PENGARUH PROFESIONALISME GURU DALAM
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PKn KELAS X SMA SWASTA HKBP
HUTABAYURAJA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Adytia Pratama Lbn Tobing NIM. 3112111002
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Adytia Pratama Lbn Tobing, NIM 3112111002. Pengaruh Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas X SMA Swasta HKBP Hutabayuraja Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas X SMA Swasta HKBP Hutabayuraja.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru PKn dan siswa kelas X yaitu sebanyak 77 siswa. Penentuan sampel dalam penelitian ini, dilakukan dengan pengambilan seluruh jumlah populasi (total sampling) sebanyak 77 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Wawancara, dan Angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas kasih dan Penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal ini, dengan judul “Pengaruh Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas X SMA SWASTA HKBP Hutabayuraja Tahun Ajaran 2014/2015”.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis dengan rendah hati mengharapkan masukan dan kritikan
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan proposal ini. Atas
masukan yang diberikan penulis mengucapkan terimakasih.
Dalam penulisan proposal ini, mulai dari awal hingga akhir penulis
banyak menemukan hambatan serta rasa jenuh. Namun karena dukungan berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh ikhlas dan
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Reh Bunga PA, S.H, M.H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
5. Bapak Arif Wahyudi, S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
6. Terimaksih banyak kepada Bapak Drs.Buha Simamora, SH, MH sebagai
pembimbing skripsi penulis. penulis yang telah membimbing penulis untuk
menyelesaikan .
7. Terimakasih banyak kepada Ibu Dra.Yusna Melianti, MH sebagai
pembimbing akademik Terimakasih banyak saya ucapkan kepada dosen
penguji saya Ibu Dra.Rosnah Siregar, SH,M.Si yang telah memberikan
masukan kepada penulis untuk membantu menyelesaikan skripsi ini.
8. Kemudian kepada Bapak Surya Dharma, S.Pd,M.Pd selaku dosen penguji
saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya untuk segala masukan dan saran
guna terciptanya skripsi ini.
9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Unimed, khususnya di
jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan
pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.
10. Bapak Joni selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas
yang dibutuhkan penulis.
11. Terimakasih kepada Bapak Rajoki Purba, S.Pd selaku kepala sekolah yang
sekaligus guru PKn SMA Swasta HKBP dan seluruh jajaran mulai dari
sekolah dan guru guru, serta para siswa yang mau bersedia sebagai objek
iv
12. Teristimewa kepada orangtua saya yang sangat saya sayangi serta
kubanggakan yang menjadi pahlawan dalam dihidup saya yaitu Ayahanda
Lukber Marusaha Lbn Tobing dan Ibunda saya Endang J. Simaremare.
Kepada keduanya saya ucapkan beribu-ribu terimaksih atas segala
pengorbanan yang telah diberikan serta memberikan motivasi serta semangat
dalam hidup saya. Kedua orangtua saya adalah hadiah terindah dalam hidup
saya.
13. Kemudian buat Adik-adikku terkasih Barita Oktaviani Lbn Tobing, Afinda
Lbn Tobing, Andreas Pranata Lbn Tobing, Anggiat Lbn Tobing dan Olivya
Maharani Lbn Tobing terimakasih buat dukungannya dan menjadi pelengkap
cerita kehidupan saya.
14. Terimakasih juga saya ucapkan kepada sahabat-sahabat terbaik saya yaitu
Melianti Lumbantobing, Maya Indah Damanik, Rida Novalisa Siregar, Ana
Tamana Purba, Rencus S Turnip, Rinaldy Sianturi dan Mujur Silaban yang
selalu memberikan semangat, motivasi dan kerjasama selama empat tahun di
keseharian penulis. Doa saya semoga kita berhasil menjadi orang yang sukses
dikemudian hari dan bertemu kembali dimasa yang akan datang, saya akan
sangat merindukan kehadiran sahabat-sahabatku.
15. Kemudian kepada seluruh teman-teman seperjuangan saya Reguler B 2011
yang selalu menjadi pelengkap saat kondisi apapun diperkuliahan.
16. Kepada teman teman PPLT SMP Negeri 3 Kisaran yaitu Rencus Turnip, Rini
Meldiana Sinaga, Delima, Rafika, Rika, Anggi, Fajar, Samsul, Ryan, Zuly, Al
Sinaga, Razu Alwi yang pernah hadir dalam hidupku yang memberikan
masukan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.
17. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Gank Kacibang yaitu Damayanti
Siringo-ringo, Dewi Lbn Gaol, Lisnawati Sinaga, Yuni Afni Sihombing, Desi
Elva Simanjuntak, Tabe Ida Silaban, Julaimah Ketaren, Benedikta
Siringo-ringo. Dan juga kepada Gank Jajabi yaitu Siti Syahraini, Wahyuni Mutiasari,
Sulisiani, Liani Anastasya, Vini yovina, Rizky Silitonga, Rahmi Paramita
Tanjung, Yuspita Nasution. Serta Gank Ana yaitu Mardiana Silaban, Ana
Tamana Purba dan Rosliana Nasution. Semoga sukses selalu, dan menjadi Ibu
rumah tangga yang baik kedepannya.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa masih ada kesalahan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu
saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya
lebih sempurna.
Medan, Agustus 2015 penulis
DAFTAR ISI
a. Ciri-Ciri Guru Profesional... 12
b. Syarat-Syarat Guru Profesional ... 14
c. Peran dan Tanggungjawab Guru Profesional ... 15
d. Kode Etik ... 16
2. Kompetensi Guru ... 17
3. Minat Belajar ... 20
4. Pendidikan kewarganegraan ... 23
5. Profesionalisme Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa ... 24
B. Kerangka Berpikir ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
a. Lokasi Penelitian ... 29
b. Populasi dan Sampel ... 29
c. Variabel dan Definisi Operasional ... 30
d. Teknik Pengumpulan Data ... 31
e. Teknik Anansis Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
a. Hasil penelitian... 34
b. Pembahasan hasil penelitian ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
a. Kesimpulan ... 74
b. Saran ... 75
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tanggapan responden guru menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat...
... 35
Tabel 2. Tanggapan responden guru menguasai secara mendalam matapelajaran
yang diajarkan...36
Tabel 3. Guru bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latarbelakang keluarga, dan status
sosial ekonom ... 37
Tabel 4. Guru PKn mengunakan model pembelajaran dalam penyampaian
materi... ... 38
Tabel 5. Guru PKn Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara
kreatif... ... 40
Tabel 6. Guru PKn bertanggungjawab memantau hasil belajar melalui berbagai
cara evalusi ... 41
Tabel 7. Guru PKn mengarahkan dan membimbing anak sehingga memiliki
kedewasaan dalam berbicara, bertindak dan bersikap ... 42
Tabel 8. Guru PKn mewariskan kebudayaan dalam membentuk kecakapan dan
kepandaian dan pengalaman emperik kepada murid... 44
Tabel 9. Guru PKn Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilik ... 45
Tabel 10. Guru PKn melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajarn ... 47
Tabel 11. Guru PKn memberikan motivasi ataupun gambaran mengenai masa depan
anda untuk meraih kesuksesan ... 48
Tabel 12. Guru Pkn memperhatikan ruangan serta kerapain seragam dan atribut
ix
Tabel 13. Guru Pkn memberikan kesimpulan dari materi pelajaran dalam proses
belajar-mengajar ... 51
Tabel 14. Guru Pkn memberikan kesempatan untuk bertanya dan saling bertukar
informasi saat proses belajar-mengajar ... 52
Tabel 15. Guru PKn menggunakan media dalam penyampaian materi
ajar... ... 54
Tabel 16. Guru PKn dalam menjelaskan materi sesuai Rpp dan mengunakan
kata-kata yang mudah untuk dimengerti saat menjelaskan materi
pembelajaran... ... 55
Tabel 17. Guru Pkn memberikan penghargaan berupa penambahan nilai, ketika
siswa mampu menyampaikan pendapatnya terkait dengan topik pelajaran
yang sedang dibaha ... 57
Tabel 18. Guru PKn menanamkan nilai-nilai karakter dan moral untuk membentuk
kepribadian yang baik ... 58
Tabel 19. Guru PKn menggunakan konsep contextual yaitu mengaitkan atau
member contoh dikehidupan sehari-hari yang mudah dimengerti terkait
dengan materi pelajaran.. ... 60
Tabel 20. Guru Pkn senantiasa memberikan pujian berupa tepuk tangan kepada
anda, saat anda dapat meyampaikan pendapat dalam proses belajar
mengajar... ... 61
Tabel 21. Tabulasi nilai angket variabel X (Pengaruh profesionalisme
guru)... ... 63
Tabel 22. Tabulasi nilai angket variabel Y(Minat belajar siswa pada mata pelajaran
PKn kelas X)... ………... 65
Tabel 23. Koefisien korelasi antara profesionalisme guru (x) terhadap minat belajar
siswa pada mata pelajaran PKn kelas X
