OD
tilS
<:sEo-;
セセ@
"U;
セ@
Z
セ@
:::
セ@
0
rJ'J
<
Nセ@
"1:S
セ@
.E<
.ICセ@
=
iMHセ@ r:I'J...
セ@」NN_セ@
セッ@;:t
セ@
イZiGjセ@
セ@セ@セ@
zセ@
]セ@
I
f...j fU •..c
セ@
セo@
g
セZ]@
OBSERVASILAPANGAN(OL)
Edisi Revisi 1
Oleh:
1. Drs. H.M. Mansyur A.R 2. Dra. Hj. Titik Rostiah
Cetakan Pertama, Desember 2001
Cetakan Kedua, Desember 2003
Hak Cipta : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa jzin dan Penerbit
ISBN : 9798619781
Lembaga Administrasi Negara
JI. Veteran No. 10
Jakarta 10110
RIWAYAT HIDUP
HM. Mansyur AI Rasyid lahir di Kunmga n. Jawa Barat pada tanggal 30 Juni 1939 . menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMk) Yogyakarta pada tahun 1957 . langsung diangkat sebagai pegawai Departenien Pertanian
diperbantukan pada Dinas Pertanian Propinsi
Sumatera Selatan terhitung mulai tanggal 01 Agustus 1957. Mendapat tugas belajar di University of Georgia USA tahun 19631964.
Diktat Dalam Negeri yang pernah diikuti antara lain Perbenihan ,
Perencanaan Pembangunan, P4, Sepadya, MSS Training, TOT MSS, TARPADNAS . SUSPADNAS, TOT KLH, SuSGATI PADNAS, TOT
PKT, TOT PPK Dan Diklat luar negari antara lain . Leaders Training &
Communication Workshop di 4 Negara Bagian di Amerika Saikat. Small ' Farmers Development Project di Philippines, Thailand dan Nepal , Management and National Development Course di Royal Institute Public Administration (RIPA)
Bekerja pada Departemen Pertanian sejak tahun 1957 sebagai Stat pada Bagian Pendidikan Dinas Pertanian Sumsel, Pelatih pada Pusat Latihan KerJa Pertanian (PLKP) Sumsel, Kepala Seksi Pelatihan pada Dinas Pertanian Sumsel , Kepala Sub Dinas Diklat pada Dinas Pertanian Sumsel Kepala Dinas Patanian Kabupaten ReJang Lebong, Bengkulu . Kepala Bidang Pengendalian pada Kanwil Dep. Pertanian
Prop Sumsel Kepala Bidang Blmbingan Taruna Tani Nelayan
Deptan Kepala Bidang Kelembagaan Tam Deptan. dan diangkat sebagai Widyaiswara terhitung 1991 sekarang
Pengalaman MengaJar sebagal Guru Tidak Tetap pada SPMA
Negen Palembang dan Bengkulu Pelatlh pada Pusat Latihan Kerja
Pertanian (PLKP) SlImsei. Facilitator MSS pada SEPADYA dan
SESPA dl berbagai Depatelllen dan Instansi Panerintah seJak tahun
1982 s d th 1991 . Dosen tidak tetap pada program 0-111 PenYlIluhan
RIWAYAT HIDUP
Ora. Hj. Titiek Rostiah lahir di Rantau Prapat . Sumut pad a tanggal 26 Austus 1946. Sarjana Administrasi Negara (S 1) di peroleh dari .Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara
(STIA-LAN RI) Oiklat Struktural yang pernah diikuti
antara lain AOUM dan SEPAOYA. Olklat
Teknis & Fungsional antara lain : TOT
Metodolog i Tingkat Madya , TOT Substansi antara lain :
Pengembangan SOM, Teknik · Negosiasi , Pengembangan Potensi Oiri , Kepemimpinan Oalam Keragaman Budaya , Membangun Kepemimpinan yang baik, Sistem Administrasi Negara , Pengembangan Pelayanan Prima . Kursus antara lain : Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Manajemen Perkantoran, Manajemen Proyek, Kepemimpinan yang Efektif, "Manajemen Modern, dll .
Bekerja di bekerja di Lembaga Administrasi Negara sejak tahun
1966, sebagai Staf pad
a
bag ian kepegawaian, SekretarisOirektur Muda, Sekretaris セエオ。@ LAN , Kasubbag Urusan Oalam
pada SESPANAS, Kasubbid BUMO pad a Unit Litbang, Kepala Balai Oiklat j, Kepala Bidang Pengajaran SESPANAS, Kepala Bidang Evaluasi dan Akreditasi Widyaiswara pad a Pusat Pembinaan Widyaiswara, dan diangkat sebagai Widyaiswara sejak Oktober 1999 sampai sekarang .
OBSERVASI
LAPANGAN
(OL)
BAHAN AJAR DIKLA TPIM TlNGKAT III
Drs. H.M. Mansyur A.R.
Ora.. H.j. Titik Rostiah
RIWAYAT HIDUP
Ora. Hj. Titiek Rostiah lahir di Rantau Prapat . Sumut pad a tanggal 26 Austus 1946. Sarjana Administrasi Negara (S 1) di peroleh dari .Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara
(STIA-LAN RI) Oiklat Struktural yang pernah diikuti
antara lain AOUM dan SEPAOYA. Olklat
Teknis & Fungsional antara lain : TOT
Metodolog i Tingkat Madya , TOT Substansi antara lain :
Pengembangan SOM, Teknik · Negosiasi , Pengembangan Potensi Oiri , Kepemimpinan Oalam Keragaman Budaya , Membangun Kepemimpinan yang baik, Sistem Administrasi Negara , Pengembangan Pelayanan Prima . Kursus antara lain : Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Manajemen Perkantoran, Manajemen Proyek, Kepemimpinan yang Efektif, "Manajemen Modern, dll .
Bekerja di bekerja di Lembaga Administrasi Negara sejak tahun
1966, sebagai Staf pad
a
bag ian kepegawaian, SekretarisOirektur Muda, Sekretaris セエオ。@ LAN , Kasubbag Urusan Oalam
pada SESPANAS, Kasubbid BUMO pad a Unit Litbang, Kepala Balai Oiklat j, Kepala Bidang Pengajaran SESPANAS, Kepala Bidang Evaluasi dan Akreditasi Widyaiswara pad a Pusat Pembinaan Widyaiswara, dan diangkat sebagai Widyaiswara sejak Oktober 1999 sampai sekarang .
OBSERVASI
LAPANGAN
(OL)
BAHAN AJAR DIKLA TPIM TlNGKAT III
Drs. H.M. Mansyur A.R.
Ora.. H.j. Titik Rostiah
OBSERVASILAPANGAN(OL)
Edisi Revisi 1
Oleh:
1. Drs. H.M. Mansyur A.R 2. Dra. Hj. Titik Rostiah
Cetakan Pertama, Desember 2001
Cetakan Kedua, Desember 2003
Hak Cipta : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa jzin dan Penerbit
ISBN : 9798619781
Lembaga Administrasi Negara
JI. Veteran No. 10
Jakarta 10110
RIWAYAT HIDUP
HM. Mansyur AI Rasyid lahir di Kunmga n. Jawa Barat pada tanggal 30 Juni 1939 . menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMk) Yogyakarta pada tahun 1957 . langsung diangkat sebagai pegawai Departenien Pertanian
diperbantukan pada Dinas Pertanian Propinsi
Sumatera Selatan terhitung mulai tanggal 01 Agustus 1957. Mendapat tugas belajar di University of Georgia USA tahun 19631964.
