• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adenocarcinoma Endometrium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Adenocarcinoma Endometrium"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Adenocarcinoma Rndometrium

H. Soekimin

Fakultas Kedokteran Jurusan Patologi Anatomi Universitas Sumatera Utara

A. Pendahuluan

Saat ini karsinoma endometrium sering ditemukan pada keganasan ginekologi tetapi sangat sedikit penyebab kematian akibat keganasannya pada wanita. Karsinoma endometrium menduduki rangking ketujuh penyebab kematian dari keganasan pada wanita. Seacara keseluruhan kira-kira 2-3% wanita akan mengalami karsinoma endometrium selama hidupnya.

Peningkatannya angka kejadian karsinoma endometrium berhubungan dengan meningkatnya status kesehatan sehingga usia harapan hidup kaum wanita semakin tinggi yang mengakibatkan jumlah wanita yang berusia lanjut semakin banyak yang diiringi dengan penggunaan terapi hormon pengganti untuk mengatasi gejala-gejala menopausenya. Sebaliknya penyebab angka kematiannya yang rendah dikarenakan penyakit ini terdiagnosa pada saat stadium penyakitnya masih terbatas pada rahim (berkisar 80%). Sebagian besar (70-80%) jenis karsinoma endometrium adalah adenocarcinoma.

B. Insidensi

Umumnya karsinoma endometrium dijumpai pada wanita yang berusia 50-65 tahun dengan usia rata-rata 61 tahun. Kira-kira 5% dapat dijumpai pada usia sebelum 40 tahun dan sebesar 20-25% pada usia sebelum menopause. Di Amerika diperkirakan 34.000 kasus baru dengan angka kematian sebesar 6000.

C. Etimologi

Penyebab karsinoma endometrium belum diketahui secara pasti namun umumnya disebabkan oleh perasangan estrogenpada endometrium tanpa halangan periodic dari progestron.

D. Faktor Resiko 1. Obesitas

Obesitas berhubunagn dengan terjadinya peningkatan resiko karsinoma endometrium sebesar 20-80%. Wanita yang mempunyai kelebihan berat badan 11-25 kg mempunyai peningkatan resiko 3 kali dan 10 kali pada wanita yang mempunyai kelebihan berat badan dari25 kg.

2. Nulliparitas

Pada wanita nulliparitas dijumpai peningkatan resiko sebesar 2-3 kali. 3. Diabetes Melitus

(2)

4. Hipertensi

Sebesar 25-75% penderita karsinoma endometrium mengidap hipertensi 5. Estrogen eksogen

Pada wanita menopause yang mengkonsumsi estrogen eksogen akan terjadi peingkatan resiko karsinoma sebesar 4,5-13,9 kali.

6. Late menopause

Wanita yang menopause sesudah umur 52 tahun akan terjadi peningkatan resiko sebesar 2,4 kali untuk terjadinya karsinoma endometrium. Disamping itu karsinoma endometrium dapat terjadi pada wanita pramenopause dengan siklus haid yang tidak teratur.

7. Polycytic ovarian syndome

8. Penyakit kandungan empedu

Didapati peningkatan fesiko sebssar 3,7 kali terjadinya kasinoma endometrium. 9. Merokok

Terjadi penurunan resiko karsinoma endometrium sebesar 30% pada wanita perokok.

10. Tomoxifen

Wanita penguna temoxifen akan terjadi peningkatan resiko kasinoma endometrium sebesar 2-3 kali.

E. Gejala klinis

1. Pendarahan dari kemaluan

Pendarahan abnormal seperti metroragia dapat terjadi pada 80-90% wanita post menu pause yang mengalami perdarahan menujuhkan suatu kasinoma endometrium.

