• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Mie Kering dengan Fortifikasi Tepung Tulang Rawan Ayam Pedaging

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Mie Kering dengan Fortifikasi Tepung Tulang Rawan Ayam Pedaging"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN

DENGAN

TEPUNG

AYAM PEDAGING

I., S.

Z .

07-06-2003; 05-08-2003)

Broiler high protein and minerals content, and phosphor, but metabolism yet. Noodle commonly doesn't have a balanced nutritional composition, that the proportion of relatively higher than another This conducted to physical nutritional and

acceptability of dry noodle which is with meal. consisted of two The making of broiler meal, (2) and broiler cartilage meal to the making of dry noodle. The result of showed that noodle with broiler cartilage fortification has high nutritional content and has good physical Beside that, the panelists commonly like the noodle with broiler meal fotification.

Key dry meal.

(by-products) ternak merupakan satu dari petemakan yang sampai ini masih belum dimanfaatkan, untuk industri

Tulang,

tulang dan dari sisa deboning di industri

ternak dan ayam

contoh ternak yang

untuk dapat diolah menjadi produk yang mempunyai nilai lebih

Sisa yang dari

industri ternak tulang ayam pedaging bagian dengan umur yang

singkat Tulang ayam

pedaging dari bagian diperoleh dari bagian ujung tulang yang mengandung mineral dan protein. Pengolahan tulang menjadi tepung dapat mempertahankan kandungan gizi di

penelitian Hardianto tepung tulang mempunyai kandungan protein

mineral khususnya dan fosfor Tepung tulang dapat lebih untuk pengolahan lain dengan dapat meningkatkan gizi dari produk

ini penggunaan mie oleh

diolah dan

dibanding mie

nya mie kering yang ada sekarang kurang oleh nilai gizi yang seimbang.

terigu yang kaya relatif lebih dibandingkan dengan proporsi gizi

Oleh itu perlu

peningkatan kandungan gizi dari mie kering kandungan protein dan mineral.

satu alternatif untuk

kandungan gizi yang terdapat dalam mie kering, yaitu

dengan dalam

Penggunaan tepung yang dengan tepung tulang ayam pedaging dapat memecahkan

kelengkapan kandungan gizi dalam produk mie kering, kandungan protein dan mineral. tetapi, protein dan mineral tepung tulang ayam pedaging dalam tubuh masih belum Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kandungan nutrisi, sifat dan sifat mie kering yang difortifikasi dengan tepung tulang ayam pedaging.

MATERI DAN

Penelitian ini di

Hasil Ternak Fakultas Peternakan pada bulan Februari 2003 sampai

bulan

Penelitian ini dari dua yaitu (1) tepung tulang ayam pedaging, (2) tepung tulang ayam pedaging OX, 5%, dan 15% pada pembuatan mie kering.

Pembuatan tepung tulang yang kan pada Hardianto yaitu

tulang dari Sierad Produce. tulang pada suhu

60 tulang dengan

(2)

dua selama dua jam. tulang dengan blender,

dan diayak untuk memperkecil dan tepung.

Cara pembuatan mie kering mengacu pada perlakuan dengan campuran 5 g air abu

dan 15 g, telur 75 g (dua air sebanyak 280-320

diaduk dengan pencampur selama

10 dikukus selama 15 dalam alat dan dikeringkan dalam

selama dua jam pada 70°C

.

Peubah yang diamati pada

kandungan sifat dan sifat organoleptik produk mie kering. Uji kandungan nutrisi meliputi

kadar

air (AOAC, abu (AOAC, protein kasar (AOAC, lemak (AOAC,

(by-difference), kalsium (Apriyantono et 1989) dan fosfor (Apriyantono et 1989). Sifat fisik

yang diuji (Soekarto, Food Tester

derajat et dan

sifat et al., 1992). Sifat

yang diamati penerimaan dari mie kering dengan tepung tulang ayam

Rancangan percobaan yang adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan ulangan untuk peubah yang diuji secara

secara

Pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati dengan

sidik yang nyata,

maka dilanjutkan dengan Uji Duncan (Steel Torrie, 1995). Data hasil uji organoleptik

secara non dengan uji

Wallis berbeda

nyata dengan banding (mean rank test) yang Gibbons (1975).

