• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE READINESS OF 2013 CURRICULUM IMPLEMENTATION IN VOCATIONAL SCHOOL (CASE STUDY AT SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO) KESIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) (STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "THE READINESS OF 2013 CURRICULUM IMPLEMENTATION IN VOCATIONAL SCHOOL (CASE STUDY AT SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO) KESIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) (STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO)"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRACT

THE READINESS OF 2013 CURRICULUM IMPLEMENTATION IN VOCATIONAL SCHOOL

(CASE STUDY AT SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO)

By

JULITRI MARIA

The purpose of this research is to investigate about the readiness of 2013 curriculum implementation at SMK Muhammadiyah 2 Metro. The focus of this research is the readiness of 2013 curriculum implementation and the sub focus of this research is the readiness of 2013 curriculum implementation, it is monitored about the implementation of curriculum 2013, by the guide teacher, the attitude of teacher and student toward the implementation of curriculum 2013. This research uses qualitative approach with the plan of single case study. Data Collecting Technique is done by interviewing, documentation study and field observation. Data Analyzing Technique uses the interactive pattern of Miles and Hubberman’s data. The results of this research are gotten (1) The Readiness of 2013 Curriculum Implementation is begun by arranging the purposes and the targets that will be reached, such as doing a training or a workshop individually in a school;

completing the tools and the infrastructures, the teacher and the student’s

handbook are needed to observe again. The grouping is determining The Human Resources; making Competency Standard for the executor teams in teaching curriculum 2013, reporting the implementation of curriculum 2013 to the Vocational School Directorate, doing by repairing the process of studying on scientific and authentic scoring, repairing the tools and the infrastructure (2) Monitoring on the implementation of curriculum 2013, especially on the subject of Mathematics, Indonesian and History by the teachers, it has been found that it is not suitable with the target and the purpose from the various aspects. The monitoring result toward the implementation of curriculum 2013 is not maximal yet. The monitoring of 2013 curriculum implementation is done by the guide teacher continuously, (3) the attitude of teacher and student toward the implementation of curriculum 2013 is not suitable with a hope. Mainly, the attitude of wanting to know, hard working and innovative.

(2)

v

MENENGAH KEJURUAN (SMK)

(STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO)

Oleh

JULITRI MARIA

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis Kesiapan Implementasi Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro.Fokus penelitian ini adalah kesiapan implementasi kurikulum 2013 dengan sub fokus penelitian:Kesiapan implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro, Monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 oleh guru pendamping, Sikap guru dan siswa terhadap implementasikurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus tunggal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi dan observasi lapangan. Teknik analisis data menggunakan pola interaktif data Miles dan Hubberman.Hasil penelitian yaitu (1) Kesiapan implementasi kurikulum 2013 diawali dengan merencanakan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang akan dicapai seperti mengadakan pelatihan atau workshop secara mandiri di sekolah; melengkapi sarana dan prasarana, meninjau ulang buku pegangan guru dan siswa.(2) Pengorganisasian meliputi kegiatan:menentukan SDM, membuat SK untuk tim pelaksana pembelajaran kurikulum 2013, melaporkan implementasi kurikulum 2013kepada Direktorat Pembinaan SMK, melaksanakan Kurikulum 2013 dengan cara memperbaiki proses pembelajaran yang mengarah pada pendekatan scientific dan penilaian autentik, memperbaiki sarana dan prasarana; (3) Monitoring terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013Khususnya pada Mata Pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah di SMK Muhammadiyah 2 Metro oleh Guru Pendamping ditemukan belum sesuai dengan sasaran atau dan tujuan dari berbagai aspek seperti pemahaman kurikulum 2013, belum ada kesesuaian buku pegangan guru dan buku pegangan siswa terhadap KI dan KD, proses pembelajaran yang belum mengarah pada pendekatan scientific dan penilaian autentik. Hasil Monitoring terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 belum maksimal. Monitoring implementasi Kurikulum 2013 dilaksanan oleh guru pendamping belum dilaksanakan secara berkala.(4) Sikap guru dan siswa terhadap implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro masih belum muncul terutama pada implementasi kurikulum 2013 misalnya sikap rasa ingin tahu, sikap kerja keras, dan sikap kreatif serta inovatif.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Metro pada tanggal 04 Juli 1983, sebagai anak ke-enam dari

tujuh bersaudara, dari pasangan Bapak Zainuddin Tjikmat (Alm) dan Ibu

Susilawaty (Almh).

Pendidikan SD pada Sekolah Dasar Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 1995,

SLTP pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Metro lulus pada tahun 1998,

SLTA pada Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Metro lulus tahun 2001. Kemudian

pada tahun 2002 peneliti melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Metro

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

lulus tahun 2006.

Pekerjaan yang pernah dijalani oleh peneliti adalah Praktek Kerja Lapangan di

SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2005 selama 3 bulan. Setelah lulus dari

universitas peneliti mengajar di SMK Negeri 2 Metro tahun 2006-2010 sebagai

guru tidak tetap. Tahun 2009 sampai dengan sekarang bergabung di Yayasan

Muhammadiyah yaitu SMK Muhammadiyah 2 Metro sebagai Guru Tetap

(8)

x

Moto

Untuk bisa sukses orang harus bekerja keras dan berdoa

(9)

xi

PERSEMBAHAN

Tesis ini aku persembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku, ayah Zainuddin Tjikmat (Alm) dan ibu Susilawaty

(Almh) yang tak pernah sempat melihat kelulusanku baik di S1 hingga

sekarang ini, doaku selalu agar bertemu kembali di surga.

2. Mbah kung Muhammad Suyadi dan Mbah uti yang memberikan doa untuk

keberhasilan studiku.

3. Suamiku Muhammad Hamba Muttaqin, ST dan kedua putraku Wildan Firdaus

Muhammad serta Ahura Mazda Muhammad terima kasih motivasi dan

doanya.

4. Kakak., ayuk, adik-adik, dan saudara-saudaraku yang telah memberikan

motivasi terhadap studiku di S2.

5. Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas

Lampung di mana tempat peneliti berguru dan menggali ilmu pengetahuan.

6. SMK Muhammadiyah 2 Metro di mana tempat peneliti melakukan penelitian

(10)

vii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan

rahmat dan hidayahNya, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen Pendidikan pada Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Sugeng Harianto, M.S. selaku Rektor Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dalam penulisan sehingga selesainya tesis ini. 2. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Lampung yang telah memfasilitasi dalam penulisan sehingga selesainya tesis ini.

3. Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dalam penulisan sehingga selesainya tesis ini.

4. Dr. Irawan Suntoro,M.S selaku Ketua Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Lampung

5. Dr. Sowiyah, M.Pd. selaku Sekretaris Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Lampung yang telah memberi masukan, saran dan motivasi secara moril dan materiil sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

(11)

viii

tesis 2014 dan juga sebagai dosen Pembimbing II pada penelitian ini yang telah memberikan masukan sehingga lebih sempurnanya penelitian ini. 8. Dr. Alben Ambarita, M.Pd. selaku dosen Pembahas yang telah memberikan

masukan, saran dan motivasi secara moril dan materiil sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

9. Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Metro Bapak H. Mushonif, S.P. yang telah memberikan ijin terhadap lokasi dan tempat terhadap penelitian ini.

10. Seluruh Dosen Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Lampung yang telah mencurahkan ilmu tentang Manajemen Pendidikan.

11. Teman-teman seperjuangan khususnya angkatan 2012 atau MP4, yang telah memberikan semangat, dorongan positif dan inspirasi sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Akhirnya kepada semua pihak yang tak dapat kami sebutkan penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga tesis ini bermanfaat bagi orang lain dan dunia pendidikan.

Metro, 11April 2013 Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ………i

HALAMAN JUDUL ………ii

HALAMAN PERSETUJUAN ………iii

HALAMAN PENGESAHAN………iv

ABSTRAK ………v

ABSTRAC……… vi

KATA PENGANTAR ……….……… vii

RIWAYAT HIDUP ………viii MOTTO ………ix

PERSEMBAHAN ………x

DAFTAR ISI ………xi DAFTAR GAMBAR ………xii

DAFTAR TABEL ………xiii DAFTAR LAMPIRAN ………xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………1

1.2 Fokus Penelitian ………6

1.3 Pertanyaan Penelitian ………7

1.4 Tujuan Penelitian ………7

1.5 Manfaat Penelitian ………8

(13)

xiii

2.2.1 Pengertian Kurikulum………13

2.2.2 Kesiapan Implementasi Kurikulum 201.………21

2.3 Pengertian Sikap Guru dan Siswa terhadap Kurikulum 2013……… ……….23

2.4 Pengertian Monitoring Kurikulum 2013………...27

Kerangka Pikir……… ……….37

BAB III METODE PENELITIAN………39

3.1 Pendekatan dan Rancangan Penelitian………..39

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian………...41

3.3 Kehadiran Penelitian……….41

3.4 Sumber Data Penelitian……….………45

3.5 Teknik Pengumpulan Data………..……..47

3.5.1 Observasi……….. …..47

3.5.2 Wawanca………...49

3.5.3 Studi Dokumentasi………..51

3.6 Analisis Data………...51

3.7 Pemeriksaan Keabsahan Data………...57

3.8 Tahapan Penelitian………59

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN……...63

4.1 Paparan Data Penelitian………...63

4.1.1 Gambaran Umum SMK Muhammadiyah 2 Metro………..……..63

4.1.2 Kesiapan ImplementasiKurikulum 2013 SMK Muhammadiyah 2 Metro……….………..……..68

4.1.3 Monitoring Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro……….…81

4.1.4 Sikap Guru dan Siswa terhadap Kurikulum 201………88

4.2 Temuan Penelitian……… …....95

4.2.1 Kesiapan Kurikulum 2013SMK Muhammadiyah. 2 Metro………..95

4.2.2 Monitoring Kurikulum 2013 di SMK Muhamma diyah 2Metro………97

4.2.3 Sikap Guru dan Siswa terhadap Kurikulum 2013……99

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN………102

5.1 Kesiapan Kurikulum 2013SMK Muhammadiyah 2 Metro……….102

5.2 Monitoring Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro………..106

(14)

xiv

6.1 Kesimpulan………..110

6.2 Implikasi………..111

6.3 Saran ………113

DAFTAR PUSTAKA ………115

(15)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Siswa yang Tercatat Masuk di SMK Muhammadiyah 2 Metro

Tahun 2013……….……… 2

1.2 Akreditasi Jurusan yang Ada di SMK Muhammadiyah 2 Metro…… 2

1.3 Kesiapan Implementasi Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro………... 6

3.1 Informan Dalam Penelitian………46

3.2 Observasi Lapangan………49

3.3 Pedoman Wawancara………..50

3.4 Pengkodean Sumber Data atau Informan ………..56

4.1 Analisis Data Kesiapan Implementasi Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro……….…….77

4.2 Matrik Manajemen Kesiapan Implementasi Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro………80

4.3 Analisis Data Monitoring terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro………. 85

4.4 Matrik Monitoring terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 Khusus Mata Pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah di SMK Muhammadiyah 2 Metro………. 87

4.5 Sikap Guru terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013……….. 92

4.6 Analisis Data Sikap SIswa terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 SMK Muhammadiyah 2 Metro……… 94

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir Penelitian….………38

3.1 Pola Interaktif Data Penelitian Miles dan Hubberman………55

4.1 Denah Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Metro………. 66

4.2 Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah 2 Metro……… 66

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Domain Instrumen Penelitian ………. 121

2. Lembar Observasi……… 125

3. Analisis Data Kesiapan Implementasi Kurikulum 2013………... 127

4. Monitoring terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 khusunya MataPelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah di SMK Muhammadiyah 2 Metro………..………...…..129

5. Sikap Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013………..………..130

6. Sikap Siswa terhadap Implementasi Kurikulum 2013………..131

7. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Penelitian……….. 133

8. Foto Kegiatan Pelaksanaan Kurikulum 2013………174

8. Izin Penelitian………176

8. Kemdikbud Monitoring Implentasi Kurikulum 2013………177 9. Instrumen Monev Implementasi Kurikulum 2013 SMK………..…178 10. Surat Balasan Telah Mengadakan Penelitian di SMK Muhammadiya 2

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Pada bab ini diutarakan secara berurut adalah tentang kesiapan kurikulum 2013,

monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum 2013, sikap guru dan siswa terhadap

kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro serta kerangka pikir penelitian.

2.1 Manajemen Kurikulum

Manajemen pendidikan merupakan bentuk kerja sama personel pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan. Tujuan umum yang akan dicapai dalam kerja sama

itu adalah pembentukan kepribadian murid sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional dan tingkat perkembangannya pada usia pendidikan.

Menurut Suryosubroto (2004:16):manajemen pendidikan mengandung pengertian

proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian.

Menurut Mulyasa (2003:42): “manajemen kurikulum dan program pengajaran

mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum.

Perencnaan dan pengembangan kurikulum nasional”.

umumnya dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tingkat

pusat. Karena itu pada tingkat sekolah yang paling penting adalah bagaiman

merealisasikan dan menyesuiakan kurikulum tersebut dengan kegiatan

(19)

Suryosubroto (2004: 32) mengemukakan bahwa: kurikulum adalah segala

pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepadan seluruh anak

didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Pengalaman

anak didik di sekolah dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan pendidikan antara

lain mengikuti olah raga dan kesenian dan karya wisata atau praktek dalam

laboratorium di sekolah.

Rusman (2009:3) mengemukakan bahwa: manajemen kurikulum adalah sebagai

suatu system pengelolaan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan

kurikulum.

Manajemen kurikulum merupakan substansi manajemen yang utama di sekolah.

Suharsimi, dkk (2009:131) berpendapat manajemen kurikulum adalah segenap

proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan

titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Kegiatan

manajemen kurikulum tidak meyimpang dari fungsi manajemen.

Kegiatan-kegiatan Manajemen Kurikulum:

1) Kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas guru

 Pembagian tugas mengajar. Pembagian tugas mengajar biasanya

dibicarakan dalam rapat guru menjelang permulaan pelaksanaan program

baru (pada awal tahun ajaran atau menjelang semester baru).

 Pembagian tugas/tanggung jawab dalam membina ekstrakurikuler.

Menurut Suryosubroto (2004:43): kegiatan ektrakurikuler adalah kegiatan

di luar ketentuan kurikulum yang berlaku. Kegiatan ini misalnya pekan

olahraga dan seni (Porseni), usaha kesehatan sekolah (UKS), gerakan

(20)

 Koordinasi persiapan mengajar.

2) Kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanakan proses pelaksanaan

pembelajaran, persiapan mengajar adalah:

 Penyusunan jadwal pelajaran. Jadwal pelajaran berguna untuk mengetahui

apa yang akan diajarkan pada suatu waktu dalam suatu kelas, dari sudut

guru jadwal pelajaran merupakan pedoman di kelas mana ia harus

mengajar tepat waktu itu, dan berapa lama ia harus ada di kelas itu, untuk

kemudian harus pindah kelas yang lain lagi.

 Penyusunan program (rencana) berdasarkan satuan waktu tertentu

(caturwulan semestes, tahunan). Dalam menyusun program yang harus di

lihat adalah urutan isi kurikulum sekolah yang bersangkutan yang

dimaksud isi di sini terutama adalah jumlah atau macam pokok bahasan,

dari setiap bidang studi.

 Pengisian daftar kemajuan murid. Daftar kemajuan kelas dapat berupa

yang apabila sudah diisi oleh guru yang bertugas pada kelas tertentu, maka

orang lain akan mengetahui sejauh mana kemajuan jalannya pelajaran

untuk kelas itu.

 Penyelenggarakan evaluasi hasil belajar. Evaluasi (penilaian) hasil belajar

berguna dan bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi guru tentang

sejauh mana tujuan pengajaran telah tercapai, sehingga dapat diketahui

apakah guru masih harus memperbaiki langkah-langkah yang telah ia

tempuh dalam kegiatan mengajar.

 Laporan hasil evaluasi

(21)

2.2 Kesiapan Implementasi Kurikulum 2013

2.2.1 Pengertian Kurikulum 2013

Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik

pendidikan, serta bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang

dianutnya. Teori kurikulum adalah konsep kurikulum.

Menurut Sukmandinata (2000:27): tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum

sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi. Konsep pertama,

kurikulum sebagai suatu substansi.Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana

kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan

yang ingin dicapai.Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen

yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal,

dan evaluasi.Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis

sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang

kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat.Suatu kurikulum juga dapat

mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun

seluruh negara.

Konsep kedua, kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem

kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan,sistem pendidikan, bahkan

sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan

prosedur kerja bagaimanacara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan,

mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasildari suatu sistem kurikulum adalah

tersusunnya suatu kurikulum, danfungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana

(22)

Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi, yaitu bidang studi

kurikulum.Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli

pendidikandan pengajaran.Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah

mengembangkan ilmu tentang kurikulum. Mereka yang mendalami bidang

kurikulum, dan mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum.Melalui

studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka

menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi

kurikulum.

Hamalik (2009:3) berpendapat kurikulum adalah semua sumber, kegiatan, dan

pengalaman yang digunakan untuk mewujudkan tujuan pendidikan, baik dalam

kelas maupun di luar kelas. Kurikulum bisa berwujud mata pelajaran lengkap

dengan alokasi waktu dalam KBM dan gurunya juga dipenuhi banyak kewajiban,

seperti RPP, silabus, prota, promes, evaluasi, pengembangan kurikulum terus

menerus. Sementara Tylor dalam Sutikno (2013:7) mengungkapkan bahwa

kurikulum yaitu; (1) perangkat bahan ajar ; (2) rumusan hasil belajar yang

dikehendaki; (3) penyediaan kesempatan belajar, (d) kewajiban peserta didik.

Pengembangan kurikulum hendaknya dapat menjawab empat masalah sebagai

berikut; (1) Tujuan-tujuan apakah yang hendak dicapai di sekolah menurut

jenjang dan jenisnya?; (2) Pengalaman-pengalaman belajar apakah yang

hendaknya diutamakan guna mencapai tujuan-tujuan tersebut? (3) Dengan cara

bagaimana pengalaman belajar itu di susun agar terlaksana pembelajaran yang

efektif? (4) Bagaimana sebaiknya mengevaluasi efektif tidaknya

(23)

Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan

kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP

2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara

terpadu (Kemdikbud,2013).

Landasan Hukum implementasi kurikulum 2013 meliputi:

a. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

b. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Nasional Tahun 2005-2025;

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen;

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang

Guru;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005Standar Nasional Pendidikan

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013

tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

(24)

i. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;

j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Untuk

Pendidikan Dasar dan Menengah;

k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Di dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan

dan Kedudayaan menyatakan bahwa perubahan kurikulum dikarenakan adanya

tantangan internaldan eksternal, kompetensi masa depan berikut ini.

1) Tantangan internal berupa tututan pendidikan yang mengacu pada 8 standar nasional yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan factor perkembangan penduduk Indonesia di lihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.

2) Tantangan eksternal yaitu tantangan masa depan dan kompetensi masa depan serta persepsi masyarakat. Tantangan masa depan meliputi globalisasi WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industry kreatif dan budaya, kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sector pendidikan, materi TIMSS dan PISA.

(25)

learning. Dan fenomena negative yang mengemuka perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarism, kecurangan dalam ujian, dan gejolak masyarakat (social unrest).(Buku Pedoman Kurikulum 2013)

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud

apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu pada buku

pedoman kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013:73)meliputi proses pembelajaran

sebagai berikut:

1) Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa 2) Dari satu arah menuju interaktif

3) Dari isolasi menuju lingkungan jejaring 4) Dari pasif menuju aktif-menyelidiki

5) Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata

6) Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim 7) Dari luas menuju perilaku khas memperdayakan kaidah keterkaitan 8) Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi kesegala penjuru. 9) Dari alat tunggal menuju alat multimedia

10)Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif 11)Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan. 12)Dari usaha sadar tunggal menuju jamak

13)Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. 14)Dari control berpusat menuju otonomi dan kepercayaan.

15)Dari pemikiran factual menuju kritis

16)Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

Adapun yang menjadi konsep inti kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013:88) yaitu:

a) Bahwa Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan,

dan keterampilan dan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan yang terintegrasi.

b) Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta

(26)

c) Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar

peserta didik “tahu bagaimana”.

d) Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar

peserta didik “tahu apa.”

e) Dimana hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara

kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang

memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)

dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam

pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.Pendekatan ilmiah

(scientificappoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi

mengamati (Observasing), menanya (Questioning), menalar (Associating),

mencoba (Experimenting), membentuk jejaring (Networking) untuk semua mata

pelajaran.(Kemdikbud 2013).

Implementasi Kurikulum 2013 terdiri dari empat tahap:

1) Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai berikut: (a) analisis

kebutuhan; (b) merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis; (c) menentukan

disain kurikulum; dan (d) membuat rencana induk (master plan): pengembangan,

pelaksanaan, dan penilaian. Selain itu (e) Kesiapan buku pegangan utama guru

dan buku pegangan siswa, serta (f) pelatihan guru akan dimulai dari guru yang

(27)

kelas 4, kelas 7, dan kelas 10. Setelah mereka selesai dilatih, mereka akan

langsung menjadi Training of trainer (TOT) bagi guru lainnya.

Kesiapan administrasi dan tata kelola. Guru akan memiliki rapor sendiri dalam

menjalankan tugasnya. Demikian pula pembagian jam mengajarnya akan ikut

ditata.

2) Tahap pengembangan meliputi langkah-langkah : (a) perumusan rasional atau

dasar pemikiran; (b) perumusan visi, misi, dan tujuan; (c) penentuan struktur dan

isi program; (d) pemilihan dan pengorganisasian materi; (e) pengorganisasian

kegiatan pembelajaran; (f) pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar; dan g)

penentuan cara mengukur hasil belajar.

3) Tahap implementasi atau pelaksanaan; meliputi langkah-langkah: (a)

penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran); (b) penjabaran materi; (c) penentuan strategi dan

metode pembelajaran; (d) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran; (e)

penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar; dan (f) setting

lingkungan pembelajaran. 4). Tahap penilaian; terutama dilakukan untuk melihat

sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik

bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilain kurikulum dapat mencakup

konteks, input, proses, produk (Rusman, 2009:21).

Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK yang benar-benar murni menggunakan

Kurikulum 2013 hanya 3 Mata Pelajaran yaitu Matematika, Sejarah dan Bahasa

Indonesia. Selain ke 3 Mata Pelajaran tersebut sekolah masih tetap menggunakan

KTSP namun dengan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dan Integrasi Ke-3

(28)

Khusus untuk SMK, salah satu acuan baku yang bisa dipakai dalam Implementasi

Kurikulum 2013 adalah Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA Kejuruan. Pada Permendikbud Nomor

70 Tahun 2013 ini tertuang mata pelajaran dari Kelompok A, B dan C (C1).

Masalah mulai timbul, karena beberapa sekolah sudah harus menyusun Jadwal

Pelajaran 1 Tahun, sedangkan Kelomok C2 dan C3 belum ada tertulis

matapelajaran apa yang harus diajarkan. Untuk diketahui Kelompok C

(Peminatan) berisi C1 (Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian), C2

(Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian) dan C3 (Kelompok Mata

Pelajaran Paket Keahlian). Khusus Kelompok C2 dan C3 akan ditetapkan oleh

Dirjen Pendidikan Menengah (Kemdikbud, 2013:89).

Proses penyusunan sampai dengan silabus telah dilaksanakan di P4TK dan

finalisasi di Direktorat Pembinaan SMK. Untuk materi selain 3 mata pelajaran

(bahasa Indonesia, sejarah Indonesia dan metematika), materinya belum disusun

dan ditetapkan oleh Kemdikbud, maka materi masih menggunakan KTSP dengan

perubahan paradigma pada model pembelajarannya, yaitu Integrasi 3 ranah dan

Scientific Approach(Kemdikbud, 2013).

Dengan demikian, kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yaitu

kemampuan bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk

melaksanakan tugas di sekolah sehingga perlu pengembangan yang diarahkan

pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari standar kompetensi lulusan

(29)

2.1.2 Kesiapan Implementasi Kurikulum 2013

Aturan tentang implementasi mandiri tertuang dalam Surat Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 0128/MPK/KR/2013 tanggal 5 Juni 2013 tentang

Implementasi Kurikulum 2013.Dalam surat tersebut diatur bahwa terkait

implementasi mandiri Kurikulum 2013, dinas pendidikan dapat melakukan hal-hal

berikut:

a. Mendaftarkan sekolah-sekolah yang berminat. Dalam pendaftaran harap

diperhatikan kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013,

misalnya ketersediaan guru, akreditasi, dan waktu kesiapan yang memadai;

b. Menyediakan anggaran untuk pengadaan buku bagi sejumlah siswa dan guru

sesuai dengan jumlah buku yang harus disiapkan menurut jenjang pendidikan.

Buku sudah harus siap pada awal Tahun Pelajaran 2013/2014;

c. Menyiapkan guru untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan

Kemdikbud;

d. Menyelenggarakan pelatihan guru secara mandiri dengan anggaran sendiri dan

berkoordinasi dengan Kemdikbud untuk menyediakan instruktur yang

diperlukan.

Setelah persyaratan-persyaratan terpenuhi, dan secara resmi mendapat persetujuan

dari Kemdikbud, pelatihan guru sasaran dan pemesanan buku ke percetakan dapat

dilaksanakan.Pelatihan guru sasaran dilaksanakan oleh Badan Pengembangan

SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan

PSDMPK dan PMP) di bawah koordinasi Wakil Menteri Pendidikan dan

(30)

Petunjuk teknis Kesiapan Kurikulum 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemdikbud) yang dilakukan sekolah dalam kesiapan Implementasi

Kurikulum 2013:

1) Melaksanakan Kurikulum 2013 selanjutnya mengirim laporan ke Direktorat

Pembinaan SMK.

2) Membentuk Tim Pelaksana Pembelajaran Kurikulum 2013.

3) Menandatangani surat perjanjian pemberian Bantuan Buku Panduan Guru dan

Buku siswa, antara kepala sekolah dan pejabat pembuat komitmen Subdit

Pembelajaran Direktorat Pembinaan SMK.

4) Mempertanggungjawabkan sepenuhnya seluruh pengelolaan administrasi dan

teknis dan keberlangsungan pelaksanaan program pelaksanaan Kurikulum

2013 kepada Direktorat Pembinaan SMK.

5) Membuat dan mengirim Laporan Hasil Pelaksanaan dan realisasi

Implementasi Kurikulum 2013 yang diketahui oleh Dinas Kabupaten/Kota

kepada Direktorat Pembinaan SMK.

Tugas dan tanggung jawab Tim Pelaksana Implementasi Kurikulum 2013

Tim Pelaksana Kurikulum 2013 dibentuk dan ditetapkan oleh kepala sekolah

melalui surat keputusan. Tim ini mempunyai tugas dan fungsi membantu kepala

sekolah dalam melaksanakan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dengan tugas

(31)

1) Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti; perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan/kontrol dalam menjalankan

pembelajaran berbasis kurikulum 2013

2) Mengatur integrasi pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013

3) Membuat program tahunan pembelajaran berbasis kurikulum 2013

4) Membuat laporan hasil Pelaksanaan Kurikulum 2013

5) Ketua Tim adalah Wakil kepala Sekolah bidang kurikulum dengan anggota

kepala program keahlian dan melibatkan guru mata pelajaran yang telah

mendapatkan pelatihan kurikulum 2013 dan ditetapkan Oleh SK kepala

Sekolah.

Dengan demikian, kesiapan kurikulum 2013 berarti segala sesuatu yang

dipersiapkan sebelum pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2

Metro.Kesiapan implementasi kurikulum 2013 memuat kesiapan Sumber Daya

Manusia (SDM), sarana prasarana, dan perangkat pembelajaran.

2.3 Pengertian Sikap Guru dan Siswa terhadap Kurikulum 2013

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 30, disebutkan bahwa pendidik (guru)

merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan

proses pembelajaran, menilai pembelajaran, melakukan pembimbingan terutama

bagi pendidik pada perguruan tinggi.Guru adalah orang yang sangat berpengaruh

dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa

siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai serta mempunyai pandangan yang luas

dan berwibawa/kewibawaan.Jadi sikap guru yang baik dalam merencanakan

(32)

siswa merasa senang belajar dan apa yang menjadi tujuan akhir dari pembelajaran

dapat terwujud.

Walgito ( 2001; 114-115 ), mengemukakan tentang sikap dan ciri-ciri sikap

sebagai berikut; bahwa sikap adalah faktor yang ada dalam diri manusia yang

dapat mendorong atau menimbulkan prilaku tertentu. Adapun ciri-ciri sikap

adalah tidak dibawa sejak lahir, selalu berhubungan denganobyek sikap, dapat

tertuju pada satu obyek saja maupun tertuju pada sekumpulan obyek-obyek, dapat

berlangsung lama atau sebentar dan mengandung faktor perasaan dan motivasi.

Berikut beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang gurumenurutTarmizi

(2009:3) yaitu:

1) Tanggung Jawab. Seorang guru harus mampu bertanggung jawab atas semua apa yang sudah diajarkan pada siswanya. Sikap tanggung jawab berperan sangat penting dalam pmbentukan keperibadian guru supaya lebih arif dan bijaksana. Disamping itu, sikap tanggung jawab akan membawa dampak postif bagi guru itu sendiri, guru yang bertanggung jawab akan dipercaya dan cepat naik pangkatnya.

2) Cinta Damai (Toleransi). Sikap toleransi harus ada pada semua guru, sikap ini akan menumbuhkan rasa kasih sayang dilingkungan sekolah. Toleransi juga akan memberikan dampak keharmonisan hubungan antara murdi dan guru, tanamkan sikap ini pada setiap model pengajaran dikelas.

3) Komunikatif.Komunikatif pada dasarnya lebih mengarah pada kompetensi sosial. Seorang guru harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan para siswanya. Komunikasi yang baik akan memudahkan siswa bertanya dan menghilangkan rasa jaim pada guru yang bersangkutan.

4) Menghargai Prestasi.Menghargai prestasi merupakan salah satu cara memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar. Mulailah haragi jerih payah siswa anda dalam bentuk apapun, karena mereka butuh suport atau dukungan yang kuat dari bapak dan ibu gurunya.

(33)

6) Kerja Keras.Kerja keras disini berupa sebuah upaya seorang guru dalam mengajar. Kerja keras dalam memberikan semua pelajaran tanpa rasa malas. Guru yang pekerja keras akan membuahkan hasil yang maksimal.

7) Kreatif dan Inovatif.Ciptakan sikap kreatif anda dalam mengajar sehingga suasana kelas tidak membosankan. Inovatif dalam menghasilkan media pembelajaran yang menarik mungkin menjadi pilihan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi siswa anda. 8) Dispilin.Sikap disiplin seorang guru adalah hal yang paling utama.

Tidaklah mungkin siswa kita disiplin jika gurunya saja tidak peduli dengan kedisiplinan. Displin yang baik akan memudahkan dalam pencapaian tujuan serta mengoptimalkan penggunaan waktu

9) Jujur.Jujur merupakan sikap mutlak yang tidak hanya dimiliki oleh seorang guru. Semua profesi mendambakan kejujuran demi sebuah transparansi hakekat profesi.

10)Religius.Religius lebih menonjolkan pada sikap taat pada sang pencipta. Dimana semua karakter luhur akan terbentuk melalui sikap yang religi.

Azwar (2000: 6) mengatakan bahwa sikap adalah evaluasi umum yang dibuat

manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, obyek atau isue.Menurut Azwar

contoh sikap peserta didik terhadap objek misalnya sikap terhadap sekolah atau

terhadap mata pelajaran.Sikap peserta didik terhadap mata pelajaran harus lebih

positif setelah peserta didik mengikuti pembelajaran dibanding sebelum mengikuti

pembelajaran.

Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana

pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap

peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif.Menurut ilmu

psikologi sikap merupakan pola raksi individu terhadap sesuatu stimulus yang

berasal dari lingkungan.Sikap (Attitude) dapat diartikan sebagai suatu

kecenderungan untuk berekasi terhadap suatu hal orang atau benda dengan suka,

(34)

bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk

melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui

penguatan serta menerima informasi verbal.

Dari semua pengertian tentang sikap yang diungkapan di atas

dapatdisimpulkanbahwasikap adalah penilaian seseorang terhadap suatu obyek,

situasi, konsep, orang lain maupun dirinya sendiri akibat hasil dari proses belajar

maupun pengalaman di lapangan. Sikap merupakan salah satu tipe karakteristik

afektif yang sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam proses

pembelajaran.

Menurut Walgito(2001:116): “Sikap mengandung tiga komponen: kognitif

(konseptual), afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component):1)

Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu

pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki

individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila

menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.2) Komponen afektif

merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional.Aspek emosional inilah

yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan

aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah

mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang

dimiliki seseorang terhadap sesuatu.3) Komponen konatif merupakan aspek

kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh

seseorang,dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak/bereaksi

(35)

dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah

dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.

Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku seseorang tatkala mempelajari

hal-hal yang bersifat akademik (Djaali, 2008:78).Sikap belajar adalah perasaan senang

atau tidak senang, perasaan setuju atau tidak setuju, perasaan suka atau tidak suka

terhadap guru, tujuan, materi dan tugas-tugas serta lainnya (Nasution,

1998:45).Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku ketika ia

mempelajari hal-hal yang bersifat akademik.Perubahan sikap dapat diamati dalam

proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi

terhadap sesuatu. Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk

mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran,

pendidik, dan sebagainya.

Sedangkan sikap guru dan siswa dalam penelitian ini adalah: sikap tanggung

jawab, sikap komunikatif, sikap rasa ingin tahu, sikap kerja keras, sikap kreatif

dan inovatif.

2.4 Monitoring Implementasi Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro oleh Guru Pendamping

2.4.1Guru Pendamping

Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan

Kurikulum 2013 yang diberikan Guru Inti, kepala sekolah, dan pengawas sekolah

kepada Guru Sasaran satuan pendidikan yang melaksanakan Kurikulum

2013Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di SMK diberikan oleh Guru

Inti dan Guru Sasaran yang telah dilatih dan dinyatakan kompeten untuk

(36)

Pendidikan dan Kebudayaan dan PMP.Penerima pendampingan adalah Guru

Sasaran yang telah mendapatkan pelatihan awal untuk melaksanakan Kurikulum

SMK 2013 untuksatuan pendidikan SMK (Kemdikbud, 2013:24).

Pendampingan dilakukan berdasarkanprinsip sebagai berikut:

1. Kolegial: yaitu hubungan kesejawatan antara pemberi dan penerima

pendampingan. Dengan prinsip ini maka pengawas sekolah, kepala sekolah,

dan guru pemberi bantuan dan pengawas, kepala sekolah, dan guru yang

menerima bantuan memiliki kedudukan setara, tidak satu lebih tinggi

dibaningkan lainnya.

2. Profesional: yaitu hubungan yang terjadi antara pemberi pendampingan dan

penerima pendampingan adalah untuk peningkatan kemampuan profesional

dan bukan atas dasar hubungan personal.

3. Sikap saling percaya: yaitu pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru

yang menerima pendampingan memiliki sikap percaya kepada pemberi

pendampingan bahwa informasi, saran, dan contoh yang diberikan adalah

yang memang dikehendaki Kurikulum 2013.

4. Berdasarkan kebutuhan: yaitu materi pendampingan adalah materi

teridentifikasi sebagai aspek yang masih memerlukan penguatan dan

kegiatan penguatan akan memantapkan pengetahuan dan ketrampilan

penerima pendampingan.

5. Berkelanjutan: yaitu hubungan profesional yang terjadi antara pemberi dan

penerima pendampingan berkelanjutan setelah pemberi pendampingan

secara fisik sudah tidak lagi berada di lapangan, dilanjutkan melalui e-mail,

(37)

Sedangkan yang menjadi Tugas Pendampingan:

a. Membangun empati dengan komunitas sekolah. Langkah ini dimaksudkan

untuk membangun komunikasi awal sebelum proses pendampingan

dilakukan, agar tidak timbul resistensi pada guru yang akan didampingi.

Harus dijelaskan bahwa tugas pendampingan bukan untuk mengevaluasi

proses, melainkan untuk memperkuat proses. Penjelasan ini perlu diberikan

agar proses pendampingan tidak menimbulkan masalah baru (ketegangan),

tapi justru seperti tujuan awalnya, memperkuat pemahaman guru terhadap

konsep dan implementasi Kurikulum 2013.

b. Mengamati proses pembelajaran berdasarkan konsep dan prinsip

implementasi Kurikulum 2013. Sesuai dengan fungsi pendampingan untuk

memperkuat proses pembelajaran sesuai dengan konsep dan jiwa Kurikulum

2013, maka tugas utama pendamping adalah mengamati proses

pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat mengetahui problematik yang

muncul dalam proses pembelajaran dan memerlukan penguatan.

c. Mendiskusikan proses pembelajaran dan evaluasi yang diamati. Tugas ini

dimaksudkan untuk memberikan bimbingan secara tidak langsung kepada

guru yang didampingi berdasarkan hasil pengamatannya selama mengikuti

proses pembelajaran dan penilaian. Bila ada pemahaman yang kurang jelas

terhadap konsep Kurikulum 2013, tentang model pembelajaran dengan

menerapkan scientific, discovery learning, dan project base learning,

pembuatan RPP, dan model penilaian authentic assessment maka dapat

diperjelas dalam diskusi tersebut. Jadi diskusi bukan untuk mencari

(38)

Kurikulum SMK 2013, tapi, untuk membangun persamaan persepsi tentang

konsep dan implementasi Kurikulum SMK 2013 sekaligus penguatan proses

pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum SMK 2013. Model diskusi

dipilih agar tidak mengesankan menggurui atau adanya superioritas dan

inferioritas.

d. Bersama yang didampingi melakukan refleksi atas proses pembelajaran dan

penilaian yang sedang sedang dijalani. Refleksi bersama diperlukan untuk

mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengimplementasikan

Kurikulum SMK 2013 dan upaya pemecahannya. Bila terdapat banyak

kesulitan, pendamping tidak boleh memperlemah semangat guru yang

didampingi, melainkan justru harus memperkuat dengan memberikan

pemahaman yang benar mengenai konsep Kurikulum 2013 (Kemdikbud,

2013:26)

Kegiatan pendampingan difokuskan pada fasilitasipenerapanKurikulum

2013olehguru mata pelajaran dankepala sekolahdisatuan

pendidikannya,yaituKelasX SMK.Materipendampingan yang diberikan Guru

IntiterhadapGuru Sasaran mencakup 3 komponen yaitu: penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), metode pembelajaran dan sistem

penilaian.Kegiatan pendampingandiarahkan untuk menjamin terselenggaranya

kegiatan pembelajaran dengan model pendekatan ilmiah (scientific), tematik

terpadu (tematik antarmata pelajaran),dantematik(dalamsuatumata

pelajaran)denganditerapkannyapembelajaran berbasispenelitian(discovery/inquiry

learning),danpendekatanpembelajaranyangmenghasilkankarya berbasis

(39)

didikmenghasilkankarya kontekstual,baikindividualmaupun kelompok.Secara

umum materi-materi tersebut adalah sebagai berikut.

1) PenguasaankonseppembelajaransesuaidenganKurikulum 2013, yang

mencakup kajian dan diskusi tentang alasan/rasional

dikembangkandandiberlakukannya Kurikulum 2013sertaelemen

perubahannya berdasarkan SKL, KI dan KD. Aspek penting

berkenaandengankonsep pembelajaraniniadalahadanya perubahan mindset

dan esensi Kurikulum 2013.

2) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan

silabusyang telah disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan

pendekatan serta strategi pembelajaran di masing-masing jenis dan

jenjangpendidikan.

3) Pelaksanaanpembelajaransesuaidengankarakteristikjenis mata pelajaran,

seperti model pendekatanproyek (project basedlearning) pada mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan di SMK.Fasilitasi kegiatan pembelajaran juga

difokuskan pada terwujudnya pendekatanscientifict,discoverylearning,

problem based, inquiry learning, danhighorder thinking skills, dalam

pembelajaran.

4) Pelaksanaan penilaian sesuai dengan kebutuhan dan kaidah-kaidah penilaianauthentic assessment, penggunaanpenilaianacuankriteria, dan portofolio.

Kemdikbud (2013:54), materi pendampingan yang dilakukan guru Inti terhadap

Guru Sasaran mencakup pemahaman terhadap:buku teks pelajaran dan buku

(40)

pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaanpenilaian.

Secara rinci materi-materi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Buku teks pelajaran dan buku pegangan guru, meliputi:

1) Pemahaman materi yang tertuang pada buku;

2) Keterkaitan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap;

3) Pemahaman terhadap sumber-sumber belajar lainnya (buku, lingkungan

sekitar, surat kabar/majalah/internet yang relevan dengan materi

pembelajaran);

4) Keterkaitan antara sumber-sumber belajar dan alat-alat yang digunakan;

5) Penekanan pada high order thinking (contoh-contoh).

b. Proses pembelajaran dan penilaian:

1) Pembelajaran yang menekankan pada tiga ranah kompetensi melalui

pembelajaran pengetahuan untuk mengasah keterampilan dan membentuk

sikap;

2) Pembelajaran berbasis aktivitas;

3) Pembelajaran untuk mengasah kreativitas;

4) Penilaian proses;

5) Penilaian kompetensi (secara utuh).

c. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran:

1) Identitas mata pelajaran/tema;

2) Perumusan indikator;

3) Perumusan tujuan pembelajaran;

4) Pemilihan materi ajar;

(41)

6) Pemilihan media belajar;

7) Pemilihan metode pembelajaran;

8) Pemilihan strategi pembelajaran;

9) Penilaian pembelajaran;

d. Pelaksanaan Pembelajaran, meliputi:

1) Pendekatan pembelajaran saintifik:

a) Mengajak siswa untuk mengamati;

b) Memotivasi siswa untuk menanya;

c) Memotiviasi siswa untuk menalar;

d) Memotivasi siswa untuk mencoba;

e) Memotivasi siswa untuk menyimpulkan.

2) Discovery/inquiry learning:

a) Mengajak siswa untuk mencari tahu;

b) Mengajak siswa untuk membuktikan.

3) Pembelajaran melalui projek:

a) Menyiapkan projek untuk dikerjakan siswa; b) Membiasakan siswa bekerja berkolaborasi.

4) Pembelajaran nonklasikal terutama dengan ko-kurikuler dan ekstra

kurikuler sebagai implementasi dari pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran saintifik dan pembelajaran melalui projek.

e. Pelaksanaan Penilaian, meliputi:

1) Penilaian oleh guru:

a) Penilaian penguasaan pengetahuan;

b) Penialian produk pembelajaran;

(42)

d) Penulisan buku laporan pendidikan (rapor)

2) Penilaian oleh siswa

Pengertian pendampingan adalah proses pembimbingan yang dilakukan oleh

Guru Inti yang telah mengikuti Diklat implementasi Kurikulum 2013 terhadap

Guru Sasaran pada SMK yang mengiplementasikan Kurikulum 2013, untuk

memastikan bahwa Guru Sasaran telah menyelenggarakan proses pembelajaran

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kemdikbud. Kegiatan

pendampingan yang dilaksanakan oleh Guru Inti dilakukan

melalui:pemantauan,konsultasi, penyampaikan informasi, pemodelan, mentoring,

dan coaching. Sedangkan yang dimaksud dengan pola pendampingan dalam

rangka implementasi Kurikulum 2013 adalah proses pemastian pelaksanaan

Kurikulum 2013 yangdilakukan oleh guru mata pelajaran dengan didampingi

oleh Guru Intisesuai dengan jenis guru danmatapelajaran di SMK. (Kemdikbud,

2013:56).

Pelatihan Guru Inti dan guru mata pelajaran dilakukan untuk guru 3 (tiga) mata

pelajaran di SMK yang telah didukung dengan bahan ajar berupa buku Pandunan

Guru dan Buku Teks Siswa, yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Matematika dan Sejarah Indonesia.

Pelaksanaan Kurikulum SMK 2013 dilaksanakan secara bertahap dan terbatas

pada 1021 SMK yang telah ditetapkan sebagai SMK pelaksana Kurikulum SMK

2013 pada tahun anggaran 2013. Sasaran pendampingan adalah guru mata

pelajaran: Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah Indonesia Kelas X pada

1021 SMK sasaran. Pendampingan tahap 2 dilaksanakan pada bulan November

(43)

1) Bersama Guru Sasaran melaksanakan refleksi terkait implementasi Kurikulum

SMK 2013 untuk mengetahui apa yang masih dirasa sulit dalam implementasi

Kurikulum SMK 2013;

2) Memberikan penguatan berkenaan dengan keyakinan dan penerimaan guru

terhadap pendekatan, model, serta penilaian pembelajaranpada Kurikulum

SMK 2013;

3) Melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan Guru

Sasaran, berkenaan dengan penerapan scientifict, discoverylearning, dan

project based learning;

4) Memberikan layanan konsultasi, modelling, dan coaching berkenaan dengan

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan Guru Sasaran, baik secara langsung

maupun online.

5) Melaksanakan kegiatan lokakarya hasil pendampingan dan menyusun laporan

pendampingan oleh masing-masing Guru Inti sesuai dengan sistematika yang

terdapat pada lampiran;

6) Menyerahkan laporan hasil pendampingan kepada SMK Klaster dan

Direktorat Pembinaan SMK.

Programpendampingan secara keseluruhanakandilaksanakanselama 3 (tiga)

bulan, mulaiminggupertama bulan Oktober 2013danberakhir pada

mingguketigabulanDesember 2013.Pendampingantatapmukalangsung dilakukan

sesuai dengan surat penugasan. Sedangkan pendampingan online dilakukan

dalam batasanwaktu pelaksanaan OJL (5bulan), sesuai kesepakatan dan

rambu-rambu antaran pendamping dan yang didampingi tempat pelaksanaan

(44)

2.4.2 Pengertian Monitoring

Kegiatan monitoring atau memantau pelaksanaan pembelajaran perlu

dilaksanakan agar implementasi kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan

baik.Monitoring adalahserangkaian kegiatan memantau kegiatan guru dalam

proses pembelajaran untuk memeriksa apakah implementasi kurikulum 2013 yang

telah berjalan itu sesuai dengan sasaran atau sesuai dengan tujuan (Kemdikbud,

2013).

Menurut Mulyasa (2011:363) kegiatan monitoring adalah: kegiatan

memantau.Dalam hal ini memantau impelementasi kurikulum 2013 yang

dilakukan oleh guru berupa urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung,

melalui kegiatan monitoring antara seorang pemantau dengan seorang guru dalam

melakukan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan sebaik mungkin.

Format monitoring yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemdikbud, 2013:357) tahun 2013 mengenai implementasi kurikulum 2013

berisi:

1) Pendapat terhadap kurikulum 2013

2) Pendapat terhadap buku teks pelajaran dan pedoman guru

3) Pelatihan kurikulum 2013: Pemahaman materi pelatihan

4) Proses pembelajaran

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Upaya Guru untuk mendukung implementasi kurikulum 2013

5) Dampak Kurikulum 2013

(45)

b. Pengaruh terhadap guru

2.5 Kerangka Pikir

Berdasarkan konsep dan pendapat-pendapat yang telah diuraikandi atas,peneliti

berasumsi bahwa kesiapan implementasi kurikulum 2013 di SMK

Muhammadiyah 2 Metro akan berjalan baik, apabila dikelola dengan baik

olehpenyelenggara pendidikan di sekolah seperti kepala sekolah dan wakilkepala

sekolahbagian kurikulum. Selain itu, dalam kesiapan implementasi kurikulum

2013 sikap guru dan siswa terhadap kesiapan implementasi Kurikulum 2013,juga

akan sangat menentukan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013,sehingga

guru benar-benar dituntut untuk melaksakanakan pembelajaran dengan baik,

efektif, efisien, dan menyenangkan yang menumbuhkan sikap positif terhadap

Kurikulum 2013.

Proses yang dideskripsikan dan dianalisisdalam penelitian ini yaitu

kesiapanimplementasi kurikulum 2013. Dengan kesiapan sekolah untuk

melaksanakan kurikulum 2013 berupa diklat yang dilaksanakan di sekolah dengan

mengundang pengawas ke sekolah, kesiapan buku pegangan guru, buku pegangan

siswa, perangkat pembelajaran, serta sarana prasarana yang mendukung, maka

implementasi kurikulum di SMK Muhammadiyah 2 Metro bisa berhasil.

Proses yang dikajioleh peneliti berikutnya adalah sikap guru dan siswa terhadap

implementasi kurikulum 2013. Sikap yang dimaksud adalah penilaian seseorang

terhadap suatu obyek, situasi, konsep, orang lain maupun dirinya sendiri akibat

(46)

terhadap kurikulum 2013 berupa sikap tanggung jawab, komunikatif, rasa ingin

tahu terhadap kurikulum 2013, bekerja keras untuk mempelajari kurikulum 2013,

kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, sehingga keberhasilan implementasi

kurikulum 2013 di SMK Muhamammadiyah 2 Metro dapat tercapai.

Proses selanjutnya yang dikaji adalah monitoring terhadap implementasi

kurikulum 2013 oleh guru pendamping. Monitoring berupa serangkaian kegiatan

memantau kegiatan guru dalam proses pembelajaran untuk memeriksa apakah

implementasi kurikulum 2013 yang telah berjalan itu sesuai dengan sasaran atau

sesuai dengan tujuan. Monitoring terhadap implementasi kurikulum 2013

bertujuan untuk memaksimalkan pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK

Muhammadiyah 2 Metro. Sebagai output pada kesiapan implementasi

kurikulumadalah Pembentukan SDM yang memiliki pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang baik. Kerangka pikir digambarkan sebagai berikut :

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini secara berturut turut membahas pendekatan dan rancangan

penelitian, tempat dan waktu penelitian, kehadiran peneliti, sumber data peneliti,

teknik pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahapan

penelitian.

3.1 Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kualitatif dengan teori fenomenologi dengan rancangan studi

kasus. Studi kasus (case study) merupakan penelitian tentang suatu ‘kesatuan

sistem.Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa atau sekelompok

individu yang terkait oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah

penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna dan

memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kasus sama sekali tidak mewakili

populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.

Kesimpulan studi kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut. Tiap kasus bersifat

unik atau memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan kasus yang lain.

Lebih tegas lagi diungkapkan oleh Black & Champion (dalam Ghony dan

Almansyur, 2012:64) yang mengungkapkan kelebihan dari penelitian kualitatif

(48)

digunakan dalam studi kasus, antara lain wawancara, observasi, materi

audiovisual, focus group discussion dan dokumentasi; (2) mampu lebih

menjangkau dimensi yang lebih spesifik dari topic yang diselidiki yaitu mampu

mengungkap hal yang spesifik dan unik dari bounded system; (3) dapat dilakukan

secara lebih praktis pada banyak lingkungan social; (4) dapat digunakan sebagai

penguji suatu teori; dan (5) dapat dilakukan dengan dana yang minim apabila

dilakukan dengan metode pengumpulan data yang sederhana.

Penelitian studi kasus bersifat unik dan menarik yang merupakan ikon dari studi

kasus. Unik saja tetapi tidak menarik belum mampu menggugah pembaca untuk

larut dalam tulisan. Begitu pula apabila hanya menarik saja tetapi tidak unik tidak

ubahnya seperti novel atau majalah populer. Unik berarti memiliki ciri khas

tersendiri yang berbeda dari yang lain, sedangkan menarik berarti memiliki

kemampuan menstimulasi orang lain untuk ikut larut sepenuhnya tanpa paksaan

dan disertai dengan emosi positif. Studi kasus yang diangkat harus betul-betul

memiliki permasalahan yang harus dipecahkan oleh peneliti.

Penelitian ini merupakan studi kasus yaitu mengungkap kesiapan implementasi

kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro dengan menghimpun data dan

mengambil makna sehingga memperoleh pemahaman tentang implementasi

kurikulum2013. Tolak ukur dilaksanakan kurikulum 2013 salah satunya sarana

dan prasarana yang lengkap, popularitas sekolah yang sudah terkenal. Penggunaan

(49)

2 Metro.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Metro dan dilaksanakan dari

bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Desember 2013.

3.3 Kehadiran Peneliti

Penelitian di SMK Muhammadiyah 2 Metro mulai Nopember 2013 sampai

dengan bulan Desember 2013. Peneliti memahami situasi, kebiasaan dan seluk

beluk yang terjadi pada tempat penelitian. Kehadiran peneliti dibekali kemampuan

metode penelitian kualitatif, etika penelitian dan ilmu pengetahuan sesuai bidang

yang diteliti. Dengan kata lain peneliti harus memiliki integritas, bukan

personalisasi dari seorang peneliti ilmiah, melainkan terejawantahkan saat peneliti

datang ke lokasi penelitian dan berbaur dengan informan.

Sehubungan dengan itu peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

(1) sebelum memasuki lapangan, peneliti terlebih dahulu meminta surat izin

penelitian dari Universitas Lampung, dan memohon izin kepada Kepala SMK

Muhammadiyah 2 Metro secara formal untuk melaksanakan penelitian dan

menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti handphone, kamera dan lain

sebagainya, (2) berdasarkan rekomendasi Kepala SMK Muhammadiyah 2 Metro,

peneliti menyerahkan surat izin penelitian dan melakukan observasi di lapangan

agar lebih memahami latar penelitian yang sesungguhnya, (3) membuat jadwal

(50)

disepakati.

Hari Rabu tanggal 21 Nopember 2013, pukul 10.00, peneliti melakukan observasi

ke SMK Muhammadiyah 2 Metro sebagai subjek terteliti. Peneliti menuju ruang

kepala sekolah untuk menemui Kepala SMK Muhammadiyah 2 Metro. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan untuk mengadakan penelitian dalam rangka

penyelesaian program pasca sarjanan di FKIP Manajemen Pendidikan Univeritas

Lampung. Kepala sekolah memberikan penjelasan tentang kesiapan implementsi

Kurikulum 2013. Kemudian beliau menyarankan untuk menemui kepala tata

usaha berkaitan dengan administrasi sekolah.

Peneliti menemui kepala tata usaha untuk memberikan informasi yang peneliti

butuhkan. Peneliti mencatat data tentang guru, tenaga administrasi, siswa dan data

lainnya yang mendukung penelitian kualitatif ini. Sedangkan untuk melakukan

wawancara dengan kepala sekolah dan guru peneliti membuat janji terlebih

dahulu. Informasi awal sudah peneliti peroleh, selanjutnya kunjungan secara tidak

terjadwal namun ada komitmen dengan informan.

Hari Kamis, 12 Desember 2013 pada pukul 10.00, peneliti menemui Kepala SMK

Muhammadiyah 2 Metro, Bapak Hi. Mushonif, S.P di ruang kepala untuk

melakukan wawancara. Pada hari ini kepala sekolah sedang tidak ada banyak

kegiatan. Kepala Sekolah menyambut terbuka kedatangan peneliti dan

menanggapi pertanyaan yang diajukan peneliti dengan senang hati. Peneliti

(51)

menemui Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum yaitu Bapak Wihan Afriono,

S.T., M.Pd. untuk melakukan wawancara. Wakil Wakil Kepala Sekolah Bagian

Kurikulum menjelaskan tentang kesiapan implementasi kurikulum 2013 di SMK

Muhammadiyah 2 Metro. Peneliti mewawancarai beliau dari pukul 11.00 - 12.00

WIB.

Pada pukul 12.30 selesai sholat Dzuhur berjamaah di masjid Darul Ulum SMK

Muhammadiyah 2 Metro, peneliti menemui guru Sasaran I dan IV ibu Wapung

Ekawati, S.Pd selaku guru yang mata pelajaran matematika dan Ibu Endang

Mulyati, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia untuk mengadakan

wawancara mengenai kesiapan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Metro.

Hari Jumat, 13 Desember 2013 pada pukul 10.00, peneliti menemui menemui

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum kembali untuk melakukan wawancara

tentang pelaksanaan kurikulum 2013 terkait perangkat pembelajaran guru-guru

sasaran. Peneliti mewawancarai beliau dari pukul 09.15 – 09.40 WIB.

Pada Hari yang sama, Jum’at, 13 Desember 2013 pada pukul 10.00, peneliti

menemui Guru Sasaran II Bapak Maryudi, S.Pd. dan Guru sasaran III Bapak

Katino, S.Pd. untuk melakukan wawancara. Saat itu mereka sedang duduk di

ruang guru sambil mengkoreksi LJK Bahasa Indonesia siswa kelas X. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan peneliti untuk memperoleh beberapa informasi

berkaitan dengan kesiapan implementasi kurikulum 2013. Peneliti mewawancarai

(52)

I Kembali Ibu Wapung Ekawati, S.P untuk melakukan wawancara terkait sikap

guru terhadap kurikulum 2013. Saat itu beliau sedang istirahat setelah mengawas

ujian semester genap.

Selanjutnya pada pukul 12.00 WIB selesai ujian semester genap, peneliti

menjumpai tiga siswa kelas X yang masing-masing bernama Nur Rizal siswa

kelas X TIL, Trining Hastuti siswa kelas X TKJ 3, dan Amanat Nazarudin siswa

kelas X TP 1, untuk melakukan wawancara terkait sikap siswa terhadap mata

pelajaran yang sudah menggunakan kurikulum 2013.

Hari Minggu, 15 Desember disela-sela pengajian SMK Muhammadiyah 2 Metro,

peneliti mewawancarai kembali guru sasaran I Bapak Katino dan guru sasaran IV

Ibu Endang Mulyati terkait sikap siswa terhadap kurikulum 2013.

Selasa, 17 Desember 2013 pukul 12.00 peneliti melakukan observasi kembali

terhadap dokumen-dokumen kelengkapan kesiapan implementasi kurikulum 2013

kepad Kepala Tata Usaha Ibu. Ismaria, A.Ma seperti surat penugasan dari pusat

Kemdikbud sebagai sekolah uji coba kurikulum 2013 dan dokumen akreditasi

masing-masing jurusan yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Metro.

Pada hari Senin tanggal 2 Desember 213, peneliti mengamati upacara penaikan

bendera. Tradisi di sekolah adalah setelah upacara selesai, salah satu siswa tampil

untuk membawakan pidato bahasa Arab atau Bahasa Inggris, di hadapan teman

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
Tabel 3.1 Informan dalam penelitian
Tabel 3.2 Observasi di Lapangan
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Artinya, Alif percaya bahwa jiks kata-kata slang, gaul, atau okem terus dipakai, lalu diawetkan dalam (termasuk skenario film), dan novel, niscaya kelak kata-kata bahasa

[r]

[r]

Kepada para penyedia jasa yang merasa keberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara on line melalui aplikasi SPSE pada website

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini rnel1puti beberapa tahap:(1 ) menganalisis soal Biologi buatan guru berdasarkan validitas isi dan validitas

Dalam hal Kepala Desa tidak meninjaklanjuti hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1), dan tetap menetapkan menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota

Hasil eksperimen menunjukkan desain dan rancang bangun robot dengan dua model lengan, yaitu lengan pemegang shuttlecock menggunakan pneumatik sedangkan lengan

[r]