• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Penentu Keputusan Terhadap Persepsi Dan Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Sari Kurma Al - Jazira Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Faktor Penentu Keputusan Terhadap Persepsi Dan Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Sari Kurma Al - Jazira Bogor"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN TERHADAP

PERSEPSI DAN LOYALITAS KONSUMEN DALAM

PEMBELIAN SARI KURMA AL - JAZIRA BOGOR

RIDWAN KASIM NASUTION

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Faktor Penentu Keputusan Terhadap Persepsi Dan Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Sari Kurma Al - Jazira Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasa atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hal cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2015

Ridwan Kasim Nasution

(3)

ABSTRAK

RIDWAN KASIM NASUTION. Pengaruh Faktor Penentu Keputusan Terhadap Persepsi Dan Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Sari Kurma Al - Jazira Bogor. Dibawah bimbingan MA’MUN SARMA

CV. Amal Mulia Sejahtera merupakan Badan Usaha yang mengolah buah kurma menjadi minuman kesehatan alternatif yang dikemas dalam botol plastik dinamakan minuman sari kurma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor kualitas produk, harga, citra merek dagang dan promosi penjualan terhadap pembelian produk sari kurma Al - Jazira. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda untuk mengetahui apakah setiap faktor dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelian.

Hasil uji menunjukkan bahwa faktor kualitas produk memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian karena semakin tinggi nilai kualitas produk maka dapat meningkatkan nilai keputusan pembelian. CV. Amal Mulia Sejahtera perlu secara konsisten mempertahankan harga produk karena faktor harga berpengaruh negatif karena semakin tinggi harga produk akan menurunkan nilai keputusan pembelian.

Kata kunci : citra, faktor, harga, kualitas, pembelian, persepsi, promosi, regresi

ABSTRACT

RIDWAN KASIM NASUTION. Factors Affecting Decision of Consumer Perceptions And Loyalty in Purchasing Sari Kurma Al - Jazira Bogor. Supervised

by MA’MUN SARMA

CV. Amal Mulia Sejahtera is a Business Entity processing palm fruit into alternative healthy drinks that are packaged in plastic bottles named date palm beverage. The purpose of this study is to determine the influence of product quality, price, trademark image and sales promotion of purchasing Al - Jazira date palm beverage. This research used multiple linear regression analysis to determine whether any factor can have a significant influence on purchasing.

The result of the research showed that the product quality factor has a significant influence on purchasing decisions because the higher value of the product quality can increase the value of purchasing decision. CV. Amal Mulia Sejahtera needs to consistently maintain product prices due to the negative effect that the higher value of the price will reduce the value of purchasing decision

(4)

PENGARUH FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN TERHADAP

PERSEPSI DAN LOYALITAS KONSUMEN DALAM

PEMBELIAN SARI KURMA AL - JAZIRA BOGOR

RIDWAN KASIM NASUTION

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)
(6)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Karya ilmiah dengan judul Pengaruh Faktor Penentu Keputusan Terhadap Persepsi Dan Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Sari Kurma Al - Jazira Bogor ini membahas mengenai faktor - faktor yang dapat mempengaruhi persepsi dan keputusan pembelian konsumen mengenai produk sari kurma Al - Jazira. Penelitian dilakukan di CV Amal Mulia Sejahtera Bogor sejak bulan Maret sampai November 2014.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ayah (alm), mama, kakak serta seluruh keluarga, atas doa dan dukungannya. Penulis memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini

Bogor, Maret 2015

(7)

vii

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUANPUSTAKA 3

Persepsi Konsumen 3

Faktor - Faktor Penentu Persepsi Dan Loyalitas Konsumen 4

1 Kualitas Produk 4

Lokasi dan Waktu Penelitian 9

Jenis dan Sumber Data 9

Metode Penetuan Sampel 9

Alat Analisis Penelitian 10

1 Analisis Skala Likert 10

2 Uji Validitas 10

3 Uji Reliabilitas 12

4 Uji Asumsi Klasik 13

a. Uji Normalitas 14

b. Uji Heteroskedastisitas 14 c. Uji Multikolineritas 14

5 Analisis Faktor 14

a Analisis Kayser Meyer Oikin (KMO) 15

b Analisis Bartlett 15

6 Analisis Regresi Berganda 16

7 Pengujian Hipotesis 16

a Koefisien Determinansi (R2) 16

b Uji t 17

c Uji F 17

HASILDANPEMBAHASAN 18

Gambaran Umum Perusahaan 18

Karakteristik Konsumen Sari Kurma Al - Jazira 18 Tingkat Persepsi Konsumen 19 1 Faktor Kualitas Produk 19

2 Faktor Harga 20

(8)

viii

5 Tingkat Loyalitas Konsumen 23

Analisis Faktor 24

Analisis Linear Berganda 26

1 Uji Normalitas 26

2 Uji Heteroskedastisitas 27 3 Uji Multikolinearitas 27 4 Uji Analisis Regresi Linear Berganda 28 5 Koefisien Determinansi 29

6 Uji t 29

7 Uji F 30

Implikasi Manajerial 30

SIMPULANDANSARAN 31

DAFTARPUSTAKA 32

LAMPIRAN 36

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

1 Data penjualan sari kurma Al - Jazira periode 2010 - 2013 1 2 Proses terbentuknya persepsi konsumen 3 3 Kerangka pemikiran penelitian 8

4 Grafik Uji Normalitas 26

(10)

x

DAFTAR TABEL

1 Kerangka acuan penelitian terdahulu 7 2 Kategori tingkat kepercayaan responden 10 3 Hasil uji validitas kuesioner 11 4 Hasil uji reliabilitas kuesioner 12 5 Interpretasi pengaruh koefisien determinasi 16 6 Interpretasi pengaruh koefisien determinasi 19 7 Tingkat persepsi konsumen terhadap faktor kualitas produk 20 8 Tingkat persepsi konsumen terhadap faktor harga 21 9 Tingkat persepsi konsumen terhadap faktor citra merek dagang 21 10 Tingkat persepsi konsumen terhadap faktor promosi penjualan 22 11 Tingkat persepsi terhadap loyalitas konsumen 23 12 Hasil uji analisis faktor 25 13 Hasil uji multikolinearitas 27 14 Hasil uji analisis linear berganda 28 15 Hasil uji analisis koefisien determinansi 29

16 Hasil uji t 29

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

(12)
(13)

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000

2010 2011 2012 2013

Total Penjualan Produk Setiap Tahun

Total

Tahun

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kurma (Phoenix dactyifera) adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara di Uni Emirat Arab, Afrika Utara, Amerika dan Asia. Buah kurma merupakan sumber energi karena mengandung protein, gula dan serat yang tinggi. Kurma juga mengandung berbagai vitamin dan gizi yang baik untuk menjaga kesehatan jantung, tekanan darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah kurma mengandung berbagai gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan baik untuk dikonsumsi setiap hari, namun karena permintaan terhadap buah kurma tinggi hanya pada saat bulan puasa, sedangkan selain bulan puasa permintaan buah kurma sangat rendah sehingga konsumen mengalami kesulitan mengkonsumsi buah kurma selain di bulan puasa. Produsen minuman sari kurma Al - Jazira yaitu CV. Amal Mulia Sejahtera di Kota Bogor memudahkan konsumen untuk memperoleh manfaat dari mengkonsumsi kurma dengan melakukan inovasi mengolah buah kurma menjadi minuman sari kurma yang dikemas dalam botol plastik. Produk minuman sari kurma Al - Jazira terbuat dari bahan alami tanpa bahan tambahan atau bahan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi oleh konsumen dari berbagai usia. Data penjualan produk sari kurma Al - Jazira dapat dilihat pada Gambar 1.

