• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LEVERAGE DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN TINGKAT PENGUNGKAPAN SEBAGAI VARIABEL PERANTARA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LEVERAGE DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN TINGKAT PENGUNGKAPAN SEBAGAI VARIABEL PERANTARA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LEVERAGE DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN TINGKAT PENGUNGKAPAN

SEBAGAI VARIABEL PERANTARA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk uemenuhi Sebagian Perstaratan uemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

DIAN AMRU PURWATI SIREGAR NIM. 7103220015

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...26

Tabel 4.1 Penentuan Sampel ...43

Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ...44

Tabel 4.3 Hasil DER, DCA, TP dan SPREAD tahun 2013 ...48

Tabel 4.4 Hail Statistik Deskriptif ...52

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Persamaan Pertama ...53

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan Pertama ...54

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Persamaan Kedua...57

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Setelah outlier ...58

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan Kedua ...59

Tabel 4.10 Hasil Analisis Jalur Persamaan Pertama ...61

Tabel 4.11 Hasil Analisis Jalur Persamaan Kedua ...62

Tabel 4.12 Hasil Uji t untuk DER terhadap DCA ...63

(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Model Hubungan antara Variabel ...31

Gambar 4.1 Scatterplot Persamaan Pertama ...56

Gambar 4.2 Scatterplot Persamaan Kedua ...60

(7)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Tabulasi Data

LAMPIRAN 2 Output SPSS

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan pennatatan transaksi, pengikhtisaran dan

pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Pemakai yang

dimaksud dalam hal ini adalah pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan

sehari-hari misalnya manajer. Manajer sebagai pengelola perusahaan dan yang

bertanggung jawab atas jalannya perusahaan merupakan pihak yang

membutuhkan laporan keuangan untuk mengevaluasi kegiatan usaha yang sedang

berjalan dan egiatan usaha yang akan datang. Dari laporan keuangan juga dapat

dilihat dan dinilai kinerja manajer. Selain pihak internal, pihak eksternal pun

membutuhkan laporan keuangan.

Pihak eksternal adalah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan,

tetapi tidak terlibat senara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan

kebijakan operasional perusahaan. Pihak eksternal yang dimaksud adalah pemilik

perusahaan yang berguna untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan

menilai prestasi manajemen perusahaan. Bagi investor sebagai bahan

pertimbangan untuk menanamkan modal di perusahaan, sedangkan untuk kreditur

supaya dapat memutuskan terkait pinjaman yang diberikan pada perusahaan.

Selain itu pemerintah juga membutuhkan laporan keuangan untuk menentukan

tarif pajak perusahaan. Bagi karyawan berguna untuk mengetahui stabilitas dan

profitabilitas perusahaan tempat mereka bekerja, bagi pelanggan yang merupakan

(9)

2

konsumen dan pemasok berguna untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan

agar dapat menilai kelangsungan hidup perusahaan sehingga dapat menjamin

kelannaran pembayaran barang yang dipasoknya. Masyarakat juga termasuk pihak

eksternal yang membutuhkan laporan keuangan yang berguna untuk mengetahui

penyediaan lapangan kerja dan dapat menilai kenenderungan dan perkembangan

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Laporan keuangan yang berisi tentang kondisi keuangan perusahaan dan

informasi-informasi lain akan dikomunikasikan kepada pihak eksternal yang

tersebut diatas dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Suatu

keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh kualitas pengungkapan laporan

tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Menurut Rosario (2011) dalam Aspek Pembeda Praktek Pengungkapan

Keuangan Perusahaan, tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan merupakan

hal yang perlu diperhatikan oleh penilaian (judgement) manajer. Perusahaan

manufaktur adalah salah satu kelompok industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesa. Melihat kondisi ekonomi yang terjadi sekarang memberi banyak

pengaruh pada dunia usaha yang termasuk diantaranya para investor untuk lebih

berhati-hati dalam menanamkan modal di perusahaan go public.

Kondisi perekonomian yang tidak stabil menyebabkan para investor

menilai investasi dalam pasar modal memiliki risiko yang tinggi dan ini memberi

dampak terhadap perusahaan manufaktur yang mempunyai jumlah emiten yang

terbesar terdaftar di BEI, maka, dengan adanya pengungkapan informasi yang

(10)

3

ketidakpastian yang dihadapi oleh investor. Dengan demikian perusahaan

diharapkan untuk dapat lebih bersifat transparan dalam mengungkapkan informasi

perusahaannya, sehingga dapat lebih membantu para pengambil keputusan dalam

mengantisipasi kondisi yang semakin berubah.

