• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan aplikasi e-learning di SMK Negeri 5 Bandung berbasis web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan aplikasi e-learning di SMK Negeri 5 Bandung berbasis web"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl. lahir : Bandung / 24 Januari 1990

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Sekeloa Selatan No 17 RT 06/ RW 15 Dipatiukur Bandung

Telpon : 083821617874

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

2008 - Sekarang Universitas Komputer Indonesia, Bandung Jurusan : S1, Teknik Informatika

2005 - 2008 Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Sidikalang

2002 - 2005 Sekolah Menengah Pertama di SMP 1 Sidikalang

1995 - 2002 Sekolah Dasar di SD Santo Yosef Sidikalang

LATAR BELAKANG ORGANISASI

2008 - Sekarang Keluarga Mahasiswa Pelajar Pemuda Pemudi Dairi (KMP3D)

2008 – 2013 Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK)

2005 – 2008 Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA N 1 Sidikalang Jabatan : Anggota

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan dalam dokumen ini adalah benar

Bandung,

(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

DEVI EKA NAINGGOLAN

10108622

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

iii

Nya tugas akhir dengan judul “

learning di SMKN5 Bandung berbasis web” sebagai syarat untuk menyelesaikan Strata I Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia.

Selama penyusunan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak sekali bimbingan dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak dengan segenap hati dan keihklasan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluarga tercinta terutama kedua orang tua K. Nainggolan dan D. Silaban yang selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

5. Bapak Ir.Taryana Suryana M.Kom selaku dosen wali IF-13 angkatan 2008 dan sekaligus penguji yang telah memberikan arahan dan saran pada saat menguji..

6. Ibu Sri Nurhayati, S.Si., M.T. selaku pembimbing yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. 7. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Teknik Informatika, yang telah

membantu proses akademik penulis.

(7)

iv

membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan penulis.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Penulis,

(8)

iv

ABSTRACT… ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI . ... iv

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Sekolah ... 7

2.1.1 Sejarah Sekolah ... 7

2.1.2 Visi Dan Misi Sekolah ... 8

2.1.3 Tujuan Sekolah ... 9

2.1.4 Struktur Organisasi Sekolah ... 10

2.1.5 Deskripsi Tugas ... 11

(9)

v

2.2.4 Pengertian Informasi ... 15

2.2.5 Sistem Informasi ... 16

2.3 E-Learning ... 16

2.3.1 Sejarah E-Learning ... 17

2.3.2 Konsep E-Learning ... 18

2.3.3 Keuntungan dan Kekurangan E-Learning ... 19

2.3.4 Komponen E-learning ... 21

2.4 Internet ……. ... 22

2.4.1 HTTP (Hypertext Transfer Protocol) ... 22

2.4.2 URL (Uniform Resource Locator) ... 23

2.4.3 DNS (Domain Name System) ... 23

2.4.4 Homepage ... 23

2.4.5 Browser ...24

2.5 Sistem Basis Data ... 24

2.5.1 Basis Data ... 25

2.5.2 Keuntungan Basis Data ... 26

2.5.3 MySQL (Structured Query Languange) ... 26

2.6 Pemodelan Analisis ... 27

2.6.1 Use Case Diagram ... 28

2.6.2 Activity Diagram ... 30

2.6.3 Sequence Diagram ... 30

2.6.4 Class Diagram ... 32

(10)

vi

2.6.9 Comunication Diagram ... 36

2.6.10 Timing Diagram ... 37

2.6.11 Interaction Overview Diagram ... 37

2.7 Tools yang digunakan dalam perancangan E-learning ... 38

2.7.1 PHP (Personal Home Page) ... 38

2.7.2 CSS (Cascading Markup Languange) ... 38

2.7.3 Adobe Dreamweaver... 39

2.7.4 WAMP . ... 39

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

3.1 Analisis Sistem ... 41

3.1.1 Analisis Masalah ... 41

3.1.2 Prosedur yang Berjalan ... 41

3.1.2.1 Prosedur Pemberian Materi ... 42

3.1.2.2Prosedur Pemberian Tugas ... 43

3.1.2.3Prosedur Pelaksanaan Ulangan ... 45

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 47

3.2.1 Analisis Pengkodean ... 48

3.2.2 Pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP) ... 48

3.2.3 Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS) ... 49

3.3 Analisis Perangkat Keras ... 49

3.3.1 Analisis Perangkat Lunak ... 51

3..3.2 Analisis Pengguna Sistem ... 52

(11)

vii

3.4.4 Sequence Diagram ... 91

3.4.5 Class Diagram ... 98

3.5 Perancangan Basis Data ... 100

3.5.1 Skema Relasi ... 100

3.5.2 Struktur Tabel ... 100

3.6 Perancangan Struktur Menu ... 106

3.6.1 Perancangan Struktur Menu Admin ... 106

3.6.2 Perancangan Struktur Menu Operator... 106

3.6.3 Perancangan Struktur Menu Guru ... 106

3.6.4 Perancangan Struktur Menu Siswa ... 107

3.7 Perancangan Antar Muka Perangkat Lunak... 107

3.7.1 Perancangan Antar Muka Admin ... 107

3.7.2 Perancangan Antar Muka Operator... 110

3.7.3 Perancangan Antar Muka Guru ... 118

3.7.4 Perancangan Antar Muka Siswa ... 124

3.7.4 Perancangan Pesan ... 129

3.7.5 Jaringan Semantik ... 129

3.7.6 Perancangan Prosedural ... 131

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 135

4.1 Implementasi ... 135

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 135

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 136

(12)

viii

4.2.3 Implementasi Antar Muka Guru ... 141

4.2.4 Implementasi Antar Muka Siswa ... 141

4.3 Pengujian ... 142

4.3.1 Pengujian Alpha ... 142

4.3.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 143

4.3.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 159

4.4 Pengujian Beta ... 159

4.4.1 Skenario Pengujian Beta ... 160

4.4.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 171

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 173

(13)

175

Adi Nugroho. 2009.Rekayasa Perangkat Lunak menggunakan UML dan Java.Andi.Yogyakarta

Effendy, Empy. (2005), E-Learning Konsep dan Aplikasi, ANDI : Yogyakarta.