HASIL

DAN

PEMBAHASAN

Kandungan Nutrisi

nutrisi mie kering dengan

tepung tulang ayam pedaging dapat pada 1. Kadar air mie kering dengan atau tepung tulang ayam pedaging

kadar air untuk mie kering Mutu I dan 10% untuk Mutu Hal ini bahwa kadar air produk kering ini tidak dapat dimasukkan ke dalam semua mutu tersebut.

kadar air yang dalam mie kering dapat karena adanya air 1997) pada protein tepung tulang ayam pedaging yang sulit pada pengeringan.

sedangkan peubah yang diuji secara

1. Kandungan nutrisi mie kering dengan tepung tulang ayam pedaging

nutrisi

Kadar air (% BB) Kadar abu

Kadar fosfor

Kadar protein

Kadar

karbohidrat

: Ilmu dan Ilmu Nutrisi dan

April huruf yang berbeda pada kolom yang hasil berbeda nyata

tepung tulang pedaging 0

BK)

5 (% BK)

10 BK)

15

(3)

Pet. Vol. 26 No. 2

tinggi tingkat fortifikasi tepung tulang ayam yang diberikan ternyata dapat

kadar dari mie kering, berkisar antara sampai Hasil terjadi bahan tepung tulang ayam pedaging

dung kadar yang tinggi yaitu sebanyak

2002). Kadar abu dari produk mie kering dapat dilihat pada 1. Kadar dari fortifikasi tepung tulang 10% dan 15%

yang oleh

yang menyebutkan, bahwa kadar abu mie kering 3%.

kering dengan fortifikasi tepung tulang ayam pedaging mempunyai kandungan kalsium yang lebih tinggi dengan mie kering fortifikasi 1). Hasil sidik menunjukkan bahwa tingkat fortifikasi tepung tulang ayam yang berbeda ternyata

kan pengaruh yang nyata terhadap kandungan kalsium kering yang dihasilkan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa terjadi perbedaan kandungan kalsium untuk semua yang ada.

Rataan kandungan kalsium dalam mie kering berkisar antara sampai kering dengan fortifikasi tepung tulang sebesar 5% mengandung kalsium yang ada g (270 mg) kalsium dalam 100 g mie kering.

dalam mie kering dengan fortifikasi tepung tulang ayam sebesar 5% secara perhitungan

dapat untuk

kalsium tubuh yang rata-rata 800 (Muchtadi et kalsium dari lain. kalsium yang dari tepung tulang

di dalam tubuh.

dengan semakin tingginya tingkat fortifikasi tepung tulang ayam yang diberikan juga dapat meningkatkan kadar fosfor dari mie kering

yang Hal karena

fosfor tepung tulang bahan baku sudah tinggi yaitu

2002). Kadar fosfor mie kering dapat dilihat pada 1. fosfor dalam mie kering berkisar antara sampai

Kadar protein mie kering yang semakin tinggi dengan tingginya

tepung tulang ayam pedaging yang diberikan 1). tingkat fortifikasi tepung tulang ayam pedaging kering yang mengandung protein dengan

pada Mutu I 11%) dan Mutu 8%).

Hasil sidik menunjukkan bahwa tingkat fortifikasi tepung tulang ayam yang berbeda ternyata memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan protein mie kering yang dihasilkan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kadar protein mie kering dengan tingkat fortifikasi tepung tulang ayam pedaging 0%, 5% dan 10%

tidak

berbeda, tetapi ketiga tingkat fortifikasi berbeda dengan fortifikasi 15%.

