Lampiran 1
Hasil Perhitungan Volatilitas Penjualan Selama Tiga Tahun
AALI 3,265 2,710 2,185
LSIP 1,731 1,639 1,510
PALM 0,720 0,574 0,561
SGRO 2,124 1,948 1,608
TBLA 2,664 2,229 1,890
UNSP 0,379 0,400 0,413
AASIA 0,330 0,334 0,245
BKAWAN 3,712 3,539 3,570
CEPAT 1,202 1,087 1,030
FAREAST 1,221 1,180 1,123
GENP 0,902 0,878 0,762
GLBHD 1,028 0,750 0,719
GOPENG 0,119 0,112 0,114
HARNLEN 1,766 1,614 1,782
HSPLANT 0,692 0,676 0,665
IJMPLNT 0,936 0,805 0,774
INCKEN 0,073 0,075 0,077
KLK 2,666 2,583 2,355
KLUANG 0,152 0,078 0,069
KMLOONG 2,853 2,800 2,675
KRETAM 0,973 0,897 0,867
KULIM 0,327 0,357 0,325
KWANTAS 2,119 2,140 2,205
MALPAC -0,043 -0,042 -0,043
MHC 1,932 0,520 0,508
NPC 2,450 2,187 1,934
PINEPAC 0,528 0,276 0,287
PLS 0,909 0,879 0,339
RSAWIT 0,533 0,518 0,509
SOP 2,379 2,392 2,170
TDM 0,795 0,684 0,578
THPLANT 0,521 0,414 0,368
TSH 1,369 1,298 1,187
Lampiran 2
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan Selama Tiga Tahun
AALI 16,335 16,521 16,736
LSIP 15,837 15,892 15,974
PALM 21,913 22,141 22,164
SGRO 22,143 22,230 22,422
TBLA 15,464 15,642 15,807
UNSP 23,667 23,614 23,582
AASIA 19,501 19,491 19,801
BKAWAN 21,042 21,090 21,081
CEPAT 20,178 20,278 20,333
FAREAST 20,178 20,278 20,333
GENP 20,801 20,836 20,886
GLBHD 20,261 20,576 20,618
GOPENG 15,368 15,395 15,537
HARNLEN 13,005 13,095 12,996
HSPLANT 14,566 14,589 14,606
IJMPLNT 14,427 14,577 14,616
INCKEN 13,518 13,485 13,468
KLK 16,248 16,279 16,372
KLUANG 19,550 19,550 19,534
KMLOONG 19,778 20,439 20,559
KRETAM 20,391 20,409 20,455
KULIM 20,804 20,884 20,919
KWANTAS 16,037 15,947 16,041
MALPAC 19,123 19,136 19,117
MHC 14,662 14,652 14,622
NPC 20,088 20,202 20,325
PINEPAC 19,125 19,774 19,736
PLS 19,651 20,964 20,988
RSAWIT 21,173 21,202 21,220
SOP 14,724 14,719 14,816
TDM 14,237 14,388 14,556
THPLANT 14,743 14,972 15,089
TSH 14,624 14,678 14,767
Lampiran 3
Hasil Perhitungan Leverage Selama Tiga Tahun
Kode Perusahaan 2012 2013 2014
AALI
0,246 0,314 0,362
LSIP 0,168 0,171 0,166
PALM 0,729 0,622 0,602
SGRO 0,355 0,402 0,448
TBLA 0,661 0,711 0,664
UNSP 0,583 0,730 0,762
AASIA 0,241 0,226 0,254
BKAWAN 0,509 0,464 0,440
CEPAT 0,273 0,280 0,297
FAREAST 0,166 0,159 0,135
GENP 0,227 0,258 0,257
GLBHD 0,308 0,130 0,127
GOPENG 0,057 0,047 0,045
HARNLEN 2,243 3,445 4,072
HSPLANT 9,289 8,907 8,563
IJMPLNT 4,056 2,871 2,638
INCKEN 16,670 14,305 18,464
KLK 2,937 3,096 2,739
KLUANG 0,005 0,006 0,006
KMLOONG 0,193 0,185 0,192
KRETAM 0,169 0,218 0,236
KULIM 0,423 0,392 0,394
KWANTAS 0,418 0,400 0,386
MALPAC 28,863 25,037 22,831
MHC 0,156 0,283 0,287
NPC 2,312 1,154 1,082
PINEPAC 1,183 1,799 1,500
PLS 0,661 0,655 0,374
RSAWIT 2,577 2,404 2,348
SOP 2,505 2,162 2,107
TDM 0,174 0,293 0,361
THPLANT 2,492 1,997 1,823
TSH 1,788 1,962 1,992
Lampiran 4
Hasil Perhitungan Likuiditas Selama Tiga Tahun
AALI 0,685 0,450 0,585
LSIP 3,399 2,485 2,491
PALM 0,910 0,914 0,863
SGRO 1,109 1,051 0,802
TBLA 1,588 1,117 1,104
UNSP 5,063 0,544 0,337
AASIA 1,272 1,074 2,408
BKAWAN 1,311 1,425 1,571
CEPAT 1,987 1,144 0,855
FAREAST 5,310 5,777 10,669
GENP 5,332 4,049 4,396
GLBHD 1,558 1,816 1,137
GOPENG 46,367 40,537 41,145
HARNLEN 0,256 0,757 2,806
HSPLANT 5,445 4,945 4,180
IJMPLNT 5,211 4,296 2,524
INCKEN 5,583 4,465 6,415
KLK 3,048 2,521 2,006
KLUANG 24,862 58,112 71,373
KMLOONG 4,319 4,568 4,769
KRETAM 2,156 1,701 1,560
KULIM 0,298 1,184 0,684
KWANTAS 0,640 0,619 0,511
MALPAC 14,313 12,312 11,408
MHC 0,661 1,019 0,774
NPC 0,808 0,799 0,463
PINEPAC 0,183 0,141 0,126
PLS 0,859 0,818 0,745
RSAWIT 0,423 0,340 0,363
SOP 1,961 1,505 1,346
TDM 2,341 1,355 1,218
THPLANT 0,753 0,930 0,930
TSH 1,105 1,100 0,904
Lampiran 5
Hasil Perhitungan Siklus Operasi Perusahaan (SOP) Selama Tiga Tahun
AALI 0,086 0,079 0,088
LSIP 0,102 0,112 0,093
PALM 0,095 0,101 0,075
SGRO 0,088 0,087 0,077
TBLA 0,077 0,085 0,908
UNSP 0,168 0,171 0,166
AASIA 0,193 0,185 0,192
BKAWAN 0,169 0,218 0,236
CEPAT 0,423 0,392 0,394
FAREAST 0,418 0,400 0,386
GENP 0,174 0,293 0,361
GLBHD 0,193 0,185 0,287
GOPENG 0,169 0,218 1,082
HARNLEN 0,423 0,392 0,006
HSPLANT 0,418 0,400 0,192
IJMPLNT 0,676 0,665 0,078
INCKEN 0,805 0,774 0,069
KLK 0,075 0,077 0,078
KLUANG 0,533 0,518 0,509
KMLOONG 0,795 0,684 0,578
KRETAM 0,521 0,414 0,368
KULIM 0,717 0,755 0,575
KWANTAS 0,706 0,748 0,702
MALPAC 0,808 0,799 0,463
MHC 0,183 0,141 0,126
NPC 0,859 0,818 0,745
PINEPAC 0,423 0,340 0,363
PLS 1,961 1,505 1,346
RSAWIT 0,193 0,185 0,192
SOP 0,169 0,218 0,236
TDM 0,423 0,392 0,394
THPLANT 0,418 0,400 0,386
TSH 0,717 0,755 0,575
Lampiran 6
Hasil Perhitungan Kualitas Laporan Keuangan Selama Tiga Tahun
AALI 123 124 126
LSIP 123 12 123
PALM 122 124 122
SGRO 120 121 123
TBLA 120 124 123
UNSP 121 124 122
AASIA 117 117 117
BKAWAN 115 118 117
CEPAT 115 114 119
FAREAST 114 116 117
GENP 125 122 126
GLBHD 115 117 119
GOPENG 117 119 119
HARNLEN 118 118 118
HSPLANT 117 118 119
IJMPLNT 117 117 117
INCKEN 115 118 117
KLK 115 114 119
KLUANG 114 116 117
KMLOONG 118 120 119
KRETAM 118 118 118
KULIM 114 116 117
KWANTAS 118 120 119
MALPAC 115 117 119
MHC 117 119 119
PINEPAC 117 118 119
PLS 117 117 117
RSAWIT 115 118 117
SOP 115 114 119
TDM 114 116 117
THPLANT 118 120 119
TMAKMUR 115 120 119
TSH 117 119 119
Lampiran 7
Cara Pengukuran Indeks Kualitas Laporan Keuangan Oleh NiCE
No. Pertanyaan
Keterangan Pengukuran
R1 Adanya penjelasan
mengenai apakah
perusahaan menggunakan historical cost atau fair value
1 = Hanya HC, 2 = Lebih banyak menggunakan HC, 3 = Pemakaian HC dan FC sama atau seimbang, 4 = lebih banyak menggunakan FV ,5 = Hanya FV
R2 Ada informasi non
keuangan mengenai peluang bisnis dan risiko perusahaan, yang tercermin dengan jelas dilaporan keuangan atau ditempat yang berbeda misalnya di laporan dewan pengawas.
