• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) YANG MENINGKAT DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA INDUSTRI ROKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) YANG MENINGKAT DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA INDUSTRI ROKOK"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah kumpulan gejala akibat penekanan pada nervus medianus, ketika melalui terowongan carpal (Carpal

Tunnel) di pergelangan tangan. Manifestasi dari sindroma ini adalah nyeri & kesemutan (Aroori,2007). Pada lingkungan kerja diketahui bahwa ada enam

faktor utama pekerjaan yang dapat menyebabkan CTS yaitu gerakan pergelangan

atau jari tangan yang berulang, kontraksi yang kuat pada tendon, gerakan

pergelangan tangan yang menekuk ke bawah (fleksi) atau menekuk ke atas

(extensi) yang ekstrim,gerakan tangan saat bekerja (gerakan menjepit), tekanan

mekanik pada saraf medianus, getaran dan sarung tangan yang tidak sesuai

(Silvestren,1987). Meskipun beberapa pekerjaan telah dikaitkan dengan peningkatan insiden dan prevalensi CTS, faktor intrinsik seperti obesitas juga menjadi salah satu resiko CTS. Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu rasio berat terhadap tinggi telah digunakan dalam penelitian sebagai faktor risiko

potensial untuk MSDs tertentu salah satunya CTS ( Geigle,2011 ). Ada empat sebagai faktor kontrol dari perkembangan CTS yaitu jenis kelamin, usia, IMT dan penyakit penyerta (Amstrong,2008). Gejala klasik CTS termasuk nyeri

nokturnal terkait dengan kesemutan dan mati rasa dalam distribusi dari nervus medianus (Aroori,2007). Kebanyakan kasus CTS adalah ringan dan hilang

(2)

2

berpengaruh terhadap pekerjaan sehari-hari ( Tana, 2003 ). Pada kasus berat

jika tidak diobati maka otot-otot ibu jari dapat mengalami atrofi dan kemampuan untuk merasa pada jari mungkin hilang secara menetap (Tana,

2003) . CTS merupakan hasil dari kombinasi kondisi kesehatan dan aktivitas fisik dan sering mengenai wanita 5% sedangkan pada pria 0.6% (Gorsché, 2001).

Beberapa penelitian terdahulu pada lingkungan kerja serta yang menghubungkan antara IMT dengan CTS. Faktor-faktor penyebab terjadinya

CTS di lingkungan kerja misalkan pekerjaan yang sering menggunakan pergelangan tangan yang dianggap sebagai salah satu faktor resiko terjadi CTS

( Kao, 2003). Pekerjaan yang sering dihubungkan dengan tingginya insidens CTS adalah proses memasak makanan, pekerja pabrik, pemuatan barang dan pekerja bangunan (Katz, 2002). Pekerja dengan IMT minimal ≥ 25 lebih

mungkin untuk terkena CTS dibandingkan dengan pekerjaan yang mempunyai berat badan ramping ( Atroshi,1999) karena antara CTS dan meningkatnya IMT bisa disebabkan oleh peningkatan jaringan lemak dalam

terowongan karpal ( Werner, 1996 ), meningkatkan tekanan hidrostatik sepanjang terowongan karpal pada orang obesitas (Werner,1997) Setiap

peningkatan nilai IMT 8% resiko CTS meningkat (Nordstrom,1997). CTS terjadi karena kompresi saraf median di bawah ligamentum karpal transversal, telah berhubungan dengan naiknya berat badan dan IMT ( Kouyoumdjian,

(3)

3

repetitif tinggi dan IMT minimal ≥ 25 berhubungan dengan terjadinya CTS

pada pekerja wanita di pabrik pengolahan makanan ( Merijanti 2005,2009 )

Namun pada penelitian Nathan (2005) mengungkapkan faktor pekerjaan tidak meningkatkan kejadian CTS pada perempuan bahkan dengan kelebihan berat badan . Dari berapa penelitian terdahulu yang telah

dilakukan , maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang : Hubungan antara IMT yang meningkat dengan kejadian CTS pada pekerja pabrik Industri rokok.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) yang

meningkat dengan kejadian CTS pada pekerja pabrik Industri rokok? 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan antara IMT yang meningkat dengan kejadian CTS.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk membuktikan adanya hubungan antara IMT yang meningkat dengan kejadian CTS pada pekerja pabrik Industri rokok.

2. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan umur, ,lama bekerja dan IMT dengan kejadian CTS.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian

2. Sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk lebih memperhatikan

(4)

4

3. Menambah pengetahuan tentang penyakit CTS serta pencegahan terjadinya

CTS pada pekerja di industri rokok. 1.5 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya mengukur IMT sebagai skrening obesitas dengan merujuk ketentuan kriteria IMT untuk Asia WPRO ( 2000 )

2. Diagnosa CTS hanya dilakukan melalui pemerikasaan Tes Tinel dan

Phalen serta wawancara untuk mengetahui terjadinya CTS bukan di diagnosa oleh seorang dokter dan tidak melakukan pemeriksaan EMG.

3. Peneliti tidak melakukan penelitian terhadap faktor predisposisi CTS secara rinci, hanya dalam bentuk kuestioner serta wawancara

1.6 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.1 Lingkup Keilmuan :

1. Ilmu penyakit dalam

2. Ilmu penyakit syaraf 1.6.2 Lingkup Sasaran

(5)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) YANG MENINGKAT DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME

(CTS)

PADA PEKERJA INDUSTRI ROKOK

Oleh :

SYARIFAH YASMIN HUDRINA 08020074

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(6)

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) YANG MENINGKAT DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME

(CTS)

PADA PEKERJA INDUSTRI ROKOK

KARYA TULIS AKHIR Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

SYARIFAH YASMIN HUDRINA 08020074

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapa menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul

Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh ( IMT) Yang Meningkat Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) Pada Pekerja Industri Pabrik Rokok, tepat pada waktunya.

Karya tulis akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh derajat sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas

Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran dr. Irma Suswati, M.kes yang telah memberi

kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.

2. Pembantu Dekan I dr.Meddy Setiawan Sp.PD, Pembantu Dekan II dr.

Fathiyah Safithri, M.Kes dan Pembantu Dekan III dr. Iwan Sis, SpKJ yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian

(8)

untuk selalu membimbing penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

4. dr. Rahayu Sp.S, selaku dosen pembimbing II yang telah memberi bimbingan dengan baik dan penuh kesabaran dalam membantu penulis

menyelesaikan karya tulis akhir ini dengan baik.

5. dr. Mohammad Bahrudin Sp.S, selaku dosen penguji yang telah memberikan petunjuk,saran dan kritik yang membangun saat ujian

maupun diluar ujian demi kesempurnaan karya tulis akhir ini. Penulis sadar tugas akhir ini sangat jauh dari kesempurnaan.

6. Abi H. Sayyid Abdullah Alqadri dan Ummi Hj. Syarifah Anisah Alkaf tercinta yang telah bekerja keras demi ananda, terima kasih atas segala doa,kasih sayang,kesabaran dan segalanya yang telah diberikan kepada

ananda. ”Jazakallah bil jannah” Semua itu tak akan pernah bisa terbalas

semoga ALLAH SWT mengganti semuanya dengan syurga.

7. Terima Kasih kepada Pak Tato serta Staf pabrik rokok yang telah membantu dalam proses penelitian karya tulis akhir ini.

8. Staf TU FK UMM dan Staf Lab FK UMM terima kasih atas bantuannya

selama ini kepada penulis

9. Sahabat-sahabatku angkatan FK UMM 2008 yang tak bisa disebutin

satu-persatu terima kasih atas bantuan serta doanya.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan TA ini dan juga

(9)

Penulis Sadar bahwa karya tulis akhir ini pasti jauh dari kata sempurna,oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat

membangun guna kesempurnaan dari karya tulis akhir ini.

Akhir kata semoga karya tulis akhir ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis,pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedepan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang. ... Desember 2011

(10)

ABSTRAK

Yasmin,Syarifah . 2011. Hubungan antara antara Indeks Massa Tubuh (IMT) yang Meningkat Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pekerja Industri Rokok. Karya Tulis Akhir,Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Djoni Djunaedi*/(2) Rahayu**//.

Latar Belakang : Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kumpulan gejala akibat penekanan pada nervus medianus, ketika melalui terowongan carpal (Carpal Tunnel) di pergelangan tangan. Merupakan penyakit yang paling sering ditemukan pada wanita. Kondisi ini bisa diperparah dengan faktor pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang,serta kondisi kesehatan, berat badan berlebih atau IMT ≥ 25 dapat meningkatkan resiko terjadinya CTS.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) yang meningkat dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja Industri rokok.

Metode Penelitian : Observasional analitik dengan pendekatan secara cross sectional, sampel 100 responden menggunakan uji Chi square dengan =0.05. Hasil penelitian : Menunjukan bahwa para pekerja wanita pada unit industri

rokok dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25 ada sebanyak 50% ( rata-rata IMT

31,29) dan 50% pekerja lainnya mempunyai indeks massa tubuh (IMT) ≤ 25 ( IMT rata-rata 21,87 ). Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja pabrik industri rokok mempunyai persentase 43 % dari 100 reponden dengan IMT ≥ 25 dan IMT ≤ 25.

Kesimpulan : Ada hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) yang meningkat dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja pabrik Industri rokok.

Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT), Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Pekerja Industri Rokok.

*/ Guru Besar Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Malang.

(11)

ABSTRACT

Yasmin,Syarifah.2011.The relationship between increased body mass indeks ( BMI) with the incidence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS ) Cigarette Industry workers. Thesis,Medical Faculty,University of Muhammadiyah Malang . Advisers : (1) Djoni Djunaedi*/(2) Rahayu**/.

Background : Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is a collection of symptoms caused by pressure on the median nerve, when the carpal tunnel (Carpal Tunnel) on the wrist and as a disease that most often found in female. This condition can be aggravated by working’s factor that continually done, as well as in healthy condition of being overweight (BMI ≥ 25) that create risk of CTS.

Objective : To determine the relationship betweenthe increasing Body Mass Index (BMI) and the incidence of CTS conducted the female cigarettes industry workers.

Method : Observational analytical approach, cross sectional using 100 respondents of the Chi square test with = 0.05.

Results : Reviewed that the female workers in cigarette industry which had a BMI ≥ 25 are 50% (of the average BMI 31.29 ) and the other 50% workers had a BMI

≤ 25 ( of the average BMI 21.87). The Incidence of Carpal Tunnel Syndrome

(CTS) on the cigarette industry has a factory worker until the percentage reaches 43% of the 100 people workers showed a CTS with BMI ≥ 25 and BMI ≤ 25. Conclusion : There is a relationship between the increased body mass index (BMI) with the incidence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) on the female cigarette industry factory workers.

Key words: Body Mass Index (BMI), Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Cigarette Industry Workers.

*/ Lecturer in Internal Medicine Department Medical Faculty University of Muhammadiyah Malang.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Keterbatasan Penelitian ... 4

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... 4

1.6.1 Lingkup Keilmuan ... 4

(13)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Obesitas ... 5

2.1.1 Definisi Obesitas... 5

2.1.2 Epidemiologi ... 5

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi obesitas ... 5

2.1.4 Patogenesis Obesitas ... 6

2.1.5 Pengukuran Secara Antropometrik ... 7

2.1.5.1 Metode pengukuran IMT ... 7

2.1.5.2 IMT dan CTS ... 8

2.2 Nyeri ... 9

2.2.1 Definisi nyeri ... 9

2.2.2 Mekanisme Nyeri ... 9

2.2.3 Klasifikasi Nyeri ... 10

2.3 Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) ... 12

2.3.1 Definisi CTS... 12

2.3.2 Epidemologi ... 12

2.3.3 Anatomi ... 11

2.3.4 Patofisiologi CTS ... 15

2.3.5 Gejala klinis CTS... 17

2.3.6 Faktor resiko terjadinya CTS ... 17

2.3.7 Faktor yang mempengaruhi CTS ... 18

2.3.8 Klasifikasi dan Diagnosa CTS ... 19

2.3.8.1 Klasifikasi CTS ... 19

(14)

