• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI MINAT KONSUMEN AIYTARA AKSESORIS DARI BATUAN AKRILIK DENGAN AKSESORIS DARI RAJUT BAGI IBU.IBU PKK DI DESA BAKALAN KRAPYAK KECAMA'TAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARASI MINAT KONSUMEN AIYTARA AKSESORIS DARI BATUAN AKRILIK DENGAN AKSESORIS DARI RAJUT BAGI IBU.IBU PKK DI DESA BAKALAN KRAPYAK KECAMA'TAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

KECAMA'TAN

KALIWUNGU

KABUPATEN

KUDUS

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana

oleh

Sri TFulan

s4s1407*09

JURTISAN

TEKNOTOGI

JASA

I}A$[

PROI}TIKSI

FAKTTLTASTEKNIK

T}NIYERSITAS

NEGERI

SEffiG

(2)

Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus" disetujui untuk dipertahankan

di

hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknologi Jasa

dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semmang pada:

Ilari

: Selasa

Tansgal

: 25 Juni 2013

Menyetujui,

Pernbimbing

I

Pembimbing

II

Dra, Hi. Tfidowati, M.Pd Dra. Hj. ljchiyah Achmad., M.Pd

NIP.

1963031619870220U

NIP. 195307171976122A0t

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik

Dra. .. )V'ahyuningsih. M,Pd NIP. 1 960S8*g 1 9g6S 1 20S 1

(3)

UNNES padatanggal : 25 Juni 2013 Panitia,

Ke&ra

Sekrertaris

Dra. Watryuningsih

M.Pd.

Dra SriEndahWatryuningsih. M.Pd.

NrP.196008081986012001

NIP.196805281993032001

Penguji

BlqS &rghlBaw_ati. $.E, M,M. NIP. 1 98S03S7?0*604200 I

PengujilPembimbing I Penguji lPembimbing

II

Dra Hi, $fidoryati. M.Pd NIP. t 963S3161 997022S01

Dra,, Fil, Ucl$yah Achmqd. U["Pd

NIP. I 953S7 17 rg7 6t22**I

Mengetahui,

Deksn Fakultas Teknik

D$. h{. I*r}anu,,kI,Pd.

NIP. 1966S21 5 19910?SSI

(4)

Saya menyatakan dengan sebenar-benanrya bahwa skripsi yang berjudul

"Studi Komparasi Minat Konsumen antara Aksesoris dari Batuan Akdlik dengan Aksesoris dari Rajut bagi Ibu-Ibu PKK

di

Desa Bakalan lkapyak Kecamatao Kaliwungu Kabupaten Kudus" disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan

arahan dosen pembimbing. Skripsi ini belum pemah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun. Pendapat atau temuan oftmg lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Kudus,4 April 2013 Peneliti,

Sri Wulan

I'IIM. 54*14S70S9

t

(5)

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan unrsan yang lain". (QS. Al

-

krsyrah | 6-7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peaeliti persembahkan untuk : 1. Bapak dan ihu serta seluruh keluarga

yang selalu mendoakanku

2. Suami tercinta 3. Anakku tersayang 4, Almamaterku

(6)

Segala puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyuswxm slcipsi dengan

judul

"Sfudi Komparasi Minat Konsumen antara Aksesoris dari Batuan Akrilik dengan Aksesoris daxi Rajut bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Bakalan Kmpyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus". Miilat

konsumen terhadap aksesoris menrpakan suatu hal yang menarik untuk dikaji mengingat bahwa dimanapun daa pada kesempatan apapun wanita khususnya

ibu-ibu PKK metrgenakan aksesoris untuk memperindah penanrpilan berbusanaoya.

Penelitian

ini

mencakup populasi ibu-ibu

PKK

l0

duloh

di

Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Tujuan penelitian untuk

mengetatrui ada tidaknya perbedaan jumlah antara peminat ftonsumen) aksesoris dari batuan akdlik dengan aksesoris dari rajut serta jenis aksesoris yang lebih

banyak diminati dan digunakan oleh ibu-ibu PKK

di

Desa Bakalan Krapyak Kecarnatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

ini

selesai berkat bantuaru petunjuh dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin menyarnpaikan terima kasih kepada :

l.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian ini;

2.

Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini;

(7)

4.

Dra Hj. Uchiyah Achmad, M.Pq Dosen Pembimbing II yang tulus ikhlas dan

peruh

kesabaran dalam membimbing, mendorong

dao

mengarahkan,

sehingga pnulis nrampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

5.

Ibu-Ibu PKK

di

Desa Bakalan Krapyak Kecanratan Kaliwungu Kabupaten

Kudus sebagai objek penelitian yang telah memberikan informasi dan

membantu dalam penelitian;

6.

Sutrisno, S.P4 suami tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan

moril dalam menyelesaikan skripsi;

7.

Syaikhussina Nurutlah

Al

Fattah

anakku tersayang

yang

senantiasa

memberitan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

Peneliti berharap semoga Allah SWT memberikan balasan dan pahala atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada peneliti. Semoga slaipsi ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca khususnya.

Kudus, April 2013 Peneliti,

Sri Wulan

NIM.54014S7C09

(8)

Wulrn,

SrL 2013. "Studi Komparasi Minat Konsumen antara Aksesoris dari Batuan Afuilik dengan Aksesaris dari

Raj*

bagi lbu-Ibu PKK di Desa Bakalan Krapyok Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus". Slaipsi, Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknih Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra Hj.

Widowati, M.Pd. Pembimbing II: Dra. Hj. Uchiyah Achmad, M.Pd. Kata kunci: minat konsumen, aksesoris, batuan akrihlt dan rajut.

Aksesoris

pelengkap busana yang semakin dibutuhkan dari

masa ke masuL Disamping memiliki nilai firngsi, aksesoris juga memiliki nilai estetika yang mampu mengangkat penampilan pemakainya. Selera konsumen dalam memilih dan menggunakan aksesoris berbeda-beda dipengaruhi oleh faktor

intrinsik

dan

faktor ekstinsik.

Berdasarkan alasan tersebut

menyediakan beragarn jenis aksesoris untuk konsumen- Tetapi hat

ioi

menjadi masalah barubagi pedagang. Akibafiryaperputaran keuangan menjadi lanrbat. Hal

ini

disebabkan kurangnya pengetahuan pedageng terhadap selera konsumen. Berdasmkan hasil observasi dan wawancara kepada lbu-ibu PKK di Desa Bakalan

Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus diperoleh keterangan bahwa aksesoris yang mayoritas mereka sukai adatah jenis aksesoris dari batuan alailik dan ra$ut. Banyak pendapat yaog mereka utarakan berkaitan dengan keunggulan kedua aksesoris tersebut. Ada yang menyukai aksesoris dari batuan

ahilik

karera terlihat glamour, ada juga yang menyukai aksesoris dmi rajut karena terlihat rmik

dau menarik. Penelitian ini berttrjuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah antara

peminat

aksesoris dari batuan akritik dengan peminat (konsumen) aksesoris rajut serta jenis aksesoris yang lebih banyak diminati

dsi

digunakan oleh ibu-ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

Penelitian ini menggunakan pe,ndekatan kuantitatif. Sampel data penelitian

ini

adalah ibu-ibu PKK wakil

di

10 dulelh Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus yang diambil dengan metode area probability sample. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan anglet yang terdiri dari soal identifikasi, soal pemahaman aksesoris, dan soal minat konsumen Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan

uji

t-tes (uji beda rata-mta) unhrk mengetahui perbandingan minat ibu-ibu PKK sebagai konsumen kedua jenis a}sesoris tersebut.

Ilasil penelitian yang diperoleh dari 276 responden ibu-ibu PKK unakil 10

dulaft di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus yang berminat pada aksesoris

dari

batuan

akrilik

sejumlah 182 orang (65,9y*), sedangkan yang berminat pada aksesoris dari rajut sejurrlah 94 orang {34,1W. Perhitungan secara statistik diperoleh tr,iure = 2A,93689 dan tat"r

:

1,99 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga Huyang berbunyi *ada
(9)

sinopulan yang dapat diambil dari hasil penelitian

ini yaitu

(l)

ada perbedaan yang signifikan antara jumlah peminat (konstrmen) aksesoris dari

batuan akdlik dengan aksesoris dari rajut bagi ibu-ibu PKK

di

Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus, (2) jumlah responden yang benninat ke,pada aksesoris dari batuan akrilik sebesar 182 orang dan respnden yang benninat kepada aksesoris dari rajut sebesar 94 orang. Saran bagi produsen alau pedagang aksesoris adalah perlu meningkatkan pengetahuan dan kepekaan terhadap apa yang menjadi selera konsumen sehingga akan memperlancar perputaran keuangan dalam perdagangan. Sedangkan saran bagi konsumen adatah sebaiknya ibu-ibu

PKK

perlu meningkatkan pemalranran, pengetahuan, dan tentang berbagai rmcam jenis aksesoris dan penggunaanya agar sesuai dengan busana yang dikenakan.
(10)

PERSETUJUATY

ii

PENGESAIIAN

iii

PER}TYATAAI\i KEASLIAN

TI}LISAI\T

iV

MOTODANPER,SEMBAHAI\T...

