Lampiran 1 Kuesioner
Nomor kuesioner :
Kepada,
Yth. Para Responden
Dalam rangka menyelesaikan skripsi saya, guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana ekonomi, saya Rumondang Amelia Lubis (120503146) mahasiswi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis jurusan Strata I Akuntansi Universitas Sumatera Utara
melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan terhadap Pencegahan Kecurangan
Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan. Saya mohon kesediaan Anda mengisi kuesioner di
bawah ini dengan jujur dan benar. Data atau informasi yang terkumpul akan saya gunakan
untuk hanya untuk kepentingan ilmiah semata. Saya ucapkan terima kasih banyak atas bantuan,
partisipasi dan kerjasama yang Anda berikan.
Hormat saya,
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah data responden pada tempat yang telah disediakan.
2. Berilah jawaban untuk setiap nomor kuesioner dengan member tanda check list ( √ ) pada kolom disebelah pernyataan.
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
3. Berikanlah jawaban yang sejujurnya.
4. Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban anda.
Identitas Responden :
Umur : ……. tahun
Jenis Kelamin : L/P
Pendidikan Terakhir : SMA/D3/S1/S2
No Pernyataan STS TS KS S SS Efektifitas Pengendalian Intern
1. Ditempat anda bekerja, transaksi – transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan/wewenang, baik yang bersifat umum atau khusus.
2. Di tempat anda bekerja, bila laporan keuangan perlu segera diterbitkan, maka otorisasi transaksi dan bukti pendukung dapat diabaikan.
3. Ditempat anda bekerja, penyimpangan yang terjadi harus dilaporkan kepada manajemen.
4. Ditempat anda bekerja, pengawasan bidang akuntansi selain dilakukan oleh auditor internal juga dilakukan oleh auditor eksternal.
5. Ditempat anda bekerja, pengendalian intern bidang akuntansi sudah ada dan berjalan dengan baik.
6. Pemisahan fungsi untuk setiap tugas telah dilakukan oleh perusahaan tempat anda bekerja.
7. Di tempat anda bekerja, sistem akuntansi tidak dapat mencatat seluruh informasi kegiatan operasional perusahaan.
8. Di tempat anda bekerja, buku pegangan prosedur akuntansi dan bagian rekening (
chart of accounts ) telah digunakan.
9. Sistem pengolahan data secara mekanis atau elektronis ataupun kombinasi keduanya, telah dilakukan oleh perusahaan tempat anda bekerja.
10. Pengawasan dilakukan pada saat atau waktu yang beralasan dan mendadak ( tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ) dilakukan oleh perusahaan tempat anda bekerja.
12. Pemanfaatan teknologi informasi
(penggunaan password,
mendokumentasikan dokumen secara terstruktur dll ) telah dimanfaatkan dengan baik di tempat anda bekerja.
Gaya Kepemimpinan STS TS KS S SS
13. Pimpinan anda hanya mengajukan tujuan yang ingin dicapai dan menyerahkan kepada anda bagaimana cara mencapainya.
14. Pimpinan anda sering menekankan pentingnya tugas dan meminta anda melaksanaka tugas dengan sebaik-baiknya.
15. Ketika member tugas, atasan anda sering menekankan pentingnya efisiensi dan
meminta anak buah untuk
menyelesaikan tugas sesegera mungkin. 16. Ketika memberikan tugas atasan anda
sering memberitahu anak buah untuk tidak merusak hubungan dengan orang-orang tertentu .
17. Ketika member tugas, atasan anda biasanya berdiskusi dengan anda, dan jarang memberikan perintah secara leterlek (kaku).
18. Pimpinan anda menekankan pentingnya menjalin hubungan baik dengan anak buah.
Pengembangan Mutu Karyawan STS TS KS S SS
19. Di tempat anda bekerja, diberikan sekolah ataupun kuliah gratis bagi karyawan yang berprestasi.
20. Ditempat anda bekerja, diberikan
pelatihan tentang pemahaman
pengendalian internal secara berkala. 21. Ditempat anda bekerja, diberikan
pelatihan tentang pemahaman pencegahan terhadap kecurangan akuntansi.
bekerja setiap saat di lingkungan perusahaan.
23. Diberikan penghargaan ataupun bonus kepada karyawan yang berprestasi di tempat anda bekerja
24. Tidak pernah diadakan pelatihan dalam bentuk apa pun untuk pengembangan mutu karyawan di perusahaan tempat anda bekerja.
25. Pelatihan yang pernah diadakan oleh perusahaan tempat anda bekerja, memang sesuai dengan kebutuhan karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di perusahaan.
26. Mutu karyawan menjadi sesuatu hal yang sangat penting di perusahaan tempat anda bekerja. Contohnya penempatan karyawan sesuai dengan bidang ilmunya.
Pencegahan Kecurangan Akuntansi STS TS KS S SS
27. Anda ikut merasa memiliki perusahaan di tempat anda bekerja sekarang,sehingga anda ikut membantu perusahaan dengan memberikan saran demi tercapainya tujuan perusahaan.
28. Anda mengetahui dan menaati setiap pengendalian internal yang ada, dalam melakukan tanggung jawab di perusahaan tempat anda bekerja.
29. Di perusahaan tempat anda bekerja, kesadaran mengenai bahaya kecurangan akuntansi yang mengintai cukup tinggi. 30. Penilaian resiko terjadinya kecurangan
oleh bagian yang terkait dengan bidang akuntansi dilakukan dari waktu ke waktu. 31. Di perusahaan tempat anda bekerja,
memiliki suatu aturan yang tegas terhadap semua pihak yang melakukan kecurangan akuntansi. Contohnya sanksi pemutusan hubungan kerja.
33. Di perusahaan tempat anda bekerja, pencegahan terhadap terjadinya kecurangan akuntansi dilakukan dengan sangat baik.
34. Tidak pernah terjadi kecurangan akuntansi yang dilakukan oleh karyawan di perusahaan tempat anda bekerja
35. Anda memiliki suatu tanggung jawab moral untuk melakukan tanggung jawab semaksimal mungkin di perusahaan tempat anda bekerja sesuai dengan tujuan yang ingin di capai perusahaan.