Kegiatan pemasaran produk sari kurma Al - Jazira yang telah dilakukan sejak tahun 2007 hingga saat ini menunjukkan minat konsumen untuk melakukan pembelian produk minuman sari kurma Al - Jazira dipengaruhi oleh persepsi mengenai kualitas produk, harga, citra merek dagang dan promosi penjualan. CV Amal Mulia Sejahtera harus dapat mempertahankan persepsi yang positif dari konsumen agar produknya dapat bertahan dan bersaing dengan menerapkan

(14)

2

strategi pemasaran dan memanfaatkan media komunikasi untuk dapat menjaga relasi dengan konsumen. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1.

Perumusan Masalah

Pemahaman terhadap karakteristik konsumen dan faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk sari kurma dapat membantu CV. Amal Mulia Sejahtera dalam menerapkan strategi pemasaran yang lebih baik. Penilaian konsumen terhadap kualitas, harga, citra dan promosi merupakan informasi penting untuk menganalisis tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk sari kurma Al-Jazira. Penilaian yang positif terhadap produk minuman sari kurma Al-Jazira dapat meningkatkan minat konsumen untuk melakukan pembelian secara berkala sehingga dapat dikategorikan sebagai konsumen yang loyal. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah :

a Bagaimana karakteristik konsumen sari kurma Al - Jazira?

b Apakah pengaruh faktor kualitas, harga, citra merek dagang dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian produk sari kurma Al-Jazira?

c Bagaimana karakteristik loyalitas konsumen terhadap produk sari kurma Al - Jazira?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikaji pada penelitian ini, adapun tujuan yang akan dicapai sebagai upaya pemecahan masalah adalah :

a Mengkaji karakteristik konsumen sari kurma Al - Jazira.

b Menganalisis pengaruh faktor kualitas, harga, citra merek dagang dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian produk sari kurma Al - Jazira.

c Mengkaji karakteristik loyalitas konsumen terhadap produk minuman sari kurma Al - Jazira.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemilik usaha CV Amal Mulia Sejahtera untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap produk sari kurma Al - Jazira.

Ruang Lingkup Penelitian

(15)

TINJAUAN PUSTAKA

Persepsi Konsumen

Persepsi konsumen adalah proses menyeleksi, mengorganisasi dan menginterpretasikan sensasi menjadi sebuah kesatuan yang bermakna (Hanna & Wozniak 2013). Pemasar harus memahami bahwa persepsi konsumen berperan penting dalam kesuksesan maupun kegagalan penjualan suatu produk. Proses pembentukan persepsi konsumen terdiri dari :

a Publikasi adalah suatu kejadian dimana konsumen melakukan kontak dengan lingkungan sekitar baik secara kebetulan atau disengaja.

b Perhatian adalah pemusatan pikiran konsumen kepada suatu stimuli yang terjadi baik disengaja, dipaksakan atau terjadi secara spontan.

c Sensasi adalah respon yang dirasakan oleh kelima indera yang diterima konsumen dari lingkungan sekitar dan informasi yang tersampaikan di proses dalam pikiran konsumen.

Kelima indera berperan penting dalam menerima, mengolah dan memberikan interpretasi terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar. Interpretasi inilah yang kemudian menjadi persepsi. Proses terbentuknya persepsi dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Proses terbentuknya persepsi konsumen (Hanna & Wozniak 2013)

Organ sensori Mata Telinga Hidung Mulut Kulit

Melihat Men

dengar

Meng hirup

Me rasakan

Menyen tuh

Penerimaan data

Pemrosesan data

Interpretasi Rangsangan

(16)

4

Faktor - Faktor Penentu Persepsi Dan Loyalitas Konsumen

1 Kualitas Produk

Kualitas produk menurut Kotler dan Keller (2006) adalah kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan dalam penggunaan dan perbaikan, dan nilai - nilai yang lainnya. Menurut Alexander Gravin tahapan dimensi kualitas produk adalah sebagai berikut :

a Performance (Kinerja)

Kinerja merupakan dimensi dasar dari kualitas produk yang meliputi fungsi, karakteristik produk, kemudahan operasional, kesesuaian antara harga dengan manfaat yang diterima dan atribut - atribut yang dapat diukur dari suatu produk. b Reliability (Keandalan)

Keandalan merupakan tingkat probabilitas dimana suatu produk mengalami keberhasilan dalam menjalankan fungsi - fungsinya atau sebaliknya tidak berfungsi dalam satu periode tertentu.

c Feature (Fitur)

Fitur merupakan pelengkap dan pengembangan dari produk inti yang dapat menambah nilai dan karakteristik suatu produk.

d Durability (Keawetan)

Keawetan merupakan jangka waktu umur suatu produk dapat digunakan sebelum terjadinya kerusakan atau penurunan kualitas.

e Conformance (Konsistensi)

Konsistensi merupakan tingkat kemampuan suatu produk dalam menyesuaikan dengan standar yang diinginkan oleh konsumen.

f Design (Desain)

Desain merupakan daya tarik penampilan luar suatu produk seperti bentuk, rasa, aroma dan corak. Semakin tinggi tingkat keunikan desain suatu produk akan semakin mempengaruhi aspek emosional konsumen.

2 Harga

Harga menurut Kotler dan Keller (2006) adalah sejumlah uang yang ditagihkan ataus suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Tujuan penetapan harga menurut Kotler dan Keller (2006) adalah sebagai berikut :

a Kemampuan Bertahan

Perusahaan menetapkan harga untuk menutupi biaya variabel dan biaya tetap dengan tujuan untuk menghadapi persaingan dari produk sejenis dan memenuhi permintaan konsumen.

b Memaksimalkan Laba Saat Ini

Perusahaan menetapkan harga untuk memaksimalkan laba saat ini dengan cara memperkirakan biaya yang perlu dikeluarkan untuk membuat suatu produk dengan jumlah permintaan saat ini.

(17)

Perusahaan menetapkan harga mengikuti perubahan permintaan pasar yang sensitif dengan tujuan merangsang pertumbuhan pasar, menurunkan biaya produksi dan distribusi serta meningkatkan persaingan.

d Menunjukkan Kualitas Produk

Penetapan harga terhadap suatu produk menunjukkan kualitas, karakter, ciri khas, selera dan status yang akan diperoleh oleh calon pembeli dengan nominal tertentu.

3 Citra Merek Dagang

Citra merek dagang menurut Kotler dan Keller (2006) adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen seperti tercemin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Adapun indikator citra merek dagang adalah sebagai berikut :

a Corporate Image (Citra Perusahaan)

Citra perusahaan adalah nilai - nilai yang dipersepsikan oleh perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa untuk meningkatkan popularitas, kredibilitas, jaringan perusahaan dan status konsumen yang menggunakan produk dari perusahaan tersebut.

b User Image (Citra Pemakai)

Citra pemakai adalah persepsi terhadap konsumen yang menggunakan suatu produk atau jasa meliputi status sosial dan selera konsumen.

c Product Image (Citra Produk)

Citra produk adalah penilaian atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk yang jasa meliputi atribut produk, manfaat produk bagi konsumen dan kualitas produk tersebut.

