ii
information system at SDN Antapani I Bandung considered not effective where the recording of student data, teacher data, value and scheduling data is still recorded in the books so easily damaged or lost and the making of the report takes a long time. This study aims to determine the running system, making system design, analysis and testing system and to make academic information system implementation. This research is useful to build an academic information system on the SDN Antapani I Bandung.
In developing the academic system writer using structured approach method that is the prototype method where data collection techniques used the observation and interview. For developing method using a structured method with several tools and workmanship techniques like flowmap, context diagrams, and data flow diagrams. Programming language used in designing and implementing the academic information system is visual basic 6.0 and database used is SQL Server 2000.
Results of research on SDN Antapani I Bandung, can be made the conclusion that with the construction of academic information system is expected to assist the Administration in managing student data, teacher data, value and scheduling data faster and can reduce errors in data recording process and reduce errors in Submitting the report.
i
Akademik merupakan salah satu bentuk kegiatan dibidang pendidikan, sistem informasi akademik di SDN Antapani I Bandung dinilai belum efektif dimana pencatatan data siswa, data guru, data nilai dan penjadwalan masih dicatat dalam pembukuan sehingga mudah rusak atau hilang serta pembuatan laporannya memakan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan, membuat perancangan sistem, melakukan analisis dan pengujian sistemserta untuk melakukan implementasi sistem informasi akademik. Penelitian ini berguna untuk membangun sistem informasi akademikpadaSDN Antapani IBandung.
Dalam pengembangan sistem akademik penulis menggunakan metode pendekatan terstruktur yaitu metode prototype dimana teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain yaitu observasi dan wawancara. Untuk metode pengembangan menggunakan metode terstruktur dengan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan seperti flowmap, diagram konteks, dan data flow diagram. Bahasa pemograman yang digunakan dalam merancang dan mengimplementasikan sistem informasi akademik adalah visual basic 6.0 dan database yang digunakan adalah SQL server 2000.
Hasil dari penelitian di SDN Antapani I Bandung, dapat dibuat kesimpulan bahwa dengan dibangunnya sistem informasi akademik diharapkan dapat membantu bagian Tata Usaha dalam mengelola data siswa, data guru, data nilai dan penjadwalan lebih cepat dan dapat mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan data serta mengurangi kesalahan dalam penyampaian laporan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Seiring dengan perkembangan jaman, dunia teknologi informasi semakin
berkembang karena manusia selalu mencari terobosan baru, oleh karena itu manusia
banyak menggunakan peralatan yang serba canggih terutama dibidang teknologi
informasi. Perkembangan teknologi informasi ini telah mengubah dunia menjadi
serba mudah dan berkat dukungan teknologi komputer terbukti bahwa mekanisme
kerja yang panjang menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer memegang peran
penting dalam menunjang kelancaran aktivitas pekerjaan didalam suatu informasi.
Penggunaan komputer saat ini tidak hanya di perusahaan-perusahaan besar saja,
tetapi pada instansi pendidikan pun dalam hal ini sudah seharusnya menggunakan
komputer atau teknologi informasi untuk mengolah data, begitu pula untuk sistem
akademik di sekolah.
SDN Antapani I Bandung termasuk salah satu sekolah yang belum memiliki
sistem informasi ini dan dirasa sangat memerlukan sistem informasi akademik ini
guna memberikan kemudahan bagi bagian-bagian yang terkait dalam sistem
akademik. SDN Antapani I Bandung ini masih belum terkomputerisasi, dari mulai
menginput data di catat ke dalam sebuah buku, juga proses pencarian datanya
membutuhkan waktu yang cukup lama, maka dari itu akan menimbulkan kesulitan
laporannya masih belum maksimal, sering terjadi kesalahan dalam penghitungan
nilai.
Penelitian yang akan dilakukan adalah untuk membuat perancangan sistem
informasi pengolahan data siswa dan akademik yang dilakukan pada SDN Antapani I
Bandung. Penelitian ini memiliki peranan untuk memperbaiki kinerja sistem
pengolahan data dan akademik pada SDN Antapani I Bandung sehingga diharapkan
akan menjadi kemudahan untuk sarana pengolahan data siswa dan pengolahan data
nilai sehingga dapat diperoleh hasil yang cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien.
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan
yang sedang berjalan, mempercepat pengolahan data dan mempercepat siklus
informasi yang dibutuhkan sehingga menjadi sarana penunjang aktivitas pendidikan
yang kondusif seiring dengan kemajuan perkembangan dunia pendidikan saat ini
yang menuntut serba cepat, praktis dan akurat dalam penyajian data dan informasi
pendidikan serta memberikan layanan yang baik bagi aparatur sekolah dan para
siswa.
Dengan penelitian yang dilakukan maka beberapa sasaran penelitian diharapkan
dapat tercapai, diantaranya menerapkan sistem pendidikan berbasis teknologi
sehingga dapat mempercepat pengolahan data memasyarakatkan teknologi informasi
pada orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan seiring dengan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
informasi sangat diperlukan dalam dunia pendidikan oleh karena itu, perlu adanya
perancangan suatu sistem yang dapat menunjang segala kebutuhan pihak-pihak yang
terkait yang dapat memberikan sarana kecepatan pengolahan data dan penyajian
informasi yang terkomputerisasi, sehingga menjadi lebih cepat, tepat, akurat, efektif,
dan efisien. Dengan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk membuat Tugas
Akhir yang berjudul “Sistem Informasi Akademik di SDN Antapani I Bandung”.
1.2. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang sering terjadi pada sistem akademiknya,
diantaranya yaitu :
1. Pengolahan data siswa dan guru masih belum terkomputerisasi dengan
menulis pada buku induk.
2. Diperlukannya sebuah aplikasi untuk memudahkan kinerja karyawan secara
cepat dan akurat dalam pencarian data sehingga tidak memerlukan waktu
yang lama untuk pencarian data ketika data tersebut akan digunakan.
3. Output laporannya masih belum maksimal, seperti dalam penjumlahan nilai,
penginputan data masih dikerjakan secara tertulis, oleh karena itu sering
Adapun rumusan masalah dari objek penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem akademik yang sedang berjalan di SDN Antapani I
Bandung.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi akademik di SDN Antapani I
Bandung.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi akademik di SDN Antapani I
Bandung.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi akademik di SDN Antapani I
Bandung.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu untuk membangun sistem informasi akademik di
SDN Antapani I Bandung guna membantu atau memudahkan kegiatan akademik
sekolah, seperti pengolahan data siswa dan guru.
Sedangkan yang menjadi tujuan dalam melakukan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui sistem informasi akademik yang berjalan saat ini di SDN
Antapani I Bandung.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi akademik di SDN Antapani I
Bandung.