2. Keputihan

3. Pembesaran abdomen dan gejala penekanan kandungan kemindan rectum.

F. Dignosa

1. Gejala klinis 2 . Pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan ginekologi

Dilakukan pemeriksaan rektovaginal 4. Pemeriksaan sitologi (pap smir)

Pemeriksaan ini kurang berarti oleh karena sel-sel adenocarcinoma yang eskfoliaktif

biasanya telah mengalami sitolisis dalam rongga uterus. 5. Pemeriksaan histology

a. Office endometrial aspiration biopsy b. Dilatasi dan kuretase

c. Histeroskopi-endometerial biopsy 6. Histerogafi

7. Pemeriksaan tambalan

(3)

d. Foto thorax

e. Fungsi hati dan kadar gula darah f. Fungsi ginjal dan kadar gula darah g. Sigmoidoscopy dan barium enema. h. CA125

G.Stadium

1. Klinis (FIGO 1978)

Tingkat Kriteria

O Karsinoma insitu

I Tumor terbatas pada korpus uterus 1a Sondase uterus <_8 cm

1b Sondase uterus >8 cm

II Proses sudah sampai ke serviks

III Proses sudah sampai ke rongga pelvis IV Proses sudah sampai ke luar rongga pelvis

IVA Proses sudah mengenai mucosa rectum atau mucosa vesic urinaria IVB Proses sudah metastase jauh

2. Operasi (FIGO 1989)

Tingkat Kriteria

IA G 1,2,3 Tumor terbatas pada endometrium

IB G 1,2,3 Invasi tumor ke miometrium <1/2 tebal

IC G 1,2,3 Invasi tumor ke miometrium >1/2 tebal

IIA G1,2,3 Pertumbuhan tumor ke kelenjar endoserviks

IIB G1,2,3 Pertumbuhan tumor ke stroma endoserviks

IIIA G1,2,3 Invasi tumor ke serosa dan atau adnexa dan atau sitologi peritoneum positif

III G1,2,3 Metastase ke vagina

III G 1,2,3 Metastase ke vagina

III C G1,2,3 Metatastase ke kelenjar limfe pelvis dan atau para aorta

IVA G1,2,3 Invasi tumor mucosa rectum dan atau vesica urinaria

G1 = differensiasi sel baik, pertumbuhan yang solid < 5%

G2 = pertumbuhan solid 6-50%

(4)

H. Penyebaran

1. Jaringan sekitarnya

Penyebaran adenocarcinoma endometrium biasanya lambat terutama pada yang differensiasi baik. Penyebarannya ke arah permukaan kavum uteri dan endoserviks. Dari kavum uteri manuju ke stroma endometrium ke miomterium ke ligamentum latum dan organ sekitarnya. Jika telah mengenai endoserviks, penyebaran selanjutnya seperti pada adenocarcinoma serviks.

2. Melalui kelenjar limfe

Penyebarannya melalui kelenjar limfe ovarium akan sampai kekelenjar para aorta dan melalui kelenjar limfe uterus akan menuju ke kelenjar iliaka interna, eksterna dan iliaka communis serta malalui kelenjar limfe ligamentum rotundum akan sampai kekelenjar limfe inguinal dan femoral.

3. Melalui aliran darah

Biasanya proses penyebaran sangat lambat dan tempat metastasenya adalah paru,hati, dan otak.

I. Patologi

Sebagian besar karsinoma endometrium adalah adenocarcinoma

1. Makroskopis

Uterus membesar, permukaan dalamnya kasar, mempunyai daerah yang berpapil-papil yang menempati sedikitnya setengah uterus dan kadang tumor bebntuk polypoid dengan dasar yang terang.

Permukaannya bisa halus dan ada perdarahan serta rongga uterysnya membesar dengan dinding uterusnya yang tipis.

Biasanya tumor terdapat di daerah fundus.

Dapat mengidentivikasi ke dalam miometrium (bisa tidak)

2. Mikroskopis

Umumnya adenocarcinoma adalah differensiasi sel-sel columnar yang baik dengan bentuk kelenjarnya menyerupai endometrium phase proliferasi tetapi sudah menginvasi ke stroma dan miometrium.