36. Anda merasa nyaman untuk bekerja di lingkungan perusahaan tempat anda bekerja saat ini
37. Anda menilai bahwa seluruh kebijakan – kebijakan yang berlaku di perusahaan tempat anda bekerja sudah sesuai dengan tujuan yang ingin di capai oleh perusahaan
Tabulasi Data Dan Uji Statistik Deskriptif
Keterangan Gaya Kepemimpinan (X2)
P13 P14 P15 P16 P17 P18
STS 2 0 0 0 0 0
TS 12 1 6 0 0 0
KS 8 2 7 2 0 2
S 15 23 17 32 24 24
SS 2 13 9 5 15 13
Rata-Rata 3.077 4.231 3.744 4.077 4.385 4.282
Jumlah 39 39 39 39 39 39
Keterangan Gaya Kepemimpinan (X2)
P13 P14 P15 P16 P17 P18
STS 5.128 0 0 0 0 0
TS 30.77 2.564 15.38 0 0 0
KS 20.51 5.128 17.95 5.128 0 5.128 S 38.46 58.97 43.59 82.05 61.54 61.54 SS 5.128 33.33 23.08 12.82 38.46 33.33 Jumlah 100 100 100 100 100 100 Keteranga
n
Distribusi Frekuensi Efektifitas Pengendalian Intern (X1)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
STS 0 12 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0
TS 0 19 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0
KS 0 5 1 8 7 4 5 1 3 4 1 3
S 25 2 27 22 19 17 7 28 27 25 25 23
SS 14 1 11 9 13 18 2 10 9 10 13 13
Rata-Rata 4.35
9 2
4.25 6 4.02 6 4.15 4 4.35 9 2.43 6 4.23 1 4.15 4 4.15 4 4.30 8 4.25 6
Jumlah 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
Keteranga n
Distribusi Persentase (%) Efektifitas Pengendalian Intern (X1)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
STS 0
30.7
7 0 0 0 0
20.5
1 0 0 0 0 0
TS 0
48.7
2 0 0 0 0
43.5
9 0 0 0 0 0
KS 0
12.8 2 2.56 4 20.5 1 17.9 5 10.2 6 12.8 2 2.56 4 7.69 2 10.2 6 2.56 4 7.69 2
S 64.1 5.12 8 69.2 3 56.4 1 48.7 2 43.5 9 17.9 5 71.7 9 69.2
3 64.1 64.1 58.9
7
Keterangan Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26
STS 8 0 0 0 1 9 0 0
TS 15 0 0 0 8 13 0 0
KS 5 5 3 3 6 5 3 0
S 9 31 32 29 21 9 26 26
SS 2 3 4 7 3 3 10 13
Rata-Rata 2.538 3.949 4.026 4.103 3.436 2.59 4.179 4.333
Jumlah 39 39 39 39 39 39 39 39
Keterangan Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26
STS 20.51 0 0 0 2.564 23.08 0 0
TS 38.46 0 0 0 20.51 33.33 0 0
KS 12.82 12.82 7.692 7.692 15.38 12.82 7.692 0 S 23.08 79.49 82.05 74.36 53.85 23.08 66.67 66.67 SS 5.128 7.692 10.26 17.95 7.692 7.692 25.64 33.33
Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100
Keterangan Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y)
P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37
STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KS 0 2 7 4 6 4 4 15 1 1 1
S 33 26 26 28 19 30 27 18 26 25 25
SS 6 11 6 7 14 5 8 6 12 13 13
Rata-Rata 4.154 4.231 3.974 4.077 4.205 4.026 4.103 3.769 4.282 4.308 4.308
Jumlah 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
Keterangan Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y)
P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37
STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KS 0 5.128 17.95 10.26 15.38 10.26 10.26 38.46 2.564 2.564 2.564 S 84.62 66.67 66.67 71.79 48.72 76.92 69.23 46.15 66.67 64.1 64.1
Lampiran 3
Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Efektifitas Pengendalian
Intern 39 43 55 46.69 2.957
Gaya Kepemimpinan 39 20 30 23.79 2.628
Pengembangan Mutu
Karyawan 39 24 40 29.15 3.150
Pencegahan Kecurangan
Akuntansi 39 40 55 45.44 3.508
Lampiran 4
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Efektifitas Pengendalian Intern (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p1 45.1000 28.576 .707 .917
p2 45.5000 25.983 .616 .923
p3 45.1000 29.059 .515 .923
p4 45.3000 27.734 .742 .915
p5 45.3333 26.368 .770 .913
p6 45.2667 27.168 .725 .915
p7 45.6000 26.455 .499 .932
p8 45.2333 27.495 .816 .913
p9 45.2667 27.237 .797 .913
p10 45.3333 26.575 .809 .912
p11 45.1667 27.868 .788 .914
Lampiran 5
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.951 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p13 17.8333 20.695 .563 .971
p14 17.7000 17.666 .832 .945
p15 17.6333 17.206 .898 .936
p16 17.6000 17.766 .946 .932
p17 17.4667 17.154 .929 .933
Lampiran 6
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p19 23.5667 47.151 .590 .941
p20 22.9000 42.645 .945 .917
p21 22.7333 43.995 .924 .920
p22 22.7000 41.183 .929 .916
p23 23.1000 45.266 .596 .942
p24 23.4000 48.593 .488 .947
p25 22.7000 41.528 .903 .918
p26 22.5333 41.154 .895 .919
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Lampiran 7
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p27 40.7333 20.478 .511 .919
p28 40.8000 18.510 .668 .912
p29 41.1333 18.326 .642 .914
p30 40.9667 18.309 .714 .910
p31 40.9000 18.645 .591 .917
p32 40.8667 20.671 .681 .916
p33 41.0667 17.720 .807 .905
p34 41.1667 16.833 .839 .903
p35 40.7000 19.597 .717 .911
p36 40.6667 19.264 .775 .908
p37 40.6667 19.264 .775 .908
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Lampiran 9
Hasil Uji Multikolinearitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 39
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.95203871
Most Extreme Differences Absolute .112
Positive .112
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z .698
Asymp. Sig. (2-tailed) .715
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.647 9.728 1.403 .169
Efektifitas
Pengendalian Intern (X1)
.387 .181 .326 2.132 .040 .865 1.156
Gaya Kepemimpinan (X2)
.125 .205 .093 .608 .547 .861 1.161
Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
.368 .179 .326 2.060 .047 .806 1.241
Lampiran 10
Lampiran 11 Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji-F Uji T Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.647 9.728 1.403 .169
Efektifitas
Pengendalian Intern (X1)
.387 .181 .326 2.132 .040 .865 1.156
Gaya Kepemimpinan (X2)
.125 .205 .093 .608 .547 .861 1.161
Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
.368 .179 .326 2.060 .047 .806 1.241
a. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y) Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .540a .292 .231 3.07595
a. Predictors: (Constant), Pengembangan Mutu Karyawan (X3), Efektifitas Pengendalian Intern (X1), Gaya Kepemimpinan (X2) b. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 136.438 3 45.479 4.807 .007a
Residual 331.152 35 9.461
Total 467.590 38
a. Predictors: (Constant), Pengembangan Mutu Karyawan (X3), Efektifitas Pengendalian Intern (X1), Gaya Kepemimpinan (X2)
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.647 9.728 1.403 .169
Efektifitas
Pengendalian Intern (X1)
.387 .181 .326 2.132 .040 .865 1.156
Gaya Kepemimpinan (X2)
.125 .205 .093 .608 .547 .861 1.161
Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
.368 .179 .326 2.060 .047 .806 1.241
