• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Kampanye Partai Damai Sejahtera (PSD) Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2004 Sumatera Utara (Studi kasus di DPW Partai Damai Sejahtera Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Kampanye Partai Damai Sejahtera (PSD) Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2004 Sumatera Utara (Studi kasus di DPW Partai Damai Sejahtera Sumatera Utara)"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PENYAJIAN DATA

A. STRATEGI KAMPANYE PARTAI DAMAI SEJAHTERA PADA PEMILU 2004

Partai Damai Sejahtera dalam melakukan kampanye politik beranggapan bahwa keefektifan adalah dengan cara memenangkan pemilu, sedangkan efisiensi adalah memenangkan pemilihan dengan pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia secara tepat denagn mengimplementasikan dan merealisasikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dengan menawarkan program, visi, dan misi Partai Damai Sejahtera

Isi pesan dalam kampanye adalah program dan pandangan atau pendapat partai politik. Melalui kampanye, para juru kampanye menyampaikan keunggulan dan kebaikan program, rencana kerja yang akan dilakukan oleh kader Partai Damai Sejahtera bila keluar sebagai pemenang dalam pemilihan umum, dan pandangan partainya dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.59

Partai Damai Sejahtera pada Pemilihan Umum Legislatif 2004 menggunakan 4 tekhnik dalam berkampanye:

1. Kampanye dari pintu ke pintu ( Door to door Campaign )

Dilakukan dengan cara kandidat partai mendatangi langsung para pemilih sambil menanyakan persoalan-persoalan yang mereka hadapi.

2. Kampanye diskusi kelompok ( Group Discussion )

Dilakukan dengan membentuk kelompok, diskusi kecil, yang membicarakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

59

(2)

3. Kampanye massa tidak langsung ( Indirect Mass Campaign )

Dilakukan dengan cara berpidato di radio, televisi, ataupun iklan dan media cetak.

Juru kampnye merupakan seseorang yang bertugas menyampaikan materi-materi kampanye kepada khalayak ramai. Dalam hal ini Partai Damai Sejahtera menetapkan sejumlah aturan main yang harus dimiliki oleh para juru kampanye dan para kontestan pemilihan umum, yakni asas yang melandasi pelaksanaan pemilu yaitu asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.60

Untuk memilih juru kampanye partai damai sejahtera harus memperhatiak kapasitas intelektual, yaitu menunjuk kepada daya analisis yang dimiliki juru kampanye. Ketajaman analisis tidak sepenuhnya ditentukan oleh banyaknya pendidikan formal yang ditempuh, tetapi bisa didapat melalui serangkaian pelatihan.

Oleh sebab itu dalam melakukan kampanye atau propaganda, selain untuk mengkampanyekan program kerja, aktivitas dan informasi, tujuan lainnya adalah untuk memperkenalkan, meningkatkan kesadaran atau pengertian dan mencari dukungan publik dari sasaran khalayaknya (Target Audience), dan sekaligus mempengaruhi serta membujuk sasaran khalayak yang terkait dan dituju (Significant Public)

Dalam menghadapi pemilu legislatif 2004 Sumatera Utara, maka juru kampanye Partai Damai Sejahtera dalam upaya perolehan suara, harus memiliki strategi komunikasi kampanye secara efektif yaitu bagaimana mengubah sikap, bagaimana mengubah opini, serta bagaimana mengubah perilaku masyarakat pemilih. Tujuannya adalah membentuk, menanamkan harapan, sikap, keyakinan, dan orientasi serta perilaku

(3)

pemilih. Perilaku pemilih yang diharapkan adalah ekspresi mendukung dengan berbagai dimensinya, khususnya menjatuhkan pilihan bagi partai atau kandidiat tertentu.

Masa kampanye pemilihan umum legislatif 2004 adalah dimulai dari tanggal 1-11 April 2004. Maka DPW Partai Damai Sejahtera Sumatera Utara melakukan kegiatan sebagai berikut:61

1. Mempersiapkan dan menyebarkan pemasangan tanda gambar, pamplet, poster, spanduk dan sebagainya.

2. Mempersiapkan dan melaksanakan kampanye dan rapat umum

3. Mempersiapkan dan melaksanakan kampanye dari rumah kerumah untuk pendekatan dari hati ke hatai guna peningkatan perolehan suara.

4. Mengkoordinasikan latihan penusukan tanda gambar partai damai sejahtera kepada para calon pemilih di Kelurahan, Desa, Kecamatan, dan Kabupaten serta Kota.

5. Mempersiapkan dan melaksanakan penyusunan dan latihan seksi-seksi dari partai damai sejahtera mulai dari desa-desa sampai ke ibukota kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Utara.

6. Mempersiapkan dan melaksanakan pengarahan pemilih agar datang ke TPS_TPS di Desa, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan Kota.

7. Mengantisipasi munculnya pendadakan dari pihak lain, yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pemilu.

8. Menyukseskan pemungutan suara.

61

(4)

9. Melaksanakan pemungutan dan pelaksanaan pemungutan suara serta perhitungan suara pada saat pelaksanaan pemilu tingkat kabupaten dan kota, kecamatan sampai kelurahan dan desa.

10. Melaporkan hasil penghitungan suara dari setiap TPS.

Kegiatan yang dilakukan oleh DPW Partai Damai Sejahtera dalam proses Kampanye dalam Pemilihan Umum 2004 selalu menyesuaikan dengan Undang Undang yang diberlakukan oleh pemerintah, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2003, Bab VIII tentang Kampanye. Hal itu dilakukan untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran dalam kegiatan proses kampanye.

Pelaksanaan kampanye partai damai sejahtera diarahkan pada upaya peningkatan kualitas pelaksanaan pemilu 2004, dan diwujudkan melalui bentuk dan metode yang bersifat pendidikan politik rakyat secara sehat, tertib dan bertanggung jawab, serta dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

1. Penggunaan Media Massa

Kemampuan media massa sebagai media dalam komunikasi politik, terutama dalam hal pelaksanaan kampanye telah menjadikan media massa sebagai alat agitasi dan propaganda dalam ikut serta mempublikasikan serta mengkampanyekan calon-calon legislatif dari partai ini kepada masyarakat luas.

(5)

Sejahtera (PDS), misalnya masyarakat petani dan nelayan serta buruh. Ini juga nantinya diharapkan oleh untuk dapat menjadi basisi massa Partai Damai Sejahtera (PDS).

Media massa merupakan sarana yang sangat erat dengan masyarakat luas, dengan adanya media massa yang memuat segala sesuatunya tentang partai politik, serta ikut mengkampanyekan calon-calon pemimpin maka masyarakat akan dapat menentukan pilihan-pilihan mereka dengan terlebih dahulu mengenal mereka lewat sarana media massa.

2. Pendekatan Tokoh

Dalam upaya untuk menarik simpatisan sekaligus membentuk basis massa, maka Partai Damai Sejahtera melakukan strategi kampanye dengan pendekatan tokoh. Partai Damai Sejahtera merupakan partai yang bercirikan religi Kristiani, di dalam upaya membentuk basis massa partai damai sejahtera, maka penyebarannya dapat dilakukan melalui tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, dalam hal ini dikhususkan kepada tokoh agama (Kristiani).

Tokoh-tokoh agama sangat diperlukan menjadi media interaksi masyarakat karena mereka telah dikenal cukup baik serta disegani dan biasanya menjadi panutan masyarakat di sekitarnya. Dengan komunikasi adanya terjalin suatu interaksi sosial dan komuikasi politik dari tokoh-tokoh tersebut kepada masyarakat, maka Partai Damai Sejahtera akan mampu membentuk suatu basis massa di tingkatan atau berbagai lapisan masyarakat.

(6)

itu adalah untuk penyampaian visi misi dan adanya rasa nasionalisme dan kebersamaan. Dengan adanya komunikasi tersebut maka akan dapat memberikan pengertian dan penjelasan serta untuk institusipemerintahan. Pendekatan secara horizontal dilakukan dengan cara melibatkan para tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat.

3. Strategi Direct Selling

Partai Damai Sejahtera Sumatera Utara menerapkan program Direct Selling, karena program ini telah dikonsep sebelumnya oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Damai Sejahtera. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Parati Damai Sejahtera Sumatera Utara dalam hal ini tinggal menjalankan program atau strategi ini untuk membentuk basis massa.

Di dalam program direct selling, biasanya para kader Partai Damai Sejahtera (PDS) langsung turun ke lapangan, bahkan pintu ke pintu (door to door) dari rumah ke rumah, dari kantor ke kantor, dari pasar ke pasar, dan dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya yang terdapat di Sumatera Utara. Program tersebut dirasa sangat membantu, dan metode ini juga sangat efisien dalam memperkenalkan partai ini kepada masyarakat luas karena para kader turun langsung ke lapangan ke dalam lingkungan masyarakat.

(7)

Untuk menjaring massa pendukung partai damai sejahtera dalam meningkatkan perolehan suara partai, kelompok-kelompok favorit yang sering diprioritaskan adalah:

1. Kelompok perempuan, dengan pertimbangan bahwa jumlah populasi perempuan lebih banyak dari laki-laki. Pemilih perempuan memiliki makna strategis dalam meraup suara karena jumlahnya pun lebih 50 % dari total populasi pemilih.

2. Kelompok usia muda (pemuda), sebagai pemilih pemula dalam pemilu. Pertambahan penduduk pertahunnya selalu berkembang, maka kelompok ini yang sering di perebutkan partai damai sejahtera sekaligus dalam rangka pengkaderan.