Sel epitel kelenjar berlapis-lapis.

Sering tampak kelenjar yang tidak teratur dan bentuknya seperti cribriform, mempunyai banyak inti berbentuk bundar dengan khromatin yang berkelompok dan anak inti yang jelas.

Tampak gambaran mitos tetapi dapat tidak jelas.

Kira-kira 20% kasus mengandung sel stroma yang berisi lemak.

Dari 1/3 kasus, tampak daerah hyperplasia endometrium yang atypik atau cystic dimana hal ini dapat mempengaryhi prognosanya.

Adenocarcinoma endometrium mempunyai sub type :

(5)

J. Faktor Prognosa

Sejumlah factor prognosa dibawah ini digunakan untuk menilai kekambuhan dan keberhasilan pengobatan penyakitnya.

1. Umur penderita

Secara umum penderita karsinoma endometrium yang berusia muda lebih baik prognosanya dari penderita berusia tua dari beberapa penelitian didapatkan angka ketahanan hidup 5 tahun penderita yang berusia

2. Jenis histology

Kira-kira 10 % karsinoma endometrium adalah bukan jenis endometrium adalah jenis endometriod dan didapati peningkatan kekambuhan dan penyebarannya. Sebenarnya 92% angka ketahanan penderita yang mempunyai jenis histologinya endometriod.

3. Differensiasi histology

Didapat kekambuhan penyakitnya sebesar 7,7% pada tumor grade 1, tumor grade 2 sebesar 10,5% dan 36,1% pada tumor grade 3. Dan angka keberhasilan 5 tahun pada grade 1 seebesar 92%, grade 2 sebesar 86% dan pada grade 3 adalah 64%.

4. Invasi ke miometrium

Umumnya angka ketahanan hidup 5 tahun penderita yang mengidap tumor yang hanya invasi ke permukaan saja sebesar 92%, grade 2 sebesar 86% dan pada grade 3 adalah 64%

5. Sitologi peritoneum

Dari beberapa penelitian didapati angka kekambuhan yang tinggi pada sitologi peritoneumnya positif.

6. Metastase kelenjar limfe

7. Metastase adnexa

9. Reseptor hormon

10.Ukuran tumor

11.Lymph vascular space invasion

K. Penanganan

Tindakan penanganan karsinoma endometrium antara lain : 1. Operasi / laporan

2. Radioterapi

3. Kemoterapi

(6)

Garis besar penangan karsinoma endometrium dengan keadaan umum penderita adalah laportomi dengan tindakan eksplorasironggaabdomen termasuk kelenjar limfe retroperitoneal guna penentuan stadiumnya serta menentukan tindakan selanjutnya sesuai dengan hasil eksploitasi laparotomi tersebut dan factor prognosa yang ada pada penderita.

1. Stadium I

Dilakukan total abdominal histerektomi + bilateral salpingo-oophorectomy + sitologi periotoneal + limfadenektomi pelvis dan paraaorta.

- Pada G1 atau G2 : tidak memerlukan terapi lanjutan.

- Pada G3 : ditambahkan radiasi eksternal post operasi sebesar 4500-5000

rads pada pelvis.

2. Stadium II

Dilakukan radical hysterectomy + Limfadenektomi pelvis dan paraaorta dan dilanjutkan dengan radiasi eksternal dengan dosis 4000-5000 rads pada pelvis.

3. Stadium III dan IV

Penanganan pasien stadium III dan IV bersifat individual dan diusahakan untuk operasi radikal yang dilanjutkan dengan kemoterapi dan radiasi.

Kemoterapi.

Terapi ini bersifat paliatif. Saat ini kemoterapi yang reaksi yang paling baik adalah kombinasi CAP :

- cyclophoshasmida 600 mg/m2

- aderiamycin 45-50 mg/m2

- cisplatin 60 mg/m2

Terapi hormonal

Indikasinya : Pada tumor yang sudah mengalami metastase dan bila sewaktu operasi masih terdapat sisa tumornya serta keadaan pasien yang sudah in operable.