Kadar lemak mie kering dapat dilihat pada 1, pada fortifikasi 10% dapat meningkatkan kadar lemak mie kering dari

menjadi tepung tulang ayam pedaging dapat memperkaya lemak dalam produk mie kering yang dihasilkan,

dapat meningkatkan

menunjukkan bahwa kadar mie kering dengan semakin

nya fortifikasi tepung tulang yang diberikan 1).

Sifat

Pengamatan sifat fisik untuk perubahan fisik yang terjadi pada mie kering yang dengan tepung tulang ayam pedaging. Sifat fisik yang

kerapuhan, kamba, derajat dan

Hasil terhadap kerapuhan mie kering dapat pada 1. Hasil sidik menunjukkan bahwa kerapuhan mie kering tidak memberikan yang nyata pada bagai tingkat fortifikasi tepung tulang ayam.

umum dari uji kerapuhan kering dengan

(4)

Tepung

Gambar 1. Rata-rata hasil uji kering

tepung tulang yang semakin yang

menyebabkan adanya kohesif, kuat dan tidak Hasil

nilai kering. ini pengujian kamba dari mie

kering

dapat

kandungan kolagen yang terdapat pada Gambar 2. tepung tulang bisa sebagai

Tepung

(%)

Gambar 2 Rata-rata hasil uji kamba mie kering

hasil dapat diketahui tepung tulang ayam tidak nyata terhadap kamba. Rataan nilai kamba yang diperoleh pada penelitian ini adalah dengan

Hasil pengujian warna yang diperoleh dari hampir dengan notasi warna Hunter, yaitu dengan tiga notasi warna a dan b. Nilai ini dapat diketahui dari hasil

x, y dan Y yang diperoleh dari

yang dihasilkan alat Kromameter. Nilai warna a dan b dapat pada 2

notasi wama L menyatakan (light) yang nilai berkisar antara 0-100 dari ke

warna a menyatakan

merah-hijau (Soekarto, 1990). Nilai notasi warna a merah yang

antara 0-80 bernilai negatif untuk wama yang berkisar antara

-

(-80). Notasi warna

nya adalah notasi b yang menyatakan warna atau kebiruan. Nilai berkisar dari

0-70 warna nilai negatif

(5)

Pet. Vol. 26 No. 2

2 nilai obyektif terhadap warna rnie kering

tepung tulang ayam (%)

5 10

nyata 15

Berdasarkan sidik diperoleh bahwa ada perbedaan yang nyata pada kecerahan warna mie kering yang akibat adanya fortifikasi tepung tulang Kecerahan warna dari mie kering dipengaruhi oleh bahan yang

untuk rnie kering. derajat tepung tulang tergolong sehingga dapat

ngaruhi produk yang dihasilkan. itu, saat pengeringan dapat terjadi reaksi antara

dengan amino dari protein yang menghasilkan melanoidin yang berwarna coklat (Winamo, 1997). Oh et (1985) menyatakan, bahwa wama mie kering

akan

menjadi gelap dengan

kadar protein. et

(1994) menyatakan bahwa kecerahan dari mie dipengaruhi oleh daya serap air.

Hasil uji notasi warna a pada mie kering pada

2 menunjukkan bahwa tepung ayam menyebabkan warna mie kering dari warna yang cenderung menjadi cenderung berwarna merah, karena nilai notasi wama

a yang Hasil sidik

notasi wama a mie kering menunjukkan bahwa tingkat fortifikasi yang berbeda hasil yang berbeda nyata

Hasil notasi wama b dari mie kering menunjukkan bahwa produk mie kering yang

kan kuning, karena hasil

pengukuran-nya kuning dari kering semakin dengan semakin tingginya

tepung tulang yang diberikan. Hal diduga karena wama tepung tulang yang ditambahkan ke dalam kering berwarna agak coklat. Hasil sidik notasi warna b dari rnie kering menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat

tepung tulang yang berbeda. Berdasarkan hasil uji Duncan dapat diketahui bahwa nilai notasi warna b dari rnie kering yang difortifikasi dengan tepung