Lampiran 12 Tabel Distribusi F
Tingkat Signifikansi df1 df2 F Tabel
0.05 3 33 2.891564
0.05 3 34 2.882604
0.05 3 35 2.874187
0.05 3 36 2.866266
0.05 3 37 2.858796
0.05 3 38 2.851741
0.05 3 39 2.845068
0.05 3 40 2.838745
0.05 3 41 2.832747
0.05 3 42 2.827049
0.05 3 43 2.821628
0.05 3 44 2.816466
0.05 3 45 2.811544
0.05 3 46 2.806845
0.05 3 47 2.802355
0.05 3 48 2.798061
0.05 3 49 2.793949
0.05 3 50 2.790008
0.05 3 51 2.786229
0.05 3 52 2.7826
0.05 3 53 2.779114
0.05 3 54 2.775762
0.05 3 55 2.772537
0.05 3 56 2.769431
0.05 3 57 2.766438
0.05 3 58 2.763552
0.05 3 59 2.760767
0.05 3 60 2.758078
0.05 3 61 2.755481
0.05 3 62 2.75297
0.05 3 63 2.750541
0.05 3 64 2.748191
0.05 3 65 2.745915
0.05 3 66 2.743711
0.05 3 67 2.741574
0.05 3 68 2.739502
0.05 3 69 2.737492
0.05 3 70 2.735541
0.05 3 71 2.733647
0.05 3 72 2.731807
0.05 3 74 2.72828
0.05 3 75 2.726589
0.05 3 76 2.724944
0.05 3 77 2.723343
0.05 3 78 2.721783
0.05 3 79 2.720265
0.05 3 80 2.718785
0.05 3 81 2.717343
0.05 3 82 2.715937
0.05 3 83 2.714565
0.05 3 84 2.713227
0.05 3 85 2.711921
0.05 3 86 2.710647
0.05 3 87 2.709402
0.05 3 88 2.708187
0.05 3 89 2.706999
0.05 3 90 2.705838
0.05 3 91 2.704703
0.05 3 92 2.703594
0.05 3 93 2.702509
0.05 3 94 2.701448
0.05 3 95 2.700409
0.05 3 96 2.699393
0.05 3 97 2.698398
0.05 3 98 2.697423
0.05 3 99 2.696469
0.05 3 100 2.695534
0.05 3 101 2.694618
Lampiran 13 Tabel Distribusi T
Derajat Bebas Tingkat Signifikansi T Tabel
33 0.05 2.034515
34 0.05 2.032244
35 0.05 2.030108
36 0.05 2.028094
37 0.05 2.026192
38 0.05 2.024394
39 0.05 2.022691
40 0.05 2.021075
41 0.05 2.019541
42 0.05 2.018082
43 0.05 2.016692
44 0.05 2.015368
45 0.05 2.014103
46 0.05 2.012896
47 0.05 2.01174
48 0.05 2.010635
49 0.05 2.009575
50 0.05 2.008559
51 0.05 2.007584
52 0.05 2.006647
53 0.05 2.005746
54 0.05 2.004879
55 0.05 2.004045
56 0.05 2.003241
57 0.05 2.002465
58 0.05 2.001717
59 0.05 2.000995
60 0.05 2.000298
61 0.05 1.999624
62 0.05 1.998971
DAFTAR PUSTAKA
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), 2007. Consideration of Fraud
in a Financial Statement Audit. AU Section 316. PCAOB Standards and Related Rules
as of December 2006. New York, NY: AICPA.
Arsito, 2014. Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi, dan
Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan AKuntansi Di Universitas Bengkulu, Skripsi Fakulats Ekonomi, Universitas Bengkulu.
Association of Certified Fraud Examiners Manual, 2006 Edition.
Committee of Sponsoring Organizations of Teadway Commission (COSO), Internal Control
Integrated Framework. AICPA Publication.
Gibson, 1996. Organisasi, Edisi Kelima, Gelora Aksara Pratama, Jakarta
Ghozali, Imam, 2009.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Hartadi, Bambang. 1999. Sistem Pengendalian Intern, dalam hubungannya dengan
manajemen dan audit, Edisi Ketiga, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan Kedua. Salemba Empat, Jakarta.
Intosai, 2004.Guidelines for Internal Control Standars for the Public Sector,www.intosaLorg, Austria.
Midjan dan Susanto. 2001, Sistem Informasi Akuntansi I Edisi 8, Bandung, Lingga Jaya.
Monica, Agnes, 2012. Kualitas prosedur pengendalian internal: antecedents dan pengaruh
moderating pada keadilan organasitional dan kecurangan pegawai, Skripsi Fakultas
Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Pramudita, 2013. Analisis Fraud Di Sektor Pemerintahan Kota Salatiga, Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Purwitasari, Anggit, 2013. Pengaruh Pengendalian Internal Dan Komitmen Organisasi Dalam
Pencegahan Fraud Pengadaan Barang (Survey Pada 5 Rumah Sakit Di Bandung).
Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama.
Simanjuntak, Sahap, Tua, Nico, 2013. Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang
Akuntansi Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Di Perusahaan, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas sumatera Utara,
Medan.
Sekaran, Uma, 2006. Research Methods For Business, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta
Singleton, T. W.; Singleton, A. J.; Bologna, G. J.; Lindquist, R. J. 2006. Fraud Auditing and
Forensic Accounting Third Edition. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.
Sugiyono, 2011. Statistika Untuk Penelitian, Edisi 2, Jilid 1, Alfabeta, Bandung.
Thoha, 2007. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Edisi Pertama, Rajawali Press, Jakarta
Tugiman, Hiro, 1997. Pandangan Baru Internal Auditing, Edisi Pertama, KANISIUS (Anggota IKAPI), Yogyakarta.
Zulkarnain, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Fraud Di Sektor
Pemerintahan. Skripsi Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri
Semarang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Berdasarkan masalah yang ingin diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan menggunakan metode survey, yang mana data pokok dari sampel suatu populasi
dikumpulkan denagn menggunakan instrument kuesioner di lapangan.
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSU. Dr. Pirngadi Medan Jalan Prof. H.M. Yamin, SH. No.
47 Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016 sampai dengan selesai.
3.3. Definisi Operasional
3.3.1. Pencegahan Kecurangan Akuntansi
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kecurangan telah menjadi suatu penyakit
yang harus dapat dilawan oleh setiap elemen di perusahaan demi tercapainya tujuan
perusahaan. Dalam upaya mencegah kecurangan (fraud), dimulai dari pengendalian intern,
menanamkan kesadaran tentang adanya kecurangan (fraud awareness) pada setiap elemen
perusahaan dan upaya menilai risiko terjadinya kecurangan (fraud risk assessment) yang
dilakukan dari waktu ke waktu oleh manajemen, termasuk dewan komisaris dan direksi.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur pencegahan kecurangan akuntansi terdiri dari 11
item pertanyaan. Untuk pencegahan kecurangan akuntansi kuesioner diadaptasi dari
Simanjuntak (2010), setiap item pertanyaan diberikan scoring 1-5. Semakin tinggi nilai yang
ditunjukkan maka pencegahan kecurangan akuntansi semakin efektif.
Pengendalian intern, dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya
adalah menjaga kekayaan perusahaan, menghasilkan laporan keuangan yang wajar dan
memeriksa keakuratan data akuntansi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur efektifitas
pengendalian intern terdiri dari 12 item pertanyaan. Untuk pencegahan kecurangan akuntansi
kuesioner diadopsi dari Simanjuntak (2010), setiap item pertanyaan diberikan scoring 1-5.
Semakin tinggi nilai yang ditunjukkan maka efektifitas pengendalian intern semakin efektif.
3.3.3. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi
di dalam mengatur dan mengkoordinasikan bawahannya dalam rangka pencapaian tujuan
perusahaan yang efektif. Instrumen yang digunakan untuk mengukur efektifitas pengendalian
intern terdiri dari 6 item pertanyaan. Untuk pencegahan kecurangan akuntansi kuesioner diadopsi dari Mas’ud (2004), setiap item pertanyaan diberikan scoring 1-5. Semakin tinggi
nilai yang ditunjukkan maka gaya kepemimpinan semakin efektif.
3.3.4. Pengembangan Mutu Karyawan
Pengembangan mutu karyawan berarti menyangkut usaha-usaha meningkatkan
pengetahuan karyawan dan keahlian atau keterampilannya. Pengembangan mutu karyawan
dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih keras dan baik, berusaha memiliki
tingkat moral yang tinggi dan karenanya akan menghasilkan tugas-tugas yang dikerjakan
secara efisien. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan pengembangan mutu
karyawan terdiri dari 8 item pertanyaan. Respon dari responden diukur dengan skala Likert 1 – 5, Untuk pencegahan kecurangan akuntansi kuesioner diadops dari Simanjuntak (2010),
setiap item pertanyaan diberikan scoring 1-5. Semakin tinggi nilai yang ditunjukkan maka
pengembangan ,mutu karyawan semakin efektif.
Tabel 3.1.
Variabel Instrumen
Penelitian Indikator
Efektifitas Pengendalian
Intern (X1)
Diadopsi dari Simanjuntak
(2010)
Pengamanan harta/aktiva.
Dipercayainya catatan akuntansi.
Pemberian otorisasi terhadap setiap transaksi.
Metode pengolahan data.
Tanggung jawab manajemen.
Pemisahan fungsi.
Pengendalian fisik.
Pemantauan dan evaluasi. Gaya
Kepemiminan (X2)
Diadopsi dari
Mas’ud (2004) Gaya Kepemimpinan Direktif. Gaya Kepemimpinan Suportif.
Gaya Kepemimpinan Berorientasi Pada Prestasi.
Gaya Kepemimpinan Partisipatif Pengembangan
mutu karyawan (�3)
Diadopsi dari Simanjuntak
(2010)
Pengembangan intelektualitas.
Pengembangan keterampilan. Pengembangan sikap.
Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y) Diadopsi dari Simanjuntak (2010)
Pengendalian intern.
Menanamkan kesadaran tentang adanya kecurangan.
Menilai risiko terjadinya kecurangan Sumber: data olahan peneliti
3.4. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran untuk variabel X dan variabel Y adalah ordinal dengan tipe skala
likert. Tipe skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan pengukuran menggunakan skala
likert ini, responden diminta mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam
jumlah kategori tertentu. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus
menggambarkan, mendukung pernyataan (positif) atau tidak mendukung pernyataan (negatif).
Tabel 3.2.
Scoring Jawaban Kuisioner
Jawaban Responden Skor
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: data olahan peneliti
Dalam tipe skala likert, jawaban dari responden dikategorikan menjadi 5 (lima) kategori
tanggapan, yakni sangat setuju, setuju, kurang setuju (Ragu - ragu), tidak setuju dan sangat
tidak setuju.
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang
berada di bawah koordinasi Wakil Direktur Umum. Responden yang dikirimi kuesioner dipilih
dengan cara random.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Dalam penelitian ini, kuesioner akan diarahkan kepada bagian keuangan yang ada
pada RSU. Dr. Pringadi Medan karena yang posisi jabatan ini mengetahui dengan baik seluruh
kegiatan di rumah sakit tersebut.
Jumlah pegawai bagian keuangan yang ada pada RSU. Dr. Pringadi Medan sebanyak
27 orang yang terdiri dari sub bagian verifikasi pengeluaran dan penerimaan dana dan sub
bagian akuntansi sebanyak 8 orang. Dengan demikian jumlah sampel yang akan saya gunakan
pada penelitian ini sebanyak 39 orang.
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer (primary data).
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan memberikan kuesioner dan melakukan
wawancara langsung kepada para responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Instrumen pertanyaan dalam kuesioner dan wawancara langsung pada para responden yang
diberikan oleh peneliti merupakan instrumen pertanyaan yang diadaptasi dari para peneliti
sebelumnya, yaitu dari Ikatan Akuntan Indonesia (2001), Hartadi (1999), Simanjuntak (2010), dan Mas’ud (2004)
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan survey method, yaitu data diperoleh dengan
pendistribusian kuesioner yang diberikan kepada responden secara langsung maupun melaui
jaringan link person. Responden yang sempat dan bersedia secara langsung menjawab
kuesioner yang diberikan dapat langsung dikumpulkan kepada peneliti maupun jaringan link
person yang ditunjuk dan bagi responden yang bersedia secara langsung menjawab kuesioner
akan dilakukan juga wawancara singkat untuk semakin menguatkan sumber informasi yang
diperoleh berkaitan dengan penelitian. Kuesioner yang terkumpul melalui jaringan link person
selanjutnya akan dikirimkan kepada peneliti.
3.8. Metode dan Teknik Analisis Data
3.8.1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2006 : 19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum dan minimum. Dalam penelitian saya ini, menjelaskan gambaran umum
mengenai responden, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja. Data
tersebut saya peroleh dari kuesioner yang kembali kepada saya dan yang dipastikan diisi
3.8.2. Uji Kualitas Data
Menurut Hair (1998) kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen
penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Pengujian yang dimaksud
adalah untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan
instrumen. Prosedur pengujian kualitas data adalah sebagai berikut:
3.8.2.1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated Item. Total Correlation
dengan kriteria sebagai berikut: Jika nilai � ℎ� � lebih besar dari � �� dan
nilainya positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan “valid”
(Ghozali, 2006). Namun sebaliknya, jika nilai �ℎ� � lebih kecil dari � ��, maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “tidak valid”.
3.8.2.2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2005) suatu kusioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu.
Pengujian ini dilakukan dengan menghitung koefisien cronbach alpha dari
masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen dapat dikatakan handal
(reliabel) bila memiliki koefisien cronbach alpha lebih dari 0,60 (Ghozali, 2011).
3.8.3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik merupakan suatu pengujian terhadap data penelitian
sehingga diketahui apakah data tersebut memenuhi kriteria distribusi normal, memiliki
suatu pengamatan kepengamatan lain. Proses pengujian asumsi klasik menggunakan
media kotak kerja yang sama dengan menggunakan fasilitas SPSS.
Pengujian asumsi klasik meliputi normalitas, multikolinearitas, dan
heterokedastisitas, yang penjelasannya sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Normalitas data
dapat dideteksi dengan menggunakan alat analisis grafik yang berupa uji Kolmorov
Smirnov yang dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut:
a. Apabila probabilitas atau signifikansi > 0,05, maka distribusi data normal,
b. Apabila probabilitas atau signifikansi < 0,05, maka distribusi data tidal normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang
digunakan ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji
Multikolinearitas data dapat dilihat dari besarnya nilai VIF (Variance Inflation Factor)
dan nilai teloransi (tolerance value). Jika nilai teloransi > 0.10 atau VIF < 5, artinya
tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dan apabila nilai teloransi <
0.10 atau VIF > 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas (Ghozali,
2006).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya.
Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka
Modal regresi yang baik adalah tidak terjadinya heterokedastisistas. Gejala
heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot di sekitar nilai residual dan variabel dependen suatu penelitian. Jika terdapat
pola tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas.
3.8.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model
analisis regresi berganda, yaitu metode statistik yang digunakan untuk menguji hubungan
suatu variabel dependen terhadap lebih dari satu variabel independen. Dalam penelitian
ini, analisis regresi yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh efektifitas
pengendalian intern, gaya kepemimpinan, dan pengembangan mutu karyawan terhadap
pencegahan kecurangan akuntansi pada RSU. Dr. Pirngadi Medan.
3.8.4.1. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien
determinasi adalah diantara nol dan satu (0<R2< 1). Nilai �2 yang mendekati satu
berarti variabel-variabel terikat independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, dan apabila nilai
�2 semakin kecil mendekati nol, berarti variabel-variabel independen hampir tidak
memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
3.8.4.2. Uji Simultan (F-test)
Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah
sebagai berikut :
H0 : b0 = b1 = b2 ≠ 0 : semua variabel independen berpengaruh secara
bersama-sama (simultan).
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah :
1. � diterima apabila Fhitung > Ftabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas < level of significant sebesar 0,05,
2. � ditolak apabila Fhitung < Ftabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas > level of
significant sebesar 0,05. 3.8.4.3. Uji Parsial (t-test)
Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelasan/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Menurut Ghozali (2007 : 55), “uji-t digunakan untuk menentukan
apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda”.
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah:
1. � diterima apabila thitung > ttabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas < level of significant sebesar 0,05.
2. � ditolak apabila thitung < ttabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas > level of significant sebesar 0,05.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1. Sejarah Singkat RSU. Dr. Pirngadi Medan
Rumah Sakit Pirngadi didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama “GEMENTA ZIEKEN HUIS” yang peletakan batu pertamanya
dilakukan oleh seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky anak
dari Walikota Medan saat itu dan diangkat sebagai Direktur Dr. W. Bays. Selanjutnya
dengan masuknya Jepang ke Indonesia Rumah Sakit ini diambil dan berganti nama dengan “SYURITSU BYUSONO INCE” dan sebagai direktur dipercayakan kepada putra
Indonesia “Dr. RADEN PIRNGADI GONGGO PUTRO” yang akhirnya ditabalkan
menjadi nama Rumah Sakit kita ini. Setelah bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
menyatakan kemerdekaannya, Rumah Sakit Umum Pirngadi langsung diambil alih dan
diurus oleh Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur Republik Indonesia Sementara
(RIS), dengan pergolakan politik yang sangat cepat saat itu pada tanggal 17 Agustus 1950
semua negara bagian RIS dihapus diganti dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Rumah Sakit Umum Pirngadi diambil alih dan diurus oleh Pemerintah
Pusat/Kementerian Kesehatan di Jakarta. Dalam priode Tahun 1950 s/d 1952 Rumah Sakit
Pirngadi mempunyai peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas
Kedokteran USU, karena salah satu syarat pendirian Fakultas Kedokteran tersebut harus
ada Rumah Sakit sebagai pendukung disamping harus adanya dosen pengajar yang saat itu
pada umumnya adalah para dokter yang berkerja di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini,
baik kebangsaan Belanda maupun Bangsa Indonesia sendiri.
Sejak ditetapkan oleh Pemerintah berdirinya Fakultas Kedokteran USU tanggal 20
Agustus 1952, maka Rumah Sakit Pirngadi secara otomatis sebagai Teaching Hospital
(Rumah Sakit Pendidikan) dipakai sebagai tempat kepaniteraan Klinik para Mahasiswa
Kedokteran USU. Selanjutnya dengan ditetapkan RSU H. Adam Malik sebagai Rumah
Pirngadi berubah status dari Rumah Sakit Pendidikan menjadi Rumah Sakit Tempat
Pendidikan, sehingga dengan status ini Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi dengan fasilitas
dan kapasitas yang dimiliki disamping masih gunakan untuk pendidikan para calon dokter
dari Fakultas Kedokteran USU, juga membuka diri untuk mendidik para calon dokter dari
Fakultas lain baik yang ada di provinsi Sumatera Utara maupun Sumatera Barat dan
Lampung. Tidak diperoleh data yang pasti kapan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini
diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi pada
tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Propinsi Sumatera
Utara kepada Pemerintah Kota Medan. Setelah Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi milik
Kota Medan, Pemerintah Kota Medan mempunyai perhatian dan tekad yang besar untuk
kemajuan Rumah Sakit Pirngadi melalui pembenahan dan perbaikan di segala bidang, hal
ini diwujudkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 30 Tahun 2002 tanggal 6
September 2002 tentang Perubahan Kelembagaan RSU Dr. Pirngadi menjadi Badan
Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan, sehingga terjadi restrukturisasi
Organisasi, Personil dan Manajemen dimana sebagai Direktur diangkat Dr. H. Sjahrial R.
Anas, MHA dan diikuti pembenahan Sarana, Prasarana dan Pengadaan Peralatan-peralatan
canggih sebagai pendukung palayanan. Pada era ini pula sejarah mencatat suatu gebrakan
besar dan berani Bapak Walikota Medan dengan melakukan pembangunan Rumah Sakit
Umum Dr. Pirngadi 8 (delapan) tingkat dilengkapi dengan peralatan canggih, yang
peletakan batu pertamanya telah dilaksanakan 4 Maret 2004 dan mulai dioperasikan
tanggal 16 April 2005.
Berdasarkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum
Dr. Pirngadi Medan dalam pelaksanaan pendidikan, maka Rumah Sakit Umum Dr.
menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Berdasarkan Rekomendasi dari Ikatan Rumah Sakit
Pendidikan Indonesia (IRSPI), maka selanjutnya dilaksanakan penilaian kelayakan Rumah
Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menjadi Rumah Sakit Pendidikan oleh Tim Visitasi yang
terdiri dari Direktur Bina Pelayanan Medikm Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekjen Depkes, Ketua Ikatan RSU Pendidikan serta
Kepala Bagian Hukum dan Organisasi, Sek. Dutjen. Bina Pelayanan Medik. Akhirnya
pada tanggal 10 April 2007 Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan
resmi menjadi Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 433/Menkes/SK/IV/2007. Urutan Pimpinan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi
Medan adalah sebagai berikut :
1. Dr. W. Bays 1930 - 1939
2. Dr. A. A. Messing 1930 - 1942
3. Dr. Raden Pirngadi Gonggoputro 1942 - 1947
4. Dr. Ahmad Sofyan 1947 - 1955
5. Dr. H. A. Darwis Datu Batu Besar 1955 - 1958
6. Dr. Mohammad Arifin 1958 - 1965
7. Dr. Paruhum Daulay 1965 - 1969
8. Dr. Zainal Rasyid Siregar, SKM 1969 - 1983
9. Dr. J. E. Sudibyo, Sp.B 1983 - 1986
10. Dr. Raharjo Slamet, Sp.KJ 1986 - 1990
11. Prof. Dr. Rizal Basjrah Lubis, Sp.THT 1990 - 1998
12. Dr. Alogo Siregar, Sp.A 1998 - 2002
14. Dr. Dewi Fauziah Syahnan, Sp.THT 2009 - 2012
15. Dr. H. Amran Lubis, Sp.JP, (K), FIHA 2012 – sekarang
4.2.Data Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya
Kepemimpinan Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan
akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan langsung kepada para responden.
