• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG OLEH SISWA KELAS VII SMP DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG OLEH SISWA KELAS VII SMP DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG OLEH

SISWA KELAS VII SMP DHARMA BAKTI MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ERNAWATI TARIGAN

NIM 209311051

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Ernawati Tarigan, NIM 209311051.Kontribusi Penggunaan Media Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Oleh Siswa Kelas VII SMP Dharma Bakti Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi penggunaan Media Animasi terhadap keterampilan menulis kembali dongengoleh siswa kelas VII SMP Dharma Bakti Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Dharma Bakti Medan sebanyak 114 siswa dan sampel penelitian dilakukan terhadap 56 siswa kelas VII SMP Dharma Bakti Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Sampel pengambilan yang dilakukan dengan teknik randomsampling. Selanjutnya sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 28 siswa untuk kelompok eksperimen dan 28 siswa untuk kelompok kontrol.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis kembali dongeng dengan menggunakan media Animasi, kemampuan menulis kembali deongen dengan menggunakan media ekspositori, dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penggunaan media animasi dibandingkan dengan menggunakan media ekspositori dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis kembali dongeng.

Media Animasi lebih berkontribusi digunakan dalam meningkatkan keterampilan siswa menulis kembali dongeng. Hal ini terbukti dari hasil uji t diperoleh t hitung < ttabel yakni 1,71 < 2,01. Untuk itu perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat meningkatkan pembelajaran menulis kembali dongeng dengan menerapkan media Animasi karena media ini terbukti lebih berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan menulis kembali dongeng.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan, kemampuan menulis kembali dongeng siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media Animasi termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 75,07. Kemampuan menulis kembali dongeng siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model ekspositori termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 70,5.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul ”Kontribusi Penggunaan Media Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Oleh Siswa Kelas VII SMP Dharma Bakti Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.” Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian Skripsi ini, banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan dosen pengarah yang telah memberikan saran dan masukan terhadap penyelesaian Skripsi ini,

4. Trisnawati Hutagalung, M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Dr. Malan Lubis, M.Hum.,Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis hingga terselesainya Skripsi ini,

7. Drs. Basyaruddin, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis hingga terselesainya Skripsi ini,

(8)

iii

9. Seluruh Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dosen MKU, MKDK, serta Pegawai Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang membimbing dan membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi ini,

10. Balasen Sembiring, B.A.,Kepala SMP Dharma Bakti Medan, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha serta Guru-Guru dan siswa SMP Dharma Bakti Medan yang telah memberikan izin untuk dapat mengadakan penelitian, 11. Teristimewa buat kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta T. Tarigan dan

Ibunda tercinta M. Br. Sembiring yang selalu memberikan dukungan, doa dan perhatian kepada penulis selama proses penyusunan Skripsi berlangsung,

12. Kedua adik-adik penulis tersayang Resna dan Samuel Tarigan yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat yang luar biasa,

13. Jecky Ginting yang telah memberikan dukungan, doa, perhatian serta memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis,

14. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Mudah-mudahan semua kebaikan dan bantuan yang diberikan menjadi berkat dari Tuhan Yesus, dan semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Amin.

Penulis, Agustus 2016

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pedoman Penilaian ... 16

Tabel 3.1 Distribusi siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 19

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Control Group Post-Test Only Design ... 21

Tabel 3.3 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Animasi di Kelas Eksperimen ... 23

Tabel 3.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Animasi di Kelas Kontrol ... 24

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Kembali Dongeng ... 27 Tabel 3.6 Daftar Skala Skor Keterampilan Menulis Kembali Dongeng ... 29

Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Kelas Eksperimen ( X1) ... 36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Kembali Dongeng pada Kelas Eksperimen (X1) ... 38

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-test kelas Eksperimen (X1) ... 38

Tabel 4.4 Skor Perolehan Nilai Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Kelas Kontrol ( X2) ... 39

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Kembali Dongeng pada Kelas Kontrol ( X2) ... 41

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-test kelas kontrol ... 41

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Post-Test Kelas Eksperimen (X1) ... 43

(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 56

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 57

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol... 59

Lampiran 4 Tes Kemampuan Menulis Kembali Dongeng dengan Menggunakan Media Animasi ... 61

