• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KECERDASAN VISUAL-SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA MASJID AGUNG MEDAN T.A. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KECERDASAN VISUAL-SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA MASJID AGUNG MEDAN T.A. 2014/2015."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KECERDASAN

VISUAL-SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA MASJID

AGUNG MEDAN T.A. 2014/2015

Skripsi

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH :

LADY EMA NIM : 1113113019

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Lady Ema, 1113113019. Pengaruh Kegiatan Kolase Terhadap Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia 5-6 Tahun Di RA Masjid Agung Medan T.A 2014/2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh kegiatan kolase terhadap kecerdasan visual-spasial anak usia 5-6 tahun di RA Masjid Agung Medan Tahun Ajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan kolase terhadap kecerdasan visual-spasial anak usia 5-6 tahun di RA Masjid Agung Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen.populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B yang ada di RA Masjid Agung Medan yang berjumlah 20anak. Pengambilan sampel dilakukan secara acak yaitu dengan undian, dimana saat pengambilan pertama yaitu kelas B1 sebagai kelas kontrol dan pengambilan kedua sebagai kelas eksperimen yaitu kelas B2. Teknik pengumpulan data melalui observasi. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis (Uji-t).

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kegiatan Kolase terhadap Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia 5-6 Tahun di RA Masjid Agung Medan Tahun Ajaran 2014/2015” disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis menemukan berbagai kesulitan yang telah dilalui. Namun berkat motivasi dan bimbingan Bapak/Ibu Dosen Pembimbing dan berbagai pihak yang senantiasa memberikan dukungan dan bantuan, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNIMED.

(6)

iii

4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

5. Ibu Dra. Dorlince Simatupang, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah menyediakan waktunya dalam memberikan bantuan dan dukungan, motivasi, saran dan kritik serta kesabaran dalam memberikan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan banyak motivasi, kritik dan saran kepada penulis

7. Bapak Aman Simare-mare, M.Si dan Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada penulis semenjak mengikuti perkuliahan Pendidikan Anak Usia Dini

9. Seluruh Staff dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang di berikan kepada penulis

(7)

iv

11.Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Rivai dan Ibunda Sumarni Margolang, terima kasih atas kasih sayang dan doa yang senantiasa diberikan kepada ananda, dukungan, motivasi dan dana sehingga ananda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan hingga memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

12.Adikku tersayang Rini Meina, yang telah memberikan motivasi dan dukungannya kepada penulis.

13.Keluarga besar penulis Nenek, Uwak, Bu Inun, Bu Inur, Bu Hikmah, Incek Bahri, Incek Udin, Incek Iwan, Incek salam, Om nasir, Om Izun, Bu Ita dan yang lainnya yang yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak dukungan bantuan dan doanya untuk penulis.

14.Bapak Muhammad Irham, SH, Ibu Hj. Masdaraini Azis Tanjung dan Bapak Taufik selaku pihak YPI Al-Muhajirin tempat penulis mengajar yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan kepada penulis. 15.Anak-anak beserta orangtua murid TKA/RA Plus Al-Muhajirin yang

selalu mewarnai hari-hari penulis dengan tangis canda dan tawa keceriaan, serta turut memberikan bantuan, masukan dan dorongan kepada penulis. 16.Sahabat terbaikku Lily Nurhafni yang selalu memberikan motivasi dan

doa kepada penulis

(8)

v

18.Teman-teman terbaikku Menik Sujiatik, Juni Mirnayani, Fitri, Sri Listiani, Sakinah Siregar, Mesra Khairani, Asmidar Parapat, Yulianti Zuhara dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

19.Tak lupa juga penulis ucapkan kepada teman-teman Kost Siti Anisah, Sakinah Za Pasha Nasution, dan Henni Deswitta Marpaung yang memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini baik dalam segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sehingga skripsi ini dapat bermafaat.