Bambang Hariyanto, Ir.,MT.2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Informatika Bandung

Djon Irwanto,S.Kom., MM. 2006. perancangan object oriented software dengan UML. Andi. Yogyakarta

HM, Jogiyanto. (1999), Pengenalan Komputer, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

Kadir, Abdul. (1999), Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta

Ladjamudin, bin Al-Bahra. (2004), Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya, Graha Ilmu, Yogyakarta.

(14)

1

Jalan Bojongkoneng no 37A Cikutra Bandung merupakan salah satu sekolah yang berbasis teknologi informasi dan memiliki fasilitas pendidikan yang cukup lengkap, seperti laboratorium komputer dan koneksi internet. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1965 ini telah memiliki website resmi yang sudah aktif sejak tahun 2012 dengan alamat http://www.smkn5bandung.sch.id/.

Selama ini semua proses pembelajaran di SMKN 5 Bandung masih menggunakan sistem pembelajaran ekspositori yang dikenal dengan istilah pembelajaran secara langsung (direct instruction) yang artinya semua pembelajaran disampaikan langsung oleh guru dan siswa dengan hanya mendengarkan dan hanya dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara siswa dengan guru di dalam kelas. Jika pertemuan antara siswa dengan guru tidak terjadi maka proses pembelajaran pun tidak dapat dilaksanakan. Siswa yang lupa membawa materi pelajaran yang diberikan guru menjadi masalah yang ada di SMKN 5 Bandung. Sehingga hal ini mengganggu aktivitas belajar mengajar di kelas. Permasalahan tidak hanya hadir dari siswa, akan tetapi terhadap guru juga. Dimana ketika seorang guru yang ingin memberikan materi di dalam kelas berhalangan hadir, maka pemberian materi dan informasi mengenai pelajaran yang seharusnya diberikan kepada siswa tidak dapat tersampaikan hal ini mengakibatkan penyampaian materi tidak sesuai dengan silabus. Hal tersebut menyebabkan pemberian atau penyampaian materi pembelajaran menjadi terbatas atau kurang efektif dari guru kepada siswa. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses pembelajaran di SMKN 5 Bandung yang dapat berakibat berkurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran.

(15)

dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah menggunakan konsep e-learning berbasis website.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian tugas akhir ini diberi judul Membangun Aplikasi E-Learning di SMK N 5 Bandung Berbasis Website.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan sebelumnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun aplikasi e-learning berbasis web sebagai media peningkatan kualitas belajar mengajar pada SMKN 5 Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun aplikasi e-learning di SMK Negeri 5 Bandung berbasis website.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mempermudah siswa untuk mendapatkan informasi materi.

2. Mempermudah bagi para guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mendapatkan informasi dan materi pelajaran.

1.4. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, aplikasi yang akan dibuat mempunyai batasan sebagai berikut :

1. Pengguna dalam e-learning adalah pengurus (admin dan operator), guru, dan siswa.

2. Materi yang di upload dapat berupa file dokumen (word, excel, pdf &power point), gambar, dan video.

(16)

4. Proses

Proses yang ada dalam e-learning ini adalah proses pemberian materi, proses pemberian tugas, proses pembuatan soal ulangan, proses pengerjaan soal dan berkomunikasi pada forum.

5. Fitur-fitur yang ada pada e-learning ini adalah : a. Download dan upload materi pelajaran dan tugas.

b. Ulangan Online dengan soal-soal yang disajikan secara acak.

c. Forum diskusi yaitu sebagai media komunikasi pembelajaran sesuai dengan kategori dan topik yang tersedia.

6. Perancangan aplikasi e-learning ini menggunakan bahasa pemograman PHP, MySQL sebagai DBMS (Database Management System) dan server apache. 7. Web browser support, Mozilla Firefox, Google Chrome.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan dan berusaha menggambarkan serta menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan membangun perangkat lunak adalah sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

(17)

b. Studi Lapangan

Studi lapangan (Field Research) merupakan pengumpulan data secara langsung ke lapangan atau objek penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil di SMK Negeri 5 Bandung.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak SMK Negeri 5 Bandung.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

Metode yang akan digunakan pada kasus ini adalah model waterfall (soumerville, 2002). Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial. Model waterfall melingkupi aktifitas-aktifitas sebagai berikut :

Gambar 1. 1 Model Waterfall (Soumerville, 2002)

(18)

Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan pengguna sistem yaitu pihak SMK Negeri 5 Bandung. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem untuk menjadi dasar pembangunan sistem.

b. Perancangan sistem perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan yang dilakukan menentukan arsitektur sistem e-learning secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

c. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

d. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem e-learning telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak diberikan kepada pihak SMK Negeri 5 Bandung.

e. Operasi dan pemeliharaan

Tahap ini merupakan fase siklus hidup yang paling lama, sistem diinstal dan dipakai pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

1.6. Sistematika Penulisan

(19)

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba untuk merumuskan inti permasalahan, menentukan maksud dan tujuan, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi gambaran umum tentang instansi, berisi penjelasan tentang sejarah singkat, visi, misi, dan struktur organisasi dan berisi teori-teori pendukung yang digunakan untuk membangun aplikasi e-learning berbasis website.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perencanaan dan analisis sistem.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas implementasi dari hasil tahapan analisis dan perancangan sistem. Pengujian dari hasil implementasi terhadap sistem juga dilakukan pada bab ini untuk melihat apakah sistem tersebut sudah selesai dengan hasil yang diharapkan.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(20)

7 2.1 Tinjauan Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Bandung terletak di Jalan Bojongkoneng no 37A, Cikutra Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini tepatnya berada di lingkungan padat penduduk, dan berada jauh dari jalan raya. Kondisi ini menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif dan nyaman karena jauh dari suara bising kendaraan yang lalu lalang. Kenyamanan ini ditunjang dengan adanya taman hijau di sekeliling sekolah.