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket
Lampiran 2 : Wawancara
Lampiran 3 : Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
Lampiran 4 : Tabel Nilai-Nilai Distribusi t
Lampiran 5 : Nota Tugas
Lampiran 6 : Surat Penelitian Dari Jurusan
Lampiran 7 : Surat Penelitian Dari Fakultas
Lampiran 8 : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian
Lampiran 9 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn
Lampiran 10 : Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED
Lampiran 11 : Daftar Seminar Proposal Penelitian
Lampiran 12 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
Lampiran 13 : Pernyataan Keaslian Tulisan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPendidikan adalah hal yang harus terpenuhi dalam negara, karena
keberhasilan suatu negara juga ditinjau dari seberapa jauh negara tersebut dapat
mewujudkan tingkat pendidikan didalam masyarakat. Jadi pendidikan memiliki
peran penting karena melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang dimiliki suatu negara akan tinggi dan ini sangat berpengaruh terhadap
kesejahteraan hidup suatu negara. Maka dari itu seluruh proses pendidikan harus
benar-benar direncanakan dengan baik agar tujuan suatu negara mencerdaskan
masyarakatnya dapat tercapai.
Dalam dunia pendidikan ada satu komponen penting dan keberadaannya
tidak bisa digantikan oleh apapun termasuk teknologi. Komponen ini sangat
mempunyai peranan yang strategis yaitu keberadaan seorang guru. Guru dalam
konteks pendidikan memiliki andil atau pengaruh besar dalam proses pendidikan.
Hal ini disebabkan gurulah yang berada dibarisan terdepan dalam pelaksanaan
pendidikan. Melalui inilah terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik
untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik pemikiran yang
positif melalui bimbingan, arahan dan keteladanan.
Oleh sebab itu Orang yang disebut guru yaitu orang yang mampu
merancang program pembelajaran, menata dan mengelolah kelas agar peserta
didik dapat mendapatkan tujuan dari akhir proses pendidikan. Selain itu guru
harus berperan lebih untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan menuntun
2
Menurut Hamalik (2008:19) bahwa “guru merupakan media yang sangat
penting dalam kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa. Guru mengemban
tugas tugas sosial-kultur yang berfungsi mempersiapkan generasi muda, sesuai
cita-cita bangsa.”
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa mutu seorang guru sangat
tergantung kepada kualitas seorang guru yang akan menentukan nasib generasi
muda dalam jangka waktu yang panjang. Maka dari itu guru mempunyai misi dan
tugas yang berat yang akan mengantarkan tunas-tunas bangsa mencapai puncak
cita-citanya.
Dalam beberapa fenomena yang dapat dilihat dalam pendidikan saat ini
terutama dalam membentuk warga negara yang baik dalam berbangsa dan
bernegara, banyak tenaga pendidik yang tidak maksimal dalam melaksanakan
pelayanannya sebagai seorang pengabdi negara yang tugasnya untuk
mencerdaskan warganegara baik cerdas dalam ranah sikap, prilaku dan
pengetahuannya. Tak lain halnya dengan guru PKn sebagai sarana untuk
melakukan hal itu saat ini, guru-guru PKn terkadang bolos dan melalaikan
tugasnya sebagai tenaga pendidik. Ditambah lagi banyak yang menganggap
bahwa guru PKn yang menggunakan metode ceramah, hafalan, dan mencatat
sebagai media dalam menyampaikan materi pelajaran. Jadi terkesan
membosankan dan membuat jenuh mata pelajaran tersebut, padahal mata
pelajaran tersebut sangatlah urgen dalam membentuk warga negara yang baik.
Dari sinilah masalah-masalah mulai muncul, akibatnya hampir
sangat membosankan dan dianggap tidak penting untuk dipelajari, sebab model
pembelajaran dari guru tersebut jarang digunakan serta monoton artinya tidak ada
proses timbal balik dari komunikasi hanya berpusat pada guru saja dalam PBM.
Serta materi dalam mata pelajaran tersebut dianggap mudah dan tidak memiliki
daya tarik untuk mempelajarinya. Terbukti, setelah diteliti dalam sekolah yang
menjadi objek penelitian penulis, dimana keprofesionalan guru PKn tersebut
tergolong biasa dalam meningkatkan minat siswa dalam mempelajari PKn.
