• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYEDIAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI KABUPATEN BATANG BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYEDIAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI KABUPATEN BATANG BERBASIS WEB"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

PENYEDIAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

JARINGAN JALAN DI KABUPATEN BATANG

BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Survei dan Pemetaan Wilayah

Oleh

Gunawan Wibisana 3252308004

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian Tugas Akhir :

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing

Drs. Satyanta Parman, M. T. NIP. 19611202 1990021 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Geografi

Drs.Apik Budi Santoso, M.Si NIP. 19620904 1989011 001

(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Tugas akhir ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Tugas Akhir Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Tanggal :

Penguji Tugas Akhir

Penguji I Penguji II

Drs. Heri Tjahjono, M.Si Drs. Satyanta Parman, M. T. NIP. 19680202 1999031 001 NIP. 19611202 1990021 001

Mengetahui, Dekan FIS

Universitas Negeri Semarang

Drs. Subagyo, M.Pd NIP. 19510808 1980031 003

(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tugas akhir ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan karya orang lain, pendapat atau temuan orang lain dalam Tugas Akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 22 Agustus 2011

Gunawan Wibisana NIM. 3252308004

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

 Setiap perkara harus dimulai dengan bismillah dan diakhiri dengan alhamdulillah

 Setiap apa yang kita lakukan, pasti akan ada balasannya

 Selalu berusaha dan berdoa

 Jadilah orang yang jujur

Kupersembahan Tugas Akhir ini untuk:

1. Bapak dan Ibuku yang tercinta

2. Adikku yang selalu aku sayangi

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis memanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya di program studi Survei dan Pemetaan Wilayah pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Terwujudnya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Subagyo, M.Pd, dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si, ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

4. Drs. Saptono Putro, M.Si, ketua program studi Survei dan Pemetaan Wilayah 5. Drs. Satyanta Parman, M.T selaku dosen pembimbing tugas akhir.

6. Drs. Heri Tjahjono, M.Si selaku dosen penguji tugas akhir. 7. Bapak dan Ibu dosen jurusan geografi

8. Kedua orangtuaku yang telah memberikan motivasi dan mendoakanku, sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini.

9. Teman-teman SPW 08 yang selalu mendukungku.

10. Semua pihak yang telah membantu dan turut berpatisipasi baik langsung maupun tidak langsung atas terselesainya Tugas Akhir ini.

(7)

Semoga tugas akhir ini bermanfaat dan berguna bagi para pembaca baik

pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

Semarang, 22 Agustus 2010

Penulis

(8)

ABSTRAK

Wibisana, Gunawan. 2011. Penyediaan Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan di Kabupaten Batang Berbasis Web. Tugas Akhir Survei dan Pemetaan Wilayah Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang.

Kata Kunci: Penyediaan, Sistem Informasi Geografis (SIG), Jaringan Jalan, Kabupaten, Web

Kabupaten Batang merupakan salah satu wilayah yang dilewati oleh jalur terpadat di Indonesia yaitu jalur pantura. Jadi, letaknya sangat strategis terutama untuk pembangunan dan kemajuan daerah. Maka dari itu diperlukan suatu penelitian jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batang yang nantinya akan menghasilkan suatu informasi yang interaktif yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menunjang berbagai aktifitasnya. Baik itu informasi tentang nama jalan, panjang jalan, lebar jalan maupun jenis jalan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang akurat dan interaktif tentang semua itu kepada masyarakat umum, terutama masyarakat di luar Kabupaten Batang.

Permasalahan yang akan dikaji dalam tugas akhir ini adalah: Bagaimana membangun suatu sistem informasi geografis berbasis web mengenai informasi jaringan jalan yang ada di Kabupaten Batang secara interaktif? Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat informasi jaringan jalan di Kabupaten Batang secara interaktif yang berbasis web menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).

Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten Batang. Ada 2 variabel dalam tugas akhir ini, yaitu: (1) Lokasi jaringan jalan di Kabupaten Batang, dan (2) keterangan jaringan jalan di Kabupaten Batang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei lapangan, studi dokumentasi, dan kerja laboratorium. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Proses pemetaan dimulai dari pencarian data jaringan jalan di Kabupaten Batang. Pengolahan data dengan Arcview GIS 3.3 dan

extensions Mapview SVG sampai menghasilkan sistem informasi geografis jaringan jalan di Kabupaten Batang.

Kesimpulan dalam tugas akhir ini adalah: dengan extension mapview svg

maka dapat dibuat sistem informasi geografis jaringan jalan di Kabupaten Batang secara interaktif yang berbasis web menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan format html. Saran dalam tugas akhir ini adalah hendaknya segera dilakukan pembenahan oleh dinas terkait terhadap jaringan jalan. Misalnya dalam hal kelengkapan nama semua jalan di Kabupaten Batang, sehingga dapat memberikan informasi nama jalan yang jelas dan akurat.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN... iii

PERNYATAAN... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Penegasan Istilah... 4

1.3 Perumusan Masalah... 6

1.4 Tujuan ... 6

1.5 Manfaat ... 7

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 9

2.1 Pemetaan... 9

2.2 Sistem Informasi Geografis... 12

2.3 Jalan... 14

2.4 Web... 17

2.5 HTML... 19

(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 21

3.1 Sampel... 21

3.2 Variabel... 21

3.3 Alat dan Bahan... 22

3.4 Metode Pengumpulan Data... 22

3.5 Metode Pengolahan Data... 23

3.6 Analisis Data... 24

3.7 Alur Survei... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 27

4.1 Kondisi Wilayah Kabupatn Batang... 27

4.2 Pembuatan Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan Berbasis Web... 29

4.3 Hasil Kegiatan... 68

BAB V PENUTUP... 78

5.1 Kesimpulan... 78

5.2 Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA... 79 LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Tabel 4.3.1.1 Data Jaringan Jalan di Kabupaten Batang... 73

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1.1 Peta Administrasi ... 28

Gambar 4.2.1.1 Membuka ArcView ... 29

Gambar 4.2.1.2 Jendela ArcView GIS 3.3 ... 30

Gambar 4.2.1.3 Dialog permintaan menambah data pada view baru ... 30

Gambar 4.2.1.4 Jendela View1 ... 31

Gambar 4.2.1.5 Extensions... 31

Gambar 4.2.1.6 Jendela Save Project As... 32

Gambar 4.2.2.1 Icon Add Theme ... 33

Gambar 4.2.2.2 Jendela Add Theme ... 33

Gambar 4.2.2.3 Jendela View14 ... 34

Gambar 4.2.2.4 Peta RBI lembar Bandar ... 34

Gambar 4.2.2.5 Peta RBI lembar Bandar setelah diperbesar ... 35

Gambar 4.2.2.6 Extensions Register and transform Tool ... 35

Gambar 4.2.2.7 Jendela View ... 36

Gambar 4.2.2.8 Jendela Register and Transform ... 36

Gambar 4.2.2.9 Jendela Register and Transform ... 37

Gambar 4.2.2.10 Jendela Write World File... 37

Gambar 4.2.3.1 Menu View... 38

Gambar 4.2.3.2 Jendela View Properties ... 39

Gambar 4.2.4.1 Jendela View Properties ... 40

Gambar 4.2.4.2 Jendela New Theme ... 40

(13)