3. Kelompok buruh, yang kebanyakan pekerja

4. Kelompok tani, penduduk yang banyak tinggal di pedesaan

5. Kelompok pengusaha adalah sumber dana untuk pembiayaan kegiatan partai. Partai Damai Sejahtera didalam perjalanannya di Sumatera Utara tetap memperhatikan kehidupan sosial dan kemanusiaan masyarakat sekitar. Adanya kegiatan sosial dan bantuan kemanusiaan merupakan salah satu wujud dari kepeduliaan partai terhadap masyarakat yang juga menjadi bagian dari partai ini. Bakti sosial dan bantuan kemanusiaan yang telah dilakukan antara lain membantu korban bencana alam di Aceh pada bencana gempa dan Tsunami tahun lalu, kemudian memberikan bantuan kepada korban bencana gempa di Nias.

(8)

kepentingan lainnya, namun ini hanya bersifat kegiatan kemanusiaan yang dijalankan partai sebagai wujud rasa kepeduliaan dan kepekaan terhadap sesama yang memerlukan bantuan.

B. Kebijakan Program DPW PDS Sumut Dalam Menjalankan Strategi Kampanye Partai Pada Pemilu Legislatif 2004

Dalam mewujudkan PDS Sumut menjadi salah satu alat perjuangan rakyat, khususnya umat kristiani, sekaligus dalam rangka pemenangan pemilu supaya partai ini juga bisa menempatkan wakilnya di legislatif, maka kebijakan program akan mengarah pada aspek-aspek sebagai berikut:

1. Penataan dan Konsolidasi Organisasi

Penataan dan konsolidasi organisasi partai merupakan hal mendesak yang harus segera dilakukan, karena salah satu kunci sukses organisasi partai terletak pada kelengkapan struktur maupun mekanisme dalam seluruh tingkatan, yang menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan program dan sosialisasi partai di tingkat bawah. Mengingat sebagian kepengurusan pada tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan sampai tingkat dusun/lingkungan di sumut belum solid dan tertata dengan baik, maka konsolidasi merupakan program prioritas yang harus dilakukan.

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia

(9)

visi, misi dan tujuan PDS. Pengembangan SDM ini juga menjadi tuntutan mendesak dalam rangka pembanguna PDS yang berkarakter, dimana pemimpi organisasi maupun pemimpin bangsa yang diutus partai merupakan pemimpin yang lahir dari sistem kaderisasi partai dan mempunyai standar tertentu sebagai kader PDS.

3. Pengembangan Sumber Daya Organisasi

Sejalan dengan terlaksananya sistem pendidikan kader, maka partai sebagai organisasi juga harus melakukan strategi dalam pengembangan organisasi. Sehingga kader-kader tersebut bisa berguna dan dimanfaatkan untuk kemajuan partai.

4. Peningkatan Aspek Manajemen

Partai Damai Sejahtera dalam hal ini seperti organisasi-organisasi lainnya, suatu manajemen yang baik sangat dibutuhkan.Adanya tatanan atau susunan kepartaian serta sistem yang baik dalam partai harus disusun sedemikian rupa sehingga tujuan yang hendak dicapai terwujud. Sistem manajemen sangat menentukan perkembangan suatu organisasi dan partai politik. Untuk itu PDS telah membuat manajemen tertentu untuk mengatur sistem organisasi.

5. Peningkatan Kualitas Kerohanian Kader

Kebijakan ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan pendidikan kader secara intelektual dengan pendidikan kader secara spiritual. Sehingga PDS bisa melahirkan kader-kader yang mempunyai kemampuan intelektual, emosional dan spritual yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani.

6. Peningkatan Pengabdian Masyarakat

(10)

memperjuangkan kepentingan rakyat, terutama yang menyangkut permasalahan struktural baik dalam bidang hukum, ekonomi, sosial politi dan budaya. Dalam konteks Indonesia saat ini yang masih larut dalam krisis ekonomi dan proses transisi demokrasi, dibutuhkan pean PDS sebagai Pelopor dalam membela dan memperjuangkan hak-hak dan kepentingan rakyat sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan landasan teologis kekristenan. Pada bagian ini yang hendak dicapai adalah:

a. Terbentuknya kelompok diskusi inti yang terdiri dari pengurus maupun anggota yang akan melakukan telaah dan diskusi tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat baik menyangkut kebijakan pemerintah maupun dalam rangka pemberdayaan kelompok-kelompok marjinal seperti buruh, nelayan, kaum miskinkota, yatim piatu dan yang lainnya.

b. Terbentuknya tim advokasi yang akan melakukan pembelaan terhadap berbagai permasalahan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya. Bahkan jika dibutuhkan DPW PDS Sumut harus bisa melakukan pendampingan sampai tingkat ligitasi dalam kasus-kasus tertentu seperti pelanggaran HAM dan ketidakadilan lainnya yang dialami masyarakat.

c. Terlaksananya publikasi melaui media massa secara ruti terkait dengan kinerja DPW PDS Sumut, terutama yang berhubungan dengan fungsi sebagai partai politik yang melakukan pembelaan dan pemberdayaan terhadap masyarakat. Sehingga masyarakat memahami peran dan fungsi yang telah dilakukan PDS Sumut.

(11)

e. Terlaksananya bakti sosial secara berkala, baik dalam pengadaan pasar murah, pengobatan gratis maupun kegiatan lain.

7. Menciptakan Komitmen dan Kesadaran Berpartai a. Kemudahan Menjadi Anggota

Siapa saja yang ingin bergabung dengan partai damai sejahtera dapat diterima, walaupun pada dasarnya partai ini berasaskan pada kristiani tetapi bukan berarti tidak mungkin masyarakat yang beragama non-muslim tidak boleh menjadi anggota partai/kader partai. Misalnya saja pada DPW Sumatera Selatan, hampir sebanyak 30 % pengurusnya adalah berasal dari masyarakat non-muslim.Kemudahan itu memang sengaja dibuat oleh pengurus partai untuk melakukan atau sebagai proses pembelajaran dan pendidikan politik kepada masyarakat luas.

b. Upaya Meningkatkan Kapabilitas Anggota

Partai Damai Sejahtera sebagai partai berlandaskan religi dan sebagai partai kader, maka diharapkan para kader memiliki ketrampilan masing-masing yang nantinya akan dapat disalurkan kepada para kader lainnya. Kemampuan dan ketrampilan ini bisa dari berbagai segi, tentunya merupakan hal-hal yang bersifat positif. Nantinya hal tersebut akan mampu meningkatkan kapabilitas anggota partai politik.

(12)

mengaktualisasikannya kepada masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas partai agar tidak jauh tertinggal dengan partai-partai besar lainnya. Peningkatan dari segi pendidikan ini juga nantinya akan mampu membawa PDS ikut bersaing dengan partai lain dalam pemilu.

c. Koordinasi Kelembagaan

Partai Damai Sejahtera memilih bentuk partainya sebagai partai kader. Yang merupakan ciri utama dari partai kader adalah bahwa setiap anggota yang terpilih harus melalui suatu seleksi dan kemudian dilakukan proses pembinaan dalam partai tersebut. Partai Damai Sejahtera dengan tidak memakai atribut partai sering mengadakan sosialisasi dengan lembaga lainnya baik yang bersifat formal maupun informal. Misalnya dalam lembaga gereja, apabila suatu komunitas gereja ingin melaksanakan sabuah kegiatan kerohanian, selalu berkoordinasi dengan kader partai yang membawahi bidang penginjilan (pengkhotbahan).

d. Syarat Dasar Pengurus & CALEG Partai Damai Sejahtera : -Mampu secara ekonomi & siap berkorban bagi Bangsa dan Negara -Cakap / memiliki keahlian / kemampuan profesionalisme di bidangnya -Cinta dan Takut akan Tuhan YME

-Dapat dipercaya, loyal dan tidak merokok -Tidak mau disuap dalam bentuk apapun e. Ciri Yang Harus Dimiliki Politisi PDS:

a. Kasih b. Kebaikan

(13)

e. Damai Sejahtera f. Kelemahlembutan

g. Kesabaran h. Penguasaan Diri

i. Kemurahan

f. Syarat Dasar Pengurus & CALEG Partai Damai Sejahtera 1. Mampu secara ekonomi & siap berkorban bagi Bangsa dan Negara 2. Cakap / memiliki keahlian / kemampuan profesionalisme di bidangnya 3. Cinta dan Takut akan Tuhan YME

4. Dapat dipercaya, loyal dan tidak merokok 5. Tidak mau disuap dalam bentuk apapun

C. Wawancara

Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui secara lebih dalam bagaimana Partai Damai Sejahtera melakukan persiapan dalam menghadapi Pemilihan Umum Legislatif 2004 Sumatera Utara. Dalam hal ini dilakukan wawancara khusus dengan Ketua Badan Pemenangan (Bappilu) Partai Damai Sejahtera (PDS) karena Bappilu merupakan badan yang bertugas khusus dalam menyusun strategi di dalam pemilu legislatif Partai Damai Sejahtera (PDS)

Berikut adalah identitas Key Informan:

Nama : Drs. Rata Halomoan Pardede Tempat dan Tanggal lahir : Medan 11 Desember 1956

(14)

Berikut Hasil Wawancara:

Penanya : Bagaimana persiapan Partai Damai Sejahtera dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2004 untuk daerah Sumut?

Informan : Karena memang Partai Damai Sejahtera sendiri masih partai baru, maka kita harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya, kita juga harus menyusun langkah-langkah untuk dapat bersaing dengan parti lain. Penanya : Bagaimana strategi kampanye yang dijalankan Partai Damai Sejahtera

pada pemilu legislative 2004?

Informan : Pada pemilu legislatif 2004 yang lalu masih menjalankan strategi kampanye yang telah ditetapkan oleh dari pusat, jadi kita tinggal menjalankan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan tersebut, serta sesuai dengan kondisi sosial masyarakat Sumatera Utara sendiri.

Penanya : Seperti apa strategi-strategi yang dijalankan Partai Damai sejahtera tersebut?