Medan, Juli 2015 Penulis

Lady Ema

(9)

vi

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

2.1.1 Kecerdasan Visual-Spasial ... 9

2.1.1.1 Pengertian Kecerdasan Visual-Spasial ... 10

2.1.1.2 Indikator dan Karakteristik Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia Dini ... 11

2.1.1.3 Perkembangan Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia Dini (AUD) ... 14

2.1.1.4 Pentingnya Kecerdasan Visual-Spasial ... 15

2.1.1.5 Cara Mengembangkan Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia 5-6 Tahun ... 17

2.1.2 Kegiatan Kolase ... 19

2.1.2.1 Pengertian Kolase ... 19

2.1.2.2 Manfaat Kolase ... 21

(10)

vii

2.1.2.4 Prinsip Rancangan Kolase ... 25

2.1.2.5 Langkah-Langkah Melakukan Kegiatan Kolase ... 25

2.2 Kerangka Konseptual ... 34

2.3 Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 37

3.2 Populasi dan Sampel ... 37

3.2.1 Populasi ... 37

3.2.2 Sampel ... 37

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38

3.3.1 Variabel Penelitian ... 38

3.4 Desain Penelitian ... 39

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 60

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Gambar Tingkat Kecerdasan Visual-Spasial Anak

Dengan Melakukan Kegiatan Kolase (Kelas Eksperimen) ... 51 Gambar 4.2 Histogram Gambar Tingkat Kecerdasan Visual-Spasial Anak

(12)

1

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas. 2014. Kecerdasan Jamak dalam Membaca dan Menulis. Jakarta : Indeks

Khoo, dkk. 2008. How To Multiply Your Child’s Intelligence. Jakarta :Indeks. Madiarti, Eris. 2013. Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase

Dengan Menggunakan Media Berbahan Bantuan Alam Di PAUD Melati Kebupaten Lebong (Online) dalam

Http://Repository.Unib.Ac.Id/8547/2/I,II,III,I-14-Eri-FK.Pdf Diakses 14 Maret 2015.

Muharrar, Syakir, dkk. 2013. Kreasi Kolase, Montase, Mozaik Sederhana. Jakarta: Erlangga Group.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta : Universitas Terbuka.

Pamadhi, Hajar &Evan Sukardi S. 2008.Seni Keterampilan Anak.Jakarta : Universitas Terbuka.

Rahmawati, Dwi. 2013. Permainan Kreatif Melatih Kesiapan Balita Menulis. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.

Sari, Desi R. 2014.Meingkatkan Kreativitas Seni Anak Melalui Teknik Kolase Dengan Media Serutan Pensil Pada Anak PAUD Tunas Bangsa Kelompok B Desa Merambung Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan (Online) dalam Http://Repository.Unib.Ac.Id/Id/Eprint/8553, Diakses 12 Maret 2015.

Seefedelt, Carol & Barbara A.Wsik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta :Indeks.

Sie, Holly Setyowati. 2014. Aku Anak Cerdas! Menggali, Mengasah dan Mempertajam Kecerdasan Majemuk Anak. Jakarta :Elex Media Komputindo.

Sudjana. 2009. Metode statitiska. Bandung : Tarsito Sudjana.1992. Metode statitiska. Bandung : Tarsito

(13)

2

Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta : Indeks.

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas. Yaumi, Muhammad, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak

(Multiple Intelegensi) Mengidentifikasi Dan Mengembangkan

Multitalenta Anak.Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp 1 Pedoman Observasi Kecerdasan Visual-Spasial Anak Kelas Eksperimen Lamp 2 Pedoman Observasi Kecerdasan Visual-Spasial Anak Kelas Eksperimen Lamp 3 Pedoman Observasi Kecerdasan Visual-Spasial Anak Kelas Kontrol Lamp 4 Data Mentah Hasil Observasi Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia 5-6

Tahun Yang Melakukan Pembelajaran Dengan Kegiatan Kolase (Kelas Eksperimen)

Lamp 5 Data Mentah Hasil Observasi Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia 5-6 Tahun Yang Melakukan Pembelajaran Dengan Kegiatan Menggambar (Kelas Kontrol)

Lamp 6 Data Mentah Hasil Observasi Kecerdasan Visual-Spasial Anak Yang Melakukan Pembelajaran Dengan Kegiatan Kolase Di Kelas B2 (Kelas Eksperimen)

Lamp 7 Data Mentah Hasil Observasi Kecerdasan Visual-Spasial Anak Yang Melakukan Pembelajaran Dengan Kegiatan Menggambar Di Kelas B1 (Kelas Kontrol)

Lamp 8 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku Data Kelas yang melakukan kegiatan menggambar dan kelas yang melakukan kegiatan kolase

Lamp 9 Perhitungan Mean (Rata-Rata), Simpangan Baku Dan Varians Kelas Yang Melakukan Pembelajaran Dengan Kegiatan Kolase Dan Kelas Yang Melakukan Pembelajaran Dengan Kegiatan Menggambar Lamp 10 Uji Normalitas

(15)

x

Lamp 13 Tabel Distribusi Nilai F

Lamp 14 Tabel Nilai Kritis untuk Uji Liliefors

Lamp 13 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z Lamp 14 Daftar Nilai Presentil ntuk Distribusi t

Lamp 15 Dokumentasi Penelitian Lamp 16 RKM dan RKH

Surat Izin Penelitian

(16)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Kecerdasan Visual-Spasial AUD ... 15

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Melakukan Kegiatan Kolase ... 29

Tabel 2.3 Langkah-Langkah Melakukan Kegiatan Menggambar ... 33

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 39

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi kecerdasan Visual-Spasial Anak ... 41

Tabel 3.3 Interprestasi Data Kecerdasan Visual-Spasial ... 45

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 50

Tabel 4.1 Gambaran Tingkat Kecerdasan Visual-Spasial Anak Dengan Melakukan Kegiatan Kolase (Kelas Eksperimen) ... 51

Tabel 4.2 Gambaran Tingkat Kecerdasan Visual-Spasial Anak Dengan Melakukan Kegiatan Menggambar (Kelas Kontrol)... 52

Tabel 4.3 Perbedaan Hasil Kecerdasan Visual-Spasial Anak Antara Pembelajaran Yang Melakukan Kegiatan Kolase Dengan Pembelajaran Yang Melakukan Kegiatan Menggambar ... 54

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors ... 55

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas ... 57

(17)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

a. Nama : Lady Ema b. NIM : 1113113019

c. Tempat/Tanggal Lahir : Billiton, 23 April 1993 d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jalan Pimpinan, Gang Suka Rahmat No 3, Medan

II. NAMA ORANGTUA

a. Nama Ayah : Rivai

b. Nama Ibu : Sumarni Margolang c. Pekerjaan Orang tua

- Ayah : Petani

- Ibu : Ibu Rumah Tangga

g. Alamat Orang tua : Sei Geringging, Kec. Kampar Kiri, Kab. Kampar, RIAU

d. Anak Ke : 1 (Satu) dari 2 (Dua) bersaudara

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

a. Pendidikan SD : MIS Bustanul Ulum (1999-2005)

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya anak lahir telah memiliki sejumlah potensi dan potensi itu dapat

berkembang berkat pengaruh dari lingkungan khususnya lingkungan sosial.Anak lahir di dalam

keluarga, dan pertama sekali mendapat pengaruh dari anggota keluarganya yaitu ibu dan

ayah.Sesuai dengan pembinaan keluarga, anak akan meniru pola-pola kehidupan anggota

keluarga, ini akan berpengaruh langsung terhadap pembentukan diri anak baik itu dari aspek nilai

agama moral, kognitif, bahasa, sosial emosional dan fisik motorik.

Pengembangan potensi yang dimiliki anak hendaknya disesuaikan dengan pertumbuhan

dan perkembangan anakhal itu harus dilakukan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat

berjalan dengan optimal sesuai dengan tahapannya sehingga berpengaruh terhadap tingkat

kecerdasannya.Memiliki anak yang cerdas adalah dambaan setiap orangtua, hal itu merupakan

suatu hal yang lumrah karena dengan kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang diyakini akan

mampu mempengaruhi kesuksesannya kelak.

Masa kanak-kanak merupakan titik awal untuk mengembangkan kecerdasan

anak.Orangtua di rumah ataupun guru di sekolah juga menghendaki anak didiknya menjadi anak

yang cerdas baik dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan usianya. Tetapi

sampai saat ini kebanyakan guru maupun orangtua menganggap anak itu cerdas jika ia sudah

pandai membaca, menulis dan berhitung.