3. Untuk melakukan analisis dan pengujian sistem program di SDN Antapani I
4. Untuk melakukan implementasi sistem informasi akademik di SDN Antapani
I Bandung.
1.4. KEGUNAAN PENELITIAN
1.4.1. Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pebanding antara teori dengan
keadaan langsung di lapangan (praktek), sehingga akan lebih memajukan sistem
akademik, juga berguna dalam menambah wawasan pengetahuan penulis baik
teori maupun praktek dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan
permasalahan, khususnya di SDN Antapani I Bandung.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan bahan pertimbangan
dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan sistem akademik di SDN
Antapani I Bandung, juga untuk memasyarakatkan sistem informasi didunia
pendidikan.
1.5. BATASAN MASALAH
Dalam hal ini penulis merasa perlu untuk membatasi masalah yang akan dibahas
agar pada penyusunan laporan ini dapat lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Adapun masalah yang dibahas dalam laporan ini hanya dibatasi pada :
2. Hanya membuat laporan nilai siswa sementara dan jadwal pelajaran.
3. Untuk pengelolaan data siswa hanya dilakukan pada data siswa yang telah
resmi menjadi siswa SDN Antapani I Bandung tanpa merancang sistem
penerimaan siswa baru.
4. Pengolahan data pada raport ditekankan pada nilai siswa tanpa membahas
faktor lain seperti absen dan kepribadian siswa secara terperinci.
5. Guru khusus (guru olahraga, guru agama, dan guru B.inggris) tidak bisa
menjadi walikelas.
1.6. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SDN Antapani I Bandung Jl. Sindang Sari I
Kecamatan Antapani Kelurahan Antapani Wetan Bandung. Dilaksanakan dari sejak
bulan Oktober sampai bulan Desember 2011. Adapun tahapan-tahapan penelitian
seperti terlihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel 1.1. Tabel Waktu Penelitian
Kegiatan Studi
2010
Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi Kebutuhan Pemakai
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan, menurut Kristanto (2008:1). Menurut Jogianto “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Maka sistem yaitu sekelompok komponen yang saling terhubung atau terintegrasi dengan maksud dan memiliki tujuan yang sama untuk mencapai suatu sasaran.
2.1.2 Karaktersistik sistem
Menurut Jogianto hal 3 suatu sistem mempunyai karakteristik (sifat-sifat) tertentu yaitu terdiri dari :
1. Komponen (Component)
bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem (input)
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.Keluaran Sistem (output)
6. Keluaran (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting didalam sebuah sistem. Jika sebuah sistem mengolah informasi yang salah maka penerima informasi akan susah untuk mengambil keputusan masa kini atau masa yang akan datang.
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.
2.2.1. Definisi Informasi
Dalam membentuk suatu sistem informasi, diperlukan komponen masukan berupa data-data, yang diperlukan sebagai komponen pembangun sistem tersebut.
Menurut Abdul Kadir (2003 : 7) “Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau simbol)”.
Setelah melalui suatu proses, data diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi tersebut. Adapun definisi informasi adalah:
Menurut Abdul Kadir (2003 : 7) “Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang”.
Menurut Al-bahra bin jadmudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.
informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain. Al-bahra bin jadmudin (2005 : 14)
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang tepat, pada waktunya,dan dala bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan yang sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data. Al-barha bin jadmudin (2005 : 14).
2.2.2. Kualitas Informasi
Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :
A ku ra t Te pa t W ak tu R el ev an
[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
Gambar 2.1 Kualitas Informasi
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2000:697) sistem infomasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memroses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainya terhadap kejadian-kejadin internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
2.4 Definisi dari Kasus yang Dianalisis
2.4.1. Pengertian Akademik
Berdasarkan penjelasan sistem, informasi dan sistem informasi maka beberapa pengertian yang berhubungan dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengertian Akademik, Akademik yaitu kegiatan yang dilakukan didalam lingkungan dunia pendidikan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Akademi adalah “Lembaga pendidikan tinggi kurang lebih 3 tahun lamanya yang mendidik tenaga profesi”. Sedangkan akademik adalah “bersifat akademik”.
Maka sistem informasi akademik adalah sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data dalam hal yang berhubungan dengan data akademik.
2.5 Metode Pengembangan Sistem
Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses Prototype
merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan terstruktur untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).
2.6 Analisis Dan Perancangan Sistem
sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain.
Tahapan perancangan sistem mempunyai dua maksud, yaitu sebagai berikut : a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
2.7 Perancangan Sistem
Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan yang diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur ,maka dibutuhkan alat dan Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya berupa suatu bagan.
2.7.1. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
a. Kesatuan Luar (External Entity) atau batas sistem
Sebuah sistem mempunyai sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya, kesatuan luar merupakan kesatuan (Entity) lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
b. Arus Data (Data Flow)
Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem, arus data di DFD diberi simbol suatu panah.
c. Proses (Process)
Suatu proses adalah suatu kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran.
d. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa : 1. Suatu file atau databasedi sistem komputer.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel.
2.7.2 Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entityluar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem.
2.7.3 Kamus Data
Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
2.8 Pengertian Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat barang berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya (Fathayansyah , 2002:2).
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : 1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisir
sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
2.9 Perancangan Basis Data
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah suatu teknik untuk menganalisis dan menjelaskan data yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Penjelasan data harus dibuat secara singkat, akurat dan dapat dibaca oleh pemakai, programmer dan spesialis teknik lainnya.
Penjelasan data dengan menggunakan ERD membutuhkan :
a. Entityadalah suatu hal dalam bentuk apapun yang mana data dikumpulkan
dapat berupa objek, orang, konsep atau kejadian. b. Atribut adalah suatu karakteristik dari suatu entity.
c. Relationship adalah hubungan atau asosiasi antara suatu entitas dengan dirinya sendiri atau dengan entitas lainnya.
Relationship digambarkan sebagai garis yang menghubungkan
entitas-entitas yang dipandang memiliki hubungan antara satu dengan lainnya.
Pada ujung masing-masing relationshipterdapat derajat atau cardinalitas hubungan, yaitu ;
Hubungan satu ke satu Hubungan banyak ke banyak
Hubungan satu ke banyak
2. Teknik Normalisasi
a. Meminimumkan duplikasi data.
b. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional yang berbeda.
c. Memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam berbagai perancangan
database.
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya, dimana relasi dapat dipecah lagi manjadi beberapa tabel. Teknik normalisasi ini untuk menghindari masalah pada penyusunan data. Sedangkan keuntungan dari normalisasi itu sendiri adalah untuk menghindari terjadinya redudansi atau duplikasi data dan inkonsistensi data (data yang tidak konsisten).
