• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi fasilitas asrama tingkat persiapan bersama Institut Pertanian Bogor menggunakan analisis kano

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi fasilitas asrama tingkat persiapan bersama Institut Pertanian Bogor menggunakan analisis kano"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI FASILITAS ASRAMA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN ANALISIS KANO

RIZA ADITIYA

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

RIZA ADITIYA. Evaluasi Fasilitas Asrama Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor Menggunakan Analisis Kano. Dibimbing oleh TOTONG MARTONO dan ANIK DJURAIDAH.

Asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan tempat tinggal yang diwajibkan bagi mahasiswa tahun pertama program sarjana IPB dengan masa huni selama satu tahun. Mahasiswa TPB IPB angkatan 2011 yang tercatat tinggal di asrama sebanyak 3497 orang, dengan rincian 2068 orang menghuni lima gedung asrama putri dan 1429 orang menghuni empat gedung asrama putra. Badan Pengelola Asrama (BPA) berkewajiban untuk memberikan kenyamanan kepada setiap penghuni asrama. Kenyamanan penghuni asrama sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas fasilitas asrama. Pada awal berdirinya asrama hanya enam gedung yang tersedia bagi 2900 mahasiswa angkatan 2001 dan fasilitas yang tersedia tidak berbeda secara signifikan dengan fasilitas yang ada saat ini. Semakin bertambahnya mahasiswa mengharuskan BPA meningkatkan banyaknya gedung asrama. Namun hal ini tidak seiring dengan perbaikan kondisi fasilitas yang seharusnya dilakukan secara berkala sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap fasilitas Asrama TPB IPB. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis preferensi fasilitas asrama TPB IPB. Teknik penarikan contoh yang digunakan adalah penarikan contoh acak berlapis dua tahap. Banyaknya responden ditentukan dengan menggunakan teknik Slovin sehingga diperoleh responden sebanyak 359 orang dan penentuan banyaknya responden di tiap lantai menggunakan alokasi sebanding. Analisis yang digunakan adalah analisis Kano karena metode ini mampu memetakan preferensi penghuni asrama terhadap fasilitas yang ada atau belum ada di asrama. Berdasarkan hasil analisis, fasilitas utama yang harus tersedia di asrama adalah fasilitas kamar, fasilitas lorong, dan beberapa fasilitas gedung serta penunjang. Sejak asrama berdiri fasilitas tersebut sudah tersedia di asrama, sehingga BPA telah mampu memenuhi kebutuhan dasar fasilitas di asrama. Fasilitas kamar mandi yang menjadi salah satu kebutuhan dasar di asrama merupakan fasilitas yang dipermasalahkan oleh 80% dari seluruh responden karena kotornya kondisi fasilitas ini. Salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kepuasan penghuni asrama adalah wifi. Namun setelah dilakukan evaluasi pada fasilitas ini, sebanyak 94% dari seluruh responden merasa tidak puas karena tidak adanya sinyal pada wifi. Selain itu, gedung yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan kualitas dan kuantitas dari fasilitas kamar mandi, setrika, tempat mencuci dan menjemur pakaian, wifi, serta televisi adalah gedung A2, A5, dan C4.

(3)

EVALUASI FASILITAS ASRAMA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN ANALISIS KANO

RIZA ADITIYA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Statistika pada

Departemen Statistika

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul Skripsi : Evaluasi Fasilitas Asrama Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor Menggunakan Analisis Kano

Nama : Riza Aditiya NRP : G14080028

Disetujui oleh

Diketahui oleh Ketua Departemen Statistika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si. NIP. 19650421 1999002 1 001

Tanggal Lulus:

Pembimbing I,

Dr. Totong Martono NIP. 19530428 197802 1 001

Pembimbing II,

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1990, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sjafrul Achmad (alm) dan Salamah. Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 14 Duren Sawit pada tahun 1996 hingga lulus tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 27 Jakarta dan lulus tahun 2005. Tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 91 Jakarta hingga lulus tahun 2008. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dengan Mayor Statistika di Departemen Statistika. Penulis memilih supporting course dari Departemen Gizi Masyarakat dan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen.

(6)

PRAKATA

Assalamu’alaikum wr. wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Karya ilmiah ini berjudul “Evaluasi Fasilitas Asrama Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor Menggunakan Analisis Kano”. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak Asrama TPB IPB untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan penghuni asrama.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari pengumpulan data hingga terselesaikannya karya ilmiah ini, yaitu kepada:

1. Bapak Dr. Totong Martono selaku ketua komisi pembimbing skripsi yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberi saran kepada penulis.

2. Ibu Dr. Ir. Anik Djuraidah, MS selaku anggota komisi pembimbing skripsi yang telah membimbing dan memberi masukan bagi penulis.

3. Pihak asrama yang telah membantu mempermudah penulis untuk memperoleh responden penelitian.

4. Bapak (alm) dan mama yang sangat saya cintai yang selalu memberikan dukungan serta doa yang tidak terputus bagi penulis. Kak Vivi, Mas Adi, Arif, dan Kirana yang selalu memberi semangat.

5. Teman-teman yang membantu dalam pengumpulan data dan penulisan karya ilmiah Sekarsari, Nurul, Silvi, Aci, Hadi dan Aldi serta seluruh teman-teman Statistika 45 umumnya.

6. Teman-teman di BEM KM IPB Berkarya dan ponpes Al-Iffah atas dukungan dan semangatnya. 7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas saran, masukan, dan kritiknya

kepada penulis.

Semoga semua amal ibadah baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, Februari 2013

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

PENDAHULUAN... 9

Latar Belakang ... 9

Tujuan ... 9

TINJAUAN PUSTAKA ... 9

Teknik Penarikan Contoh ... 9

Uji Validitas dan Reliabilitas ... 10

Uji Validitas ... 10

Uji Reliabilitas ... 10

Analisis Kano... 10

Kuesioner dan Tabel Evaluasi Kano ... 11

Koefisien Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Coefficient) ... 11

Diagram Pencar pada Analisis Kano ... 11

METODOLOGI ... 11

Sumber Data ... 11

Metode Analisis Data... 12

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13

Uji Validitas dan Reliabilitas ... 13

Deskripsi Responden ... 13

Tingkat Kepuasan Responden terhadap Fasilitas Asrama ... 13

Hasil Analisis terhadap Fasilitas Asrama dan Interpretasi Diagram Pencar ... 16

SIMPULAN DAN SARAN ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Evaluasi Kano ... 11

2. Banyaknya responden pada tiap lantai (lapisan) di asrama putri ... 12

3. Banyaknya responden pada tiap lantai (lapisan) di asrama putra ... 12

4. Deskripsi responden ... 13

5. Tabulasi silang antara kategori biaya dan daerah asal ... 15

6. Tabulasi silang antara kepuasan terhadap fasilitas secara umum dan daerah asal... 15

DAFTAR GAMBAR 1. Diagram pencar analisis Kano ... 11

2. Frekuensi keberadaan responden di asrama tiap minggu ... 13

3. Tingkat kepuasan responden tiap gedung terhadap fasilitas asrama ... 14

4. Perbandingan tingkat kepuasan fasilitas berdasarkan BPIF ... 15

5. Diagram pencar pemetaan preferensi fasilitas asrama dalam empat tipe persyaratan Kano ... 16

DAFTAR LAMPIRAN 1. Fasilitas-fasilitas di Asrama TPB IPB ... 20

2. Kuesioner penelitian ... 21

3. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner ... 24

4. Alasan responden mengenai kepuasan terhadap BPA ... 25

5. Grafik tingkat kepuasan responden tiap gedung terhadap pelayanan SR asrama ... 25

6. Alasan responden mengenai kepuasan terhadap SR asrama ... 26

7. Jumlah masing-masing kategori dan nilai koefisien kepuasan pelanggan pada tiap fasilitas asrama ... 27

8. Fasilitas yang termasuk dalam kategori harus ada ... 28

9. Fasilitas yang termasuk dalam kategori satu dimensi ... 37

(9)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Deklarasi UNESCO merumuskan empat pilar konsep pendidikan perguruan tinggi yaitu selalu belajar untuk mencari tahu guna menguasai bidang ilmu (learning how to know), melatih diri untuk memperoleh keterampilan dalam mengaplikasikan bidang ilmu (learning to do), memerankan profesi bidang ilmu (learning to be), dan hidup bermasyarakat (learning how to live together). Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai pelaksana pendidikan menjabarkan dan mengaplikasikan deklarasi tersebut dalam lima pilar konsep pendidikan, yaitu profesionalisme, kepekaan sosial, kepedulian terhadap lingkungan, jiwa kewirausahaan, dan moral. Asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB yang terdiri atas lima gedung untuk mahasiswa putri dan empat gedung untuk mahasiswa putra didirikan sebagai salah satu bentuk perwujudan kelima pilar konsep pendidikan IPB.

Hal utama yang harus diperhatikan oleh Badan Pengelola Asrama (BPA) adalah kenyamanan penghuni asrama yang sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas fasilitas Asrama TPB IPB. Berbagai fasilitas yang disediakan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1 (Habib 2009). Pada awal berdirinya asrama hanya enam gedung yang tersedia bagi 2900 mahasiswa angkatan 2001 dan fasilitas yang tersedia tidak berbeda secara signifikan dengan fasilitas yang ada saat ini. Semakin bertambahnya mahasiswa meng-haruskan BPA meningkatkan banyaknya gedung asrama. Namun hal ini tidak seiring dengan perbaikan kondisi fasilitas yang seharusnya dilakukan secara berkala sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap fasilitas Asrama TPB IPB. Penilaian kepuasan dilihat berdasarkan gedung dan aspek kemapanan ekonomi yang diukur dari kategori Biaya Pengembangan Institusi dan Fasilitas (BPIF). Kategori BPIF di IPB terbagi menjadi dua, yaitu kategori satu dan dua. Biaya yang dibebankan pada kategori satu lebih tinggi daripada kategori dua. Selain mengevaluasi kepuasan dilakukan juga evaluasi terhadap ketersediaan fasilitas Asrama TPB IPB. Analisis yang digunakan untuk mengevaluasi fasilitas yang sebaiknya ada di asrama untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada penghuninya adalah analisis Kano karena metode ini mampu memetakan preferensi penghuni terhadap fasilitas yang ada atau belum ada di asrama.

Evaluasi kepuasan terhadap fasilitas yang tersedia di asrama sangat penting dilakukan oleh BPA karena dapat diketahui fasilitas yang memadai atau belum memadai di masing-masing gedung asrama. Informasi yang diperoleh dapat menjadi masukan bagi BPA untuk memperbaiki fasilitas yang kurang memadai bagi penghuni asrama. Pengklasifikasian fasilitas asrama yang sudah maupun belum ada di asrama ke dalam persyaratan Kano akan lebih memudahkan BPA dalam melakukan pengembangan fasilitas agar kepuasan penghuni asrama dapat segera tercapai.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi dan menganalisis preferensi fasilitas asrama pada mahasiswa TPB IPB angkatan 2011.

TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Penarikan Contoh

Secara umum, teknik penarikan contoh terbagi menjadi dua yaitu penarikan contoh berpeluang (probability sampling) dan penarikan contoh tak berpeluang (nonprobality sampling). Contoh berpeluang adalah rancangan contoh yang diambil berdasarkan pada keacakan yang direncanakan (Scheaffer

et al. 1990). Sebaliknya dengan contoh tak berpeluang yaitu rancangan contoh yang diambil tidak berdasarkan pada keacakan yang direncanakan. Terdapat empat tipe utama rancangan penarikan contoh berpeluang, antara lain penarikan contoh acak sederhana (simple random sampling), penarikan contoh acak berlapis (stratified random sampling), penarikan contoh gerombol (cluster sampling), dan penarikan contoh sistematis (systematic sampling). Rancangan penarikan contoh tak berpeluang antara lain penarikan contoh kebetulan (accidental sampling), penarikan contoh kuota (quota sampling), penarikan contoh bertujuan (purposive sampling), dan penarikan contoh bola salju (snowball sampling).

(10)

(Scheaffer et al. 1990). Contoh acak berlapis diperoleh dengan memisahkan elemen populasi ke dalam grup-grup yang tidak tumpang tindih yang disebut lapisan, kemudian memilih contoh secara acak dari masing-masing lapisan. Ketika banyaknya populasi diketahui dan misalkan � adalah persamaan Slovin dengan rumus sebagai berikut (Siregar 2010):

� = 1+ �2

Penghitungan untuk menentukan banyaknya responden masing-masing lapisan digunakan persaman alokasi sebanding sebagai berikut:

��= � � �=1

= � �

dengan � : 1, . . ., ; menyatakan banyaknya lapisan

Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas

Validitas menunjukkan kemampuan suatu alat ukur dalam mengukur peubah dalam kuesioner. Uji statistik yang digunakan untuk mengukur validitas kuesioner pada data berskala kategorik adalah uji korelasi peringkat Spearman ( ).

Uji Reliabilitas

Siregar (2010) menuliskan bahwa adanya uji reliabilitas adalah untuk mengetahui kekonsistenan jawaban responden terhadap pengukuran yang dilakukan dua kali atau lebih pada obyek dan alat ukur yang sama. Teknik pengukuran reliabilitas pada jawaban yang berskala ordinal seperti sangat jarang hingga sangat sering atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap adalah teknik Alpha Cronbach.

Analisis Kano

Daftar kebutuhan pelanggan dibuat sebelum merencanakan suatu produk atau jasa agar kepuasan pelanggan dapat tercapai. Salah satu cara yang baik untuk memperoleh masukan tentang atribut yang harus ada dalam daftar kebutuhan pelanggan adalah dengan menemui pelanggan secara langsung. Hal tersebut dapat diketahui dengan melakukan

penyelidikan terhadap setiap daftar kebutuhan pelanggan secara mendetail untuk memahami mana dari kebutuhan pelanggan yang harus dimasukkan ke dalam produk atau jasa. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis hal tersebut yaitu dengan menggunakan metode yang ditemukan oleh Profesor Noriaki Kano.

Sauerwein et al. (1996) mengemukakan bahwa Kano menyatakan terdapat empat tipe persyaratan produk yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu:

a. Persyaratan yang bersifat harus ada (must be)

Persyaratan yang bersifat harus ada ini merupakan kriteria dasar dari suatu produk. Pelanggan menganggap persyaratan yang bersifat harus ada sebagai prasyarat dari suatu produk sehingga jika persyaratan ini tidak terpenuhi maka pelanggan akan merasa sangat kecewa. Namun, di sisi lain jika pelanggan memerlukan kebutuhan ini untuk kesenangannya, ternyata pemenuhan persyaratan ini tidak akan menaikkan kepuasan mereka.

b. Peryaratan yang bersifat satu dimensi (one dimensional)

Pada persyaratan ini kepuasan pelanggan memiliki hubungan yang linier atau proporsional dengan tingkat pemenuhannya. Artinya, semakin tinggi tingkat pemenuhan atribut dari suatu produk, maka kepuasan pun akan meningkat. Begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat pemenuhan atribut dari suatu produk, maka kepuasan pun akan semakin menurun.

c. Persyaratan yang bersifat biasa saja (indifferent)

Pada persyaratan ini pelanggan merasa ada atau tidaknya atribut tidak berdampak pada kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan, dengan kata lain pelanggan akan merasa biasa saja ketika atribut ini ada atau tidak ada pada suatu produk.

d. Persyaratan yang bersifat sangat menarik (attractive)

(11)

Kuesioner dan Tabel Evaluasi Kano

Shen (1992) mengemukakan bahwa untuk tiap fitur produk dibuat sepasang pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan positif dan negatif. Pertanyaan positif merupakan bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan reaksi responden jika suatu fitur dimiliki produk tersebut. Sedangkan, pertanyaan negatif merupakan bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan reaksi responden jika suatu fitur tidak dimiliki produk tersebut. Ilustrasinya:

• Positif: Bagaimana pendapat Anda terhadap adanya televisi di gedung asrama Anda? • Negatif: Bagaimana pendapat Anda terhadap

tidak adanya televisi di gedung asrama Anda? Jawaban dari pertanyaan positif dan negatif ini kemudian dikombinasikan dalam tabel evaluasi Kano, sehingga fitur produk dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori Kano. Tabel 1 Evaluasi Kano

Kebutuhan pelanggan Pertanyaan Negatif 1 2 3 4 5

Koefisien Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Coefficient)

Koefisien kepuasan pelanggan meng-indikasikan seberapa kuat fitur produk dapat mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Koefisien kepuasan pelanggan dibagi menjadi dua yaitu tingkat kepuasan dan tingkat ketidakpuasan pelanggan. Nilai-nilai tersebut dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.

= �+

�+ + +�

Nilai pada tingkat kepuasan berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin dekat dengan nilai 1 maka semakin tinggi kepuasan konsumen, begitupun sebaliknya.

= +

�+ + +�

dengan, menyatakan tingkat kepuasan dan menyatakan tingkat ketidakpuasan.

Nilai pada tingkat ketidakpuasan berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilai ini semakin mendekati 1, maka semakin tinggi kekecewaan konsumen, begitupun sebaliknya. Diagram Pencar pada Analisis Kano

Diagram pencar analisis Kano diperoleh dengan memetakan koefisien kepuasan (sumbu vertikal) dan ketidakpuasan pelanggan (sumbu horizontal). Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.

koefisien ketidakpuasan

Gambar 1 Diagram pencar analisis Kano Jika atribut terletak dalam kuadran harus ada berarti atribut tersebut merupakan atribut yang menjadi prasyarat dalam suatu produk atau jasa. Jika atribut terletak dalam kuadran biasa saja, hal ini menandakan bahwa pelanggan tidak merasa puas atau kecewa terhadap ada atau tidaknya atribut tersebut dalam produk atau jasa. Jika atribut terletak dalam kuadran satu dimensi, hal ini menandakan bahwa tingkat kepuasan dan pemenuhan suatu atribut bergerak secara linier atau proporsional. Semakin tinggi tingkat pemenuhan suatu atribut dari produk atau jasa, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pelanggan, dan begitupun sebaliknya. Jika atribut terletak dalam kuadran sangat menarik,

maka pelanggan merasakan kepuasan yang melebihi kepuasan yang proporsional. Hal tersebut terjadi karena atribut ini merupakan atribut yang sebenarnya tidak diharapkan oleh pelanggan, namun keberadaannya sangat memuaskan pelanggan. Berdasarkan data ini, diperoleh bahwa mahasiswa yang tercatat tinggal di asrama sebanyak 3497 orang, dengan rincian 2068

Harus ada Biasa saja

(12)

orang di asrama putri dan 1429 orang di asrama putra.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan survei kepada mahasiswa TPB angkatan 2011. Survei dilakukan sebanyak dua kali. Survei pertama bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Survei kedua dilakukan kepada mahasiswa yang secara acak terpilih sebagai responden. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2. Metode penarikan contoh yang digunakan yaitu penarikan contoh acak berlapis dua tahap. Lapisan pada tahap pertama adalah gedung asrama dan lapisan pada tahap kedua adalah lantai di tiap gedung. Penentuan banyaknya responden pada penelitian ini menggunakan teknik Slovin, sehingga diperoleh jumlah responden (�) sebanyak 359 mahasiswa. Kemudian di tiap lantai diambil beberapa responden secara acak dengan menggunakan persamaan alokasi sebanding. Proporsi responden di tiap lantai pada masing-masing gedung selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2 Banyaknya responden pada tiap lantai

(lapisan) di asrama putri

Gedung Lantai (L)

Tabel 3 Banyaknya responden pada tiap lantai (lapisan) di asrama putra

Gedung Lantai (L)

Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu:

1. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap jawaban pertanyaan P2 pada kuesioner di survei pendahuluan.

Uji Validitas

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas dalam buku Daniel (1990), yaitu:

total ( ) berkorelasi (valid). b. Menentukan ℎ� �� atau

Jika koreksi terhadap ties ini diterapkan, maka statistik uji ini menjadi:

= 2+ 2− ��2 2 2 2

dengan

: koefisien korelasi peringkat spearman ��: selisih peringkat antara peubah dan

( ): peringkat peubah skor butir ( ): peringkat peubah skor total

: banyaknya pengamatan yang ties

: banyaknya pengamatan yang ties

: korelasi peringkat spearman setelah dilakukan koreksi terhadap ties

c. Kaidah Keputusan

Pengujian validitas menggunakan bantuan

(13)

Uji Reliabilitas

Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach, yaitu:

a. Menentukan ragam setiap pertanyaan

��2 = �

2()2

� �

b. Menentukan ragam total

�2 = 2−

( )2

� �

c. Menentukan reliabilitas kuesioner

� = �

� : banyaknya pertanyaan

��2 : jumlah ragam setiap pertanyaan

�2 : ragam total d. Keputusan

Kriteria suatu kuesioner penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, apabila koefisien reliabilitas (�) lebih besar dari 0,6.

Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan

software SPSS 16.0.

2. Menganalisis statistik deskriptif untuk mengetahui deskripsi responden dan tingkat kepuasan responden terhadap fasilitas asrama.

3. Melakukan evaluasi kuesioner dengan mengkombinasikan pertanyaan positif dan negatif dalam tabel evaluasi Kano. Kemudian dilakukan penghitungan tiap kategori analisis Kano pada masing-masing fasilitas asrama.

4. Menghitung nilai koefisien kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan yang nilainya akan digunakan dalam diagram pencar. 5. Membuat diagram pencar dari hasil yang

diperoleh pada langkah sebelumnya dan interpretasi diagram tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap (pertanyaan P2 pada kuesioner). Pertanyaan pada P2 terdiri dari sepasang pertanyaan jika fasilitas tersedia dan tidak tersedia di asrama. Hasil uji validitas diperoleh bahwa skor tiap pertanyaan dan skor

total per kategori fasilitas berkorelasi (valid). Hasil uji reliabilitas pada pertanyaan jika fasilitas tersedia diperoleh bahwa koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) sebesar 0.916 dan sebesar 0.975 pada pertanyaan jika fasilitas tidak tersedia sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner penelitian reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

Deskripsi Responden

Pendeskripsian responden dalam penelitian ini berdasarkan asrama (IPB), kategori BPIF, dan daerah asal yang dikategorikan berdasarkan jenis kelamin. Responden yang terpilih sebanyak 359 orang dengan rincian 40.67% dari asrama putra dan 59.33% dari asrama putri. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa responden yang berasal dari Jabodetabek dan Pulau Jawa selain Jabodetabek didominasi oleh perempuan. Hal ini sesuai dengan mahasiswa IPB yang mayoritas berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4 Deskripsi responden

BPIF L P

Tingkat Kepuasan Responden terhadap Fasilitas Asrama

Sebelum mengetahui gambaran kepuasan responden terhadap fasilitas asrama secara keseluruhan, terlebih dahulu diberikan informasi mengenai frekuensi responden berada di asrama dalam tiap minggunya. Pengkategorian diberikan sebanyak empat kategori, yaitu tidak sama sekali, hanya saat ada kegiatan tertentu, 5 hari, dan 7 hari. Frekuensi keberadaan responden tiap minggunya dapat dilihat pada Gambar 2.

(14)

Berdasarkan Gambar 2, sebanyak 65.74% dari seluruh responden setiap harinya berada di asrama. Namun, sebanyak 0.28% dari seluruh responden yang tidak tinggal di asrama.

Fasilitas kamar, lorong, dan gedung di tiap asrama baik asrama putra maupun putri sama, sedangkan pada fasilitas penunjang ada beberapa fasilitas yang digunakan secara bersama-sama antara asrama putra dan putri. Fasilitas tersebut antara lain ambulans, mini market, bis transportasi, dan lab komputer di asrama. Kepuasan penghuni terhadap fasilitas asrama pada setiap gedung berbeda bergantung pada kondisi fasilitas di masing-masing gedung. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa persentase puas di gedung A4 tertinggi daripada gedung lainnya, sehingga dapat dikatakan fasilitas yang tersedia di gedung tersebut sudah cukup baik bagi responden. Hal ini karena gedung A4 merupakan salah satu gedung yang baru disediakan oleh BPA sehingga wajar apabila responden dalam gedung tersebut lebih merasa puas daripada gedung lainnya. Pada Gambar 3 terlihat bahwa modus ketidakpuasan responden di gedung A2, A5, dan C4 lebih tinggi daripada gedung lainnya yang secara berturut-turut dengan persentase sebesar 25%, 22.22%, dan 22.22%. Fasilitas yang belum memadai dari ketiga gedung tersebut lebih banyak dibandingkan dengan gedung lainnya, yaitu kondisi kamar mandi dan tempat mencuci pakaian yang kotor, sinyal wifi yang sering mati, jumlah setrika yang kurang, tempat menjemur pakaian yang kurang luas, serta televisi yang rusak. Oleh karena itu, dalam melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas asrama dapat diprioritaskan pada ketiga gedung ini agar dapat meningkatkan kenyamanan dan kepuasan penghuni asrama. Kepuasan terhadap pelayanan BPA dirasakan oleh sebanyak 25.79% dari seluruh responden karena BPA cepat merespon permasalahan asrama. Namun, sebanyak 23.68% dari seluruh

responden mengatakan hal sebaliknya bahwa BPA lambat dalam merespon permasalahan di asrama. Permasalahan yang cepat direspon oleh BPA adalah masalah terkait perizinan penggunaan fasilitas atau birokrasi yang tidak berbelit di BPA. Namun permasalahan yang lambat direspon oleh BPA adalah lambatnya BPA dalam mengatasi masalah perbaikan fasilitas di asrama, seperti air dan wifi yang sering mati. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Jika dilihat berdasarkan aspek kemapanan ekonomi yang diukur dari besarnya BPIF per kategori, responden yang berada di kategori 1 memiliki tingkat pembebanan biaya pendidikan yang lebih tinggi daripada responden yang berada di kategori 2. Perbandingan kepuasan fasilitas asrama antara kategori 1 dan kategori 2 selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4. Pada Gambar 4 terlihat bahwa kepuasan terhadap fasilitas asrama secara keseluruhan lebih tercapai pada responden yang berada di kategori dua (BPIF 2), sedangkan responden yang berada di kategori satu (BPIF 1) sebanyak 45.71% mengatakan fasilitas yang tersedia berada dalam kategori biasa saja.

Biaya yang dibebankan kepada penghuni asrama sebesar Rp 1.200.000,00. Pada pengkategorian biaya berdasarkan daerah asal responden, diperoleh informasi bahwa sebanyak 41.4% dari seluruh responden yang berasal dari daerah Jabodetabek merasa biaya tersebut wajar. Responden dari daerah Pulau Jawa selain Jabodetabek sebanyak 44.8% dari seluruh responden yang berasal dari daerah tersebut mengatakan bahwa biaya yang dibebankan berada dalam kategori murah, sedangkan responden yang berasal dari Luar Pulau Jawa sebanyak 50.6% dari seluruh responden yang berasal dari daerah Luar Pulau Jawa mengatakan bahwa biaya tersebut berada dalam kategori wajar. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.

(15)

Gambar 4 Perbandingan tingkat kepuasan fasilitas berdasarkan BPIF

Jika dihubungkan antara kategori biaya asrama dengan tingkat kepuasan fasilitas secara umum yang dilihat berdasarkan daerah asal pada Tabel 6 diperoleh bahwa responden yang berasal dari Pulau Jawa selain Jabodetabek memiliki kepuasan yang lebih tinggi daripada responden yang berasal dari daerah Jabodetabek dan Luar Pulau Jawa. Hal ini karena dengan persentase sebesar 44.8% dari seluruh responden yang berasal dari daerah Pulau Jawa selain Jabodetabek mengatakan bahwa biaya asrama yang dibebankan termasuk dalam kategori murah dan presentase responden sebesar 46.8% merasa puas terhadap fasilitas asrama secara keseluruhan. Begitu pun dengan responden dari daerah Luar Pulau Jawa dengan presentase sebesar 50.6% mengatakan bahwa kategori biaya asrama berada dalam kategori wajar dan dengan presentase responden sebesar 57.1% merasa puas terhadap fasilitas asrama secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan responden yang berasal dari Jabodetabek dengan presentase responden sebesar 41.4% mengatakan bahwa biaya asrama termasuk dalam kategori wajar dan dengan presentase sebesar 40.6% dari seluruh responden yang

berasal dari daerah Jabodetabek merasa bahwa tingkat kepuasan terhadap fasilitas secara keseluruhan berada pada kategori biasa saja. Jika dilihat secara keseluruhan (IPB) dengan biaya sebesar Rp 1.200.000,00 sekitar 80% responden relatif puas terhadap fasilitas yang tersedia secara keseluruhan.

Tabel 6 Tabulasi silang antara kepuasan terhadap fasilitas secara umum dan daerah asal menjadi penentu puas atau nyamannya mahasiswa berada di asrama adalah adanya

(16)

Gambar 5 Diagram pencar pemetaan preferensi fasilitas asrama dalam empat tipe persyaratan Kano

Hasil Analisis terhadap Fasilitas Asrama dan Interpretasi Diagram Pencar Koefisien kepuasan pelanggan terbagi menjadi tingkat kepuasan dan tingkat ketidakpuasan. Nilai ini berkisar antara 0 sampai 1. Berdasarkan nilai ini dilakukan pemetaan preferensi responden terkait fasilitas asrama ke dalam empat tipe persyaratan analisis Kano. Keempat tipe persyaratan tersebut, antara lain persyaratan yang bersifat harus ada, satu dimensi, biasa saja, dan sangat menarik. Diagram pencar digunakan untuk memudahkan perolehan informasi mengenai pemetaan preferensi fasilitas ke dalam empat tipe persyaratan Kano yang dapat dilihat pada Gambar 5 dengan keterangan masing-masing nomor fasilitas dapat diihat pada Lampiran 7.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari diagram pencar, sebagian besar fasilitas berada dalam kuadran harus ada. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah lobi asrama, tempat menjemur dan mencuci pakaian, kamar mandi, kantin, setrika, dispenser, tempat tidur, meja dan lampu belajar, rak handuk, lemari pakaian, tempat sampah, gantungan pakaian, penyedia air galon, ambulans, mini market, pusat fotokopi, bis transportasi, serta penjernihan air. Pada kuadran harus ada, fasilitas tempat tidur (14) dan kamar mandi (6) merupakan fasilitas yang menjadi prioritas untuk diperhatikan kondisinya di asrama karena akan sangat mempengaruhi ketidakpuasan responden jika kualitas dari fasilitas tersebut rendah. Dalam hal ini, ketidakpuasan responden terjadi ketika kondisi dari fasilitas-fasilitas tersebut belum

memadai. Fasilitas yang belum memadai pada tipe persyaratan harus ada beserta alasan belum memadainya fasilitas dapat dilihat pada Lampiran 8. Fasilitas kamar mandi dengan frekuensi penggunaan sangat sering responden di semua gedung mengalami permasalahan pada kondisi kamar mandi yang kotor.

Pada fasilitas tempat mencuci pakaian dengan frekuensi penggunaan sering, gedung yang mengalami permasalahan pada fasilitas ini adalah gedung A4 dan A5. Pada gedung A4 dengan persentase sebesar 50% mengatakan bahwa tempat mencuci pakaian tidak tersedia secara khusus, sehingga untuk mencuci pakaian dilakukan di kamar mandi. Pada gedung A5 dengan persentase sebesar 56.25% alasan belum memadainya fasilitas ini karena kotornya tempat mencuci pakaian di gedung tersebut. Pada gedung A5 dengan persentase sebesar 44.44% mengatakan bahwa tempat menjemur pakaian belum memadai karena kurang luasnya fasilitas ini. Pada gedung A1, A2, dan C4 permasalahan yang dihadapi pada fasilitas setrika sama yaitu kurangnya jumlah fasilitas yang disediakan oleh BPA. Jumlah dispenser yang kurang juga menjadi permasalahan bagi gedung C4. Pada kantin asrama kurang higienisnya makanan yang dijual merupakan alasan bagi gedung C2 mengatakan kurang memadainya fasilitas ini.

Terdapat dua fasilitas yang berada dalam kuadran satu dimensi. Kedua fasilitas ini yaitu mushala dan wifi. Semakin baik pelayanan yang diberikan pada fasilitas ini, maka semakin meningkat kepuasan responden. koefisien ketidakpuasan

Sangat menarik Satu dimensi

(17)

Berdasarkan informasi yang diperoleh, mushala merupakan fasilitas yang tidak terlalu sering maupun jarang dinikmati oleh responden. Namun jika dilihat berdasarkan koefisien ketidakpuasan pada diagram pencar, nilai pada fasilitas mushala (3) lebih tinggi daripada fasilitas wifi (11) sehingga fasilitas mushala yang menjadi prioritas untuk diperhatikan kondisinya di masing-masing gedung asrama. Pada fasilitas wifi, responden di semua gedung asrama baik putra maupun putri mengeluhkan seringnya tidak ada koneksi pada wifi. Oleh sebab itu, langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan responden yaitu dengan memperbaiki wifi agar sinyal dapat menjangkau setiap sudut gedung secara optimal. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, fasilitas yang berada dalam kuadran biasa saja antara lain televisi, koperasi, lapangan olahraga, tempat parkir, komputer di lab,

laundry, perpustakaan, ruang belajar individu, ruang belajar kelompok, dan telepon. Fasilitas yang belum memadai pada tipe persyaratan biasa saja beserta alasan belum memadainya fasilitas dapat dilihat pada Lampiran 10. Fasilitas televisi merupakan fasilitas yang sangat jarang dinikmati oleh responden. Lebih dari 50% dari seluruh responden di masing-masing gedung A2, A3, dan C3 merasakan bahwa fasilitas ini belum memadai. Fasilitas sudah tidak berfungsi merupakan alasan 47.92% responden di gedung A2, sedangkan alasan responden di gedung A3 dan C3 sama yaitu tidak jernihnya saluran televisi dengan persentase secara berturut-turut sebesar 43.18% dan 58.06%. Fasilitas tambahan yang berada dalam kuadran biasa saja, namun belum ada di asrama antara lain perpustakaan, ruang belajar individu dan kelompok, serta telepon. Fasilitas tambahan tersebut setelah dievaluasi berada dalam kuadran biasa saja, sehingga dibuatnya fasilitas ini bukan rekomendasi yang baik bagi BPA karena ada atau tidaknya fasilitas tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan responden. Kuadran yang terakhir adalah sangat menarik. Namun, dalam penelitian ini tidak ada fasilitas asrama yang berada dalam kuadran ini.

SIMPULAN

Berdasarkan pemetaan fasilitas asrama ke dalam kuadran Kano, diperoleh bahwa fasilitas yang harus ada dan menjadi prasyarat utama di

asrama, antara lain lobi asrama, tempat menjemur dan mencuci pakaian, kamar mandi, kantin, setrika, dispenser, tempat tidur, meja dan lampu belajar, rak handuk, lemari pakaian, tempat sampah, gantungan pakaian, penyedia air galon, ambulans, mini market, pusat fotokopi, bis transportasi, serta penjernihan air. Fasilitas yang menentukan kepuasan penghuni asrama adalah mushala dan wifi. Fasilitas yang tidak terlalu dibutuhkan oleh penghuni asrama adalah televisi, perpustakaan, ruang belajar individu dan kelompok, laundry, lapangan olahraga, lab komputer, telepon, serta tempat parkir.

Fasilitas yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah kamar mandi karena fasilitas ini merupakan salah satu kebutuhan dasar dan sangat sering digunakan oleh penghuni asrama. Namun, responden di semua gedung mengeluhkan kondisi kamar mandi yang kotor, air yang tidak jernih, dan fasilitas di dalam kamar mandi yang rusak. Begitu pun dengan fasilitas wifi, responden di semua gedung mempermasalahkan sinyal wifi yang sering mati sehingga semua responden merasa tidak puas terhadap fasilitas ini. Selain kedua fasilitas tersebut, terdapat fasilitas di beberapa gedung yaitu setrika, kantin, tempat mencuci dan menjemur pakaian, serta dispenser yang perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Selain itu, gedung yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas tersebut adalah gedung A2, A5, dan C4 karena persentase ketidakpuasan ketiga gedung tersebut lebih tinggi daripada gedung asrama lainnya.

SARAN

Pada penelitian selanjutnya perlu ditambahkan informasi mengenai tingkat pendapatan orang tua responden dalam menganalisis kepuasan berdasarkan aspek kemapanan ekonomi. Selain itu, sebaiknya ditambahkan fasilitas yang sekiranya dibutuhkan penghuni asrama baik secara individu maupun kelompok seperti tempat

fitness, klinik, fasilitas yang berkaitan dengan hiburan untuk dievaluasi dengan menggunakan analisis Kano.

DAFTAR PUSTAKA

(18)

Habib. 2009. Asrama TPB IPB [internet]. [diacu 2012 April 27]. Tersedia dari: http://www.asramatpb.ipb.ac.id.

Sauerwein E, Bailom F, Matzler K, Hinterhuber HH. 1996. The Model: How To Delight Your Customers. International Working Seminar on Production Economics. Pp:313-327 [internet]. [diacu 2012 Mei 3]. Tersedia dari: http://faculty.kfupm.edu.sa/CEM/bushait/C EM_515-082/kano/kano-model2.pdf.

Scheaffer RL, Mendelhall W, OTT L. 1990.

Elementary Survei Sampling Fourth Edition. USA: The Universities Press Ltd. Shen D. 1992. Developing and Administering

Questionnaires. Center for Quality of Management Journal. 2(4):5-8 [internet]. [diacu 2012 Mei 3]. Tersedia dari: http://www.walden-family.com/public/ cqm-journal/2-4-Whole-Issue.pdf. Siregar S. 2010. Statistika Deskriptif untuk

(19)
(20)

Lampiran 1 Fasilitas-fasilitas di Asrama TPB IPB

No. Fasilitas kamar Fasilitas lorong Fasilitas gedung Fasilitas penunjang

1 Tempat tidur Setrika Televisi Laundry

2 Meja belajar Dispenser Lobi asrama Penyedia air galon

3 Lampu belajar Mushala Lapangan olahraga

4 Rak handuk Tempat menjemur pakaian Ambulans 5 Lemari pakaian Tempat mencuci pakaian Kantin asrama 6 Gantungan pakaian Kamar mandi Mini market

7 Tempat sampah Pusat fotokopi

8 Koperasi

9 Bis transportasi

10 Lab komputer

11 Penjernihan air

12 Telepon

(21)

Lampiran 2 Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Salam sejahtera. Saya Riza Aditiya, mahasiswi Departemen Statistika angkatan 2008. Saat ini saya sedang melakukan penelitian skripsi saya mengenai kepuasan mahasiswa angkatan 2011 terhadap fasilitas Asrama TPB IPB. Kuesioner ini akan sangat bermanfaat bagi pimpinan IPB dalam upaya melakukan perbaikan Asrama TPB IPB. Kebijakan pimpinan IPB akan sangat dipengaruhi oleh kejujuran Adik-Adik dalam pengisian kuesioner ini. Atas kerja sama Adik-Adik, saya mengucapkan terima kasih.

Petunjuk: • Berilah tanda silang (X) pada kotak yang paling sesuai.

Identitas Mahasiswa D1 Nama

D2 NIM

D3 Lokasi gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4 D4 Lantai 1 2 3 4 5

D5 Daerah asal Jabodetabek Jawa selain Jabodetabek Luar Jawa D6 No. HP

D7 Email (mohon diisi)

P1. Selama Adik di asrama, seberapa sering fasilitas di bawah ini Adik nikmati?

Fasilitas Frekuensi

Sangat jarang jarang biasa sering Sangat sering

Televisi Lobi asrama Musholla

Tempat menjemur pakaian Tempat mencuci pakaian Kamar mandi

Setrika Dispenser Tempat tidur Meja belajar Lampu belajar Rak handuk Lemari pakaian Tempat sampah Gantungan pakaian

laundry

Kantin asrama Penyedia air galon Lapangan olahraga Ambulans

Mini market

Pusat fotokopi Koperasi Bis transportasi Lab komputer Tempat parkir

(22)

Petunjuk: Untuk pertanyaan berikut ini keterangan pilihan jawaban dapat dilihat di bawah ini:

Saya suka dengan kondisi seperti itu 1 Sudah seharusnya kondisi itu memang ada 2 Hal ini tidak menjadi perhatian saya 3 Saya tidak nyaman, tapi bisa menerima kondisi tersebut 4 Saya tidak suka dengan kondisi seperti itu 5

P2. Isilah kolom ada dan kolom tidak ada terhadap fasilitas di bawah ini sesuai dengan pendapat Adik.

Fasilitas Ada Tidak ada

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Televisi Lobi asrama Musholla

Tempat menjemur pakaian Tempat mencuci pakaian Kamar mandi

perpustakaan

Ruang belajar individu Ruang belajar kelompok Kantin

Wi-fi Setrika Dispenser Tempat tidur Meja belajar Lampu belajar Rak handuk Lemari pakaian Tempat sampah Gantungan pakaian

Laundry

Penyedia air galon Lapangan olahraga Ambulans

Mini market

Pusat fotokopi Koperasi Bis transportasi Lab komputer Penjernihan air Telepon Tempat parkir

P3.Bagaimana pendapat Adik terhadap kondisi dari masing-masing fasilitas yang disebutkan pada kolom fasilitas di bawah ini?

Fasilitas Kondisi Alasan belum memadai

Memadai Belum memadai

Televisi Lobi asrama Musholla

Tempat menjemur pakaian Tempat mencuci pakaian Kamar mandi

Kantin Wi-fi Rak sepatu Setrika Dispenser

contoh: fasilitas televisi -Bagaimana perasaan adik

jika televisi ada?

-Bagaimana perasaan adik jika televisi tidak ada? (Kedua kolom harus

(23)

Fasilitas Kondisi Alasan belum memadai

Memadai Belum memadai

Tempat tidur Meja belajar Lampu belajar Rak handuk Lemari pakaian Tempat sampah Gantungan pakaian

Laundry

Penyedia air galon Lapangan olahraga Ambulans

Mini market

Pusat fotokopi Koperasi Bis transportasi Komputer di lab Air di asrama Makanan di kantin Tempat parkir

P4. Selama Adik diwajibkan tinggal di asrama, dalam tiap minggu Adik berada di asrama selama: 7 hari 5 hari Hanya saat ada kegiatan tertentu Tidak sama sekali

P5.Seberapa puas Adik terhadap pelayanan senior resident (SR)?

sangat puas puas biasa saja tidak puas sangat tidak puas

Alasan:_____________________________________________________________________

P6.Seberapa puas Adik terhadap pelayanan Badan Pengelola Asrama (BPA) dalam menanggapi permasalahan penghuni asrama?

sangat puas puas biasa saja tidak puas sangat tidak puas

Alasan:_____________________________________________________________________ P7.Menurut Adik, untuk biaya asrama selama setahun biaya tersebut tergolong:

sangat murah murah wajar mahal sangat mahal

P8.Secara umum, bagaimana tingkat kepuasan adik terhadap fasilitas Asrama TPB IPB?

sangat puas puas biasa saja tidak puas sangat tidak puas

(24)

Lampiran 3 Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner

a. Uji validitas

Fasilitas

Jika ada

Jika tidak

ada Keterangan ℎ� �� ℎ� ��

Televisi .586 .614 Valid

Lobi .422 .756 Valid

Mushala .505 .465 Valid

Tempat menjemur pakaian

.790 .556 Valid

Tempat mencuci pakaian

.502 .547 Valid

Kamar mandi .687 .471 Valid

Perpustakaan .446 .700 Valid

Ruang belajar individu .741 .799 Valid Ruang belajar

kelompok

.786 .804 Valid

Kantin .520 .657 Valid

Wifi .758 .839 Valid

Setrika .825 .787 Valid

Dispenser .864 .911 Valid

Tempat tidur .762 .648 Valid

Meja belajar .861 .786 Valid

Lampu belajar .831 .780 Valid

Rak handuk .800 .727 Valid

Lemari pakaian .830 .586 Valid

Tempat sampah .682 .553 Valid

Gantungan pakaian .825 .732 Valid

Laundry .468 .415 Valid

Penyedia air galon .543 .660 Valid Lapangan olahraga .656 .678 Valid

Ambulans .475 .717 Valid

Mini market .525 .693 Valid

Pusat fotokopi .670 .617 Valid

Koperasi .558 .590 Valid

Bis .714 .788 Valid

Lab komputer .774 .736 Valid

Penjernihan air .823 .804 Valid

Telepon .843 .803 Valid

Tempat parkir .556 .720 Valid

b. Uji reliabilitas

(25)

Lampiran 4 Alasan responden mengenai kepuasan terhadap BPA

Alasan Seluruh responden (%)

Alasan menjawab puas dan sangat puas pada pertanyaan P6

(kuesioner di Lampiran 2)

Peduli terhadap insan asrama 3.16

Cepat respon 25.79

Program yang diberikan bagus 3.16

Kinerja baik 24.21

Ramah 5.79

Sikap tidak memihak 0.53

Memberikan keamanan 0.53

Alasan menjawab tidak puas dan sangat tidak puas pada pertanyaan P6 (kuesioner di Lampiran 2)

Lama merespon 23.68

Birokrasi berbelit 2.11

Tidak ada informasi dahulu tentang pemadaman listrik

0.53 Fasilitas asrama tdk layak 7.37 Tidak peduli dengan insan

asrama 1.58

Pelayanan tidak ramah 1.58

Jumlah 100

(26)

Lampiran 6 Alasan responden mengenai kepuasan terhadap SR asrama

Sifat Asrama Putri Asrama putra

Alasan

menjawab puas dan sangat puas pada pertanyaan P5 (kuesioner di Lampiran 2)

Bekerja dengan hati 0.97

Mengayomi 7.25 6.25

Selalu ada saat dibutuhkan 3.38 0.89

Baik 17.87 12.50

Perhatian 15.46 16.96

Ramah 5.31 2.68

Tidak sombong 0.48

Sering mengontrol 1.93 0.89

Bisa dijadikan tempat diskusi 4.35 5.36

Terbuka 3.38 2.68

Sabar 3.86 1.79

Membimbing 15.94 24.11

Pengertian 1.93

Suka membantu adik-adiknya 9.18 9.82

Bisa diandalkan 0.48 0.89

Tegas 1.45

Menjadi teladan bagi insan asrama 0.97

Bertanggung jawab 0.89

Alasan

menjawab tidak puas dan sangat tidak puas pada pertanyaan P5 (kuesioner di Lampiran 2)

Kurang bisa mengayomi 0.97 2.68

Terlalu sibuk di luar 1.45 5.36

Kurang bisa beradaptasi 0.48 1.79

Kadang pilih kasih 0.97

Kurang dewasa 0.48

Kurang peduli 1.45 3.57

Bertindak sesukanya 0.89

(27)

Lampiran 7 Jumlah masing-masing kategori dan nilai koefisien kepuasan pelanggan pada tiap fasilitas asrama

No Fasilitas

Kategori Koefisien Kepuasan Pelanggan A M O R Q I Koefisien

Kepuasan

Koefisien Ketidakpuasan

1 Televisi 46 52 71 10 7 173 0.34 0.36

2 Lobi asrama 30 114 104 7 6 98 0.39 0.63

3 Mushala 20 115 155 6 5 58 0.50 0.78

4 Tempat menjemur pakaian 18 128 116 3 3 91 0.38 0.69 5 Tempat mencuci pakaian 18 120 99 3 6 113 0.33 0.63

6 Kamar mandi 8 155 138 6 8 44 0.42 0.85

7 Perpustakaan 53 69 70 1 5 161 0.35 0.39 8 Ruang belajar individu 60 78 85 5 7 124 0.42 0.47 9 Ruang belajar kelompok 54 57 61 4 5 178 0.33 0.34

10 Kantin 24 126 103 9 6 91 0.37 0.67

11 Wifi 45 85 125 15 11 78 0.51 0.63

12 Setrika 27 122 96 7 - 107 0.35 0.62

13 Dispenser 25 103 85 4 4 138 0.31 0.54

14 Tempat tidur 11 146 150 3 11 38 0.47 0.86 15 Meja belajar 18 127 138 5 6 65 0.45 0.76 16 Lampu belajar 22 110 128 2 4 93 0.42 0.67 17 Rak handuk 25 115 110 4 1 104 0.38 0.64 18 Lemari pakaian 9 152 138 4 4 52 0.42 0.83 19 Tempat sampah 20 150 117 7 5 60 0.39 0.77 20 Gantungan pakaian 32 118 85 4 3 117 0.33 0.58 21 Laundry 55 33 43 8 3 217 0.28 0.22 22 Penyedia air galon 35 98 99 3 5 119 0.38 0.56 23 Lapangan olahraga 48 59 56 5 1 190 0.29 0.33

24 Ambulans 25 113 77 3 1 140 0.29 0.54

25 Mini market 40 80 97 3 4 135 0.39 0.50 26 Pusat fotokopi 32 100 100 4 6 117 0.38 0.57

27 Koperasi 39 58 69 4 2 187 0.31 0.36

28 Bis transportasi 39 85 98 4 6 127 0.39 0.52 29 Lab komputer 45 76 71 2 3 162 0.33 0.42 30 Penjernihan air 27 115 111 9 8 89 0.40 0.66

31 Telepon 37 62 40 8 2 210 0.22 0.29

(28)

Lampiran 8 Fasilitas yang termasuk dalam kategori harus ada

a. Tempat tidur

Frekuensi Sangat sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 70.91 73.08 73.08 83.33 83.33 59.09 59.52 76.19 72.22 Belum memadai 29.09 26.92 26.92 16.67 16.67 40.91 40.48 23.81 27.78

Alasan belum memadai (%)

Berkutu 30.00 14.29 12.50 33.33 65.00 77.78 66.67 60.00

Kasur keras 20.00 14.29 56.25 28.57 33.33 15.00 5.56

Reyot 10.00 42.86 12.50 42.86 20.00 5.56 25.00

Kasur tipis 10.00 28.57 18.75 14.29 40.00

Ada rayap 10.00

Kurang lebar 5.00 14.29 5.56

Masih menggunakan kapuk

5.00

Kotor 10.00 8.33

Alergi kapuk 33.33

Kurang perawatan 5.56

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100

b. Meja belajar

Frekuensi Sangat sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 87.27 88.46 90.38 97.22 100 90.91 95.24 92.86 94.44 Belum memadai 12.73 11.54 9.62 2.78 9.09 4.76 7.14 5.56

Alasan belum memadai (%)

Reyot 42.86 33.33 33.33 66.67

Kurang luas 28.57 50.00 33.33 100 75.00 100 33.33

Banyak rayap 28.57 16.67 25.00

Keropos 0.00 33.33

Kurang nyaman 100

(29)

Lampiran 8 Lanjutan

c. Lampu belajar

Frekuensi Sangat sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 94.55 90.38 96.15 94.44 100 93.18 83.33 90.48 94.44 Belum memadai 5.45 9.62 3.85 5.56 6.82 16.67 9.52 5.56

Alasan belum memadai (%)

Sering mati 50.00 25.00 50.00 14.29

Rusak 25.00 60.00 25.00 33.33 57.14 50.00

Patah 25.00

Kurang banyak 40.00 50.00 14.29 25.00

Kurang terang 25.00 100

Kotor 25.00

Terlalu besar 33.33

Terlau terang 33.33 14.29

Dari awal tidak ada 25.00

Total 100 100 100 100 0.00 100 100 100 100

d. Rak handuk

Frekuensi Sangat sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 96.36 96.15 96.15 94.44 88.89 88.64 95.24 95.24 88.89 Belum memadai 3.64 3.85 3.85 5.56 11.11 11.36 4.76 4.76 11.11

Alasan belum memadai (%)

Rusak 50.00 50.00 20.00 50.00 50.00 50.00

Kurang besar 50.00 100 20.00 50.00

Kurang banyak 100 50.00 50.00 60.00 50.00

Tidak disediakan 50.00 50.00

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100

e. Lemari pakaian

Frekuensi Sangat sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 78.18 84.62 92.31 94.44 83.33 81.82 92.86 97.62 83.33 Belum memadai 21.82 15.38 7.69 5.56 16.67 18.18 7.14 2.38 16.67

Alasan belum memadai (%)

Rusak(kunci/pintu) 21.43 25.00 25.00 100 50.00 25.00

Reyot 7.14 12.50 33.33

Keropos 7.14 50.00 100

Kurang lemari

hanger 7.14 12.50

Kurang besar 35.71 25.00 25.00 25.00 50.00 100 66.67

Ada rayap 7.14 12.50 12.50

Kualitas kayu

buruk 7.14

Bau apek 7.14 12.50 25.00

Kurang aman 12.50

(30)

Lampiran 8 Lanjutan

f. Gantungan pakaian

Frekuensi Sangat sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 87.27 82.69 92.31 86.11 83.33 86.36 76.19 73.81 66.67 Belum memadai 12.73 17.31 7.69 13.89 16.67 13.64 23.81 26.19 33.33

Alasan belum memadai (%)

Tidak ada 37.50 22.22 75.00 20.00 100 66.67 40.00 63.64 50.00

Kurang banyak 37.50 55.56 25.00 40.00 16.67 50.00 27.27 50.00

Rusak 12.50 11.11 20.00 16.67 10.00

Berkarat 12.50

Kotor 11.11

Tidak menempel

dengan baik 20.00

Letak tidak

strategis 9.09

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100

g. Tempat sampah

Frekuensi Sangat sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 76.36 88.46 86.54 88.89 83.33 79.55 73.81 78.57 66.67 Belum memadai 23.64 11.54 13.46 11.11 16.67 20.45 26.19 21.43 33.33

Alasan belum memadai (%)

Jumlahnya

kurang 53.33 16.67 28.57 75.00 60.00 33.33 18.18 55.56 57.14 Kurang besar 13.33 16.67 14.29 25.00 22.22 18.18 11.11 14.29 Tidak ada di

kamar 6.67 33.33 14.29 40.00 22.22 45.45

Tidak tertutup 6.67

Berserakan 20.00 16.67 14.29

Mudah rusak 16.67

Kotor 14.29 11.11 14.29

Sudah tidak layak 14.29 0.00

Sampah

menumpuk 11.11 14.29

Sering hilang 18.18 33.33

(31)

Lampiran 8 Lanjutan

h. Kamar mandi

Frekuensi Sangat sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 38.18 28.85 48.08 50.00 11.11 40.91 47.62 47.62 16.67 Belum memadai 61.82 71.15 51.92 50.00 88.89 59.09 52.38 52.38 83.33

Alasan belum memadai (%)

Kamar mandi

rusak 15.56 5.26 3.23 9.09 9.09 15.00 11.11 11.11 5.00 Air sering mati 13.33 10.53 9.68 4.55 17.50 18.52 3.70 20.00

Kurang luas 15.56 8.77 12.90 4.55 10.00 3.70 3.70 10.00

Kotor 24.44 35.09 38.71 9.09 40.91 25.00 25.93 40.74 Bak mandi jarang

disikat 4.44 3.23 3.70

Saluran mampat 4.44 7.02 13.64 5.00

Kurang banyak 8.89 7.02 12.90 4.55 13.64 12.50 7.41 11.11 20.00

Kurang nyaman 2.22

Air tidak jernih 4.44 3.51 6.45 31.82 7.41 25.00

Dinding retak 1.75

Langit-langit mau

jatuh 1.75

Exhaust tidak

jalan 1.75

Gayung kurang 3.51 2.50 3.70

Fasilitas banyak

yang rusak 6.67 14.04 12.90 50.00 4.55 12.50 22.22 11.11 15.00 Air suka

menggenang 4.55 2.50

Pengelolaan

buruk 2.50 3.70 3.70

Fasilitas

kuranglengkap 3.70 3.70

(32)

Lampiran 8 Lanjutan

i. Tempat mencuci pakaian

Frekuensi Sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 81.82 73.08 65.38 50.00 22.22 59.09 61.90 69.05 55.56 Belum memadai 18.18 26.92 34.62 50.00 77.78 40.91 38.10 30.95 44.44

Alasan belum memadai (%)

Air sering mati 27.27 8.70 12.50 5.26 18.75 20.00

Terlalu gelap 9.09 Tidak tersedia

tempat khusus untuk mencuci

9.09 7.14 50.00 6.25 18.75 42.86

Kotor 27.27 28.57 34.78 11.11 56.25 15.79 12.50 28.57 30.00

Kurang banyak 9.09 7.14 21.74 22.22 18.75 36.84 31.25 20.00

Kurang luas 18.18 42.86 17.39 11.11 6.25 31.58 6.25 21.43 10.00

Saluran mampat 7.14 4.35

Kran rusak 7.14 5.26 6.25 7.14

Letaknya jauh 8.70 6.25

Tidak tersedia tempat duduk utk mencuci

4.35

Fasilitas kurang

lengkap 5.56

Kurang kran 5.26 20.00

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100

j. Tempat menjemur pakaian

Frekuensi Sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 63.64 53.85 65.38 77.78 50.00 52.27 64.29 64.29 72.22 Belum memadai 36.36 46.15 34.62 22.22 50.00 47.73 35.71 35.71 27.78

Alasan belum memadai (%)

Kurang aman 14.81 13.79 5.26 12.50 22.22 12.50 6.25

Kurang luas 25.93 13.79 26.32 37.50 44.44 16.67 12.50 6.67 16.67

Kurang banyak 29.63 41.38 47.37 25.00 22.22 29.17 31.25 33.33 33.33 Kurang tertutup dari

laki-laki 7.41 6.90 5.26 Sudah

reyot/berkarat 3.70 3.45 25.00 20.00 33.33

Tidak ada pelindung

anti hujan 7.41 3.45 8.33 6.67

Kotor 3.70 13.79 5.26 4.17 6.67

Dekat dengan

selokan 7.41

Kawat banyak yang

putus 3.45 6.25 13.33

Kurang tertata 5.26 8.33 6.25 6.67

Tidak nyaman krn dekat dengan tempat sampah

5.26

Terlalu jauh 25.00 8.33 6.25

Kurang strategis 11.11 12.50 6.25 6.67 16.67

(33)

Lampiran 8 Lanjutan

k. Setrika

Frekuensi Sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 47.27 50.00 53.85 61.11 72.22 65.91 57.14 69.05 44.44 Belum memadai 52.73 50.00 46.15 38.89 27.78 34.09 42.86 30.95 55.56

Alasan belum memadai (%)

Jumlah kurang 83.33 75.00 83.33 73.33 80.00 80.00 75.00 71.43 100

Sering rusak 10.00 10.71 8.33 13.33 20.00 10.00 7.14

Kualitas buruk 3.33 6.67 6.67

Kabel

mengelupas/rusak 3.33 7.14 4.17

Tidak disediakan 3.57 6.67 14.29

Sering lengket 3.57

Setrika hilang 4.17 6.67 10.00 7.14

Suka terlalu panas 6.67

Tidak ada tempat

khusus 5.00

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100

l. Penyedia air galon

Frekuensi Sering

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 98.18 84.62 98.08 91.67 100 93.18 88.10 83.33 100 Belum memadai 1.82 15.38 1.92 8.33 6.82 11.90 16.67

Alasan belum memadai (%)

Weekend tutup 100 12.50 40.00

Galon tidak diantarkan sampai kamar

37.50

Petugas tidak selalu

ada di ruangan 12.50 100 12.50

Stok sering habis 25.00 66.67 100 60.00 62.50

Mahal 12.50 33.33 12.50

Petugas kurang

sopan 12.50

(34)

Lampiran 8 Lanjutan

m. Lobi asrama

Frekuensi Biasa saja

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 87.27 84.62 90.38 94.44 88.89 81.82 71.43 88.10 77.78 Belum memadai 12.73 15.38 9.62 5.56 11.11 18.18 28.57 11.90 22.22

Alasan belum memadai (%)

Kurang kursi 33.33 12.50 28.57 40.00

Kurang meja 11.11 14.29 7.14 20.00

Kurang luas 22.22 50.00 28.57 100 50.00 7.14 20.00

Panas 11.11

Tidak ada tempat

khusus belajar 11.11 Tidak ada alas

duduk 12.50

Kotor 11.11 25.00 28.57 100 12.50 57.14 57.14

Kurang nyaman

untuk belajar 12.50 28.57 20.00

Bercampur

dengan kantin 25.00 7.14

Kurang efektif

pemakaiannya 7.14

Berantakan 14.29 14.29

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n. Dispenser

Frekuensi Biasa saja

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 96.36 84.62 98.08 86.11 94.44 72.73 71.43 64.29 33.33 Belum memadai 3.64 15.38 1.92 13.89 5.56 27.27 28.57 35.71 66.67

Alasan belum memadai (%)

Terkadang mati 50.00

Sering rusak 50.00 100 60.00 100 23.08 50.00 37.50 Galon tidak selalu

tersedia 25.00 12.50

Air panas tidak

berfungsi 12.50 20.00 21.43 12.50 16.67

Jumlah kurang 62.50 46.15 14.29 18.75 41.67

Kotor 20.00 15.38 14.29

Tidak disediakan 15.38 12.50 41.67

Hilang 6.25

(35)

Lampiran 8 Lanjutan

o. Kantin

Frekuensi Sangat sering

Gedung Asrama putri C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 77.46 61.36 47.62 69.05 61.11

Belum memadai 22.5 38.6 52.4 31 38.9

Alasan belum memadai (%)

Kurang higienis makanannya 12.50 42.11 20.69 40.00 63.64

Kurang luas 32.81

Makanan kurang bervariasi 7.81 5.26 6.90 6.67

Tempat duduk sedikit 7.81 6.67

Kurang rapi 3.13

Kotor 20.31 36.84 17.24 6.67

Jika hujan becek 1.56

Lokasi tidak strategis 3.13 27.27

Terkadang tutup 1.56 6.90

Tidak ada 4.69

Kurang nyaman 3.13 6.67

Rasa kurang enak 1.56 10.53 6.90

Makanan kurang sehat

Makanan tidak layak jual 5.26 17.24 13.33

Harganya mahal 17.24 20.00

Fasilitas kurang 6.90

Hanya ada satu 9.09

Total 100 100 100 100 100

p. Mini market

Frekuensi Biasa saja

Gedung semua gedung

Kondisi (%) Memadai 86.91

Belum memadai 13.09

Alasan belum memadai (%)

Kurang luas 2.13

Jauh 17.02

Kurang lengkap barangnya 23.40

Tidak ada 55.32

Tidak buka sampai malam 2.13

(36)

Lampiran 8 Lanjutan

q. Pusat fotokopi

Frekuensi Biasa saja

Gedung Asrama putri Asrama putra

Kondisi (%) Memadai 61.50 62.33

Belum memadai 38.50 37.67

Alasan belum memadai (%)

Tidak ada/tutup karena pembangunan (astri) 77.11 72.73

Petugas kurang 1.20

Kurang banyak 10.84 3.64

Kurang luas 2.41

Weekend tutup 1.20

Kurang tenaga kerja 1.20

Jauh 4.82 23.64

Pelayanan kurang baik 1.20

Total 100 100

r. Bis transportasi

Frekuensi Biasa saja

Gedung semua gedung

Kondisi (%) Memadai 69.64

Belum memadai 30.36

Alasan belum memadai (%)

Kurang armada 26.45

Kurang nyaman 3.31

Jarang lewat 59.50

Tidak ontime 10.74

Total 100

s. Ambulans

Frekuensi jarang

Gedung semua gedung

Kondisi (%) Memadai 88.58

Belum memadai 11.42

Alasan belum memadai (%)

Harus bayar 2.33

Tidak ada supir 18.60

Tidak sigap 30.23

Birokrasi peminjaman sulit 2.33

Tidak tahu ada ambulans 41.86

Hanya di asrama putri 2.33

Sulit dihubungi jika dibutuhkan 2.33

Total 100

t. Penjernihan air

(37)

Lampiran 9 Fasilitas yang termasuk dalam kategori satu dimensi

a. Mushala

Frekuensi biasa saja

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%)

Memadai 92.73 82.69 84.62 69.44 66.67 72.73 82.93 90.48 55.56

Belum memadai 7.27 17.31 15.38 30.56 33.33 27.27 17.07 9.52 44.44

Alasan belum memadai (%)

Mukena kotor 25.00 16.67

Kurang luas 75.00 72.73 87.50 25.00 53.33 62.50 37.50

Kurang nyaman 9.09 8.33 50.00 6.67

Ruangan kotor 18.18 25.00 16.67 6.67 37.50 25.00 12.50 Fasilitas kurang

lengkap (karpet. Mukena. Al-quran)

12.50 8.33 16.67 33.33 50.00

Lokasi tidak

strategis 8.33 25.00

Koleksi buku

kurang 8.33

Tidak ada pintu 16.67

Bukan tempat

khusus 25.00

Berantakan 25.00

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100

b. Wifi

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%)

Memadai 7.27 1.92 9.62 13.89 44.44 6.82 9.52 21.43 5.56

Belum memadai 92.73 98.08 90.38 86.11 55.56 93.18 90.48 78.57 94.44

Alasan belum memadai (%)

Sering mati/tidak

ada 94.34 98.08 100.00 100.00 60.00 93.02 92.11 91.43 100.00 Loading

lama/lemot 3.77 1.92 2.63 8.57

Jangkauan sinyal

sempit 1.89 30.00 6.98 5.26

Kapasitas yang menggunakan terbatas

10.00

(38)

Lampiran 10 Fasilitas yang termasuk dalam kategori biasa saja

a. Televisi

Frekuensi sangat jarang

Gedung A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4

Kondisi (%) Memadai 65.45 25.00 28.85 52.78 83.33 72.73 78.57 30.95 77.78 Belum memadai 34.55 75.00 71.15 47.22 16.67 27.27 21.43 69.05 22.22

Alasan belum memadai (%)

Tidak ada remote 5.26

Kurang banyak 57.89 29.17 11.36 5.88 33.33 42.86 40.00 16.13 25.00

Rusak 15.79 47.92 25.00 52.94 19.35

Saluran tidak jernih 21.05 6.25 43.18 41.18 66.67 30.00 58.06 75.00

Ruangan kotor 3.23

Tidak menyala karena berpassword

2.08

Ukuran kecil 8.33 6.82 50.00 20.00 3.23

Letaknya terlalu

tinggi 6.25 13.64 7.14

Ruangan sempit 10.00

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100

b. Koperasi

Frekuensi biasa saja

Gedung Asrama putri Asrama putra

Kondisi (%) Memadai 65.73 80.14

Belum memadai 34.27 19.86

Alasan belum memadai (%)

Tutup/tidak ada 71.01 41.38

Barang tidak lengkap 23.19 37.93

Kurang publikasi adanya koperasi 4.35

Jauh 1.45 3.45

Mahal 6.90

Kualitas makanan yg dijual buruk 3.45

Tidak dibuka tabungan untuk mahasiswa 3.45

Tutup terlalu awal 3.45

(39)

Lampiran 10 Lanjutan

c. Lapangan olahraga

Frekuensi jarang

Gedung Asrama putri Asrama putra

Kondisi (%) Memadai 86.38 67.12

Belum memadai 13.62 32.88

Alasan belum memadai (%)

Lapangan rusak 43.33 34.00

Tidak ada tempat teduh 3.33

Fasilitas (ring.gawang.dan net)kurang 6.67 26.00

Cat luntur 10.00

Tidak terawat 20.00 22.00

Kurang luas 16.67 14.00

Dijadikan tempat parkir 2.00

Sering digunakan selain insan asrama 2.00

Total 100 100

d. Tempat parkir

Frekuensi sangat jarang

Gedung Asrama putri Asrama putra

Kondisi (%) Memadai 87.32 69.86

Belum memadai 12.68 30.14

Alasan belum memadai (%)

Kurang luas 73.33 67.39

Kotor 10.00

Gelap 3.33

Tidak aman 6.67 10.87

Kurang tertata 3.33 8.70

Aspal rata 3.33

Tidak ada atap 13.04

(40)

Lampiran 10 Lanjutan e. Komputer di lab

Frekuensi sangat jarang

Gedung semua gedung

Kondisi (%) Memadai 62.95

Belum memadai 37.05

Alasan belum memadai (%)

Lab jarang dibuka 35.46

Jumlah komputer terbatas 7.09

Tidak tahu adanya fasilitas ini 19.86

Komputer sering lemot 6.38

Komputer banyak yang rusak 18.44

Kurang nyaman tempatnya 1.42

Tidak ada layanan print 0.71

Lokasi tidak strategis 1.42

Wifi mati 2.13

Komputer tipe lama 4.96

Komputer bervirus 2.13

Total 100

f. Laundry

Frekuensi sangat jarang

Gedung Asrama putri Asrama putra

Kondisi (%) Memadai 92.79 90.00

Belum memadai 7.21 10.00

Alasan belum memadai (%)

Terkadang belum bersih 35.29 35.71

Terlalu mahal 5.88 7.14

Terkadang bau 17.65

Tidak tepat waktu 11.76 7.14

Sering hilang 11.76 14.29

Membuat malas mencuci 5.88

Baju sering tertukar 5.88

Hanya ada di asrama putri 5.88

Tidak ada 35.71

Total 100 100

g. Perpustakaan

Gedung Semua gedung

h. Ruang belajar individu

Gedung semua gedung

i. Ruang belajar kelompok

Gedung semua gedung

j. Telepon

(41)

Gambar

Tabel 1 Evaluasi Kano
Tabel 2 Banyaknya responden pada tiap lantai
Gambar 2  Frekuensi keberadaan responden di asrama tiap minggu
Gambar 3  Tingkat kepuasan responden tiap gedung terhadap fasilitas asrama
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada jaringan diffserv, node-node di pinggir (ingress) sebuah domain memproses dan memberi tanda TOS (Type of Service) byte di dalam IP header dari sebuah paket oleh sebuah kode

kerugian yang terjadi pada portofolio yang dimiliki oleh bank akibat adanya pergerakan variabel pasar ( adverse movement ) berupa suku bunga dan nilai tukar. Risiko jenis ini

Dari berbagai data berikut, peneliti tertarik untuk melakukan uji resistensi dari jamur penyebab Tinea pedis pada kaki SATPOL PP yang ada di kota Pontianak terhadap

Kemudian terkait dengan Ragam Kinerja (Topik) Berita Dalam masing-masing Dimensi Program Kabinet Kerja dalam Pengagendaan Media, maka dapat dikemukakan bahwa pada

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul

1. Pola komunikasi adaptasi mahasiswa UMSU yang indekos terdapat empat tahap yang prinsip dilakukan, yakni pertama penyesuaian diri dengan budaya baru karena penuh

Hubungan antara pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan: diet keluarga dengan status gizi balita umur 2-5 tahun di Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember (Correlation

Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran posisi keuangan dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Sedangkan pengertian neraca menurut S..