Gardner (dalam Yus 2011:10) mengemukakan kecerdasan dalam beberapa dimensi,

yaitu: kecerdasan bahasa (linguistik), kecerdasan logika-matematika, kecerdasan musik,

(19)

diri (intrapersonal), kecerdasan bergaul (interpersonal), kecerdasan alami (naturalis), kecerdasan

rohani (spiritual).

Setiap anak memiliki beberapa kecerdasan namun dengan ukuran yang berbeda, dan dari

beberapa kecerdasan pasti ada satu yang menonjol. Salah satu kecerdasan yang akan dibahas

peneliti ini adalah mengenai kecerdasan visual-spasial anak. Kecerdasan visual-spasial

merupakan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar yang ada di dalam pikirannya kedalam

suatu bentuk yang nyata.

Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan anak mempersepsi dunia visual- spasial yakni

kemampuan menangkap warna serta mampu memadukan warna-warna saat mewarnaidan

mendekorasi, kesenangan mereka mencoret-coret, menggambar, berkhayal, membuat desain

sederhana, kemampuan anak dalam memahami arah dan bentuk dan kemampuan anak mencipta

suatu bentuk, seperti bentuk pesawat terbang, rumah, mobil, burung, atau bentuk lain yang

mengesankan adanya unsur transformasi bentuk yang rumit.

Seorang anak akan dapat berkembang kecerdasan visual-spasialnya apabila anak dilatih

dan dirangsang melalui pengalaman yang dia peroleh dari lingkungan, orangtua dan

pendidikdapat mendorong berkembangnya kecerdasan visual-spasial tersebut. Namun fakta yang

terjadi di lingkungan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di RA Masjid Agung

masih banyak anak yang kurang berkembang kecerdasan visual-spasialnya hal ini dapat dilihat

dari kurangnya kemampuan anakmenuangkan ide-ide yang ada di dalam pikirannya dengan

menggunakan bahan atau alat yang disediakan, hal itu dapat dilihat pada saat diberi kegiatan

kolase anak kurang berani menyusun bahan-bahan yang ada sesuai dengan keinginannya dan

kreativitasnya, kebanyakan dari mereka hanya mencontoh apa yang dibuat oleh temannya

(20)

terlihat lebih serasi, dalam proses melakukan kegiatan kolase masih banyak anak yang belum

bisa rapi ketika menempelkan bahan yang ada pada gambar, anak menempelkan

bahan-bahan tersebut melewati garis-garis gambar atau batas gambar yang telah ditentukan, sehingga

hasilnya tidak maksimal.

Penyebab kecerdasan visual-spasial anak kurang berkembang dapat dilihat dari beberapa

faktor yait u faktor bawaan ( genetik ) dan faktor lingkungan. Seorang anak dapat

mengembangkan kecerdasanvisual spasial jika mempunyai faktor bawaan dan dirangsang oleh

lingkungan terus menerus . Orang tua yangcerdas, anaknya cenderung akan cerdas pula jika

faktor lingkungan(keluarga dan sekolah) mendukung pengembangan kecerdasanya.

Dilingkungan keluarga atau dirumah yang menjadi penyebabnya yaitu kesibukan orangtua dalam

bekerja sehingga mereka kurang memperhatikan pengembangan kecerdasan visual-spasial anak.

Hal ini dapat dilihat dari larangan orangtua ketika anak melakukan permainan seperti menata

boneka,karena takut rumah mereka berantakan, orangtua cenderung mengajak anak bermain

game atau menonton film kartun dan jarang melakukan permainan yang dapat mengasah

imajinasi anak, adanya larangan atau batasan orangtua di rumah terhadap kegiatan atau

permainan warna seperti melukis dengan menggunakan jari-jarinya atau mengaduk air dengan

tanah, mencampur warna dan mencoret-coret dinding. Umumnya orangtua melarang anak untuk

melakukan kegiatan tersebut karena takut akankotor dan rumahnya menjadi kotor,orangtua

cenderung mengajarkan dan lebih mementingkan belajar calistung kepada anak daripada

melakukan kegiatan–kegiatan seperti di atas. Orangtua lebih bangga jika anaknya sudah bisa

calistung, dan kurang memperhatikan pengembangan aspek lainnya.Penyebab kecerdasan

visual-spasial belum berkembang di sekolah disebabkan oleh mediayang tersedia di sekolah dalam