Adapun bentuk-bentuk tahapan normalisasi adalah sebagai berikut : a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalizied Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam dengan tidak ada keharusan mengikuti format tertentu. Suatu data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu.
b. Bentuk Normal Pertama (1stNormal Form)
Bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field memiliki satu pengertian. Syarat dari normal pertama adalah tidak adanya data yang berulang atau bernilai ganda secara kolom (field) ataupun secara baris (record).
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika : 1. Berada pada bentuk normal pertama.
2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.
d. Bentuk Normal Ketiga (3rdNormal Form)
Suatu relasi dikatakan bentuk normal ketiga jika : 1. Berada pada bentuk normal kedua
2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dapendensi transitif terhadap kunci primer.
e. Bentuk Normal Boyce Codd/ BCNF
Suatu relasi disebut memenuhi bentuk Boyce Codd jika dan hanya jika suatu penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik).
f. Konsep-konsep pada normalisasi
1) Key Field/ Key Attribute/ Atribut Kunci
Adalah suatu kunci field yang dapat mewakili record/ tuple.
2) Candidat Key/ Kunci Kandidat
Adalah satu atribut / satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dari suatu entity.
3) Primary Key/ Kunci Primer
4) Alternate Key/ Kunci Alternatif
Adalah Kunci yang tidak dipakai sebagai kunci primer.
5) Foreign Key/ Kunci Tamu
Adalah suatu atribut / satu set atribut dan melengkapi hubungan yang menunjukkan ke induknya (hubungan 1 ke banyak).
2.10 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak digunakan untuk pendukung program. Perangkat lunak yang digunakan akan dijelaskan sebagai berikut :
2.10.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimeewaan konsep-konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan Visual Basic berkaitan erat dengan Windows itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara kerja Windows.
berbasis mikroprosesor awal. Pada tahun 1982, Microsoft QuickBasic merevolusi Dasar dan disahkan sebagai bahasa pengembangan yang serius bagi lingkungan MS-DOS.
Kemudian, Microsoft Corporation menciptakan versi yang disempurnakan DASAR disebut Visual Basic untuk Windows.Visual Basic (VB) adalah bahasa pemrograman event-driven. Ini disebut karena program ini dilakukan dalam lingkungan grafis tidak seperti versi sebelumnya dimana dasar pemrograman dilakukan dalam sebuah teks hanya lingkungan dan dieksekusi secara berurutan untuk mengontrol user interface. Visual Basic memungkinkan pengguna untuk merancang antarmuka pengguna dengan cepat dengan gambar dan mengatur unsur-unsur pengguna.
2.10.2 SQL Server 2000
SQL (Structure Query Language) adalah bahasa standar untuk query yang meliputi perintah untuk menyimpan, memeliara, mengatur akses-akses ke database dan mengolah relasi antar database. Dengan menggunakan SQL dapat melakukan hal-hal berikut :
a. Memodifikasikan struktur database
b. Mengubah, mengisi, menghapus isi database c. Mentransfer database yang berbeda
menyediakan perintah untuk membuat database, tabel, field, menambah data, menghapus, serta mengedit data. (Kok Yung, 2002:48)
2.10.3 Crystal Report
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. OBJEK PENELITIAN
Penelitan ini dilakukan untuk merancang suatu sistem informasi akademik, objek
penelitian pada penyusunan tugas akhir ini adalah pada SDN Antapani I Bandung
yang terletak di Jl. Sindang Sari I No.1 Kecamatan Antapani Kelurahan Antapani
Wetan Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
SD Negeri Antapani I beralamat di Jl. Sindang Sari I No.1 Kecamatan
Antapani Kelurahan Antapani Wetan Bandung 40291. Pada awalnya, sekolah ini
berdiri pada tahun 1955. Mulai aktif menyelenggarakan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) dengan kondisi yang belum sempurna pada awal tahun ajaran
1955/1956. Status sekolah ini adalah sekolah negeri dengan kelompok sekolah
inti. Bangunan sekolah ini adalah milik negara. Luas bangunannya P.7,5x8x4m
L.7,5x8m.
Pada masa inilah, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2006 di Kantor
Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat, sekolah
ini menerima Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
BDd.019949 213/BASDA/DS/XII/2006 tentang Pembukaan dan Penegerian
Sekolah Drs. H. Supyan Nur Yahya, M.Pd. Sejak saat itu, sekolah ini berdiri
dengan nama SD Negeri Antapani I Bandung.
Penyempurnaan fisik dan peraturan sekolah terus berlanjut, meningkat ke
arah yang lebih baik. Beberapa prestasi pun diraih oleh beberapa siswa.
Beberapa program unggulan sekolah ini, telah dipublikasikan melalui media
massa. Perubahan fisik sekolah selama kepemimpinannya sangat terasa. Ada
yang berasal dari bantuan orangtua, ada yang berasal dari pemerintah pusat
melalui Bantuan Imbal Swadaya Direktorat Pendidikan Dasar, dari Dinas
Pendidikan Kota Bandung, serta Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, sehingga
ruang kelas.
Jumlah ruangan kelas yang ada pada saat ini yaitu ada 8 kelas yang terdiri
dari kelas 1 satu kelas, kelas 2 satu kelas, kelas 3 dua kelas, kelas 4 satu kelas,
kelas 5 satu kelas, dan kelas 6 dua kelas. Jumlah siswa di sekolah dasar ini
berjumlah 310 orang dari semua kelas. Jumlah guru di sekolah ini berjumlah 15
orang yang terdiri dari 8 guru PNS, 5 guru honorer, dan 2 orang karyawan.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1. Visi
SDN Antapani I Bandung merupakan wadah sumber daya
manusia yang berkualitas. Mewujudkan peserta didik yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlakul karimah, mandiri dan
3.1.2.2. Misi
Mengupayakan pembelajaran yang optimal.
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan
pendidikan keagamaan.
Menggali, memupuk dan mengembangkan potensi yang
dimiliki siswa agar dapat berkompetensi, mendapat peluang
belajar yang berkesinambungan.
Menciptakan hubungan yang harmonis, diantara sesama siswa
dan guru, juga diantara siswa, guru dan kepala sekolah dan
orang tua siswa (masyarakat).
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut akan ditempuh dengan
strategi :
Mengoptimalkan kinerja guru sesuai dengan keahliannya.
Menciptakan kehidupan sosial sekolah (iklim sekolah) yang
religius dan familier.
Mengefektifikan kinerja KKKS dan KKG.
Melaksanakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa,
sebagai realisasi kurikulum berbasis kompetensi.
Mengupayakan lulusan agar dapat melanjutkan ke jenjang
Memperhatikan jenjang karier, profesionalisme dan
kesejahteraan guru.
Menjalin hubungan yang harmonis dengan stakholders.
