• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Perempuan di Keluarga Batak Toba (Studi tentang Kerentanan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hak Perempuan di Keluarga Batak Toba (Studi tentang Kerentanan)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Susi Susanti, 2017, Hak Perempuan Di Keluarga Batak Toba (Studi Tentang Kerentanan) ini terdiri 6 Bab, 105 halaman, dan 1 daftar gambar.

Skripsi ini mengkaji tentang Hak Perempuan Di Keluarga Batak Toba di pinggiran Kota Medan, Kel. Kenangan, Kec. Percut Sei Tuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hak-hak perempuan yang rentan untuk diabaikan dalam Keluarga Batak Toba dan bagaimana pula resitensi perempuan Batak Toba dalam menghadapi hak nya yang diabaikan tersebut.

Lokasi penelitian adalah di Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan yang merupakan wilayah bagian sub urban dari Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode etnografi dengan memfokuskan pada studi tentang kerentanan pada hak-hak perempuan yang diabaikan di Keluarga Batak Toba di pinggiran Kota Medan. Teknik penelitian yang pertama penulis lakukan adalah menjalin rapport dan wawancara mendalam kemudian selanjutnya juga melakukan teknik observasi partisipasi dengan ikut terjun membantu aktivitas informan sambil melakukan wawancara.

Hasil dari penelitian membuktikan bahwa dalam budaya Batak Toba, kerentanan akan hak-hak perempuan yang diabaikan disebabkan oleh ideologi patriarki masih sangat mewarnai berbagai aspek kehidupan dan struktur masyarakat yang mengakibatkan pengabaian hak perempuan, ketimpangan dan ketidakadilan gender, hubungan dalam keluarga, teknologi, kewarisan, ekonomi dan masih banyak bidang lainnya. Posisi perempuan dinomorduakan setelah laki-laki dan laki-laki-laki-laki dianggap sebagai pemimpin dan lebih rasional daripada perempuan sehingga perlakuan terhadap laki-laki lebih diutamakan dibandingkan perempuan.

Kata Kunci : Hak-hak perempuan Batak, Kerentanan, Resistensi.

Referensi

Dokumen terkait

Perempuan batak toba pekerja pengasuh anak etnis batak toba menutupi pekerjaan sebagai pengasuh anak dikarenakan pekerjaan tersebut menandakan status sosial yang rendah dan

Budaya Batak Toba yang sangat dekat dengan budaya keras memang sesuatu yang harus dihadapi oleh anak-anak keluarga Batak Toba Muslim, walaupun itu menyuruh

Budaya Batak Toba yang sangat dekat dengan budaya keras memang sesuatu yang harus dihadapi oleh anak-anak keluarga Batak Toba Muslim, walaupun itu menyuruh mereka untuk melakukan

Upaya hukum yang dilakukan oleh perempuan Batak Toba terkait hak waris dalam masyarakat Batak Toba dengan Putusan Pengadilan Negeri Nomor 144/Pdt.G/2016/PN MDN

Ia senang mengurus anak-anak dan rumah tangganya dengan baik termasuk mencari nafkah, Ibu Priska Sirait juga tidak mau menceritakan ketidakadilan yang ia alami di

( Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Perempuan Batak Toba Yang Diberi Gelar “Boru Ni Raja” Di Kecamatan Sianjur Mulamula,

Namun, salah satu nilai budaya Batak Toba yang masih di jalankan di Kecamatan Tenayan raya Kelurahan Sail adalah nilai kekerabatan, dimana orang Batak yang berada

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada kelima informan, ditemukan bahwa konsep diri perempuan batak toba yang diberi gelar “Boru Ni Raja” di kecamtan Sianjur Mulamula