..

V

PRAKATA

vi

ABSTRAK

viii

DAI"[ARISI...

x

DAFTAR

TABEL

xiii

DAFTAR

GAMBAR

..

xiv

DAf,'TARLAMPIRAN

xvi

BAB

1 PENDAIIT}LUAIiI

... 1

1.1. Latar Belakang

Masalah

1

1.2. Rumusan

Masalah

6

1.3.

Tujuanpenelitian

6

1.4.

Manfaatpenelitian

7

1.5. Penegasan

Istilah

B

1.s.1

Shdi

8

1.5.2 Mnat

konsumen.

g

1.5.3 Aksesoris dari batuao

akilik

l0

1.5.4 Aksesoris dari

rajut...

11

1,5.5 Ibu-ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kudus...

ll

1.6 Sistematika

Skripsi

lz

BAB2

LANDASANTEORI

14

2.1 Studi

komparasi

14

2.2\[nxkonsumen.

15

2.2.1

Minat

15
(11)

2.4.2 Kelemalran dan keistimewaan aksesoris dari batuan

akdlik...

29

2.4.3 Tips menyimpan dan merawat alsesoris dari batuan

aldlik

30 2.5 Aksesoris dari

rajut...

31

2.5.1 Macam-macaur aksesoris rajut

...

... 32

2.5.2 Kelemahan dan keistimewaan aksesoris rajut

...

35

2.5.3 Tips mencuci aksesoris

rajut.."...

35

2.6 Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

(PKK)

36 2.6.1 Strukftr organisasi tim penggerak PKK

...

38

2.6.2 Jadwalkegiatan PKK

...

38

2.6.3 SusunanacarakegiatanPKK

...

39

2.7 Kerangka

berfikir

40 2.8 Hipotesis

penelitian

42 BAB

3

METOI}E PENELITIAN

...

43

3.1

PendekatanPenelitian

43 3.2 Populasi dan

Sampe1...

43

3.2.1

Popu1asi...

43

3.2.2

Sampel

45 3.3 Tempat dan Waktu

Penelitian

4G 3.4 Variabel

Penelitian

47, 3.4.1 Yariabel Bebas

(IndependenYariabef

48 3.4.2 Variabel Terikat (Dependen

Yariabel)

49 3.5 Metode Pengumpulan

Data

49 3.5.1 Angket

...,..i...

49

3.5.2

Wawancara

50 3.5.3 Observasi

...

50 3.6 Validitas dan Reliabilitas

Instrumen

51

3.6.1

ValiditasAngket

5t
(12)

BAB

4

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Jenis Aksesoris

4.1.2 Minat Ibu-ibu PKK sebagai Konsumen Aksesoris 4.2UjiNormalitas

4.3 Uji Homogenitas 4.4UJi T-test ... 4.5 Pembahasan

4.6 Keter.batasaa Penelitian

I '? Qcrrnn

*l +L Lj(Ll"tLll

DAT'TARPUSTAKA

tAMffiBAIT-LAMFIRAF{

6* 60

60

60

61 A"'

I'L

{^

v.L

63 s6 67

67

6Rt-ru

{.fi

v7

7l

(13)

Tabel 3.1 Jum1ah Anggota PKK

...

M

Tabel3.2 Sampel

Penelitian

..

46

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan PKK

...

... 47

Tabel 3.4 Validitas Angket Pemahaman Aksesoris dari Batuan Akrilik ... 53

Tabel 3.5 Validitas Angket Pemahaman Aksesoris dari

Rajut..

... 53 Tabel4"l Persentase Jenis Alsesoris yang

Diminati

..

60 Tabel4.2 Ringkasan Hasil Analisis DataUji

Normalitas

6I
(14)

Gambar 2.2 Kalung dari Bxuan

Akdlik

...;... 28

Gambar 2.3 Kalung dari Batuan

Akilik

28 Gambar 2.4 Gelang dari Batuan

Alailik

28 Gambar 2.5 Gelang dari Batuan

Akrilik

28 Gambar 2.6 Cincin dari Bahran

Alxilik

28 Gambar 2.7 Ciscndari

BatuanAkxilik

28 Garnbar 2.8 Jepit Rarnbut dari Batuan

Alcilik

29 Gambar Z.9lep*Rambut dari

BatuanAkrilik

29 Garnbar 2.10 Bros dari Batuan

Akrilik

29 Gambar 2.11 Peniti dari Baruan

Alailik

...29

Garrbar 2.12 Gantungan Kunci daxi Batuan

Akrilik

...29

Gambar 2.13 Tas Pesta dari Batuaa

Akdlik

... 29

Gambar

2.l4Tx

dari

BatuanAkrilik

...29

Gambar 2.15 Jepit Ranrbut dari

Rajut

...32

Gambar 2.16 JepitRambut dari

Rajut

...32

Gambar 2.17 JryriRambut

dri

Rajut

...32

Gambar 2.18 Topi dari

Rajut

...33

Garnbar 2.19 Sandal

Rajut

...33

Garrbar 2.20 Sandal

Rajut

...33

Gambm 2.21 Anting dari

Rajut

...33

Garrbar Z.Z2Kahmgdari

Rajut

...33

Gaurbar2.23

GelangRajut

...34

Gambar 2.24

GelangRajut

...34

Gambm2.25

CincinRajut

... 34

Gambar 2.26

CincnRajut

... 34

Gambar 2.27 GantrnganKunci

dariR4iut

....34

Gambar 2.28 Gantungan Kunci dari

Rajut..

... 34

Gambar2.Z9 Tas

Rajut

... 34
(15)

Gambar 2.35 Bagan Struktur Organisasi Tim Penggerak PKK Desa Bakalan

Krapyak....

.,...

... 38

Ganrbar 2.36 Bagan Skema Kerangka

Pemikiran

... 42
(16)

Lampiran 2 Hasil Uji Coba Angket Pemahaman Aksesoris dari Batuan Akrilik 92

Lampiran 3 Hasil Uji Coba Angket Pematrarrran Aksesoris dad

Rajut

95 Lampiran 4 Hasil Uji Coba Angket Minat Konsumen terhadap Aksesoris

...

98

Lampiran 5 Angket

Penelitian

102

Lampiran 6 Hasil Penskoran Angket Pemahaman Aksesoris dari Batuan Aldlik...

114

Lampiran 7 Hasil Penskoran Angket Pemahaman Aksesoris dari Rajut

...

119 Lampiran 8 Hasil Penskoran Angket Miilat Konsumen terhadap Aksesoris

r22 Lampiran 9 Analisis Deskriptif Perseatase Aksesoris

Alcilik

128 Lampiran 10 Analisis Deskriptif Persentase Aksesoris

Rajut

132 Laurpiran 11 Analisis Deskriptif Persentase Minat Konsumen terhadap Aksesoris

134

136

146

t5s 154

157

158

159

160

161

l6?

163

164

16e Lampiran 12 Analisis Destriptif Persentase pada masing-masing Indikator

Lampiran 13 DataNilai Hasil Penelitian

Lampiran 14 Uji Normalitas Dafa Kelompok

Akilik

Larnpiran 15 Uji Normalitas Data Kelompok Rajut

Lampiran 16 Uji Kesamaan Dua Yarians Data Penelitian ... Lanrpiran 17 IJji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Penelitian

Lampiran 19 Formulir Usulan

Pembimbing

...r... Lampiran 20 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Larnpiran

2l

Surat Ijin Penelitian ...

Lampiran 22 Strat Keterangan Penelitian Larnpiran 23 Formulir Pembimbingan Slripsi Lampiran 24 Surat Pernyataan Selesai Birnbingan

(17)

Lampiran 28 Tabel Cressei (Peaentuan Jumlah Sampel yang Dikembangkan dari

Isaac danMicluel)

...

175

Lampirm 29 TahelNilai Persentil untuk Distibusi

F...

176 Lampiran 30 Tabel Nilai-Nilai dalam Distibusi

1...

177
(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan mode busana semakin meningkat dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini ditandai antara lain produk busana

dengan model terkinibanyak dijumpai di toko-toko busana.Masyarakat pecinta

keindahan busana ini tidak hanya sekedar mengenakan busana sebagai penutup

tubuh. Kebanyakan masyarakat tersebut melengkapi penampilannya dengan

berbagai pelengkap busana mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Pelengkap busana dapat dikatakan sebagai aksesoris. Aksesoris ini merupakan

bagian dari busana yang berfungsi untuk menambah keindahan dalam aspek tata

busana wanita.