Kuesioner yang telah selesai diisi oleh responden dikumpulkan kembali untuk selanjutnya
ditabulasikan dalam Microsoft Office Excel 2007 dan diolah dengan menggunakan program
SPSS for windows. Adapun waktu yang dikumpulkan kuesioner-kuesioner tersebut berkisar
antara 3 minggu sampai 4 minggu.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden yang terdiri dari KASUBBAG KEUANGAN,
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Dana dan Staf Bidang Akuntansi di RSU. Dr. Pirngadi
[image:36.595.95.497.579.748.2]Medan. Dari 39 kuisioner yang dibagikan sebanyak 39 kuesioner yang kembali.
Tabel 4.1. Data Hasil Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuisioner yang dikirim 39
Kuisioner yang kembali 39
Kuisioner yang tidak kembali -
Kuisioner yang ditolak -
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian 39
Tingkat pengembalian (respon rate) 100%
Data karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari segi jenis
kelamin, latar belakang pendidikan dan lama bekerja di RSU. Dr Pirngadi Medan.
Tabel 4.2.
Karakteristik Responden
NO Keterangan Jumlah
(Orang)
Persentase (%)
1 Jenis Kelamin 1. Pria 2. Wanita 19 20 48,7% 51,3%
Total 39 100%
2 Pendidikan Terakhir 1. SMA/Sederajat 2. Diploma (DIII) 3. Sarjana (S1) 4. Pasca Sarjana (S2)
4 7 23 5 10.2% 18% 59% 12,8%
Total 39 100%
3 Lama Bekerja 1. 1-5 Tahun 2. 5-10 Tahun 3. >10 Tahun
8 12 19 20,5% 30,8% 48,7%
Total 39 100%
Sumber : output yang diolah SPSS,2016
1. Menunjukkan bahwa sekitar 20 orang atau 51,3% responden didominasi oleh jenis kelamin
perempuan, dan sisanya sebesar 19 orang atau 48,7% berjenis kelamin laki-laki.
2. Menunjukkan bahwa 23 orang atau 59% responden didominasi oleh lulusan Strata 1 (S1),
lulusan Diploma (DIII) terdiri dari 7 orang atau 18% responden, lulusan Pascasarjana terdiri
dari 5 orang atau 12.8% dan sisanya 4 orang atau 10,2% responden merupakan lulusan
SMA.
3. Menunjukkan bahwa 19 orang atau 48,7% responden bekerja selama >10 tahun, sebanyak
12 orang atau 30,8% responden bekerja selama 5-10 tahun dan sebanyak 8 orang atau 20,5%
responden bekerja selama 1-5 tahun.
[image:37.595.136.460.144.417.2]Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang
dilihat berdasarkan distribusi frekuensi dan persentase dari variabel efektifitas pengendalian
intern, gaya kepemimpinan, pengembangan mutu karyawan, dan pencegahan kecurangan
[image:38.595.73.476.245.421.2]akuntansi.
Tabel 4.3.
Statistik Deskriptif Variabel Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Pengembangan Mutu Karyawan, Dan Pencegahan Kecurangan Akuntansi
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Efektifitas Pengendalian
Intern 39 43 55 46.69 2.957
Gaya Kepemimpinan 39 20 30 23.79 2.628
Pengembangan Mutu
Karyawan 39 24 40 29.15 3.150
Pencegahan Kecurangan
Akuntansi 39 40 55 45.44 3.508
Valid N (listwise) 39
Sumber : ouput yang diolah SPSS,2016. (Lampiran 3)
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui N atau jumlah responden sebanyak 39 responden dengan
skor minimum dari efektifitas pengendalian intern adalah 43, dan skor maksimum adalah 55.
Diketahui N atau jumlah responden sebanyak 39 responden dengan skor minimum dari
gaya kepemimpinan adalah 20, dan skor maksimum adalah 30.
Diketahui N atau jumlah responden sebanyak 39 responden dengan skor minimum dari
pengembangan mutu karyawan adalah 24, dan skor maksimum adalah 40.
Diketahui N atau jumlah responden sebanyak 39 responden dengan skor minimum dari
pencegahan kecurangan akuntansi adalah 40, dan skor maksimum adalah 55.
4.4.Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun
untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis maka perlu dilakukan uji validitas
dan reliabilitas data karena jenis data penelitian adalah data primer.
4.4.1.1. Hasil Uji Validitas
Noor (2011:130) menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji coba
kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner
melibatkan 39 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir
pertanyaan dari variabel efektifitas pengendalian intern (X1), gaya kepemimpinan
(X2), pengembangan mutu karyawan (X3), dan pencegahan kecurangan
akuntansi(Y).
Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Koefisien Korelasi
rtabel
(n=39) Keterangan
Efektifitas Pengendalian
Intern
P1 P2 P3 P4 P5
0,707 0,616 0,515 0,742 0,770
0,316 0,316 0,316 0,316 0,316
[image:39.595.94.475.637.761.2]P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 0,725 0,499 0,816 0,797 0,809 0,788 0,706 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gaya Kepemimpinan P13 P14 P15 P16 P17 P18 0,563 0,832 0,898 0,946 0,929 0,946 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Pengembangan Mutu Karyawan P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 0,590 0,945 0,924 0,929 0,596 0,488 0,903 0,895 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Pencegahan Kecurangan Akuntansi P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P36 P37 0,511 0,668 0,642 0,714 0,591 0,681 0,807 0,839 0,717 0,775 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Output SPSS 19.0, lampiran 2
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total
Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3. Berdasarkan hasil uji validitas pada
Tabel 4.4, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid. Alternatif ketentuan validitas suatu
pertanyaan pada kuesioner juga dapat dibandingkan dengan nilai rtabel. Untuk menentukan nilai
rtabel terlebih dahulu dihitung nilai derajat bebas (degree of freedom) dengan rumus n-2, di
mana menyatakan banyaknya responden untuk uji validitas. Diketahui jumlah responden
yang dilibatkan untuk uji validitas kuesioner sebanyakn n=39, sehingga derajat bebas bernilai
n-2=39-2=37. Nilai rtabel dengan derajat bebas 37 adalah rtabel = 0,316. Nilai patokan untuk uji
[image:40.595.91.476.69.508.2]lebih besar dari rtabel = 0,316. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.4 diketahui seluruh
pertanyaan bersifat valid.
Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas
Sumber : Output SPSS 19.0, lampiran 4,5,6,7.