Diktat Dalam Negeri yang pernah diikuti antara lain Perbenihan ,
Perencanaan Pembangunan, P4, Sepadya, MSS Training, TOT MSS, TARPADNAS . SUSPADNAS, TOT KLH, SuSGATI PADNAS, TOT
PKT, TOT PPK Dan Diklat luar negari antara lain . Leaders Training &
Communication Workshop di 4 Negara Bagian di Amerika Saikat. Small ' Farmers Development Project di Philippines, Thailand dan Nepal , Management and National Development Course di Royal Institute Public Administration (RIPA)
Bekerja pada Departemen Pertanian sejak tahun 1957 sebagai Stat pada Bagian Pendidikan Dinas Pertanian Sumsel, Pelatih pada Pusat Latihan KerJa Pertanian (PLKP) Sumsel, Kepala Seksi Pelatihan pada Dinas Pertanian Sumsel , Kepala Sub Dinas Diklat pada Dinas Pertanian Sumsel Kepala Dinas Patanian Kabupaten ReJang Lebong, Bengkulu . Kepala Bidang Pengendalian pada Kanwil Dep. Pertanian
Prop Sumsel Kepala Bidang Blmbingan Taruna Tani Nelayan
Deptan Kepala Bidang Kelembagaan Tam Deptan. dan diangkat sebagai Widyaiswara terhitung 1991 sekarang
Pengalaman MengaJar sebagal Guru Tidak Tetap pada SPMA
Negen Palembang dan Bengkulu Pelatlh pada Pusat Latihan Kerja
Pertanian (PLKP) SlImsei. Facilitator MSS pada SEPADYA dan
SESPA dl berbagai Depatelllen dan Instansi Panerintah seJak tahun
1982 s d th 1991 . Dosen tidak tetap pada program 0-111 PenYlIluhan
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Diklat adalah salah satu upaya peningkatan kualitas
SDM . aparatur, sebagai asset dalam mewujudkan
kepemerintahan yang baik (good governance). Oleh karena itu
pelaksanaan Diklat harus benarbenar berbasis kepada peningkatan kompetensi yang relevan dengan tuntutan bidang kerja setiap jenjang jabatan yang ada di lingkungan aparatur. Peningkatan kompetensi seperti ini ditegaskan dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, program Diklat Kepemimpinan Tingkat III berfungsi sebagai media pembinaan aparatur yang dipersiapkan menjadi pimpinan operasional
(operational leaders}. Dengan demikian jenjang Diklat ini harus
mampu menjamin エ・イ「・ョエオセョケ。@ karakter pemimpin yang
memiliki wawasan operasional untuk membangun suatu kepemerintahan yang baik. Untuk menciptakan sosok aparatur seperti ini, Diklat ini bisa dijadikan langkah awal, atau bahkan
proses lanjutan, pembentukan kebiasaan belajar (learning
habit) bagi aparatur dalam membentuk dirinya sebagai
pemimpin yang senantiasa mampu memenuhi . tuntutan perubahan dari lingkungannya.
terhadap programprogram Diklat yang menjadi binaannya. Salah satu wujud dari hasil pemantauan dan evaluasi tersebut adalah revisi bahan ajar/modul ini. Ini adalah diantara usaha untuk menjamin kualitas (quality assurance) Diklat yang secara berkala terus ditingkatkan.
Sejak diterbitkannya bahan ajar/modul ini, sekitar dua tahun lalu, Lembaga Administrasi Negara telah menerima
berbagai masukan (feedback) dari para pengguna bahan
ajar/modul ini, khususnya dari widyaiswara dan peserta.
Selama kurun waktu itu Pllia Lembaga Administrasi Negara
mempelajari masukanmasukan tersebut, kemudian meraciknya melalui kepiawaian penulis bahan ajar/modul ini. Dan hasilnya seperti yang ada di tangan saudara saat ini. Tentu saja perbaikan bahan/modul ini tidak berhenti sampai di sini. Oleh
karena itu, masukanmasukan demi penyempumaan bahan
ajar/modul ini senantiasa kami nantikan.
Kepada penulis, kami sampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggitingginya atas ォ・セ。@ kerasnya
menyelesaikan bahan ajar/modul ini. Mudahmudahan karya saudara ini menjadi kontribusi berarti (significant contribution) bagi pembangunan bangsa tertinta serta menjadi amal saleh di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Akhimya, kami berharap para pengguna bahan
ajar/modul ini memperoleh manfaat dan nilai tambah yang dapat diaplikasikan dalam praktek nyata di lingkungan ォ・セ@
masingmasing. Semoga !
Jakarta, Desember 2003
KEPALA
aytIIf,BQMINISTRASI NEGARA
..RETWSlIK INDONESIA
セsオーイゥェ。、ゥ@
Ohse,."as'- Lapangan Tk. l/l
DAFTAR PUSTAKA
A. Peraturan PerundangUndangan
Undangundang Nomor 43 tahun 1999, tentang perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian .
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2:000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
INPRES Nomor 1 Tahun 1995 tentang p・ョゥョAセォ。エ。ョ@
Kuali-tas Pelayanan Aparatur Pemerin1tah Kepada
Masyarakat.
Surat Edaran m・セォッキ。ウ「。ョァー。ョ@ Nomor 56 Tahun 199?
tentang Pelayanan Aparatur Pemeril1tah Kepada Masyarakat.
Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 541/X111/10/61 2001
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III.
B. Bu.cubuku
Irawan, Prasetya., Drs, M.Sc., Logika dan Prosedur
Penelitian, Lembaga Administrasi Neoara RI STIA-LAN Press.
SOE!jadi, Drs. F.X. MPA, Organisasi dan Metode, Gunung
Agung tahun 1995.
SOE!parman, Atwi., Prof, Dr, M.Sc., Model-model
Pembelajaran Inter.
OAFTAR lSI Lampiran 2
Kata Pengantar
Oaftar lsi CONTOH LAPORAN KELOMPOK
BAS I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Oesknpsi Singkat LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN (LOL)
C. Tujuan Pembelajaran
. O. Pokok Bahasan
E. Sub Pokok Bahasan
F. Waktu Observasi Lapangan
G. Metode Pembelajaran
Judul H. Media
BAB II KONSEP OBSERVASI LAPANGAN
A. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
B. Pengumpulan dan JenisJenis Data
C. Analisis OataLapangan
O. Penyusunan Laporan Observasi Lapangan
Oleh : E. Penyajian Laporan Observasi Lapangan
BAS III OBYEK DAN MATERI
Kelompok .... ... .... ... .
A. Obyek
B. Maten OEPARTEMEN ... ... .... ... .. .... BEKERJASAMA OENGAN
LEMBAGA AOMINISTRASI NEGARA RI BAB IV ORGANISASI
OIKLATPIM TK. '" ANGKATAN ... ... ... ... ... . A. Peserta
B. Penyelenggara
C. Pembimbing
1
1
2
2
3 3
4
4
4
5
5
6
8
9
13 14 14 14
16
16
17
17
Obst!",o.S; lApangan Tk. JII
BAB V PENYELENGGARAAN 18
A. Persiapan 18
B. Jadual Kegiatan 19
BAB VI PENILAIAN 21
A. Aspek Yang Dinilai 21
B. Kegiatan Yang Dinilai 22
BAB VII LAlNLAIN 23
LAMPI RAN 25
DAFTAR PUSTAKA 27
RIWAYAT HIDUP 28
Lampiran 1
CONTOH LAPORAN PERSEORANGAN
LAPORAN PERSEORANGAN OBSERVASI LAPANGAN DIKLATPIM TIGKAT III
DEPARTEMEN... ANGKATAN
1. Nama I NIP.
2. Jabatan
3. Instansi
4. Kelompok
5. Lokasi Observasi Lapangan
6. Temuan Lapangan
a. Identifikasi Masalah Administrasi :
b. Identifikasi Masalah Substansi:
7. Lainlain
... , ... .. .... ... 2003
Peserta
(... ..)
E. Guna keberhasilan tujuan pengempangan kepemimpinan di-antara peserta, susunan kepengurusan kelompok selama observasi lapangan tidak sama c:iengan kepengurusan pada kesempatan lain. (khususnya pada kegiatan penyusunan Kertas Kerja Kelompok).
F. Contoh cover laporan perseorangan dan laporan kelompok terlampir.
BAS I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Observa.si Lapangan (OL) merupakan bagian integral dari program kurikuler Diklat Kepemimpinan Tk. III (OIKLATPIM Tk. III). Kegiatan Observasi Lapangan ini merupakan penerapan dari materi pembelajaran Diklatpim Tingkat III melalui upaya mencocokan antara teori yang di peroleh di kelas, pengalaman peserta di tempat tugas
masing masing dan セ[・ョケ。エ。。ョ@ yang diamati di tempat
observasi lapangan (imlplementasi nyata).
Melalui observaSii lapangan peserta akan dapat melihat sejauh mana teori ilmu pengetahuan yang diperoleh
di kelas dapat 、ゥエ・イ。ーセ[。ョO、ゥゥューャ・ュ・ョエ。ウゥ Gォ。ョ@ dalam
pelak-sanaan tU'gastugas pelllerintahan dan pembangunan serta pelayanan publik baik ditempat observasi lapangan maupun
pada unit ォ・セ。G asal peserta. Dengan demikian peserta akan
menjadi peka terhadap lingkungan dan memiliki ketajaman serta kemampuan mellaku kan identifikasi, analisis dan mampu menemukan pokok masalah dan kemudian menetap kan/merumuskan solusi penanggulangannya.