Pengertian aksesoris menurut Poerwodarminto dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2009:23) adalah barang tambahan, alat ekstra, barang yang

berfungsi sebagai pelengkap dan pemanis yang merupakan tambahan. Aksesoris

ini merupakan benda-benda yang dikenakan seseorang untuk menambah

keindahan bagi si pemakai. Bentuk aksesori bermacam-macam dan banyak di

antaranya terkait dengan peran gender pemakainya. Benda-benda yang termasuk

ke dalam benda-benda aksesoris, antara lain: cincin, gelang, anting, kalung, bros,

(19)

Konsumen aksesoris tidak hanya terbatas pada kalangan remaja saja, saat

ini justru banyak anak-anak hingga ibu-ibu yang gemar mengenakannya dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu banyak dijumpai wanita dengan berbagai

kalangan usia mengenakan aksesoris sesuai dengan kesempatannya.

Selera konsumen terhadap aksesoris selalu berubah-ubah. Hal ini yang

mendorong para perajin aksesoris untuk selalu menciptakan produk aksesoris

dari berbagai jenis bahan dasar. Bahan dasar yang digunakan dapat berasal dari

alam maupun buatan manusia. Bahan yang berasal dari alam adalah semua jenis

bahan yang dapat diperoleh secara langsung dari alam, misalnya: kayu, kerang,

biji-bijian, batuan alam, maupun tulang binatang. Sedangkan bahan buatan

manusia adalah semua bahan yang dapat diperoleh karena turut campur manusia

dan tidak dapat diperoleh langsung dari alam misalnya: berbagai jenis

manik-manik, batuan akrilik, aneka jenis kain poliester serta plastik.

Kebutuhan akan aksesoris saat ini seiring dengan kebutuhan busana yang

dikenakan sehari-hari. Kebanyakan konsumen mencari aksesoris yang memiliki

model menarik, warna yang cantik, dan terbuat dari bahan yang unik. Hal ini

merupakan suatu tuntutan yang ditujukan kepada para pengusaha aksesoris

untuk terus berupaya dan berinovasi agar produk yang dibuat mampu menembus

pasaran dan diminati oleh banyak konsumen di berbagai kalangan, baik dari

(20)

Aksesoris yang banyak muncul di pasaran sudah bermacam-macam

jenisnya. Ada yang terbuat dari manik-manik, batuan akrilik, kayu, kerang,

biji-bijian, kain flanel, berbagai jenis kain perca, plastik, serta rajutan.

Kegiatan survei awal yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap para

pedagang aksesoris ditemukan permasalahan yang dihadapi oleh para pedagang

aksesoris di Kabupaten Kudus yaitu lambatnya perputaran keuangan karena jenis

aksesoris yang mereka beli untuk dijual kembali kurang sesuai dengan

permintaan dan selera konsumen saat ini.

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara langsung kepada beberapa

ibu-ibu anggota kelompok PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) di

Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus mengenai jenis

aksesoris yang sedang mereka minati saat ini. Dari kegiatan wawancara

langsung tersebut diperoleh keterangan bahwa jenis aksesoris yang mayoritas

mereka minati dan mereka kenakan adalah jenis aksesoris yang terbuat dari

batuan akrilik dan aksesoris yang dibuat dengan teknik rajut.

Ibu-ibu PKK dijadikan obyek penelitian dengan beberapa pertimbangan.

Pertama, kelompok PKK terdiri atas wanita yang sudah berumah tangga

sehingga pemasukan ekonomi keluarga jelas untuk melakukan kegiatan

berkonsumsi, baik untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder, maupun

tersier. Kedua, dalam berbusana kebanyakan dari ibu-ibu PKK mengenakan

aksesoris untuk melengkapi penampilannya. Ketiga, kegiatan PKK merupakan

(21)

karena peneliti dan responden berada dalam satu ruang yang memudahkan

dalam berkomunikasi dan berkonsentrasi sehingga diharapkan jawaban yang

diberikan responden benar-benar jujur dan sesuai minat masing-masing.

Keberadaan aksesoris dari batuan akrilik memang selalu eksis dari masa ke

masa, sedangkan aksesoris dari rajut mengalami pasang surut sesuai dengan

selera konsumen yang selalu berubah-ubah. Perajin aksesoris rajut selalu

menghadirkan inovasi agar produk yang mereka buat selalu eksis di pasaran,

sehingga saat ini banyak model aksesoris rajut yang banyak menyita perhatian

konsumennya. Banyak alasan yang telah diutarakan ibu-ibu PKK di Desa

Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus kepada peneliti

mengenai bahan dasar aksesoris yang mereka gemari itu. Ada yang berpendapat

bahwa mereka menyukai aksesoris dari batuan akrilik karena lebih glamour dan

mampu mengangkat penampilan mereka. Aksesoris yang mereka maksud antara

lain anting, kalung, gelang, bros, tas pesta dengan hiasan akrilik, dan lain-lain.

Sedangkan di sisi lain berpendapat bahwa aksesoris rajut lebih unik dan

menarik. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih

lanjut guna mengetahui sejauh mana minat konsumsi ibu-ibu PKK terhadap

kedua jenis aksesoris tersebut, sehingga perlu dilakukan penelitian yang lebih

mendalam untuk mengetahui jumlah dan perbandingannya yang saat ini belum

diketahui secara jelas.

Batuan akrilik yang digunakan untuk membuat aksesoris memiliki sifat

(22)

dengan warna-warna yang menarik sehingga cocok digunakan sebagai bahan

untuk membuat aksesoris sebagai pelengkap keindahan berbusana.

Aksesoris rajut adalah aksesoris yang dibuat dengan teknik rajut.

Aksesoris rajut ini antara lain bando, bros, topi, dompet, tas, dan lain-lain.

Merajut selalu identik dengan knitting (rajut) dan crocheting (hakken).

Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan yaitu pemakaian alat dan

hasilnya. Jika rajut minimal menggunakan dua jarum (bisa sampai empat jarum),

sementara hakken menggunakan satu jarum. Hasil rajutan biasanya berupa

sweter, scarf, atau mantel. Sedangkan hasil hakken biasanya berupa

pernak-pernik rumah, rompi, taplak meja, dan tas (Tatha, 2007:1). Berbagai jenis

aksesoris rajut biasanya dibuat dari benang katun dengan warna yang menarik.

Sentuhan kreativitas yang tinggi pada produk hasil rajutan menjadikannya laris

terjual di pasaran.

Masyarakat di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kudus memiliki pekerjaan yang bermacam-macam dengan penghasilan yang

beragam pula. Pekerjaan tersebut antara lain wiraswasta, petani, Pegawai Negeri

Sipil, karyawan swasta, buruh pabrik dan buruh tani. Hal ini mempengaruhi

tingkat keberagaman dalam membeli barang kebutuhan primer, sekunder,

maupun tersier mereka. Dari berbagai keterangan yang telah diperoleh ketika

melakukan survei kepada para pemilik toko aksesoris dan ibu-ibu PKK di Desa

Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus, peneliti akan

(23)

Aksesoris dari Batuan Akrilik dengan Aksesoris dari Rajut bagi Ibu-Ibu PKK di

Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus”.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dapat dirumuskan

sebagai berikut.

1.2.1 Adakah perbedaan jumlah antara peminat (konsumen) aksesoris dari

batuan akrilik dengan peminat (konsumen) aksesoris dari rajut bagi ibu-ibu PKK

di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus?

1.2.2 Seberapa besar jumlah peminat (konsumen) aksesoris dari batuan akrilik

dan jumlah peminat (konsumen) aksesoris dari rajut bagi ibu-ibu PKK di Desa

Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus?

1.3

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1.3.1 Mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah antara peminat (konsumen)

aksesoris dari batuan akrilik dengan peminat (konsumen) aksesoris rajut bagi

ibu-ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kudus

1.3.2 Mengetahui jumlah peminat (konsumen) aksesoris dari batuan akrilik dan

rajut serta jenis aksesoris yang lebih banyak diminati dan digunakan oleh ibu-ibu

(24)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan banyak manfaat bagi beberapa pihak yang

berkaitan langsung dengan penelitian lapangan maupun pihak yang tidak

berkaitan langsung. Manfaat bagi peneliti adalah: pertama, mengetahui jenis

aksesoris yang lebih banyak diminati dan dikonsumsi atau digunakan oleh

ibu-ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

Kedua, mampu dan cakap dalam melakukan penelitian komparasi minat

berkonsumsi terhadap kedua jenis produk aksesoris tersebut.

Manfaat bagi para penjual aksesoris adalah dapat memilih dan membeli

untuk dijual kembali produk apa yang lebih diminati oleh konsumen saat ini

sehingga mampu meningkatkan keuntungan dalam penjualan aksesoris dan

mempercepat perputaran keuangan. Karena dengan penelitian ini para penjual

aksesoris mendapatkan informasi mengenai seberapa besar perbedaan minat

konsumsi ibu-ibu PKK pada khususnya dan konsumen secara umum terhadap

aksesoris yang terbuat dari batuan akrilik dengan aksesoris yang dibuat

menggunakan teknik rajut di Kabupaten Kudus.