1= tidak ada informasi mengenai peluang bisnis dan risiko perusahaan, 2= perusahaan menyebutkan mengenai peluang bisnis dan risiko perusahaan namun tidak memberikan penjelasan, 3= ada penjelasan mengenai informasi peluang bisnis dan risiko perusahaan (penjelasan terbatas hanya pada peluang bisnis saja atau risiko perusahaan saja), 4= ada penjelasan mengenai peluang bisnis dan risiko perusahaan disertai penjelasan tentang kedua informasi non keuangan tersebut, 5 = ada penjelasan mengenai peluang bisnis dan risiko perusahaan + dengan penjelasan konsekuensi dan ekspektasi yang akan dihadapi perusahaan
R2b Adanya pengungkapan
mengenai risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga, risiko nilai tukar, operasi dan risiko lainnya serta perhitungan tertentu juga terlampir untuk beberapa jenis risiko
1= tidak ada pengungkapan mengenai profil risiko perusahaan, 2= di annual report dicantumkan jenis profil risiko perusahaan namun tidak memberikan penjelasan 3= ada pengungkapan profil risiko yaitu akan tetapi hanya terbatas pada satu penjelasan mengenai profil risiko saja misalnya hanya ada penjelasan risiko kredit saja, risiko likuiditas saja, dsb, 4= Adanya pengungkapan dan penjelasan mengenai risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga, risiko nilai tukar, operasi dan risiko lainnya. 5= Adanya pengungkapan mengenai risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga, risiko nilai tukar, operasi dan risiko lainnya + perhitungan tertentu juga terlampir untuk beberapa jenis risiko
R3 adanya Forward looking
information (informasi dimasa mendatang) dan direfleksikan melalui strategi dan rencana perusahaan dimasa mendatang selain itu, forward looking information juga dapat
dilihat dari pengungkapan rasio keuangan yang juga merupakan alat yang baik untuk memprediksi posisi laporan keuangan di masa
1= Tidak ada informasi mengenai forward looking information
2= hanya ada informasi mengenai strategi dan rencana perusahaan dimasa mendatang
3= hanya menjelaskan rasio keuangan perusahaan
4= menjelaskan informasi mengenai strategi dan rencana perusahaan mendatang dan juga mengungkapkan rasio keuangan
mendatang
R4 Adanya penjelasan
mengenai tanggung jawab sosial perusahaan yaitu kepedulian perusahaan mengenai dampak lingkungan dan juga penjelasan mengenai pembangunan yang berkelanjutan
1= Tidak ada informasi mengenai tanggung jawab sosial (CSR)
2= sedikit penjelasan mengenai CSR, karena hanya membahas mengenai tanggung jawab sosial terhadap bagian internal perusahaan saja 3= penjelasan cukup berguna karena adanya penjelasan mengenai CSR pada bagian internal maupun eksternal perusahaan seperti pelatihan karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja, kepatuhan perusahaan terhadap hukum, keamanan produk dan juga manajemen limbah 4= banyak penjelasan karena CSR perusahaan penjelasan mengenai CSR pada bagian internal maupun eksternal perusahaan + program pembangunan yang berkelanjutan
5= penjelasan CSR yang luas karena perusahaan memberikan penjelasan mengenai CSR pada bagian internal maupun eksternal perusahaan + program pembangunan yang berkelanjutan + program kesejahteraan bagi keluarga karyawan dan bagi masyarakat lingkungan perusahaan misalnya dengan pemberian beasiswa sekolah untuk anak-anak.
R7 Adanya penjelasan yang mengungkapkan informasi lebih lanjut mengenai kebijakan personil seperti kursus pelatihan bagi karyawan, bonus bagi karyawan, dan peningkatan jumlah karyawan
1= tidak ada informasi mengenai kebijakan personil
2= menyebutkan informasi kebijakan personil seperti kursus pelatihan bagi karyawan, bonus bagi karyawan, dan peningkatan jumlah karyawan tanpa penjelasan
3= disebutkan mengenai informasi kebijakan personil seperti kursus pelatihan bagi karyawan, bonus bagi karyawan, dan peningkatan jumlah karyawan serta diberi penjelasan, namun tidak lengkap, misalnya hanya mencantumkan salah satu, atau dua diantaranya.