[image:30.612.137.503.237.580.2]3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.4. Deskripsi Kerja
Adapun beberapa deskripsi tugas dari struktur organisasi yang terlibat
dalam penerimaan siswa baru yaitu :
1. Komite Sekolah
a. Bertanggung jawab atas semua masalah yang ada di sekolah
2. Kepala Sekolah
a. Mengelola proses belajar mengajar
b. Mengelola manajemen sekolah
c. Mengelola administrasi sekolah
3. Tata Usaha
a. Bertugas menyusun seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
keuangan dan administrasi sekolah.
b. Bertugas menyusun seluruh kegiatan yang berhubungan dengan sistem
akademik sekolah.
4. Guru Kelas I
a. Menyusun program pengelolaan kelas
b. Menyelenggarakan administrasi kelas
c. Penanggung jawab di kelas
d. Mengelola nilai siswa kelas I
5. Guru Kelas II
a. Menyusun program pengelolaan kelas
b. Menyelenggarakan administrasi kelas
c. Penanggung jawab di kelas
d. Mengelola nilai siswa kelas II
e. Menyusun program kegiatan kelas
6. Guru Kelas III
a. Menyusun program pengelolaan kelas
b. Menyelenggarakan administrasi kelas
c. Penanggung jawab di kelas
d. Mengelola nilai siswa kelas III
e. Menyusun program kegiatan kelas
7. Guru Kelas IV
a. Menyusun program pengelolaan kelas
b. Menyelenggarakan administrasi kelas
c. Penanggung jawab di kelas
d. Mengelola nilai siswa kelas IV
e. Menyusun program kegiatan kelas
8. Guru Kelas V
a. Menyusun program pengelolaan kelas
b. Menyelenggarakan administrasi kelas
d. Mengelola nilai siswa kelas V
e. Menyusun program kegiatan kelas
9. Guru Kelas VI
a. Menyusun program pengelolaan kelas
b. Menyelenggarakan administrasi kelas
c. Penanggung jawab di kelas
d. Mengelola nilai siswa kelas VI
e. Menyusun program kegiatan kelas
10. Guru B.Inggris
a. Hanya bertugas mengajar pelajaran B.Inggris saja.
b. Mengelola nilai siswa pada pelajaran B.Inggris
c. Penanggung jawab di kelas
11. Guru Agama
a. Hanya bertugas mengajar pelajaran Agama saja.
b. Mengelola nilai siswa pada pelajaran Agama
c. Penanggung jawab di kelas
12. Guru Olahraga
a. Hanya bertugas mengajar pelajaran olahraga saja.
b. Mengelola nilai siswa pada pelajaran olahraga
13. Pelatih Ekstrakulikuler
a. Bertugas untuk melatih siswa dibidang ekstrakulikuler
b. Menyusun program ekstrakulikuler
14. Perpustakaan
a. Bertanggung jawab atas perpustakaan
b. Menjaga kebersihan perpustakaan
c. Mengelola perpustakaan
3.2. METODE PENELITIAN 3.2.1. Desain Penelitian
Untuk mendapatkan suatu proses yang teratur dan terarah dalam suatu
penelitian sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik diperlukan metode
pendekatan atau penyelesaian untuk menyelesaikan suatu penelitian. Pada desain
penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian
deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki
dengan melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang ada.
Pelaksanaan metode penelitian deskriptif ini tidak terbatas sampai pada
pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis tentang data tersebut.
Dimana dalam penelitian ini dapat memperoleh gambaran kinerja program
yang direncanakan dan diimplementasikan kepada pengguna (user) dalam
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Berikut metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini:
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Sumber Data primer yaitu penulis mendapatkan data langsung
dari obyek yang bersangkutan. Seperti melakukan wawancara, observasi,
dll.
1. Observasi / survey adalah penulis melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek yang diteliti meliputi sistem akademik
sekolah, struktur organisasinya, guru, siswa, dan pengolahan data nilai
siswa di SDN Antapani I Bandung.
2. Wawancara / interview adalah suatu kegiatan berbicara langsung
dengan pihak sekolah di tempat penelitian, untuk bahan perancangan
dan pembangunan sistem informasi akademik kedepannya. Penulis
melakukan penelitian di SDN Antapani I Bandung, penulis melibatkan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah,walikelas, guru, tata usaha
sebagai narasumber.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Penulis dalam melakukan penelitian ini mendapatkan beberapa
data sekunder antara lain berapa data yang telah didapatkan pada sumber
yang dituju dan juga dari beberapa referensi dalam mendukung dan
Dokumen-dokumen yang ada dipelajari untuk memperoleh data
dan informasi dalam penelitian ini. Dokumen tersebut meliputi arsip-arsip,
laporan dan atau berbagai artikel dari koran atau jurnal yang berkaitan
dengan topik penelitian. Dokumen tersebut digunakan untuk mendapatkan
data sekunder.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Dilihat dari permasalahan yang ada, maka penulis menggunakan
suatu metode terstruktur yaitu suatu proses untuk mengimpelentasikan
urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk
program. Pemrograman terstruktur adalah suatu proses
mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah
dalam bentuk program. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat
(tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang
dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan
dengan baik dan jelas yang mana tahapannya :
1. Diagram Konteks (Context Diagram)
2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
3. Kamus Data (Data Dictionaries)
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Di dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode
pengembangan sistem Prototype. Berikut langkah-langkah yang
digunakan di dalam metode pengembangan sistem Prototype :
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
Pada tahap ini, analisis sistem akan melakukan study kelayakan dan
studi terhadap kebutuhan pemakai baik meliputi model interface, teknik
prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Mengembangkan kebutuhan pemakai
Pada tahap kedua ini, analisis sistem kerja sama dengan pemogrman
mengembangkan prorotyping sistem untuk memperlihatkan kepada
pemesan pemodelan sistem yang akan dibangun.
3. Menentukan prototyping
Apakah dapat diterima oleh pengguna atau pemakai. Analisis sistem
pada tahap ini akan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan yang
dibuatkannya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus
merombak secara keseluruhan
4. Penggunaan prototyping
Pada tahap ini analisis sistem akan mengimplementasikan pemodelan
Adapun gambar dari metode pengembangan sistem Prototype adalah
sebagai berikut :
[image:38.612.276.385.166.338.2]Sumber : (Raymod mc. Leod Jr. 1995)
Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototyping
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Pada langkah ini perancangan digambarkan dalam bentuk bagan
alir dokumen (flowmap), diagran konteks (conteks diagram), diagram arus
data (data Flow Diangram) dan Kamus Data (data Doctionary).
1) Bagan Alir Dokumen (Flowmap)
Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang
menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain,
seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang
diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap
kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam
menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
2) Diagram Kontek (Conteks Diagram)
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses
dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram
konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.
3) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami
sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
4) Kamus Data (Data Doctionary)
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir
dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga
user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama
tentang input, output, dan komponen data strore. Kamus data ini
sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang
mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat
data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu
sistem.
5) Perancangan Basis Data a. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu
tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel
atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut (Abdul
Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu
ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan
penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan
(retrieve)pada suatu basis data.
b. Relasi Tabel
Didalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah
fieldsyang memiliki nilai untuk setiap baris. Fieldsini ditandai
dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris
yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer
(primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain.
Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain
disebut dengan kunci asing (foreign key). Dan semuafield bisa
menjadi kunci asing. Yang membuat sebuah field merupakan
kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi
sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada
sistem. Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan.
Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi
peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda pendekatan black-box
testing. Metoda ini menyinggung uji coba yang dilakukan pada interface
software. Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan, uji coba black box
digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan apakah
input diterima dengan benar, dan output yang dihasilkan benar. Uji coba black
box memeriksa beberapa aspek sistem. Tetapi memeriksa sedikit mengenai
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Informasi Akademik yang sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang dianalisis meliputi analisis
prosedur atau aliran data, diagram konteks, dan data flow diagram. Ini dilakukan
untuk mengevaluasi dan memberikan gambaran rencana pemecahan masalah yang
dihadapi.
Perancangan sistem akademik ini perlu dikembangkan karena sistem yang
sedang berjalan saat ini belum terdapat sistem komputerisasi dan informasi belum
akurat sehingga mengalami keterlambatan serta memerlukan waktu yang lama dalam
pencarian data.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisa dokumen menggambarkan bagaimana dan untuk apa saja
dokumen-dokumen digunakan dalam sistem informasi akademik. Untuk itu
analisa dokumen merupakan salah satu yang dapat membantu dalam
perancangan atau dari sistem selanjutnya, adapun analisa dokumennya dapat
Tabel 4.1 Analisis Dokumen
No Nama Dokumen Uraian
1.
2.
3
4.
Data Siswa
Lap. Data Siswa
Data Guru
Lap. Data Guru
Deskripsi: Berisi Biodata Siswa
Rangkap : 1
Sumber : Siswa
Tujuan : Bag. Tata Usaha
Deskripsi : Laporan Data Siswa
Rangkap :1
Sumber : Bag. Tata Usaha
Tujuan : Lap. Kepala Sekolah.
Deskripsi : Berisi Biodata Guru
Rangkap : 1
Sumber : Guru
Tujuan : Bag. Tata Usaha
Deskripsi : Laporan Data Guru
Rangkap : 1
Sumber : Bag. Tata Usaha
5.
6.
7.
8.
Data Kelas
Data Mata Pelajaran
Data Walikelas
Data Tugas Mengajar
Deskripsi : Berisi Data Kelas
Rangkap : 2
Sumber : Bag. Tata Usaha
Tujuan : Arsip Data Kelas, Siswa
Deskripsi : Berisi Data Mata Pelajaran
Rangkap : 1
Sumber : Bag. Tata Usaha
Tujuan : Arsip Data Matpel
Deskripsi : Berisi Data Walikelas
Rangkap : 3
Sumber : Bag. Tata Usaha
Tujuan : Wali Kelas, Arsip Data Walikelas, Lap.
Kepala Sekolah
Deskripsi : Berisi Data Tugas Mengajar
Rangkap : 1
Sumber : Bag. Tata Usaha
9.
10.
Data Jadwal Pelajaran
Data Nilai Siswa
Deskripsi : Berisi Data Jadwal Pelajaran
Rangkap : 3
Sumber : Bag. Tata Usaha
Tujuan : Guru, Siswa, Arsip Jadwal
Deskripsi : Data Nilai Siswa
Rangkap : 1
Sumber : Guru
Tujuan : Wali Kelas
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Berikut analisis prosedur yang sedang berjalan :
1. Data siswa diberikan kepada bagian tata usaha, oleh tata usaha data
siswa tersebut dicatat dan dibuat arsip dan dari arsip dibuat laporan
data siswa untuk kepala sekolah.
2. Dari arsip data siswa dibuat data kelas, data kelas tersebut dibuat 2
rangkap, satu untuk siswa, dan satu untuk arsip data kelas.
4. Data guru diberikan kepada bagian tata usaha, oleh tata usaha data
guru tersebut dicatat dan dibuat arsip dari arsip data guru dibuat untuk
laporan data guru untuk kepala sekolah. Dari arsip data guru dibuat
untuk pembagian tugas mengajar, untuk data walikelas dan untuk
pembuatan jadwal pelajaran.
5. Guru memberikan data nilai kepada walikelas, kemudian walikelas
mencatat data nilai, data nilai yang sudah dicatat lalu dipindahkan
kedalam buku raport, setelah itu buku raport diberikan kepada kepala
sekolah untuk ditandatangan, setelah itu raport yang telah ditanda
tangan oleh kepala sekolah diberikan kembali kepada walikelas dan
dari walikelas diberikan kepada siswa.
4.1.2.1. Flow Map
Flowmap merupakan gambar hubungan antar entity yang terlibat
berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagan alir dokumen disebut juga
bagan alir yang merupakan bagan alir yang menunjukan arus
laporan-laporan dan formulir. Mengenai sumber dari aliran dokumen dapat
Flowmap Sistem Informasi Akademik SDN Antapani I Bandung
Guru Tata Usaha Wali Kelas Kepala Sekolah Siswa Data Siswa Data Siswa A Lap.Data Siswa Buat Lap.Data Siswa Lap.Data Siswa
Data Guru Data Guru
B Buat Lap.Data Guru Lap.Data Guru Lap.Data Guru Pembagian Tugas Mengajar Data Tugas Mengajar Data Tugas Mengajar Buat Data Kelas Siswa Data Kelas Siswa Data Kelas Siswa C Data Kelas Siswa Buat Data Wali Kelas Data Wali Kelas D Data Wali Kelas Data Wali Kelas Data Wali Kelas Data Wali Kelas E Buat Jadwal Pelajaran Jadwal PelajaranJadwal PelajaranJadwal Pelajaran Jadwal Pelajaran Jadwal Pelajaran F Data Nilai Data Nilai
Catat Nilai & Pada Raport Sementara Raport Sementara Catat.Dat a Guru Catat.Dat a Siswa Raport sementara Di Catat dlm Buku Raport Raport yg telah
dicatat
Raport yg telah dicatat
Raport di TTd
Raport yg telah di TTD
Raport yg telah di TTD Raport yg
[image:47.612.168.508.115.560.2]telah di TTD
Gambar 4.1 Flow Map yang Sedang Berjalan
Ket :
A = Arsip Data Siswa B = Arsip Data Guru C= Arsip Data Kelas
4.1.2.2. Diagram Kontek
Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang
sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data
yang masuk dan keluar pada sistem tersebut. Diagram konteks juga digunakan
untuk mempersentasikan keseluruhan dari sistem. Adapun diagram konteks
sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Dalam mengangkat suatu logika sistem, ada beberapa cara untuk
menggambarkannya, diantaranya yaitu dengan DFD. Berikut adalah hasil analisa
sistem pengolahan data siswa dan pengolahan data nilai di SDN Antapani I
Bandung.
