• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE BERCERITA DI KELAS B TK MANDIRI BATANG SERANGAN KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE BERCERITA DI KELAS B TK MANDIRI BATANG SERANGAN KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE BERCERITA DI KELAS B TK MANDIRI BATANG SERANGAN KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh

JEFRY PRANANDA MATONDANG NIM 1103171013

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

A.BiodataPribadi

Nama : Jefry Prananda Matondang Tempat/Tanggal Lahir : langkat, 3 juli 1992

Alamat : Jl. Batang serangan . batang serangan. Gg mesjid

Jenis Kelamin : laki-laki

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Agama : Islam

A. Data Orangtua Nama orangtua

1. Ayah : Muda matondang

2. Ibu : Ngatiyem

Pekerjaan Orang Tua :

1. Ayah : Wiraswasta

2. Ibu : Ibu Rumah Tangga B. Riwayat Pendidikan

Pendidikan SD : SD 3 batang serangan Tahun 1998-2004

Pendidikan SMP : SMP Negeri 1 Padang Tualang Tahun 2004-2007

Pendidikan SMA : SMAN 1 Padang Tualang Tahun 2007-2010

(6)

i ABSTRAK

Jefry Prananda Matondang, NIM. 1103171013: Penggunaan Metode Bercerita Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Kelompok B Di TK Mandiri Batang Serangan Kabupaten Langkat”.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan metode bercerita dikelompok B TK Mandiri, sebelum guru terlibat bercerita anak kurang baik, hasil setelah guru terlibat bercerita anak menjadi lebih baik, seperti bahasa anak mejadi lebih jelas dan anak pun menjadi lebih bijak dan pintar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode bercerita dikelompok B Di TK Mandiri Batang Serangan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori metode bercerita oleh Moeslichatoen (2004),” yang menegaskan bahwa metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan”.

Penelitian ini merupakan pendekatan deskriftip kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru yang ada di kelompok B TK Mandiri Kecamatan Batang Serangan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data digunakan dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian sekaligus kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan anak kelompok B TK Mandiri Batang Serangan Kabupaten Langkat. Kemampuan dalam bercerita yang meningkat meliputi menyimak, berbicara dan membaca kata. Ini terlihat dengan anak-anak yang sudah mudah diajak berkomunikasi menyampaikan pendapatnya dan mampu menerima bahasa. Dengan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan peningkatan persentase kemampuan bercerita anak dari pertemuan pertama kepertemuan kedua.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmad Dan Hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Penggunaan Metode Bercerita diKelompok B TK Mandiri Batang Serangan Kabupaten Langkat”.

Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan atau kejanggalan baik dalam penulisan maupun isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi menyempurnakan proposal ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsil ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukkan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya dunia pendidikan luar sekolah.

Medan, Juli 2016 Penulis

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua saya, ayahanda Muda Matondang dan Ibunda saya Ngatiyem yang melahirkan saya, membesarkan saya dengan penuh kesabaran, kasih sayang serta cinta dan dukungan berupa do’a, moril yang telah mencurahkan keringatnya dalam membekali penulis sejak duduk dibangku dunia pendidikan hingga sampai penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Semoga pengorbanan ayah dan ibu tidak sia-sia.

Penulis juga banyak kendala dalam membuat skripsi, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang sangat tulus dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing saya yaitu Ibu Dra.Nasriah,M.Pd yang memberikan bimbingan dengan penuh perhatian, kesabaran dan motivasi atas kekurangan penulis dari awal penulisan hingga selesai skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun,MS Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

(9)

4. Bapak Dr. Aman Simaremare,M.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Rosdiana,M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai dosen penguji yang banyak memberikan masukan-masukkan hingga skripsi ini selesai.

7. Bapak Drs. Elizon Nainggolan,M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan nasehat kepada penulis.

8. Bapak Dr. Sudirman,SE,M.Pd selaku penguji yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan nasehat kepada penulis.

9. seluruh dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan, dan seluruh staf tata usaha fakultas ilmu pendidikan yang banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini serta kepada Kak Surya Indrawati, M.Pd yang telah banyak membantu penulis selama proses penyelesaian skripsi ini,khususnya urusan surat-menyurat.

