• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I AKU PRIBADI YANG UNIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I AKU PRIBADI YANG UNIK"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

BAB I AKU PRIBADI YANG UNIK

A. KOMPETENSI

1. Standar Kompetensi

Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan, sehingga dapat berelasi dengan sesama secara lebih baik.

2. Kompetensi Dasar

Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hidupnya, sehingga menerima diri sebagaimana adanya.

3. Indikator

1. Menyebutkan ciri-ciri fisik dirinya sendiri 2. Menyebutkan kemampuan-kemampuannya

3. Menyebutkan sifat-sifat dan karakter yang dimilikinya 4. Menyebutkan pengalaman-pengalamannya yang unik

5. Menyebutkan keunikan diri dalam terang Kitab Suci (Kej 1:26-31)

6. Mengungkapkan rasa syukur sebagai pribadi yang diciptakan Tuhan dengan keajaiban-keajaibannya (Mazmur 139)

4. Uraian Tujuan;

Siswa dapat mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hidupnya, sehingga menerima diri sebagaimana adanya.

B. RINGKASAN MATERI

1. Ciri-ciri Fisik.

Secara jasmaniah, remaja pria dan wanita adalah berbeda. Karena ia makhluk Allah yang unik.

2. Kemampuan-kemampuan.

Masing-masing remaja potensi kemampuannya berbeda-beda.

3. Sifat dan karakter

Sifat dan karakter para remajapun juga berbeda-beda dan memiliki kekahasan.

4. Pengalaman-pengalaman

Pengalaman para remaja juga berbeda-beda. Karena ditentukan oleh lingku ngannya, namun ia juga bisa menentukan sejarah berikutnya.

5. Keunikan Manusia dalam terang Kitab Suci.

Keunikan dan kekhasan manusia seturut terang Kitab Suci Kej 1:26-31 akan semakin jelas. Disana dapat kita temukan sejarah penciptaan manusia.

6. Rasa syukur

C. PENJELASAN TEORI

 

1. Ciri-ciri Fisik.

Secara jasmaniah, remaja adalah manusia yang sedang mekar-mekarnya. Badan mereka sangat indah dan mengagumkan. Rambutnya, yang hitam, pirang, yang ikal/keriting, lurus, berombak. Bentuk muka, ada yang bulat, bulat telur, lonjong. Warna kulit, ada yang kuning, hitam, coklat, putih, Bentuk badan, ada yang pendek, jangkung, kurus, gemuk. Dan secara keseluruhan, lihatlah keadaan fisik remaja. Lihatlah keseluruhan badan. Begitu indah. Begitu indah, kedua telinga, kedua tangan, kedua kaki, hidung, dan mulut “dipasang” begitu tepatnya! Indah dan estetis. Itulah fisik manusia! Dan yang lebih mengagumkan lagi, dari sekian juta manusia yang hidup dan yang pernah hidup tidak ada satupun yang sama. Bahkan anak kembar pun, sepintas sama, seperti pinang dibelah dua, tetapi tetap juga berbeda.Itulah ke-unikan ciptaan Tuhan, yang namanya manusia.

Dapatkah kalian menyebutkan cirri-ciri fisik yang kalian miliki? Banggakah kalian dengan ciri-ciri fisik yang kalian miliki? Yang berbeda dengan yang lain? Kita harus bangga! Kita harus bersyukur dengan ciri-ciri fisik yang kita miliki. Harus kita jaga! Harus kita rawat! Harus kita peliharan kemurniannya. Apa pun bentuk fisik kita, tapi kan satu-satunya di dunia ini, tidak ada yang menyamainya. Kita ,seperti halnya barang antik harus dijaga keberadaannya. Kita adalah unik!

2. Kemampuan-kemampuan.

Dalam badan remaja yang unik dan indah itu terdapat kekayaan rohaniah yang sangat potensial seperti: kemampuan-kemampuan. menari, menyanyi, berolah raga, tertawa dan menangis, mencintai dan bercita-cita, berpikir dan berfantasi, berkehendak dan mengambil keputusan secara bebas,dsb. Darimanakah semua kemampuan ini berasal? Pernahkah kita berpikir, bahwa kemampuan-kemampuan tersebut merupakan anugerah dari Sang Pencipta? Yang harus kita gali, kita pahami dan kita kembangkan!

Dengan anggota tubuh, kalian dapat tersenyum, menari, menyanyi. Dengan panca-indra, kalian dapat melihat, mendengar, merasa. Dengan otak dan hati, kalian dapat berpikir, bercita-cita, mencintai, percaya dan berharap, mengambil keputusan secara bebas.

3. Sifat dan karakter

Selain kemampuan-kemampuan tersebut di atas, manusia masih dihiasi oleh kekayaan rohani yang lain, yaitu karakter dan sifat, seperti sifat ramah tamah, pemarah, setia, penuh pengertian dan sebagainya. Di dalam diri kalian, ada sesuatu yang sulit untuk dilukiskan yang keluar dari diri kalian, sehingga orang lain mengatakan kalian baik, kalian peramah, kalian suka mengerti, kalian penuh belas kasih dsb. Kalian memiliki apa yang disebut karakter dan sifat, yang tidak ada pada ciptaan lain. Semuanya itu kalian miliki secara khas.

4. Pengalaman-pengalaman

Setiap manusia, memiliki pengalaman-pengalaman, baik pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman pahit yang menantang. Dan setiap manusia, terlebih manusia muda/remaja pasti memiliki pengalaman-pengalaman yang unik, kalian mengungkapkan pengalaman-pengalaman yang telah kalian lalui? Pengalaman-pengalaman tersebut turut membentuk kalian sehingga menjadi seperti sekarang ini. Kalaian ini khas dan unik.

5. Keunikan Manusia dalam terang Kitab Suci.

Singkatnya, manusia itu makhluk yang indah dan istimewa. Keistimewaan dan keagungan manusia ini hendaknya kita sadari sungguh-sungguh. Manusia merupakan mahkota dan sekaligus raja dari semua ciptaan. Untuk melukiskan keistimewaan dan keagungan manusia itu, Kitab Suci Kejadian menceritakannya dengan indah sekali.

PENCIPTAAN MANUSIA Kejadian 1: 26 – 31

Berfirmanlah Allah: “Baiklah, kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka, Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia, laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya. Dan jadilah demikian. Maka, Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Dari bacaan Kitab Suci di atas kita dapat mengatakan bahwa, manusia itu adalah ciptaan Tuhan yang unik dan istimewa, karena:

1) Waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa-Nya. Menurut citra-Nya. (Kej 1:26).

2) Waktu menciptakan manusia, Allah seolah-olah perlu “bekerja” secara khusus. “Tuhan Allah membentuk manusia dari debu dan tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (bdk Kej 2:7).

3) Segala sesuatu, termasuk taman Firdaus, diserahkan oleh Allah untuk manusia (Kej 1:26).

6. Rasa syukur

Dengan kesadaran akan diri kita, yang unik dan istimewa, yang diciptakan Tuhan dengan cara khusus dan diperlakukan sebagai “orang”, sebagai pribadi “seperti” Tuhan sendiri, maka sudah sepantasnya kalau kita bersyukur kepada Tuhan. Kita bersyukur, tidak hanya karena kita diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang unik dan istimewa saja, melainkan dan terlebih kita bersyukur karena keagungan Tuhan itu sendiri. Ucapan syukur ini dapat kita panjatkan dalam bentuk doa, seperti si Pemazmur dalam Kitab Mazmur 139:

Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku, Engkau mengetahui kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring, segala jalanku Kau maklumi.

Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan.

Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.

Terlalu ajaib bagiku mengetahui itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Ke mana aku dapat pergi menjauh roh_mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

Jika aku mendaki ke langit,Engkau di sana, Jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati di situpun Engkau berada.

Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntuna ku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti siang.

Sebab engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib, ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah, mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam Kitab_mata-Mu semuanya tertulis, hari-hari yang dibentuk, sebelum ada satupun daripadanya.

Dan bagiku betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya. Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak daripada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh penumpah-penumpah darah, yang berkata dusta kepada Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia.

Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya Tuhan, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang membenci Engkau, ya Tuhan , dan .tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau?

Aku sama sekali membenci, mereka menjadi musuhku. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenalilah hatiku.

Ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku, Lihatlah apakah jalanku serong,

D. STUDI KASUS

Baca, renungkan dan garisbawahilah kalimat-kalimat yang menyentuh hatimu dalam puisi berikut ini:

JADILAH DIRI SENDIRI YANG TERBAIK

Jika kau tak dapat menjadi pohon meranti di puncak bukit, jadilah semak belukar di lembah.

Jadilah semak belukar yang teranggun di sisi bukit, kalau bukan rumput, semak belukar pun jadilah! Jika kau tak boleh menjadi rimbun, jadilah rumput,

dan hiasilah jalan di mana-mana.

Jika kau tak dapat menjadi ikan mas, jadilah ikan sepat. Tapi jadilah ikan sepat terlincah di dalam payau.

Tidak semua dapat menjadi nahkoda,

lainnya harus menjadi awak kapal dan penumpang. Pasti ada sesuatu untuk semua.

Karena ada tugas berat, maka ada tugas ringan di antaranya dibuat yang lebih berdekatan. Jika kau tak dapat menjadi bulan, jadilah bintang, Jika kau tak dapat menjadi jagung, jadilah kedelai

Bukan dinilai kau kalah ataupun menang. Jadilah dirimu sendiri yang terbaik!

Douglas Mallock

Langkah-langkah pembentukan konsep pembentukan kekhasan dan keunikan masing-masing pribadi;

1) Mengapa pohon –pohon menurut penulis puisi diatas berbeda?

Jawab; karena tiap-tiap pohon berbeda-beda. Tapi setiap pohon pasti memiliki keistimewaan masing-masing.

2) Mengapa pohon-pohon itu indah;

jawab; karena diciptakan oleh Tuhan baik adaNYA.

E. EVALUASI

1. Test Tertulis

1. Sebutkan ciri-ciri fisik kalian yang khas!

2. Sebutkan kemampuan-kemampuan kalian yang menonjol!

3. Sebutkan sifat-sifat atau karakter-karakter kalian yang dipuji oleh teman-teman kalian?

4. Sebutkan pengalaman-pengalaman khas yang berpengaruh bagi jalan hidup kalian! 5. Bagaimanakah Kitab Kejadian 1:26-31, melukiskan keunikan dan keistimewaan manusia?

BAB II SAYA MEMILIKI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

A. KOMPETENSI

1. Standar Kompetensi

Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan, sehingga dapat berelasi dengan sesama secara lebih baik.

2. Kompetensi Dasar

Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hdiupnya, sehingga menerima diri sebagaimana adanya.

3. Indikator

1. Menganalisa kelebihan dan kekurangan diri 2. Menjelaskan pesan iman dari Mat 25:14-30

3. Menjelaskan alasan, cara dan usaha mengembangkan talenta

4. Uraian Tujuan;

Siswa dapat mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hidupnya, sehingga menerima diri sebagaimana adanya.

B. RINGKASAN MATERI

1. Kelebihan (potensi) dan kekurangan manusiawi.

Remaja pria dan wanita, memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini terbentuk oleh faktor keluarga, lingkungan, dan kedua-duanya sekaligus. Kesadaran untuk menerima secara utuh kelebihan dan kekurangan tersebut membuat perkembangan pribadi para remaja semakin seimbang.

2. Menerima diri apa adanya.

Gagasan dasar menurut Paulus dalam Roma 8:28 adalah bahwa semua ciptaan ada dalam rencana Kebaikan Allah. Maka kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri remaja hendaknya disadari dalam terang Sabda Allah ini. Sehingga menerima diri berarti juga bersedia dibentuk oleh Allah yang merencanakanNya.

 

3. Mengembangkan talenta atau potensi-potensi.

Kata talenta dapat dijumpai dalam Mat 25:14-30. Ada dua kategori talenta dalam pesan tersebut. Pengembangan talenta dan mendiamkannya. Sejarah orang-orang sukses adalah sejarah pengembangan talenta tersebut.

C. PENJELASAN MATERI

1. Kelebihan (potensi) dan kekurangan manusiawi.

yang dimilikinya. Disamping potensi atau kelebihan yang dimilikinya, remaja juga perlu menyadari keterbatasan-keterbatasannya. Sehingga dengan demikian para remaja dapat berkembang dan tumbuh seimbang, tidak keekstrim kanan atau kiri. Para siswa harus menyadari betul bahwa setiap orang pasti memiliki kelebihan dan keterbatasannya, karena ini sudah merupakan kodrat manusiawi kita.

De fakto kita sudah memiliki keadaan fisik seperti yang sekarang kita punyai. Demikianj juga, kita sudah memiliki kemampuan, bakat-bakat, sifat dsb, disamping keterbatasan-keterbatasannya. Bagaimana hal ini dapat kita jelaskan?

1. Ada aliran atau pendapat yang lebih menekankan bahwa keberadaan fisik, bakat, karakter, dan sifat-sifat yang kita miliki sekarang ini lebih disebabkan oleh faktor keturunan. Kita berkulit kuning atau hitam atau putih, bersosok tinggi atau pendek, berbakat seni atau matematika dan sebagainya, semua ini dianggap sebagai keturunan dari orang tua kita atau leluhur kita.

2. Ada aliran atau pendapat yang lebih menekankan bahwa keberadaan fisik kita (kelebihan dan keterbatasannya) disebabkan karena pengaruh lingkungan.

Pendapat ini mengatakan bahwa alam, kebudayaan, dan kultur sangat mempengaruhi dan membentuk diri seseorang. Alam dan kebudayaan Eropa menghasilkan orang Eropa. Alam dan kebudayaan Asia menghasilkan orang Asia. Alam dan kebudayaan Indonesia akan menghasilkan orang Indonesia. 3. Aliran atau pendapat yang ketiga dapat menerima kedua-duanya. Keberadaan

seseorang turut ditentukan oleh faktor keturunan, tetapi juga oleh factor lingkungan hidupnya.

2. Menerima diri apa adanya.

Potensi-potensi dan keunggulan dalam diri setiap orang.

Setiap siswa mungkin belum menyadari potensi-potensi dan keunggulan yang mereka miliki. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh pendidikan di rumah ataupun di luar rumah di mana mereka masih diperlakukan seperti anak-anak. Dengan demikian, kepercayaan diri mereka seolah-olah dibungkam sehingga mereka belum menyadari kemampuan-kemampuannya. Slogan seperti : “Kaum muda adalah harapan atau masa depan Gereja dan Bangsa” memberi kesan seolah-olah peranan para remaja adalah hanya untuk masa yang akan datang, bukan sekarang. Hal ini juga dapat menyebabkan kaum remaja secara tidak sadar memendamkan bakat-bakat dan kemampuannya untuk masa depan. Belum lagi larangan-larangan yang terus menerus dari semua pihak untuk kegiatan dan kreativitas para remaja yang dinilai tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonsesia atau moral tradisional. Semua ini dapat membuat para remaja tidak kreatif atau berdiam diri, acuh tak acuh atau frustasi. Sebaliknya, kemungkinan ada sementara siswa yang sangat menyadari keunggulan-keunggulannya sehingga mereka bersikap arogan, angkuh dan sok super. Sikap superior atau sikap merasa lebih dari yang lain,, dapat menyebabkan mereka menonjolkan diri, meremehkan orang lain, suka membangkang, suka mendahului dll. Hal ini dapat membuat mereka mudah kecewa, mudah merasa dihina, merasa disingkirkan dari pergaulan.

kekurangannya atau kecacatannya. Perasaan sial ini sering mengganggu hubungan sosial mereka dengan orang lain atau hubungan mereka dengan masyarakatnya.

Para remaja (dan kita semua) hendaknya dapat menerima diri seadanya. Tuhan menciptakan kita seadanya dan baik adanya. Menolak kehendak Tuhan atas diri kita yang konkret ini dapat menjadi penghalang bagi kemajuan diri kita sendiri dan menjadi rintangan bagi jalan kita menuju Allah. Kita hendaknya menerima kehendak Allah yang nyata dalam diri kita. Kita percaya bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya”. (bdk. Roma 8:28).

Menerima kehendak Allah berarti menerima bimbingan-Nya, karena Dia akan mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan konkret kita dan lingkungan kita menuju keselamatan. Ini semua akan terjadi sejauh kita menerima dan melaksanakan kehendak-Nya.

3. Mengembangkan talenta atau potensi-potensi.

Mengembangkan talenta atau potensi dalam terang Kitab Suci (Mt.25:14-30). Setiap orang mempunyai kemampuan dan bakat-bakat dalam ukuran dan lingkungan tertentu. Kemampuan dan bakat yang dimiliki seseorang seharusnya dikembangkan dan digunakan. Kemampuan dan bakat adalah anugerah Tuhan, yang dalam Kitab Suci sering disebut talenta. Tuhan menghendaki agar talenta itu dikembangkan dan digunakan. Dalam Injil Mateus 25:14-30, dikisahkan tentang seorang tuan yang memanggil hamba-hambanya dan memberi mereka sejumlah talenta untuk “dikembangkan” dan “digunakan”. Tuan yang telah memberi talenta itu ternyata bertindak tegas terhadap hamba yang tidak mengembangkan dan menggunakan talenta itu dengan baik.

Setiap orang termasuk para remaja diberi talenta oleh Tuhan. Mereka harus mengembangkan dan menggunakan talenta itu sebagaimana mestinya. Mengembangkan dan menggunakan talenta sebagaimana mestinya adalah panggilan dan tuntutan Kristiani.

D. SAJIAN STUDI KASUS

Para siswa perlu pula membiasakan diri membaca buku-buku sejarah tentang orang-orang berbakat yang talentanya diremehkan oleh banyak orang, misalnya:

1. Albert Einstein

Ia baru dapat berbicara setelah mengijak usia 4 tahun dan dapat membaca pada usia 7 tahun. Namun, ternyata ia memiliki kemampuaan (talenta) luar biasa dan disegani sepanjang masa, khususnya di bidang fisika. Pada umur 26 tahun ia menemukan teori relativitas khusus (tahun 1905) dan pada umur 37 tahun menemukan teori relativitas umum (tahun 1916).

2. Isaac Newton

Ia termasuk murid yang dianggap kurang berhasil di bangku sekolah dasar. Namun, ternyata ia menjadi ilmuwan terbesar sepanjang masa. Ia ahli di bidang matematika, fisika, astronomi, dan filsafat. Ia menemukan hukum gravitasi, hukum gerak, kalkulus, teleskop pantul dan spectrum.

