• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabilitas Suhu Permukaan Laut Kaitannya Dengan Daerah Penangkapan Ikan Kembung (Rastrelliger Spp) Di Perairan Kabupaten Pemalang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Variabilitas Suhu Permukaan Laut Kaitannya Dengan Daerah Penangkapan Ikan Kembung (Rastrelliger Spp) Di Perairan Kabupaten Pemalang"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA PERTUMBUHAN DAN GAMBARAN DARAH

IKAN LELE (

Clarias

sp.) YANG DIBERI PAKAN YANG

DIFERMENTASI KAPANG LAUT EN

FAAZA FATCHAN ACHMADI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kinerja Pertumbuhan dan Gambaran Darah Ikan Lele (Clarias sp.) yang Diberi Pakan yang Difermentasi Kapang Laut EN, adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015

(4)

ABSTRAK

FAAZA FATCHAN ACHAMDI. Kinerja Pertumbuhan dan Gambaran Darah Ikan Lele (Clarias sp.) yang Diberi Pakan yang Difermentasi Kapang Laut EN. Dibimbing oleh JULIE EKASARI dan KUSTIARIYAH TARMAN

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian pakan yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan gambaran darah ikan lele Clarias sp. Ikan lele dengan bobot rata-rata 0,74 ± 0,01 g, dipelihara selama 30 hari dalam akuarium berukuran 30 cm x 45 cm x 30 cm yang diisi 25 L air. Perlakuan yang diuji meliputi pemberian pakan kontrol (tanpa fermentasi kapang EN), dan pakan yang difermentasi kapang EN pada konsentrasi yang berbeda (0,5%, 1%, 2% dan 4%). Ikan diberi pakan tiga kali sehari pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB secara at satiation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih ikan lele yang diberi pakan yang difermentasi kapang EN memiliki kinerja pertumbuhan yang lebih baik dari kontrol. Hal ini dapat diketahui dari biomassa akhir dan laju pertumbuhan harian yang lebih tinggi serta rasio konversi pakan yang lebih rendah daripada ikan kontrol. Sementara hasil gambaran darah menunjukkan bahwa produksi sel darah merah pada ikan yang diberi pakan dengan perlakuan fermentasi kapang lebih tinggi daripada ikan kontrol (P<0,05).

Kata kunci: gambaran darah, ikan lele, kapang laut, performa pertumbuhan

ABSTRAK

FAAZA FATCHAN ACHAMDI. Growth Performance and Blood Profiles Catfish (Clarias sp.) Feeding with feed Fermented with a Marine Fungus EN. Supervised by JULIE EKASARI and KUSTIARIYAH TARMAN

This study was conducted to determine the effect of feed fermented with different concentrations of marine fungus (EN) on the growth and blood profiles of catfish Clarias sp. Catfish juveniles with an average body weight of 0.74 ± 0.01 g, were reared in the 30 cm x 45 cm x 30 cm aquarium previously filled with 25 L of water. The treatments applied in this study were feeding the fish with feed without fermentation (control), and feed fermented with EN marine fungus at different concentrations (0.5%, 1%, 2% and 4%). Fish were fed 3 times a day to satiation level at 08:00, 12:00 and 16:00 WIB. The results showed that catfish juvenile fed with EN marine yeast fermented feed resulted in significantly higher growth performance. This was shown by the higher final biomass and growth rate, and lower feed conversion ratio. The blood profile data showed that the production of red blood cells in the fish fed with fungus fermented diets was higher than that of the control (P<0,05).

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan

pada

Departemen Budidaya Perairan

KINERJA PERTUMBUHAN DAN GAMBARAN DARAH

IKAN LELE (

Clarias

sp.) YANG DIBERI PAKAN YANG

DIFERMENTASI KAPANG LAUT EN

FAAZA FATCHAN ACHMADI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)
(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Kinerja Pertumbuhan dan Gambaran Darah Ikan Lele (Clarias sp.) yang Diberi Pakan yang Difermentasi Kapang Laut EN”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2015 di Teaching Farm, Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Kesehatan Ikan Departemen Budidaya Perairan, serta Laboratorium Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Abdul Ghoni Yunus dan Sutji Nur Hidayati yang selalu

mencurahkan kasih sayang, do’a, dan dukungan yang tiada henti. Adik Hanani

Wardah yang senantiasa menjadi penyemangat untuk selalu menjadi yang terbaik.