2.1.1. Sejarah Sekolah

Pada awal berdirinya lembaga pendidikan ini dikenal dengan nama Sekolah Teknologi Menengah (STM) Negeri 3 Bandung yang diresmikan pada tanggal 2 Oktober 1965 dengan pimpinan sekolah Phoa Kian Gie. Sebelum berstatus negeri, sekolah ini merupakan sekolah yang berada di bawah Yayasan Pembinaan Pendidikan Teknik dengan nama STM YPPT.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Penegerian No. 133 / Dinpt / 1965 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, untuk selanjutnya STM.

Pada tahun 1996 sesuai dengan perubahan nomenklatur SMKTA menjadi SMK, maka STM Negeri 3 Bandung pun mengalami perubahan menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Bandung yang sejak tahun 1995 menempati lahan seluas 18.495 m2 di Jalan Bojongkoneng no 37A Bandung, meskipun pada saat itu masih ada beberapa kelas yang masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Jalan Kebonjati. Tahun 1996 mulailah seluruh aktifitas pendidikan SMK Negeri 5 Bandung dilaksanakan di Jalan Bojongkoneng.

(21)

1. Tahun 1965 : Phoa Kian Gie 2. Tahun 1965 s.d. 1966 : Ir. Rusli Syarif 3. Tahun 1966 s.d. 1976 : Drs. Lukman BE. 4. Tahun 1976 s.d. 1983 : M.O. Komar, B.Sc

5. Tahun 1983 s.d. 1986 : Eso S. Nurmawijaya, B.Sc 6. Tahun 1986 s.d. 1988 : Drs. H.M. Kosim SA. 7. Tahun 1988 s.d. 1994 : Hadis, BE.

8. Tahun 1994 s.d. 1995 : Drs. Supriyadi (PYMT) 9. Tahun 1995 s.d. 1999 : Drs. Maman Suparman 10.Tahun 1999 s.d. 2000 : Drs. Suarman

11.Tahun 2000 s.d. 2001 : Drs. Sukartoyo Dono 12.Tahun 2001 s.d. 2002 : Drs. Yaya Zakaria Latif 13.Tahun 2002 s.d. 2008 : Drs. Deddy Hermadi 14.Tahun 2008 s.d. 2012 : Dra. Ike Raudah 15.Tahun 2012 s.d sekarang : Drs. Tatang Gunawan

2.1.2. Visi dan Misi Sekolah VISI

Visi merupakan sesuatu yang diinginkan untuk masa depan sebuah instansi yang menjadikan sebuah inspirasi untuk mencapainya. Visi SMKN 5 Bandung adalah

“Menjadi SMK unggulan yang menghasilkan lulusan dengan dilandasi nilai keimanan dan ketaqwaan serta berbasis kewirausahaan dengan kompetensi utama di program studi keahlian Teknik Bangunan, Teknik Survei dan Pemetaan, Teknik Kimia serta Teknik Komputer dan Informatika.”

MISI

(22)

2. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran beragama sebagai sumber keimanan dan kearifan dalam berperilaku,

3. Memupuk rasa kebersamaan dalam kehidupan bersosial sebagai ciri budaya dan karakter bangsa,

4. Mengintensifkan hubungan sekolah dengan pihak Dunia Usaha dan Industri serta Institusi lain dalam upaya mencetak dan menghasilkan tamatan yang berdaya saing tinggi.

1. Melaksanakan kegiatan proses pembelajaran secara optimal yang berorientasi kepada pencapaian kompetensi berstandar Nasional.

2. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam rangka peningkatan pelayanan pelaksanaan pendidikan

2.1.3. Tujuan Sekolah

Setelah penetapan Visi dan Misi, diperlukan penetapan tujuan sebagai faktor-faktor kunci keberhasilan. Tujuan yang dimiliki sekolah adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan sekolah dalam menghadapi

perubahan kurikulum dari Kurikulum 2004 ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Meningkatkan minat masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya ke SMK Negeri 5 Bandung. Meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dari tahun sebelumnya.

3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk memiliki kecakapan hidup (life skill) sebagai bekal hidup bagi siswa yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

(23)

5. Meningkatkan kinerja seluruh warga sekolah dalam upaya peningkatan profesionalisme kerja yang ditunjang dengan sistem kerja yang cepat dan akurat serta dengan laporan yang teradministrasikan dengan baik.

6. Meningkatkan penggunaan teknik informatika secara optimal baik guru, siswa, dan karyawan.

7. Meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler sebagai upaya pembentukan kepribadian siswa di antaranya dengan pembinaan keagamaan, kesenian, olahraga, dan keterampilan yang didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana.

8. Meningkatkan kegiatan guru dalam kompetensi pembelajaran dan pemahaman pengetahuan teknologi komputer.

9. Meningkatkan pelayanan dan kinerja karyawan melalui penguasaan dalam teknologi komputer.

10. Meningkatkan hubungan yang harmonis di antara warga sekolah baik secara horizontal maupun vertikal.

11. Menyalurkan aspirasi melalui komite sekolah yang demokratis, aspiratif, representatif.

2.1.4. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Berikut merupakan gambar yang menerangkan struktur organisasi yang berlaku di SMKN 5 Bandung

(24)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMKN 5 Bandung

2.1.5. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian.Deskripsi tugas yang ada di SMKN 5 Bandung dijelaskan pada tabel 2.1.

Jabatan Tugas

Kepala Sekolah a. Pelaksana pendidikan formal dalam

jangka waktu tertentu.

b. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

c. Membantu melaksanakan urusan tata usaha dan urusan rumah tangga sekolah.

d. Membina kerjasama orangtua, masyarakat dan instansi lain.

e. Bertanggung jawab kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Koordinator BP atau BK a. Penyuluhan program dan

pelaksanaan bimbingan.

b. Memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua siswa. Koordinator Tata Usaha a. Menyusun program kerja bersama

staff tata usaha.

(25)

organisasi.

c. Penyusunan data dan statistik sekolah.

Wakasek Bidang Kurikulum Merancang dan melaksanakan rencana kurikulum pendidikan

Wakasek Bidang Kesiswaan Menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan siswa

Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana

Menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana. Mulai dari inventarisir barang-barang milik sekolah hingga monitoring pembangunan fisik sekolah.

Wakasek Bidang Hubungan Masyarakat

Mengatur, membina dan

menyelenggarakan pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dengan masyarakat lingkungan sekolah atau masyarakat sekitar sekolah dan lembaga sosial lainnya.

Guru a. Bertanggungjawab atas seluruh

siswa dalam satu kelas

b. Menyiapkan dan melaksanakan perencanaan materi

c. Memantau dan mengevaluasi perkembangan siswa

Siswa Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

direncanakan sekolah. Tabel 2.1 Deskripsi Tugas

2.2. Pengertian Sistem

(26)

2.2.1. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : 1. Komponen sistem (Components)

(27)

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran sistem (objective)

(28)

dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.3. Pengertian Data

Data adalah kenyataan yang menyatakan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah, perlu diolah lagi untuk menghasilkan informasi. Data juga dapat diartikan fakta, teks, grafik, suara serta video yang bermanfaat di lingkup pengguna.

Menurut Buku Modern Database Management tulisan Fred McFadden, dkk .menyebutkan pengertian data sebagai berikut :

“Data adalah fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer.”

2.2.4. Pengertian Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Gordon B. Davis menyebutkan :

“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting

bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan datang”.

(29)

2.2.5. Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Jogiyanto Hartanto adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasaran informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

2.3. E-learning

E-learning merupakan salah satu strategi memajukan pendidikan sehingga pelaksanaannya perlu dikembangkan dan diperluas. Dengan e-learning selain menambah pengetahuan pelajar, juga turut membantu meringankan beban pengajar dalam proses belajar mengajar karena beberapa fungsi pengajar dapat diambil alih melalui suatu program komputer.

Pengertian lain dari e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer atau internet. E-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas, e-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning.

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-learning sebagai berikut : 1. Pembelajaran jarak jauh.

2. Pembelajaran dengan perangkat komputer

(30)

2.3.1. Sejarah E-Learning

E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa :

1. Tahun (1990) Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi. 2. Tahun (1994) Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun

1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.

3. Tahun (1997) LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

(31)

serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.

5. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning.

Sedangkan bentuk e-learning itu cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs e-learning. Definisi lain dari e-learning adalah cara pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan media elektronik (internet, intranet, satelite, tape audio atau video, TV interaktif, CD ROM interaktif) untuk menyampaikan bahan ajar maupun interaksi antara pelajar dan pengajar.

2.3.2. Konsep E-Learning

Metode pengajaran tradisional masih kurang efektif jika dibandingkan dengan metode pengajaran modern. Sistem e-learning diharapkan bukan sekedar menambahkan tetapi diharapkan pula untuk dapat menggantikan metode pengajaran tradisional.

Beberapa hal yang terdapat pada sistem e-learning adalah :

1. Soal- soal : materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan.

(32)

3. Pengajar : pada saat para pengajar online, para pengajar dapat memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

4. Komunikasi : adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak.

5. Multimedia : penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.

6. Kesempatan bekerja sama : Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau realtime tanpa kendala jarak.

2.3.3. Keuntungan dan Kekurangan e-learning

Dalam bentuk beragam, e-learning juga memiliki sejumlah besar keuntungan yang didapat oleh pengajar dan pelajar :

1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pengajar dan pelajar dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2. Pengajar dan pelajar dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

3. Kecepatan distribusi, apabila ada perubahan materi atau data-data yang diperlukan untuk pembelajaran, administrator hanya perlu mengubah pada halaman admin yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun admin berada. 4. Pelajar dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja

(33)

5. Bila pelajar memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah. 6. Baik pengajar maupun pelajar dapat melakukan diskusi melalui internet yang

dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

7. Berubahnya peran pelajar dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

8. Relatif lebih efisien, misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari kawasan sekolah.

9. Fleksibilitas waktu, pengguna e-learning dapat menyesuaikan waktu belajarnya. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar kapan pun sesuai dengan waktu yang mereka inginkan (menghemat waktu proses belajar mengajar). 10.Mengurangi biaya perjalanan.

11.Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)

12.Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.

Beberapa kekurangan yang juga di miliki dalam pemanfaatan e-learning :

1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis dan komersial.

3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. 5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

(34)

8. Pelajar harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Karena pelajar dan instruktur tidak bertatap muka sehingga memungkinkan terjadinya salah pengertian dalam beberapa hal.

9. Pelajar akan merasa sangat jauh dengan instruktur. Karena instruktur tidak selalu ada untuk membantu pelajar, sehingga pelajar harus disiplin dan mengerjakan tugas secara mandiri tanpa bantuan instuktur.

10.Dengan tidak adanya rutinitas yang ada di kelas konvensional maka pelajar mungkin akan berhenti belajar atau bingung mengenai kegiatan belajar dan tenggang waktu tugas, yang akan membuat pelajar gagal.

2.3.4. Komponen E-learning

1. Infrastruktur e-learning: Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

2. Sistem dan Aplikasi e-learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun. Sedangkan aktor atau pelaku yang ada dalam pelaksanaan e-learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional,yaitu :

1. Guru (instruktur) yang membimbing 2. Siswa yang menerima bahan ajar

(35)

Gambar 2.2 Komponen e-learning

2.4. Internet

Internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai arti hubungan berbagai komputer dan berbagai tipe komputer yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, wireless dan lainnya.

2.4.1. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

(36)

2.4.2. URL (Uniform Resource Locator)

URL adalah suatu sarana yang digunakan uyntuk menentukan lokasi informasi pada suatu web server. URL dapat diibaratkan suatu alamat, dimana alamat tersebut terdiri atas :

a. Protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil suatu informasi. b. Nama komputer (server) dimana informasi tersebut berada.

c. Jalur atau path serta nama file dari suatu informasi.

2.4.3. DNS (Domain Name System)

DNS yaitu suatu sistem penamaan standar komputer-komputer di internet dengan tujuan untuk mempermudah pengelolaan server komputer internet. DNS membuat suatu tingkat-tingkat domain, yang merupakan kelompok komputer-komputer yang terhubung ke internet.

2.4.4. Homepage

1. Website (situs web) merupakan alamat (URL) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu.

2. Web page (halaman web) merupakan halaman khusus dari situs web tertentu yang tersimpan dalam bentuk file. Dalam web page tersimpan berbagai informasi dan link yang menghubungkan suatu informasi ke informasi lain baik itu dalam page yang sama ataupun web page lain pada website yang berbeda.

(37)

4. Web adalah fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya yang diantara data tersebut saling berhubungan satu sama lain.

2.4.5. Browser

Browser merupakan suatu program yang dirancang untuk mengambil informasi-informasi dari suatu server komputer pada jaringan internet. Jadi untuk mengakses web diperlukan suatu program yaitu web browser atau biasa disebut browser saja. Contoh web browser Opera, Internet Explorer, Google Chrome dan Mozilla Firefox.

2.5. Sistem Basis Data

Sistem basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan satu sama lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem dengan didukung oleh komponen lainnya.

Sistem basis data dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang terdiri dari basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem basis data mempunyai beberapa elemen penting yaitu :

1. Basis data sebagai inti dari sistem basis data

(38)

2.5.1. Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

Data di dalam basis data perlu di organisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas dan berguna juga untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak DBMS (Database Management System).

Kata “basis data” bisa digunakan untuk menguraikan segala sesuatu dari sekumpulan data tunggal, seperti daftar telepon. Istilah “basis data” tidak termasuk aplikasi, yang terdiri dari form dan report dimana pengguna akan saling berhubungan.

Basis data terdiri dari file-file fisik yang ditetapkan berdasarkan komputer saat menerapkan perangkat lunak basis data. Di sisi lain, suatu model basis data lebih kepada konsep dibandingkan objek fisik dan digunakan untuk menciptakan tabel di dalam basis data.

Sebuah basis data adalah tempat penyimpanan file data. Sebagai file data, suatu basis data tidak menyajikan informasi secara langsung kepada pengguna. Pengguna harus menjalankan aplikasi untuk mengakses data dari basis data dan menyajikannya dalam bentuk yang bisa dimengerti.

Basis data biasanya memiliki dua bagian utama, yaitu file yang memegang basis data fisik dan perangkat lunak sistem manajemen basis data (DBMS) menggunakan aplikasi untuk mengakses data. DBMS bertanggung jawab menguatkan struktur basis data, termasuk :

1. Memelihara hubungan antar data didalam basis data

(39)

3. Pemulihan semua data dari kegagalan sistem.

2.5.2. Keuntungan Basis Data

Penyusunan basis data digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada saat pengolahan data. Ada beberapa keuntungan yang diberikan basis data, yaitu :

1. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data), pengembangan basis data yang sesuai dengan definisi basis data di muka akan menghindari terjadinya kerangkapan data ketika file-file basis data dalam program aplikasi diciptakan oleh perancang yang berbeda pada waktu yang berselang cukup lama, maka beberapa bagian data akan mengalami kerangkapan.

2. Menghindari terjadinya inkonsistensi data, basis data yang ternenas dari kerangkapan data akan terhindar dari munculnya data-data yang tidak konsisten. 3. Menyusun format yang standar dari sebuah data, definisi file basis data di dalam

kamus data memungkinkan untuk menerapkan standarisasi data dalam basis data. 4. Penggunaan dapat dilakukan oleh banyak pengguna (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multi user).

5. Untuk melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi hak akses dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data.

2.5.3. MySQL (Structured Query Languange)

(40)

SQL dibagi menjadi dua bentuk query, yaitu : 1. DDL (Data Definition Languange)

DDL adalah sebuah metode query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah database, adapun query yang dimiliki adalah : a. CREATE : digunakan untuk pembuatan tabel dan database.

b. DROP : digunakan untuk melakukan penghapusan tabel maupun database. c. ALTER : digunakan untuk melakukan perubahan struktur tabel yang telah

dibuat, baik menambah field (add), mengganti nama field (change), ataupun menamakannya kembali (rename), serta menghapus (drop).

2. DML (Data Manipulation Languange)

DML adalah sebuah metode query yang dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari query ini adalah untuk melakukan manipulasi database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya. Adapun query yang termasuk didalamnya adalah :

a. INSERT : digunakan untuk melakukan penginputan/ pemasukan data pada tabel database.

b. UPDATE :digunakan untuk melakukan pengubahan atau peremajaan terhadap data pada tabel.

c. DELETE : digunakan untuk melakukan penghapusan data pada tabel. Penghapusan ini dapat dilakukan secara sekaligus (seluruh isi tabel) maupun hanya beberapa record saja.

Kedua bentuk query SQL tersebut dapat digunakan pada semua model basis data yang mendukungnya, baik yang berbasis Unix maupun Windows.

2.6. Pemodelan Analisis

(41)

dan OMT (Object Modeling Technique). Lalu pada tahun 1995, Ivar Jacobson dan perusahaan Objectory bergabung dengan Rational lalu menggabungkan metode OOSE (Object Oriented Software Engineering) dan dari ketiga penggabungan tersebut lahirlah UML sebagai metode baru.

UML adalah salah satu tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis object oriented. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen komponen yang diperlukan dalam sistem software.

2.6.1. Use Case Diagram

Use case adalah rangkaian atau/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor.

Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model dan direalisasikan oleh sebuah collaboration. Umunnya use case digunakan/ digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan sistem dari sudut pandang user).

Use case diagram terdiri dari : a) Actor

(42)

dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship.

Gambar 2.3 Actor

b) Use Case

Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.

Catatan : Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.

Gambar 2.4 Use Case

Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:

1. <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah eventdapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.

2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.

(43)

2.6.2. Activity Diagram

Activity diagram memiliki pengertian yaitu lebih fokus kepada menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Memiliki struktur diagram yang mirip flowchart atau data flow diagram pada perancangan terstruktur. Memiliki pula manfaat yaitu apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. Dan activity dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.

Gambar 2.5 Activity Diagram

2.6.3. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek didalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/ message.

(44)

untuk menghasilkan output tertentu. Sequence diagram diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Sequence diagram biasanya digunakan untuk tujuan analisis dan desain, memfokuskan pada identifikasi method di dalam sebuah sistem.

Sequence diagram biasanya dipakai untuk memodelkan :

1. Deskripsi tentang sistem yang ada pada sebuah/ beberapa use case pada use case diagram, yang menggambarkan hubungan antara actor dan use case diagram.

2. Logika dari method (operation, function, atau procedur). 3. Logika dari server (high level method).

Tujuan penggunaan sequence diagram :

1. Mengkomunikasikan requirement kepada tim teknis karena diagram ini dapat lebih mudah untuk dielaborasi menjadi model design.

2. Merupakan diagram yang paling cocok untuk mengembangkan model deskripsi use-case menjadi spesifikasi design.

3. Analisa dan desain, memfokuskan pada identifikasi method didalam sebuah sistem.

(45)

2.6.4. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment , pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

a) Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem. Boundary memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pada pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar.

b) Control Class digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau beberapa use-case saja.

c) Entity Class memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Entity Class memperlihatkan struktur data dari suatu sistem.

Hubungan Antar Class

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class . Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

(46)

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan ( message ) yang di-passing dari satu kelas kepada kelas lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

Gambar 2.7 Contoh dari Class Diagram

2.6.5. Object Diagram

Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.

(47)

Gambar 2.8 Contoh dari Object Diagram

2.6.6. Component Diagram

Diagram komponen dibuat untuk menunjukkan organisasi dan kebergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Diagram komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Source code program perangkat lunak 2. Komponen executable yang dilepas ke user 3. Basis data secara fisik

4. Sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain 5. Framework sistem

Adapun komponen-komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem adalah sebagai berikut:

1. Komponen user interface yang menangani tampilan

2. Komponen business processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis 3. Komponen data yang menangani manipulasi data

(48)

Gambar 2.9 Contoh dari Component Diagram

2.6.7. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node dan selanjutnya

2. Sistem client/server 3. Sistem terdistribusi murni 4. Rekayasa ulang aplikasi

(49)

2.6.8. State Machine Diagram

Diagram mesin digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem. Perubahan tersebut digambarkan dalam suatu graf berarah. State machine diagram merupakan pengembangan dari diagram Finite State Automata dengan penambahan beberapa fitur dan konsep baru.

Diagram ini cocok digunakan untuk menggambarkan alur interaksi pengguna dengan sistem. Contoh dari state machine diagram dapat dilihat pada gambar 2.11

Gambar 2.11 Contoh dari State Machine Diagram

2.6.9. Communication Diagram

Diagram komunikasi merupakan penyederhanaan dari diagram kolaborasi (collaboration diagram). Diagram ini menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi mempresentasikan informasi yang diperoleh dari Diagram Kelas, Diagram Sekuen dan Diagram Use Case untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem.

(50)

2.6.10.Timing Diagram

Timing Diagrami merupakan diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu. Timing Diagram digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu. Timing Diagram biasanya digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat digital karena penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami daripada dengan kata-kata. Aliran waktu pada timing diagram dibaca dari kiri ke kanan.

Contoh dari timing diagram dapat dilihat pada gambar 2.12

Gambar 2.12 Contoh dari Timing Diagram

2.6.11. Iteraction Overview Diagram

Iteraction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Iteraction overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik mempresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram dapat meliputi diagram sekuen, diagram komunikasi, iteraction overview diagram dan timing diagram.