L

tulang ayam pedaging berbeda dengan rnie kering

Derajat gelatinisasi adalah rasio antara

yang dengan total et

Muchtadi et gelatinisasi dipengaruhi oleh bahan mentah yaitu ukuran

rasio antara dan

komponen dalam bahan kadar air, gula, protein, lemak dan serat Derajat

rnie rebus fortifikasi tepung tulang ayam pedaging adalah derajat gelatinisasi mie rebus yang difortifikasi dengan tepung tulang yang paling tinggi pada tingkat 5% yaitu menghasilkan derajat gelatinisasi Hal ini diduga karena pada tingkat fortifikasi terjadi antara kolagen, dan air yang optimum. Kolagen oleh

tiga untai (triple helix) yang bergulung

dan ukuran yang 1982).

tulang pada tingkat yang tinggi yaitu 10% dan 15% menurunkan derajat Hal terjadi diduga karena dengan penambahan tepung tulang akan

kan kandungan protein untuk tingkat fortifikasi 10% dan untuk tingkat

15%) dan lemak untuk tingkat fortifikasi

10% tingkat fortifikasi

dapat derajat gelatinisasi

yang et al.

protein dan lemak

akan

penyerapan air

ke granula Harper

molekul-molekul besar protein yang terbuka akibat akan membentuk suatu

yang Sedangkan lemak akan

(kompleks dan

air yang dapat diserap oleh oleh karena itu derajat gelatinisasi semakin Hasil uji derajat gelatinisasi mie kering dengan fortifikasi tepung tulang dapat pada 3. Keterangan: besar yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan hasil berbeda

(6)

3. Hasil uji derajat gelatinisasi mie kering dengan fortifikasi tepung tulang ayam pedaging

Sifat dilakukan untuk meliputi awal gelatinisasi, viskositas kekentalan tepung dan air selama (kekentalan) maksimum dan suhu gelatinisasi. Hasil

teratur (Fardiaz et uji sifat amilografi dapat pada 4. 1992). Pengamatan yang pada uji ini

tepung tulang ayam (%)

0 5

10

15

4. Hasil amilografi mie kering dengan tepung tulang ayam pedaging Derajat (%)

tepung tulang sebanyak 5% dapat

pada mie kering ternyata dapat tidak dapat viskositas dari kontrol. viskositas dari tetapi dengan

tingginya fortifikasi yaitu 10% dan 15% dapat Penerimaan maksimum dari

kering. Zweifel et (2003) bahwa viskositas dapat pada kekuatan ikatan protein, tidak hanya pada kekuatan gluten saja. Pada ini terjadi ikatan protein gluten pada tepung terigu dan protein kolagen dari tepung tulang ayam pedaging, dengan

banyaknya fortifikasi tepung tulang

Viskositas

Penerimaan umum terhadap mie kering dengan fortifikasi tepung tulang diuji dengan uji kesukaan. Rataan nilai pada 5

menunjukkan bahwa kering

yang fortifikasi fortifikasi tepung tulang 10% dan 15% menghasilkan nilai yang yaitu agak Fortifikasi tepung

ayam ( % )

0 5 10 15

5. Hasil non parametrik uji terhadap umum mie kering Suhu awal

("C) 69 72 57 60

Fortifikasi tepung ayam (%) Rataan

0 2 (suka)

5 2 (suka)

10 3 (agak suka)

Suhu

15 3 (agak suka)

(7)

Med. Pet. Vol. 26 No. 2

Hasil uji non parametrik Wallis menunjukkan yang berbeda nyata terhadap umum mie kering. uji beda

rataan Gibbons dapat bahwa

antara fortifikasi 0% saja yang berbeda nyata, sedangkan fortifikasi 0% dengan fortifikasi 5% dan 10% tidak berbeda nyata. pula dengan fortifikasi 15% tidak berbeda nyata dengan fortifikasi 5% 10%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Mie kering dengan tepung tulang ayam pedaging menghasilkan kandungan yang semakin meningkat dari mie kering baik kadar protein, mineral dan fosfor) maupun kadar Mie kering dengan tepung tulang ayam pedaging 5%

selain sifat fisik yang

dung yang cukup tinggi, tetapi di dalam masih belum diketahui.