Penelitian ini juga akan memberikan manfaat bagi ibu-ibu PKK dan

konsumen lainnya untuk mendapatkan jenis produk yang kebanyakan mereka

sukai dengan mudah karena para penjual aksesoris telah mengetahui dan

(25)

Sedangkan manfaat bagi jurusan Teknologi Jasa dan Produksi konsentrasi

Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang adalah mengetahui

kondisi pasar sehingga mampu mempersiapkan dan mendidik mahasiswa untuk

lebih kreatif dalam praktik pembuatan produk. Karena dengan kreatifitas yang

tinggi mahasiswa mampu berinovasi dalam meraih peluang usaha khususnya di

bidang aksesoris.

1.4

Penegasan Istilah

Berdasarkan uraian di atas, untuk membatasi permasalahan dan memberi

gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan dari penelitian ini, maka perlu

dijelaskan batasan masalah yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Studi Komparasi

Studi : “kajian, telaah penelitian penyelidikan ilmiah”. Sedangkan

komparasi artinya membandingkan antara dua hal atau lebih kejadian dengan

melihat faktor-faktor penyebabnya (Suharsimi Arikunto, 1999:28).

Studi komparasi adalah kajian yang menguji parameter populasi yang

berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk

perbandingan (Sugiyono, 1999:117).

Studi komparasi dapat dikatakan sebagai penelitian komparasi. Penelitian

komparasi adalah penelitian yang dapat menemukan persamaan-persamaan dan

(26)

kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau

suatu prosedur kerja (Suharsimi Arikunto, 2002:236).

Studi komparasi dalam penelitian ini adalah membandingkan minat

konsumen aksesoris dari batuan akrilik dengan aksesoris dari rajut bagi ibu-ibu

PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus tahun

2013.

1.5.2 Minat Konsumen

Menurut Poerwodarminto dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “minat

adalah perhatian, kesukaan, kecenderungan hati” (Poerwodarminto, 2009:580)

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat sama halnya

dengan kecenderungan dan motivasi yang mendorong seseorang untuk

mendapatkan sesuatu.

Konsumen adalah seseorang yang memakai atau menggunakan suatu

barang atau jasa dalam kegiatan ekonomi. Sedangkan menurut Poerwodarminto

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “konsumen adalah pemakai produk atau

barang-barang hasil-hasil produksi” (Poerwodarminto, 2009:580).

Minat konsumen adalah kecenderungan atau ketertarikan yang

mempengaruhi seseorang untuk menggunakan barang atau jasa guna memenuhi

(27)

Adapun yang dimaksud dengan minat konsumen dalam penelitian ini

adalah:

(1) Minat berkonsumsi atau menggunakan aksesoris dari batuan akrilik oleh

ibu-ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kudus. Minat tersebut ditandai dengan adanya beberapa indikator yaitu:

perhatian, kesukaan, kecenderungan hati untuk memilih, membeli, serta

menggunakan aksesoris yang terbuat dari batuan akrilik tersebut.

(2) Minat berkonsumsi atau menggunakan aksesoris dari rajut oleh ibu-ibu PKK

di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Minat

tersebut ditandai dengan adanya beberapa indikator yaitu: perhatian, kesukaan,

kecenderungan hati untuk memilih, membeli, serta menggunakan aksesoris yang

terbuat dari rajut tersebut.

1.5.3 Aksesoris dari Batuan Akrilik

Menurut Poerwodarminto dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,”

aksesoris adalah barang tambahan, alat ekstra, barang yang berfungsi sebagai

pelengkap dan pemanis yang merupakan tambahan” (Poerwodarminto, 2009:23).

Batuan akrilik adalah manik-manik sintetis dan bersifat termoplastik yang

memiliki ciri-ciri: mengkilap, bening, keras, beraneka warna, dan biasa

digunakan untuk membuat produk-produk aksesoris.

Aksesoris dari batuan akrilik berarti semua jenis aksesoris yang terbuat

dari batuan akrilik. Dalam penelitian ini yang dimaksud aksesoris dari batuan

(28)

akrilik lain yang dimiliki atau dikenakan oleh ibu-ibu PKK di Desa Bakalan

Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

1.5.4 Aksesoris dari Rajut

Aksesoris adalah pelengkap busana yang dapat dikenakan pada tubuh

mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki dan berfungsi untuk menambah

keindahan si pemakainya.

Aksesoris rajut adalah semua jenis aksesoris pelengkap busana yang dibuat

dengan menggunakan teknik rajut atau hakken. Bahan dasar yang dipakai untuk

membuat aksesoris rajut pada umumnya adalah benang jenis katun. Sedangkan

bahan pelengkapnya menyesuaikan produk yang dibuat. Aksesoris rajut

memiliki desain yang bervariatif dengan warna-warna yang menarik. Aksesoris

ini dikemas dalam plastik sehingga kebersihannya terjaga karena sifat benang

katun adalah mudah kotor.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan aksesoris rajut antara lain

dompet rajut, bros, ikat rambut, tas rajut dan aksesoris rajut lain yang dimiliki

atau dikenakan oleh ibu-ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kudus.

1.5.5 Ibu-Ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kudus

Adalah obyek dalam penelitian ini dengan kriteria sebagai anggota PKK di

10 dukuh yang berada di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu

(29)

PKK sebesar 1.325 orang dan sampel yang digunakan dalam penelitian

berjumlah 276 orang.

1.6

Sistematika Skripsi

Sistematika skripsi terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1.6.1 Bagian awal skripsi

Bagian awal skripsi terdiri atas sampul, lembar berlogo, judul, pengesahan

kelulusan, lembar pernyataan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar

isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian pokok skripsi

Bagian pokok skripsi terdiri atas 5 bab, yaitu:

BAB 1

Pendahuluan, yang berisi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah dan Sistematika Skripsi.

BAB 2

Landasan teori terdiri dari: Studi Komparasi, Minat Konsumen, Aksesoris,

Aksesoris dari Batuan Akrilik, Aksesoris dari Rajut, Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Penelitian.

BAB 3

Metodologi Penelitian, terdiri dari: Pendekatan Penelitian, Populasi dan Sampel,

Tempat dan Waktu Penelitian, Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data,

(30)

BAB 4

Hasil Penelitian, yang memuat tentang Deskripsi Data, Uji Normalitas, Uji

Homogenitas, Uji T-test, Pembahasan, dan Keterbatasan Penelitian.

BAB 5

Penutup, meliputi Simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran untuk pihak

yang terkait dengan penelitian.

1.6.3 Bagian akhir skripsi

Bagian akhir skripsi disajikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Studi Komparasi

Studi komparasi menurut Poerwodarminto dalam kamus umum Bahasa

Indonesia (2003:708), studi berasal dari bahasa inggris “to study” yang berarti

ingin mendapatkan atau mempelajari. Mempelajari berarti ingin mendapatkan

suatu yang khusus dengan didorong oleh rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang

belum dipelajari dan dikenal. Sedangkan komparasi berasal dari bahasa inggris

to compare” yang berarti membandingkan paling tidak ada dua masalah dan

ada dua faktor kesamaan serta faktor perbedaan.

John M. Echols dan Hassan Shadily dalam kamus Inggris-Indonesia

(1982) mengemukakan bahwa Comparative berarti yang bertalian dalam

perbandingan (Anas Sudijono, 2005:273).

Aswarni Sujud mengemukakan bahwa “Penelitian komparasi akan dapat

menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang

benda-benda, tentang orang, tentang prosedur-prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik

terhadap orang, kelompok terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja”

(Suharsimi Arikunto, 2002:236).

Studi komparasi adalah kajian yang menguji parameter populasi yag

berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk

(32)

Pendapat Van Dalen dalam buku Pengantar Statistik Pendidikan (Anas

Sudijono, 2005:274), penelitian komparatif dapat dimasukkan sebagai penelitian

causal comparative studies yang pada pokoknya ingin membandingkan dua atau

tiga kejadian dengan melihat penyebabnya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa

yang dimaksud studi komparasi adalah suatu kegiatan untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu hal atau masalah dengan membandingkan dua variabel atau

lebih dari suatu obyek penelitian.

2.2 Minat Konsumen

2.2.1 Minat

Menurut para ahli pengertian minat sebagai berikut:

(1) Minat adalah “perhatian, kesukaan, kecenderungan hati” (Poerwodarminto,

2009:580).

(2) Tarsis Tarmudji (1991:58) mengemukakan bahwa “Minat adalah perasaan

tertarik atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang

menyuruh”. Dari pengertian tersebut seseorang dapat dikatakan berminat

terhadap suatu obyek apabila ia menyatakan perasaan tertariknya pada obyek

tersebut dan dapat pula dimanifestasikan melalui prestasi dalam suatu aktivitas.

(3) Slameto (2010:180) menyatakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka

(33)

(4) Muhibbin Syah (2008:136) menyatakan bahwa “Minat (interest) berarti

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu”.

(5) Simamora menyatakan bahwa “Minat adalah sesuatu yang pribadi dan

berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan

mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku

untuk mendekati atau mendapatkan obyek tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian minat menurut para ahli di atas, maka

penulis menarik kesimpulan bahwa minat yaitu dorongan yang timbul dari hati

karena seseorang melihat suatu benda dan ia merasa senang, kemudian berusaha

untuk mendekati, mencoba, dan memilikinya.

Menurut Abdul Jabbar dalam Teori-Teori Minat, seseorang dikatakan

berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur antara lain:

(1) Perhatian

Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya

perhatian,yaitu kreatifitas jiwa yang tinggi semata-mata tertuju pada suatu

obyek. Jadi seseorang yang berminat terhadap suatu obyek yang pasti

perhatiannya akan memusat terhadap suatu obyek tersebut. Dalam penelitian ini

perhatian ibu-ibu PKK ditujukan pada suatu benda yaitu aksesoris dari batuan

(34)

(2) Kesenangan

Perasaan senang terhadap suatu obyek baik orang atau benda akan

menimbulkan minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada

gilirannya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi

miliknya. Dengan demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk

mempertahankan obyek tersebut. Dalam penelitian ini kesenangan ibu-ibu PKK

ditujukan pada suatu benda yaitu aksesoris dari batuan akrilik atau aksesoris dari

rajut.

(3) Kemauan

Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan

yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya

suatu perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan demikian akan muncul

minat individu yang bersangkutan. Dalam penelitian ini kemauan muncul dari

minat ibu-ibu PKK untuk membeli serta menggunakan aksesoris yang

dikehendaki yaitu aksesoris yang terbuat dari batuan akrilik atau aksesoris yang

tebuat dari rajut.

Dewa Ketut Sukardi (1991:64) mengemukakan bahwa ada 3 cara yang

dapat digunakan untuk menentukan minat, yaitu:

(1) Minat yang Diekspresikan (Expressed Interest)

Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata

tertentu. Misal: seseorang mengatakan bahwa dirinya tertarik dan menyukai

(35)

(2) Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest)

Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata

melainkan dengan tindakan atau perbuatan. Misal:seseorang menyukai tas dari

rajut kemudian ia mewujudkan rasa sukanya dengan melakukan pembelian tas

rajut tersebut.

(3) Minat yang Diinventariskan (Inventoral Interest)

Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab sejumlah

pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya. Pertanyaan-pertanyaan untuk

mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan angket. Misalnya

Ibu-ibu PKK sebagai responden mampu mengungkapkan pendapatnya untuk

menjawab angket yang disusun untuk mengukur besarnya minat, dalam

penelitian ini minat untuk memilih aksesoris dari batuan akrilik atau aksesoris

dari rajut.

2.2.2 Minat Konsumen

Minat merupakan dorongan yang timbul dari hati karena seseorang melihat

suatu benda dan ia merasa senang, kemudian berusaha untuk mendekati,

mencoba, dan memilikinya.

Konsumen berasal dari bahasa asing (Belanda/Inggris), consumen dan

consumer yang arti harafiahnya adalah pembeli (Mulyadi, 2012:24). Pengertian

lain dari konsumen sangat luas, beragam dan sangat terkait erat dengan tujuan

seseorang membeli suatu produk.

Konsumen adalah seseorang yang memakai atau menggunakan suatu

(36)

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “konsumen adalah pemakai produk atau

barang-barang hasil-hasil produksi” (Poerwodarminto, 2009:481).

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti memberikan kesimpulan bahwa

minat konsumen adalah kecenderungan atau ketertarikan yang mempengaruhi

seseorang untuk memilih, membeli, menggunakan barang atau jasa hingga

mengoleksi guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya. Pernyataan

tersebut jelas bahwa setelah timbul suatu ketertarikan dari diri konsumen

terhadap suatu produk, selanjutkan akan tumbuh keinginan yang mendorong

seseorang untuk memiliki produk tersebut.

Berdasarkan pengertian minat konsumen di atas, peneliti menambah

beberapa point unsur yang berkaitan dengan minat konsumen, yaitu:

(1) perhatian

(2) kesenangan

(3) kemauan

(4) keinginan untuk memilih

(5) keinginan untuk membeli

(6) keinginan untuk memakai atau menggunakan

(7) keinginan untuk mengoleksi

Usaha konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan tidak

berlangsung begitu saja. Terdapat beberapa tahapan sebelum melakukan proses

pembelian. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Mulyadi, 2012:32),

tahapan-tahapan langkah tersebut meliputi:

(37)

(2) Mencari informasi sebelum membeli;

(3) Melakukan evaluasi terhadap beberapa pilihan;

(4) Melakukan pembelian dengan cara;

 Mencoba-coba

 Melakukan pembelian ulang

(5) Melakukan evaluasi pascabeli.

Sedangkan menurut Kotler (dalam Mulyadi, 2012:33), menyatakan

tahapan-tahapan yang dilakukan konsumen meliputi:

(1) Mengenali permasalahan;

(2) Mencari informasi;

(3) Mengevaluasi beberapa pilihan;

(4) Keputusan membeli;

(5) Perilaku pasca membeli;

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, peneliti mengambil kesimpulan

bahwa kelima tahapan yang dilalui konsumen menandakan bahwa konsumen

tidak ingin mengalami kesalahan dalam memilih atau menentukan produk

sebelum melakukan pembelian. Sehingga perlu dilakukan beberapa

pertimbangan-pertimbangan untuk menilai suatu produk apakah layak dibeli dan

digunakan ataukah tidak.

Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Mulyadi, 2012:184-190)

menyatakan bahwa pertimbangan konsumen terhadap produk sebelum

(38)

(1) Pertimbangan ekonomis

Pertimbangan secara ekonomis berkaitan dengan perhitungan konsumen

secara ekonomis atas barang yang akan dibeli. Konsumen akan

mempertimbangkan dan memperhitungkan secara ekonomis tentang manfaat

yang akan diperoleh dengan pengorbanan yang akan dikeluarkan.

(2) Pertimbangan pasif

Konsumen yang memiliki pertimbangan pasif berlawanan dengan

konsumen yang memiliki pertimbangan ekonomis. Pada tipikal ini konsumen

dianggap sebagai pembeli yang tidak berfikir secara rasional dan sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor internal yang melekat pada individu setiap

konsumen. Faktor internal tersebut antara lain: persepsi, kepribadian,

pembelajaran, motivasi, dan sikap.

(3) Pertimbangan rasional

Konsumen dengan pertimbangan rasional lebih mengutamakan keputusan

pada manfaat dan kemampuan produk yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginannya. Konsumen tipe ini disebut juga dengan konsumen yang

berorientasi kepada sasaran.

Konsumen ini lebih memfokuskan pertimbangannya terletak pada manfaat

dan kualitas dari produk yang akan diputuskan untuk dibeli. Konsumen tipe ini

berada di antara konsumen dengan tipikal ekonomis dan tipikal pasif.

(4) Pertimbangan emosional

Konsumen dengan pertimbangan emosional lebih menitikberatkan

(39)

yang lain seperti: rasa cinta, karena merasa ingin lebih feminim, atau ingin

merasa disegani oleh orang lain.

Dengan adanya pertimbangan-pertimbangan tersebut diharapkan

konsumen dapat mengambil keputusan yang tepat agar apa yang sudah dibeli

dapat dimanfaatkan sesuai dengan harapan sebelumnya.

2.2.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Konsumen

Konsumen sangat erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi karena

konsumen melakukan proses pembelian suatu produk serta menggunakan atau

menghabiskan produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Sehingga minat konsumen sering disamaartikan dengan minat beli konsumen.

Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan faktor-faktor yang

mempengaruhi minat konsumen berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila

seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu

akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan

minat (jurnal manajemen membangun minat beli: definisi-faktor).

Super dan Crites dalam jurnal manajemen membangun minat beli

menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:

(1) Perbedaan pekerjaan;

(2) Perbedaan sosial ekonomi;

(40)

(4) Perbedaan jenis kelamin;

(5) Perbedaan usia.

Berdasarkan pendapat diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa minat

konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

2.2.2.1.1 Perbedaan Pekerjaan

Perbedaan pekerjaan seseorang akan mempengaruhi seberapa besar minat

konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk. Misalnya,

seorang pegawai wanita pada umumnya memiliki minat pembelian aksesoris

yang lebih tinggi dibanding dengan seorang petani.