Siswa Kepala Sekolah
Guru 1.0 Mengolah Data Siswa 2.0 Mengolah Data Guru 3.0 Mengolah Data Nilai Arsip Siswa Arsip Guru Data Siswa Data Kelas
Laporan Data Siswa
Data Guru
Data Nilai
Raport Data Walikelas
Data Tugas Mengajar Jadwal Pelajaran
Jadwal Pelajaran
Data Walikelas
Raport yang telah diTTD
Laporan Data Guru
[image:49.612.141.545.255.596.2]Raport yang telah diTTD
Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses 1
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 3
4.1.2.4. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Dari sistem yang sedang berjalan tersebut, terdapat beberapa kelebihan
dan kekurangan. Adapun kelebihan dari sistem yang sedang berjalan adalah
sebagai berikut :
1. Tidak perlu adanya usaha pemahaman yang sulit karena semua bagian
yang terkait pasti dapat mengerti mengenai sistem yang berjalan.
2. Bag. Tata Usaha memegang seluruh peranan penting dalam hal
pengarsipan data, sehingga tidak memerlukan sumber daya tambahan
seperti kebutuhan media komputer di ruang guru.
Kekurangan dari sistem yang berjalan yaitu:
1. Memerlukan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaan sistem ini,
karena sistem yang ada masih belum terkomputerisasi dalam segala
2. Pada pembuatan laporan-laporan masih terdapat beberapa kesalahan
data. Maka diperlukan suatu media aplikasi data.
Dari evaluasi sistem didapat beberapa kesimpulan :
1. Diperlukan otomatisasi pengolahan data agar pelaksanaan sistem
pengolahan data siswa dan pengolahan data nilai dapat dilakukan lebih
cepat.
2. Untuk menghindari sistem error diperlukan pelatihan dan
pengembangan terhadap sumber daya manusianya dan juga maintenance
terhadap sistem yang digunakan.
4.2. Perancangan Sistem
Pada dasarnya usulan perancangan sistem yang dibuat banyak berubah dari
sistem yang berjalan. Usulan sistem yang dirancang berubah pengolahan data yang
selama ini dilakukan belum secara terkomputerisasi menjadi pengolahan data yang
dilakukan dengan bantuan komputer.
Perancangan sistem ini meliputi diagram konteks, diagram alir data, tahap
perancangan ini akan memberikan gambaran mengenai aliran informasi dan proses
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem ini adalah membentuk kerangka sistem
pengolahan data dengan bantuan komputer yang bertujuan untuk menghasilkan
perancangan pengolahan data akademik siswa yang berbasis komputer dengan
memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang baru
ini.
Pengembangan sistem berarti suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Pada prinsipnya prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan
prosedur yang sedang berjalan, namun pada prosedurnya penulis mengusulkan
ada satu yang diubah.
Pada sistem yang diusulkan diharapkan dapat memberikan hasil sebagai
berikut :
1. Dapat memberikan hasil penjadwalan yang sesuai dan
meminimalisasikan agar tidak adanya bentrok pada masing – masing
pengajar.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan prosedur merupakan perancangan sistem secara umum yang
memberikan gambaran kepada user tentang sistem yang baru. Pada sub bab ini
akan dijelaskan mengenai flowmap, diagram konteks, data flow diagram (DFD)
dan kamus data.
Berikut perancangan prosedur yang diusulkan :
1. Data siswa diberikan kepada bagian tata usaha, oleh tata usaha data
siswa tersebut diinput dan dari database data siswa dibuat untuk
laporan data siswa untuk diserahkan kepada kepala sekolah.
2. Dari database data siswa dibuat data kelas, data kelas tersebut
dicetak dan diberikan kepada siswa.
3. Database data kelas dibuat untuk pembuatan jadwal pelajaran.
4. Data guru diberikan kepada bagian Tata Usaha, oleh tata usaha
data guru tersebut diinput dan dari database data guru tersebut
dibuat untuk laporan kepala sekolah. Dari database data guru
dibuat untuk pembagian tugas mengajar, untuk data walikelas dan
untuk pembuatan jadwal pelajaran.
5. Guru memberikan nilai kepada tata usaha, kemudian oleh tata
usaha data nilai tersebut diinput dan dari database data nilai
sementara dicetak lalu diberikan kepada wallikelas untuk dicatat
ditanda tangan, setelah ditanda tangan raport diberikan kembali
kepada walikelas untuk dibagikan kepada siswa.
4.2.3.1. Flow Map
Flowmap adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa
formulir-formulir atau keterangan-keterangan berupa dokumentasi yang
mengalir atau beredar didalam suatu sistem. Berikut flowmap sistem
4.2.3.2. Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan
sistem dengan lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh
data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili
oleh entitas-entitas luar, dimana digambarkan tentang entitas yang
memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.
4.2.3.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram atau diagram alir data adalah sistem secara
logical, gambar ini tidak bergantung kepada perangkat lunak, struktur
data, atau organisasi file, diagram alir data dibuat bertujuan untuk
membantu analisis sistem untuk meringkas informasi sistem. Berikut
diagram alir data yang digunakan untuk sistem baru pengolahan data
akademik.
[image:58.612.183.539.305.548.2]
Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses 1 yang Diusulkan
Guru Kepala sekolah
2.2 Buat Laporan Data Guru 2.3 Buat Tugas Mengajar 2.5 Buat Data Walikelas F. Data Guru
Data Guru 2.1 Input Data Guru Data Guru Siswa Data Guru
Laporan Data Guru
2.7 Buat Jadwal
Pelajaran Data Guru
Jadwal Pelajaran
F. Data Kelas
Data Kelas
F. Data Matpel Data Matpel Data Matpel 2.4 Cetak Tugas Mengajar 2.8 Cetak Jadwal Pelajaran Data Guru 2.6 Cetak Data Walikelas Data Walikelas Data Walikelas Data Walikelas Jadwal Pelajaran
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses 3 yang Diusulkan
4.2.3.4. Kamus Data
Kamus data merupakan kumpulan data yang digunakan serta
dihasilkan oleh perangkat lunak. Berikut ini daftar seluruh data yang akan
digunakan dan dihasilkan oleh perangkat lunak sistem pengolahan data
akadenik.