10. Kepada Ibu heppy lita selaku kepala sekolah TK mandiri batang serangan, saya ucapkan banyak terima kasih karena telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian dan telah memberikan data yang akurat sehingga penelitian saya dapat selesai dengan tepat waktu.

(10)

12. Buat Teman-Teman seperjuanganku yang selalu berbagi suka duka , selalu memberikan masukan, terima kasih ku ucapkan risky adha S.Pd, Mahfuzy irwan S.Pd, Rona River S.Pd, Tengku Fahmi Riza, Lisna Periyanti, Yusuf Hidayat, Putri Gultom Sevilla, Dini wahyuni, Andrew Siallagan, dan tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan banyak terima kasih. 13.yang saya sayangi (Cici Pratiwi Matondang,SPd, Zulianda Jaya Putra,SE,

Dinda Praditha Matondang) terima kasih atas dukungannya.

Terima kasih atas bantuan,dukungan, do’a dan bimbingan yang telah saya

terima selama ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya kepada kita semua.

Medan, Juli 2016 Penulis,

(11)

iii A. Defenisi Metode Bercerita ... 7

I. Pengertian Metode Bercerita ... 7

II. Manfaat Metode Bercerita ………... 11

III. Tujuan Metode Bercerita ………... 14

IV. Fungsi Metode Bercerita ………... 15

V. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Bercerita ... 15

VI. Kegiatan Bercerita di Sekolah ………... 16

VII. Implementasi Penerapan Metode Bercerita Pada Pengembangan Bahasa DI TK ………... 21

VIII. Isi Cerita Ditaman Kanak-Kanak ... 22

(12)

iv

X. Bentuk-Bentuk Bercerita ... 22

XI. Teknik Pelaksanaan Bercerita ... 23

XII. Kegiatan Bercerita Tanpa Alat Peraga ………... 23

XIII. Bercerita Dengan Alat Peraga ………... 26

XIV. Bentuk - Bentuk Bercerita Dengan Alat Peraga ……….. 28

XV. Perbedaan Bercerita Tanpa Alat Dan Bercerita Dengan Alat …….. 30

B. Kerangka Konseptual ... 30

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 32

B. Subjek Penelitian ... 32

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 33

D. Alat Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 36

F. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 37

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Temuan Umum ... 38

a. Gambaran Umum TK Mandiri Batang Serangan ... 38

b. Visi TK Mandiri Batang Serangan Kabupaten Langkat ... 39

c. Misi TK Mandiri Batang Serangan Kabupaten Langkat ... 39

d Tujuan TK Mandiri Batang Serangan Kabupaten Langkat ... 39

e. Keadaan Siswa TK Mandiri Batang Serangan Kabupaten Langkat 40 f. Keadaan Sarana Dan Prasarana ... 41

(13)

v

b. Penerapan Metode Bercerita Responden B ……… 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 58

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan anak usia 4-6 tahun. Usia tersebut merupakan masa emas (golden age) bagi anak dalam menerima berbagai upaya pengembangan seluruh potensi dirinya. Masa tersebut adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang merespons stimulasi yang diberikan oleh lingkungan untuk mendasari pengembangan kemampuan dasar yaitu: berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan sikap mandiri anak (Permendiknas Nomor 58, 2009)

Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah. Pengajaran bahasa di TK memiliki arti dan peran penting dalam membentuk kebiasaan, sikap, dan kemampuan dasar yang diperlukan anak serta membantu anak mengembangkan keterampilan berbahasa yang dimiliki. Keterampilan berbahasa tersebut meliputi empat aspek yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 2008).

Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008: 16). Kegiatan berbicara dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial untuk melakukan komunikasi dengan orang lain.

(15)

2

Kegiatan bercerita merupakan bagian dari kemampuan berbicara. Kegiatan bercerita memiliki beberapa manfaat bagi siswa yaitu dapat memperkaya kosa kata, memperbaiki kalimat serta melatih keberanian anak dalam berkomunikasi. Bercerita juga dapat didefinisikan sebagai penghubung sebuah cerita kepada satu atau lebih pendengar melalui suara dan gerakan (Santosa, 2009).

Bercerita adalah seni menggunakan bahasa, vokalisasi, dan atau gerakan fisik dan isyarat untuk mengungkapkan unsur-unsur dan gambaran dari sebuah cerita kepada sesuatu yang spesifik, kehidupan penonton. Untuk itu, agar cerita tersebut dapat didengar dengan baik oleh pendengar selain suara atau vokal diperlukan pula media untuk mendukung pencerita dalam melakukan gerakan saat bercerita. Media dapat digunakan sebagai penghubung atau pembawa pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan. Anitah (2009: 123) menyatakan, “Media merupakan bentuk jamak dari kata

medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah(antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat”. Dengan kata lain media dijadikan sebagai perantara

atau penghubung antara dua pihak, yaitu sumber pesan dengan penerima pesan atau informasi.

(16)

3

kebosanan dalam diri anak karena pembelajaran lebih banyak didominasi guru tanpa melibatkan anak secara aktif. Selain itu, terkadang anak masih kurang berani ketika tampil di depan kelas sehingga keterampilan bercerita yang dimiliki anak menjadi rendah. Untuk mempermudah anak dalam menerima pembelajaran dan menarik minat anak untuk mendengarkan cerita guru sehingga kemampuan berbahasa anak menjadi meningkat.

Begitu juga halnya dengan kegiatan bercerita jarang diberikan, sehingga anak kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran, karena kegiatan bersifat menoton, begitu juga guru jarang mengajak anak anak bercerita karena tidak terbiasa, guru merasa sulit membawakan cerita, sehingga lebih baik guru mengajak anak-anak berhitung, menulis dan mengajarkan membaca awal. Pengetahuan guru di dalam bercerita sangat kurang dan minim. Padahal kegiatan bercerita merupakan kegiatan yang menyenangkan anak apalagi didukung oleh media yang menarik.

(17)

4

metode bercerita. Karena metode bercerita merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. (Depdiknas, 2007:32).

Dari latar belakang masalah yang ada di atas, penulis menyimpulkan bahwa pelajaran yang diberikan guru yang ada di TK Mandiri Batang serangan kepada anak kelompok B TK Mandiri batang serangan masih kurang dan masih monoton. Dari pada itu penulis ingin mengetahui ”Penggunaan Metode Bercerita diKelompok B TK Mandiri Tahun Ajaran 2015/2016. Dengan menerapkan metode bercerita media gambar, kegiatan pembelajaran akan menjadi menarik sehingga kemampuan berbahasa dan sikap mandiri anak akan menjadi meningkat.

Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bukti secara ilmiah yang didukung oleh data emperis tentang keunggulan dari metode dan media pembelajaran.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat difokuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Tidak adanya alat peraga yang digunakan guru dalam bercerita. b. Kurang tertariknya anak terhadap metode bercerita

c. Masih kurangnya metode bercerita yang digunakan guru.

(18)

5

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada “ Penggunaan Metode Bercerita diKelompok B Di TK Mandiri Batang Serangan Kabupaten Langkat”.

D. Rumusan Masalah

Berangkat dari batasan masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ bagaimana hasil penggunaan metode

bercerita yang diberikan guru bagi kelompok B Di TK Mandiri Batang Serangan?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode bercerita dikelompok B Di TK Mandiri Batang Serangan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara Praktis

a. Sebagai bahan masukkan bagi guru kelompok B TK Mandiri untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak.

b. Sebagai bahan masukkan bagi orang tua murid untuk meningkatkan kemampuan berbasa anak.

(19)

6

2. Secara Teoritis

a. sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda lokasinya.

b. Sebagai bahan masukkan bagi peneliti lain khususnya dan bagi UNIMED pada umumnya dalam menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk membuat penulisan karya ilmiah dimasa yang akan datang.

c. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

(20)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat dipaparkan bahwa penggunaan metode bercerita pada siswa TK B Batang Serangan Langkat, dapat dilihat dengan langkah-langkah penerapan metode bercerita sebagai berikut :1) Anak mengatur posisi duduknya, 2) Anak memperhatikan guru menyiapkan alat peraga, 3) Anak termotivasi untuk mendengarkan cerita, 4) Anak diberi kesempatan untuk memberi judul cerita, 5) Mendengarkan judul cerita, 6) Anak mendengarkan cerita guru sambil memperhatikan gambar yang guru perlihatkan, 7) Setelah selesai bercerita anak memberikan kesimpulan isi cerita, 8) Guru melengkapi kesimpulan tentang isi cerita dari anak.