Adapun kompetensi yang dipersyaratkan bagi pejabat eselon III yaitu antara lain memiliki kemampuan menyusun strategi perencanaan program di bidang pelayanan publik sesuai dengan prinsipprinsip pelayanan prima, r'naka pada observasi lapangan ini akan menjadi suatu sarana latihan . mengembang kan dan Illeningkatkan wawasan.
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sangat ditentukan ole'h tingkat intelegensia, pengetahuan, kemampuan kerjasama serta pemahaman terhadap tugas dan tungsi unit organisasi nya.
Oleh karena itu hasil laporan observasi lapangan dari peserta perlu dituangkan dalam suatu laporan . Penyusunan laporan ini dilakukan baik secara perorangan maupun
bersama dalam kelompok melalui kegiatan -Group Decision
Making" maupun secara keseluruhan angkatan (integras/).
B. Deskripsi Singkat
Dalamkegiatan ini peserta melakukan pengumpulan data, identifikasi masalah, analisis, dan saran pemecahan tentang praktek pelayanan publik diinstansi yang dikunjungi untuk keperlUGn memperkaya wawasari dan pengalaman yang bermanfaat bagi peserta dalam penulisan KKK (Kertas
k・セ。@ Keiompok) dan KKP (Kertas Kerja Perorangan j .
C. Tujuan Pembelajaran
1.
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta memiliki pemahaman yang memdalam tentang data/intormasi dan masalah pelayanan publik untuk dianalisis dan d.icari cara pemecahannya diinstansi yang dikunjungi.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
a. Mengumpu!kan data dan intormas: serta mengidentifi kasi pennasalahan pelayanan publik;
b. Menganalisis & mencari altematif pemecahan masalah yg tepat tentang pelayanan publik diinstansi yang dikunjungi;
Ob.servas; Lapangafl Tk. III
BAB VII
LAIN - LAIN
A. Pengumpulan data bahan penulisan laporan observasi lapangan dilakukan dengan cara .
1. Penyusunan dan pengisian daftar pertanyaan;
2. Pengisian matrik;
3. Wawancara;
4. Studi literatur.
B. Datadata yang dikumpulkan merupakan intormasi guna
penyusunan laporan observasi lapangan baik perseorangan, kelompok maupun seluruh peserta melalui diskusi kelompok dan diskusi pleno.
C.
Laporan observasi lapangan ini merupakan bahan dalamproses belajar mengajar sehingga peserta dapat memanfaat kannya untuk keperluan mempertajam daya anal isis dalam penulisan Kertas Kerja Perorangan (KKP), dan Kertas Kerja Kelompok (KKK) atau Kertas Kerja Angkatan (KKA), serta
meningkatkan kepekaan individu terhadap upaya
. peningkatan kompetensi kerja.
D. Keberhasilan dan mantaat observasi lapangan sangat
ter-gantung kepada sinergi antara 4 (empat) unsur :
1. Peserta.
2. Penyelenggara
3. Pembimbing
4. Narasumber/Kepala Unit Kerja tempat Observasi Lapang
an.
B.
Kegiatan Yang
dゥョゥャ ャセゥ@Adapun ォeセァゥ。エ。ョ@ pada observasi lapangan yang
dinilai meliputi ォ・セセゥ。エ。ョ@ peserta selama mengikuti :
1. Ceramah.
2. Diskusi dan tanya jawab.
3. Work attachment.
4. Seminar penyampaian laporan.
()/",·I1·U .<; 1.111'01/).:(/// Jk III
c. Menyusun laporan hasil ッ「ウ・イセ。ウゥ@ lapangan baik
perseorangan maupun kelompok;
d. Mempresentasikan laporan obseNasi lapangan.
D.
Pokok Bahasan
Fokus bahasan selama observalsi lapangan adalah kegiatan pelayanan di bidang tertentu sesuai dengan tema Diklat yang ditentukan (isu Nasional, sentral serta
kepen-tingan Departemenllnstansi/Unit k・セ。@ ltempat dilaksanakan
observasi lapangan) dengan ュ・ョゥエゥォ「ヲセイ。エォ。ョ@ pada upaya
peningkatan kinerja.
Adapun tahapan proses pe·mbelajiaran yangdilakukan sebagai berikut :
1. Metode dan instrumen pengumpulan data. .
2. Pengumpulan data.
3. Analisis data lapangan.
4. Penyusunan laporan observasi lapangan.
5. Penyajian laporan observasi lapangan.
E. Sub Pokok Bahasan
1. Menjelaskan metode observasi lapa ngan dan instrumen yang digunakan;
2. Menjelaskan berbagai cara yang dila kukan dalam rangka mengumpulkan/menggali data;
セ L@ 3. Menjelaskan teknik analisis data lapangan yang diguna
kan pengambilan keputusan sebagai saran pemecahan masalah;
ObselVQsi Lapangan Tk. III
F. Waktu ()bservasi Lapangan
Pelaksanaan observasi lapangan dialokasikan waktu selama 15 sesi (45 jpl)
G. Metode Pembelajaran
1. Penjelasanlceramah;
2. Diskusi .kelompok;
3. 0bservasi;
4. Wawan,cara,
5. PraktekJlatihan penulisan,
6. PemaparanlSeminar.
H. Media ·
1. OHP/OHT/LCD;
2. Flip ChartlWhite Board,
3. Instrumen Pengumpulan Data.
BAB VI
PENILAIAN
A. Aspek Yang Dinllai
Penilaian terhadap pelaksanaan proses observasi lapangan dilakukan pada 2 (dua) aspek dengan konstnbusi
bobot dalam kelulusan sebesar 10%.
1. Aspek Akademislpenguasaan maten, yang meliputi indikator:
a. Indikator pelaksanaan OL :
1) Kemampuan mengidentif.ikasi masalah.
2) Kemampuan menempatkan din sebagai peserta diklat.
b. Indikator Seminar OL :
1) Kualitas hasil pemikiran.
2) Teknik menyampaikan pertanyaan dan jawaban.
3) Kemampuan mengakomodasi.
2. Aspek sikap dan penlaku kepemimpinan yang meliputi unsur:
a. Disiplin.
b. Prakarsa.
c. k・セ。ウ。ュ。 N@
d. Kepemimpinan.
Penilaian dilaksanakan oleh Widyaiswara Pembimbing dengan menggunakan Formulir yang telah ditetapkan dalam pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III.
5. H 4
a. Penyampaian Laporan Observasi Lapangan oleh pe-serta (seminar) dihadapan Narasuml) er/para pejabat tempat observasi lapangan;
b. Pamit kepada · Pimpinan Unit Kerja tempat Observasi
Lapangan (Gubemur/Bupati/Direksi/BUMN/BUMD,
Camat Pimpinan Organisasi) dilanjutkan dengan penyampaian kenangkenangan d3n penyerahan laporan observasi lapangan dari wakil angkatan kepada Gubemur/Bupatil Direksi /BU MN/BUMD/Camat serta penyerahan Laporan Kel orn puk · dari masing-masing kelompok kepada unit kerj3 yang dikunjungi.
Obs<'I"I'<lsi Q セ QヲGャOャi IAN BヲャQォ@ III
BAB
II
KONSEP OBSERVASI LAPANGAN
A.
Metode Dun Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode atau cara adalah pengetahuan tentang caracara
(Science of metods). Dalam arti umum dan awam, metode
. bisa digunakan dalam konteks apa saja, misalnya metode berpikir, metode pengajaran dan met.ode pendidikan.
Dalam konteks observasi lapangan ini "Metode" adalah
"Totalitas" cara untuk melakukan pengamatan guna mene
mukan kebenaran sesuai teori (science) . Disebut totalitas
cara sebab tidak hanya mengacu kepada cara observasi saja tetapi juga paradigma, pola pikir" pengumpulan data . dan anal isis data sampai cara penafsiran temuan lapang an, karena itu halhal yang teknis seperti pembuatan instrumen juga per1u dilakukan, (LEMBAGA ADMINI5TRA
51 NEGARA, STIALAN, Logika dan Prosedur Peneiitian,
Prasetyo Irawan, DR., M.Sc.).