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat
reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui bahwa kuesioner
bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.
4.4.2. Uji Asumsi Klasik
4.4.2.1. Hasil Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan � = 0,05. Dasar
pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas , dengan ketentuan
sebagai berikut.
Jika nilai probabilitas ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Tabel 4.6. Uji Normalitas
Variabel Nilai Alpha
Cronbach Efektifitas pengendalian intern
Gaya kepemimpinan
Pengembangan mutu karyawan Pencegahan kecurangan akuntansi
[image:41.595.115.488.158.314.2]One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 39
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.95203871
Most Extreme Differences Absolute .112
Positive .112
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z .698
Asymp. Sig. (2-tailed) .715
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 19.0, lampiran 8
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 462. diketahui nilai probabilitas p atau
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,715. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,715, lebih
besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi
normalitas terpenuhi.
4.4.2.2. Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat
dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi
suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013).
Tabel 4.7.
[image:42.595.132.465.76.236.2]Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Efektifitas Pengendalian Intern (X1)
.865 1.156
Gaya Kepemimpinan (X2) .861 1.161
Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
.806 1.241
Sumber : Output SPSS 19.0, lampiran 9
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.7. nilai VIF dari variabel efektifitas
pengendalian intern (X1)adalah 1,156, nilai VIF dari variabel gaya kepemimpinan
(X2) adalah 1,161, dan nilai VIF dari variabel pengembangan mutu karyawan (X3)
adalah 1,241. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak
terdapat gejala multikolinearitas yang berat.
4.4.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y,
dan ZPRED pada sumbu X. (Field, 2009:230, Ghozali, 2006:139). Field
(2009:248, Ghozali, 2011:139) menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.1, tidak
terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar
secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi
dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.
4.5.Hasil Uji Regresi Berganda
Tabel 4.8. menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian
pengaruh secara parsial.
Tabel 4.8.
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.647 9.728 1.403 .169
Efektifitas Pengendalian
Intern (X1)
.387 .181 .326 2.132 .040
Gaya Kepemimpinan (X2) .125 .205 .093 .608 .547
Pengembangan Mutu
Karyawan (X3)
.368 .179 .326 2.060 .047
Sumber : Output SPSS 19.0, lampiran 9
Berdasarkan Tabel 4.8. diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut berikut.
Y = 13,647 + 0,387X1 + 0,125X2 + 0,368X3 + e
Dimana :
Y : Pencegahan Kecurangan Akuntansi
X1 : Efektifitas Pengendalian Intern
X2 : Gaya Kepemimpinan
X3 : Pengembangan Mutu Karyawan
Berdasarkan Tabel 4.8. disajikan kembali nilai koefisien regresi untuk masing-masing
variabel bebas. Untuk Variabal efektifitas pengendalian intern bernilai 0,387 (bernilai positif),
berarti efektifitas pengendalian intern memiliki pengaruh positif terhadap pencegahan
kecurangan akuntansi. Efektifitas pengendalian intern yang semakin baik berdampak positif
terhadap pencegahan kecurangan akuntansi.
Variabel gaya kepemimpinan dengan nilai 0,125 (bernilai positif), berarti gaya
kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan akuntansi. Gaya
kepemimpinan yang semakin baik cenderung berdampak positif terhadap pencegahan
kecurangan akuntansi.
Variabel pengembangan mutu karyawan dengan nilai 0,368 (bernilai positif), berarti
akuntansi. Pengembangan mutu karyawan yang semakin baik cenderung memberikan dampak
positif terhadap pencegahan kecurangan akuntansi.
4.6.Hasil pengujian Hipotesis
4.6.1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil analisi regresi linear berganda juga dapat diketahui nilai korelasi
dan koefisien determinasinya, dimana nilai korelasi mencerminkan kekuatan hubungan
antara variabel independen/bebas (efektifitas pengendalian intern, gaya kepemimpinan,
dan pengembangan mutu karyawan) terhadap variabel dependen/terikat (pencegahan
kecurangan akuntansi).
Tabel 4.9.
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .540a .292 .231 3.07595
a. Predictors: (Constant), Pengembangan Mutu Karyawan (X3), Efektifitas Pengendalian Intern (X1), Gaya Kepemimpinan (X2)
b. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y)
Sumber : Output SPSS 19.0, lampiran 11
Berdasarkan Tabel 4.9. nilai koefisien determinasi �2 terletak pada kolom
R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar �2= 0,292. Nilai tersebut berarti
seluruh variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel pencegahan kecurangan
akuntansi sebesar 29,2%, sisanya sebesar 60,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.6.2. Uji F
Uji � bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel tak bebas.
[image:46.595.105.495.353.484.2]ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 136.438 3 45.479 4.807 .007a
Residual 331.152 35 9.461
Total 467.590 38
a. Predictors: (Constant), Pengembangan Mutu Karyawan (X3), Efektifitas Pengendalian Intern (X1), Gaya Kepemimpinan (X2)
b. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y)
Sumber : Output SPSS 19.0, lampiran 11
Diketahui nilai Ftabel adalah 2,87, Nilai Ftabel diperoleh dengan rumus df1 = k-1, k adalah
jumlah variabel dependen dan independen, sehingga K-1 = 3. Maka df1 untuk Uji-F adalah 3,
utuk df2 rumusnya adalah n-k dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel
dependen dan independen, sehinnga df2 = 39-4= 35. (nilai Ftabel tersaji di lampiran).
Berdasarkan Tabel 4.10. diketahui nilai Fhitung adalah 4,807. Perhatikan bahwa karena nilai F
hitung (4,807) ≥ F tabel (2,87), maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh
variabel bebas signifikan secara statistika terhadap pencegahan kecurangan akuntansi.
4.6.3.Uji- t
Tabel 4.11. menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk
pengujian pengaruh secara parsia
Tabel 4.11. Hasil Uji t
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.647 9.728 1.403 .169
Efektifitas Pengendalian Intern (X1)
.387 .181 .326 2.132 .040
Gaya Kepemimpinan (X2) .125 .205 .093 .608 .547
Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
.368 .179 .326 2.060 .047
Sumber : Output SPSS 19.0, lampiran 11
Berdasarkan Tabel 4.11. diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut
[image:47.595.95.498.78.184.2] [image:47.595.101.494.531.688.2]Y = 13,647 + 0,387X1 + 0,125X2 + 0,368X3 + e
Berdasarkan Tabel 4.11. disajikan kembali nilai koefisien regresi untuk
masing-masing variabel bebas.
Berdasarkan tabel 4.11, dapat disimpulkan mengenai hasil uji hipotesis secara parsial dari
masing-masing variabel independen sebagai berikut :
1. Nilai thitung variabel efektifitas pengendalian intern diperoleh sebesar 2.132 besar dari
ttabel 2,030108, maka hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa efektifitas
pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pencegahan
kecurangan akuntansi pada taraf signifikan α = 5% (0,05).
2. Nilai thitung variabel gaya kepemimpinan diperoleh sebesar 0,608 lebih kecil dari ttabel
2,030208, maka hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima. Hal ini berarti bahwa
gaya kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan
akuntansi pada taraf signifikan α = 5% (0,05).
3. Nilai thitung variabel pengembangan mutu karyawan diperoleh sebesar 2,060 lebih besar
dari ttabel 2,030108, maka hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa
pengembangan mutu karyawan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pencegahan kecurangan akuntansi pada taraf signifikan α = 5% (0,05).
Tabel 4.12.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.647 9.728 1.403 .169
Efektifitas
Pengendalian Intern (X1)
.387 .181 .326 2.132 .040 .865 1.156
Gaya Kepemimpinan (X2)
.125 .205 .093 .608 .547 .861 1.161
Pengembangan Mutu Karyawan (X3)
.368 .179 .326 2.060 .047 .806 1.241
a. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan Akuntansi (Y).
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016. (Lampiran 11)
Berdasarkan Tabel 4.12. diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut
berikut.
Y = 13,647 + 0,387X1 + 0,125X2 + 0,368X3 + e
1. Pengujian Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern terhadap
Pencegahan Kecurangan Akuntansi
Berdasarkan Tabel 4.12, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
efektifitas pengendalian intern adalah 0,040. Karena nilai probabilitas
efektifitas pengendalian intern, yakni 0,040, lebih kecil dari tingkat
signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi
antara efektifitas pengendalian intern dengan variabel pencegahan
kecurangan akuntansi signifikan secara statistika. Diketahui nilai koefisien
regresi dari variabel independensi adalah 0,387. Karena bernilai positif, hal
ini berarti variabel efektifitas pengendalian intern memberikan dampak
positif terhadap pencegahan kecurangan akuntansi (berpengaruh positif),
dan pengaruhnya signifikan (kuat).
2. Pengujian Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Sistem
Berdasarkan Tabel 4.12, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
gaya kepemimpinan adalah 0,547. Karena nilai probabilitas gaya
kepemimpinan, yakni 0,547, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni
0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara gaya
kepemimpinan dengan variabel pencegahan kecurangan akuntansi tidak
signifikan secara statistika. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel
gaya kepemimpinan adalah 0,125. Karena bernilai positif, hal ini berarti
variabel gaya kepemimpinan memberikan dampak positif terhadap
pencegahan kecurangan akuntansi (berpengaruh positif), namun
pengaruhnya tidak signifikan (tidak kuat).
3. Pengujian Pengaruh Pengembangan Mutu Karyawan terhadap
Pencegahan Kecurangan Akuntansi
Berdasarkan Tabel 4.12, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel
pengalaman kerja adalah 0,047. Karena nilai probabilitas pengembangan
mutu karyawan, yakni 0,047, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni
0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara pengembangan
mutu karyawan dengan variabel pencegahan kecurangan akuntansi
signifikan secara statistika. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel
pengembangan mutu karyawan adalah 0,368. Karena bernilai positif, hal ini
berarti variabel pengalaman kerja memberikan dampak positif terhadap
sistem pengendalian internal (berpengaruh positif), namun
4.7.Pembahasan Hasil Penelitian.
1. Nilai koefisien determinasi �2 terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar R2 = 0,292. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas secara
simultan mempengaruhi variabel pencegahan kecurangan akuntansi sebesar 29,2%,
sisanya sebesar 60,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
2. Berdasarkan hasil uji simultan yang dilakukan terhadap efektifitas pengendalian intern, gaya kepemimpinan, dan pengembangan mutu karyawan menyimpulkan bahwa
berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan akuntansi. Artinya
efektifitas pengendalian intern, gaya kepemimpinan, dan pengembangan mutu
karyawan secara simultan berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan akuntansi.
Hasil penelitian ini terlihat dari uji-F yang menunjukkan hasil F hitung (4,807) > F
tabel (2,87) dengan tingkat signifikansi penelitian 0,05, maka disimpulkan bahwa
pengaruh simultan dari seluruh variabel terhadap sistem pengendalian internal
signifikan secara statistika. Hasil penelitian ini sejalan dengan Simanjuntak (2010), dan
Arsito (2014).
3. Hasil uji parsial terhadap variabel efektifitas pengendalian intern dan pengembangan mutu karyawan menyimpulkan bahwa variabel efektifitas pengendalian intern dan
pengembangan mutu karyawan berpengaruh secara signifikan positif terhadap
pencegahan kecurangan akuntansi. Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif
tetapi tidak secara signifikan terhadap pencegahan kecurangan akuntansi. Hasil
penelitian ini terlihat dari hasil uji-t yang menunjukkan efektifitas pengendalian intern
(0,040) dan pengembangan mutu karyawan (0,047), sedangkan gaya kepemimpinan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian terhadap pengaruh efektifitas pengendalian intern, gaya
kepemimpinan, dan pengembangan mutru karyawan terhadap pencegahan kecurangan
akuntansi pada RSU. Dr. Pirngadi Medan, maka hasil yang diperoleh ialah : Pengaruh variabel
efektifitas pengendalian intern, gaya kepemimpinan, dan pengembangan mutu karyawan,
memiliki pengaruh simultan yang signifikan terhadap pencegahan kecurangan akuntansi.
Pengaruh variabel efektifitas pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pencegahan kecurangan akuntansi. Pengaruh variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif,
namun tidak signifikan terhadap pencegahan kecurangan akuntansi. Pengaruh variabel
pengembangan mutu karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencegahan
kecurangan akuntansi.
Berdasarkan penelitian terdahulu, Purwitasari (2009), Monica (2012), dan Arsito
(2014) yang menyatakan bahwa penelitian efektifitas pengendalian intern dan pengembangan
mutu karyawan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pencegahan kecurangan
akuntansi. Efektifitas pengendalian intern dan pengembangan mutu karyawan efektif untuk
menurunkan tingkat kecurangan akuntansi dan kecurangan pegawai, sehingga dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa efektifitas pengendalian intern merupakan salah satu sarana
pencegahan yang paling baik yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memecahkan
masalah kecurangan di perusahaan.
Dengan mencoba mengikuti saran dari para peneliti terdahulu, untuk meneliti faktor –
faktor ataupun variabel – variabel lain selain yang telah diteliti oleh para peneliti terdahulu
untuk dapat menilai pengaruhnya terhadap pencegahan kecurangan akuntansi yang dilakukan
bahan yang diteliti. Gaya kepemimpinan ternyata mempunyai pengaruh tidak signifikan secara
parsial terhadap pencegahan kecurangan akuntansi, karena dengan meningkatnya kemampuan
intelektual, emosi dan keterampilan karyawannya maka setiap karyawan akan lebih berhati –
hati lagi dalam mengambil suatu tindakan.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keteerbatasan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
1. Objek penelitian ini hanya dilakukan pada satu rumah sakit yang berada di Kota Medan,
sehingga penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai gambaran pada seluruh rumah
sakit yang ada di Kota Medan,
2. Penelitian ini haya menggunakan 3 variabel independen, yaitu : efektifitas
pengendalian intern, gaya kepemimpinan, dan pengembangan mutu karyawan.
Koefisien determinas (R2) yang cenderung kecil