4= disebutkan mengenai informasi kebijakan personil seperti kursus pelatihan bagi karyawan, bonus bagi karyawan, dan peningkatan jumlah karyawan serta diberi penjelasan secara lengkap 5= disebutkan mengenai informasi kebijakan personil seperti kursus pelatihan bagi karyawan, bonus bagi karyawan, dan peningkatan jumlah karyawan serta diberi penjelasan secara lengkap + serta pemberian asuransi kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
R8 Adanya informasi
mengenai struktur organisasi serta divisi, berapa divisi dan apa saja divisinya
1= tidak ada informasi mengenai divisi perusahaan
2= mencantumkan jumlah divisi tanpa penjelasan
divisinya
4= mencantumkan jumlah divisi dan apa saja divisinya termasuk nama-nama yang menjabat 5= mencantumkan jumlah divisi dan apa saja divisinya termasuk nama-nama anggota yang menjabat + penjelasan mengenai profil anggota
R9 Berapa halaman analisis mengenai laporan arus kas di laporan tahunan perusahaan
1= tidak ada analisis laporan arus kas 2= 1 paragraf analisis laporan arus kas
3= 2 sampai 3 paragraf analisis laporan arus kas 4= 1 lembar analisis laporan arus kas
5= > 1 lembar analisis laporan arus kas
R10 Adanya pengungkapan
nilai dan kebijakan akuntansi menggunakan amortisasi aset-aset perusahaan
1= tidak ada pengungkapan
2= menyebutkan kebijakan akuntansi dan amortisasi aset-aset perusahaan tanpa penjelasan
3= menyebutkan kebijakan akuntansi dan amortisasi aset-aset perusahaan serta penjelasannya
4= menyebutkan kebijakan akuntansi dan amortisasi aset-aset perusahaan serta
penjelasannya, dan mencantumkan nilai serta perhitungannya
5= menyebutkan kebijakan akuntansi dan amortisasi aset-aset perusahaan serta
penjelasannya, dan mencantumkan nilai serta perhitungannya+ alasan memilih kebijakan dan amortisasi aset tersebut
R11 Infomasi mengenai “of f balance” tampak saat laporan keuangan mengungkapkan off balance tersebut pada akhir neraca setelah saldo dan pada catatan yang melekat pada laporan keuangan dengan menjelaskan jenis kegiatan serta jumlahnya masing-masing
1= tidak ada pengungkapan
2= ada pengungkapan mengenai off balance pada akhir neraca setelah saldo
3= ada pengungkapan mengenai off balance pada akhir neraca setelah saldo dan pada catatan yang melekat pada laporan keuangan 4= ada pengungkapan mengenai off balance pada akhir neraca setelah saldo dan pada catatan yang melekat pada laporan keuangan + dengan menjelaskan jenis kegiatan.
5= ada pengungkapan mengenai off balance pada akhir neraca setelah saldo dan pada catatan yang melekat pada laporan keuangan + dengan menjelaskan jenis kegiatan + jumlahnya masing-masing
R12 Mengungkapkan
pembagian dana pinjaman dan dana pemiik serta mengungkapkan pernyataan perubahan ekuitas
1= tidak ada pengungkapan
2= hanya mengungkapkan pembagian dana pinjaman
3= Mengungkapkan pembagian dana pinjaman dan dana pemiik
4= Mengungkapkan pembagian dana pinjaman dan dana pemiik serta mengungkapkan pernyataan perubahan ekuitas
pernyataan perubahan ekuitas + penjelasannya
R13 Going concern dilihat dari hasil laporan laba rugi dan rasio keuangan yang diungkapkan
1= tidak ada informasi going concern 2= going concern tercermin didalam laporan laba rugi namun tidak disertai alasan
3= going concern tercermin disalah satu bagian misalnya pada laporan laba rugi saja, atau rasio keuangan saja dan disertai penjelasan
4= going concern jelas tercermin di dalam laporan laba rugi, dan rasio keuangan 5= = going concern jelas tercermin di dalam laporan laba rugi, dan rasio keuangan secara luas
F1 Adanya paragraf yang menjelaskan tentang estimasi apa yang dipakai dan dasar apa perkiraan tersebut digunakan perkiraan tersebut seperti ketentuan untuk manfaat dan pajak, penyusutan dan amortisasinya
1= tidak ada informasi mengenai argumen 2= hanya mencantumkan estimasi tanpa penjelasan
3= mencantumkan estimasi yang dipakai namun hanya menjelaskan sebagian dari perkiraan
4= mencantumkan dan menjelaskan semua perkiraan yang bersangkutan dengan argumen yang valid
5= mencantumkan dan menjelaskan semua perkiraan yang bersangkutan dengan argumen yang valid + penjelasan perhitungannya
F2 adanya paragraf dalam laporan keuangan mengenai penggunaan prinsip akuntansi tertentu seperti menggunakan nilai historis dalam penyusunan laporan keuangan dan prinsip-prinsip pengakuan pendapatan
1= tidak ada informasi mengenai argumen 2= sedikit informasi yaitu hanya terbatas pada penjelasan mengenai penggunaan prinsip akuntansi perusahaan
3= ada informasi yang cukup dalam laporan keuangan karena menjelaskan prinsip akuntansi seperti nilai historis serta penjelasan yang memadai
4= memberikan informasi mengenai penggunaan dan prinsip akuntansi tertentu disertai dengan prinsip-prinsip pengakuan pendapatannya
5= memberikan informasi mengenai penggunaan dan prinsip akuntansi tertentu disertai dengan prinsip-prinsip pengakuan pendapatannya + perhitungannya
F3 Opini yang diberikan oleh auditor dalam laporan keuangan
1=1 = Adverse opinion 2 = Disclaimer of opinion 3 = Qualified opinion
4 = Unqualified opinion: Financial figures 5 = Unqualified opinion: Financial figures + internal
control
F4a Ada bagian khusus dalam laporan keuangan yang membahas tata kelola
perusahaan yaitu mengenai dewan direksi, audit internal, rapat umum pemegang saham, dewan komisaris, komite audit, dan juga risiko keuangan dan non keuangan.
3=mencantumkan beberapa tata kelola perusahaan beserta dengan penjelasannya 4= mencantumkan semua tata kelola perusahaan beserta penjelasannya 5= mencantumkan semua tata kelola perusahaan beserta penjelasannya + perhitungan untuk risiko keuangan tertentu
F4b Adanya informasi dalam laporan keuangan mengenai kepatuhan terhadap masalah hukum dan adanya penjelasan mengenai risiko
perusahaan serta ketentuan untuk masalah tersebut
1 = tidak ada pengungkapan
2= perusahaan mencantumkan mengenai kepatuhan terhadap hukum tanpa penjelasan 3= mencantumkan mengenai kepatuhan terhadap hukum dan juga risiko perusahaan dan serta menyajikan penjelasan
4= mencantumkan mengenai kepatuhan terhadap hukum dan juga risiko perusahaan dan serta menyajikan penjelasan + ketentuan untuk masalah hukum yang muncul
5= mencantumkan mengenai kepatuhan terhadap hukum dan juga risiko perusahaan dan serta menyajikan penjelasan + ketentuan untuk masalah hukum yang muncul + ekspektasi dimasa depan
F5 Kewajiban kontinjensi diungkapkan dalam penjelasan dengan menyebutkan jenis kewajiban dan jumlahnya di laporan keuangan
1= tidak ada pengungkapan
2= hanya menyebutkan jenis kewajiban dan jumlahnya tanpa penjelasan
3= menyebutkan jenis kewajiban dan jumlahnya serta penjelasannya 4= menyebutkan jenis kewajiban dan jumlahnya serta penjelasannya + darimana kewajiban dan jumlah tersebut berasal 5= menyebutkan jenis kewajiban dan jumlahnya serta penjelasannya + darimana kewajiban dan jumlah tersebut berasal = perhitungannya
F6 Adanya informasi
mengenai bonus yang diberikan kepada dewan direksi sera menyebutkan jumlahnya
1= tidak ada informasi mengenai bonus 2= ada keterangan bonus dari beberapa dewan direksi
