• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Perancangan Lampu Otomatis Untuk PT. Citra Mandala Samudra.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Perancangan Lampu Otomatis Untuk PT. Citra Mandala Samudra."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Disusun Oleh :

Galih Kusuma Wardana ( 08.41020.0082 )

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

i

ABSTRAKSI

Teknologi berkembang semakin pesat saat ini, masusia telah dimudahkan oleh

teknologi yang membuat manusia tidak perlu lagi menggunakan tenaganya untuk

beraktifitas, contohnya kita tak perlu lagi berjalan menuju saklar lampu hanya untuk

menyalakan lampu ruangan. Kita hanya cukup berjalan dan lampu akan menyala secara

otomatis, itu karena sensor cahaya terhalang dan secara otomatis lampu akan menyala,

prinsip kerjanya tidak begitu rumit kita hanya menaruh sensor dibelakang pintung dan

jika cahaya terhalang oleh pintu yang terbuka maka lampu akan menyala, banyak

kemudahaan yang diberikan oleh kemajuan ilmu dan teknologi.

Teknologi digunakan untuk mempermudah hidup kita, banyak hal yang dapat

dilakukan hanya dengan rangkaian analog yang simple dan mudah, seperti yang akan

saya buat. Tidak membutuhkan banyak tenaga dan uang dalam membuat rangkaiaan ini,

cukup perhitungan dalam mengatur tegangan yang keluar. Di jaman yang maju ini

perkembangan teknologi semakin cepat. Banyak inovasi - inovasi unik dan kreatif untuk

membantu dalam kehidupan sehari hari.

STIKOM

(3)

v

Halaman

ABSTRAKSI ……….. i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR GAMBAR ………... viii DAFTAR LAMPIRAN ……… ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ……….. 1

1.2Tujuan Kerja Praktek ……… 3

1.3Pembahasan Masalah ...……… 3

1.4Waktu dan Lama Kerja Praktek ……… 4

1.5Ruang Lingkup Kerja Praktek ...……….……… 4

1.6Metode Penelitian ..……….…….. 4

1.7Sistematika Penulisan ...……….……… 5

BAB II GAMBARAN UMUM PT. CITRA MANDALASAMUDRA 2.1 Sejarah Singkat PT. Citra Mandalasamudra ………..….. 7

STIKOM

(4)

vi

2.2 Visi, Misi dan Komitmen PT. Citra Mandalasamudra ...………..…….. 9

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 LDR (Light Dependent Resistor)………...……….……. 11

3.1.1 Prinsip Kerja LDR………..……….. 12

3.1.2 Karakteristik LDR………..………... 13

3.2 Dioda………... 15

3.2.1 Fungsi Dioda……..……….... 16

3.2.2 Jenis Dioda………..……….…... 16

3.3 Resistor ….……….………. 20

3.3.1 Penandaan Resistor……….…….. 20

3.3.2 Identifikasi empat pita……….…….. 21

3.3.3 Identifikasi lima pita……….………. 23

3.4 Kapasitor……… .………..……… 23

3.4.1 Jenis jenis kapasitor………..……….. 25

3.5 Transistor ….………..……… 28

3.5.1 Cara kerja Transistor……….………. 29

3.5.2 Transistor BC 177 ………..……….... 30

STIKOM

(5)

vii BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

4.1 Merancang Rangkaian Lampu Otomatis ……….…………. 34

4.1.1 Rangkaian Sensor Cahaya Menggunakan LDR ……...…………. 35

4.1.2 Rangkaiaan Inverter atau Pembalik...………..…… . 38 4.2 Cara kerja ……….. 38

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ……… 42

5.2 Saran ……….. 42

DAFTAR PUSTAKA ………. 44

LAMPIRAN ……….. .. 45

STIKOM

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini mendorong kita untuk lebih

kreatif untuk membuat sebuah alat yang sederhana dan ramah lingkungan untuk

membantu kita dalam kehidupan sehari – hari, Sehingga dapat berguna bagi banyak orang dan berfungsi sesuai kegunaannya. Banyak rangkaian yang elektronika yang

digunakan untuk membantu kehidupan kita, seperti lampu otomatis yang tidak perlu

saklar. Kemajuaan teknologi saat ini menggeser peranan saklar sebagai inputan.

Sehingga hanya diperlukan sensor untuk memicu outputan.

Dengan banyaknya ide ide kreatif kita dapat membuat rangkaian yang mudah,

kebutuhan untuk membuat rumah ideal adalah tantangan kedepan. Kita tidak perlu

lagi memboros boroskan tenaga, cukup berjalan melewati ruangan, lampu akan

menyala secara otomatis, begitu mudahnya sehingga kita tidak perlu lagi berjalan

untuk menekan tombol ON di saklar hanya untuk menyalakan lampu, banyak yang

dapat kita buat hanya dengan beberapa alat alat elektronika. Teknologi dengan

memakai sejumlah rangkaian elektronika memegang peranan yang sangat penting,

Karena dengan sarana tersebut segala kegiatan yang mempermudah manusia dapat

mudah dikendalikan dan lebih efisien. Bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari

STIKOM

(7)

berbagai pulau-pulau dan berbagai macam corak social dan budaya, untuk

mempersatukan seluruh rakyat yang ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan

yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan

pancasila yang menjadi cita-cita bangsa, sangat memerlukan pengetahuan tentang

elektronika sebagai sarana yang memadai untuk mencapai tujuan yang lebih maju

tersebut. Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah mempelajari

konsep struktur elektronika dan implementasikan Perancangan lampu otomatis yang

akan di simulasikan pada mekanik lampu otomatis menggunakan sensor LDR.