Informan : Ada beberapa strategi, seperti penataan konsolidasi keorganisasian, strategi kampanye ,pendekatan dengan tokoh-tokoh agama, ikut serta dalam kegiatan sosial dan yang lainnya.

Penanya : Apakah ketika kampanye Partai Damai Sejahtera ikut melibatkan tokoh-tokoh gereja?

Informan : Ya, tapi itu bersifat tidak mutlak, karena memang untuk kegiatan kampanye itu sendiri sudah ada yang menangani langsung yaitu tim kampanye.

(15)

Informan : Tentu, karena memang partai ini bercirikan religi, maka kegiatan-kegiatan partai baik itu dalam kampanye dan juga dalam menarik simpatisan tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan kerohanian, contohnya mengadakan acara kebaktian kebangkitan rohani (KKR), merayakan hari besar agama, dan kegiatan yang lain.

Penanya : Apakah partai juga melakukan kegiatan kampanye di gereja?

Informan : Kalau kampanye di gereja, itu tidak bisa kita lakukan, kegiatan ini hanya dilakukan di luar gereja.

Penanya : Apakah isu-isu religius juga digunakan oleh caleg Partai Damai sejahtera di saat kampanye?

Informan : Oh ya, disetiap kampanye kita berupaya selalu untuk tetap memasukkan isu-isu religius, disamping berbagai isu-isu yang lain yang menjadi cita-cita partai, seperti peningkatan kesejahteraan rakyat, meningkatkan rasa keadilan bagi rakyat, pendidikan dan isu-isu yang lain.

Penanya : Apakah Partai Damai Sejahtera dalam kampanye juga melakukan aksi sosial?

Informan : Ya, dan itu juga merupakan suatu strategi yang kita jalankan untuk mencoba memperkenalkan partai ke masyarakat. Berbagai kegiatan kemanusiaan yang telah kita lakukan seperti membantu korban bencana alam di Nias dan Aceh, juga aktif dalam pembangunan gereja-gereja. Penanya : Bagaimana hasil yang dicapai dengan strategi-strategi kampanye yang

dijalankan?

(16)

kabupaten dan kota se sumatera utara. Untuk tingkat sumatera utara sendiri kita mampu memperoleh 6 kursi.

Penanya : Bagaimana Partai Damai Sejahtera menyusun thema, materi kampanye? Informan : Pertama kali mencari dan kemudian mengumpulkan masalah yang

terjadi dalam masyaraka. Kemudian diangkat menjadi isu daerah oleh Dewan Pimpinan Wilayah. Kemudian DPW membawa kedalam Rapat Kerja Nasional sebagai bahan masukan. Kemudian Dewan Pimpinan Pusat menyusun thema, sub thema kampanye dan kemudian program kampanye secara nasional.

Penanya : Sejauh mana Kampanye dapat berperan dalam memenangkan Pemilu? Informan : Kampanye merupakan bagi setiap partai politik untuk merebut hati

rakyat sekaligus memberikan pendidikan politik dengan memberi kebebasan masyarakat untuk melihat program kampanye dari setiap kampanye dari setiap partai.

Penanya : Untuk Partai Damai Sejahtera sendiri, apakah setiap Juru kampanye dibekalin Pelatihan-pelatihan?

Informan : Tentu, dimana untuk Partai Damai Sejahtera setiap Juru kampanye harus mengetahui tentang pelakasanaan kampanye, dan khususnya juga program kampanye yang akan ditawarkan.

Penanya : Apakah calon Legislatif Partai Damai Sejahtera yang menjadi Juru Kampanye?

(17)

Penanya : Bagaimana bentuk kampanye Partai Damai Sejahtera dalam Pemilu Legislatif 2004?

Informan : Yang jelas tidak melanggar Undang-Undang (UU Pemilu, seperti Dialog, Rapat-rapat umum, tatap muka dan konsolidasi kader

Penanya : Siapa yang membiayai dalam setiap Kampanye Partai Partai Damai Sejahtera?

Informan : Tentunya kader-kader yang menjadi calon legislatif dan kader-kader partai yang duduk dipemerintahan dan sumbangan yang tidak melanggar Undang-Undang

Penanya : Siapa yang bertanggung jawab dalam setiap Kampanye Partai Damai Sejahtera?

Informan : Di Summatera Utara sendiri ya tetap yang bertanggung jawab adalah pengurus Dewan Pimpinan Wilayah. Dan yang mengatur setiap kampanye itu adalah BAPPILU Partai Damai Sejahtera.

Penanya : Bagaimana bentuk alat peraga kampanye yang dilakukan oleh Partai Damai Sejahtera dalam menarik Pemilih?

Informan : Spanduk-spanduk yang berisikan tema-tema kampanye partai Damai Sejahtera, Umbul-umbul,baliho Partai,dan brosur-brosur partai Damai Sejahtera. Dan alat Peraga bagaimana cara memilih Partai Damai Sejahtera

(18)

Informan : Hiburan Musik dalam kampanye Partai Damai Sejahtera dilakukan sebelum kampanye dimulai dan sebelum penutup kampanye. Yang pastinya masyarakat butuh yang namanya hiburan juga kan.

(19)

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Dalam sebuah negara demokratis, konstitusi menjamin keterwakilan rakyat dalam menjamin keterwakilan rakyat dalam pemerintahan negara melalui mekanisme pemilihan umum. Partai partai politik sebagai satu-satunya peserta pemilu saling berkompetensi untuk dapat mewakili rakyat di pemerintahan. Pemerintahan yang demokratis sebagian besar tergantung pada sejauh mana kebijakan yang dibuat oleh pejabat publik merefleksikan pengaruh dan kepentingan rakyat.

Pemilu secara umum dapat dilihat sebagai sebuah institusi dimana rakyat dapat mempengaruhi keputusan publik. Dengan cara pandang demikian, kita dapat menyimpulkan bila kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pejabat publik hasil pemilu tidak mengutamakan kepentingan rakyat, maka kualitas demokratis itu tidak baik. Dengan kata lain, pemerintahan itu tidak demokratis walau dipilih melalui proses demokrasi.62

Ketertarikan rakyat pada janji-janji yang ditawarkan oleh partai politik peserta pemilu bukan saja terletak pada janji apa saja yang ditawarkan oleh mereka, namun juga telah merambah pada sebuah wilayah praktis yang sangat substansial, yakni apakah janji itu akan direalisasikan atau tidak kelak mereka terpilih sebagi wakil-wakil rakyat di parlemen. Janji-janji politik umumnya berupa kebijakan-kebijakan apa saja yang akan dan sedang mereka perjuangkan. Janji partai politik adalah sebuah kontarak dengan rakyat yang mengabsahkan keberadaan politisi dalam parlemen. Janji politik partai hendaknya berasal dari proses seleksi dan perangkuman keinginan masyarakat untuk

62

(20)

selanjutnya partai tersebut harus menempatkan dirinya sebagai media pemerintahan baru dengan harapan janji-janji kampanye itu dapat menjadi kebijakan publik.63

Fenomena partai baru seperti Partai Damai Sejahtera (PDS) adalah sebuah semangat dalam era demokratisasi di Indonesia untuk memasuki ruang publik yang berhak menentukan nasibnya sendiri. Untuk Partai Damai Sejahtera sendiri transisi demokratisasi adalah sebuah momentum untuk memperjuangkan aspirasi mereka yang selama ini cenderung diabaikan oleh Pemerintah. Pada pemilu legislatif 2004 Partai Damai Sejahtera (PDS) telah mampu menunjukkan eksistensinya sehingga mampu diterima oleh masyarakat Sumatera Utara yang notabennya mempunyai keragaman dari segi suku, agama, adat istiadat dan lainnya. Keberhasilan Partai Damai Sejahtera (PDS) dalam menarik simpatisan dan membentuk basis massa di daerah-daerah yang ada di sumatera utara telah menunjukkan kepada publik bahwa saat ini telah hadir sebuah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan pilihan politiknya. Khususnya bagi umat kristiani, Partai Damai Sejahtera (PDS) merupakan suatu sarana yang tepat untuk mempersatukan dan memper erat kebersamaan sesama umat.64

Partai Damai Sejahtera (PDS) sebagai partai pendatang baru dalam kancah perpolitikan Indonesia, telah mampu mengambil hati masyarakat sumatera utara. ini dapat dilihat dari perolehan suara yang mereka peroleh. Ini menunjukkan bahwasahnya Partai Damai Sejahtera (PDS) telah mampu diterima dengan baik oleh masyarakat sumatera utara yang memang merupakan masyarakat yang majemuk, baik itu dari segi agama, suku, ras dan sebagainya. Keberhasilan Partai Damai Sejahtera di dalam menjalankan visi misi partai, dan juga dalam mengatur strategi politik untuk menarik simpatisan partai telah menunjukkan suatu hasil yang baik.

(21)

Dengan strategi yang dijalankan dan karakteristik yang melekat pada tubuh partai, maka Partai Damai Sejahtera (PDS) telah mampu bersaing dengan partai-partai lama yang notabennya merupakan partai besar, dan untuk selanjutnya Partai Damai Sejahtera (PDS) akan terus maju untuk mencapai cita-cita partai. Pada pemilihan umum legislatif 2004 sumatera utara, Partai Damai Sejahtera (PDS) mendapatkan suara sebesar 315.795. Untuk Propinsi Sumatera sendiri Partai Damai Sejahtera (PDS) telah berhasil memperoleh sebanyak lima (6) kursi untuk DPRD Provinsi, dimana mereka terpilih dari beberapa daerah pemilihan (dapem), dalam hal ini adalah sejumlah Kabupaten dan Kota yang terdapat di sumatera utara.