3= ada informasi mengenai bonus dari beberapa dewan direksi dan juga penjelasan darimana bonus tersebut berasal
4= adanya informasi mengenai bonus keseluruhan dewan direksi
5= adanya informasi mengenai bonus keseluruhan dewan direksi disertai penjelasan pemberian bonus
U1 Bagaimana presentasi laporan keuangan apakah sesuai dengan ketentuan IFRS atau tidak, penilaian didasarkan pada tabel, isi yang lengkap, judul,
1= tidak ada sama sekali penjelasan mengenai penilaian diatas
2= hanya menyebutkan atau mencantumkan nama-nama komponen penilaian tanpa adanya penjelasan
urutan komponen, kesimpulan ringkasan di setiap paragraf
komponen penilaian dan memberi penjelasan 4= menyebutkan atau mencantumkan keseluruhan nama-nama komponen penilaian beserta penjelasannya
5= menyebutkan atau mencantumkan keseluruhan nama-nama komponen penilaian beserta penjelasannya + penilaian komponen lainnya
U2 Berapa banyak grafik dan tabel yang ada pada laporan keuangan
= tidak ada grafik 2= 1-5 grafik 3= 6-10 grafik 4= 11-15 grafik 5= > 15 grafik
U3 jargon /terminologi (istilah-istilah) yang digunakan apakah dapat dipahami dan adakah penjelasannya di laporan keuangan
1= jargon sangat banyak 2= jargon banyak
3= penggunaan jargon sedang 4= penggunaan jargon sedikit 5= hampir tidak ada jargon
U4 Apakah ada halaman
khusus, yang menjelaskan mengenai glossary (daftar kata-kata sukar)
1= tidak ada glossary 2= kurang dari satu halaman 3= sekitar satu halaman 4= 1-2 halaman 5= >2 halaman
U5 Apakah perusahaan
menyediakan informasi yang baik mengenai misi dan strategi perusahaan
1 = tidak ada informasi mengenai misi dan strategi perusahaan
2= perusahaan menyediakan informasi yang baik mengenai misi dan penjelasannya
3= menyediakan informasi yang baik mengenai misi dan strategi perusahaan serta
penjelasannya
4= menyediakan informasi yang baik mengenai misi dan strategi perusahaan serta
penjelasannya
+ serta ekspektasi di masa mendatang
U6 Pengungkapan mengenai
laporan keuangan dapat dipahami dengan baik bagi para pemakai informasi
1= sangat buruk untuk dimengerti 2= buruk untuk dimengerti 3= miskin untuk dimengerti 4= bagus untuk dimengerti 5= sangat bagus untuk dimengerti
C1 Adanya catatan penjelasan yang jelas mengenai perubahan kebijakan akuntansi dan apakah perubahan tersebut memengaruhi laporan keuangan atau tidak
1 = tidak ada pengungkapan
2 = sedikit pengungkapan mengenai kebijakan akuntansi tanpa menjelaskan perubahannya 3= ada pengungkapan kebijakan akuntansi yang cukup dan menjelaskan perubahannya
4= ada pengungkapan kebijakan akuntansi yang cukup dan menjelaskan perubahannya + penjelasan apakah kebijakan tersebut
cukup dan menjelaskan perubahannya + penjelasan apakah kebijakan tersebut
berpengaruh atau tidak pada laporan keuangan + mencantumkan dampak perubahan yang diakibatkan perubahan kebijakan tersebut C2 Adanya penjelasan dan
pengungkapan mengenai perubahan estimasi akuntansi yang digunakan
1= tidak ada pengungkapan mengenai estimasi 2= kurang dari satu halaman
3= sekitar satu halaman 4= 1-2 halaman 5= >2 halaman
C3 Apakah laporan tahunan berisi informasi mengenai perbandingan dan efek dari perubahan kebijakan akuntansi
1= tidak ada perbandingan 2= penyesuaian aktual (1 tahun) 3= 2 tahun
4= 3 tahun
5= 4 tahun atau lebih
C4 Apakah perusahaan
menyajikan angka indeks keuangan dan rasio dalam laporan tahunan
1= tidak ada ratio 2= 1-5 ratio 3= 6-10 ratio 4= 11-15 ratio 5= > 15 ratio
C5 Apakah perusahaan
menyajikan mengenai saham perusahaan, modal saham dan sebagainya
1 = tidak ada informasi mengenai saham perusahaan
2 = sedikit saham perusahaan
3 = ada informasi saham perusahaan yang cukup
4 = informasi saham perusahaan yang disajikan sangat banyak
5 = informasi saham perusahaan yang disajikan
C6 Adanya paragraf yang jelas yang menyebutkan patokan atau batasan yang digunakan atau membuat perbandingan dengan menyediakan grafik dari rasio tertentu
1= tidak ada pengungkapan patokan atau batasan yang digunakan
2= kurang dari satu halaman 3= sekitar satu halaman 4= 1-2 halaman 5= >2 halaman
T1 Berapa hari yang
diperlukan oleh auditor untuk melaporkan laporan auditannya setelah tahun tutup buku
DAFTAR PUSTAKA
Ankarath, Nandakumar, dkk, 2012. “Memahami IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional”. Edisi Bahasa Indonesia, PT indeks, Jakarta Barat.
Astuti, Yunita Puji, 2015. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)” Skripsi. Fakultas Muhammadiyah : Surakarta.
Bapepam, 2003. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-36/PMK/2003.
Braam, Geert,et al, 2013. “Conceptually-Based Financial Reporting Quality Assessment. An Empirical Analysis on Quality Differences Between UK Annual Reports and US 10-K Reports” NiCe Working Paper, Institute for Management Research Radboud: University Nijmegen.
Cahyo, Yanuar Dwi, 2014. “Pengaruh Atribut Kualitas Pelaporan Keuangan Terhadap Asimetri Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Penerapan International Financial Reporting Standards Di Indonesia”,Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro: Semarang.
Ellitan, Lena, dan Yulius Koesworo, 2008. “Metodologi Penelitian Bisnis Pendekatan Partisipatif & Analisis Dokumenter”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Fanani, Zaenal, 2009. Kualitas Pelaporan Keuangan : Berbagai Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonomis. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 6, No. 1, hal 20-45.
Ghozali, Imam, 2011. “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Edisi ke 4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Hady, Hamdy, 2012. “Manajemen Keuangan Internasional”. Yayasan Administrasi Indonesia: Jakarta Pusat.
Harahap, Sofyan Syafri, 2013. Teori Akuntansi, Edisi Revisi 2011, Rajawali Pers, Depok.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.
Immanuella, Intan, 2013. “ Adopsi Penuh dan Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional, Jurnal Ekonomi, Fakutlas Ekonomi Universitas Widya Mandala Madiun.
Jing, Zhou, 2007. “Earnings Quality, Analysts, Institutional Investors and Stock Price Syachronicity. Thesis. The Hongkong Polytechnic School of Accounting and Finance.
Kallob, Deema A.M., 2013. Using The Information Qualitative Characteristic in Measuring the Quality of financial Reporting of The Palestinian Banking Sector, Thesis, Islamic University of Gaza High Studies Deanery Faculty of Commerce Accounting and Finance.
Kusuma, Briliana, dan R. Arja Sadjiarto, 2014. Analisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Persistensi Laba. Tax & Accounting Review, Vol. 4, No.1, 2014. Universitas Kristen Petra.
Martani, Dwi, dkk, 2012. “Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK”, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta Selatan.
Nurwulandari, Dwi Putri, 2015. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan Keuangan: Studi Kasus Indeks LQ45 yang Terdaftar di BEI”, Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Madani : Balikpapan.
Puasa dkk, 2014, Audit Committee and Timeliness of Financial Reporting: Malaysian Public Listed Companies. Journal of Scientific Research. hal 162-172, Malaysia
Purba, Marisi P, 2010. “International Financial Reporting Standards”. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Putri, Firsty, 2014 “ Perubahan Kualitas Akrual dan Relevansi Nilai Keuangan Sebelum dan Sesudah Full Adopsi IFRS”. Jurnal Ekonomi, Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Surabaya.
Prastiwi, Evi Deliana,dkk, 2014. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas TerhadapKetepatan Pelaporan Keuangan”. Jurnal S1 Akuuntansi (Volume 02 No. 1 Tahun 2014. Universitas Pendidikan Ganesha.
Refoultine, dan Gantino, 2013. Analisis Pengaruh Kualitas Auditor Dan Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Opini Audit Periode Tahun 2006-2008 (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Lq 45 Di Bei Periode 1 Agustus 2008-31 Januari 2009. Jurnal Forum Ilmiah Volume 10 Nomor 2, Mei 2013. Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi 3, Usu Press, Medan.
Subramanyam, John J Wild, 2010. Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat: Jakarta Selatan.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Suharli, Michell. 2006. “ Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Andi:Yogyakarta.
Tazik dkk, 2014, Accounting Information System Effectiveness, Foreign Ownership and Timeliness of Corporate Financial Report. Journal of Business Research. hal 1-12, Malaysia.
Widyaningtyas, dkk, 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ad Rates Portal Berita “W” Menggunakan Regresi Logistik Ordinal. Jurnal Statistika. ITS : Surabaya.
Yan, dan Arifin, 2012, Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di BEI, Jurnal Ekonom, Vol 15, No 4, hal 157-162, Medan.
Yurisandi, Evita Puspitasari, 2015. Financial Reporting Quality Before and After IFRS Adoption NiCE Quualitative Characteristics Measurement. Journal Business and Social, Universitas Padjadjaran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
atau yang diangkakan (2012: 18) Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah
berupa laporan keuangan dari perusahaan perkebunan periode 2012-2014 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan di Bursa Malaysia
3.2 Jenis data dan Sumber data
Sumber data yang diteliti dalam penelitian ini merupakan data sekunder.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)
berupa laporan keuangan dari perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa efek
Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia pada periode 2012-2014 yang dipublikasikan
melalui situs resminya yai
3.3 Populasi dan Sample Penelitian
Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan
pendekatan melalui metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 123). Seleksi sampel yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa
Malaysia dengan kategori perusahaan perkebunan selama periode
2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan
keuangan untuk tahun 2012, 2013 dan 2014
3. Laporan keuangan lengkap yang telah diaudit oleh akuntan publik
bersertifikat sehingga laporan keuangan lebih akurat dan dapat
dipercaya
Populasi di dalam penelitian ini ada sebanyak 56 perusahaan yaitu 15
perusahaan untuk perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dan 41 perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Malaysia.
Dan berdasarkan kriteria seleksi sampel diatas, sampel yang memenuhi
kriteria ada sebanyak 34 perusahaan x 3 tahun, maka total sampel ada 102 jumlah
pengamatan.
Tabel 3.1
Daftar Populasi dan Proses Pemilihan Sampel Penelitian Bursa Efek Indonesia
No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk √ √ √ 1
2 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk √ x x -
3 BWPT Eagle High Plantations Tbk √ x x
-4 DNSG Dharma Satya Nusantara Tbk √ x x
-5 GZCO Gozco Plantation Tbk √ x x
-6 JAWA Jaya Agra Wattie Tbk √ x x
-7 LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk
√ √ √ 2
8 MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk
√ x x
-9 PALM Provident Agro Tbk √ √ √ 3
10 SGRO Sampoerna Agro Tbk √ √ √ 4
11 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk √ x x
-12 SMAR Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
√ x x
-13 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk √ x x
-14 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk √ √ √ 5
15 UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk
Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Proses Pemilihan Sampel Penelitian Bursa Malaysia
No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3
1 AASIA Astral Asia Bhd √ √ √ 1
2 BKAWAN Batu Kawan Bhd √ √ √ 2
3 BLDPLNT BLD Plantations Bhd √ x X -
4 BPLANT Boustead Plantations
Holdings Bhd
√ x X -
5 BSTEAD Boustead Holdings Bhd √ x X -
6 CEPAT Cepatwawasan Group Bhd √ √ √ 3
7 CHINTEK Chin Teck Plantations Bhd √ √ √ -
8 DUTALND Dutaland Bhd √ √ √ -
9 FAREAST Far East Holdings Bhd √ √ √ 4
10 FGV Felda Global Ventures Hldg Bhd
√ √ √ -
11 GENP Genting Plantations Bhd √ √ √ 5
12 GLBHD Golden Land Bhd √ √ √ 6
13 GOPENG Gopeng Bhd √ √ √ 7
14 HARNLEN Harn Len Corporation Bhd √ √ √ 8
15 HSPLANT Hap Seng Plantations
Holdings
√ √ √ 9
16 IJMPLNT IJM Plantations Bhd √ √ √ 10
17 INCKEN INCH Kenneth Kajang
Rubber Plc
√ √ √ 11
18 IOICORP IOI Corporation Bhd √ √ √
19 KLK Kuala Lumpur Kepong Bhd √ √ √ 12
20 KLUANG Kluang Rubber Co (M) Bhd √ √ √ 13
21 KMLOONG Kim Loong Resources Bhd √ √ √ 14
22 KRETAM Kretam Holdings Bhd √ √ √ 15
23 KULIM Kulim (M) Bhd √ √ √ 16
24 KWANTAS Kwantas Corporation Bhd √ √ √ 17
25 MALPAC Malpac Holdings Bhd √ √ √ 18
26 MHC MHC Plantations Bhd √ √ √ 19
27 NPC NPC Resources Bhd √ √ √ 20
28 NSOP Negri Sembilan Oil Palms Bhd
√ √ √ -
29 PINEPAC Pinehill Pacific Bhd √ √ √ 21
30 PLS PLS Planttations Bhd √ √ √ 22
31 RSAWIT Rimbunan Sawit Bhd √ √ √ 23
32 RVIEW Riverview Rubber Estates Bhd
√ √ √ -
33 SBAGAN Sungei Bagan Rubber Co (M) Bhd
√ x X -
34 SOP Sarawak Oil Palms Bhd √ √ √ 24
35 SWKPLNT Sarawak Plantations Bhd √ √ √
36 TDM TDM Bhd √ √ √ 25
37 THPLANT TH Plantations Bhd √ √ √ 26
38 TMAKMUR Tanah Makmur Bhd √ √ √ -
39 TSH TSH Resources Bhd √ √ √ 27
41 UTDPLT United Plantations Bhd √ √ √ -
Tabel 3.3
Daftar Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk
3 PALM Provident Agro Tbk
4 SGRO Sampoerna Agro Tbk
5 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk
6 UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk 7 AASIA Astral Asia Bhd
8 BKAWAN Batu Kawan Bhd
9 CEPAT Cepatwawasan Group Bhd 10 FAREAST Far East Holdings Bhd 11 GENP Genting Plantations Bhd 12 GLBHD Golden Land Bhd
13 GOPENG Gopeng Bhd
14 HARNLEN Harn Len Corporation Bhd 15 HSPLANT Hap Seng Plantations Holdings 16 IJMPLNT IJM Plantations Bhd
17 INCKEN INCH Kenneth Kajang Rubber Plc 18 KLK Kuala Lumpur Kepong Bhd 19 KLUANG Kluang Rubber Co (M) Bhd 20 KMLOONG Kim Loong Resources Bhd 21 KRETAM Kretam Holdings Bhd
22 KULIM Kulim (M) Bhd
23 KWANTAS Kwantas Corporation Bhd 24 MALPAC Malpac Holdings Bhd
25 MHC MHC Plantations Bhd
26 NPC NPC Resources Bhd
27 PINEPAC Pinehill Pacific Bhd 28 PLS PLS Planttations Bhd 29 RSAWIT Rimbunan Sawit Bhd 30 SOP Sarawak Oil Palms Bhd
31 TDM TDM Bhd
32 THPLANT TH Plantations Bhd
33 TSH TSH Resources Bhd
34 UMCCA United Malacca Bhd
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui
penelusuran data sekunder dengan kepustakaan dan manual. Serta data penelitian
dikumpulkan dengan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan dan mempelajari
tahunan, laporan keuangan perusahaan, serta tanggal penyerahan laporan
keuangan ke Bursa Efek Indonesia serta Bursa Malaysia. Data tersebut
dikumpulkan melalui media internet yang disediakan secara resmi oleh pasar
modal di Indonesia dan Malaysia melalui situs
3.5 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Umumnya disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah Kualitas laporan
keuangan. Agar dapat memenuhi kebutuhan pemakai yang beragam tersebut maka
laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif. Menurut IFRS,
karakteristik kualitatif laporan keuangan dibagi kedalam dua bagian, yaitu kualitas
Fundamental dan kualitas Enhanging (kualitas yang meningkatkan, kualitas
fundamental terdiri dari Relevance (Relevansi) dan Faithful Representation
(penyajian yang tulus dan jujur), sedangkan kualitas Enchanging terdiri dari
comparability (dapat dibandingkan), Verifiability (dapat diverifikasi), timeliness
(tepat waktu), dan understandability (dapat dipahami).
