• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MANAJEMEN PROGRAM KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) DALAM MEMANDIRIKAN WARGA BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) PETUMBUKAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI MANAJEMEN PROGRAM KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) DALAM MEMANDIRIKAN WARGA BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) PETUMBUKAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

AP

'3-

'}1-

I ')...

111ci

s

STRATEGI MANAJEMEN PROGRAM KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS)

DALAM MEMANDIRIKAN WARGA BELAJAR

Dl SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) PETUMBUKAN

TESlS

Oleh:

OWl INDRA WATI

NIM : 035030235

([)ia;u~n Vntu{'Memmufii <Persyaratan

C{)afam Jrfemperofefi (jeCar

'Maeister

c.Petufitfik.gn

Chogram Stucfi)fdministrasi

<Pemfid~n

-M-ll-lK_P_E-RP--u='=st:-:AKAAN\.

UNIMEO

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ME DAN

(2)

Tesis

STRATEGr MANAJEMEN PROGRAM KECAKAPANHIDUP

(LIFE SKILLS) DALAM MEMANDIRIKAN WARGA BELAJAR

Dl SANGGAR KEGIA TAN BELAJAR (SKB)

PETUMBUKAN

Disusun

dan

diajukan oleb

DWIINDRAWATI

NlM.OJ5030235

an n di dcpan Panitia Ujian Tesjs

pada tanggaJ 20 Desember 2005 dan dinyatakan telab memeouhi Salab Satu

Syarat Untuk Memperofeh GeJar Magister Pendidikao Program Studi Admioistrasi Pendidikan

Medan, 20 Desember 2005

Menyetujui

Komisi Pembimbiog

PEMBIMBING II

~

Dr. Yusnadi, M .Si

Direktur

Prof. Dr. lr. Zainuddin, M.Pd

(3)

Persetujuan Komisi

Ujian Tesis

Magister Pendidikan

NO. NAMA

1. Rustam Amir Effendi, MA., Ph. D

(Ketua)

2.

3.

4.

Dr. Yusnadi, M.Si

(Sekretanv)

Dr. Berlin Sibarani, M.Pd

(Anggota)

Dr. Siman, M.Pd

(AngKota)

5. Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd

(AnggO!a)

Nama

NJM

Mabasiswa

: DWJ INDRA W

A TI

: 035030235

Tanggal Ujian : 20 Desember 2005

T ANDA T ANGAN

~

eft ...

(4

(4)

KATA PENGANTAR

Pttii syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penullsan tesis yang berjudul '' Strategi

Mana:jemen Program Kecakapan Hidup (!if(- skills) dalam Memandirikau Warga Bela jar Di Sanggar Kegiatan Berlajar (SKB) Petumbukan dapat terselesaikan. Tesis

ini untuk melibat fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraan prO!,l'fam kecakapan

hidup keterampilan sulaman bordir yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasannya.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan moril

maupun rnateril dari berbagai pihak. Untuk hal ini penulis menyampaikan ucapau

terirr.JJ kasi11 kepa da :

1, ,,. · ' . , PhD, sclaku pembimbing I yang banyak

memberikan motivasi kcpada l)enulis untuk melakukan penelitian kualitatif da11

dengan semangat dan rasa tangguug jawab yang tulus ikhlas, telah banyak

meluangkan wak1u, tenaga dan pemikirrul dalam membimbing. mengarahkan, dan

mendorong penulis hingga selesainya tesis ini.

Bapak Dr. Yusnadi, M.Si, selaku pembimbing U dengan penuh rasa tangg;:.ng

jawab yang tulus dan ikhlas, meluangkan w<!ktll, t~ naga d:u.1 pemikiran untuk membimbing, mengarahkan, mendorong, dan memberikan masukan kepada peuulis

daiam menyelesaikan tesis :ini.

Bapak Dr. Berlin Sibarani, M.Pd, Bapak Dr. S1:man M.Pd dan Bapak Prof.

Dr. lr. Zainuddin, M.Pd, selaku penguji tesis yan g telah banyak memberikan masukan (ide-ide) yang sangat berharga rlalam melengkapi isi tesis ini.

Pard doscn dan staf admin1strasi. yang telah membantu dalam hal

administrasi, sena selun1h rekan mahasiswa program Pascasarjana Universitas Negeri

Medan, yang banyak memberikan dorongan semangat dan membantu penulis selama

perku1iahan.

Bapak Drs. Bahmmsyah, Mtvf, selaku kepala Dinas Pendidikan dan

Pengajaran Kabupaten Deli Serdang yang teiah memberika11 izin untuk melakukan

penelitian. Bapak Maksa Purba, SS selaku kepaJa Sa:nggar Kegiatan Belajar (SKB)

Petumbukan yang telah memberikan kescmpatan kepada penu!is untuk mengikuti

program pascasarjana serta membantu kelancaran proses pene!itian. Rekan-rekan staf

(5)

tata usaha dan pamong belajar SKB Petumbukan, mitra usaha, nara sumber dan

lulusan pmgram keterampi/an sulaman bordir talum 2002 yang telah membantu penelit1 untuk mengumpulkan dat<l.

Bapak Direktur Tenaga Tcknis Pendidikan Luar Sekolah dan para stafuya selaku penyandang dana pendidikan PTOb'Tam pascasa~jana talwn 2003.

Akhimya penulis tidak lupa menyampaikan tcrimakasih kepada kedua orang

tua, suami tercinta (Ir. Julepdi), dan ammda tercima (Hafiz Dzulmi Indrawan) yang

sela!u memberikan se1nangat dan dorongan sehingga tesis ini selesai disusun.

Medan, Desember 2005

Penuhs,

Dwi lndrawati

(6)

ADSTR.·\?{

DWI JNDRA 'WATI1 Strategi Manajemen Program Kecakapan Hidup (Lifo Skills)

Dalarn

Memandirikan Warga Belajar Di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Petumbukan. Tesis Program Pasca Smjana Universitas Ncgeri Mcdan, Dcsember 2005.