Lampiran 5 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 62

Lampiran 6 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 63

Lampiran 7 Nukilan Tabel Nilai ”t” untuk berbagai df ... 64

Lampiran 8 Hasil Post-test Menulis Kembali Dongeng Kelas Eksperimen (X1) ... 65

Lampiran 9 Hasil Post-test Menulis Kembali Dongeng Kelas Kontrol (X2) ... 66

Lampiran 10 Hasil Penilaian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol terhadap Kemampuan Menulis kembali Dongeng ... 67

(11)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Pada

dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang dikembangkan dalam proses

belajar yaitu: keterampilan membaca, keterampilan menyimak, keterampilan

berbicaraa, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan suatu

proses yang kreatif, sebab kegiatan menulis bukan hanya memperkuat ingatan,

tetapi memberikan proses berpikir, ketenangan, ketelitian, kehalusan, dan

kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

gigih. Kebiasaan menulis mengantarkan manusia pada kearifan mengungkapkan

gagasan secara sistematik apa yang dilihat, didengar, dan dibacanya.

Keterampilan menulis, khususnya menulis kembali dongeng merupakan

salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Hal ini tertuang dalam

Kompetensi Dasar 8.2 yang harus ditempuh oleh siswa kelas VII semester I untuk

mencapai salah satu tujuan pembelajaran. Melalui standar kompetensi tersebut

siswa diharuskan untuk mampu mengubah dongeng yang pernah dibaca dengan

cara menulisnya kembali sesuai dengan bahasanya sendiri. Siswa diharapkan

dapat menemukan pesan moral melalui kompetensi dasar menulis kembali

dongeng yang dapat menjadi cerminan dari standar kompetensi ini. Oleh karena

itu, keterampilan menulis kembali dongeng sangat penting dan harus dikuasai

(12)

2

Kenyataannya, kemampuan menulis siswa SMP, khususnya dalam

menulis kembali dongeng masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan terhadap guru bahasa Indonesia SMP Darma Bakti Medan diperoleh

informasi bahwa keterampilan siswa dalam menulis kembali dongeng dengan

bahasa sendiri tergolong rendah. Hal ini disebabkan banyaknya permasalahan

yang dihadapi oleh siswa ketika menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng

yang pernah dibaca atau didengar. Selain itu, guru belum pernah mencoba

penggunaan media seperti penggunaan media animasi untuk meningkatkan

kemampuan menulis kembali dongeng siswa.

Permasalahan tersebut berasal dari guru dan siswa. Permasalahan yang ada

pada guru yaitu teknik dan media mengajar yang digunakan oleh guru masih

tradisional, monoton, dan kurang bervariasi. Banyak guru yang masih

menggunakan metode ceramah atau penjelasan satu arah saja, tanpa melakukan

pendekatan yang inovatif kepada siswa sehingga lebih termotivasi untuk belajar.

Adapun permasalahan dari siswa yaitu siswa kurang termotivasi dalam menulis,

khususnya menulis kembali dongeng. Siswa juga tidak termotivasi atau kurang

berminat dalam mengikuti pembelajaran sastra, sehingga siswa menjadi malas,

tidak bersemangat, bosan, dan tidak percaya diri. Sebagian besar siswa juga masih

kurang kreatif menulis. Siswa beranggapan bahwa menulis kembali dongeng sulit

dilakukan sehingga siswa masih bingung harus menulis apa untuk mengawali

tulisannya. Tulisan yang dibuat siswa kurang menarik karena bahasa yang

(13)

3

Sejalan dengan itu, Reza (2009) menjelaskan bahwa kemampuan siswa

dalam menulis kembali dongeng masih tergolong kurang yaitu rata-rata 7,35. Hal

ini disebabkan karena siswa kurang memahami isi cerita dalam dongeng ketika

membaca sehingga kesulitan untuk menuliskanya kembali.

Permasalahan lain yang menarik untuk dikaji adalah bahwa seringkali

proses pembelajaran di kelas lebih didominasi oleh guru. Hal ini juga

diungkapkan oleh Fasli Jalal (dalam Purbosari, 2013:156) yang menyatakan

bahwa proses belajar mengajar di sekolah kerap membosankan dan tidak

menyenangkan karena guru yang terlalu dominan di ruang kelas. Siswa tidak

diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda sehingga

mematikan kreativitas siswa. Selain itu kurangnya media pembelajaran yang

memberikan mereka pengetahuan dan pengalaman sehingga mereka lebih tertarik

dan semangat untuk menuangkan apa yang dia ketahui ke dalam tulisan seperti

dongeng.