4 Promosi Penjualan

Promosi penjualan menurut Kotler dan Keller (2006) merupakan sarana bagi perusahaan, berupa suatu kegiatan dengan tujuan menciptakan komunikasi yang terarah antara produsen dan konsumen. Dimensi promosi adalah sebagai berikut :

a Advertising (Periklanan)

Periklanan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemasar untuk menyebarluaskan informasi mengenai suatu produk dengan tujuan membujuk calon konsumen membeli produk tersebut.

b Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Promosi penjualan merupakan metode yang digunakan oleh pemasar untuk merangsang intensitas pembelian suatu produk dengan cara memberikan fitur - fitur yang menarik bagi konsumen seperti pemberian kupon, potongan harga, hadiah dan lain - lain.

c Public relation (Hubungan Masyarakat)

(18)

6

d Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Pemasaran langsung merupakan metode yang digunakan oleh pemasar dengan cara memberikan informasi mengenai suatu produk melalui tatap muka secara langsung atau melalui media elektronik kepada calon konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan dengan cepat dari calon konsumen.

Loyalitas Konsumen

Loyalitas adalah perilaku konsumen yang mengulangi pembelian produk yang sama karena memiliki penilaian yang positif dan cenderung sulit untuk beralih ke produk lain. Memori konsumen akan cepat mengingat kembali produk yang sudah menjadi langganan dan mereka tidak akan sensitif terhadap perubahan harga. Presentase pembelian produk yang sama selama periode tertentu merupakan bukti tingkat loyalitas konsumen terhadap suatu produk. Menurut Griffin (2005) ada 5 (lima) jenis loyalitas, yaitu:

a Suspect

Suspect adalah orang yang mungkin akan membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

b Prospect

Prospect adalah orang - orang yang memiliki kebutuhan akan suatu produk atau jasa tertentu dan mempunyai keyakinan untuk membelinya

c First Time Customers

First time customers adalah konsumen yang membeli untuk pertama kalinya, mereka adalah konsumen baru.

d Repeat Customers

Repeat customer adalah konsumen yang telah melakukan pembelian lebih dari satu kali.

e Clients

Client adalah konsumen yang telah mempercayai suatu perusahaan dan membeli suatu produk atau jasa dari perusahaan tersebut secara teratur.

Penelitian Terdahulu

(19)

pembelian namun tidak terbukti bahwa kenaikan faktor harga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Penelitian terdahulu yang relevan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kerangka acuan penelitian terdahulu

No Judul Penelitian Tahun Peneliti Persamaan 1 Analisis Persepsi

Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Alas Kaki Yongki Komaladi

2013 Anisa  Topik penelitian

 Variabel Personal Selling Dan Word of Mouth

2006 Wicaksana B  Topik Penelitian

4 Studi Mengenai

2013 Nafisah SN  Topik penelitian

(20)

8

METODE

Kerangka Pemikiran

Konsumen memiliki penilaian yang berbeda setelah mereka mengkonsumsi sari kurma Al - Jazira, bila konsumen memiliki penilaian yang positif atau merasa puas dengan kualitas produk minuman sari kurma Al - Jazira maka tidak menutup kemungkinan mereka akan mengulangi pembelian dan menjadi konsumen yang loyal. Penilaian konsumen mengenai produk minuman sari kurma Al - Jazira terdiri dalam 4 faktor yaitu faktor kualitas produk, faktor harga, faktor citra merek dagang, dan faktor promosi penjualan. Keempat faktor tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. CV. Amal Mulia Sejahtera perlu mengetahui bagaimana penilaian dari setiap konsumen yang pernah mencoba produk sari kurma Al - Jazira. Hal ini akan membantu CV Amal Mulia Sejahtera dalam bertahan dan bersaing di bidang minuman kesehatan alternatif yaitu sari kurma. Susunan kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian

Strategi Pemasaran Badan Usaha (Product, price, place, promotion)

Direct Marketing dan Online Marketing

(Pemasaran langsung dan pemasaran tidak langsung)

Identifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sari kurma Al - Jazira

Analisis regresi berganda

Loyalitas konsumen terhadap produk sari kurma Al - Jazira

CV AMAL MULIA SEJAHTERA

Mengukur pengaruh faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sari kurma

Al - Jazira

Analisis faktor

(21)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dipilih karena CV Amal Mulia Sejahtera merupakan Badan Usaha pertama di Indonesia yang memulai produksi dan penjualan sari kurma. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh CV Amal Mulia Sejahtera telah berlangsung sejak tahun 2007 hingga saat ini. Penelitian dimulai pada periode bulan Maret hingga bulan November 2014.

Jenis dan Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung. Data primer pada penelitian ini adalah hasil wawancara dengan pemilik usaha CV. Amal Mulia Sejahtera, data hasil penjualan produk sari kurma Al - Jazira dari tahun 2010 hingga 2014 dan kuesioner responden yang merupakan konsumen sari kurma Al - Jazira. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari studi pustaka, jurnal dan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder pada penelitian ini adalah studi pustaka berupa jurnal, skripsi dan tesis yang berhubungan teori penulisan dan metode penelitian.

Metode Penetuan Sampel

Penentuan sampel adalah bagian dari suatu kelompok yang terkumpul pada suatu populasi. Pengukuran sampel terdiri dari probability dan non-probability. Jika tujuan dari evaluasi sampel adalah me-generalisasi-kan seluruh kelompok dari pemilihan secara acak untuk mendapatkan data statistik dasar maka digunakan pengukuran probability. Jika tujuannya adalah untuk mengevaluasi perilaku konsumen dari konsumen yang telah ditentukan maka digunakan pengukuran non-probability (Patton 1990). Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan menggunakan pengukuran non-probability menggunakan teknik pengambilan sampel accidental yaitu teknik penarikan sampel dimana peneliti menetapkan responden yaitu konsumen produk minuman sari kurma Al - Jazira yang secara kebetulan sedang berada di sekitar CV. Amal Mulia Sejahtera atau di sekitar Ciomas. Teknik penarikan sampel dilakukan secara accidental dengan mempertimbangkan jumlah populasi yang bervariasi, berbeda karakter dan bersifat heterogen.

Menurut Roscoe yang dikutip dalam Soedibjo (2005) menyatakan bahwa ukuran sampel dengan populasi tidak dapat diketahui adalah sebagai berikut : a Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500

responden.

b Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria dan wanita, pegawai negeri - swasta dan lain - lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. c Bila dalam penelitian akan dilakukan analisis dengan multivariate (korelasi dan

(22)

10

d Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan menggunakan kelompok eksperimen dan control, maka jumlah anggota sampel masing - masing kelompok adalah 10 hingga 20.

Penelitian ini menggunakan teknik multivariate yaitu analisis regresi linear berganda dan memiliki 4 variabel independen dikalikan 25 maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Dengan demikian jumlah responden tersebut tersebut dapat mewakili populasi.