B. Saran

1. Bagi guru TK khususnya, diharapkan mampu menerapkan metode yang tepat dalam proses pembelajaran, utamanya dalam kegiatan metode bercerita. Hal ini disebabkan karena tidak semuanya anak normal, kadang kala ada anak yang mempunyai kepribadian yang lain, misalnya autis, dan ini tentunya membutuhkan keterampilan yang tepat.

2. Guru harus bisa menguasai kelas dan mengalokasikan posisi duduk anak-anak agar dapat melihat buku cerita yang dibacakan.

(21)

64

4. Sebelum membacakan cerita, lebih baik memperlihatkan cover terlebih dahulu agar dapat merangsang pemikiran awal anak, dan tidak lupa untuk membacakan judul dan nama pengarang ini dilakukan untuk menghargai si pengarang buku.

5. Usahakan memilih cerita yang dapat membuat anak tertarik, pilihlah bahasa yang mudah dipahami anak, jalan cerita yang tidak terlalu panjang dan memilih cerita yang banyak mengandung nilai-nilai yang positif. 6. Lihatlah emosi dan perasaan anak, jangan biarkan anak ribut dan berebut,

tapi untuk mencoba bersama. Buatlah kelompok kecil agar anak maksimal dapat mencoba semua secara bergantian dengan teratur.

(22)

1

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah M.K.S. Arsjad, M.G., Ridwan, S.H., Zulfahnur, & Mukti. 2000. Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Arikunto, Suharsimi (1998). Prosedur penelitian (Suatu pendekatan praktek).

,Jakarta PT Rineka Cipta

Ashiabi, G.S, 2000. To Improve Developing Aspect of Emotion of The Children. Department of Child And Family Studies, University of Tennesse, Knoxville. Early Childhood Education Journal, Vol. 28,No. 2, 2000. Badudu. (2005). Metode Kemampuan Berbahasa. Jakarta:Depdiknas.

Depdiknas. 2006a. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Pengadaan Sarana dan Prasarana Peningkatan Mutu Dikmenum. Depdiknas. 2007. Panduan Pengelolaan Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Badan

Litbang Depdiknas

Dhieni Nurbiana, dkk. 2008. “Metode Pengembangan Bahasa”. Jakarta: Elangga. ---.2006b. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD).Jakarta: Badan Litbang Depdiknas

Gunarti, Winda, dkk. (2008). Metode Pengembangan Perilaku Dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta:Universitas Terbuka.

J.Lexy, Mokong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1997

Mudjiran. 2007. Konsep Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta,

Rineka Cipta.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.58. 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini: Jakarta.

R, Moeslichatoen (2004). Metode pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta, Rineka Cipta

(23)

2

Sidharto, Suryati., Izzaty, Rita Eka. 2007. Pengembangan Kebiasaan Positif. Yogyakarta: Pusat Penelitian Anak Usia Dini.Jurnal Cakrawala Kependidikan. Vol.9. No. 1 Maret 2011:1-8

Siskandar. 2003. Kurikulim Berbasis Kompetensi Untuk Anak Usia Dini, Buletin PADU, Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia, Menu Pembelajaran PADU, vol.2.No.01.April 2003.

Slamet. 2007. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Kandungan selulosa pada kulit kopi (Gambar 7) mengalami penurunan tertinggi pada hari ke-6 yang berkaitkan dengan enzim selulase oleh isolat konsorsium aktinomiset

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dalam rangka memperbaiki kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran menulis

Hal ini terjadi karena pada kemiringan yang lebih curam pertumbuhan pelepah sawit kurang optimum, sehingga lolosan intensitas cahaya semakin besar.. Ilustrasi dan

Umumnya rumah susun yang dimiliki oleh orang asing adalah rumah. susun yang tergolong sebagai rumah susun mewah / condominium

Tujuan dari penelitian ilmiah ini secara singkat adalah untuk mengetahui metode yang hasilnya bisa lebih baik digunakan oleh PT. NGK Ceramics Indonesia dan untuk meramalkan

terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang tercatat di Bursa.

Pada penelitian sebelumnya telah dihasilkan rancangan peta strategi yang memuat tujuan-tujuan strategis ( strategic objectives ) dan indikator ( lead dan lag ) dari

[r]