Fokus masalah dalam penclitian ini adalah Bagaimana strategi manajemen program kecakapan hidup dalam memandirikan warga belajamya di SKB Petumbukan. Tujuannya untuk mengetahui strategi rnanajemen program kecakapan hidup dafam ·

memandirikan warga belajar di SKB Peturnbuk.an.

Penelitian

ini

menggunakan pcndckatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wa\-vancara, dan sludi dokumentasi. Sebagai informan

daJam penelitian ini adalah ke ·I ' , · , nam

sum er non teknis, mitra usaha dan warga be!ajar (lulusan) untuk mengetahui fungsi-fungsi manajemcn yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

dan

pengawasan yang dilaksanakan SKB Petumbukan.

Temuan has11 penelitian mcnunjukkan bahwa: 1) proses perencanaan dimulai

dati

merumuskan tujuan penyelenggaraan, menetapkan jenis keterampilan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan warga belajar dan kebutuhan pasar belum benar dilaksanakan, 2) pengorganisasian, penetapan kepanitiaan yang ditentukan oleh kepala SKB berdasarkan persetujuan kedua belah pi.hak dan profesionalitas pamong belajar yang ada, 3) Tahapan pelaksanaan dimulai dari rekrutmen caJon warga be!ajar, sumber belajar (nara sumber teknis/non tcknis), mitra usaha, penyusunan matcri pelajaran (kurikulum), pelaksanaan proses belajar dan pendampingan pada tahap produksi (pasca pelatihan) kurang dilaksanakan secara. sungguh-sungguh okh panitia, pcnilaian, dan pcmbuatan Iaporan penyelenggaraan, 4} pengawasan bersifat i nternal dan eks1ernal tidak ada umpan haliknya dan upaya perbaikan sekalipun pengawasan tersebut di.lakukan langsung kunjungan Japangan.

Menurut presfekiifmanajemen teori Terry yaitu manajemen yang menitik beratkan pada fungsi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam penyelenggaraan program kecakapan hidup keterampilan su!arnan bordjr dalam belum maksimal. Untuk itu diperlukan adanya dlik"\.\r!gan d~ n k: .~1jasa~.a yang baik dari semua komponen yang terkait secara berkesinambungan

agar

tujuan program dalam memandirikan warga hclajar, dan mcmccahkan masalah pengangguran dan kcmiskinan
(7)

ABSTRACf

DWI IND.RA WATI,

The Management Strateb>y of Life SkiiJs Program in Enterprising

Students at Sanggar Kegiatan BeJajar (SKB) Center for Learning ActNities of Petumbukan. Thesis, Postgraduate Program of State University of Medan, December

2005

The focus of the this research is of how the management strategy of life skills program in enterprising students at Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Center for Learning Activities

ofPetumbukan. The aim \vas to discover the management strategy of life skills program in enterprising students

at

Sanggar Kegiatan Bclajar (SKB) ( 'enter.for Learning Activities

ofPetumbukan.

c tques use were observation, intervi ~...._v ar.~ dncn!Y!en!:!ry ~dy tecbr..iques, The

main infonnants for this research were the chief of SKB Petumbukan. functionrJ

staff.

administration staff, studying sources (technical sources/non technical sources), business partnership and alumni.

The

results

of

research show: I) The Planning, it is begun by formulating the goals to be achieved, determining the kinds of skills to be done based on identification of

students needs and identiiication of market needs, 2)

The

Organizing.

it is

the

fonnulation of committees decided by the chief of SK B based on the agreement between the staffes assigned and their professional ity, 3 ) The Actuating of program steps, it is begun from recruitment

of student candidates, studying sources

(technical sourceslnontehnicaJ sources), business

partne.rshi p,

Jearnjng matedal arrangement, impJemen1ation of studying process and accompanying at the production stage, evaluating and reporting of the program implementation, 4) The internal control and ekstema1 control do not make a feed back in .attempting the correction of the program even though

it

was conducted through field visit directly.

1n Terry's perspective management theory, that planning, organizing, actuating and controlling in the implemen1at1on the life skills program of embrioider skill is not

maxsimal. So,

the support and good cooperation among all of

the

component involved in

the program continually

in

order to reach the program goals to en1erprjse the students, and solving the problem of unemployment and proverty could be carried out.
(8)

DAFTAR lSI

Halaman

ABSTRAK ... ... ''" ... "·' ... ... .. ... ... I

ABSTRACT . . .. .. .. .. ... .. . . .. .. .. .. .. . . .. .. .. . .. . .. ... .. ... 11

UCAPAN TEJUMAKASIH ... ... ... .. ... ... . ... .. ... iii

DAFTAR fSJ . .. .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... ... .. .. ... ...

vij

DAFfAR BAGAN.. .. . . .. . .. .. . . ... ... ... .. .. ...

viii

DAFTAR TABEL ... .. ... .. . . .. ... .

. . . ... . ... . ... . ... lX

AFTAR LAMI>JRAN ... . .. ... .

. ... .. ... .. ... X

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BeJakang ... .. ... .. ... .. ... . ... ... 1

B. Masalah Penelitian ... . ... 7

C.

Tujuan

Peneli1ian... ... . .. . .. ... . .. .. . .. . . .. . .. ... .. . . . .. . .. . ... ... .. . .. . .. . . .. .. ...

7

D. Manfaat Peneiitian ... ... . ... .. ... 8

E.

Batasan Isti!ah ... . ... . ... . ... ... 9

BAB U TJNJAUAN .PVSTAKA

A. Pengertian Manajemen .. . . .. .. . . . . . . .. . .. . . .. .. . . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . . .. . .. . .. ! 0

B.