Dari beberapa hal yang menyebabkan rendahnya keterampilan menulis

kembali dongeng dengan bahasa sendiri tersebut, penyebab utama yang

mempengaruhi yaitu metode dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran

masih kurang tepat. Guru masih menggunakan metode yang konvensional yang

monoton tanpa adanya media pembelajaran yang menarik. Guru masih

menggunakan media ekspositori yang sebatas penyampaian materi secara lisan.

Menurut Sanjaya (2010:179) model pembelajaran ekspositori adalah model

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal

(14)

4

menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam model ini materi pelajaran

disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi

itu. Dalam pembelajaran menulis dongeng, biasanya guru hanya meminta siswa

membaca dongeng dan siswa kemudian diminta untuk menuliskan kembali

dongeng yang telah dibacanya dengan bahasanya sendiri. Hal tersebut dilakukan

tanpa adanya hal baru yang menyenangkan yang justru membuat siswa merasa

bosan dengan pembelajaran menulis dengan bahasa sendiri dongeng yang telah

dibaca atau didengar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus mengubah metode

mengajarnya. Guru harus bisa mengubah pembelajaran menulis dongeng yang

membosankan menjadi lebih menyenangkan dan lebih melibatkan siswa aktif

dalam proses pembelajaran. Untuk menjadikan siswa senang dan aktif dalam

pembelajaran, salah satu bentuk alternatif yang dapat digunakan guru adalah

dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Salah satu media yang

digunakan yaitu media animasi.

Penggunaan media animasi dipandang sebagai media yang cukup efektif

dalam meningkatkan keterampilan menulis kembali dongeng. Media animasi

merupakan sarana untuk memancing, mendorong atau memotivasi siswa dalam

menulis kembali dongeng dengan bahasanya sendiri karena tampilannya yang

menarik dari mulai efek suara, gambar dan gerak, sehingga lebih realistis,

menampilkan hal-hal yang abstrak dapat terlihat menjadi lebih jelas, sehingga

dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran menulis kembali dongeng dan

(15)

5

mempermudahkan siswa untuk mengingat dalam menulis kembali dongeng

dengan bahasanya sendiri.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. kemampuan menulis kembali dongeng siswa masih rendah,

2. teknik dan media mengajar yang digunakan oleh guru masih tradisional,

monoton, dan kurang bervariasi,

3. kurangnya media pembelajaran sehingga membuat siswa kurang tertarik dan

semangat untuk menuangkan apa yang dia ketahui ke dalam tulisan seperti

menulis kembali dongeng yang pernah dibaca atau didengarnya,

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah

hanya pada identifikasi masalah nomor 3 yaitu penggunaan media animasi dalam

penulisan kembali dongeng untuk mengetahui kontribusi penggunan media

animasi terhadap keterampilan menulis kembali dongeng tersebut.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

dipaparkan di atas, maka menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

(16)

6

1. bagaimanakah keterampilan menulis kembali dongeng dengan menggunakan

media animasi pada siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan tahun

pembelajaran 2015/2016?

2. bagaimanakah keterampilan menulis kembali dongeng dengan menggunakan

media ekspositori pada siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan tahun

pembelajaran 2015/2016?

3. apakah penggunaan media animasi berkontribusi positif terhadap keterampilan

menulis kembali dongeng pada siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan tahun

pelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah:

1. untuk mengetahui keterampilan menulis kembali dongeng dengan

menggunakan media animasi pada siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan

tahun pembelajaran 2015/2016.

2. untuk mengetahui keterampilan menulis kembali dongeng dengan

menggunakan media ekspositori pada siswa kelas VII SMP Darma Bakti

Medan tahun pembelajaran 2015/2016

3. untuk mengetahui apakah ada kontribusi positif terhadap keterampilan siswa

kelas VII SMP Darma Bakti Medan tahun pembelajaran 2015/2016 dalam

(17)

7

F. Manfaat Penelitian

Setelah mencapai tujuan diatas, diharapkan hasil penelitan ini memiliki

beberapa manfaat sebagai berikut:

1. mengetahui informasi yang jelas tentang keterampilan menulis kembali

dongeng siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan Tahun Pelajaran