Alat Analisis Penelitian

1 Analisis Skala Likert

Menurut Rensis Likert (1932) skala Likert adalah pengukuran atau penilaian bobot masing - masing pertanyaan yang diajukan kepada responden. Penghitungan rentang skala untuk menghasilkan kategori tingkat kepercayaan menggunakan rumus berikut :

Rentang skala = ……….(1) Diperoleh besarnya rentang skala untuk tingkat kepercayaan adalah

Berdasarkan penghitungan di atas, diperoleh kategori dan interpretasi tingkat kepercayaan responden yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Kategori tingkat kepercayaan responden Nilai Tingkat Kepercayaan

4.21 – 5.0 Sangat Baik 3.41 – 4.20 Baik

2.61 – 3.40 Cukup Baik 1.81 – 2.60 Tidak Baik

1.0 – 1.80 Sangat Tidak Baik

2 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2005). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Pengukuran valid atau tidaknya suatu atribut menurut Nugroho (2005) suatu atribut dinyatakan valid jika nilai Corrected Item-Total > 0,361 dan dinyatakan tidak valid jika nilainya < 0,361. Untuk menentukan nomor - nomor item yang dinyatakan valid

dan tidak valid dilakukan dengan rumus tabel r produk moment sebagai berikut :

(23)

keterangan :

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah responden

x = skor masing - masing pertanyaan

y = skor total

Pengukuran validitas kuesioner menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% (0,05) yang didapat dari 30 sampel dengan jumlah responden 100 orang. Setiap item kuesioner dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari 0,361. Berdasarkan hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa setiap pertanyaan valid dan dapat mengukur faktor yang diwakilkan. Hasil uji validitas kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil uji validitas kuesioner

(24)

12 Loyalitas Konsumen X6.1 0.678 0.361 Valid X6.2 0.440 0.361 Valid

Reliabilitas menurut Umar (2005) adalah angka - angkat suatu indeks yang menunjukkan konsistensi alat pengukur di dalam mengukur suatu gejala yang sama secara berulang kali atau lebih. Pengukuran reliabel jika nilai r alpha hitung > 0,7 dan dinyatakan tidak reliabel jika nilainya < 0,7. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach berikut :

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ = jumlah varian butir pertanyaan = varian total

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur reliabel atau tidaknya jawaban responden terhadap suatu item pertanyaan kuesioner yang diajukan. Pengukuran reliabilitas menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang didapat dari 30 sampel dengan jumlah responden 100 orang. Setiap item kuesioner dinyatakan reliabel jika nilai r alpha hitung lebih besar dari 0,7. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa setiap pertanyaan secara konsisten dapat mengukur faktor yang diwakilkan. Hasil uji reliabilitas kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil uji reliabilitas kuesioner

(25)

Lanjutan Tabel 4

Faktor Indikator R alpha hitung Promosi Penjualan X4.1 0.724 0.7 Reliabel X4.2 0.758 0.7 Reliabel X4.3 0.778 0.7 Reliabel X4.4 0.727 0.7 Reliabel X4.5 0.729 0.7 Reliabel X4.6 0.799 0.7 Reliabel Keputusan Pembelian X5.1 0.715 0.7 Reliabel X5.2 0.718 0.7 Reliabel Loyalitas Konsumen X6.1 0.746 0.7 Reliabel X6.2 0.769 0.7 Reliabel X6.3 0.744 0.7 Reliabel X6.4 0.757 0.7 Reliabel X6.5 0.715 0.7 Reliabel X6.6 0.729 0.7 Reliabel Sumber : Data Diolah SPSS

4 Uji Asumsi Klasik

(26)

14

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Santoso 2006). Model regresi yang memenuhi syarat uji normalitas adalah jika data menyebar dan mengikuti di sekitar garis diagonal. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi syarat uji normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika titik - titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan sumbu Y serta tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika penyebaran titik - titik membentuk suatu pola maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso 2006).

c. Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Santoso 2006). Model regresi yang tidak terjadi korelasi adalah sebagai berikut :

1 Mempunyai nilai Variance Inflation Factor (VIF) di sekitar angka 1 dan mempunyai tolerance mendekati angka 1.

2 Koefisien korelasi antar variabel independen mempunyai nilai di bawah 0,5.

5 Analisis Faktor

Analisis faktor adalah alat untuk menggambarkan hubungan - hubungan kovarian antara beberapa variabel yang mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas randon yang disebut faktor (Johnson & wichern 2002). Tujuan dari analisis faktor adalah untuk mengidentifikasi, melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk akal. Persamaan analisis faktor adalah sebagai berikut :

Xpxl = µ(pxl) + L(pxm) F(mxl) + εpxl ………(4)

Keterangan :

X : vektor random teramati

µi

: rata - rata variabel i

Li : loading dari variabel ke i pada faktor ke j

(27)

a Analisis Kayser Meyer Oikin (KMO)

Analisis Kaiser Meyer Oikin adalah alat pengukuran untuk mengetahui apakah semua data yang diambil cukup untuk difaktorkan. Jika nilai KMO lebih dari 0,5 maka suatu faktor dianggap telah valid dan dapat dianalisis lebih lanjut untuk dicari nilai anti-image correlation. Persamaan analisis KMO adalah sebagai berikut :

KMO = ∑ ∑

………..…...(5)

Keterangan :

rij : koefisien korelasi antara variabel i dan j

aij : koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j

Besarnya nilai korelasi antar variabel independen dapat dilihat pada nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) yang terdapat pada table anti-image matrices. Menurut Santoso (2006) terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut :

1. Jika nilai MSA sama dengan 1, maka variabel independen dapat dianalisis tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.

2. Jika nilai MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel masih bisa dianalisis lebih lanjut.

3. Jika nilai MSA kurang dari 0,5 maka variabel independen tidak bisa dianalisis lebih lanjut dan dikeluarkan dari variabel.

Nilai MSA menujukkan besarnya nilai korelasi antar variabel independen, jika nilai MSA lebih besar dari 0.5 maka dapat disimpulkan bahwa variabel dapat dianalisis lebih lanjut untuk dicari nilai komunalitas (communalities). Nilai komunalitas adalah jumlah varian dari suatu variabel yang menunjukkan seberapa baik variabel tersebut memberikan pengaruh terhadap suatu faktor yang diwakilkan. Jika nilai komunalitas lebih dari 0,5 maka variabel dianggap valid dan dapat memberikan pengaruh terhadap faktor yang diwakilkan.

b Analisis Bartlett

Menurut Bartlett (1950), uji Bartlett adalah alat untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel dalam kasus multivariate. Persamaan pada uji Bartlett adalah sebagai berikut :

∑ ……….………….……...…….(6)

[ ]………..………...(7)

Keterangan :

Rk : rata - rata elemen diagonal pada kolom atau baris ke k dari matriks

(28)

16

: rata - rata keseluruhan dari elemen diagonal.

6 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predikator dimanipulasi (Sugiyono, 2010). Pengukuran analisis regresi linier berganda dilakukan dengan menggunakan program Software Package for Statistical Analysis (SPSS 16.0). Berdasarkan hasil analisis faktor menggunakan metode Kayser Meyer Oikin

(KMO) terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sehingga diperoleh persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut:

Yˆ a + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + e...(8)

Keterangan :

Yˆ : keputusan pembelian

β 1 : koefisien regresi X1, dimana X1 adalah kualitas produk sebesar β 1 satuan

β 2 : koefisien regresi X2, dimana X2 adalah harga sebesar β 2 satuan

β 3 : koefisien regresi X3, dimana X3 adalah citra merek dagang sebesar β 3 satuan

β 4 : koefisien regresi X4, dimana X4 adalah promosi penjualan sebesar β 4 satuan

7 Pengujian Hipotesis

a Koefisien Determinansi (R2)

Koefisien determinasi mengukur tinggi rendahnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Interpretasi pengaruh koefisien determinasi menurut Supranto (2001) dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Interpretasi pengaruh koefisien determinasi Tingkat Pengaruh Keterangan

> 4% Pengaruh Rendah sekali 5% - 16% Pengaruh Rendah tapi pasti 16% - 49% Pengaruh Cukup berarti 50% - 80% Pengaruh Tinggi

(29)

b Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui secara individual pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penghitungan uji t menggunakan rumus sebagai berikut :

………(9)

keterangan :

t : t hitung yang diperbandingkan dalam t tabel r : korelasi parsial yang telah ditentukan n : jumlah sampel

Hasil pengukuran uji t dilakukan dengan membandingkan nilai pada t hitung dan t tabel. Jika tingkat signifikansi t hitung ≤ 0,05 maka H0 diterima

dan H1 ditolak, hal ini berarti ada variabel yang tidak mempengaruhi

keputusan pembelian. Jika tingkat signifikansi t hitung ≥ 0,05 maka H0

ditolak dan H1 diterima, hal ini berarti ada variabel yang mempengaruhi

keputusan pembelian.

c Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui secara bersama - sama pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penghitungan uji F menggunakan rumus sebagai berikut :

………...……….(10)

Keterangan :

F : f hitung yang diperbandingkan dengan f tabel R2 : korelasi parsial yang telah ditentukan

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel bebas

Hasil pengukuran uji F dilakukan dengan membandingkan nilai pada F hitung dan F tabel. Jika F hitung ≤ tabel maka H0 diterima dan H1

ditolak, hal ini berarti semua variabel secara bersama - sama memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Jika hitung ≥ tabel maka H0

ditolak dan H1 diterima, hal ini berarti semua variabel secara bersama - sama

(30)

18

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

CV. Amal Mulia Sejahtera yang didirikan oleh Bapak Mulyadi pada tahun 2007 merupakan Badan Usaha yang menjual produk minuman kesehatan alternatif menggunakan bahan baku kurma untuk diolah menjadi minuman sari kurma. CV. Amal Mulia Sejahtera bekerjasama dengan distributor PD. Sumbroso dan PD. Bahagia untuk memesan kurma dengan jenis Red Sayer dari Negara Abu Dhabi. CV. Amal Mulia Sejahtera memiliki standar mutu bahan baku yang telah diakui oleh beberapa lembaga yaitu lembaga Penelitian Obat Dan Makanan (LP.POM MUI), Hasil Uji Laboratorium Balai Besar industri Agro (BBIA) dan Dinas Kesehatan Bogor serta mendapatkan hak cipta dan hak paten untuk merek dagang Al - Jazira.

Pada mulanya Bapak Mulyadi membuat produk minuman sari kurma Al - Jazira karena merasa kagum dengan khasiat dari mengkonsumsi buah kurma setiap hari. Namun dia menyayangkan karena permintaan terhadap buah kurma tinggi hanya pada saat bulan puasa, sedangkan selain bulan puasa permintaan buah kurma menjadi sangat rendah sehingga masyarakat Indonesia mengalami kesulitan mengkonsumsi buah kurma selain pada bulan puasa. Bapak Mulyadi mendapatkan ide agar masyarakat Indonesia dapat mengkonsumsi kurma setiap hari yaitu dengan cara mengolah buah kurma menjadi minuman sari kurma yang dapat dikonsumsi oleh semua konsumen dari berbagai usia. Bapak Mulyadi memulai usaha penjualan sari kurma Al - Jazira dengan cara menitipkan di toko - toko yang bekerja sama dengan CV. Amal Mulia Sejahtera kemudian seiring berlalunya waktu, produk sari kurma Al - Jazira diliput oleh media televisi, iklan dan internet sehingga meningkatkan citra merek dagang produk dan mempermudah konsumen untuk mengetahui keberadaan produk sari kurma Al - Jazira. CV. Amal Mulia Sejahtera memperluas jaringan penjualan dengan cara membentuk agen penjualan untuk memudahkan menjangkau konsumen di berbagai wilayah di Indonesia.

Karakteristik Konsumen Sari Kurma Al - Jazira

(31)

Tabel 6 Karakteristik Konsumen Sari Kurma Al - Jazira Demografi Kategori Jumlah

Responden

1 Faktor Kualitas Produk

(32)

20

nilai 3,41 - 4,2). Dengan demikian berpedoman pada skala likert dapat disimpulkan bahwa faktor kualitas produk memiliki persepsi yang baik bagi responden. Persentase faktor kualitas produk dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Tingkat persepsi konsumen terhadap faktor kualitas produk No Variabel Persentase (%) Skor

1 2 3 4 5 1 Rasa nikmat dan sesuai selera

konsumen

0 6 10 44 40 4.180

2 Bahan alami yang baik kesehatan 0 0 19 42 39 4.200 3 Mudah dicerna dan tidak

menimbulkan sakit perut

4 8 9 50 29 3.920

4 Rasa dan aroma tidak berubah walaupun disimpan lama

4 9 3 46 38 4.050

5 Aman dikonsumsi konsumen 3 1 4 46 46 4.310 6 Konsumen merasa puas setelah

melakukan konsumsi

5 1 4 53 37 4.160

Jumlah 24.820

Rata - rata 4.137

2 Faktor Harga

(33)

Tabel 8 Tingkat persepsi konsumen terhadap faktor harga produk

3 Citra Merek Dagang

Citra merek dagang merupakan suatu ciri khas dan tanda pengenal yang bersifat unik yang membedakan produk yang satu dengan produk lainnya. Citra merek dagang dapat memberikan pengaruh kepada konsumen, konsumen rela membayar lebih mahal untuk membeli suatu produk dengan citra merek dagang yang terkenal meskipun ada merek lain yang menawarkan dengan harga yang lebih murah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebanyak 53% responden membeli produk sari kurma Al - Jazira karena sudah mengetahui kualitasnya bagus, sebanyak 47% membeli karena mereknya yang pertama kali diingat, sebanya 49% membeli karena sari kurma Al - Jazira memiliki desain kemasan yang menarik, sebanyak 64% membeli karena sudah terbiasa mengkonsumsi sari kurma Al - Jazira, sebanyak 60% membeli karena merek Al - Jazira sudah dikenal masyarakat, sebanyak 52% membeli karena merek Al - Jazira sudah dikenal masyarakat dan sebanyak 59% membeli karena rekomendasi dari konsumen lain yang sudah pernah mencoba produk ini. Berdasarkan data pengukuran persepsi konsumen terhadap faktor citra merek dagang diperoleh nilai rata - rata skor dari semua variabel sebesar 3,865 (berada di antara nilai 3,41 - 4,2). Dengan demikian berpedoman pada skala likert dapat disimpulkan bahwa faktor citra merek dagang memiliki persepsi yang baik bagi responden. Persentase faktor citra merek dagang dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Tingkat persepsi konsumen terhadap faktor citra merek dagang No Variabel Persentase (%) Skor 3 Harga dapat bersaing dengan

harga merek sari kurma lainnya

8 6 12 49 25 3.770

4 Harga terjangkau oleh konsumen 1 13 8 46 32 3.950 5 Harga sesuai dengan harapan

konsumen

1 5 12 51 31 4.060

6 Konsumen puas dengan harga sari kurma Al - Jazira

0 0 8 66 26 4.180

Jumlah 24.320

(34)

22

4 Konsumen sudah terbiasa mengkonsumsi sari kurma Al - Jazira kepada orang lain untuk mencoba produk ini

4 6 11 59 20 3.810

Jumlah 27.060

Rata - rata 3.865

4 Faktor Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan cara yang dilakukan oleh CV. Amal Mulia Sejahtera untuk menyebarluaskan informasi mengenai suatu yang produk yang dijual dengan memanfaatkan berbagai media elektronik, media cetak maupun penjualan secara langsung (direct sales). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebanyak 69% responden membeli sari kurma Al - Jazira karena promosi penjualan memberikan informasi yang jelas mengenai kualitas produk ini, sebanyak 42% membeli karena promosi penjualan meningkatkan minat responden untuk membeli produk sari kurma Al - Jazira, sebanyak 56% membeli karena responden percaya dengan promosi penjualan yang dilakukan oleh CV. Amal Mulia Sejahtera, sebanyak 29% membeli karena mengetahui sari kurma Al - Jazira dari internet dan sebanyak 55% membeli karena ada agen yang mempromosikan secara langsung. Berdasarkan data pengukuran persepsi terhadap faktor promosi penjualan, diperoleh nilai rata - rata skor dari semua variabel sebesar 3,738 (berada di antara nilai 3,41 - 4,2). Dengan demikian berpedoman pada skala likert dapat disimpulkan bahwa faktor promosi penjualan memiliki persepsi yang baik bagi responden. Persentase faktor promosi penjualan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Tingkat persepsi konsumen terhadap faktor promosi penjualan No Variabel Persentase (%) Skor

1 2 3 4 5 1 Promosi penjualan memberikan

informasi yang jelas mengenai kualitas produk

(35)

Lanjutan Tabel 10

No Variabel Persentase (%) Skor 1 2 3 4 5

2 Meningkatkan minat konsumen untuk melakukan pembelian

5 7 15 31 42 3.980

3 Konsumen percaya dengan informasi dari promosi penjualan

7 6 15 56 16 3.680

4 Konsumen mengetahui sari kurma Al - Jazira dari internet

12 23 15 29 21 3.240

5 Konsumen mengetahui sari kurma Al - Jazira karena ada agen yang mempromosikan secara langsung

19 0 5 55 24 3.710

6 Konsumen mengetahui sari kurma Al - Jazira dari iklan

11 11 9 50 19 3.550

Jumlah 22.430

Rata - rata 3.738

5 Tingkat Loyalitas Konsumen

Loyalitas konsumen merupakan perilaku konsumen yang mengulangi pembelian terhadap suatu produk karena memiliki penilaian yang cenderung terhadap produk tersebut, tingkatan pada loyalitas terdiri dari suspect, prospect,

first time customers, repeat customer dan clients. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebanyak 44% responden dianggap sebagai konsumen yang loyal karena tidak berpindah ke merek sari kurma yang lain selain merek Al - Jazira, sebanyak 48% responden yang mengulangi pembelian sari kurma Al - Jazira karena merasa puas, sebanyak 50% responden membeli minuman sari kurma Al - Jazira jika dibutuhkan, sebanyak 45% responden yang bersedia mengulangi pembelian, sebanyak 50% membeli secara teratur, sebanyak 34% responden membeli karena ada menawarkan produk tersebut kepada responden. Berdasarkan data pengukuran tingkat loyalitas konsumen terhadap produk minuman sari kurma Al - Jazira diperoleh nilai rata - rata skor dari semua variabel sebesar 4,02 (berada di antara nilai 3,41 - 4,2). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden yang loyal adalah konsumen yang bersedia membeli produk sari kurma Al - Jazira secara teratur. Persentase loyalitas konsumen dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11Tingkat persepsi terhadap loyalitas konsumen

No Variabel Persentase (%) Skor 1 2 3 4 5

1 Konsumen tidak akan berpindah ke merek sari kurma yang lain

(36)

24

Lanjutan Tabel 11

No Variabel Persentase (%) Skor 1 2 3 4 5

2 Konsumen akan mengulangi pembelian jika merasa puas dengan produk sari kurma Al - Jazira

0 2 14 33 51 4.330

3 Konsumen hanya membeli sari kurma Al - Jazira jika

membutuhkan

0 10 16 37 37 4.010

4 Konsumen bersedia mengulangi pembelian sari kurma Al - Jazira

0 1 11 47 41 4.28-

5 Konsumen membeli sari kurma Al - Jazira secara teratur

0 0 6 52 42 4.360

6 Konsumen membeli sari kurma Al - Jazira karena ada yang menawarkan tersebut kepada

Berdasarkan data pada perhitungan analisis faktor diperoleh informasi bahwa nilai KMO adalah 0,693 (lebih dari 0,5) menunjukkan bahwa keempat faktor yaitu faktor kualitas produk, faktor harga, faktor citra merek dagang dan faktor promosi penjualan dianggap valid dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk minuman sari kurma Al - Jazira.

(37)

Tabel 12 Hasil uji analisis faktor

Faktor Nilai KMO

Nilai

Variance

Variabel Indikator Nilai MSA

2.785 Harga sesuai dengan kualitas

Sumber : Data Diolah SPSS

(38)

26

X4.3 (0,707), X4.6 (0,7) sehingga nilai MSA dianggap sudah valid dan analisis faktor dilanjutkan dengan menganalisis nilai komunalitas (communalities).

Nilai komunalitas pada setiap variabel harus memenuhi syarat nilai lebih dari 0,5 sehingga dianggap valid dan dapat memberikan pengaruh terhadap faktor yang diwakilkan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai komunalitas variabel X3.6 adalah 0,401 (kurang dari 0,5) maka variabel X3.6 dianggap tidak valid dan dikeluarkan dari variabel sehingga analisis faktor diulangi pada iterasi keenam tanpa mengikutsertakan variabel X1.3, X2.4, X3.2, X3.3, X3.4, X3.5, X3.6, X3.7, X4.1, X4.4 dan X4.5. Pada iterasi keenam semua variabel sudah valid dengan nilai MSA lebih dari 0,5 yaitu variabel X1.1 (0,65), X1.2 (0,658), X1.4 (0,952), X1.5 (0,784), X1.6 (0,736), X2.1 (0,655), X2.2 (0,551), X2.3 (0,652), X2.5 (0,72), X2.6 (0,582), X3.1 (0,801), X4.2 (0,803), X4.3 (0,693), X4.6 (0,701) sehingga dapat dilanjutkan dengan menganalisis nilai komunalitas. Pada iterasi keenam semua variabel memiliki nilai komunalitas yang telah valid dan dapat memberikan pengaruh kepada faktor yang diwakilkan. Hasil uji analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 2.

Analisis Linear Berganda

1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen dan variabel independen pad asebuah model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas terlihat bahwa variabel dependen dan variabel independen terdistribusi secara normal mengikuti garis diagonal, dengan demikian maka model regresi telah memenuhi syarat uji normalitas. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.

(39)

2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika titik - titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan sumbu Y serta tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika penyebaran titik - titik membentuk suatu pola maka disebut heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian terlihat titik - titik tidak membentuk suatu pola dan menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y. hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan nilai VIF tiap variabel independen memiliki nilai di sekitar angka 1 dan tolerance pada setiap variabel independen memiliki nilai mendekati angka 1 dengan demikian tidak terjadi korelasi pada setiap variabel independen pad model regresi. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 13.

(40)

28

4 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Uji analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari empat variabel independen yaitu kualitas produk, harga, citra merek dagang dan promosi penjualan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Uji analisis regresi linear berganda yang baik adalah apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 (5%). Berdasarkan hasil regresi linear berganda diperoleh informasi bahwa nilai konstanta sebesar 17,671 menunjukkan nilai kualitas produk (X1), harga produk (X2), citra merek dagang (X3) dan promosi penjualan

(X4) bernilai 0 maka keputusan pembelian (Yˆ) nilainya adalah 17,671. Hasil dari

penghitungan analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Hasil uji analisis linear berganda

Model

Sumber : Data diolah SPSS

Berdasarkan hasil regresi linear berganda diperoleh informasi bahwa nilai konstanta sebesar 17,671 menunjukkan nilai kualitas produk (X1), harga produk

(X2), citra merek dagang (X3) dan promosi penjualan (X4) bernilai 0 maka

keputusan pembelian (Yˆ) nilainya adalah 17,671.

Koefisien regresi variabel kualitas produk (X1) sebesar 0,318 artinya jika

variabel independen lain bernilai tetap dan kualitas produk mengalami kenaikan 1% maka keputusan pembelian (Yˆ) akan mengalami kenaikan sebesar 0,318%. Koefisien bernilai positif berarti terjadi hubungan positif antara kualitas produk dengan keputusan pembelian, semakin baik kualitas produk maka akan semakin meningkatkan persentase keputusan pembelian.

Koefisien regresi variabel harga produk (X2) sebesar -0,167 artinya jika

variabel independen lain bernilai tetap dan harga produk mengalami kenaikan 1% maka keputusan pembelian (Yˆ) akan mengalami penurunan sebesar 0,167%. Koefisien bernilai negatif berarti terjadi hubungan negatif antara harga produk dengan keputusan pembelian, jika harga produk mengalami kenaikan maka akan semakin menurunkan persentase keputusan pembelian.

Koefisien regresi variabel citra merek dagang (X3) sebesar 0,242 artinya

(41)

Koefisien regresi variabel promosi penjualan (X4) sebesar 0,298 artinya

jika variabel independen lain bernilai tetap dan promosi penjualan mengalami kenaikan 1% maka keputusan pembelian (Yˆ) akan mengalami kenaikan sebesar 0,298%. Koefisien bernilai positif berarti terjadi hubungan positif antara promosi penjualan dengan keputusan pembelian, semakin baik promosi penjualan maka akan semakin meningkatkan persentase keputusan pembelian.

5 Koefisien Determinansi

Pengukuran terhadap koefisien determinansi dilakukan untuk mengetahui persentase faktor kualitas produk, harga produk, citra merek dagang dan promosi penjualan dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai Adjusted R Square adalah 0,836 yang berarti seluruh faktor memberikan pengaruh sebesar 83,6% Hasil uji analisis koefisien determinansi dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Hasil uji analisis koefisien determinansi Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate 1 .918 .843 .836 1.98953

6 Uji t

Pengukuran terhadap uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu kualitas produk, harga, citra merek dagang dan promosi penjualan secara parsial memberikan pengaruh terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t tabel adalah 1,985 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (5%). Berdasarkan hasil uji t di atas diperoleh informasi bahwa tabel distribusi dicari pengujian 2 sisi maka diperoleh

α sebesar 2,5% (0,025) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 dari sampel yang diamati sebanyak 100 (n = 100) dan variabel bebas sebanyak 4 (k = 4) maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985. Hasil pengukuran uji t dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Hasil uji t

Variabel Bebas T hitung Signifikansi Kualitas produk 2,701 0,008 Harga produk -2,136 0,035 Citra merek dagang 2,257 0,026 Promosi penjualan 2,391 0,019

(42)

30

disimpulakan bahwa kualitas produk secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian. T hitung pada variabel kualitas produk sebesar -2,136. Nilai -t hitung < -t tabel (-2,136 < -1,985) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa harga produk secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian. T hitung pada variabel kualitas produk sebesar 2,257. Nilai t hitung > t tabel (2,257 > 1,985) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat

disimpulakan bahwa citra merek dagang secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian. T hitung pada variabel kualitas produk sebesar 2,391. Nilai t hitung > t tabel (2,391 > 1,985) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa promosi penjualan secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian.

7 Uji F

Pengukuran terhadap uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu kualitas produk, harga, citra merek dagang dan promosi penjualan secara bersama - sama memberikan pengaruh terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai F tabel adalah 2,462. Hasil pengukuran uji F dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Hasil uji F Maka diperoleh hasil F tabel sebesar 2,462. F hitung pada hasil uji menunjukkan nilai 127,249. Nilai f hitung > f tabel (127,249 > 2,462) maka H0 ditolak dan H1

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas produk, harga produk, citra merek dagang dan promosi penjualan secara bersama - sama mempengaruhi keputusan pembelian.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial adalah penyajian mengenai berbagai permasalahan yang diteliti dan solusi yang diperoleh dalam hasil penelitian dan dapat memberikan kontribusi yang praktis untuk manajemen.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai kontribusi bagi CV. Amal Mulia sejahtera, antara lain :

(43)

dagang dan promosi penjualan sari kurma Al - Jazira terhadap persepsi dan loyalitas konsumen.

b Identifikasi mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi oleh CV. Amal Mulia Sejahtera dapat digunakan sebagai acuan untuk perbaikan, peningkatan dan pengembangan usaha.

CV. Amal Mulia Sejahtera harus selalu menjaga persepsi yang positif dari konsumen dengan mempertahankan harga produk karena setiap konsumen memiliki perbedaan pendapatan sehingga dapat mempengaruhi tingkat pembelian produk sari kurma Al - Jazira. Faktor kualitas produk paling berpengaruhi terhadap pembelian sari kurma Al - Jazira, dengan meningkatkan satuan kualitas produk maka satuan tingkat pembelian akan meningkat karena konsumen semakin berminat untuk membeli sari kurma Al - Jazira.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Secara keseluruhan proporsi terbesar karakteristik konsumen produk minuman sari kurma Al - Jazira adalah perempuan berusia antar 22 hingga 40 tahun dengan status sudah menikah, jenjang pendidikan terakhir adalah sarjana, memiliki pekerjaan lainnya dan memiliki pendapatan kurang dari Rp1 000 000 setiap bulan. 2. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah sebagai

berikut :

a Pada awalnya terdapat 14 faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk minuman sari kurma Al - Jazira kemudian direduksi dengan analisis faktor sehingga menjadi 4 faktor yaitu faktor kualitas produk, harga, citra merek dagang dan promosi penjualan. Seluruh faktor mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 83.6%.

b Secara keseluruhan, faktor kualitas produk memiliki proporsi terbesar dalam mempengaruhi keputusan pembelian dengan nilai sebesar 0.318 yang berarti setiap kenaikan 1 satuan kualitas produk akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.318 satuan.

3. Proporsi terbesar loyalitas konsumen adalah konsumen bersedia membeli produk sari kurma Al - Jazira secara teratur dengan nilai sebesar 4.360 menunjukkan bahwa proporsi terbesar loyalitas konsumen termasuk ke dalam kategori clients

yaitu konsumen yang sudah mempercayai produk suatu perusahaan dan bersedia membeli produk tersebut secara teratur.