Fungsi Manajemen ... ... . ... 12

1. Per en

canaan ... ... ... . ... ... ... ....

12

2. Pengorganisasian ... .. ... ... ... ... l3

3. Pelaksanaan ... . .. ... ... .. ... ... ! 3

3. Pcngawasan (Con!ro/!ing·,_ . . . ... . ... .. ... ... ... .. ... 14

C. Strategi Manajemen .. . . .. .. ... .. .. .. ... ... ... 14

(9)

1.

TQM

(Total QualizF lvkmogement) ... .... ...

15

2.

Man~jemen

Berbasis Masyarakat ( Community Based ivfanagement) ... 18

D. Program Kecakapan F-1idup ... __ .. . .. ... _ ... ... .. ... .. ... l 8

L Pen gerti an Kecaka pan f fi du p. . .. . . .. .. . . .. .. ... . ... _ ... .. ... 18

2. Ciri-Ciri program Pendidikan

Kecakapan

Hidup ... 21

3. Tujuan Pcndidikan kecakapan hidup ... __ ... _ ... ... 22

4. Manfaat pendidikan kecakapan hidup ... .. ... 23

5. fndikator

Keberhas]lan Penyelenggaraan ... . ... 24

E.

Kernandirian ... .. F. Pene!itian yang Relevan ... .. ... .27

G. Kerangka Berpikir ... .. ... .. ... .. . ...

28

BAB IU METODOLOGJ PENELITiAN A Deskrips1 Latar, Entri dan Kehadiran Peneliti ... .. . ... . ... 30

B.

Deskripsi Penelitiar1 Sehagai Alat dan Metode Pengumwtan data yang digunakan ... _ ... 3!

C. Tahup-taha_p Pene!itian dan Sampiing ... 35

D. Proses Pencatatan dan AnaJisis Data ... .. ... .. ... 36

BAB

lV

HASH_,

PENEUTIAN A

Diskripsi Tcmuan Umum ... .. ... . ...

.4!

l. Profil Sanggar Kegiaian Belnjar (SKB) Petumbukan .... _ ... _ .. . .. .. ... 41

2. Stmktur Organjsa.si Sanggar Kegiatan Be!ajar ... . ... 44

J. Sarana dan Prasarana . . . . . . .. . ... ... .. ... .. ... ... ... . ... 45

4. Kcadaan Ketenag;:mn SKB Pclumbukan ... 47

(10)

5. Sejarah Terbentuknya Program Pendidikan Kecakapan

Keterampilan Sulaman Bordir ... . ... .49

B. Deskripsi Temuan Khusus ... .. ... ... 50

1. Perencanaan ... .. ... .. ... ... .. ... 50

2. Pengorganisasian ... ... . ... . ... 59

3. Pelaksanaan ... . ... 63.

4. Pengawasan .. . . .. . . . .. . . .. .. .. .. . ... 77

C.

Pernbahasan Temuan Penelitian ... 80

BAB

V

SIMPULAN, IMPl.IKASi DAN REKOMENDASI

A.

Simpulan ... ... ... ... . ... 100

B. Irnphkasi ... ... . ... ... I 01

C.

Rekomendasi ... . ... ... ... 102

DAFTAR

PUSTAKA ... ... ... . ... 104

LAl\fl>ll<AN ... ... ...

j

07
(11)

Halaman

l. Bagan 1. Struklur Organisasi Sanggar Kegiaian Be!ajar (SKB} Petumbukan ... 45

2. Bagan 2. Tahapan Perencanaan ... ... 58

3. Bagan 3. Langkah-Langkah Pengorganisasian ... 62

4. Bagan 4. Tahapan Pelaksanaan ... . ... ... ... 76

5. Bagan 5. Tahapan Pengawasan ... ...

80

ajaran en 1 1 an 'ecakapan Hidup Keterampiian Sulaman Bordir di SKB Peiumbukan ... 95

7. Bagan 7. Strategi Manajemen Pendidikan Kccakapan Hidup Keterampilan Sulaman Bordir di SKB Peturnbukan... . . . 99

(12)

DAFTA.R TABEL

Halaman

1.

Tabell. Keadaan Ketenagaaan SKB Petumbukan .,. .... ·-- ... .. ... 47 2. TabeJ 2. Keadaan Ketenagaan berdasarkan jenjang Pendidikan ... .48

3. Tabei 3. Daftar Nara Sumber Teknis dan Non Teknis Program Kecakapan hidup ... 66

4.

Tabel

4. Daftar Mitra Usaha Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup ... 68
(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

I. Lampiran

1.

Pedoman Wawancara .. ... .. . ... 107

2. Lampi

ran

2. Transkrip Wawancara .. . . .. .. . . . .. .. .. . .. . . .. .. . .. . .. . . . .. .. .. . .. .. . . .I I 5 3. Lampiran 3. Sarana dan prasarana SKB Petumbukan ... ... ... ... .. ... t44 4. Lampiran 4. Perkembangan Ke giatan Tahun 2003-2005 ... . .. ... . ... 145

5. Lampiran 5. Daftar Hadir Warga Belajar. .... .... . ... ... ... . .... ... . 146

6. Lampiran 6. Daftar Jnventaris Program ... .... ... .... .... ... . ... ... 147

amp1ran 7. Buh.'U Kas

Urnum ... .. .. .... .. .. ... . ... ... ... . ...

148

8. Lampiran 8. Jadwal Kegiatan Penyelcnggaraan ... ... ... ... ... .... ... 149

9. Lampi ran 9. Materi Pelajaran Kegiatan Harian ... . ... . ... ... .. ... ... .... .... .. .151

10. Lampiran 10. Daftar Hadir Nara Sumber Tehnis!Non Tehnis ... .152

11 .

Lampiran

11. Buku

Tamu ... .... .. ... .... ... ... .. ... ... ... ..