Kerja Praktek adalah kesempatan bekerja di dunia nyata untuk memperoleh

pengalaman kerja, sehingga dapat mengenal dunia kerja, dan dapat menerapkan dan

membandingkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan dunia kerja, Selain itu

kerja praktek juga merupakan bagian dari kurikulum Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Sistem Informasi ( STIKOM ) Surabaya sebagai salah satu

persyaratan untuk menempuh ujian akhir.

Prosedur kerja praktek telah di atur sesuai dengan pedoman yang telah

ditetapkan, yaitu harus mendapatkan persetujuan dari instalasi atau dari perusahaan

tempat melaksanakan kerja praktek tersebut.

Dengan adanya program kerja praktek ini dapat diharapkan dapat tercapainya

suatu pengembangan dan penerapan kemampuan dan tanggap terhadap kenyataan

yang ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk

menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah pada perusahaan yang ditempati

STIKOM

(8)

3

Dan bila memungkinkan dapat meningkatkan system yang diterapkan di perusahaan

tersebut.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Pelaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. CITRA

MANDALASAMUDRA, maka seorang mahasiswa yang menjalankan syarat

pendidikan tinggi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam

melaksanakan kegiatan praktek ini.

1. Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan berbagai prosedur dalam

berkerja di perusahaan mulai dari proses lamaran, pengerjaan, dan akhir dari

pelaksanaan kerja praktek.

2. Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kerja

praktek.

3. Mahasiswa mampu bersikap professional dalam berkerja di perusahaan,

seperti sikap disiplin, kreatif, dan bertanggung jawab.

1.3

Pembatasan Masalah

Untuk membatasi kajian masalah dalam penulisan laporan maupun

pelaksanaan praktek kerja ini maka pembahasan masalah mengacu pada beberapa

batasan sebagai berikut :

1. Menggunakan rangkaian analog.

2. Menggunakan sensor cahaya LDR.

STIKOM

(9)

3. Outputan berupa lampu LED dan rangkaian ini hanya berupa rancang bangun

yang nantinya akan dikembangkan lagi oleh perusahaan menurut fungsinya.

1.4

Waktu dan lama Kerja Praktek

Adapun waktu dan lama kerja yang akan ditempuh dalam kerja praktek di

dalam perusahaan PT.CITRAMANDALASAMUDRA di laksanakan mulai tanggal

18 Juli 2012 – 18 Agustus 2012.

1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek

Sasaran kerja praktek tersebut adalah agar mahasiswa mendapatkan

pengalaman belajar melalui pengamatan di bidang elektronika :

a. Merangkai rangkaian lampu otomatis.

b. Membuat rangkaiaan sesuai kebutuhan yang diminta konsumen.

c. Merangkai rangkaian analog yang mudah dan murah.

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh penulis, maka penulis

mendapatkan bimbingan langsung dari pengajar STIKOM Surabaya yang memiliki

kemampuan di dalam elektronika, Dari praktek tersebut penulis mendapat gambaran

bahwa desain elektronika yang akan penulis buat, sudah di rancang sedemikian rupa

agar mampu mengkasilkan seperti apa yang di inginkan. Teknik dan metode yang

kami lakukan adalah sebagai berikut :

STIKOM

(10)

5

1. Perancangan, yaitu membagun rangkaian Sensor cahaya LDR yang sesuai

dengan harapan.

2. Penanganan langsung terhadap permasalahan yang terjadi dan mencari solusi

bagaimana cara menanganinya, sehingga system dalam rangkaian Lampu

otomatis bisa berjalan sesuai dengan baik.

3. Studi yang akan digunakan adalah literatur atau pustaka melalui membaca

buku-buku yang berhubungan dengan elektronika dan pemogramannya.

4. Pengujian, yaitu tahapan menguji sistem yang telah dibangun apakah telah

berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

5. Penulis dan penyusun laporan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah

dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada pihak STIKOM Surabaya.

1.7 Sistematis Penulisan

Sistematis dalam penulisan laporan hasil kerja praktek lapangan pada

PT. CITRA MANDALASAMUDRA adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini merupakan tentang latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II Gambaran umum perusahaan

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan

diantara riwayat dan institusi perusahaan serta struktur organisasi

perusahaan.

STIKOM

(11)

BAB III Landasan teori

Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung

penyelesaian laporan ini diantaranya menguraikan teori-teori

elektronika.

BAB IV Hasil Kerja Praktek

Pada bab ini menguraikan tentang cara Kerja lampu otomatis,

sehinnga sensor cahaya menjadi pemicu untuk menyalakan lampu

BAB V Kesimpulan

Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan-kesimpulan yang

dapat dirumuskan berdasarkan penjelasan pada bab-bab

sebelumnya beserta saran-saran untuk kemajuan perusahaan ke

depannya.

STIKOM

(12)

7 BAB II

GAMBARAN UMUM

PT. CITRA MANDALASAMUDRA

2.1 Sejarah Singkat PT. CITRA MANDALASAMUDRA

Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan teknologi

semakin penting. Hasil dari suatu pembangunan sangat penting ditentukan oleh

materi perkembngan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara. Cepat atau

lambatnya laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh ilmu dari

perkembangan teknologi itu tersebut. Adanya suatu teknologi yang bersifat

elektronik memudahkan kita untuk membuat suatu terobosan-terobosan terbaru

untuk mensejahterakan masyarakat luas. Keperluan merancang suatu rangkaian

elektronika tidak perna lepas dari kehidupan kita selama. Muncul suatunya inovasi

baru memungkinkan kita untuk melangkah lebih maju untuk melakukan produk baru

yang berfungsi mensejahterakan masyarakat untuk menggunakannya.

Dengan semakin canggihnya teknologi memungkinkan kita untuk menggali

ilmu teknologi yang didalamnya mengandung unsur elektronika melalui banyak

media yang telah ada sekarang ini, hasil seperti ini yang mulai menyentuh dalam

aspek kehidupan kita. Kesadaran tentang hal ini yang menuntut pengadaan

tenaga-tenaga ahli terampil untuk dapat mengelola informasi yang didapatkan.

STIKOM

(13)

Atas dasar pemikiran inilah, maka PT. CITRA MANDALASAMUDRA di

dirikan pada tanggal 23 April 2001 No.C-5562.HT.01.01.2001. Tokoh yang berperan

besar atas berdirinya perusahaan tersebut adalah :

1. Sugeng Santoso

2. Hadi Poerwanto

3. Doedit Heroistijanto

4. Dra. Noenis Trilupi Andini

Dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tersebut disinilah

PT. CITRA MANDALA SAMUDRA mengelola usaha dengan membangun suatu

komplek perumahan, pertokoan, perkantoran, dan pergudangan, beserta

sarana-sarana penunjangnya. Didalam bidang perdagangan umum perusahaan di atas

mempunyai sarana usaha yang lain yaitu keagenan, distributor, komisioner, supplier,

ekspor/impor dari barang yang dapat diperdagangkan.

Pada awal tahun 2005 perusahaan di percaya untuk mensuplei alat-alat

kesehatan untuk Rumah Sakit di seluruh Indonesia sampai saat ini. Dengan tahun itu

juga perusahaan mendapat kepercayaan untuk mensuplai peralatan militer baik untuk

Polisi maupun TNI.

STIKOM

(14)

9

2.2 Visi, Misi dan Komitmen PT. CITRA MANDALASAMUDRA

A. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi Perusahaan telah kami bangun bersama, dan siap untuk kami operasionalisasikan. Setiap langkah, kami akan selalu menerapkan nilai-nilai yang

juga telah kami kembangkan bersama. NILAI-NILAI KAMI adalah :

1. Jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.

2. Adil : merupakan nilai yang mendasari langkah menuju solusi win-win dalam Bermitra.

3. Profesional : yang mengandung unsur-unsur kompetensi, tanggung

jawab, corporateness, dan etika profesi yang saling terkait serta tidak bisa

dipisah - pisahkan.

4. Kerja Cerdas melalui pengembangan kompetensi pribadi ( pengetahuan,

ketrampilan dan sikap positif ) dan kemampuan mengembangkan

jaringan koneksi bisnis antar perusahaan.

5. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan, dan proaktif memegang

peran sesuai dengan kompetensi Perusahaan.

6. Mentaati norma-norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.

Dengan nilai-nilai tersebut, kami mempunyai keyakinan bahwa kami akan menjadi

relasi yang terpercaya bagi relasi kami. Bersama kami membangun tim kerja untuk memberikan produk yang memenuhi kebutuhan relasi kami yang di butuhkan. Kami

mendengar, memahami, memberi masukan, dan mengerjakan pekerjaan dengan

STIKOM

(15)

sungguh-sungguh, sehingga kami dapat memuaskan pelanggan kami. Kepuasan

pelanggan sangat penting bagi kami, karena kami berhasrat untuk membangun tim yang berkelanjutan dengan pelanggan kami.

B. Komitmen Perusahaan

Dengan saling bergandengan tangan baik ke sesama perusahaan luar maupun

dalam negeri, semoga visi dan misi tidak hanya bisa dipahami, melainkan juga bisa

dihayati dan lebih dari itu dilaksanakan secara konsisten dan memegang teguh

kejujuran ke sesame relasi. Karena itu semua adalah murni komitmen kita dalam

berbisnis secara baik dan bertanggung jawab.

STIKOM

(16)

11 BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor

yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen

tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi

cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang

mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya, Pada saat gelap atau cahaya

redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang

relatif kecil, Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik.

Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa

disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.

Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom

bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk

mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi

konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil

pada saat cahaya terang dan bila dalam keadaaan gelap nilai resistansinya akan

bertambah.

STIKOM

(17)

3.1.1 Prinsip Kerja LDR

Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang

menyerupai bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang

sangat sensitif terhadap pengaruh dari cahaya. Jalur cadmium sulphida yang terdapat

pada LDR dapat dilihat pada gambar 3.1.

Pada gambar 3.1 jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai

kurva agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit.

Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap

energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai

cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi

perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron

tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan

hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.

Gambar 3.1 Sebuah LDR (Light Dependent Resistor)

STIKOM

(18)

13

3.1.2 Karakteristik LDR 1.1.1 Laju Recovery

Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan

cahaya tertentu kedalam suatu ruangan yang gelap sekali, maka bisa kita

amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya

pada keadaan ruangan gelap tersebut, Namun LDR tersebut hanya akan bisa

mencapai harga dikegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu dan

suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam

K Ω /detik. untuk LDR type arus harganya lebih besar dari 200 K Ω /detik

(selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan

tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat

gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk

mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.

1.1.2 Respon Spektral

LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang

gelombang cahaya yang jatuh padanya yaitu warna. Bahan yang biasa

digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja,

emas, dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar

yang paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik.

Sensor ini sebagai pengindera yang merupakan eleman yang pertama – tama

menerima energi dari media untuk memberi keluaran berupa perubahan

energi. Sensor terdiri berbagai macam jenis serta media yang digunakan

STIKOM

(19)

untuk melakukan perubahan. Media yang digunakan misalnya : panas,

cahaya, air, angin, tekanan, dan lain sebagainya. Sedangkan pada rangkaian

ini menggunakan sensor LDR yang menggunakan intensitas cahaya, selain

LDR dioda foto juga menggunakan intensitas cahaya atau yang peka terhadap

cahaya (photo conductivecell). Pada rangkaian elektronika, sensor harus

dapat mengubah bentuk – bentuk energi cahaya ke energi listrik, sinyal listrik

ini harus sebanding dengan besar energi sumbernya. Gambar 3.2 Dibawah ini

merupakan karakteristik dari sensor LDR .

Gambar 3.2 Karakteristik LDR (Light Dependent Resistor)

Pada karakteristik diatas dapat dilihat bila cahaya mengenai sensor itu

maka harga tahanan akan berkurang. Perubahan yang dihasilkan ini

tergantung dari bahan yang digunakan serta dari cahaya yang mengenainya.

STIKOM

(20)

15

3.2 DIODA

Pengertian Dioda adalah jenis komponen pasif yang berfungsi terutama

sebagai penyearah. Dioda memiliki dua kutub yaitu kutub anoda dan kutub katoda.

Dioda terbuat dari dua bahan atau yang biasa di sebut dengan dioda semi

konduktor yaitu bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n menjadi

katode.

Pada sambungan dua jenis berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang

akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan +

sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan

minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik.

Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, pengertian diodayang

lainadalah bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode

mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif)

dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan

negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Pada gambar 3.3 adalah

gambar diode dan simbolnya.

Gambar 3.3 Dioda

STIKOM

(21)

3.2.1 Fungsi Dioda

Berikut ini adalah fungsi dari diode yang biasa digunakan:

1. Penyearah, contoh : dioda bridge

2. Penstabil tegangan (voltage regulator), yaitu dioda zener

3. Pengaman /sekering

4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas/membuang level sinyal

yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.

5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen dc kepada

suatu sinyal ac

6. Pengganda tegangan.

7. Sebagai indikator, digunakan sebagai LED (light emiting diode)

8. Sebagai sensor cahaya, yaitu dioda photo

9. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), yaitu dioda varactor

3.2.3 Jenis Dioda :

1. Dioda standar

Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda

silikon mempunyai tegangan maju 0.6V sedangkan dioda germanium 0.3V.

Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi.

Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan

STIKOM

(22)

17

suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025V setiap kenaikan 1 derajat

dari suhu normal. Pada gambar 3.4 simbol – symbol jenis diode.

Gambar 3.4 Simbol simbol dioda

Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai

berikut:

1. Penyearah sinyal AC

2. Pemotong level

3. Sensor suhu

4. Penurun tegangan

5. Pengaman polaritas terbalik pada dc input

Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA).

STIKOM

(23)

2. LED (light emiting diode)

Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan

cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan

arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan

umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan.

Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode.

Selain sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti

LED inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem remote control dan

opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem

CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).

3. Dioda Zener

Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu

dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu

untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka

pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar

diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).

4. Dioda photo

Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan

menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. Aplikasi

STIKOM

(24)

19

dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh:pada

optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD menggunakan Dioda photo

dibias maju (forward).

5. Dioda varactor

Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai

kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya.

Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi

frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi.

Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase

lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan

frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk

oscilator. Dioda varactor dibias reverse.

3.3 RESISTOR

Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk

menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya,

nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir,

berdasarkan hukum Ohm :

V = I R ……….. rumus 3.1

I = V/R. ……….. rumus 3.2

STIKOM

(25)

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit

elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.

Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat

resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).

Dapat dilihat pada gambar 3.5 gambar resistor, Karakteristik utama dari resistor

adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain

termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan

kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan

letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan

disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Gambar 3.5 Resistor

3.3.1 Penandaan resistor

Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan

resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar

STIKOM

(26)

21

untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu

kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau,

walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu. Resistor

awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi

seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu

ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga.

Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan

pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang

lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.

3.3.2 Identifikasi empat pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering

digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor.

Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga

merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi)

dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita

kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem

lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.

Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%.

Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita

kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita

ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56,

STIKOM

(27)

sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan

nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.dapat dilihat pada table 3.1 dibawah ini.

Warna Pita pertama Pita kedua

Pita ketiga (pengali)

Pita keempat (toleransi)

Pita kelima (koefisien suhu)

Hitam 0 0 × 100

Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm

Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm

Jingga 3 3 × 103 15 ppm

Kuning 4 4 × 104 25 ppm

Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)

Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)

Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)

Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)

Putih 9 9 × 109

Emas × 10-1 ± 5% (J)

Perak × 10-2 ± 10% (K)

Kosong ± 20% (M)

Table 3.1 Nilai warna

STIKOM

(28)

23

3.3.3 Identifikasi lima pita

Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%,

0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama

menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah

toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak

kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita

keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.

3.4 KAPASITOR

Kapasitor atau sering disebut Kondensator adalah suatu alat yang dapat

menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan

ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang

disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai

"kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama

disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa

Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu

muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan

negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan

bahasa Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman

Kondensator atau Spanyol Condensador.

1. Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif

dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabun

STIKOM

(29)

2. Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih

rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya,

kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya

seperti tablet atau kancing baju.

Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung

pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut

hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih

sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor ataupun

sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C). gambar kapasitor

dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 Kapasitor

STIKOM

(30)

25

Fungsi kapasitor sebagai penyimpan muatan litrik dalam waktu tertentu yang

kemudian melepaskannya kembali pada perlahan-lahan. apasitas penyimpanan

kapasitor dalam satuan farad. Farad diambil dari nama salah satu penemu di bidang

fisika yaitu Michael Faraday. Nilai kapasitas suatu kapasitor non polar ditulis dalam

bentuk kode angka sederhana yang tertera pada badan kapasitor. Kode angka

sederhana tersebut ditulis dalam satuan kapasitas, sebagai berikut :

1. Jika terdiri dari 1 atau 2 angka maka nilainya dalam pikofarad. Contohnya

jika pada suatu badan kapasitor tertera angka 5 maka nilainya 5 pikofarad,

jika tertera 47 maka nilainya 47 pikofarad.

2. Jika terdiri dari 3 angka maka angka ketiga adalah jumlah pengali (jumlah

nol). Contohnya pada suatu badan kapasitor tertera angka 473 maka nilainya

47000 pikofarad (disingkat pf). Jika dikonversi ke nano maka menjadi 47

nanofarad (disingkat nf), jika dikonversi ke mikrofarad maka 0,047

mikrofarad (disingkat mf).

3.4.1 jenis jenis Kapasitor

Jenis jenis capasitor diantaranya capasitor bipolar/ non polar dan capasitor

polar (memiliki kutub -/+), walaupun sama-sama untuk menyimpan muatan listrik,

tapi banyak perbedaan diantara dua macam capasitor ini, baik dari bahan yang

digunakan untuk membuat capasitor tersebut maupun dalam kegunaannya.

Setelah memahami tentang capasitor polar, sekarang akan kita teruskan

STIKOM

(31)

membahas tentang capasitor non polar. Capasitor non polar ada beberapa macam

yaitu

1. Kapasitor Ceramic

Gambar 3.7 Kapasitor Keramik

Mengapa disebut capasitor ceramic, karena bahan dasar yang

digunakan sebagai media penyimpan arus adalah terbuat dari keramik.

Jadi lempengan keramik diletakkan diantara dua pin kaki capasitor

tersebut sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan arus listrik.

Contoh gamabar pada gambar 3.7.

[image:31.612.30.567.131.681.2]

2. Kapasitor Mylar

Gambar 3.8 Kapasitor Mylar

STIKOM

(32)

27

Sedangkan bahan penyekat yang digunakan pada capasitor

mylar terbuat dari plastik, tepatnya plastik digulung diantara kedua

lempengan kaki capasitor tersebut. Jumlah gulungan yang dipakai

akan mempengaruhi besar-kecilnya nilai kapasitasnya. Contoh

gambar seperti pada gambar 3.8.

3. Kapasitor Variable

Gambar 3.9 Kapasitor Variable

Gambar 3.9 adalah Capasitor variable sebenarnya juga

termasuk dalam jenis capasitor mylar, yang membedakan adalah

besar-kesilnya nilai capasitas dapat dirubah dengan

memutar/menggeser pin capasitor tersebut. Jadi capasitor variable

memiliki tiga kaki atau lebih. Capasitor variable biasanya digunakan

pada pesawat radio sebagai pengatur frekuensi (tuner).

STIKOM

(33)

3.5 TRANSISTOR

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai

sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal

atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana

berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan

pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Contoh pada

gambar 3.10.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)

dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai

untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu

pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Transistor merupakan komponen

yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.

Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).

Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan

penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan

sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai

sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi

rangkaian-rangkaian lainnya.

STIKOM

(34)

29

Gambar 3.10 transistor

3.5.1 Cara Kerja Transistor

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor,

bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor

(FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya

menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa

arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan

pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan

kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

FET juga dinamakan transistor unipolar hanya menggunakan satu jenis pembawa

muatan elektron atau hole, tergantung dari tipe FET. Dalam FET, arus listrik utama

mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya

dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus

listrik utama, Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan

STIKOM

(35)

perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi

tersebut.

3.5.2 Transistor BC 177

Gambar 3.11 transistor BC 177

Transistor BC 177 seperti pada gambar 3.11 adalah transistor PNP. Prinsip

kerja dari transistor PNP adalah arus akan mengalir dari emitter menuju ke kolektor

jika pada pin basis dihubungkan ke sumber tegangan ( diberi logika 1). Arus yang

mengalir ke basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari emitor ke

kolektor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah

resistor. Dapat dilihat pada skematik pada gambar 3.12.

STIKOM

(36)

31

Gambar 3.12 Skematik PNP BC 177

3.6 INVERTER 72HC00

Berikut ini adalah daftar dari 7400 seri sirkuit logika digital terintegrasi. Seri

SN7400 berasal sirkuit TTL terpadu yang dibuat oleh Texas Instruments. Karena

popularitas dari bagian-bagian, mereka kedua bersumber oleh produsen lain yang

terus urutan nomor 7400 sebagai bantuan untuk identifikasi bagian yang kompatibel.

Selain itu, kompatibel TTL bagian berasal oleh produsen lain yang kedua bersumber

pada lini produk TI di bawah nomor bagian seri 74xxx. Hanya nomor dasar yang

tercantum di bawah ini, yaitu: bagian yang terdaftar di sini seolah-olah dibuat dalam

kekuasaan, dasar standar dan kecepatan, TTL bentuk, meskipun bagian kemudian

banyak yang pernah diproduksi dengan teknologi itu.

STIKOM

(37)

Gambar 3.13 Quad 2-input NAND gate HD74HC

Inverter HD74HC seperti pada gambar 3.13 adalah Inverter dengan gerbang

NAND, komponen ini berisi 4 buah gerbang NAND yang dapat digunakan, cara

kerjanya adalah mengalikan nilai dari pin 1 dengan pin 2 dan hasilnya di NOT kan.

[image:37.612.62.565.76.676.2]

Dapat dilihat pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 pin konfigurasi

STIKOM

(38)

33

Dalam elektronika digital, gerbang NAND (Negasi DAN atau TIDAK DAN)

adalah gerbang logika yang menghasilkan output yang palsu hanya jika semua

inputnya adalah benar. Sebuah output (0) LOW hasil hanya jika kedua input ke

gerbang yang TINGGI (1), jika salah satu atau kedua input RENDAH (0), a (1)

TINGGI hasil output. Hal ini dibuat dengan menggunakan transistor.

Gerbang NAND adalah penting karena setiap fungsi boolean dapat

diimplementasikan dengan menggunakan kombinasi gerbang NAND. Properti ini

disebut kelengkapan fungsional.

Sistem digital menggunakan sirkuit logika tertentu mengambil keuntungan

dari kelengkapan fungsional NAND itu. Dalam ekspresi logis yang rumit, biasanya

ditulis dalam hal fungsi logika lainnya seperti AND, OR, dan NOT, menulis ini

dalam hal NAND menghemat biaya, karena pelaksanaan sirkuit tersebut dengan

menggunakan gerbang NAND menghasilkan hasil yang lebih kompak daripada

alternatif.

STIKOM

(39)

34

HASIL KERJA PRAKTEK

Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap

perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah

selesai dibuat.

4.1 Merancang Rangkaian Lampu Otomatis

Lampu otomatis ini menggunakan rangkaiaan analog, lampu ini akan

menyala secara otomatis, sehinga mengurangi penggunaan saklar dirumah, kita tak

perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1

atau on yang berarti menyala jika sensor LDR tidak menndapatkan cahaya. Cahaya

didapatkan langsung dengan menembakkan laser ke LDR secara langsung.

Rangkaiaan ini cukup sederhana, Akan tetapi perhitungan harus tepat agar lampu

tidak menyala jika dalam kondisi menerima cahaya yang redup dengan menghitung

tegangan yang masuk dari inputan sensor cahaya LDR.

Dengan menggunakan inverter atau pembalik tegangan, kita dapat menyetel

range atau jarak tegangan, Jika tegangan yang masuk antara 0 volt sampai 3 volt

maka akan bernilai nol atau tidak ada tegangan yang keluar. dan tegangan yang

masuk bernilai lebih dari 3 volt atau contoh 3,5 volt, jika dibulatkan menjadi 4 volt

STIKOM

(40)

35

maka akan bernilai satu atau akan ada tegangan sebesar 5 volt yang akan mengalir

menuju output berupa lampu. Gambar berikut ini adalah blok digram seluruh system.

Gambar 4.1 blok diagram system

4.1.1 Rangkaian Sensor Cahaya Menggunakan LDR

Prinsip kerja dari LDR cukup mudah, jika cahaya yang redup atau tidak ada

cahaya, maka nilai resistansi atau nilai hambatan dari sensor LDR akan tinggi,

sehingga arus yang masuk akan terhalang dan nilai inputan akan menjadi nol,

sehingga tidak akan ada tegangan yang mengalir, Tetapi jika ada cahaya yang

Sensor cahaya LDR

Perangkat Output Berupa

lampu

Inverter atau pembalik tegangan Cahaya / laser

STIKOM

(41)

diterima nilai resistansi akan berkurang dan nilai hambatan akan menjadi nol atau

tidak akan ada hambatan, sehingga arus dapat masuk.

Sensor LDR memiliki karakteristik yang berbeda dari foto dioda, karena nilai

resistansi yang lebih besar dari pada foto diode, dan luas penampang yang unik,

sehingga cahaya yang diterima dapat lebih focus diterima oleh sensor LDR, berikut

ini adalah gambar 4.1 skematik dari rangkaian sensor cahaya menggunakan LDR dan

gamabar 4.2 rangkaian lampu otomatis.

Gambar 4.2 Skematik rangkaian lampu otomatis

STIKOM

(42)

37

Gambar 4.3 rangkaian Lampu otomatis

Penjelasan rangkaian lampu otomatis menggunakan sensor cahaya LDR.

1) Resistor :

a) R1 = 2200 ohm

b) R2 = 4700 ohm

c) R3 = 1000 ohm

d) R4 = 2200 ohm

e) R5 = 1000 ohm

2) Kapasitor :

a) C = 150µF / 12 VDC

3) Transistor :

a) TR = BC178

STIKOM

(43)

4) Diode : 1 A

5) LDR : Type ORP 12

6) LED ultra bright

4.1.2 Rangkaian Inverter atau Pembalik

Rangkaian ini adalah rangkaian pembalik tegangan, jika tegangan bernilai

satu atau 5 volt, maka outputannya akan bernilai nol atau 0 volt, ini berarti hasil nilai

inputan akan terbalik. Rangkaian ini kami gunakan karena pada dasarnya sensor

cahaya LDR jika ada cahaya masuk maka nilai resistansi akan berkurang dan jika

tidak ada cahaya maka nilai resistansi akan menjadi penuh.

Yang kami butuhkan adalah sebaliknya jika ada cahaya maka lampu mati dan

jika cahaya terhalang maka lampu akan menyala, maka jika kita logika sensor cahaya

LDR jika ada cahaya masuk maka bernilai nol atau tidak ada tegangan yang keluar

dari output, dan jika cahaya terhalang maka bernilai satu dan ada tegangan yang

keluar dari output dan menyalakan lampu.

4.2 Cara Kerja

Cara kerja dari hasil kerja praktek ini adalah laser ditembakan langsung

kearah sensor LDR, sensor LDR sebagai inputan akan menerima cahaya dan nilai

resistansi dari sensor cahaya LDR akan berkurang sehingga tegangan akan masuk

tanpa ada hambatan sama sekali, dan tegangan akan masuk kedalam Inverter atau

pembalik tegangan sehingga nilai output akan menjadi nol atau tidak ada tegangan

yang keluar.

STIKOM

(44)

39

Akan tetapai lampu akan menyala jika laser terhalang, sehingga Sensor

cahaya LDR tidak dapat menerima cahaya, maka nilai resistansi akan bertambah dan

nilai tegangan akan bernilai nol atau tidak ada tegangan yang masuk dalam Inverter

dan tegangan akan bernilai satu atau ada teganagn yang keluar sehingga lampu akan

menyala. Dapat dilihat pada gambar 4.3 sensor cahaya LDR terhalang benda.

Gambar 4.4 lampu yang menyala ketika sensor terhalang

Lampu ini akan menyala apabila ada cahaya yang menyinari LDR

terpotong/terhalang oleh orang atau sebuah gerakan yang lewat sensor tersebut.

Telah kita ketahui bahwa komponen-komponen elektronika yang dibutuhkan untuk

merangkai alarm diatas mempunyai cara kerja sendiri-sendiri yaitu:

STIKOM

(45)

1. Resistor berfungsi sebagai tahanan listrik yang mempunyai besar tahanan

sesuai dengan warna-warna yang ditunjukkan pada transistor.

2. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang

digunakan dalam rangkaian alarm ini adalah kapasitor keramik Kapasitor ini

adalah kapasitor non polar.

3. Transistor berfungsi untuk mengalirkan arus melalui terminal emitor dengan

polaritas paling negatif, terminal kolektor beberapa volt lebih positif

dibandingkan terminal emitor lainnya dan terminal basis lebih positif 0,7 V

daripada terminal emitor lainnya.

4. LDR (Light Dependent Resistor) yang terdiri dari sebuah piringan bahan

semikonduktor dengan dua buah elektroda pada permukaannya. Di bawah

cahaya yang cukup terang, banyak elektron yang melepaskan diri dari

atom-atom bahan semikonduktor sehingga nilai tahanan listrik bahan rendah. Dan

sebaliknya apabila dalam gelap atau dibawah cahaya yang redup, bahan

piringan hanya mengandung elektron bebas dalam jumlah yang relatif sangat

kecil sehingga nilai tahanan bahan sangat tinggi sehingga alarm dapat

bekerja.

5. Inverter HD74HC00 berfungsi sebagai pembalik tegangan, karena sewaktu

LDR terkena cahaya nilai resistansi akan berkurang sehingga tegangan akan

masuk, sedangkan yang diinginkan adalah jika lampu laser terhalang atau

LDR tidak terkena cahaya maka tegangan akan masuk. Maka tugas Inverter

STIKOM

(46)

41

HD74HC00 adalah membalik tegangan yang semula bernilai nol menjadi

satu.

6. Lampu LED ( Light Emiting Diode ) sebagai output dari rangkaian lampu

otomatis menggunakan sensor cahaya LDR.

Jadi dapat disimpulkan cara kerja dari lampu otomatis adalah laser yang

mengarah atau menyinari sensor LDR terpotong atau terhalang sesuatu maka

tegangan menjadi nol sehingga jika tidak ada tegangan yang masuk kedalamam

inverter HD74HC, maka inverter HD74HC akan mengubah tegangan tadi yang

semula tidak ada tegangan menjadi 5 volt dan menyalakan lampu tersebut.

STIKOM

(47)

42 5.1 Kesimpulan

Dari hasil Penelitian yang penulis lakukan di PT. CITRA

MANDALASMUDRA dapat penulis simpulkan bahwa:

1. Membuat alat yang sangat sederhana berupa rangkaian lampu otomatis yang

berguna untuk kehidupan sehari – hari.

2. Dapat menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan dan diterapkan di

perusahaan.

3. Dapat melakukan pekerjaan sesuai prosedur perusahaan sewaktu

melaksanakan kerja praktek.

5.2 Saran

Beberapa hal berikut penulis harapkan dapat menjadi masukan bagi semua

pihak untuk kemajuan di masa yang akan datang, sebagai berikut :

1. Kedepannya rangkaian ini dapat dikembangkan sehingga pada jam tertentu

lampu dapat disetel untuk menyala secara otomatis .

STIKOM

(48)

43

2. Rangkaian ini dapat dikembangkan lagi, jika ruangan redup atau kurang

cahaya maka lampu akan menyala dengan sendirinya.

3. Rangkaian ini dapat dikembangkan lagi, Lampu dapat menyesuaikan jika

cahaya redup maka lampu akan menyesuaikan intensitas cahayanya.

STIKOM

(49)

44 Wikipedia org. 2012. Diode.(online)

(id.wikipedia.org/wiki/Diode) Diakses pada tanggal 6 november 2012

Wikipedia org. 2012.Kapasitor.(online)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kapasitor) Diakses pada tanggal 6 november 2012

Wikipedia org. 2012.PNP.(online)

(http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:BJT_symbol_PNP.svg&filetim

estamp=20060910003041) Diakses pada tanggal 6 november 2012

Wikipedia org. 2012.Transistor.(online)

(http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Transistor-photo.JPG&filetimestamp=20041223034321) Diakses pada tanggal 6 november 2012

Wikipedia org. 2012.Resistor.(online)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor) Diakses pada tanggal 6 november 2012

Wikipedia org. 2012.NAND gate.(online)

(http://en.wikipedia.org/wiki/NAND_gate) Diakses pada tanggal 6 november

2012

STIKOM

Gambar

Gambar 3.3 Dioda
Table 3.1 Nilai warna
Gambar 3.8 Kapasitor Mylar
Gambar 3.14 pin konfigurasi

Referensi

Dokumen terkait

Tahap selanjutnya setelah penawaran adalah tahap peninjauan. Peninjauan dilakukan oleh pihak penyewa yaitu dengan melihat langsung objek yang akan disewa, agar

Profesionalisme merupakan cermin dari kemampuan (competensi) yaitu memiliki pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) dalam mengerjakan pekerjaan yang ditanggung

Bogdan dan Taylor, dalam Moleong (2007:248) menyebutkan bahwa “analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja dengan data, mengorganisasi data,

Segmen 4.37 adalah function untuk mengambil data pemain lain dari database dengan menggunakan service turnamen.php.. Universitas

Kampus hijau yang sudah terbentuk akan menjadi pusat kegiatan dan pemberdayaan pemangku kepentingan untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan (Tempo,

Pada siklus I masih terdapat kekurangan- kekurangan yang muncul selama pelaksanaan siklus I antara lain: (a) guru masih kurang optimal dalam menerapkan langkah-langkah

Medium agar yang sudah diinokulasi dengan bakteri dibuat parit lalu diisi dengan zat antibakteri dan diinkubasi sesuai dengan suhu dan waktu dari  bakteri yang di