• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOW BACK PAIN. Low back pain (LBP) adalah nyeri yang terasa pada daerah dibawah costal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOW BACK PAIN. Low back pain (LBP) adalah nyeri yang terasa pada daerah dibawah costal"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LOW BACK PAIN

Low back pain (LBP) adalah nyeri yang terasa pada daerah dibawah costal margin dan diatas bokong. Berdasarkan National Health and Nutrition Examination Survey II (NHANES II,)low back pain merupakan nyeri pada bagian low back yang terasa minimal 2 minggu yang mengenai baik laki-laki maupun perempuan pada usia 25 sampai 74 tahun. Low back pain merupakan gejala yang paling sering terjadi.Punggungmerupakan bagian yang menghubungkan bagian atas dan bagian bawah tubuh.Punggung merupakan bagian terberat dari tubuh, sehingga cukup mudah bagian ini terasa nyeri, terutama ketika membawa beban, menjangkau sesuatu dan berputar.

Setiap orang pernah merasakan low back pain. Low back pain dapat dipengaruhi oleh pekerjaan, aktifitas rutin ataupun rekreasi.Amerika menghabiskan 50 juta dollar setiap tahunnya untuk low back pain. Low back pain merupakan penyebab tersering penyakit akibat kerja dan penyebab tertinggi dari pekerja tidak masuk kerja. Nyeri punggung berada di posisi kedua setelah sakit kepala sebagai masalah tersering di bagian neurologi di Amerika.Low back pain dapat menghilang dalam beberapa hari. Low back pain dapat menghilang atau akan mengarah ke keadaan yang lebih serius.

Hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung pada bagian bawah, Nyeri punggung ini dapat bervariasi dari ringan sampai berat dan dapat terjadi secara akut maupun kronis.Namun bila nyeri punggung bawah terjadi, dapat membuat kegiatan sehari-hari sulit untuk dilakukan.

(2)

ANATOMI

Memahami tulang punggung dan cara kerjanya dapat membantu memahami nyeri pinggang. Tulang belakang, terdiri dari tulang kecil yang ditumpuk satu sama lain. Otot, ligament, syaraf, dan intravertebral disk merupakan bagian tambahan dari tulang belakang.

1. Tulang Belakang (Vertebrae)

Tulang-tulang ini terhubung untuk menciptakan sebuah kanal yang melindungi sumsum tulang belakang (spinal cord).Tulang belakang terdiri dari tiga bagian yang menciptakan tiga curves di punggung, yaitu curves dari daerah leher (cervical), daerah dada (thoracal), dan punggung bawah (lumbar). Bagian spine bawah (sakrum dan koksigis) terdiri dari vertebra yang digabungkan.

Gambar 1. Bagian dari lumbar spine

(3)

Spinal cord dan saraf seperti suatu "listrik kabel" yang berjalan melalui kanal tulang belakang dan membawa pesan antara otak dan otot.Saraf cabang keluar dari sumsum tulang belakang (spinal cord) melalui lubang di tulang belakang.

3. Otot dan Ligamen

Otot dan ligament memberikan dukungan dan stabilitas untuk tulang belakang dan tubuh bagian atas.Ligamen yang kuat menghubungkan tulang dan membantu menjaga tulang belakang tetap dalam posisinya.

4. Facet joint

Tulang sendi kecil antara vertebra yang membantu pergerakan tulang belakang. 5. Intervertebralis Disk

Disk intervertebralis terdapat di antara tulang belakang.

Ketika berjalan atau berlari, IV disk bertindak sebagai peredam goncangan dan mencegah tulang belakang mengalami benturan satu sama lain. IV disk bekerja bersama sendi facet dalam membantu pergerakan tulang belakang, memutar, dan menikung. Disk intervertebralisberbentuk datar dan bulat, dengan ketebalan sekitar setengah inci dan terdiri dari dua komponen yaitu;

a. Annulus fibrosus. Keras, cincin terluar dari disk yang flexible dan membantu penyambungan ke vertebrae.

b. Nucleus pulposus. Lembut, seperti jelly di pusat annulus fibrosus. dan dapat meredam goncangan.

(4)

Gambar 2. Healthy intervertebral disk (cross-section view) Nyeri

Sakit punggung berbeda dari satu orang ke orang lain. Rasa sakit dapat memiliki onset lambat, tiba-tiba, intermiten atau konstan.Dalam kebanyakan kasus, nyeri punggung sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Dari berbagai jenis keluhan mengenai pinggang, nyeri adalah yang paling sering dan mempunyai arti yang paling penting. Nyeri pinggang dapat dibedakan dalam:

a. Nyeri setempat/ local krena iritasi ujung-ujung saraf penghantar impuls nyeri. Nyeri setempat biasanya terus menerus atau hilang timbul (intermitten).Nyeri bertambah pada suatu sikap tertentu atau gerakan.Pada penekanan nyeri dapat bertambah hebat atau diluar masa nyeri dapat ditimbulkan nyeri tekan.

b. Reffered pain

Sukar terlokalisasi karena terasanya dalam dan difus.Reffered pain yang berasal dari organ-organ abdominal dan di pelvis terasa di samping pinggang dan di daerah permukaan perut sendiri.

c. Nyeri radikular

Sekilas sama dengan reffered pain tetapi menjalar secara lebih tegas, terbatas pada dermatomanya dan sifat nyerinya lebih keras dan terasa pada permukaan tubuh.

(5)

Gambar 3. Lumbar ligament

Penyebab

Ada banyak penyebab nyeri pinggang.Kadang-kadang terjadi setelah suatu gerakan tertentu seperti mengangkat atau menekuk.Faktor bertambahnya usia juga memainkan peran dalam kondisi punggung.

Semakin tua kita, tulang spine juga akan bertambah tua. Penuaan menyebabkanperubahan degeneratif pada tulang belakang.Perubahan ini dapat dimulai pada 30-an - atau bahkan lebih muda - dan dapat membuat kita rentan terhadap sakit punggung, terutama jika dibarengi dengan kegiatan yang berlebihan.

1. Over-aktivitas

Salah satu penyebab yang lebih umum dari nyeri punggung bawah adalah nyeri otot dari over-aktivitas.Otot dan ligamen dapat menjadi overstraching atau terluka.

(6)

Beberapa orang mendapatkan nyeri punggung bawah yang terus bertambah dan tidak hilang dalam beberapa hari.Ini mungkin terdapat injury disc.

3. Disc tear

Disc tear untuk bagian luar dari disk (annulus) kadang-kadang terjadi dengan penuaan. Beberapa orang dengan disc tear tidak memiliki rasa sakit sama sekali. Orang lain dapat memiliki rasa sakit yang berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan lebih lama. Sejumlah kecil orang dapat mengalami nyeri konstan yang berlangsung selama bertahun-tahun dan sangat melumpuhkan. Mengapa beberapa orang memiliki rasa sakit dan lain-lain tidak belum dipahami dengan baik.

4. Herniated disk.

Sebuah disk disebut hernia ketika pusat (inti) mendorong cincin luarnya (annulus).Jika disk sangat aus atau terluka, inti dapat menekan ke semua jalan. Ketika herniated disk meonjol keluar menuju kanal tulang belakang dan memberikan tekanan pada saraf,akan menyebabkan rasa sakit.

Hernia pada punggung belakang sering memberikan tekanan pada akar saraf yang mengarah ketungkai dan kaki, nyeri sering terjadi pada pantat dan menuruni kaki.Ini adalah sciatica.

Sebuah herniated disk sering terjadi karena mengangkat, menarik, membungkuk, atau memutar gerakan.

5. Disk Degenerasi

Dengan usia, disk intevertebral mulai menyusut. Dalam beberapa kasus, mungkin benar-benar runtuh dan menyebabkan sendi facet di tulang belakang bergesekan satu sama lain. Hasilnya yaitu nyeri dan kekakuan.

(7)

"keausan" pada sendi facet disebut sebagai osteoarthritis. Hal ini dapat menyebabkan masalah punggung lebih lanjut, termasuk stenosis tulang belakang.

6. Spondylolisthesis Degeneratif

Spondylolisthesis (Spon-dee-low-lis-THEE-sis).Perubahan dari penuaan dan keausan yang membuat sulit bagi sendi dan ligamen untuk menjaga tulang belakang dalam posisi yang tepat. Langkah tulang lebih dari yang seharusnya, dan satu vertebra dapat meluncur ke depan di atas yang lain. Jika slip terlalu banyak terjadi, tulang mungkin mulai menekan pada saraf tulang belakang.

7. Spinal Stenosis

Stenosis spinal terjadi ketika ruang di sekitar sumsum tulang belakang menyempit dan membuat tekanan pada saraf dan spinal cord.

Ketika intervertebralis disk runtuh dan osteoarthritis berkembang, tubuh akan merespon dengan menumbuhkan tulang baru pada sendi facet untuk membantu mendukung tulang belakang. Seiring waktu, pertumbuhan berlebih tulang dapat menyebabkan penyempitan kanal tulang belakang.Osteoarthritis juga dapat menyebabkan ligamen yang menghubungkan tulang menebal, yang dapat mempersempit kanal tulang belakang.

8. Scoliosis

Merupakan kurva abnormal dari tulang belakang yang bisa terjadi pada anak-anak, paling sering pada umur belasan tahun.Hal ini juga bisa terjadi pada pasien lebih

(8)

tua yang telah arthritis.Deformitas tulang belakang dapat menyebabkan gejala nyeri punggung dan kaki, jika tekanan pada saraf terlibat.

9. Tambahan Penyebab

Ada penyebab lain dari sakit punggung, beberapa di antaranya bisa serius seperti penyakit pembuluh darah atau arteri, infeksi lumbo sakral, tumor, penyakit rematik, serta riwayat kanker.

Gambar 4. Herniated disk Gambar 5. Disk degeneration.

(9)

Klasifikasi Penyebab

 Vicerogenik LBP

o Gangguan penyakit dalam (ginjal, tumor di daerah retroperitoneal)

 Neurogenik LBP

o Gangguan system syaraf

 Vascular LBP

o Gangguan sirkulasi

 Spondylogenik LBP

o Gangguan struktur tulang belakang dan struktur penyokongnya

 Mechanic LBP

o Static: lordosis o Kinetic : spasme otot

 Psychogenic LBP

o Factor pikiran dan emosi

Gejala Low Back Pain

Low back pain dapat menyebabkan bermacam-macam gejala. Nyeri dapat berupa nyeri tumpul atau nyeri tajam. Nyeri dapat timbul di satu area kecil atau area yang luas. Low back pain dapat disertai juga dengan spasme otot. Low back pain juga dapat menyebabkan gejala pada kaki, seperti nyeri, mati rasa, sensasi “kesemutan” dan dapat menyebar hingga ke bawah lutut. Secara umum gejala dari low back pain, ialah sebagai berikut.

1) Spasme otot dan kaku pada bagian punggung;

2) Nyeri di bagian punggung dan bokong. Nyeri dapat timbul dengan cepat atau perlahan-lahan dan terkadang berulang. Beberapa pergerakkan dapat membuat nyeri menjadi lebih buruk dan istirahat membuat nyeri menjadi berkurang.

(10)

Jika terjadi penekanan pada akar persyarafan, maka gejala yang akan timbul adalah sebagai berikut:

1) Nyeri pada kaki. Jika nyeri menyebar sampai ke lutut, hal yang patut dicurigai ialah adanya penekanan pada syaraf. Sebagian besar, nyeri tersebut pertama kali terasa di daerah bokong kemudian menyebar ke arah kaki. Pola nyeri ini disebut dengan sciatica;

2) Masalah yang berhubungan dengan syaraf, seperti sensasi “kesemutan” atau kelemahan di satu kaki atau kedua kaki. Sensasi “kesemutan” pertama kali terasa di bagian bokong lalu menyebar ke daerah kaki. Kelemahan dan mati rasa dikedua kaki dan hilangnya kontrol dari kandung kemih atau anus merupakan gejala dari qauda equina syndrome. Dimana gejala tersebut memerlukan tindakan medis dengan segera. Sebagian besar low back pain merupakan gejala akut dan akan menghilang dalam beberapa minggu. Low back pain dapat menjadi kronik jika disertai dengan depresi atau dibawah tekanan.

Anamnesa Low Back Pain

Terdapat beberapa hal yang ditanyakan kepada pasien untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keluhan pasien. Hal-hal yang ditanyakan antara lain :

1. Onset sakit

2. Waktu pertama kali sakit muncul

3. Karakteristik sakit (throbbing, sharp, aching) 4. Radiasi rasa sakit ke bagian tubuh yang lain 5. Intensitas sakit

 Sakit muncul saat istirahat

 Sakit muncul saat bergerak

 Saat pasien datang, pasien masih merasakan sakit atau tidak

 Lokasi yang paling sakit

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi sakit

(11)

 Faktor-faktor yang memperingan rasa sakit 7. Gejala lain yang berhubungan (seperti mual) 8. Faktor temporal

 Rasa sakitnya muncul terus menerus atau muncul pada saat-saat tertentu.

9. Efek rasa sakit terhadap aktivitas 10. Efek rasa sakit saat tidur

11. Riwayat penyakit pasien

12. Pengobatan yang telah dilakukan untuk mengobati rasa sakit 13. Terapi lain yang dilakukan untuk mengobati rasa sakit

Terdapat juga beberapa hal untuk mengetahui informasi riwayat sakit pasien untuk terapi simtomatik sakit, yaitu :

1. Dugaan dari hasil simtomatik sakit

2. Kepercayaan pasien mengenai penyebab rasa sakit 3. Terdapat penurunan rasa sakit atau tidak

4. Tipikal pasien untuk merespon stress atau rasa sakit, termasuk munculnya kegelisahan atau gangguan psikiatrik (seperti depresi atau psikosis)

5. Dugaan dan kepercayaan keluarga tentang rasa sakit dan stress 6. Arah pasien untuk menunjukkan atau mendeskripsikan rasa sakit 7. Pengetahuan, dugaan dan pilihan pasien untuk terapi rasa sakit

Lokasi rasa sakit pasien, saat anamnesa, sebaiknya ditunjukkan oleh pasien sendiri, untuk mengetahui letak rasa sakit yang tepat yang dikeluhkan pasien.

(12)

Gambar 8. Lokasi Rasa Sakit.1

Dikutip dari : Jensen S. Back pain-clinical assessment. Australian Family Physician. 2004;33:393-401

(13)

Onset rasa sakit yang dikeluhkan pasien bisa dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :

 Akut : kurang dari 3 bulan

 Sub akut : 5 minggu sampai dengan 3 bulan

 Kronik : lebih dari 3 bulan

Riwayat Rasa Sakit

Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan tentang rasa sakit pasien, terdapat beberapa hal yang bisa dicari, yaitu :

Gambar 9. Indikator Bendera Merah.1

Dikutip dari : Jensen S. Back pain-clinical assessment. Australian Family Physician. 2004;33:393-401

(14)

Gambar 10. Indikator Bendera Kuning.1

Dikutip dari : Jensen S. Back pain-clinical assessment. Australian Family Physician. 2004;33:393-401

Indikator bendera merah sebaiknya tidak terlewat, hal ini bisa membantu mengetahui tentang rasa sakit yang dikeluhkan oleh pasien. Sedangkan indicator bendera warna kuning menunjukkan macam-macam psikososial pasien selama merasakan sakit.1,2

Pemeriksaan Fisik Lower Back Pain

Inspeksi

Gerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang membuat nyeri dan juga bentuk kolumna vertebralis, berkurangnya lordosis serta adanya skoliosis.

Berkurang sampai hilangnya lordosis lumbal dapat disebabkan oleh spasme otot paravertebral.

(15)

Palpasi

 Adanya nyeri (tenderness)

 Refleks

 Pemeriksaan Motoris

 Pemeriksaan sensoris

 Tanda-tanda perangsangan meningeal

Pemeriksaan radikulopati lumbal : 1. Lasegue’s sign

Pasien berbaring, secara pasif lakukan fleksi sendi coxae, lutut ditahan agar tetap ekstensi→ stretching n.iskiadikus. Pada radikulopati lumbal, sebelum tungkai mencapai 70°, akan didapatkan nyeri (terkadang juga disertai dengan baal dan paresthesia)

Straight-leg-raising-test

Dilakukan dengan metode seperti Kernig’s sign.

Bila kedua prosedur (+), mengindikasikan: iritasi meningen / radiks lumbosakral.

Bonnet’s phenomenon Modifikasi Lasegue’s test

nyeri akan lebih berat /lebih cepat muncul bila tungkai dalam keadaan adduksi & endorotasi.

(16)

Modifikasi Lasegue’s test :Bragard’s sign (Lasegue disertai dengan dorsofleksi kaki) &Sicard’s sign (Lasegue disertai dengan dorsofleksi jari-1 kaki).

Gabungan Bragard’s sign&Sicard’s sign disebut Spurling’s sign.

2.Test Lasegue silang

Pada beberapa pasien, iskialgia pada tungkai yang sakit dapat diprovokasi dengan mengangkat tungkai yang sehat dalam posisi lurus.

• Test O’Conell :

dilakukan Lasegue test pada tungkai yang sehat, nyeri dapat dirasakan pada sisi yang sehat (Fajersztajn’s sign. Selanjutnya pemeriksaan ini dilakukan pada tungkai yang sakit.Kemudian dilakukan secara bersamaan pada kedua kaki. Selanjutnya tungkai

(17)

yang sehat direndahkan mendekati tempat tidur; hal ini akan menyebabkan eksaserbasi nyeri, kadang juga disertai dengan paresthesia.

• Beberapa ahli menyatakan pemeriksaan ini untuk herniasi diskus intervertebra. 3. Nerve pressure sign

Lasegue’s test dilakukan hingga penderita merasakan nyeri,

• lutut difleksikan 20°, dilanjutkan dengan fleksi sendi coxae dan penekanan n.tibialis pada fossa poplitea, hingga penderita mengeluh nyeri.

• (+) bila terdapat nyeri tajam pada daerah lumbal, bokong sesisi/ sepanjang 4.Test Viets dan Naffzige

• Tekanan dilakukan hingga penderita mengeluh rasa penuh di kepalanya, dan tes ini tidak boleh dianggap negatif hingga venous return dihambat selama 2`

Kompresi v. jugularis dilakukan dgn sphygmomanometer cuff, dengan tek. 40 mmHg selama 10 menit (Naffziger’s test). Penderita dapat berbaring/berdiri. Pada pasien ruptur diskus intervertebra, akan didapatkan nyeri radikular pada radiks yang bersangkutan.

• n.iskiadikus. 4. Range Of Motion

Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian sebaga berikut :

1. Leher, Spina, Serfikal

(18)

Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45° Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45° Fleksi lateral Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh

mungkin kearah setiap bahu,

rentang 40-45°

Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,

rentang 180°

2. Bahu

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,

rentang 180°

Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,

rentang 180°

Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,

rentang 45-60°

(19)

kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala, Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan menyilang

tubuh sejauh mungkin,

rentang 320°

Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang,

rentang 90°

Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala,

rentang 90°

Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°

3. Siku

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu,

rentang 150°

Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°

4. Lengan bawah

Gerakan Penjelasan Rentang

Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas,

rentang 70-90°

Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,

rentang 70-90°

(20)

Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian

dalam lengan bawah,

rentang 80-90°

Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama,

rentang 80-90°

Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,

rentang 89-90°

Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari,

rentang 30°

Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari,

rentang 30-50°

6. Jari- jari tangan

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Membuat genggaman, rentang 90°

Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°

Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,

rentang 30-60°

Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,

rentang 30°

Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

7. Ibu jari

Gerakan Penjelasan Rentang

(21)

telapak tangan,

Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90° Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30° Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30° Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan

pada tangan yang sama.

-8. Pinggul

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120° Ekstensi Menggerakan kembali ke samping tungkai

yang lain,

rentang 90-120°

Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50° Abduksi Menggerakan tungkai ke samping menjauhi

tubuh,

rentang 30-50°

Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin,

rentang 30-50°

Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain,

rentang 90°

Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain,

rentang 90°

Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar

-9. Lutut

Gerakan Penjelasan Rentang

(22)

Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

10. Mata kaki

Gerakan Penjelasan Rentang

Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,

rentang 20-30°

Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah,

rentang 45-50°

11. Kaki

Gerakan Penjelasan Rentang

Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10° Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

12. Jari-Jari Kaki

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°

Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°

Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,

rentang 15°

Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

Pemeriksaan Penunjang

(23)

1. X-rays : menunjukkan kondisi tulang yag patah, perubahan tulang karena umur, pelengkungan tulang, ataupun perubahan bentuk tulang. X-ray tidak dapat menunjukkan diskus, otot, ataupun saraf.

Gambar 12. X-rays Spinal

2. Magnetic Resonance Imaging (MRI) : menunjukkan gambaran jaringan lunak yang lebih baik, seperti otot, saraf, dan diskus vertebra. Kondisi seperti diskus herniasi atau infeksi akan lebih terlihat pada gambaran MRI.

Gambar 13. MRI Spinal

3. Computerized Axial Tomography (CAT) Scans : merupakan gambaran x-ray secara tiga dimensi yang lebih fokus kepada tulang.

(24)

Gambar 14. CAT Spinal

4. Bone Scan : pemeriksaan ini disarankan jika dokter membutuhkan informasi untuk mengevaluasi sakit dan menyingkirkan kemungkinan sakit akibat keganasan.

Gambar 15. Bone Scan Spinal

5. Bone Density Test : pemeriksaan dilakukan jika dicurigai terdapat osteoporosis untuk melihat kepadatan dari tulang. Pada osteoporosis akan terlihat kepadatan tulang yang melemah dan menyerupai patah tulang. Osteoporosis tidak menyebabkan sakit punggung, tetapi fraktur spinal karena osteoporosis dapat menimbulkan sakit.

(25)

TERAPI MEDIS BED REST

 Pasien dengan akut low back pain memiliki kesulitan untuk ambulasi. Pada posisi tertentu, khususnya duduk dan berdiri dapat memperparah nyeri. Pada bed rest merupakan tekanan terendah dari tekanan intradiskal pada posisi supinasi. Posisi semi fowler dengan lutut dan pinggul yang difleksikan lebih meringankan gejala.

 Pasien dengan nyeri radikuler dapat diberisaran uktuk bed rest selama anggota keluarga atau teman dapat membantu.posisi pasien harus nyaan. Pasien berbaring dengan pinggul dan lutut yang difleksikan, bantal dibelakang lutut guna untuk membantu meringankan tekanan pada saraf sciatic

 Pasien berbaring dengan posisi miring dengan kaki seperti posisi fetus juga memubuat kenyamanan. Satu-satunya posisi yang dihindari adalah dengan posisi terlungkup (muka menghadap ke bawah), dimana dapat menyebabkan hiperekstensi punggung dan dapat menyebabkan menambah tekanan pada pasien dengan herniated disc, dan duduk dalam posisi yang lama dapat menyebabkan peningkatan tekana intradiskal.

 Pasien jangan banyak bergerak sebelum paravertebral spasme menghilang

 Apabila gejala menghilang, pasien dianjurkan untuk jalan pendek,

 Alas lebih baik menggunakan matras yang keras dibandingkan dengan Kasur-kasur yang lembek, maupun Kasur air

(26)

 Selama fase akut nyeri punggung, meminimalisri aktifitas fisik sangat membantu, naumu pada pasien dengan tirah baring yang lama dapat menyebabkan perubahan abnormalitas dari organ-organ seperti:

o Penurunan kardiak output o Orthostatic instability o Atelectasis

o Atrofi otot

o Penurunan kapasitas aerobic o Kontraktur persendian o Konstipasi

o Renal kanalikuli o Luka tekan

 Sedangkan untuk kronik back painpasien jangan di immobilisasi di Kasur, harus di suruh untuk ambulasi sebisamungkin. Peningkatan aktifitas ini membantu kekuatan sendi dan otot, meningkatkan nutrisi untuk intravertebral disk dan kartilago, dan meningkatkan kadar endorfin ANALGETIK

1) Aspirin atau acetaminophen dapat meredakan sakit dengan sedikit efek samping.

2) NSAIDs seperti ibuprofen dan naproxen mengurangi sakit dan benjolan. 3) Pengobatan sakit dengan narkotik seperti codeine atau morphine dapat

membantu menurunkan sakit.

4) Steroid dilakukan secara oral ataupun suntik ke tulang belakang. TRAKSI

Traksi bukan merupakan perawatan konservatif yang standar untuk low back pain. Alasannya karena traksi merupakan melepaskan komponen dari tulang belakang dengan meregangkan otot, ligament, dan fungsional unit tulang belakang yang akan menurunkan tekanan intradiskal, dengan demikian mengurangi gejala.

(27)

 Ketika traksi dilakukan dengan benar:

o Pemisahan badan vertebra dengan facet joint o Memperlebar foramen intravertebral

o Menegangkan struktur ligament spinosus o Meluruskan lengkung tulang punggung o Meregangkan otot spinal

 Cara traksi

1. Continuous traction

- Dengan menggunakan beban yang agak berat selama beberapa jam - Bentuk traksi ini tidak efektif bila pasien tidak toleran terhadap beban 2. Substained (static) traction

- Dengan menggunakan beban yang stabil dalam 30 menit - Tenaga dihasilkan oleh benda yang digantung

3. Intermiten mechanical traction

- Menggunakan alat mekanik dan dilepaskan setiap beberapa detik 4. Manuat traction

- Dilakukan oleh terapis

- Dilakukan bisa menarik dalam beberapa detik maupun mendorong 5. Positional traction

- Dilakukan dengan meletakan pasien dalam posisi yang bervariasi untuk memperoleh tarikan longitudinal pada struktur tulang belakang

6. Autotraction

- Pasien terlentang dengan pinggang dan lutut fleksi kemudian dilakukan traksi dengan menarik pada belt yang terpasang

7. Gravity lumbar traction

- Menggunakan tarikan dari gravitasi untuk meregangkan spinepada pasien dengan menggantung baju besi secara vertical

- Gantung paisen dengan posisi terbalik pada pergelangan kaki

PHYSICAL MODALITIES

 Pada latihan tambahan, terapis menggunakan berbagai physical modalities untuk mengurangi gejala pasien

 Metode terapi yang digunakan: o Ice massage

o Hot pack o Whirpool

(28)

o Ultrasound

o Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) o High-voltage electrical stimulation

 Cold (cryothepary)

o Pasien dengan akut LBP bisa menggunakan analgesiknya berupa ice massage dan cold packs

o Terapi cold ini dapat:  Mengurangi nyeri  Pembengkakan

 Spasme otot selama fase akut  Menurunkan metabolism lokalis

 Menurunkan altifitas bundle-bundle otot  Konduksi saraf

o Jangan diberikan untuk pasien dengan Raynaud’s phenomenon maupun kulit yang sensitive

 Heat (thermotherapy)

o Berguna untuk meringan kan nyeri dan menurunkan spasme otot

o Terapi ini tidak bisa dierikan pada pasien dengan impaired mental status, kurangnya sirkulasi, ataupun penurunan sensasi

o Panas ini dapat menyebabkan vasodilatasi sehingga dapat meningkatkan aliran darah, heat ini juga dapat meningkatkan elastisitas connective tissue

o Jenis-jenis

 Superficial heat

 Menembus sebatas subkutan  Jenis

 Hydrocollator pack (pemanasan sampai 650C)

dengan menggunakan handuk dan diletakan dipunggung selama 30 menit

 Heating pads

 Infrared heat

 Whirpools

 Untuk semua terapi superfisial ini dilakukan maksimal 30 menit dengan suhu 450C pada pemaparan langsung ke

(29)

o Deep heat

 Penetrasi sampai lebih dalam dari subkutan  Diathermi dan ultrasound lebih dalam lagi  Jenis

 Short wave diathermy, penetrasi ke soft tissue dan memancarkan panas ke struktur yang lebih dalam (otot, ligament, tulang

 Ultrasound, penetrasi lebih dalam dibandingkan diathermy dapat menyebabkan pembengkakan dan area trauma, tidak dilakukan langsung ke spinal kord menalinkan ke paraspinosus.

INJECTION THERAPY

 Analgesic lokal maupun regional dapat diberikan secara topical maupun injek (lokal maupun general)

 Terapi ini merupakan regimen terapi yang digunakan untuk pasien dengan LBP o Soft tissue injection

o Sclerosant injection

o Epidural corticosteroid injection o Facet joint injection

o Peripheral nerve block

CORSET AND BRACES

 Penggunaan eksternal supports bertujuan untuk meningkatkan tekanan intraabdomen memberikan tekanan lawanan pada diafragma dan tulang torakal, sehingga terjadi penurunan beban

(30)

Operasi spinal memberikan hasil yang memuaskan bagi pasien maupun dokter. Terdapat beberapa indikasi untuk dilakukannya operasi spinal yaitu:

 HNP

 Spinal stenosis

 Spondylisthesis

Prevensi

1. Latihan atau olah raga : kombinasi latihan aerobik seperti berjalan atau berenang dengan lebih spesifik pada otot punggung dan perut yang kuat dan fleksibel. 2. Angkat beban : pastikan mengangkat beban yang berat dengan kaki, bukan

dengan punggung. Jangan membungkuk ketika mengambil sesuatu dan pastikan punggung tetap tegak dan menekuk tumit kaki.

3. Berat badan : pastikan berat badan terkontrol dan tidak kelebihan berat badan yang dapat meningkatkan beban pada punggung.

4. Hindari merokok : baik merokok dan nikotin membuat penuaan tulang lebih cepat.

Gambar

Gambar 1. Bagian dari lumbar spine
Gambar 2. Healthy intervertebral disk (cross-section view) Nyeri
Gambar 4. Herniated disk Gambar 5. Disk degeneration.
Gambar 8. Lokasi Rasa Sakit. 1 Dikutip dari : Jensen S. Back pain-clinical assessment
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik dapat didefenisikan sebagai material yang terdiri dari agregat

Adapun, pemerintah berencana menurunkan tarif PPh badan atau perusahaan tahun depan, sehingga tarif PPh badan tahun depan di bawah tarif saat ini yang masih sebesar 25% dari

Yang mengejutkan, ketika Taufiq Ismail ingin memaparkan fakta sejarah pada awal 1960-an, yang diakui atau tidak, merupakan potret hitam sastrawan Lekra yang saat itu

B : Tempat penyimpanan bahan bukan pangan terpisah dengan bahan pangan dan produk akhir serta selalu dalam keadaan bersih. K : Tidak ada tempat penyimpanan terpisah untuk bahan

b) Stage B : penyakit jantung struktural dengan disfungsi ventrikel kiri yang asimptomatis. Pasien dalam stadium ini dapat mengalami LV remodeling, fraksi ejeksi LV

framework codeigniter di buat dengan tujuan sama seperti framework lainnya yaitu untuk memudahkan developer atau programmer dalam membangun sebuah aplikasi berbasis

Penulis Mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut mendukung penyelesaian skripsi ini, baik secara teknis maupun non-teknis.. Dosen

Kewajiban ini, disamping sebagai bentuk implementasi untuk melaksanakan amanat peraturan perundangan juga didasarkan atas kebutuhan dalam menyongsong era pembangunan