153

12. Lampiran 12. Jadwa! Kegiatan SuJaman Bordir.. . ... ,- ... 154

13. Lampiran 13. Garis-garis Besar Program Pengajaran ... .... .... .... .. .. .... ... 155

14. Lampiran 14. Buku Induk Warga Belajar ... ... ... .. . ... ... ... .i64

15. Lampiran 15. Keputusan Bupaii Deli Scrdang tentang Pembentukan UPTD Sanggar Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan dan Pe.ngajaran .. . .... .. ... ... .... .. ... 174

16. La.mpiran 16. Foto Profil SKB dan Kegiatan Kemandirian PascaPefatihan ... ... 179

17. Lampiran 17. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... .. .. 186

(14)

BABI

I~ENDAHULlJAN .

A. Latar BeJak.ang

MILIK

PERPUSTAkAA~' ;

UNIME P

Suatu fak ta yang li<.lak d<rpat dipungkiri bahwa pengangguran dm1

kemiskinan bagaikan dua permasalahan yang selalu bergandengan. Pengangguran

yang tinggi mencerminkan rendahnya kua litas pendidikan, dan bukan tidak

mungkin pengangguran yang semakin I1ati kian meningkat jwnlalmya dapat

membawa bangsa Indonesia berada pada posisi yang sulit dalam menghadapi era

globalisasi.

Dirjen Pendidikan Luar Seko!ah dan Pernuda (Diklusepa) Fas11 Jalal dalam

(Warta plus, 2004) mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada

masalah pengangguran terdidik yangjumlahnya tems meningkat setiap tahunnya.

Selain itu persoalan keterampilan dan sikap mental mereka yang cendemng ingin

menjadi pegawai ketimbang wiraswastawan. Sementara keterampilan yang

mereka miliki dari persekolahan

,

k lum me madai sebagai calon pegawai ataupun

calon wirausahawan.

Meningkarnya angka pengangguran dapat dilihat jika pada tahun 200 l,

jumlah orang muda yang menganggm· sebanyak 6,1 juta orang maka tahun 2002

meningkat menjadi 8,6 juta orang. Tahun 2003, tercatat pengangguran sudah

mencapai 10,3 juta jiwa (Tempo lnteraktit: 2003). Bahkan tahtm 2004

pengangguran di Indonesia sekitar 40 . . juta orang, dan jauh melebihi ketentuan ILO

(ukuran pengangguran dunia yang diizinkan

=

max I % (persen) dari jumlah

penduduk) (Kompas, 2004 ). Dan jumlah penduduk rniskin tercatat 44,3 juta orang

(BPS: 2000).

(15)

-Pengangguran teijadi akibat dari banyaknya faktor peubah, diantaranya

adalah fd.ktor peubah ekonomi maupun peubah sosial. Guy standing dalam

Wahyudi

(1994)

menyatakan

bahwa

penyebab peng~ngguran adalah perubahan

struktur industri, ketidak cocokan keterampilan, ketidak cocokan geografis,

pergeseran demogra:fis, kekakuan institusi, tidak bisa dipekezjakan dan

restrukturisasi kapital.

Ketidak cocokan keterampilan sebagai salah saru dari tujuh penyebab

terjadinya pengangguran itu berkaitan dengan masalah pendidikan. Ketidak

cocokan ketemmpilan yang utama disebabkan oleh kelambanan penyesuaian

program prob'Talll peudidikan, sehingga antisipasi pendidikan terhadap kebutuhan

nyata (real need) lingkungannya meleset, oleh Blaung disebut vocational fallacy

(Warta plus, 2004~

-Sejak terjadi krisis di Indonesia, bukan hanya angka pengangguran dan

kemiskinan yang tinggi, tetapi juga angka putus sekolah pada berbagai jenjang

pendidikan. Data BPS 2003 menunjukkan bahwa angka putus sekolah itu

meningkat pada jenjang pendidikan yang Jebih tinggi. Jum1ah anak usia 7-12

tahun yang tidak La!:,ri bersekolah di fndonesia selun1hnya berjumlah 1,49 % dari

total jumlcth penduduk (Warta plus .. ~01)4)

Kondisi tersebut memper:<.uat peue litian Oscar Lewis dalam (Philip. H.

Comb, 1980) yang bekerjasama dengan Dewan International untuk

pengembangan Pendidikan (ICED) atas bantuan bank dunia melakukan penelitian

pada negara berkembang. Hasil penelitiannya adalah bal1wa negara berkembang

umumnya mempLmyai masalah jumlah penduduk yang tinggi, pendapatan

(16)

-perkapita yang rendah, rata-rata 40 persen pendudukllya adalah miskin, dan

adanya pengangguran serta rendalmya tingkat pendidikan.

Comb (1980) dalam Tampubolon (2002) mengatakan untuk mengatasi

keiniskinan pada negara berkembang dipandang perlu mengadakan program

pembangunan pendidikan yang berorientasi pada masyarakat miskin melalui

pendidikan, baik pendidikan formal, infonnal, dan nonformal temtama bagi

petani, nelayan, pedagang kecil, btmth pabrik dan pengrajin guna meningkatkan

produktivitasnya .

Menumt Suryadi dan Tilaar ( 1993) menyatakan bahwa hingga saat in.i

program pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan Japangan keija (supply and

demand) . Suplai terutama berkaitan erat dengan kcm.ampuan penyediaan tenaga

oleh lembaga pendidikan, sedangkan demand berkaitan dengan besarnya

kebutuhan atau perrnintaan tenaga yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan

melalui pro grain-program tertentu ( Idochi, 2003 ).

Tidak dapat dipungkiri adanya kecendenmga.n lulusan suatu jenisljenjang

pendidikan tidak memiliki keterampilan dasar sesuai dengan keterampilan yang

seharusnya menjadi kewajiban jenis/jenjang pendidika.u membe:riXannya.

Berdasarkan pengalaman tersebut, maka muncul kebijakan penerapan konsep life

skills disemua :>atuan, jenis, dan jenjang pendidikan dengan harapan para tamatan

pendidikan tersebut dapat meuguasai keteramp-ilan dasar minimal sesuai standar

kewenangannya, tanpa terkecuali p:1da pendidikan Juar sekolah (PLS ).

Keberadaan PLS mcnurut teori Human capital yang menyatakan bahwa

PLS mempunyai kontribusi dalam lllcmpersiapkan sumberdaya manusia (SDM)

terlatih, berdisiplin, memiliki sikap inovatif berwirausaha, mengembangkan diri,

(17)

-serta mampu merintis dan mengembangkan kegiatan diberbagai sektor ekonomi di

lingkungan kehidupatmya.

Sesuai dengan tujuan PLS yang hendak dicapai dt Indonesi<; u~rd~..sarkan

Peraturan Pemerintah Republik In.Jcncsia (PPRI} Nemer ?3 Tahun !991 adalah

(I) "melayan:i warga bel ajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini

milllgkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu

hidupnya, (2) membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan,

dan sikap mental yang diperlukau untuk mengembangkan diri, bekelja mencari

nafkah atau melanjutkan ketingkat dan/atau je1~jang pendidikan yang lebih tinggi,

dan (3) memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam

jalur pendidikan sekolah

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) menyelenggarakan kegiatan melalui

Kelompok Belajar (Kejar) seperti: K~iar Paket A setara SD, kejar Paket B setara

SL TP, Kejar Paket C setara SMU, Keaksaraan Furtgsional, Kelompok Belajar

Usalta, Magang/Kursus keterampilan vokasional, KBO, Kelompok Bennain

(PADU) dan sebagainya.

Dalam rangka pemberdayaan SDM pasca krisis, seperti upaya untuk

mengatasi banyaknya a11gka putus sckolah (drop out), kemiskinan dan

pengangguran dengan rnenciptakan suasana yang memungkinkan untuk

mengembangk.an potensi masyarakat dengan m.emberikan pengetahuan serta

keterampilan yang diperlukan dimasyarakat yaitu menyelenggarakan program

pendidikan kecakapan hidup (/{/e skH/s) khususnya kecakapan vokasional. Tujua1mya adaia.l-j untuk memberikfln bekal keterampilau bagi warga belajamya sehingga mereka mampu m<mdiri

(18)

-Maka dilihat dari program-program yang diselenggarakan, SKB memiliki

tujuan yang sangat strategis dalam rangka ikut memecahkan masalah

pengangguran dan kem.iskinan dewasa m1. Sekalipun upaya untuk

mewlljudkannya telah dan sedang dilakukan, namun harus diakui bahwa hasilnya

masih belum dapat memenuh.i harapan scrnua pihak.

Sebagaimana yang diala~;;i SKS pi.4do ;llG.UW1iya, s.t:B PPi:i.!ffibVY.<ifl sebagai Unit pelaksana teknis daerah (UPTD) kabupaten Deb Serdang juga

melakukan terobosan kearah itu, nannm belum memberikan hasil yang

diharapkan.

Scbagai salah sam lembaga PLS, SKB Petumbuk:an telah empat kali

menerima dana unruk penyelenggaraan progran1 pendidikan kecakapan hidup

yang bersumber dari Program Kompensasi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM).

Dana tersebut telah dikucurkan sejak tahun 2002 hingga penelitian ini

dilaksanakan telah meluluskan 80 orang warga belajar yang berasal dari

masyarakat sekitar dengan jenis keterampilan vokasional yang berbeda seperti :

keterampilan su.laman bordir, keterampilan

membuat

mebet, keterampilan

membuat kusen, keterampila:n las 1istrik , keterampi1an salon dan keterampilan

menjahit pakaian.

Fakta di lapangan mengindikasikan bahwa lulusan program pendidikan

kecakapan hidup yang diselenggarakan SKB Petumbukan masih belum memenuhi

harapan dalam menanggulangi angka pengangguran dan mengentaskan

kemiskinan. Sekalipun diantara lulusannya sudah ada yang membuka usaha

sendiri. Namun secara umum masih dikategorikan belum berhasil dalam

(19)

Sucipto (1991) menyatakan: bahwa kualitas keluaran suatu sekolah

tergantung kepada kualitas manajemen yang dilakukan oleh kepa1a sekoJah. Maka

peran kepala SKB sebagai manajer sangat dituntut dalam menentukan kualitas

lulusannya.

Fenornena yang tezjadi di SKB Peturnbukan bahwa kepala SKB telah

bekeija semaksimal mtmgkin, menggunakan kemampuannya dalam

memberdayakan tenaga pamong belajar untuk melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya dengan balk. Menjaiin kerjasama lintas sektoral, maupun kerjasama

dengan masyarakat, agar dapat mclibatkan mereka untuk dapat mewujudkan

tujuan SKB.

Namun kenyataanya sangat sulit unnlk mewujudkan visi dan misi SKB

terutama dalam program pendidikan kecakapan hidnp. Bila masalal1 yang

diuraikan diatas dibiarkan dan tidak diadakan perbaikan atau tindak Janjut, maka

akan

timbul

kekhawatiran bahwa:

1. implementasi manajemen di SKB Petumbukan tidak akan optimal

2. upaya untuk meniugkatkan kualitas pendidikan luar sekolah tidak akan

terlaksana.

3. tujuan penyelenggaraan program kecakapan hidup dalam

memandirikan warga belajamya tidak akan tercapai.

4 . upaya untuk menanggulangi pengangguran dan kemiskinan tidak akan

terlaksana.