Peserta didik di sekolah tersebut hampir sebagian mengatakan memang tidak suka
dengan mata pelajaran PKn walaupun gurunya terkadang mengunakan model
ataupun media pembelajaran dalam menyampaikan materi. Belum lagi jika dilihat
dikenyataannya sehari-hari apa yang dipelajari dalam mata pelajaran PKn selalu
bertolak belakang (das sein ist das sollen). Akibatnya kebanyakan peserta didik
menganggap semua yang ada dalam materi pelajaran PKn hanya sekedar teori dan
selamanya akan menjadi teori. Kemudian ada juga yang mengatakan mata
pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang mudah, jadi ada semacam argumen
PKn adalah pilihan mata pelajaran terakhir sehingga dengan modal pandai
berbicara itu cukup, serta semua menganggap PKn merupakan mata pelajaran
yang sangat mudah dari pada seluruh mata pelajaran yang ada disekolah.
Ada beberapa indikasi, dimana guru yang profesional telah mendapatkan
sertifikat keprofesionalannya melalui PLPG namun itu saja tidak cukup, guru
yang profesional harus memiliki 4 kompetensi yang tertuang dalam UU No 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Jadi inilah yang jadikan acuan bahwa guru
4
mendapatkan sertifikat keprofesionalannya namun pada proses belajar-mengajar
terkesan monoton dalam menyampaikan materi kemudian kurangnya pemahaman
dan mendekatkan diri kepada peserta didik untuk memahami bagaimana kondisi
siswa serta memberikan arahan, bimbingan serta motivasi disekolah. Jadi ada
semacam sikap pembiaran yang dilakukan oleh guru tersebut kepada peserta
didiknya. Padahal peran guru disekolah bukan hanya membentuk peserta didik
yang cerdas dalam aspek kognitif melainkan ada juga sisi lain yang harus
dilengkapi seperti afektif dan psikomotor. Dalam menentukan nilai dari peserta
didik juga guru tersebut terkesan hanya memberikan soal-soal ujian, dimana hal
ini dijadikan evaluasi hasil belajar akhir kepada peserta didik tanpa
mempertimbangkan penilaian aspek lain seperti sikap dan prilaku peserta didik.
Menurut Daradjat bahwa:
“Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menajdi pendidik dan pembina yang baik bagi nak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat SD) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menegah)”.
Namun penulis terkesan terhadap kompetensi yang dapat guru tersebut
penuhi, dimana guru memiliki kepribadian yang baik, arif dan dapat menjadi
teladan di sekolah tersebut.
Tata keramah berkelakuan baik selalu menjadi senjata utamanya dalam
sekolah. Bertegur-sapa, memberikan salam, dan berpenampilan sebagaimna
mestinya guru yang dapat dijadikan panutan. Setelah itu penulis juga menemukan
bahwa kompetensi sosial dari guru PKn tersebut baik dipandangan masyarakat
Hemat penulis, guru PKn saat ini harus dapat membuktikan kualitas
maupun kompetensi sepenuhnya, agar mata pelajaran PKn dapat menjadi mata
pelajaran favorit setara dengan mata pelajaran seperti ilmu eksakta lainnya.
Sehingga mata pelajaran PKn dapat menarik minat peserta didik untuk
mempelajarinya serta dapat menjadi sarana yang jitu untuk membentuk warga
negara yang baik yang sdar akan hak dan kewajibannya
Berdasarkan latar belakang masalah inilah mendorong penulis untuk
menentukan penelitian dan memilih judul “ Pengaruh Profesionalisme Guru
dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas X SMA SWASTA HKBP Hutabayuraja Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi masalah
Agar suatu penelitian lebih terarah dan jelas maka diperlukan identifikasi
masalah. Dengan demikian berdasarkan latar belakang masalah di atas menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Rendahnya Profesionalisme guru PKn dalam meningkatkan minat belajar
siswa.
2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
3. Kurangnya Peran dan tugas tangungjawab guru pelajaran PKn.
4. Kuranngnya Strategi pembelajaran PKn dalam proses belajar-mengajar.
6
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis untuk melakukan
penelitian seluruh permasalahan diatas, maka penulis membuat batasan
masalahnya. Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Rendahnya Profesionalisme guru PKn dalam meningkatkan minat belajar
siswa.