2015/2016 dalam menulis dongeng dengan menggunakan media animasi,

2. membantu siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan Tahun Pelajaran

2015/2016 menemukan kegiatan yang lebih efektif untuk diterapkan,

3. sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru Bahasa Indonesia agar

semakin meningkatkan kualitas pengajarannya, dan

4. sebagai bahan masukan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian

(18)

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. keterampilan menulis kembali dongeng dengan menggunakan media

Animasi pada siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan tahun

pembelajaran 2015/2016 termasuk kategori baik yaitu dengan rata-rata

75,07,

2. keterampilan menulis kembali dongeng dengan menggunakan media

Ekspositori pada siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan tahun

pembelajaran 2015/2016 termasuk kategori baik yaitu dengan rata-rata

70,5,

3. media Animasi berkontribusi positif terhadap keterampilan menulis

kembali dongeng siswa kelas VII SMP Darma Bakti Medan tahun

pembelajaran 2015/2016.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa media Animasi lebih

berkontribusi positif dibandingkan dengan media Ekspositori. Oleh karena

itu, disarankan kepada guru VII SMP Darma Bakti Medan untuk

menggunakan media Animasi dalam meningkatkan keterampilan menulis

(19)

53

2. penerapan media Animasi perlu adanya fasilitas media yang memadai

seperti audio, video, dan pengeras suara yang baik dan siap digunakan di

kelas sehingga siswa benar-benar memanfaatkan media yang ada untuk

memahami materi dengan baik dan hasil tulisan siswa juga baik,

3. perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain guna memberi

masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam

(20)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Artawan. 2010. Pengertian Media Pembelajaran. (Online),

http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/02/28/pengaruh-penggunaan-

media-animasi-sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-sinjai/, Diakses tgl 23 Maret 2015

Furoidah. M. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang. [online]. Tersedia: http://karyailmiah.um.ac.id/index. php/TEP/article/view/479 di akses pada 23 Maret 2015

James Danandjaja. 2007. Folklor Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Temprint.

Purbosari, Para Mitta, Ashadi, dan Sri Mulyani. 2013. JURNAL INKUIRI ISSN:

2251-7893, Vol 2, No.3 2013 (hal 225-268)

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

Puspitasari, Eka Hanum. 2012. Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali dengan Bahasa Sendiri Melalui Media Film Dongeng pada Peserta Didik

Kelas VII B MTS Mu’allimin Malebo Temanggung. Skripsi Universitas

Negeri Malang.

Reza, Sukma. 2009. Hubungan Kemampuan Menyimak Intensif dengan Kemampuan Menulis Kembali Dongeng Siswa Kelas VII SMP N 23 Medan

TP 2008/2009. Skripsi Unimed.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Septiningsih, Lustantini. 1998. Komponen-komponen Dongeng. Yogyakarta: IKIP.

Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sudrajat, Akhmad. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Komputer. Online. Tersedia di : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-pembelajaran-berbasis-komputer/

(21)

55

Suharma. 2006. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII. Bogor : Yudhistira.

Suheri, Agus. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jurnal Animasi Multimedia Pembelajaran. Vol 2 No. 1 2006 (Hal 27-33)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, aktivitas belajar siswa kelas IV di SD Negeri 25 Moko Waisai, Kabupaten Raja Ampat untuk

Kesiciler yüklerin devreye sokulup çıkarılması için kullanılması ile birlikte bağlı olduğu sistemi veya bölümü aşırı yüke, kısa devreye

Divisi dari Partai Liberal yang pada dasarnya mendapat dukungan dari iuran keanggotaan, yaitu dari 8000 anggota di seluruh Australia. Divisi ini

terkait dengan pengajaran yang dilakukan oleh mahasiswa. Evaluasi yang diberikan guru pembimbing lebih kepada cara menghadapi siswa. Dalam melaksanakan praktik mengajar

Pengembangan dan penerapan alat pengrajang krupuk pada UKM Dewi Vazza diharapkan dapat mereduksi waktu pengrajangan terutama proses pengrajangan kerupuk jadah, sehingga akan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara metode diskusi dengan model pembelajaran

Sardjito terhadap pengobatan dan memperbaiki kontrol glikemik kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompokkontrol dengan masing-masingnilai p adalah 0,023(p&lt;0,05)

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak