• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Iklan Aqua Versi 1 Liter Untuk 10 Liter Di Televisi Terhadap Brand Awareness (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Iklan Aqua Versi 1 Liter Untuk 10 Liter Di Televisi Terhadap Brand Awareness (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA I MEDAN

PENGARUH IKLAN AQUA VERSI 1 LITER UNTUK 10 LITER DI TELEVISI TERHADAP BRAND AWARENESS (STUDI KASUS

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA)

SKRIPSI OLEH: BUDI HARTO

060502175 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Budi Harto (2010). Pengaruh Iklan Aqua Versi 1 Liter Untuk 10 Liter Di Televisi Terhadap Brand Awareness (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara). Di bawah bimbingan: Ibu Prof. Dr. Rismayani, MS. Ketua Departemen Manajemen: Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I: Ibu Dra. Marhaini, MS. Dosen Penguji II: Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan Aqua versi 1 liter untuk 10 liter di televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan terhadap pembentukan brand awareness pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh iklan Aqua versi 1 liter untuk 10 liter di televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan terhadap pembentukan brand awareness.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang terdiri dari komunikasi pemasaran, proses komunikasi, promosi, bauran promosi, pemasaran, periklanan, stimuli iklan, dan brand awareness, Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Peneliti menggunakan rancangan sampel nonprobabilitas dan menentukan sampel dengan menggunakan rumus untuk populasi yang tidak teridentifikasi (unidentified), sehingga sampel ditentukan sebanyak 100 orang. Metode pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan analisis regresi berganda dengan koefisien determinasi (R2), uji F, dan uji-t.. Metode lain yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji asumsi klasik.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperoleh persamaan regresi Y=7,172 +0,359X1+0,698X2-0,315X3-0,608X4+0,341X5+0,371X6+e dan dengan

nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 54,9%. Hal ini memiliki arti bahwa, secara serempak bahwa iklan Aqua versi 1 liter untuk 10 liter di televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan berpengaruh sangat signifikan terhadap pembentukan brand awareness mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Secara parsial diperoleh hasil bahwa musik merupakan variabel yang paling dominan terhadap pembentukan brand awareness.

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Iklan Aqua Versi 1 Liter Untuk

10 Liter Di Televisi Terhadap Brand Awareness (Studi Kasus Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)“. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis sudah memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan penulis.

Penulis mempersembahkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, yaitu ayahanda H. Abdul Razak dan ibunda Hj. Noprida Ersih, yang dengan ikhlas, penuh kasih sayang dan doa yang tulus menuntun penulis dalam menjalani hidup.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas Ekonomi ke arah yang lebih baik.

(4)

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen yang telah memberikan saran, kritik dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

4. Ibu Prof. Dr. Rismayani, MS selaku Dosen Pembimbing. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membantu dan membimbing serta memberi pengarahan dengan penuh kesabaran dalam pengerjaan skripsi ini

5. Ibu Dra. Marhaini, MS selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan, saran, serta nasehat yang membangun dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM. selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan, saran, serta nasihat yang membangun dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan dan telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Kepada seluruh pegawai di kantor Departemen Manajemen, Kak Dani, Bang Jum, Kak Vina, dan pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang sangat banyak membantu untuk semua urusan administrasi akademik.

(5)

10.Kepada kakek, nenek, adikku dan seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberi dukungan penuh dan nasihat-nasihat untuk tetap sabar, tawakal, semangat serta doanya yang tulus yang diberikan kepada penulis. 11.Kepada pacar saya Newtin Habiba Hrp yang selalu senantiasa membantu

dan memberikan dukungan serta ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan sampai dengan pengerjaan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kebaikan dan kesabaran yang diberikan kepada saya.

12.Kapada sahabat-sahabat saya tercinta, Prasita Novitrianinggit SE, Addina Damanik SE, Zulmy Al Ashry SE, Yuspan Handoko SE, dan Darma Liza yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan bantuan tenaga.

13.Kepada seluruh teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang senantiasa memberikan dorongan semangat dan kebahagian pada masa perkuliahan serta mau meluangkan waktunya untuk menghadiri seminar proposal penulis.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi isi maupun penyajian. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya saya sendiri.

Terima Kasih.

Medan, Juni 2010 Penulis

BUDI HARTO

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Kerangka Konseptual ... 7

D. Hipotesis... 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...10

1. Tujuan Penelitian ...10

2. Manfaat Penelitian ...10

F. Metode Penelitian ...11

1. Batasan Operasional Variabel ...11

2. Definisi Operasional Variabel ...11

3. Mekanisme Operasional Variabel...13

4. Skala Pengukuran Variabel ...14

5. Tempat dan Waktu Penelitian ...14

6. Populasi dan Sampel ...15

7. Jenis dan Sumber Data ...17

8. Teknik Pengumpulan Data ...17

9. Uji Validitas dan Reliabilitas ...18

10.Metode Analisis Data ...19

a. Metode Analisis Deskriptif ...19

b. Uji Asumsi Klasik ...19

c. Analisis Regresi Linier Berganda ...20

d. Uji Hipotesis ...21

BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu ...24

B. Keputusan Pembelian ...25

C. Ekuitas Merek (Brand Equity) ...27

D. Kesadaran Merek (Brand Awareness) ...30

E. Asosiasi Merek (Brand Association) ...32

F. Kesan Kualitas (Perceived Quality) ...36

(7)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan ...42

B. Visi dan Misi Perusahaan ...44

1.Visi ...44

2.Misi ...44

C. Tujuan Perusahaan ...44

D. Struktur Organisasi Perusahaan ...45

1. General Manager (GM) ...45

2. Secretary (Sekretaris) ...46

3. Technical Operation Manager (TOM) ...46

4. Human Resources Manager (HRM) ...46

5. Finance Manager (FM) ...47

6. General Sales Manager (GSM) ...47

7. Information System Manager (ISM) ...47

8. Public Relation Manager (PRM) ...47

E. Produk yang Dihasilkan Perusahaan ...48

1. Coca-cola ...48

2. Fanta ...49

3. Sprite ...50

4. A&W ...51

5. Freshtea ...51

6. Ades ...52

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...53

1. Uji Validitas ...53

2. Uji Reliabilitas ...57

B.Analisis Deskriptif ...57

1. Karakteristik Responden ...58

2. Deskriptif Variabel ...60

C.Uji Asumsi Klasik ...73

1. Uji Normalitas ...73

2. Uji Heteroskedastisitas ...75

3. Uji Multikolinieritas...77

D.Analisis Statistik ...78

1. Analisis Regresi Linier Berganda ...78

2. Pengujian Hipotesis ...81

a. Pengujian Determinasi (R2) ...82

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji-f) ...83

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ...85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ...89

B.Saran ...90

DAFTAR PUSTAKA ...91

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Survei Suara Konsumen Kategori Minuman Ringan 2010 ... 4