2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah
penelitian, karena pada bagian ini akan dimuat masalah yang akan diteliti. Maka
untuk memperjelas arah dan pedoman dalam melaksanakan pengumpulan data
perlu dirumuskan permasalahannya. Maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat Profesionalisme guru PKn dalam meningkatkan minat
belajar siswa di sekolah tersebut?
2. Bagaimana tingkat minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn di sekolah
tersebut?
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya
tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui tingkat
pengaruh profesionalisme guru PKn dalam meningkatkan minat belajar siswa.
Dan untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas
F. Manfaat penelitian
Pada dasarnya setiap penelitian pasti memiliki manfaat secara langsung
maupun tidak langsung, guna mengembangkan ilmu pengetahuan bagi penulis
maupun pembacanya.
1. Bahan masukan bagi pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan
khususnya kepada guru PKn di SMA Swasta HKBP Hutabayuraja, dalam
menjalankan tugasnya dan menjadi masukan untuk meningkatkan minat
belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
2. Sebagai bahan menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan para
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial jurusan PPKn yang memasuki dunia
pendidikan dan pengajaran terkhusus tentang profesionalisme guru PPKn
dalam meningkatkan minat belajar siswa.
3. Untuk di jadikan bahan bacaan dan menambah literatur di jurusan PPKn,
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahsan dari penelitian ini, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan koefisien antara variabel X (Profesionalisme guru)
terhadap variabel Y (Minat belajar siswa pada mata pelajaran Pkn) dapat
diketahui bahwa nilai rhitung adalah sebesar 0,474. Korelasi ini apabila
diinterpretasikan pada nilai
r korela
si dapat dikategorikan pada “KorelasiSedang”. Senada dengan pendapat Saud (2012:7) bahwa “Profesionalisme
menunjukkan pada derajat penampilan seorang sebagai profesional atau
penampilan suatu pekerjaan sebagai profesi, ada yang profesionalismenya
tinggi, sedang dan rendah”.
2. Dari hasil penelitian analisis dengan uji “t” melihat pengaruh
profesionalisme guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran PKn kelas X SMA swasta HKBP Hutabayuraja tahun ajaran
2014/2015 diperoleh thitung = 4,663 dengan harga ttabel = 1,992 karena
thitung>ttabel atau 4,663>1,992 pada taraf α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk)
= n-2 (77-2=75). Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima,
dan dapat ditafsirkan bahwa terdapat pengaruh korelasi yang positif antara
profesionalisme guru dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn
B. Saran
1. Kepada guru Pkn tersebut agar lebih meningkatkan keprofesionalannya
guna meningkatnya minat belajar siswa untuk mempelajari mata pelajaran
PKn.
2. Guru Pkn hendaknya memiliki seutuhnya 4 kompetensi keprofesionalan
guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional.
3. Kehadiran guru dan lembaga pendidikan tidak hanya sebagai pengajar,
melainkan juga sebagai pendidik. Oleh karena itu keteledanan guru sangat
diperlukan, mengingat siswa bukan sekedar makhluk hidup individu, tetepi
sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu dampak dari
keteladanan guru akan membawa citra yang positif bagi kehidupaan
masyarakat.
4. Diharapkan siswa memiliki minat yang kuat untuk mempelajari mata
76
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Alma, Buchari dkk.2009, Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung:Alfabeta.
Danim, Sudarman.2002, Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Dimyanti, Mudjiono.2010,Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik,Oemar.2008,Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.Jakarta:PT Bumi Aksara.
Kunandar.2011,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Nurdin, Syarafruddin.2005,Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Penerbit Quantum teaching.
Rusman.2012,Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, Syaiful.2009,Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.Bandung:Alfabeta.
Sanjaya, Wina.2005,Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. 2007,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saud, Syaefudin Udin.2012,Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Sinamo, Jansen.2010,8 Etos Keguruan.Jakarta: Institut Darma Mahardika.
Soetjipto, Kosasi Raflis.2011,Profesi Keguruan.Jakarta:Rineka Cipta.
Suyanto, Jihad Asep.2013,Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta: Esensi, divisi Penerbit Erlangga .
Syah, Muhibbin.2010,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uno, B Hamzah.2011,Profesi Kependidikan : Problem,Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wau, Yasaratodo.2014,Profesi Kependidikan.Medan: Unimed Press.
Zaelani, Endang.2002,Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.
UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Kompetensi Guru dan Dosen.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.2002
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2010/04bagaimana-cara-mengukur minat dan.html?=1 diakses pada tanggal 14 maret 2015, 10:00 wib