BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
“PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI & DESAIN
PEMBELAJARAN BERBASIS PENCAPAIAN KOMPETENSI (DSI-PK)”
Disusun oleh : AZIZ TANAMA 201310070311146
BIOLOGI 2D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BAB 3
PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI A. Karakteristik Kompetensi
Kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap
serta penerapan dari pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam satu pekerjaan
atau lintas industri, sesuai dengan standar kinerja yang di isyaratkan.
Ada 7 kompetensi kunci atau key competence untuk mencapai
pembelajaran yang terdiri:
Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisa informasi; Menyampaikan ide dan informasi;
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan; Bekerja sama dalam tim;
Menggunakan ide dan teknik matematika; Memecahkan masalah;
Menggunakan teknologi.
B. Pengertian dan Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Muara akhir hasil
pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur
dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Suatu program pendidik
berbasis kompetensi harus mengandung empat unsur pokok, yaitu:
1. Pemilihan kompetensi yang sesuai;
2. Spesifikasi indikator – indikator evaluasi untuk menentukan
keberhasilan pencapaian kompetensi;
3. Pengembangan sistem pembelajaran;
4. Penilaian.
C. Langakh – langkah Pengembangan Pembelajaran
1. Spesifikasi asumsi – asumsi atau preposisi – preposisi yang mendasar
4. Menentukan tingkat – tingkat kriteria dan jenis asesmen
5. Pengelompokan dan penyusunan tujuan pembelajaran
6. Desain trategi pembelajaran
7. Mengorganisasikan sistem pengolaan
8. Melaksanakan percobaan program
9. Menilai desain pembelajaran
10.Memperbaiki program
D. D. Kompetensi dan pembelajaran kontekstual Tujuan konsep utama pembelajaran kontekstual, yaitu:
Constructivism Inquiry
Modelling Reflection
BAB 4
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENCAPAIAN KOMPETENSI(DSI-PK)
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi
nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Kompetensi
adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan
lingkungan di mana yang bersangkutan berinteraksi.
B. Hakikat Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata bahasa inggris
instruction yang berarti proses membuat orang belajar, dengan tujuan untuk
membantu orang belajar, atau memanipulasi lingkungan sehingga memberi
kemudahan bagi orang yang belajar. Tujuan pembelajaran adalah mengarahkan
guru agar berhasil dalam membelajarkan peserts didik dalam rangka tercapainya
tujuan belajar.
C. Model DSI-PK
Desain sistem instruksional atau pembelajaran Berorientasi Pencapaian
Kompetensi (DSI-PK) adalah gambaran proses rancangan sistematis tentang
pengembangan pembelajaran baik mengenai proses maupun bahan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan dalam upaya pencapaian kompetensi
(Depdiknas,2002). Menurut sanjaya, prosedur pengembangan DSI-PK terdiri dari
tiga bagian penting, yaitu:
a. Analisis kebutuhan, merupakan proses penjaringan informasi tentang
b. kompetensi yang dibutuhkan anak didik sesuai dengan jenjang
c. pendidikan.
d. Pengembangan, merupakan proses mengorganisasikan materi pelajaran
dan pengembangan proses pembelajaran.
e. Pengembangan alat evaluasi, memiliki dua fungsi utama yaitu evaluasi
Karakteristik model DSI-PK yaitu:
1. Model desain yang dengan tahapan yang jelas dan bersifat praktis.
2. Secara jelas menggambarkan langkah – langkah yang harus ditempuh.
3. Merupakan pengembangan dari analisis kebutuhan (analisis kebutuhan
akademis dan personal sesuai tuntunan sosial kedaerahan).
4. Ditekankan pada penguasaan kompetensi sebagai hasil belajar yang
dapat diukur.
5. Selain itu, menurut sanjaya, kelebihan Model DSI-PK adalah:
6. Rancangan pembelajaran model DSI-PK tidak hanya menyangkut
rancangan kompetensi akademis sesuai standar isi kurikulum, tapi juga
merancang kompetensi non-akadmis yang sesuai dengan tuntutan
sosial kedaerahan.
7. Kerangka berpikirnya menggunakan pendekatan sistem (menggunakan
8. berbagai hal yang saling berkaitan) untuk mencapai tujuan.
E. Implementasi Model Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK)
Implementasi Model Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian
Kompetensi (DSI-PK) adalah gambaran proses rancangan sistematis tentang
pengembangan pembelajaran, baik mengenai proses maupun bahan pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya pencapaian kompetensi.
F. Factor Pendukung Model Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK)
Beberapa factor tersebut paling tidak dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Sarana dan prasarana yang memadai.
2. Kebijakan kepala sekolah untuk membantu kreativitas guru dan peserta
3. didik.
4. Dukungan dan keterlibatan banyak pihak di sekolah sehingga
mengakibatkan
6. instruksional berorientasi pencapaian kompetensi (DSI-PK).
G. Factor Penghambat Model Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK)
Beberapa penghambat tersebut di antaranya adalah:
Pemahaman guru terhadap konsep model desain sistem instruksional
berorientasi pencapaian kompetensi (DSI-PK) minim.
Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan hal yang cukup rumit . Keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran kurang.
Sarana dan prasarana belum memadai.
H. Solusi untuk Mengatasi Penghambat Model Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK) 1. Untuk mengatasi pemahaman guru dalam model desain sistem
instruksional berorientasi pencapaian kompetensi (DSI-PK) yang minim.
2. Untuk mengatasi penilaian hasil belajar dan pelaporan yang rumit.
3. Untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam mencerna pelajaran.
4. Solusi untuk mengatasi sarana dan prasarana yang belum memadai.
5. Hal yang tidak kalah penting adalah dorongan dan motivasi guru untuk
peserta didik agar lebih aktif dan kreatif dalam belajar.
Beberapa saran bisa dilakukan:
1. Guru harus mengoptimalkan penggunaan sarana (media) pembelajaran
yang tersedia untuk menunjang proses pembelajaran dikelas.
2. Guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan harus mempunyai
kompetensi dan professionalitas yang tinggi.
3. Penyiapan keterampilan dan pematangan sikap (mental) peserta didik
harus benar – benar diperhatikan.
4. Keteladanan yang diberikan oleh guru sebagai tanggung jawab pendidikan