Tabel 1.2 Persentase Remaja Menyukai Merek ... 5

Tabel 1.3 Penjualan Minuman Berkarbonasi di FMIPA (Per Bulan) ... 6

Tabel 1.4 Mekanisme Operasional Variabel ...13

Tabel 1.5 Alternatif Jawaban Responden...14

Tabel 3.1 Daftar pabrik Coca-Cola di Indonesia ...43

Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Pernyataan ...54

Tabel 4.2 Validitas Tiap Butir Pernyataan ...56

Tabel 4.3 Reliabilitas Tiap Butir Pernyataan ...57

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk ...58

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...59

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...59

Tabel 4.7 Alternatif Jawaban Responden...60

Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Brand Awareness (X1) ....60

Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Brand Association (X2) ...62

Tabel 4.10 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Perceived Quality (X3) ..64

Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Brand Loyalty (X4) ...67

Tabel 4.12 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian ...70

Tabel 4.13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...73

Tabel 4.14 Uji Glejser ...77

Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas ...78

Tabel 4.16 Analisis Regresi Linier Berganda ...79

Tabel 4.17 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ...82

Tabel 4.18 Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)...85

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 9

Gambar 2.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian ...25

Gambar 2.2 Konsep Ekuitas Merek yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian ...29

Gambar 2.3 Nilai-nilai Kesadaran Merek ...31

Gambar 2.4 Nilai-nilai Asosiasi Merek ...33

Gambar 2.5 Nilai-nilai Kesan Kualitas ...36

Gambar 2.6 Piramida Loyalitas Merek ...38

Gambar 2.7 Nilai-nilai Loyalitas Merek ...40

Gambar 3.1 Coca-Cola dan Coca-Cola Zero...48

Gambar 3.2 Fanta Kaleng...49

Gambar 3.3 Ukuran-ukuran Fanta ...49

Gambar 3.4 Ukuran-ukuran Sprite...50

Gambar 3.5 A&W ...51

Gambar 3.6 Produk Freshtea dan Freshtea Green ...51

Gambar 3.7 Ukuran-ukuran Ades ...52

Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas ...74

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Uji Normalitas ...75

(10)

ABSTRAK

Budi Harto (2010). Pengaruh Iklan Aqua Versi 1 Liter Untuk 10 Liter Di Televisi Terhadap Brand Awareness (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara). Di bawah bimbingan: Ibu Prof. Dr. Rismayani, MS. Ketua Departemen Manajemen: Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I: Ibu Dra. Marhaini, MS. Dosen Penguji II: Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan Aqua versi 1 liter untuk 10 liter di televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan terhadap pembentukan brand awareness pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh iklan Aqua versi 1 liter untuk 10 liter di televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan terhadap pembentukan brand awareness.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang terdiri dari komunikasi pemasaran, proses komunikasi, promosi, bauran promosi, pemasaran, periklanan, stimuli iklan, dan brand awareness, Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Peneliti menggunakan rancangan sampel nonprobabilitas dan menentukan sampel dengan menggunakan rumus untuk populasi yang tidak teridentifikasi (unidentified), sehingga sampel ditentukan sebanyak 100 orang. Metode pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan analisis regresi berganda dengan koefisien determinasi (R2), uji F, dan uji-t.. Metode lain yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji asumsi klasik.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperoleh persamaan regresi Y=7,172 +0,359X1+0,698X2-0,315X3-0,608X4+0,341X5+0,371X6+e dan dengan

nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 54,9%. Hal ini memiliki arti bahwa, secara serempak bahwa iklan Aqua versi 1 liter untuk 10 liter di televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan berpengaruh sangat signifikan terhadap pembentukan brand awareness mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Secara parsial diperoleh hasil bahwa musik merupakan variabel yang paling dominan terhadap pembentukan brand awareness.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis bukanlah hal yang baru dalam dunia pemasaran, terutama dalam hal merebut calon konsumen yang potensial serta mempertahankan konsumen yang telah ada. Semakin tingginya persaingan bisnis dewasa ini, menyebabkan setiap perusahaan dituntut harus dapat menunjukkan strategi yang jitu dan berbeda dari perusahaan lain. Hal tersebut merupakan kekuatan perusahaan dalam menghadapi munculnya pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang industri yang sama. Dengan demikian, perusahaan harus lebih kreatif dan inovatif daripada pesaing dalam menciptakan, menyampaikan dan mengkomunikasikan nilai tambah suatu produk dalam lingkup target pasar yang dipilih.

(12)

Media periklanan di televisi dipilih karena sekarang merupakan era teknologi dan informasi, sebab melalui media televisi suatu pesan dapat lebih cepat disampaikan dibandingkan iklan melalui media cetak. Media periklanan di televisi juga menjadi alternatif pilihan yang menarik bagi perusahaan dimana media periklanan memiliki jangkauan yang luas serta unsur hiburan yang mendukung dalam proses pembentukan brand awareness konsumen terhadap suatu produk, meskipun biaya yang harus dikeluarkan perusahaan relatif mahal. Media periklanan di televisi lebih disukai karena mampu mengkomunikasikan suara, warna dan gerakan sehingga bisa memperlihatkan manfaat produk lebih realistis serta mampu membangkitkan emosi dan perasaan pemirsa dengan tampilan gambar dan kata-kata melaui audio visualnya. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang menggunakan jasa televisi sebagai media periklanan produknya. Hal ini dapat dibuktikan melalui besarnya belanja iklan dengan media televisi dibandingkan dengan media periklanan lainnya, sebagai berikut:

Tabel 1.1

Belanja Iklan di Berbagai Media (2009)

Media Iklan Share Iklan

(%)

Total (Rp/000)

Televisi (TV) 62 29.000.000.000

Koran 34 16.000.000.000

Majalah dan Tabloid 4 1.000.000.000

Sumber:

(13)

perangsang atau stimuli yang ditampilkan pada suatu iklan. Sikap terhadap iklan bekerja melalui sebuah proses tanggapan atau reaksi pemirsa terhadap elemen-elemen periklanan. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pemirsa akan merespon stimuli yang terkandung dalam suatu iklan yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan dari setiap adegan yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan di televisi.

Salah satu perusahaan yang senantiasa melakukan promosi media periklanan di televisi dengan baik yaitu PT. Aqua Golden Mississippi (Tbk). Perusahaan tersebut merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yang didirikan pada tahun 1973. Salah satu produk unggulan yang memiliki mind share yang tinggi dibenak konsumen yaitu Aqua. Pada tahun 1998 Aqua melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan group Danone. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan promosi yang mereka lakukan diberbagai media periklanan. Hal ini dapat dibuktikan dimana selama tahun 2009 Aqua masuk sepuluh besar kategori produk terbesar dalam belanja iklan.

Tabel 1.2

Produk dengan Kontribusi Terbesar dalam Belanja Iklan di Media Massa dan Televisi (2009)

Kategori Produk Belanja Iklan

(Rp/000)

Iklan calon Presiden dan Wakil Presiden 308.000.000

Axis 292.000.000

Partai Golkar 273.000.000

Exelcomindo 261.000.000

Three 243.000.000

Indosat 234.000.000

Telkomsel 218.000.000

Aqua 211.000.000

Mobile 8 177.000.000

Shampo Clear 177.000.000

(14)

Besarnya biaya belanja iklan yang dikeluarkan perusahaan tersebut berdasarkan tabel diatas tentu bukannya tanpa alasan. Dimana penjualan produk Aqua terus menguasai pasar untuk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Hal ini dapat dibuktikan dari omset penjualan air mineral merek Aqua yang terus meningkat.

Tabel 1.3

Jumlah Omset Penjualan Aqua

Tahun Omset Penjualan

(Rp/000)

2007 1.950.000.000

2008 2.330.000.000

2009 2.440.000.000

Sumber: Salah satu iklan yang digunakan oleh Aqua dalam beberapa tahun terakhir hingga sekarang adalah iklan versi “1 liter untuk 10 liter” yaitu setiap pembelian satu liter Aqua maka konsumen dianggap sudah memberikan sepuluh liter air bersih di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Iklan tersebut menggunakan penduduk setempat sebagai celebrity endoser yaitu anak-anak dan para orang tua daerah NTT yang sedang bergotong royong membangun penampungan air bersih. Hal unik lainnya dalam iklan tersebut adalah digunakannya bahasa daerah NTT dalam menyampaikan pesan iklan tersebut. Dalam iklan tersebut juga dikemas dengan musik yang mudah didengar serta memiliki jinggle “1 liter untuk 10 liter” yang khas bagi pemirsa.

(15)

bertolak belakang bagi kebiasaan pemasar pada umumnya dalam membuat suatu tayangan iklan dengan menggunakan artis terkenal dan menggunakan bahasa yang simpel serta jelas dalam pembentukan brand awareness dibenak pemirsa. Dengan demikian, hal tersebut merupakan suatu fenomena baru dalam periklanan, dimana pemirsa diajak terlibat langsung dalam mengkomunikasikan produk Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) Aqua.

Iklan televisi telah menjadi suatu media untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen, akan tetapi apakah setiap yang ditayangkan dapat mempengaruhi perilaku konsumen? Efektifitas sebuah iklan tentunya dapat dilihat dari brand awareness yang dicapai. Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik ingin mengetahui apakah stimuli yang terkandung dalam iklan Aqua versi “1 liter untuk 10 liter” tersebut dapat mempengaruhi brand awareness Aqua khususnya kepada para mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa termasuk konsumen yang cerdas dalam menentukan produk yang digunakannya serta mandiri dan dewasa dalam memberikan persepsi serta pertimbangan dalam memilih suatu produk.

B. Perumusan Masalah

(16)

C. Kerangka Konseptual

Iklan didefinisikan sebagai sebuah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga melekat dalam ingatan pemirsa dan dapat menggugah pemikiran pemirsa untuk melakukan pembelian. Menurut Sutherland (2004:329), bahwa cara mengukur efektifitas iklan secara tradisional seperti mengenali iklan, mengingat kembali iklan, menyampaikan pesan, kesadaran merek, citra merek dan keinginan membeli sering membingungkan para pengiklan. Sehingga peranan periklanan dalam pemasaran adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap produk yang ditawarkan (Lupiyoadi, 2001:108).

Iklan yang ditayangkan di media televisi diharapkan mendapat tempat di hati atau disukai pemirsa. Sikap pemirsa terhadap iklan dapat diteliti melalui perasaan suka atau tidak suka terhadap elemen-elemen (stimuli) yang ditampilkan pada iklan. Setiap hari pemirsa televisi menyaksikan bermacam-macam iklan, tetapi tidak semua iklan dapat diingat oleh pemirsa televisi, melainkan hanya yang menarik perhatiannya saja yang dapat diingatnya kembali. Tanggapan dan reaksi ini dapat diartikan pada saat pemirsa sedang melihat, mendengar, atau berpikir tentang suatu iklan.

(17)

pada media iklan, dapat berupa gambar atau warna, kata-kata yang terdengar atau tertulis, musik, dan spesial efek lain atau gerakan yang terdiri dari detail variasi iklan.

Enam stimuli iklan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Suara

Suara adalah kata-kata yang terdengar dan mengandung arti emosional serta dapat menimbulkan pesan-pesan dalam pikiran pemirsa.

2. Musik

Musik adalah alunan lagu yang berirama, baik dari suara manusia maupun alat-alat musik. Musik dapat berupa bunyi-bunyian (Jinggle) atau musik latar belakang.

3. Kata-kata

Kata-kata adalah tulisan yang terlihat, dapat dibaca, diingat, dan akan melekat dalam ingatan pemirsa, sehingga mampu mendukung manfaat produk yang diiklankan.

4. Gambar

Gambar adalah tampilan dalam suatu tayangan iklan yang dilihat pemirsa atau masyarakat, yang meliputi obyek figur, lokasi, dan latar belakang yang dipakai.

5. Warna

(18)

6. Gerakan

Gerakan adalah adegan yang disajikan dalam tayangan iklan dengan tujuan memperjelas maksud dari iklan tersebut sesuai dengan suara dan irama atau lagu yang diperdengarkan.

Variabel brand awareness mengacu pada sejauh mana pemirsa akan merespon stimuli yang terkandung dalam suatu iklan melalui elemen stimuli. Berdasarkan uraian diatas, maka disusun kerangka konseptual sebagai berikut:

IKLAN TELEVISI (X)

Gambar 1.1: Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah maka dihipotesiskan sebagai berikut: “Iklan Aqua versi 1 liter untuk 10 liter di televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan berpengaruh terhadap pembentukan brand awareness pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara”.

Brand Awareness

Suara (X1)

Gambar (X4)

Kata-kata (X3)

Musik (X2)

Warna (X5)

(19)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan Aqua versi 1 liter untuk 10 liter di televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan terhadap pembentukan brand awareness pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

b. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan memberikan pengaruh dalam pembentukan brand awareness pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua dalam mengambil suatu kebijakan strategis yang berkaitan dengan usaha untuk meningkatkan efektivitas iklan produknya serta agar perusahaan lebih kreatif dan bertanggung jawab dalam membuat iklan di televisi khususnya.

b. Bagi Penulis

(20)

c. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang selanjutnya khususnya mengenai periklanan di televisi.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel

Penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai pengaruh iklan televisi yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan terhadap brand awareness pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah stimuli iklan televisi yang terdiri dari suara (X1), musik (X2), kata-kata (X3), gambar (X4),

warna (X5), dan gerakan (X6).

b. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah brand Awareness.

2. Definisi Operasional Variabel

Pengukuran stimuli iklan yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, gerakan dan brand awareness diterangkan sebagai berikut:

a. Suara (X1)

Merupakan persepsi pemirsa terhadap suara yang terdengar pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter di tayangkan di televisi.

b. Musik (X2)

(21)

c. Kata-kata (X3)

Merupakan persepsi pemirsa terhadap kata-kata atau tulisan yang ditampilkan pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan di televisi.

d. Gambar (X4)

Merupakan persepsi pemirsa terhadap gambar atau obyek yang ditampilkan pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan di televisi.

e. Warna (X5)

Merupakan persepsi pemirsa terhadap warna-warna dari gambar atau obyek serta latar belakang (background) pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan di televisi.

f. Gerakan (X6)

Merupakan persepsi pemirsa terhadap gerakan dari setiap adegan yang ditampilkan pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan di televisi.

g. Brand Awareness (Y)

(22)

3. Mekanisme Operasional Variabel

Mekanisme operasionalisasi variabel dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 1. 4

Mekanisme Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Suara Persepsi pemirsa terhadap kata-kata atau suara yang terdengar pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter di tayangkan di televisi.

1. Suara mudah dipahami

2. Suara terdengar jelas

3. Memiliki pesan yang baik

Likert

Musik Persepsi pemirsa terhadap irama atau lagu yang diperdengarkan pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan di televisi.

1. Menarik perhatian pemirsa.

2. Musik yang mudah diingat

3. Sesuai dengan tema iklan.

4. Rasa suka terhadap musik

Likert

Kata-kata Persepsi pemirsa terhadap kata-kata atau tulisan yang ditampilkan pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan di televisi.

1. Kata-kata yang mudah dibaca.

2. Serasi dengan latar belakang.

3. Memiliki arti yang jelas.

Likert

Gambar Persepsi pemirsa terhadap gambar atau obyek yang ditampilkan pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan di televisi.

1. Sesuai dengan tema iklan.

2. Mampu memberi informasi dengan jelas.

3. Menarik perhatian pemirsa.

Likert

Warna Persepsi pemirsa terhadap warna-warna dari gambar atau obyek serta latar belakang (background) pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan.

1. Kaya akan warna.

2. Sesuai dengan produk.

3. Kombinasi warna serasi dengan latar belakang.

Likert

Gerakan Persepsi pemirsa terhadap

gerakan dari setiap adegan yang ditampilkan pada saat iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter ditayangkan di televisi.

1. Menggugah hati pemirsa.

2. Gerakan terlihat wajar (alami)

3. Seirama dengan musik.

Likert

Brand Awareness

Keseluruhan persepsi pemirsa terhadap merek Aqua yang ditampilkan melalui media televisi kedalam ingatan pemirsa atau konsumen.

1. Menjadi pilihan utama konsumen.

2. Familier (Tidak asing).

3. Merek yang mudah diingat.

4. Keunikan produk.

5. Memiliki kualitas terbaik.

(23)

4. Skala Pengukuran Variabel

Variabel iklan televisi yang mempengaruhi pembentukan brand awareness diukur dengan menggunakan skala likert. Penggunaan skala pengukuran ini adalah untuk mengetahui keberadaan variabel iklan televisi yang mempengaruhi pembentukan brand awareness. Adapun mekanisme skala pengukuran misalnya sebagaimana yang terlihat pada Tabel 1.5 berikut:

Tabel 1. 5

Alternatif Jawaban Responden

No. Range Bobot

1. Sangat Setuju Sekali (SSS) 5

2. Setuju Sekali (SS) 4

3. Setuju (S) 3

4. Kurang Setuju (KS) 2

5. Tidak Sangat Setuju Sekali (TSSS) 1 Sumber : Sugiyono, 2006 : 88, diadaptasi penulis

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di jalan Kapten Muchtar Basri No. 3 Medan. Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan April hingga bulan Juni 2010.

6. Populasi dan Sampel

a. Populasi

(24)

( ) ( )( )

2 2

d

q

p

Z

n

=

α

tayangan iklan Aqua 1 liter untuk 10 liter yang jumlahnya tidak diketahui atau tidak teridentifikasi (unidentified).

b. Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2006:73) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Rancangan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rancangan sampel nonprobabilitas dengan teknik pengambilan sampel aksidental, dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan memiliki kriteria yang sesuai maka akan dijadikan sebagai sampel penelitian.

Menurut Supramono (2003:63), bahwa alternatif formula yang dapat digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang tidak diketahui atau tidak teridentifikasi (unidentified) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α Jika α = 0,05 → Z = 1,96

p = estimator proporsi populasi q = 1 – p

d = tingkat kesalahan (standard error) yang dapat ditoleransi

(25)

( ) ( )( )

2 2

d

q

p

Z

n

=

α

( ) ( )( )

( )

2

2

10

,

0

5

,

0

5

,

0

96

,

1

=

n

04

,

96

=

n

Berdasarkan uraian diatas maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini digenapkan menjadi 100 orang mahasiswa.

7. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, yaitu :

a. Data Primer

Data primer diperoleh melalui daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal, ataupun media internet untuk mendukung penelitian ini.

8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Daftar Pertanyaan (Questionnaire)

(26)

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu dengan dikumpulkan dan dipelajari melalui buku-buku, jurnal, dan media internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid artinya data-data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian lain (Situmorang, dkk, 2008:31).

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2006:115), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pernyataan kuesioner adalah Correlasion Product Moment dari Karl Pearson (validitas isi/content validity) dengan cara mengkorelasikan masing-masing item pernyataan kuesioner dan totalnya, selanjutnya membandingkan r tabel dengan r hitung.

Dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah:

1. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

(27)

digunakan untuk mengukur reliabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika:

1. Cronbach Alpha > 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel. 2. Cronbach Alpha < 0,6 maka instrumen pengamatan tidak reliabel

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 30 orang responden di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara diluar sampel penelitian, dimana kuesioner ini berisikan 24 butir pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dan kemudian data akan diproses dengan menggunakan software Statistic Product and Service Solution (SPSS) 15.0 for Windows.

10.Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun dan diklasifikasikan sehingga akan memberikan gambaran mengenai suatu keadaan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

b. Uji Asumsi Klasik

(28)

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorv sminorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008:55). 2. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji ini pada prinsipnya adalah ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya jika varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:

1) VIF < 5 atau Tolerance value > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

(29)

c. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas stimuli iklan televisi yaitu Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3),

Gambar (X4), Warna (X5), dan Gerakan (X6) terhadap variabel terikat yaitu Brand

Awareness (Y). Model regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan software Statistic Product and Service Solution (SPSS) 15.0 for Windows. Model persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3

+ b

4

X

4

+ b

5

X

5

+ b

6

X

6

+ e

Keterangan :

Y : Brand Awareness a : Konstanta

b 1-6 : Koefisien regresi berganda

X1 : Suara

X2 : Musik

X3 : Kata-kata

X4 : Gambar

X5 : Warna

X6 : Gerakan

e : Standard error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya

disebut tidak signifikan apabila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.

d. Uji Hipotesis

(30)

1. Pengujian Godness of Fit ( R2)

Koefisien godness of fit atau determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi (R2) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y, dimana 0<R2<1.

2. Uji secara serempak / simultan (Uji F)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

H0 : b1,b2,b3,b4,b5,b6 = 0

Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas yaitu berupa Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3), Gambar (X4),

Warna (X5), dan Gerakan (X6) terhadap pembentukan Brand Awareness

sebagai variabel terikat (Y). Ha : b1,b2,b3,b4,b5,b6 ≠ 0

Artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas yaitu berupa Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3), Gambar (X4), Warna

(X5), dan Gerakan (X6) terhadap pembentukan Brand Awareness sebagai

variabel terikat (Y).

Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software

Statistic Product and Service Solution (SPSS) 15.0 for Windows. Selanjutnya nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel dengan tingkat

(31)

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5 %

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 %

3. Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji signifikansi parsial (uji t) digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

H0 : b1 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3),

Gambar (X4), Warna (X5), dan Gerakan (X6) terhadap pembentukan Brand

Awareness sebagai variabel terikat (Y). Ha : b1≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa berupa Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3),

Gambar (X4), Warna (X5), dan Gerakan (X6) terhadap pembentukan Brand

Awareness sebagai variabel terikat (Y).

Nilai thitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software

Statistic Product and Service Solution (SPSS) 15.0 for Windows. Selanjutnya nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat

kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 %

(32)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Analisis pengaruh iklan di televisi terhadap keputusan pembelian dikemukakan dalam penelitian Ibrahim (2007) yang berjudul “Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang” dimana metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa media iklan televisi, iklan surat kabar, iklan majalah, iklan radio, iklan papan reklame dan iklan spanduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum merek Aqua yang dinyatakan oleh nilai koefisien determinasi (0,525) atau 52,5%. Secara parsial terlihat hanya ada tiga variabel bebas yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum merek Aqua, yaitu media iklan televisi, iklan majalah dan iklan spanduk. Variabel yang paling dominan berpengaruh dan signifikan adalah media iklan televisi dilihat dari besarnya koefisien regresi Beta 0,649.

(33)

terhadap iklan-iklan suatu produk dengan media yang berbeda sehingga tercapainya kesatuan penciptaan brand awareness produk pada masyarakat.

B. Komunikasi Pemasaran

1. Pengertian Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) adalah salah satu dari 4 elemen besar dari bauran pemasaran (marketing mix) yang dimiliki perusahaan. Pemasar harus mengetahui bagaimana menggunakan alat pemasaran untuk mengkomunikasikan keberadaan produk atau nilai yang dapat diberikan untuk target konsumen.

Pemasaran modern membutuhkan lebih daripada sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkan harga yang menarik, dan membuat terjangkau oleh pelanggan sasaran (Kotler, 2003:604).

Untuk berkomunikasi secara efektif, perusahaan perlu memahami periklanan dengan benar. Perusahaan modern mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran yang kompleks. Perusahaan berkomunikasi dengan perantara, pelanggan, dan publik. Konsumen berhubungan dalam komunikasi mulut ke mulut dengan konsumen lain dan publik.

2. Pengertian Promosi

Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan.

(34)

Menurut Stanson dalam Angipora (1999:61), promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklarian, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001:116), promosi adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon.

Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan.

3. Pengertian Bauran Promosi

Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000:22). Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.

(35)

Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran promosi tradisional meliput i berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan dan hubungan masyarakat.

Menurut Kotler (2003:604) bahwa bauran promosi terdiri 5 kiat utama, yaitu:

a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan

mencoba atau pembelian produk dan jasa.

c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.

d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

e. Direct marketing, yaitu penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan atau calon pembeli.

Menurut Basu Swastha dalam Marius P. Angipora (1999:54), promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Promotion Mix terdiri dari:

(36)

Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran.

b. Promosi Penjualan.

Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.

c. Penjualan Perorangan.

Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

d. Hubungan Masyarakat.

Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

4. Proses Komunikasi

(37)
[image:37.595.114.534.106.368.2]

Gambar 2. 1: Elemen-elemen Proses Komunikasi Sumber : Kotler (2003: 207)

Keterangan:

Pada gambar di diatas menunjukkan suatu model komunikasi yang terdiri dari sembilan unsur. Dua unsur merupakan pihak-pihak utama dalam suatu komunikasi yaitu pengirim dan penerima. Dua unsur merupakan alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat unsur merupakan fungsi komunikasi utama adalah pengkodean (encoding), penguraian kode (decoding), tanggapan (response), dan umpan balik (feedback). Unsur terakhir dalam sistem tersebut adalah gangguan (noise), yaitu pesan-pesan acak dan menyaingi yang dapat menganggu komunikasi (Kotler, 2003:207).

B. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2003:9), bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapat apa yang mereka

PENGIRIM PENGKODEAN PENGURAIAN KODE PENERIMA

MEDIA PESAN

GANGGUAN

UMPAN BALIK

(38)

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut William J. Stanton dalam Basu Swastha (2000:5), bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Pengertian pemasaran menurut American Marketing Associaton (AMA) dalam Kotler (2003:14) mendefinisikan bahwa pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide, dan jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya.

Hal ini menunjukkan bahwa pemasaran membutuhkan suatu strategi yang diungkapkan dalam rencana-rencana untuk memperoleh keuntungan, kelancaran penerimaan pembayaran, investasi yang dibutuhkan, produk yang dibuat dan sebagainya.

2. Manajemen Pemasaran

Kotler menyatakan bahwa pengertian manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 2003:18).

(39)

mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu dan kompetisi permintaan sehingga membantu perusahaan dalam mencapai sasaran perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai (value) perusahaan di mata masyarakat, mempertahankan kelangsungan hidupnya, selain itu juga untuk berkembang dan mendapatkan laba.

C. Periklanan

1. Pengertian Periklanan

Menurut Kotler (2003:814), definisi iklan adalah bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yang perlu dibayar. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa iklan adalah suatu bentuk komunikasi nonpersonal dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam penggunaan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi calon konsumen.

Menurut American Marketing Association (AMA), penfertian iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mengimplementasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas, sedangkan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan (Fandy Tjiptono, 2003:229).

Peter dan Olson (2000:222) menyatakan pada prakteknya iklan mampu menciptakan perasaan emosional terhadap konsumen. Rangsangan eksternal yang menciptakan emosi positif dapat dipasangkan dengan produk sehingga produk tersebut mendapatkan efek positif.

(40)

suka terhadap produk yang ditawarkan, sehingga iklan menjadi setiap bentuk presentasi gagasan, barang, atau jasa yang bukan perorangan dan dibayar oleh sponsor yang dikenal.

2. Tujuan Periklanan

Tujuan-tujuan periklanan (advertising objectives) adalah tujuan-tujuan yang diupayakan untuk dicapai oleh periklanan. Penyusunan tujuan periklanan yang baik merupakan tugas sulit dari manajeman periklanan, namun tujuan-tujuan tersebut menjadi fondasi bagi seluruh keputusan periklanan yang ditetapkan.

Pada dasarnya periklanan mempunyai suatu tujuan yang ingin disampaikan. Tujuan tersebut merupakan tolak ukur dalam mengevaluasi sejauh mana periklanan yang telah dilaksanakan pada umumnya. Hal ini sejalan dengan Kotler (2003:236) bahwa tujuan iklan bisa dikelompokan menjadi 3 macam yaitu:

a. Periklanan Informatif

Periklanan informatif dilakukan besar-besaran pada tahap awal suatu produk, tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama. Beberapa tujuan periklanan informatif ini, yaitu:

1. Memberi tahu pasar mengenai suatu produk baru. 2. Mengusulkan kegunaan baru suatu produk. 3. Memberi tahu pasar mengenai perubahan harga. 4. Menjelaskan bagaimana cara kerja suatu produk. 5. Menjelaskan pelayanan yang tersedia.

(41)

b. Periklanan Persuasif

Periklanan persuasif penting dilakukan dalam tahap kompetitif, tujuannya adalah untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu. Beberapa periklanan persuasif telah beralih ke jenis periklanan perbandingan yang berusaha membentuk keunggulan suatu merek melalui perbandingan atribut spesifik dengan satu atau beberapa merek lain di kelas produk yang sama. Beberapa tujuan periklanan persuasif, yaitu:

1. Membentuk preferensi merek.

2. Mendorong pengalihan ke merek yang dipersepsikan konsumen. 3. Membujuk pembeli untuk segera membeli.

4. Membujuk pembeli untuk menerima telepon penjualan. c. Iklan Pengingat

Iklan pengingat sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan yang berhubungan dengan iklan pengingat adalah iklan penguat yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar. Beberapa tujuan iklan pengingat, yaitu:

1. Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian.

2. Mengingatkan pembeli dimana dapat membeli.

3. Menjaga agar pembeli tetap ingat walaupun tidak sedang musimnya.

(42)

3. Fungsi Periklanan

Menurut Swastha (2000:78) terdapat beberapa fungsi iklan, antara lain: a. Memberi informasi.

Periklanan dapat menambah nilai suatu barang atau jasa dengan memberikan informasi kepada konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebut dinamakan sebuah faedah informasi. Dengan demikian, periklanan menyediakan alat bagi penjual dan pembeli untuk memberitahukan kepada pihak-pihak lain tentang kebutuhan mereka, sehingga kebutuhan dan keinginan dapat dipenuhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan.

b. Membujuk atau mempengaruhi.

Sering periklanan tidak bersifat memberi tahu saja tetapi juga membujuk kepada konsumen potensial, dengan menyatakan bahwa suatu produk yang dihasilkan lebih baik daripada produk lain.

c. Menciptakan kesan.

Dengan sebuah iklan, seseorang akan mempunyai kesan tertentu tentang apa yang diiklankan. Untuk itu pemasang iklan harus melakukan perencanaan yang sebaik-baiknya tentang warna, bentuk serta gaya yang menarik minat konsumen.

d. Memuaskan Keinginan.

(43)

e. Sebagai alat komunikasi.

Periklanan merupakan alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli sehingga dapat menimbulkan transaksi penjualan.

D. Stimuli Iklan

Iklan yang ditayangkan di media televisi diharapkan lebih disukai oleh pemirsa. Sikap pemirsa terhadap iklan dapat diteliti melalui perasaan suka atau tidak suka terhadap stimuli-stimuli yang ditampilkan pada iklan. Sikap terhadap iklan bekerja melalui sebuah proses tanggapan atau reaksi pemirsa terhadap beberapa elemen stimuli dari periklanan. Tanggapan dan reaksi ini diartikan pada saat pemirsa sedang melihat, mendengar, dan berpikir serta menginterpretasi suatu iklan.

(44)

Enam stimuli iklan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Suara

Suara adalah kata-kata yang terdengar dan mengandung arti emosional serta dapat menimbulkan pesan-pesan dalam pikiran pemirsa.

b. Musik

Musik adalah alunan lagu yang berirama, baik dari suara manusia maupun alat-alat musik. Musik dapat berupa bunyi-bunyian (Jinggle) atau musik latar belakang.

c. Kata-kata

Kata-kata adalah tulisan yang terlihat, dapat dibaca, diingat, dan akan melekat dalam ingatan pemirsa, sehingga mampu mendukung manfaat produk yang diiklankan.

d. Gambar

Gambar adalah tampilan dalam suatu tayangan iklan yang dilihat pemirsa atau masyarakat, yang meliputi obyek figur, lokasi, dan latar belakang yang dipakai.

e. Warna

Warna adalah komposisi warna, keserasian warna dari gambar dan tulisan, dan termasuk pengaturan cahaya yang terdapat dalam tayangan iklan.

f. Gerakan

(45)

E. Brand Awareness

1. Pengertian Brand Awareness

Menurut Durianto dkk (2001:54-55), bahwa brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Brand awareness membutuhkan jangkauan kontinyu dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk merupakan satu-satunya merek dalam satu kelompok produk.

Definisi lain mengenai brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu (Aaker, 1997:90).

Brand awareness memiliki beberapa tingkatan yang dapat digambarkan sebagai suatu piramida seperti berikut ini:

Top of Mind

Brand Recall

Brand Recognition

[image:45.595.114.503.472.722.2]

Unware of Brand

(46)

Tingkat brand awareness dapat diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama merek yang mana yang dianggap akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau brand awareness sudah memadai tergantung pada di mana dan kapan suatu keputusan pembelian dilakukan. Strategi brand awareness yang tepat tergantung pada seberapa terkenal merek tersebut.

Definisi-definisi para ahli mengenai brand awareness dapat ditarik simpulan bahwa brand awareness merupakan tujuan umum komunikasi pemasaran, dengan adanya brand awareness yang tinggi maka diharapkan kapanpun kebutuhan kategori muncul maka merek tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan. Brand awareness menunjukkan pengetahuan konsumen terhadap eksistensi suatu merek.

2. Peran Brand Awareness

[image:46.595.115.506.533.695.2]

Peran brand awareness dalam mendukung merek dapat dipahami dengan mengkaji bagaimana brand awareness dapat menciptakan suatu nilai. Berikut ini adalah bagan mengenai peranan brand awareness:

Gambar 2.3 : Nilai-nilai Kesadaran Merek Sumber: Durianto, dkk (2004:7)

Brand Awareness

(Kesadaran Merek)

Mempertimbangkan merek Substansi atau komitmen

Familier atau rasa suka

Brand Awareness menjadi sumber

(47)

Keterangan:

a. Brand Awareness Menjadi Sumber Asosiasi Lain

Suatu merek yang tingkat kesadarannya tinggi akan membantu asosiasi-asosiasi melekat pada merek tersebut karena daya jelajah merek tersebut akan menjadi sangat tinggi dalam benak konsumen. Kondisi ini menunjukkan bahwa suatu merek yang tingkat kesadarannya tinggi mampu menimbulkan asosiasi positif untuk produk lainnya.

b. Familier atau Rasa Suka

Konsumen dengan brand awareness yang tinggi akan sangat akrab dengan suatu merek dan kemudian akan menimbulkan rasa suka terhadap suatu merek tersebut.

c. Substansi/Komitmen

Brand awareness dapat menandakan keberadaan, komitmen, dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Sehingga disaat kesadaran atas suatu merek tinggi, maka kehadiran merek itu selalu dapat dirasakan konsumen.

d. Mempertimbangkan Merek

(48)

Biasanya merek-merek yang disimpan dalam benak konsumen adalah merek-merek yang disukai dan dibenci (Durianto dkk., 2004:8).

Menurut Durianto dkk. (2004:30) menyatakan bahwa brand awareness dapat dibangun dan diperbaiki melalui cara-cara berikut:

a. Pesan yang disampaikan oleh suatu merek harus mudah diingat oleh konsumen.

b. Pesan yang disampaikan harus berbeda dengan produk lainnya serta harus ada hubungan antara merek dengan kategori produknya.

c. Memakai tagline atau slogan maupun jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen mengingat merek.

d. Jika suatu merek memiliki simbol, hendaknya simbol tersebut dapat dihubungkan dengan merek tersebut.

e. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin diingat konsumen.

f. Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori produk, merek, maupun keduanya.

(49)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Aqua lahir atas ide Almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Beliau menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT Golden Mississipi Tbk pada tanggal 23 Februari 1973. Kegiatan fisik perusahaan dimulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan pembangunan pabrik di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.

Pada tahun 1978 merupakan titik awal perkembangan pesat dan mulai merintis ke dunia ekspor dan terus berjalan hingga sekarang yang kini menjangkau kawasan Singapura, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Pada tahun 1988 Aqua mengganti mesin produksi dan mengganti bahan bakunya dengan PET.

Pada tahun 1986 Aqua meraih Asia Star Award dari Tokyo, Jepang. Kemudian pada tahun 1991 Aqua berhasil meraih ”Management Award 1991” dalam program yang diselenggarakan oleh World Executive’s Digest. Aqua kemudian mendapatkan penghargaan Aqua Awards tahun 1985 – 1989 di Amerika secara berturut turut untuk bidang periklanan, promosi dan Public Relations. Pada tahun 2002 Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award.

(50)

pabrik Pandaan, Mambal, Subang, dab Brastagi. Sertifikat lain yang telah diperoleh Aqua yaitu Good Manufacturing Pratices atau Cara Produksi yang baik dari NSF (National Sanitation Foundation) untuk pabrik Bekasi, Citeureup, Mekarsari, dan Pandaan. Penghargaan lain yang diterima berupa “Piala Nusa Adi Kualita” untuk kualitas manajemen perusahaan terbaik dari Kadin Jaya.

Pada tanggal 16 Juni 1994, dibentuk PT Tirta Investama sebagai induk yang menaungi unit-unit produksi Aqua yang tersebar diseluruh Indonesia dan sekarang menjadi lebih dikenal sebagai Aqua Group. Kemudian pada tanggal 4 September 1998, Aqua (yang berada dibawah PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group Danone. Group Danone. Di bawah bendera Danone, Aqua semakin maju dengan memiliki 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya diseluruh Indonesia.

Pada tahun 2000 yang bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 % pada tahun 2001, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group. Kemudian pada tahun 2004 perusahaan meluncurkan logo baru Aqua.

(51)

B. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Aqua telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini Aqua menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dahulu dan kini, Aqua tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia.

2. Misi

Aqua selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen Indonesia, diantaranya program AKSI (Aqua untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan AuAI (Aqua untuk Anak Indonesia).

C. Sistem Manajemen Aqua

Sistem manajemen Aqua dalam menjaga produknya, saat ini seluruh telah memenuhi standar produksi yang dibutuhkan guna menghasilkan air minum terbaik bagi konsumennya. Berikut standar produksi yang telah dipenuhi oleh Aqua:

1. ISO 9001-2000 (sistem manajemen mutu)

Kemampuan untuk memenuhi berbagai persyaratan internasional berdasarkan karakteristik sifat yang dimiliki suatu produk.

2. ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan)

(52)

3. HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)

Sebuah konsep gagasan yang sistematik untuk mengidentifikasikan (potensi) bahaya yang sangat mempengaruhi keamanan pangan.

4. GMP (Good Manufacturing Practices) Danone 2005

[image:52.595.142.367.262.413.2]

Persyaratan Grup Danone tentang proses produksi yang baik (terdiri atas 153 syarat).

Gambar 3.1: Suasana Pabrik Aqua

(53)

Aqua juga memberikan perhatian yang khusus terhadap lingkungan. Kepedulian inilah yang mendasari kebijakan Aqua untuk tidak menggunakan air dari dalam tanah, melainkan menggunakan air yang mengalir secara alami dari mata air dari permukaan tanah. Prioritas Aqua terhadap lingkungan adalah:

1. Meminimalkan resiko kerusakan lingkungan disekitar kawasan produksi. 2. Meminimalkan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh proses

pengemasan.

3. Melindungi sumber air dengan cara tidak menggunakannya secara berlebihan.

4. Melindungi dan mengembangkan lingkungan sumber air.

5. Mengembangkan tanggung jawab sosial disekitar lokasi sumber air yang menjadi kawasan produksi.

6. Mengembangkan tanggung jawab lingkungan berupa penyelenggaraan program daur ulang.

Selama bertahun-tahun Aqua telah berhasil menjadi perusahaan yang secara progresif memperhatikan dan melindungi lingkungan. Prinsip inilah yang membuat Aqua mengembangkan tanggung jawab proaktif dalam mengukur kinerjanya.

Tanggung jawab Aqua secara sosial, yaitu sebagai brikut:

1. Perilaku ramah lingkungan yang tercermin dalam berbagai kebijakan perusahaan.

(54)

Aqua senantiasa melakukan pendekatan yang berorientasi pada kepedulian terhadap lingkungan di sekitar kawasan Aqua, baik pada skala lokal maupun internasional. Aqua telah menetapkan kebijakan baru yang strategis untuk menggunakan investasinya demi mendorong kondisi masyarakat setempat yang lebih positif. Tujuan kebijakan ini adalah memberikan inspirasi dan mendorong masyarakat lokal mencapai kemajuan secara bertahap. Kebijakan tersebut meliputi program investasi yang inovatif bagi masyarakat di lokasi produksi Aqua.

D. Iklan Aqua “1 Untuk 10 Liter” di Televisi

Pada iklan ini Aqua mengajak masyarakat untuk langsung terlibat dengan cara membeli produk Aqua berlabel khusus ukuran 600 ml dan 1500 ml. Televisi merupakan salah satu pilihan Aqua dalam menginformasikan kegiatan ”1 untuk 10” karena dalam tampilan iklan melalui televisi dianggap lebih mengena dan lebih menarik pemirsa dengan tampilan gambar dan audio visualnya. Maka dari itu dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah iklan di televisi. Iklan ini berdurasikan 30 detik dan mengambil 2 latar, yaitu latar di taman perkotaan yang terlihat dari rumput-rumput dan pepohonan yang ada. Selain itu pemandangan di belakang taman adalah gedung-gedung tinggi. Latar yang lain diambil di salah satu daerah di NTT. Pada latar ini tampak sekali berbeda dengan daerah perkotaan di mana pada latar ini tampak sekali daerah yang gersang karena jarang tumbuhan yang tumbuh, juga tidak tampak gedung-gedung bertingkat seperti pada latar perkotaan.

(55)

bersamaan dengan kata-kata, “1 liter tuk 10 liter. Air bersih untuk masa depan”. Ketika jingle ini diputar, tampak anak laki-laki bermain sepak bola dan untuk melepaskan haus mereka minum air minum kemasan Aqua dan mereka tertawa. Digambarkan juga anak-anak perempuan yang juga minum air kemasan Aqua setelah main sepeda di taman. Jingle yang digunakan menggunakan nada yang sama dengan salah satu lagu anak-anak yaitu sayang semuanya.

Alunan musik dalam iklan ini diikuti dengan narasi yang dibacakan oleh laki-laki dewasa dengan kata-kata, “masih banyak anak Indonesia kekurangan air bersih yang penting bagi kesehatan mereka. Kini dari setiap pembelian 1 liter Aqua berlabel khusus, Anda bersama Aqua turut membantu 10 liter air bersih bagi mereka. Tahap awal dimulai di salah satu daerah di NTT”. Dan pada saat narasi ini diputar, latar berubah disalah satu daerah di NTT, dimana juga terdapat anak laki-laki yang bermain sepak bola.

Kemudian terlihat juga anak-anak perempuan dan laki-laki yang berlarian dengan keceriaan yang tergambar dari senyuman mereka. Anak-anak yang menjadi bintang dalam iklan di latar NTT ini terlihat penduduk asli dari NTT karena kulit mereka yang hitam dan rambut mereka yang sangat ikal yang menjadi ciri khas penduduk asli NTT.

(56)

Kemudian kembali anak-anak menyanyikan jingle dengan kata-kata, ”Terima kasih kita untuk semuanya”. Pada jingle ini ditunjukkan anak-anak dari NTT yang menyanyikannya.

(57)
(58)
[image:58.595.113.354.85.260.2]

Gambar 3.2: Iklan TV Aqua 1 Liter Untuk 10 Liter

(59)

E. Produk Yang Dihasilkan

[image:59.595.143.499.332.613.2]

Sebagai bagian dari perluasan usaha untuk kategori perusahaan air minum dalam kemasan. Aqua pada sampai sekarang ini telah memproduksi berbagai macam kemasan dan ukuran, baik kemasan sekali pakai maupun kemasan siap ulang. Kemasan sekali pakai terdiri atas botol PET (Poly Ethelene Terephthalate) dengan ukuran 1500 ml, 625 ml, 600 ml, 330 ml. Sedangkan untuk kemasan gelas plastik PP (Poly Propelene) dengan ukuran 240 ml, botol kaca dengan ukuran 375 ml, serta botol PC (Poly Carbonate) dengan ukuran 19 Liter.Secara garis besar produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan terdiri dari:

Gambar 3.3: Aqua 240, 300 ml, 600 ml, 1500 ml, 19 Ltr.

(60)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis statistik. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data-data yang diperoleh dan selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Analisis deskriptif ini adalah uraian dan penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden. Metode analisis statistik digunakan untuk melakukan analisis melalui uji regresi linear berganda dan pengujian hipotesis. Sebelum dilakukan analisis deskriptif dan analisis statistik terlebih dahulu kuesioner di uji validitas dan reliabilitasnya.

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2006:115), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah: 1. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

(61)
[image:61.595.114.510.209.723.2]

Kuesioner yang berisi 24 pernyataan yang menyangkut variabel dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, gerakan dan brand awareness yang diberikan kepada 30 orang untuk keperluan uji validitas instrumen yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Validitas Tiap Butir Pernyataan

Butir Pernyataan Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Validitas

VAR00001 92,4333 108,254 ,753 ,918 Valid

VAR00002 92,8000 103,752 ,577 ,918 Valid

VAR00003 92,7333 107,168 ,395 ,922 Valid

VAR00004 92,4667 105,154 ,593 ,918 Valid

VAR00005 92,4667 104,602 ,557 ,919 Valid

VAR00006 92,7333 104,271 ,539 ,919 Valid

VAR00007 92,5000 105,362 ,641 ,917 Valid

VAR00008 92,8667 105,016 ,544 ,919 Valid

VAR00009 92,4333 107,771 ,675 ,918 Valid

VAR00010 92,4667 104,602 ,557 ,919 Valid

VAR00011 92,4667 106,740 ,524 ,919 Valid

VAR00012 92,4667 105,154 ,593 ,918 Valid

VAR00013 92,4333 108,254 ,753 ,918 Valid

VAR00014 92,7333 104,409 ,593 ,918 Valid

VAR00015 92,8000 102,786 ,634 ,917 Valid

VAR00016 9

Gambar

Gambar 2. 1: Elemen-elemen Proses Komunikasi Sumber : Kotler (2003: 207)
Gambar 2.2 Piramida Brand AwarenessSumber: Rangkuti (2004:40)
Gambar 2.3 : Nilai-nilai Kesadaran Merek Sumber: Durianto, dkk (2004:7)
Gambar 3.1: Suasana Pabrik Aqua Sumber:  www.google.com/imghp?hl=id&idtab=wi, diakses 25 April 2010, pukul 10:00 WIB, diolah penulis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik aliran serta membandingkan pengaruh profil penganggu tipe A, B, C, D, atau E pada jarak S/D = 1,75 –

Kemampuanin telektual peserta didik sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar

KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN SANITASI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT KASEPUHAN CIPTARASA KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

The correlation degree showed that the respondents suffering hypertension were 5.70 times more likely to suffer CHD, the smoking respondents were 2.25 times more likely to

Dan kristen sebagai salah satu agama dari enam agama yang diakui di Indonesia, tentu memiliki kapasitas fikir secara bijak dalam memandang hal yang berbeda bukan sebagai

On the future development, special interest tourism such as nature-based tourism, ecotourism, culinary tourism religious tourism, history and cultural tourism are

H1 : Peningkatan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar visual yang memanfaatkan media CD interaktif lebih tinggi daripada peningkatan prestasi belajar siswa

( Relat ed by al- Bukhari and Muslim.. Aft er doing t his, you shall be clean sed. This will rem ove t he bad sm ell of t he m enst rual blood. 'Asm a t hen ask ed about