Adapun Grand Strategi yang dijalankan oleh Partai Damai Sejahtera (PDS) pada Pemilu Legislatif 2004 Sumatera Utara.65

1. Strategi Direct Selling

Partai Damai Sejahtera Sumatera Utara menerapkan program Direct Selling, karena memang program ini telah dikonsep sebelumnya oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Damai Sejahtera. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Damai Sejahtera Sumatera Utara dalam hal ini tinggal menjalankan program atau strategi ini untuk membentuk basis massa. Direct selling atau sering disebut penjualan tatap muka, di dalam metode ini kader partai berhadapan langsung dengan para calon pemilih. Dengan cara berhadapan langsung tersebut para kader dapat menjelaskan dan memperkenalkan Partai Damai Sejahtera. Sebelum turun ke lapangan, biasanya para kader terlebih dahulu mendapatkan pelatihan-pelatihan mengenai direct selling ini. Pelatihan direct selling ini dilakukan di setiap daerah di sumatera utara. Dalam hal ini hampir seluruh kader Partai Damai Sejahtera(PDS) ikut terlibat.

65

(22)

Metode “door to door” ini ternyata paling efisien dalam memperkenalkan partai menjelang pemilu untuk mempengaruhi pemilih agar dalam pemilu legislatif 2004 sumatera utara mereka meilih partai ini.Di dalam program direct selling, biasanya para kader Partai Damai Sejahtera (PDS) langsung turun ke lapangan, bahkan pintu ke pintu (door to door) dari rumah ke rumah, dari kantor ke kantor, dari pasar ke pasar, dan dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya yang terdapat di Sumatera Utara.

Program tersebut dirasa sangat membantu, dan metode ini juga sangat efisien dalam memperkenalkan Partai ini kepada masyarakat luas karena para kader turun langsung ke lapangan dan ke dalam lingkungan masyarakat. Dengan berbaurnya para kader partai dengan masyarakat, maka para kader akan mudah dalam mempromosikan segala visi dan misi partai ini.

Sebelum turun ke lapangan maka para kader akan diberi suatu pelatihan, dan pelatihan ini biasanya dilakukan di pusat. Para kader yang mendapat pelatihan di pusat seterusnya akan di training juga di Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Sumatera Utara. Dengan pelatihan ini maka akan menghasilkan para kader partai yang mampu secara intelektual dan akan dapat mengangkat nama partai. Memang tidak semua masyarakat yang menerima para kader yang datang, tetapi sampai sejauh ini mayoritas yang ada di sumatera utara dan khususnya yang beragama kristiani ternyata sangat senang dan menerima mereka dalam melakukan kegiatan direct selling, dan hasilnya sangat memuaskan.

2. Pendekatan Tokoh

(23)

dalam masyarakat. Pendekatan tokoh yang dilakukan yaitu pada tokoh masyarakat dan tokoh agama (kristiani)

Dalam pendekatan tokoh ini, Partai Damai Sejahtera (PDS)memakai dua cara pendekata, yaitu:

a. Pendekatan secara Vertikal

Dalam pendekatan secara vertikal ini dilakukan pendkatan kepada struktural, misalnya pejabat negara seperti camat, maka para kader akan berkomunikasi dengan satu pejabat negara tersebut. Pentingnya melakukan komunikasi dengan pejabat negara ini adalah supaya tidak ada permasalahan informasi yang berbeda, karena ideologi partai.

Harus diakui bahwa suatu saat partai politik akan memerlukan orang –orang yang berada dalam lembaga struktural. Biasanya para kader kalau melakukan cara ini, maka tidak akan lupa untuk mengundang orang-orang yang ada dalam lembaga struktural tersebut, bahkan akan diberi kesempatan untuk berbicara di depan masyarakat untuk memberi kata sambutan.

b. Pendekatan secara Horizontal

Pendekatan horizontal ini adalah pendekatan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Mereka adalah orang-orang yang terpandang dan cukup disegani oleh masyarakat. Pendekatan ini sangat penting dan sangat membantu dalam proses pengkaderan dan dalam memperkenalkan partai serta memperkenalkan caleg dari partai damai sejahtera sendiri.

3. Peningkatan Pengabdian Masyarakat

(24)

a. Terbentuknya kelompok diskusi inti yang terdiri dari pengurus maupun anggota yang akan melakukan telaah dan diskusi tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat baik menyangkut kebijakan pemerintah maupun dalam rangka pemberdayaan kelompok-kelompok marjinal seperti buruh, nelayan, kaum miskinkota, yatim piatu dan yang lainnya.

b. Terbentuknya tim advokasi yang akan melakukan pembelaan terhadap berbagai permasalahan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya. Bahkan jika dibutuhkan DPW PDS Sumut harus bisa melakukan pendampingan sampai tingkat ligitasi dalam kasus-kasus tertentu seperti pelanggaran HAM dan ketidakadilan lainnya yang dialami masyarakat.

c. Terlaksananya publikasi melaui media massa secara ruti terkait dengan kinerja DPW PDS Sumut, terutama yang berhubungan dengan fungsi sebagai partai politik yang melakukan pembelaan dan pemberdayaan terhadap masyarakat. Sehingga masyarakat memahami peran dan fungsi yang telah dilakukan PDS Sumut.

d. Terbangunnya sistem perekonomian nasional yang kuat, melalui pemberdayaan kelompok-kelompok usaha kecil sekaligus mendorong terbebasnya rakyat dari kemiskinan dan ketidakadilan sosial.

e. Terlaksananya bakti sosial secara berkala, baik dalam pengadaan pasar murah, pengobatan gratis maupun kegiatan lain.

(25)

antara lain, penataan dan konsolidasi organisasi. Beberapa hal yang diharapkan dari strategi ini antara lain: Terbentuknya kepengurusan yang defenitif di 25 kab/kota, 326 kecamatan, 5466 Desa/kel dan seluruh lingkungan atau dusun di sumut, terdatanya jumlah kader dan anggota yang telah memahami visi, misi dan tujuan partai di seluruh wilayah sumatera utara, yang juga ditandai dengan kepemilikan kartu anggota Partai Damai Sejahtera (PDS), Menetapkan jadwal program konsolidasi organisasi, antara lain: Musyawarah Nasional (Munas) di DPP Partai Damai Sejahtera, Musyawarah Wilayah (Muswil) di DPW Partai Damai Sejahtera, serta Musyawarah Cabang (Muscab) di DPC Partai Damai Sejahtera (PDS).

Pada pemilu legislative 2004, Partai Damai Sejahtera (PDS) juga menerapkan strategi pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan sumber daya organisasi, dimana pengembangan sumber daya manusia ini dan sumber daya organisasi juga menjadi tuntutan mendesak dalam rangka pembanguna Partai Damai Sejahtera (PDS) yang berkarakter, dimana pemimpi organisasi maupun pemimpin bangsa yang diutus partai merupakan pemimpin yang lahir dari sistem kaderisasi partai dan mempunyai standar tertentu sebagai kader Partai Damai Sejahtera (PDS).

(26)

Adanya proses belajar yang diupayakan selalu kepada para anggota, baik itu belajar secara formal maupun informal. Perlu ditingkatkan antusiasme para kadernya untuk memantapkan pendidikannya dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak kader yang dengan antusiame tinggi melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana (S1), walaupun diantara mereka harus mencari uang sendiri untuk membiayai kuliahnya, bahkan tidak sedikit yang telah melanjutkan ketingkat S2.

Ini adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Partai Damai Sejahtera (PDS) sendiri agar anggota mereka dapat mengaktualisasikannya kepada masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas partai agar tidak jauh tertinggal dengan partai-partai besar lainnya. Peningkatan dari segi pendidikan ini juga nantinya akan mampu membawa Partai Damai Sejahtera (PDS) ikut bersaing dengan partai lain dalam pemilu.

Strategi kampanye merupakan suatu kegiatan yang dilakukan setiap partai politik untuk dapat menyampaikan segala bentuk janji-janji politik, program-program partai serta cita-cita yang diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat. Isi pesan dalam kampanye adalah program dan pandangan atau pendapat partai politik. Melalui kampanye, para juru kampanye menyampaikan kebaikan dan keunggulan program, rencana kerja yang akan dilakukan oleh para kader partai damai sejahtera bila keluar sebagai pemenang dalam pemilihan umum, dan pandangan partainya dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.66

Partai Damai Sejahtera (PDS) pada pemilihan umum legislatif 2004 menggunakan 4 tekhnik dalam berkampanye, antara lain: Kampanye dari pintu ke pintu (Door to door Campaign), yakni dilakukan dengan cara kandidat partai mendatangi langsung para pemilih sambil menanyakan persoalan-persoalan yang mereka hadapi.

66

(27)

Yang kedua adalah Kampanye diskusi kelompok (Group Discussion), yakni dilakukan dengan membentuk kelompok, diskusi kecil, yang membicarakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, serta kampanye massa tidak langsung (Indirect Mass Campaign), dilakukan dengan cara berpidato di radio, televisi, ataupun iklan dan media cetak.

Dalam melaksanakan kampanye politik, maka Partai Damai sejahtera (PDS) telah menetapkan agar para juru kampanye terlebih dahulu menyusun tema-tema sebagai strategi politik. Tema-tema kampanye yang diajukan juru kampanye harus atraktif atau mudah menarik perhatian pemilih.

Saran

1. Perlu bagi partai politik untuk mengubah sikapnya untuk lebih memberi perhatian kepada masyarakat yang akan memilihnya pada pemilihan umum Disini diharapkan kepada partai politik agar tidak hanya hadir di tengah masyarakat ketika menjelang pemilu saja, tetapi jauh sebelum pemilu seta pasca pemilu, kehadiran para kader kandidat yang telah dipilih oleh masyarakat menyatu dengan masyarakat luas.

2. Diharapkan agar Partai Damai Sejahtera (PDS) akan terus meningkatkan dan memantapkan mekanisme kerja dan kepemimpinan partai disetiap tingkatan dan prinsip kepemimpinan kolektif, keterbukaan dan kekeluargaan.

3. Diharapkan kepada kader Partai Damai Sejahtera (PDS) agar lebih membuka diri terhadap masyarakat luas, tidak hanya kepada masyarakat yang beragama kristiani saja tetapi juga masyarakat non-Kristiani.

(28)

BAB II

GAMBARAN UMUM PARTAI DAMAI SEJAHTERA (PDS)

A. Sejarah Lahirnya Partai Damai Sejahtera (PDS)

Pada pemilu tahun 2004 Partai Damai Sejahtera (PDS) merupakan salah satu partai baru dari 24 partai politik peserta pemilu yang berlandaskan religi (keagamaan), dalam hal ini adalah kristiani. Partai Damai Sejahtera adalah partai politik yang lahir dari komunitas Gereja dan membawakan simbol simbol Agama Kristiani. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di latar belakang, bahwa sejarah terbentuknya Partai Damai Sejahtera (PDS) didasarkan pada makin meluasnya keprihatinan masyarakat Kristiani dalam kehidupan perpolitikan nasional, dimana partai-partai yang ada dan wakil-wakil rakyat di Parlemen hampir dapat dikatakan tidak mampu lagi diandalkan menjadi saluran aspirasi masyarakat, atau saluran pemecahan masalah terkait dengan hal-hal atau hak-hak mendasar dalam kehidupan nasional seperti Hak Azasi Manusia (HAM), hak politik, hak ekonomi, hak hukum, hak beribadah, hak memperoleh pendidikan, hak memperoleh kesejahteraan dan hak-hak dasar lainnya.52

(29)

jangka panjang dapat membahayakan kebhinnekaan dan hak-hak dasar kelompok marginal dan kelompok kecil.

Latar belakang yang sangat penting juga terkait didirikannya Partai Damai Sejahtera (PDS) yaitu adanya serangkaian perenungan dan penelaahan atas berbagai peristiwa dan tragedi yang mengancam eksistensi manusia seperti peristiwa kerusuhan, pengrusakan, pembakaran gedung dan tempat ibadah, serta berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), dimana umat Kristiani menjadi sasaran orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak bermoral, dan itu telah memunculkan keprihatinan semua orang yang cinta damai.

Keprihatinan inilah yang mengawali kegalauan sekaligus kepedulian oleh sekelompok anak muda yang tergabung dalam Jaringan Pelayanan Alumni (JALA) Universitas Sam Ratulangi di Jakarta dan Jakarta Youth Fellowship (JYF) juga di Jakarta yang biasa mengadakan persekutuan dan memiliki jadwal doa dan puasa setiap hari Rabu dan kemudian didukung oleh beberapa wartawan tabloid jemaat Indonesia. Saat berbuka puasa mereka mendiskusikan berbagai hal tentang kondisi bangsa ini, mulai dari ekonomi, hukum, politik, agama, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Mereka mendapati realita bahwa wakil-wakil rakyat di badan legislatif bukan hanya tidak mampu mengekspresikan aspirasi rakyat yang diwakilinya, tetapi justru larut dalam konfigurasi politik yang terkesan tidak membela kepentingan-kepentingan kelompok yang lemah dan tertindas. Ujung dari pembicaraan itu adalah keprihatinan yang harus dicarikan solusinya.53

53

(30)

Setelah melalui serangkaian diskusi dan tukar pikiran, ditetapkan kemudian nama DAMAI SEJAHTERA sebagai nama partai. Bukan tanpa alasan nama tersebut yang digunakan. Ada makna yang terkandung di dalamnya, “Damai” berarti partai yang menghimpun orang-orang yang cinta damai, memperjuangkan agar seluruh rakyat merasakan kedamaian, sedangkan “Sejahtera“ berarti karena partai ini akan berupaya dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari jalan keluar dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul, yaitu kemiskinan yang melilit rakyat Indonesia sekaligus melakukan terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemilihan nama ini bukan semata-mata menonjolkan unsur Kristianinya, tetapi untuk memberi kelegaan bagi seluruh rakyat Indonesia yang dari dulu merindukan adanya kedamaian, ketenangan, keadilan, dan kesejahteraan di negeri tercinta ini.

Setelah melalui diskusi yang cukup alot untuk memilih siapa yang menjadi pemimpin partai, juga pada akhirnya telah berhasil mendapatkan satu figur yang mereka anggap tepat dengan aspirasi mereka, dialah Dr. Ruyandi Hutasoit. Dari hasil seleksi, Ruyandi diketahui sebagai sosok yang cukup terkenal di kalangan umat Kristiani, walau mereka tidak mengenal secara pribadi dengannya tapi mereka mengedepankan objektivitas.

(31)

berdirinya sebuah partai baru di dalam dinamika kekristenan serta konstelasi politik bangsa Indonesia. Partai ini yang kemudian akan berjuang menjadi Organisasi Peserta Pemilu, dan perjuangan berikutnya menghantar kadernya untuk dicalonkan sebagai Presiden, Wakil Presiden, dan calon-calon legislatif. Sistem Pemilihan Umum yang diadakan secara langsung pada tahun 2004, memberi kelompok anak muda tersebut suatu keyakinan – dengan pertolongan Tuhan – dapat meraih kemenangan.

Sebagai partai yang baru lahir, Partai Damai Sejahtera harus melewati proses panjang dan melelahkan untuk dapat pengesahan sebagai partai yang berbadan hukum. Pengesahan ini bagian dari persyaratan yang ditetapkan oleh Undang Undang Partai Politik ( UU Parpol ) nomor: 31 Tahun 2002.

Untuk mendapatkan pengesahan hukum, partai harus memiliki pengurus serta cabang di minimal 50% provinsi dan 50 % kabupaten/kota pada provinsi tersebut, serta 25% kecamatan dari kabupaten yang dimaksud. Pada 17 Juni 2003 pukul 15.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) Partai Damai Sejahtera (PDS) memasukkan data ke Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (Depkeham) dengan 18 Provinsi (syarat minimal adalah 15 provinsi, daftar propinsi)

(32)

semuanya itu terjadi karena ada turut campur tangan Tuhan di dalamnya. Inilah yang kemudian membuat tekad pengurus untuk terus maju berkompetisi.

Berdasarkan Undang-undang Pemilihan Umum No.12 Tahun 2003, Partai Damai Sejahtera (PDS) kembali mengikuti verifikasi dengan memasukkan berkas kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Syarat yang harus dipenuhi adalah memiliki kepengurusan dan cabang (yang disertai dengan dokumen kelengkapannya seperti SK Domisili dan Surat Pernyataan sebagai bukti kantor Sekretariat) pada minimal 2/3 Propinsi dan 2/3 kabupaten / kota di propinsi bersangkutan serta harus memiliki anggota minimal 1000 pada kabupaten/kota yang berpenduduk 1 juta lebih serta 1/1000 dari jumlah penduduk yang kurang dari 1 juta jiwa, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota (KTA). Partai Damai Sejahtera (PDS) memasukkan berkas ini pada urutuan ke 17.

(33)

Setelah dinyatakan lolos secara administrasi, Partai Damai Sejahtera (PDS) mulai diverifikasi secara faktual untuk diperiksa ke daerah-daerah. Partai Damai Sejahtera (PDS) pun terus melakukan konsolidasi pada anggotanya di daerah-daerah, memberikan mereka semangat, serta mengajak mereka berdoa. Jadi, di samping upaya secara manusia, di atas segalanya Partai Damai Sejahtera (PDS) sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Akhirnya pada 6 Desember 2003 Partai Damai Sejahtera (PDS) dinyatakan lulus sebagai Organisasi Peserta Pemilu (OPP). Tentunya ini karena pertolongan Tuhan, dan kerja keras semua pihak sehingga kemenangan itu menjadi kebahagiaan bersama. Tanggal 7 Desember 2003 Partai Damai Sejahtera (PDS) sebagai Organisasi Peserta Pemilu (OPP) resmi diumumkan. Tanggal 8 Desember 2003 dilakukan penarikan nomor urut di Komisi Pemilihan Umum, dan PDS mendapatkan nomor urut 19. Tanggal 9 Desember 2003, PDS sudah mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta.54

B. Gambaran Umum DPW Partai Damai Sejahtera (PDS) Sumatera Utara

1. Sejarah DPW Partai Damai Sejahtera Sumatera Utara

Peristiwa yang melanda bangsa dan negara Indonesia khususnya di Sumatera Utara yang justru sedang dalam keadaan terpuruk dan terganggu oleh berbagai persoalan, sebagai contoh peristiwa kerusuhan, perusakan dan pembakaran gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan serta gereja-gereja dan penindasan, ancaman serta pelanggaran hak-hak azasi manusia di mana Umat Kristen tidak luput menjadi korban dan sasaran orang-orang yang tidak

54

(34)

bertanggung jawabdan tidak bermoral. Dilain pihak kegiatan-kegiatan kekristenanterasa termarjinalisasi oleh berbagai kelompok masyarakat bahkan oleh pemerintah sendiri lewat berbagai kebijakannya. Umat Kristen di Indonesia khususnya di Sumatera Utara seperti menghadapi apa yang disebut sebagai “ impotent rage “ yaitu suatu keadaan yang sangat tertekan oleh berbagai perlakuan yang tidak layak tetapi tidak dapat berbuat apa-apa oleh karena tidak berdaya.

Kondisi seperti digambarkan tersebut lebih diperburuk lagi oleh suatu realitas bahwa wakil-wakil rakyat kita di badan-badan Legislatif bukan hanya kurang mampu mengekspresikan aspirasi rakyat yang diwakilinya, tetapi justru larut dalam konfigurasi politik yang terkesan kurang memperjuangkan kepentingan-kepentingan kelompok minoritas.

Melihat berbagai pergumulan bangsa Indonesia khususnya di Sumatera Utara dimana Umat Kristen sebagai salah satu komponen bangsa yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hal ikut berpartisipasi membangun bangsa dan negara khususnya membangun Provinsi Sumatera Utara dalam segala bidang, maka Partai Damai Sejahtera merasa terpanggil untuk memperjuangkan eksistensi dan kepentingan-kepentingan kelompok minoritas termasuk didalamnya Umat Kristen di Sumatera Utara.

Partai Damai sejahtera di Sumatera Utara bukan sekedar menonjolkan unsur Kristianinya semata-mata, tetapi dengan adanya kata “Damai” cukup memberikan kelegaan bagi masyarakat Sumatera Utara yang saat ini justru merindukan adanya kedamaian abadi di Sumatera Utara.

(35)

2002 di Wisma Taman Sari Medan.Tokoh-tokoh yang mendukung dan yang memprakarsai berdirinya DPW Partai Damai Sejahtera di Sumatera Utara yaitu 55:

1. Drs. Toga Sianturi 2. Pdt. Petrus Sihombing 3. Pdt. Apul Silalahi 4. Drs. Penyabar Nakhe 5. Pdt. Pahotan Sihombing 6. Pdt. Elpian Silaban 7. Drs. Rudolf Sianturi 8. Lie Mien Liantoro

9. Marantas Santitua Manurung

Kesembilan tokoh inilah yang bekerja keras untuk mendirikan DPW Partai Damai Sejahtera di Sumatera Utara dengan mengorbankan segala tenaga dan waktu demi tercapainya apa yang diharapkan.

Penelitian ini dilaksanakan di Dewan Pimpinan Wilayah Partai Damai Sejahtera (DPW Partai Damai Sejahtera) di Jl. Gatot Subroto Komp. Ruko Tapian Mas Blok A, No 6, Lingk. XIII Kel. Sei Sikambing C-11 Medan, Sumatera Utara.

2. Wewenang DPW PDS Sumatera Utara

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) merupakan badan Eksekutif Tertinggi di tingkat Propinsi, yang pimpin oleh Ketua berkedudukan di Ibu kota Propinsi. DPW Partai Damai Sejahtera (PDS) Sumatera Utara yang diketuai oleh DR. Toga

55

(36)

Sianturi. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Damai Sejahtera (DPW PDS) Sumatera Utara Memiliki wewenang sebagai berikut:56

1. Pimpinan Dewan pengurus Wilayah merupakan pemegang kekuasaan tertinggi partai di daerah tingkat I masing-masing.

2. Pimpinan Daerah Pengurus Wilayah mempunyai wewenang mewakili Dewan Pengurus Wilayah untuk bertindak keluar dalam daerah masing-masing, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh dewan Pengurus Pusat Partai. 3. Dewan pengurus wilayah bertanggung jawab dan ikut serta dalam

pencarian/pemupukan dana yang diperlukan oleh Dewan Pengurus Wilayah partai sekurang-kurangnya untuk tugas-tugas operasional partai di wilayah masing-masing dan jika perluuntuk keperluan pemilihan umum yang akan datang dan keperluan-keperluan lainnya.

4. Melaksanakan kebijakan politik yang sudah ditetapkan Dewan Pengurus Pusat Partai, dan manajemen partai di daerah partai di daerah tingkat I masing-masing.

5. Melaksanakan tugas dan strategi yang bersifat eksekutif Dewan Pengurus Wilayah di dearah tingkat I masing-masing.

6. Dewan Pengurus Wilayah Partai adalah Lembaga Pertanggungjawaban bagi petugas-petugas partai di lembaga legislatif, eksekutif dan lembaga-lembaga lainnya di daerah tingkat I masing-masing.

7. Membentuk Pimpinan partai di jajaran partai di bawahnya ( Dewan Pengurus Daerah, Daerah Kabupaten), sesuai dengan kriteria-kriteria dan

56

(37)

persyaratan yang ditetapkan dewan pengurus pusat partai dari calon-calon pengurus yang diusulkan oleh Dewan Formateur di Derah tingkat II yang ditunjuk oleh pimpinan Dewan Pengurus wilayah dengan suatu Surat keputusan.

8. Dewan pengurus wilayah memberikan binaan, bimbingan dan pengawasan terhadap pimpinan partai di jajaran partai di petugas-petugas partai di lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan lembaga-lembaga lainnya di daerah tingkat I, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat Partai.

9. Bertanggung jawab dan ikut serta membesarkan partai dalam Daerah tingkat I masing-masing, mengambil segala langkah yang dianggap perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan citra dan dalam rangka mensukseskan pemilihan umum yang akan datang, jauh sebelum waktu pemilihan umum diselenggarakan.

10. Melakukan pembinaan kader-kader partai di daerah tingkat I masing-masing. 11. Mengusulkan bakal calon legislatif untuk Daerah tingkat I dan dari derah

(38)

12. Menentukan dan melaksanakan segala kebijakan Partai sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta keputusan-keputusan dari Munas, Muswil dan Rapat-rapat lainnya.

13. Melaksanakan koordinasi, konsolidasi, supervisi dan bimbingan terhadap Dewan Pimpinan dan Anggota pada tingkatan di bawahnya.

14. Menjalankan hubungan dan kerja sama dengan Instansi Pemerintah, swasta, Organisasi Sosial Kemasyarakatan serta keagamaan, maupun Partai Politik lainnya di dalam wilayah kerjanya atas dasar saling menguntungkan, penuh kasih, atas dasar kesetaraan dan persamaan derajat serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Fungsi DPW PDS Sumatera Utara

DPW PDS sebagai pelaksana eksekutif partai di tingkat Provinsi Sumut mempunyai fungsi dan wewenang untuk menumbuhkembangkan, memantapkan dan membina partai di tingkat wilayah sesuai dengan ketentuan partai. DPW PDS juga harus menjalankan fungsinya untuk memimpin dan mengkoordinasikan aktifitas pengurus DPC di tingkat Kabupaten/kota yang merupakan perangkat organisasi dibawahnya.

4. VISI DAN MISI PARTAI

Berdasarkan Anggaran Dasar Partai Damai Sejahtera, Bab III, Pasal 7 dan 8 terdapat Visi dan Misi Partai Damai Sejahtera.

4.1 Visi Partai Damai Sejahtera (PDS)

(39)

Indonesia (NKRI) dengan semangat Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu) "

4.2 Misi Partai Damai Sejahtera (PDS)

1. Mempertahankan secara murni dan konsekuen, hakekat yang terkandung dalam kelima “Sila” atau “Norma Dasar” bernegara sebagai tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 itu antara lain :

a. Adanya “kesempatan yang sama” bagi semua golongan masyarakat Indonesia untuk ikut mengambil peran aktif dalam kedudukan, Posisi dan jabatan-jabatan publik, berdasarkan kemampuan dan keahliannya dan bukan berdasarkan golongan atau kelompok atau like dan dislike.

b. Tiap-tiap penduduk bebas dan mendapat perlindungan yang nyata dan sama untuk menganut agama yang diyakini secara pribadi tanpa tekanan untuk beribadat menurut agamadan kepercayaannya itu.

2. Urusan agama terpisah sepenuhnya dari urusan negara. Urusan agama menjadi urusan kelompok agama yang bersangkutan sendiri.

3. Setiap penduduk Indonesia harus bebas dari rasa ketakutan dalam menjalankan aktivitas kehidupannya.

(40)

5. Setiap warga negara Indonesia bebas dari biaya pendidikan sampai dengan tamat Sekolah Menengah Umum.

6. Setiap warga negara Indonesia harus mendapat jaminan pemeliharaan kesehatan untuk dirinya sendiri dan keluarga yang masih menjadi tanggung-jawabnya.

7. Setiap warga negara Indonesia yang termasuk ketegori terlantar karena tidak mempunyai sanak saudara dan tidak mendapatkan pekerjaan harus berada dibawah pemeliharaan negara secara beradab dan berperikemanusiaan.

8. Setiap orang dewasa yang belum mendapatkan pekerjaan diberi santunan oleh negara dalam jumlah yang layak untuk hidup sehari-hari sampai ia mendapatkan pekerjaan untuk membiayai kehidupannya.

9. Semua sumber daya alam di darat, di hutan, di lautan dan di dalam perut bumi Indonesia harus dikelola secara terbuka dan se-efisien mungkin. 10.Korupsi harus dihapuskan dari bumi Indonesia.

11.Hukum harus ditegakkan di seluruh wilayah hukum negara Indonesia dan meliputi seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(41)

 Hanya mempunyai kewarga-negaraan yang tunggal, warga negara

Indonesia.

 Tidak pernah dihukum karena terlibat dalam perbuatan tindak pidana

korupsi atau perbuatan pidana lainnya.

 Kehidupan pribadinya dan keluarganya tidak tercela.

13.Pembangunan industri dilakukan bersamaan dengan pembangunan pertanian atau agroindustri.

5. Lambang Partai

(42)

5.1 Makna Lambang Partai

1. Salib, bermakna garis vertikal damai antara Tuhan dan manusia serta garis horizontal damai antara sesama manusia dan lingkungan.

2. Latar ungu merupakan simbol pujian dan penyembahan. 3. Alkitab, merupakan dasar dari segala penyembahan.

4. Merpati, melambangkan ketulusan dan kasih, lawatan Allah, kerajaan Allah turun ke bumi.

5. Api bermakna semangat perjuangan

6. Bunga merupakan simbol berkembang, harum semerbak

7. Padi dan kapas bermakna kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat.

5.2 Makna Yang Terkandung Dalam Nama Partai

Setelah melalui serangkaian diskusi dan tukar pikiran, ditetapkan kemudian nama DAMAI SEJAHTERA sebagai nama partai. Bukan tanpa alasan nama tersebut yang digunakan. Ada makna yang terkandung di dalamnya. Damai berarti partai yang menghimpun orang-orang yang cinta damai, memperjuangkan agar seluruh rakyat merasakan kedamaian, sedangkan Sejahtera karena partai ini akan berupaya dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari jalan keluar dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul, yaitu kemiskinan yang melilit rakyat Indonesia sekaligus melakukan terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.