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada diDFD.
1.
2.
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data : : : : : : : : Data Siswa
-Siswa - Proses 1.1
NIS, Nama_Siswa, Tempat_Lahir,
Tanggal_Lahir, Jenis_Kelamin,
Agama, Kewarganegaraan, Alamat,
Telepon, Nama_Ayah,
Pendidikan_Ayah, Pekerjaan_Ayah,
Nama_Ibu, Pendidikan_Ibu,
Pekerjaan_Ibu, Status_Masuk,
Tahun_Masuk, Kelas_Masuk,
kode_kelas
Laporan Data Siswa
-Proses 1.2 - Kepala Sekolah
NIS, Nama_Siswa, Tempat_Lahir,
Tanggal_Lahir, Jenis_Kelamin,
Agama, Kewarganegaraan, Alamat,
Telepon, Nama_Ayah,
3.
4.
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data : : : : : : : :
Nama_Ibu, Pendidikan_Ibu,
Pekerjaan_Ibu, Status_Masuk,
Tahun_Masuk, Kelas_Masuk,
kode_kelas
Data Guru
-Guru - proses 2.1
NIP, Nama_Guru,
Tempat_Lahir_Guru,
Tanggal_Lahir_Guru, Jenis_Kelamin,
Agama, Status_Kawin, Jabatan,
Mengajar_dikelas
Lap. Data Guru
-Proses 2.2 – Kepala Sekolah
NIP, Nama_Guru,
Tempat_Lahir_Guru,
Tanggal_Lahir_Guru, Jenis_Kelamin,
5.
6.
7.
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data : : : : : : : : : : : : Mengajar_dikelas Data Kelas
-Proses 1.3 – Siswa
Kode_Kelas, Tahun_Ajaran_Kelas,
Jumlah_Siswa, Tingkat_Kelas
Data Mata Pelajaran
F. Data Guru – Proses 2.5
Nama_Matpel, Kode_Matpel,
Jumlah_Jam, Status_Matpel
Tugas Mengajar
F. Data Guru - Guru
NIP, Nama_Guru, Kode_Matpel,
Nama_Matpel,
8.
9.
10.
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data
Nama Arus Data
Alias
Aliran Arus Data
Struktur Data : : : : : : : : : : : : Data Walikelas
F. Data Guru - Guru
NIP, Nama_Guru, wali_kelas_kelas
Jadwal Pelajaran
Proses 2.5 - Siswa - Guru
Kode_Matpel, Nama_Matpel,
Kode_Kelas, NIP, Nama_Guru, Hari,
Jam_Awal, Jam_Akhir, Semester,
Tahun, Jumlah_Jam
Nilai
Guru - Proses 3.1
NIS, Nama_Siswa, Semester,
Tahun_Ajaran_Jadwal, Kode_Matpel,
harian3, harian4, harian5, harian6,
ratarata, uts, rataratauts, uas,
rataratauas, nilairaport, keterangan.
4.2.4. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan salah satu komponen penting dalam suatu
sistem informasi. Penggunaan basis data ditunjukan agar dalam pengoperasian dan
pengimplementasiannya dapat diperoleh informasi lebih lengkap serta membantu
mempermudah proses manipulasi data.
4.2.4.1. Normalisasi
Normalisasi merupakan proses konversi dokumen adalah laporan
manual kedalam struktur tabel dengan menghilangkan elemen yang sama, dan
data yang berulang-ulang. Perancangan normalisasi bertujuan agar tidak
terjadi redudansi data. Jika kondisi tabel tidak terdapat redudansi maka
kondisi tabel normal.
A. Bentuk Unnormal
Menunjukan bentuk tabel dimana data belum mengalami
normalisasi.
{NIP, Nama_Guru, Tempat_Lahir_Guru, Tanggal_Lahir_Guru,
Jenis_Kelamin, Agama, Status_Kawin, Jabatan, Mengajar_dikelas,
Agama, Kewarganegaraan, Alamat, Telepon, Nama_Ayah,
Pendidikan_Ayah, Pekerjaan_Ayah, Nama_Ibu, Pendidikan_Ibu,
Pekerjaan_Ibu, Status_Masuk, Tahun_Masuk, Kelas_Masuk,
kode_kelas, Nama_Matpel, Kode_Matpel, Jumlah_Jam,
Status_Matpel, Kode_Kelas, Tahun_Ajaran_Kelas, Jumlah_Siswa,
Tingkat_Kelas, NIP, Nama_Guru, wali_kelas_kelas, NIP,
Nama_Guru, Kode_Matpel, Nama_Matpel,
Tahun_Ajaran_Mengajar, Kode_Kelas, Kode_Matpel,
Nama_Matpel, Kode_Kelas, NIP, Nama_Guru, Hari, Jam_Awal,
Jam_Akhir, Semester, Tahun, Jumlah_Jam, NIS, Nama_Siswa,
Semester, Tahun_Ajaran_Jadwal, Kode_Matpel, Nama_Matpel,
harian1, harian2, harian3, harian4, harian5, harian6, ratarata, uts,
rataratauts, uas, rataratauas, nilairaport, keterangan} .
B. Bentuk Normal Ke-1
Bentuk normal pertama adalah tabel yang tidak mengandung
pengulangan data dan nilai-nilai nonatomik. Sebuah nilai atomik
adalah field yang menyatakan data tunggal, bukan gabungan
nilai-nilai.
{NIP, Nama_Guru, Tempat_Lahir_Guru, Tanggal_Lahir_Guru,
Jenis_Kelamin, Agama, Status_Kawin, Jabatan, Mengajar_dikelas,
Agama, Kewarganegaraan, Alamat, Telepon, Nama_Ayah,
Pendidikan_Ayah, Pekerjaan_Ayah, Nama_Ibu, Pendidikan_Ibu,
Pekerjaan_Ibu, Status_Masuk, Tahun_Masuk, Kelas_Masuk,
Kode_Matpel, Nama_Matpel, Jumlah_Jam, Status_Matpel,
Kode_Kelas, Tahun_Ajaran_Kelas, Jumlah_Siswa, Tingkat_Kelas,
wali_kelas_kelas, Tahun_Ajaran_Mengajar, Hari, Jam_Awal,
Jam_Akhir, Semester, Jml_Jam, harian1, harian2, harian3, harian4,
harian5, harian6, ratarata, uts, rataratauts, uas, rataratauas,
nilairaport, keterangan}.