2.3.9 Pemeriksaan Klinis CTS ... 20

2.4 Terapi CTS ... 22

2.5 Ergonomi Pencegahan ... 23

BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 26

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 26

3.2 Hipotesis ... 28

BAB VI. METODOLOGI PENELITIAN ... 29

4.1 Rancangan Penelitian ... 29

4.2 Tempat Penelitian ... 29

4.3 Populasi dan Sampel ... 29

4.3.1 Populasi ... 29

4.3.2 Teknik Pengambilan Sampel... 29

4.3.3 Karakteristik Sampel Penelitian ... 30

4.3.3.1 Kriteria Inklusi ... 30

4.3.3.2 Kriteria Eksklusi... 30

4.4 Variabel Penelitian ... 30

4.5 Definisi Operasional ... 31

4.6 Metode Pengumpulan Data ... 31

4.6.1 Alat Pengumpul Data ... 31

4.6.2 Sumber Data ... 32

4.6.2.1 Data Primer ... 32

4.6.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 32

4.7 Metode Pengolahan dan Analisi Data ... 33

(15)

4.7.2 Analis Data ... 33

4.7.3 Alur Penelitian ... 34

BAB V HASIL PENELITIAN... 35

5.1 Hasil Penelitian ... 35

5.1.1 Deskripsi karakteristik responden ... 35

5.12 Tabulasi silang ( crosstabs )... 38

5.1.3 Hubungan antara IMT yang meningkat dengan kejadian CTS pada pekerja industri rokok ... 40

BAB VI. PEMBAHASAN ... 42

6.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 42

6.1.1 Usia,Lama Kerja,IMT serta CTS pada pekerja industri Rokok ... 42

6.2 Hubungan IMT yang meningkat dengan kejadian CTS ... 45

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

7.1 KESIMPULAN ... 47

7.2 SARAN ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 klasifikasi IMT kategori untuk Asia ... 8

5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 35

5.2 Distribusi Frekuensi Lama Masa Kerja... 36

5.3 IMT para pekerja wanita pada unit industri rokok ... 37

5.5 Hasil Tes Tinnel dan Phalen ... 37

5.6 Kategori Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 37

5.7 Tabulasi silang antara Usia dengan IMT ... 38

5.8 Tabulasi silang antara Usia dengan CTS ... 39

5.9 Tabulasi silang antara Bagian Kerja dengan CTS... 39

5.10 Tabulasi silang antara Lama Bekerja dengan CTS ... 39

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Anatomy of Carpal Tunnel ... 13

2. Anatomy of wirst joint ... 15

3. Tes Phallen... 21

(18)

DAFTAR SINGKATAN

CTS = Carpal Tunnel Syndrome

WHO = World Health Organization IMT = Indeks Massa Tubuh

BMI = Body Mass Index

WPRO = Western Pasific Region of WHO Riskerdas = Riset Kesehatan Dasar

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Astroshi I, Gummesson C, Johnsson R, Ornstein E, Ranstam J, Rosen I.1999. Prevalence of carpal tunnel syndrome in a general population. JAMA 282(2):153–158.

Aroori S, Spance R.AJ 2008. Carpal Tunnel Syndrome. Ulster Med J;77 (1): 6-17. Amstrong BS, Dale MA, Franzblau A, Evanoff BA.2008. Risk Factor for Carpal Tunnel Syndrome and Median Neuropaty in a Working Population. JOEM.;50(12): 1355-1364.

Annurad E, Shiwaku K, Nogi A et al. 2003. The New BMI Criteria for Asian by Regional Office for the Western Pasific Region of WHO are Suitable for Screening of Overweight to Prevent Metabolic Syndrome in Elder Japanese Workers. J Occup Health ; 45 : 335-343.

Batlor SJ.2010.Carpal Tunnel Syndrome Anatomy . Self Care For RSI - Fast

Recovery for Repetitive Strain Injury

(http://www.selfcare4rsi.com/carpal-tunnel- syndrome-anatomy.html) view : 03/01/2011.

Baron R .2006. Mechanisms of Disease: neuropathic pain—a clinical perspective. Nature clinical practice neurology;2(2):97-106

Balentine JR, Mathur R. 2010. Obesty. Medicine (http://www.medicine.com/ script/main/art.asp?articlekey=943 ) ; view : 12-30-2010.

Bongers FJ, Schellevis FG, van den Bosch WJ, van der Zee J. Carpal tunnel syndrome in general practice (1987 and 2001). 2007. Incidence and the role of occupational and non-occupational factors. Br J Gen Pract. Jan;57(534):36-9.

Chandra, B. Pengantar Statistik Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta.1995

Depkes RI.2007. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar ( Rikerdas ) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hal 48-51.

Galletta. G, Khandwala . HM, Chausmer AB. et al. Obesity

.emedicinehealth .(http://www.emedicinehealth.com/obesity/article_em.ht m). view: 02/01/2011.

(20)

Graham RG, Hudson DA, Solomons M, Singer M. 2004 BEST 1 A prospective study to assess the outcome of steroid injections and wrist splinting for the treatment of carpal tunnel syndrome.Plast Reconstr Surg. 113(2):550-6.

Geigle .S M.A., CIT, CET, CSHM. 2000-2011 . Introduction to Ergonomics .OSHAcademy Course 711 Study Guide. Portland, OR USA

Harahap, R 2003. Carpal Tunnel Syndrome. Cermin Dunia Kedokteran;141:51-53.

Hastono, Sutanto Priyo, 2001. Modul Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Jurjevic A,Braclic M,Antoncic I et al. 2010. Early onset of carpal tunnel syndrome during pregnancy : case report. Acta Clin Croat.49(1):77-80.

Kaplan LM.2003. Body Weight Regulation and Obesity. Journal of Gastrointestinal Surgery;7(4): 443-451.

Katz JN, Barry P, Simmons .2002. Carpal Tunnel Syndrome. N Engl J Med;346(3): 1807 –1812.

Kouyoumdjian JA.1999.Carpal Tunnel Syndrome age,nerve conduction severy and duration of symptomatology. Arq Neuropsiquiatr ; 57(2):382-386.

Koujoumdjian JA, Morita MDPA, Rocha PRF,et al. 2000 . Body Mass Index and Carpal Tunnel Syndrome. Arq Neuropsiquiatr;(58): 252 – 256.

Kusumawardhani.2006. Food Addiction in Obesity. Majalah kedokteran Indonesia.Volume:56, hal.205-208

Kao SY.2003.Carpal tunnel syndrome as occupational disease.J Am Broard Fam Pract ;16(6):533-542.

Kurt S, Kisacik B, Kaplan Y et al.2008. Obesity and Carpal Tunnel Syndrome Is There a Causal Relationship. Eur Neurol ;59: 253-257.

Knecht S, Ellegr T, Levine JA .2008. Obesty in Neurobiolgy. Progress in Neurobiology ; 84:85 - 103.

Merijanti LT. 2005. Gerakan repetitif berulang sebagai faktor risiko terjadinya sindrom terowongan karpal pada pekerja wanita di pabrik pengolahan makanan. Universa Medicina Januari-Maret;24(1):15-23. Merijanti LT, 2009. Body Mass Index as Predictor of Carpal Tunnel Syndrome

(21)

McMillan C.R. 1999. Carpal Tunnel Syndrome:The Rise of An Occupational Illness. Cambridge Scientific Abstracts (http://www.csa.com/ discoveryguides/archives/carpal.php)view: 02/01/2011.

Nathan PA, Istvan, K.D, Meadows .2005. A longitudinal study of predictors of research-defined carpal tunnel syndrome in industrial workers: findings at 17 years. J Hand Surg: 30: 593-598.

Nordstrom DL, Vierkant RA, DeStefano F, Layde PM. 1997. Risk factors for carpal tunnel syndrome in a general population. Occup Environ Med 54:734–740.

Nyaruhucha C. N. M, Achen J.H , Msuya J.M et al . 2003. Prevalence and awareness of obesity among people of different age groups in educational institutions in morogoro, Tanzania. East African Medical Journal

Vol;80(2):68-72.

Patterson JD,Simmons BP.2002. Outcomes Assesment in Carpal Tunnel Syndrome. Hand Clin 18 : 359 – 363.

Rosu M. 2006. Adult Obesity Diagnosis, Etiology and Management. TMJ;56(1):93-106.

Rubin M, Safdieh. J.E. 2007.Neetter’s Concise Neuroanatomy.Philadelphia,PA,USA.

Sabry MM, Elkader GA, Fahmi KM, Rehman AA.2009. Correlation of Nerve Conduction Studies to the Antropometric Measurement of the Hand and to the clinical Severty of Carpal Tunnel Syndrome. Egypt J. Neurol. Psychiat;46(1):67 – 77.

Schwartzman RJ.MD, Grothusen J.PhD, Kiefer TR,MD et al. 2001. Neuropathic Central Pain Epidemiology, Etiology, and Treatment Options. Arch Neurol;58:1547-1550

Notoatmodjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

Silbernagl S, Lang F, 2006, Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi, EGC, Jakarta Shiel CW.2010. Rheumatoid Arthritis emidicine. (http://www.emedicinehealth.c

omscript /main/art.asp? article key= 590 77& p f=3 &page=1).view: 02/01/2011.

(22)

Tana L.2003. Sindrome terowongan karpal pada pekerja : pencegahan dan pengobatannya ;22(3):99-104.

Urbano FL,2000. Tinel’s Sign and Phalen’s Manuver : Physical Sign of Carpal Tunnel Syndrome.Hospital Phsyician : 39-44.

Viera,AJ. 2003. Management of Carpal Tunnel Syndrome. American Academy of Family Physicians;68(2): 265 -272.

Werner RA, Franzblau A, Albers JW, Armstrong TJ .1994. The relationship between body mass index and the diagnosis of carpal tunnel syndrome.Muscle Nerve;17(6):632-636.

Werner RA, Franzblau A, Albers JW, Amrstrong TJ. 1996 ,Influence of Bod Mass Index and work Activity on The Prevalence of Median Mononeuropathy at The Wirts.Occup Environ Med.54 : 268 – 271.

Werner RA, Franzblau A, Albers JW, Armstrong TJ. 1997. Influence of body mass index and work activity on the prevalence of median neuropathy at the wrist. Occup Environ Med 54:268–271.

Werner RA, Jacobson JA, Jamadar DA.2004. Influence of Body Mass Index on Median Nerve Function,Carpal Canal Pressure and Cross-Sectional Area Of The Median Nerve.Muscul Nerve ; 30 : 481-485.

Werner.RA.2006. Evaluation of Work-Related Carpal Tunnel Syndrome. Journal of Occupational Rehabilitation. Vol 16;(2):201-216.

Weiss AP, Sachar K, Gendreau M. 1994 Conservative management of carpal tunnel syndrome: a reexamination of steroid injection and splinting. J Hand Surg [Am]. May;19(3):410-5.

Wellman NS,Barbara F. 2002. Causes and consequences of adult obesity: health, social and economic impacts in the United States. Pacific J Clin Nutr. Vol 11: S705–S709

Weisell RC. 2002. Body Mass Index as an Indicator of Obesity. Asia Pacific J Clin Nutr ;11:681-684.

Woolf JC, Mannion JR.1999. Neuropathic pain: aetiology, s y m p t o m s , m e c h a n i s m s , a n d m a n a g e m e n t Lancet 1999; 353: 1959–64

Wichaksana A, Darmari KA.2002.Peran Ergonomi dalam Pencegahan Sindrom Carpal Tunnel Akibat kerja. Cermin Dunia Kedokteran;136:17- 20.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui hubungan lama mengetik dan masa mengetik dengan resiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja rental komputer. Untuk mengetahui karateristik pekerja

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS), sementara yang menjadi variabel bebas faktor pekerjaan berisiko (gerakan

Kajian ini menilai kefungsian pelbagai jenis serat saraf sensori median, serta menentukan hubungan fungsi saraf dengan tempoh Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) dan indeks jisim tubuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama kerja, gerakan repetitif dan postur janggal pada tangan dengan keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan indeks massa tubuh dengan derajat keparahan carpal tunnel syndrome di RSUP Dr. Sebagian besar gambaran

1 Faktor Risiko Individu pada Carpal Tunnel Syndrome : Sebuah Evaluasi Indeks Massa Tubuh, Indeks Pergelangan Tangan, dan Pengukuran Antropometri Tangan.. Turki Cavit Boz,

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah iritasi yang terjadi pada syaraf median di pergelangan tangan yang dapat menyebabkan tangan menjadi baal, kesemutan, nyeri, sampai

Dari 59 responden terdapat 22 responden yang mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dan berisiko melakukan pekerjaan menggenggam atau menjepit.. dengan salah satu