Relevan berhubungan dengan kegunaan informasi tersebut dalam
pengambilan keputusan. Informasi dapat dikatakan relevan jika informasi tersebut
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu
mengoreksi hasil evaluasi dimasa lalu. Informasi akuntansi sering digunakan
untuk memprediksi kinerja dan posisi keuangan di masa depan seperti
kemampuan entitas membayar dividen dan utang yang akan jatuh tempo.
Relevansi informasi berhubungan dengan materialitas. Informasi yang
tidak material tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Informasi dipandang
material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatatt
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang
diambil atas laporan keuangan. materialitas tergantung pada besarnya pos atau
kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam
mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement).
Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas agar informasi
dipandang berguna. Standar tidak menetapkan ukuran materialitas dalam jumlah
tertentu, karena sangat dipengaruhi ukuran entitas, hakikat informasi, dan juga
kondisi entitas. Penyusun sering menggunakan ukuran materialitas ini
berdasarkan persentase nilai penjualan atau total aset.
Menurut IFRS, karakteristik kualitatif laporan keuangan dibagi kedalam
dua bagian, yaitu kualitas Fundamental dan kualitas Enchanging (kualitas yang
meningkatkan, kualitas fundamental terdiri dari Relevance (Relevansi) dan
Faithful Representation (penyajian yang tulus dan jujur), sedangkan kualitas
Enchanging terdiri dari comparability (dapat dibandingkan), Verifiability (dapat
diverifikasi), timeliness (tepat waktu), dan understandability (dapat dipahami).
Kualitas laporan keuangan juga berkaitan erat dengan kinerja perusahaan
Pagalung (2012) Pelaporan keuangan dikatakan tinggi atau berkualitas jika laba
tahun berjalan dapat menjadi indikator yang baik untuk laba perusahaan di masa
yang akan datang atau berasosiasi secara kuat dengan arus kas operasi di masa
yang akan datang, sedangkan menurut Fanani (2009) kualitas pelaporan keuangan
adalah representasi akurasi dari kinerja keseluruhan pasar yang digambarkan
dalam bentuk return.
3.5.2 Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel
stimulus, prediktor, antecedent. Umumnya sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau munculnya variabel dependen (terikat). Variabel independen
dalam penelitian ini adalah: siklus operassi, volatilitas penjualan, ukuran
perusahaan, likuiditas, dan leverage. Penjelasan keseluruhan variabel dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Jenis Variabel Nama Variabel
Defenisi Pengukuran
Variabel Independen
Siklus Operasi Periode waktu rata-rata antara pembelian perrsediaan dengan pendapatan kas yang nantinya akan diterima penjual atau rangkaian seluruh transaksi dimana suatu bisnis menghasilkan penerimaan kasnya dari pelanggan
���=
����+���� −1 �������/360
+�����+����� −1)/2
������/360
Volatilitas Penjualan
Derajat
penyebaran Total Aset
penjualan atau indeks penyebaran distribusi penjualan perusahaan Ukuran Perusahaan Skala besarnya perusahaan
Ln Total Aset
likuiditas Kemampuan suatu perusahaan secara jangka pendek mampu menutupi kewajibannya ketika perusahaan mengalami kebangkrutan Current Liabilities Current Asset
Leverage Adanya bagian sumber
pendanaan untuk operasional maupun investasi yang berasal dari luar perusahaan Asset Total LiabilityTotal Variabel dependen Kualitas laporan keuangan Kinerja yang dihasilkan laporan keuangan bagi pengguna informasi
Total skor uji karakteristik kualitas laporan keuangan menggunakan indeks NiCE
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang
objek penelitian yang dijadikan sampel yang digunakan dalam penelitian. Data
yang dikumpulkan dalam penelitian diolah, kemudian dianalisis dengan alat
statistik yaitu statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan
3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi
pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).
Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang
diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang
meliputi : Normalitas data, tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi
autokorelasi, dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempumyai pola seperti distribusi
normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke
kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian bisa digeneralisasikan
pada populasi. Dalam pandangan statistik sifat dan karakteristik populasi adalah
terdistribusi secara normal (Situmorang dan Muslich, 2014: 114).
Uji normalitas pada penelitian ini adalah melalui pendekatan histogram,
Pendekatan grafik melalui PP plot dan juga Pendekatan kolmogrov-smirnov.
Pendekatan histogram dilakukan untuk menguji normalitas data melalui kurva
normal yaitu kurva yang memiliki ciri khusus, salah satunya adalah bahwa
mean,median, dan modus berada pada pada tempat yang sama. Jika ketiga
tendensi sentral tersebut tidak terletak pada satu tempat maka kurva yang muncul
akan juling ke kiri dan ke kanan (Situmorang dan Muslich, 2014: 115).
teoritis) dan sumbu y (nilai-nilai yang didapat dari sampel) berbentuk linier (dapat
di dekati oleh garis lurus), maka hal tersebut merupakan indikasi bahwa residual
menyebar normal. Sedangkan Pendekatan kolmogrov-smirnov dimana apabila
nilai signifikan atau probabilitas dibawah 0,05, maka distribusi data tidak normal,
jika diatas 0,05 maka distribusi data normal. Apabila data memiliki distribusi
tidak normal, maka akan dilakukan transformasi agar data normal.
Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik:
1. Analisis Grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (
titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh
Ghozali (2006 : 149)
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola pada ditribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, padahal secara statistik bias saja sebaliknya (
dilengkapi dengan uji statistik. Uji ini dapat digunakan melalui uji statistik
kolmogorov – smirnov ( K- S ). Pedoman untuk pengambilan keputusannya
didasarkan sebagaimana diungkapkan Ghozali ( 2006 : 151 ) “ Apabila nilai
signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, maka distribusi data normal.
Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi data
tidak normal.
3.6.2.2 Uji Multikolienaritas
Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu
model. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation
factor (VIF) kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah tolerance < 0.1 sedangkan Variance inflation factor (VIF)
> 5.
3.6.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul
karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke
pada satu data cenderung mengganggu data lainnya (Situmorang, Muslich, 2014:
134).
Run test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi pada
penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS dengan model probabilitas
signifikansi dibawah 0.05 menyimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model
regresi yang digunakan (Ghozali, 2011:108).
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas pada prinsipnya untuk menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
maka dikatakan homoskedastisitas (hal ini yang diharapkan terjadi), dan jika
varians tidak sama maka terjadi heteroskedastisitas.
Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji
gejser. Data tidak terkena heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar dar
0.05 ( Ghozali, 2011:129 ).
3.6.2.5 Uji Signifikansi Parsial (t-test)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2011:84). Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen apabila variabel dependen tersebut
memiliki nilai signifikansi (sig) di bawah 0.05.
3.6.2.5 Uji Signifikansi Simultan (F-test)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:84). Variabel-variabel independen
tersebut dikatakan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
variabel dependen apabila memiliki nilai signifikansi (sig) di bawah 0.05 3.6.2.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2011:83), koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2011:83).
3.7 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda untuk mengetahui pengaruh adalah siklus operasi perusahaan (SOP),
Volatilitas Penjualan (VP), Ukuran Perusahaan (UK), Likuiditas (LI), dan
Leverage (LV) terhadap kualitas laporan keuangan digunakan uji koefisien
determinasi (R2), uji statistik F, dan uji statistik t dengan rumus:
Y = α + βX1 + βX2+ βX3 + βX4+ βX5 + ε
Jika hipotesis pada penelitian dimasukkan satu persatu maka model regresi yang
digunakan untuk penelitian adalah:
KLK = α + β1 SOP + ε
KLK= α + β3 UK + ε
KLK = α + β4 LI + ε
KLK = α + β5 LV + ε
Keterangan:
KLK = kualitas laporan keuangan
α = konstanta
β1,β2,β3,β4,β5 = parameter koefesien regresi
SOP = siklus operasi perusahaan
VP = volatilitas penjualan
UK = ukuran perusahaan
LI = likuiditas
LV = leverage
3.8 Tempat dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dan Bursa Malaysia pada tahun 2012-2014. Jadwal penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia selama
tahun 2012 sampai 2014. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah
perusahaan dengan time series 3 tahun sehingga jumlah sampel penelitian
berjumlah 34 perusahaan. Variabel independen yang digunakan adalah siklus
operasi perusahaan (SOP), Volatilitas Penjualan (VP), Ukuran Perusahaan (UK),
Likuiditas (LI), dan Leverage (LV). Variabel dependen yang digunakan adalah
Kualitas Laporan Keuangan (KLK). Analisis dan pembahasan yang tersaji pada
bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan
variabel independen dan variabel dependen.
4.2 Analisis Deskriptif
[image:32.595.133.498.532.709.2]Dibawah ini adalah hasil analisis deskriptif menggunakan SPSS:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KLK 102 75,00 156,00 118,3922 15,48820
SOP 102 -1,22 1,29 ,4666 ,39900
VP 102 1,03 94,00 5,9441 11,19572
UK 102 1,11 1,37 1,2484 ,07518
LI 102 ,10 2,03 1,1818 ,41951
LV 102 -,24 2,05 ,8665 ,52520
Valid N
Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada tabel 4.1 menunjukkan:
1. Variabel nilai rata-rata siklus operasi perusahaan yang terdaftar pada
perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa
Malaysia adalah sebesar 0,4666 atau 46% dengan standar deviasi sebesar
0,39900
2. Variabel nilai rata-rata volatilitas penjualan perusahaan yang terdaftar
pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan
Bursa Malaysia adalah sebesar 5,9441 atau 59.441% dengan standar
deviasi sebesar 11,19572
3. Variabel nilai rata-rata ukuran perusahaan perusahaan yang terdaftar pada
perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa
Malaysia adalah sebesar 1,2484 atau 12.848% dengan standar deviasi
sebesar 0,07518
4. Variabel nilai rata-rata likuiditas perusahaan yang terdaftar pada
perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Bursa
Malaysia adalah sebesar 1,1818 atau 11.818% dengan standar deviasi
sebesar 0,41951.
5. Variabel nilai rata-rata leverage perusahaan yang terdaftar pada
perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Bursa
Malaysia adalah sebesar ,8665 atau 86% dengan standar deviasi sebesar
0,5252
Uji normalitas dilakukan pada tiap-tiap variabel penelitian untuk
mengetahui variabel mana yang memenuhi dan tidak memenuhi asumsi
normalitas (variabel tersebut terdistribusi secara normal). Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal Probability Plot dan
uji Kolmogorov-Smirnov. Pada uji Kolmogorov-Smirnov, apabila nilai signifikansi
lebih besar dari 0.05, maka data residual berdistribusi normal. Sebaliknya, jika
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka data residual tidak berdistribusi
[image:34.595.156.442.345.547.2]normal.
Tabel 4.2
Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 102
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 12,56309183
Most Extreme Differences
Absolute ,090
Positive ,080
Negative -,090
Kolmogorov-Smirnov Z ,912
Asymp. Sig. (2-tailed) ,376
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Gambar 4.1 Histogram
Gambar 4.2
Normal Plot
Dengan melihat tampilan grafik histogram yang tersaji pada gambar 4.1
maupun grafik normal plot yang tersaji pada gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa
grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal, Sedangkan pada grafik
normal plot terlihat titik- titik menyebar di sekitar diagonal, serta penyebarannya
mendekati garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas
dilakukan dengan melihat VIF antar variabel independen. Jika VIF menunjukkan
angka > 10 dan nilai tolerance < 0,1, hal ini berarti terdapat gejala
[image:36.595.111.539.322.525.2]multikolinearitas.
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas
Dari uji multikolinearitas yang tersaji dalam tabel 4.4, dapat dilihat tidak
terjadi gejala multikolinearitas antar variabel penelitian, hal ini ditunjukkan dalam
angka VIF (Variance Inflation Factor) dari siklus operasi perusahaan (SOP),
Volatilitas Penjualan (VP), Likuiditas (LI), dan Leverage (LV) yang < 10 dan nilai
tolerance > 0.10.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize d Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolera
nce
VIF
1
(Constant) 110,315 26,007 4,242 ,000
SOP -14,313 3,254 -,369 -4,399 ,000 ,975 1,025
VP ,245 ,122 ,177 2,009 ,047 ,881 1,135
UK 24,340 19,156 ,118 1,271 ,207 ,793 1,261
LI -6,723 3,230 -,182 -2,081 ,040 ,895 1,117
4.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dilakukannya uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Penelitian ini menggunakan uji Scatterplot
[image:37.595.157.437.283.500.2]untuk menguji heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplot yang tersaji pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa
bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi, dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.
4.3.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara
kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu periode
sebelumnya dalam model regresi. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -1,30953
Cases < Test Value 51
Cases >= Test Value 51
Total Cases 102
Number of Runs 46
Z -1,194
Asymp. Sig. (2-tailed) ,232
a. Median
Dari uji Run test untuk uji autokorelasi yang tersaji pada tabel 4.4 dapat
dilihat bahwa signifikansi variabel kualitas laporan keuanganlebih besar dari 0.05
yaitu 0.232 yang menunjukan bahwa residual random atau tidak terjadi
autokorelasi antar nilai residual.
4.4. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel
independen (bebas). Hasil analisis regresi berganda adalah berupa koefisien untuk
masing-masing variabel independen.
Tabel 4.5
Koefisien Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 110,315 26,007 4,242 ,000
SOP -14,313 3,254 -,369 -4,399 ,000
VP ,245 ,122 ,177 2,009 ,047
[image:38.595.111.509.588.753.2]LI -6,723 3,230 -,182 -2,081 ,040
LV -10,552 2,735 -,358 -3,858 ,000
a. Dependent Variable: KLK
Berdasarkan nilai koefisien yang ada pada tabel 4.5, maka dapat dihasilkan
persamaan regresi sebagai berikut:
Kualitas Laporan Keuangan = 110,315-14,313SOP+0,245VP+24,340UK-
6,723LI-10,552LV
Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel
independen dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap kualitas laporan
keuangan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar 110,315 menyatakan bahwa jika variabel independen
konstan, maka kualitas laporan keuangan adalah sebesar 110,315.
2. Koefisien nilai SOP (X1) sebesar -14,313. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
terjadi peningkatan variabel SOP sebesar 1%, maka akan menurunkan
kualitas laporan keuangan sebesar 14,313
3. Koefisien nilai VP (X2) sebesar 0,245. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
terjadi peningkatan variabel VP sebesar 1%, maka akan meningkatkan
kualitas laporan keuangansebesar 0,245.
4. Koefisien nilai UK (X3) sebesar 24,340. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
terjadi peningkatan variabel UK sebesar 1%, maka akan meningkatkan kualitas
5. Koefisien nilai LI (X4) sebesar -6,723. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
terjadi peningkatan variabel UK sebesar 1%, maka akan menurunkan kualitas
laporan keuangan sebesar 6,723.
6. Koefisien nilai LV (X5) sebesar-10,552. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
terjadi peningkatan variabel UK sebesar 1%, maka akan menurunkan kualitas
laporan keuangan sebesar 10,552.
4.5 Uji Signifikansi Parsial (t-test)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen apabila variabel dependen tersebut memiliki nilai signifikansi
[image:40.595.111.504.445.653.2](sig) di bawah 0.05.
Tabel 4.6
Uji Signifikansi Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 110,315 26,007 4,242 ,000
SOP -14,313 3,254 -,369 -4,399 ,000
VP ,245 ,122 ,177 2,009 ,047
UK 24,340 19,156 ,118 1,271 ,207
LI -6,723 3,230 -,182 -2,081 ,040
LV -10,552 2,735 -,358 -3,858 ,000
a. Dependent Variable: KLK
Dari tabel 4.6, hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa secara
Likuiditas (LI), dan Leverage (LV) berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi ke empat variabel
yang lebih kecil dari 0,05. Siklus operasi perusahaan dengan nilai signifikansi
0,000, volatilitas penjualan sebesar 0,047, likuiditas sebesar 0,040 dan leverage
sebesar 0,000, sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,207.
4.6 Uji Signifikansi Simultan (F-test)
[image:41.595.111.500.433.578.2]Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Variabel-variabel independen tersebut dikatakan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen apabila memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05.
Tabel 4.7 Uji Signifikansi Parsial
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 8287,355 5 1657,471 9,982 ,000b
Residual 15940,959 97 166,052
Total 24228,314 102
a. Dependent Variable: KLK
b. Predictors: (Constant), LV, LI, SOP, VP, UK
Dari uji signifikansi simultan yang tersaji pada tabel 4.7, dapat dilihat
bahwa semua variabel independen (siklus operasi perusahaan (SOP), Volatilitas
Penjualan (VP), Likuiditas (LI), dan Leverage (LV)) berpengaruh signifikan
simultan. Hal ini dapat dilihat dari hasil F tabel > F hitung yaitu 9,98 > 2,31, serta
nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000.
4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh
[image:42.595.134.499.285.347.2]mana variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,585a ,342 ,308 12,88610
a. Predictors: (Constant), LV, LI, SOP, VP, UK b. Dependent Variable: KLK
Adjusted R square bernilai 0.308. Angka ini mengindikasikan bahwa
30,8% variasi atau perubahan dalam kualitas laporan keuanganmampu dijelaskan
oleh siklus operasi perusahaan (SOP), Volatilitas Penjualan (VP), Likuiditas (LI),
dan Leverage (LV). Dan sisanya 69,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
tidak dimasukkan dalam dalam model penelitian. Standard error of estimate
menunjukkan angka sebesar 12,8. Semakin kecil angka ini, semakin tepat model
regresi dalam memprediksi kualitas laporan keuangan.
4.8 Hasil Hipotesis
Hasil hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan siklus
operasi perusahaan (SOP), Volatilitas Penjualan (VP), Likuiditas (LI), dan
Leverage (LV)) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal
ini berarti H1 diterima, selanjutnya secara parsial siklus operasi perusahaan (SOP)
H2 dapat diterima, volatilitas penjualan (VP) berpengaruh positif signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan, hal ini berarti H3 dapat diterima, likuiditas
dan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan, sehingga H5 dan H6 dapat diterima, sedangkan ukuran perusahaan
(UK) tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan karena nilai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara parsial variabel siklus operasi perusahaan (SOP), Volatilitas Penjualan
(VP), Likuiditas (LI), dan Leverage (LV) berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dari signifikansi ke empat
variabel yang lebih kecil dari 0,05 yaitu signifikansi SOP sebesar 0,000, VP
sebesar 0,047, LI sebesar 0,040, Leverage sebesar 0,000, sedangkan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan, hal ini dapat dilihat dari
signifikansinya yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,207.
2. Secara simultan, siklus operasi perusahaan (SOP), Volatilitas Penjualan (VP),
Likuiditas (LI), dan Leverage (LV) berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan. Pernyataan ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Peneliti menggunakan perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar di BEI
dan Bursa Malaysia, selama tahun 2012-2014 yang memiliki jumlah relatif
sedikit yaitu sejumlah 102 pengamatan dan 34 perusahaan.
2. Pada penelitian ini untuk bisa melakukan uji regresi ordinal, peneliti harus
meng-ln kan variabel independen agar bisa mendapatkan output yang
sesuai, hal ini mungkin dikarenakan kurang cocoknya variabel dan metode
5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan dari peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagi para manajer dan pemakai laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban perusahaan terhadap
para pemangku kepentinggannya. Oleh karena itu diharapkan para manajer
dapat memberikan laporan keuangan yang berkualitas, yang menganut
karakteristik kualitas laporan keuangan yang telah ditentukan, agar para
pengguna laporan keuangan dapat lebih mudah memahami dan lebih teliti
dalam menyerap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai kualitas laporan
keuangan dapat menambahkan variabel seperti atau rasio-rasio keuangan
lainnya seperti rasio profitabilitas, atau menambahkan variabel
moderating, variabel kontrol dan variabel intervening sertamemilih objek
penelitian selain perusahaan perkebunan agar jumlah sampel penelitian
yang digunakan dapat lebih ba