Bahan hormon :

MPA : 300-400 mg/hr

Magace : 160-320 mg/hr

Tamoxifen

L. Residif

75% mengalami residif dalam waktu 3 tahun setelah diobati. Lokasi : - 50% pada rongga pelvis dan puncak vagina.

- 30% pada tempat jauh. Penanganannya :

(7)

M. Follow Up

1. Pemeriksaan Fisik:

- Abdomen, hati, kelenjar limfe perifer, rectum dan vagina.

2. Pemeriksaan Laboratorium

- Darah, LFT, RFT, CA 125

3. Foto Thorax

- Pemeriksaan dilakukan 2-4 bulan sekali selama 2-3- tahun pertama dan 6 bulan sekali pada tahun selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Lurain JR. Uterine cancer. In : Berek JS, Adashi EY, Hillard PA, eds. Novak’s Gynecology 12th ed. William & Willins, Baltimore, 1996: 1057-99.

2. Sahil MF. Deteksi dini kanker ginekologi. Symposium keganasan pada wanita. Pra Kongres Nasional III Perhimpunan Onkologi Indonesia, Medan, Juli 1998. 3. Goodman A. premalignant & malignant disorder of the uterine corpus. In : DE

Cherney AH, Pernoll ML, eds. Current Obstetrics & Gynecology dignosis & treatment 8th ed. Prentice Hall International Inc, London, 1994 : 937-66. 4. Di Saia PJ, Creasman WT. Clinical Gynecology Oncology, 5th ed, Mosby,

Missouri, 1997 :134-64.

5. Morrow CP, Curtin JP, Townsens DE. Synopsis of gynecology oncology 4th ed. Churchill livingstone, New York, 1993 : 153-83.

6. Tindall, VR. Jeffcoate’s principles of gynecology 5th ed. Butterworth Hainemann Ltd, Oxford, 1987 : 433-411.

7. Mardjikoen P. tumor ganas alat genital. Dalam : Wiknjosastro H, Saifuddin AB, eds. Ilmu kandungan 2nd ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo, Jakarta, 1994 : 391-400.

8. Dutta DC. Text book of gynecology. New central book agency, Calcutta, 1990 : 260-4.

9. Govan ADT, Hart DM, Challender R. Gynaecology Illustration 4th ed. Churchill Livingstone, Singapore, 1993 : 247-55.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bagian dari kesepakatan koalisi, pemimpin Partai Demokrat Liberal Nick Clegg menjadi Wakil Perdana Menteri.. Koalisi Konservatif-Liberal

Tiga komponen analisis tersebut aktivitasnya dapat dilakukan dengan cara interaksi, baik antar komponennya, maupun dengan proses yang berbentuk siklus. Dalam bentuk

Perbedaan yang lain adalah bahwa kajian penelitian ini berupaya menemukan penyebab konflik yang terjadi dalam pelaksanaan perkawinan dan pewarisan menurut hukum

Teknik ini jika digunakan bersama-sama sigmoidoskopi, merupakan cara yang hemat biaya sebagai alternatif pengganti kolonoskopi untuk pasien yang tidak dapat mentoleransi

Dengan demikian, judul yang diambil dalam Laporan Hasil Magang ini adalah “Prosedur Pengajuan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada

Tahapan mobile-D yaitu seperti pada gambar 1, yang terdiri dari explore, initialize, productinize, stabilize, system test and fix. Berdasarkan hasil dari perencanaan, perancangan,

Adapun ketersediaan jagung secara parsial dipengaruhi oleh semua variabel yaitu variabel pendapatan, luas panen jagung dan harga domestik jagung di Kabupaten Karo.. Kata Kunci

Lokus penelitian ini di Kota Serang Provinsi Banten dengan menggunakan teknis survei literatur akademis di bidang keilmuan pelayanan publik untuk memperoleh