2. Dr. Julie Ekasari, selaku pembimbing pertama dan Dr. Kustiariyah Tarman selaku pembimbing kedua serta pak Dadang selaku Pembimbing Akademik atas segala masukan dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini.

3. Bapak Wasjan dan mbak Retno yang telah banyak membantu analisa di Laboratorium Nutrisi Ikan, Bapak Ranta yang telah banyak membantu analisa di Laboratorium Kesehatan Ikan dan juga Ibu Ema yang telah banyak membantu analisa di Laboratorium Departemen Teknologi Hasil Perairan.

4. Segenap keluarga BDP 48, 49, dan 50 yang telah memberikan bantuan, dukungan dan ilmu selama penelitian berlangsung.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR LAMPIRAN... vi

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 2

METODE PENELITIAN ... 2

Rancangan Penelitian ... 2

Penumbuhan Kapang ... 2

Pembuatan Pakan Uji ... 2

Pemeliharaan Ikan ... 2

Parameter Penelitian ... 3

Analisis Kimia ... 3

Analisis Data ... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4

Hasil ... 4

Pembahasan ... 5

KESIMPULAN ... 7

SARAN ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 8

LAMPIRAN ... 10

(10)

DAFTAR TABEL

1 Kisaran nilai parameter kualitas air media budidaya ikan lele yang diberi perlakuan pakan dengan fermentasi kapang laut EN selam 30 hari masa pemeliharaan... 3 2 Hasil analisis proksimat pakan kontrol (tanpa fermentasi) dan pakan yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda (0,5%, 1,0%, 2,0%, dan 4,0%)...4 3 Kinerja produksi dan pemanfaatan pakan pada ikan lele Clarias sp. yang diberi pakan komersil yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda (0%, 0,5%, 1,0%, 2,0% dan 4,0%)...5 4 Gambaran darah ikan lele Clarias sp. yang diberi pakan kontrol (tanpa fermentasi) dan pakan yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda (0,5%, 1,0%, 2,0%, dan 4,0%)... 5

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan lele Clarias sp. merupakan salah satu komoditas unggulan ikan air tawar yang permintaannya tidak pernah surut, bahkan cenderung meningkat setiap tahunnya. Produksi ikan lele tahun 2009-2013 menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan peningkatan produksi rata-rata sebesar 29,5% setiap tahun (DJPB 2013). Peningkatan produksi yang dikarenakan kebutuhan pasar yang terus meningkat ini, tentunya harus dibarengi dengan penyediaan bibit yang baik dengan pemanfaatan pakan yang optimal. Pemanfaatan pakan yang optimal salah satunya ditentukan oleh kualitas pakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pakan adalah dengan melakukan fermentasi pakan (Sari dan Purwadaria 2004).

Fermentasi merupakan aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubah suatu bahan baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi (Graminha et al 2008, Muhiddin et al 2000). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa

Saccharomyces cerevisiae yang terdapat pada limbah ragi bir berpengaruh positif terhadap efisiensi pakan pada juvenil ikan hybrid stripped bass Morone chrysops

(Li et al 2003), Indariyanti dan Rakhmawati (2013) mengatakan bahwa fermentasi

Aspergillus niger menghasilkan respon yang lebih baik pada penurunan serat kasar pada limbah kulit buah kakao dan daun lamtoro serta meningkatkan kecernaan pakan pada ikan nila.