C. Bentuk Normal Ke-2
{NIP*, Nama_Guru, Tempat_Lahir_Guru, Tanggal_Lahir_Guru,
Jenis_Kelamin, Agama, Status_Kawin, Jabatan, Mengajar_dikelas,
NIS*, Nama_Siswa, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir,
Jenis_Kelamin, Agama, Kewarganegaraan, Alamat, Telepon,
Nama_Ayah, Pendidikan_Ayah, Pekerjaan_Ayah, Nama_Ibu,
Pendidikan_Ibu, Pekerjaan_Ibu, Status_Masuk, Tahun_Masuk,
Kelas_Masuk, Kode_Kelas**, Kode_Matpel*, Nama_Matpel,
Jumlah_Jam, status_matpel, Kode_Kelas*, Jumlah_Siswa,
Tingkat_Kelas, Tahun_Ajaran_Kelas, NIP**, wali_kelas_kelas,
Kode_Matpel**, Kode_Kelas**, NIP**, Hari, Jam_Awal,
Jam_Akhir, Semester, Tahun, Jml_Jam, NIS**, Semester,
Tahun_Ajaran, Kode_Matpel**, harian1, harian2, harian3,
harian4, harian5, harian6, ratarata, uts, rataratauts, uas, rataratauas,
nilairaport, keterangan }.
D. Bentuk Normal Ke-3
Siswa = {NIS*, Nama_Siswa, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir,
Jenis_Kelamin, Agama, Kewarganegaraan, Alamat, Telepon,
Nama_Ayah, Pendidikan_Ayah, Pekerjaan_Ayah, Nama_Ibu,
Pendidikan_Ibu, Pekerjaan_Ibu, Status_Masuk, Tahun_Masuk,
Kelas_Masuk, Kode_Kelas**}
Guru = {NIP*, Nama_Guru, Tempat_Lahir_Guru,
Tanggal_Lahir_Guru, Jenis_Kelamin, Agama, Status_Kawin,
Jabatan, Mengajar_dikelas }
Data Kelas = {Kode_Kelas*, Jumlah_Siswa, Tingkat_Kelas
Tahun_Ajaran_Kelas }
Data Mata Pelajaran = { Kode_Matpel*, Nama_Matpel,
Jumlah_Jam, status_matpel }
Data Walikelas = { NIP**, wali_kelas_kelas}
Data Tugas Mengajar = { NIP**, Kode_Matpel**,
Data Jadwal Pelajaran = { Kode_Matpel**, Kode_Kelas**,
NIP**, Hari, Jam_Awal, Jam_Akhir, Semester, Tahun, Jml_Jam }
Data Nilai = { NIS**, Semester, Tahun_Ajaran, Kode_Matpel**,
harian1, harian2, harian3, harian4, harian5, harian6, ratarata, uts,
4.2.4.2. Relasi Tabel
Relasi tabel adalah hubungan suatu entitas dengan dirinya sendiri
atau hubungan dengan entitas lainnya. Tabel relasi dari sistem ini adalah
[image:70.612.124.533.222.643.2]seperti dibawah ini :
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada
struktur-struktur dan relationship data. ERD sistem akademik dapat
[image:71.612.169.521.214.570.2]terlihat jelas pada gambar berikut.
4.2.4.4. Struktur File
Tujuan dari perancangan struktur file ini yaitu untuk menentukan
nama filed, tipe filed dari file tersebut yang ada pada file, adapun struktur
file tersebut yaitu :
1. Tabel Data Siswa
Nama tabel : T_Siswa
Primery key : NIS
[image:72.612.168.533.356.682.2]Jumlah field : 19
Tabel 4.2 Tabel Siswa
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 NIS Varchar 10 Primary key
2 Nama_Siswa Varchar 50
3 Tempat_Lahir Varchar 30
4 Tanggal_Lahir Datetime 8
5 Jenis_Kelamin Varchar 10
6 Agama Varchar 15
7 Kewarganegaraan Varchar 30
8 Alamat Varchar 50
9 Telepon Varchar 13
11 Pendidikan_Ayah Varchar 15
12 Pekerjaan_Ayah Varchar 40
13 Nama_Ibu Varchar 50
14 Pendidikan_Ibu Varchar 20
15 Pekerjaan_Ibu Varchar 20
16 Status_Masuk Varchar 20
17 Tahun_Masuk Varchar 15
18 Kelas_Masuk Varchar 5
19 kode_kelas Varchar 2
2. Tabel Data Kelas
Nama tabel : tkelas
Primery key : kode_kelas
[image:73.612.166.532.113.382.2]Jumlah field : 4
Tabel 4.3 Tabel Kelas
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 kode_kelas Varchar 2 Primary key
2 jumlah_siswa Int 4
3 tingkat Varchar 5
3. Tabel Data Guru
Nama tabel : T_Guru
Primery key : NIP
Jumlah field : 9
Tabel 4.4 Tabel Guru
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 NIP Varchar 18 Primary key
2 Nama_Guru Varchar 45
3 Tempat_Lahir Varchar 35
4 Tanggal_Lahir Datetime 8
5 Jenis_Kelamin Varchar 15
6 Agama Varchar 15
7 Status_Kawin Varchar 25
8 Jabatan Varchar 30
4. Tabel Data Mata Pelajaran
Nama tabel : T_Matpel
Primery key : Kode_Matpel
Jumlah field : 4
Tabel 4.5 Tabel Matpel
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 Kode_Matpel Varchar 4 Primary key
2 Nama_Matpel Varchar 30
3 Jumlah_Jam Varchar 10
4 Status_Matpel Varchar 15
5. Tabel Data Walikelas
Nama tabel : T_Walikelas
Primery key :
-Jumlah field :2
Tabel 4.6 Tabel Walikelas
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 NIP Varchar 18
6. Tabel Tugas Mengajar
Nama tabel : T_Tugas_Mengajar
Primery key :
-Jumlah field : 4
Tabel 4.7 Tabel Tugas Mengajar
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 NIP Varchar 18
2 Kode_Matpel Varchar 4
3 Tahun_Ajaran_Mengajar Varchar 10
4 Kode_Kelas Varchar 2
7. Tabel Jadwal Pelajaran
Nama tabel : T_Jadwal
Primery key :
-Jumlah field : 9
Tabel 4.8 Tabel Jadwal Pelajaran
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 Kode_Matpel Varchar 4
3 NIP Varchar 18
4 Hari Varchar 20
5 Jam_Awal Varchar 20
6 Jam_Akhir Varchar 20
7 Semester Varchar 20
8 Tahun Varchar 20
9 Jml_Jam Int 4
8. Tabel Nilai
Nama tabel : T_Nilai
Primery key :
[image:77.612.166.540.110.319.2]-Jumlah field : 17
Tabel 4.9 Tabel Nilai
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 NIS Varchar 10
2 Semester Varchar 20
3 Tahun_Ajaran Varchar 20
4 Kode_Matpel Varchar 4