Gambar 4.2.4.3 Menyimpan Theme ... 41

Gambar 4.2.4.4 Start and Stop Editing ... 41

Gambar 4.2.4.5 Memulai digitasi Kabupaten Batang ... 42

Gambar 4.2.4.6 Mendigitasi Kabupaten Batang ... 43

Gambar 4.2.4.7 Hasil dari digitasi wilayah Kabupaten Batang ... 43

Gambar 4.2.4.8 Icon Open Theme Table ... 43

Gambar 4.2.4.9 Jendela view dan tabel ... 44

Gambar 4.2.4.10 Jendela tabel ... 45

Gambar 4.2.4.11 Jendela Legend Editor ... 46

Gambar 4.2.4.12 Tampilan theme Kabupaten Batang ... 47

Gambar 4.2.4.13 Tool untuk edit line ... 48

Gambar 4.2.4.14 Tampilan memberi identitas garis ... 49

Gambar 4.2.4.15 Tampilan theme jalan ... 50

Gambar 4.2.4.16 Tampilan tabel dari tiap-tiap theme ... 51

Gambar 4.2.4.17 Tampilan theme-theme bertipe garis/line ... 52

Gambar 4.2.4.18 Tampilan tabel pada kantor ... 53

Gambar 4.2.4.19 Tampilan mengubah ukuran dan warna titik ... 54

Gambar 4.2.4.20 Tampilan view Kabupaten Batang setelah selesai .... 55

Gambar 4.2.5.1 Jendela Calculate Feature Size ... 55

Gambar 4.2.5.2 Tampilan tabel pada Garis Pantai... 56

Gambar 4.2.5.3 Tampilan tabel pada jalan ... 56

Gambar 4.2.5.4 Tampilan tabel pada Rel kereta api ... 56

Gambar 4.2.5.5 Tampilan tabel pada Kabupaten Batang ... 57

(14)

Gambar 4.2.5.6 Tampilan tabel pada Kabupaten Batang 2 ... 58

Gambar 4.2.5.7 Tampilan tabel pada Jawa Tengah ... 58

Gambar 4.2.6.1 Jendela MapView SVG Export Wizard ... 59

Gambar 4.2.6.2 Jendela MapView Layout ... 60

Gambar 4.2.6.3 Jendela MapView Components... 60

Gambar 4.2.6.4 Jendela MapView Design ... 61

Gambar 4.2.6.5 Jendela Information about Features (kantor)... 61

Gambar 4.2.6.6 Jendela Information about Features (Garis pantai) ... 62

Gambar 4.2.6.7 Jendela Information about Features (Batas kabupaten) 62 Gambar 4.2.6.8 Jendela Information about Features (Batas kecamatan) 62 Gambar 4.2.6.9 Jendela Information about Features (Batas desa) ... 63

Gambar 4.2.6.10 Jendela Information about Features (Jalan)... 63

Gambar 4.2.6.11 Jendela Information about Features (Rel kereta api) 63 Gambar 4.2.6.12 Jendela Information about Features (Kabupaten Batang) ... 64

Gambar 4.2.6.13 Jendela Information about Features (Kabupaten Batang 2) ... 64

Gambar 4.2.6.14 Jendela Information about Features (Jawa Tengah) 64 Gambar 4.2.6.15 Jendela Author and Copyright Informations ... 65

Gambar 4.2.6.16 Jendela penyimpanan SVG files ... 66

Gambar 4.2.6.17 Jendela penyimpanan Settings ... 66

Gambar 4.2.6.18 Folder-folder hasil ekspor MapViewSVG ... 67

Gambar 4.2.6.19 Tampilan index.html ... 67

(15)

Gambar 4.3.1.1 Peta Jaringan Jalan Berdasarkan Fungsi Jalan ... 70 Gambar 4.3.1.2 Peta Jaringan Jalan Berdasarkan Administrasi

Pemerintahan ... 71 Gambar 4.3.1.3 Peta Jaringan Jalan Berdasarkan Muatan Sumbu ... 72

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data base Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan di Kabupaten Batang

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian kepada Kepala Bappeda Kabupaten Batang Lampiran 3. Surat Rekomendasi dari Bappeda

Lampiran 4. Dokumentasi Obyek Survei Lapangan

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar. Dengan jumlah penduduk yang banyak tersebut maka kebutuhan juga semakin bertambah, mulai dari kebutuhan pokok sampai kebutuhan pilihan. Setiap orang harus memenuhi kebutuhannya agar tercukupi dan dapat hidup makmur, sejahtera serta bahagia. Untuk itu maka diperlukan sebuah akses yang sangat penting dan vital bagi masyarakat. Akses tersebut adalah jalan. Jalan merupakan sarana terpenting dalam transportasi darat, karena sebagian besar lalu lintas perdagangan, perekonomian, pariwisata dan yang lainnya menggunakan jalan sebagai akses yang mudah dan terjangkau.

Pulau Jawa merupakan pulau yang mempunyai penduduk terpadat di Indonesia. Sebagian besar pusat perekonomian dan perdagangan berada di Pulau Jawa. Banyak sekali infrastruktur yang telah terbangun maupun akan dibangun di pulau yang memiliki 6 provinsi ini. Mulai dari sarana telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan air minum, sampai pada sarana transportasi, terutama transportasi darat yang tidak akan lepas dari peranan jaringan jalan.

Provinsi Jawa Tengah adalah provinsi yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa. Provinsi yang beribukota di Semarang tersebut memiliki jaringan jalan yang banyak dan padat, terutama di kota-kota besar seperti Semarang, Solo, Tegal,

(18)

Pekalongan, Purwokerto, Magelang dan Salatiga. Provinsi Jawa Tengah juga memiliki jalur darat yang padat seperti jalur pantai utara (pantura) dari Kabupaten Brebes sampai Kabupaten Rembang, jalur Semarang – Solo – Yogyakarta, jalur pantai selatan dari Kabupaten Cilacap sampai Kabupaten Purworejo, jalur tengah dari Kabupaten Temanggung sampai Kabupaten Banyumas, dan jalur Semarang – Magelang.

Jalur pantura ini terbentang dari Kecamatan Gringsing sampai Kecamatan Batang di Kabupaten Batang. Oleh karena itu, para pengguna jalan pasti melewati wilayah Kabupaten Batang jika melakukan perjalanan melewati jalur pantura. Adakalanya para pengguna jalan tersebut berhenti sejenak untuk beristirahat maupun sekadar ingin tahu tentang Batang, terutama pariwisatanya. Sebelumnya pengguna jalan harus mengetahui rute-rute jalan di Kabupaten Batang ini.

Sejak munculnya teknologi internet yang saat ini berkembang pesat di dunia, membuat segala informasi permukaan bumi dalam bentuk peta yang interaktif dapat diperoleh orang setiap saat. Salah satu layanan internet adalah

www (world wide web atau sering disebut website/web) yang dapat

menghubungkan orang-orang di seluruh dunia. Semakin sering website digunakan (diakses), maka semakin terasa menfaatnya sebagai perangkat komunikasi yang berharga.

Kelebihan dari website adalah kebiasaannya untuk digunakan oleh siapapun yang mempunyai akses ke internet. Maka sangat baik jika pemakaian website

(19)

semakin banyaknya development tool untuk membuat website yang semakin tinggi kandungan teknologinya. Berkaitan dengan SIG, maka dikembangkanlah SIG dengan memanfaatkan teknologi internet yang sering disebut dengan SIG Berbasis Web (Web-GIS). (Riyanto, Putra dan Indelarko 2009: 2).

Kabupaten Batang merupakan salah satu wilayah yang dilewati oleh jalur terpadat di Indonesia yaitu jalur pantura. Jadi, letaknya sangat strategis terutama untuk pembangunan dan kemajuan daerah. Maka dari itu diperlukan suatu penelitian jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batang yang nantinya akan menghasilkan suatu informasi yang interaktif yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menunjang berbagai aktifitasnya. Baik itu informasi tentang nama jalan, panjang jalan, lebar jalan maupun jenis jalan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang akurat dan interaktif tentang semua itu kepada masyarakat umum, terutama masyarakat di luar Kabupaten Batang.

Sebenarnya sudah ada informasi tentang jaringan jalan yang dibuat oleh dinas-dinas terkait yang berupa peta manual maupun peta digital. Namun hal itu kurang interaktif dan kurang menarik, di samping itu cara mendapatkannya juga masih terbatas dan sulit, misalnya masih menggunakan banner peta di pinggir jalan.

(20)

diakses oleh semua orang tanpa terbatas oleh waktu dan tempat, yaitu lewat internet.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini sebagai tugas akhir bermaksud mengambil judul “PENYEDIAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI KABUPATEN BATANG BERBASIS

WEB”.

1.2

Penegasan Istilah

1.2.1 Penyediaan

Penyediaan adalah proses, cara, perbuatan menyediakan. (http://www.artikata.com/arti-377026-penyediaan.html).

1.2.2 Sistem Informasi Geografis (SIG)

(21)

1.2.3 Jaringan Jalan

Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu-lintas.

(http://www.penataanruang.net/taru/nspm/1.pdf).

Klasifikasi jalan atau hirarki jalan adalah pengelompokan jalan berdasarkan fungsi jalan, berdasarkan administrasi pemerintahan dan berdasarkan muatan sumbu yang menyangkut dimensi dan berat kendaraan. Penentuan klasifikasi jalan terkait dengan besarnya volume lalu lintas yang menggunakan jalan tersebut, besarnya kapasitas jalan, keekonomian dari jalan tersebut serta pembiayaan pembangunan dan perawatan jalan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_jalan).

1.2.4 Kabupaten

Kabupaten adalah suatu wilayah administrasi setingkat kota di bawah provinsi yang dikepalai oleh seorang bupati yang terdiri dari beberapa kecamatan.

1.2.5 Web

World Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web

(22)

mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam

browser web (Sidik dan Pohan 2010: 1).

1.3

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu bagaimana membangun suatu sistem informasi geografis berbasis web mengenai informasi jaringan jalan yang ada di Kabupaten Batang secara interaktif.

1.4

Tujuan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat informasi jaringan jalan di Kabupaten Batang secara interaktif yang berbasis web menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).

1.5

Manfaat

Manfaat dari hasil pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1) Menambah pengetahuan tentang cara pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web;

(23)

3) Memberikan masukan kepada pemerintah daerah melalui dinas-dinas yang terkait seperti Dinas Perhubungan dan BAPPEDA dalam membangun sistem informasi jaringan jalan di Kabupaten Batang.

1.6

Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dengan tujuan agar pokok-pokok permasalahan yang dibatasi dapat tersusun secara urut dan terarah. Secara garis besar tugas akhir ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.

Bagian awal penulisan tugas akhir ini berisi tentang halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu:

BAB 1 Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian.

BAB 2 Landasan Teori berisi tentang Pemetaan, Sistem Informasi Geografis (SIG), Jalan, Web dan HTML.

(24)

BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan yang meliputi penyediaan sistem informasi geografis jaringan jalan di Kabupaten Batang berbasis web.

BAB 5 Penutup berisi kesimpulan dan saran.

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Pemetaan

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambarakan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Jan Kraak dan Ormeling (2002: 46) memaparkan beberapa fungsi dan jenis peta yaitu sebagai berikut :

1) Fungsi peta yang paling utama barangkali untuk orientasi atau navigasi. Dalam setiap kasus, kebanyakan peta yang dijumpai masyarakat umum, dengan pengecualian chart cuaca, diproduksi untuk membantu dalam hal orientasi dan navigasi. Orang menggunakan peta orientasi untuk dapat mencapai dari satu tempat ke tempat lain dalam suatu rute yang telah dipilih/ditentukan sebelumnya, dan ingin dapat mengecek peta/chart apakah mereka masih pada jalan yang benar selama dalam perjalanan mereka;

2) Peta yang digunakan untuk perencanaan kota menempati urutan kedua sebagai peta orientasi, walaupun hal itu akan menjadi sebaliknya jika masalahnya menyangkut peta yang berbeda dan bukan jumlah total salinan peta yang dicetak, peta perencanaan kota terdiri dari peta yang menginventarisir situasi saat ini, menggambarkan proses pengembangan, dan berisi usulan untuk suatu situasi masa depan, sebagai contoh usulan penggunaan lahan masa depan;

(26)

3) Peta untuk pengelolaan/penyimpanan atau tujuan menitoring umumnya pata berskala besar yang dihasilkan dengan mempertimbangkan manajemen dan pemeliharaan objek: misalnya jalan, jalan kereta api, hutan, bendungan, pelabuhan udara dan saluran;

4) Untuk tujuan pendidikan peta dengan materi khusus telah diproduksi sejak sekitar 1750: atlas sekolah, peta dinding, dan buku latihan, akan membantu para murid dengan kerangka acuan geospasial agar dapat memahami perkembangan nasional dan seluruh dunia. Peta pendidikan ini mengikuti aturan generalisasi yang ketat dalam rangka menyediakan suatu peta yang bersifat mudah dibaca (legibility);

5) Fungsi peta yang lain adalah kodifikasi, misalnya mempertunjukkan situasi yang sah sebagaimana adanya, seperti situasi hak milik.

Agar komunikasi dengan pembaca peta berjalan lancar maka sebuah peta harus memiliki syarat-syarat (Riyanto, Putra dan Indelarko 2009: 4) sebagai berikut:

1) Peta tidak boleh membingungkan. Dalam hal ini peta perlu dilengkapi dengan keterangan atau legenda, skala peta, judul peta dan bagian dunia mana;

2) Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta. Supaya mudah dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan tata warna, simbol dan sistem proyeksi serta sistem koordinat; 3) Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus

(27)

dengan tujuan dan jenis peta, serta kesanggupan skala peta itu dalam menyatakan ketelitian.

Penggunaan warna pada peta (dapat juga pola seperti titik-titik atau jarring kotak-kotak dan sebagainya) ditujukan untuk membedakan, menunjukkan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi) dan keindahan. Lettering pada peta sangat diperlukan. Lettering harus diupayakan secara hati-hati dan benar. Kesalahan pada lettering akan menimbulkan kebingungan pembaca peta sehingga sulit dibaca dan ditafsirkan oleh pengguna.

Komponen peta menurut Riyanto dkk dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Dekstop dan Web adalah sebagai berikut:

1) Isi; 2) Skala; 3) Simbol arah;

4) Legenda atau keterangan; 5) Sumber/keterangan riwayat; 6) Judul;

7) Proyeksi;

8) Kartografer/pembuat peta; 9) Waktu pembuatan;

(28)

13)Border.

2.2

Sistem Informasi Geografis (SIG)

Geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan dinamika perkembangandan pembangunan wilayah yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran dari kejadian-kejadian alamiah maupun fenomena terdapatnya sumberdaya. Ketersediaan data yang bersifat geografi, dimana memiliki atribut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan (Riyanto, Putra dan Indelarko 2009: 35).

Aplikasi SIG yang baik adalah apabila aplikasi tersebut dapat menjawab salah satu atau lebih dari lima pertanyaan dasar di bawah ini, yaitu:

1) Lokasi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai lokasi tertentu;

2) Kondisi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kondisi dari suatu lokasi;

3) Tren, untuk melihat tren dari suatu keadaan;

(29)

5) Pemodelan, dapat digunakan untuk menyimpan kondisi-kondisi tertentu dan mempergunakannya untuk memprediksi keadaan di masa yang akan datang maupun memperkirakan apa yang terjadi pada masa lalu.

Beberapa subsistem dalam Sistem Informasi Geografis (Riyanto, Putra dan Indelarko 2009: 38) antara lain adalah:

1) Input, mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atau atribut dari berbagai sumber data. Data yang digunakan harus dikonversikan menjadi format digital yang sesuai. Proses konversi yang dilakukan dikenal dengan proses dijitalisasi (digitizing);

2) Manipulasi, proses editing terhadap data yang telah masuk, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat, seperti: penyamaan skala, pengubahan sistem proyeksi, generalisasi dan sebagainya;

3) Manajemen data, meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola dan menganalisis data) ke dalam sistem penyimpanan permanen, seperti: sistem file server atau

database server sesuai kebutuhan sistem;

4) Query, suatu metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna SIG;

(30)

6) Visualisasi (Data Output), penyajian hasil berupa informasi baru atau

database yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk

hardcopy seperti dalam bentuk peta, tabel, grafik dan lain-lain.

Kemudian komponen-komponen SIG adalah sebagai berikut: 1) Perangkat keras komputer;

2) Perangkat lunak komputer; 3) Data dan informasi geografis; 4) Sumberdaya manusia;

5) Methods (prosedur).

2.3

Jalan

2.3.1 Klasifikasi Berdasarkan Fungsi Jalan

Jalan umum menurut fungsinya di Indonesia dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan. Klasifikasi fungsional seperti ini diangkat dari klasifikasi Amerika Serikat dan Kanada. Di atas arteri masih ada Freeway dan Highway. Klasifikasi jalan fungsional di Indonesia berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku adalah:

(31)

2) Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi;

3) Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi;

4) Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rendah.

2.3.2 Klasifikasi Berdasarkan Administrasi Pemerintahan

Pengelompokan jalan dimaksudkan untuk mewujudkan kepastian hukum penyelenggarakan jalan sesuai dengan kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa.

1) Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi dan jalan strategis nasional serta jalan tol;

2) Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota atau antar ibukota kabupaten/kota dan jalan strategis provinsi;

(32)

jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten dan jalan strategis kabupaten;

4) Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan antar pusat permukiman yang berada di dalam kota;

5) Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

2.3.3 Klasifikasi Berdasarkan Muatan Sumbu

Untuk keperluan pengaturan penggunaan dan pemenuhan kebutuhan angkutan, jalan dibagi dalam beberapa kelas yang didasarkan pada kebutuhan transportasi, pemilihan moda secara tepat dengan mempertimbangkan keunggulan karakteristik masing-masing moda, perkembangan teknologi kendaraan bermotor, muatan sumbu terberat kendaraan bermotor serta konstruksi jalan. Pengelompokan jalan menurut muatan sumbu yang disebut juga kelas jalan, terdiri dari:

(33)

2) Jalan kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton, jalan kelas ini merupakan jalan yang sesuai untuk angkutan peti kemas;

3) Jalan kelas III A, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton;

4) Jalan kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 12000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton;

5) Jalan kelas III C, yaitu jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2100 mm, ukuran panjang tidak melebihi 9000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_jalan).

2.4

Web

(34)

internet, karena kepopulerannya saat ini, web sudah menjadi interface aplikasi untuk melakukan transaksi dan sajian informasi yang lengkap dari seluruh dunia. 2.4.1 Bagaimana WWW Bekerja?

1) Informasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman-halaman web (web pages);

2) Web page adalah file-file yang disimpan dalam komputer yang disebut dengan server-server web (web servers);

3) Komputer-komputer membaca web page disebut sebagai web client;

4) Web client menampilkan page dengan menggunakan program yang disebut dengan browser web (web browser);

5) Browser web yang populer adalah Internet Explorer dan Netscape Navigator. 2.4.2 Browser Web

Browser web adalah software yang digunakan untuk menampilkan

informasi dari server web. Software ini kini telah dikembangkan menggunakan

user interface grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan point dan click

untuk pindah antardokumen.

Suatu browser mengambil sebuah web page dari server dengan sebuah

request. Sebuah request adalah sebuah request HTTP standart yang berisi sebuah

page address. Sebuah page address terlihat seperti berikut:

http://www.kita.web.id/page.html

Seluruh web page berisi instruksi-instruksi bagaimana untuk ditampilkan.

(35)

yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag HTML. Tag HTML

contohnya adalah seperti berikut: <p>ini adalah paragraph</p>.

Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan

dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari kliennya. Browser web seperti Explorer atau Navigator berkomunikasi melalui jaringan (termasuk jaringan internet) dengan sever web, menggunakan HTTP.

Browser akan mengirimkan request kepada server untuk meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia juga dengan menggunakan protokol HTTP.

2.5

HTML

HTML kependekan dari Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer. Dokumen ini umumnya berisi informasi atau interface aplikasi di dalam internet.

(36)

“.html” (tanda petik ganda tidak perlu dituliskan karena digunakan sebagai

penjelas saja).

(37)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua jaringan jalan yang ada di Kabupaten Batang yang terdiri dari 15 kecamatan.

3.2

Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.2.1 Data Spasial

Data spasial adalah data yang beracuan pada lokasi. Data spasial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jaringan Jalan.

3.2.2 Data Atribut

Data atribut adalah data yang berupa keterangan. Data atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data identitas jalan;

2) Data kabupaten dalam angka;

3) Data identitas administrasi kecamatan.

(38)

3.3

Alat dan Bahan

3.3.1 Alat 1) Scanner;

2) GPS (Global Possitioning System);

3) Seperangkat komputer dengan software ArcView GIS 3.3 dan extension

MapView SVG;

4) Printer;

5) CD blank (700 MB);

6) Alat tulis. 3.3.2 Bahan

1) Peta Rupabumi Indonesia skala 1 : 25000 Edisi-1 tahun 2001 Bakosurtanal; 2) Peta Administrasi Kabupaten Batang tahun 2011 (Bappeda).

3.4

Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 3.4.1 Survei Lapangan

(39)

3.4.2 Studi Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan melihat catatan tertulis dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi alat bukti yang kuat dan resmi. Metode dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data spasial dan data atribut dari instansi terkait untuk mendapat yang relevan dan akurat. Instansi tersebut antara lain Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Bakosurtanal dan Dinas Bina Marga.

3.4.3 Kerja Laboratorium

Kerja laboratorium adalah teknik pengumpulan dan pengolahan data dengan menggunakan peralatan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS dan seperangkat komputer.

3.5

Metode Pengolahan Data

Sesudah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan jaringan jalan di Kabupaten Batang. Langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1) Memasukkan dan mengolah sumber data; 2) Melakukan digitasi;

(40)

4) Mengedit tabel;

5) Menampilkan informasi jalan; 6) Mengeksport ke html;

7) Mengedit file html;

8) Menguji coba dengan program pembuka web (misalnya Internet Explorer).

3.6

Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah pengolahan data hasil penelitian selesai. Hasil penelitian diolah dengan menggunakan software Arc View 3.3. Pengolahan data dilakukan dengan software Arc View 3.3.

Dalam pengolahan data tersebut dilakukan dengan cara mendigitasi beberapa theme antara lain: kantor kabupaten, kantor kecamatan, kantor desa, garis pantai, batas kabupaten, batas kecamatan, batas desa, rel kereta api, jalan (berdasarkan klasifikasinya) dan wilayah administrasi Kabupaten Batang. Sehingga hasil akhir dari pendigitasian tersebut adalah sebuah sistem informasi geografis jaringan jalan di Kabupaten Batang berbasis web.

(41)
(42)

3.7

Alur Survei

Survei

Lapangan Peta Pendukung :

Peta RBI Kabupaten Batang

Data Spasial: Data Atribut:

(Peta RBI Kabupaten Batang) 1. Identitas Jaringan Jalan

1. Lembar Pekalongan 2. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Fungsi Jalan 2. Lembar Tulis 3. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Administrasi

Pemerintahan

3. Lembar Subah 4. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Muatan Sumbu

4. Lembar Weleri

5. Lembar Bawang

6. Lembar Bandar

7. Lembar Batur

Pengolahan SIG:

1. Pemberian Koordinat

2. Pengaturan View

3. Digitasi

4. Pencarian Panjang (line) dan Luasan

(polygon)

5. Mengekspor ke format html

Hasil Akhir

Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan Di Kabupaten Batang Berbasis Web

(43)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Kondisi Wilayah Kabupaten Batang

Kabupaten Batang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dengan posisi koordinat antara 06° 51’ 46’’ dan 07° 11’ 47’’ Lintang Selatan dan antara

109° 40’ 19’’ dan 110° 03’ 06’’ Bujur Timur atau terletak pada 353424 – 395419 mT dan 9205163 – 9240752 mU dengan luas wilayah 85.424,84 Ha. Secara administrasi, Kabupaten Batang terbagi ke dalam 15 kecamatan yang terdiri dari 248 desa atau kelurahan. Secara administrasi batas wilayah Kabupaten Batang sebagai berikut :

 Sebelah Barat : Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan  Sebelah Selatan : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten

Banjarnegara

 Sebelah Timur : Kabupaten Kendal  Sebelah Utara : Laut Jawa

Kabupaten Batang terletak pada ketinggian 0 - 2.565 meter dari permukaan air laut. Kabupaten Batang memiliki relief yang bervariasi, berupa dataran rendah, dataran tinggi dan berbukit dengan pegunungan landai hingga curam dan daerah pantai.

(44)
(45)

Kabupaten Batang memiliki iklim tropis dengan musim hujan pada bulan Oktober-April dan musim kemarau pada bulan April-Oktober, dimana kedua musim ini silih berganti sepanjang tahun. Kabupaten Batang mempunyai curah hujan rata-rata sebesar 24,2 mm/hari.

Jenis tanah di Kabupaten Batang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang berbeda yaitu meliputi : tanah Aluvial, Aluvial Coklat Tua, tanah Asosiasi Andosol dan Regosol Coklat, tanah Latosol Coklat, tanah Asosiasi Latosol Merah dan Latosol Coklat, tanah Kompleks Latosol Merah Kuning dan Latosol, tanah Kompleks Podsolik Merah Kekuningan, serta Podsolik Kuning dan Regosol. Ditinjau dari geologinya, sebagian besar tanah di Kabupaten Batang berasal dari breksi gunung api andesit muda.

4.2

Pembuatan Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan

Berbasis Web

[image:45.595.114.509.326.700.2]

4.2.1 Memulai ArcView GIS 3.3

(46)

1) Mengklik Start – All Programs – ESRI – ArcView GIS 3.3 – ArcView GIS 3.3.

[image:46.595.115.507.161.639.2]

2) Atau dengan cara mendouble klik icon ArcView pada Dekstop komputer.

Gambar 4.2.1.2 Jendela ArcView GIS 3.3

3) Memilih with a new View, lalu mengklik OK.

(47)
[image:47.595.113.512.107.616.2]

Gambar 4.2.1.4 Jendela View1

5) Sebelum memanggil data peta dasar berformat JPEG, maka harus mengaktifkan Extensions yang diperlukan terlebih dahulu dengan cara mengklik File – Extensions.

Gambar 4.2.1.5 Extensions

(48)
[image:48.595.114.512.100.616.2]

Gambar 4.2.1.6 Jendela Save Project As

7) Selanjutnya adalah menyimpan Project ke dalam folder yang telah kita tentukan di direktori D. Hal ini supaya file-file kerja kita tidak akan hilang dan project bisa dibuka kembali lain waktu. Langkah-langkahnya : mengklik iconSave Projectpada toolbar ArcView.

8) Memberi nama project sesuai yang diinginkan pada kolom di bawah File Name. Mengganti direktori D pada kolom di bawah Drives. Dan mencari

folder kerja yang telah ditentukan, lalu mendouble kliknya. Setelah itu mengklik OK. Maka secara otomatis project sudah tersimpan di folder

(49)

4.2.2 Membuat Titik Koordinat atau Titik Ikat

[image:49.595.114.507.273.758.2]

Selanjutnya adalah memanggil peta RBI yang berada di folder kerja dan memberi koordinat supaya mempunyai koordinat, karena syarat peta dasar yang akan didigitasi nanti harus mempunyai koordinat yang akan berpengaruh pada panjang (garis) dan luasan (area) nanti. Jika tidak diberi koordinat maka tidak bisa mencari panjang dan luasan walaupun bisa didigitasi. Selain itu, fungsi lain dari koordinat adalah untuk mengetahui posisi suatu kawasan/daerah/wilayah di permukaan bumi ini, baik itu yang berbentuk titik (point), garis (line), maupun area (polygon). Langkah-langkahnya sebagai berikut :

Gambar 4.2.2.1 Icon Add Theme

(50)
[image:50.595.114.509.274.731.2]

Gambar 4.2.2.2 Jendela Add Theme

2) Memilih direktori D pada kolom di bawah Drives. 3) Memilih folder kerja.

4) Memilih Image Data Sourcepada kolom di bawah Data Source Types.

5) Memilih peta dasar dengan cara mengklik dan menekan SHIFT secara bersamaan. Di sini penulis menggunakan lembar Tulis, Gringsing, Subah, Bawang, Pekalongan, Batur dan Bandar. Lalu mengklik OK. Maka akan tampil seperti gambar 4.2.2.3.

Gambar 4.2.2.3 Jendela View14

(51)
[image:51.595.114.508.163.684.2]

6) Mengklik Zoom to Active Theme(s) agar besarnya peta menjadi proporsional seperti gambar 4.2.2.5.

Gambar 4.2.2.5 Peta RBI lembar Bandar setelah diperbesar 7) Mengklik File – Extensions.

8) Memilih Register and Transform Tool,lalu OK.

(52)
[image:52.595.119.512.108.688.2]

Gambar 4.2.2.7 Jendela View

9) Mengklik View – Register and Transform.

10)Memperbesar salah satu titik ikat seperti dalam kotak berwarna hijau pada gambar 4.2.2.8 dengan Zoom In .

Gambar 4.2.2.8 Jendela Register and Transform

(53)

12)Mengklik pada perpotongan titik ikat hingga keluar angka 1.

13)Mengisi koordinat X dan Y sesuai dengan yang tercantum pada peta RBI, lalu tekan tombol Tab pada keyboard.

[image:53.595.117.513.248.727.2]

14)Kemudian melanjutkan mengisi titik ikat yang kedua, ketiga dan kempat. Langkahnya sama seperti langkah 11, 12 dan 13.

Gambar 4.2.2.9 Jendela Register and Transform

15)Setelah keempat titik ikat tersebut telah diisi semua, selanjutnya adalah mengecek RMS Errornya. RMS Error yang paling baik adalah kurang dari 1. 16)Lalu mengklik Write World File untuk menyimpannya.

(54)

17)Memberi nama yang sama dengan nama peta dasarnya pada File Name. 18)Memilih direktori kerja yang telah ditentukan. Kemudian mengklik OK. 19)Melakukan langkah-langkah yang sama untuk meregister peta RBI lembar

yang lainnya.

4.2.3 Pengaturan View

[image:54.595.116.508.278.627.2]

Langkah selanjutnya adalah mengatur viewnya yaitu sebagai berikut :

(55)

Gambar 4.2.3.2 Jendela View Properties

2) Menuliskan judul view/peta pada kolom di samping name. 3) Menuliskan pembuat peta pada kolom di samping creator.

4) Memilih meter pada kolom di samping map units dan distances units. 5) Mengklik OK.

4.2.4 Digitasi Peta

(56)

Gambar 4.2.4.1 Jendela View Properties

1) Mengklik View – New Theme.

Gambar 4.2.4.2 Jendela New Theme

(57)

Gambar 4.2.4.3 Menyimpan Theme

3) Menuliskan nama judul theme pada File Name. 4) Memilih direktori D pada Drives.

5) Memilih direktori kerja yang telah ditentukan. 6) Mengklik OK.

(58)

7) Jika ingin berhenti mengedit maka mengklik Theme – Stop Editing, lalu memilih Yes.

8) Dan jika ingin memulai kembali maka mengklik Theme – Start Editing.

Gambar 4.2.4.5 Memulai digitasi Kabupaten Batang

9) Mengklik icon Draw Polygon untuk memulai digitasi wilayah Kabupaten Batang.

10)Mendigitasi mengikuti batas Kabupaten Batang dengan penuh hati-hati dan teliti hingga bertemu kembali ke titik awal, lalu mendouble klik untuk mengakhiri digitasi, seperti pada gambar 4.2.4.6.

11)Mendigitasi wilayah kecamatan-kecamatan dan desa-desa di dalam Kabupaten Batang dengan memotong polygon menggunakan Draw Line to Split Polygon hingga tampak seperti pada gambar 4.2.4.7.

(59)

Gambar 4.2.4.6 Mendigitasi Kabupaten Batang

Gambar 4.2.4.7 Hasil dari digitasi wilayah Kabupaten Batang

Langkah selanjutnya adalah mengisi tabel dan membedakan warna yang berbeda tiap kecamatan dan desa, yaitu :

(60)

1) Mengklik ikon Open Theme Table. 2) Mengklik Table – Start Editing.

3) Mengklik Window – Tile hingga tampak seperti pada gambar 4.2.4.9.

Gambar 4.2.4.9 Jendela view dan tabel

4) Jika ingin menambah kolom maka mengklik Edit – Add Field. Kemudian mengisi nama kolomnya pada Name, jenisnya pada Type, dan lebar kolomnya pada Width. Setelah itu mengklik OK.

5) Jika ingin mengisi kolom tersebut dengan tulisan (baik itu angka maupun huruf) maka mengklik ikon Edit lalu tuliskan saja pada kolom yang diinginkan.

6) Jika ingin memilih kolom mana agar terhubung dengan tampilan pada view

maka mengklik ikon Select kemudian pilih saja kolom yang diinginkan. Biasanya yang terpilih akan berwarna kuning seperti tampak pada gambar 4.2.4.9.

(61)

8) Jika tidak ingin memilih semua kolom maka mengklik ikon Select None . 9) Setelah selesai mengisi semua kolom maka akan tampak tabel seperti pada

gambar 4.2.4.10.

(62)

10)Menutup tabel dengan cara mengklik close di sudut kanan atas. 11)Mendouble klik pada theme Kabupaten Batang .

Gambar 4.2.4.11 Jendela Legend Editor 12)Memilih Single Symbol pada Legend Type.

13)Mendouble klik kotak di bawah tulisan Symbol. Maka akan keluar jendela Fill Palette di samping jendela Legend Editor.

14)Mengklik ikon . Kemudian memilih None pada Outline.

15)Jika ingin mengganti warna sesuai dengan yang diinginkan maka mengklik ikon .

(63)

Gambar 4.2.4.12 Tampilan theme Kabupaten Batang

Selanjutnya adalah membuat theme baru yang berbentuk line (garis). Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Mengklik View – New Theme.

2) Memilih Line pada Feature type, lalu mengklik OK. 3) Menuliskan nama theme pada File Name.

4) Mencari direktori kerja seperti biasanya, kemudian mengklik OK.

5) Menonaktifkan theme Kabupaten Batang dengan cara menghilangkan tanda centang ( menjadi ). Hal ini dimaksudkan supaya fokus, tidak membingungkan dan mempermudah untuk digitasi theme baru berikutnya.

(64)

7) Memilih Flat pada Line flatness, lalu mengklik Apply dan Close. Hal ini dimaksudkan agar menyesuaikan dengan aturan-aturan simbolisme yang benar dalam peta.

[image:64.595.115.509.246.549.2]

8) Perlu diingat kembali, memulai kerja digitasi harus Start editing dan mengakhirinya harus Stop editing.

Gambar 4.2.4.13 Tool untuk edit line 9) Jika ingin membuat garis maka dengan mengklik ikon . 10)Jika ingin memotong garis maka dengan mengklik ikon .

11)Perlu diingat kembali, bahwa jika memulai digitasi area maupun garis maka langkah pertama adalah klik dan klik, dan jika mengakhiri digitasinya maka langkah terakhir adalah double klik.

(65)
[image:65.595.116.511.114.544.2]

Gambar 4.2.4.14 Tampilan memberi identitas garis 13)Mendouble klik theme jalan.shp.

14)Maka akan keluar seperti gambar 4.2.4.14, memilih Unique Value pada

Legend Type.

15)Memilih salah satu sesuai yang diinginkan pada Values Field. 16)Mendouble klik tepat pada garis di bawah tulisan Symbol.

17)Jika ingin mengubah warna, langkahnya sama dengan cara mengubah warna pada polygon/area yang telah dilakukan sebelumnya.

18)Jika ingin mengubah tebal garis maka mengklik ikon . Memilih ukuran tebalnya pada Size.

(66)
[image:66.595.113.508.107.734.2]

Gambar 4.2.4.15 Tampilan theme jalan

(67)
[image:67.595.120.507.104.680.2]
(68)
[image:68.595.113.511.161.673.2]

Setelah semua theme yang bertipe garis/line telah terdigitasi dan terisi tabelnya maka akan tampak seperti gambar 4.2.4.17.

Gambar 4.2.4.17 Tampilan theme-theme bertipe garis/line

Langkah yang terakhir adalah membuat theme baru bertipe titik/point seperti kantor desa, kantor kecamatan dan kantor kabupaten. Kantor-kantor tersebut dapat dibuat dalam satu theme maupun tiga theme. Sementara pada penelitian ini membuatnya dalam satu theme. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Mengklik View – New Theme.

2) Memilih Point pada Feature type, lalu mengklik OK.

3) Menamainya pada File Name. Mencari direktori kerja seperti biasanya. Kemudian mengklik OK.

4) Mengklik ikon Draw Point pada toolbar ArcView.

(69)
[image:69.595.115.506.131.638.2]

6) Mengisi tabelnya sehingga menjadi seperti gambar 4.2.4.18.

Gambar 4.2.4.18 Tampilan tabel pada Kantor

(70)
[image:70.595.115.507.111.543.2]

Gambar 4.2.4.19 Tampilan mengubah ukuran dan warna titik

Setelah semua theme selesai, baik itu yang bertipe titik/point, garis/line

maupun area/polygon, maka view tersebut akan tampak seperti pada gambar 4.2.4.20. Ini artinya bahwa proses digitasi telah selesai. Namun, di samping itu

theme-theme yang bertipe garis dan area harus dicari panjang dan luasannya. Jika panjang maka satuannya meter, dan jika luas maka satuannya hektar. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan untuk menambah informasi pada masing-masing

(71)
[image:71.595.116.510.110.730.2]

Gambar 4.2.4.20 Tampilan view Kabupaten Batang setelah selesai 4.2.5 Mencari Panjang (pada line) dan Luasan (pada polygon)

Langkah-langkah untuk mencari luasan dan panjang adalah sebagai berikut: 1) Mengaktifkan Extensions XTools dengan cara mengklik File – Extensions.

Memilih , lalu mengklik OK.

2) Mengklik XTools – Update Area, Perimeter, Hectares and Length pada

menubar.

(72)

3) Memilih theme mana saja yang akan dicari panjang atau luasannya dengan cara mengklik theme tersebut, kemudian mengklik OK.

[image:72.595.114.503.226.620.2]

4) Jika tabel dari masing-masing theme yang telah terhitung panjang dan luasannya tadi dibuka, maka akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.2 Tampilan tabel pada Garis pantai

Gambar 4.2.5.3 Tampilan tabel pada Jalan

(73)
[image:73.595.119.506.107.610.2]
(74)
[image:74.595.118.504.111.710.2]

Gambar 4.2.5.6 Tampilan tabel pada Kabupaten Batang 2

(75)

Dari tabel-tabel tersebut di atas, maka dapat diketahui informasi tentang luas wilayah masing-masing desa, kecamatan serta kabupaten, panjang rel kereta api, garis pantai serta masing-masing jalan.

4.2.6 Mengekspor ke format html

Pada langkah ini jendela view “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

JARINGAN JALAN DI KABUPATEN BATANG” yang telah dibuat akan diekspor ke format html yang nantinya bisa disebut dengan halaman web yang lebih interaktif. Sebelum melangkah lebih jauh, harus dipastikan bahwa program

ArcView ini sudah mempunyai extensions mapview svg. Jika belum mempunyai, maka komputer tersebut harus diinstal program mapview svg terlebih dahulu yang nantinya secara otomatis akan masuk ke dalam extensions ArcView. Dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Mengklik File – Extensions.

2) Memilih , lalu mengklik OK.

[image:75.595.111.508.288.720.2]

3) Mengklik ikon MapViewSVG pada toolbar ArcView.

(76)
[image:76.595.115.509.138.649.2]

4) Memilih Internet Explorer (HTML) Solution, kemudian mengklik Next.

Gambar 4.2.6.2 Jendela MapView Layout

5) Memilih model layout sesuai dengan yang diinginkan. Di sini menggunakan model Web2, lalu mengklik Next.

Gambar 4.2.6.3 Jendela MapView Components

6) Memilih semua komponen yang ada kecuali Logo. 7) Memilih Jalan pada Theme.

(77)
[image:77.595.115.509.136.682.2]

9) Mengklik Next.

Gambar 4.2.6.4 Jendela MapView Design

10)Mengisi ukuran Width dan Height pada Map Extent (Pixels) sesuai dengan yang diinginkan. Di sini menggunakan ukuran 900 x 535.

11)Memilih Jawa Tengah.shp pada Overview Map, kemudian mengklik Next.

(78)
[image:78.595.116.506.95.692.2]

Gambar 4.2.6.6 Jendela Information about Features (Garis pantai)

Gambar 4.2.6.7 Jendela Information about Features (Batas kabupaten)

(79)
[image:79.595.117.509.101.713.2]

Gambar 4.2.6.9 Jendela Information about Features (Batas desa)

Gambar 4.2.6.10 Jendela Information about Features (Jalan)

(80)
[image:80.595.116.506.278.707.2]

Gambar 4.2.6.12 Jendela Information about Features (Kabupaten Batang)

Gambar 4.2.6.13 Jendela Information about Features (Kabupaten Batang 2)

(81)
[image:81.595.115.507.163.617.2]

12)Memilih semua informasi kecuali Hot Link. 13)Mengklik Next.

Gambar 4.2.6.15 Jendela Author and Copyright Informations

14)Menulis nama pembuat pada Author.

15)Memilih Institution, menuliskan nama institusi yang dikehendaki. 16)Menulis alamat e-mail yang diinginkan.

17)Menuliskan proyeksi peta pada Projection.

18)Memberi tanda centang pada Add Link to Download SVG Viewer. 19)Lalu mengklik Next.

20)Menyimpan file SVG ke dalam folder dan direktori yang diinginkan.

21)Menyimpan settingnya ke dalam folder dan direktori yang sama seperti menyimpan file SVG.

(82)
[image:82.595.117.509.112.594.2]

Gambar 4.2.6.16 Jendela penyimpanan SVG files

Gambar 4.2.6.17 Jendela penyimpanan Settings

23)Yang terakhir adalah mengklik Create SVG. Lalu menunggu sebentar hingga proses ekspor benar-benar selesai sempurna.

(83)
[image:83.595.114.515.287.636.2]

25)Kemudian akan dihasilkan beberapa folder yaitu seperti tampak pada gambar 4.2.6.18.

Gambar 4.2.6.18 Folder-folder hasil ekspor MapViewSVG

26)Pada gambar di atas terdapat 3 folder pendukung yaitu embfiles, images, dan

pictures. Selain itu yang paling penting adalah file index.html yang merupakan

file paling utama. Berikut adalah tampilan dari index.html dengan Internet Explorer:

Gambar 4.2.6.19 Tampilan index.html

Pada halaman ini (tampilan browser), para pengguna dapat menggunakan

(84)

Berikut fungsi dari masing-masing tool:

1) Zoom In : untuk memperbesar tampilan peta. 2) Zoom Out : untuk memperkecil tampilan peta.

3) Back to Original View : untuk mengembalikkan tampilan awal peta (default).

4) Coordinate read-out : untuk menampilkan koordinat UTM suatu titik pada peta.

5) Measure : untuk menampilkan panjang (jarak) suatu objek berbentuk garis/line dalam satuan meter.

6) Help : untuk menampilkan informasi bantuan tentang cara penggunaannya terkait dengan fungsi dari masing-masing tool.

7) : untuk menentukan skala peta sesuai yang diinginkan.

8) : untuk memilih nama jalan yang akan ditampilkan secara khusus pada peta sesuai dengan yang diinginkan.

4.3

Hasil Kegiatan

4.3.1 Peta Jaringan Jalan Kabupaten Batang Berdasarkan Fungsi Jalan 1) Jalan Arteri

2) Jalan Kolektor 3) Jalan Lokal 4) Jalan Lingkungan

(85)

4.3.2 Peta Jaringan Jalan Kabupaten Batang Berdasarkan Administrasi Pemerintahan

1) Jalan Nasional 2) Jalan Provinsi 3) Jalan Kabupaten 4) Jalan Kota 5) Jalan Desa

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3.1.2.

4.3.3 Peta Jaringan Jalan Kabupaten Batang Berdasarkan Muatan Sumbu 1) Jalan Kelas I

2) Jalan Kelas III A 3) Jalan Kelas III B 4) Jalan Kelas III C

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3.1.3.

(86)
(87)
(88)
(89)

No Nama Ruas Jalan Termasuk Kecamatan Panjang Ruas Jalan (meter) Lebar Jalan (meter) Klasifikasi Berdasarkan Fungsi Jalan Administrasi

Pemerintahan Muatan Sumbu 1 Bakalan - Ujungnegoro Kandeman 6197.21 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

2 Wonosari - Kalirejo Bawang 4665.28 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

3 Tersono - Sangubanyu Bawang - Tersono 9891.97 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C 4 Jlamprang - Gunungsari Bawang 3205.98 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

5 Bawang - Purbo Bawang 2638.90 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

6

Bawang - Candigugur

Deles Bawang 2150.07 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

7 Bawang - Pranten Bawang 10337.37 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

8 Lebo - Sikiayu Gringsing 6150.24 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

9 Kebondalem - Yosorejo Gringsing 3009.86 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 10 Gringsing - Kebondalem Gringsing 2965.83 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 11

Plelen (pompa BBM) -

Krengseng Gringsing 4358.36 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

12 Plelen (pasar) - Kedawung Gringsing 11199.05 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 13 Timbang - Tersono Banyuputih - Tersono 7672.08 3.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

14 Pujud - Kebonwaru Tersono 2258.42 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

15

Madugowongjati -

Kebumen Tersono 2942.21 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

16

Harjowinangun -

Kebumen Tersono 3954.45 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

17 Pujud - Harjowinangun Tersono 674.57 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 18

Madugowongjati -

Tedunan Gringsing 4118.02 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

19 Tersono Kota - Tersono Tersono 930.39 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

(90)

23 Limpung - Tersono Limpung - Tersono 4930.49 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C 24 Kemiri - Kedawung Subah - Banyuputih 3598.95 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 25 Kedawung - Mangunsari

Banyuputih -

Limpung 1458.08 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

26 Lobang - Kalisari Limpung 3411.95 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

27 Sukorejo - Lobang Limpung 2908.31 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

28 Kalangsono - Bulu Banyuputih 2993.31 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 29 Limpung - Kalangsono

Limpung -

Banyuputih 3324.48 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 30 Kalisalak - Donorejo Limpung 1380.37 3.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

31 Limpung - Kalisalak Limpung 1143.47 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

32 Petamanan - Kalisalak Limpung 3964.21 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C 33 Keborangan - Kalisalak Subah - Limpung 5507.34 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 34

Kalimanggis - Kemiri

Timur Subah 3146.13 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

35 Sengon - Roban Subah 6214.21 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

36 Subah - Selokarto Subah - Pecalungan 7769.10 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

37 Gondang - Kemiri Subah 1985.07 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

38 Subah - Kuripan Subah 5909.44 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

39 Semampir - Gemuh Reban - Pecalungan 2179.49 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

40 Gumawang - Wonosobo Reban 3607.00 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

41 Kemesu - Adinuso Reban 1989.00 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

42 Wonorojo - Kalisari Reban 2658.22 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

43 Semampir - Gumawang Reban 1171.38 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

44 Reban - Semampir Reban 1665.08 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

45 Sojomerto - Reban Reban 5468.46 4.0 Jalan Kolektor Jalan Provinsi Jalan Kelas III A

(91)

50 Kambangan - Gerlang Blado 14381.74 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 51 Gemuh - Selokarto Pecalungan 2740.66 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 52 Selopajang - Selokarto Baldo - Pecalungan 5036.98 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 53 Kalipancur - Siguci Blado - Pecalungan 4146.99 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

54 Blado - Kambangan Blado 3766.20 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

55 Blado - Kalipancur Blado 3542.05 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

56 Blado - Wonobodro Blado 2000.18 3.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

57 Besani - Pagilaran Blado 4650.59 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

58 Bandar - Simbang/Beji Bandar - Tulis 9614.56 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C 59 Bandar - Kambangan Bandar - Blado 5273.77 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C 60 Bandar - Limpung Bandar - Limpung 14812.85 4.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

61 Toso - Kluwih Bandar 2774.00 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

62 Tumbreb - Toso Bandar 1632.32 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

63 Bandar - Tombo Bandar 7483.85 4.5 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

64 Bandar - Pasarmanis Bandar 3750.67 4.5 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C

65 Simpar - Batiombo Bandar 2086.11 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

66 Pucanggading - Simpar Bandar 2740.27 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 67 Bandar - Pucanggading Bandar 1916.25 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

68 Sidorejo - Lebo Warungasem 5856.93 3.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

69 Warungasem - Pandansari Warungasem 7150.95 5.0 Jalan Kolektor Jalan Provinsi Jalan Kelas III A 70 Klopogodo - Menguneng Warungasem 3987.12 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 71 Anjir - Warungasem Warungasem 4097.58 5.0 Jalan Lokal Jalan Kabupaten Jalan Kelas III C 72 Gringgingsari - Silurah Wonotunggal 13281.94 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 73 Sendang - Batiombo

Wonotunggal -

(92)

78 Cempereng - Botolambat Kandeman 3853.59 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 79 Tulis - Batiombo Tulis - Bandar 3121.62 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

80 Kaliboyo - Jolosekti Tulis 5195.98 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

81 Depok - Juragan Kandeman 5443.23 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

82 Tragung - Lawangaji Kandeman 3024.45 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C 83

Kenconorejo -

Kedungsegog Tulis 1724.54 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

84

Kenconorejo -

Karanggeneng Tulis - Kandeman 3106.28 4.0 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

85 Beji - Kenconorejo Tulis 2400.75 4.5 Jalan Lingkungan Jalan Desa Jalan Kelas III C

86 TPA - Tegalsari Kandeman 843.64 4.0 Jalan Ling

Gambar

Gambar 4.2.1.1 Membuka ArcView
Gambar 4.2.1.2 Jendela ArcView GIS 3.3
Gambar 4.2.1.4 Jendela View1
Gambar 4.2.1.6 Jendela Save Project As
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Siswa menganalisis besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya dengan rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, teliti dan bekerjasama. • Siswa menganalisis mengenai

: (1) Ruang lingkup hukum agraria dan sejarah hukum agraria di Indonesia; (2) Konsepsi Hukum Agraria nasional dan asas-asas hukum Agraria; (3) Jenis-jenis hak-hak atas tanah di

Reagen yang dapat digunakan sebagai nitrating agents reaksi nitrasi adalah asam nitrat dalam bentuk fuming, concentrated atau larutan encer; campuran asam (mixed acid)

Hasil analisa data kuantitatif diperolehh hubungan variabel dukungan administrasi dengan pelaksanaan perkesmas berdasarkan uji Chi Square dengan Pearson Chi Square

Akibatnya ada indeks mata pisau yang secara kontinyu masuk dalam daerah pemotongan (cutting zone) untuk menyayat benda kerja dan kemudian keluar dari daerah pemotongan

Evaluasi kegiatan internalisasi dari konsep Kompetensi Inti yang harus terakomodasi dalam sasaran dan muatan dalam Kompetensi Dasar dilakukan pada kegiatan workshop berupa

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan rahmat dan berkatNya, sehingga penulis bisa

Tujuan pelaksanaan vaksinasi adalah untuk mengurangi jumlah hewan yang peka terhadap infeksi dan mengurangi sheding virus atau virus yang dikeluarkan dari