• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh 1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN EKOLOGI PERAIRAN ACARA

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter hingga ratusan meter persegi yang dikelilingi oleh daratan. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik ekosistem lentik (perairan menggenang) dan faktor-faktor pembatasnya, mempelajari cara-cara pengambilan data tolokukur (parameter) fisik, kimia, dan biologi suatu perairan, mempelajari korelasi antara beberapa tolokukur lingkungan dengan komunitas biota perairan (plankton dan bentos) serta mempelajari kualitas perairan sungai berdasarkan indeks diversitas biota perairan. Pada praktikum ini menggunakan secchi disk untuk mengukur kejernihan air dan millipore (kertas penyaring dengan ukuran diameter pori 0,45 µ) untuk menyaring padatan tersuspensi. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Saptu, 20 April 2013 pukul 13.00 WIB dan berlokasi di danau Tambak Bayan (Embung Tambak Bayan). Pengamatan dibagi menjadi 7 stasiun dengan pembagian di daerah inlet ( dekat air masuk), bagian tengah dan out let (dekat air keluar). Pada setiap stasiun diukur parameter fisik, kimia, dan biologinya. Untuk data hasil pengukuran dan perhitungan parameter fisik stasiun VI diperoleh suhu udara 31°C, suhu air 29°C, kejernihan 41 cm, TSS 0,41 ppm, dan warna airnya hijau kebiruan. Untuk parameter kimia hasil pengukuran DO 9,1 ppm, kadar CO2 bebas 10 ppm, alkalinitas 30 ppm,

pH 7, kandungan BO 8,86 ppm dan BOD5 7,31 ppm, sedangkan untuk parameter biologi hasil pengamatan densitas plankton 23 idv/L dan diversitasnya 3,621. Setelah membandingkan data dari semua stasiun, stasiun dengan kualitas perairan terbaik adalah stasiun VI karena memiliki diversitas plankton tertinggi.

Kata kunci: danau, ekosistem lentik, Embung Tambak Bayan, millipore, parameter lingkungan, secchi disk.

PENDAHULUAN

Indonesia mempunyai banyak danau dengan ukuran dan kedalaman yang bervariasi. Danau memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia baik untuk rumah tangga, industri maupun usaha pertanian. Selain itu, danau juga mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup berbagai jenis flora dan fauna, sebagai plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetik, sebagai sumber air yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia, sebagai sarana transportasi, sebagai penghasil energi melalui PLTA, dan juga sebagai sarana rekreasi dan objek wisata.

(2)

keseimbangan ekosistem (Sastrawijaya, 2000). Perubahan keseimbangan ekosistem dapet terjadi secara alami maupun oleh aktivitas dan tindakan manusia.

Berdasarkan kedalaman dan jaraknya dari tepi, ekositem danau dibagi menjadi 4 zona (daerah) yaitu:

a. Danau Litoral

Yaitu danau yang dekat dengan tepi dan dangkal. Cahaya matahari dapat menembus dengan optimal.

b. Danau Limnetik

Yaitu daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat tertembus oleh cahaya matahari. c. Danau Profundal

Yaitu daerah yang dalam (daerah afotik danau). Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. d. Danau Bentik

Yaitu daerah danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati. (Sugianto, 2004)

Danau berdasarkan keadaan nutrisinya dibagi menjadi 3 jenis yaitu: a. Danau Oligotrofik

Yaitu danau yang mengandung sedikit nutrien. b. Danau Eutrofik

Yaitu danau yang mengandung banyak nutrien. c. Danau Distrofik

Yaitu danau yang memperoleh sejumlah bahan-bahan organik dari luar. (Payne, 1990)

Tumbuhan yang hidup didanau biasanya tumbuhan bersel satu dan memiliki dinding sel yang seperti alga biru dan alga hijau. Sedangkan hewan yang hidup didanau adalah hewan tingkat tinggi yaitu salah satunya ikan ( Ewuia, 1990).

Praktikum ekosistem danau ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik ekositem lentik (perairan menggenang) dan faktor-faktor pembatasnya, mempelajari cara-cara pengambilan data tolokukur (parameter) fisik, kimia dan biologi suatu perairan, mempelajari korelasi antara beberapa tolokukur lingkungan dengan komunitas biota perairan (plankton dan bentos) serta mempelajari kualitas perairan sungai berdasarkan indeks diversitas biota perairan.

METODOLOGI

Praktikum ekologi perairan acara ekositem danau dilaksanakan di danau Tambak Bayan (Embung Tambak Bayan) pada hari Saptu tanggal 20 April 2013 pukul 14.00 WIB. Praktikum dibagi menjadi tujuh stasiun pengamatan dengan daerah pembagian di daerah inlet (dekat air masuk), bagian tengah dan daerah outlet (dekat air keluar).