5. SKB akan tetap menjadi bagian pendidikan luar sekolah yang tidak

dikcnal dikalangan masyarakat

(20)

-Sebagai salah satu lembaga PLS maka SKB Petumbukan sesuai dengau

visi dan misinya dalam menjalankan program tidak terlepas dari manajemen yang

diterapkan untuk mengoptimalkan mjuan pembelajaran, memanfaatkan seluruh

sumber daya yang ada agar diperoleh lulusan sesuai dengan harapan.

Belum berhasilnya program tersebut dalam memandirikan lulusannya

diasumsikan karena penataan manqjemen yang rneliputi perencanan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang diterapkan belum tepat

pada kondisi SKB yang masih memiliki sumber daya yang terbatas baik tenaga

kependidikan dan non-kepcndidikan maupun sarana dan prasarana yang dimiliki.

B. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belaka:<g masalah yang telah diltraikan, malca yang

menjadi pennasalahan dari penelitian ini adalah: " Bagaimana strategi mana,jemen

program kecakapan hidup dalam memandirikan warga belajar di SKB

Petumbukan.

Untuk: mengarahkan pelaksanaan penelitian, rumusan masalah tersebut

difokuskan kepada pertanyan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan program pendidikan kecakapan hidup

2. Bagaimana pengorganisasian program pendidikan kecakapan hidup.

3. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup

4. Bagaimana pengawasan program pendidikan kecakapan hidup

C.

Tujuan Penelitian

Se<.--ara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh garnbaran yang

ko11krit mengenai strategi manajemen program ' kecakapan hidup dalam

(21)

-memandirikan warga belajamya di SKB Petwnbukan. Kemudian secara khusus

penelitian

ini

bertujll:3ll Wltuk mengetahui tentang:

1. Perencanaan

program pendidikan kecakapan hidup.

2. Pengorganisasian program pendidikan kecakapan hidup.

3. Pelaksana~ program pendidikan kecakapan hidup.

4. Pengawasan program pendidikan kccakapan hidup.

D. Manfaat Penelithm

Penelitian ini diharapkan bennanfaat baik secara teoretis maupun praktis.

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih

ianjut dalam rangka pelaksanaan strategi manajemen pro~:,'Tam kecakapan hidup

dalam mematH.lirikan warga belajar. Disamping itu, diharapkan dapat bermanfaat

tethadap perkembangan ilmu pendidi.kan pada umumnya dan i1mu manajemen

pendidikan, khususnya pendidikan luar sekolah (PLS).

Secara praktis hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi:

i. SKB sebagai balwn masukan dan perbaikan dalam penyelenggaraan

program PLS khususnya pcndidikan kecakapan hidup dalarn

memandirikan warga belaj<Jr.

2. Direkwrat Jenderal Pendid ih!~ L 1~ar S ~l-:0! :.!h :i ~n Pem.,.Jd(l Departemen

Pendid·ikan Nasional sebagai ballan masukan dan pertimbangan dalam

menetapkan kebijakan penyelenggaraan program kecakapan hidup

khususnya kecakapan vokasiona1 pad a jalur PLS.

3. Pihak pengelola pendidikan di kabupaten Deli Serdang sebagai bahan

masuka.n untuk mengoptimalkcm stratcgi manajemen program kecakapan

hidup dalarn memandirikan \Varga belajar.

(22)

-E. Batasan IstHah

a. Strategi Manajemen dala;r, pengebla.:m prot,"!":;m kec:;kapiL"'1 hidup adalah

bagaimana menciptakan suasana yang baik secara produktif dalam institusi

pcndidikan (SKB) diukur dari keefektifan dan keefisienan pencapaian

tujuan dengan memperhatikan faktor internal dan ekstemal.

b. Program Kcrnkllpan Hidup adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam

menginteraksikan berbagai pengetahuan yang sangat penting dimiliki oleh

seseorang sehingga mereka dapat hidup mandiri.

c. Kemandirian Warga Belajar adalah kemampuan/k.ecakapan tertentu

warga e ajar sesuai dengan bidasl&'nya agar dapat bekerja pada suatu unit

usaha atau membuka usaha scndiri untuk meningkatkan kesejahteraannya

seteJah mengikuti pelatihau.

d. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB} adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah

kabupatenlkota, mempakan bagian dari PLS.

(23)

-9-BABY

(MiliKPERPUST

AKAA~.

l~IIVIEO

I

SiMPULAN, IMPUKAS~ DAN REKOMENDASl

A. Sirnpulan

Berdasarkan hasil analis1s data melalui observasi, wawancara dan studi

dokumentasi, maka stmtegi manajemen program kecakapan hidup dalam

memandirikan warga be!ajar di SKB Petumbukan dapat disimpulkan sebagai

berikut

J . Pcrcncanaan

Pdaksanaaan percncanaan program pendidikan kccakapan hidu

keterampilan sulamm1 bordir belum dilaksanakan secara maksimal. Kelemahan ini

dapat diiihat dari: (1) penentuan jenis program yang tidak diikuti dengan

identifikasi kebutuhan pasar dengan benar. Hal ini disebabkan karena tidak

mudahnya melakukan identifikasi, dan kekhawatiran· tidak adanya warga belajar.

(2) Pengalokasian dana, sarana dan prasarana masih behm1 sest~ai tmtnk

Fle!lyelenggarakan program yang bertujuan memandirikan warga belajar

(lulusan).

2. Pengorganisaian

dituangkan didalam SK peny,;!enggaraan, (2) Penetapan menjadi panitia

merupakan kebijakan kepala berdasarkan kemampuan dan kesediaanya untuk

menjalankan program dan profesionalitas pamong belajar yang ada.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan program dimulai dari rekrutmen calon warga belajar oleh

pamong belajar dan nam sumber dengan cara door to door atau melalui toko

(24)

lOO-masyarakat yang belum diiaksanakan dengan benar, sasardn program adalah

masyarakat yang tinggal di wiiayah kerja SKB dan di utamakan yang berdornisili

di kecamatan Galang dan sekitamya.