fisik dari mie kering

oleh bahan baku adanya fortifikasi tepung

tulang tepung tulang

menyebabkan adanya meningkatnya

nilai kering tidak

yang nyata pada produk Warna mie kering yang dalam penelitian

semakin dengan meningkatnya

penambahan tepung tulang yang

Hasil menunjukkan bahwa fortifikasi tepung tulang 5% menghasilkan derajat yang paling tinggi, tetapi

dari

lebih mie

kering dengan fortifikasi tepung tulang ayam pedaging 5% dibandingkan fortifikasi 10% dan 15%.

Peningkatan warna mie kering dengan

kasi ke arah dapat dengan

bahan

tepung itu perlu juga dilakukan penelitian untuk mengetahui umur kering dengan fortifikasi tepung tulang ayam

F. 1990. Mempelajari sifat fisik, organoleptik dan nilai gizi protein bayi dari campuran tepung beras, protein

dan tepung tempe. Tesis. Institut Pertanian

Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Sedarnawati S. Budiyanto. 1989.

Institut Pertanian Press,

Association of Official Analytical Chemists (AOAC). 1995. Method of Analysis. Edit. AOAC

Int., Washington, D.C.

M. Membuat Mie dan Bihun. Swadaya, Jakarta.

Standarisasi Nasional. 1992. Mie

Indone- sia, Jakarta.

Fardiaz, D., N. H.W. Hariantono N.L. Puspitasari. 1992. dan Kimia dan

Universitas. Pertanian Gibbons, J. 1975. Parametric

Analysis. Co., Alabama.

V. tepung tulang

ayam pedaging pengering drum

(drum dengan bahan

pemutih (bleaching agent). Institut Pertanian

Harper, J.M. 1981. Extrusion of Foods. Volume I dan Press Inc., Florida.

Terjemahan: T. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Muchtadi, T.R., Purwiyatno A. 1988.

Daya Institut Pertanian

Oh, N.H., P.A. Seib, C.W. Deyoe A.B. Ward.1985. Influence of flour protein, extraction rate, particle size and starch damage on quality characteristics of dry noodles. Cereal Chemistry, 62 (6)

Gramedia Utama, Jakarta.

F.G. 1997. dan PT.

(8)

M., D. N. A rapid C., S. F. B. Conde-Petit. method for the estimation of starch 2003. high-temperahue drying on gelatinization in processed food. Food Tech. structural and properties of

Gambar

Gambar 1. Rata-rata hasil uji kerapuhan mie kering
Tabel 4. Hasil uji sifat amilografi adonan mie kering dengan fortifikasi tepung tulang rawan ayam pedaging

Referensi

Dokumen terkait

Negotiations until Durban must aim at understanding assumptions behind current pledges, reaching agreement on common accounting and reporting rules, closing of the loopholes and,

Banyak jaringan yang dimiliki sekolah dapat dijadikan sebagai sumber diferensiasi. Sekolah dapat dengan mudah menyalurkan lulusannya pada tingkatan pendidikan yang

No Satuan Kerja Kegiatan Volume Pagu Sumber

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) direncanakan dilaksanakan melalui minimal 2 (dua) siklus. Setiap siklus meliputi empat kegiatan yaitu merencanakan, melaksanakan, observasi

Kegunaan teoritis penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran guna mendukung pengembangan teori yang sudah ada dan memperluas ilmu pengetahuan yang

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu pengaruh pengalaman, independensi dan

Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan

Dalam penelitian ini, dokumen yang dapat peneliti peroleh di dinas pendidikan dan SMP, SMA dan SMK di antaranya: Struktur organisasi dinas pendidikan, visi dan