Metode observasi lapangan disini dimaksudkan adalah merupakan metode pengamatan secara langsung yang di-dasari oleh kebenaran ilmiah. Adapun kegiatan pengamat an dilakukan guna menggali dan mengumpulkan data yang di per1ukanlrelevan bagi topik kajian pengembangan,
pe-ningkatan ォゥョ・セ。@ di bidang pelayanan publik. Kegiatan
pengamatan dilakukan pada unitunit ォ・セ。@ pelaksana tek
nis pelayanan publik yang ditetapkan dengan mengguna
kancara: ,
b. Melakukan work-attclchmentlmencangkokkan diri pada unit pelaksana tekn is yang memberi pelayanan pada masya rakat;
c. Mengkaji dokumendokumen yang relevan dengan topik bahasan dan sebagainya;
d. Melakukan diskusi, mengidentifikasi rnasalah dan analisis penyebab masalah, dan merumuskan altematif pemecahan masalahnya.
2.
Instrumen Pe.,gumpulanData.
Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data.lnstru men mudah dibayangkan bila apa yang diukur bersifat
jelas (tangible) . Instrumel'l sulit dibayangkan bila apa yang
diukur bersifat tidak jelas (intangible) seperti motivasi atau
sikap.
Intrumen yang baik harus valid (sahih) dan realible (dapat
dipercaya). Instrumen yang valid adalah instrumen yang dengan tepat dapat mengukur apa yang harus diukur. Instnlmen yang dapat dipercaya bila hasil pengukuran itu
bersifat ajeg (konsisten)
Adapun jenis instrumen yang dapat digunakan sebagaialat pengumpulan data dalam melakukan observasi sebagai berikut
a. Kuesioner.
b. Pedoman wawancara .
c. Pedoman observasi lapangan.
B. Pengumpulan Dan Jenis-Jenis Data
1. Pengumpulan data adcllah ' kegiatan yang paling penting
dalam melakukan ッ「ウャセイカ。ウゥ@ lapangan. Semua kegiatan
observasi lapangan atau pengamatan mengandung data, tanpa data obervasi lapangan/pengamatan akan tidak berguna dan tidak akan memberi hasil kajian. Dengan kata lain kualitas observasi lapangan/pengamatan lapangan
Ubse,,'as; Lapangan Tk. III
B. Jadual Kegiatan
1. H 0
a. Peserta tiba di lokasi.
b. Penjelasan tambahan oleh pembimbing.
2. H 1
a. Pembekalan dari Pejabat Pimpinan Unit di lokasi Obser vasi Lapangan (Gubernur, Bupati/Direksi BUMN IBUMD/CamatiPimpinan Organisasi atau lainnya) diikuti oleh semua peserta.
b. Work attachment di lokasi Observasi Lapangan oleh
masingmasing pesertadalam kelompok yang telah ditentukan.
c. Diskusi kelompok untuk membahas temuan perorang an dilanjutkan dengan pengolahan bahan secara ber-kelompok untuk keperluan penyusunan Laporan Kelompok Observasi Lapangan.
3. H 2
a. Lanjutan work attachment di lokasi observasi lapangan
oleh . beberapa peserta mewakili kelompok masing . . masing, apabila dirasakan datanya masih kurang
lengkap.
b. Diskusi antar kelompok (Pra seminar) yang diikuti oleh seluruh peserta guna membahas draft laporan kelompok Observasi Lapangan yang telah disusun oleh masingmasing kelompok.
c. Perbaikan butirbutir dan Penyusunan Narasi laporan Observasi Lapangan oleh masingmasing kelompok.
4. H 3
a. Perbaikan dan finalisasi Laporan Observasi Lapangan oleh masingmasing kelompok.
b. Persiapan Seminar.
6
BAB V
PENYELENGGARAAN
A.
Persiapan
Untuk kelancaran pelaksanaan observasi lapangan, perlu dilakukan kegiatankegiCitan persiapan yang terkoor-dinasi antara LAN'RI, Penyelemggara Diklat, Widyaiswaral Pembimbing dan peserta sertel unit kerja yang akan dijadi-kan lokus observasi lapangan.
Kegiatan persiapan terse but antara lain berupa :
1. Pembahasan rencana observasi lapangan oleh penye lenggara diklat, peserta dan pembimbing;
2. Penyelesaian administrasi keperluan observasi lapangan antara lain suratmenyurat, izin dan lainlain;
3. Penjajakan lokasi oleh penyelenggara diklat;
.
4. Pembagian kelompok oleh peserta sendiri dengan mem perhatikan petunjuk penyelemggara dan pembimbing;
5. Penjelasan observasi lapangar'l oleh pembimbing;
6 . . Penyiapan dan penyusunan daftar pertanyaan oleh
peserta;
7. Penyusunan Panduan Observasi Lapangan oleh
. penyelenggara.
Oh"n 'l/ " 1,(lPtllIK(//1 7k. 1/1
sangat ditentukan oleh data yang dikumpulkan.
Jika kualitas data buruk, tidak valid, tidak realible, maka
hasil observasi lapangan kita pun akan buruk atau tidak
bermanfaat sesuai dengan ungkapan "Garbage in
Gar-bage out', maka data yang kita peroleh tidak akurat
hasilpun pasti tidak sesuai.
Data yang dimaksud adalah segala sesuatu . yang ditemukan di lapangan yang ada relevansinya dengan
topik pembahas an yang sudah dicatat (record). Segala
....
'
sesuatu itu bisa dokumen, sarana dan prasarana, SDM,kebijakan, sisdur dan lainlain. Segala sesuatu ini
sebenarnya adalah fakta (fact) dan fakta ini selalu ada
(exist), tidak peduli kita sadar atau tidak terhadap
keberadaannya (existensinya).
2. Agar dapat lebih memahami apa itu data, maka berikut ini
disampaikan jenisjenis data sebagai berikut : •
a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka;
b. Data kualitatif adalah data yang berbentuk non angka;
c. Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara dari sumbemya;
d. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbemya, biasanya diambil dari dokumen atau informasi dari orang lain yang tidak terlibat dengan kegiatan tersebut;
e .. Data nominal adalah data yang meskipun dapat dirubah
• menjadi angka, tidak memiliki nilai kuantitas 3papun .
. Angkaangka yang nampak hanya berfungsi sebagai label atau kode;
f. Data Ordinal adalah data yang tidak memiliki nitai kuantitas tetapi masih dapat menunjukan perbedaan tingkatan satu hal dengan hal yang lainnya;
h. Data Ratio adalah data yang memiliki nilai kuantitas ter-tentu dan dalam skala pengukurannya mempunyai nilai nol mutlak;
i. Data Kontinyus adalah data yang belum dikelompokan sehingga antara satu nilai (data) dengan nilai lainnya dapat dibedakan secara jelas menurut satuannya.
c.
Analisis Data Lapangan
1. Tujuan melakukan analisis data lapangan adalah untuk dapat memahami secara tepat dan benar, informasi apa yang terdapat dibalik data, yaitu' dengan mengetahui permasalahannya secara benar dan menemukan penye babnya. dan menganalisis penyebabnya secara tepat dan benar pula. (analisis menggunakan teknik tertentu).
Oalam penulisan laporan hasil observasi lapangan, tahap ini biasanya dimuat dalam Bab IV dan Ilazim diberi judul "Analisis temuan dan altematif pemecahan
masa-lah". OJ bagian inilah peserta dituntut untuk mengerahkan kemampuan analisisnya dengan menggunakan dasar pemikiran teoriteori yang relevan untuk menganalisis ' penyebab dari suatu permasalahan dan menghidangkan altematifaltematif pemecahan yang tepat.
Beberapa pertanyaan perlu dipertimbangkan agar hasil anal isis dapat dilakukan secara obyektif, efektif dan efisien antara lain
a. Data dan informasi apa saja yang perlu dilaporkan ?
b. Bagaimana dan dengan teknik apa analisis dilakukan ?
c. Bagaimana dan dalam bentuk apa data dan informasi yang ada disajikan ?
d. Bagaimana kaitan temuan dengan permasalahan dalam
topik kajian dan kerangka berpikir observasi lapangan ?
Ubsen·asi Lapangan Tk. III
B. Penyelenggalra
Penye1lenggara 0 bservasi Lapangan terdiri dari
1. Pembina dari LANRI dan Penanggung Jawab dari Instansi PenYE!lenggara Diklat yang berfungsi menetap kan kebijakan dan pengecekan realisasi kegiatan observasi lapangan.
2. Pimpinan rombongan yang ditunjuk oleh Departemenl
LembagalPusdiklat Instansi Penyelenggara dengan dibantu oleh s·taf administrasi dan teknis yang berfungsi untuk memfasilitasi penyelenggaraan observasi lapangan guna kelancaran pelaksanaan kegiatan.
C. Pembimbing
Widyaiswara PE!mbimbing Observasi Lapangan yang
ditugas kan, berfungsi antara lain :
1. Memberikan pembekalan awal sebelum dilaksanakan Observasi Lapangan;
2. Membimbing pelaksanaan Work Attachment;
3. Membimbing proses diskusi dan penulisan Laporan Observasi Lapangan;
4. Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap peserta . selama proses Observasi Lapangan baik dibidang akademik ataupun sikap;
5. Membimbing proses persiapan dan pelaksanaan penyam paian hasil laporan serta bertindak sebagai moderator apabila tidak ada petugas lain yang ditunjuk sebagai moderator oletl LAN HI maupun penanggungjawab Diklat dari Instansi Penyelenggara Diklat.
6. Menyusun Laporan Bimbingan Observasi Lapangan.
8
BAB IV
o
R G A · N I S A S I
A. Peserta
Dalam pelaksanaan observasi lapangan peserta dibagi kedalam kelompok kecil dengan jumlah anggota 610 . orang tergantun9 keperluan penyelenggara Diklat. Organisa
si kelompok terdiri dari :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Penyaji
4. Moderator
5. Perumus 6. Anggota
Untuk pemerataan kesempatan agar yang menjadi Perumus tidak berasal dari Nomor 1 s.d. 4.
. Keanggotaan kelompok pada observasi lapangan
seyogyanya beda dengan keanggotaan kelompok · pada kegiatan lain (misal KKK) .
Selain dari kelornpokkelompok kecil tersebut peserta dapat juga mengatur kepengurusan peserta angkatan guna mem perlancar jalannya observasi lapangan serta untuk menjem-batani antara peserta, penyelenggara dan pembimbing observasi ャ。ー。ョセャ。ョ N@
Ur,SCITlISi ,"01'(11/1-'011 T!, . Ifl
2. Ada pun analisis data menggunakan teknik tertentu. Teknik sebagai metode berfungsi sebagai cara dan alat bantu analisis agar hasil analisis lebih akurat.
Pada observasi lapangan, peserta diminta untuk melatih diri dalam mempertajam daya analisis dari temuan lapangan khususnya temuan di bidang pengembangan
• pelayanan dari unit kerja/instansi lokus obserYasi lapang
an . Diharapkan setelah melatih diri dalam mengenal lapangan dan mempertajam daya analisis data lapangan, peserta lebih menyadari mengenai halhal yang perlu diperbaiki dalam menulis Kertas Kerja Perorangan/KKP,
Rencana Kerja Peningkatan kゥョ・セ。Orkpk@ dan Kertas
k・セ。@ KelompoklKertas Kerja Angkatan (KKK! KKA) .
Peserta diberikan kebebasan untuk memilih teknik analisis yang paling tepat dengan ternuan lapangan/fokus bahasan seperti yang dipelajari dari teknikteknik anal isis manaje men yaitu teknik SWOT dan teknik lainnya yang relevan antaralain :
8. Force Field Analysis;
b. Fish Bone;
c. USG;
d. Cost Benefit;
e. Model Causal Map;
f. Model Komperasi;
g. Check Sheet dan lainlain;
D.
Penyusunan Laporan Observasi Lapangan
Tidak berlebihan pula dikatakan bahwa di dalam laporan inilah reputasi dan kualitas hasil temuan dipertaruhkan. Oleh karena itu laporan juga merupakan komponen evaluasi yang tak terpisahkan dari proses yang lain dalam kegiatan observasi lapangan.
Adapun ramburambu yang perlu diperhatikan oleh peserta dalam menulis laporan antara lain :
a. Kejelasan audiens;
b. Kejelasan ruang lingkup laporan;
C. Kejelasan laporan;
d. Keseimbangan isi;
e. Objektifltas laporan;
f. Kesimpulan yang benar;
g. Saran yang logis.dan releyan dan mudah direalisasikan.
2. Penulisan laporan observasi lapangan, baik yang disusun oleh perseorangan, maupun oleh kelompok diatur sebagai
berikut: .
a. Laporan Perseorangan
Laporan ini disusun oleh setiap peserta sebagai bahan penyusunan laporan kelompok yang berisikan identify kasi dan pembulatan masalah yang ditemukan di
lokasi observasi lapangan dengan contoh laporan
pada lampiran 1.
b. Laporan kelompok
Laporan ini disusun oleh kelompok selama melakukan observasi lapangan pada unitunit kerja. Temuan ini
ditulis dan disajikan dalam diskusi pleno (pra seminar)
dengan urutan sebagai berikut : .
1) Pendahuluan;
2) Gambaran Keadaan :
Observasl Lapangol/ Tk. J/!
Pengumpulan data sebagai bahan kajian digal i dari sumber inf()rmasi melalui kegiatan ceramah, wawancara, pengamat
an, work attachment, diskusi serta melakukan studi literatur.
10
BAB III
OBYEK DAN MATERI
A. Obyek
Obyek observasi lapangan (Iokus) p,ada Oiklatpim Tingkat III adalah unit kerja (Instansi , Pemorintah, BUMN atau SUMO, Perusahaan swasta maupun Organisasi lain-nya). Yang jenis pelayanannya dapat dijadikan obyek peng-arnatan,obyek pembanding dan bermanfaat bagi seluruh maupun sebagian peserta dan penyelenggara dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik di tempat tugas
masingmasing instansi. Instansi Pemerintah, BUMNI
SUMO, Perusahaan swasta dan Organisasi yang menjadi lokus observasi lapangan, dapat berada di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan maupun Oesa atau Kelurahan disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggara Oiklat. Jumlah unit kerja yang dijadikan lokus disesuaikan dengan jumlah kelompok peserta yang dibe,ntuk dan atas dasar kesepakatan antara penyelenggara Diklat dan Pim pinan Oaerah atau Kepala Unit Kerja Instansil Perusahaan yang akan dikunjungi.
B. Materi
Fokus bahasan observasi lapangan berorientasi pada tema yang ditetapkan dengan memperhatikan isu aktual pada ins-tansi penyelenggara Oiklat dan isu aktual pada obyek atau lokus Observas( Lapangan dengan mempertlatikan tupoksi instansi/unit kerjallokus, Materi bahasan adalah mengkaji bagaimana kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pela yanan publik serta berbagai implikasi yang ditimbulkan.
\ 1111 ," '"" " '''I,,,I/gall lk III
• Keadaan sekarang セ@
• Keadaan yang diinginkan
3) Identifikasi dan Pembulatan Masalah
4) Altematif Pemecahan Masalah
..
5) K43simpulan dan Saran .Setelah dibahas dalam diskusi pleno (pra
seminar) laporan kelompok ini diperbaiki narasinya
oleh anggota kelompok. Narasi laporan kelompok ini dibuat sebaik mungkin dengan memberikan gambaran keadaan pelaksanaan pelayanan kepada masya:rakat, masalah serta stra tegi dan pengembangan pelayanan ' kepada niasyarakat yang dilaksanakan oleh unit kerja ' lokus observasi lapangan.
3. Komponen utama yang diperlukan dalam penyusunan
laporan observasi lapangan, terdiri dari 3 (tiga) komponen,
sebagai berikut :
a. pセョ、。ィオャオ。ョ@ merupakan Bab I minimal berisi : 1) Latar Belakang ;
2) Isu Aktual;
3) Lingkup Bahasan.
b. lsi (content) yang terdiri dari satu atau beberapi3 bab yalilg memuat :
1) Teori/konsep/prinsip yang relevan dengan isu;
•
2) Oatalinformasi yang relevan dengan isu;...
3) Analisis;4) Penyelesaian isu.
c. Penutup yang merupakan Bab terakhir yang berisi :'
1) Kesimpulan;
2) Saran.
ObSet1'as; Lapangan Tk. 1II
Bab I Pendahuluan
Pad a bab ini diuraikan mengenai fokus bahasan yang diangkat, visi dan misi serta tugas pokok instansi serta teknik pengumplilan data dan informasi.