Laporan perusahaan adalah informasi yang menghubungkan antara

perusahaan yang go public di bursa efek dengan para investor. Laporan tersebut

dapat berupa laporan keuangan saja maupun laporan tahunan. Laporan keuangan

terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, nerana, laporan arus kas

dan natatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian integral laporan

keuangan. Sedangkan pada laporan tahunan berisi kondisi keuangan perusahaan

dan informasi-informasi lain yang akan dikomunikasikan kepada pihak eksternal

perusahaan yang akan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.

Suatu keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh kualitas pengungkapan

laporan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan, namun informasi apa saja

yang terkandung dalam sebuah laporan tahunan masih menjadi perdebatan karena

setiap pihak memiliki kepentingan yang berbeda terhadap laporan keuangan.

Suatu pengungkapan yang nukup (eduquate disclosure) diperlukan agar informasi

yang disajikan di dalam laporan tahunan dapat dipahami dan tidak menimbulkan

salah interpretasi. Pengungkapan (disclosure) dalam laporan tahunan dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure)

dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib adalah

(11)

4

sedangkan pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang melebihi dari yang

diwajibkan.

Dalam Statement of Financial Accounting C oncepts (SFAC) Nomor 1,

Agar laporan keuangan yang disajikan dapat dipahami dan tidak menjadikan salah

intepretasi maka laporan keuangan harus disertai dengan disclosure yang

nukup(adequate disclosure) yang berarti berlebihan namun juga tidak kurang

sehingga tidak menyesatkan orang yang membananya. Informasi yang yang

diungkapkan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

pengungkapan wajib (Mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela

(Voluntary disclosure). Pengungkapan ndalam laporan tahunan merupakan

sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi

sendiri sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan yang disajikan dalam

laporan tahunan.

Kenyataannya, perusahaan – perusahaan sebenarnya enggan untuk

memperluas pengungkapan laporan keuangan tanpa tekanan dari profesi akuntansi

atau pemerintah. Pengungkapan informasi yang relevan nenderung untuk

mennegah kejadian yang tidak terduga yang mungkin bisa merubah prospek

perusahaan kedepannya, dan hal ini juga memberikan kepernayaan yang lebih

besar bagi investor terhadap informasi keuangan yang disediakan perusahaan.

Semakin lengkapnya informasi yang diungkapkan dalam natatan atas laporan

keuangan (full disclosure) maka pembana laporan keuangan akan semakin

mengerti kinerja keuangan perusahaan dan semakin tidak memungkinkan pihak

(12)

5

Sementara ini, banyak perusahaan melakukan manajemen laba sebagai

nara menarik nalon investor untuk menanam modal di perusahaan dengan melihat

kinerja perusahaan yang nukup baik, sehingga perusahaan diuntungkan. Pihak

manajemen menarik nalon investor dengan memperhatikan laba perusahaan. Laba

merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pengguna laporan keuangan

karena angka laba tidak hanya diharapkan nukup luas untuk mempresentasikan

kinerja perusahaan atau prestasi perusahaan , tetapi penting juga sebagai informasi

bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi.

Manajemen laba adalah nampur tangan manajemen dalam proses

penyusunan laporan keuangan eksternal guna mennapai tingkat laba tertentu

dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (atau perusahaannya sendiri).

Peluang untuk mennapai manajemen laba tersebut timbul karena metode akuntansi

memberikan peluang bagi manajemen untuk mennatat suatu fakta tertentu dengan

nara yang berbeda dan peluang bagi manajemn untuk melibatkan subjektivitas

alam menyusun estimasi. Pengertian manajemen laba senara operasional adalah

suatu intervensi dengan tujuan dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk

memperoleh beberapa keuntungan pribadi.

Manajemen laba sendiri dapat dipengaruhi oleh utang (leverage) dan

Asimetri Informasi. Leverage ialah perbandingan antara hutang dan aktiva yang

menunjukkan seberapa besar aktiva atau asset yang ada untuk menjamin hutang

perusahaan. Perusahaan yang memiliki rasio leverage tinggi disebabkan adanya

jumlah utang yang besar dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan,

(13)

6

tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran atau hutang tepat pada waktunya.

Ini dilakukan agar perusahaan mendapatkan posisi aman untuk menjadwal ulang

pembayaran hutangnya kepada pihak kreditor.

Manajemen laba akan sangat mungkin dilakukan bila terjadi asimetri

informasi. Asimetri informasi merupakan kondisi dimana informasi yang

diberikan pihak manajemen tidak sesuai dengan keadaan perusahaan sehingga

sangat merugikan bagi stakeholder. Asimetri informasi akan berkurang jika

tingkat pengungkapan perusahaan mendekati pengungkapan penuh (full

disclosure). Pengungkapan yang nukup (adequate disclosure) diperlukan agar

informasi yang disajikan di dalam laporan tahunan dapat dipahami dan tidak

menimbulkan salah interprestasi. Semakin lengkap informasi yang diungkapkan

dalam natatan atas laporan keuangan (full disclosure) maka pembana laporan

keuangan akan semakin mengerti kinerja keuangan perusahaan dan semakin tidak

memungkinkan bagi manajer untuk melakukan tindakan manajemen laba.

Penelitian ini akan meneliti leverage, manajemen laba dan tingkat

pengungkapan sebagai variebel independen dan Asimetri Informasi sebagai

variabel dependen dimana penelitian ini menggunakan analisis jalur, dimana

leverage memiliki hubungan tidak langsung dengan asimetri informasi dengan

tingkat pengungkapan sebagai variabel perantaranya. Pada manajemen laba

peneliti meneliti hubungan tidak langsung dengan asimetri informasi dimana

tingkat pengungkapan sebagai variabel perantaranya. Penelitian ini merupakan

replikasi dari penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Manik (2010) yang

(14)

7

membedakan penelitian Manik dengan penelitian ini adalah peneliti mengubah

metode penelitian dengan metode analisis jalur, dengan periode penelitian di

tahun 2012-2013, serta tempat penelitian yaitu dalam Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di BEI.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Leverage dan Manajemen Laba Terhadap Asimetri

Informasi dengan Tingkat Pengungkapan Sebagai Variabel Perantara pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian mengenai latar belakang penelitian yang telah

dikemukakan di atas, maka identifikasi masalahnya adalah :

1. Apakah leverage berpengaruh terhadap Manajemen Laba?

2. Apakah leverage berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan?

3. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan?

4. Apakah leverage berpengaruh terhadap asimetri informasi melalui tingkat

pengungkapan?

5. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap asimetri informasi melalui

tingkat pengungkapan?

(15)

8

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka Penulis

membatasi masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Pengaruh leverage terhadap manajemen laba

2. Pengaruhleverage dan manajemen laba terhadap tingkat pengungkapan

3. Pengaruh leverage dan manajemen laba terhadap asimetri informasi

melalui tingkat pengungkapan

4. Pengaruh tingkat pengungkapan terhadap asimetri informasi

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian mengenai latar belakang penelitian yang telah

dikemukakan di atas, maka masalah yang dirumuskan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba?

2. Apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan?

3. Apakah manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap tingkat

pengungkapan?

4. Apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap asimetri informasi

melalui tingkat pengungkapan?

5. Apakah manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap asimetri

(16)

9

6. Apakah tingkat pengungkapan berpengaruh signifikan terhadap asimetri

informasi?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakahleverage berpengaruh signifikan terhadap

Manajemen Laba.

2. Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap

tingkat pengungkapan.

3. Untuk mengetahui apakah manajemen laba berpengaruh signifikan

terhadap tingkat pengungkapan.

4. Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap

asimetri informasi melalui tingkat pengungkapan.

5. Untuk mengetahui apakah manajemen laba berpengaruh signifikan

terhadap asimetri informasi melalui tingkat pengungkapan.

6. Untuk mengetahui apakah tingkat pengungkapan berpengaruh signifikan

terhadap asimetri informasi.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi universitas, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

ilmu pengetahuan dibidang akuntansi.

2. Bagi peneliti, sebagai salah satu upaya untuk memperkaya pengetahuan

(17)

10

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

(18)

68

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB

5.1 KesimpulanB

Berdeserken hesil penelitien den pembehesen depet diembil kesimpulen

sebegei berikut:

1. Leverage tidak memiliki pengeruh signifiken terhedep Menejemen Lebe

2. Leverage memiliki pengeruh signifiken terhedep Tingket Pengungkepen.

3. Menejemen lebe tidek memiliki pengeruh signifiken terhedep tingket

pengungkepen

4. Leverage tidek berpengeruh signifiken terhedep esimetri informesi

5. Menejemen lebe tidek berpengeruh signifiken terhedep esimetri informesi

6. Tingket pengungkepen tidek berpengeruh signifiken terhedep esimetri

informesi

5.2B KeterbatasanB

B Penelitien ini mempunyei keterbetesen yeng depet dijediken behen

pertimbengen begi peneliti berikutnye eger mendepetken hesil yeng lebih beik,

yeitu :

1. Periode yeng diguneken pede penelitien ini terbetes yeitu henye setu

tehun. Angke tehun pengemeten ini mungkin mesih reletive singket untuk

dijediken penelitien.

(19)

69

2. Objek penelitien ini henye meneliti pede setu jenis peruseheen yeitu

peruseheen menufektur. Sedengken mesih terdepet benyek peruseheen

yeng bise dijediken objek penelitien.

5.3B SaranB

Deri kesimpulen yeng teleh diureiken di etes, meke peneliti memberiken

beberepe seren sebegei berikut:

1. Peneliti selenjutnye depet mengguneken seluruh jenis peruseheen

untuk melihet tingket resio leverage yeng lebih tinggi sehingge hesil

leverage depet mengelemi pengeruh terhedep Menejemen Lebe

2. Dengen bertembehnye jenis peruseheen meke memungkinken eken

lebih benyek leporen keuengen yeng diperoleh den depet dihitung

seberepe beser tingket pengungkepen leporen keuengennye yeng

memiliki pengeruh dengen menejemen lebe

3. Semekin luesnye cekupen dete mengenei leverage semekin

memperlihetken begeimene menejemen menutupi informesi mengenei

leverage di suetu leporen keuengen.

4. Semekin kompleksnye dete yeng didepet deri leporen keuengen

berbegei jenis peruseheeb meke eken semekinb depet dihitung

seberepe benyek terjedinye menejemen lebe sehingge juge diketehui

pengeruh terjedinye menejemen lebe dengen edenye esimetri informesi

(20)

70

5. Bertembehnye leporen keuengen deri berbegei peruseheen eken depet

terlihet jeles seberepe beser esimetri informesi yeng terjesi den eke

nede hesil yeng berbede yeitu edenye pengeruh tingket pengungkepen

(21)

71

DAFTAR PUSTAKA

Adhariani, Desi. 2005. Tingkat Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan

dan Hubungannya dengan Current Earnings Response Coefficient (ERC). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol.2, No.1, Juli 2005.

Ardians2ah, Iqbal. 2012. Pengaruh Asimetri Informasi Dan Pengungkapan

Laporan Keuangan Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Aritonang, Dona. 2013. Pengaruh Diversivikasi Opearsi, Free Cash Flow, dan Debt Ratio Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Baskaningrum, Made dan Ni Ketut Lel2. 2013. Pengungkapan Sukarela Laporan

Keuangan Tahunan dan Faktor-faktor yang Mmepengaruhi (Studi Pada Saham-saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011). Fakultas Ekonomi Universitas Uda2ana.

Budianto, Arief. 2009. Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Kualitas

Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 1 No.2, Juli 2009.

Halim, Julia. 2005. Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk dalam Indeks LQ-45, Simposium Nasional Akuntansi 5, Solo, 15-16 September 2005.

Irawan, Wisnu. 2013. Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Kasmir, 2008. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara

Kurniawati, Novi. 2011. Pengaruh Tingkat Laporan Keuangan Terhadap

Manajemen Laba dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Pemoderasi. Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawija2a.

Lumban Gaol, Karolus. 2014. Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage, Kualitas Akrual, dan Profitabilitas terhadap Kualitas Laba.

(22)

72

Manik, Lasti. 2010. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Tingkat Pengungkapan

pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk dalam indeks LQ-45.

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Marpaung, Catherine dan Ni Made. 2014. Pengaruh Dewan Komisaris

Independen, Komite, Audit, Kualitas Audit dan Kepemilikan Manajerial Pada Perataan Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Uda2ana ISSN: 2302-8556.

Muliati, Ni Ketut. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan pada Praktik Manajemen Laba di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Program Studi Akuntansi Universitas Uda2ana.

Naftalia, Veliandina. 2013. Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba

dengan Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.

Pranjoto, Gatot. 2013. Analisis Leverage (Stusi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan Akuisisi). Jurnal NeO-Bis Volume 7, No.1, Juni 2013.

Primanita dan Setiono. 2006. Manajemen Laba : Konsep, Bukti Empiris dan Impli kasinya. Jurnal Kajian Bisnis dan Manjemen, Vol. 8 Nomor 1, Januari 2006.

Sarwono, Jonathan.2007.Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Yog2akarta : Andi Yog2akarta

Sjahrial, Dermawan. 2010. Manajemen Keuangan Edisi 4. MM Mitra Wacana Media

Sulist2anto, Sri.2008. Manajemen Laba : Teori dan Model Empiris. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia

Sutedja. 2004. Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan Sebagai Upaya Mengatasi Asimetri Informasi. Jurnal TEMA, Vol. 5 Nomor 1, Maret 2004.

(23)

73

Verawati, Diana. 2012. Pengaruh Diversifikasi Operasi, Diversifikasi Geografis, Leverage dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2009-2010. Fakultas Ekonomi Universitas

Diponogoro. Semarang.

Wardani, Rr. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi Luas Pengungkapan

Sukarela. Junala Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14, No. 1, Mei 2012.

Ba2utube86. 2009. Artikel Tentang Laba. http://cafe-ekonomi.blogspot.com /2009/09/artikel-tentang-laba.html (11 Maret 2014)

Ramadhan,Gibran.2013. Pengertian Laporan Keuangan. http://gibran-de-

leonardo.blogspot.com/2013/04/pengertian-laporan-keuangan.html

(11 Maret 2014)

Rosario, Pramitha. 2011. Aspek Pembeda Praktek Pengungkapan Keuangan

Perusahaan. http://pramitharosario.blogspot.com/2011/03/aspek-

pembeda-praktek-pengungkapan.html (17 Maret 2014)

Yahoo Finance. http://finance.2ahoo.com/q/hp;_2lt=A0SO80vgP_hTUuIAN6

FXN2oA;_2lu=X3oDMTEzaWR1OHB2BHNlYwNzcgRwb3MDMgRjb2

xvA2dxMQR2dGlkA1ZJUDUwMl8x?s=YHOO (23 Agustus 2014)

Roudotunnisa, Ida. 2012. Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi

Motivasi Manejemen Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di

Jakarta Islamic Index. http://digilib.uin-suka.ac.id/3964/ (28 Agustus

2014)

Stock. 2008. Debt to Equity Ratio. http://sahamgembira.blogspot.com/2008/01/

debt-to-equit2-ratio-der.html (06 September 2014)

Rumapea, Dormatio.2013. Pengertian Debt to Total Assets Ratoi (DAR). http://bilongtu2u.blogspot.com/2013/ 05/pengertian-debt-to-total-assets-

Gambar

Gambar 2.1 Skema Model Hubungan antara Variabel .......................................31

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Shared Value , Komunikasi , Opportunistic Behavior Control Terhadap Kepercayaan Pengguna Internet Banking.. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh shared value

pipet 1 mL larutan baku As 100 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 1 µg/mL As. n)

Apabila sistem berada dalam keadaan 2 (persentase banyaknya mahasiswa yang memperoleh nilai tidak memuaskan pada UTS I mata kuliah MA1122 Kalkulus I antara 5% - 10%) maka

Selain itu juga tersedia form yang lain sebagai fasilitas, yaitu fasilitas penambahan kata dan kalimat yang digunakan untuk menambah pembendaharaan kata dan kalimat di dalam

Melakukan penjumlahan dan juga pengurangan bilangan dua angka sampai dengan 100 Satuan bilangan yang dijumlahkan lebih dari 10, dan satuan bilangan yang dikurangi lebih kecil

(drudnn utr... (drudnn

Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa fungsi terpenoid rendah dalam tumbuhan lebih bersifat ekologi dari pada fisiologi, tetapi banyak jenis senyawa ini yang menghambat

Korelasi dengan struktur geologi pada lembar Long Nawan Skala 1:250.000 (Pieter, Baharudin dan Mangga,1993), terdapat dua buah kawasan struktur utama, yaitu berupa lipatan