• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bandwidht Management di Linux Pada Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk R&D Center

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bandwidht Management di Linux Pada Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk R&D Center"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

BANDWIDTH MANAGEMENT DI LINUX

PADA PERUSAHAAN

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. R & D CENTER

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

ERVIANS DINATA

10106346

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

BANDWIDTH MANAGEMENT BERBASIS LINUX

DI PERUSAHAAN

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. R & D CENTER

ERVIANS DINATA

10106346

Pembimbing Kerja Praktek I Pembimbing Kerja Praktek II

Asep Priyanto Iskandar Ikbal, S.T

NIP . 651176 NIP. 41277006020

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia

Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan selama menjalani kerja praktek di perusahan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. R & D Center yang berlangsung selama 30 hari atau 1

bulan di perusahaan tersebut.

Ini juga merupakan salah satu tugas syarat penyelesaian mata kuliah kerja praktek semester 7 Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Pengerjaan dan pelaksanaan Kerja Praktek ini tentu lah tidak luput dari bantuan

berbagai pihak, baik di lapangan maupun penulisan laporan ini. Oleh Karen itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya, diantaranya :

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat dan semua karunia nya

selama ini.

2. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M. Sc selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M. Sc selaku Dekan Fakultas Teknik & Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

(4)

7. Kedua orang tua penulis, Bapak Ansirman Daud, SH. Dan Ibu Evi Santi, S. Ip. Terima Kasih banyak atas dukungan baik moril maupun materil, doa nya, nasehat dan

bimbingan selama dan hingga saat ini.

8. Ketiga adik penulis, Gustaf Leonard, Nadia Stevany dan Selva Ayu Sagitha. Yang

selalu mengisi cerah nya hari – hari dan doa nya.

9. Semua teman kelas IF – 8, teman kosan, dan teman bermain setiap hari.

10.Serta semua orang yang ada dalam kehidupan penulis atau orang yang terlibat dalam

penulisan ini, yang tidak bisa di tulis satu per satu.

Terima kasih semua atas dukungan serta apa saja yang telah di berikan kepada penulis.

Serta kritik dan saran buat penulis, sampai saat ini sangat diterima. Demi kebaikan dan kebenaran dari isi laporan Kerja Praktek ini.

Penulis tidak bisa membalas banyak atas kebaikan, support serta bimbingan selama ini,

namun penulis berharap kepada Tuhan TME dapat membalas semua nya itu. Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Bandung, Desember 2009 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……… iii

DAFTAR TABEL……… v

DAFTAR GAMBAR……… vi

DAFTAR SIMBOL……….. vii

DAFTAR LAMPIRAN……… viii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1Latar Belakang………... 1

1.2 Perumusan Masalah……….. 1

1.3 Maksud dan Tujuan……….. 2

1.3.1 Maksud……… 2

1.3.2 Tujuan………... 2

1.4 Batasan Masalah……… 2

(6)

1.6 Sistematika Penulisan……… 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 4

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek... 4

2.1.1 Sejarah Instansi……….. 4

2.1.2 Logo Instansi……….. 7

2.1.3 Badan Hukum Instansi……….. 7

2.1.4 Struktur Organisasi Dan Job Description……… 10

2.1.4.1 Struktur Organisasi……… 10

2.1.4.2 Job Description………... 10

2.2 Landasan Teori………. 13

BAB III PEMBAHASAN………... 25

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………... 40

4.1 Kesimpulan……… 40

4.2 Saran……….. 40

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahan yang telah menyediakan fasilitas internet tentulah tidak sama untuk pembagian bandwidth managementnya. Istilah Bandwidth Management sering di

pertukarkan dengan istilah Traffic Control, yang dapat di definisikan sebagai pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung suatu kebutuhan atau

keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Istilah Bandwidth dapat di definisikan sebagai kapasitas atau daya tampung atau channel komunikasi ( medium komunikasi ) untuk dapat di lewati sejumlah traffic informasi atau data dalam satuan waktu tertentu.

Umum nya bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps ( byte per second ). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam

memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS ( Quality of Services ). 1.2 Perumusan Masalah

Pemasalahan yang timbul dalam jaringan secara umum adalah :

 Traffic Monitoring yang diperlukan dalam menganalisa kepadatan jaringan

setiap saat

 Alur data atau bandwidth yang tidak dibatasi menyebabkan terjadinya

pembagian bandwidth yang tidak efektif. ( criteria efektif sesuai dengan analisa pengguna, missal : Pengguna A yang pekerjaannya berhubungan dengan internet memerlukan bandwidth yang lebih besar dai pengguna B yang bekerja

(8)

1.3 Maksud Dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan

menggunakan sebuah komputer linux. Umumnya komputer linux dapat digunakan sebagai gateway/router sehingga memungkinkan untuk mengatur traffic data atau mengalokasikan bandwidth dari traffic data yang melewati komputer linux tersebut

untuk memberikan jaminan kualitas akses layanan internet bagi komputerkomputer dalam jaringan lokal.

1.3.2 Tujuan

Menentukan dan mengatur bandwidth yang sesuai untuk setiap pengguna dan

aplikasi di dalam jaringan tersebut, ini berarti jaringan yang ada mampu memenuhi kebutuhan layanan yang berbeda-beda dari aplikasi dan pengguna.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan ini penulis mengambil batasan masalah yang

berkaitan hanya pada bandwidth management yang sesuai di tempat kerja praktek baik data – data maupun aplikasi yang digunakan.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini sesuai dimana tempat penulis mengadakan kerja praktek Dan diberi tugas untuk mencari dan mempelajari mengenai Bandwidth Management di Linux. Data – data mengenai Bandwidth management banyak didapat di media browse

(9)

tempat kerja praktek tersebut. Baru lah menjadi sumber data laporan ini. Dan ini termasuk metode observasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembacaan dalam mengetahui dan mengerti isi dari

skipsi yang penulis buat, penulis menyusun skripsi ini dengan sistematika sebagai Berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisikan tentang profil tempat kerja praktek yang mengenai sejarah instansi, logo instansi, badan hokum instansi struktur organisasi dan job

description serta berisikan tentang landasan teori.

BAB III PEMBAHASAN

Berisikan tentang semua hasil dari kerja praktek secara teori yang merupakan inti isi dari laporan yang penulis buat ini.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Instansi

Sejarah TELKOM R&D Center dimulai pada tahun 1979 yang ditandai dengan

berdirinya Pusat Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi

(Pusdiklitbangtel). Sejalan dengan meningkatnya peran penelitian dan pengembangan serta

kegiatan yang berfokus pada penelitian dan pengembangan, organisasi ini pada tahun 1985

memisahkan diri dengan menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan (Pusdiklitbangtel).

Pada tahun 1990 fungsi perencanaan ditambahkan, sehingga unit ini berubah nama sesuai

dengan fungsinya menjadi Pusat Perencanaan Penelitian dan Pengembangan

(Pusrenlitbang).

Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi serta untuk

menentukan arah yang jelas, pada tahun 1993 unit ini mulai melakukan pemutakhiran visi,

strategi dan sumber daya yang strategis sebagai batu pijakan sehingga fungsi unit ini pun

kembali di sesuaikan dengan mengambil fokus pada teknologi informasi dan berubah nama

menjadi Pusat Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi (Pusrenbangti).

Pada tahun 1995, unit ini kembali mengalami restrukturisasi guna menyesuaikan

diri dengan kebutuhan dunia telekomunikasi dan antipasi perkembangan di masa datang.

Dan sejak itulah unit ini berubah nama menjadi Divisi Riset Teknologi Informasi (RisTI).

(11)

kerjanya dengan tujuan untuk mendapatkan suatu lingkungan kerja yang terbuka,

transparan dan berteknologi tinggi. Secara pararel RisTI juga mulai merintis

pengembangan IT-Based Office dengan basis intranet RisTINet.

RisTI kembali mencapai milestone monumental dengan melakukan take off pada

tahun 1997 yang ditandai dengan diresmikan sarana dan prasarana RisTI oleh

Menparpostel bersamaan dengan diterimanya sertifikat UKAS/NAMAS oleh Rumah Uji

RisTI serta diimplementasikannya secara penuh IT-Based Office. Sejak saat itu RisTI

mulai berbagi informasi dengan komunitas luar melalui program RisTI Visit Year.

Perintisan program Research Development Partner (RDP) dengan mitra global juga

dimulai dengan antisipasi terhadap kebutuhan RisTI di masa datang. Pada tahun ini pula

produk RisTI mulai didaftarkan untuk pertama kalinya pada Direktorat Jenderal HAKI

(Hak Atas Kekayaan Intelektual).

RisTI mulai menapakkan kakinya menuju suatu pusat RDI (Research

Development Innovation) bidang Teknologi Informasi yang bersifat global dan disegani,

yang juga berfungsi untuk membangun komunitas TI di Indonesia sekaligus mendorong

pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui pemanfaatan Teknologi Informasi.

RisTI sebagai product developer dan system developer telah mengeluarkan

produk-produk berupa spec dan standar telekomunikasi yang dijadikan acuan bagi

pemanfaatan teknologi telekomunikasi, produk subsitusi, layanan informasi, software

aplikasi dan lain-lain.

Sebagai unit dari PT TELKOM, RisTI terus melakukan kegiatan riset,

(12)

sumber daya secara maksimal untuk mengantisipasi perubahan teknologi dan tuntutan

pelayanan dalam memenangkan persaingan.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap perubahan tantangan lingkungan industri jasa

telekomunikasi Indonesia saat ini dan beberapa tahun ke depan, telah dilakukan

pembaharuan srategi korporasi TELKOM. Untuk itu, melalui Keputusan Direksi PT.

Telekomunikasi Indonesia Nomor : KD 17/PS150/CTG-00/2003, Divisi RisTI kembali

mengalami restrukturisasi dan namanya berubah menjadi Pusat Riset dan Pengembangan

(R & D Center), yang selanjutnya disebut TELKOM RisTI yang dimaksudkan sebagai

penyesuaian bentuk organisasi Divisi Riset Teknologi Informasi terhadap strategi

perusahaan.

Tujuan pembentukan TELKOM RisTI adalah terbentuknya pusat pengelola riset

teknologi perusahaan yang lebih kondusif di dalam mengoptimalkan dukungannya

terhadap peningkatan kapabilitas perusahaan melalui pengembangan produk berbasis

jaringan dan teknologi informasi.

Bidang usaha TELKOM RisTI adalah pengembangan produk aplikasi dan layanan

berbasis jaringan (network based services), pengembangan infrastruktur jaringan untuk

semua unit bisnis TELKOM serta aktivitas riset lainnya yang dibutuhkan perusahaan.

Sejalan dengan perubahan pengorganisasian bisnis menuju pada model customer

centric organization, fungsi riset dan pengembangan perusahaan perlu diselaraskan untuk

lebih diberdayakan dan fokus pada peran membangun kapabilitas perusahaan dalam

mengelola Inovasi.

Melalui Keputusan Direksi nomor KD.53/PS150/COP-B00300000/2006 tanggal 3

(13)

dan Pengembangan dan selanjutnya disebut Research & Development Center - R&D

Center, yang bertujuan untuk mengkondisikan terjadinya peningkatan kualitas dan kinerja

riset dalam mempersiapkan service dan produk yang unggul dan sesuai dengan permintaan

pasar, serta kemampuan mengantisipasi trend perkembangan bisnis dan teknologi pada

industri infocom.

2.1.2 Logo Instansi

Gambar 1. Logo Telkom Indonesia

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Perseroan terbatas adalah suatu perusahaan yang terdiri dua orang atau lebih

dengan modal yang diperoleh dengan penjualan atas saham-saham. Semua pemilik

perusahaan ini merupakaan pemegang saham. Tanggung jawab pesero ( pemilik saham )

hanya terbatas modal yang disertakannya. Besarnya modal pesero ditentukan dengan

(14)

perusahaan sendiri, sehingga semua tagihan atas utang-utang perusahaan ditanggung oleh

harta perseroan.

Untuk mendirikan perseroan terbatas ini harus dengan akta pendirian yang

disyahkan dengan akta notaris yang disetujui oleh menteri kehakiman. Keuntungan PT ini

berupa deviden yang dibagikan berdasarkan besar saham yang dimiliki masing-masing

persero.

Perseroan Terbatas dikendalikan atas tiga unsur, yaitu :

a. Direksi

Direksi ditunjuk oleh rapat umum pemegang saham. Direksi ini yang menjalankan

operasional sehari-hari. Direksi terdiri atas seseorang atau beberapa orang dan dewan

direksi sendiri terdiri dari beberapa orang.

b. Dewan Komisaris

Dewan komisaris terdiri dari para pemegang saham. Dewan komisaris yang

mengawasai jalannya pekerjaan direksi, selain itu menasehati direksi dan bertindak

membela kepentingan para pemegang saham.

c. Rapat Umum Pemegang Saham

Yang memegang kekuasaan tertinggi dalam PT dan mempunyai wewenang untuk

menentukan kegiatan perusahaan, mengangkat, dan memberhentikan direksi serta

mengesahkan neraca dan pembagian deviden.

TELKOM berkewajiban mematuhi peraturan Bapepam-LK LKOM senantiasa

berkomitmen untuk menerapkan kebijakan serta praktik-praktik tata kelola perusahaan

berdasarkan standar pasar modal internasional. TELKOM menyadari pentingnya

(15)

untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas kepada para stakeholder dan memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada pelanggannya.

TELKOM telah memenuhi kewajiban untuk melakukan penilaian terhadap ICFR

sebagaimana dipersyaratkan dalam Sarbanes Oxley Act (“SOA”) Section 404. Kewajiban

ini berlaku bagi perusahaan AS dan perusahaan asing yang terdaftar di SEC. Komitmen

atas kepatuhan TELKOM terhadap implementasi SOA dan GCG telah tercermin dalam

beberapa penerapan penanganan masalah dan kebijakan, seperti: pembentukan unit yang

menangani bisnis proses SOA dibawah Direktorat compliance & Risk Management,

penetapan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi yang terkait dengan tugas

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian internal perusahaan penentuan tingkat

pengendalian internal perusahaan dan pencapaian target yang tepat; penerapan kewajiban

bagi para pejabat tinggi untuk melakukan evaluasi, perencanaan dan pengendalian internal

serta bertanggung jawab penuh atas hasil tindakan sesuai lingkup tugasnya; perancangan

kebijakan dan prosedur pengendalian keterbukaan informasi; pendokumentasian, pelaporan

dan penyampaian hasil evaluasi efektivitas ICFR dan hasil self assessment secara tertulis

setiap triwulan.

TELKOM menerapkan pengelolaan pengendalian internal perusahaan melalui tiga

tahap, yaitu: pengendalian internal pada tingkat entitas (entity level), pengendalian internal

tingkat transaksional (transactional level) dan pengendalian internal berbasis teknologi

informasi. Tahapan dalam penerapan pengendalian internal dilakukan melalui: budaya

perusahaan, pembuatan kebijakan terkait dengan GCG, pembentukan unit khusus terkait

(16)

jajaran unit kerja oleh senior leader, penerapan audit, evaluasi atas proses dan hasil audit

serta langkah-langkah perbaikan.

2.1.4 Struktur Organisasi Dan Job Description

2.1.4.1 Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi

2.1.4.2 Job Description

SGM R & D Center

 Perencanaan Bisnis, pengelolaan performansi dan operasional unit

serta pengendalian sistem mutu unit R&D Center

 Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan riset dan pengembangan

Infrastruktur, Management Network/Jaringan, Service & Product dan

Bisnis

SM Planning & Controlling

 Perencanaan bisnis (Strategic Plan)

 Penyusunan & Evaluasi RKM, RKAP dan SKU

(17)

 Pengendalian sistem mutu

SM R & D Of Infrastructure

 Riset teknologi untuk mendukung penyusunan rencana strategis

pengembangan infrastruktur dan teknologi

 Perencanaan infrastruktur (service node, transmisi, signaling &

integrity, wireline & wireless network) untuk mendukung service

deployment

 Evaluasi performansi jaringan infrastruktur (service node, transmisi,

signaling & integrity, wireline & wireless network) termasuk

performansi interkoneksi

 Technology scanning dan technology assessment untuk mendukung

penyelenggaraan bisnis perusahaan

 Support project management inovation/support expertise

SM R & D Of Network Management

 Analisis regulative resources untuk mendukung evaluasi performansi

pengelolaan jaringan telekomunikasi

 Pengelolaan riset jaringan telekomunikasi

 Technology assessment dalam bidang manajemen jaringan untuk

mendukung penyelenggaraan bisnis perusahaan

 Pengelolaan Layanan Quality Assurance dan Technical compliance

(18)

 Support project management inovation/support expertise

SM R & D Of Service And Product

 Pengembangan service & product

 Riset & pengembangan prototype servise baru dan penyusunan

standart service

 Riset dan pengembangan prototype produk baru

 Pengembangan prototype solusi bisnis untuk pelanggan korporat &

OLO

 Service management

SM Research Of Business

 Pelaksanaan riset dan pengembangan bisnis

 Evaluasi dan identifikasi performansi bisnis

 Penyediaan data pasar, pelanggan dan kompetitor yang kompetitif

 Pengembangan hubungan kemitraan yang strategis dengan institusi

yang relevan

SM General Support

 Pengelolaan kesekretariatan

 Pengelolaan Procurement, Asset & Facilities

 Pengelolaan Relasi & Klien

(19)

2.2 Landasan Teori

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling

berhubungan diantara satu dengan yang lainnya, dan saling berbagi sumber daya misalnya

CDROM, Printer, Pertukaran File, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara

elektronik. Komputer yang terhubung tersebut dimungkinkan berhubungan dengan media

kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit atau infrared.

Lokal Area Network (LAN)

Jaringan LAN adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam

suatu lokal area (biasanya dalam satu gedung atau antar gedung). LAN digunakan didalam

rumah, perkantoran, perindustrian, universitas atau akademik, rumah sakit dan daerah yang

sejenis. LAN mempunya ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada

keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya.

Dengan mengetahui keterbatasannya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk

menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memerlukan manajemen jaringan. Bentuk

(20)

L A N

Printer Client

Client

Client

Client Server

Gambar3. Jaringan LAN

LAN seringkali menggunakan tehnologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional

beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (Mega Bits per detik) dengan delay

rendah (puluhan micro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil, LAN-LAN

modem dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit per

detik.

Sistem LAN yang sering digunakan adalah system Ethernet yang dikembangkan

oleh perusahaan Xerox. Penggunaan titik koneksi Intermediate (seperti Repeater, Bridge,

dan Switch) memungkinkan LAN terkoneksi membentuk jaringan yang lebih luas. LAN

juga dapat terkoneksi ke WAN (Wide Area Network), atau MAN (Metropolitan Area

(21)

Secara garis besar, LAN adalah sebuah jaringan komunikasi antar komputer yang:

 Bersifat Lokal.

 Di kontrol oleh suatu kekuasaan Administrative.

 Pengguna dalam sebuah LAN dianggap dapat dipercaya.

 Biasanya mempunyai kecepatan yang tinggi dan data dalam semua komputer

selalu di sharing.

Dan keuntungan menggunakan LAN adalah :

 Akses data antar komputer berlangsung secara cepat dan mudah.

 Dapat menghubungkan banyak komputer.

 Dapat terkoneksi ke Internet.

 Backup data berlangsung lebih mudah dan cepat.

Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang

berukuran yang lebih besar dan biasanya memakai tehnologi yang sama dengan LAN.

MAN merupakan pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam suatu

kota. MAN dapat mencakup perusahaan yang memiliki kantor-kantor yang letaknya sangat

berdekatan dan MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan bias disambungkan

dengan jaringan televise kabel. Jaringan ini memiliki jarak dengan radius 10-50 km.

didalam jaringan MAN hanya memiliki satu atau dua buah kabel yang fungsinya untuk

mengatur paket data melalui kabel output. Bentuk Jaringan MAN seperti tampak pada

(22)

Gambar 4. Jaringan MAN

Namun ada alasan utama untuk memisahkan MAN sebagai sebagai kategori

khusus adalah telah ditentukannya standar untuk MAN. Dan standar ini sekarang sedang

diimplementasikan. Standar tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau

802.6 menurut standar IEEE.DQDB terdiri dari dua buah kabel Unidirectional dimana

semua komputer dihubungkan.

Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang

sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah Negara dan Benua. Pada sebagian besar

(23)

yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi berfungsi untuk memindahkan

bits-bits dari satu komputer ke komputer lainnya, sedangkan elemen switching adalah

sebuah komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua buah kabel transmisi

atau lebih.

Saat data yang dikirimkan sampai ke komputer penerima, elemen switching harus

memilih komputer pengirim untuk meneruskan paket-paket data tersebut. Bentuk jaringan

WAN dapat dilihat seperti tampak pada gambar 2.3 dibawah ini :

Gambar 5. Jaringan WAN

Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau

saluran telepon yang menghubungkan sepasang Router. Bila dua router yang tidak

(24)

berkomunikasi secara tidak langsung melalui router. Paket data yang dikirimkan dari router

yang satu ke router yang lainnya akan melalui router perantara. Setelah diterima dalam

kondisi yang lengkap maka paket ini disimpan sampai saluran untuk output dalam kondisi

yang bebas baru paket data akan diteruskan.

Kecepatan transmisinya beragam dari 2 Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps,

sampai 625 Mbps (atau kadang-kadang lebih). Faktor khusus yang mempengaruhi desain

dan performance-nya terletak pada siklus komunikas, seperti jaringan Telepon, Satelit atau

komunikasi pembawa lain yang disewa. Ciri lain dari jaringan WAN adalah penekanan

pada fasilitas transmisi sehingga komunikasi dapat berjalan effesien. Sangatlah penting

untuk mengontrol jumlah lalulintas data dan memcegah delay yang berlebihan karena

topologi WAN lebih komplek.

Banyak jaringan WAN yang telah dibangun seperti jaringan Publik, jaringan

Korporasi yang besar, jaringan Militer, jaringan Perbankan, jaringan Perdagangan online

dan jaringan Pemesanan jasa Angkutan.

Pada umumnya yang dihubungkan tersebut terdiri dari komputer mikro, terminal,

printer dan media penyimpanan data serta perangkat jaringan lainnya. Dengan memiliki

jaringan computer memungkinkan anda untuk menggabungkan berbagai tingkatan keahlian

yang terdapat disegenap staff serta berbagai jenis kapasitas peralatan yang ada tanpa

memperhatikan soal-soal lokasi fisik diantara staff maupun peralatannya. Jaringan

memungkinkan pemanfaatan secara bersama diantara para pengguna jaringan terhadap

file-file data dan aplikasi saling berkirim pesan, serta memungkinkan diterapkannya sistem

(25)

HASIL DAN PEMBAHASAN MANAGEMENT MONITORING BANDWITH

Definisi dari Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu data atau informasi yang

dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah network di waktu tertentu.

Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog maupun data digital.

Sekarang sudah menjadi umum jika kata bandwith lebih banyak dipakai untuk mengukur

aliran data digital.

Satuan yang dipakai untuk bandwidth adalah Bits Per Second atau sering

disingkat Bps. Seperti diketahui bahwa bit atau binary digit adalah basis angka yang terdiri

dari 0 dan 1. satuan ini menggambarkan berapa banyak bit (angka 0 dan 1) yang dapat

mengalir dari satu tempat ke tempat yang lainnya dalam setiap detiknya melalui suatu

media.

Bandwidth adalah konsep pengukuran yang penting dalam jaringan, tetapi konsep

ini memiliki kekurangan atau keterbatasan, tidak perduli bagaimana cara anda

mengirimkan informasi maupun media apa yang dipakai dalam penghantaran informasi.

Hal ini karena adanya hukum fisika maupun batasan tehnologi. Sedangkan yang dapat

menyebabkan batasan terhadap panjang media yang dipakai, kecepatan maksimal yang

(26)

Gambar 6. Traffik Bandwith

Sedangkan batasan terhadap perlakuan atau cara pengiriman data misalnya adalah

dengan pengiriman secara parallel (synchronous), atau pengiriman secara serial

(asynchronous), perlakuan terhadap media yang spesifik seperti media yang tidak boleh

ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight),

kompresi data yang dikirim.

Bandwith dibagi menjadi dua jenis yaitu :

a. Up Stream adalah bandwith yang dugunakan untuk mengirim data ( misal mengirim

file melalui Ftp ke salah satu alamat jaringan), sedangkan

b. Down Stream adalah Bandwith yang digunakan untuk menerima data ( misal

menerima file atau data dari satu alamat jaringan). Besarnya tiap komponen Bandwith

tersebut dapat tidak sama atau sama satu sama lain.

Terdapat dua macam bandwidth yang bisa dipilih,

a. Mix bandwidth (koneksi international ) atau

b. IIX (koneksi ke situs lokal Indonesia).

Pada dasarnya pricing policy ditiap daerah tidak dapat disamaratakan, mengingat biaya

bandwidth antar kota tidak sama. Tergantung kemana ISP yang bersangkutan melakukan

koneksi, dengan cara apa dan bagaimana. Untuk sekedar gambaran harga bandwidth, bisa

dilihat di website ISP yang ada di masing-masing kota. Sebagai contoh dapat disampaikan

suatu berikut ini

Mudah saja, kebutuhan bandwidth minimum setiap PC di WARNET kurang

(27)

PC adalah 8 kbps. Sehingga, sebuah WARNET dengan 10 buah PC akan membutuhkan

bandwidth sekitar 40 Kbps sampai 80 Kbps sedangkan multiplayer game online akan

memerlukan bandwith minimum 80 Kbps. Bila bandwithnya kurang dari angka-angka ini,

akses di warnet akan lambat, bahkan untuk game online akan sering terputus atau reset.

Terdapat beberapa istilah yang sering digunakan oleh ISP dalam mendeskripsikan

besaran bandwidth, yaitu istilah CIR (Commited Information Rate), clear channel dan

sharing/burstable. CIR adalah istilah yang menyatakan minimum besarnya bandwidth yang

dijamin bisa diterima. Jika membeli bandwidth 64 Kbps dengan CIR juga 64 Kbps maka

bandwidth itu dikatakan 64 Kbps clear channel. Sebaliknya kalau membeli bandwidth 64

Kbps dengan CIR 32 Kbps maka bandwidth itu dikatakan burstable atau share (dibagi)

Bandwidth sebesar 64 Kbps share 2 artinya bandwidth tersebut dibagi dengan 2 pelanggan

lainnya (mis: warnet A dan warnet B). Jika warnet A tidak sedang menggunakan, maka

warnet B dapat menikmati bandwidth sebesar 64 kbps, namun jika keduanya sedang aktif,

maka masing-masing hanya dapat menikmati bandwidth sebesar 32kbps (CIR = 32 Kbps).

Hal yang sama berlaku untuk bandwidth dengan keterangan share 4 (CIR = 16 Kbps).

Dengan demikian maka untuk lebih detail mengenai besaran bandwidth ini

kepada ISP yang dipilih. Ada beberapa ISP kurang terbuka mengenai hal ini karena

masalah persaingan harga. Pada dasarnya harga bandwidth tidak bisa terlalu jauh

perbedaannya, jadi lakukan pengetesan terhadap besarnya bandwidth yang dipilih. Salah

satu cara pengetesan bandwidth bisa melalui web www.sijiwae.net/speedtest berkali-kali

pada waktu yang berbeda beda untuk mengukur konsistensi besarnya bandwidth yang

(28)

ANALISA SISTEM MANAGEMENT BANDWIDTH

Pada awalnya kondisi bandwidth jaringan masih dalam keadaan normal, namun

seiring berjalannya waktu, maka jumlah client semakin banyak dan ini berakibat pada

meningkatnya pemakaian bandwidth yang ada pada jaringan komputer, dari analisa sistem

monitoring tersebut diatas maka ada beberapa macam permasalahan penting yang erat

kaitannya dengan pemakaian bandwith dalam jaringan, adalah :

 Saling berebut antara beberapa aplikasi dalam menggunakan

bandwidth yang berakibat penggunaan beberapa aplikasi penting menjadi

lambat.

 Jaringan tidak dapat dimonitor.

 Tidak dapat memprioritaskan aplikasi yang lebih penting.

 Tidak ada bandwidth guarantee untuk masing-masing aplikasi yang ada.

Efek dari permasalahan diatas adalah bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan

karena apabila bandwidth yang ada sudah penuh, maka kapasitas bandwidth tersebut harus

diperbesar dan ini juga memerlukan biaya setiap bulan yang tidak sedikit.

Metode Permasalahan Sistem Management Bandwidth

Permasalahan yang terjadi sebelum dipasangnya perangkat adalah sebagai

berikut :

1. Proses aliran data tidak dapat dimonitor.

2. Broadcast jaringan yang ditimbulkan oleh remote user tidak dapat di

(29)

3. Beban bandwidth pada Network tidak dapat di monitor, penggunaan

bandwidth oleh remote user menjadi tidak terkontrol, sehingga

bandwidth menjadi penuh, seperti contoh, penggunaan internet

untuk download dari Head Office ke remote user, mengakibatkan

bandwidth menjadi penuh.

4. Penyelesaian masalah pada jaringan menjadi lebih lama.

5. Penggunaan aplikasi yang berkaitan dengan penggunaan bandwidth pada

jaringan tidak dapat dapat dikontrol, sehingga apabila aplikasi dari remote

user terputus, memerlukan waktu yang lama untuk mencari penyebabnya,

karena penyebab terputus aplikasi dari remote user, ada 2 kemungkinan yaitu :

a. Penuhnya jaringan (berdampak pada request time out untuk sesaat).

b. Dari aplikasi itu sendiri (aplikasi pada server di Head Office

bermasalah).

6. Tidak dapat melakukan temporary action untuk remote user yang

bermasalah, dimana tindakan ini dilakukan seperti :

 Blocking user, dilakukan apabila pc remote user mengalami

broadcasting sehingga berakibat Bandwidth Network menjadi penuh.

(30)

Sistem Management

Alternatif lain dari penyelesaian permasalahan diatas adalah dengan

menggunakan perangkat Bandwidth Management atau yang sebut dengan XXX Dengan

menggunakan perangkat ini maka tujuan yang dapat dicapai adalah :

1. Penggunaan bandwith yang ada menjadi lebih optimal dan dapat diatur.

2. Jaringan Network dapat atur.Dapat dibuat suatu bandwith Guarantee untuk setiap

aplikasi yang digunakan.

Dalam melakukan management di jaringan dengan menggunakan XXX , perlu

diketahui bahwa beberapa hal yang di management adalah :

 Packet Bandwidth

 Use Slot

 Mark Packet

 IP Address

 Active atau Inactive

Sebelum perangkat Bandwidth Management di pasang dalam jaringan, maka

dibuat beberapa tahapan-tahapan sehingga dapat dicapai hasil dan performansi yang

maksimal dan ada beberapa hal yang harus dipenuhi sebagai berikut :

 Satu buah mesin komputer yang di install OS Linux

 2 buah Network Card ( 1 untuk internet dan 1 untuk switch local )

 IP Address Public

 Bandwidth International

(31)

HaBAB III

PEMBAHASAN

Pembimbing penulis memberikan perintah untuk mempelajari mengenai

bandwidth management. Setelah itu penulis mengadakan penelitian di sebuah warnet untuk

mengetahui bagaimana cara pembagian bandwidth nya serta software yang di gunakan.

Setelah mendapat kan sumber data nya. Kemudian di periksa kembali oleh pembimbing di

tempat kerja praktek. Dan setelah diperiksa kebenaran nya kembali oleh pembimbing.

Maka hasil penelitian akan di jabarkan sebagai berikut.

(32)

Sebagaimana tampak pada diatas , bahwa komputer linux yang berfungsi sebagai

PC Router (gateway) juga difungsikan sebagai bandwitdth management untuk mengatur

alokasi bandwitdth dalam LAN. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa kita hanya akan

mengatur atau mengalokasikan bandwidth dari traffic data yang dikirim oleh network

interface pada komputer linux PC Router dan tidak mengatur bandwidth traffic data yang

datang dari jaringan ke network interface pada linux PC Router (alasannya coba Anda baca

tutorial dari lartc.org) . Dan dalam contoh ini penulis akan mencontohkan bagaimana kita

dapat mengatur bandwidth dari traffic data yang dikirimkan/keluar ke komputerkomputer

jaringan LAN, sehingga dengan kata lain kita hanya akan mengatur bandwidth traffic data

yang datang dari Internet menuju komputerkomputer pada jaringan lokal (LAN).

Sebagaimana dalam gambar diatas, maka kita hanya akan menerapkan traffic

control pada network interface eth1 dari komputer PC Router. Namun sebaiknya Anda juga

menerapkan traffic control pada interface eth0 yang dapat bermanfaat dalam mengatur

traffic data yang dikirimkan dari eth0 menuju jaringan Internet sehingga harapannya

menghindari terjadinya bottleneck pada Modem ADSL. Tetapi untuk mempermudah

pemahaman maka penulis membatasi hanya membahas bagaimana mengatur alokasi

bandwidth dari traffic yang akan dikirimkam ke LAN dari PC Router ataupun dari Internet.

Untuk itu berikut ini penulis menggambarkan skenario maksimum rate yang dapat

ditransmit dari eth1 pada PC router sebesar 512Kbit seperti tampak dalam gambar 8, dan

selanjutnya akan dibagibagi kedalam kelaskelas aliaran traffic data. Pengaturab akan

(33)

Gambar 8. Maksimum Transmite Rate

Setelah melakukan instalasi webmin, maka instalasi Module HTB via Webmin

denganmemilih m€enu Webmin > Webmin configuration > Webmin Modules. Seperti

(34)

Gambar 9. instalasi HTB module via webmin Module

Gambar 10. halaman instalasi selesai

Mengkonfigurasi dahulu modul webminhtb dengan mengklik hyperlink

(35)

Gambar 11 halaman konfigurasi module HTB

Setup traffic control menggunakan frontend webminhtbmodul

Sebelum memulai mensetup traffic control menggunakan frontend webminhtb

melalui webmin, penulis akan membuat skenario pengalokasian bandwidth dan ilteringnya,

yakni sebagai berikut:

 Bandwidth Traffic data akan disetup maksimum hanya 512Kbit yang dapat

ditransmit darieth1 ke jaringan.

 Jumlah kelas traffic data yang akan disetup ada 3 kelas yang terdiri dari:

 kelas yang pertama dengan informasi parameter sbb:

■ Name : http

■ Rate: 400Kbit

(36)

■ Priority: 1

■ Dengan rules filtering sbb:

 Source address 0.0.0.0/0 (dari manapun) dengan port asal(source

port) adalah 80,443 dan 3128, dengan destination ke jaringan

192.168.1.0/24

 Kelas yang kedua dengan informasi parameter sbb:

■ Name: ssh

■ Rate: 80 Kbit

■ Ceil: 112Kbit

■ Priority: 2

■ Dengan rules filtering sbb:

 Source address 0.0.0.0/0 (dari manapun) dengan port asal(source

port) adalah 22 , dengan destination ke host 192.168.1.251.

 Kelas yang ketiga dengan informasi parameter sbb:

■ Name: other

■ Rate: 32Kbit

■ Ceil: 32Kbit

■ Priority: 3

■ Dengan rules filtering sbb:

 Source address 0.0.0.0/0 (dari manapun) dengan port asal(source

port) berapapun dan dengan destination ke host manapun dalam

(37)

Sekarang tinggal mencoba menerapkan skenario tersebut dengan mengakses

webmin ( http://localhost:10000 atau https://localhost:10000 ), kemudian login masukkan

username 'root' dan berikan password root, maka selanjutnya akan masuk kehalaman utama

webmin, Pada halaman utama tersebut akan terlihat menu sebelah kiri ( jika webmin

menggunakan default themes ) pilihlah menu Networking > Hierarchy Token Bucket

queuing dan Anda akan menemui halaman utama modul HTB kemudian klik hyperlink “

Click here to enable interface eth1 ” maka selanjutnya akan tampak halaman inisialisasi

seperti tampak pada gambar 12, dan tekan tombol Save changes.

Gambar 12 Halaman inisialisasi interface eth1

Langkah berikutnya adalah Anda membuat atau mendefinisikan masingmasing

kelas sebagaimana skenario yang telah dipaparkan sebelumnya. Untuk membuat kelas lihat

(38)

.

Gambar 13 Halaman Create New Child pertama

Berikutnya edit kelas yang baru buat dengan mengklik menu/hyperlink

“[2]EDIT_ME” , dan akan menjumpai halaman edit kemudian isilah seluruh elemen form

yang ada sesuai dengan skenario yang telah dijelaskan untuk kelas yang pertama. Lihat

(39)

Gambar 14 Halaman Edit Me, untuk pembuatan kelas pertama.

Setelah mengedit/membuat kelas traffic control yang pertama beserta rule

filteringnya, tekanlah tombol “Save changes”. Langkah pembuatan kelas yang kedua dan

ketiga mengikuti langkahlangkah yang telah lakukan untuk kelas yang pertama, hanya saja

sesuaikan skenarionya. Berikut ini gambargambar yang menjelaskan langkah - langkah

pembuatan kelas kedua dan ketiga beserta rule filternya. Catatan jika ingin membuat satu

kelas lagi maka pastikan total rate nya untuk semua kelas sama dengan maksimum rate

yang anda inginkan. Bias juga dapat membuat child kelas dalam sebuah kelas yang telah

didefinisikan untuk membentuk hirarki kelas (lihat menu/hyperlink newcild yang ada pada

(40)

Gambar 15 Halaman Create New Child kedua

(41)

Gamba 17 Halaman Create New Child ketiga

(42)

Langkah berikutnya set default class (default class diset untuk kelas “other”),

seperti tampak dalam gambar 19.

Gambar 19 Setup Default Class

Setup Default Class Langkah selanjutnya jika semua kelas dan rule filteringnya

sudah selesai Anda definisikan maka Anda dapat segera mengaktifkan htb.init dengan

menekan tombol start sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 20. (Modul webminhtb

ini sepertinya perlu patch agar muncul label start dan stop pada tomboltombol

(43)

Gambar 20 Mengaktifkan HTB

(44)

Semua konfigurasi kelaskelas dan rule dari traffic control menggunakan

webminhtb modul disimpan dalam direktori /etc/sysconfig/htb. Konfigurasi setiap kelas

disimpan dalam masingmasing file seperti berikut ini:

[root@Similikiti ~]# ls -al /etc/sysconfig/htb/

total 28

drwxr-xr-x 2 root root 4096 Feb 3 20:11 .

drwxr-xr-x 12 root root 4096 Feb 3 19:36 ..

-rw-r--r-- 1 root root 10 Feb 3 20:04 eth1

-rw-r--r-- 1 root root 107 Feb 3 20:07 eth1-2.http

-rw-r--r-- 1 root root 55 Feb 3 20:11 eth1-4.ssh

-rw-r--r-- 1 root root 31 Feb 3 20:11 eth1-6.other

Agar setiap kali booting htb.init diaktifkan maka anda dapat mendaftarkan kepada

sistem agar service htb.init diaktifkan saat boot oleh init secara otomatis, untuk itu lakukan

perintah berikut:

[root@Similikiti ~]# chkconfig htb.init on

Selanjutnya cobalah hasil konfigurasi traffic control tersebut dengan cara

melakukan transfer file (download) yang terdapat di sebuah server di Internet via SSH/SCP

ke komputer 192.168.1.251 untuk menguji apakah rule pada kelas yang kedua berjalan

dengan tepat. Atau coba download file via HTTP dari sebuah server di internet ke

komputer jaringan lokal untuk menguji rule yang diterapkan pada kelas pertama. Anda

dapat mengamati proses download apakah ada perbedaan ketika sebelum di atur

(45)

Anda gunakan tools untuk monitoring network traffic seperti : BW Monitor, monitor.pl dan

(46)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dengan menggunakan Bandwith Management secara tepat pada jaringan maka

akan didapat suatu hasil yang baik, seperti :

 Pemakaian Bandwith yang lebih optimal.

 Penggunaan aplikasi-aplikasi khususnya pengguna online aplikasi mendapat

bandwith prioritas pertama dengan bandwith yang diguarantee.

 Dengan dibuatnya pemisahan bandwith untuk setiap aplikasi online, maka pengguna

online aplikasi akan lebih lancar dan stabil.

4.2Saran

Dalam pembuatan laporan ini tentulah masih banyak kekurangan dan kesalahan.

Demi meningkatkan kulitas dan kuantitas laporan hasil kerja praktek penulis ini, maka

penulis sangat membutuh kan saran dari pembaca semua. Terima kasih

(47)

DAFTAR PUSTAKA

http://lartc.org

http://www.docum.org/docum.org

(48)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ervians Dinata

Tempat Tanggal Lahir : Argamakmur, 11 November 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 60 kg

Alamat Asli : Jl. Ir. Sutami. Desa Karang suci. Gang Dobel E Argamakmur – Bengkulu Utara

Alamat Bandung : Jl. Cisitu Indah 6 No. 247 Bandung – Jawa Barat

Nama Orangtua

Ayah : Ansirman Daud, S.H

Perkerjaan : PNS

Ibu : Evi Santi, S. Ip

Perkerjaan : PNS

(49)

Pendidikan :

1. Tahun 2000, Lulus SD Negeri 18 Argamakmur

2. Tahun 2003, Lulus MTS Negeri Argamakmur 3. Tahun 2006, Lulus SMA Negri 1 Argamakmur

4. Tahun 2006, Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Fakultas Teknik dan Ilmu

Gambar

Gambar 2. Struktur Organisasi
Gambar3. Jaringan LAN
Gambar 4. Jaringan MAN
Gambar 5. Jaringan WAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil yang diharapkan adalah agar dapat membuat pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko perpajakan yang terjadi pada perusahaan berkenaan dengan kembalinya PT

Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya, misalnya menggunakan

Telekomunikasi Indonesia Tbk, hal ini disebabkan karena nilai utang lancar perusahaan lebih besar dari nilai modal sendiri, sehingga mengakibatkan peningkatan pada nilai

Dengan peluang pengembangan industri digital di Indonesia yang masih sangat besar, maka ITDRI diharapkan bisa mengambil peranan penting untuk menjadi penghubung (hub)

data yang normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data dilakukan dengan uji statistik non paramerik onesample Kolmogorov-Smirnnov. 2) Uji Multikolinearitas, digunakan

Dari analisa data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa penggunaan kampiun bertujuan untuk mendukung alur Knowledge Management.. Namun pada kenyataannya karyawan

Hal itu dapat dilihat dari segi implementasi terhadap unsur-unsur pengendalian, pemisahan fungsi dan wewenang, prosedur pencatatan dan sistem otorisasi, praktek