Kapang yang digunakan untuk fermentasi selama ini umumnya diisolasi dari ekosistem dan biota darat, misalnya Rhizopus oryzae yang diisolasi dari tanah di Jepang (Murashima et al 2002). Sementara itu kapang laut juga memiliki potensi yang belum banyak dikaji dan pemanfaatannya belum optimal. Salah satu kapang laut yang dapat digunakan adalah kapang EN. Isolat kapang EN diisolasi dari

Enhalus sp yang diambil dari Pulau Karya Kepulauan Seribu. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kapang ini berpotensi sebagai kapang selulolitik karena mensekresikan enzim selulase (Andhikawati et al 2014). Enzim selulase merupakan enzim ekstraseluler yang mampu mendegradasi selulosa menjadi senyawa yang lebih sederhana. Enzim ekstraseluler ini terdiri atas kompleks

endo-β-1,4-glukanase (CMCase, Cx selulase endoselulase, atau carboxymethyl cellulase), kompleks ekso-β-1,4-glukanase (aviselase, selobiohidrolase, C1 selulase), dan β

-1,4-glukosidase atau selobiase yang mampu memutus ikatan β-1,4 glikosidik (Zhou

et al 2008). Enzim selulase yang dihasilkan oleh kapang EN ini diduga dapat menurunkan serat kasar pada pakan. Budiansyah et al (2011) menyatakan bahwa enzim selulosa yang dicampur ke dalam pakan ternak dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, terutama pada penggunaan pakan berserat kasar tinggi. Selain

itu terdapat juga β-glukan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh pada ikan. β

(12)

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian pakan yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan gambaran darah ikan lele (Clarias sp.).

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini terdiri atas 4 perlakuan pemberian pakan yang difermentasi kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda (0,5%, 1,0%, 2,0%, 4,0%) dan satu perlakuan pemberian pakan kontrol (tanpa fermentasi), dengan masing-masing tiga ulangan.

Penumbuhan Kapang

Kapang EN diisolasi dari Enhalus sp yang diambil dari Pulau Karya Kepulauan Seribu. Isolat ini kemudian ditumbuhkan pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dengan konsentrasi 39 g/L (Lampiran 1). Isolasi kapang laut EN yang merupakan kapang endofit dilakukan dengan cara sterilisasi permukaan (Tarman 2011). Setelah 7 hari masa inkubasi isolat dipindahkan pada media Potato Dextrose Broth (PDB) dengan konsentrasi 24 g/L sebanyak 150 mL. Selanjutnya kapang diperbanyak dalam media PDB hingga jumlah yang diinginkan sudah tercapai.

Pembuatan Pakan Uji

Pakan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan komersil (kadar protein 33%) yang difermentasi dengan kapang laut EN pada konsentrasi berbeda (0%, 0,5%, 1,0%, 2,0%, 4,0%). Kapang dicampur dengan metode coating, dengan mencampurkan pakan, kapang, putih telur dan dikeringudarakan (Febriani 2012). Setelah pakan tercampur rata, pakan dikeringudarakan terlebih dahulu, dilanjutkan dengan proses fermentasi melalui inkubasi pakan selama 24 jam. Kemudian pakan dioven pada suhu 40oC selama 1 jam. Selanjutnya pakan uji dianalisis proksimat.

Pemeliharaan Ikan

Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan adalah akuarium berukuran 30 cm x 45 cm x 30 cm sebanyak 15 unit. Wadah yang akan digunakan dalam penelitian selanjutnya dibersihkan dan dikeringkan. Setelah itu akuarium diisi air hingga 25 L yang selanjutnya didisinfeksi dengan larutan klorin sebanyak 30 mg/L dan diberi aerasi. Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele Clarias sp. dengan bobot rata-rata 0,74 ± 0,01 g yang berasal dari Cibanteng, Bogor. Sebelum diberi perlakuan ikan diaklimasi terlebih dahulu pada kondisi laboratorium selama tujuh hari dan diberi pakan kontrol.

(13)

3 dengan penimbangan bobot awal ikan. Selama masa pemeliharaan selama 30 hari, dilakukan sampling bobot dan panjang setiap 10 hari sekali. Ikan yang mati selama pemeliharaan ditimbang bobotnya. Pakan perlakuan diberikan sesuai dengan perlakuan sebanyak tiga kali sehari yaitu pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB secara

at satiation. Sisa pakan ditimbang setiap hari untuk mengetahui jumlah konsumsi pakan harian. Pergantian air dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 30% dari volume air total. Pengukuran suhu dilakukan setiap hari, sedangkan pengukuran parameter kualitas air lain seperti pH, kandungan oksigen terlarut (dissolved oxygen, DO) dan total amonia nitrogen (TAN) dilakukan pada awal, tengah dan akhir pemeliharaan. Pengukuran suhu, pH, dan DO, masing-masing dilakukan dengan menggunakan termometer, pH meter, dan DO meter, sedangkan konsentrasi TAN diukur dengan berdasarkan APHA (1995) di laboratorium Lingkungan Departemen Budidaya Perairan. Hasil dari pengamatan kualitas air yang disajikan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kualitas air masih berada pada nilai yang dapat ditoleransi oleh ikan lele SNI 01-6484.3 - 2000.

Tabel 1. Kisaran nilai parameter kualitas air media budidaya ikan lele yang diberi perlakuan pakan dengan fermentasi kapang laut EN selama 30 hari masa pemeliharaan

Parameter Nilai terukur SNI

Suhu (ºC) 25,3-26,8 25-30

pH (Unit) 6,74-8,24 6,5-8,5

DO (mg/L) 4,4-6,8 >4

NH3 (mg/L) 0,04-0,03 <0,01

Keterangan: DO = oksigen terlarut di air, NH3 = amonia

Parameter Penelitian

Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan bobot harian, jumlah konsumsi pakan, rasio konversi pakan, protein efficiency ratio (PER), jumlah sel darah merah dan sel darah putih, serta hemoglobin. Kelangsungan hidup ikan diamati setiap hari hingga akhir perlakuan. Pertumbuhan panjang mutlak dan laju pertumbuhan bobot harian dihitung berdasarkan Zonneveld (1991). Rasio konversi pakan adalah rasio antara jumlah pakan dengan peningkatan bobot biomassa ikan (Watanabe 1988). Protein efficiency ratio dihitung berdasarkan Zonneveld (1991).

Perhitungan sel darah merah (SDM) dan sel darah putih (SDP) dilakukan pasca perlakuan yaitu pada hari ke-30 berdasarkan prosedur Blaxhall dan Daisley (1973) sedangkan penentuan kadar hemoglobin dilakukan dengan metode Wedemeyer dan Yasutake (1997).

Analisis Kimia

(14)

4

ditentukan dengan pemanasan sampel dalam tanur 600oC (Takeuchi 1988). Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Analisis Data

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Data yang diperoleh diolah menggunakan Ms. Excel 2013. Uji Kolmogorof-smirnov dan uji

Bartlett’s test dilakukan untuk mengetahui normalitas data dan homogenitas ragam.

Analisis sidik ragam atau ANOVA dan uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95% dilakukan pada semua parameter kecuali komposisi proksimat pakan. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS ver 16.0 for windows

(Lampiran 2).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Analisis proksimat pakan uji pada penelitian ini disajikan pada Tabel 2. Tabel ini menunjukkan bahwa nilai serat kasar (%) pada pakan yang diberi perlakuan fermentasi kapang (0,5%, 1,0%, 2,0%, dan 4,0%) mengalami penurunan dibandingkan kontrol dengan tingkat penurunan berkisar 51% hingga 72%. Tabel 2. Hasil analisis proksimat pakan kontrol (tanpa fermentasi) dan pakan yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda (0,5%, 1,0%, 2,0%, dan 4,0%)

*BETN = Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen

(15)

5 Tabel 3. Kinerja produksi dan pemanfaatan pakan pada ikan lele Clarias sp. yang diberi pakan komersil yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda (0%, 0,5%, 1,0%, 2,0% dan 4,0%)

Parameter Keterangan : Huruf superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan (P<0,05). TKH= tingkat kelangsungan hidup, Bt= biomasa akhir, JKP= jumlah konsumsi pakan, PPM= pertumbuhan panjang mutlak, LPH= laju pertumbuhan harian, RKP= rasio konversi pakan, PER= protein efficiency ratio

Nilai Hb dalam darah ikan lele antar perlakuan yang diuji tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Produksi sel darah merah pada ikan yang diberi pakan dengan pemberian kapang EN terlihat berbeda nyata dengan ikan kontrol (P<0,05) (Tabel 4). Rata-rata sel darah merah tertinggi diperoleh pada perlakuan 2,0% sebesar 1,67 x 106sel/mL, sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan kontrol sebesar1,19 x 106 sel/mL. Sedangkan jumlah sel darah putih tidak berbeda nyata antar ikan perlakuan (P>0,05) dengan kisaran 3,0x104 - 3,7x104 sel/mL. Tabel 4. Gambaran darah ikan lele Clarias sp. yang diberi pakan kontrol (tanpa fermentasi) dan pakan yang di-fermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda (0,5%, 1,0%, 2,0%, dan 4,0%)

Parameter Uji Perlakuan

0 0,5% 1,0% 2,0% 4,0%

Hb (g%) 7 ± 0,00a 6,1± 0,61a 6,8 ± 0,03 a 6,8 ± 0,52 a 6,5± 0,41 a

SDM (sel/mL) 1,19x106 a 1,34x106 b 1,49 x106 b 1,67x106 b 1,64 x106 b

SDP(sel/mL) 3,7x104 a 3,1x104 a 3,0x104 a 3,8x104 a 3,5x104 a Keterangan : Huruf superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan (P<0,05). Hb= hemoglobin, SDM= sel darah merah, SDP= sel darah putih

Pembahasan

(16)

6

baik, serta enzim xylanase dan sellulase yang bisa menurunkan kandungan serat kasar pada bahan yang di-fermentasi. Berdasarkan studi tersebut maka dapat diduga bahwa penurunan serat kasar pada pakan uji yang di-fermentasi pada penelitian ini disebabkan oleh adanya enzim selulase yang dihasilkan oleh kapang laut EN. Pada penambahan kapang dengan konsentrasi 0,5% dan 1,0% kisaran tingkat penurunan serat kasar adalah 72% dan 71% sedangkan pada konsentrasi 2,0% dan 4,0% tingkat penurunan serat kasar pada pakan adalah 52% dan 51%. Adanya perbedaan tingkat penurunan serat kasar antara konsentrasi kapang yang berbeda ini diduga disebabkan oleh adanya pertumbuhan biomasa kapang itu sendiri yang berkontribusi pada kandungan serat kasar pada bahan yang di-fermentasi.

Tingkat kelangsungan hidup ikan lele selama pemeliharaan 30 hari tidak menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan. Data ini menunjukkan bahwa penambahan kapang EN tidak memberikan pengaruh yang negatif terhadap tingkat kelangsungan hidup ikan lele. Selain itu ikan yang dijadikan penelitian memiliki kualitas benih yang baik didukung dengan kondisi lingkungan yang dijaga dengan dilakukannya penyiponan (sehari sekali) dan pergantian air (dua hari sekali) secara rutin (Tabel 2). Peningkatan bobot biomassa dan laju pertumbuhan ikan serta penurunan rasio konversi pakan yang lebih tinggi pada perlakuan pemberian pakan yang difermentasi diduga disebabkan oleh kontributsi nutrien tambahan serta peningkatan daya cerna dalam pakan yang di-fermentasi. Hasil penelitian yang diperoleh sebelumnya secara umum menunjukkan bahwa pemakaian Saccharomyces cerevisiae sebagai feed additive berkorelasi positif terhadap penampilan bobot badan ternak (Ahmad 2005). Selain itu fermentasi oleh kapang EN diduga dapat meningkatkan daya cerna pakan termasuk didalamnya ketercernaan protein (Abdel-Tawwab et al 2008, Andhikawati et al

2014). Enzim ekstraseluler ini terdiri atas kompleks endo-β-1,4-glukanase (CMCase, Cx selulase endoselulase, atau carboxymethyl cellulase), kompleks

ekso-β-1,4-glukanase (aviselase, selobiohidrolase, C1 selulase), dan β-1,4-glukosidase atau selobiase yang mampu memutus ikatan β-1,4 glikosidik (Zhou et al 2008). Kapang mensekresikan enzim ekstraseluler keluar tubuhnya untuk mendegradasi substrat. Menurut Budiansyah et al (2011) enzim selulosa yang dicampur ke dalam pakan ternak dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, terutama pada penggunaan pakan berserat kasar tinggi. Selain itu kapang laut yang digunakan dalam penelitian ini diduga dapat menghasilkan berbagai senyawa bioaktif yang dapat berperan positif dalam nutrisi ikan (Zhenming et al 2006). Salah satunya adalah senyawa β-glukan yang diduga dapat berkontribusi sebagai sumber energi untuk pertumbuhan setelah diuraikan dengan enzim glucanase (Manoppo 2011).

(17)

7 masih sebanding dengan jumlah leukosit ikan lele sehat yang berkisar 20.000-150.000 sel/mL (Dopongtonung 2008).

KESIMPULAN

Pemberian pakan dengan penambahan kapang EN dapat menurunkan serat kasar pada pakan ikan, meningkatkan biomassa, menurunkan konversi pakan, dan meningkatkan produksi sel darah merah, dengan penambahan 1% sebagai konsentrasi yang memberikan hasil terbaik.

SARAN

(18)

8

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Tawwab M., Azza M., Abdel-Rahman., Nahla E. M. I. 2008. Evaluation of

commercial live bakers’ yeast, Saccharomyces cerevisiae as a growth and

immunity promoter for Fry Nile tilapia, Oreochromis niloticus (L.) challenged in situ with Aeromonas hydrophila. Elsevier. Aquaculture. 280: 185-189.

Ahmad R.Z. 2005. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces cerevisiae untuk Ternak. Jurnal Wartazoa. 15: 49-55.

Andhikawati A., Oktavia.Y, Ibrahim B., Tarman K. 2014. Isolation And Screening Of Endophytic Marine Fungi For Cellulase Production. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 6: 219-227.

APHA. 1995. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater. nineteenth ed. American Public Health Association. Washington DC. USA. Blaxhall P.C., Daisley K.W. 1973. Routine Haemotological Methods For Use With

Fish Blood. Journal Fish Biology. 5: 577-581.

Budiansyah A., Resmi., Nahrowi K. G., Wiryawan M.T., Suhartono., dan Widyastuti. 2011. Hidrolisis Zat Makanan Pakan oleh Enzim Cairan Rumen Sapi Asal Rumah Potong Hewan. Agrinak. 01: 17-24.

DJPB. 2013. Laporan Tahunan Direktorat produksi. //http.DJPB.com (25 Juli 2015). Dopongtonung A. 2008. Gambaran Darah Ikan Lele (Clarias spp) yang Berasal dari

Daerah Laladon-Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Febriani D. 2012. Kappa-Karagenan sebagai Imunostimulan untuk Pengendalian

Penyakit Infectious Myonecrosis (imn) pada Udang Vanname, Litopenaeus vannamei. [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Graminha E.B.N., Goncalves A.Z.L., Pirota R.D.P.B., Balsalobre M.A.A., Da Silva R., and Gomes E. (2008). Enzyme production by solid-state fermentation: Application to animal nutrition. Animal Feed Science and Technology. 144: 1-22.

Hastuti S.D. 2012. Suplementasi β-glucan Dari Ragi Roti (Saccharomyces cerevisiae) Dalam Pakan Terhadap Aktivitas Fagositosis, Aktivitas NBT, Total Protein Plasma dan Aktivitas Aglutinasi Darah Ikan Nila (Orechromis niloticus). Depik. 1: 149-155.

Indariyanti N., Rakhmawati. 2013. Peningkatan Kualitas Nutrisi Limbah Kulit Buah Kakao dan Daun Lamtoro Melalui Fermentasi sebagai Basis Protein Pakan Ikan Nila. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13: 108-115.

Kumari J., Sahoo P.K. 2006. Dietary β‐1, 3 glucan potentiates innate immunity and

disease resistance of Asian catfish, Clarias batrachus (L.). Journal of Fish Diseases, 29: 95-101.

Li P., Delbert M., Gatlin III. 2003. Evaluation of brewers yeast (Saccharomyces cerevisiae) as a feed supplement for hybrid striped bass (Morone chrysops M. Saxatils). Aquaculture. 219: 681-692.

Manoppo H. 2011. Peran Nukleotida sebagai Immunostimulan terhadap Respon Imun Nonspesifik dan Resistensi Udan Vaname (Litopenaeus vannamei). [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

(19)

9 Murashima K., Nishimura T., Nakamura Y., Koga J., Moriya T., Sumida N., Yaguchi T., Kono T. 2002. Purification and characterization of new endo-1,4-â-D-glucanases from Rhizopus oryzae. Enzyme Microb Tech. 30: 319-326. Sari L., Purwadaria T. 2004. Pengkajian nilai gizi hasil fermentasi mutan

Aspergillus niger pada substrat bungkil kelapa dan bungkil inti sawit. Jurnal Biodiversitas. 5: 48-51.

SNI. 2000. Produksi Induk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C. fuscus) kelas Induk Pokok (Parent Stock). Standar Nasional Indonesia. SNI : 01-6484.3. Takeuchi T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrition. In

Watanabe T. (ed): Fish Nutrition and Mariculture Tokyo. Departement of Aquatic Bioscienes Tokyo University if Fisheries. JICA.

Tarman K. 2011. Biological and Chemical Investigations of Indonesian Marine-derived Fungi and Their Secondary Metabolites. [Dissertation]. Germany (DE): University of Greifswald.

Watanabe T. 1988. Fish Nutrition And Mariculture. Kanagawa International Fisheries Training Centre Japan International Cooperation agency (JJICA). Wedemeyer G.A., Yasutake WT. 1977. Clinical Methods for the Assessment of The

Effect Environment Stress on the Fish Health. Thehnical Papers of the US Fish and Wildlife Service. US Depart of the Interior Fish and Wildlife Service. 89: 1-17.

Zhenming C., Zhiqiang L., Lingmei G., Fang G., Chunling M. A., Xianghong W., Haifeng L. I. (2006). Marine yeasts and their applications in mariculture. Journal of Ocean University of China. 5: 251-256.

Zhou J., Wang Y.H., Chu J., Zhuang J.P., Zhang S.L., Yin P. 2008. Identification and Purification of The Main Components of Cellulases From A Mutant Strain of Trichoderma viride T 100-14. Bioresource Technol. 99: 6826–6833. Zonneveld N., Huisman E.A., Boon J.H. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan

(20)

10

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kapang Laut EN (tanda panah)

Lampiran 2 Uji Statistik

Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

Parameter Uji Probabilitas

Kelangsungan hidup >0,150

Biomassa >0,150

Jumlah konsumsi pakan >0,150

Pertumbuhan Panjang >0,150

Laju Pertumbuhan Harian >0,150

Rasio Konversi Pakan 0,139

Protein Efisiensi Rasio >0,150

Hemoglobin >0,150

Sel Darah Merah >0,100

Sel Darah Putih >0,150

Uji Homogenitas dengan Uji Bartlett`s

Parameter Uji Probabilitas

Kelangsungan hidup >0,150

Biomassa >0,150

Jumlah konsumsi pakan >0,150

Pertumbuhan Panjang >0,150

Laju Pertumbuhan Harian >0,150

Rasio Konversi Pakan >0,150

Protein Efisiensi Rasio >0,150

Hemoglobin >0,150

Sel Darah Merah >0,150

(21)

11 Uji ANOVA dan Uji Duncan Kelangsungan Hidup

 ANOVA

Grup Nilai tengah Ulangan Perlakuan

A 90,00 3 2

A 93,33 3 1

A 93,33 3 3

A 93,33 3 4

A 96,66 3 5

Uji ANOVA dan Uji Duncan Protein Efisiensi Rasio

 ANOVA

Uji ANOVA dan Uji Duncan Rasio Konversi Pakan

(22)

12

 Uji Duncan

Grup Nilai tengah Ulangan Perlakuan

A 2,66667 3 3

B A 4,66667 3 4

B C 9,33333 3 5

C 10,66667 3 2

C 12,66667 3 1

Uji ANOVA dan Uji Duncan Laju Pertumbuhan Harian

 ANOVA

Grup Nilai tengah Ulangan Perlakuan

A 4,00000 3 1

A 4,66667 3 2

A B 7,66667 3 5

B 11,50000 3 4

B 12,16667 3 3

Uji ANOVA dan Uji Duncan Sel Darah Merah

 ANOVA

Sumber Ragam

Derajat Bebas

Jumlah Kuadran Kuadran Tengah F-hit Probabilitas Perlakuan 4 40418333333,33 101045833333,333 15,8467 0,000 Galat 10 6376666666,667 63766666666,667

Total 14 4679500000,000  Uji Duncan

Grup Nilai tengah Ulangan Perlakuan

A 1195000,0000 3 1

B 1546666,6667 3 3

B 1546666,6667 3 4

B 1588333,3333 3 5

B 1673333,3333 3 2

Uji ANOVA dan Uji Duncan Biomassa

(23)

13  Uji Duncan

Grup Nilai tengah Ulangan Perlakuan

A 2,33333 3 2

A B 5,33333 3 1

B C 9,33333 3 5

B C 10,33333 3 3

C 12,66667 3 4

Uji ANOVA dan Uji Duncan Sel Darah Putih

 ANOVA Perlakuan 4 155066666,667 3,8766666,667 1,695 0,227 Galat 10 228666666,667 22866666,667

Total 14 383733333,333

Uji ANOVA dan Uji Duncan Jumlah Konsumsi Pakan

 ANOVA

Uji ANOVA dan Uji Duncan Pertumbuhan Panjang

(24)

14

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekalongan pada tanggal 28 November 1993 yang dilahirkan dari ayah bernama Abdul Ghoni Yunus dan Ibu bernama Sutji Nur Hidayati. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dengan Adik bernama Hanani Wardah. Penulis bersekolah di SDI Kergon 1, SMP Islam Pekalongan, dan pada tahun 2011 setelah menyelesaikan studinya di SMA Negeri 3 Pekalongan, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah mengikuti IPB goes to Field (IGTF) pada tahun 2013, menjadi asisten mata kuliah Dasar-Dasar Akuakultur (2014), mata kuliah Nutrisi Ikan (2015). Penulis pernah menjadi panitia acara Gebyar Perikanan pada tahun 2012. Penulis tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) sebagai divisi kewirausahaan dan sebagai ketua bazar pada tahun 2013. Pada tahun berikutnya saya terpilih menjadi ketua himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) pada tahun 2013-2014. Penulis juga pernah melakukan praktik lapang di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) terkait budidaya ikan badut.

Gambar

Tabel 2. Hasil analisis proksimat pakan kontrol (tanpa fermentasi) dan pakan yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan konsentrasi yang berbeda (0,5%, 1,0%, 2,0%, dan 4,0%)
Tabel 3. Kinerja produksi dan pemanfaatan pakan pada ikan lele Clariasdiberi pakan komersil yang difermentasi dengan kapang laut EN dengan  sp

Referensi

Dokumen terkait

Bahagian ini penyelidik menggunakan skala likert yang membolehkan responden memilih jawapan berdasarkan lima skala persetujuan. Bahagian ini mengandungi sebanyak 32

Mengeja perkataan –perkataan yang terdapat dalam word maze.. Buku rekod aktiviti

Katika beti tatu za shairi hapo juu, mshairi anatumia tamathali za usemi kwa nia ya kufanya mawasiliano na jamii kuhusu UKIMWI. Kitumbua ni neno ambalo limetumika

Hubungan karakteristik petani dengan produksi padi sawah di Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu yaitu terdapat hubungan yang sempurna

Keluaran dari sistem identifikasi jenis jerawat pada citra wajah adalah berupa citra wajah berjerawat dengan karakteristik wajah close-up tunggal menghadap depan atau ke arah kamera

Hasil: Setelah dilakukan pembahasan pada ke- 10 artikel tersebut didapatkan bahwa pengaruh discharge planning sangat baik, serta dukungan keluarga akan menimbulkan

Dengan menggunakan uji Mann Whitney diperoleh hasil tidak ditemukan perbedaan yang signifikan untuk kadar interleukin 6 antara kelompok ringer asetat malat dan ringer

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat menjalani kehiduannya dengan baik tanpa adanya Al-Qur’an, karena Alquran memperkenalkan banyak hukum-hukum yang berkaitan