P ADA DIVISI FIXED WIRELESS NETWORK
PT. TELKOM JAKARTA
Asep Chandra Buana
100091020178
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi yang berjudul "Sistem Informasi Radio Base Station (RBS) CDMA 2000-IX pada Divisi Fixed Wireless Network PT. Telkom Jakarta". Pada hari Selasa, tanggal 22 Nopember 2005, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (SI) pada jurusan Teknik Informatika.
Jakarta, Nopember 2005
ll'"
Tim Penguji Penguji I
セ@
M.Qomarul Huda, M.Kom NIP. 150 326 908
Husni Teja Sukmana, M.Sc
Mengetahui, Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956
Pe セゥ@ III
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IDDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Nama NIM
Program Studi Judul Skripsi
Asep Chandra Buana 100091020178 Telmik Informatika
Sistem Informasi Radio Base Station (RBS) CDMA 2000-IX
Pada Divisi Fixed Wireless Network PT. Telkom Jakarta.
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Pembimbing I
Nurhayati M. Korn
Dekan,
Jakarta, Nopember 2005-11-24
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Pembimbing II
Ir. Bakri La Katjong, MT. M. Korn NIP. 470 035 764
Mengetahui,
Ketua Jurusan,
セセ@
Dr. Syopi syah Jaya Putra, M.Sis NIP.150317956
Ir. Bakri La Katjong MT, M.Kom.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai skripsi atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun.
Jakarta, November 2005
P ADA DIVISI FIXED WIRELESS NETWORK
PT. TELKOM JAKARTA
Oleh:
Asep Chandra Buana
100091020178
Skripsi
Sebagai salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN)
SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahuwata'ala Tuhan
sekalian alam. Tiada daya dan upaya kecuali atas seizin Allah, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam kepada
junjungan kita "al- Amin" Nabi Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tidak terbilang kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:
l. Abah dan emak tercinta yang telah memberi dukungan moril & materil,
membesarkan penulis dari kecil dengan kasih hingga penulis menyelesaikan
skripsi ini.
2. Pembimbing I Ibu Nurhayati M.Kom dan Pembimbing II Ir. Bakri La Katjong.
MT. M.Kom. terima kasih atas bimbingan dan saran yang telah diberikan.
3. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
4. Bapak M. Qomarul Huda M.Kom selaku Penguji I dan Bapak Husni Teja
Sukmana, M.Sc selaku Penguji II.
5. Bapak Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom, selaku Ketua Jurusan dan Ibu
Khodijah Hulliyah, S.Kom selaku Sekretaris Jurusan Teknik Infonnatika.
6. Paman Rawan atas bimbingannya tentang pengertian CDMA.
Musyarofah.
9. Buat Dwi keep funky, gaul, and ancur, jangan terlalu jaim. Hacker: jangan
ampe komputer elu jadiin bini. Cari pendamping! Thanks for all.
10. Buat Pethir kapan nujuh bulan? Thanks buat semua yang udah lo kasih. Joy
cepet earl kerjaan yang bener, earl jodoh! Junker & Pithon, Maju terns
Al-Jabar Co Operate!!!
11. Kakak dan adik-adik tersayang: Ai Uswatun Hasanah, Aa Badr El Zamani,
Moh. Diego Dirgantara, Dedeh Sholihah, Deden Fathurrahman, Husnul
Khatimah (aim). THak lupa untuk 2 keponakanku tersayang Bayu Adji Aditya
dan Dinda, sekolah yang rajin ya!
12. lbu, Eva Shofyatun Nisa, Teh Sofi dan Evi yang selalu menyemangati penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Dharu Ndut sabar ya, selangkah lagi .... !!
13. Leleth, Nana, Dadan, Fachri B-Genk, Tapal. Makasih udah mau debat!
14. Civitas akademika Teknik Informatika terutama angkatan 2000.
15. Teman-teman sepetualangan: KPA. Arkadia dan Fordis Adventure Club.
Bertualang bersama kalian takkan terlupakan. Skripsi selesai: Ngedaki lagi ah!
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempuma, oleh karena itu kritik serta saran yang bersifat membangun amat penulis
harapkan guna kesempurnaan di masa mendatang.
November 2005
Nama
Judul
Nim
Pembimbing
Asep Chandra Buana
SISTEM INFORMASI RADIO BASE STATION (RBS)
CDMA 2000-lX PADA DIVISI FIXED WIRELESS
NETWORK PT. TELKOM JAKARTA
100091020178
I. Nurhayati M. Korn
2. Ir. Bakri La Katjong, MT. M.Kom
Penerapan teknologi infonnasi pada dunia usaha menjadi sebuah kebutuhan
primer, karena dengan teknologi infonnasi kebutuhan-kebutuhan akan data dapat
diakses dan disajikan dengan cepat, baik untuk kepentingan manajemen perusahaan
itu sendiri atau sebagai bentuk pelayanan untuk konsumellllya.
Seiring dengan perkembangan dunia komputer, kebutuhan akan komunikasi
yang jelas dan tanpa hambatan adalah sesuatu yang diidamkan oleh penggnna telepon
selular khususnya yang berteknologi CDMA
(Code Division Multiple Access).
CDMAadalah teknik modulasi dan
multiple access
berdasarkan teknikspread spectrum direct
sequence
dimana pengiriman sinyal menduduki lebar pita frekuensi melebihispektrum minimal yang dibutuhkan Teknik
spread spectrum
pada awalnya dignnakanuntuk kebutuhan militer karena memiliki kelebihan mampu mengatasi jamming
dengan baik.
Dalam ha! ini penulis mencoba membahas tentang proses pencarian BTS/RBS
yang masih bersifat manual, yang menjadikan proses pencarian tersebut memakan
waktu yang cukup lama. Disini penulis mencoba membuat suatu sistem yang akan
'1{'
LEMBAR JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFT AR ISI ... v
DAFT AR GAMBAR ... ix
DAFTAR TA.BEL ... ,... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. La tar Belakang . .. ... ... .. ... .. .... .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... . l B. Perumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penulisan ...•... 6
E. Manfaat Penulisan ... 6
F. Metode Penelitian . ... .. . ... .. . .. . ... . . . .. . .. .. . .. . .. ... ... ... . .. .. . .. . .. ... .. . . 7
G. Sistematika Penulisan ... 9
BAB H LANDASAN TEORI ... 10
A. Teknologi Informasi ... 10
B .. Metodologi Berorientasi Objek ... 11
1. Encapsulation ... 11
2. Inheritance .... ... ... . . . .. . .. ... . .. . . . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. ... ... .. . . .. ... ... . .. .. . . .. .. 11
l. Objek ... 12
2. Kelas ... 12
3. State ... 13
4. Attribut... 13
5. Behavior... 13
6. Exception, Event dan Skenario ... 13
7. Brief, Description, Alternative, Pre-Condition dan Past Condition .. ... .. . .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 14
D. Unified Modelling Language (UML) ... 14
l. Use Case Diagram . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 15
2. Class Diagram ... 15
3. Activity Diagram ... 16
4. Deployment Diagram... 16
E. MS. Visual Basic 6.0 dalam Pengembangan Aplikasi RBS Searching . .. ... ... ... .. ... . .. . .. . .. ... ... .. . .. .... .. ... . .. ... . .. . .. ... .. . ... .. ... ... 16
1. Dasar Pemikiran... 16
2. Pengenalan MS Visual Basic 6.0 ... 17
F. Code Division Multiple Access (CDMA) ... 24
l. Sejarah Singkat Teknologi CDMA... 24
2. Arsitektur Jaringan CDMA... 27
3. Konsep Cell CDMA dan Coverage... 30
BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM ... 35
A. Diagram Use Case ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... ... ... ... ... 3 5 B. Spesifikasi Use Case ... 36
I. Use Case Menambah Data BSC ... 36
2. Use Case Mengedit Data BSC ... 37
3. Use Case Menghapus Data BSC ... 38
4. Use Case Menambah Data RBS... 38
5. Use Case Mengedit Data RBS... 39
6. Use Case Menghapus Data RBS... 40
C. Class Diagram ... 42
D. Activity Diagram... 43
I. Activity Diagram Add BSC... 43
2. Activity Diagram Edit BSC ... 44
3. Activity Diagram Delete BSC ... 45
4. Activity Diagram Add RBS... 46
5. Activity Diagram Edit RBS ... 47
6. Activity Diagram Delete RBS ... 49
E. Deployment Diagram ... 49
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 2.1 Ide Visual Basic ... 18
Gambar 2.2 Menu Visual Basic 6.0 ... 19
Gambar 2.3 Toolbar Visual Basic 6.0 ... 19
Gambar 2.4 Toolbox Visual Basic 6.0 ... 20
Gambar 2.5 Project Explorer Visual Basic 6.0 ... 20
Gambar 2.6 Properties Visual Basic 6.0 ... 21
Gambar 2.7 Fonn Layout Visual Basic 6.0 ... 22
Gambar 2.8 Form Visual Basic 6.0 ... 22
Gambar 2.9 Kode Editor Visual Basic 6.0 ... 23
Gambar 2.10 Form Project Visual Basic 6.0 ... 23
Gambar 2.11 Arsitektur Jaringan CDMA ... 27
Gambar 2.12 Bentuk Se! ... 31
Gambar 3.1 Diagram Use Case ... 35
Gambar 3.2 Class Diagram ... 42
Gambar 3.3 Activity Diagram Add BSC ... 43
Gambar 3.4 Activity Diagram Edit BSC ... 44
Gambar 3.5 Activity Diagram Delete BSC ... 45
Gambar 3.6 Activity Diagram Add RBS ... 46
Gambar 3 .10 Deployment Diagram ... 49
Gambar 4.1 Interface Awai ... 50
Gambar 4.2 Tab Add BSC ... 52
Gambar 4.3 Tab Edit BSC ... 53
Gambar 4.4 Tab Delete BSC ... 54
Gambar 4.5 Tab Add RBS ... 55
Gambar 4.6 Tab Edit RBS ... 56
[image:14.519.30.449.65.514.2]Use Case Menambah Data BSC ... 36
Use Case Mengedit Data BSC ... 37
Use Case Menghapus Data BSC ... 38
Use Case Menambah Data RBS ... 38
Use Case Mengedit Data RBS ... 39
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Perkembangan dunia komputer sudah begitu pesat, sehingga dalam
berbagai kegiatan selalu kita jumpai keberadaannya. Selama
ini
komputer dapatdipakai untuk membantu kita dalam memudahkan pekerjaan, memudahk:an
pencarian serta memecahk:an masalah. Semakin cerdas sistem itu dan semakin
ditingkatkan level penanganan sistem informasinya, maka semakin aktif peranan
yang dimainkan oleh komputer.
Beberapa tugas tertentu membutuhkan penanganan yang sangat khusus
dalam mencari informasi agar cepat dan akurat, sehingga diperlukan suatu sistem
informasi yang dapat ditangkap, penyimpanan dan menginformasikan secara
cepat dan tepat, dengan keakurasian tanpa cacat dari suatu kesalahan yang dapat
berakibat fatal.
Penerapan teknologi informasi pada dunia usaha menjadi sebuah
kebutuhan primer, karena dengan teknologi informasi kebutuhan-kebutuhan akan
data dapat diakses dan disajikan dengan cepat, baik untuk kepentingan
manajemen perusahaan itu sendiri atau sebagai bentuk pelayanan untuk
konsumennya.
Seiring dengan perkembangan dunia komputer, kebutuhan akan
komunikasi yang jelas dan tanpa hambatan adalah sesuatu yang diidamkan oleh
pengguna telepon selular khususnya yang berteknologi CDMA (Code Division
Multiple Access). CDMA adalah teknik modulasi dan multiple access berdasarkan
teknik spread spectrum direct sequence dimana pengiriman sinyal menduduki
lebar pita frekuensi melebihi spektrum minimal yang dibutuhkan Teknik spread
spectrum pada awalnya digunakan untuk kebutuhan militer karena memiliki
kelebihan mampu mengatasijamming dengan baik. Pada tahun 1955 teknik akses
CDMA mulai digunakan secara komersial terutama setelah diluncurkan IS-95
pada tahun 1992 oleh Qualcomm.
Secara singkat, fase pengembangan teknologi CDMA sejak proses
pertama pengembangannya hingga saat ini adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan sistem selular dimulai pada tahun 1970 dimana Ericsson
memperkenalkan sistem NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AT&T Bell
Laboratories memperkenalkan AMPS (Advanced Mobile Phone Service).
Pada tahun 1982, Conference of European Postal dan Telecomunications
Administration (CEPT) mendirikan GSM untuk membuat standar selular di
Ero pa.
2. Pada tahun 1988 CTIA (Celluler Telecommunications Industry Association)
membutuhkan suatu sistem selular barn untuk mengantisipasi peningkatan
jumlal1 pelanggan selular. Setelah melakukan pengembangan selama dua
Digital AMPS juga dirasakan kurang memenuhi kebutuhan pelanggan, maim
dikembangkan suatu sistem selular baru yang menggunakan teknologi CDMA
yaitu IS-95 pada 1992 oleh Qualcomm.
3. Pada tahun 1991, Qualcomm mendemonstrasikan sistem selular digital
CDMA sesuai dengan permintaan CTIA akan teknologi selular generasi
kedua. Hasil percobaan ini mendorong CTIA meminta TIA mengembangkan
suatu standar selular digital wide-band. TIA kemudian menetapkan IS-95
berdasarkan proposal yang diajulmn oleh Qualcomm. IS-96 dan IS-97 juga
telah dirancang untuk menentukan performa serta metoda penguknran Mobile
Unit dan Base Station. IS-95 (EIA/TIA, 1993) adalah spesifikasi air interface
berdasarkan Direct sequence (DS) CDMA dengan menggunakan freknensi
800MHz.
4. Mulai tahun 1999 Protokol IS-2000 mulai digunakan untuk teknologi
CDMA2000 dan pada bulan Maret 2000 mulai digunakan frekuensi 1900
MHz.
Pengembangan dan penggunaan teknik multiple access CDMA dalam
komunikasi selular didasari oleh pertimbangan meningkatnya kebutuhan
komunikasi seluler dewasa ini. Code Division Multiple Access (CDMA) adalah
teknik modulasi dan multiple access berdasarkan teknik spread spectrum direct
sequence dimana pengirirnan sinyal menduduki lebar pita frekwensi melebihi
spectrum minimal yang dibutuhkan yang biasa digunakan oleh Global System for
System (MSC). MSC mengontrol panggilan dari dan menuju sistem telepon maupun data yang lain. MSC juga menjalankan fungsi-fungsi, seperti:
1. Antar muka antara Public Switched Telephone Network (PSTN) dan Base
Station Subsystem (BSS)
2. Menjalankan fungsi signaling untuk membangun panggilan ke dan dari
pelanggan MS.
3. Menghubungkan PSTN, BSC atau menghubungkan trunk di sisi node dan
trunk di sisi BSC.
4. Melayani fungsi yang dibutuhkan untuk menangani pelanggan, seperti
registrasi, autentikasi, update lokasi, billing, handoff dan call routing ke
pelanggan yang terkena roaming.
5. Menjalankan fungsi Visitor Location Register (VLR).
Namun tidak berlaku pada telkom Flexi, karena tidak dapat dipergunakan jika
MS berada di luar kode area dimana nomor pelanggan terdaftar.
Dalam ha! ini penulis mencoba membahas tentang proses pencarian BSC
& RBS yang masih bersifat manual, yang menjadikan proses pencarian tersebut
memakan waktu yang cukup lama. Disini penulis mencoba membuat suatu sistem
yang akan dengan mudah melakukan pencarian BSC& RBS tersebut.
Atas dasar uraian diatas, maka penulis mencoba mengangkat topik tugas
akbir ini dengan judul: "SISTEM INFORMASI RADIO BASE STATION
TELKOM JAKARTA" yang membahas mengenai Perancangan Program
Sistem Informasi guna memudabkan pencarian informasi tentang RBS, serta
mengkoneksikan langsung ke Intranet PT. Telkom agar mempermudah
penanganan pendeteksian gangguan komunikasi.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian pada latar belakang telah dijelaskan perkembangim serta
penggunaan sistem inf01masi disegala bidang guna memudabkan pekerjaan,
memudabkan pencarian informasi serta memecabkan masalah secara cepat dan
akurat, maka perumusan masalah yang ingin diangkat penulis adalah:
1. Bagaimana memberikan informasi tentang RBS PT. Telkom agar
mempermudal1 penanganan pendeteksian gangguan komunikasi.
2. Bagaimana memudahkan pencarian informasi tentang BSC & RBS.
3. Bagaimana mengkoneksikan langsung ke Intranet PT. Telkom agar
mempermudah penanganan pendeteksian gangguan komunikasi.
C. BATASAN MASALAH
Pada penulisan ini, penulis membahas mengenai perancangan suatu model
program sistem informasi untuk menginformasikan posisi dan kondisi RBS guna
penanganan analisa kerusakan baik perangkat jaringan maupun perangkat lunak
(software) dari penerapan teknologi nirkabel CDMA 2000-IX, dan
D. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan skripsi ini antara lain:
I. Membuat sebuah database terkomputerisasi.
2. Agar operator Telkom dapat dengan mudah melakukan koneksi menuju RBS
tujuan dengan mudah.
3. Meminimalisasi waktu pencarian RBS.
E. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan diantaranya adalah:
Bagi penulis:
I. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah
2. Sebagai syarat kelulusan program Sarjana Strata-I di jurusan Teknik
Inf01matika Fakultas Sains dan Teknologi
Bagi pengguna:
I. Terciptanya sebuah sistem informasi RBS guna mempermudah untuk
mengetahui kondisi serta semua keterangan tentang RBS yang dituju.
F. METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan tugas akhir ini, dilakukan beberapa metode
diantaranya:
a. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Pengamatan secara langsung dari sistem kerja dari perangkat-perangkat
yang digunakan dalam penerapan teknologi telekomunikasi nirkabel
CDMA 2000-lX.
2. Metode Literatur
Membaca dan mempelajari referensi yang ada sebagai pelengkap dan
mencari referensi tambahan dari internet.
b. Metode Pengembangan Sistem
Metode dan pengembangan aplikasi BSC/RBS Finder ini menggunakan
pendekatan sistem berorientasi objek. Metode dan pendekatan yang akan
digunakan pada tahap pengembangan aplikasi ini mempunyai beberapa tahap,
diantaranya:
1. Analisa
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem.
Penulis menggunakan pendekatan UML (Unified Modelling Language)
2. Perancangan
Pada taliap ini dilakukan desain untuk sistem yang baru. Pada tahap ini
akan digunakan antara lain:
Use case diagram.
Spesifikasi Use Case
Class Diagram.
Activity diagram.
Deployment diagram.
3. Pemrograman
Pada tahap ini akan dilakukan pemindahan dari hasil desain ke coding
bahasa pemrograman. Dimana akan digunakan bahasa pemrograman
Visual Basic 6.0, dengan DBMS MS. Access.
4. Testing
Pada tahap ini dilakukan uji coba untuk mengetahui aplikasi yang penulis
kembangkan.
5. Launching program
Tahap ini merupakan tallap implementasi dimana aplikasi yang penulis
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan Skripsi ini disusun menjadi
5
Bab, yaitu Bab I sampai denganBab V. Uraian pokok bahasan dalam satu bab dijelaskan dalam ringkasan
dibawah ini:
BABI
BAB II
BAB III
BAB IV
BABY
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan memballllS mengenai latar belakang masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian
dan sistematika penulisan.
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai tentang tekuologi
informasi data base serta penjelasan tentang CDMA (Code Division
Multiple Access)
ANALISA PERANCANGAN SISTEM
Di bab ini berisi tentang penjelasan mengenai analisis dan
peranca-ngan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML).
PENGUJIAN DAN IMPLEMENT ASI SISTEM
Implementasi aplikasi pada Divisi Fixed Wireless PT. Telkom.
Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, dan Microsoft Access.
PENUTUP
LANDASAN TEORI
A. TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi memiliki pengertian seperangkat alat yang membantu
anda bekerja dengan informasi dan melaknkan tugas-tugas yang berhubungan
dengan pemrosesan informasi.
Teknologi informasi berkembang dengan sangat cepat, jika diamati setiap
satu dekade terjadi perubahan yang sangat signifikan dari teknologi dimulai dari
era akuntansi tahun 1950, beranjak pada era operasional mulai tahun 1960, ke era
informasi mulai tahun 1970 menuju era jaringan dimulai tahun 1980 sampai ke
era global tahun 1990.
Dari pengertian di atas dapat dimengerti bahwa teknologi informasi
menitikberatkan pada semua sumberdaya teknologi baik berupa teknologi
komputer, teknologi komunikasi ataupun teknologi-teknologi terbaru yang
mengarah pada seperangkat alat yang membantu bekerja.
B.METODOLOGIBERORIENTASIOBJEK
Di dalam pengembangan RBS Searching pada divisi fixed wireless PT.
Telkom ini penulis mencoba mengembangkannya melalui pendekatan sistem
berorientasi objek. Menurut Sutopo [3] sistem berorientasi objek memiliki tiga
karakteristik utama, yaitu:
1. Encapsulation
Encapsulation (pengkapsulan) merupakan dasar untnk pembatasan ruang
lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi
dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain
dari luar tidak dapat mengaksesnya.
2. Inheritance
Inheritance (pewarisan) adalah teknik bahwa anak dari objek akan mewarisi
data atau atribut dan metode dari induknya langsung.
3. Polymorphism
Polimorphism (polimorfosisme) adalah konsep yang menyatakan bahwa
sesuatu yang sama dapat mempunyai bentnk dan perilaku berbeda.
Yang dimaksud dengan analisis sistem berorientasi objek adalah metode
analisis yang memeriksa requirements (syarat/keperluan yang hams dipennhi
suatu sistem). Dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui
berorientasi objek metode untuk mengarahkan arsitektur software yang
didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem [6].
C. KONSEP DASAR SISTEM BERORIENTASI OBJ.EK
Konsep dasar pendekatan berorientasi objek menjadi kematangan pada
saat masalah analisis dan desain menjadi lebih diperhatikan dari pada masalah
koding. Konsep berorientasi objek lebih memandang suatu masalah dalam bentuk
objek-objek dan kelas-kelas. Untuk itu penulis mencoba menjabarkan beberapa
pengertian yang berhubungan dengan sistem berorientasi objek antara lain:
1. Objek
Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian atau konsep-konsep yang ada di
dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi [4]. Maksudnya adalah sebuah
objek itu dapat berupa sebuah benda mati ataupun pemikiran-pemikiran yang
dituangkan dalam sebuah sistem yang dikembangkan.
2. Kelas
Kelas dapat diidentifikasikan sebagi sebuah kumpulan atau himpunan objek
dengan atribut atau property yang mirip, perilaku ( operasi) yang mirip, serta
hubungan dengan objek yang lain dengan cara yang mirip.
Kelas ini merupakan kesamaan dari suatu kumpulan objek dengan kata Jain
3. State
State yaitu kondisi objek tersebut atau himpunan dari keadaan yang
menggambarkan objek tersebut [6]. Sebagai contoh sepeda motor adalah
objek, dan keadaan motor yang dapat dihidupkan mesinnya atau tidak hidup
mesiunya adalah state dari objek sepeda motor tersebut.
4. Attribut
Attribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan karakteristik
objek [6], contoh objek pegawai telkom memiliki atribut: NP (Nomor
Pegawai), Nama, Alamat, Telepon dan lain sebagainya.
5. Behavior
Behavior adalah suatu tindakan suatu objek yang memberikan reaksi ataupun
bereaksi. Behavior ditentukan oleh himpunan semua atau beberapa operasi
yang dapat dilakukan oleh objek itu sendiri [6].
Suatu objek memiliki prilaku tertentu missal sebuah objek command button
ketika di klik bias memberikan reaksi menyimpan data atau menutup dirinya
sendiri. Prilaku command button tersebut dapat disimpnlkan sebagai behavior
suatu objek.
6. Exception, Event dan Skenario
Exception adalah kondisi pengecualian, sesuatu di luar biasanya. Kebanyakan
Event adalah transmisi satu arah suatu informasi dari suatu objek ke objek
yang lain [4] misal user mengklik tombol simpan (objek tombol simpan)
maka sistem menampilkan pesan data telah tersimpan (objek pesan). Hal ini
merupakan sebuah event dimana telah terjadi perpindahan informasi dari
objek tombol simpan terhadap objek pesan.
Scenario adalah urutan event yang terjadi sepanjang eksekusi sistem. Lingkup
scenario dapat bervariasi, dapat memuat semua event dalam suatu sistem atau
dapat pula hanya terdiri dari event-event pada suatu objek atau kelas tertentu
[4].