3. Warner von Braun

4. Golda Meir

Pada waktu ia masih gadis, penampilannya sama sekali tidak cantik. Sadar akan kekurangannya dalam segi fisik, ia memacu keunggulannya di bidang bakat dan kemampuan intelektualnya. Kemudian ia menjadi Perdana Menteri Wanita pertama di Israel dan sangat terkenal kemampuannya sebagai negarawati.

Pembentukan Konsep;

1) Sejauh manakah keempat tokoh tersebut menyadari potensi talentanya?

Jawab; mereka sungguh menyadari akan keterbatasannya, maka mereka berjuang untuk mengatasi keterbatasannya tersebut.

2) Apa yang menarik dari keempat tokoh besar tersebut?

Jawab; mereka orang yang terbatas dalam talenta, tetapi maksimal dalam pengembangannya.

3) Adakah kesimpulan yang menguatkan hidup Anda?

E. EVALUASI Test Tertulis

1. Setiap manusia memiliki keunggulan dan keterbatasannya masing-masing (itu kodrat manusia). Bagaimana sikap kalian terhadap kenyataan tersebut?

2. Inspirasi apa yang dapat kalian petik dari peumpamaan Talenta dalam Injil Mateus 25:14-30?

3. Bagaimana kalian dapat mengembangkan bakat-bakat yang kalian miliki? 4. Mengapa kita perlu pula membaca buku-buku sejarah tentang keberhasilan

BAB III SAYA DICIPTAKAN SEBAGAI CITRA ALLAH

A. KOMPETENSI

1. Standar Kompetensi

Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan, sehingga dapat berelasi dengan sesama secara lebih baik.

2. Kompetensi Dasar

Memahami dirinya sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut Citra-Nya, sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah saudara se-Allah Bapa.

3. Indikator

1. Menjelaskan arti dan makna CITRA

2. Menerangkan arti manusia diciptakan sebagai Citra Allah (Kej 1:26-27) 3. Menjelaskan arti manusia diciptakan baik adanya

4. Mengungkapkan kebaikan-kebaikan dirinya yang menggambarkan kebaikan Allah

5. Bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain yang adalah sama-sama citra Allah

4. Uraian Tujuan

Siswa dapat memahami dirinya sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut Citra-Nya, sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah saudara se-Allah Bapa.

B. RINGKASAN MATERI

1. Arti dan Makna CITRA

Arti kata Citra adalah gambaran. Kata ini dapat dijumpai dalam teks Kitab Suci. Dan kita adalah citra Allah.

2. Manusia sebagai Citra Allah.

Manusia sebagai Citra Allah diberi anugerah untuk hidup berkuasa. Namun kekuasaan manusia hendaknya tetap dalam kerangka anugerah yang diterimanya, yakni akal budi, hati nurani, dan kehendak bebas. Sehingga anugerah untuk berkuasa tadi menjadi kuasa yang bertanggungjawab..

C. PENJELASAN MATERI

1. Arti dan Makna CITRA

Remaja dapat saja dihinggapi oleh perasaan rendah diri atau rasa minder yang dapat menjadi kendala bagi perkembangan dirinya. Maka perlulah bagi remaja untuk merefleksikan dirinya secara alkitabiah tentang manusia sebagai gambaran dan citra entah itu fisiknya, karakternya, sifat-sifatnya ada kesamaan dengan ibu. Dan kesamaan ini bukan dalam arti yang sebenarnya, tetapi merupakan gambaran dari ibu. Hasil karya, entah itu seni atau yang lainnya dapat menggambarkan si penciptanya. Demikian pula mahkluk yang disebut manusia itu, dapat dikatakan sebagai gambaran atau citra si penciptanya, yaitu Allah sendiri.

2. Manusia sebagai Citra Allah.

Dalam Kitab Suci Kej.1:26-31. Kej. 2:4-7 (silahkan baca), kiranya cukup jelas bahwa manusia diciptakan oleh Allah menurut gambaran dan Citra-Nya. “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita”. (Kej. 1:26).

Selanjutnya kepada manusia itu diberi kuasa untuk menguasai alam ciptaan lain. Menguasai alam berarti menata, melestarikan, mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggungjawab. Untuk itu diperlukanlah akal budi dan

kehendak bebas yang bertanggungjawab. Hanya kepada manusia diberi kemampuan-kemampuan itu. Kemampuan-kemampuan-kemampuan itu membuat manusia mirip dengan Allah. Ia menjadi citra Allah.

1. Kemampuan Akal Budi

Dengan akal budi kita dapat:

Mengerti dan menyadari diri sendiri

Manusia mengerti dan sadar bahwa ia ada, bahwa ia sedang berbuat sesuatu. Ia sadar bahwa ia sadar. Ia dapat merefleksikan kembali apa yang sedang ia buat. Hanya manusia yang dapat berbuat demikian.

Mengerti dan menyadari apa saja di luar dirinya.

Manusia dapat menyadari bahwa ada awan dan ada hujan, dan mencari tahu hubungan natara awan dan hujan. Manusia dapat mencari hubungan antara factor-faktor dan membuat kesimpulan. Manusia dapat membuat rencana untuk masa depan. Manusia dapat menerima pengaruh-pengaruh dari luar dan mengatasinya.

Manusia dapat mengembangkan dirinya, dapat membuat riwayat dan sejarah hidupnya.

Dengan demikian manusia dapat membuat kemajuan, dapat menentukan arah dan sejarah hidupnya.

Manusia dapat membangun hubungan yang khas dengan sesama.

Manusia dapat bertemu dan mengalami kebersamaan dan persahabatan dengan orang lain. Karena itu manusia menciptakan bahasa, adat istiadat dsb.

2. Kemampuan berkehendak bebas

Kehendak bebas berarti kemampuan untuk bertindak dengan tidak ada paksaan. Kebebasan merupakan cirri khas manusia. Apa yang dapat kita perbuat dengan kehendak bebas itu?

1. Dengan kehendak bebas kita dapat bertindak dan melakukan sesuatu dengan sengaja. Hanya manusia yang dapat melakukan sesuatu dengan sengaja. Melakukan dengan tahu dan mau.

2. Dengan kehendak bebas manusia dapat melakukan suatu tindakan dan perbuatan moral. Tindakan moral hanya dapat dibuat oleh manusia, sebab hanya manusia dapat bertindak dengan tahu dan mau. Oleh karena itu manusia mempunyai kewajiban-kewajiban moral. Kewajiban moral ini dibisikan oleh

3. Dengan kehendak bebas, kita dapat bertindak secara bertanggungjawab. Hanya manusia dapat bertindak secara bertanggungjawab.

3. Kemampuan “Menguasai”

Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk menguasainya. Bukan menguasai secara sewenang-wenang, tetapi menguasai secara bertanggungjawab. Tuhan menghendaki supaya alam ini, selain digunakan oleh manusia, supaya ditata dan dilestarikan. Kita menjadi rekan sekerja Tuhan untuk mengembangkan alam lingkungan kita, untuk itu kita dikaruniai akal budi dan kehendak bebas.

Dengan melihat kemampuan-kemampuan tersebut, kiranya menjadi jelas bahwa manusia adalah mahkluk yang istimewa dan unik. Manusia adalah mahkluk yang berpribadi dan bermartabat. Manusia sungguh gambaran dan citra Allah. Oleh karena itu, sesudah manusia diciptakan sebagai puncak ciptaan, dalam Kitab Kej. 1:31, tertulis: “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya sungguh amat baik!”

D. STUDI KASUS;

Renungkanlah ucapan orang Kudus dibawah ini!

SANTA KATARINA DARI SIEANA

Apakah alasannya, maka Engkau meninggikan manusia kemartabat yang begitu mulia? Cinta yang tidak ternilai, yang dengannya Engkau memandang makhlukMU dalam diriMU sendiri dan jatuh cinta kepadanya, sebab Engkau menciptakanNya karena cinta, karena cinta

Engkau memberi kepadanya satu kodrat, yang dapat merasakan kegembiraan pada diriMU, harta abadi! (katekismus Gereja Katolik, hal 122)

Langkah pembentukan konsep;

1. Adakah pesan mulia dari orang kudus tersebut berkaitan dengan manusia sebagai citra Allah?

Jawab; ada. Pesan tersebut bahwa Allah memandang manusia seolah memandang diriNYA sendiri.

2. Tunjukkan satu kalimat dari pesan tersebut yang menyatakan bahwa manusia baik adanya?

E. EVALUASI; 

1. Jelaskan arti dan makna dari kata CITRA!

2. Bagaimana arti manusia diciptakan sebagai Citra Allah menurut Kitab kejadian 1:26-27?

3. Mengapa manusia diciptakan baik adanya? Jelaskan artinya!

4. Ungkapkanlah kebaikan-kebaikan dirimu yang menggambarkan kebaikan Allah itu sendiri!

BAB IV SEBAGAI CITRA ALLAH SAYA DAN SESAMA ADALAH SAUDARA

A. KOMPETENSI

1. Standar Kompetensi

Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan, sehingga dapat berelasi dengan sesama secara lebih baik.

2. Kompetensi Dasar

Memahami dirinya sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut Citra-Nya, sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah saudara se-Allah Bapa.

3. Indikator

1. Menyebutkan contoh diskriminasi dan fanatisme ras, agama, suku, dan sebagainya beserta sebab dan akibatnya

2. Menjelaskan arti Kitab Kejadian 1:26-27 dalam kaitannya dengan manusia diciptakan sebagai satu saudara yang semartabat

3. Menjelaskan sikap toleran/akomodatif dan menghargai perbedaan 4. Menjelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menghilangkan

diskriminasi dan fanatisme

5. Melakukan usaha untuk menghilangkan diskriminasi dan fanatisme sempit dilingkungannya

4. Uraian Tujuan;

Siswa dapat memahami dirinya sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut Citra-Nya, sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah saudara se-Allah Bapa.

B. RINGKASAN MATERI

1. Diskriminasi, fanatisme ras, agama, suku, dan antargolongan.

Konflik akhir-akhir ini muncul oleh karena adanya sikap perendahan martabat kemanusiaan. Perendahan martaban kemanusiaan dapat kita lihat dengan adanya sikap-sikap diskriminatif, fanatik, sukuisme, rasialisme.

a. Sebab-sebab munculnya sikap Diskriminatif dan fanatik. 1) Kebodohan, kekurangpahaman dan kepicikan.

Munculnya sikap apriori terhadap orang atau kelompok lain ditandai dengan adanya sikap bodoh, kurangpaham, picik.

2) Perasaan terancam

Perasaan ketakutan dan munculnya isu-isu yang

kurangbertanggungjawab seringkali juga menjadi pemicu adanya kekerasan.

b. Jalan keluar untuk menjauhkan sikap diskriminatif dan fanatik

1) Bersikap dan berperilaku moderat. 2) Berpola pikir pluralis

4) Membuka pilihan-pilihan yang kompromistik tanpa mengorbankan prinsip. Cari jalan “win-win solution”. Non violent conflict solution harus terus diupayakan.

5) Keteladanan para orang tua.

2. Dasar Alkitabiah atas sikap akomodatif dan toleran terhadap sesama;

1. Kesetaraan Martabat

2. Pluralitas atau kemajemukan adalah suatu kenyataan. 3. Adanya perbedaan.

4. Hukum Cinta Kasih

C. PENJELASAN MATERI

1. Diskriminasi, fanatisme ras, agama, suku, dan antargolongan.

Akhir-akhir ini, terasa bahwa sikap diskriminasi dan fanatisme ras, agama, suku, agama, budaya dan kelompok social muncul di mana-mana. Amat disayangkan bahwa cukup banyak anak muda yang terseret dalam arus ini. Maka perlulah kita menyadari bahwa isu diskriminasi dan fanatisme ras, agama, suku dan sebagainya dapat melahirkan berbagai kekerasan dan tindakan anarkis yang sungguh merusak. Dengan sikap yang merusak ini sebenarnya sangat melukai citra Allah yang

terpeterai dalam alam ciptaan-Nya, khususnya manusia. Sebagai sesama citra Allah, kita seharusnya saling menghormati dan saling mengasihi.

a) Sebab-sebab munculnya sikap Diskriminatif dan fanatik. 1. Kebodohan, kekurangpahaman dan kepicikan.

Jika kita kurang atau tidak paham tentang agama kita sendiri dan agama orang lain, maka mudah sekali menimbulkan sikap apreori, menolak, mendiskreditkan dan mendiskriminasikan agama serta keyakinan orang lain. Kita bersikap fanatic menolak. Demikian juga kebodohan dan kepicikan kita tentang kebudayaan, adat istiadat dan falsafah suku sendiri atau suku orang lain, dapat membuat kita mudah bersikap fanatik suku secara buta. Kita ambil contoh: Jika seorang Penguasaha tahu dan mengenal kebutuhan serta persoalan buruh-buruhnya, dan buruh-buruh tahu persoalan yang dihadapi bosnya, maka ketegangan sosial antara keduanya dapat sedikit diredam.

Orang-orang yang sungguh cerdas dan bijaksana tidak akan bersikap fanatic dan diskriminatif. Sikap diskriminatif dan fanatif akan selalu hinggap pada orang-orang yang picik, yang pengetahuannya sangat kurang atau setengah-setengah saja.

 

2. Perasaan terancam

Orang-orang atau golongan yang merasa terancam akan cenderung bersikap fanatik! Misalnya:

 Isu Kristenisasi atau Islamisasi dapat membuat orang-orang Kristen atau Islam bersikap fanatik. Isu pengangkatan pegawai orang asli dan orang luar (pendatang) dapat memunculkan sikap fanatik suku / etnis dari kedua belah pihak.

b) Jalan keluar untuk menjauhkan sikap diskriminatif dan fanatik 1) Bersikap dan berprilaku moderat.

Menjauhkan diri dari sikap yang berlebihan dan sikap ekstrem. Bersikap di tengah-tengah selalu aman. Kata orang kebenaran selalu berada di tengahnya.

2) Berpola pikir pluralis

Situasi majemuk menuntut kita untuk berpikir dan bersikap terbuka, inklusif.

3) Tidak mudah menghakimi.

Hendaknya kita tidak mudah menghakimi dan menyalahkan orang lain, lebih baik mawas diri atau mengoreksi diri sendiri. Kita tidak boleh menghakimi orang lain, serahkan penghakiman itu pada Allah. Menghakimi adalah hak Allah, Ia hakim yang adil. Sebab menghakimi orang lain, sama dengan menghakimi diri sendiri. Suara hati kita sering masih lemah, kurang jernih. Seperti Yesus katakana: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang

melempar batu kepada perempuan itu” (Yoh 8:8.). Jangan menganggap diri suci, orang lain berdosa. (bdk. Lk 18:9-14)

4) Membuka pilihan-pilihan yang kompromistik tanpa

mengorbankan prinsip. Cari jalan “win-win solution”. Non violent conflict solution harus terus diupayakan.

5) Keteladanan para orang tua.

Banyak fanatisme dan kekerasan merebak di dalam keluarga karena disulut oleh sikap ayah dan ibu.

2. Dasar Alkitabiah atas Sikap Akomodatif dan Toleran terhadap sesama a. Kesetaraan Martabat.

Setiap orang memiliki kesetaraan martabat dan hak azasi di hadapan allah. Manusia diciptakan sebagai “Citra Allah”(Kej.1:27) atau gambar Allah yang tak kelihatan” (Kol 1:15) dipanggil menjadi “Anak Allah” (Yoh 3:1-2). Setiap orang diciptakan sebagai pribadi yang diberi akal budi, kebebasan dan hati nurani, dan dituntut untuk bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.

Setiap orang menurut kodratnya memiliki hak untu kelangsungan hidup, hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, tempat tinggal yang nyaman, dan pelayanan kesehatan yang memadai. Hak untuk tumbuh dan berkembang secara penuh, memperoleh pendidikan dan cinta kasih. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari eksploitasi ekonomi dan seksual, diskriminasi dan tindakan sewenang-wenang, hak untuk berpartisipasi dalam keluarga, kebudayaan dan kehidupan sosial.

b. Pluralitas atau kemajemukan adalah suatu kenyataan.

Orang harus menerima realitas kehidupan di dunia ini yang plural/majemuk dan berbeda satu sama lain. Perbedaan ini dapat melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain. Seperti organ tubuh, banyak anggota tapi satu tubuh. Berbeda talenta, karunia, dan panggilan, tetapi satu rekan sekerja Allah. (bdk. 1 Kor 1:10. 3:12-14)

c. Adanya perbedaan.

penghakiman itu pada Allah. Hendaknya kita suka mengampuni orang lain, sebagaimana Allah, Kristus telah mengampuni kita. (bdk. Mt.7:1-5; Lk 6:37-42)

d. Hukum Cinta Kasih

Cinta kasih adalah dasar utama mengapa kita harus toleransi kepada sesame kita. Cinta berarti menerima orang lain apa adanya sesuai dengan identitasnya yang berbeda atau justru karena identitasnya yang berbeda. Cinta baru dapat menemukan bentuknya yang paling dalam ketika kita mencintai orang lain dan bukan karena ia sama dengan kita, melainkan terlepas dari apa pun sifat dan karakternya, termasuk berbedaannya. Yesus tidak pernah mengajarkan kita untuk mencintai dengan syarat bahwa orang lain itu harus sama suku dan agamanya dengan kita. Sebaliknya, Yesus mengajar kita untuk mencintai semua orang, bahkan orang yang memusuhi kita. Ketika seorang Farisi bertanya kepada Yesus: “Siapakah sesamaku manusia?” Yesus menceritakan kisah orang Samaritan yang baik hati. Orang Samaritan telah memperlakukan orang Yahudi, yang dianggap musuhnya, yang mendapat bencana di jalan seperti saudaranya sendiri. (lih. Lk 10:25-37)

D. STUDI KASUS KERINDUAN MASYARAKAT AMBON

Perjalanan antara Poso dan Ambon selama 6 hari bagi Tim Peninjau Independen Gerakan Moral Nasional memberikan getaran perasaan yang dapat dilukiskan dalam dua kata: rindu dan dendam. Semua orang rindu akan kedamaian. Semua orang rindu akan tegaknya hukum. Semua orang rindu akan hidup normal. Namun, kerusuhan yang begitu dahsyat akhirnya menyisakan penderitaan yang luar biasa bagi masyarakat Ambon. Mereka terluka karena konflik yang berkepanjangan seolah-olah dibiarkan tanpa ada pihak-pihak yang mencoba mernyelesaikannya. Kedua belah pihak yang bertikai menjadi gelap mata hatinya melihat korban yang berjatuhan atas nama kesakralan dalam sebuah identitas agama.

Agama yang selama ini dianggap sakral dan memberikan kesejukan pada umatnya tiba-tiba menjadi sesuatu yang mengerikan. Seolah-olah mereka kehilangan kesadaran kemanusiaan lagi. Satu dengan yang lain tertipu oleh pihak-pihak yang selama ini

diuntungkan dalam kerusuhan yang mengatasnamakan agama. Akhirnya, agama menjadi penat karena terlalu banyak dimasuki dan diintervensi jargon-jargon yang penuh dengan warna kekerasan. Tangan-tangan mereka penuh mereka dengan darah. Mulut mereka penuh dengan kemarahan. Hati mereka tersayat. Itulah dendam yang terpatri dalam kalbu kedua belah pihak yang terlibat konflik di Ambon.

Tiba-tiba suasana itu sirna ketika Malino I dan II memberikan harapan kepada kedua belah pihak yang terlibat konflik. Ada kerinduan untuk bertemu lagi sebagai saudara. Mereka merindukan agar konflik dan pertikaian segera dihentikan. Salah satu isi Deklarasi itu adalah masyarakat Ambon merindukan agar aparat keamanan menjalankan perannya menaga keamanan tanpa pandang bulu. Aparat keamanan bersikap obyektif, berdiri netral, dan bertindak adil terhadap semua pihak (tidak diskriminatif).

Langkah pembentukan konsep;

1. Apa yang menyebabkan Kerusuhan di Ambon?

Jawab; karena agama kehilangan kesadaran kemanusiannya lagi. 2. Bagaimana upaya mengatasi Kerusuhan tersebut?

Jawab; adanya Deklarasi Malino I dan II, yang salah satu point pentingnya adalah aparat keamanan tidak diskriminatif/bersikap adil.

3. Apa yang ingin anda ungkapkan dari cerita diatas?

E. EVALUASI

1. Sebutkan contoh-contoh diskriminasi dan fanatisme ras, agama, suku, dan sebagainya beserta sebab dan akibatnya!

2. Apa arti Kitab Kejadian 1:26-27 dalam kaitannya dengan manusia diciptakan sebagai satu saudara yang semartabat?

3. Jelaskan bagaimana sikap sikap toleran/akomodatif dan menghargai perbedaan dapat dipraktekkan dalam hidup?

4. Usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk menghilangkan diskriminasi dan fanatisme?

BAB V KEPRIAAN DAN KEWANITAAN

A. KOMPETENSI

1. STANDAR KOMPETENSI:

Memahami nilai – nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki – laki yang memiliki rupa – rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesama

2. KOMPETENSI DASAR:

Memahami Jati Diri Laki – Laki dan Perempuan yang Diciptakan Allah Untuk Saling Melengkapi Sebagai Partner yang Sederajat

 

3. INDIKATOR:

1. Menjelaskan hakekat ke – laki – laki-an dan ke- perempuan-an secara biologis. 2. Menjelaskan sifat komplementer dalam relasi laki – laki dan perempuan. 3. Menjelaskan makna kesederajatan antara laki – laki dan perempuan

4. URAIAN TUJUAN

Setelah mempelajari diktat siswa dapat memahami Jati Diri Laki – Laki dan Perempuan yang Diciptakan Allah Untuk Saling Melengkapi Sebagai Partner yang Sederajat

B. RINGKASAN MATERI

Jati Diriku sebagai Laki-laki dan Perempuan

1. Ciri Khas Laki-laki dan Perempuan secara Biologis . a. Organ Kelamin Wanita dan Fungsinya

b. Organ Kelamin Pria dan Fungsinya

2. Ciri Khas Laki-laki dan Perempuan secara Psikologis a. Perbedaan Cara Berpikir

b. Perbedaan Perasaan

c. Perbedaan Alun dan Selera Seks

C. PENJELASAN MATERI

Jati Diriku sebagai Laki-laki dan Perempuan

Jati diri sebagi laki-laki atau perempuan yang mempunyai kodrat fisik dan

kecenderungan perasaan dan pemikiran yang berbeda. Perbedaan yang terjadi bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk saling melengkapi dan disyukuri sebagai karunuia yang luarbiasa dari Allah.

Ciri Khas Laki-laki dan Perempuan secara Biologis

1. Antara Pria dan wanita ada perbedaan yang mencolok pada rambut, mata, pipi, mulut, leher, dada, pinggul, dan betis. Pada remaja putrid kelihatan lebih halus, sedangkan pada remaja putra kelihatan kekar.

 

1) Organ Kelamin Wanita dan fungsinya.

Ssosok tubuh wanita mengungkapkan kehalusan dan kelembutan yang bersifat memikat, menerima, mengadakan dan memelihara. Struktur dan fungsi kelamin wanita diciptakan untuk menerima, mengadakan, dan memelihara. Oleh sebab itu, organ kelamin wanita terletak di dalam tubuh, sehingga fungsi menerima, mengadakan dan memelihara dapat lebih terjamin.

a) Indung Telur (Ovarium)

Indung Telur terletak pada tempat yang paling dalam dari organ kelamin wanita. Indung Telur merupakan kelenjer yang menghasilkan hormon-hormon dan sel telur. Jika seorang putrid sudah mengijak usia 10-14 tahun, hormone-hormon yang dihasilkan ada dua, yaitu hormon Oestrogen dan hormone Progesteron.

b) Hormon Oestrogen.

Hormon Oestrogen merupakan semacam zat, yang mulai memasuki seluruh pembuluh darah dari seorang putri dan mengubah badan seorang putri menjadi sempurna sebagai wanita. Perubahan itu dapat dilihat misalnya, pada pertumbuhan buah dada, pinggul, paha, dan pertumbuhan bulu pada ketiak dan permukaan kelamin. Putri itu sekarang sungguh menjadi “Wanita” yang berdaya memikat.

c) Hormon Progesteron

Hormon Progesteron merupakan semacam zat, yang mulai

mempersiapkan kandungan supaya menjadi tempat yang baik dan aman untuk benih-benih kehidupan yang akan diterima dan dikandungnya. Pada saat yang sama, indung telur mulai menghasilkan sel telur. Ia menjamin supaya lapisan daalam rahim bertambah tebal dan tambahan darah berkumpul dalam lapisan itu.

Tujuan dari menebalnya rahim adalah untuk menjadi tempat yang aman bagi sel telur yang dibuahi dan tambahan darah merupakan persiapan makanan bagi sel telur tersebut.

d) Sel Telur.

Selain menghasilkan hormone-hormon, indung telur juga

menghasilkan pula sel telur. Sel telur adalah benih kehidupan dari pihak wanita. Sel telur yang sudah masak melepaskan diri dari indung telur (disebut ovulasi) menyusuri saluran telur menuju kandungan, yang sudah disiapkan oleh hormone Progesteron. Jika sel telur ini tidak dibuahi, ia akan mati dan bersama semua persiapannya dikeluarkan dari kandungan melalui saluran peranakan (Vagina). Keluarnya sel telur yang sudah mati beserta semua persiapannya dinamakan menstruasi. Menstruasi akan dialami kurang lebih pada setiap bulan, sehingga sering pula disebut “datang bulan”

e) Rahim (Uterus)

hamper tidak telihat oleh mata telanjang, tetapi kemudian tumbuh dan berkembang menjadi bayi manusia yang utuh.

f) Saluran-saluran telur

Ada dua saluran telur yang merupakan saluran dari indung telur ke rahim. Setiap saluran itu panjangnya kira-kira 10 cm. Saluran-saluran itu tidak langsung dihubungkan dengan kedua indung telur. Bentuk berjari-jari dari ujung kedua saluran itu berfungsi menghentikan sel telur ketika dilepaskan dari indung telur dan mengarahkannya ke rahim.

g) Liang peranakan (Vagina)

Vagina merupakan saluran berlendir, elastic, dan berkerut-kerut, yang terletak antara rahim dan pukas. Panjangnya kira-kira 10 – 15 cm. Dindingnya terdiri atas otot-otot yang liat seperti karet. Vagina inilah yang merupakan “ruang penerimaan” organ kelamin pria (Zakar) dalam peristiwa saling memberi dan menerima yang paling intim antara pria dan wanita. Melalui vagina ini pulalah manusia baru melangkah menuju dunia luar (kelahiran)

h) Selaput Dara (Hymen)

Selaput dara terletak pada mulut vagina. Ia merupakan selaput lender yang menutupi liang vagina. Selaput ini tipis, setipis kulit bawang. Banyak gadis menjaganya dengan setia supaya jangan sampai rusak, sebab masyarakat kita masih menganggapnya sebagai lambing keperawanan seorang wanita. Keperawanan biologis ini masih sering dihubungkan dengan kesucian seorang wanita.

i) Kelentit (Clitoris)

Kelentit terletak pada bagian luar dari organ kelamin wanita di mana bibir-bibir kecil dari kelamin wanita itu bertemu. Kelentit berfungsi

menciptakan rangsangan seksual dan meningkatkan tercapainya orgasme. Ia membuat seorang wanita siap “menerima” kejantanan seorang pria.

 

2) Organ kelamin Pria dan Fungsinya.

Organ kelamin pria lebih bersifat memberi dan mengadakan “menciptakan”. Oleh sebab itu, sebagian besar organ kelamin pria terletak di luar.

a) Buah Pelir (Testes)

Buah pelir berbentuk seperti telur berjumlah dua buah, yang kedua-duanya dibungkus dalam suatu kantung kulit yang disebut kandung buah pelir (scrotum). Susunan buah pelir sangat rumit dan berfungsi seperti indung telur, yaitu menghasilkan hormone dan sel-sel jantan (sperma). Oleh sebab itu, buah pelir disebut juga kelenjer pembuat benih.

b) Hormon Testosteron

Hormon testosterone merupakan semacam zat yang mengubah badan anak remaja yang sedang berkembang menjadi “laki-laki”. Suaranya

c) Sel-sel Sperma

Pada saat yang sama, kelenjer pembuat benih mulai menghasilkan sel jantan atau sperma. Sperma berarti “benda hidup”. Dia adalah cikal bakal kehidupan manusia. Jika anak gadis hanya menghasilkan satu sel telur setiap siklus pematangan telur, remaja pria menghasilkan berjuta-juta sel jantan, yang terdiri atas kepala sel dan ekornya yang berfungsi menggerakkan sel itu untuk bergerak masuk ke dalam sel telur (peristiwa pembuahan). Sel-sel sperma ini hamper tak dapat dilihat oleh mata telanjang.

d) Anak Buah Pelir.

Anak buah pelir merupakan pembuluh yang melingkar dan melekat pada ujung kelenjer pembuat benih. Ia menjadi tempat penyimpanan sementara untuk sel-sel jantan. Sebab, sel-sel sperma yang telah dihasilkan oleh kelenjer pembuat benih berkumpul dan menjadi masak di dalam anak buah pelir.

e) Saluran Air Mani

Saluran air mani adalah saluran yang mengatur sel-sel sperma dari anak buah pelir menuju kandung air mani, yang menjadi tempat penyimpanan kedua bagi sel-sel sperma. Dari kandung air mani, saluran air mani ini masih berlanjut ke kelenjer prostat dan kemudian menyatu dengan saluran kencing melewati zakar sampai keluar.

f) Kandung Air Mani

Kandung air mani merupakan tempat penampungan kedua bagi sel-sel sperma. Selain sebagai tempat penampungan, kandung air mani juga berfungsi sebagai panghasil zat cair yang disebut air mani, yang mengantar sel-sel sperma dari suatu tempat ke tempat lain.

g) Kelenjer Prostat

Kelenjer ini juga turut menghasilkan air mani. Selain menghasilkan air mani, kelenjer prostat berfungsi sebagai klep yang bersama-sama dengan kandungan air mani dan zakar turut melancarkan perjalanan sperma (yang dihantar air mani) melalui saluran kencing untuk keluar dari tubuh.

h) Zakar

Organ ini terdiri atas sebuah jaringan berupa bunga karang berbentuk bulat, terdiri atas kepala dan batang zakar. Batang zakar dibentuk oleh tiga otot melar, yang berisi amat banyak pembuluh darah yang sangat halus. Pada waktu terangsang, pembuluh-pembuluh darah itu berisi banyak darah dan karenanya menjadi besar dan tegang. Dalam zakar itu terdapat saluran, di mana air mani bersperma dan air kencing dapat keluar.

i) Proses Ejakulasi

seorang remaja yang sudah tertidur 6-8 jam pada malam harinya, kandung kencingnya yang penuh itu tentu saja membesar dan menekan kandung air mani yang bersperma. Tekanan tersebut menyebabkan stimulus seksual. Apabila ada rangsangan seksual, darah akan masuk dengan cepat pada jaringan-jaringan pembuluh darah organ kelamin, sehingga zakar menjadi tegang. Bersamaan dengan itu organ-organ kelamin bekerja sama secara otomatis untuk memancarkan air mani keluar.

Ciri Khas Laki-laki dan Perempuan secara Psikologis. a. Perbedaan Cara Berpikir

1. Cara berpikir wanita lebih intuitif dan konkrit, sedangkan cara berpikir pria lebih obyektif, teoritis, dan abstrak. Jaalan pikiran wanita agak lebih “dari dalam”, agak dipengaruhi oleh unsure-unsur subyektif. Wanita berpikir lebih intuitif, dan menghubungkan kejadian-kejadian dengan dirinya sendiri. Ia sulit mengambil jarak dengan apa yang dipikirkannya. Melihat peristiwa tabrakan, misalnya, ia akan spontan menjerit. Mendengar suatu cerita yang sedih, ia akan menangis, seolah-olah terlibat dalam peristiwa itu. Sebaliknya, pria berpikir lebih “dari luar”, agak lebih obyektif dan lebih berkepala dingin. Ia dapat mengambil jarak dengan apa yang dipikirkannya. Oleh sebab itu, pria tidak gampang terharu dan lekas terpengaruh, ia lebih berpikir secara abstrak dan teoritis.

2. Wanita lebih berpikir hal-hal yang kecil (partial) dan bersifat sehari-hari, sedang pria lebih suka berpikir hal-hal yang global dan jangkauannya jauh. 3. Wanita cenderung berpikir soal yang kecil-kecil dan keseharian, seperti pot

bunga, pacar, alat-alat make-up, dsb. Kalau berpiknik, ia akan berpikir segala soal tetek bengek seperti sambal, tikar, air minum dsb, yang mungkin luput dari perhatian seorang pria. Pikiran wanita cenderung berorientasi pada kekinian, pada saat sekarang. Sebaliknya, pria berpikir lebih global dan jauh ke masa depan. Ia berpikir tentang cita-cita, karier masa mendatang, dsb. Hal-hal kecil yang bersifat sehari-hari seperti kancing baju yang sudah copot atau singlet yang sudah kotor sering tidak dipikirkannya. Pikiran wanita lebih keluar dirinya, sedangkan pria lebih ke dalam dirinya.

4. Pikiran wanita lebih terarah kepada hal-hal yang di luar dirinya. Ia lebih bersifat ultroistis. Ia mengingat orang tuanya, adik-adiknya, pacarnya dengan senang hati, dan ingin agar mereka itu bahagia. Sedangkan pikiran pria lebih terarah kepada dirinya sendiri. Lebih bersifat ego-sentris. Jika ia mengingat pacar, mungkin saja demi kepuasannya.

b. Perbedaan Perasaan

1. Perasaan wanita lebih mudah bergetar, sedangkan pria agak terkendali. Karena daya pikirnya lebih intuitif, perasaan wanita gampang bergetar. Jika berhadapan dengan suatu masalah, perasaan wanita lebih mudah menjalar dari satu soal ke soal lain. Ia dapat melupakan inti persoalan dan tenggelam dalam detil perasaan keterharuan yang berlarut-larut. Wanita yang sudah tersentuh atau terluka hatinya tidak gampang melupakannya.

mudah mengingkarinya. Oleh sebab itu, pria lebih gampang mengungkapkan perasaannya, sedangkan wanita cenderung memendamkannya.

c. Perbedaan Alun dan Selera Sex.

1. Pria lebih mudah terangsang pada hal-hal lahiriah, sedang wanita mudah terangsang pada hal-hal batiniah. Seorang pria tertarik pada wanita lebih pada pesona fisik (lahiriah). Pria akan terangsang, misalnya, jika melihat paha atau buah dada seorang gadis. Sedangkan wanita akan lebih terangsang pada hal-hal yang lebih batiniah. Wanita akan terangsang jika dirayu dan dicumbu, jika dia merasa dicintai dan diingini.

2. Rangsangan pada pria dapat sangat cepat bangkit, tetapi juga cepat menghilang. Pada wanita, rangsangan akan bangkit secara perlahan dan menghilang pelan-pelan juga.

3. Rangsangan seksual pada wanita terdapat hampir pada seluruh tubuhnya, walaupun ada tempat-tempat tertentu yang lebih peka untuk terangsang, seperti buah dada, organ kelamin, leher dan sebagainya. Sedangkan pada pria, tempat rangsangan praktis dilokalisasi pada organ kelamin.

d. Perbedaan Sikap dan Tindakan

1. Umumnya, pria lebih bersifat agresif, berbuat dan membangun. Pria membuat rumah, membuka lading baru, “membuat” anak, dsb. Oleh karena itu, pria sangat mementingkan tugas, karier dan tempat kerja. Pria meluangkan banyak waktu di tempat-tempat ia dapat bekerja. Pria terikat pada kantornya, ladangnya dsb.

2. Umumnya, wanita lebih pasif, menerima dan memelihara. Wanita merawat rumah. Menyirami tanaman, mengandung, melahirkan dan mengasuh anak. Jika harus memilih karier di luar rumah atau anak-anak, wanita lebih suka memilih anak-anak. Oleh sebab itu, wanita sangat terikat dengan tempat di mana ia dapat memelihara, kebunnya atau rumahnya. Home, sweet home.

D. STUDI KASUS

Buatlah sebuah refleksi dalam bentuk doa syukur ucapan terimakasih yang ingin anda ungkapkan kepada Tuhan, orang tua, dan saudara, serta teman-teman, berisi permenungan atas kodrat diri anda sebagai laki-laki maupun perempuan!

Contoh Doa Syukur terimakasih kepada orang tua:

E. EVALUASI

Test tertulis

1. Jelaskan hakekat ke – laki – laki-an dank ke- perempuan-an secara biologis. 2. Jelaskan sifat komplementer dalam relasi laki – laki dan perempuan.

BAB VI TUGAS PRIA DAN WANITA

A. KOMPETENSI

1. STANDAR KOMPETENSI:

Memahami nilai – nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan

mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki – laki yang memiliki rupa – rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesama

2. KOMPETENSI DASAR:

Memahami Jati Diri Laki – Laki dan Perempuan yang Diciptakan Allah Untuk Saling Melengkapi Sebagai Partner yang Sederajat

3. INDIKATOR

1. Menjelaskan peranan dan tugas laki – laki dan perempuan secara kodrati. 2. Menjelaskan pandangan masyarakat tentang peran dan tugas laki – laki dan

perempuan baik secara pribadi maupun secara pasangan.

3. Merumuskan pesan Kej 2:7. 18 – 25 dalam kaitannya peran dan tugas laki – laki dan perempuan

4. URAIANTUJUAN

Setelah mempelajari diktat siswa dapat memahami Jati Diri Laki – Laki dan Perempuan yang Diciptakan Allah Untuk Saling Melengkapi Sebagai Partner yang Sederajat

B. RINGKASAN MATERI

Peranan dan Tugas Pria dan Wanita 1. Peranan dan Tugas Pria 2. Peranan dan Tugas Wanita

3. Peranan/Tugas Pria dan Wanita sebagai Pasangan

4. Pesan Kej 2:7. 18 – 25 dalam kaitannya peran dan tugas laki – laki dan perempuan

C. PENJELASAN MATERI

1. Peranan dan Tugas Pria dan Wanita

a. Peranan dan tugas Pria

1) Melindungi dan menyejahterakan.

Dengan kekokohan tubuhnya dan keperkasaan jiwanya, pria dituntut untuk melindungi, termasuk untuk melindungi kaum perempuan. Kekuatan dan keperkasaannya bukan untuk merusak, tetapi untuk melindungi dan menyejahterakan. Kehadiran seorang pria harus membawa rasa damai dan rasa terjamin.

2) Menjadi kekasih dan partner

3) Menjadi “bapa” yang memberi benih kehidupan

Setiap pria disiapkan untuk menjadi bapa. Sebagai bapa, ia memberi benih kehidupan. Ia “menciptakan” keturunan. Ia laksana langit dan air hujan yang jatuh ke bumi untuk menumbuhkan berbagai jenis kehidupan.

b. Peranan dan tugas Wanita .

1) Menciptakan keindahan dan keharmonisan

Dengan sosok tubuh yang indah dan halus, jiwa yang teduh dan damai, kehadiran seorang wanita harus dapat memberikan sentuhan rasa indah, harmonis, tenang, dan damai. Kehalusan sosok tubuh, kelembutan prilaku dan kemanisan tutur kata seorang wanita/isteri/ibu menjadikan sebuah rumah tangga terasa damai dan tenteram. Seorang wanita/isteri/ibu menciptakan sebuah bangunan rumah menjadi “home”, “Home sweet home”, yang membuat kita rindu pulang ke rumah dan betah tinggal di rumah, bukan karena rumahnya bagus, tetapi karena rasa damai dan tenteram tinggal di rumah.

2) Menerima, mengandung, melahirkan dan memelihara

Seluruh bagian tubuh dan struktur organ kelamin seorang wanita diciptakan untuk menerima, mengandung, melahirkan, dan memelihara. Ia menerima benih yang diberikan oleh pria, ia mengandung, menyuburkan dan melahirkan manusia baru. Ia memeliharanya dengan tekun, teliti, sabar, dan penuh rasa bangga. Seorang anak sungguh “buah” kandungannya.

3) Mengasihi tanpa pamrih

Cinta seorang pria sering ada pamrih, tetapi cinta seorang wanita/isteri/ibu sering tanpa pamrih. Seorang wanita/isteri/ibu adalah tokoh kasih. Sebagai seorang wanita/isteri/ibu ia menghembuskan udara kasih dalam keluarga. Dan seluruh dirinya, terpancarlah kasih.. Sang isteri/ibu sungguh nafas kasih yang dapat mengubah sebuah rumah sederhana menjadi surga.

c. Peranan/Tugas Pria dan Wanita sebagai Pasangan

Peranan/tugas pria dan wanita yang dijalankan secara bersama-sama sebagai pasangan adalah sebagai berikut:

1) Pria dan wanita (suami dan isteri) bertugas untuk beranak cucu.

Dari kodratnya, pria dan wanita saling tertarik, jatuh cinta. Jika kemudian mereka menikah, maka akan menurunkan anak cucu. Mereka menjadi rekan sekerja Tuhan untuk menciptakan manusia baru Di taman Eden, Tuhan telah berkata: “Beranak cuculah dan bertambah banyak” (Kej 1:28). Selain menurunkan manusia baru, mereka juga diberi tugas untuk membesarkan dan mendidik anak cucu mereka.

2) Menguasai, menata dan melestarikan alam ciptaan Tuhan

3) Cinta pria (suami) dan wanita (isteri) harus menjadi tanda cinta Allah kepada umat-Nya dan cinta Kristus kepada Gereja-Nya.

Dalam Perjanjian Lama, cinta antara suamiisteri sering menjadi lambing cinta Allah kepada bangsa Israel (Hos 1:29). Dalam Perjanjian Baru, cinta suami isteri melambangkan cinta Kristus kepada Gereja-Nya (Ef 5:22-33)

Cinta suami isteri menjadi symbol dan tanda (Sakramen) dari cinta Allah kepada manusia dan cinta Kristus kepada Gereja-Nya. Dengan menjadi tanda cinta Allah dan cinta Kristus, pasangan suami isteri Kristiani dapat mewartakan kasih Tuhan dan cinta Kristus kepada dunia. Kesaksian mereka tentang cinta Tuhan dan kasih Kristus dapat menjadi terang bagi masyarakat lingkungannya untuk lebih mengenal cinta Tuhan dan cinta Kristus. Dengan demikian, masyarakat dapat mengalami dan menyebarluaskan cinta Tuhan.

d. Pesan Kej 2:7. 18 – 25 dalam kaitannya peran dan tugas laki – laki dan perempuan

ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA Kej 2:7,18-25

2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup

2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang

perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

2:23 Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”

2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Isi Pesan Kitab Kejadian 2:7,18-22

 Tuhan menciptakan manusia pria dan wanita

 Baik pria maupun wanita memiliki sifat-sifat biologis dan psikologis yang khas

 Wanita memiliki kelebihan tersendiri, yakni kelembutan, kehalusan, ketelitian, dan kesabaran. Kelebihan dari wanita ini semua dibutuhkan oleh pria dalam mengemban tugasnya sebagai pria.

 Pria juga memiliki kelebihan tersendiri, yakni kekuatan, keperkasaan,keberanian, dan ketegasan, yang semuanya dibutuhkan oleh wanita di dalam mengemban tugasnya sebagai wanita.

 Tuhan menghendaki manusia, baik wanita maupun pria, untuk bersatu, saling menghargai, saling membantu, dan saling melengkapi karena pria danwanita diciptakan sederajat.

D. STUDI KASUS

Bacalah kisah yang berjudul : ‘Mengabdi Suami’ Berikut ini:

MENGABDI SUAMI

Ada seorang Anthropolog wanita dari Inggris mengadakan penelitian mengenai peranan dan tugas wanita di suatu masyarakat tradisional di pedalaman Afrika. Di Dalam masyarakat tersebut, wanita dianggap milik bapaknya dan kalau sudah menikah menjadi milik suaminya. Isteri sebagai milik suami dapat dilihat hampir dalam segala segi perilaku hidup. Misalnya, jika sedang berjalan atau bepergian, suami selalu berjalan di depan dan isterinya mengikuti dari belakang. Suami isteri tidak pernah berjalan beriringan atau si isteri berjalan di depan suaminya.

Ketika ang Anthropolog itu sibuk melakukan penelitian, perang dunia II meletus dan wanita anthropolog itu terpaksa meninggalkan daerah penelitiannya dan kembali ke Inggris. Sesudah perang dunia selesai, Sang Anthopolog kembali lagi ke daerah itu untuk melanjutkan penelitiannya. Pada saat itu ia melihat suatu pemandangan yang sungguh mengherankan, yaitu ketika dahulu pria selalu berjalan di depan dan isterinya mengikuti dari belakang, tetapi sekarang terjadi sebaliknya. Wanitalah yang berjalan di depan dan yang pria berjalan menyusul dari belakang.

Apakah perang telah menguabah pandangan dan adat istiadat masyarakat itu untuk member peranan yang lebih penting kepada kaum perempuan? Sungguh sangat menggembirakan. Namun, kegembiraan lenyap ketika sang Antropolog itu mendengar bahwa alasan wanita/isteri berjalan di depan dan pria di belakang adalah karena sesudah perang didaerah itu terdapat banyak ranjau darat! Dari kenyataan ini sang Anthropolog melihat bahwa peranan dan tugas wanita di daerah itu tetap tak berubah. Mereka harus tetap mengabdi suaminya, kalau perlu denganmengorbankan nyawanya.

Pertanyaan pendalaman:

1. Bagaimana perasaan dan pikiran anda sesudah membaca cerita tersebut diatas? (Jawaban yang diharapkan : kaum wanita kurang mendapatkan penghormatan dianggap konco wingking)

2. Bagaimana peranan dan tugas kaum perempuan di daerah anda?

E. EVALUASI

1. Jelaskan peranan dan tugas laki – laki dan perempuan secara kodrati.

2. Jelaskan pandangan masyarakat tentang peran dan tugas laki – laki dan perempuan baik secara pribadi maupun secara pasangan.

BAB VII HATI NURANI

A. KOMPETENSI

1. STANDAR KOMPETENSI

Memahami nilai – nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan

mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki – laki yang memiliki rupa – rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesame

2. KOMPETENSI DASAR

Mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat

3. INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian hati nurani dilihat dari segi waktu, kebenaran dan kepastiannya.