Bab II Gambaran Keadaan
p。、セ@ bab ini diuraikan mengenai tujuan, sasaran,
keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan dari jenisjenis pelayanan , produk pelayanan, indikator keberhasilan, standar pelayanan serta pelaksanaan pelayanan.
Bab III Identifikasi dan Pembulatan Masalah
Pada bab ini dilaksanakan identifikasi masalah, dibulatkan masalahnya serta dicari penyebabnya. Masalah yang dieari adalah masalah administrasi.
Bab IV Analisis Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah.
. Pada bab ini dilakukan analisis terhadap sebab-sebab masalah dan dikembangkan berbagai altematif pemecahan masalah dengan memper-hatikan sumber daya yang dimiliki dan kemampu an organisasi, untuk kemudian ditetapkan alter· natif pemecahan masalah dan langkahIangkah yang perlu ditempuh guna tercapainya tujuan organisasi.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan temuan serta saransaran peserta Diklat kepada unit organisasi untuk mencapai tujuan organisasi khususnya dalam upaya peningkatan kinerja pelayanari yang mengarah pada pelayanan prima .
5. Penyusunan Ringkasan untuk Pimpinan (Executive
Summary) yang ditulis oleh Ketua Angkatan dibantu Tim
Perumus. lsi ringkasan bersifat naratif dan terdiri dari
garisgaris besar kesimpulan dan saran keseluruhan laporan kelompok observasi lapsngan.
E.Penyajian Laporan Observasi Lapangan
Kegiatan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban peserta terhadap apa yang dilaksanakan selama observasi lapangan sekaligus sebagai klanfikasi temuan dengan
Lセ@ narasum ber. Kegiatan ini dapat membantu peserta dalam
mencapai suatu pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah. Dengan kegiatan ini juga akan tumbuh sifat positif dan peserta seperti sikap. terbuka, demokrasi, toleran, tidak
emosional dan sebagainya. .
Adapun ' kegiatan penyampaian laporan observasi lapangan ini terdiri dari2 (dua) tahapan
Tahap I Penyampaian draft laporan kelompok (Pra
Seminar), hasil ォ・セ。@ kelompok yang berbentuk
butirbutir. pセ、。@ kesempatan ini semua peserta
harus ada kesempatan untuk mengemukakan
pendapat baik bertanya ataupun menjawab.
Bertindak sebagai moderator adalah peserta dari kelompok yang bukan penyaji.
Tahap II Penyampaian laporan observasi .Iapangan
(seminar) hasil perbaikan dari Tahap I dihadapan Narasumber. Kegiatanini dilaksanakan di tempat yang disepakati antara penyelenggara dengan Tuan Rumah . 8ertindak sebagai moderator adalc:ilh Instansi Pembina Diklat atau Widyaiswara
Pembimbing Observasi Lapangan .
,
Bertindak selaku Narasumber adalah Kepala
Instansi/unit ォ・セ。@ yang menjadi Lokus Observasi
Lapangan ditambah dengan unit ォ・セ。@ yang dapat
meliput keseluruhan materi Obervasi Lapangan. Sebagai contoh di Kabupaten/Kota agar mengikut sertakan BappedalBappeko sebagai Narasumber Utama.
ObSet1'as; Lapangan Tk. 1II
Bab I Pendahuluan
Pad a bab ini diuraikan mengenai fokus bahasan yang diangkat, visi dan misi serta tugas pokok instansi serta teknik pengumplilan data dan informasi.
Bab II Gambaran Keadaan
p。、セ@ bab ini diuraikan mengenai tujuan, sasaran,
keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan dari jenisjenis pelayanan , produk pelayanan, indikator keberhasilan, standar pelayanan serta pelaksanaan pelayanan.
Bab III Identifikasi dan Pembulatan Masalah
Pada bab ini dilaksanakan identifikasi masalah, dibulatkan masalahnya serta dicari penyebabnya. Masalah yang dieari adalah masalah administrasi.
Bab IV Analisis Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah.
. Pada bab ini dilakukan analisis terhadap sebab-sebab masalah dan dikembangkan berbagai altematif pemecahan masalah dengan memper-hatikan sumber daya yang dimiliki dan kemampu an organisasi, untuk kemudian ditetapkan alter· natif pemecahan masalah dan langkahIangkah yang perlu ditempuh guna tercapainya tujuan organisasi.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan temuan serta saransaran peserta Diklat kepada unit organisasi untuk mencapai tujuan organisasi khususnya dalam upaya peningkatan kinerja pelayanari yang mengarah pada pelayanan prima .
5. Penyusunan Ringkasan untuk Pimpinan (Executive
Summary) yang ditulis oleh Ketua Angkatan dibantu Tim
Perumus. lsi ringkasan bersifat naratif dan terdiri dari
garisgaris besar kesimpulan dan saran keseluruhan laporan kelompok observasi lapsngan.
E.Penyajian Laporan Observasi Lapangan
Kegiatan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban peserta terhadap apa yang dilaksanakan selama observasi lapangan sekaligus sebagai klanfikasi temuan dengan
Lセ@ narasum ber. Kegiatan ini dapat membantu peserta dalam
mencapai suatu pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah. Dengan kegiatan ini juga akan tumbuh sifat positif dan peserta seperti sikap. terbuka, demokrasi, toleran, tidak
emosional dan sebagainya. .
Adapun ' kegiatan penyampaian laporan observasi lapangan ini terdiri dari2 (dua) tahapan
Tahap I Penyampaian draft laporan kelompok (Pra
Seminar), hasil ォ・セ。@ kelompok yang berbentuk
butirbutir. pセ、。@ kesempatan ini semua peserta
harus ada kesempatan untuk mengemukakan
pendapat baik bertanya ataupun menjawab.
Bertindak sebagai moderator adalah peserta dari kelompok yang bukan penyaji.
Tahap II Penyampaian laporan observasi .Iapangan
(seminar) hasil perbaikan dari Tahap I dihadapan Narasumber. Kegiatanini dilaksanakan di tempat yang disepakati antara penyelenggara dengan Tuan Rumah . 8ertindak sebagai moderator adalc:ilh Instansi Pembina Diklat atau Widyaiswara
Pembimbing Observasi Lapangan .
,
Bertindak selaku Narasumber adalah Kepala
Instansi/unit ォ・セ。@ yang menjadi Lokus Observasi
Lapangan ditambah dengan unit ォ・セ。@ yang dapat
BAB III
OBYEK DAN MATERI
A. Obyek
Obyek observasi lapangan (Iokus) p,ada Oiklatpim Tingkat III adalah unit kerja (Instansi , Pemorintah, BUMN atau SUMO, Perusahaan swasta maupun Organisasi lain-nya). Yang jenis pelayanannya dapat dijadikan obyek peng-arnatan,obyek pembanding dan bermanfaat bagi seluruh maupun sebagian peserta dan penyelenggara dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik di tempat tugas
masingmasing instansi. Instansi Pemerintah, BUMNI
SUMO, Perusahaan swasta dan Organisasi yang menjadi lokus observasi lapangan, dapat berada di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan maupun Oesa atau Kelurahan disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggara Oiklat. Jumlah unit kerja yang dijadikan lokus disesuaikan dengan jumlah kelompok peserta yang dibe,ntuk dan atas dasar kesepakatan antara penyelenggara Diklat dan Pim pinan Oaerah atau Kepala Unit Kerja Instansil Perusahaan yang akan dikunjungi.
B. Materi
Fokus bahasan observasi lapangan berorientasi pada tema yang ditetapkan dengan memperhatikan isu aktual pada ins-tansi penyelenggara Oiklat dan isu aktual pada obyek atau lokus Observas( Lapangan dengan mempertlatikan tupoksi instansi/unit kerjallokus, Materi bahasan adalah mengkaji bagaimana kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pela yanan publik serta berbagai implikasi yang ditimbulkan.
\ 1111 ," '"" " '''I,,,I/gall lk III
• Keadaan sekarang セ@
• Keadaan yang diinginkan
3) Identifikasi dan Pembulatan Masalah
4) Altematif Pemecahan Masalah
..
5) K43simpulan dan Saran .Setelah dibahas dalam diskusi pleno (pra
seminar) laporan kelompok ini diperbaiki narasinya
oleh anggota kelompok. Narasi laporan kelompok ini dibuat sebaik mungkin dengan memberikan gambaran keadaan pelaksanaan pelayanan kepada masya:rakat, masalah serta stra tegi dan pengembangan pelayanan ' kepada niasyarakat yang dilaksanakan oleh unit kerja ' lokus observasi lapangan.