Parameter yang diamati dalam praktikum ini yaitu parameter fisik meliputi suhu udara, suhu air, kejernihan, TSS dan warna air. Parameter kimia meliputi kadar DO, kandungan CO2,

alkalinitas, pH, BO dan BOD5. Untuk parameter biologi yaitu menghitung densitas dan indeks diversitas plankton yang ada.

(3)

larutan 1/80 N Na2S2O3, larutan 1/44 N NaOH, larutan 1/50 N HCl, larutan indilator amilum, larutan indikator phenolphphtealin (PP), larutan inndikator Methyl Orange(MO), larutan indikator Bromcrescal Green/ Methyl Red, larutan 4 N H2SO4, larutan 0,1 N kalium permanganat, larutan 0,1 ammonium oksalat dan larutan 4% formalin.

Rumus yang digunakan dalam praktikum ekosistem danau meliputi pengukuran kandungan padatan tersuspensi total (TSS) dengan metode gravimetri yaitu dengan Y merupakan volume sampel air, A

adalah berat kertas saring awal dan B adalah berat kertas saring setelah kering. Pengukuran

kandungan bahan organik (BO) dihitung dengan cara

dengan a merupakan volume titran (ml) dan

f adalah faktor koreksi kalium permangat (diperoleh dari standar). Sedangkan untuk mengukur

BOD5 dengan rumus dengan A merupakan analisis

kandungan O2 terlarut segera dan B adalah analisis kandungan O2 terlarut 5 hari. PEMBAHASAN

Praktikum ekologi perairan acara ekosistem danau dilaksanakan di danau Tambak Bayan ( Embung Tambak Bayan ). Praktikum dibagi menjadi 7 stasiun yang terbagi menjadi di daerah inlet (dekat air masuk), daerah tengah, dan daerah outlet (dekat air keluar). Kondisi danau Tambak Bayan saat dilakukan praktikum cukup baik. Airnya jerniih tidak terlalu keruh dan bersih tidak ada sampah yang mengapung didanau. Untuk praktikum stasiun VI berada di daerah outlet (dekat air keluar) dimana letaknyabdekat air terjun sehingga arusnya cukup deras dan jarak permukaan air danau dengan permukaan tanah tepi danau cukup tinggi dan curam.

HASIL PENGAMATAN EKOSISTEM DANAU

Kecerahan (cm) 86,5 109,5 70,5 108 62,25 41 15,5

TSS (ppm) 0,531 0,461 0,382 0,6436 0,414 0,41 5,947

Warna Air

Hijau Kehijaua n

Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau

lumut

(4)

(ppm)

pH 7,1 7 7,1 7 7 7 7

BO (ppm) 10,75 7,28 9,49 11,39 6,33 8,86 19,29

BOD5 2,92 0,35 1,76 8,88 2,87 7,31 2,1

Biologi

Densitas

Plankton (idv/l) 34 41 156 51 47 23 38

Diversitas

Plankton 3,239 2,734 0,488 2,764 3,438 3,621 0,524

Di stasiun VI hasil pengukuran untuk parameter fisik menunjukkan bahwa suhu air 28°C yang merupakan suhu air terendah dan suhu udara 31°C yang merupakan suhu udara tertinggi. Untuk kejernihan atau kecerahannya agak kurang baik yaitu 41 cm dan untuk hasil pengukuran padatan tersuspensi total (TSS) menunjukkan 0,41 ppm dari air yang di ambil pada stasiun VI yang berwarna hijau kebiruan. Untuk hasil pengukuran parameter kimia, kandungan DO nya 9,1 ppm, kadar CO2 bebas 10 ppm, alkalinitas 30 ppm, pH 7, kandungan BO nya 8,86 ppm dan

BOD5 7,31 ppm. Sedangkan untuk parameter biologi, pengukuran densitas plankton

Kecerahan (cm) 86,5 109,5 70,5 108 62,25 41 15,5

TSS (ppm) 0,531 0,461 0,382 0,6436 0,414 0,41 5,947

Warnwa Air

Hijau Kehijauan Hijau Hijau Hijau Hijau

Hijau

Suhu air tertinggi berada pada stasiun V yang terletak di dekat air keluar yaitu 31,5°C dan suhu air terendah pada stasiun VI sebesar 28°C. Sedangkan untuk suhu udara menunjukkan hasil yang sebaliknya yaitu suhu udara tertinggi berada pada stasiun VI yang suhu airnya terendah yaitu 31°C dan suhu udara terendah berada pada stasiun II sebesar 27,5°C. Untuk kecerahan tertinggi pada stasiun II yaitu 109,5 cm dan terendah pada stasiun VII yaitu hanya 15,5 cm. Kecerahan ini diukur menggunakan secchi disk dengan cara mencelupkan kedalam air danau kemudian menghitung jarak dari garis tali ketika secchi disk masih terlihat jelas dengan garis ketika secchi disk sudah tergelam dan tidak kelihatan. Kandungan padatan tersuspensi total (TSS) tertinggi berada pada stasiun VII yaitu sebesar 5,947 ppm dan terendah pada stasiun V dan VI sebesar 0,41 ppm. Sedangkan untuk warna air semua stasiun identik dengan warna hijau.

Parameter Kimia

Alkalinitas (ppm) 80 89 90 167 73,2 30 40

(5)

BO (ppm) 10,75 7,28 9,49 11,39 6,33 8,86 19,29

BOD5 2,92 0,35 1,76 8,88 2,87 7,31 2,1

Pengukuran kandungan oksigen terlarut (DO) tertinggi ditunjukkan pada stasiun III yang terletak pada daerah inlet yaitu sebesar 9,7 ppm dan terendah pada stasiun V yang terletak pada daerah tengah yaitu sebesar 5,53 ppm. Kandungan DO yang tinggi membantu organisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.. Kandungan DO ini dipengarhi oleh banyak sedikitnya fitoplankton atau tumbuhan air yang hidup di sekitar perairan tersebut. Semakin banyak fitoplankton atau tumbuhan air maka semakin banyak terjadi proses fotosintesis sehingga lebih banyak pula O2 yang dihasilkan dari proses fotosisntesis tersebut Kadar CO2 bebas tertinggi pada

stasiun I yang terletak pada daerah inlet yaitu sebesar 21,6 ppm dan terendah pada stasiun VII yang berada pada daerah outlet sebesar 5,8 ppm. Kandungan CO2 bebas yang tinggi akan

menggagu tingkat populasi organisme sehingga akan menjadi faktor pembatas pada ekosistem danau. Untuk alkalinitas tertinggi berada pada stasiun IV yang berada pada bagian tengah danau dengan hasil 167 ppm dan terendah adapada stasiun VI yang terletak dekat dengan daerah keluar air yang hasilnya sebesar 30 ppm. Keberadaan alkalinitas sangat membantu air menjaga keasaman dan kebasaan agar tetap seimbang. Untuk pengukuran pH pada semua stasiun rata-rata sama yaitu menunjukkan hasil yang normal atau netral (pH 7) kecuali pada stasiun I dan III yaitu 7,1. Kandungan bahan organik (BO) tertinggi ada pada stasiun VII sebesar 19,29 ppm dan terendah pada stasiun V sebesar 6,33 ppm. Kandungan BO yang tinggi dapat menurunkan kadar oksigen terlarut di dalam perairan dan jika keadaan itu terus berlangsung lama dapat menyebabkan perairan menjadi anaerob sehinggga dapat mematikan organisme aerob. Kandungan BOD5 tertinggi berada pada stasiun IV dengan hasil 8,88 ppm dan terendah pada stasiun II yaitu sebesar 0,35 ppm. Kadar BOD5 dipengaruhi oleh jumlah senyawa organik yang diuraikan. Adanya organisme aerob mampu menguraikan senyawa organik sehingga tersedia oksigen yang dibutuhkan dalam proses pernapasan.

Parameter Biologi

Stasiu n

1 2 3 4 5 6 7

Densitas Plankton (indv/l) 34 41 156 51 47 23 38

Diversitas Plankton 3,239 2,734 0,488 2,764 3,438 3,621 0,524 Densitas plankton tertinggi berada pada stasiun III sebesar 156 idv/L dan terendah pada stasiun VI sebesar 23 idv/L. Densitas plankton merupakan nilai kerapatan plankton disuatu tempat dengan ukuran tertentu, sedangkan untuk diversitas plankton tertinggi berada pada stasiun VI dengan 3,621 dan terendah di stasiun III dengan hasil 0,488. Diversitas merupakan keanekaragaman jenis planktonn disuatu tempat dengan ukuran tertentu. Plankto hidup pada lapisan perairan yang mendapat cahaya matahari cukup untuk melakukan fotosintesis dan dapat hidup subur pada perairan yang tenang (Ewuis, 1994).

(6)
(7)

Hubungan antara DO dengan CO2 saling berkebalikan. Dilihat dari grafik pada

masing-masing stasiun apabila DO nya rendah maka CO2 nya tinggi dan apabila DO nya tinggi

menunjukkan CO2 rendah. Kandungan DO ini dipengarhi oleh banyak sedikitnya fitoplankton

atau tumbuhan air yang hidup di sekitar perairan tersebut. Semakin banyak fitoplankton atau tumbuhan air maka semakin banyak terjadi proses fotosintesis sehingga lebih banyak pula O2

yang dihasilkan dari proses fotosisntesis tersebut. Apabila dihubungkan dengan suhu baik suhu udara maupun suhu air, suhu yang rendah menunjukkan kandungan DO nya juga rendah tetapi kadar CO2 tinggi. Sedangkan untuk suhu yang tinggi kandungan DO nya juga ikut tinggi tetapi

kadar CO2 nya rendah (turun). Suhu yang rendah menyebabkan reaksi kimia menurun dan proses

(8)

Hasil pengukuran pH untuk semua stasiun menunjukkan hasil yang netral yaitu berkisar 7. Sebagian besar stasiun untuk hasil pengukuran kadar CO2 bebas yang tinggi, alkalinitasnya

rendah, tetapi untuk stasiun IV dan V hasilnya berbeda karena untuk kadar CO2 bebas yang

(9)
(10)

Untuk hubungan DO dengan CO2 saling berkebalikan yaitu apabila DO nya tinggi hasil

CO2 rendah. Tetapi untuk hubungan antara DO dengan densitas plankton berbanding lurus yaitu

apabila DO nya tinggi hasil pengukuran densitas planktonnya juga tinggi. Sedangkan untuk hubungan antara CO2 dengan densitas plankton menunjukkan saling berkebalikan. Plankton

(11)

Hubungan antara densitas plankton dengan kandungan padatan tersuspensi terlarut total (TSS) menunjukkan hasil yang berbanding lurus, yaitu apabila densitas planktonya tinggi, TSS nya juga ikiut tinggi. Tetapi untuk hubunggan antara densitas plankton dan TSS berbanding terbalik dengan kecerahan. Densitas plankton dan TSS yang tinggi menyebabkan kecerahannya rendah, begitu pula sebaliknya. Kecerahan yang rendah berarti kekeruhannya tinggi sehingga cahaya matahari yang akan menjadi sumber energi dalam proses fotosintesis menjadi terhadalang. Sehingga proses fotosintesis menjadi terhambat dengan begitu oksigen yang dihasilkan menjadi berkurang. Kandungan oksigen dalam air yang rendah menjadikan plankton dan organisme lainnya tidak nyaman tinggal di sekitar perairan tersebut sehingga diversitasnya menjadi menurun.

KESIMPULAN

Karakteristik ekosistem lentik atau danau adalah suatu perairan menggenang dengan tepi yang umumnya curam, air danau bisanya bersifat jernih dan keberadaan tumbuhan air terbatas hanya pada daerah pinggir saja. Faktor pembatas perairan danau yaitu suhu, DO, CO2 bebas, BO,

BOD5 pH, alkalinitas, TSS, intensitas cahaya dan kecerahan. Cara pengambilan data tolokukur

(12)

rendah. Stasiun dengan kualitas perairan terbaik adalah stasiun VI karena memiliki diversitas plankton tertinggi.

SARAN

Perlu adanya penambahan jumlah bahan atau bahan cadangan misalnya penambahan jumlah persediaan akuades agar tidak terjadi kekurangan atau kehabisan seperti pada kelompok 6 (kelompok saya).

DAFTAR PUSTAKA

Barus, T. A. 2004. Pengertian Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Darat. USU press. Medan. Ewuis, I. Yanney. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. IPB press. Bandung.

Payne, A. L. 1986. The Ecology of Tropical Lake and Rivers. John Wiley & sonds. New York. Prawirohartono, Slamet. 2004. Sains Biologi Kelas I SMP. Bumi Aksra. Jakarta. Sastrawijaya, A. T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sedangkan data sekunder berupa cara perhitungan energi manusia dan peralatan yang digunakan selama tahapan proses produksi, faktor emisi pada beberapa bahan bakar, serta

Menurut Sugiyono (2013:117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

reaction to this new requirement, the area of Bt corn planted has decreased in the last few years resulting in zero hectares of Bt corn planting in 2017. Another reason for the

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi - 2a. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke

PERBEDAAN KADAR VITAMIN C PADA BROKOLI (Brassica oleracea var. Italica) DENGAN PERENDAMAN CaCl2 DAN TANPA PERENDAMAN CaCl2..

Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik  yang berikatan dengan oksalat maupan dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat;

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan berupa bantuan tutor sebaya dalam Menentukan Keliling dan Luas Jajar

Nilai penghambatan yang terlihat rendah pada kelompok bakteri yang bersifat lipolitik hal ini juga dimungkinkan oleh adanya pengenceran cairan rumen sebelum proses inokulasi