PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RIAS
WAJAH MALAM HARI PADA SISWA
SMK NEGERI 8 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh :
WURI DWIYATI
NIM. 5102144005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
WURI DWIYATI, 5102144005, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Rias Wajah Malam Hari Pada Siswa SMK Negeri 8 Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi rias wajah malam hari di kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan dan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model siklus ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran rias wajah malam hari dan objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan yang berjumlah 35 siswa. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Observasi digunakan untuk mengetahui peran serta peserta didik dalam mengikuti pembelajaran rias wajah malam hari dengan penerapan model kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan kesesuaian tindakan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam materi pembelajaran. Dalam proses analisis data, meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/ verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pelajaran rias wajah malam hari hal ini dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I menunjukkan angka 34,28% (12 siswa tuntas belajar dari jumlah 35 siswa aktif saat pembelajaran) meningkat pada siklus II persentase ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 85,71% (30 siswa tuntas belajar dari 35 siswa aktif saat pembelajaran). Dengan demikian terdapat peningkatan hasil belajar secara klasikal dari siklus I ke siklus II yaitu 51,43%. Rata-rata kelas pada siklus I menunjukkan 25,14 dan pada siklus II rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 44,85. Dan hasil observasi pengelolaan pembelajaran pada siklus II 3,83 juga meningkat dibanding siklus I 2,97.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat beriring salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah (kebodohan) kepada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan semoga kita mendapat syafaa’atnya di yaumil akhir kelak.
Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Team Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Rias Wajah Malam Hari Pada Siswa SMK Negeri 8 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat bimbingan, bantuan dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias dan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan
pikirannya dalam memberi bimbingan, arahan, saran dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan ibu dibalas oleh Allah SWT. 5. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd selaku tim dosen pengamat dan sekaligus
tim dosen penguji yang telah menyediakan waktu dan memberikan masukan serta bimbingan kepada penulis.
6. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku tim dosen penguji yang telah menyediakan waktu dan memberikan masukan serta bimbingan kepada penulis.
7. Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik sekaligus tim dosen penguji yang telah membimbing penulis selama menjalani program akademik.
8. Ayahanda tercinta Misadi dan Ibunda tercinta Sunarti, S.Pd atas segala kasih sayang, perhatian, pengorbanan, dan nasihat yang telah tercurah mulai balita hingga dewasa
9. Seluruh staf pengajar dan pegawai Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi penulis selama menjalani program akademik.
11. Ibu Linda Mariaty Ginting, S.Pd, selaku Ketua Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dan sekaligus guru bidang studi yang telah membantu penulis
selama penelitian berlangsung.
12. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada siswa Kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan yang telah menerima baik kehadiran penulis selama penelitian.
13. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Tata Rias Regular dan Ekstensi 2010 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu namanya, yang turut serta memberikan bantuan kepada penulis.
14. Terima kasih penulis ucapkan kepada M. Difan Hasibuan, S.H yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 8
A. Deskripsi Teoritis ... 8
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 8
1.1 Model Pembelajaran ... 8
1.2 Pembelajaran Kooperatif ... 9
1.3 Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif ... 10
1.4 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ... 12
1.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 13
1.6 Student Teams Achievement Division (STAD) ... 14
1.8 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 15
2. Hasil Belajar Rias Wajah Malam Hari ... 17
3. Rias Wajah Malam Hari ... 20
3.1 Tujuan Rias Wajah Malam Hari ... 20
3.2 Tata Rias Koreksi Wajah Sesuai Bentuk Wajah ... 23
3.3 Teknik Aplikasi Kosmetik Rias Mata ... 31
3.4 Teknik Aplikasi Kosmetik Bibir Sesuai Koreksi ... 32
3.5 Langkah-Langkah Rias Wajah Malam Hari ... 34
B. Penelitian Relevan ... 38
C. Kerangka Berfikir ... 39
D. Hipotesis Tindakan ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
A. Jenis Penelitian ... 41
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 41
D. Definis Operasional Variabel Penelitian ... 42
E. Desain Penelitian ... 42
F. Prosedur Penelitian ... 44
G. Instrumen Penelitian ... 51
1. Tes ... 51
2. Observasi ... 52
H. Uji Instrumen Tes ... 54
1. Uji Validitas Tes Hasil Belajar ... 54
2. Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 55
3. Uji Derajat Kesukaran Tes ... 56
4. Uji Daya Pembeda Test ... 56
I. Teknik Analisis Data ... 57
1. Reduksi Data ... 57
2. Penyajian Data ... 57
3. Penarikan Kesimpulan ... 58
J. Menganalisis Hasil Belajar ... 58
K. Menganalisis Hasil Observasi ... 60
L. Kriteria Keberlanjutan Siklus ... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62
A. Hasil Penelitian ... 62
1. Validitas Tes ... 62
2. Reliabilitas Tes ... 62
3. Tingkat Kesukaran Tes ... 62
4. Daya Pembeda Tes ... 63
B. Deskripsi Kondisi Awal ... 63
C. Siklus I ... 67
1.1 Perencanaan Tindakan Siklus I ... 67
1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 68
1.3 Observasi Tindakan Siklus I ... 69
1.4 Refleksi Siklus I ... 73
D. Siklus II ... 74
1.2 Perencanaan Tindakan Siklus II ... 75
1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 76
1.4 Observasi Tindakan Siklus II ... 80
1.5 Refleksi Siklus II ... 81
D. Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 83
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Implikasi ... 88
C. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 14
2 Kelebihan dan Kekurangan Metode STAD ... 15
3 Prosedur Rias Wajah Malam Hari ... 38
4 Kisi-Kisi Rias Wajah Malam Hari ... 51
5 Indikator Aktivitas Pengelolaan Pembelajaran ... 53
6 Indikator Aktivitas Pembelajaran Kelompok ... 54
7 Pedoman Skala Lima Normal Absolute ... 58
8 Kriteria Penilaian Observasi ... 61
9 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Pretest... 65
10 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Pretest... 65
11 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Posttest... 78
12 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar pada posttest... 78
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Spektrum Kurikulum Kecantikan 2013 ... 93
2 Silabus ... 99
3 Rencana Perangkat Pembelajaran ... 102
4 Skenario Pembelajaran ... 108
5 Tes Hasil Belajar ... 121
6 Lembar Kunci Jawaban ... 126
7 Materi Pembelajaran Rias Wajah Malam Hari ... 127
8 Tugas Kelompok I Bentuk Wajah Bulat ... 136
9 Tugas Kelompok II Bentuk Wajah Persegi... 137
10 Tugas Kelompok III Bentuk Wajah Segitiga ... 138
11 Tugas Kelompok IV Bentuk Wajah Panjang ... 139
12 Tugas Kelompok V Bentuk Wajah Heart ... 140
13 Tugas Kelompok VI Bentuk Wajah Diamond ... 141
14 Tugas Kelompok VII Bentuk Bibir Tipis ... 142
15 Tugas Kelompok VIII Bentuk Bibir Tebal ... 143
16 Tugas Kelompok IX Bentuk Bibir dengan Warna Berbeda ... 144
17 Tugas Kelompok X Prosedur Rias Wajah Malam Hari ... 145
18 Hasil Diskusi Kelompok I ... 146
19 Hasil Diskusi Kelompok II ... 147
21 Hasil Diskusi Kelompok IV ... 149
22 Hasil Diskusi Kelompok V ... 150
23 Hasil Diskusi Kelompok VI ... 151
24 Hasil Diskusi Kelompok VII ... 152
25 Hasil Diskusi Kelompok VIII ... 153
26 Hasil Diskusi Kelompok IX ... 154
27 Hasil Diskusi Kelompok X ... 155
28 Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran ... 156
29 Lembar Pengamatan Aktivitas Kelompok ... 168
30 Perhitungan Validitas Tes ... 190
31 Tabulasi Dalam Rangka Uji Validitas Tes ... 198
32 Perhitungan Reliabilitas Tes ... 199
33 Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 200
34 Perhitungan Daya Beda Tes ... 203
35 Perhitungan Hasil Pretest... 206
36 Perhitungan Hasil Posttest... 208
37 Analisis Data Pengelolaan Pembelajaran Siklus I ... 210
38 Analisis Data Pengelolaan Pembelajaran Siklus II ... 217
39 Analisis Data Penilaian Aktivitas Kelompok ... 219
40 Rekapitulasi Data Penilaian Aktivitas Kelompok ... 239
41 Daftar Nama Siswa ... 240
42 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa ... 241
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Warna yang Digunakan Untuk Acara Siang dan Malam ... 21
2 Bentuk-Bentuk Wajah ... 24
3 Proporsi Bentuk Wajah Oval ... 25
4 Proporsi Bentuk Wajah Bulat ... 25
5 Proporsi Bentuk Wajah Persegi ... 26
6 Proporsi Bentuk Wajah Pear atau Segitiga ... 26
7 Proporsi Bentuk Wajah Panjang ... 27
8 Proporsi Bentuk Wajah Heart ... 27
9 Proporsi Bentuk Wajah Diamond ... 28
10 Rias Koreksi Wajah Bulat ... 28
11 Rias Koreksi Wajah Persegi ... 29
12 Rias Koreksi Wajah Segitiga ... 29
13 Rias Koreksi Wajah Panjang ... 30
14 Rias Koreksi Wajah Heart ... 30
15 Rias Koreksi Wajah Diamond ... 31
16 Rias Koreksi Bibir Tipis ... 33
17 Rias Koreksi Bibir Tebal ... 34
18 Model Desain PTK Kemis ... 43
21 Diagram Deskripsi Tingkat Kemampuan PosttestSiswa ... 79
22 Diagram Persentase Tes Belajar Posttest... 79
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya semua wanita itu cantik dan unik. Dan kecantikan yang
terpancar itu meliputi kecantikan dari luar dan dari dalam. Kecantikan dari luar
ditunjang oleh penampilan fisik sedangkan kecantikan dari dalam dapat terpancar
bila kondisi psikis sehat dan budi pekertinya baik. Dalam mewujudkan kecantikan
yang seutuhnya, kedua unsur tersebut sama pentingnya. Dalam hal ini, tata rias
wajah sangat berperan penting dalam menampilkan kecantikan fisik. Karena pada
dasarnya tujuan dari merias wajah adalah mempercantik diri sehingga
membangkitkan rasa percaya diri. Seni merias wajah merupakan kombinasi dari
dua unsur. Pertama, untuk mempercantik wajah dengan cara menonjolkan
bagian-bagian dari wajah yang sudah indah. Dan yang kedua adalah menyamarkan atau
menutupi kekurangan yang ditemukan pada wajah (Martha, 2009:9).
Dengan semakin berkembangnya kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi sekolah menengah kejuruan yang berkompetensi
dalam bidang tersebut telah mempersiapkan sumber daya manusia yaitu para
peserta didik yang berkompeten dalam bidang keahlian tata kecantikan. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya sumber daya manusia adalah
pendidikan.
Menurut Milfayetty (2010:7) Pendidikan pada hakikatnya adalah
merupakan salah satu bentuk pengaruh yang sistematis. Pergaulan sehari-hari
yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik merupakan pengaruh yang
berlangsung spontan dan alamiah.
SMK Negeri 8 Medan merupakan sebuah lembaga pendidikan dan
pelatihan untuk tingkat menengah kejuruan. SMK Negeri 8 Medan terdiri dari
beberapa tingkat kejuruan yaitu tata boga, tata busana, akomodasi perhotelan, dan
salah satu program keahliannya adalah tata kecantikan. Jurusan Kecantikan ini
terbagi 2 yaitu kecantikan kulit dan kecantikan rambut. Pada kelas X untuk
jurusan kecantikan terdapat salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan
jurusan produktif yaitu rias wajah malam hari.
Pembelajaran rias wajah malam hari adalah salah satu kompetensi dasar
yang terdapat dalam mata pelajaran dasar kecantikan kulit (DKK). Dalam proses
pembelajaran rias wajah malam hari, peserta didik dituntut untuk dapat
menjelaskan tujuan rias wajah malam hari, menjelaskan koreksi dan kamuflage
wajah, dan menjelaskan prosedur rias wajah malam hari. Selanjutnya, untuk
melakukan prosedur rias wajah malam hari peserta didik terlebih dahulu diminta
untuk melakukan prosedur rias wajah yang mereka ketahui kemudian dengan
memberikan penekanan untuk rias wajah malam hari yaitu pada warna yang
digunakan, ketebalan alas bedak, dan jenis kosmetik yang digunakan.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 08 April 2014 di SMK Negeri 8
Medan data yang diperoleh dari daftar kumpulan nilai (DKN) siswa pada
kompetensi rias wajah tahun ajaran 2012/2013 dapat dikatakan cukup. Kriteria
wajah adalah 75. Selanjutnya dari 35 jumlah siswa terdapat 5 orang siswa atau
14,28 % memperoleh nilai B dan 30 orang siswa atau 85,71 % yang memperoleh
nilai C. Dari nilai tersebut, dapat dilihat hanya beberapa siswa yang memperoleh
nilai baik. Masih banyak siswa yang berada pada nilai cukup.
Selanjutnya, berdasarkan observasi tanggal 06 Mei 2014 pada siswa kelas
X Tata Kecantikan Rambut, kecenderungan peserta didik dalam pembelajaran
dapat dilihat dalam proses pembelajaran rias wajah malam hari misalnya ketika
guru menerangkan tentang materi pembelajaran peserta didik kurang bersemangat
untuk mempelajari materi pembelajaran sehingga pada saat guru menerangkan
peserta didik kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan malu
untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum jelas. Pada saat
menjelaskan dan melakukan prosedur rias wajah malam hari, peserta didik terlihat
cenderung kurang percaya diri dalam mengajukan pendapatnya dan peserta didik
kurang percaya diri dalam melakukan prosedur rias wajah malam hari. Hal
tersebut dapat dilihat dari kurang percaya dirinya dalam mengaplikasi pemakaian
alas bedak dan pemakaian warna eyeshadow untuk rias wajah malam hari.
Selanjutnya, peserta didik yang mengerti terlihat aktif dalam pembelajaran ini
tetapi cenderung tidak mau berinteraksi dengan teman yang lain dan sebaliknya
peserta didik yang belum mengerti terlihat pasif dalam menerima pembelajaran
ini.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut adalah strategi
satu arah menjadi pembelajaran yang mempunyai interaksi dua arah, yaitu ada
timbal balik antara guru dan siswa, serta suasana belajar yang menyenangkan dan
menarik sehingga siswa mampu mengembangkan ide-ide atau gagasan mereka
dan berani untuk mempresentasikan di depan kelas.
Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu pembelajaran yang menarik,
mudah dipahami, membuat aktif peserta didik dan tidak membosankan yang dapat
menumbuhkan interaksi dengan peserta didik lain. Menurut Slavin (Solihatin dan
Raharjo, 2008:4) Cooperative learningadalah suatu model pembelajaran di mana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran.
Tipe pembelajaran kooperatif ada beberapa macam, salah satunya adalah
Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran ini sebagai
strategi dalam meningkatkan hasil belajar rias wajah malam hari. Pada dasarnya
model ini dirancang untuk memotivasi peserta didik agar saling membantu antara
peserta didik satu dengan yang lain dalam menguasai keterampilan atau
pengetahuan yang disajikan oleh guru.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
yang diterapkan secara tepat akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang efektif.
Untuk itu, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam
suatu penelitian yang berjudul :
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Rias
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Siswa kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar rias wajah malam hari pada
siswa kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran rias wajah malam hari pada
siswa kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan.
4. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement
division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
rias wajah malam hari pada siswa kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK
Negeri 8 Medan.
5. Hasil belajar rias wajah malam hari sebelum menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dan sesudah
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement
division (STAD).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Siswa kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement
division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dirumuskan sebuah
rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran rias wajah malam hari pada siswa kelas X
Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan ?”
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah : “Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran rias
wajah malam hari dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student
teams achievement division (STAD) pada siswa kelas X Tata Kecantikan Rambut
SMK Negeri 8 Medan”.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) untuk
yang berpusat pada peserta didik sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar
peserta didik dan peningkatan kompetensi peserta didik.
2. Secara Praktis
a. Bagi peserta didik hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu
pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan kompetensi rias wajah
malam hari.
b. Bagi guru dan calon guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : “Model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran rias
wajah malam hari pada siswa kelas X Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8
Medan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa sebelum dan setelah
siswa diberi tindakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif
tipe STAD meningkat. Pada hasil belajar pretest terdapat 12 orang siswa yang
dikatakan tuntas dan 23 orang siswa yang dikatakan tidak tuntas belajar. Pada
hasil belajarposttest, hasil belajar siswa meningkat menjadi 30 orang siswa yang
dikatakan tuntas belajar dan 5 orang siswa yang dikatakan tidak tuntas belajar.
Oleh karena itu, berdasarkan persentase ketuntasan siswa secara klasikal pada tes
belajar posttesttelah mencapai kriteria ketuntasan siswa secara klasikal dan guru
juga sudah mampu mempertahankan keberhasilan yang terdapat pada siklus I dan
memperbaiki kekurangan pada siklus II maka siklus tidak perlu dilanjutkan.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran rias
kooperatif tipe STAD ini, siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar dan siswa
dapat saling membantu satu sama lain dalam kegiatan kelompok belajar dengan
tujuan untuk dapat memahami materi pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu,
diharapkan penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD ini dapat digunakan sebagai alternative dalam pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan sebagai berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai alternative dalam
pembelajaran ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada peneliti yang ingin melaksanakan penelitian dengan objek yang sama
agar memperhatikan kelemahan-kelemahan pada penelitian ini, sehinggga
diharapkan penelitian selanjutnya akan menjadi lebih baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian di sekolah lain pada
materi yang berbeda diharapkan dapat dijadikan bahan perbandingan untuk
90
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelejaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Han, Chenny. (2010). Make-up Bibir Sesuai Aura dan Feng Shui. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Harta, Idris dan Djumbadi. 2009. Pendalaman Materi Metode Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 41. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ibrahim, H. Muslimin. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press.
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan : Media Persada.
Kusantati, Herni, dkk. (2008). Tata Kecantikan Kulit. Direktorat Pendidikan Sekolah Mengah Kejuruan.
Martha, Puspita. (2009). Make-Up 101: Basic Personal Make-Up. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Milfeyetty, Sri, dkk. (2010). Psikologi Pendidikan. Diktat: Psikologi Pendidikan. PPs UNIMED.
Noverina, Anjelita. (2014). Rahasia Cantik Dari Prancis : Panduan Simpel Untuk Merawat Kecantikan Anda.Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Praniyati, Nita. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN 01 Macanan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi : FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.
91
Sinuraya, Anita Hebri. (2013).Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Logaritma Di
Kelas X SMA Primbana T.A. 2013/2014.Skripsi : FMIPA UNIMED.
Slavin, R.E. (2009). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media.
Solihatin, Etin dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning : Analisis Pembelajaran IPS. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suprijono, Agus. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Tresna, Pipin. (2010). Dasar Rias : Tata Rias Wajah Sehari-Hari. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.