Rekrutmen nara sumber teknis dan mitra usal1a dilakukan oleh pamong

belajar secara !angsw1g mendatangi dan mengajaknya untuk beketjasama. Dalam

hal rekrutmen ini tidak ada kesulitan karena sebelumnya sudah diketahui

kemampuam1ya dan sudah pemah menjalin kerjasama yang baik dengan SKB.

Pelaksanaan proses pembelajaran berdasarkan turunnya anggaran sehingga

data hasil identifikasi awal dengan data basil identifikasi akhir tidak sesuai. Hal

ini disebabkan karena kekhawatiran tidak adanya warga belajar untuk memenuhi

sasaran yang tdah ditentukan.

Materi · disusun oleh nara sumber dan ketua penyelenggara berdasarkan

lr.ompetensi dan melihat kebutuhan pasar. Muatan materi cukup padat, sementara

dana, fasilitas dan alokasi wakm yang tersedia tidak mencukupi sehingga target

belmn tercapai sesuai waktu yang telah ditentnkan.

4. Pengawasan

Pengawasan (monitoring) yang dilakukan baik secara intemal maupun

el<sternal belum dilaksilnakan den qfm benar. Pelaksanaan pengawasan sifatnya

diimformasihn terelebih dahuJu ::;erta tidak ada urnpan baliknya. Pengawasan

yang dilaktJkan pada umumnya leb.ih bersifat administratifuya saja.

Menumt

presfektif teori

Teny

bahwa

substansi utama

manajemen yang

terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaa:n dan pengawasan dalam

penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) keterampilan

suJaman bordir di SKB Petumbukan be!um maksimal. Berbagai faktor penyebab

(25)

101-diantaranya adalah faktor sumberdaya manusia, pendanaan, serta sarana dan

prasarana yar.g kurang mendukung 1mtuk menyelenggarakan program dalam

memandirikan lulusannya.

Kemandirian beberapa orang lulusan bukan disebabkan oleh implementasi

tnanajemennya yang maksimal tetapi karena masukan lain (other input).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan temuan bahwa Strategi manajemen pendidikan

kecakapan l1idup

(i?fe

skill) ketermnpilan sulaman bordir di SKB Petumbukan dapat memberikan konttibusi dalam menmnbuhkan kepercayaan masyarakat

terhadap program-program yang dilaksanakan SKB.

Keberl1asilan suatu program tidak terlepas dari sejauhmana ftmgsi-fimgsi

matl<~:i eme n itu dapat diimplenwntasikan Rangkain fimgsi manajemen tersebut

sangat berkaitan untuk mencapai suatu tujuan dan didukung oleh fasilitas, dana

dan peran manajer (kepemimpinan) da!am merencanakatl, mengorganisasikatl,

melaksanakan dan mengawasi tindakan bawahan untuk mencapai tujuan program.

C. Rckomendasi

Rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

masukan secara teoritis maupun pra kt;~ adai.:.h sebagtti bcrikut.

1. Secnra teoritis.

a. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk

mendapatkan hasil yang akurat yang dapat dijadikan masukan untuk

peningkatan strategi manajemen penyelenggaraan program pendidikan

kecakapan hidup (l[fe skills) Peneliti menyadari bahwa temuan penelitian

belum mampu mengungkap secara komprehensif titik-titik kelemahan dan

(26)

-keunggulm1 dalam penyelenggaran pro&1fam pendidikan kecakapan hidup di

SKB Petumbukan.

2. Secara praktis

a. Bagi penyelenggara program Kecakapan Hidup, (i{fe skills) dapat dijadikan

bahan perbandingan da!am penerapan stategi manajemen untuk

meningkatkan dan mengembangkan program kecakapan hidup (life skiHs)

dalam memandirikan warga belajar dimasa yang akan datang ..

b. Perlunya menjaliu ketjasama (kemitraan) dengan instansi terkait untuk

pe11gembangan dan peningkatan timtu program dan mutu lulusan serta penyalurannya.

a. Penyelenggara program kecakapan hidup hams konsisten memberikan

modal usaha kepada lulusan. Dan secara kontiniu meiakukan pembinaan.

b. Pcmerintah daerah kabupatcn Deli Serdang me/alui Dinas Pendidikan dan

Pengfyacan diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk

pemhinaan tehnis secara kontiniu, sebagai jembatan untuk menjalin

kemitraan dengan usaha-usaha yang relevan dan pemberian modal usalm

aga~· para luiusan dapat rnelakukan kegiatan usaha mandiri.

(27)

J03-DAFTAi~ PLSfAKA

Adi, L Rukminto (2003 ). Pemberdayaan, Pengembangan Jl.'fa.~yarakat dan

!nten>ensi Komumtas. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Anwar (2004 ). Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung: Alfubeta

Anwar, M. Idochi (2003). Admim:~frasi Fendidikan dan Jl;fanajemen Hiaya

Pend1dikan. Bandung: A!fabeta_

Arcaro, S (2005). Pendidikon Herbo.1is· i\4uiu. YO!:,'Yakarta: Pustaka Pe!ajar.

Burhanuddin ( !994). Analisa Adrninisrrasi ;\/fcmt(femen dan Kepemimpinan.

Jakarta: Bumi Aksara.

BPS (2000). Kualitas Tenaga Keritf Indonesia. Jakarta: Biro Pusat Statistik.

Depdiknas (2002). Pedoman penydenggaraan program Kecakapan Hidup

(life

skil/.1) Pendidikan /'v(m.fhrmal. Jakarta: Ditjen Diklusepa.

Direktur Dikmas (2002). Pendidikan Kecakapan H1dup (148 Skill) Program untuk

Menanggulongi Pengongf.,:uran don Meningkatkan Kesejahteraan

Ma'>yarakat. Jakarta.

