AP
'3-
'}1-
I ')...
111ci
s
STRATEGI MANAJEMEN PROGRAM KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS)
DALAM MEMANDIRIKAN WARGA BELAJAR
Dl SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) PETUMBUKAN
TESlS
Oleh:
OWl INDRA WATI
NIM : 035030235
([)ia;u~n Vntu{'Memmufii <Persyaratan
C{)afam Jrfemperofefi (jeCar
'Maeister
c.Petufitfik.gn
Chogram Stucfi)fdministrasi
<Pemfid~n-M-ll-lK_P_E-RP--u='=st:-:AKAAN\.
UNIMEO
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ME DAN
Tesis
STRATEGr MANAJEMEN PROGRAM KECAKAPANHIDUP
(LIFE SKILLS) DALAM MEMANDIRIKAN WARGA BELAJAR
Dl SANGGAR KEGIA TAN BELAJAR (SKB)
PETUMBUKAN
Disusun
dandiajukan oleb
DWIINDRAWATI
NlM.OJ5030235
an n di dcpan Panitia Ujian Tesjs
pada tanggaJ 20 Desember 2005 dan dinyatakan telab memeouhi Salab Satu
Syarat Untuk Memperofeh GeJar Magister Pendidikao Program Studi Admioistrasi Pendidikan
Medan, 20 Desember 2005
Menyetujui
Komisi Pembimbiog
PEMBIMBING II
~
Dr. Yusnadi, M .SiDirektur
Prof. Dr. lr. Zainuddin, M.Pd
Persetujuan Komisi
Ujian Tesis
Magister Pendidikan
NO. NAMA
1. Rustam Amir Effendi, MA., Ph. D
(Ketua)
2.
3.
4.
Dr. Yusnadi, M.Si
(Sekretanv)
Dr. Berlin Sibarani, M.Pd
(Anggota)
Dr. Siman, M.Pd
(AngKota)
5. Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd
(AnggO!a)
Nama
NJM
Mabasiswa
: DWJ INDRA W
A TI
: 035030235
Tanggal Ujian : 20 Desember 2005
T ANDA T ANGAN
~
eft ...
(4
KATA PENGANTAR
Pttii syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penullsan tesis yang berjudul '' Strategi
Mana:jemen Program Kecakapan Hidup (!if(- skills) dalam Memandirikau Warga Bela jar Di Sanggar Kegiatan Berlajar (SKB) Petumbukan dapat terselesaikan. Tesis
ini untuk melibat fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraan prO!,l'fam kecakapan
hidup keterampilan sulaman bordir yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasannya.
Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan moril
maupun rnateril dari berbagai pihak. Untuk hal ini penulis menyampaikan ucapau
terirr.JJ kasi11 kepa da :
1, ,,. · ' . , PhD, sclaku pembimbing I yang banyak
memberikan motivasi kcpada l)enulis untuk melakukan penelitian kualitatif da11
dengan semangat dan rasa tangguug jawab yang tulus ikhlas, telah banyak
meluangkan wak1u, tenaga dan pemikirrul dalam membimbing. mengarahkan, dan
mendorong penulis hingga selesainya tesis ini.
Bapak Dr. Yusnadi, M.Si, selaku pembimbing U dengan penuh rasa tangg;:.ng
jawab yang tulus dan ikhlas, meluangkan w<!ktll, t~ naga d:u.1 pemikiran untuk membimbing, mengarahkan, mendorong, dan memberikan masukan kepada peuulis
daiam menyelesaikan tesis :ini.
Bapak Dr. Berlin Sibarani, M.Pd, Bapak Dr. S1:man M.Pd dan Bapak Prof.
Dr. lr. Zainuddin, M.Pd, selaku penguji tesis yan g telah banyak memberikan masukan (ide-ide) yang sangat berharga rlalam melengkapi isi tesis ini.
Pard doscn dan staf admin1strasi. yang telah membantu dalam hal
administrasi, sena selun1h rekan mahasiswa program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, yang banyak memberikan dorongan semangat dan membantu penulis selama
perku1iahan.
Bapak Drs. Bahmmsyah, Mtvf, selaku kepala Dinas Pendidikan dan
Pengajaran Kabupaten Deli Serdang yang teiah memberika11 izin untuk melakukan
penelitian. Bapak Maksa Purba, SS selaku kepaJa Sa:nggar Kegiatan Belajar (SKB)
Petumbukan yang telah memberikan kescmpatan kepada penu!is untuk mengikuti
program pascasarjana serta membantu kelancaran proses pene!itian. Rekan-rekan staf
tata usaha dan pamong belajar SKB Petumbukan, mitra usaha, nara sumber dan
lulusan pmgram keterampi/an sulaman bordir talum 2002 yang telah membantu penelit1 untuk mengumpulkan dat<l.
Bapak Direktur Tenaga Tcknis Pendidikan Luar Sekolah dan para stafuya selaku penyandang dana pendidikan PTOb'Tam pascasa~jana talwn 2003.
Akhimya penulis tidak lupa menyampaikan tcrimakasih kepada kedua orang
tua, suami tercinta (Ir. Julepdi), dan ammda tercima (Hafiz Dzulmi Indrawan) yang
sela!u memberikan se1nangat dan dorongan sehingga tesis ini selesai disusun.
Medan, Desember 2005
Penuhs,
Dwi lndrawati
ADSTR.·\?{
DWI JNDRA 'WATI1 Strategi Manajemen Program Kecakapan Hidup (Lifo Skills)
Dalarn
Memandirikan Warga Belajar Di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Petumbukan. Tesis Program Pasca Smjana Universitas Ncgeri Mcdan, Dcsember 2005.
Fokus masalah dalam penclitian ini adalah Bagaimana strategi manajemen program kecakapan hidup dalam memandirikan warga belajamya di SKB Petumbukan. Tujuannya untuk mengetahui strategi rnanajemen program kecakapan hidup dafam ·
memandirikan warga belajar di SKB Peturnbuk.an.
Penelitian
ini
menggunakan pcndckatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wa\-vancara, dan sludi dokumentasi. Sebagai informandaJam penelitian ini adalah ke ·I ' , · , nam
sum er non teknis, mitra usaha dan warga be!ajar (lulusan) untuk mengetahui fungsi-fungsi manajemcn yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan
pengawasan yang dilaksanakan SKB Petumbukan.
Temuan has11 penelitian mcnunjukkan bahwa: 1) proses perencanaan dimulai
dati
merumuskan tujuan penyelenggaraan, menetapkan jenis keterampilan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan warga belajar dan kebutuhan pasar belum benar dilaksanakan, 2) pengorganisasian, penetapan kepanitiaan yang ditentukan oleh kepala SKB berdasarkan persetujuan kedua belah pi.hak dan profesionalitas pamong belajar yang ada, 3) Tahapan pelaksanaan dimulai dari rekrutmen caJon warga be!ajar, sumber belajar (nara sumber teknis/non tcknis), mitra usaha, penyusunan matcri pelajaran (kurikulum), pelaksanaan proses belajar dan pendampingan pada tahap produksi (pasca pelatihan) kurang dilaksanakan secara. sungguh-sungguh okh panitia, pcnilaian, dan pcmbuatan Iaporan penyelenggaraan, 4} pengawasan bersifat i nternal dan eks1ernal tidak ada umpan haliknya dan upaya perbaikan sekalipun pengawasan tersebut di.lakukan langsung kunjungan Japangan.
Menurut presfekiifmanajemen teori Terry yaitu manajemen yang menitik beratkan pada fungsi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam penyelenggaraan program kecakapan hidup keterampilan su!arnan bordjr dalam belum maksimal. Untuk itu diperlukan adanya dlik"\.\r!gan d~ n k: .~1jasa~.a yang baik dari semua komponen yang terkait secara berkesinambungan
agar
tujuan program dalam memandirikan warga hclajar, dan mcmccahkan masalah pengangguran dan kcmiskinanABSTRACf
DWI IND.RA WATI,
The Management Strateb>y of Life SkiiJs Program in EnterprisingStudents at Sanggar Kegiatan BeJajar (SKB) Center for Learning ActNities of Petumbukan. Thesis, Postgraduate Program of State University of Medan, December
2005
The focus of the this research is of how the management strategy of life skills program in enterprising students at Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Center for Learning Activities
ofPetumbukan. The aim \vas to discover the management strategy of life skills program in enterprising students
at
Sanggar Kegiatan Bclajar (SKB) ( 'enter.for Learning ActivitiesofPetumbukan.
c tques use were observation, intervi ~...._v ar.~ dncn!Y!en!:!ry ~dy tecbr..iques, The
main infonnants for this research were the chief of SKB Petumbukan. functionrJ
staff.
administration staff, studying sources (technical sources/non technical sources), business partnership and alumni.
The
resultsof
research show: I) The Planning, it is begun by formulating the goals to be achieved, determining the kinds of skills to be done based on identification ofstudents needs and identiiication of market needs, 2)
TheOrganizing.
it isthe
fonnulation of committees decided by the chief of SK B based on the agreement between the staffes assigned and their professional ity, 3 ) The Actuating of program steps, it is begun from recruitment
of student candidates, studying sources
(technical sourceslnontehnicaJ sources), businesspartne.rshi p,
Jearnjng matedal arrangement, impJemen1ation of studying process and accompanying at the production stage, evaluating and reporting of the program implementation, 4) The internal control and ekstema1 control do not make a feed back in .attempting the correction of the program even thoughit
was conducted through field visit directly.1n Terry's perspective management theory, that planning, organizing, actuating and controlling in the implemen1at1on the life skills program of embrioider skill is not
maxsimal. So,
the support and good cooperation among all ofthe
component involved inthe program continually
in
order to reach the program goals to en1erprjse the students, and solving the problem of unemployment and proverty could be carried out.DAFTAR lSI
Halaman
ABSTRAK ... ... ''" ... "·' ... ... .. ... ... I
ABSTRACT . . .. .. .. .. ... .. . . .. .. .. .. .. . . .. .. .. . .. . .. ... .. ... 11
UCAPAN TEJUMAKASIH ... ... ... .. ... ... . ... .. ... iii
DAFTAR fSJ . .. .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... ... .. .. ... ...
vij
DAFfAR BAGAN.. .. . . .. . .. .. . . ... ... ... .. .. ...
viii
DAFTAR TABEL ... .. ... .. . . .. ... .
. . . ... . ... . ... . ... lX
AFTAR LAMI>JRAN ... . .. ... .
. ... .. ... .. ... X
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BeJakang ... .. ... .. ... .. ... . ... ... 1
B. Masalah Penelitian ... . ... 7
C.
Tujuan
Peneli1ian... ... . .. . .. ... . .. .. . .. . . .. . .. ... .. . . . .. . .. . ... ... .. . .. . .. . . .. .. ...7
D. Manfaat Peneiitian ... ... . ... .. ... 8
E.
Batasan Isti!ah ... . ... . ... . ... ... 9BAB U TJNJAUAN .PVSTAKA
A. Pengertian Manajemen .. . . .. .. . . . . . . .. . .. . . .. .. . . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . . .. . .. . .. ! 0
B.
Fungsi Manajemen ... ... . ... 121. Per en
canaan ... ... ... . ... ... ... ....
122. Pengorganisasian ... .. ... ... ... ... l3
3. Pelaksanaan ... . .. ... ... .. ... ... ! 3
3. Pcngawasan (Con!ro/!ing·,_ . . . ... . ... .. ... ... ... .. ... 14
C. Strategi Manajemen .. . . .. .. ... .. .. .. ... ... ... 14
1.
TQM
(Total QualizF lvkmogement) ... .... ...15
2.
Man~jemen
Berbasis Masyarakat ( Community Based ivfanagement) ... 18D. Program Kecakapan F-1idup ... __ .. . .. ... _ ... ... .. ... .. ... l 8
L Pen gerti an Kecaka pan f fi du p. . .. . . .. .. . . .. .. ... . ... _ ... .. ... 182. Ciri-Ciri program Pendidikan
Kecakapan
Hidup ... 213. Tujuan Pcndidikan kecakapan hidup ... __ ... _ ... ... 22
4. Manfaat pendidikan kecakapan hidup ... .. ... 23
5. fndikator
Keberhas]lan Penyelenggaraan ... . ... 24E.
Kernandirian ... .. F. Pene!itian yang Relevan ... .. ... .27G. Kerangka Berpikir ... .. ... .. ... .. . ...
28
BAB IU METODOLOGJ PENELITiAN A Deskrips1 Latar, Entri dan Kehadiran Peneliti ... .. . ... . ... 30
B.
Deskripsi Penelitiar1 Sehagai Alat dan Metode Pengumwtan data yang digunakan ... _ ... 3!C. Tahup-taha_p Pene!itian dan Sampiing ... 35
D. Proses Pencatatan dan AnaJisis Data ... .. ... .. ... 36
BAB
lVHASH_,
PENEUTIAN ADiskripsi Tcmuan Umum ... .. ... . ...
.4!l. Profil Sanggar Kegiaian Belnjar (SKB) Petumbukan .... _ ... _ .. . .. .. ... 41
2. Stmktur Organjsa.si Sanggar Kegiatan Be!ajar ... . ... 44
J. Sarana dan Prasarana . . . . . . .. . ... ... .. ... .. ... ... ... . ... 45
4. Kcadaan Ketenag;:mn SKB Pclumbukan ... 47
5. Sejarah Terbentuknya Program Pendidikan Kecakapan
Keterampilan Sulaman Bordir ... . ... .49
B. Deskripsi Temuan Khusus ... .. ... ... 50
1. Perencanaan ... .. ... .. ... ... .. ... 50
2. Pengorganisasian ... ... . ... . ... 59
3. Pelaksanaan ... . ... 63.
4. Pengawasan .. . . .. . . . .. . . .. .. .. .. . ... 77
C.
Pernbahasan Temuan Penelitian ... 80BAB
V
SIMPULAN, IMPl.IKASi DAN REKOMENDASI
A.
Simpulan ... ... ... ... . ... 100B. Irnphkasi ... ... . ... ... I 01
C.
Rekomendasi ... . ... ... ... 102DAFTAR
PUSTAKA ... ... ... . ... 104LAl\fl>ll<AN ... ... ...
j
07Halaman
l. Bagan 1. Struklur Organisasi Sanggar Kegiaian Be!ajar (SKB} Petumbukan ... 45
2. Bagan 2. Tahapan Perencanaan ... ... 58
3. Bagan 3. Langkah-Langkah Pengorganisasian ... 62
4. Bagan 4. Tahapan Pelaksanaan ... . ... ... ... 76
5. Bagan 5. Tahapan Pengawasan ... ...
80
ajaran en 1 1 an 'ecakapan Hidup Keterampiian Sulaman Bordir di SKB Peiumbukan ... 95
7. Bagan 7. Strategi Manajemen Pendidikan Kccakapan Hidup Keterampilan Sulaman Bordir di SKB Peturnbukan... . . . 99
DAFTA.R TABEL
Halaman
1.
Tabell. Keadaan Ketenagaaan SKB Petumbukan .,. .... ·-- ... .. ... 47 2. TabeJ 2. Keadaan Ketenagaan berdasarkan jenjang Pendidikan ... .483. Tabei 3. Daftar Nara Sumber Teknis dan Non Teknis Program Kecakapan hidup ... 66
4.
Tabel
4. Daftar Mitra Usaha Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup ... 68DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
I. Lampiran
1.
Pedoman Wawancara .. ... .. . ... 1072. Lampi
ran
2. Transkrip Wawancara .. . . .. .. . . . .. .. .. . .. . . .. .. . .. . .. . . . .. .. .. . .. .. . . .I I 5 3. Lampiran 3. Sarana dan prasarana SKB Petumbukan ... ... ... ... .. ... t44 4. Lampiran 4. Perkembangan Ke giatan Tahun 2003-2005 ... . .. ... . ... 1455. Lampiran 5. Daftar Hadir Warga Belajar. .... .... . ... ... ... . .... ... . 146
6. Lampiran 6. Daftar Jnventaris Program ... .... ... .... .... ... . ... ... 147
amp1ran 7. Buh.'U Kas
Urnum ... .. .. .... .. .. ... . ... ... ... . ...
1488. Lampiran 8. Jadwal Kegiatan Penyelcnggaraan ... ... ... ... ... .... ... 149
9. Lampi ran 9. Materi Pelajaran Kegiatan Harian ... . ... . ... ... .. ... ... .... .... .. .151
10. Lampiran 10. Daftar Hadir Nara Sumber Tehnis!Non Tehnis ... .152
11 .
Lampiran11. Buku
Tamu ... .... .. ... .... ... ... .. ... ... ... ..153
12. Lampiran 12. Jadwa! Kegiatan SuJaman Bordir.. . ... ,- ... 154
13. Lampiran 13. Garis-garis Besar Program Pengajaran ... .... .... .... .. .. .... ... 155
14. Lampiran 14. Buku Induk Warga Belajar ... ... ... .. . ... ... ... .i64
15. Lampiran 15. Keputusan Bupaii Deli Scrdang tentang Pembentukan UPTD Sanggar Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan dan Pe.ngajaran .. . .... .. ... ... .... .. ... 174
16. La.mpiran 16. Foto Profil SKB dan Kegiatan Kemandirian PascaPefatihan ... ... 179
17. Lampiran 17. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... .. .. 186
BABI
I~ENDAHULlJAN .
A. Latar BeJak.ang
MILIK
PERPUSTAkAA~' ;UNIME P
Suatu fak ta yang li<.lak d<rpat dipungkiri bahwa pengangguran dm1
kemiskinan bagaikan dua permasalahan yang selalu bergandengan. Pengangguran
yang tinggi mencerminkan rendahnya kua litas pendidikan, dan bukan tidak
mungkin pengangguran yang semakin I1ati kian meningkat jwnlalmya dapat
membawa bangsa Indonesia berada pada posisi yang sulit dalam menghadapi era
globalisasi.
Dirjen Pendidikan Luar Seko!ah dan Pernuda (Diklusepa) Fas11 Jalal dalam
(Warta plus, 2004) mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada
masalah pengangguran terdidik yangjumlahnya tems meningkat setiap tahunnya.
Selain itu persoalan keterampilan dan sikap mental mereka yang cendemng ingin
menjadi pegawai ketimbang wiraswastawan. Sementara keterampilan yang
mereka miliki dari persekolahan
,
k lum me madai sebagai calon pegawai ataupuncalon wirausahawan.
Meningkarnya angka pengangguran dapat dilihat jika pada tahun 200 l,
jumlah orang muda yang menganggm· sebanyak 6,1 juta orang maka tahun 2002
meningkat menjadi 8,6 juta orang. Tahun 2003, tercatat pengangguran sudah
mencapai 10,3 juta jiwa (Tempo lnteraktit: 2003). Bahkan tahtm 2004
pengangguran di Indonesia sekitar 40 . . juta orang, dan jauh melebihi ketentuan ILO
(ukuran pengangguran dunia yang diizinkan
=
max I % (persen) dari jumlahpenduduk) (Kompas, 2004 ). Dan jumlah penduduk rniskin tercatat 44,3 juta orang
(BPS: 2000).
-Pengangguran teijadi akibat dari banyaknya faktor peubah, diantaranya
adalah fd.ktor peubah ekonomi maupun peubah sosial. Guy standing dalam
Wahyudi
(1994)
menyatakanbahwa
penyebab peng~ngguran adalah perubahanstruktur industri, ketidak cocokan keterampilan, ketidak cocokan geografis,
pergeseran demogra:fis, kekakuan institusi, tidak bisa dipekezjakan dan
restrukturisasi kapital.
Ketidak cocokan keterampilan sebagai salah saru dari tujuh penyebab
terjadinya pengangguran itu berkaitan dengan masalah pendidikan. Ketidak
cocokan ketemmpilan yang utama disebabkan oleh kelambanan penyesuaian
program prob'Talll peudidikan, sehingga antisipasi pendidikan terhadap kebutuhan
nyata (real need) lingkungannya meleset, oleh Blaung disebut vocational fallacy
(Warta plus, 2004~
-Sejak terjadi krisis di Indonesia, bukan hanya angka pengangguran dan
kemiskinan yang tinggi, tetapi juga angka putus sekolah pada berbagai jenjang
pendidikan. Data BPS 2003 menunjukkan bahwa angka putus sekolah itu
meningkat pada jenjang pendidikan yang Jebih tinggi. Jum1ah anak usia 7-12
tahun yang tidak La!:,ri bersekolah di fndonesia selun1hnya berjumlah 1,49 % dari
total jumlcth penduduk (Warta plus .. ~01)4)
Kondisi tersebut memper:<.uat peue litian Oscar Lewis dalam (Philip. H.
Comb, 1980) yang bekerjasama dengan Dewan International untuk
pengembangan Pendidikan (ICED) atas bantuan bank dunia melakukan penelitian
pada negara berkembang. Hasil penelitiannya adalah bal1wa negara berkembang
umumnya mempLmyai masalah jumlah penduduk yang tinggi, pendapatan
-perkapita yang rendah, rata-rata 40 persen pendudukllya adalah miskin, dan
adanya pengangguran serta rendalmya tingkat pendidikan.
Comb (1980) dalam Tampubolon (2002) mengatakan untuk mengatasi
keiniskinan pada negara berkembang dipandang perlu mengadakan program
pembangunan pendidikan yang berorientasi pada masyarakat miskin melalui
pendidikan, baik pendidikan formal, infonnal, dan nonformal temtama bagi
petani, nelayan, pedagang kecil, btmth pabrik dan pengrajin guna meningkatkan
produktivitasnya .
Menumt Suryadi dan Tilaar ( 1993) menyatakan bahwa hingga saat in.i
program pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan Japangan keija (supply and
demand) . Suplai terutama berkaitan erat dengan kcm.ampuan penyediaan tenaga
oleh lembaga pendidikan, sedangkan demand berkaitan dengan besarnya
kebutuhan atau perrnintaan tenaga yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan
melalui pro grain-program tertentu ( Idochi, 2003 ).
Tidak dapat dipungkiri adanya kecendenmga.n lulusan suatu jenisljenjang
pendidikan tidak memiliki keterampilan dasar sesuai dengan keterampilan yang
seharusnya menjadi kewajiban jenis/jenjang pendidika.u membe:riXannya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka muncul kebijakan penerapan konsep life
skills disemua :>atuan, jenis, dan jenjang pendidikan dengan harapan para tamatan
pendidikan tersebut dapat meuguasai keteramp-ilan dasar minimal sesuai standar
kewenangannya, tanpa terkecuali p:1da pendidikan Juar sekolah (PLS ).
Keberadaan PLS mcnurut teori Human capital yang menyatakan bahwa
PLS mempunyai kontribusi dalam lllcmpersiapkan sumberdaya manusia (SDM)
terlatih, berdisiplin, memiliki sikap inovatif berwirausaha, mengembangkan diri,
-serta mampu merintis dan mengembangkan kegiatan diberbagai sektor ekonomi di
lingkungan kehidupatmya.
Sesuai dengan tujuan PLS yang hendak dicapai dt Indonesi<; u~rd~..sarkan
Peraturan Pemerintah Republik In.Jcncsia (PPRI} Nemer ?3 Tahun !991 adalah
(I) "melayan:i warga bel ajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini
milllgkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu
hidupnya, (2) membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan sikap mental yang diperlukau untuk mengembangkan diri, bekelja mencari
nafkah atau melanjutkan ketingkat dan/atau je1~jang pendidikan yang lebih tinggi,
dan (3) memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam
jalur pendidikan sekolah
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) menyelenggarakan kegiatan melalui
Kelompok Belajar (Kejar) seperti: K~iar Paket A setara SD, kejar Paket B setara
SL TP, Kejar Paket C setara SMU, Keaksaraan Furtgsional, Kelompok Belajar
Usalta, Magang/Kursus keterampilan vokasional, KBO, Kelompok Bennain
(PADU) dan sebagainya.
Dalam rangka pemberdayaan SDM pasca krisis, seperti upaya untuk
mengatasi banyaknya a11gka putus sckolah (drop out), kemiskinan dan
pengangguran dengan rnenciptakan suasana yang memungkinkan untuk
mengembangk.an potensi masyarakat dengan m.emberikan pengetahuan serta
keterampilan yang diperlukan dimasyarakat yaitu menyelenggarakan program
pendidikan kecakapan hidup (/{/e skH/s) khususnya kecakapan vokasional. Tujua1mya adaia.l-j untuk memberikfln bekal keterampilau bagi warga belajamya sehingga mereka mampu m<mdiri
-Maka dilihat dari program-program yang diselenggarakan, SKB memiliki
tujuan yang sangat strategis dalam rangka ikut memecahkan masalah
pengangguran dan kem.iskinan dewasa m1. Sekalipun upaya untuk
mewlljudkannya telah dan sedang dilakukan, namun harus diakui bahwa hasilnya
masih belum dapat memenuh.i harapan scrnua pihak.
Sebagaimana yang diala~;;i SKS pi.4do ;llG.UW1iya, s.t:B PPi:i.!ffibVY.<ifl sebagai Unit pelaksana teknis daerah (UPTD) kabupaten Deb Serdang juga
melakukan terobosan kearah itu, nannm belum memberikan hasil yang
diharapkan.
Scbagai salah sam lembaga PLS, SKB Petumbuk:an telah empat kali
menerima dana unruk penyelenggaraan progran1 pendidikan kecakapan hidup
yang bersumber dari Program Kompensasi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM).
Dana tersebut telah dikucurkan sejak tahun 2002 hingga penelitian ini
dilaksanakan telah meluluskan 80 orang warga belajar yang berasal dari
masyarakat sekitar dengan jenis keterampilan vokasional yang berbeda seperti :
keterampilan su.laman bordir, keterampilan
membuat
mebet, keterampilanmembuat kusen, keterampila:n las 1istrik , keterampi1an salon dan keterampilan
menjahit pakaian.
Fakta di lapangan mengindikasikan bahwa lulusan program pendidikan
kecakapan hidup yang diselenggarakan SKB Petumbukan masih belum memenuhi
harapan dalam menanggulangi angka pengangguran dan mengentaskan
kemiskinan. Sekalipun diantara lulusannya sudah ada yang membuka usaha
sendiri. Namun secara umum masih dikategorikan belum berhasil dalam
Sucipto (1991) menyatakan: bahwa kualitas keluaran suatu sekolah
tergantung kepada kualitas manajemen yang dilakukan oleh kepa1a sekoJah. Maka
peran kepala SKB sebagai manajer sangat dituntut dalam menentukan kualitas
lulusannya.
Fenornena yang tezjadi di SKB Peturnbukan bahwa kepala SKB telah
bekeija semaksimal mtmgkin, menggunakan kemampuannya dalam
memberdayakan tenaga pamong belajar untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya dengan balk. Menjaiin kerjasama lintas sektoral, maupun kerjasama
dengan masyarakat, agar dapat mclibatkan mereka untuk dapat mewujudkan
tujuan SKB.
Namun kenyataanya sangat sulit unnlk mewujudkan visi dan misi SKB
terutama dalam program pendidikan kecakapan hidnp. Bila masalal1 yang
diuraikan diatas dibiarkan dan tidak diadakan perbaikan atau tindak Janjut, maka
akan
timbul
kekhawatiran bahwa:1. implementasi manajemen di SKB Petumbukan tidak akan optimal
2. upaya untuk meniugkatkan kualitas pendidikan luar sekolah tidak akan
terlaksana.
3. tujuan penyelenggaraan program kecakapan hidup dalam
memandirikan warga belajamya tidak akan tercapai.
4 . upaya untuk menanggulangi pengangguran dan kemiskinan tidak akan
terlaksana.
5. SKB akan tetap menjadi bagian pendidikan luar sekolah yang tidak
dikcnal dikalangan masyarakat
-Sebagai salah satu lembaga PLS maka SKB Petumbukan sesuai dengau
visi dan misinya dalam menjalankan program tidak terlepas dari manajemen yang
diterapkan untuk mengoptimalkan mjuan pembelajaran, memanfaatkan seluruh
sumber daya yang ada agar diperoleh lulusan sesuai dengan harapan.
Belum berhasilnya program tersebut dalam memandirikan lulusannya
diasumsikan karena penataan manqjemen yang rneliputi perencanan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang diterapkan belum tepat
pada kondisi SKB yang masih memiliki sumber daya yang terbatas baik tenaga
kependidikan dan non-kepcndidikan maupun sarana dan prasarana yang dimiliki.
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belaka:<g masalah yang telah diltraikan, malca yang
menjadi pennasalahan dari penelitian ini adalah: " Bagaimana strategi mana,jemen
program kecakapan hidup dalam memandirikan warga belajar di SKB
Petumbukan.
Untuk: mengarahkan pelaksanaan penelitian, rumusan masalah tersebut
difokuskan kepada pertanyan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan program pendidikan kecakapan hidup
2. Bagaimana pengorganisasian program pendidikan kecakapan hidup.
3. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup
4. Bagaimana pengawasan program pendidikan kecakapan hidup
C.
Tujuan PenelitianSe<.--ara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh garnbaran yang
ko11krit mengenai strategi manajemen program ' kecakapan hidup dalam
-memandirikan warga belajamya di SKB Petwnbukan. Kemudian secara khusus
penelitian
ini
bertujll:3ll Wltuk mengetahui tentang:1. Perencanaan
program pendidikan kecakapan hidup.2. Pengorganisasian program pendidikan kecakapan hidup.
3. Pelaksana~ program pendidikan kecakapan hidup.
4. Pengawasan program pendidikan kccakapan hidup.
D. Manfaat Penelithm
Penelitian ini diharapkan bennanfaat baik secara teoretis maupun praktis.
Secara teoretis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih
ianjut dalam rangka pelaksanaan strategi manajemen pro~:,'Tam kecakapan hidup
dalam mematH.lirikan warga belajar. Disamping itu, diharapkan dapat bermanfaat
tethadap perkembangan ilmu pendidi.kan pada umumnya dan i1mu manajemen
pendidikan, khususnya pendidikan luar sekolah (PLS).
Secara praktis hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi:
i. SKB sebagai balwn masukan dan perbaikan dalam penyelenggaraan
program PLS khususnya pcndidikan kecakapan hidup dalarn
memandirikan warga belaj<Jr.
2. Direkwrat Jenderal Pendid ih!~ L 1~ar S ~l-:0! :.!h :i ~n Pem.,.Jd(l Departemen
Pendid·ikan Nasional sebagai ballan masukan dan pertimbangan dalam
menetapkan kebijakan penyelenggaraan program kecakapan hidup
khususnya kecakapan vokasiona1 pad a jalur PLS.
3. Pihak pengelola pendidikan di kabupaten Deli Serdang sebagai bahan
masuka.n untuk mengoptimalkcm stratcgi manajemen program kecakapan
hidup dalarn memandirikan \Varga belajar.
-E. Batasan IstHah
a. Strategi Manajemen dala;r, pengebla.:m prot,"!":;m kec:;kapiL"'1 hidup adalah
bagaimana menciptakan suasana yang baik secara produktif dalam institusi
pcndidikan (SKB) diukur dari keefektifan dan keefisienan pencapaian
tujuan dengan memperhatikan faktor internal dan ekstemal.
b. Program Kcrnkllpan Hidup adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam
menginteraksikan berbagai pengetahuan yang sangat penting dimiliki oleh
seseorang sehingga mereka dapat hidup mandiri.
c. Kemandirian Warga Belajar adalah kemampuan/k.ecakapan tertentu
warga e ajar sesuai dengan bidasl&'nya agar dapat bekerja pada suatu unit
usaha atau membuka usaha scndiri untuk meningkatkan kesejahteraannya
seteJah mengikuti pelatihau.
d. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB} adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah
kabupatenlkota, mempakan bagian dari PLS.
-9-BABY
(MiliKPERPUST
AKAA~.
l~IIVIEO
I
SiMPULAN, IMPUKAS~ DAN REKOMENDASl
A. Sirnpulan
Berdasarkan hasil analis1s data melalui observasi, wawancara dan studi
dokumentasi, maka stmtegi manajemen program kecakapan hidup dalam
memandirikan warga be!ajar di SKB Petumbukan dapat disimpulkan sebagai
berikut
J . Pcrcncanaan
Pdaksanaaan percncanaan program pendidikan kccakapan hidu
keterampilan sulamm1 bordir belum dilaksanakan secara maksimal. Kelemahan ini
dapat diiihat dari: (1) penentuan jenis program yang tidak diikuti dengan
identifikasi kebutuhan pasar dengan benar. Hal ini disebabkan karena tidak
mudahnya melakukan identifikasi, dan kekhawatiran· tidak adanya warga belajar.
(2) Pengalokasian dana, sarana dan prasarana masih behm1 sest~ai tmtnk
Fle!lyelenggarakan program yang bertujuan memandirikan warga belajar
(lulusan).
2. Pengorganisaian
dituangkan didalam SK peny,;!enggaraan, (2) Penetapan menjadi panitia
merupakan kebijakan kepala berdasarkan kemampuan dan kesediaanya untuk
menjalankan program dan profesionalitas pamong belajar yang ada.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan program dimulai dari rekrutmen calon warga belajar oleh
pamong belajar dan nam sumber dengan cara door to door atau melalui toko
lOO-masyarakat yang belum diiaksanakan dengan benar, sasardn program adalah
masyarakat yang tinggal di wiiayah kerja SKB dan di utamakan yang berdornisili
di kecamatan Galang dan sekitamya.
Rekrutmen nara sumber teknis dan mitra usal1a dilakukan oleh pamong
belajar secara !angsw1g mendatangi dan mengajaknya untuk beketjasama. Dalam
hal rekrutmen ini tidak ada kesulitan karena sebelumnya sudah diketahui
kemampuam1ya dan sudah pemah menjalin kerjasama yang baik dengan SKB.
Pelaksanaan proses pembelajaran berdasarkan turunnya anggaran sehingga
data hasil identifikasi awal dengan data basil identifikasi akhir tidak sesuai. Hal
ini disebabkan karena kekhawatiran tidak adanya warga belajar untuk memenuhi
sasaran yang tdah ditentukan.
Materi · disusun oleh nara sumber dan ketua penyelenggara berdasarkan
lr.ompetensi dan melihat kebutuhan pasar. Muatan materi cukup padat, sementara
dana, fasilitas dan alokasi wakm yang tersedia tidak mencukupi sehingga target
belmn tercapai sesuai waktu yang telah ditentnkan.
4. Pengawasan
Pengawasan (monitoring) yang dilakukan baik secara intemal maupun
el<sternal belum dilaksilnakan den qfm benar. Pelaksanaan pengawasan sifatnya
diimformasihn terelebih dahuJu ::;erta tidak ada urnpan baliknya. Pengawasan
yang dilaktJkan pada umumnya leb.ih bersifat administratifuya saja.
Menumt
presfektif teoriTeny
bahwasubstansi utama
manajemen yangterdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaa:n dan pengawasan dalam
penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) keterampilan
suJaman bordir di SKB Petumbukan be!um maksimal. Berbagai faktor penyebab
101-diantaranya adalah faktor sumberdaya manusia, pendanaan, serta sarana dan
prasarana yar.g kurang mendukung 1mtuk menyelenggarakan program dalam
memandirikan lulusannya.
Kemandirian beberapa orang lulusan bukan disebabkan oleh implementasi
tnanajemennya yang maksimal tetapi karena masukan lain (other input).
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan temuan bahwa Strategi manajemen pendidikan
kecakapan l1idup
(i?fe
skill) ketermnpilan sulaman bordir di SKB Petumbukan dapat memberikan konttibusi dalam menmnbuhkan kepercayaan masyarakatterhadap program-program yang dilaksanakan SKB.
Keberl1asilan suatu program tidak terlepas dari sejauhmana ftmgsi-fimgsi
matl<~:i eme n itu dapat diimplenwntasikan Rangkain fimgsi manajemen tersebut
sangat berkaitan untuk mencapai suatu tujuan dan didukung oleh fasilitas, dana
dan peran manajer (kepemimpinan) da!am merencanakatl, mengorganisasikatl,
melaksanakan dan mengawasi tindakan bawahan untuk mencapai tujuan program.
C. Rckomendasi
Rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
masukan secara teoritis maupun pra kt;~ adai.:.h sebagtti bcrikut.
1. Secnra teoritis.
a. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk
mendapatkan hasil yang akurat yang dapat dijadikan masukan untuk
peningkatan strategi manajemen penyelenggaraan program pendidikan
kecakapan hidup (l[fe skills) Peneliti menyadari bahwa temuan penelitian
belum mampu mengungkap secara komprehensif titik-titik kelemahan dan
-keunggulm1 dalam penyelenggaran pro&1fam pendidikan kecakapan hidup di
SKB Petumbukan.
2. Secara praktis
a. Bagi penyelenggara program Kecakapan Hidup, (i{fe skills) dapat dijadikan
bahan perbandingan da!am penerapan stategi manajemen untuk
meningkatkan dan mengembangkan program kecakapan hidup (life skiHs)
dalam memandirikan warga belajar dimasa yang akan datang ..
b. Perlunya menjaliu ketjasama (kemitraan) dengan instansi terkait untuk
pe11gembangan dan peningkatan timtu program dan mutu lulusan serta penyalurannya.
a. Penyelenggara program kecakapan hidup hams konsisten memberikan
modal usaha kepada lulusan. Dan secara kontiniu meiakukan pembinaan.
b. Pcmerintah daerah kabupatcn Deli Serdang me/alui Dinas Pendidikan dan
Pengfyacan diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk
pemhinaan tehnis secara kontiniu, sebagai jembatan untuk menjalin
kemitraan dengan usaha-usaha yang relevan dan pemberian modal usalm
aga~· para luiusan dapat rnelakukan kegiatan usaha mandiri.
J03-DAFTAi~ PLSfAKA
Adi, L Rukminto (2003 ). Pemberdayaan, Pengembangan Jl.'fa.~yarakat dan
!nten>ensi Komumtas. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Anwar (2004 ). Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung: Alfubeta
Anwar, M. Idochi (2003). Admim:~frasi Fendidikan dan Jl;fanajemen Hiaya
Pend1dikan. Bandung: A!fabeta_
Arcaro, S (2005). Pendidikon Herbo.1is· i\4uiu. YO!:,'Yakarta: Pustaka Pe!ajar.
Burhanuddin ( !994). Analisa Adrninisrrasi ;\/fcmt(femen dan Kepemimpinan.
Jakarta: Bumi Aksara.
BPS (2000). Kualitas Tenaga Keritf Indonesia. Jakarta: Biro Pusat Statistik.
Depdiknas (2002). Pedoman penydenggaraan program Kecakapan Hidup
(life
skil/.1) Pendidikan /'v(m.fhrmal. Jakarta: Ditjen Diklusepa.
Direktur Dikmas (2002). Pendidikan Kecakapan H1dup (148 Skill) Program untuk
Menanggulongi Pengongf.,:uran don Meningkatkan Kesejahteraan
Ma'>yarakat. Jakarta.
Hapianto, D (2004). Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Suatu Upaya
Fengembangan Sum her !Jaya Manusia dan Wilayah (Kasus pada lulusan
Kursus Keterampilan di Kota ,'vledan). USU. ryJedan
Kamars, D. (2002). Admim:w·asi Pendidikan-teori dan Praktek. Padang:
Universitas Putra indonesia press.
Kartodiredjo, Sartono (J 9S6). lv!etode-!l!!ewde Peneb"tian Masyarakat. (Editor,
Koentjoroningrat). Jakarta: Gramedia.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 254/0/1997 tentang perincian tugas SKB, Depdikbud Rl.
Lie, Anita & Prasasti, S (2004). 101 Cttra ivfembina Kemandirian dan Tanggung
JcrrFab Anak. Jakarta: Elex media Komputido kelompok Gramedia.
Mangasa, T (2002). Juma! Pendidikan dan Kebudayaan, No. 039, Tahun ke-~, November 2002.
Mantra, Bagoes (2004). hlsaj2a Penelitian & Metode Penelitian Sosia/. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Miles& Hubennan (1992). Ana/is1s Data Kualituti( Jakarta: Universitas Indonesia
Mantra, Bagoes (2004 ). Fil.'<njo! Penelitian cf· Metode Penelitia11
S'osia/. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Miles&
Hubemmn (
1992). Ana/isis Data Kualitat!f. Jakarta: Universitas IndonesiaMoleong, Lexy J (200 I). Mewde Penelitian Kualitatif Bandung:Remaja Rosdakarya.
Nasution, S (1988). Metode Penelitian Naluralistik Kualitat{f. Bandung: Tarsito
Nawawi, H (2003). Kepemimpinan Mengefektipkan Organisasi. Jakarta: Gadjah Mada University Press.
Pangestu, M & Sctiati, I. ( 1997). Mencari Paradigma Han.1 Pemhangunan
Indonesia, Jakarta : Centra for Strategic and International Studies.
Sagala, S (2004 ). !vlanajemen berbmis sekolah & Ma. arakat. Jakarta: Nimas
Salusu, J (1996). Pengamhilan keputusan Stratejik. Jakarta: Grasindo.
Sinaga, H (2004). Strategi Pembelajaran KBK M uatan Lokal Berbasis"Life Skills". Makalah: Seminar Nasional Kurikulum Berhasis Kompetrensi
(KBK) 30 September 2004.Lemhaga Pengabdian Kepada Masyarakat.
UNIMED.
Sujana (2004). Strategi Pengelolaan dan Pengembangan PKBM. Nilai Plus. Hari
lni dan Esok, Anggaran Naik, 'l'antangan Semakin Besar. Edisi Nomor: 1
tahun 2004
Supriyanto, A ( 1999). Pendidikan Luar Sekolah Mem~ju Budaya Kualitas dan Berorientasi Kewirausahaan. VIS/. Peranan Pendidikan J,uar ,)'eko/ah
do/am Pengentason Kcmiskinan. Edisi Nomor: 06nH. V/1999.
Sjafri Mangkuprawira (2002). Monajemen S'umher Daya Mam1sia Strategik.
Jakarta: Ghalia.
Sudarwan (2002 ). Menjadi Peneliti ku ali tat ~l Bandung: Pustaka Setia.
Suf)'anna, M (2003 ). Kapita Selek'a Manajemen Pendidikon. Bandung. Aifa beta
Sutyadi, Ace dan Tilaar, H. A.R. ( 1993). A'?:::!i.<;fs Kebfjakan p::.>1didikan: Suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakatya.
'
Syafamddin (2002). Manajemen M utu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Tirtarahardja, M & LaSula, (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
105-Undang-Undang Republik lndon(:'sia Nomor 20 Tahun 2003 tc1tang Si>tem
Pendidikan Nasionai. .laka-ota: Fokusmedi<i.
lisman Husaini & St!limiy, A (2003 ). Merodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyudi Ruwiyanto (1994 ). Pe reman Pendidila::m dalam Pengentasan
Malyarakal Miskin. Jakarta: l~aja Grafindo Persada
Wajedi, F (2003). Pendidikan luar Sekolah/Kursus Sangat Besar Pengaruhnya Dalam Meningkatkan Kua!ttas Sumber Daya Manusia Sehingga
mempenganthf penyerapan Jumlah tenaga Kerja. USU. Medan.
Warta Plus .(2004}. Peringalan H/1! ke-39 tahun 2004. Edisi Desember Nomor 4
Winardi, J (2004 ). Manajemen prilaku Organisasi. Jakarta: Prenada
/ .
w>t'j·>'. w1musahaneuk .com. Diakses: 25 -3-2005.
Yacub, M (2003). Kecakapan Hidup (Life Skills) Pendidikan untuk Warga .Masyarakat dalam rangka menanggulangi pengangguran dan Meningkatkan Kesejallteraan Masyarakat. Tabularasa . .Jurnal. Pendidikan Luar S.;kolah. PPs Unimed,