3. Komponen utama yang diperlukan dalam penyusunan
laporan observasi lapangan, terdiri dari 3 (tiga) komponen,
sebagai berikut :
a. pセョ、。ィオャオ。ョ@ merupakan Bab I minimal berisi : 1) Latar Belakang ;
2) Isu Aktual;
3) Lingkup Bahasan.
b. lsi (content) yang terdiri dari satu atau beberapi3 bab yalilg memuat :
1) Teori/konsep/prinsip yang relevan dengan isu;
•
2) Oatalinformasi yang relevan dengan isu;...
3) Analisis;4) Penyelesaian isu.
c. Penutup yang merupakan Bab terakhir yang berisi :'
1) Kesimpulan;
2) Saran.
4. Contoh Sistematika Laporan adalah sebagai berikut :
14
Tidak berlebihan pula dikatakan bahwa di dalam laporan inilah reputasi dan kualitas hasil temuan dipertaruhkan. Oleh karena itu laporan juga merupakan komponen evaluasi yang tak terpisahkan dari proses yang lain dalam kegiatan observasi lapangan.
Adapun ramburambu yang perlu diperhatikan oleh peserta dalam menulis laporan antara lain :
a. Kejelasan audiens;
b. Kejelasan ruang lingkup laporan;
C. Kejelasan laporan;
d. Keseimbangan isi;
e. Objektifltas laporan;
f. Kesimpulan yang benar;
g. Saran yang logis.dan releyan dan mudah direalisasikan.
2. Penulisan laporan observasi lapangan, baik yang disusun oleh perseorangan, maupun oleh kelompok diatur sebagai
berikut: .
a. Laporan Perseorangan
Laporan ini disusun oleh setiap peserta sebagai bahan penyusunan laporan kelompok yang berisikan identify kasi dan pembulatan masalah yang ditemukan di
lokasi observasi lapangan dengan contoh laporan
pada lampiran 1.
b. Laporan kelompok
Laporan ini disusun oleh kelompok selama melakukan observasi lapangan pada unitunit kerja. Temuan ini
ditulis dan disajikan dalam diskusi pleno (pra seminar)
dengan urutan sebagai berikut : .
1) Pendahuluan;
2) Gambaran Keadaan :
Observasl Lapangol/ Tk. J/!
Pengumpulan data sebagai bahan kajian digal i dari sumber inf()rmasi melalui kegiatan ceramah, wawancara, pengamat
BAB IV
o
R G A · N I S A S I
A. Peserta
Dalam pelaksanaan observasi lapangan peserta dibagi kedalam kelompok kecil dengan jumlah anggota 610 . orang tergantun9 keperluan penyelenggara Diklat. Organisa
si kelompok terdiri dari :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Penyaji
4. Moderator
5. Perumus 6. Anggota
Untuk pemerataan kesempatan agar yang menjadi Perumus tidak berasal dari Nomor 1 s.d. 4.
. Keanggotaan kelompok pada observasi lapangan
seyogyanya beda dengan keanggotaan kelompok · pada kegiatan lain (misal KKK) .
Selain dari kelornpokkelompok kecil tersebut peserta dapat juga mengatur kepengurusan peserta angkatan guna mem perlancar jalannya observasi lapangan serta untuk menjem-batani antara peserta, penyelenggara dan pembimbing observasi ャ。ー。ョセャ。ョ N@
Ur,SCITlISi ,"01'(11/1-'011 T!, . Ifl
2. Ada pun analisis data menggunakan teknik tertentu. Teknik sebagai metode berfungsi sebagai cara dan alat bantu analisis agar hasil analisis lebih akurat.
Pada observasi lapangan, peserta diminta untuk melatih diri dalam mempertajam daya analisis dari temuan lapangan khususnya temuan di bidang pengembangan
• pelayanan dari unit kerja/instansi lokus obserYasi lapang
an . Diharapkan setelah melatih diri dalam mengenal lapangan dan mempertajam daya analisis data lapangan, peserta lebih menyadari mengenai halhal yang perlu diperbaiki dalam menulis Kertas Kerja Perorangan/KKP,
Rencana Kerja Peningkatan kゥョ・セ。Orkpk@ dan Kertas
k・セ。@ KelompoklKertas Kerja Angkatan (KKK! KKA) .
Peserta diberikan kebebasan untuk memilih teknik analisis yang paling tepat dengan ternuan lapangan/fokus bahasan seperti yang dipelajari dari teknikteknik anal isis manaje men yaitu teknik SWOT dan teknik lainnya yang relevan antaralain :
8. Force Field Analysis;
b. Fish Bone;
c. USG;
d. Cost Benefit;
e. Model Causal Map;
f. Model Komperasi;
g. Check Sheet dan lainlain;
D.
Penyusunan Laporan Observasi Lapangan
1. Menyusun laporan hasil observasi lapangan adalah suatu kegiatan yang kompleks, menuntut kreativitas tinggi dan menuntut daya konsentrasi tinggi dan berjangka waktu relatif lebih lama. Penyusunan laporan adalah kulminasi dari proses kegiatan observasi lapangan baik yang di-susun secara · perseorangan maupun setara kelompok.
h. Data Ratio adalah data yang memiliki nilai kuantitas ter-tentu dan dalam skala pengukurannya mempunyai nilai nol mutlak;
i. Data Kontinyus adalah data yang belum dikelompokan sehingga antara satu nilai (data) dengan nilai lainnya dapat dibedakan secara jelas menurut satuannya.
•
C. Analisis Data Lapangan
1. Tujuan melakukan anal isis data lapangan adalah untuk dapat memahami secara tepat dan benar, informasi apa yang terdapat dibalik data, yaitu· dengan mengetahui permasalahannya secara benar dan menemukan penye babnya, dan menganalisis penyebabnya secara tepat dan benar pula. (analisis menggunakan teknik tertentu).
Oalam penulisan laporan hasil observasi lapangan, tahap ini biasanya dimuat dalam Bab IV dan lazim diberi judul "Analisis temuan dan altematif pemecahan masa-lah". Di bagian inilah peserta dituntut untuk mengerahkan kemampuan analisisnya dengan menggunakan dasar pemikiran teoriteori yang relevan untuk menganalisis penyebab dari suatu permasalahan dan menghidangkan alternatifalternatif pemecahan yang tepat.
Beberapa pertanyaan perlu dipertimbangkan agar hasil analisis dapat dilakukan secara obyektif, efektif dan efisien antara lain
a. Data dan informasi apa saja yang perlu dilaporkan ?
b. Bagaimana dan dengan teknik apa analisis dilakukan ?
c. Bagaimana dan dalam bentuk apa data dan informasi
yang ada disajikan ?
d. Bagaimana kaitan temuan dengan permasalahan dalam
topik kajian dan kerangka berpikir observasi lapangan ?
ObSef"l'aS; Lapangan Tk. III
B. Penyelenggatra
Penyelenggara Observasi Lapangan terdiri dari
1. Pembina dari LANRI dan Penanggung Jawab dari
Instansi p・ョyeセャ・ョァァ。イ。@ Diklat yang berfungsi menetap
kan kebijakan dan pengecekan realisasi kegiatan observasi lapangan .
2. Pimpinan rombongan yang ditunjuk oleh Departemenl
LembagalPusdiklat Instansi Penyelenggara dengan dibantu oleh staf administrasi dan teknis yang berfungsi untuk memfasi litasi penyelenggaraan observasi lapangan guna kelancan3n pelaksanaan kegiatan.
C. Pembimbing
Widyaiswara Pelmbimbing Observasi Lapangan yang ditugas kan, berfungsi antara lain:
1. Memberikan pembekalan セキ。ャ@ sebelum dilaksanakan
Observasi Lapangan;
2. Membimbing pelaksanaan WorK Attachment;
3. Membimbing proses diskusi dan penulisan Laporan
Observasi Lapangan;
4. Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap peserta selama prose!s Observasi Lapangan baik dibidang akademik ataupun sikap;
5. Membimbing proses persiapan dan pelaksanaan penyam paian hasil laporan serta bertindak sebagai moderator apabila tidak ada petugas lain yang ditunjuk sebagai moderator oletl LAN HI maupun penanggungjawab Diklat dari Instansi Penyelenggara Diklat.
O/l-,,"n 'tl si Q ⦅ HOi Qサ Oii セ HOQO@ Tk . III
BAB V
PENYELENGGARAAN
A.
Persiapan
.1
Untuk kelancaran pelaksanaan observasi lapangan, perlu dilakukan kegiatankegiCitan persiapan yang terkoor-
dinasi antara lanセriL@ Penyelemggara Diklat, WidyaiswaraJ
Pembimbing dan peserta serta unit ォ・セ。@ yang akan dijadi-
kan lokus observasi lapangan.
Kegiatan persiapan tersebut antara lain berupa :
1. Pembahasan rencana obslervasi lapangan oleh penye lenggara diklat, peserta dan pembimbing;
2. Penyelesaian administrasi keper1uan observasi lapangan antara lain suratmenyurat, izin dan lainlain;
3 . Penjajakan lokasi oleh penyelenggara diklat;
4. Pembagian kelompok oleh peserta sendiri dengan mem perhatikan petunjuk penyeletnggara dan pembimbing;
5. Penjelasan observasi lapangar"l oleh pembimbing;
6. Penyiapan dan penyusunan daftar pertanyaan oleh . peserta;
•
7. Penyusunan Panduan Observasi Lapangan oleh
. penyelenggara.
sangat ditentukan oleh data yang dikumpulkan.
Jika kualitas data buruk, tidak valid, tidak realible, maka
hasil observasi lapangan kita pun akan buruk atau tidak
bermanfaat sesuai dengan ungkapan "Garbage in
Gar-bage out', maka data yang kita peroleh tidak akurat
hasilpun pasti tidak sesuai.
Data yang dimaksud adalah segala sesuatu . yang ditemukan di lapangan yang ada relevansinya dengan
topik pembahas an yang sudah dicatat (record) . Segala
sesuatu itu bisa dokumen, sarana dan prasarana, SDM, kebijakan, sisdur dan lainlain. Segala sesuatu ini
sebenamya adalah fakta (fact) dan fakta ini selalu ada
(exist), tidak peduli kita sadar atau tidak terhadap
keberadaannya (existensinya).
2. Agar dapat lebih memahami apa itu data, maka berikut ini disampaikan jenisjenis data sebagai berikut :
a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka;
b. Data kualitatif adalah data yang berbentuk non angka;
c. Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara. dari sumbemya;
d. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak lang sung dari sumbemya, biasanya diambil dari dokumen atau informasi dari orang lain yang tidak
ter1ibat dengan kegiatan tersebut; .
e. Data nominal adalah data yang meskipun dapat dirubah menjadi angka, tidak memiliki nilai kuantitas 3papun. Angkaangka yang nampak hanya berfungsi sebagai label atau kode;
f. Data Ordinal adalah data yang tidak memiliki nilai kuantitas tetapi masih dapat menunjukan perbedaan tingkatan satu hal dengan hal yang lainnya;
g. Data Intemal adalah data yang memiliki nilai kuantitas tertentu, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak;
b. Melakukan work-attclchmentlmencangkokkan diri pada unit pelaksana tekn is yang memberi pelayanan pada masya rakat;
c. Mengkaji dokumendokumen yang relevan dengan topik bahasan dan sebagainya;
d. Melakukan diskusi, mengidentifikasi rnasalah dan analisis penyebab masalah, dan merumuskan altematif pemecahan masalahnya.
2.
Instrumen Pe.,gumpulanData.
Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data.lnstru men mudah dibayangkan bila apa yang diukur bersifat
jelas (tangible) . Instrumel'l sulit dibayangkan bila apa yang
diukur bersifat tidak jelas (intangible) seperti motivasi atau
sikap.
Intrumen yang baik harus valid (sahih) dan realible (dapat
dipercaya). Instrumen yang valid adalah instrumen yang dengan tepat dapat mengukur apa yang harus diukur. Instnlmen yang dapat dipercaya bila hasil pengukuran itu
bersifat ajeg (konsisten)
Adapun jenis instrumen yang dapat digunakan sebagaialat pengumpulan data dalam melakukan observasi sebagai berikut
a. Kuesioner.
b. Pedoman wawancara .
c. Pedoman observasi lapangan.
B. Pengumpulan Dan Jenis-Jenis Data
1. Pengumpulan data adcllah ' kegiatan yang paling penting
dalam melakukan ッ「ウャセイカ。ウゥ@ lapangan. Semua kegiatan
observasi lapangan atau pengamatan mengandung data, tanpa data obervasi lapangan/pengamatan akan tidak berguna dan tidak akan memberi hasil kajian. Dengan kata lain kualitas observasi lapangan/pengamatan lapangan
Ubse,,'as; Lapangan Tk. III
B. Jadual Kegiatan
1. H 0
a. Peserta tiba di lokasi.
b. Penjelasan tambahan oleh pembimbing.
2. H 1
a. Pembekalan dari Pejabat Pimpinan Unit di lokasi Obser vasi Lapangan (Gubernur, Bupati/Direksi BUMN IBUMD/CamatiPimpinan Organisasi atau lainnya) diikuti oleh semua peserta.
b. Work attachment di lokasi Observasi Lapangan oleh
masingmasing pesertadalam kelompok yang telah ditentukan.
c. Diskusi kelompok untuk membahas temuan perorang an dilanjutkan dengan pengolahan bahan secara ber-kelompok untuk keperluan penyusunan Laporan Kelompok Observasi Lapangan.
3. H 2
a. Lanjutan work attachment di lokasi observasi lapangan
oleh . beberapa peserta mewakili kelompok masing . . masing, apabila dirasakan datanya masih kurang
lengkap.
b. Diskusi antar kelompok (Pra seminar) yang diikuti oleh seluruh peserta guna membahas draft laporan kelompok Observasi Lapangan yang telah disusun oleh masingmasing kelompok.
c. Perbaikan butirbutir dan Penyusunan Narasi laporan Observasi Lapangan oleh masingmasing kelompok.
4. H 3
a. Perbaikan dan finalisasi Laporan Observasi Lapangan oleh masingmasing kelompok.
5. H 4
a. Penyampaian Laporan Observasi Lapangan oleh pe-serta (seminar) dihadapan Narasuml) er/para pejabat tempat observasi lapangan;
b. Pamit kepada · Pimpinan Unit Kerja tempat Observasi
Lapangan (Gubemur/Bupati/Direksi/BUMN/BUMD,
Camat Pimpinan Organisasi) dilanjutkan dengan penyampaian kenangkenangan d3n penyerahan laporan observasi lapangan dari wakil angkatan kepada Gubemur/Bupatil Direksi /BU MN/BUMD/Camat serta penyerahan Laporan Kel orn puk · dari masing-masing kelompok kepada unit kerj3 yang dikunjungi.
Obs<'I"I'<lsi Q セ QヲGャOャi IAN BヲャQォ@ III
BAB
II
KONSEP OBSERVASI LAPANGAN
A.
Metode Dun Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode atau cara adalah pengetahuan tentang caracara
(Science of metods). Dalam arti umum dan awam, metode
. bisa digunakan dalam konteks apa saja, misalnya metode berpikir, metode pengajaran dan met.ode pendidikan.
Dalam konteks observasi lapangan ini "Metode" adalah
"Totalitas" cara untuk melakukan pengamatan guna mene
mukan kebenaran sesuai teori (science) . Disebut totalitas
cara sebab tidak hanya mengacu kepada cara observasi saja tetapi juga paradigma, pola pikir" pengumpulan data . dan anal isis data sampai cara penafsiran temuan lapang an, karena itu halhal yang teknis seperti pembuatan instrumen juga per1u dilakukan, (LEMBAGA ADMINI5TRA
51 NEGARA, STIALAN, Logika dan Prosedur Peneiitian,
Prasetyo Irawan, DR., M.Sc.).
Metode observasi lapangan disini dimaksudkan adalah merupakan metode pengamatan secara langsung yang di-dasari oleh kebenaran ilmiah. Adapun kegiatan pengamat an dilakukan guna menggali dan mengumpulkan data yang di per1ukanlrelevan bagi topik kajian pengembangan,
pe-ningkatan ォゥョ・セ。@ di bidang pelayanan publik. Kegiatan
pengamatan dilakukan pada unitunit ォ・セ。@ pelaksana tek
nis pelayanan publik yang ditetapkan dengan mengguna
kancara: ,
a. Mengikuti ceramah dari pejabat yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan pelayanan publik di tempat obyek observasi lapangan;