2. Menjelaskan cara kerja dan fungsi hati nurani.

3. Menjelaskan makna hati nurani dalam kaitan dengan upaya mencari dan memperjuangkan kebenaran sejati

4. URAIAN TUJUAN

Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat.

B. RINGKASAN MATERI

1) Arti dan makna hati nurani 2) Segi-segi hati nurani

3) Pedoman yang dapat dipegang 4) Cara kerja hati nurani

5) Fungsi hati nurani dan sikap kita terhadanya

6) Pembinaan hati nurani dalam terang Kitab Suci dan Dokumen Gereja.

C. PENJELASAN MATERI

1. Arti dan Makna Hati Nurani

Masa remaja adalah masa yang penuh aktivitas. Dalam beraktivitas itu, para remaja perlu dibimbing agar tidak menyimpang atau menyeleweng dari hati nuraninya. Apa itu Hati Nurani?

a. Hati Nurani atau Suara Hati dapat diartikan secara luas dan secara sempit. 1) Hati Nurani secara luas dapat diartikan sebagai keinsafan akan adanya

kewajiban. Hati nurani merupakan kesadaran moral yang timbul dan tumbuh dalam hati manusia.

2. Segi-segi Hati Nurani

 

a. Segi waktu

1) Hati Nurani dapat berperanan sebelum suatu tindakan dibuat. Biasanya, Hati Nurani akan menyuruh kalau perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk.

2) Hati Nurani dapat berperan pada saat suatu tindakan dilakukan. Ia akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk atau jahat.

3) Hati Nurani dapat berperan sesudah suatu tindakan dibuat. Hati Nurani akan “memuji” jika perbuatan itu baik dan Hati Nurani akan membuat kita gelisah atau menyesal jika perbuatan itu buruk atau jahat.

b. Segi benar tidaknya

1) Hati Nurani benar, jika kata hati kita cocok dengan norma obyektif. 2) Hati Nurani keliru, jika kata hati kita tidak cocok dengan norma obyektif

c. Segi pasti tidaknya

1) Hati Nurani yang pasti. Artinya, secara moral dapat dipastikan bahwa Hati Nurani tidak keliru

2) Hati Nurani yang bimbang. Artinya, masih ada keraguan

3. Pedoman yang dapat dipegang

Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka aka nada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman, yakni sebagai berikut:

a. Kata hati (Hati Nurani) yang benar dan pasti, maka: 1) Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan 2) Perbuatan yang buruk harus dielakkan

b. Kata hati yang pasti, tetapi keliru, maka:

1) Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan 2) Perbuatan yang buruk harus dielakkan

c. Kata Hati yang tidak pasti

1) Seseorang dapat memilih yang paling menguntungkan

2) Jika menyangkut nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan.

4. Cara Kerja Hati Nurani

Dalam hati manusia, sebelum ia bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudah mempunyai suatu kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang mempunyai kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda.

a. Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan mengatakan perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati hati muncul sebagai suara yang menyuruh. Namun, jika perbuatan itu buruk, kata hati akan muncul sebagai suara yang melarang. Kata hati yang muncul pada saat itu disebut prakata hati.

b. Pada saat suatu tindakan dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni melarang atau menyuruh.

 

jika perbuatan itu buruk atau jahat, maka kata hati akan mencela/menyalahkan, sehingga orang merasa gelisah, malu, menyesal, putus asa dsb.Demikianlah, kata hati muncul sebagai indeks (petunjuk), kemudian sebagai iudex (hakim) dan sekaligus vindex (penghukum).

5. Fungsi Hati Nurani dan Sikap kita terhadapnya. a. Fungsi Hati Nurani

1) Hati Nurani berfungsi sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk. 2) Hati Nurani berfungsi sebagai pegangan atau

peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari.

3) Hati Nurani berfungsi menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya.

b. Sikap kita terhadap Hati Nurani.

1) Menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita. 2) Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani. 3) Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa

yang dikatakan oleh hati nurani.

4) Melaksanakan apa yang disuruh oleh hati nurani.

D. STUDI KASUS

E. EVALUASI

 

Bentuk test tertulis

1. Jelaskan pengertian hati nurani dilihat dari segi waktu, kebenaran dan kepastiannya.

2. Jelaskan cara kerja dan fungsi hati nurani.

3. Jelaskan makna hati nurani dalam kaitan dengan upaya mencari dan memperjuangkan kebenaran sejati

BAB VIII PEMBINAAN SUARA HATI

A. KOMPETENSI

1. STANDAR KOMPETENSI

Memahami nilai – nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki – laki yang memiliki rupa – rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesama

2. KOMPETENSI DASAR

Mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat

3. INDIKATOR

1. Merumuskan cara – cara untuk membina hati nurani.

2. Merumuskan pesan Kitab suci (Gal 5:16-25) yang berhubungan dengan hati nurani

4. URAIAN TUJUAN

Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat.

B. RINGKASAN MATERI

1. Pembinaan Hati Nurani dalam Kitab Suci dan Dokumen Gereja.

2. Kemerosotan peranan hati nurani dalam masyarakat

C. PENJELASAN MATERI

1. Pembinaan Hati Nurani dalam Kitab Suci dan Dokumen Gereja. (Silahkan baca Roma 7:14-26)

Santo Paulus mengatakan kepada kita bahwa dalam diri kita ada dua hukum, yaitu hokum Allah dan hukum dosa. Kedua hukum itu saling bertentangan. Hukum Allah menuju kepada kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju kepada kejahatan. Santo Paulus menyadari bahwa selalu ada pergulatan antara yang baik dan yang jahat dalam hati manusia.

Dalam mengambil keputusan, kita mempunyai pedoman bukan berasal dari luar diri kita, tetapi berasal atau keluar dari diri kita sendiri. Setiap orang mempunyai daya khusus, untuk mengenal yang baik dan yang buruk. Dalam menghadapi situasi konkret, kita selalu disadarkan dari dalam. Dari dalam hati kita, kita mengambil keputusan tentang baik dan buruknya suatu perbuatan. Jika suara hati kita mengatakan, “dengarkan dan laksanakan”, maka jika kita melaksanakannya kita akan bahagia, dan jika tidak kita laksanakan, maka kita akan kecewa dan menyesal.

Konsili Vatikan II dengan sangat indah mengungkapkannya dalam Dokumen Gereja Gaudium et Spes, Artikel 16, demikian:

hatinya, manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu, dan menurut hukum itu pula ia akan diadili. Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang pesan-Nya menggema dalam hatinya. Berkat hati nurani dikenallah secara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam cinta kasih terhadap Allah dan terhadap sesama. Atas kesetiaan terhadap hati nurani, umat Kristiani bergabung dengan sesama lainnya untuk mencari kebenaran, dan untuk dalam kebenaran itu memecahkan sekian banyak persoalan moral, yang timbul baik dalam hidup perorangan maupun dalam kehidupan kemasyarakatan”

2. Kemerosotan Peranan Hati Nurani dalam Masyarakat.

a. Fakta matinya hati nurani dalam masyarakat

Dewasa ini perkembangan dunia semakin pesat, sekaligus persoalan-persoalan yang ditimbulkannya semakin komplek. Tidak mengherankan jika kita, terlebih kaum remaja, semakin bingung menghadapi masalah-masalah moral yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan. Tata kehidupan seperti: ketaatan, sopan santun, kejujuran, keadilan, tanggungjawab, dsb, sering menjadi kabur. Sementara itu, tmbul soal-soal baru, seperti masalah bayi tabung, alat-alat kontrassepsi, transplantasi jantung dsb. Masih banyak contoh lain yang menggambarkan keadaan dunia yang semakin komplek. Terhadap masalah-masalah semacam itu, hati nurani kita semakin menjadi ragu-ragu dan bimbang. Sementara itu, pengaruh lingkungan, pandangan masyarakat, pendidikan yang salah dalam keluarga, pengaruh emosi (seperti rasa takut, malu atau marah) dapat membuat atau menyebabkan hati nurani kita men

Referensi

Dokumen terkait

Tabel di atas, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai prestasi kerja menurut SKP antara pegawai laki-laki dan perempuan, keduanya mempunyai nilai baik

Dengan diri kalian, kalian dapat membuat kemajuan, pengalaman dan sejarah. Kalian dapat membuat kemajuan dan pengalaman karena dapat mempertanyakan banyak hal dan mencari

Karena adanya keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, maka penelitian ini hanya untuk menganalisis status gizi TB/U (Stunting) pada anak laki-laki dan perempuan umur 0-59

Proklamasi sang perempuan turut dilegitimasi oleh Yesus melalui pengakuannya terhadap iman sang perempuan, bahkan menyapa dia sebagai anak perempuan, dengan demikian orang banyak

Berdasarkan pengertian-pengertian program bimbingan belajar yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan program bimbingan

Para lulusan cenderung sebagai “pencari kerja” dan belum banyak yang mampu bekerja “mandiri” untuk mengimplementasikan dan mengembangkan keterampilannya ( survive skills ).

Bab kedua, dengan sub judul pendidikan feminis dan pendidikan Islam di Indonesia adalah sebagai landasan teori ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan

Anak laki-laki yang hanya dibiasakan untuk mengembangkan sisi maskulin semata dan anak perempuan yang hanya dikondisikan untuk menumbuhkan sisi feminitasnya semata