2.2.2.1.2 Perbedaan Sosial Ekonomi

Tingkat sosial ekonomi seseorang ditandai oleh pendapatan yang diterima

masing-masing individu. Tingkat pendapatan ini secara tidak langsung akan

mempengaruhi besarnya minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap

suatu produk. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki pendapatan tinggi tidak

hanya kebutuhan primer dan sekunder saja, kebutuhan tersier pun dapat

terpenuhi salah satunya produk aksesoris sebagai pelengkap penampilan.

2.2.2.1.3 Perbedaan Hobi

Hobi berkaitan dengan kegemaran seseorang terhadap suatu hal. Seseorang

yang hobi terhadap produk aksesoris cenderung ingin memiliki dan

menggunakan aksesoris tersebut. Hal ini yang mendorong minat pembelian

(41)

2.2.2.1.4 Perbedaan Perasaan atau Emosi

Setiap orang memiliki perasaan yang berbeda tingkatannya. Ada yang

peka terhadap sesuatu misalnya keindahan dan ada yang tidak. Orang yang

menyukai keindahan seperti aksesoris cenderung ingin memiliki benda tersebut.

Alasan tersebut yang mendorong minat pembelian terhadap produk aksesoris.

2.2.2.1.5 Perbedaan Usia

Tingkatan usia seseorang akan mempengaruhi minat berkonsumsi terhadap

suatu barang. Karena jenis kebutuhan dan keinginan anak-anak, remaja, dewasa,

dan lansia memiliki perbedaan yang signifikan.

2.2.2.1.6 Perbedaan Jenis Kelamin

Perbedaan jenis kelamin berkaitan dengan perasaan yang dimiliki

seseorang. Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan sifat dalam hal

melakukan pembelian suatu produk. Sifat merupakan ciri atau karakter yang

melekat pada suatu benda, orang, atau hal.

Ibu-ibu PKK sebagai obyek penelitian merupakan konsumen dengan jenis

kelamin wanita yang memiliki keunikan sifat dalam kegiatan berkonsumsi.

Karena sifat yang dimiliki tersebut secara umum memiliki kesamaan diantara

konsumen wanita yang satu dengan yang lainnya. Sifat-sifat konsumen wanita

perlu diketahui oleh para pengusaha atau penjual produk dengan harapan agar

mengalami kemudahan dalam memasarkan produknya. Beberapa sifat konsumen

wanita tersebut antara lain:

1. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam menentukan pilihan terhadap

(42)

2. Lebih senang melakukan tawar-menawar dalam pembelian.

3. Konsumen wanita cenderung lebih teliti memeriksa barang sebelum dibeli.

4. Tidak mudah terbawa arus atau bujukan penjual.

5. Lebih banyak tertarik pada warna dan bentuk, bukan pada kegunaannya,

karena wanita memiliki perasaan yang lebih peka daripada pria.

6. Lebih banyak tertarik pada mode.

7. Lebih mementingkan status sosial.

8. Menyukai hal-hal yang romantis daripada objektif.

9. Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk

pakaian, tas, sepatu, dan aksesoris.

10.Mudah meminta pandangan, pendapat, atau pun nasihat dari orang lain.

11.Kurang tertarik pada hal-hal teknis dari barang yang akan dibelinya.

12.Cepat merasakan suasana toko.

(Kamahera dalam teori tipe konsumen).

2.3 Aksesoris

Menurut Poerwodarminto dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,”

aksesoris adalah barang tambahan, alat ekstra, barang yang berfungsi sebagai

pelengkap dan pemanis yang merupakan tambahan” (Poerwodarminto, 2009:23).

Sehingga tujuan utama penggunaan aksesoris adalah sebagai pelengkap busana.

Aksesoris memiliki nilai fungsi dan nilai estetika. Nilai fungsi adalah suatu

manfaat yang akan diperoleh apabila produk aksesoris itu difungsikan sesuai

perannya. Misalnya, jepit rambut akan berfungsi sebagai pengikat rambut agar

(43)

dibentuk sesuai model yang diinginkan, dan sebagainya. Sedangkan nilai

estetika adalah nilai yang berkaitan dengan keindahan dan dapat meningkatkan

nilai penampilan pemakainya. Misalnya, aksesoris tas pesta akan menambah

nilai penampilan pemakaianya ketika dipakai pada acara pesta. Bando rajut akan

mempercantik penampilan berbusana anak balita, dan sebagainya.

Penggunaan aksesoris harus sesuai dengan tempat dan waktunya. Sehingga

nilai fungsi dan nilai estetika bisa didapatkan secara maksimal untuk melengkapi

penampilan berbusana. Contohnya aksesoris kalung yang dikenakan pada leher,

aksesoris gelang yang dikenakan pada pergelangan tangan, cincin yang

dikenakan pada jari, jepit rambut yang dikenakan pada rambut, tas pesta

dikenakan ketika menghadiri pesta, aksesoris bros yang dikenakan pada

jilbab/blazer, ikat pinggang yang dikenakan pada pinggang, dan lain sebagainya.

Frekuensi penggunaan aksesoris antara individu satu dengan lainnya

berbeda-beda sesuai dengan hobi dan kegemarannya. Banyak dijumpai para

wanita khususnya ibu-ibu yang senang mengenakan aksesoris dalam

kesehariannya. Namun ada juga wanita yang hanya mengenakan aksesoris pada

kesempatan tertentu saja. Misal: menghadiri acara pernikahan, pengajian, dan

lain-lain.

Kesenangan dan kegemaran seseorang terhadap aksesoris dapat

ditunjukkan dengan adanya koleksi aksesoris yang dimiliki. Semakin tinggi

tingkat kesenangan seseorang terhadap aksesoris semakin banyak pula koleksi

(44)

2.4 Aksesoris dari Batuan Akrilik

Aksesoris adalah barang tambahan, alat ekstra, barang yang berfungsi

sebagai pelengkap dan pemanis yang merupakan tambahan. Akrilik atau dikenal

juga dengan kaca plastik, atau resin merupakan polimer sintetis yang akan

mencair bila dipanaskan atau bersifat termoplastik. Karena sifatnya inilah akrilik

mudah dibentuk untuk dijadikan berbagai macam hiasan, cinderamata, maupun

aksesoris. Bentuknya seperti kaca yang kuat dan transparan menjadikan bahan

ini banyak digunakan di dunia industri dan kerajinan (Anneahira dalam teori

akrilik).

Aksesoris dari batuan akrilik adalah semua aksesoris atau pelengkap

busana wanita yang dibuat dari manik-manik atau batuan akrilik. Batuan akrilik

memiliki sifat yang mengkilap, bening, keras, beraneka warna dan memiliki

bentuk yang bervariasi. Bentuk-bentuk batuan akrilik antara lain bentuk kelopak

bunga, daun, lonceng, bulat, serong, dan lain sebagainya. Dengan adanya variasi

bentuk tersebut maka banyak produk aksesoris yang muncul di pasaran, seperti

anting, kalung, cincin, gelang, jepit rambut, peniti hias, gelang kaki, bros, ikat

pinggang, tas pesta, dan lain-lain.

2.4.1 Macam-Macam Aksesoris dari Batuan Akrilik

[image:44.595.256.361.642.729.2]

2.4.1.1 Anting dari Batuan Akrilik

(45)
[image:45.595.106.489.68.754.2]

2.4.1.2 Kalung dari Batuan Akrilik

Gambar 2.2. Kalung Akrilik Gambar 2.3. Kalung Akrilik

2.4.1.3 Gelang dari Batuan Akrilik

Gambar 2.4. Gelang Akrilik Gambar 2.5. Gelang Akrilik

2.4.1.4 Cincin dari Batuan Akrilik

Gambar 2.6. Cincin Akrilik Gambar 2.7. Cincin Akrilik

2.4.1.5 Jepit Rambut dari Batuan Akilik

[image:45.595.170.241.126.222.2] [image:45.595.359.453.128.221.2]
(46)
[image:46.595.124.282.113.228.2]

2.4.1.6Bros dari Batuan Akrilik

Gambar 2.10. Bros Akrilik Gambar 2.11. Peniti Akrilik

[image:46.595.371.462.130.220.2]

2.4.1.7 Gantungan Kunci dari Batuan Akrilik

Gambar 2.12. Gantungan Kunci Akrilik

2.4.1.8 Tas Pesta dengan Hiasan Batuan Akrilik

Gambar 2.13. Tas Pesta Akrilik Gambar 2.14. Tas Berhias Akrilik

2.4.2 Kelemahan dan Keistimewaan Aksesoris dari Batuan Akrilik

Batuan akrilik sebagai material utama penyusun aksesoris memiliki

beberapa kelemahan dan keistimewaan. Kelemahan-kelemahan batuan akrilik

antara lain:

[image:46.595.296.382.276.366.2]
(47)

(2) Dapat melukai apabila tergores kulit;

(3) Harga batuan akrilik lebih mahal dibandingkan bahan untuk membuat rajut;

(4) Membutuhkan banyak bahan dengan berbagai bentuk dan ukuran apabila

aksesoris yang akan dibuat cukup rumit.

Di samping memiliki kelemahan, aksesoris dari batuan akrilik juga

memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan-kelebihan batuan akrilik antara lain:

(1) Tahan lama (awet);

(2) Nonhidroskopis sehingga tidak mudah rusak dan kotor;

(3) Glamor karena bersifat bening dan mengkilap;

(4) Tidak mudah kotor karena debu atau kotoran hanya menempel dipermukaan

dan mudah dibersihkan.

2.4.3 Tips Menyimpan dan Merawat Aksesoris dari Batuan Akrilik

Aksesoris dari batuan akrilik akan awet jika disimpan dan dirawat dengan

benar. Berikut adalah tips dalam menyimpan aksesoris dari batuan akrilik, yaitu:

(1) Penyimpanan aksesoris sebaiknya sesuai dengan jenis bahan atau material

pembuatnya. Penyimpanan yang campur aduk akan membingungkan dan

berpengaruh terhadap masing-masing aksesoris karena tiap bahan memiliki sifat

yang berbeda-beda.

(2) Penyimpanan perhiasan harus dalam suhu ruang. Penyimpanan di tempat

yang lembab akan merusak warna bahan aksesoris. Sebaiknya disimpan dalam

kotak yang sebelumnya telah dibungkus kain beludru.

(3) Aksesoris dari bahan apapun sebaiknya dihindarkan dari tempat

(48)

(4) Aksesoris dari bahan apapun sebaiknya dihindarkan dari aneka zat kimia

serta aneka bahan-bahan kosmetik seperti bedak, krim untuk tubuh, dan

lain-lain.

(5) Penyimpanan aksesoris perlu dihindarkan dari sentuhan benda-benda keras

karena akan meninggalkan goresan yang akan mengurangi keindahan aksesoris

tersebut.

(6) Sebaiknya melepaskan berbagai aksesoris ketika mandi untuk menghindari

aksesoris terkena sabun dan alat mandi lainnya.

Membersihkan aksesoris secara rutin dengan menggunakan alat pembersih yang

sesuai dengan bahan atau material pembuatnya (Ayyashi : 87-88).

2.5 Aksesoris dari Rajut

Aksesoris adalah barang tambahan yang berfungsi sebagai pelengkap dan

pemanis busana seseorang. Aksesoris yang dikenakan tepat sesuai dengan

kesempatannya dapat menambah nilai keindahan dan pribadi pemakainya.

Rajut adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan produk dengan

menggunakan teknik-teknik tertentu yang diselesaikan dengan tangan (hand

made). Teknik merajut dapat dipelajari dari buku sumber maupun belajar dari

orang yang sudah memiliki keahlian di bidang tersebut. Merajut dapat dikatakan

sebagai sebuah hobi yang menguntungkan karena dapat menghasilkan produk

yang beragam dan layak jual.

Merajut selalu identik dengan knitting (rajut) dan crocheting (hakken).

(49)

hasilnya. Jika rajut minimal menggunakan dua jarum (bisa sampai empat jarum),

sementara hakken menggunakan satu jarum. Hasil rajutan biasanya berupa

sweter, scarf, atau mantel. Sedangkan hasil hakken biasanya berupa

pernak-pernik rumah, rompi, taplak meja, dan tas (Tatha, 2007:1).

Aksesoris rajut adalah semua jenis aksesoris pelengkap busana yang dibuat

dengan menggunakan teknik rajut atau hakken. Bahan dasar yang dipakai untuk

membuat aksesoris rajut pada umumnya adalah benang jenis katun. Sedangkan

bahan pelengkapnya menyesuaikan produk yang dibuat. Aksesoris rajut yang

sering dijumpai di toko aksesoris antara lain bando, dompet rajut, bros, topi dan

lain-lain. Aksesoris rajut memiliki desain yang bervariatif dengan warna-warna

yang menarik. Aksesoris ini dikemas dalam plastik sehingga kebersihannya

terjaga karena sifat benang katun adalah mudah kotor.

2.5.1 Macam-Macam Aksesoris Rajut

[image:49.595.122.493.496.579.2]

2.5.1.1Hiasan Rambut dari Rajut

Gambar 2.15 Jepit rambut Gambar 2.16 Jepit rambut Gambar 2.17 Jepit rambut

2.5.1.2 Topi dari Rajut

[image:49.595.264.378.648.737.2]
(50)

2.5.1.3 Sandal dari Rajut

Gambar 2.19. Sandal Rajut Gambar 2.20. Sandal Rajut

[image:50.595.351.467.137.214.2]

2.5.1.4 Anting dari Rajut

Gambar 2.21. Anting dari rajut

[image:50.595.160.268.137.218.2]

2.5.1.5 Kalung dari Rajut

Gambar 2.22. Kalung rajut

2.5.1.6 Gelang dari Rajut

[image:50.595.275.343.266.353.2] [image:50.595.271.359.415.531.2]
(51)
[image:51.595.369.463.123.191.2]

2.5.1.7 Cincin dari Rajut

Gambar 2.25. Cincin Rajut Gambar 2.26. Cincin Rajut

2.5.1.8 Gantungan Kunci dari Rajut

Gambar 2.27. Gantungan Kunci Rajut Gambar 2.28. Gantungan Kunci Rajut

[image:51.595.337.444.385.475.2]

2.5.1.9 Tas dari Rajut

Gambar 2.29. Tas Rajut Gambar 2.30. Tas Rajut

2.5.1.10Dompet dari Rajut

(52)
[image:52.595.332.453.128.220.2]

2.5.1.11 Bros dari Rajut

Gambar 2.33. Bros Rajut Gambar 2.34. Bros Rajut

2.5.2 Kelemahan dan Keistimewaan Aksesoris Rajut

Aksesoris rajut adalah semua aksesoris yang dibuat dengan teknik rajut

dengan benang katun sebagai material utama penyusunnya. Aksesoris rajut ini

memiliki beberapa kelemahan dan keistimewaan. Kelemahan-kelemahan

aksesoris dari rajut antara lain:

(1) Mudah kotor;

(2) Bersifat hidroskopis sehingga mudah kotor;

(3) Membutuhkan ketrampilan teknik dalam pembuatannya;

(4) Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam proses pembuatannya;

(5) Kurang glamor dan terkesan kurang mewah;

(6) Perawatan aksesoris rajut lebih rumit bila dibanding aksesoris akrilik.

Di samping memiliki kelemahan, aksesoris rajut juga memiliki beberapa

kelebihan. Kelebihan-kelebihan aksesoris rajut antara lain:

(1) Harga relatif lebih murah dibanding dengan aksesoris akrilik;

(2) Bahan yang digunakan tidak banyak berbeda;

(3) Lebih nyaman dipakai karena hidroskopis dan mampu menyerap keringat;

(4) Bahan tidak melukai kulit karena terbuat dari benang katun.

(53)

Salah satu kelemahan hasil rajutan adalah mudah kotor karena kebanyakan

terbuat dari benang katun yang memiliki sifat hidroskopis. Hidroskopis berarti

mudah menyerap air atau keringat, oleh karena itu benang katun memiliki

kelemahan mudah kotor. Agar hasil rajutan tetap bersih dan rapi, ada beberapa

tips mencuci hasil rajutan antara lain:

(1) Mencampur air hangat dan bubuk deterjen secukupnya kemudian diaduk

rata. Pemakaian air hangat membuat ikatan rajutan yang kendur mengikat

kembali.

(2) Merendam hasil rajutan beberapa saat kemudian dikucek perlahan.

(3) Membilas hasil rajutan dengan air hangat kemudian dibilas lagi

menggunakan air dingin.

(4) Memeras hasil rajutan secara perlahan kemudian dijemur di tempat yang

tidak terkena sinar matahari secara langsung.

2.6 Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Berdasarkan hasil keputusan Rakernas PKK tahun 2005, Pemberdayaan

dan Kesejahteraan Keluarga merupakan gerakan Nasional dalam pembangunan

masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk

masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan

mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta memiliki kesadaran hukum dan

(54)

Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga bertujuan

memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju

terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri,

kesetaraan dan keadilan gender, serta memiliki kesadaran hukum dan

lingkungan.

Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga secara Nasional

mengacu pada hasil Rakernas VI PKK tahun 2005 yang meliputi:

(1) Program pertama yaitu penghayatan dan pengamalan Pancasila;

(2) Program kedua yaitu gotong-royong;

(3) Program ketiga yaitu pangan;

(4) Program keempat yaitu sandang;

(5) Program kelima yaitu perumahan dan tata laksana rumah tangga;

(6) Program keenam yaitu pendidikan dan keterampilan;

(7) Program ketujuh yaitu kesehatan;

(8) Program kedelapan yaitu pengembangan kehidupan berkoperasi;

(9) Program kesembilan yaitu kelestarian lingkungan hidup;

(10)Program kesepuluh yaitu perencanaan sehat;

Sesuai dengan hasil keputusan Rakernas VI PKK tahun 2005, penerapan

10 program pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dilaksanakan

melalui empat kelompok kerja (Pokja) yaitu Pokja I, II, III, dan IV (Asih

(55)

2.6.1 Struktur Organisasi Tim Penggerak PKK

Kelompok PKK Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kudus memiliki struktur organisasi tim penggerak PKK yang berfungsi untuk

memperlancar kegiatan PKK tersebut. Tim penggerak PKK yang dipimpin oleh

ibu Nor Churiyah, S.Ag (Ny. Abu Sofyan, S.Ag) selaku ibu Lurah memiliki

[image:55.595.98.569.276.605.2]

struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 2.35. Bagan Struktur Organisasi Tim Penggerak PKK Desa Bakalan

Krapyak

2.6.2 Jadwal Kegiatan PKK

Kegiatan PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kudus merupakan kegiatan rutin bulanan. Penyelenggaraan kegiatan Ketua

1. Ny. Abu Sofyan, S.Ag 2. Ny. Bambang E.T.

Sekretaris 1. Ny. Dewi Usamah 2. Ny. Siti Maemonah

Bendahara 1. Ny. Sa’adah 2. Ny. Sholichatun

Pokja II 1. Ny. Nor Izzah 2. Ny. Kristiati 3. Ny. Wiwik S.A. 4. Ny. Puji Sutini

Pokja III 1. Ny. Yuli M. 2. Ny. Drianah 3. Ny. Elok Z 4. Ny. Marfu’ah Pokja I

1. Ny. Tutik B. 2. Ny. Kusniati 3. Ny. Dewi S.A 4. Ny. Sit 5.

(56)

PKK di tiap-tiap RT/RW berbeda-beda waktunya. Berikut ini jadwal kegiatan

PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

No. Dukuh

RT (Rukun Tetangga)

RW (Rukun Warga)

Minggu

ke- Hari/Jam

1. Gamboran 6 IV 2 Sabtu/16.00

2. Loji 5 IV 1 Minggu/14.00

3. Grogol 1 IV 4 Minggu/13.00 2 IV 2 Minggu/16.00 3 IV 1 Jum’at/15.00 4 IV 2 Senin/14.00 5 III 3 Minggu/16.00 4. Pringsewu 1 dan 2 III 4 Sabtu/14.00

3 III 1 Sabtu/16.00 4 III 2 Minggu/09.00 5. Bakalan 1 I 2 Minggu/13.00

2 I 3 Sabtu/16.00

6. Krapyak 5 I 4 Jum’at/15.00

7. Wedi 3 I 1 Selasa/16.00

8. Tanjung 1 II 4 Sabtu/16.00 9. Bapangan 3 II 1 Minggu/09.00

4 II 3 Minggu/14.00 5 II 3 Jum’at/16.00

6 II 2 Rabu/16.00

[image:56.595.130.495.162.554.2]

7 II 4 Minggu/09.00 8 II 3 Selasa/16.00 10. Juwet 4 I 3 Minggu/09.00

Tabel 2.1. Jadwal kegiatan PKK

2.6.3 Susunan Acara Kegiatan PKK

PKK desa merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap satu

bulan sekali. Pada tiap-tiap dukuh waktu penyelenggaraan PKK berbeda-beda

sesuai dengan kesepakatan anggotanya. Kegiatan PKK memiliki susunan acara

yang hampir sama di masing-masing dukuhnya. Susunan acara tersebut adalah:

(1) Pembukaan,

(57)

(3) Tahlil,

(4) Sambutan ketua PKK,

(5) Acara-acara (penyuluhan, pelatihan, atau demo),

(6) Istirahat,

(7) Laporan kas keuangan dan arisan,

(8) Penutup.

2.7 Kerangka Berpikir

Aksesoris merupakan pelengkap busana yang memiliki nilai fungsi dan

nilai estetika. Nilai fungsi adalah suatu manfaat yang akan diperoleh apabila

produk aksesoris itu difungsikan sesuai perannya. Sedangkan nilai estetika

adalah nilai yang berkaitan dengan keindahan dan dapat meningkatkan nilai

penampilan pemakainya.

Eksistensi aksesoris sejalan dengan perkembangan mode busana yang

semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan munculnya beraneka ragam jenis

dan model aksesoris di pasaran. Aksesoris tersebut terbuat dari berbagai jenis

bahan dasar yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu menarik minat

konsumen khususnya ibu-ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kudus. Minat sangat erat hubungannya dengan perasaan.

Perasaan senang terhadap aksesoris dapat ditimbulkan oleh hobi diri sendiri

maupun pengaruh dari lingkungan sekitar. Minat yang telah muncul akan

mendorong konsumen untuk memilih, membeli serta menggunakan produk

(58)

menentukan pilihan jenis aksesoris dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor

intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan faktor yang muncul

dari dalam diri konsumen itu sendiri, misalnya selera terhadap produk.

Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang dipengaruhi oleh kondisi luar

atau lingkungan sekitar, misalnya: model aksesoris, harga aksesoris, dan bahan

dasar yang digunakan dalam pembuatan aksesoris.

Menurut survei awal terhadap ibu-ibu PKK di Desa Bakalan Krapyak

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus didapatkan informasi bahwa aksesoris

yang sedang mereka gemari saat ini adalah aksesoris yang berasal dari batuan

akrilik dan aksesoris yang dibuat menggunakan teknik rajut. Namun informasi

tersebut belum dibuktikan dengan penelitian yang lebih mendalam agar

mendapatkan bukti yang akurat. Bukti yang didapat nantinya akan bermanfaat

bagi beberapa pihak. Dari masalah yang akan diteliti ini, ditemukan adanya

kesesuaian antara minat yang muncul dari diri konsumen yaitu ibu-ibu PKK

yang mendorong untuk memilih jenis aksesoris yang mereka gemari dan

akhirnya sanggup membuat keputusan untuk membeli hingga menggunakan

aksesoris pilihannya untuk melengkapi penampilannya.

Pada kenyataan yang ada bahwa tidak semua ibu-ibu PKK di desa tersebut

memiliki selera yang sama terhadap kedua produk aksesoris akrilik dan

aksesoris rajut. Untuk memperjelas perbandingan minat berkonsumsi ibu-ibu

PKK terhadap pembelian aksesoris dari kedua jenis bahan tersebut ditunjukkan

(59)
[image:59.595.124.514.119.164.2]

Gambar 2.36. Bagan Skema Kerangka Pemikiran

2.8 Hipotesis Penelitian

Hipotesis alternatif (Ha) : ada perbedaan jumlah antara peminat (konsumen)

aksesoris dari batuan akrilik dengan peminat

(konsumen) aksesoris dari rajut bagi ibu-ibu PKK di

Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kudus.

Hipotesis nol (Ho) : tidak ada perbedaan jumlah antara peminat (konsumen)

aksesoris dari batuan akrilik dengan peminat (konsumen)

aksesoris dari rajut bagi ibu-ibu PKK di Desa Bakalan

Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Peminat aksesoris dari

batua

Gambar

Gambar 2.1. Anting dari Batuan Akrilik
Gambar 2.2. Kalung Akrilik
Gambar 2.11. Peniti Akrilik
Gambar 2.18. Topi dari Rajut
+7

Referensi

Dokumen terkait

dalam belajar kimia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar serta. meningkatkan kesadaran mereka tentang masalah kesehatan,

Versifikasi yang digunakan adalah rima patah, rima pasang, rima terus, dan aliterasi, (2) gaya dalam puisi Bingkai Melankolia terdapat enam aspek, yaitu (a) gaya bunyi yang

Kehadiran pelbagai jenis spesis bakteria dan kulat di Bangunan Sains Biologi telah menyebabkan pengaruh kualiti udara dalaman terhadap kesihatan sedikit terjejas apabila terdapat

Faktor yang berkontribusi paling besar adalah faktor Supervisor Communications , yang berarti di dalam dalam perusahaan ini sering terjadi Supervisor Communications dan

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan tingkat pengetahuan dengan kejadian Scabies di Pondok Pesantren Nurul

fumosoroseus isolat Pfr-08 terhadap semut hitam sangat rendah, dengan persentase mortalitas semut hitam pada sarang daun kakao berkisar 0,25–0,46% dan pada sarang daun kakao

dengan sumber air baku dari danau Kapeta. Kecamatan Tagulandang dan Biaro telah ada sistem penyediaan air minum yang dikelola oleh. masyarakat sendiri, tidak termasuk

Peubah bebas yang terdiri dari 7 peubah yaitu yaitu tingkat pendidikan, masa jabatan, umur, keterampilan konseptual, partisipasi, kemampuan delegasi, dan integritas seorang