7. Brief, Description, Alternative, Pre Condition dan Past Condition
Brief description adalah menjelaskan secara singkat dalam 1 atau 2 kalimat
tentang tujuan dari use case. Maksudnya adalah gambaran singkat yang terjadi
pada use case. Alternative adalah menjelaskan apa yang akan terjadi bila suatu
halangan atau hambatan terjadi sewaktu use casr berlangsung. Pre condition
adalah menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum use case ini bias
dimulai. Post condition adalah menjelaskan kondisi yang berubah atau terjadi
saat use case selesai dieksekusi [7].
D. UML (Unified Modelling Language)
UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan
Artifak adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu
proses rekayasa software. Artifak dapat berupa model, deskripsi atau software [6].
1. Use Case Diagram
Use case menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan aktor dan sistem untuk
mencapai suatu tujuan tertentu [7]. Sedangkan aktor adalah segala sesuatu
yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer [7], use case diagram
menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut sudut pandang user yang
berada di luar sistem [ 6].
Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap
requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya
bekerja. Selama tahap desain use case diagram menetapkan perilaku
(behavior) sistem saat diimplementasikan dalam sebuah model desain pasti
terdapat satu atau beberapa use case diagram.
2. Class Diagram
Class Diagram membantu kita dalam memvisualisasi struktur kelas-kelas dari
suatu sistem selama dalam proses analisis, class diagram memperlihatkan
aturan-aturan dan tanggung jawab objek yang menentukan perilaku sistem.
Class diagramjuga berperan dalam menangkap struktur dari semua class yang
3. Activity Diagram
Activity diagram mernodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisni dan
urutan aktivitas dalam suatu proses [6]. Pemodelan bisnis sangat mudah kita
jabarkan dengan menggunakan activity diagram seorang user dapat membaca
alur bisnis terhadap sistem yang mereka inginkan dengan menggunakan
diagram ini.
4. Deployment Diagram
Deployment diagram rnemperlihatkan pernetaan software kepada hardware
[6]. Sistem yang kita buat dapat diimplementasi-kan dengan
kebutuhan-kebutuhan hardware yang harus dirniliki demi keberhasilan sistem yang
dikembangkan. Deployment diagram meujelaskan secara global hardware
yang dibutuhkan sistem.
E. MS. Visual Basic. 6.0 dalam Pengembangan Aplikasi RBS
Searching
1. Dasar Pemikiran
Pada saat ini banyak sekali bahasa pemrograman yang mendukung 00
(Object Oriented) diantaranya: C++, Visual Basic, Delphi, Java, J Builder dan
sebagainya, dalam pengembangan aplikasi RBS Searching ini penulis
menggunakan bahasa pemrograman MS. Visual Basic 6.0 dikarenakan bahasa
dengan seluruh Microsoft operating sistem seperti Windows 9x, Me, NT,
2000 dan XP serta mendukung data base berskala besar maupun yang berskala
kecil diantaranya: SQL Server 7.0/2000, Oracle 8i/9i, My SQL, Informik dan
lain sebagainya.
Data base yang digunakan oleh penulis yakni MS. Acces ver 7.0 yang
mendukung secara penuh penggunaan data control yang terdapat pada MS.
Visual Basic. 6.0 sehingga penulis dapat dengan leluasa membuat index yang
diperlukan dalam pencarian data
2. Pengenalan MS Visual Basic. 6.0
Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman visual.
Dengan Visual Basic 6.0, anda dapat dengan mudah untuk membuat suatu
program aplikasi. Walaupun kemudahan diberikan dalam pembuatan program
aplikasi, tetapi program aplikasi yang dihasilkan juga baik. Ini disebabkan
dalam pengembangan program aplikasi Visual Basic 6.0 didukung oleh
banyak fasilitas.
Dalam membangun suatu aplikasi semisal aplikasi database dengan
Visual Basic 6.0, anda dapat dengan mudah melakukannya sesuai dengan
keinginan anda. Dengan adanya control ActiveX yang mudah untuk
digunakan, membuat anda lebih mudah lagi dalam membuat program
a. Ide Visual Basic 6.0
Untuk dapat menggunakan Visual Basic 6.0, anda harus
mengetahui IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan
kerja dari Visual Basic 6.0 itu sendiri. Tampilan IDE Visual Basic 6.0
terlihat seperti Gambar 2.1.
- _J
" r.
セ@ §1!1 JUJ i
()o _J llOl
<Cl ' 1'11 '1.l:l
II
[image:33.519.77.434.161.479.2]u::··
Gambar 2.1 IDE Visual Basic 6.0
[ャZHヲ[[||iykZlャa|エGjjBN|エゥ[ctWXセエ[[コエ_ヲPLwャZセj@
Hヲッイ[ャヲッ[[MセᄋセᄋMBMᄋセ@
セャ」セキI@ ·
ゥ[[イ[ー[[セセᄋQᄋZ[」MセMᄋセZ[ゥ@ l
セッrセ、イNキ@ fセセ@ ::J j
jf)&\,.Color 0 MiJOOOOOI I
!aorda<Styh 2. Si?!lblei ,
@tM· l]Formt j
|cャGHゥcッャャエイセ@ Troo ..,,)
iCor.trd!lmr: True セNャ@ l
NNLL⦅N⦅M]LᄋMᄋLᄋセMN@ セM ,.,.'.";" . .,.-C
IDE Visual Basic 6.0 terbagi menjadi 8 bagian besar, yaitu menu
toolbar, toolbox, project explorer, properties window, form layout
window, form, kode editor.
Menu
Pada bagian menu terdapat tiga belas menu utama, yaitu menu File, Edit,
Window, dan Help. Untuk menggunakan menu, anda tinggal mengklik
pada menu utama kemudian memilih pada submenu. Tampilan Menu
[image:34.519.77.447.171.488.2]Visual Basic 6.0 terliliat seperti Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Menu Visual Basic 6. 0
Toolbar
Toolbar fungsinya sama seperti fungsi dari menu, hanaya saja pada proses
toolbar pilihan-pilihan berbentuk icon. Untuk memilih suatu proses yang
akan dilakukan, anda tinggal mengklik yang sesuai dengan proses yang
anda inginkan. Bagian toolbar terlihat seperti pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Too/bar Visual Basic 6.0
Icon-icon pada toolbar adalah pilihan-pilihan pada menu yang sering
digunakan dalam membuat program aplikasi. Dengan adanya toolbar,
memudahkan anda untuk memilih proses yang sering dilakukan tanpa
harus memilihnya pada menu.
Toolbox
Toolbox adalah tempat dimana control-kontrol diletakkan.
aplikasi. Unmk membuat objek control pada form program aplikasi,
diambil dari control-kontrol yang ada pada toolbox. Bagian toolbox
terlihat seperti pada Gambar 2.4.
Project Explorer
}:S\
,.. __
L⦅ᄋセMMセZGセ|@ Mᄋセセセjェ@セ@ Q A lab!;''
_J i;;r ,.. セ@ §Ill
'11>1 セ@ セ@ G:ZJ CJ
l
セ@ l<9 '- セセZ@
[image:35.519.77.445.150.549.2]llWI
Gambar 2.4 Toolbox Visual Basic 6.0
Project Explorer adalah tempat unmk melihat daftar dari form dan module
yang digunakan dalam proyek. Melalui project explorer juga, anda dapat
memilih form yang akan dipakai. Bagian project explorer terlihat seperti
pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Project Explorer Visual Basic 6.0
Properties Window
Properties window adalah tempat unmk property dari setiap object control.
control yang dipakai. Dengan properties window, and dpat mengubah
property yang nantinya akan dipakai sebagai default dari objek pada
waktu pertama kali program dieksekusi. Bagian properties window terlihat
pada gambar 2.6.
[image:36.519.74.429.165.473.2]-,·,.:e
Gambar 2.6 Properties Visual Basic 6. 0
Form Layout Window
Form Layout Window berfungsi untuk melihat posisi form pad layer
monitor pada waktu program dieksekusi. Untuk menggeser posisi form,
anda klik dan geser posisi form pda layout form window sesuai dengan
posisi yang anda inginkan pada layar monitor. Bagian form layout
Gambar 2. 7. Form Layout Visual Basic 6.0
Form
Form adalah tempat untuk membuat tampilan (user interface) bagi
program aplikasi anda. Pada form, anda dapat meletakkan atau
menambahkan objek control. Bagian form adalah seperti gambar 2.8 .
...
MMMZセjNセLセAゥ@••• i •• : • : ; •• : : ••. : : : : ••
i.
• ••.•
i
•• : ; :
! • 1• •: •·• •:: • • • • • • • • • • •:; • • • • •: •: : i • • • •: •:
I
. . . ... .. ... ... . ·· 1::::::• :•: ::: •: .:: . :.::: .. •. :•:::: I
[image:37.519.79.444.77.536.2]ll
!ill:,
ill;•
MU •
Jl
I•
;1
Q
LLセ@
Gambar 2.8. Form Visual Basic 6. 0
KodeEditor
Kode editor adalah tempat dimana kita meletakkan atau menuliskan kode
program dad program aplikasi kita. Bagian kode editor adalah seperti pada
Gambar 2.9.Kode Editor Visual Basic 6.0
Untuk menggunakan kode Editor, anda dapat melaknkannya dengan lima
cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
1. klik menu View lalu klik Code.
2. Klik ganda pada form atau objek control yang terdapat pada form.
3. Kilk kanan pada form lalu klik View Code.
4. Klik kana pada project explorer lalu klik view Code
5. Klik icon View Code pada project explorer seperti berikut
lcon Viev; Code
[image:38.519.175.276.501.635.2]F. CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA)
1. Sejarah Singkat Teknologi CDMA
Sistem seluler yang dipakai saat ini antara lain: AMPS (Advanced
Mobile Phone Service) di amerika utara, PDC (Personal Digital Cellular) di
Jepang, TACS (Total Access Communications Sistem), GSM (Global Sistem
for Mobile), Spread-Spectrum CDMA (Code Division Multiple Access).
Namun bila dilihat dari metoda akses yang digunakan, pada dasamya ada 3
sistem seluler , yaitu : sistem seluler yang menggunakan metoda akses FDMA
(Frequency Division Mulltiple Access), metoda akses TDMA (Time Division
Multiple Access), dan metoda akses CDMA (Code Division Multiple Access).
Pada sistem FDMA, tiap kanal pembicaraan dibedakan berdasarkan
pembagian frekuensi. Tiap-tiap kanal menempati satu frekuensi dengan lebar
band 30 KHz. Jadi hanya satu pemakai yang dapat memakai kanal frekuensi
tersebut dalam setiap waktunya. Tekuik FDMA dipakai pada sistem seluler
analog seperti AMPS dan T ACS. Sedangkan pada sistem TDMA menerapkan
pembagian waktu untuk meningkatkan kapasitas sistem. Satu kanal frekuensi
dibagi lagi menjadi beberapa time slot sehingga kapasitas sistem lebih
meningkat. TDMA diterapkan antara lain pada seluler GSM dimana satu band
frekuensi dibagi menjadi delapan time slot. Lain halnya dengan CDMA,
semua pemakai seluler memakai frekuensi pancar yang sama dengan lebar
band 1,25 MHz dimana masing-masing kanal dibedakan oleh kode unik
Pengembangan dan penggunaan teknik multiple acces CDMA dalam komunikasi seluler didasari oleh pertimbangan meningkatnya kebutuhan
komunikasi seluler dewasa ini. Kapasitas kanal sistem seluler yang sudah
diterapkan selama ini mulai mengalami keterbatasan.
CDMA adalah teknik modulasi dan multiple access berdasarkan teknik
spread spectrum direct sequence dimana pengiriman sinyal menduduki lebar
pita frekuensi melebihi spektrum minimal yang dibutuhkan Teknik spread
spectrum pada awalnya digunakan untnk kebutuhan militer karena memiliki kelebihan mampu mengatasi jamming dengan baik. Pada tahun 1955 teknik
akses CDMA mulai digunakan secara komersial terutama setelah diluncurkan
IS-95 pada tahun 1992 oleh Qualcomn.
Secara singkat, fase pengembangan teknologi CDMA sejak proses
pertama pengembangannya hingga saat ini adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan sistem seluler dimulai pada tahun 1970 dimana Ericsson
memperkenalkan sistem NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AT&T Bell
Laboratories memperkenalkan AMPS (Advanced Mobile Phone Service).
Pada tahun 1982, Conference of European Postal and Telecomunications
Administration (CEPT) mendirikan GSM untnk membuat standar seluler di Eropa.
b. Pada tahun 1988 CTIA (Celluler Telecommunications Industry
selama dua tahun maim ditetapkan standar IS-54 yang dikenal sebagai
digital AMPS. Digital AMPS juga dirasakan kurang memenubi kebutuban
pelanggan, maim dikembangkan suatu sistem seluler baru yang
menggunakan teknologi CDMA yaitu IS-95 pada 1992 oleh Qualcomm.
c. Pada tahun 1991, Qualcom mendemonstrasikan sistirn seluler digital
CDMA sesuai dengan permintaan CTIA akan teknologi seluler generasi
kedua. Hasil percobaan ini mendorong CTIA meminta TIA
mengembangkan suatu standar seluler digital wide-band. TIA kemudian
menetapkan 95 berdasarkan proposal yang diajukan oleh Qualcom.
IS-96 dan IS-97 juga telah dirancang untuk menentukan perforrna serta
metoda pengukuran Mobile Unit dan Base Station. IS-95 (EIA/TIA, 1993)
adalah spesifikasi air interface bedasarkan Direct sequence (DS) CDMA
dengan menggunakan frekuensi 800 MHz.
d. Mulai tahun 1999 Protokol IS-2000 mulai digunakan untuk teknologi
CDMA2000 dan pada bulan Maret 2000 mulai digunakan frekuensi 1900
MHz.
Standar ITU untuk CDMA 1900 adalah sebagai berikut:
1. Frekuensi yang digunakan adalah 1850 - 1910 MHz untuk uplink dan
1930 - 1990 MHz untuk downlink. Dengan lebar pita 60 MHz.
2. Menggunakan sistem multiple akses CDMA/FDD dengan duplex
3. Lehar pita unruk 1 kanal frekuensi sebesar 1,25 MHz
4. Menggunakan modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)
dengan kecepatan bit 270 kbps.
5. Menggunakan sistem CELP (Code Excited Linear Prediction) unruk
voice coding.
2. Arsitcktur Jaringan CDMA
Sistem GSM yang digunakan oleh standar eropa terdiri dari 3 bagian
utama yaitn: Base Station Subsistem (BSS), Switching Subsistem (SSS), dan
Network Management Subsistem (NMS).
\-, -\
lAセ^ィャZ@
[image:42.518.52.447.165.592.2]•,J,1!1on
Base Station Subsistem (BSS)
Base Station Subsistem (BSS) memiliki fungsi bertanggungjawab untulc semua hubungan radio pada sistem, seperti:
• Komunikasi radio dengan unit bergerak
" Proses handover pembicaraan antara satu sel ke sel lain
" Manajemen seluruh jaringan radio dan data konfigurasi sel.
BSS terdiri atas 3 komponen operator dan 1 komponen pelanggan, yaitu:
Base Tra11sceiver Statio11 (BTS)
Base Transceiver Station (BTS) merupakan tempat beradanya perangkat
-perangkat yang berhubungan langsung dengan MS. Fungsi dari Base
Transciever Sistem (BTS) adalah
./ Menangani encoding dan decoding CDMA
./ Menangani hubungan frekuensi radio CDMA spread-spectrum dengan
MS (Mobile Station)
Secara garis besar suatu BTS terdiri atas Antena seluler dan Radio Base
Station (RBS).
Antena seluler yang digunakan adalah antena sektoral. Dalam aplikasinya
antenna yang digunakan untulc CDMA bekerja pada rentang frekuensi
Radio Base Station (RBS)
RBS adalah perangkat radio yang diperlukan untuk melayani satu atau
lebih sel dalam suatu jaringan. RBS 1127 merupakan salah satu produk dari
Ericsson yang merupakan spesifikasi CDMA untuk Base Transceiver Station
(BTS).
RBS mengendalikan hubungan radio ke MS. Satu RBS dapat melayani
1, 2, atau 3 sel. Beberapa RBS dikontrol oleh satu BSC. RBS termasuk semua
radio dan perangkat interface transmisi yang dibutuhkan dalam radio.
Ericsson mengeluarkan beberapa jenis RBS, misalnya RBS 1127 dan RBS
1130. Tiap-tiap RBS beroperasi saat diberi sepasang freknensi (FDD =
Frequency Division Duplex). Satu freknensi digunakan RBS untuk mengirim
(downlink) sinyal ke MS (disebut juga forward channel), dan satu Iagi
digunalrnn RBS untuk menerima (uplink) sinyal dari MS (disebutjuga reverse
channel).
Base Station Controller (BSC)
Base Station Controller (BSC) mengatur semua fungsi hubungan radio dari jaringan CDMA. Fungsi dari sebuah BSC antara lain:
./ Digunakan untuk routing packet data diantara BSS
./ Untuk pengalokasian sumber daya radio pada RBS dan BSC
./ Menangani terjadinya proses handoff yang memungkinkan pelanggan
..r
Mengatur power control CDMA yaitu mengatur pengaturan daya yangberdasar kualitas sinyal yang diterima tiap pengguna
..r
Pewaktuan pada sistem, yaitu distribusi sinkronisasi pada setiap prosesyang terjadi
..r
Pemrosesan pemilihan layananMobile Station (MS)
Perangkat mobile station (MS) merupakan terminal telepon. Fungsi dari MS
melakukan proses pengolahan sinyal dari sinyal suara analog menjadi sinyal
CDMA digital. Fitur-fitur pada MS meliputi fungsi-fungsi melakukan dan
menerima panggilan, mengirim dan menerima pesan singkat (SMS),
pembangkitan frekuensi, ataupun fungsi-fungsi tekuologi mutakhir seperti
Transfer Data berkecepatan tinggi, Wireless Application Protocol (W AP), dan
masih banyak lagi.
3. Konsep Sel CDMA dan Coverage
Dalam suatu penataan coverage area, suatu wilayah terbagi menjadi
beberapa "Cluster". Dan tiap cluster terdiri dari beberapa sel. Yang tergantung
pada besarnya kapasitas yang diinginkan serta luasnya wilayah yang akan
di-cover. Semakin besar wilayah yang akan di-cover, semakin banyak sel yang dibutuhkan, maka semakin besar pula kapasitas yang diinginkan (sel yang
diperlukan semakin rapat). Dalam hal ini, tugas tersebut akan dilakukan oleh
Ketidakberaturan coverage ini disebabkan adanya penghalang
(obstacle) yang menghalangi sinyal. Contohnya rumah-rnmah, gedung bertingkat, gunung, pepohonan, tiang listrik, di!. Sedangkan besar kecilnya
coverage setiap sel tergantung dari setting keknatan pemancar BTS karena satu BTS melayani tiga sel (sektor).
4. Konsep Kanai CDMA
Sebuah Kanai adalah sebuah aliran data yang di desain untuk
penggunaan khusus oleh seseorang dan dipisahkan oleh sebnah kode. Sebuah
kanal dapat berupa data suara atau data kontrol overhead. Kanal-kanal
berkode menggunakan frekuensi yang sama pada waktu yang sama. RBS
mengirimkan snatu kombinasi dari semna kode kanal forward link dan
menerima snatu kombinasi dari semna kode kanal reverse link.
Masing-masing kanal yang berkode memiliki tujuan sendiri-sendiri.
Kanai berkode tersebut terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Forward Link Channel Code
Forward Link Code Channel digunakan pada phase I akan sama kanal
kode yang digunakan pada CDMAone, tetapi ditambah sebuah kanal
tambahan (supplemental channel) yang mendukung transfer data
2. Reverse Link Code Channel
Kanai reverse link dihasilkan pada terminal pelanggan dan dipancarkan ke
RBS. Ada 2 kanal overhead pada reverse link yaitu Access channel dan
reverse pilot channel. RBS menggunakan pilot untnk mencari multipath,
tracking serta untnk mengnkur kualitas link untnk tujuan power kontrol.
Selain itu juga menginformasikan pada RBS pengaturan power kontrol
yang diperlnkan untnk transmisi forward link. Sedangkan reverse trafik
channel dignnakan untnk mengirimkan informasi pelanggan (suara atau
data) seperti halnya informasi signaling selama terjadinya panggilan.
Trafik channel dibagi menjadi fundamental channel dan
Supplemental data channel. Seperti pada forward link, kedua jenis kanal
trafik ini dapat disesuaikan dengan suatu layanan tertentu.
5. Transmisi pada Sistem CDMA
Alokasi spektrum frekuensi radio yang merupakan standar untnk CDMA2000
adalah:
• 1850-1910 MHz untnk up/ink(transmisi radio MS ke BTS)
" 1930 - 1990 MHz untnk downlink (transmisi radio BTS ke MS)
Sehingga lebar pitanya adalah 2 x 60 MHz. Dengan jarak duplex sebesar 80
MHz. Kanai frekuensi carrier memiliki lebar pita sebesar 1,25 MHz .. Untnk
CDMA2000 Telkom Flexi memiliki bandwidth sebesar 5 Mhz untnk uplink
menggunakan sebesar 1,25 Mhz, sisanya sebesar 3,75 MHz digunakan untuk
menambah kanal, jika terjadi penambahan pelanggan untuk masa mendatang.
Di Indonesia, pengalokasian frekuensi tersebut dibagi meajadi beberapa
alokasi frekuensi untuk pemerintah dan 4 operator GSM 1800. Untuk PT.
Indosat Multimedia Mobile mendapat lisensi ARFCN 711 sampai dengan 786
dengan frekuensi carrier 1750 MHz- 1765 MHz untuk uplink dan 1845 MHz
- 1860 MHz untuk downlink sehingga mempunyai lebar spektrum frekuensi 2
ANALISA PERANCANGAN SISTEM
Analisa perancangan sistem ini menggunakan Unified Modelling Language
(UML) dengan menggunakan beberapa diagram, diantaranya:
A. DIAGRAM USE CASE
Diagram Use Case digunakan untuk pemodelan sistem dilihat dari sudut
pandang luar dari user, dalam sistem aplikasi ini use casenya adalah:
Actor
セ@
セ@
セ@
セ@
セ@
[image:49.519.38.443.183.670.2]セ@
Gambar 3.1 Diagram Use Case
Di atas adalah use case operator TELKOM dalam penggunaan software
BSC/RBS Searching. Operator dapat melakukan Add, Edit, dan Delete BSC, Add,
Edit dan Delete RBS, serta melakukan koneksi IP address.
B. SPESIFIKASI USE CASE
1. Use Case Menambah Data BSC
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
Use Case Name Menambah Data BSC
Actors Operator Telkom/Peserta PKL
Brief Description Adanya data BSC yang belum dimasukkan atau ditambahkan.
Scenario Use case ini dimulai ketika adanya informasi tambah data
BSC baru.
Events 1. Sistem menampilkan interface add BSC.
2.
Operator mengisi data BSC yang diperlukan, antaralain: BSC ID, BSC Name, Description, IP Address,
Sub Address, IP Address, Sub Address, RNM IP, PCF
IP Address, Subnet Mask dari IP Address, Subnet
Mask dari Sub Address, Subnet Mask dari RNM IP,
Summary yang berisi On Air, Isat, Total.
3. Operator mengklik tombol Add.
4.
Sistem menyimpan data-data yang diinput olehoperator.
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
6.
Sistem menampikan kembali interface awal.Post-Conditions Bertambahnya data BSC dalam sistem.
2. Use Case Mengedit Data BSC
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
Use Case Name Mengedit Data BSC
Actors Operator Telkom/Peserta PKL
Brief Description Adanya data BSC yang akan diupdate.
Scenario Use case ini dimulai ketika adanya informasi tambah data
BSC yang perlu diupdate.
Events 1. Sistem menampilkan interface edit BSC.
2. Operator mengisi data BSC yang diperlukan, antara
lain: BSC ID, BSC Name, Description, IP Address,
Sub Address, IP Address, Sub Address, RNM IP, PCF
IP Address, Subnet Mask dari IP Address, Subnet
Mask dari Sub Address, Subnet Mask dari RNM IP,
Summary yang berisi On Air, Isat, Total.
3.
Operator mengklik tombol Update.4.
Sistem menyimpan data-data yang diinput olehoperator.
5.
Operator mengklik tombol Close.6.
Sistem menampikan kembali interface awal.3. Use Case Menghapus Data BSC
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
Use Case Name Menghapus Data BSC
Actors Operator Telkom/Peserta PKL
Brief Description Adanya data BSC yang tidak terpakai atau non aktif.
Scenario Use case ini dimulai ketika adanya informasi tambah data
BSC yang perlu diupdate.
Events 1. Sistem menampilkan interface delete BSC.
2.
Operator menyorot data BSC yang tidak diperlukan.3.
Operator mengklik tombol delete.4.
Sistem mengupdate data.5.
Operator mengklik tombol Close.6.
Sistem menampikan kembali interface awal.Post-Conditions Data BSC yang tidak terpakai dihapus dari sistem.
4. Use Case Menambah Data RBS
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
Use Case Name Menambah Data RBS
Actors Operator Telkom/Peserta PKL
Brief Description Adanya data RBS yang belum dimasukkan atau ditambahkan.
Scenario Use case ini dimulai ketika adanya informasi tambah data
RBS baru.
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
2.
Operator mengisi data RBS yang diperlukan, antaralain: BSC ID, RBS ID, Site Name, Site ID, IP
Address, Subnet Mask IP Address, Broadcast, BSC
IP/ATM, Subnet Mask BSC IP/ATM, RBS IP/ATM,
Subnet Mask RBS IP/ATM, Cells BSC berisi
Alpha-Beta-Gamma, kondisi dari RBS yang berisi PN Offset,
Backhaul, Log Span ID, Status, ISAT, Remark, dan
Others.
3.
Operator mengklik tombol Add.4.
Sistem menyimpan data-data yang diinput olehoperator.
5.
Operator mengklik tombol Close.6.
Sistem menan1pikan kembali interface awal.Post-Conditions Bertambalmya data RBS dalam sistem.
5. Use Case Mengedit Data RBS
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
Use Case Name Mengedit Data RBS
Actors Operator Telkom/Peserta PKL
Brief Description Adanya data RBS yang perlu diupdate atau adanya laporan
kerusakan signaling di suatu daerah yang dijangkau oleh RBS
tersebut.
Scenario Use case ini dimulai ketika adanya perubahan data RBS dan
pengkoneksian ke RBS.
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
2.
Operator mengisi data RBS yang diperlukan, antaralain: BSC ID, RBS ID, Site Name, Site ID, IP
Address, Subnet Mask IP Address, Broadcast, BSC
IP/ATM, Subnet Mask BSC IP/ATM, RBS IP/ATM,
Subnet Mask RBS IP/ATM, Cells BSC berisi
Alpha-Beta-Gamma, kondisi dari RBS yang berisi PN Offset,
Backhaul, Log Span ID, Status, ISAT, Remark, dan
Others.
3.
Operator mengklik tombol update.4.
Sistem menyimpan data-data yang diinput olehoperator.
5. Untuk mengkoneksi RBS klik tombol Go site.
6. Sistem mengkoneksikan IP address RBS menuju RBS
tujuan.
7.
Operator mengklik tombol Close.8. Sistem menampilkan kembali interface awal.
Post-Conditions Data RBS dalam sistem terupdate. Sistem terkoneksi ke RBS.
6. Use Case Menghapus Data RBS
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
Use Case Name Menghapus Data RBS
Actors Operator Telkom/Peserta PKL
Brief Description Adanya data RBS yang tidak diperlukan.
Scenario Use case ini dimulai ketika adanya perubal1an data RBS atau
adanya penonaktifan suatu RBS
SPECIFICATIONS DESCRIPTIONS
2.
Operator menyorot data RBS yang tidak diperlukan.3.
Operator mengklik tombol delete.4.
Sistem mengupdate yang diinput oleh operator.5.
Operator mengklik tombol Close.6.
Sistem menampilkan kembali interface awal.C. CLASS DIAGRAM
Class Form
Class Add Fonn RBS Class Edit Fonn RBS Class Delete Fonn RBS Class Add Fonn RBS Class Edit Form RBS I Class Delete Fonn RBS
BSC ID, BSC Name, BSC ID, BSC Name, Type Search Text SSC ID, RBS ID, Site SSC ID, RBS ID, Site
I
Type search textDescription, IP Description, IP Name, Site ID, IP Name, Site ID, IP
Address, Sub Address, Address, Sub Address, Address, Subnet Mask Address, Subnet Mask
IP Address, Sub IP Address, Sub IP Address, Broadcast, IP Address, Broadcast,
Address, RNM IP, Address, RNM IP, BSC IP/ATM, Subnet SSC IP/ATM, Subnet
PCF IP Address, PCF IP Address, Mask BSC IP/ATM, Mask SSC IP/ATM,
Subnet Mask dari IP Subnet Mask dari IP RBS IP/ A TM, Subnet RBS IP/ATM, Subnet
Address, Subnet Mask Address, Subnet Mask Mask RBS IP/ATM, Mask RBS IP/ ATM,
dari Sub Address, dari Sub Address, Cells BSC: Alpha-Beta- Cells SSC:
Alpha-Beta-Subuet Mask dari Subnet Mask dari Gamma, Condition Ga1nma, Condition
RNM IP, Summary: RNM IP, Summary: RBS: PN Offset, RBS: PN Offset,
On Air, !sat, Total. Air, !sat, Total. Backhaul, Log Span ID, Status, !SAT, Remark, Backhaul, Log Span ID, Status, !SAT, Remark,
Others. Others.
Add() Search() Search() Add() Search() Search()
Clear() Update() Delete() Clear() Update() Delete()
Close() Close() First() Close() Go Site() First()
Prev() Close() Prev()
Next() Next()
Last() Last()
D. ACTIVITY DIAGRAM
1. Activity Diagram Add BSC
Operator Sis tern
Mengklik menu/BSC Menampilkan data
Entry/New BSC AddBSC
Entry
Menginput data BSC yang diperlukan
•
Menyimpan data
•
I
BSC baru Menutup Aplikasi
I
2. Activity Diagram Edit BSC
Operator Sistem
Mengklik menu/BSC Menampilkan data
Entry/Edit BSC EditBSC
Entry
Menginput data BSC yang diperlukan
Menyimpan data
[image:58.518.78.398.98.470.2]Menutup Aplikasi I BSC baru
3. Activity Diagram Delete BSC
Operator Sistem
Mengklik menu/BSC Menampilkan data
Entry/Delete BSC Delete BSC
Entry
Menghapus data BSC yang tidak
diperlukan
Mengupdate data
l
BSC barn
•
[image:59.518.79.400.110.488.2]Menutup Aplikasi
4. Activity Diagram Add RBS
Operator Sistem
Mengklik menu/RBS Menampilkan data
Entry/New RBS Add RBS
Entry
Menginput data RBS yang diperlukan
''
Menutup Aplikasi
.
Menyimpan data
l
[image:60.518.79.400.107.481.2]RBS baru
5. Activity Diagram Edit RBS
Operator Sistem
Mengklik menu/RBS Menampilkan data
Entry/Edit RBS
Entry
Edit RBSMenginput data RBS , '
yang diperlukan
Menutup Aplikasi 1
Menyimpan data RBS
[image:61.518.74.400.87.472.2]barn
Activi1ty Diagram Koneksi IP
Operator Sistem RBS System
Mengklik menu/RBS Menampilkan data
Entry/Edit RBS Edit RBS
Entry
Menginput karakter RBS yang diperlukan
Mengklik tombol search
Menampilkan data RBS yang diinput
Mengklik tombol Go Site
I
Menghubungkan ke Menampilkan status,IP Address ' RBS Properties
[image:62.519.8.453.63.498.2]Mendeteksi kerusakan
6. Activity Diagram Delete RBS
Operator Si stem
Mengklik menu/RBS Menampilkan data
Entry/Delete RBS
-
Delete RBSEntry
Menghapus data '
RBS yang tidak diperlukan
Mengupdate data
[image:63.518.78.400.124.497.2]Menutup Aplikasi RBS baru
Gambar 3.9 Activity Diagram Delete RBS
E. DEPLOYMENT DIAGRAM
Deployment Diagram menggambarkan rancangan sistem software
terhadap hardware, dimana software yang dikembangkan mengikuti gambar
deployment dibawah ini:
BSC
セQ@
IP AddressH._ __
RB_s _ __, [image:63.518.63.351.612.650.2]PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
, -"·--1-.!!;194·r
[image:64.518.69.416.178.484.2],;;.J セ⦅j@ _ti itQャセ⦅Aセ⦅ᄚN、@ ゥヲゥャセ⦅ZZjャャャQ⦅セオscNZ@ .,, ·0·"' ;,;"';;,;;;;,,,;
Gambar 4.1. Interfuce Awai
Gambar 4.1 merupakan interface awal unruk masuk ke sistem aplikasi Searching
BSC-RBS System. Disini terdapat Menu, Tools clan Help. Dalam tampilan menu
akan kita dapatkan sub menu seperti menambah, menghapus dan mengedit entry dari
RBS clan BSC. Serta menu exit yang berguna untuk mengakhiri aplikasi. Dalam
menu tools terdapat sub menu seperti menampilkan atau menyembunyikan toolbar
dibawalmya, Lock Library yang berguna unruk memprotek aplikasi, serta beberapa
aplikasi seperti Internet Explorer, Kalkulator dan Notepad. Sedang dalam menu Help
terdapat sub menu credits yang berisi tentang developer sistem.
Fungsi toolbar
Icon ini berguna untuk me-launching aplikasi Internet Explorer.
セ@
Icon ini berguna untuk menambah entiy dari BSC dan RBS(/)i.
Icon ini berguna untuk mengedit entry dari BSC dan RBSIcon ini berguna untuk menghapus ent1y dari BSC dan RBS
セ@
Icon ini berisi tentang developer sistemBSC ID
BSC Name
Des-cription
IP Address
Sub Address
RNMIP
PCF IP Address
D
Subnet mask
Subnet Mask
Subnet Mask
[image:66.518.56.429.67.470.2]Summary
Gambar 4.2. Tab Add BSC
L
[-.===:
On Air
I
:=====:
I sat
Total
I
セMセ@
DeleteBSC
Gambar 4.2 merupakan tampilan Add BSC, yang akan tampil jika mengklik
menu/BSC Entry/New BSC Entry, atau jika mengklik icon \ ) \ /New BSC Entry.
Dalam interface tersebut terdapat BSC ID, BSC Name, Description, IP Address, Sub
Address, IP Address, Sub Address, RNM IP, PCF IP Address, Subnet Mask dari IP
Address, Subnet Mask dari Sub Address, Subnet Mask dari RNM IP, Summary yang
berisi On Air, Isat, Total.
Interface Add BSC berguna untuk menambah data BSC baru. Setelah semua terisi,
operator mengklik tombol Add, maka data BSC akan bertambah, sedang tombol
DSC ID
BSC Name
Oesc1iption
IP Address
Sub Address
RNMIP
PCF IP Address
AddBSC
I
I
Subnet Mask
Subnet Mask
Subnet Mask
[image:67.521.34.444.68.462.2]Edit DSC Delete BSC
Gambar 4.3. Tab Edit BSC
Gambar 4.3 merupakan tampilan Edit BSC, yang akan tampil jika mengklik
menu/BSC Entry/Edit BSC Entry, atau jika mengklik icon (}: /Edit BSC Entry.
Dalam interface tersebut terdapat BSC ID, BSC Name, Description, IP Address, Sub
Address, IP Address, Sub Address, RNM IP, PCF IP Address, Subnet Mask dari IP
Address, Subnet Mask dari Sub Address, Subnet Mask dari RNM IP, Summary yang
berisi On Air, Isat, Total.
Tab Edit BSC berguna untuk mengedit data BSC. Setelah semua terisi, operator
mengklik tombol update, maka data BSC akan terupdate. Tombol .S.earch berguna
Gambar 4.4. Tab Delete BSC
Gambar 4.4 adalah tab delete BSC, berguna untuk menghapus entry BSC yang tidak
diperlukan, yang akan tampil jika mengklik menu/BSC Entry/Delete BSC Entry, atau
jika mengklik icon /Delete BSC Entry. Dalam interface tersebut terdapat BSC
ID, BSC Name, Description, IP Address, Sub Address, IP Address, Sub Address,
RNM IP, PCF IP Address, Subnet Mask dari IP Address, Subnet Mask dari Sub
Address, Subnet Mask dari RNM IP, Summary yang berisi On Air, Isat, Total. Untuk
menghapus BSC Entry, sorot BSC yang dituju lalu klilc tombol delete.
Dalam interface ini terdapat tombol First yang berfungsi sebagai penampil data awal
BSC, tombol Prev yang berfungsi menampilkan data BSC sebelumnya dari yang
disorot. Tombol Next untuk tampilan BSC selanjutnya dan Last yang berguna untuk
r RBS Information
· oscm
D
ROSIO
D
[]]]セMMM
Site Hame
Site ID
IP Number IP Address Subnet Mask Broadcast
BSC IP/ATM Subnet Mask RBS IP/ATM
Subnet Mask
Add RBS
Cells Conditions Others
B Alpo
I I
PN OffsetL=:J
セ@
S Beta Back.haul
B
CGamaLJ Log Span ID
iAlpa
§
Status§
':it ;iBeta Isa!
[image:69.519.33.447.67.489.2]';;Gama Remark
Gambar 4.5. Tab Add RBS
Gambar 4.5 adalah interface add new RBS, berguna untuk menambah entry RBS,
yang akan tampil jika mengklik menu/RBS Entry/ Add RBS Entry, atau jika mengklik
icon
セ@
I Add RBS Entry. Dalam interface tersebut terdapat BSC ID, RBS ID, SiteName, Site ID, IP Address, Subnet Mask IP Address, Broadcast, BSC IP/ATM,
Subnet Mask BSC IP/ATM, RBS IP/ATM, Subnet Mask RBS IP/ATM, Cells BSC
berisi Alpha-Beta-Gamma, kondisi dari RBS yang berisi PN Offset, Backhaul, Log
Span ID, Status, ISAT, Remark, dan Others yang berguna untuk penambahan
deskripsi.
Untuk menambah data RBS, klik Add maka data RBS akan bertambah, sedang
Type Search Teitl >>
BSCJD
R8S Ii)
Si:e flame
Site ID
El
IP Number
IPAdd1ess Subnet Mask
Broadcast
BSCIP/ATM Subnet Mask
RBS IP/ATM
Subnel Mask
Add RBS
Cell& Conditions Others
B/llp•
§
PN Offset§
§
S Octa Back.haul
CGama Log Span ID
ifAlpa
§
Statm§
[セLZZ⦅LK⦅[b・エ。@ lwt
ZGGNGNセLZg。ュ。@ Remruk
[image:70.518.43.436.68.473.2]Emt RBS Delete RBS
Gambar 4.6. Tab Edit RBS
Gambar 4.6 adalah tab edit RBS, berguna untuk mengedit entry RBS, yang akan
tampil jika mengklik menu/RBS Entry/Edit RBS Entry, atau jika mengklik icon
(ii.
/Edit RBS Entry. Dalam interface tersebut terdapat BSC ID, RBS ID, Site Name, Site
ID, IP Address, Subnet Mask IP Address, Broadcast, BSC IP/ATM, Subnet Mask
BSC IP/ATM, RBS IP/ATM, Subnet Mask RBS IP/ATM, Cells BSC berisi
Alpha-Beta-Gamma, kondisi dari RBS yang berisi PN Offset, Backhaul, Log Span ID,
Status, ISAT, Remark, dan Others yang berguna untuk penambahan deskripsi.
Tab Edit RBS berguna untuk mengedit data RBS. Setelah semua terisi, operator
mengklik tombol update, maka data RBS akan terupdate. Tombol .S.earch berguna
untuk mencari data BSC sesuai/mendekati text yang di input dalam RBS Info.
Dalam Tab ini terdapat tombol Go Site, yang berfungsi untuk pengkoneksian data
Gambar4.7. Tab Delete RBS
Gambar 4. 7 adalah tab delete RBS, berguna untuk menghapus entry RBS, yang akan
tampil jika mengklik menu/RBS Entry/Delete RBS Entry, atau jika mengklik icon
/Delete RBS Entry. Dalam interface tersebut terdapat BSC ID, RBS ID, Site
Name, Site ID, IP Address, Subnet Mask IP Address, Broadcast, BSC IP/A1M,
Subnet Mask BSC IP/ATM, RBS IP/ATM, Subnet Mask RBS IP/ATM, Cells BSC
berisi Alpha-Beta-Gamma, kondisi dari RBS yang berisi PN Offset, Backhaul, Log
Span ID, Status, ISAT, Remark, dan Others yang berguna untuk penambahan
deskripsi. Untuk menghapus data RBS s