Hampir semua notasi pada iteraction overview diagram sama dengan notasi pada diagram aktivitas. Sebagai contoh initial, final, decision, merge, fork dan join nodes sama seperti pada diagram aktivitas. Tambahan pada iteraction overview diagram adalah interaction accurrence dan interaction element.

(51)

Gambar 2.13 Contoh dari Iteraction Overview Diagram

2.7. Tools yang digunakan dalam perancangan E-learning

2.7.1. PHP (Personal Home Page)

Bahasa pemrograman PHP adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam sebuah web server. Script-script PHP yang dibuat harus tersimpan dalam sebuah server dan dieksekusi atau di proses dalam server tersebut. Penggunaan program PHP memungkinkan sebuah website menjadi lebih interaktif dan dinamis. Data yang dikirim oleh pengunjung website atau komputer client akan diolah dan disimpan dalam database web dan bisa ditampilkan kembali apabila diakses.

Berikut beberapa keunggulan yang dimiliki program PHP. 1. PHP bersifat free atau gratis.

2. Beberapa server seperti apache, Microsoft IIS, PWA, AOLserver, phttpd, fhttpd, Xitami mampu menjalankan PHP.

3. Beberapa database yang sudah ada, baik bersifat free/gratis ataupun komersial sangat mendukung akses PHP, di antaranya MySQL, PosgreSQL, mSQL, Informix, dan MicrosoftSQLserver.

2.7.2. CSS (Cascading Markup Languange)

(52)

ditulis dalarn HTML atau XML (termasuk beberapa variasi bahasa XML seperti XHTML dan SVG).

2.7.3. Adobe Dreamweaver

Merupakan sebuah aplikasi software yang berguna membantu anda untuk membuat, merancang, mendesain sebuah website yang dapat dijalankan secara offline, ini merupakan salah satu software terlengkap saat ini, banyak fitur-fitur baru yang dapat memaksimalkan anda dalam menggunakan aplikasi ini seperti memasukan animasi, video, dan file multimedia lainnya.

2.7.4. WAMP

(53)
(54)

41

dan perancangan sistem yang akan dibangun di SMKN 5 Bandung yang berfungsi untuk mempermudah, memahami dan menyusun perancangan pada bab selanjutnya. Selain itu juga berfungsi untuk memberikan gambaran dan solusi pada pembuatan aplikasi ini.

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam pembangunan aplikasi pembelajaran online (e-learning) berbasis web.

3.1.1. Analisis Masalah

Adapun beberapa masalah yang muncul diharapkan dapat diatasi dengan dibangunnya sistem tersebut, diantaranya :

1. Sarana pembelajaran yang kurang untuk membantu KBM.

2. Buku catatan/materi ataupun tugas siswa kadangkala lupa bawa ataupun rusak karna faktor lingkungan seperti basah terkena hujan.

3. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana mereka menguasai materi yang telah dipelajari dengan mengerjakan kuis yang ada pada e-learning

3.1.2. Prosedur yang Berjalan

Secara garis besar terdapat 3 prosedur yang sedang berjalan. Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang berjalan dalam kegiatan belajar mengajar di SMKN 5 Bandung, yaitu antara lain :

(55)

2. Prosedur pemberian tugas. 3. Prosedur pelaksanaan ulangan.

3.1.2.1. Prosedur Pemberian Materi

Prosedur pemberian materi saat guru hadir adalah kegiatan belajar mengajar dikelas antara guru dan siswa yang dilakukan di dalam kelas. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru membuat ringkasan dari materi/buku pelajaran yang akan diajarkan sebagai bahan pembelajaran di dalam kelas.

2. Ringkasan materi tersebut disampaikan oleh guru tersebut kepada siswa di dalam kelas.

3. Siswa mencatat materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

4. Catatan materi yang telah dibuat oleh siswa, lalu disimpan oleh siswa sebagai arsip catatan materi.

5. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru tersebut, akan dijadikan sebagai arsip untuk pengembangan materi untuk bahan mengajar selanjutnya.

(56)

Gambar 3. 1 Flowmap Pemberian Materi

3.1.2.2.Prosedur Pemberian Tugas

Prosedur pemeberian tugas saat guru hadir ini dilakukan oleh guru dan siswa. Prosedur pemberian tugas ini biasanya dilakukan oleh guru kepada siswa setelah guru menyampaikan materi pembelajaran. Pemberian tugas ini sebagai bentuk evaluasi atau monitoring dalam pemahaman seorang siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru tersebut. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru membuat soal dan jawaban tugas untuk siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

(57)

2. Satu soal tugas tersebut akan diberikan kepada siswa di dalam kelas, yang sebelumnya siswa telah mendapatkan materi pembelajaran dan satu lagi disimpan guru sebagai arsip.

3. Siswa mendapatkan soal tugas yang diberikan oleh guru tersebut untuk diselesaikan.

4. Jawaban tugas yang telah diselesaikan akan diberikan kepada guru di dalam kelas pada waktu pembelajaran berlangsung maupun pemberian tugasnya pada ruang guru saat diluar waktu mengajar.

5. Guru melakukan pemeriksaan pada tugas yang telah dikerjakan oleh para siswa dengan membandingkan jawaban yang telah dibuat. Setelah itu, guru akan memasukkan ke dalam arsip buku nilai siswa.

6. Jawaban tugas yang telah diperiksa dan diberi nilai oleh guru tersebut, akan dikembalikan kepada siswa yang bersangkutan sebagai arsip siswa tersbut.