Hapianto, D (2004). Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Suatu Upaya

Fengembangan Sum her !Jaya Manusia dan Wilayah (Kasus pada lulusan

Kursus Keterampilan di Kota ,'vledan). USU. ryJedan

Kamars, D. (2002). Admim:w·asi Pendidikan-teori dan Praktek. Padang:

Universitas Putra indonesia press.

Kartodiredjo, Sartono (J 9S6). lv!etode-!l!!ewde Peneb"tian Masyarakat. (Editor,

Koentjoroningrat). Jakarta: Gramedia.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 254/0/1997 tentang perincian tugas SKB, Depdikbud Rl.

Lie, Anita & Prasasti, S (2004). 101 Cttra ivfembina Kemandirian dan Tanggung

JcrrFab Anak. Jakarta: Elex media Komputido kelompok Gramedia.

Mangasa, T (2002). Juma! Pendidikan dan Kebudayaan, No. 039, Tahun ke-~, November 2002.

Mantra, Bagoes (2004). hlsaj2a Penelitian & Metode Penelitian Sosia/. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Miles& Hubennan (1992). Ana/is1s Data Kualituti( Jakarta: Universitas Indonesia

(28)

Mantra, Bagoes (2004 ). Fil.'<njo! Penelitian cf· Metode Penelitia11

S'osia/. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Miles&

Hubemmn (

1992). Ana/isis Data Kualitat!f. Jakarta: Universitas Indonesia

Moleong, Lexy J (200 I). Mewde Penelitian Kualitatif Bandung:Remaja Rosdakarya.

Nasution, S (1988). Metode Penelitian Naluralistik Kualitat{f. Bandung: Tarsito

Nawawi, H (2003). Kepemimpinan Mengefektipkan Organisasi. Jakarta: Gadjah Mada University Press.

Pangestu, M & Sctiati, I. ( 1997). Mencari Paradigma Han.1 Pemhangunan

Indonesia, Jakarta : Centra for Strategic and International Studies.

Sagala, S (2004 ). !vlanajemen berbmis sekolah & Ma. arakat. Jakarta: Nimas

Salusu, J (1996). Pengamhilan keputusan Stratejik. Jakarta: Grasindo.

Sinaga, H (2004). Strategi Pembelajaran KBK M uatan Lokal Berbasis"Life Skills". Makalah: Seminar Nasional Kurikulum Berhasis Kompetrensi

(KBK) 30 September 2004.Lemhaga Pengabdian Kepada Masyarakat.

UNIMED.

Sujana (2004). Strategi Pengelolaan dan Pengembangan PKBM. Nilai Plus. Hari

lni dan Esok, Anggaran Naik, 'l'antangan Semakin Besar. Edisi Nomor: 1

tahun 2004

Supriyanto, A ( 1999). Pendidikan Luar Sekolah Mem~ju Budaya Kualitas dan Berorientasi Kewirausahaan. VIS/. Peranan Pendidikan J,uar ,)'eko/ah

do/am Pengentason Kcmiskinan. Edisi Nomor: 06nH. V/1999.

Sjafri Mangkuprawira (2002). Monajemen S'umher Daya Mam1sia Strategik.

Jakarta: Ghalia.

Sudarwan (2002 ). Menjadi Peneliti ku ali tat ~l Bandung: Pustaka Setia.

Suf)'anna, M (2003 ). Kapita Selek'a Manajemen Pendidikon. Bandung. Aifa beta

Sutyadi, Ace dan Tilaar, H. A.R. ( 1993). A'?:::!i.<;fs Kebfjakan p::.>1didikan: Suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakatya.

'

Syafamddin (2002). Manajemen M utu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Tirtarahardja, M & LaSula, (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

(29)

105-Undang-Undang Republik lndon(:'sia Nomor 20 Tahun 2003 tc1tang Si>tem

Pendidikan Nasionai. .laka-ota: Fokusmedi<i.

lisman Husaini & St!limiy, A (2003 ). Merodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyudi Ruwiyanto (1994 ). Pe reman Pendidila::m dalam Pengentasan

Malyarakal Miskin. Jakarta: l~aja Grafindo Persada

Wajedi, F (2003). Pendidikan luar Sekolah/Kursus Sangat Besar Pengaruhnya Dalam Meningkatkan Kua!ttas Sumber Daya Manusia Sehingga

mempenganthf penyerapan Jumlah tenaga Kerja. USU. Medan.

Warta Plus .(2004}. Peringalan H/1! ke-39 tahun 2004. Edisi Desember Nomor 4

Winardi, J (2004 ). Manajemen prilaku Organisasi. Jakarta: Prenada

/ .

w>t'j·>'. w1musahaneuk .com. Diakses: 25 -3-2005.

Yacub, M (2003). Kecakapan Hidup (Life Skills) Pendidikan untuk Warga .Masyarakat dalam rangka menanggulangi pengangguran dan Meningkatkan Kesejallteraan Masyarakat. Tabularasa . .Jurnal. Pendidikan Luar S.;kolah. PPs Unimed,

Referensi

Dokumen terkait

Dampak Pelatihan Kecakapan Hidup Home Industry Pengolahan Hasil Perikanan Dalam Meningkatkan Pendapatan Warga Belajar.. : Studi Kasus di Kelompok Belajar Binaan UPTD Sanggar

Hubungan Antara Pelaksanaan Pembelajaran Komputer Dengan Kecakapan Hidup (Life Skill) Warga Belajar Kejar Paket C Kelas X di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten

Skripsi berjudul “ Hubungan Antara Pelaksanaan Pembelajaran Komputer Dengan Kecakapan Hidup ( Life Skill) Warga Belajar Kejar Paket C Kelas X Di Sanggar. Kegiatan Belajar

Dari penelitian diperoleh hasil bahwa keempat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan termasuk dalam kriteria baik atau skor

untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses