth Center di kawasan bersejarah pulo brayan Medan”.

2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

(81)

2.4.1.1Analisa Hirarki Kegiatan

Diagram 2.1 Skema Hirarki Kegiatan Pengunjung (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(82)

3. Penyewa Cafe Dan Restoran

Diagram 2.4 Skema Hirarki Kegiatan Servis (Sumber : Pengolahan data pribadi)

(83)

2.4.2 Deskripsi Perilaku

1. Pengunjung

Pengunjung yang termasuk dalam golongan orang yang datang dan berkunjung ke bangunan Youth Center yang melakukan suatu kegiatan tertentu yang telah difasilitasi di dalam dan di luar bangunan termasuk para siswa/ mahasiswa ataupun remaja, anggota komunitas, maupun masyarakat umum yang ingin menggunakan fasilitas permainan, olahraga, melihat pertunjukan seni, yang dipertunjukan oleh komunitas-komunitas yang ada, sehingga memerlukan sirkulasi bangunan yang saling berkoordinasi antara 1 fasilitas dengan fasilitas lainnyadengan baik untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjung.

2. Pengelola Bangunan

Merupakan pekerja yang bertanggung jawab untuk mengurus lingkungan Deli Youth Center baik secara administrasi maupun fisik bangunan. Pengelola juga melakukan pemeliharaan, promosi dan juga dapat mengelola even kegiatan yang akan diadakan di auditorium pada bangunan ini.

3. Pengelola Tempat Usaha (Cafe Dan Restoran)

(84)

Tabel 2.4 Analisa Pelaku, Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang KELOMPOK

KEGIATAN

UNIT

KEGIATAN PELAKU KRITERIA KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG

Penerimaan Penerimaan Resepsionis Pengelola bangunan yang mendata  Area Pelatihan Seni Dan

Kreatifitas

(85)
(86)

2.4.3 Dekskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Data berikut merupakan suatu kriteria ruang luar yang harus di miliki oleh youth center ini:

1. Dekat dengan jalan primer dan berada pada lahan dengan nilai tanah rendah. 2. Lokasi berada pada kawasan strategis, berbudaya, sesuai dengn fungsi. 3. Berada dekat dengan RTH.

4. Lokasi dekat dengan prasaran seperti jaringan kota, listrik, air, telepon, dan saluran pembuangan.

5. Pencapaian yang mudah.

6. Berada di kawasan yang ramai/di permukiman 7. Dekat dengan sarana dan prasarana

8. Tapak memiliki kontur relatif datar 9. Memiliki daerah Struktur kota yang baik 10.Ukuran lahan yang luas

11.dilalui angkutan umum

12.Lokasi tidak rawan dari bencana banjir 13.Berada di zona pendidikan

Data berikut merupakan suatu kriteria ruang dalam yang harus di miliki oleh Youth Center ini:

1. Memiliki space yang luas untuk menampung penonton yang kan berkunjung. 2. Memiliki RTH yang luas sebagai wahana rekreasi bagi pengunjung.

3. Ruangan yang ada pada bangunan di pisahkan berdasarkan zooning dan fungsi yang telah di tetapkan.

(87)

Gambar 2.10 Penzoningan Euralille Youth Centre

(Sumber : www.archdaily) 2.4.4 Studi Banding Arsitektur

1. JDS Architects Euralille Youth Centre Lokasi: Lille, Prancis

Gambar 2.9 Perspektif Euralille Youth Centre (Sumber : www.archdaily)

Arsitek: JDS Arsitek Lokasi: Lille, Prancis

Tim Proyek: Antoine Allard, dll Klien: SAEM Euralille

Kolaborator: Agence Franck Boutte Konsultan, Egis, SL2EC

Anggaran: 11400000 EUR Ukuran: 6.000 m²

Status sqm : Konstruksi 2012

(88)

Dengan menempatkan program di setiap titik dari segitiga bangunan ini menawarkan privasi maksimal yang memungkinkan pengunjung untuk dapat berinteraksi di ruang luar yang diselenggarakan di sekitar taman, seperti berada tenang di pusat kota. Pencabutan massa program di sudut-sudut menerangi dan mengaktifkan ruang publik yang berdekatan dan menciptakan kesinambungan dari luar ke dalam gedung.

Gambar 2.11 JDS Architects Euralille Youth Centre Lokasi: Lille

(Sumber : www.archdaily)

(89)

Dari analisa dan gubahan massa yang di lakukan oleh bangunan ini, bangunan ini sangat baik menerima sinar matahari sebagai sinar cahaya alami yang di terima oleh bangunan tersebut.

Selama dua puluh tahun terakhir bangunan ini menjadi hubungan Eropa sebagai sebuah tujuan bisnis, dan kongre dan sebagi tempatyang bagus untuk belajar dan hidup, dan juga sebagi tujuan wisata.

Gambar 2.13 Site plan dan groundplan JDS Architects Euralille Youth Centre Lokasi: Lille, Prancis)

(Sumber : www.archdaily)

Gambar 2.14 Interior JDS Architects Euralille Youth Centre Lokasi: Lille, Prancis)

(90)

2. Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5 Arquitectos

Rivas-Vaciamadrid, Madrid, Spanyol  Arsitek

Manuel Collado Arpia y Nacho Martín Asunción  kolaborator

Eider Holgado, Richar y Diego Barajas  Teknik

Juan Travesí (Estructuras)

Gambar 2.15 Peta Lokasi Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5

(91)

 Kontraktor Dragados

 anggaran belanja 2.344.502 €  Luas Site

1.834,0 meter persegi  proyek Tahun

2009

Gambar 2.16 Ekseterior Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5

(92)

Youth center di Rivas Vaciamadrid ini berada di Spanyol dan merupakan bangunan youth center yang didirikan untuk pemuda kelas menengah di kota Madrid Spanyol, sejak awal proyek ini di dirikan dengan kemungkinan yang akan dibuat di bawah tanah, sedangkan konstruksi yang dirancang berlandaskan radikal pemuda Madrid pada umumnya, dan pemuda Rivas pada khususnya.

Proyek ini bercita-cita untuk menjadi eksplisit remaja dengan mengambil suara dan bahasa mereka sebagai bahan proyek.

Bentukan massa seperti bintang 2 dimensi selanjutnya dipertegas dengan garis plafon yang seperti bintang 3 dimensi yang akhirnya ditutupi oleh penutup atap yang berbentuk bintang pula. Hal ini dilakukan bertujuan sebagai filosofi agar para pemuda tetap bersemangat dalam meraih bintang, dan bentukan yang ekspresi tidak hanya pada fasade bangunan tapi juga layout denah bangunan ini.

Gambar 2.17 Gubahan Massa Rivas Vaciamadrid Youth Center /

(93)

Bentuk yang dinamis yang diterapkan pada bangunan ini memberi kesan bebas bagi para pemuda, sehingga para pemuda lebih semangat dalam melakukan suatu kegiatan mereka, warna tebal dan warna yang mencolok juga dapat meningkatkan semangat bagi para pemuda yang ada di Spanyol.

Gambar 2.18 Interior 1 Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5

(94)

Ruang-ruang yang disediakan pada bangunan youth center ini adalah a) Ruang konser

b) Bar c) Serambi d) R. Kuliah

e) R. Peralihan tertutup f) R. Kebersihan

g) R. Pelatihan dan toilet h) R. Beladiri

i) Administrasi dan pengelola

Gambar 2.19 Interior 2 Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5

Gambar

Gambar 5.1  Peletakan Bangunan pada Kawasan (Sumber : Pengolahan Data Kelompok)
Gambar 5.2 Sumber  Bentukan massa  : Pengolahan data pribadi)
Gambar 5.3 Perancangan Tapak (Sumber : Pengolahan data pribadi)
Gambar 5.4 Zoning Bangunan Sumber : Pengolahan data pribadi)
+7

Referensi

Dokumen terkait

melimpahkan berkat, nikmat, dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “ Youth Center dengan Pendekatan Arsitektur Regionalisme di Kabupaten

Pengertian Secara umum Youth Center di Sragen Dengan Penekanan Arsitektur High tech bisa diartikan sebagai sebuah bangunan High tech di Sragen yang digunakan

Secara umum Youth Center di Sragen Dengan Penekanan Arsitektur High tech bisa diartikan sebagai sebuah bangunan High tech di Sragen yang digunakan sebagai wadah

Kegiatan utama pada bangunan youth center didominasi oleh kegiatan pelatihan edukasi dan rekreasi yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat remaja atau pemuda

Bangunan dengan tipologi yang mirip Youth Center adalah Recreation.. Center dan College Student

Dua alternatif tapak memiliki luas lahan yang cukup besar dan memenuhi kriteria-kriteria untuk perencanaan sebuah bangunan pendidikan informal atau Youth Creative Center. Dua

PERANCANGAN ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DELI SERDANG DENGAN TEMA ARSITEKTUR

Karena itu perancangan Youth Center di Manado dengan konsep Regionalisme dimaksudkan untuk mendesain bangunan Youth Center di Manado yang lebih mampu memfasilitasi