(58)

Gambar 3. 2Flowmap Pemberian Tugas

3.1.2.3.Prosedur Pelaksanaan Ulangan

Prosedur pelaksanaan ulangan adalah kegiatan belajar yang dilakukan di kelas untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami seluruh materi yang telah diberikan sebelumnya . Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

A3 : Ringkasan Materi Pelajaran Guru A4 : Soal Tugas Guru

A5 : Soal Tugas Siswa A6 : Jawaban Soal tugas Guru A7 : Buku Nilai Siswa

(59)

1. Guru membuat soal dan jawaban ulangan untuk siswa dari materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

2. Siswa mengerjakan soal ulangan tersebut dengan kurun waktu yang telah ditetapkan.

3. Setelah waktu ulangan selesai, maka siswa mengumpulkan jawaban ulangan tersebut dan soal ulangan disimpan oleh siswa sebagai arsip untuk dipelajari. 4. Jawaban ulangan yang telah diterima oleh guru yang bersangkutan akan

diperiksa dengan membandingkan dari jawaban ulangan yang telah dibuat dan nilainya akan dimasukkan kedalam buku nilai siswa

5. Hasil ulangan yang telah diperiksa dan diberi nilai oleh guru, akan dikembalikan kepada siswa yang bersangkutan sebagai arsip siswa tersebut.

(60)

Gambar 3. 3 Flowmap Pelaksanaan Ulangan

3.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut dapat diimplementasikan. Analisis

A3 : Ringkasan Materi Pelajaran Guru A7 : Buku Nilai Siswa

A9 : Soal Ulangan Guru A10 : Soal Ulangan Siswa A11 : Jawaban Soal Ulangan Guru

(61)

kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

3.2.1. Analisis Pengkodean

Kode merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem. Penggunaan kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan data, simbol kode biasanya digunakan pada hampir semua proses yang ada kaitannya dengan data. Pengkodean di SMK Negeri 5 Bandung terdiri dari pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP), Nomor Induk Siswa (NIS) dan Pengkodean Kelas.

3.2.2. Pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP)

Nomor Induk Pegawai ditetapkan secara terpusat oleh Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN). NIP diberikan kepada setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bersamaan dengan persetujuan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara untuk pengangkatan CPNS. Pengkodean NIP terdiri dari 18 digit, dengan format yang dapat dilihat pada gambar 3.4.

Keterangan : x = angka

xxxx xx x xxx

Tahun Lahir

xx xxxx

Bulan Lahir Tanggal Lahir Tahun Kerja

Bulan Kerja

Kode Jenis Kelamin Nomor Urut PNS xx

Gambar 3. 4 Format Pengkodean NIP

(62)

3.2.3. Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS)

Nomor induk siswa ditetapkan oleh pihak sekolah yang diberikan kepada siswa setelah siswa dinyatakan resmi menjadi siswa tetap di SMKN 5 Bandung. Nomor induk siswa digunakan selama siswa tersebut masih aktif sebagai siswa dalam kegiatan belajar mengajar di SMKN 5 Bandung. Pengkodean NIS terdiri dari 9 digit, dengan format yang dapat dilihat pada gambar 3.5

Keterangan : x = angka

xxxx xx xxx

Tahun Ajaran Pada Saat Masuk Kelas Saat Masuk

Nomor Urut Siswa

Gambar 3. 5 Format Pengkodean NIS

Contoh : 121310435 Vicka Ayu Ardhini, dapat diartikan siswa yang bernama Vicka Ayu Ardhini masuk pada tahun ajaran 2012/2013 di kelas sepuluh 10 dengan nomor urut 435.

3.3. Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, karena tanpa perangkat keras yang memenuhi syarat, aplikasi yang akan dibangun tidak akan bisa berjalan dengan baik. Berdasarkan analisis perangkat keras yang tersedia pada SMKN 5 Bandung sesuai dengan pengguna yang terlibat pada web e-learning terdapat 2 pengguna yang memiliki fasilitas perangkat keras yaitu Staff Tata Usaha, dan Siswa yang ada di laboratorium. Spesifikasi yang digunakan dijelaskan pada tabel 3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3.

Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Keras Staff Tata Usaha

No Perangkat Spesifikasi

1 Processor 2,70 GHz

2 Memory (RAM) 1 GB

3 Harddisk 80 GB

Gambar

Gambar 2.2 Komponen e-learning
Gambar 2.5 Activity Diagram
Tabel 3.42 Use Case Diagram Hapus Pengumuman
Tabel 3.43 Use Case Diagram Lihat Pengumuman
+7

Referensi

Dokumen terkait

High mobility group box 1 protein inhibits the proliferation of human mesenchymal stem cells and promotes their migration and differentiation along osteoblastic pathway.. Stem Cells

[r]

Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained) , artinya seluruh materi yang diperlukan peserta diklat untuk mencapai

Muhammadiyah Terpadu Masaran, (2) strategi yang lebih besar pengaruhnya antara strategi Team Quiz dengan Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III

DAFTAR ANGGOTA PMR UNIT SMK NEGERI 2 GARUT TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NO. NAMA SISWA KELAS KETERANGAN Garut, Juli 2010 Mengetahui, Pembina OSIS Pembina

Tingkat Suku Bunga BI, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga.. Saham Gabungan

mengenai penerapan asas-asas perlindungan konsumen dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.

Penelitian ini memiliki dua tujuan. 1) Mendiskripsikan jenis makna pragmatik tuturan imperatif yang digunakan guru dalam interaksi pembelajaran Bahasa Indonesia di

Keanekaragaman jenis tumbuhan tingkat tinggi mendominasi kawasan hutan alam yang berada di Desa Setren Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri.. Tujuan penelitian ini

Menimbang : bahwa untuk makin menjamin kelancaran arus barang ekspor dan impor dipandang perlu untuk mengubah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1