Saran

(44)

32

Jazira ada kemungkinan jumlah konsumen yang membeli produk ini akan berkurang.

2. CV. Amal Mulia Sejahtera harus mampu mempertahankan harga produk secara konsisten agar konsumen tetap bersedia membeli produk sari kurma Al - Jazira karena berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda setiap kenaikan 1 satuan harga dapat menurunkan keputusan pembelian sebesar 0.167 satuan.

3. CV. Amal Mulia Sejahtera perlu mempertahankan kualitas produk dan citra merek dagang agar konsumen bersedia untuk menjadi client yang setia.

DAFTAR PUSTAKA

Amanah D. 2011. Pengaruh Promosi Dan Brand Image Terhadap Loyalitas Pembelian Produk Pepsodent Di Ramayana Plaza Jalan Aksara Medan. Jurnal keuangan Dan Bisnis [Internet]. [diunduh 2014 Mei 10]; Vol 3 Issue 3:1-13. Tersedia pada

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=63257&val=4585 Anisa. 2013. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Alas

Kaki Yongki Komaladi [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bartlett MS. 1950. Tests Of Significance In Factor Analysis. British Journal Of

Boonlertvanich K. 2009. Consumer Buying and Decision Making Behavior of Digital A Camera in Thailand. RU International Journal [Internet]. Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Jurnal Manajemen [Internet]. [diunduh 2014 Mei 10]; Vol 9 Issue 4:1-9. Tersedia pada

Kottler P, Keller KL. 2006. Marketing Management [Internet]. [diunduh 2014 mei 10]. Tersedia pada

(45)

h%20Edition%29/Cover%20&%20Table%20of%20Contens%20-%20Marketing%20Management%20%2814th%20Edition%29.pdf

Kusumawardani DA. 2011. Studi Mengenai Keputusan Pembelian Jasa Wedding And Event Organizer [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. Nugroho A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan

SPSS. Yogyakarta (ID): Andi

Nafisah SN. 2013. Sikap Dan Persepsi Konsumen Terhadap Jeruk Lokal Dan Jeruk Impor Di Pasar Modern Kota Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Patton M. 1990. Qualitative Evaluation And Research Methods [Internet]. [diunduh 2014 Mei 11]. Tersedia pada

http://legacy.oise.utoronto.ca/research/field-centres/ross/ctl1014/Patton1990.pdf

Raharjo B. 2013. Analisis Faktor Untuk Mengetahui Pengaruh Personal Selling

Dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada PT. Starmas Inti Alumunium Industry). Jurnal Ekonomi dan Manajemen [Internet]. [diunduh 2014 Mei 11]; Vol 2 Issue 1:1-19. Tersedia pada https://drive.google.com/file/d/0B_r9FlBMAeifSmYzVTAyR252MG8/edi t?pli=1

Likert R. 1932. A Technique For The Measurement of Attitude [Internet]. [diunduh 2014 Mei 11]. Tersedia pada http://www.voteview.com/Likert_1932.pdf

Rizky DA, Munandar JM, Andrianto SM. 2013. Analisis Persepsi Konsumen dan Strategi Pemasaran Beras Analog (Analog Rice). Jurnal Manajemen dan Organisasi [Jurnal]. [diunduh 2014 Mei 11]; Vol 4 Issue 2:145-162. Tersedia pada http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64713 Santoso S. 2006. Menggunakan SPSS Untuk Statistis Multivariat [Internet].

[diunduh 2014 Mei 11]. Tersedia pada

https://books.google.co.id/books?id=I20c9Esd0uAC&pg=PR5&lpg=PR5

Soedibjo SB. 2005. Pengantar Metode Penelitian. Bandung (ID): STIE Pasim Sata M. 2013. Factors Affecting Consumer Buying Behavior of Mobile Phone

Devices. Mediterranean Journal of Social Sciences [Internet]. [diunduh 2014 Mei 11]; Vol 4 Issue 12:104-112. Tersedia pada http://www.mcser.org/journal/index.php/mjss/article/viewFile/1787/1791 Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung (ID): Alfabeta

Supranto J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta (ID): Rineke Cipta

Suratno W. 2014. Analisis Pengambilan Keputusan Pembelian Dan Loyalitas Konsumen Sop Buah Pak Ewok Di Kota Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

(46)

34

(47)
(48)

36

Lampiran 1 Pengumpulan data kualitatif

Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan wawancara ditujukan secara langsung kepada pemilik CV. Amal Mulia Sejahtera

1. Identitas Diri :

a. Nama Lengkap : b. Jabatan : c. Nomor Ponsel :

2. Bagaimana latar belakang berdirinya CV Amal Mulia Sejahtera? 3. Mengapa Anda mengambil keputusan untuk memproduksi sari kurma? 4. Apa jenis kurma yang digunakan dalam pembuatan sari kurma Al - Jazira? 5. Berapa banyak jumlah produksi dan pemesanan sari kurma Al - Jazira

yang dapat dilakukan oleh CV Amal Mulia Sejahtera?

6. Apa manfaat yang diperoleh setelah mengkonsumsi sari kurma? 7. Siapa saja yang dapat mengkonsumsi sari kurma?

8. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh CV Amal Mulia Sejahtera untuk memasarkan produk sari kurma?

9. Ketika Anda baru pertama memulai usaha sari kurma, bagaimana Anda mengelola modal dan mempromosikan produk sari kurma Al - Jazira? 10.Bagaimana cara Anda mengelola pemesanan dalam jumlah yang banyak

dan harus dikirim ke tempat yang jauh?

(49)
(50)
(51)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 19 Oktober 1990 di Medan, Sumatera Utara dari Bapak H. Ir. Rahmadsyah Kamal Nasution (alm) dan Ibu drg. Rowena Syarif. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis mengikuti pendidikan Sekolah Dasar di SD Polisi 5 Bogor, lulus pada tahun 2002. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Bogor dan lulus pada tahun 2005. Penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA Negeri 7 Bogor dan lulus pada tahun 2008.

Gambar

Tabel 1 Kerangka acuan penelitian terdahulu
Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian
Tabel 3 Hasil uji validitas kuesioner
tabel 0.7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi masyarakat memiliki anggapan yang sedemikian itu karena memang ada bukti-bukti yang sudah terjadi, sehingga dapat membentuk anggapan masyarakat bahwa air suci yang berada

KPU mempunyai tugas kewenangan sebagai berikut : Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum; Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik

Dalam situasi semacam ini doa ini memohon segala macam 'hasanah' dari karunia Tuhan, termasuk perbuatan kita supaya menjadi hal yang menyebabkan kita mendapatkan 'hasanah' di

Puji syukut saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “EKSPERIMEN

Hasil dari penelitian membuktikan bahwa dalam budaya Batak Toba, kerentanan akan hak-hak perempuan yang diabaikan disebabkan oleh ideologi patriarki masih sangat

Konsep diri stabil juga merupakan faktor Empat dari subjek masih menganggap yang mempengaruhi penerimaan diri pada dirinya berharga, sekalipun subjek menjadi

Hasil penelitian menunjukan bahwa sinkritisme budaya merupakan percampuran budaya baru dan budaya lokal, atau percampuran aktivitas budaya yang terdiri dari bentuk pertunjukan

Karena analisis perubahan tutupan lahan ini membutuhkan pengambilan data yang repetitif, citra pengideraan jauh yang berasal dari Enhanced Thematic Mapper/Thematic Mapper