(43)

merindukan adanya kedamaian, ketenangan, keadilan, kesejahteraan dan sebagainya di negara tercinta ini.57

6. Identitas Partai Damai Sejahtera

Identitas merupakan hal yang senantiasa melekat sehingga dapat dilihat dan dirasakan dalam setiap dinamika kehidupan PDS. Identitas tersebut adalah keberadaan PDS sebagai organisasi partai politik yang bernafaskan ajaran kristiani, dengan 4 pilar sukses, yaitu Berdamai dengan Tuhan, Berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan sesama dan berdamai dengan lingkungan.

7. Potensi Partai Damai Sejahtera

Potensi ini merupakan kekuatan yang tersedia dan belum diberdayakan. Jika diberdayakan, potensi ini menjadi sebuah kekuatan yang bisa mewujudkan visi dan misi serta tujuan PDS. Potensi tersebut meliputi potensi sebagai partai yang bernafaskan nilai-nilai kristiani, potensi struktur organisasi, yang lengkap dari tingkat DPP sampai ke Dpkel, DPDes dan DPNit, potensi keberagamaan anggota dari berbagai denominasi gereja dan potensi anggota yang telah duduk di legislatif.

8. Perspektif Ideologi Partai Damai Sejahtera 8. 1 Asas Partai

Berdasarkan Anggaran Dasar Partai Damai Sejahtera Bab III pasal 5, Partai Damai Sejahtera (PDS) berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

57

(44)

8. 2 Sifat Partai

Parta Damai Sejahtera (PDS) bersifat ke-Indonesiaan, kerukunan dan sosial kemasyarakatan, tidak berafilisiasi dengan organisasi sosial politik manapun, namun dapat menjalin bekerjasama dengan partai, organisasi kemasyarakatan ataupun lembaga lainnya sesuai dengan undang-undang serta peraturan yang berlaku di Indonesia. Seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar Partai Damai Sejahtera Bab III pasal 6.

8. 3 Fungsi Partai Damai Sejahtera

Fungsi Partai Damai Sejahtera (PDS) adalah :

1. Dengan rasa kasih menegakkan Demokrasi, Keadilan, berlandaskan hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berkebangsaan dan bernegara.

2. Menjadi wadah dan tempat dalam menyalurkan aspirasi masyarakat.

3. Meningkatkan kesadaran Politik Anggota Partai dan warga masyarakat pada umumnya.

4. Mempersiapkan Anggota Partai untuk ikut serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

8. 4 Maksud dan Tujuan Partai 8. 4.1. Maksud

Partai Damai Sejahtera (PDS) bermaksud akan:

1. Menciptakan kerukunan umat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Menciptakan rasa persatuan dan kesatuan sebagai warga Negara Kesatuan

(45)

3. Menggalang seluruh potensi umat di Indonesia untuk menciptakan rasa aman, tenteram dan damai dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

8. 4.2. Tujuan

Berdasarkan Anggaran Dasar Partai Damai Sejahtera (PDS) Bab III pasal 9 Partai Damai Sejahtera Bertujuan untuk :

1. Menciptakan keharmonisan antara umat beragama dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.

2. Menciptakan rasa Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam mencegah disintegrasi Bangsa.

3. Menjalin Sikap saling menghargai dan menghormati ajaran masing-masing dan tidak saling mencela/melecehkan dan saling hujat-menghujat. 4. Menciptakan kehidupan yang adil, makmur, berakhlak, beradab,

bermoral, menjadikan manusia Indonesia seutuhnya.

5. Setiap pimpinan umat dapat memberikan suatu suasana dan menciptakan kondisi yang bagi kedamaian.

8. 5 Usaha Partai

Partai Damai Sejahtera (PDS) dalam mewujudkan tujuannya berusaha antara lain:

1. Terciptanya keharmonisan antara umat beragama dan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(46)

3. Saling menghargai dan menghormati ajaran masing-masing dan tidak saling mencela/melecehkan dan saling menghujat-hujat.

4. Terciptanya kehidupan yang adil makmur, berakhlak, beradab, bermoral, menjadikan manusia Indonesia seutuhnya.

5. Setiap pimpinan umat dapat memberikan suatu suasana dan menciptakan kondisi bagi kedamaian.

8. 6 Motto Partai

Motto Partai Damai Sejahtera (PDS) yakni ”Damai Negeriku Sejahtera Bangsaku”

Dengan motto “Damai Negeriku Sejahtera Bangsaku” Partai Damai Sejahtera (PDS) akan berusaha dengan segala kemampuannya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa sebagai modal utama dalam pembangunan nasional, menjadi bangsa yang besar, yang dihormati kedaulatannya dan disegani keberadaannya dalam konstelasi pergaulan dunia di Era Globalisasi.

8. 7 Agenda Politik Partai

Dari, Oleh dan Untuk Rakyat dengan agenda : 1. Rekonsiliasi Nasional :

(47)

2. Reformasi :

Komitmen Moral segenap anak bangsa untuk melakukan perbaikan di segala bidang (Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum, Pendidikan, Keamanan, Kesehatan, dsb) sehingga dapat keluar dari berbagai masalah seperti, Lilitan hutang, Kekerasan, Kemiskinan, Korupsi, Kelemahan Infrastruktur, Politik Uang / Manipulasi, Ancaman Disintegrasi, Kebodohan, Narkoba, Faktor Institusional yang rapuh, Lemahnya hukum, dsb.

3. Transformasi :

Komitmen Moral mewujudkan Indonesia yang adil, damai dan sejahtera dimana segenap anak bangsa memahami dan mempertahankan, serta mengimplementasikan dalam setiap sapek kehidupannya, nilai-nilai kebangsaan Indonesia dengan budaya khasnya yang ramah tamah, berbudi pekerti luhur, gotong royong, demokratis, multikulturalisme, dan percaya kepada Tuhan yang Maha Kuasa"

9. Perolehan Suara Pada Partai Damai Sejahtera (PDS) Tabel II.I

Rekapitulasi Peolehan Suara PDS di jajaran DPW PDS Sumut pada Setiap Kabupaten dan Kota.

NO KABUPATEN/KOTA JLH. KEC

(48)

7 KAB. TAPSEL 28 5.808 6

Sumber: KPU Provinsi Sumatera Utara

Dari data Rekapitulasi perolehan suara pada tabel diatas, terlihat jelas bahwa hasil yang memiliki perolehan suara terbanyak terdapat di kota Medan, dengan perolehan suara 65.055 suara yang terdiri dari 21 kecamatan. Perolehan suara di Kota Medan yang memiliki suara terbanyak dari kabupaten/kota yang lain disebabkan karena: 58

1. Kota Medan memiliki penduduk yang banyak sehingga sosialisasi Partai yang dilakukan oleh DPW Partai Damai Sejahtera lebih difokuskan dan diutamakan. Sosialisasi yang dilakukan oleh Partai Damai Sejahtera berupa pendekatan kepada tokoh-tokoh Gereja karena tokoh-tokoh Gereja ini sangat berpengaruh dalam lingkungan gereja.

58

(49)

2. Ketertarikan masyarakat Kota Medan melihat Visi dan Misi Partai Damai Sejahtera yang sesuai dengan keinginan masyarakat kota Medan. Banyak masayarakat kristen di kota Medan berpendapat bahwa Visi dan Misi yang disampaikan oleh PDS pada waktu kampanye sangat berkenaan dengan hati para masyarakat khususnya masyarakat Kristen dikota Medan

Sama seperti daerah-daerah yang lain yang perolehan suara yang relatif banyak seperti kabupaten Deli Serdang dengan perolehan suara 31.198 suara, kabupaten Simalungun dengan perolehan suara 23.086 suara, dan Kabupaten Asahan dengan perolehan suara.21.351 suara.

Berbeda dengan hasil perolehan suara di kabupaten Pakpak barat yang memiliki perolehan suara yang sangat sedikit yaitu 1.383. Hal itu disebabkan karena sosialisasi Partai Damai Sejahtera di kabupaten Pakpak barat tidak seperti sosialisasi yang dilakukan didaerah yang memiliki perolehan suara yang banyak seperti kota Medan, kabupaten Simalungun, kabupaten Asahan, kabupaten Deli Serdang karena melihat didaerah Pakpak Barat penduduknya masih sedikit dibandingkan dengan daerah-daerah yang perolehan suaranya yang banyak. Disamping itu kabupaten Pakpak Barat merupakan kabupaten yang baru melakukan pemekaran.

(50)

Berikut adalah hasil perolehan kursi setiap kabupaten dan kota se sumatera utara berdasarkan hasil suara yang diperoleh setiap daerah:

Tabel II.II

Perolehan Suara dan Kursi DPRD Provinsi tiap-tiap Kab/Kota se-Sumatera Utara

NO KABUPATEN/KOTA TOTAL SUARA JUMLAH

KURSI

KAB. SERDANG BEDAGEI 13.318 -

5 KAB. LABUHAN BATU 14.183 -

Sumber: KPU Provinsi Sumatera Utara

(51)

Tabel II.III

Daftar Anggota Legislatif DPRD Kab/Kota Di Jajaran DPW PDS Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif 2004

NO NAMA ANGGOTA DEWAN DAERAH PEMILIHAN

1 TAHI SINAMBELA MEDAN

2 DRA. ROSMAWATY L. TOBING, APTH MEDAN 3 DRS. CARIAMAN HUTASOIT MEDAN

4 JANSEN SIBARANI MEDAN

5 LANDEN MARBUN MEDAN

6 RENJO MH. SIREGAR DELI SERDANG

7 HERMIAN SIANTURI DELI SERDANG

8 REKI NELSON BARUS DELI SERDANG

9 PARLON SIANTURI DELI SERDANG

10 ARLENE MANURUNG SERDANG BEDAGEI

11 DEFRIATY TAMBA SERDANG BEDAGEI

12 KRISMAN MANIK ASAHAN

13 AMIR MUNTHE ASAHAN

14 JAHOTMAN SINAGA LABUHAN BATU

15 SAHAT TUA SINAGA PADANG SIDEMPUAN

16 ALFONSUS TELAUMBANUA, SE NIAS

17 FAOGOMANO GULO, SE NIAS

18 BAZISOKHI GORI NIAS

(52)

20 TOLO ARO ZEBUA NIAS SELATAN

21 TARIDA PASARIBU TAPUT

22 NELSON SIMANJUNTAK TAPUT

23 NIMROD HUTAGALUNG TAPTENG

24 UNDAN SITINJAK TOBASA

25 HASOLOAN SILALAHI TOBASA

26 DRS. BESTON SINAGA SAMOSIR

27 DRS. ASLIN SIMAMORA HUMBANGHAS

28 BANGUN HUTASOIT HUMBANGHAS

29 TIOPAN SIMAMORA HUMBANGHAS

30 HENDRI P. TAMPUBOLON SIBOLGA

31 ONGLY SIREGAR SIBOLGA

32 DRS. MARISI JUJUR SIRAIT P. SIANTAR 33 OTTO MARULAM SIDABUTAR P. SIANTAR

34 DAPOT M. SAGALA P. SIANTAR

35 MAWAR SINAGA SIMALUNGUN

36 DJUJURAN TARIGAN, SH SIMALUNGUN 37 IR. BINAR PASARIBU SIMALUNGUN 38 PDT. EDY ANTHONI TONDANG, S.TH SIMALUNGUN 39 ROBIN EDY SIANTURI DAIRI

40 JOSUA SIANTURI DAIRI

41 BENITO LUMBANGAOL DAIRI

(53)

43 HAMID PURBA KARO

44 SUKIWI, SE BINJAI

Sumber: KPU Provinsi Sumatera Utara

10. SUSUNAN KEPENGURUSAN DPW PDS SUMUT

No Nama Jabatan

1. DR. Toga Sianturi Ketua 2. Pdt. Petrus Sihombing Wakil Ketua 3. Drs. Burhanuddin Rajagukguk Wakil Ketua 4. Pdt. Ir. Sahat Haodjahan Situm Wakil Ketua 5. Andar Situmorang Sh Wakil Ketua 6. Drs. Amanao Fau, Msi Wakil Ketua 7. Ir. Maranthas Santitua Manurung Wakil Ketua 8. Pdt. John Kitov S.Th Wakil Ketua 9. Sukiwi, BSc Wakil Ketua 10. Bazaro Zebua, Se Wakil Ketua 11. Drs. Penyabar Nake Sekretaris 12. Pdt. Elpian Silaban, S.Th Wakil Sekretaris 13. Ir. Tonie Sianturi Wakil Sekretaris 14. Pdt. Apul Silalahi, BBA,S.Th Bendahara 15. Lie mien Wakil Bendahara 16. Rosanna Lubis, SH Wakil Bendahara 17. Harianto Simanjuntak, SH Biro Hukum & HAM 18. Merdeka Bangun, SMHk Biro Sosial Politik

(54)

20. Ramses Siamnullang, SE Biro Pemuda & Mahasiswa 21. Drs. Rata Halomoan Pardede Biro Keanggotaan & Kader 22. Ev. Edison Moratua Sihotang Biro Komunikasi & Propaganda 23. Nugrah Sihombing, SE Biro Tani Nelayan & PMD 24. Pardamenta Sembiring Biro Wisata & Budaya

25. Ir. Marassal Hutasoit Biro Perindustrian & Perdagangan 26. Pdt. M. Rajagukguk, STh Biro Ketenagakerjaan

27. Tumpal Sianturi, SKM Biro Kesehatan & Ketenagakerjaan 28. Ir. Wilmar Situmeang Biro Pemukiman Pemb. Perumahan 29. Pdt. Drs. B. Manurung, MTh Biro Perhubungan & Sarana Jalan 30. Erika Fransiska Ginting, SH Biro Peranan Wanita

31. Andi J. Silitonga, SS, M.Hum Biro Hub Pemerintah & LSM 32. Pdt. Pahotan Sihombing, STh Biro Kerohanian

(55)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DPW PARTAI DAMAI SEJAHTERA

WKL.KETUA WKL.KETUA WKL.KETUA WKL. KETUA

(56)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perolehan Suara dan Kursi Partai Politik

pada Pemilu Legislatif 2004 Sumatera Utara...11 Tabel 2 Nama anggota DPRD Provinsi dari PDS

pada Pemilu Legislatif 2004 Sumatera Utara...13

Tabel 3 Nama Anggota DPR-RI dari PDS

pada Pemilu Legislatif 2004 Sumatera Utara...14 Tabel 4 Perolehan Suara PDS pada Pemilu Legislatif 2004

untuk DPRD Provinsi dari setiap Kabupaten/Kota

Sumatera Utara...59 Tabel 5 Perolehan Suara dan Kursi untuk DPRD Provinsi

dari setiap Kabupaten/Kota Se- Sumatera Utara...61 Tabel 6 Daftar anggota DPRD Kabupaten/Kota dari PDS

(57)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktur Keorganisasian Dewan Pengurus Wilayah

(58)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Deklarasi Partai Damai Sejahtera (PDS)

2. Susunan Dewan Pengurus Pusat Partai Damai Sejahtera (DPP PDS) Periode 2006-2011

3. Profil Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS) 4. Program Kerja Internal Partai Damai Sejahtera (PDS) 5. Berita Partai Damai Sejahtera (PDS)

6. Profil singkat Provinsi Sumatera Utara

7. Seputar Keberhasilan dan Kegagalan Partai Damai Sejahtera (PDS) pada Pemilihan Umum 2004 (Dalam mengukir sejarah di tengah bangsa) 8. Surat Keterangan Pemberitahuan Penulisan Skripsi

9. Surat Keterangan Permohonan Judul Skripsi 10.Surat Keterangan Kesediaan Dosen Pembimbing 11.Surat Keterangan Kesediaan Dosen Pembaca 12.Surat Keterangan Penunjukan Dosen Pembimbing 13.Surat Keterangan Penunjukan Dosen Pembaca 14.Surat Keterangan Permohonan Izin Penelitian

15.Surat Keterangan Jadwal Seminar Proposal Penelitian 16.Surat Keterangan Undangan Seminar Proposal Penelitian 17.Surat Keterangan Hasil Seminar Proposal Penelitian 18.Surat Keterangan Izin Penelitian

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam, Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998

Budiardjo, Miriam, Demokrasi Di Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996

Castles, Lance, Pemilu 2004 Dalam Konteks Komparatif Dan Historis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

Chimad, Tataq, Kritikan Terhadap Pemilihan Langsung, Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2004

Dirdjosanjata, Pradjarta dan Kana, L Niko, Demokrasi dan Potret Lokal Pemilu 2004, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006

Fatwa, A.M. Kampanye Partai Politik di Kampus, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003

Imawan, Riswandha, Membedah Politik Orba, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1997

Koirudin, Partai Politik dan Agenda Transisi Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998

Nursal, Adnan, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004

(60)

Rauf, Maswadi,Konsensus Politik,Direktorat Jenderal Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2000

Ruslan,Rosady,Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Edisi Revisi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000

Santoso, Topo dan Supriyanto, Didik, Mengawasi Pemilu Mengawali Demokrasi, Jakarta: Penerbit PT Raya Grafindo Persada, 2004

Setiawan, Bambang dan Nainggolan, Bestian, Partai-Partai Politik Indonesia, Ideologi Dan Program 2004-2009, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, Februari, 2004 Schorder, Peter, Strategi Politik, Jakarta: Friderich Nauman Stifung

Sitepu, Antonius, Sistem Politik Indonesia, Medan: Penerbit Pustaka Bangsa Press, 2006

Venus, Antar, Manajemen Kampanye, Bandung: Penerbit Simbiosa Rekatama Media, 2004

Lembaran Undang-Undang:

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Partai Damai Sejahtera Internet

http/www.Partai Damai Sejahtera.com

Gambar

Gambar lingkaran dengan latar ungu dan dengan sebuah salib ditengah
Tabel II.I
Tabel II.II
Tabel II.III
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahw a t ransformasi dengan pendekat an adapt abilit as t erhadap kondisi pasang surut di w ilayah bant aran sungai memberikan

Data hasil pengujian software peralihan dari sumber Genset ke PLN dapat diketahui sistem saklar pemindah otomatis secara simulasi software dapat berfungsi

1. Perilaku kenakalan remaja di Dusun Mejing, peneliti menemukan berbagai jawaban yang didapatkan dari pengamatan, perbincangan dan wawacara yaitu berbicara kotor,

Hasil analisis sensitivitas ini selaras dengan Ariningsih (2012) yang menyatakan bahwa usahatani salak pondoh di Desa Sukodono Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 60 ton ha -1 (setara dengan 25,92 kg petak -1 ) memberikan hasil yang lebih

Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa secara konseptual yang yang dimaksud dengan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Program Pendisiplinan Shalat Lima Waktu

IGLAS (Persero) Gresik, dengan pendekatan risk assessment (penilaian analisa resiko), dari hasil tersebut akan member gambaran mengenai tingkat implementasi program K3 dan

The aim of this research was to find out the effectiveness of teaching reading using Jigsaw technique at the second grade students of MTsMuhammadiyah 03 Bandingan Purbalingga in