(21)

dan plastisin, selanjutnya juga tampak sebagian guru masih kurang terampil dalam

mengembangkan media seperti mencampur warna,montase, mozaik, finger painting, graffito,

mengecap/stempel, dan sebagainya, guru jarang menggunakan kegiatan yang bervariasi dalam

mengembangkan kecerdasan visual-spasial anak seperti kolase,pembelajaranlebih menekankan

calistung karena tingginya tuntutan orangtua yang menginginkan anaknya sudah pandai calistung

sebelum masuk SD.

Berdasarkan uraian diatas peneliti menyadari perlu perbaikan proses pembelajaran dalam

mengembangkan kecerdasan visual-spasial anak. Menurut Sujiono dan sujiono (dalam buku

sujiono 2010:58) ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kecerdasan

visual-spasial anak, yakni mencorat-coret, menggambar atau melukis, kegiatan membuat

prakarya atau kerajinan tangan, mengunjungi berbagai tempat, melakukan permainan konstruktif

dan kreatif, mengatur dan merancang. Didukung oleh pernyataan tersebut, kecerdasan visual

spasial dapat dikembangkan melalui kegiatan membuat prakarya atau kerajinan tangan salah

satunya yaitu kolase.

Melalui kegiatan kolase anak dapat menuangkan ide gambar atau bentuk yang ada dalam

fikirannya kedalam bentuk pola kemudian menempelnya dengan berbagai benda yang ada sesuai

dengan imajinasi dan keinginannya.

Dengan melakukan kegiatan kolase anak mampu menuangkan imajinasi mereka secara

bebas dengan menggunakan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kolase dan belajar

merencanakan dan melaksanakan sendiri apa yang akan dibuatnya sehingga dapat melatih

kreativitas anak. Diharapkan juga melalui kolase anak dapat mengenal bentuk geometri dan yang

bukan geometri, mengenal benda-benda lingkungan sekitar, meningkatkan pemahaman anak

(22)

warna.Sehingga untuk kedepannya, anak mampu mengembangkannya menjadi sebuah karir yang

mereka senangi seperti arsitek, pelukis, desainer, potografer, pilot.

Kegiatan kolase diharapkan akan dapat membantu untuk mengembangkan kecerdasan

visual-spasial anak. Sujiono (2004) dalam yuliani dan bambang (2010:58) mengatakan bahwa

dengan membuat kegiatan prakarya atau kerajinan tangan salah satunya yaitu dengan kolase

dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial anak.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian ini sangat penting dilakukan untuk

memberikan pemahaman serta demi mengatasi masalah kecerdasan visual-spasial anak

kelompok B di RA Masjid Agung Medan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh kegiatan

kolase terhadap kecerdasan visual-spasial anak atau tidak. Dan penelitian yang akan dilakukan

ini berjudul “Pengaruh Kegiatan Kolase Terhadap Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia

5-6 Tahun Di RA Masjid Agung T.A 2015/2015-6”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diklasifikasikan permasalahan

dalam penelitian ini yakni:

1. Orangtua meminta pada guru untuk mengajarkan dan lebih mementingkan calistung

sehingga kurang memperhatikan pengembangan aspek lainnya.

2. Belum tersedianya media yang dapat mengembangkan kecerdasan visual-spasial anak

dengan maksimal di sekolah seperti media lego, puzzle, balok dan plastisin.

3. Sebagian besar guru masih kurang terampil mengembangkan media seperti mencampur

(23)

4. Guru jarangmenggunakan kegiatan kolase dalam mengembangkan kecerdasan

visual-spasial anak.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkanidentifikasi masalah diatas maka perlu ada pembatasan masalah. Sebab

dilihat dari kemampuan, dana dan waktu penelitian tidak mungkin meneliti semua permasalahan,

maka penulis membatasi pada penggunaan kegiatan kolasedalam mengembangkan kecerdasan

visual-spasial anak usia 5-6 tahun di RA Masjid Agung T.A 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi

perumusan masalah adalah : “Apakah ada pengaruh kegiatan kolase terhadap kecerdasan

visual-spasial anak usia 5-6 tahun di RA Masjid Agung T. A 2015/2016?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian

yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka

yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui pengaruh kegiatan kolase

terhadap kecerdasan visual-spasial anak usia 5-6 tahun di RA Masjid Agung T. A 2015/2016.”

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah :

1. Secara praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru, untuk mengetahui perkembangan kecerdasan

(24)

b. Sebagai bahan masukan bagi orangtua untuk memberi kegiatan bermain yang

bermanfaat dan dapat mengembangkan kecerdasan visual-spasial anak.

c. Sebagai bahan masukan bagi sekolah agar dapat menyediakan sarana-sarana yang

diperlukan di sekolah dalam mengembangkan kecerdasan visual-spasial anak.

2. Secara teoritis

a. Diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran bagi peneliti lain yang akan

mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berkaitan dengan

pengaruh kegiatan kolase terhadap kecerdasan visual-spasial anak usia 5-6 tahun.

b. Secara akademis penelitian ini diharapkan akan memperkaya khasanah penelitian.

Khususnya Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, dilembaga pendidikan pada

(25)
(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa

:

1. Gambaran tingkat kecerdasan visual-spasial anak yang dibelajarkan dengan kegiatan kolase

(kelas eksperimen) memperoleh nilai rata-rata 2,50 dengan kategori sangat baik

2. Gambaran tingkat kecerdasan visual-spasial anak yang dibelajarkan dengan kegiatan

menggambar (kelas kontrol) memperoleh nilai rata-rata 1,76 dengan kategori baik

3. Ada pengaruh yang signifikan dari kegiatan kolaseterhadap kecerdasan visual-spasialanak

usia 5-6 tahun di RA Masjid Agung T.A. 2014/2015”.

4. Tingkat kecerdasan visual-spasial anak yang dibelajarkan dengan kegiatan kolase lebih tinggi

(sangat baik) dibandingkan dengan kecerdasan visual-spasial anak yang dibelajarkan dengan

kegiatan menggambar.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti

memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat melakukan kegiatan kolase dalam mengembangkan kecerdasan

visual-spasial anak.

2. Bagi orangtua sebagai masukan untuk memberi kegiatan kolase dalam mengembangkan

kecerdasan visual-spasial anak

(27)

3. Bagi kepala sekolah sebagai masukan dan bahan pertimbangan kepadapara guru agar dapat

lebih mengasah kecerdasan visual-spasial anak

4. Bagi peneliti dapatmenambah wawasan dan keterampilannya lagi dalam proses kegiatan

Gambar

Gambar 4.2 Histogram Gambar Tingkat Kecerdasan Visual-Spasial Anak

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Menyusun Bangun Geometri Datar Terhadap Kecerdasan Visual/Spasial

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh seni menggambar terhadap kecerdasan visual spasial anak kelompok B di TK Pertiwi 1 Keyongan tahun pelajaran

Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan montase dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak kelompok B di TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo. Kata

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecerdasan visual spasial Grafika Nuansa Oktaviano usia 8 tahun pada karya seni lukisnya. Kecerdasan visual

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap kecerdasan visual spasial anak usia 5-6 tahun di TK Islam Siti Hajar Medan tahun ajaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh media tebak gambar terhadap kecerdasan visual spasial anak di RA Al-Musthafawiyah hal ini terlihat dari nilai rata-rata

Skripsi atas nama: Sitti Hasmi, Nim: 1149240201, Judul: Meningkatkan Kemampuan Visual Spasial Anak melalui Kegiatan Kolase di Taman Kanak-kanak Pertiwi Aruhu Kecamatan Bulupoddo

dalam meningkatkan kecerdasan visual spasial anak, hal ini sesuai dengan pengamatan melalui lembar observasi yang menunjukan hasil pencapaian belum maksimal, maka